BAB I PENDAHULUAN. Kista mesenterium merupakan sebuah tumor yang amat jarang ditemui dengan insiden
|
|
- Hartanti Kusnadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN Kista mesenterium merupakan sebuah tumor yang amat jarang ditemui dengan insiden kira kira 1: Tumor ini dapat berlokasi dimana saja sepanjang duodenum sampai rektum walaupun lokasi terbanyak ditemukan pada ileum yaitu 66 % dan di mesenterium di colon terutama colon ascenden yaitu 33% 1,2,3,4,5 Tumor ini sangat sulit didiagnosis karena memang jarang terjadi dan tidak mempunyai gejala klinis yang khas dan penampakan radiologinyapun juga tidak khas sehingga seringkali diagnosis pada tumor ini seringkali tidak tepat. 1,2,4,6 Kista mesenterium ini dapat ditemukan tidak sengaja sewaktu pemeriksaan radiologi, dapat juga ditemukan pada pasien dengan keluhan abdomen yang tidak khas, tetapi dapat juga ditemukan pada kondisi akut abdomen. Kista mesenterium yang menujukkan tanda ganas hanya ditemukan pada 3 % kasus. 7,8 Keluhan utama pada kista mesenterium ini adalah nyeri abdomen sedangkan gejala lain adalah adanya massa abdomen. 1,2,3,6,7,8,9 Mengingat gejala klinis yang tidak khas dan gambaran radiologis yang juga tidak khas maka diagnosis kista mesenterium ini relative sulit, diharapkan dengan adanya referrat ini dapat membantu spesialis radiologi dalam penegakan diagnosis kista mesenterium ini. 1
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Kista mesenterium pertama kali dilaporkan oleh Benevieni, seorang ahli anatomi dari Italia pada tahun 1907 saat melakukan otopsi pada seorang anak perempuan umur 8 tahun, sebelumnya pada tahun 1842 von Rokitansky mendeskripsikan adanya kista mesenterium tipe chylous. 2,4,7 B. Epidemiology Kista mesenterium merupakan tumor yang amat jarang ditemukan dengan insiden bervariasi yaitu 1: sampai pada 1: pada pasien yang masuk di RS umum dan sekitar 1: pada kasus yang masuk ke RS anak, Kista mesenterium dapat muncul pada semua usia, tetapi sepertiga kasus yang ada menimpa anak anak dengan usia dibawah 15 tahun dengan usia rata rata 4,9 tahun. 1,2,3,4,6,8 Kista mesenterium ini jarang didiagnosis pada saat neonatal walaupun Santo et al pernah melaporkan diagnosis kista mesenterium pada saat pre natal dengan modalitas USG. Kista mesenterium 4,5 kali lebih sering daripada kista di omentum. C. Etiologi Secara umum masih menjadi perdebatan diantara para ahli tentang bagaimana mekanisme terjadinya kista mesenterium ini. Gross menyatakan bahwa kista ini muncul 2
3 sebagai akibat adanya proliferasi yang bersifat benigna dari saluran limfatik ektopik yang gagal berhubungan dengan system limfatik yang normal. 2,7 Teori yang lain mengatakan kista mesenterium ini terbentuk akibat adanya obstruksi pada saluran limfatik, tetapi beberapa kali percobaan pada binatang dimana dilakukan obstruksi artifisial pada saluran limfatik tetapi tidak menghasilkan adanya kista mesenterium ini karena banyaknya system kolateral yang ada. 2,4 Teori yang lain adalah saluran limfatik saat masa embrio gagal bergabung dengan sitema vena. Beberapa penyebab yang lain adalah neoplasia dan degenerasi nodus limfatikus. Terdapat laporan yang mengatakan bahwa kista mesenterium ini berhubungan denmgan sindroma Costello dimana pasien dengan sindroma ini mempunyai postur yang pendek, adanya lipatan kulit pada leher dan jari jari, rambut keriting dan adanya papilloma disekitar mulut dan nares serta terdapat retardasi mental. 