BAB IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data adalah tahap dimana semua data dikumpulkan melalui beberapa metode yang ada serta berdasarkan data-data yang sudah ada, adapun data-data yang diperoleh adalah sebagai berikut, Profil Perusahaan PT. Santek, adalah sebuah perseroan, yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang logam terutama pada pembuatan dan reparasi komponen mesin industri. Awal operasi pada tahun 1979, berawal dari bengkel bubut dan las kecil. Pada 1 Juli 1990, demikian adalah tanggal resmi perluasan dipusatkannya PT. Santek sebagai jasa dalam bidang logam komponen, sebab di bidang tersebut kebutuhan akan hal tersebut terus mengalami peningkatan. 50

2 51 PT. Santek tersohor dengan mutu dan nilai produknya, demikian memang sudah menjadi komitmen daripada PT. Santek untuk menghasilkan produk yang berstandar kualitas tinggi ditopang dengan fasilitas yang dimiliki yang memadai. PT. Santek mengkhususkan produknya kepada pembuatan custom made Komponen Mesin dan Alat Cutting Khusus. PT. Santek melayani beragam industri seperti otomotif, aerospace, industri berat, makanan & minuman, farmasi, medis, produk sanitasi, dan lain sebagainya. PT. Santek, sekarang ini, sudah berkembang menjadi pemimpin nasional dalam mesin presisi di Indonesia dan memperlebar bisnisnya ke pasar secara regional. PT. Santek di dalam melakukan pembuatan komponen, demikian dilakukan dengan akurasi yang tinggi, dan PT. Santek menggunakan mesin canggih perkakas komputer. Penggunaan komputer atau komputerisasi sudah menjadi pemicu untuk memproduksi produk dan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Dari segi tenaga kerja, jumlah karyawan sekitar kurang lebih 350 orang. Jumlah tersebut belum termasuk bagian sales, baru mencangkup dari operator, staff,sampai direksi. Untuk jam kerja sendiri, PT. Santek masuk dari hari Senin-Jumat. Terbagi dalam 2 shift, shift pertama dan shift kedua

3 52 Visi Untuk menjadi pemimpin global sebagai perusahaan rekayasa bahwa komponen mekanik presisi manufaktur dan alat pemotong khusus melalui penerapan teknologi tinggi, kan solusi dan inovasi disesuaikan. Misi perusahan sendiri adalah 1. Secara konsisten menghasilkan produk solusi yang disesuaikan dengan kualitas yang melebihi harapan pelanggan dan dengan harga yang terjangkau melalui proses know-how dan implementasi teknologi. 2. Secara konsisten memenuhi jadwal pengiriman. 3. Untuk memberikan layanan purna jual yang berada di atas harapan pelanggan melalui perawatan dan perhatian pribadi. 4. Untuk terus meningkatkan efisiensi kerja kita. 5. Untuk meningkatkan kompetensi karyawan dalam keahlian teknis dan penjualan. 6. Memberikan tingkat pengembalian investasi yang memuaskan bagi para pemegang saham Letak Perusahaan indonesia. Letak PT. Santek di Jalan Gatot Subroto KM 8, Jatake 15136, Tangerang, Gambar 4.1 Alamat PT. Santek

4 Produk dari Perusahaan PT. Santek sendiri bergerak dalam bidang logam, seperti pembuatan part dan komponen mesin-mesin industri. Berikut hasil produksi dari PT. Santek : 1. Mekanikal Komponen A. Part Mesin a. Gear b. Spline c. Bush d. Spindle e. CAM f. Pin Gambar 4.2 Cam

5 54 Gambar 4.3 Bushing B. Workholding a. JIG b. Chuck c. Collect Gambar 4.4 Jig Gamabr 4.5 Collect C. Alat Ukur a. Inspection Jig

6 55 b. Air gauge c. Limit gauge Gambar 4.6 Inspection Jig D. Production Tool a. Rotary cutting die b. Punch and Tool Gambar 4.7 Rotary Cuting Tool

7 56 2. Special Tool Gambar 4.8 Special tool 3. Sheet metal fabrikasi 4. Prototipe Mesin-mesin Produksi Mesin-mesin produksi yang dipakai untuk memproduksi special tool adalah sebagai berikut : 1. Mesin Potong Mesin potong adalah mesin yang dipakai untuk memotong, dari raw material mentah berupa gelondongan, menjadi kecil-kecil sesuai planing dari PPIC. 2. Mesin Bubut Mesin untuk pengerjaan benda-benda silindris, bisanya untuk membuat profi pada special tool yang berbentuk silindris. 3. Mesin Milling Diguankan untuk kontur-kontur yang berad pada special tool dan juga pembuatan cartridge.

8 57 4. Mesin Grinding Untuk pengerjaan presisi, biasa digunakan untuk finishing. 5. Marking Untuk penandaan 6. CMM Untuk pengecekan ukuran-ukuran yang ada, karena kepresisian adalah segalanya. 7. Blacken Cairan pewarnaan pada logam dengan menggunakan cairan-cairan kimia. 8. Oven Alat perlakuan panas pada logam, dengan tujuan untuk menambah maupun mengurangi kekerasan permukaan logam. 9. Gear hobber Mesin khusus untuk pembuatan roda gigi. 10. EDM Mesin dengan cara kerja pengkikisan pada logam dengan bantuan logam tembaga sebagai elektroda yang berfungsi menghantarkan arus listrik. 11. Cylindrical Grinding Mesin grinding khusus untuk pengerjaan benda-benda berbentuk silindris.

