MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS ICT (INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY) Oleh : Hj. Salmilah, S.Kom *
|
|
- Harjanti Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS ICT (INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY) Oleh : Hj. Salmilah, S.Kom * Abstrak: Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi satu sama lain. Komponenkomponen tersebut diantaranya siswa/mahasiswa, guru/dosen, kurikulum, metode, sarana fisik, pengalaman belajar dan media pembelajaran. Interaksi berbagai komponen tersebut sejatinya melahirkan kegiatan pembelajaran yang bermuara pada kegiatan belajar aktif, kreatif, efektif dan tentu saja, menyenangkan, sehingga siswa/mahasiswa merasa betah di kelas dan merasa senang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar dan mencapai kualitas pembelajaran yang diinginkan adalah dengan menggunakan perangkat ICT (Information Communication Technology). Model pembelajaran dengan ICT antara lain dengan menggunakan aplikasi microsoft office, pembelajaran berbasis internet (e-learning, digital library, wikipedia, video on demand, blog dan mobile learning). Model pembelajaran ini dapat memberikan manfaat efisiensi dan efektifitas pembelajaran bagi siswa/mahasiswa maupun guru/dosen. Kata kunci : model pembelajaran, ICT, Internet A. Pendahuluan Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa, dapat dilihat dari perkembangan dunia pendidikan pada bangsa tersebut. Kemajuan pendidikan juga menggambarkan tingkat tingginya kebudayaan suatu bangsa. Kemajuan sektor pendidikan akan berpengaruh cukup signifikan terhadap kemajuan suatu bangsa, khususnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula sebaliknya kemajuan suatu bangsa berpengaruh yang cukup signifikan pula terhadap sektor pendidikannya. Tarbiyah * Hj. Salmilah, Dosen tetap STAIN Palopo dan staf pengajar di Jurusan 10
2 Volume 12, Nomor 2, Juni Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh lembagalembaga internasional yang berkompeten terungkap bahwa kualitas pendidikan bangsa Indonesia masih sangat jauh tertinggal, bahkan kita berada jauh di bawah Malaysia, dan Singapura, dan yang sangat mengagetkan kita justru berada di bawah Vietnam. Terlepas dari kriteria-kriteria yang dijadikan acuan dari penelitian tersebut, yang jelas dari hasil penelitian itu, sudah menggambarkan kondisi pendidikan di negara kita saat ini. Hal ini tentunya akan menjadi pemicu bagi kita semua yang kerkecimpung dalam dunia pendidikan untuk lebih meningkatkan kinerja dan inovasi-inovasi dalam dunia pendidikan. Salah satu inovasi yang perlu dilakukan adalah model dari pelaksanaan pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan sebab dalam kegiatan pembelajaran inilah transfer berbagai kompetensi berlangsung. Sesuai dengan kondisi saat ini di mana perkembangan teknologi sangat pesat, khususnya di bidang teknologi informasi. Jadi sudah merupakan keharusan untuk memanfaatkan teknologi informasi tersebut ke dalam dunia pendidikan. Eksistensi pembelajaran yang ada di sekolah saat ini kususnya di daerah pedesaan pada umumnya masih teacher sentris dan belum memanfaatkan media pembelajaran secara optimal, khususnya belum memanfaatkan media teknologi informasi. Manusia abad ke-21 ini hidup dalam lingkungan yang berlumuran dengan teknologi dan media, yang ditandai dengan berlimpah-ruahnya informasi, perubahan alat teknologi yang amat cepat, dan kemampuan berkolaborasi dalam skala yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Seseorang yang hidup di abad ke-21 ini, kalau mau efektif, dituntut untuk memperlihatkan serangkaian keterampilan fungsional dan berpikir kritis yang berteman dengan informasi, media dan teknologi (Fuad Abdul.H, 2008). Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi satu sama lain sehingga terwujudnya kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Komponenkomponen tersebut diantaranya siswa/mahasiswa, guru/dosen, kurikulum, metode, sarana fisik, pengalaman belajar dan media pembelajaran. Interaksi berbagai komponen tersebut sejatinya melahirkan kegiatan pembelajaran yang bermuara pada kegiatan belajar aktif, kreatif, efektif dan tentu saja, menyenangkan, sehingga siswa/mahasiswa merasa betah di kelas dan merasa senang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang berpusat kepada pembelajar pada akhirnya telah menuntut pendidik sebagai fasilitator untuk lebih kreatif
3 12 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan kemajuan teknologi juga dituntut untuk memiliki kepekaan dan kemampuan mengadopsi perkembangan teknologi untuk kepentingan kegiatan pembelajaran di kelas. Jika siswa/mahasiswa merasa bosan di kelas, maka pencapaian kompetensi yang ingin dicapai pun akan terhambat. Kemampuan guru/dosen dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang berbasis pada teknologi akan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan siswa/mahasiswa mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Perkembangan teknologi komputer secara signifikan telah merubah kehidupan masyarakat termasuk cara mereka memperoleh pengetahuan. Internet telah menawarkan lautan informasi bagi siswa/mahasiswa yang secara independen dapat mereka akses tanpa tergantung lagi pada guru/dosen di kelas. Jika guru/dosen masih menampilkan diri sebagai figur yang gagap teknologi, maka niscaya mereka akan ketinggalan oleh muridnya baik dari sisi penguasaan informasi maupun komunikasi. Kegiatan pembelajaran akan menjadi tidak menarik di mata siswa/mahasiswa jika mereka menemukan guru/dosennya sendiri tidak menguasai teknologi informasi. Dengan kata lain, guru/dosen harus mampu menciptakan kegiatan pembelajaran yang