PERUBAHAN SOSIAL (KPM 330)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUBAHAN SOSIAL (KPM 330)"

Transkripsi

1 PERUBAHAN SOSIAL (KPM 330) Koordinator Matakuliah Perubahan Sosial Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: PB-04 STRUKTURAL FUNGSIONAL DAN PERUBAHAN SOSIAL Oleh: Fredian Tonny Nasdian 1

2 Sub Pokok Bahasan 1. Pengantar 2. Pendekatan Struktural- 3. Kelemahan Thesis Struktural- 4. Penilaian terhadap Pendekatan Struktural- 1. Pengantar 2

3 Tingkat Analisis dalam Perubahan Sosial Tingkat Analisis Kawasan Studi Unit-Unit Studi Global Organisasi Internasional; Ketimpangan GNP; Data Perdagangan Peradaban Peradapan; Pola Perubahan Inovasi Ilmiah; Kesenian; Institusi Sosial Kebudayaan Kebudayaan Material; Kebudayaan Nonmaterial Teknologi; Ideologi; Sistem Nilai Masyarakat Sistem Stratifikasi; Struktur; Demografi Pendapatan; Kekuasaan; Penduduk; Migrasi Komunitas Sistem Stratifikasi; Struktur; Demografi Pendapatan; Kekuasaan; Penduduk; Migrasi Institusi Organisasi Ekonomi; Pemerintahan; Agama; Pendidikan; Keluarga Struktur; Pola Interaksi; Kekuasaan; Produktivitas Pendapatan; Proporsi Penduduk; Tingkatan Norma; Sistem Nilai Peranan; Klik; Kompetisi; Partisipasi Interaksi Bentuk Interaksi; Komunikasi Kerjasama; Konflik; Kompetisi Individu Sikap Aspirasi; Keyakinan Phases of Transition Indicators of development Stabilization Acceleration Take-off Time 3

4 Characteristics of Historical Eras Stone Age Early Civilization Organization Trible/village City-state, kingdom Economy Hunting & gathering Settled agriculture Modern Era Nation-state Industrial system Planetary Phase Global governance Globalization Communications Language Writting Printing Internet Complexity Acceleration of History Planetary Phase Modern Era Early Civilization Stone Age

5 Planetary Transition Global Connectivity United Nations Apollo Take-off Climate signal, ozone hole, Earth Summit PC, Internet, Information Revolution Collapse of USSR, Hegemony of Capitalism Globalization, WTO, TNCs, NGOs, Seattle Archetypal Worldviews Worldview Antecedents Philosophy Motto Conventional Worlds Market Policy Reform Barbarization Breakdown Fortress World Great Transitions Eco-communalism New Sustainability Paradigm Muddling Through Smith Keynes Brundtland Malthus Hobbes Morris & Social utopians Ghandi Mill Your brother-in-law (probably) Market optimism; hidden & enlightened hand Policy stewardship Existential gloom; population/resource catatrophe Social chaos; nasty nature of man Pastoral romance; human goodness; evil of industrialism Sustainability as progressive global social revolution No grand philosophies Don t worry, be happy Growth, environment, equity through better technology & management The end is coming Order through strong leaders Small is beautiful Human solidarity, new values, the art of living Que sera, sera 5

6 2. Pendekatan Struktural Pendekatan Struktural- (Structural-Functional Approach) Asumsi Dasar Masyarakat terintegrasi di atas dasar kesepakatan para warganya mengenai nilai-nilai kemasyarakatan (general agreements) yang memiliki daya mengatasi perbedaan-perbedaan pendapat dan kepentingan di antara para warganya. Masyarakat sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi ke dalam suatu bentuk keseimbangan dinamis (dynamic equilibrium) 6

7 Asumsi-Asumsi (1) Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem daripada bagian-bagian yang saling-berhubungan satu sama lain (2) Hubungan pengaruh mempengaruhi diantara bagian-bagian tersebut adalah bersifat ganda dan timbal-balik (3) Integrasi sosial tidak pernah tercapai secara sempurna, tetapi secara fundamental sistem sosial selalu bergerak ke arah keseimbangan dinamis Asumsi-Asumsi (4) Sekalipun disfungsi (ketegangan & penyimpangan) namun dalam jangka panjang akan teratasi melalui institusionalisasi (5) Perubahan-perubahan dalam sistem sosial umumnya terjadi secara gradual melalui penyesuaian dan tidak revolusioner (6) Perubahan sosial terjadi melalui: penyesuaian ; pertumbuhan ; dan penemuan baru (7) Konsensus adalah daya mengintegrasikan sistem sosial 7