9 Proses-proses Produksi Special tool Dalam proses produksi, melalui tahap seperti berikut, setelah gambar kerja diproses bagian design dan telah diatur planning oleh bagian PPIC produk melalui beberapa proses berikut : 1. Pemotongan Pemotongn adalah penyiapan material sesuai planning dari PPCI, misal raw material dengan diameter 100 x Pembubutan Raw material, masuk ke proses permesinan. Proses permesinan yang pertama adalah turning. Dimana benda kerja berbentuk silindris, di ruoghing seperti permintaan produk. Biasa, mesin bubut yang dipakai adalah mesin bubut CNC mengingat faktor kesulitan dan jumlah yang dikerjakan. 3. Milling Proses pengerjaan benda dari raw material atau sudah mengalami proses terlebih dahulu, biasa untuk profil-profil yang berupa kontur. 4. Heat Treatment Proses pengerasan pada part yang dibuat. 5. Marking Pemberian kode pemesanan. 6. CMM Alat pengukuran terakhir sebelum di pack.

10 Bill of Material Berikut Bill Of Material special tool bisa dilihat yang digambarkan melalui multilevel tree dibawah ini : Gambar 4.9 BOM 1 Bulan Produk Special Tool Dari bill of material diatas, PT Santek memperkirakan kapasitas produksi selama 1 bulan sebanyak 50 special tool. Maka diketahui bill of material special tool selama 1 bulan. 4.2 Pengolahan Data Dalam penyusunan tata letak produksi PT. Santek, terdapat beberapa langkah yang harus diterapkan dan diurai. Untuk menghasilkan tata letak terbaik,langkah awal dalam perancangan tata letak produksi PT. Santek dengan

11 60 melakukan pengolahan data.berikut penulis sajikan beberapa tahapan apa saja dalam pengolahan data: 1. Membuat Operational Process Chart (OPC) dan Flow Process Chart(FPC)Operationtional Process Chart (OPC) dan Flow Process Chart (FPC),menunjukkan beberapa bagian yaitu keterangan dokumenter, komponen utama dan tambahan, proses-proses yang dialami oleh setiap komponen sampai dengan produk jadi, waktu proses setiap operasi dan pemeriksaan,dan total waktu produksi. Berdasarkan keterangan dokumenter, nama objek yang diproduksi adalah special tool. Komponen-komponen utama yang diperlukan untuk membuat special tool yaitu catridge, baut, insert, dan holder. Selain kuantitas setiap komponen, dapat diketahui pula ukuran yang dipakai setiap komponen. Berdasarkan peta proses operasi operationtional process chart (OPC) yang dibuat menghasilkan total waktu produksi untuk 1 pcs produk special tool adalah sebgai berikut : Part Name Finish Kapasitas Kapasitas per/bulan per/hari Cartridge 2,5jam 6,4 128 Holder 5.5jam 2,9 58 Insert Purchase Purchase Purchase SHC Screw Purchase Purchase Purchase Tabel 4.1 Kapasitas produksi Melalui peta proses operasi data diuraikan berdsarkan tahapan pengerjaan suatu benda dari phase analisis sampai ke phase akhir operasi dapat di perjelas dengan menggunakan peta proses.

12 61 Berikut data selengkapnya peta proses operasi, yang disajikan melalui data gambar 4.10 Gambar 4.10 Gambar Holder Gambar 4.11 Insert Gambar 4.12 SHC Screw

13 62 Setelah data diuraikan melalui peta proses operasi, selanjutnya data diuraikan berdasarkan flow. Flow proses operasi akan menunjukkan langkahlangkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang digunakan didalam suatu proses manufakturing yaitu mulai datangnya bahan baku sampai ke proses pembungkusan (packaging) dari produk jadi yang dihasilkan. Peta ini akan melukiskan peta operasi dari seluruh komponen-komponen dan sub assemblies sampai menuju main assembly. Untuk membuat operation process chart maka disini ada beberapa simbol yang memilik arti dan maksud berbeda. Berikut penulis sajikan flow process chart melalui gambar 4.13,4.14,4.15 yang disajikan secara terpisah melalui 3 gambar tersebut:

14 63 Flow Process Chart (FPC) pada PT. Santek Nama : Special tool Pabrik : PT. Santek Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra Tanggal Dipetakan : Juni 2014 Gambar 4.13 Flow Process Chart Cartridge pada PT. Santek Dari gambar 4.13, secara urut dijelaskan dan disajikan langkah-langkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang digunakan didalam proses pembuatan cartridge.

15 64 Flow Process Chart (FPC) pada PT. Santek Nama : Special tool (SHC Screw) Pabrik : PT. Santek Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra Tanggal Dipetakan : Juni 2014 Gambar 4.14 Flow Process Chart SHC Screw dan Insert pada PT. Santek Dari gambar 4.14 secara urut pula dijelaskan dan disajikan langkahlangkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang digunakan didalam proses untuk mendaptkan SHC screw dan insert.

16 65 Flow Process Chart (FPC) pada PT. Santek Nama : Special tool (Holder) Pabrik : PT. Santek Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra Tanggal Dipetakan : Juni 2014 Gambar 4.15 Flow Process Chart Holder pada PT. Santek Dari gambar 4.15 secara urut pula dijelaskan dan disajikan langkahlangkah secara kronologis dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang digunakan didalam proses untuk pembuatan hoder.

17 66 2. Membuat Multi Produk Process Chart (MPPC) Langkah berikutnya adalah pembuatan MPPC. MPPC adalah teknik analisa ini mengambil dasar penyajian dari Operation Process Chart ( OPC ), hanya saja pada MPPC ini penggambaran proses operasi di pisahkan menjadi sub bagian tersendiri, yaitu : Rough Lumber, Fabrikasi dan Assembling, yang dapat di persamakan dari ketiga peta itu adalah dapat dipergunakan untuk berkomunikasi secara luas, jelas dan sistematis.