kreatif dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan pembelajaran kreatif adalah suatu proses belajar yang diupayakan sekomunikatif mungkin sehingga situasi belajar menjadi menyenangkan. B. Tinjauan Kondisi Pembelajaran Saat Ini E. Mulyasa, 2005 menyatakan bahwa guru/dosen, kreatif, profesional, dan menyenangkan harus memiliki berbagai konsep dan cara untuk mendongkrak kualitas pembelajaran. Langkah untuk mendongkrak kualitas pembelajaran antara lain dengan mengembangkan kecerdasan emosi, mengembangkan kreatifitas dalam pembelajaran, mendisiplinkan peserta didik dengan kasih sayang, membangkitkan nafsu belajar, memecahkan masalah, mendayagunakan sumber belajar, dan melibatkan masyarakat dalam pembelajaran. Sumber belajar untuk kegiatan pembelajaran harus lebih variatif, hal ini untuk meningkatkan kualitas dari mutu pembelajaran itu sendiri. Salah satu sumber belajar yang sangat sedikit disentuh adalah sumber belajar yang memanfaatkan media elektronika atau komputer. Hal ini tidak
4 Volume 12, Nomor 2, Juni terlepas dari minimnya penguasaan guru/dosen-guru/dosen di sekolah terhadap media ini, disebabkan pula karena adanya beberapa sekolah di tanah air kita yang belum memliliki alat tersebut dengan berbagai alasan, tidak ada dana, tidak ada tenaga yang mampu mengoperasikan dan lainlain. Sebagai akibatnya kegiatan pembelajaran berlangsung dengan memanfaatkan sumber belajar yang itu- itu saja, yaitu guru/dosen dan buku. Sebagai akibat dari kondisi ini siswa/mahasiswa akan belajar dengan situasi yang monoton dari hari ke hari. Pada umumnya yang terjadi di lapangan saat ini yaitu bahwa pembelajaran terjadi dengan dominansi dari guru/dosen. Artinya pembelajaran berlangsung dengan peranan guru/dosen yang sangat dominan dan umumnya metode yang sering digunakan adalah metode ceramah. Dengan kondisi seperti ini pembelajaran berlangsung secara teacher centris. Istilah pembelajaran sendiri mengacu pada segala daya dan upaya yang sengaja dikondisikan untuk terjadinya proses belajar pada diri siswa/mahasiswa. Sedangkan istilah belajar sendiri memiliki pengertian suatu proses fisik dan psikis pada diri siswa/mahasiswa. Di mana seseorang yang mengalami peristiwa belajar akan berbeda keadaannya dengan kondisi sebelum dia mengalami belajar, seperti dia akan semakin memiliki banyak pengetahuan (kognitif), memiliki sikap yang semakin dewasa (afektif), dan memiliki beberapa keterampilan gerak, yang juga semakin bertambah (psikomotor). Oemar Hamalik, 2001 menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Di dalam interaksi inilah terjadi serangkaian pengalaman belajar. Kondisi pembelajaran yang berkualitas dipengaruhi oleh faktorfaktor: Tujuan pengajaran yang jelas, bahan pengajaran yang memadai, metodelogi pengajaran yang tepat, dan cara penilaian yang baik. Bahan pengajaran adalah seperangkat materi keilmuan yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, generalisasi suatu ilmu pengetahuan yang bersumber dari kurikulum. Saat ini hal-hal tersebut akan merupakan suatu kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa/mahasiswa. Di dalam metodelogi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yaitu metode mengajar dan media pengajaran, sebagai alat bantu mengajar, di mana media pengajaran ini merupakan salah satu lingkungan belajar yang dikondisikan oleh guru/dosen. Salah satu ciri dari pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas adalah dimanfaatkannya media pembelajaran dalam proses pembelajaran.
5 14 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 Di zaman yang serba canggih seperti kondisi saat ini di mana teknologi berkembang sedemikian pesatnya, komputer sudah bukan merupakan barang yang langka dan mewah. Dengan adanya media komputer sebagai pengolah informasi sudah selayaknyalah apabila di tiap-tiap sekolah dasar minimal memiliki satu unit komputer. Baik komputer sebagai sarana pengolah administrsi sekolah dan akan lebih baik lagi apabila komputer dapat berfungsi sebagai media pembelajaran bagi siswa/mahasiswa. C. Pengertian Information Communication Technology (ICT) Teknologi komputer dapat berfungsi sebagai teknologi informasi maupun sebagai teknologi komunikasi. Seorang guru/dosen dalam konteks ini sejatinya menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Istilah Information and Communication Technology (ICT) dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Istilah ICT dalam makalah ini sebagai segala hal yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi komputer dalam kegiatan pembelajaran. Dalam konteks ini, ICT sebagai information and communication technology based learning dan multimedia learning. Secara akademis, pengertian teknologi informasi dapat dibedakan dengan teknologi komunikasi, meskipun pada prakteknya teknologi informasi dan komunikasi ibarat dua sisi mata uang. Teknologi informasi memiliki pengertian luas yang meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, pengunaan komputer sebagai alat bantu, manipulasi dan pengolahan informasi. Sementara teknologi komunikasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat satu ke perangkat yang lainnya. Dalam konteks pembelajaran, ICT meliputi segala hal yang berkaitan dengan pemanfaatan komputer untuk mengolah informasi dan sebagai alat bantu pembelajaran serta sebagai sumber informasi bagi guru/dosen dan siswa/mahasiswa. (Iwan.S, 2008). Pengembangan infrastruktur ICT pada lingkungan pendidikan di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1995, juga tumbuhnya ICT Center disetiap kabupaten/kota sejak tahun 2000, namun terlihat semakin pesat sejak tahun 2006 dengan dikembangkannya Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas). Jejaring pendidikan nasional adalah Wide Area Network (WAN) yang menghubungkan seluruh kantor dinas pendidikan propinsi, kabupaten/kota, sekolah-sekolah dan perguru/dosenan tinggi. Jejaring ini dibuat untuk memperlancar dan mengoptimalkan arus komunikasi, data