8 Mekanisme Sosial Dua macam mekanisme sosial yang paling penting sehingga hasrat-hasrat para warga masyarakat dapat dikendalikan pada tingkat dan arah yang menuju terpeliharanya kontinuitas sistem sosial, adalah: Sosialisasi Pengawasan Sosial (Social Control) Perubahan Kebudayaan Sistem sosial memiliki kecenderungan untuk mencapai stabilitas atau equilibrium di atas konsensus terhadap nilai-nilai umum. Oleh karena itu disfungsi, ketegangan-ketegangan, dan penyimpangan-penyimpangan sosial yang menyebabkan terjadinya perubahan masyarakat dalam bentuk tumbuhnya differensiasi sosial yang semakin kompleks adalah akibat daripada pengaruh faktor-faktor yang datang dari luar 8

9 3. Kelemahan Thesis Struktural- Kelemahan Thesis Struktural- (Pengabaian Kenyataan) 1. Setiap struktur sosial, di dalam dirinya sendiri, mengandung konflik-konflik dan kontradiksi-kontradiksi yang bersifat internal, yang menjadi sumber terjadinya perubahan sosial 2. Reaksi dari suatu sistem sosial terhadap perubahan-perubahan yang datang dari luar tidak selalu bersifat adjustive 9

10 Kelemahan Thesis Struktural- (Pengabaian Kenyataan) 3. Suatu sistem sosial, dalam jangka panjang dapat mengalami konflikkonflik sosial yang bersifat visious circle 4. Perubahan-perubahan sosial tidak selalu terjadi secara gradual melalui penyesuaian-penyesuaian yang lunak, akan tetapi dapat juga terjadi secara revolusioner 3. Penilaian terhadap Pendekatan Struktural- 10

11 Penilaian terhadap Pendekatan Struktural- Bersifat Reaksioner Tidak mampu menganalisis masalah perubahan sosial Tidak mampu menjelaskan perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar Menolak perubahan-perubahan yang datang dari luar (memlihara status quo dan reaksioner) TERIMAKASIH Koordinator Matakuliah Perubahan Sosial (KPM-330) Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia - Institut Pertanian Bogor 11

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN

Lecture Paper. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat. No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN Lecture Paper Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat No. 11, Vol. I, 2012 SOSIOLOGI UMUM: PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN Oleh: Fredian Tonny Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Lebih terperinci

Pendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4

Pendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4 Pendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4 STRUKTURAL FUNGSIONAL Asumsi Dasar: MASYARAKAT TERINTEGRASI ATAS

Lebih terperinci

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM) SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM) APA ITU SISTEM?! Secara etimologis berasal dr bhs Yunani systema artinya sehimpunan dari bagian2 atau komponen2 yg saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan

Lebih terperinci

1. Fungsionalisme Struktural Perkembangannya

1. Fungsionalisme Struktural Perkembangannya PENDEKATAN TEORETIK Menurut Slamet Margono : Masyarakat sebagai sistem sosial dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut, 1. Ekologi, lokasi, dan geografi di mana masyarakat tsb berada 2. Demografi,

Lebih terperinci

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM) SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM) APA ITU SISTEM?! Secara etimologis berasal dr bhs Yunani systema artinya sehimpunan dari bagian2 atau komponen2 yg saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan merupakan

Lebih terperinci

PERUBAHAN SOSIAL (KPM 330)

PERUBAHAN SOSIAL (KPM 330) PERUBAHAN SOSIAL (KPM 330) Koordinator Matakuliah Perubahan Sosial Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id/

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MASYARAKAT (KPM 231)

PENGEMBANGAN MASYARAKAT (KPM 231) PENGEMBANGAN MASYARAKAT (KPM 231) Koordinator Matakuliah Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id/

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial MODUL PERKULIAHAN Sistem Sosial FAKULTAS Bidang Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI Public relations/ Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom. Humas 2 Abstract Dalam pokok bahasan ini adalah memperkenalkan

Lebih terperinci

Sosiologi Komunikasi. Komunikasi dan perubahan sosial. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI

Sosiologi Komunikasi. Komunikasi dan perubahan sosial. Frenia T.A.D.S.Nababan. Modul ke: Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: Sosiologi Komunikasi Komunikasi dan perubahan sosial Fakultas KOMUNIKASI Frenia T.A.D.S.Nababan Program Studi PUBLIC RELATION www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Perubahan Sosial Hubungan Komunikasi

Lebih terperinci

S U T A R T O NIM : Program Studi Teknik dan Manajemen industri

S U T A R T O NIM : Program Studi Teknik dan Manajemen industri PENGEMBANGAN MODEL KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI KOMPONEN ELEKTRONIKA (KBLI 321) DENGAN PENDEKATAN DINAMIKA SISTEM TESIS Karya Tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari Institut

Lebih terperinci

Kapita Selekta Sosial

Kapita Selekta Sosial Modul ke: Kapita Selekta Sosial Sistem Sosial Fakultas FIKOM Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom. Program Studi Public Relations http://www.mercubuana.ac.id APA ITU SISTEM?! Secara etimologis berasal dari

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK Pengertian & Batasan Perubahan Sosial Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-1 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UPN V YK 1 DESKRIPSI Dinamika Perubahan