18 67 Flow Process Chart (FPC) pada PT. Santek Nama : Special tool Pabrik : PT. Santek Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra Tanggal Dipetakan : Juni 2014 Gambar 4.16 Multi Product Process Chart pada PT. Santek Tujuan dalam penyusunan MPPC adalah :

19 68 Menentukan berapa banyak kebutuhan mesin Menunjukkan keterkaitan produksi antara komponen-komponen produk Sebagai pedoman dalam menjalankan proses produksi Sebagai alat kerja yang memberikan informasi yang berguna dalam perbaikan sistem. 3. Membuat Flow Chart perancanagan tata letak dengan metode SLP Gambar 4.17 Flow Chart perancanagan tata letak dengan metode SLP 4. Membuat Form to Chart From to Chart akan menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini. Berikut penulis sajikan From to Chart.

20 69 No Nama Komponen Urutan proses Produk per hari 1 Cartridge A-B-K-F-E-D-K-H 6,4 2 Holder A-C-B-K-F-E-D-K-H-G 2,9 Tabel 4.2 Urutan produksi Gambar 4.18 Aliran komponen

21 70 Ke Dari A B C D E F G H I J K A - 6,4 2, B ,3 C - 2, D ,3 E , F , G H , I J K , Tabel 4.3 From to Chart Alat yang digunakan sebagai pengangkutan adalah sebuah troli kecil, dengan dua sekat dengan ukuran 700X700x1000. Frekuensi Perpindahan dengan Troli. Nama Part Ukuran Part Jumlah Part Troli Frekuensi perpindahan Cartridge 100x50x x700x1000 Holder D=100x x700x1000 Insert 10pcs x700x1000 SHC Screw 10pcs x700x1000 Produk Jadi x700x1000 Tabel 4.4 Frekuensi Perpindahan dengan Troli

22 71 Disini tujuan pembuatan From to Chart adalah untuk melakukan analisis kuantitatif. Angka - angka yang terdapat dalam suatu from to chart akan menunjukkan total dari berat beban yang harusdipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume atau kombinasi kombinasi dari faktor-faktor. 5. Membuat Activity Relathionship Chart (ARC) Sebelum membuat ARC, penulis membagi proses produksi ke dalam beberapa stasiun kerja. Stasiun kerja tersebut antara lain: 1. Warehouse Sebagai gudang penyimpanan raw material, baik yang sudah dipotomaupun yang belum dipotong sesuai permintaan dari PPC. Selain itu diwarehouse juga digunakan sebagai tempat pemotongan material. 2. Turning Center Sebagai tempat untuk pengerjaan proses turning, turning center disini terdapat beberapa mesin turning, tapi hanya jenis Hitachi Seiki yang digunakan dalam prsose pembuatan special tool. 3. Milling Center Sebagai tempat untukpengerjaan proses milling sepertidalam pembuatan pocketing + tap + slot + dll.tapi yang ikut dalam pembuatan special tool adalah mesin DMU 80T. 4. Heat treatment/stasiun harden. Sebagai tempat untuk pengerjaan proses pengerasan pada logam, baik full harden maupun surface harden. 5. Grinding center

23 72 Dibagi 2, surface grinding proses finisihing permukan benda kerja. Dan cylindrical grinding untuk benda kerja berbuntuk silindris. 6. Stasiun Blacken Tempat proses pemberian warna pada benda kerja, pada proses ini terbagi ke dalam dua proses sandblasting dan blacken. 7. Area Assymbly Tempat perakitan special tool menjadi 1 bagian, antara holder, cartridge, insert, SHC screw. 8. Area Marking Tempat pemberian koda pada produk sebelum dibungkus untuk pengiriman. 9. Kantor Tempat segala proses adminstrasi berlangsung. 10. Engineering room Tempat segala proses perencanaan proses dan perencanaa penggarapan special tool dilakukan. 11. QC Tempat pengecekan ukuran yang telah dibuat. Pembuatan Activity Relation Chart (ARC) didapat dari data-data urutan aktivitas dalam proses produksi yang akan dihubungakan secara berpasangan untuk mengetahui tingkat hubungan antar aktivitas tersebut. Hubungan tersebut ditinjau dari beberapa aspek diantaranya adalah hubungan keterkaitan secara organisasi, aliran material, peralatan yang digunakan, manusia, informasi, dan keterkaitan lingkungan. Activity Relation Chart (ARC) merupakan peta keterkaitan aktivitas yang berupa belah ketupat yang terdiri dari 2 bagian yaitu

24 73 bagian atas yang menunjukkan simbol derajat keterkaitan antar dua departemen sedangkan bagian bawah merupakan alasan yang dipakai untuk mengukur derajat keterkaitan.dalam menyusun Activity Relation Chart (ARC) ada beberapa pertimbangan sebagai berikut: Warehouse tempat pemotongan material dekat dengan turning center. Turning Center dekat dengan Milling Center, karena prosesnya berurutan. QC letaknya dekat dengan turninc center dan milling center, serta dekat dengan grinding center. Engginering room berada ditengah-tengah, karena menjadi central dari semua proses. Stasiun Harden letaknya hendak jauh dari semuanya karena berbahaya untuk semua orang, mengingat daerah sekita panas dan perlau alat safety khusus. Stasiun Blacken mengandung bahan-bahan kimia, letaknya juga jauh dari semua. Area Assymbly dan area marking letaknya saling berdekatan. Grinding Center dekat dengan turning dan milling center, karena samasama pengerjaan machining. Berdasarkan derajat hubungan antar aktivitas dan alasannya, maka peta hubungan keterkaitan aktivitas (ARC) untuk 11 stasiun kerja selengkapnya seperti pada gambar berikut :