6 Volume 12, Nomor 2, Juni dan informasi antar pelaksana pendidikan, sehingga data dan informasi menjadi lebih optimal, lancar, transparan, efektif dan efisien. Secara umum, Jardiknas dapat menjadi 3 zona, yaitu: 1. Zona Kantor Dinas Pendidikan / Institusi Zona ini menghubungkan kantor-kantor dinas pendidikan propinsi, kabupaten/kota, PPPG, LPMP, Balai Bahasa, SKB dan institusi pendidikan lainnya. Jaringan pada zona ini diprioritaskan untuk implementasi transaksi on line Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pendidikan. 2. Zona Perguru/an Tinggi Zona ini menghubungkan perguru tinggi yang ada pada 33 propinsi, dan disebut juga dengan Inherent (Indonesia Higher Education Network). Jaringan ini diprioritaskan untuk pelaksanaan riset dan pengembangan perguru/dosenan tinggi, sehingga menggunakan bandwidth yang cukup besar. 3. Zona Sekolah Zona ini akan dikembangkan pada tahun 2007 dan menghubungkan 6500 sekolah dengan menggunakan teknologi ADSL. Zona ini dikembangkan dalam area yang terbatas oleh kemampuan layanan ADSL yang dapat dicapai oleh PT Telkom Gambar. Jardiknas Kantor Dinas/Institusi
7 16 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 D. Model Pembelajaran Berbasis ICT Banyak siswa/mahasiswa merasa mudah memproses informasi yang berbentuk visual, sementara siswa/mahasiswa lainnya merasa mudah bila ada suara, tetapi ada pula sebagian siswa/mahasiswa yang merasa mudah apabila sumber informasi disajikan dalam bentuk Pada dasarnya, pembelajaran diselenggarakan dengan harapan agar siswa/mahasiswa mampu menangkap/menerima, memproses, menyimpan, serta mengeluarkan informasi yang telah diolahnya. Gardner (1983) mengemukakan bahwa kemampuan memproses informasi itu dalam bentuk tujuh kecerdasan, yaitu (1) logis-matematis, (2) spasial, (3) linguistik, (4) kinestetik-keperagaan, (5) musik, (6) interpersonal, dan (7) intrapersonal. Media yang dapat mengakomodir persyaratan-persyaratan tersebut adalah komputer. Komputer mampu menyajikan informasi yang dapat berbentuk video, audio, teks, grafik dan animasi (simulasi). Berikut beberapa model pembelajaran berbasis ICT yang berkembang saat ini : 1. Pemanfaatan Aplikasi Microsoft Office dalam Kegiatan Pembelajaran a. Microsoft Word Manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan aplikasi wicrosoft word dalam pembuatan perencanaan pembelajaran sangat banyak, diantaranya; pertama, guru/dosen dapat memiliki back-up data yang lengkap dan setiap saat dokumen perencanaan pembelajaran dapat direvisi dan di-up-date sesuai kebutuhan. Kedua, guru/dosen dapat mem-print-out dokumen tersebut untuk kepentingan pembelajaran dan supervisi dan dapat dengan seketika melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap dokumen tersebut. Hal ini sangat membantu guru/dosen dalam efisiensi waktu, tenaga dan pikiran. Ketiga, soal-soal ujian dapat terdokumentasikan dengan rapih dan dapat diakses kembali untuk kepentingan assessment berikutnya. Keempat, guru/dosen mendapatkan kemudahan dalam menyiapkan dokumen pembelajaran dan penilaian karena tidak harus memulai dari nol setiap kali harus membuat dokumen pembelajaran seperti ketika semua administrasi guru/dosen dan dokumen pembelajaran masih dibuat secara manual dan konvensional. b. Microsoft Powerpoint Microsoft Powerpoint merupakan aplikasi yang disiapkan oleh Microsoft Corporation untuk melakukan presentasi di depan publik
8 Volume 12, Nomor 2, Juni yang terbatas. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur dan menu yang lengkap sehingga sebuah presentasi dapat dibuat semenarik dan seatraktif mungkin. Dalam prakteknya di kelas, pemanfaatan aplikasi powerpoint membutuhkan dukungan perangkat keras (hardware) yaitu satu unit komputer portable yaitu laptop dan in-focus yang berfungsi sebagai wide-screen Dengan tersedianya aplikasi ini di pasaran, guru/dosen dapat memanfaatkan aplikasi powerpoint untuk kepentingan presentasi di kelas. Pemanfaatan aplikasi powerpoint sebagai technology based education dan multimedia learning secara bertahap sejatinya mulai diterapkan oleh guru/dosen dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Powerpoint sebagai software presentasi ternyata sangat membantu guru/dosen dalam memancing minat dan motivasi siswa/mahasiswa untuk belajar. Di samping itu, suasana kelas menjadi aktif dan siswa/mahasiswa merasa senang dengan presentasi yang ditampilkan guru/dosen. Dengan powerpoint guru/dosen menjadi leluasa untuk berimprovisasi merencanakan pembelajaran yang atraktif karena fasilitas yang ada pada aplikasi powerpoint sangat lengkap untuk membuat presentasi yang tidak membosankan. Di samping itu, guru/dosen memiliki banyak pilihan menampilkan kegiatan pembelajaran sekreatif mungkin untuk kepentingan belajar siswa/mahasiswa. Di antara fitur yang tersedia dalam microsoft powerpoint yang dapat digunakan oleh guru/dosen dalam membuat presentasi pembelajaran adalah: a) Variasi background; b) Variasi teks, warna dan grafik; c) Menggabungkan file; d) Hyperlink; e) Navigasi; f) Insert picture, video dan audio; g) Variasi animasi; Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan ketika akan membuat presentasi pembelajaran dengan menggunakan microsoft powerpoint adalah: a. Aspek Pembelajaran : a) Substansi materi harus sesuai dengan konsep dan teori yang benar. b) Pemilihan topik harus sesuai dengan kurikulum. c) Adanya konsistensi antara materi dan tujuan pembelajaran.