Lebih terperinci

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons Teori ini digunakan oleh peneliti untuk menganalisis pesantren dan pangajian taaruf (studi kasus eksistensi

Lebih terperinci

PERUBAHAN SOSIAL (KPM 330)

PERUBAHAN SOSIAL (KPM 330) PERUBAHAN SOSIAL (KPM 330) Koordinator Matakuliah Perubahan Sosial Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id/

Lebih terperinci

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK

STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK STRUKTUR MAJEMUK MASYARAKAT INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK MEMILIKI SUB STRUKTUR DENGAN CIRI YANG SANGAT BERAGAM SEHINGGA DISEBUT MAJEMUK MASING-MASING SUB STRUKTUR BERJALAN DENGAN SISTEMNYA MASING-MASING

Lebih terperinci

PB-02 LEMBAGA DAN ORGANISASI MASYARAKAT

PB-02 LEMBAGA DAN ORGANISASI MASYARAKAT KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331) Koordinator Matakuliah Kelembagaan, Organisasi, dan Kepemimpinan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut

Lebih terperinci

PB-03 ORGANISASI KOMPLEKS DAN BIROKRASI

PB-03 ORGANISASI KOMPLEKS DAN BIROKRASI KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331) Koordinator Matakuliah Kelembagaan, Organisasi, dan Kepemimpinan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut

Lebih terperinci

KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331)

KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331) KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331) Koordinator Matakuliah Kelembagaan, Organisasi, dan Kepemimpinan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut

Lebih terperinci

Pendahuluan: Pengantar Kepada Ekologi Manusia (Kuliah I)

Pendahuluan: Pengantar Kepada Ekologi Manusia (Kuliah I) Pendahuluan: Pengantar Kepada Ekologi Manusia (Kuliah I) Tim Pengajar MK Ekologi Manusia 2010 Tujuan Pengajaran Memperkenalkan ekologi manusia kepada mahasiswa sebagai salah satu pendekatan untuk memahami

Lebih terperinci

HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK. Sunarto 1

HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK. Sunarto 1 HUKUM DALAM PERSPEKTIF TEORI INTEGRASI DAN TEORI KONFLIK Sunarto 1 Abstrak: Keberadaan masyarakat dijelaskan antara lain oleh dua teori besar yaitu teori integrasi dan teori konflik. Dua teori tersebut

Lebih terperinci

FILOSOFI KULIAH KERJA PROFESI (KKP) DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

FILOSOFI KULIAH KERJA PROFESI (KKP) DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT FILOSOFI KULIAH KERJA PROFESI (KKP) DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Fredian Tonny Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Disampaikan dalam Kuliah Pembekalan Kuliah Kerja Profesi Institut Pertanian

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Modul ke: Perekonomian Indonesia Konsep dan Strategi Pembangunan Perekonomian Fakultas Ekonomi & Bisnis Janfry Sihite Program Studi Manajemen http://www.mercubuana.ac.id Arti dan Unsur Pertumbuhan Ekonomi

Lebih terperinci

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals PEMBANGUNAN adalah usaha yang terus menerus dilakukan untuk menuju perubahan yang lebih baik menuju terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Aspek Keadilan Sosial Dalam Perencanaan Pembangunan Kota Dr. Ir. Jo Santoso

Aspek Keadilan Sosial Dalam Perencanaan Pembangunan Kota Dr. Ir. Jo Santoso Aspek Keadilan Sosial Dalam Perencanaan Pembangunan Kota Dr. Ir. Jo Santoso BPJT PUPR IAP, 6 7 Oktober 2016 (tentative) RANGKAIAN ACARA WORKSHOP CPD AHLI PERENCANAAN KOTA KOMPETENSI PERENCANAAN KOTA DAN

Lebih terperinci

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF NUR ENDAH JANUARTI, MA TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu memahami masalah sosial budaya dalam berbagai perspektif Mahasiswa mampu menganalisa

Lebih terperinci

Kedaulatan Sumber Kekayaan Alam (SKA) dan Ketahanan Nasional dari Perubahan Iklim (Climate Resilience) dalam Perspektif NKRI

Kedaulatan Sumber Kekayaan Alam (SKA) dan Ketahanan Nasional dari Perubahan Iklim (Climate Resilience) dalam Perspektif NKRI Kedaulatan Sumber Kekayaan Alam (SKA) dan Nasional dari Perubahan Iklim (Climate Resilience) dalam Perspektif NKRI Disampaikan oleh: Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo Gubernur Lembaga Nasional RI Agenda

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 KOMPUTERISASI AKUNTANSI Mata Kuliah : Konsep E-Business Kode Mata Kuliah/SKS : 410103100 / 3 SKS Mata Kuliah Prasyarat : - Diskripsi Mata Kuliah

Lebih terperinci

KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331)

KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331) KELEMBAGAAN, ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN (KPM 331) Koordinator Matakuliah Kelembagaan, Organisasi, dan Kepemimpinan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Globalisasi

Etika Bisnis dan Globalisasi Etika Bisnis dan Globalisasi Globalization: the process by which the economic and social systems of nations are connected together so that goods, services, capital, and knowledge move freely between nations.