25 74 Activity Relathionship Chart (ARC) pada pada PT. Santek Nama : Special tool Pabrik : PT. Santek Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra Tanggal Dipetakan : Juni 2014 Gambar 4.19 Activity relationship chart Kode Derajat/Relationship A Absolutly Necessery Mutlak penting E Espescially Important Sangat penting I Important Penting O Ok Biasa U Unimportant Tidak penting X Not Device Tidak diperlukan Tabel 4.5 Derajat/Relationship

26 75 Kode Derajat/Relationship 1 Urutan Aliran Material 2 Membutuhkan area yang sama 3 Intensitas hubungan dan personalia yang sama 4 Debu dan bising 5 Bau dan kotor Tabel 4.6 Alasan Derajat/Relationship 6. Working Sheet for Activity Relathionship Chart Cara penentuan worksheet adalah penyajian lembar kerja dari peta ARC dalam bentuk ringkasan, dapat diketahui bahwa warehouse memiliki keterkaitan derajat hubungan. Worksheet secara detailnya dapat dilihat pada tabel :

27 76 WORK SHEET FOR ACTIVITY RELATIONSHIP CHART No Activity Degree of Clossenes A E I O U X 1 Warehouse 2,3,10 4,5,6,7,8,9,11 2 Turning center 3,11 1,5,10 4,6,7,8,9 3 Milling center 11 1,5,10 3,5,6,8,9 4 Stasiun harden 1,2,3,5,6,7,8,9,1 0,11 5 Stasiun grinding 11 2,3 1,4,5,6,10,7,8,9 6 Stasiun blacken 10 1,2,3,4,9,10,11, 5 7 Area assymbly 10,11 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 8 Area Marking 1,2,3,4,6,8,9,10, 11,5,7 9 Kantor 1,2,3,4,6,5,7,8,1 0,11 10 Engineering room 7,1,2,3 4,5, 6,8,9,11,7 11 QC 2,3,5 7,10 1,4,6,8,9,11,11 Tabel 4.7 Work sheet for activity relationship chart

28 77 7. Penentuan luas area yang dibutuhkan Sebelum merancang layout usulan yang terlebih dahulu harus diperhatikan adalah penentuan kebutuhan luas ruangan, hal - hal yang diperlukan dalam penentuan kebutuan luas area yang dibutuhkan yaitu kebutuan tingkat produksi (production rate), peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi dan karyawan yang dibutuhkan. Dalam penentuan kebutuan luas ruangan proses produksi PT Santek. Penulismengunakan metode fasilitas industri yaitu metode penentuan kebutuan ruangan berdasarkan fasilitas produksi dan fasilitas pendukung proses produksi yang dipergunakan. Luas ruangan dihitung dari ukuran masing masing jenis mesin atau perlatan yang digunakan dikalikan dengan jumlah mesin peralatan tersebut ditambah dengan kelonggaran untuk operator dan gang (aisle). Untuk tiap mesin atau fasilitas pendukung digunakan teloransi 0,75-1 meter pada setiap sisi mesin, dan untuk kelonggaran operator, allowance = 150% berdasarkan referensi dari buku (James M apple, 1990). Total perhitungan luas lantai produksi dapat di lihat pada tabel 4.12 lembaran perhitungan berikut ini :

29 78 No Dept No Operasi Nama Mesin Luas Area Yang Dibutuhkan Jml luas Jml Klngrn Jml Msn Jml Luas Operasi Mesin Peralatan Pmbt Ruang operator Rng mtrial 1 Warehouse Mesin 1x1.5 1x0.5 1x0.5 6x x5 Sawing 2 Turning Center Mesin 2x1 1x0.5 1x0.5 1x x2 turning 3 Milling Center Mesin 3x3 1x0.5 1x0.5 1x x4 milling 4 Stasiun Harden Oven 1x1 3x3 2x2 1.5x1x x5 5 5 Grinding Center Cylindric al grinding 2.5x1 1x0.5 1x0.5 1x Surface 2.5x1 1x0.5 1x0.5 1x x3 Grinding 6 Stasiun Blacken Sandblast 1.5x1 1.5x1 1x x x2 ing 7 Area assymbly 1x1 1x0.5 1x x0.5 1x0.5 1x x1 1x0.5 1x x3 8 Area Marking 1x1 2x0.5 1x0.5 1x x Kantor 5x x Engginering 5x x9.375 Room 11 QC CMM 1x1 2x1 1x1 2x x3 Tabel 4.8 Luas area yang dibutuhkan Total per dept Size Area

30 79 8. Membuat Area Relationship Diagram (ARD) Activity Relathionship Chart (ARC) / Peta aktivitas yang telah dibuat dan Worksheet / lembar kerja kemudian digunakan sebagai dasar pembuatan activity relationship diagram (ARD) yaitu untuk menentukan letak masing-masing aktivitas/ depatement. Peta aktivitas dan lembar kerja tersebut memudahkan untuk membuat diagram keterkaitan aktivitas (ARD). Berdasarkan peta aktivitas dan lembar kerja, maka diagram keterkaitan aktivitas (Activity Relationship Diagram) selengkapnya sebagai berikut :

31 80 Nama : Special tool Pabrik : PT. Santek Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra Tanggal Dipetakan : Juni 2014 Activity Relathionship Diagram (ARD) pada PT. Santek Gambar 4.20 Activity Relathionship Diagram (ARD) pada PT. Santek

32 81 Keterangan pada gambar 4.9 adalah sebagai beikut : 1. Warehouse 2. Turning Center 3. Milling Center 4. Stasiun Harden 5. Grinding center 6. Stasiun Blacken 7. Area Assymbly 8. Area Marking 9. Kantor 10. Engineering room 11. Packaging 9. Membuat Space Relationship Diagram Space Relationship Diagram dapat dilakukan setelah dilakukan analisis terhadap luasan yang dibutuhkan dan dikombinasikan dengan blok layout dan ARD. Berikut gambar blok layout dapat dilihat pada gambar dan diagram Hubungan.