9 18 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 d) Aktualitas (sesuai dengan perkembangan mutakhir). e) Adanya kejelasan pesan yang membantu mempermudah memahami konsep dan memperjelas pemahaman. f) Pemberian contoh untuk membantu penjelasan. b. Aspek Teknis: a) Suara (audio) digunakan untuk memperjelas konsep dan mencairkan suasana kelas. b) Tampilan layar presentasi seperti warna dan tata letak harus memperjelas ilustrasi. c) Teks harus memperhatikan jenis font, ukuran dan warna agar lebih mudah dibaca. d) Movie dan animasi untuk memperjelas pesan. e) Navigasi perlu memperhatikan penempatan navigasi dan bentuknya yang mudah menarik perhatian. c. Microsoft Excel Tugas pokok guru/dosen yang tidak kalah penting dan rumit dari melaksanakan pembelajaran adalah melakukan penilaian (assessment) terhadap hasil belajar siswa/mahasiswa dan melakukan analisis hasil belajar untuk mendapatkan umpan balik (feedback) sebagai bahan masukan bagi guru/dosen dan siswa/mahasiswa dalam mengambil langkah selanjutnya. Dengan memanfaatkan aplikasi microsoft excel guru/dosen dapat mengolah nilai siswa/mahasiswa dan menganalisis tingkat kesukaran soal sekaligus dalam waktu singkat, sehingga diperoleh data berapa siswa/mahasiswa yang perlu pengayaan dan berapa siswa/mahasiswa yang perlu remedial serta soal mana saja yang termasuk kategori mudah, sedang maupun sukar dan soal mana saja yang ditolak, perlu direvisi maupun diterima untuk dikoleksi dan disimpan di bank soal. Di samping itu, guru/dosen juga dapat membuat raport/nilai sementara secara otomatis menggunakan rumus sebagai laporan hasil belajar siswa/mahasiswa. Dengan memanfaaatkkan microsoft office, seluruh dokumen pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan analisis hasil belajar serta data tentang perkembangan siswa/mahasiswa dan nilai siswa/mahasiswa semuanya didokumentasikan dengan rapih dan dapat diakses kapanpun. Guru/dosen akan terhindar dari masalah pengarsipan dokumen di kantor maupun di rumah karena semua dokumen tersebut telah dsimpan secara digital. Print-out dokumen dapat dipersiapkan
10 Volume 12, Nomor 2, Juni untuk kepentingan pembelajaran dan supervisi tanpa harus merasa khawatir hilang atau rusak karena guru/dosen memiliki back-up data di komputer. 2. Pembelajaran berbasis Internet Teknologi internet mengemuka sebagai media yang multirupa. Komunikasi melalui internet bisa dilakukan secara interpersonal (misalnya dan chatting) atau secara massa, dikenal one to many communition (misalnya mailing list). Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seterti pada metode konvensional dengan adanya aplikasi teleconference. Berdasarkan hal tersebut maka internet sebagai media pengajaran mampu mengadakan karakteristik yang khas, yaitu {1} sebagai media interpersonal dan massa; {2} bersifat interaktif; {3} memungkinkan komunikasi secara sinkron maupun ansinkron {tunda}. Karakteristik ini memungkinkan peserta didik melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas jika dibandingkan dengan hanya menggunakan media konfensional (Wahyu Purnomo : 2008) Salah satu kendala yang dihadapi guru/dosen di lapangan ketika membuat persiapan pembelajaran adalah terbatasnya buku sumber materi pembelajaran. Keberadaan perpustakaan pun tidak dapat menjawab permasalahan kurangnya sumber belajar. Keterbatasan anggaran yang ada semakin melengkapi alasan kurangnya ketersediaan sumber bahan ajar. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dewasa ini telah memberikan alternatif pemecahan masalah bagi guru/dosen dalam mengatasi kesulitan sumber bahan ajar. Internet menyediakan solusi dalam membuat persiapan pembelajaran yang berbasis ICT. Guru/dosen tinggal mengakses dan berselancar di internet untuk mencari dan menemukan materi yang dibutuhkan sebagai bahan ajar di kelas. Beberapa bentuk pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran adalah sebagai berikut : a. E-Learning Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e- Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley (Romy: 2001) yang menyatakan:
11 20 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet,Intranet atau media jaringan komputer lain. (Romy : 2001) fitur-fitur yang biasanya disediakan dalam sistem e-learning adalah seperti di bawah. Contoh di bawah belum tentu melingkupi seluruh kebutuhan pengguna. Demikian juga belum tentu sebuah sistem e-learning harus memasukkan semua fitur-fitur di bawah. Kembangkan sistem berdasarkan kepada kebutuhan pengguna yang sebenarnya (user needs). 1. Informasi tentang unit-unit terkait dalam proses belajar mengajar Tujuan dan sasaran Silabus Metode pengajaran Jadwal kuliah Tugas Jadwal Ujian Daftar referensi atau bahan bacaan Profil dan kontak pengajar 2. Kemudahan akses ke sumber referensi Diktat dan catatan kuliah Bahan presentasi Contoh ujian yang lalu FAQ (frequently asked questions) Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas Situs-situs bermanfaaat Artikel-artikel dalam jurnal online 3. Komunikasi dalam kelas Forum diskusi online Mailing list diskusi Papan pengumuman yang menyediakan informasi (perubahan jadwal kuliah, informasi tugas dan deadline-nya) Sarana untuk melakukan kerja kelompok Sarana untuk sharing file dan direktori dalam kelompok Sarana diskusi untuk mengerjakan tugas daam kelompok 4. Sistem ujian online dan pengumpulan feedback
12 Volume 12, Nomor 2, Juni Hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar berbasis TIK yang sifatnya tutorial adalah ketersediaan menu-menu yang dapat diakses dan adanya ikon tutorial yang akan membimbing pengguna bahan ajar berbasis TIK. Ikon-ikon tersebut sudah disediakan oleh program Learning Management System (LMS) seperti Web city, blackboard, moodle dan lain-lain. Bahan ajar yang akan dimasukan (diupload) ke LMS bisa dibuat sendiri dengan macam-macam format file seperti word, ppt, pdf, swf dll. tetapi bisa mengambil (download) dari alamat URL atau website yang berhubungan dengan bahan ajar tertentu. Program engine searching bisa membantu kita untuk menemukan materi yang kita inginkan dengan cara browsing di internet. Program yang dapat digunakan untuk browsing seperti google.com, yahoo, altavista, Twigine, dan lain-lain. Beberapa contoh aplikasi e-learning yang saat ini banyak digunakan antara lain : moodle sebuah aplikasi Learning Management System (LMS) berbasis open source [ Atutor : Learning Content Management System (LCMS) berbasis opensource [ Cisco System, ilmukomputer.com, sistem elearning gratis berbasis aktifitas komunitas [ b. Digital Library Digital Library menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk mengakses resource-resource elektronik dengan alat yang menyenangkan pada waktu dan kesempatan yang terbatas. Pengguna tidak lagi tertarik terhadap operasional secara fisik jam perpustakaan dan tidak dapat berkunjung keperpustakaan secara fisik untuk mengakses resourceresourcenya. Disinilah Digital Library sebagai alat untuk memfasilitasi dan memecahkan keterbatasan tersebut. Digital Library belum didefinisikan secara jelas untuk dapat dijadikan standar atau acuan dalam dunia pendidikan, berdasarkan beberapa definisi maka dapat secara umum perbedaan-perbedaan definisi tersebut dapat disederhanakan sebagai berikut : Digital Library memerlukan teknologi untuk menghubungkan banyak resource, perpustakaan dan pelayanan informasi. Hubungan beberapa Digital Library dan pelayanan informasi adalah transparan kepada pengguna akhir.