Lebih terperinci

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL. juga tata letak teori dalam pembahasan dengan judul Industri Rumah BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL A. FUNGSIONALISME STRUKTURAL Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan pembahasanya yang dikaitkan dengan teori, korelasi pembahasan penelitian dengan teori dan juga

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1

Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1 3 Prinsip-Prinsip Pengembangan Masyarakat (Community Development) 1 Pengembangan Masyarakat (Community Development) berkembang sebagai kritik terhadap pendekatan kesejahteraan (welfare approach) atau pendekatan

Lebih terperinci

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam

jawab untuk memberikan jawaban yang tepat terhadap tantangan dan peluang kehidupan global. Kehidupan global akan melahirkan kebudayaan global dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,

Lebih terperinci

# $ !!" ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!! " #! # % #, #,-! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$

# $ !! ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!!  #! # % #, #,-! #! )!! % .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!' /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$ !!"! #$! $%!&!'!!" # %!!!'(!!!$)!" #* $%!++ +!! % %+!'!! " "" #! # % #'!$ #, #,-! #'-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!% % & &

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: 14 Dosen Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Good Governance : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

ILMU PERTANIAN. Bab 1. Pendahuluan

ILMU PERTANIAN. Bab 1. Pendahuluan ILMU PERTANIAN Bab 1. Pendahuluan CAKUPAN PERTANIAN Kegiatan pemanfaatan sumberdaya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola

Lebih terperinci

# $ !!" ! # $! $ % !!" # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!

# $ !! ! # $! $ % !! # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!!    #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! % .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!! !!"! # $! $ %!&!'!!" # %!!! '(!!!$)!" # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" # $.'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$!!!%.!% % "!.!% % )!')!! %!+!.!%

Lebih terperinci

SOSIOLOGI UMUM (KPM 130)

SOSIOLOGI UMUM (KPM 130) SOSIOLOGI UMUM (KPM 130) Koordinator Matakuliah Sosiologi Umum Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id

Lebih terperinci

PERJALANAN PANJANG PERKEMBANGAN KONSEPSI PENGELOLAAN HUTAN LESTARI

PERJALANAN PANJANG PERKEMBANGAN KONSEPSI PENGELOLAAN HUTAN LESTARI 2. Pengusahaan hutan diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan hutan yang didasarkan atas azas kelestarian dan azas perusahaan yang meliputi penanaman, pemeliharaan, pengamanan, pemanenan hasil, pengolahan

Lebih terperinci

PERANAN MORAL DALAM SISTEM POLITIK INTERNASIONAL YANG ANARKI

PERANAN MORAL DALAM SISTEM POLITIK INTERNASIONAL YANG ANARKI PERANAN MORAL DALAM SISTEM POLITIK INTERNASIONAL YANG ANARKI A. Manusia, Politik dan Moral. Manusia adalah mahluk yang bermoral. Hal ini menjadi sesuatu yang mulai kabur dan berubah dalam hal keilmuan,

Lebih terperinci

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si.

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. Pertemuan ke-2 Joseph Himes (1967), mengkategorikan teori -teori perubahan sosial: 1. Teori Sebab-akibat akibat (Theories of causation) atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terkait dengan isu perubahan iklim, banyak orang yang sepakat bahwa dampak yang ditimbulkan akan menjadi sangat serius apabila tidak diantisipasi, namun pada kenyataannya

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS

TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS TINJAUAN UMUM SISTEM INFORMASI BISNIS Pengolahan Informasi merupakan aktivitas utama masyarakat... MEREKAM MENCARI MENYERAP INFORMASI 80 persen waktu para eksekutif digunakan untuk berkomunikasi dan mengolah

Lebih terperinci

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat

Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat Konsepsi Pemberdayaan Masyarakat (Bahan Diskusi) Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2011 1 Pemberdayaan masyarakat Latar Belakang konsep pembangunan pada dasarnya bertujuan

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika.