2,8 D. Anatomi Mesenterium merupakan jaringan berbentuk membrane yang muncul dari dinding posterior cavum peritoneal dan melakat pada intestinum. Didalam mesenterium terdapat arteri, vena dan system limfatika yang melayani regio tersebut. Mesenterium berjalan dari flexura duodenojejunal sampai rectum sebagai sebuah organ tunggal, namun bagian terbesar terdapat pada sistema usus halus yaitu yeyunum dan ileum. Mesenterium jejunum melekat pada dinding posterior abdomen diatas dan kiri aorta, sedangkan mesenterium ileum melekat dibawah dan kanan aorta. 3
4 Arteri pada mesenterium di jejunum hanya membentuk satu atau dua arkade dengan cabang-cabang yang panjang dan jarang yang berjalan ke dinding usus halus. Ileum menerima banyak pembuluh darah yang pendek, yang berasal dari 3 atau 4 atau lebih arkade. Gambaran anatomi mesenterium dapat dilihat pada lampiran gambar 1 E. Klasifikasi Kista mesenterium diklasifikasan berdasarkan penyebabnya. Bear et al menyebutkan ada empat penyebab terjadinya kista mesentrium ini yaitu : 1). Embrionik yang berkaitan dengan gangguan perkembangan 2.) Trauma atau karena akuisita 3). Neoplastik 4). Infeksi atau degenerative Klasifikasi menurut Beahrs ini tidak memperhatikan struktur histologis kista mesenetrium, sehingga menurut klasifikasi ini, kista mesothelial tidak termasuk ke dalam kelompok kista mesenterium. 2,10 Pada tahun 1979 Mannemeyer dan Smith mengajukan klasifikasi baru atas kista mesenterium ini. Klasifikasi ini berdasarkan pemeriksaan histologi dengan ultrastrukturnya dan yang paling penting secara imunohistokimia. Klasifikasi ini juga membedakan asal usul kista apakah dari endothelial ataukah mesothelial. 2,10. Klasifikasi menurut Mannemeyer dan Smith dapat dilihat pada lampiran tabel 1. 4
5 Sedangkan Rose et al menyatakan secara histologis dibagi menjadi : 1). Limfangioma 2). Non pankreatik pseudocyst 3). Enteric duplication cyst 4). Enteric cyst 5). Mesothelial cyst 2,10 F. Gejala klinis Kista mesenterium seringkali asimtomatis dan seringkali terdeteksi tidak sengaja pada pemeriksaan abdomen untuk penyakit lain dan pada medical checkup atau ditemukan tidak sengaja saat dilakukan laparatomi. 2,3,4,10 Pada anak biasanya gejala yang ada adalah distensi abdomen dapat disertai adanya palpable mass, pada beberapa kasus palpable mass tidak ditemukan. Massa yang ada dapat berukuran sedemikian besar menyerupai adanya ascites. 4,6,8 Pada kasus yang lebih berat dengan komplikasi, kista mesenterium ini dapat menyebabkan adanya obstruksi pada sistema usus halus yang berkaitan dengan adanya volvulus. Pada kasus lain dapat pula timbul perdarahan, terinfeksi, rupture, volvulus dengan perforasi maupun terjadi obstruksi uropati yang dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal. akibat mass effect pendesakan massa ini ke ginjal dan ureter. 6,7,12 Sekitar 10 % pasien kista mesenterika ini datang dengan akut abdomen dan sebagian kecil lainnya mengeluhkan nyeri kronik.. 12,14 5