13 22 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 Tujuannya adalah akses secara universal dan pelayanan informasi. Koleksi Digital Library adalah tidak terbatas terhadap dokumen, tetapi berkembang pada digital artifacts yang tidak dapat disajikan atau distribusikan dalam format tercetak. c. Video on Demand Video on Demand menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk mengakses resource-resource digital berupa video dengan alat yang menyenangkan pada waktu dan kesempatan yang terbatas. Video ini biasanya berupa video pembelajaran, yang dapat diakses sesuai kebutuhan, dan didistribusikan secara streaming melalui jaringan komputer. Selain itu tersedia juga dalam bentuk CD tutorial yang dapat membantu siswa/mahasiswa untuk belajar dengan media visual. d. Wikipedia Wikipedia menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk berkolaborasi menyusun ensiklopedia. Dengan wikipedia pengguna dapat membangun naskah secara kolaboratif, hingga dapat menjadi ensiklopedia di Internet. e. Blog Blog menawarkan kemudahan bagi para pengguna untuk membuat tulisan, baik formal maupun informal, seperti buku harian. Blog adalah catatan seseorang yang dibuat untuk konsumsi publik. Dengan blog ini kita bisa sharing ilmu pengetahuan. f. Mobile Learning Mobile Learning merupakan perwujudan elearning dalam perangkat bergerak, seperti handpone/telepon genggam. Dengan mobile learning kita bisa belajar melalui handpone kita. Materi dituangkan dalam modul untuk handpone. D. Keuntungan dan Kelemahan Pemanfaatan ICT 1. Keuntungan bagi siswa: a) Interaksi siswa dengan guru melalui b) Interaksi siswa dengan siswa melalui milis c) Interaksi siswa dan siswa dengan guru bersama-sama d) Interaksi siswa dengan pelajaran
14 Volume 12, Nomor 2, Juni e) Mendapat sumber belajar alternatif yang tersedia secara luas. 2. Keuntungan bagi guru: a) Efisien dan efektif b) Memperkecil kesalahan persepsi c) Mengatasi masalah kekurangan alat d) Mengembangkan kompetensi guru di bidang ICT. e) Mengembangkan ICT dengan belajar mandiri, berinisiatif, kreatif dan inovatif. f) Berkomunikasi dengan sesama guru secara nasional maupun internasional g) Memperoleh materi ajar secara cepat dan murah berbasis ICT 3. Kelemahan pemanfaatan ICT: a) Penggunaan internet memerlukan infrastruktur yang memadai b) Penggunaan internet mahal c) Komunikasi melalui internet sering kali lamban. E. Tantangan yang dihadapi di lapangan Terdapat beberapa tantangan yang menghadang pendidik dituntut untuk memanfaatkan ICT dalam kegiatan pembelajaran. Tantangan tersebut bukan saja di tingkat pendidik, melainkan juga di sekolah, masyarakat dan pemerintah sendiri. Tantangan ini perlu dihadapi dan diatasi secara bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat. Di antara tantangan-tantangan tersebut adalah: 1. Terdapat kesenjangan infrastruktur antar daerah yang maju dan tertinggal. Di satu sisi terdapat daerah yang sekolahnya telah memiliki akses internet sementara di daerah lain terdapat sekolah yang belum masuk listrik. 2. Terdapat kesenjangan kualitas pendidik baik antar institusi pendidikan maupun antar daerah. Tidak semua pendidik menguasai teknologi informasi dan komunikasi, sehingga sangat sulit untuk menuntut mereka menyelenggarakan pembelajaran berbasis ICT meskipun institusi mereka telah mengakses internet. Sementara di sisi lain terdapat pendidik yang cukup menguasai teknologi informasi dan komunikasi namun di institusi mereka belum mengakses internet atau bahkan belum mempunyai komputer. 3. Keterbatasan anggaran yang dimiliki institusi dan pemerintah untuk melengkapi infrastruktur teknologi sehingga sangat sulit bagi
15 24 Volume 12, Nomor 2, Juni 2010 institusi untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berbasis ICT. 4. Adanya resistensi dari kalangan masyarakat tertentu dengan dalih agama dan pelestarian nilai-nilai moralitas di masyarakat. 5. Adanya sikap merasa puas dengan apa yang telah ada di kalangan sementara pendidik dan kemudian bersikap resisten terhadap perubahan. Penutup Berdasarkan uraian pada tulisan ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan berbagai komponen yang saling berinteraksi satu sama lain sehingga terwujudnya kegiatan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Interaksi berbagai komponen tersebut sejatinya melahirkan kegiatan pembelajaran yang bermuara pada kegiatan belajar aktif, kreatif, efektif dan tentu saja, menyenangkan, sehingga siswa/mahasiswa merasa betah di kelas dan merasa senang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. 2. Model pembelajaran berbasis ICT (Information Communication Technology) merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dewasa ini banyak digunakan di sekolah maupun di perguruan tinggi untuk meningkatkan minat belajar peserta didik dan mencapai kualitas pembelajaran yang diinginkan. 3. Model pembelajaran berbasis ICT antara lain dengan menggunakan aplikasi microsoft office, aplikasi e-learning, digital library, video on demand, wikipedia, media blog dan mobile learning. A. Saran 1. Kepada institusi pendidikan mulai dari tingkat sekolah sampai perguruan tinggi yang belum mempunyai infrastruktur untuk melakukan pembelajaran berbasis ICT agar supaya mulai mempersiapkan segala sumber daya yang dibutuhkan termasuk perangkat keras, perangkat lunak maupun SDM. 2. Bagi institusi yang telah mempunyai perangkat pendukung dan SDM, agar memaksimalkan penggunaannya dan meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan dan workshop pembelajaran berbasis ICT.