KEWARGANEGARAAN GLOBALISASI DAN NASIONALISME. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika. KEWARGANEGARAAN Modul ke: GLOBALISASI DAN NASIONALISME Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Abstract : Menjelaskan pengertian globalisasi

Lebih terperinci

Bisnis Internasional Pertemuan Pertama Bab 1 dan 2 Globalisasi dan Perbedaan Sistem Politik Ekonomi antar Negara

Bisnis Internasional Pertemuan Pertama Bab 1 dan 2 Globalisasi dan Perbedaan Sistem Politik Ekonomi antar Negara Bisnis Internasional Pertemuan Pertama Bab 1 dan 2 Globalisasi dan Perbedaan Sistem Politik Ekonomi antar Negara REFERENSI : CHARLES W. L. HILL INTERNATIONAL BUSINESS EDISI 7 PERTEMUAN PERTAMA Outline

Lebih terperinci

Internalisasi ASEAN dalam Upaya Penguatan Integrasi Kawasan Abstrak

Internalisasi ASEAN dalam Upaya Penguatan Integrasi Kawasan Abstrak Internalisasi ASEAN dalam Upaya Penguatan Integrasi Kawasan Abstrak Dengan telah dimulainya ASEAN Community tahun 2015 merupakan sebuah perjalanan baru bagi organisasi ini. Keinginan untuk bisa mempererat

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI SEJARAH TEKNIK INDUSTRI

PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI SEJARAH TEKNIK INDUSTRI PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI SEJARAH TEKNIK INDUSTRI KAPAN PROFESI TEKNIK INDUSTRI LAHIR? SEJAK PERSOALAN INDUSTRI TERJADI. SEJAK MANUSIA HARUS MEWUJUDKAN SESUATU UNTUK MEMENUHI KEPERLUAN HIDUP. PERSOALAN

Lebih terperinci

Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Sociological Paradigms and Organizational Analysis 1 Sociological Paradigms and Organizational Analysis Elements of the Sociology of Corporate Life Gibson Burrell and Gareth Morgan Heinemann, London, 1979, ch. 1-3. Keywords: nature of social science, nature

Lebih terperinci

2 Pemasaran dan brand suatu negara menjadi hal yang penting untuk dikelola oleh pemerintah karena memiliki kontribusi besar dalam ekonomi dan pembentu

2 Pemasaran dan brand suatu negara menjadi hal yang penting untuk dikelola oleh pemerintah karena memiliki kontribusi besar dalam ekonomi dan pembentu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia telah memasuki era globalisasi. Globalisasi menuntut banyak perubahan diberbagai pola kehidupan. Globalisasi menuntut suatu negara melakukan kan inovasi

Lebih terperinci

Bauran Kebijakan Meningkatkan Daya Saing Manufakturing

Bauran Kebijakan Meningkatkan Daya Saing Manufakturing Seminar Nasional & Kongres XIX Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Surabaya 8 Oktober 2015 Bauran Kebijakan Meningkatkan Daya Saing Manufakturing Djoko Wintoro APINDO Kategori Daya Saing Biaya Manufakturing

Lebih terperinci

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF NUR ENDAH JANUARTI, MA TUJUAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa mampu memahami masalah sosial budaya dalam berbagai perspektif Mahasiswa mampu menganalisa

Lebih terperinci

Kadarsah Suryadi Rektor ITB

Kadarsah Suryadi Rektor ITB Entreneurial University Untuk Daya Saing Bangsa Kadarsah Suryadi Rektor ITB 1 Februari 2016 Characteristics of the Generation of Universities CHARACTERISTICS OF THE GENERATIONS OF UNIVERSITIES Indicators

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi saat ini telah sampai pada pembentukan pasar tunggal dan pusat produksi tunggal

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi saat ini telah sampai pada pembentukan pasar tunggal dan pusat produksi tunggal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Munculnya new economy membuat perekonomian global tumbuh dengan cepat, hal tersebut terlihat dari perkembangan teknologi informasi yang lebih maju, penciptaan

Lebih terperinci

Fondasi Utama Ilmu Pengetahuan

Fondasi Utama Ilmu Pengetahuan Kuliah 3: Paradigma, Teori & Unsur Penelitian Sosial MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL (KPM 398) Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian

Lebih terperinci

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan

Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Teori-teori Alternatif dan Arti Pembangunan Setiap negara bekerja keras untuk pembangunan. Kemajuan ekonomi adalah komponen utama pembangunan tetapi bukan merupakan satu-satunya. Pembangunan bukan hanya

Lebih terperinci

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti BAB II PERUBAHAN SOSIAL TALCOT PARSONS A. Teori Fungsionalisme Struktural AGIL Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahanperubahan. Perubahan dapat berupa yang tidak menarik atau dalam arti

Lebih terperinci

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN 2014 2018 TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG A. PENDAHULUAN Dalam UURI No. 12/2012 tentang Perguruan

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Masalah Pokok Pembangunan

Pengantar Ekonomi Pembangunan. Masalah Pokok Pembangunan Pengantar Ekonomi Pembangunan Masalah Pokok Pembangunan Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id 1 Sub Pokok bahasan pertemuan ke-8 z Masalah Pertumbuhan Ekonomi z Masalah Distribusi Pendapatan

Lebih terperinci

Paradigma Kesejahteraan

Paradigma Kesejahteraan Kuliah 9 Paradigma Kesejahteraan 5/16/2016 Marlan Hutahaean 1 Pendahuluan Paradigma Pertumbuhan fokus pada pertumbuhan ekonomi yang bersifat agregat. Paradigma Kesejahteraan fokus pada peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