6 G. Diagnosis Diagnosis pada kista mesenterium cukup sulit mengingat gejala klinisnya sebagian besar asimtomatis. Secara umum diagnosis ditegakkan dengan anamnesa dimana pada kasus ini dapat ditemukan gejala vomitus, nausea dan abdominal discomfort. Pada beberapa kasus dapat berupa akut abdomen yang seringkali membawa pasien ke RS. Nyeri intermitten dan bersifat kronis dapat juga muncul sebagai gejalanya. 2,6,9 Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya distensi abdomen baik disertai adanya palpable mass maupun tidak. Massa yang ada biasanya dapat digerakkan. Massa ini dapat berada di regio mana saja mengingat kista mesenterium ini dapat muncul sepanjang duodenum sampai rectum, tetapi paling banyak massa akan berada di ileum, sehingga paling sering akan didapatkan massa di regio tengah abdomen. 2,3,4,7 Pemeriksaan laboratorium terlalu banyak membantu, pada beberapa kasus dilaporkan adanya kista mesenterium yang terinfeksi oleh Salmonela Thyposa dan terdapat laporan adanya kista mesenterium yang ruptur dengan perdarahan, sehingga akan mempengaruhi hemodinamika, tetapi secara umum pemeriksaan laboratorium sulit dipakai untuk membantu penegakan diagnosis pada kasus ini. Pemeriksaan radiologi memegang peranan penting pada penegakan kasus kista mesenterium ini. Modalitas yang dipakai yaitu foto polos abdomen, USG dan CT Scan. 8,10,19 6
7 H. Diagnosis Banding Diagnosis banding kista mesenterium adalah kista ovarium, pancreatic pseudo cyst, meconium pseudocyst dan urachal cyst. Kista ovarium merupakan diagnosis banding yang paling sering ditemukan dalam klinis, terutama bila kista mesenterium beda di cavum pelvis dan mempunyai ukuran yang cukup besar. Kista ovarium dapat ditemukan pada wanita dewasa baik pada periode menstruasi maupun post menopause. Kista ovarium dapat merupakan kista yang fisiologis dimana ukuran rata rata kurang dari 25 cm sedangkan kista yang fungsional ukuran dapat lebih dari 25 cm yang menghasilkan hormone estrogen (kista folikuler) atau progesterone (kista dari korpus luteum). Jika kista berukuran cukup kecil dibawah 7 cm masih cukup mudah untuk membedakan asal kista tersebut menggunakan modalitas USG, namun jika ukurannya melebihi 7 cm disarankan untuk dilakukana pemeriksaan CT abdomen dengan kontras. 11,12,13,14,15 Pancreatic pseudocyst biasanya terbentuk saat terjadinya pankreatitis, dimana akan terjadi autodigest dari cairan pankreas ke jaringan sekitarnya termasuk ke mesenterium. Pseudocyst ini ini terjadi sekitar 4-6 minggu paska terjadi pankreatitis, Lebih dari 50% kasus, pancreataic pseudocyst ini masih berhubungan dengan ductus pancreas. Gambaran radiologisnya adalah kista dengan gambaran dinding yang tebal dan biasanya multipel. Lokasi terutama masih di pancreatic bed, tetapi dapat juga muncul 11,12,13,14,15 disembarang tempat termasuk di mediastinum bahkan di leher. Gambaran USG dari pancreatic pseudocyst ini adalah lesi hypoechoic sampai anechoic dengan batas tegas dan dinding cukup tebal. Adanya internal echo bila terjadi 7
8 infeksi, sedangkan gambaran pada CT tampak lesi hypodens berbentuk bulat atau oval dengan tepi tegas dan sedikitr enhance dengan pemakaian kontras. Menurut Atlanta classificassion, pseudoicyst biasanya mengandung komponen non liquefied diantara cairan yang ada. Pada MRI pancreatic pseudocyst memberikan gambaran hipointens dengan dinding yang slighty hyperintens pada T1. Gambaran pada T2 akan memberikan penampakan hiperintens, adanya layering akibat adanya debris akan sangat membantu penegakan diagnosis pada T2. 