33 Gambar 4.21 Block Layout 82

34 83 Space Relationship Diagram berdasarkan ARD pada PT. Santek Nama : Special tool Pabrik : PT. Santek Dipetakan oleh : C. Tea Novanto Putra Tanggal Dipetakan : Juni 2014 Gambar 4.22 Block Layout

35 Merancang Template Tata Letak Fasilitas Dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan baik dari pembuatan Activity Relationship Chart (ARC), penyusunan Worksheet, perhitungan luas lantai produksi, pembuatan Activity Relathionship Diagram (ARD) dan pembuatan Diagram Hubungan Ruangan, maka diperoleh rancangan.

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Setelah selesai, dari mulai tahap pengumpulan data, sampai analisis, kemudian munculah sebuah desain ruangan tata letak PT. Santek khusus produk pembuatan special tool yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data Berdasarkan latar belakang perumusan masalah yang telah dikemukakan maka dilakukan pengumpulan data-data yang digunakan dalam perancangan tata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Santoso Teknindo mulai mengawali operasinya pada tahun 1979, berawal dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Santoso Teknindo mulai mengawali operasinya pada tahun 1979, berawal dari BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Santoso Teknindo ( PT. STi) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang logam terutama pada pembuatan dan reparasi komponen mesin industri.

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil & Analisa Dari hasil perancangan tata letak fasilitas, penempatan stasiun kerja disesuaikan dengan keterkaitan aktivitas antar stasiun kerja satu dengan stasiun kerja

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Deskripsi Perusahaan PT. XYZ adalah perusahaan manufaktur yang mengerjakan berbagai pesanan, pada umumnya menangani pengerjaan logam sebuah perseroan, adalah

Lebih terperinci

Systematic Layout Planning

Systematic Layout Planning Materi #3 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Systematic Layout Planning 2 (2) Aliran material (1) Data masukan dan aktivitas (3) Hubungan aktivitas (5a) Kebutuhan ruang (7a) Modifikasi (4) Diagram

Lebih terperinci

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PERTEMUAN #3 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METDLGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV dimulai dari perhitungan performansi tata letak awal sampai dengan perancangan tata letak usulan dapat dianalisa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL

TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL TUGAS AKHIR PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PRODUK TEFFLON DAN GRINDING DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING & SIMULASI PROMODEL Disusun Oleh : HERI SETIAWAN 41613110042 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PENENTUAN KEBUTUHAN LUAS AREA PERTEMUAN #8 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #8

Pembahasan Materi #8 Materi #8 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan Materi #8 2 Dasar Penentuan Metode Penentuan Fasilitas Yang Dipertimbangkan Rancangan Alternatif Tata Letak Diagram Hubungan Ruangan Derajat

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #9

Pembahasan Materi #9 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Dasar Penentuan Metode Penentuan Fasilitas Yang Dipertimbangkan Rancangan Alternatif Tata Letak Diagram Hubungan Ruangan Derajat Nilai Kedekatan 6623

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai cara yang tepat, kemudian penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Di dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Keberhasilan suatu penelitian sangat ditentukan oleh langkah-langkah penelitian yang baik, sehingga penelitian tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5. Analisa Perancangan Tata Letak dengan Metode Systematic Layout Planning (SLP). 5.. Activity Relationship Chart (ARC). Langkah awal yang dilakukan untuk merancang tata

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS

PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS PANDUAN PRAKTIKUM PENANGANAN BAHAN DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS Disusun Oleh Tim Dosen dan Asisten PLO 2017 LABORATORIUM KOMPUTASI DAN ANALISIS SISTEM JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Dalam bab ini akan dikemukakan hasil dari pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan pada bab IV dan kaitannya dengan teori yang menjadi landasan dalam pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data. 4.1.1 Sejarah Perusahaan Pada era perkembangan teknologi yang sedemikian pesatnya, banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI Nama : Haga Ardila NPM : 23410094 Jurusan : Teknik mesin LATAR BELAKANG Perkembangan teknologinya dilakukan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Latar Belakang Pendirian Pabrik Sejarah PT. Jaya Mandiri Engineering bermula dari bengkel bubut dan las yang beroperasi pada tahun 1998. Hanya bermodalkan

Lebih terperinci

Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor

Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor Perencanaan Kebutuhan Luas Lahan pada Tata Letak Fasilitas Area Pelayanan Proses di Alya Jaya Motor Risthia Eriana Putri 1, Hery Irwan 2,Zaenal Arifin 3 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROSES 81

PERANCANGAN PROSES 81 PERANCANGAN PROSES 81 Keterkaitan Perancangan Produk, Perancangan Proses, Perancangan Jadwal,dan Perancangan Fasilitas Perancangan Produk Perancangan Fasilitas Perancangan Proses Perancangan Jadwal 82

Lebih terperinci

PABRIK DAN POLA ALIRAN BAHAN (STUDI KASUS GARUDA BRASS PATI)