Strategi Membangun Daya Saing Perguruan Tinggi

Strategi Membangun Daya Saing Perguruan Tinggi Strategi Membangun Daya Saing Perguruan Tinggi Mame S. Sutoko Tanti Irawati M Disampaikan pada Seminar INDOSTAFF 2013 FTF UGM 30 November 2013 STRUKTUR INDUSTRI Sektor jasa Pendidikan Tinggi tidak lepas

Lebih terperinci

SMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT

SMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT Sebaran Matakuliah Kurikulum Prodi Manajemen 2017 SMT KODE NAMA MATA KULIAH SKS PRASYARAT 1 2 3 MGT 101 MGT 103 MGT 105 MGT 107 MGT 109 MGT 111 MGT 113 MGT 102 MGT 104 MGT 106 MGT 108 MGT 110 MGT 112 MGT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun

Lebih terperinci

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik

BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik BAB II. Paradigma Sosiologi dan Posisi Teori Konflik Pokok Bahasan Pada umumnya, dalam dunia ilmu pengetahuan orang mencoba untuk melihat dan menjelaskan suatu fenomena sosial menggunakan alur dan logika

Lebih terperinci

Standardisasi Mutu dan Keamanan Pangan : Data apa yang perlu disiapkan? Purwiyatno Hariyadi

Standardisasi Mutu dan Keamanan Pangan : Data apa yang perlu disiapkan? Purwiyatno Hariyadi disasi Mutu dan Keamanan Pangan : Data apa yang perlu disiapkan? SEAFAST Center, LPPM - Institut Pertanian Bogor www.seafast.ipb.ac.id Disampaikan pada Rapat CODEX di Badan Satandarisasi Nasional, Republik

Lebih terperinci

Negara Maju??? Negara Berkembang..??

Negara Maju??? Negara Berkembang..?? Geografi Negara Maju??? Negara Berkembang..?? Indikator kategorisasi negara maju dan berkembang: Pendapatan per kapita nasional / Gross National Product (GNP) Struktur mata pencaharian dari angkatan kerja

Lebih terperinci

Transformasi Pendidikan Menghadapi Abad 21 Melalui Penguatan Peran Budaya Sekolah Paparan Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing

Transformasi Pendidikan Menghadapi Abad 21 Melalui Penguatan Peran Budaya Sekolah Paparan Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing Transformasi Pendidikan Menghadapi Abad 21 Melalui Penguatan Peran Budaya Sekolah Paparan Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA The

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS)

PEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS) 9 BAB 2 PEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS) SEBAGAI SALAH SATU DAMPAK DARI PROSES MAKRO GLOBALISASI (MACROPROCESS OF GLOBALIZATION) 2.1 Globalisasi Munculnya arus migrasi

Lebih terperinci

What is your Target????

What is your Target???? What is your Target???? Knowledge Era Attribute Nomadic Agrarian Mercantile Industry Knowledge Technology Hunting Manual Farm Sailing Machines Computer Tool Equipment Ship Energy Source Fire Animals Wind

Lebih terperinci

5/1/2017 Marlan Hutahaean 1

5/1/2017 Marlan Hutahaean 1 5/1/2017 Marlan Hutahaean 1 Indikator Evaluasi/Outcomes Indikator evaluasi harus ditentukan terlebih dahulu untuk memudahkan melakukan evaluasi Indikator harus disepakati bersama antara pimpinan dan administrator

Lebih terperinci

Template : For Better FITB

Template :  For Better FITB Template : http://lppm.itb.ac.id For Better FITB FITB Sebagai Pusat Unggulan Ilmu Kebumian, Lingkungan, dan Kebencanaan yang Berdaya Saing serta Berinisiatif Memberikan Solusi Pemecahan Masalah Bangsa

Lebih terperinci

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

STUDI MASYARAKAT INDONESIA STUDI MASYARAKAT INDONESIA 1. Prinsip Dasar Masyarakat Sistem Sistem kemasyarakatan terbentuk karena adanya saling hubungan di antara komponenkomponen yang terdapat di dalam masyarakat yang bersangkutan,

Lebih terperinci

1. Classical Economics

1. Classical Economics PEMUTAKHIRAN TEORI EKONOMI DAN KAITANNYA TERHADAP KEBIJAKAN Harianto Dept. Agribisnis FEM/IPB 1. Classical Economics Adam Smith (Wealth of Nations-1776), David Ricardo, J-B Say, Thomas Malthus, John Stuart

Lebih terperinci

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas Sektor industri merupakan salah satu sektor yang mampu mendorong percepatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktivitas industri manufaktur, termasuk di Indonesia, diibaratkan sebagai dua sisi mata pisau karena menghasilkan produk industri yang dibutuhkan untuk kehidupan, sekaligus

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI 189 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI A. Simpulan Umum Kampung Kuta yang berada di wilayah Kabupaten Ciamis, merupakan komunitas masyarakat adat yang masih teguh memegang dan menjalankan tradisi nenek