16 Diagnosis banding yang lain adalah meconium pseudocyst, ini dijumpai pada bayi yang sebelumnya mengalami meconium peritonitis. Pada foto polos akan dijumpai adanya rim kalsifikasi, sedangkan pada USG akan dijumpai ga,baran lesi hypo/anechoic dengan gambaran rim kalsifikasi yang seringkali membentuk accoustic shadow minimal. Urachal Cyst terbentuk manakala tepi dari organ vesica urinaria dan urachal menyatu dan patent dan berisi cairan. Urachal cyst terletak di dinding anterior abdomen antara umbilicus dan pubis. I. Terapi Terapi pada kista mesenterium ini adalah operasi, dimana dilakukan eksisi pada massa, reseksi dilakukan untuk memastikan bahwa sisa usus yang ada masih viable, reseksi ini dilakukan pada kasus kista mesenterium pada anak anak. Jika reseksi tidak dapat dilakukan sepenuhnya karena ukuran kista yang cukup besar maka dapat dilakukan reseksi parsial dengan marsupialisasi. 17,18,19 8
9 Pada beberapa laporan telah ditulis juga metode laparaskopi untuk untuk penanganan kasus ini. 9
10 BAB III PEMBAHASAN Peranan radiologi dalam penegakan diagnosis kista mesenterium ini cukup besar, ada beberapa modalitas yang dipakai yaitu foto polos abdomen, pemeriksaan dengan kontras yaitu barium meal, USG, CT Scan dan MRI, walaupun memang seringkali kista mesentrium ini justru ditemukan tanpa sengaja pada pemeriksaan abdomen baik pada medical checkup maupun pada kasus kasus akut abdomen. 3,5,9,10 A. Foto Polos Abdomen Pada foto polos tidak banyak informasi yang bisa digali. Seringkali hanya tampak adanya opasitas homogen dengan densitas air, tak tampak gambaran udara usus pada opasitas tersebut. Pada massa yang cukup besar, seringkali ditemukan adanya pergeseran gambaran bowel loop ke aspek anterior atau lateral. 5,17 B. Pemeriksaan dengan kontras Pada beberapa kasus kista mesenterium, dilakukan pemetriksaan barium meal. Pemeriksaan ini terutama dilakukan pada pasien anak dimana pada pasien anak gambaran palpable mass lebih sering terlihat. Gambaran yang dihasilkan sesuai dengan lokasi dimana kista mesenterium ini berada dan seberapa besar ukurannya serta posisi kista mesenterium terhadap struktur bowel. Pada kista yang cukup besar seringkali dapat terjadi pergeseran struktur bowel loop maupun organ lain seperti ginjal. Chiravitat dan Shermerta melaporan teknik injeksi kontras kedalam kista melalui drain yang telah dibuat sebelumnya, sedangkan Mihmanli 10
11 et al melaporkan adanya kompresi duodenum yang mengakibatkan lumen duodenum tertekan, namun tidak terlihat adanya komunikasi antara kista dengan lumen usus. 10 C. Ultrasound USG merupakan modalitas terpilih untuk penegakan kasus kista mesenterium. Gambaran USG yang tampak adalah lesi anechoic berbatas tegas dengan tepi licin, seringkali tampak gambaran septa pada struktur internalnya. Pada banyak kasus sering dijumpai gambaran internal echo yang berasal dari debris, adanya perdarahan. Chou et al mendeskripsikan temuan USG pada kista mesenterium sebagai berikut: 1). Lesi kistik berdinding tipis tanpa septa sampai pada 1-3 septa terlihat pada gambaran kista mesothelial. 2). Lesi kistik dengan beberapa septa (lebih dari 3) terlihat pada gambaran kista limfangioma. 3). Gambaran internal echo yang lemah terlihat pada gambaran kista mesothelial. 4). Gambaran internal echo yang tegas membentuk sedimen, khas untuk gambaran kista mesenterium dengan perdarahan atau infeksi. 18,19 Stoupis et al mendeskripsikan gambaran USG pada berbagai macam kista mesenterium sebagai berikut : 1). Limfangioma : kistik, multisepta atau multilobuler dengan gambaran internal echo karena sedimen dengan gambaran fluid-fluid level. 2).Enteric duplication cyst : lesi anechoic berdinding tebal dengan multi layer yang menunjukkan gambaran dinding usus yang normal. 3). Enteric cyst : lesi hipoechoic, kadang kadang disertai septa. 11