PABRIK DAN POLA ALIRAN BAHAN (STUDI KASUS GARUDA BRASS PATI) REDISAIN LAYOUT PABRIK DAN POLA ALIRAN BAHAN (STUDI KASUS GARUDA BRASS PATI) Manindo Simanjuntak, Nia Budi Puspitasari, ST. MT, Rani Rumita, ST. MT nona.nindo@gmail.com, niabudipuspitasari@gmail.com, ranirumita@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 66 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari seluruh data yang telah dikumpulkan, dilakukan pengolahan data yang dapat dilihat secara keseluruhan pada lampiran. 4.2 Analisis Data 4.2.1 OPC (Operation

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan pada bab IV dimulai dari perhitungan performansi tata letak awal sampai dengan perancangan tata letak usulan dapat dianalisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tata letak fasilitas merupakan pengorganisasian fasilitas-fasilitas fisik perusahaan untuk menghasilkan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan. Perencanaan fasilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Pengertian Perencanaan Fasilitas Perencanaan tata letak fasilitas termasuk kedalam bagian dari perancangan tata letak pabrik. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. MS Bakery adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam industri makanan (food industri).

Lebih terperinci

Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI

Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material pada PT. PANGERAN KARANG MURNI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 Evaluasi Perencanaan Tata Letak Fasilitas Peleburan dan Pencetakan Terhadap Optimasi Proses Aliran Material

Lebih terperinci

CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R

CONTOH OPC DAN FPC. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart) TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R TUGAS PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI AYU DINI R. 0810670002 CONTOH OPC DAN FPC Peta Proses Operasi (OPC) dan Peta Aliran Proses (FPC) merupakan dua jenis peta kerja digunakan untuk mengetahui secara jelas proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini merupakan metode gabungan, yang menyatukan antara studi pustaka yang penulis lakukan dengan data-data yang diperoleh dari lokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat membuat persaingan antara industri satu dengan yang lainnya semakin ketat, hal ini juga didukung dengan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING ANALISIS DAN PROSES MANUFAKTURING Suatu rancangan ataupun rencana tentang tata letak fasilitas pabrik tidaklah akan bisa dibuat efektif apabila data penunjang mengenai bermacam-macam faktor yang berpengaruh

Lebih terperinci

Perancangan Tata Letak

Perancangan Tata Letak 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Perancangan Tata Letak 2 Definisi: pengaturan tata letak fasilitasfasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGMPLAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT TFI. Alamat Perusahaan : Kawasan Multiguna Taman Tekno BSD Sektor XI Blok H2 BSD City Tangerang

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor

ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI. Oleh: Victor ANALISIS PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI PADA OLT. METAL WORKS SKRIPSI Oleh: Victor 0800739114 PROGRAM GANDA MANAJEMEN DAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2

PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 2 PROJECT 4 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI PROJECT 4 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 5.1 TUJUAN PRAKTIKUM Project ini bertujuan agar tiap-tiap

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PADA PT. XYZ

TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PADA PT. XYZ TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (SLP) PADA PT. XYZ Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR

USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR USULAN PERANCANGAN TATA LETAK PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN METODE SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING (STUDI KASUS: PT. Kencana Andalan Nusantara) TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan,

BAB I PENDAHULUAN. meliputi pengaturan tataletak fasilitas produksi seperti mesin-mesin, bahan-bahan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaturan tataletak fasilitas produksi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu pabrik. Pengaturan tataletak lantai produksi meliputi

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PERANCANGAN TATA LETAK CV.KARYA LOGAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU Taufik Martha Andrianta 1, Slamet Setio Wigati 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL

BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL BAB II PROSES KERJA DAN MATERIAL 2.1 Landasan Teori Operation Process Chart (OPC) adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang dialami oleh bahan baku yang meliputi urutan proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perancangan Tata Letak Tata letak pabrik (plant layout) atau letak fasilitas (facilities layout) pada dasarnya dapat didefinisikan sebagai suatu cara pengaturan fasilitas-fasilitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Ekstraksi dan Pengolahan Data Hasil ekstrasi data yang penulis peroleh dari lapangan antara lain : 1) Ekstrasi data mesin, dapat dilihat pada halaman lampiran (halaman 99)

Lebih terperinci

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT By: Rini Halila Nasution, ST, MT Alat, bahan dan pekerja harus diatur posisinya sedemikian rupa dalam suatu pabrik, sehingga hasilnya paling efektif dan ekonomis.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP

TUGAS AKHIR. Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP TUGAS AKHIR Usulan Re-Layout Tata Letak Fasilitas Produksi Dengan Menggunakan Metode SLP di Departemen Produksi Bagian OT Cair di PT IKP Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO Bernadus Tofan Adi Pranata 1*, Slamet Setio Wigati 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma

Lebih terperinci

M A K A L A H Operation Process Chart Of Banquet Chair Disusun Oleh :...(...) Muhammad Faisol Bahri ( )

M A K A L A H Operation Process Chart Of Banquet Chair Disusun Oleh :...(...) Muhammad Faisol Bahri ( ) M A K A L A H Operation Process Chart Of Banquet Chair Disusun Oleh :...(...) Muhammad Faisol Bahri (4411216140) Universitas Pancasila Jakarta Jl.Srengseng Sawah, Jagakarsa Jakarta Selatan 12640 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal dan Usulan 5.1.1. Analisis Tata Letak Fasilitas Awal Pada kondisi awal lantai produksi, pengaturan tata letak pada PT TFI cenderung menempatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan menguraikan mengenai landasanlandasan teori serta acuan lain yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian. 2.1 Perencanaan Fasilitas Tata letak pabrik adalah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penulis melakukan penelitian di CV.Karya Logam dengan menggunakan tahapan-tahapan penelitian. Tahapan-tahapan penelitian tersebut antara lain : 3.1. Studi Lapangan Studi lapangan