Lebih terperinci

Konsep Usahatani Terpadu : Tanaman Pangan dan Ternak FAKULTAS PETERNAKAN

Konsep Usahatani Terpadu : Tanaman Pangan dan Ternak FAKULTAS PETERNAKAN Sistem Produksi Pertanian/ Peternakan Konsep Usahatani Terpadu : Tanaman Pangan dan Ternak FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN Pembangunan peternakan rakyat (small farmers) di negara yang sedang

Lebih terperinci

Misi dan visi organisasi SPM merupakan sistem perencanaan kegiatan SPM merupakan sistem implementasi dan pengendalian pelaksanaan rencana kegiatan

Misi dan visi organisasi SPM merupakan sistem perencanaan kegiatan SPM merupakan sistem implementasi dan pengendalian pelaksanaan rencana kegiatan 1 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN (SPM) berpikir melalui masalah bisnis (Think Through the Business Problem) dan menganalisis berdasarkan fakta/ data bisnis (analyze with business data) Suatu sistem yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

ISU DALAM IMPLEMENTASI SISTEM

ISU DALAM IMPLEMENTASI SISTEM DOSEN : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc ISU DALAM IMPLEMENTASI SISTEM Studi kasus : PT. Garuda Indonesia DISUSUN OLEH: BENNY KURNIAWAN P056131272.45 E-45 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA

Lebih terperinci

Pendahuluan: Konsep-konsep Dasar Ekologi Manusia. Tim Pengajar MK Ekologi Manusia Tujuan Pengajaran

Pendahuluan: Konsep-konsep Dasar Ekologi Manusia. Tim Pengajar MK Ekologi Manusia Tujuan Pengajaran Pendahuluan: Konsep-konsep Dasar Ekologi Manusia Tim Pengajar MK Ekologi Manusia 2010 Tujuan Pengajaran 1 2 Memperhitungkan kembali seberapa besar kekuatan bumi (biosfer) untuk menopang kehidupan di masa

Lebih terperinci

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA 1. Hakekat Perubahan Sosial yang Terjadi di Masyarakat Perubahan sosial merupakan sebuah proses yang tidak dapat dihindari dalam sebuah masyarakat, baik perubahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era reformasi yang sedang berjalan atau bahkan sudah memasuki pasca reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan, politik, moneter, pertahanan

Lebih terperinci

Kata kunci: Perspektif Komunikasi Pembangunan

Kata kunci: Perspektif Komunikasi Pembangunan 2 KOMUNIKASI PEMBANGUNAN DALAM PERSPEKTIF TERKINI Oleh : Muchri Ramah ABSTRAK Pembangunan merupakan proses tidak hanya mencakup peningkatan fisik dan material saja, melainkan pula merupakan perubahan sosial

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pembangunan dan Pergeseran Paradigma Pembangunan

TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pembangunan dan Pergeseran Paradigma Pembangunan TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pembangunan dan Pergeseran Paradigma Pembangunan Istilah pembangunan atau development menurut Siagian (1983) adalah suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang

Lebih terperinci

Pola Komposisi Penduduk Komposisi, struktur, distribusi : Proporsi : Pola Komposisi Penduduk : Age Structural Sex Composition Marital Status Families

Pola Komposisi Penduduk Komposisi, struktur, distribusi : Proporsi : Pola Komposisi Penduduk : Age Structural Sex Composition Marital Status Families KOMPOSISI PENDUDUK Pola Komposisi Penduduk Komposisi, struktur, distribusi : Proporsi : Pola Komposisi Penduduk : Age Structural Sex Composition Marital Status Families & Households Economic Composition

Lebih terperinci

PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM

PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM Sebelum PD I studi Hubungan Internasional lebih banyak berorientasi pada sejarah diplomasi dan hukum internasional Setelah PD I mulai ada

Lebih terperinci

Penentuan Tingkat Kerentanan dan Ketahanan Ekonomi Kawasan Pesisir Banda Aceh Berdasarkan Berbagai Aspek Resiliensi Ekonomi

Penentuan Tingkat Kerentanan dan Ketahanan Ekonomi Kawasan Pesisir Banda Aceh Berdasarkan Berbagai Aspek Resiliensi Ekonomi 1 Penentuan Tingkat Kerentanan dan Ketahanan Kawasan Pesisir Banda Aceh Berdasarkan Berbagai Aspek Resiliensi Reza Satria dan Dian Rahmawati Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

2) faktor-faktor yang terkait dengan peranan Indonesia di dalam kerjasama multilateral CTI-CFF adalah faktor geografis dan ketahanan pangan. Jadi sela

2) faktor-faktor yang terkait dengan peranan Indonesia di dalam kerjasama multilateral CTI-CFF adalah faktor geografis dan ketahanan pangan. Jadi sela BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis pada bab empat terkait pembahasan terhadap peran Indonesia dalam kerjasama multilateral CTI-CFF untuk upaya menjaga keanekaragaman hayati laut