16 Volume 12, Nomor 2, Juni Daftar Rujukan E. Mulyasa Menjadi Guru/dosen Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. E-learning. Fuad Abdul Hamied, Prof. Ph.D., (Deputi Menko Kesra & Guru Besar UPI), makalah : Seminar Nasional Model Pembelajaran Inovatif, Purwokerto, 27 November Gardner.H, Frames of mind-the theory of multiple intelegences, New York: Basic Books Inc. Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Iwan Setiawan, Penerapan ICT dalam proses Pembelajaran, , diakses tanggal 8 desember 2009 Romi Satrio Wahono, Pengantar E-Learning dan Pengembangannya, , diakses tanggal 27 November Wahyu Purnomo, Pembelajaran Berbasis ICT, makalah : (disampaikan pada Workshop Pembelajaran Berbasis ICT di Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan, Agustus 2008).
Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan
KholidA.Harras Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung sumber media tujuan 2 Media tak langsung (Offline) Orang lain Buku Kaset
Lebih terperinciThe next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems
Pengantar e-learning dan Pengembangannya The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems Pendahuluan Seiring dengan perkembangan Teknologi
Lebih terperincivensy vydia ACCELERATED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN E LEARNING SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN
ACCELERATED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN E LEARNING SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN Abstrak Perkembangan metode pembelajaran didunia pendidikan dalam beberapa tahun terakhir sangatlah pesat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Saat ini terdapat suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi hal yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa banyak pengaruh positif terhadap berbagai bidang kehidupan, berbagai bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Electronic Learning atau yang biasa disingkat dengan e-learning merupakan cara baru yang terdapat pada dunia pendidikan, dimana proses belajar mengajar menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi siswa. Pendidikan juga merupakan suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB
UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB Oleh: Kuswari Hernawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Teknologi komputer dapat di gunakan sebagi alat untuk
1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komputer sebagai hasil teknologi moderen sangat membuka kemungkinankemungkinan yang besar untuk menjadi alat pendidikan khususnya dalam pembelajaran. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
Lebih terperinciE-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46
KOPI - Perkembangan teknologi yang semakin canggih kini telah mengubah dunia pendidikan. Pembelajaran yang dulunya menggunakan cara konvensional berangsur-angsur berubah menjadi modern. Penggunaan alat-alat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Aplikasi E-Learning semacam ini pernah dibuat oleh Sdr. Rendra Kurniawan dalam skripsi berjudul Analisis dan perancangan Aplikasi E-Learning
Lebih terperinciSistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS
Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan
Lebih terperinciPENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?
1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning
Lebih terperinciTransformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme
Pembelajaran Berbasis TIK Disampaikan oleh: Awan Sundiawan pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Ribuan aplikasi baru akan muncul secara online Sumber: http://socialbakers.com
Lebih terperinciPENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI
PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPEMBELAJARAN E-LEARNING
PEMBELAJARAN E-LEARNING Oleh Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd HP: 08157915225 e-mail: nuryadin_er@uny.ac.id Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri ayogyakarta Yogyakarta
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab
23 BAB II KAJIAN TEORI A. Media Pembelajaran Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Sebab keberadaannya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Zulharman Staf Pengajar FK Unri Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran FK UGM
PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENUNJANG KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU Oleh : ZULHARMAN 1 PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Rusman dan Dewi (2009 : 174) menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi telah mempengaruhi keberadaan media pembelajaran dalam dunia pendidikan. Teknologi telah menjadi suatu kebutuhan pokok dalam perkembangan
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada
Lebih terperinciPemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3)
ISSN : 1693 1173 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Dalam Rangka Menuju Profesionalitas Guru Hardi Santoso 3) Abstrak Perkembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciMengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang
Learning: dahulu vs sekarang Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY hermansurjono@uny.ac.id http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang merasakan manfaat
Lebih terperinciMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT
MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi menuntut pola variasi pembelajaran Proses pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan
Lebih terperinciBAB I BAB 1 PENDAHULUAN
BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju. Teknologi komunikasi dapat membawa seorang individu melintasi batas ruang dan waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin pesat, menuntut masyarakat untuk mengikuti perkembangannya. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak
Lebih terperinciPerubahan Format Equation Sebagai Format Gambar. Untuk Perangkat Lunak Bantu Wondershare Quiz Creator 1. Retno Subekti 2
Perubahan Format Equation Sebagai Format Gambar Untuk Perangkat Lunak Bantu Wondershare Quiz Creator 1 Retno Subekti 2 Pendahuluan Pembelajaran matematika yang seringkali disampaikan secara klasikal, konvensional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI yang tidak dapat dihindari
Lebih terperinciPemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran
Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran Merry Agustina Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Jalan A. Yani No. 12 Plaju Palembang 30264 merry_agst@mail.binadarma.ac.id Abstrak Seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah membawa perubahan pesat dalam aspek kehidupan manusia, perkembangan tersebut telah mengubah
Lebih terperinci14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
KOMPETENSI INTI 14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Saat ini komputer
Lebih terperinciIbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA
IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA Helmie Arif Wibawa, Indra Waspada, Panji Wisnu Wirawan Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Email: Helmie.arif@gmail.com Abtrak. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam, perkembangan pesat dibidang teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media