12 4). Mesothelial cyst : lesi hipoechoic dengan gambaran acoustic enhancement 5). Non pancreatic pseudocyst : Lesi hipoechoic, sering disertai gambaran internal echo yang kuat sesuai gambaran debris. 18, 19,20,21 Gambaran USG pada kista mesenterium dapat dilihat pada gambar 5 sampai dengan 8 D. CT Scan CT Scan adalah satu modalitas yang sering digunakan dalam penegakan diagnosis kista mesenterium ini. Biasanya CT Scan dipilih untuk melakukan konfimasi manakala hasil USG masih meragukan terutama untuk memastikan asal kista tersebut bukan berasal dari organ lain seperti ginjal, pancreas ataupun ovarium. Pada kista dengan ukuran yang besar terkadang sulit untuk menentukan asal organ, Pada beberapa laporan kista ini sering dikelirukan dengan kista dari organ ginekologis terutama ovarium. CT Scan kista mesenterium menunjukkan gambaran lesi kistik berdinding tipis dengan batas tegas, gambaran septa dapat terlihat tetapi tidak sejelas gambaran septa yang didapatkan pada USG. Pengukuran angka Haunfeld s Unit (HU) pada lesi kistik tersebut tergantung pada isi kista yang ada. Jika berisi air maka akan tampak hipodens dengan HU akan mendekati HU air, jika berisi cairan chylous maka akan tampak hipodens dengan HU akan mendekati HU lemak dan jika terjadi perdarahan intra kista maka akan tampak hiperdens dengan HU meningkat sesuai HU perdarahan. Pada CT Scan dapat pula dilakukan pengukuran massa dengan lebih akurat sehingga sangat membantu klinisi pada saat preoperatif. Gambatan kista mesenetrium pada CT Scan dapat dilihat pada lampiran gambar 9 sampai dengan 11 12
13 BAB IV KESIMPULAN Kista mesenterium merupakan kelainan yang jarang ditemui dapat muncul dimana saja sepanjang duodenum sampai rektum dengan prosentasi terbanyak di sistema usus halus. Kista ini sebagian besar asimtomatis, sehingga penegakan diagnosis relatif sulit jika mengandalkan gejalan klinik,pemeriksaan fisik maupun laboratorium. Pemeriksaan radiologi memegang andil yang sangat besar pada penegakan diagnosis, terutama perioperatif. USG merupakan modalitas terpilih pada kista mesenterium ini karena lebih murah dan relatif akurat. Sementara CT Scan merupakan modalitas yang dipilih manakala pemeriksaan USG masih kesulitan menunjukkan asal massa ini. Pemeriksaan CT Scan juga dapat lebih akurat menentukan ukuran serta batas batasnya dengan organ sekitar. Dengan pemahaman gambaran radiologis yang baik tentang kista mesenterium ini diharapkan penegakan diagnosis akan menjadi lebih baik. 13
14 14
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prevalensi Prevalensi adalah jumlah orang dalam populasi yang menderita suatu penyakit atau kondisi pada waktu tertentu; pembilang dari angka ini adalah jumlah kasus yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana pada pria membentuk sebuah kantong tertutup sedangkan pada wanita berhubungan
BAB I PENDAHULUAN Peritoneum merupakan membran serosa pada tubuh yang terbesar dan paling kompleks, dimana pada pria membentuk sebuah kantong tertutup sedangkan pada wanita berhubungan dengan rongga ekstraperitoneal
Lebih terperinciDokter Pembimbing : dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad dr. Yolanda Maria Sitompul, Sp.Rad
Dokter Pembimbing : dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad dr. Yolanda Maria Sitompul, Sp.Rad Presented By : PUTRI ALYA 0310070100089 YUSUF BASRI SIREGAR 081001307 DINDA YUSDITIRA 0810070100065 HJ. PEBRI DEWIANA