Lebih terperinci

Departemen Internasional BANK INDONESIA 27 Januari 2017

Departemen Internasional BANK INDONESIA 27 Januari 2017 1 Prioritas dan Agenda Finance Track Departemen Internasional BANK INDONESIA 27 Januari 2017 Tema, Prioritas dan Program Kerja Finance Track Presidensi G20 Jerman 2017 2 Tema utama Presidensi G20 Jerman

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI

KOMUNIKASI ORGANISASI Modul ke: KOMUNIKASI ORGANISASI Komunikasi dalam Konteks Global dan Multikultural Fakultas Ilmu Komunikasi www.mercubuana.ac.id Program Studi Public Relation Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom 1. Komunikasi

Lebih terperinci

Growth and poverty reduction in agriculture s three worlds. Disusun oleh: Restra Pindyawara Hanif Muslih Kahfi Maulana Hanung

Growth and poverty reduction in agriculture s three worlds. Disusun oleh: Restra Pindyawara Hanif Muslih Kahfi Maulana Hanung Growth and poverty reduction in agriculture s three worlds Disusun oleh: Restra Pindyawara Hanif Muslih Kahfi Maulana Hanung Outline 1. Growth and poverty reduction in agriculture s three worlds 2. The

Lebih terperinci

Lingkungan Pemasaran Internasional-Global

Lingkungan Pemasaran Internasional-Global Lingkungan Pemasaran Internasional-Global Musthofa Hadi Environment Pelanggan Internasional Economic Environment What is the level of new industrial growth? E.g. China is experiencing terrific industrial

Lebih terperinci

Landscape Quality KUALITAS LANSKAP. Kualitas Fisik dan Ekologi Kualitas Visual TOPIK BAHASAN ARL 200. Departemen Arsitektur Lanskap A.

Landscape Quality KUALITAS LANSKAP. Kualitas Fisik dan Ekologi Kualitas Visual TOPIK BAHASAN ARL 200. Departemen Arsitektur Lanskap A. Landscape Quality Dasar-dasar Arsitektur Lanskap KUALITAS LANSKAP ARL 200 Kualitas Fisik dan Ekologi Kualitas Visual Departemen Arsitektur Lanskap TOPIK BAHASAN Adalah pemandangan yang diamati dari A.

Lebih terperinci

Landscape Quality. Kualitas Fisik dan Ekologi Kualitas Visual. A. THE VIEW 1. Suitability as a factor

Landscape Quality. Kualitas Fisik dan Ekologi Kualitas Visual. A. THE VIEW 1. Suitability as a factor Landscape Quality TOPIK BAHASAN Arsitektur Lanskap KUALITAS LANSKAP ARL 200 Kualitas Fisik dan Ekologi Kualitas Visual A. The View B. The Vista C. The Axis D. The Symmetrical Plan E. The Asymmetrical Plan

Lebih terperinci

MANAJEMEN Operasional

MANAJEMEN Operasional https://www.primahan.com/operations-management/ MANAJEMEN Operasional By Fanlia Prima Jaya, SE., MM. Peremuan I Manajemen Operasional dalam bisnis Kegiatan menghasilkan Produksi Good s & Service Merupakan

Lebih terperinci

I. KASUS SONY ELECTRONICS II. PROSES GLOBALISASI. 2. Reaksi Pemerintah: 1. SEI hendak meninggalkan Indonesia, karena merasa tidak kompetitif lagi,

I. KASUS SONY ELECTRONICS II. PROSES GLOBALISASI. 2. Reaksi Pemerintah: 1. SEI hendak meninggalkan Indonesia, karena merasa tidak kompetitif lagi, GLO-KAL-ISASI PROSES GLOBALISASI DAN LOKALISASI I. KASUS SONY ELECTRONICS INDONESIA II. PROSES GLOBALISASI III. KEMANDIRIAN LOKAL I. KASUS SEI Kompas 29/11, 02-03/12-2002 1. SEI hendak meninggalkan Indonesia,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, kegunaan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan. Untuk

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, kegunaan penelitian, spesifikasi produk yang diharapkan. Untuk I. PENDAHULUAN Pembahasan dalam bab pendahuluan ini akan difokuskan pada beberapa sub bab yang terdiri dari latar belakang masalah, fokus masalah dan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

Lebih terperinci

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK

DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK DINAMIKA PERUBAHAN DAN RESOLUSI KONFLIK Teori-teori Perubahan Sosial Dr. Teguh Kismantoroadji Dr. Eko Murdiyanto Pertemuan-2 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS UPN V YK 1 Kecenderungan terjadinya perubahanperubahan

Lebih terperinci

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor Bisnis Internasional #2 Nofie Iman Merkantilisme Berkembang di Eropa abad ke-16 hingga 18 Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi

Lebih terperinci