Lebih terperinci

MODUL 4 PERENCANAAN PROSES

MODUL 4 PERENCANAAN PROSES MODUL 4 PERENCANAAN PROSES 1. Deskripsi Perencanaan proses merupakan tahapan untuk menentukan bagaimana suatu produk itu diproduksi. Tahapan tersebut mendefinisikan secara detil proses produksi dan perakitan,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGMPLAN DAN PENGOLAHAN DATA. Pengumpulan Data.. Profil Perusahaan CV. RIA PALLET merupakan sebuah perusahaan industri manufaktur yang memproduksi pallet, perusahaan ini mengolah bahan baku dasar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sekilas Perusahaan PT. Sakti Prima (bukan nama asli-nama disamarkan) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Pertambangan Nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan adalah pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi meliputi

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PABRIK PEMBUATAN RANGKA MEJA PING-PONG PADA CV SHIAMIQ TERANG ABADI Ade Putri K 1, Alifah K 2, Finda Arwi M 3, Rizqy W 4, Virda Hersy L. S 5, Wakhid Ahmad Jauhari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan suatu rangkaian tahapan proses penelitian yang panjang dan terkait secara sistematika. Tiap tahap merupakan penentu tahap berikutnya, karena itu harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri dengan menjamurnya perusahaan industri. Setiap industri yang ada dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Perancangan Alat Bantu Perancangan (desain/design) alat bantu (tools) merupakan: proses mendesain dan mengembangkan alat bantu, metoda, dan teknik yang dibutuhkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Dasar Re-layout Perusahaan

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Dasar Re-layout Perusahaan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Dasar Re-layout Perusahaan Perancangan ulang tata letak atau re-layout ruang laboratorium kimia PT INTERTEK UTAMA SERVICE ini didasarkan kepada kondisi ruang laboratorium yang terpisah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini mengakibatkan tingkat persaingan produk industri manufaktur modern menjadi sangat ketat. PT Presa Genta Engineering (PT PGE) merupakan salah

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING NAMA : SOFIAN OKTAVIARDI NPM : 27412096 JURUSAN : TEKNIK MESIN PEMBIMBING : IRWANSYAH, ST., MT. Latar

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO

PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI PT MITRA PRESISI PLASTINDO TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri BERNADUS TOFAN ADI PRANATA 14 16 08097

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Untuk menekan cacat yang mengakibatkan pemborosan biaya dan waktu di PT Wahana Pancha Nugraha, kesimpulan analisis ialah sebagai berikut: 1. Terdapat cacat-cacat yang dihasilkan

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning

Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning Performa (2013) Vol. 12, No. 1: 39-50 Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas di PT. Dwi Komala dengan Metode Systematic Layout Planning R. Pitaloka Naganingrum*, 1), Wakhid Ahmad Jauhari 2), Lobes Herdiman

Lebih terperinci

ANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

ANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT TAUFIQUR RACHMAN PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS ANALISIS ALIRAN MATERIAL PERTEMUAN #5 TKT306 PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

Struktur Organisasi Perusahaan. Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu bagan yang

Struktur Organisasi Perusahaan. Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu bagan yang Struktur Organisasi Perusahaan. Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu bagan yang memperlihatkan adanya suatu hubungan kerja diantara setiap bagian, serta menggambarkan hubungan tanggung jawab

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA)

USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) USULAN PERBAIKAN TATA LETAK FASILITAS LANTAI PRODUKSI PRODUK SEPATU PERLENGKAPAN DINAS HARIAN (STUDI KASUS PADA CV. MULIA) Widya Nurcahayanty Tanjung 1, Fauzan Hariz Harimansyah E-mail: widya@uai.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Laporan tugas akhir BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Garuda Metalindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur.produk utama dari perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

BAB II OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM

BAB II OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM II-13 BAB II OPC, APC, STRUKTUR PRODUK, DAN BOM 2.1 Landasan Teori Peta proses operasi adalah peta kerja yang yang mencoba menggambarkan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut menjadi elemen-elemen

Lebih terperinci

KETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR (BENDEL) PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

KETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR (BENDEL) PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS KETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR (BENDEL) PRAKTIKUM PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS 1. BENDEL dibuat oleh masing-masing kelompok dalam bentuk HARDCOVER dan masing-masing kelompok menyerahkan SOFTCOPY

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Tata Letak Pabrik Salah satu kegiatan rekayasa industri yang paling tua adalah menata letak fasilitas. Dan tata letak yang baik selalu mengarah kepada perbaikan-perbaikan

Lebih terperinci

Systematic Layout Planning

Systematic Layout Planning Systematic Layout Planning Dimas Yuwono Wicaksono, ST., MT. dimas_yw@yahoo.com SYSTEMATIC LAYOUT PLANNING Richard Muther Input Data and Activities 1. Flow of Materials 2. Activity Relationships 3. Relationship

Lebih terperinci

Perancangan Proses Manufaktur Mata Pisau Bintang Pada Mesin Pencacah Botol Plastik. Oleh MAULANA MUNAZAT

Perancangan Proses Manufaktur Mata Pisau Bintang Pada Mesin Pencacah Botol Plastik. Oleh MAULANA MUNAZAT Perancangan Proses Manufaktur Mata Pisau Bintang Pada Mesin Pencacah Botol Plastik Oleh MAULANA MUNAZAT 24409654 Latar Belakang Sampah botol plastik dapat dicacah sehingga sampah plastik dapat didaur ulang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan percetakan di Bandung berkembang dengan pesat, dimana terdapat berbagai perusahaan percetakan dalam jumlah yang cukup banyak. Perkembangan jumlah perusahaan percetakan tersebut mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A

BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A 3.1 Deskripsi Molding Injection Mold (cetakan) terdiri dari dua bagian pelat bergerak (core plate) dan pelat diam (cavity

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika berdiri pada Desember 1990 dan mulai beroperasi pada Januari 1991. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktek dilaksanakan di perusahaan CV. USAHA BARU. Perusahaan ini pada awalnya adalah bengkel yang berfokus pada Machineries Industries,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak material yang semakin sulit untuk dikerjakan dengan proses pemesinan konvensional. Selain tuntutan terhadap kualitas

Lebih terperinci

TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #5 Genap 2015/2106. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas

TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #5 Genap 2015/2106. TIN314 - Perancangan Tata Letak Fasilitas Materi #5 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan Materi #5 2 Perencanaan Aliran Material Kelompok Analisa Aliran Pola Aliran Teknik Analisa Aliran Data Analisa Aliran 6623 - Taufiqur Rachman

Lebih terperinci

PEMBUATAN ACTIVITY RELATION CHART (ARC)

PEMBUATAN ACTIVITY RELATION CHART (ARC) PEMBUATAN ACTIVITY RELATION CHART (ARC) Definisi ARC Untuk membantu dalam penempatan fasilitas selain fasilitas produksi yaitu kantor, fasilitas pelayanan baik untuk tenaga kerja dan pabrik serta pendukung

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN ROUGH GUIDE DI PT. ARTECH PRESISI MESINDO NAMA: DENNI HARTONO NPM :

PROSES PEMBUATAN ROUGH GUIDE DI PT. ARTECH PRESISI MESINDO NAMA: DENNI HARTONO NPM : PROSES PEMBUATAN ROUGH GUIDE DI PT. ARTECH PRESISI MESINDO NAMA: DENNI HARTONO NPM : 21412840 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH/ LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PEMBUATAN

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #6

Pembahasan Materi #6 1 TIN314 Perancangan Tata Letak Fasilitas Pembahasan 2 Perencanaan Aliran Material Kelompok Analisa Aliran Pola Aliran Teknik Analisa Aliran Data Analisa Aliran 6623 - Taufiqur Rachman 1 Perencanaan Aliran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsikan dalam siklus

BAB II LANDASAN TEORI. tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsikan dalam siklus BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Inventory dan Klasifikasinya Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikonsumsikan dalam

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture)

Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture) Studi Kelayakan Usulan Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas (Studi Kasus di Rafi Furniture) Isana Arum Primsari Teknik Industri FTI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email: i_prisa@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY

PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PADA UKM ROTI SHENDY Wakhid Ahmad Jauhari 1, Arda Candra Faisal Pinastika 2, Chirstina Ayu Kusumawardani 3, Eva Kholisoh 4, Helma Hayu Juniar 5, Rafiq Ramadhan 6,

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN LAYOUT WORKSHOP UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA WAREHOUSE DI DIVISI PRODUCT PT. ABC

USULAN PERBAIKAN LAYOUT WORKSHOP UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA WAREHOUSE DI DIVISI PRODUCT PT. ABC USULAN PERBAIKAN LAYOUT WORKSHOP UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA WAREHOUSE DI DIVISI PRODUCT PT. ABC TUGAS AKHIR Oleh SIGIT HARYANTO 1201006650 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN TEKNI K INDUS TRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

REKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA

REKAYASA DAN INOVASI TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HIDUP BANGSA . PROCEEDINGS SEMINARNASIONALRISETDANTEKNOLGITERAPAN(RITEKTRA)KE4 REKAYASADANINOVASITEKNOLOGI UNTUKPENINGKATANKUALITASHIDUPBANGSA 17SEPTEMBER2014 UNIVERSITASSANATADHARMA YOGYAKARTAINDONESIA Editor: TheJinAi,Dr.Eng

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi. Sebagaimana diketahui,

Lebih terperinci

Penyebab. Pembangunan Pabrik Baru Perubahan Kapasitas Perubahan Design Produk Produk Baru Dll

Penyebab. Pembangunan Pabrik Baru Perubahan Kapasitas Perubahan Design Produk Produk Baru Dll LAY - OUT DESIGN Penyebab Pembangunan Pabrik Baru Perubahan Kapasitas Perubahan Design Produk Produk Baru Dll Kriteria Kinerja 1. Minimasi Kongesti 2. Minimasi Material Handling Cost 3. Effisiensi Penggunaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Adapun urutan langkah-langkah dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Tata Letak Fasilitas Produksi, Efisiensi, Total Jarak Perpindahan.

ABSTRAK. Kata kunci : Tata Letak Fasilitas Produksi, Efisiensi, Total Jarak Perpindahan. ABSTRAK Tata letak fasilitas merupakan penempatan fasilitas pada suatu ruangan baik mesin, karyawan, bahan baku, peralatan, dan perlengkapan proses produksi yang digunakan untuk menunjang jalannya suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Definisi Tata Letak Fasilitas 1) Menurut Sritomo (1992, p52), tata letak fasilitas didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas - fasilitas fisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan yang paling pokok BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keseimbangan Lintasan berkaitan dengan bagaimana operasi yang ditunjuk pada stasiun kerja dapat dioptimalkan melalui menyeimbangkan kegiatan yang ditugaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era yang perkembanganya sangat cepat ini dimana semua dituntut untuk menciptakan suatu proses kerja yang efektif dan effisien dengan tidak mengurangi standard kualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan tata letak fasilitas manufaktur dapat berpengaruh secara langsung terhadap aliran material didalam pabrik. Tata letak pabrik yang baik dapat memberikan

Lebih terperinci