Lebih terperinciRANGKUMAN. Varikokel adalah pelebaran abnormal vena-vena di dalam testis maupun
1 RANGKUMAN Varikokel adalah pelebaran abnormal vena-vena di dalam testis maupun skrotum yang dapat menyebabkan rasa nyeri, atrofi testis dan menyebabkan infertilitas. 5 Anatomi dan Histologi a. b. Gambar
Lebih terperinciKanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J POST APPENDIKTOMY DI BANGSAL MAWAR RSUD Dr SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. J POST APPENDIKTOMY DI BANGSAL MAWAR RSUD Dr SOEDIRAN MANGUN SUMARSO WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan
Lebih terperinciTumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Tumor jinak pelvik Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Massa pelvik merupakan kelainan tumor pada organ pelvic yang dapat bersifat jinak maupun ganas Tumor jinak pelvik
Lebih terperinciSejarah X-Ray. Wilheim Conrad Roentgen
PENCITRAAN X-RAY Sejarah X-Ray Wilheim Conrad Roentgen DEFINISI Sinar X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet tetapi dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sekitar 5%-10% dari seluruh kunjungan di Instalasi Rawat Darurat bagian pediatri merupakan kasus nyeri akut abdomen, sepertiga kasus yang dicurigai apendisitis didiagnosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ovarium berbentuk seperti buah almond, berukuran panjang 2,5 sampai 5 cm, lebar 1,5 sampai 3 cm
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sampai saat ini apendisitis merupakan penyebab terbanyak dilakukannya operasi pada anak-anak. Selain itu apendisitis yang ditandai dengan keluhan nyeri perut kanan
Lebih terperinciAPPENDICITIS (ICD X : K35.0)
RUMAH SAKIT RISA SENTRA MEDIKA MATARAM PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) SMF ILMU BEDAH TAHUN 2017 APPENDICITIS (ICD X : K35.0) 1. Pengertian (Definisi) 2. Anamnesis 3. Pemeriksaan Fisik 4. Kriteria Diagnosis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 5 15% wanita usia reproduktif pada populasi umum. rumah sakit pemerintah adalah sebagai berikut : di RSUD dr.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kista coklat ovarium adalah salah satu entitas atau jenis kista ovarium yang paling sering ditemukan para klinisi dalam bidang obstetri dan ginekologi.
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Disusun
Lebih terperinciOvarian Cysts: A Review
Ovarian Cysts: A Review Cheryl Horlen, BCPS University of the Incarnate Word Feik School San Antonio, Texas 7/20/2010 US Pharm. 2010;35(7):HS-5-HS-8 Kista ovarium adalah penyebab umum dari prosedur bedah
Lebih terperinciImaging Modalities in Gynecology. Niko Hizkia Simatupang Universitas Tarumanagara
Imaging Modalities in Gynecology Niko Hizkia Simatupang 406151007 Universitas Tarumanagara USG USG abdomen kombinasi USG Transvaginal adalah pemeriksaan penunjang yang mulai diperkenalkan di tahun 1980an
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kuman dapat tumbuh dan berkembang-biak di dalam saluran kemih (Hasan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu keadaan yang menyebabkan kuman dapat tumbuh dan berkembang-biak di dalam saluran kemih (Hasan dan Alatas, 1985).
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Grafik 4.1. Frekuensi Pasien Berdasarkan Diagnosis. 20 Universitas Indonesia. Karakteristik pasien...,eylin, FK UI.