Lebih terperinciMenyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM
Menyusun komunitas belajar online di elisa Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM Latar Belakang Perubahan yang cepat pada masa sekarang ini disebabkan terutama oleh kemajuan teknologi: membuat perubahan jadi revolusioner,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat saat. ini telah banyak memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat saat ini telah banyak memberikan banyak manfaat dan kemudahan kepada manusia. Komputer sebagai salah satu
Lebih terperinciPANDUAN PENGGUNAAN elearning Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) untuk Mahasiswa
PANDUAN PENGGUNAAN elearning Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) untuk Mahasiswa UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA) MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI BANJARMASIN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah
Lebih terperinciPerkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia
Perkembangan E-Learning di Dunia Pendidikan Yang ada di Indonesia Eko Yuliandi TKJ ITB / SEAMOLEC 2011/2012 PENDAHULUAN A: Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin
Lebih terperinciPengembangan E-learning menggunakan LMS. E-learning
Pengembangan E-learning menggunakan LMS Herman Dwi Surjono E-learning Materi pembelajaran melalui media elektronik (definisi konvensional) Perkembangan teknologi Pergeseran konten & adaptivity Pengelolaan
Lebih terperinciPELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU. Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut, Teknologi Nasional Malang 4)
Pelatihan Pengguaan e-learning Thomas Dayal Emmalia Joseph PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU 1) Thomas Priyasmanu 2) Dayal Gustopo 3) Emmalia Adriantantri 4) Joseph Dedy Irawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan informasi. Untuk mendapatkan dan menghasilkan informasi,
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Informasi sangat penting bagi kita karena semua kegiatan kita memerlukan informasi, dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan kita dituntut untuk menghasilkan informasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ahdawi Firmansyah, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu cara yang terbaik bagi siswa untuk belajar adalah mengalami dan menghadapi tantangan permasalahan ilmu pengetahuan, membiasakan siswa berpikir dan
Lebih terperinciPerubahan Format Equation Sebagai Format Gambar. Untuk Perangkat Lunak Bantu Wondershare Quiz Creator 1. Retno Subekti 2
Perubahan Format Equation Sebagai Format Gambar Untuk Perangkat Lunak Bantu Wondershare Quiz Creator 1 Retno Subekti 2 Abstrak Kasus kesulitan menempatkan equation pada beberapa perangkat lunak bantu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan pendahuluan penelitian, adapun yang disampaikan pada Bab ini diantaranya, (A) Latar Belakang, (B) Perumusan Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Manfaat Penelitian, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum pendidikan di Indonesia selalu berubah dan berkembang sesuai zaman. Indonesia telah beberapa kali merubah atau menyempurnakan kurikulum. Hingga saat
Lebih terperinciPengembangan Web Pembelajaran Interaktif Bagi Guru SMK Menuju Sekolah Berstandar Internasional. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd
Pengembangan Web Pembelajaran Interaktif Bagi Guru SMK Menuju Sekolah Berstandar Internasional Oleh Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd e-mail: nuryadin_er@uny.ac.id SMKN 1 Sedayu 18 Juli 2011 Analisis Situasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai
II. TINJAUAN PUSTAKA A. E-learning Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat
Lebih terperinciKnowledge Management Tools
Knowledge Management Tools Ada beberapa faktor yang dapat memotivasi sebuah organisasi untuk membentuk manajemen formal dan pengetahuan sistematis, termasuk keinginan atau kebutuhan untuk : i. mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan paradigma dunia tentang makna pendidikan, pendidikan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang semakin berat. Pendidikan di Indonesia masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) merupakan kompetensi yang banyak di buka di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri mauapun SMK Swasta di
Lebih terperinciWebsite: http://slamin.unej.ac.id
Pemanfaatan TIK Untuk Pembelajaran Drs. Slamin, M.Comp.Sc.,., Ph.D Email: slamin@unej.ac.id Website: http://slamin.unej.ac.id Universitas Jember Outline Pengertian TIK Landasan TIK Pemanfaatan TIK Pemanfaatan
Lebih terperinciPELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR PADA SMP NEGERI 36 PALEMBANG
PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR PADA SMP NEGERI 36 PALEMBANG Evi Yulianti 1), Dasrial 2) 1),2) Program Studi Sistem Informasi, Universitas Indo Global Mandiri Jalan Jend. Sudirman No. 629 Palembang, Kode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta era globalisasi, menuntut para pebelajar dapat mengikuti semua perkembangan saat ini dan masa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan bidang teknologi dan informasi telah mendorong manusia untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya pada setiap kegiatan. Kemajuan yang telah dicapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu modal yang harus dimiliki. Alasannya karena taraf pendidikan masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pencapaian kemajuan bangsa, pendidikan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki. Alasannya karena taraf pendidikan masyarakat menjadi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.
IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pembelajaran dapat menghantarkan
Lebih terperincifesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007
fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Pendirian Negara Republik Indonesia antara lain adalah mencerdaskan
Lebih terperinciS a h i d Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY
Pemanfaatan ICT (Information Technology and Communication) dalam Pembelajaran Matematika S a h i d sahidyk@yahoo.com Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY 18 Februari 2009 1 Growth Hypothetical Model
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI
Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 6 Pengembangan Ajar Berbasis Web/ Internet/ Elektronik Jenis Software OS/ Operating System: software yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat, terutama teknologi internet mempengaruhi semua aspek kehidupan. Kebutuhan akan suatu konsep
Lebih terperinciS Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)
Belajar: dahulu vs sekarang Perkembangan Teknologi E-Learning Herman Dwi Surjono, Ph.D. Dosen FT dan PPs UNY Kepala Puskom UNY http://blog.uny.ac.id/hermansurjono http://herman.elearning-jogja.org http://www.facebook.com/hermands
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat menentukan daya saing antar bangsa. Oleh karena itu sektor pendidikan harus terus ditingkatkan mutunya.
Lebih terperinciIMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.
IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEB PADA MATERI TRIGONOMETRI TESIS
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEB PADA MATERI TRIGONOMETRI TESIS Oleh ASMI YURIANA DEWI NIM 51996 Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
16/S1/KTP/OKTOBER/2013 PENGGUNAAN GOOGLE DOCS UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mengakibatkan perubahan dan pertumbuhan kehidupan ke arah yang lebih kompleks. Kemajuan teknologi juga membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peserta didik masih beranggapan guru sebagai satu-satunya sumber belajar dan peserta didik hanya menerima yang diberikan oleh guru untuk dihafalkan. Peserta
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN DISAIN SISTEM ONLINE LEARNING
STRUKTUR DAN DISAIN SISTEM ONLINE LEARNING Oleh : Ir. Sutrisno Koswara, MSi Disampaikan pada PELATIHAN INSTRUCTIONAL DESIGN FOR ONLINE LEARNING Paket 1 : TEACHING AND LEARNING CONCEPT FOR ONLINE LEARNING
Lebih terperinciMengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1
Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK DALAM PROSES PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DAN SOFT SKILLS
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK DALAM PROSES PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK DAN SOFT SKILLS 1 Aang Kisnu Darmawan, 2 Ahmad Asir, 3 Arisandy Dwiharto 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internet merupakan media informasi terkini dan paling up to date
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet merupakan media informasi terkini dan paling up to date berisikan data informasi yang dapat diakses secara global. Melalui internet orang-orang dapat bertukar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK telah mengalir pada setiap aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media komunikasi adalah suatu media ataupun alat bantu yang digunakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media komunikasi adalah suatu media ataupun alat bantu yang digunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja dengan hasil yang
Lebih terperinciJurnal Bisnis & Teknologi Politeknik NSC Surabaya ISSN : & E - ISSN :
Volume 4, Nomor 1, Juli 2017 81 PENERAPAN METODE PERKULIAHAN E-LEARNING BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MAHASISWA Rudianto 1, I Kadek Bagus Feristha Udayana 2 1 Prodi Teknik Komputer, Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tadinya susah diakses kini bukan menjadi masalah lagi. Teknologi internet
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Information Technology (IT) dan internet tidak dapat dilepaskan dari dunia pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses kini
Lebih terperinciBelajar menjadi Mudah dan Menyenangkan
Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan KASUS I Dominasi guru (teacher center) Siswa sebagai objek pembelajar Sumber belajar terbatas Kurang komunikatif Berfikir tingkat rendah Pembelajaran tidak menyenangkan
Lebih terperinciPelatihan Pembuatan Media Perpustakaan Elektronik Berbasis Website bagi Guru-Guru SMKN 1 Purwosari Gunung Kidul
Pelatihan Pembuatan Media Perpustakaan Elektronik Berbasis Website bagi Guru-Guru SMKN 1 Purwosari Gunung Kidul Oleh: Yoga Guntur Sampurno M. Pd (yoga_gs@uny.ac.id) Ibnu Siswanto M.Pd. (ibnusiswanto@uny.ac.id)
Lebih terperinciStrategi Pembelajaran Berbasis TIK
Modul 2 Bahan Pelatihan TIK untuk Pendidikan Panduan bagi Trainer Strategi Pembelajaran Berbasis TIK Asep Zaenal Rahmat Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini sangat mempengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi di era globalisasi saat ini sangat mempengaruhi berbagai bidang, mulai dari telekomunikasi, teknologi grafis baik yang cetak maupun
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE)
BUKU PANDUAN PENGGUNAAN MODULAR OBJECT-ORIENTED DYNAMIC LEARNING ENVIRONMENT (MOODLE) http://elearning.unukaltim.ac.id Disusun Oleh : Tribowo Suryanto Modul ini membahas bagaimana cara penggunaan perangkat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student
BAB II KAJIAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Thomas Fuchs dan Ludger Woessman (2004) yang berjudul Computers and Student Learning: Bivariate and Multivariate Evidence On The Availability
Lebih terperinciPELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM
PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM Muhammad Taufik*, Sutrio, Syahrial A, Hairunnisyah Sahidu, Hikmawati Jurusan Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram *Email:
Lebih terperinciMembuat obyek,tabel,grafik dan video pada power point
Modul ke: Membuat obyek,tabel,grafik dan video pada power point Mahasiswa dapat membuat obyek, tabel, grafik dan video Pada Ms. Power point Fakultas FT Nawindah, S.Kom, M.Kom Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciMANFAAT TIK DALAM PEMBELAJARAN. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TIP. Dosen Pengampu : Agus Susilo, S.Pd M.Pd
MANFAAT TIK DALAM PEMBELAJARAN Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TIP Dosen Pengampu : Agus Susilo, S.Pd M.Pd Disusun Oleh: Nama NIM : DIAN KARTIKA : A.210.110.076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE PADA PROSES PEMBELAJARAN PRODUKTIF DI SMK
137 PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE PADA PROSES PEMBELAJARAN PRODUKTIF DI SMK Syaiful Rahman 1, Wahid Munawar 2, Ega T. Berman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin, FPTK UPI Jl. Dr. Setiabudi
Lebih terperinciHibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada
Kerangka Acuan Kegiatan Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada 2017 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada 1 K erangka Acuan Hibah e- Learning UGM Ikhtisar Pemanfaatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa banyak pengaruh terhadap berbagai bidang. Dunia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang saat ini semakin pesat telah membawa banyak pengaruh terhadap berbagai bidang. Dunia pendidikan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan ini memiliki dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasi dan pengetahuan
Lebih terperinciMemaksimalkan Kreatifitas Guru dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini
Memaksimalkan Kreatifitas Guru dalam Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini Oleh: Rakhman Halim, M.Pd Peningkatan pendidikan pendidikan di Indonesia merupakan
Lebih terperinciUsaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah
Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Rifiana Arief, Erlina rifiana@staff.gunadarma.ac.id Dosen Universitas Gunadarma Depok ABSTRAK : Kegiatan pelatihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Membuat modul tutorial dasar-dasar Microsoft Sharepoint 2010 dengan disertai langkah-langkah dalam membangun aplikasi-aplikasi website berbasis Microsoft Sharepoint 2010
Lebih terperinciMakalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia ke 3 Tahun 2010 di Bandung Jawa Barat.
Mengelola Portal E-Learning Bagi Pustakawan di Nusantara: Gagasan membangun portal www.ahlipustaka.com Oleh : Revi Kuswara (email: revikuswara@heikelmedia.net) Makalah disajikan pada acara Konferensi Perpustakaan
Lebih terperinciProblem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT)
Problem-based learning (PBL) berbasis teknologi informasi (ICT) RANGKUMAN I Wayan Warmada Laboratorium Bahan Galian Jurusan Teknik Geologi FT-UGM 1 Apa dan bagaimana? PBL adalah metode belajar yang menggunakan
Lebih terperinciKegiatan Belajar-3 Belajar Berbasis Aneka Sumber
Kegiatan Belajar-3 Belajar Berbasis Aneka Sumber A. Petunjuk Belajar Perkembangan teknologi informasi yang pesat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai aktivitas kehidupan manusia termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerapan Teknologi Informasi (TI) saat ini telah menyebar hampir di semua bidang tidak terkecuali di perpustakaan. Perpustakaan sebagai institusi pengelola
Lebih terperinci