BAB 4 HASIL Dalam penelitian ini digunakan 782 kasus yang diperiksa secara histopatologi dan didiagnosis sebagai apendisitis, baik akut, akut perforasi, dan kronis pada Departemen Patologi Anatomi FKUI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang muncul membingungkan (Axelsson et al., 1978). Kebingungan ini tampaknya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak kendala yang sering dijumpai dalam menentukan diagnosis peradangan sinus paranasal. Gejala dan tandanya sangat mirip dengan gejala dan tanda akibat infeksi saluran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat penting untuk management nyeri yang efektif dan berkualitas dalam perawatan pasien (Patricia 2010).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring peningkatan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan, semakin meningkat pula kualitas hidup dan kesehatan masyarakat yang salah
Lebih terperinciPenyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:
ASKEP CA OVARIUM A. Pengertian Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saluran pencernaan (gastrointestinal, GI) dimulai dari mulut sampai anus. Fungsi saluran pencernaan adalah untuk ingesti dan pendorongan makanan, mencerna makanan, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Intususepsi merupakan salah satu penyebab tersering dari obstruksi usus dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Intususepsi merupakan salah satu penyebab tersering dari obstruksi usus dan kegawatdaruratan bedah abdominal pada bayi dan anak. 1-7 Angka kejadiannya di dunia satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan. Hal tersebut dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu kerentanan fisik individu sendiri, keadaan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan dokter, hal ini menyebabkan kesulitan mendiagnosis apendisitis anak sehingga 30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insiden kematian apendisitis pada anak semakin meningkat, hal ini disebabkan kesulitan mendiagnosis appendik secara dini. Ini disebabkan komunikasi yang sulit antara
Lebih terperinciSAKIT PERUT PADA ANAK
SAKIT PERUT PADA ANAK Oleh dr Ruankha Bilommi Spesialis Bedah Anak Lebih dari 1/3 anak mengeluh sakit perut dan ini menyebabkan orang tua membawa ke dokter. Sakit perut pada anak bisa bersifat akut dan
Lebih terperinciNEUROIMAGING Fadel Muhammad Garishah Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RSUP Dr. Kariadi
NEUROIMAGING Fadel Muhammad Garishah Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro RSUP Dr. Kariadi Neuroimaging merupakan salah satu peranan radiodiagnostik di bidang ilmu penyakit saraf.
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Epidemiologi Infeksi Saluran Kemih Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan faktor-faktor lainnya. Insidens ISK tertinggi terjadi pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker merupakan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ tambahan seperti kantung yang terletak pada bagian inferior dari sekum atau biasanya disebut usus buntu
Lebih terperinciKanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meningioma merupakan neoplasma intracranial extraaxial yang paling banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningioma merupakan neoplasma intracranial extraaxial yang paling banyak ditemukan. Pada populasi dewasa sekitar 30% dari tumor sistem saraf pusat, sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur adalah timbulnya mioma uteri (20-25%). Biasanya penyakit ini ditemukan secara tidak sengaja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fibroadenoma mammae atau sering disingkat dengan FAM adalah tumor jinak dengan karakter tidak nyeri, dapat digerakkan, berbatas tegas dan berkonsistensi padat kenyal
Lebih terperinciBahan Ajar (Hand Out) PENCITRAAN (IMEJING) PADA BIDANG ONKOLOGI
Bahan Ajar (Hand Out) PENCITRAAN (IMEJING) PADA BIDANG ONKOLOGI Elysanti Dwi Martadiani Bagian Radiologi FK UNUD/ RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2015 Pencitraan (Imejing) pada Bidang Onkologi Elysanti Dwi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokasinya dan kapsulnya yang tipis Glisson capsule. Cedera organ hepar
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyebab tingginya angka kematian pada pasien trauma tumpul abdomen adalah perdarahan pada organ hepar yang umumnya disebabkan oleh karena kecelakaan lalu
Lebih terperincidisebabkan internal atau eksternal trauma, penyakit atau cedera. 1 tergantung bagian neurogenik yang terkena. Spincter urinarius mungkin terpengaruhi,
Fungsi normal kandung kemih adalah mengisi dan mengeluarkan urin secara terkoordinasi dan terkontrol. Aktifitas koordinasi ini diatur oleh sistem saraf pusat dan perifer. Neurogenic bladdre adalah keadaan
Lebih terperinciTumor Urogenitalia A. Tumor ginjal 1.Hamartoma ginjal 2. Adenokarsinoma ginjal / grawitz / hipernefroma / karsinoma sel ginjal Staging : Grading :
Tumor Urogenitalia A. Tumor ginjal - Definisi Massa abnormal yang berkembang di ginjal - Epidemiologi Ketiga terbanyak setelah ca prostat dan ca buli-buli Dekade 5-6 (50-60 tahun) Pria > Wanita : 2 > 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan tindakan pembedahan. Keterlambatan dalam penanganan kasus apendisitis akut sering
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Osteosarkoma adalah keganasan pada tulang yang sering dijumpai pada anak-anak dan dewasa. Ketepatan diagnosis pada keganasan tulang sangat penting karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sinus Paranasalis (SPN) terdiri dari empat sinus yaitu sinus maxillaris,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sinus Paranasalis (SPN) terdiri dari empat sinus yaitu sinus maxillaris, sinus frontalis, sinus sphenoidalis dan sinus ethmoidalis. Setiap rongga sinus ini
Lebih terperinciX-foto articulatio genu sinistra Tampak soft tissue swelling dengan gambaran osifikasi di articulatio genu bagian medial. Tampak reaksi periost
X-foto articulatio genu sinistra Tampak soft tissue swelling dengan gambaran osifikasi di articulatio genu bagian medial. Tampak reaksi periost berupa perpendicular di os femur 1/3 distal di bagian lateral,
Lebih terperinciKanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap
Lebih terperinciNEOPLASMA TULANG. Neoplasma : Berasal dari Tulang : Jinak : Osteoma, Osteoid osteoma, osteoblastoma
NEOPLASMA TULANG Neoplasma : Berasal dari Tulang : Jinak : Osteoma, Osteoid osteoma, osteoblastoma Ganas : Osteosarkoma, parosteal osteosarkoma Berasal dari Tulang rawan : Jinak : Kondroma, Osteokondroma,
Lebih terperinciGambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (http://www.mayoclinic.org/images/pulmonary-valve-atresia-lg-enlg.jpg)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP RSHS BANDUNG TUGAS PENGAYAAN Oleh : Asri Rachmawati Pembimbing : dr. H. Armijn Firman, Sp.A Hari/Tanggal : September 2013 ATRESIA PULMONAL PENDAHULUAN Atresia pulmonal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan diagnosis kanker yang paling sering terjadi pada wanita di dunia. Angka kejadian kanker payudara meningkat lebih dari 20% sejak tahun 2008.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. maupun ganas atau disebut dengan kanker paru. Tumor paru dapat bersifat primer
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Tumor paru adalah tumor pada jaringan paru yang dapat bersifat jinak maupun ganas atau disebut dengan kanker paru. Tumor paru dapat bersifat primer maupun sekunder.
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Gambar 1. Stadium Perkembangan Bronkhopulmoner 8. Gambar 2. Pembentukan Tunas Pulmo 8
DAFTAR LAMPIRAN Gambar 1. Stadium Perkembangan Bronkhopulmoner 8 Gambar 2. Pembentukan Tunas Pulmo 8 Gambar 3. Anatomi Jalan Napas. Laring, trakhea dan bronkhus tampak ventral 8 1 Gambar 4. Zona konduktoria
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum adalah 4-8 %, nodul yang ditemukan pada saat palpasi adalah %,
BAB I PENDAHULUAN Nodul tiroid merupakan permasalahan yang sering dijumpai dalam masyarakat dengan angka kejadian yang semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Pada banyak penelitian dikemukan bahwa
Lebih terperinciDefenisi. endometrium kavum uteri tidak termasuk
Defenisi Normal blastokis nidasi (implantasi) pada endometrium kavum uteri tidak termasuk serviks dan kornu uteri. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil konsepsi berimplantasi diluar endometrium
Lebih terperinciEkspertise Efusi Pleura
Ekspertise Efusi Pleura Pembimbing : dr. Rachmat Mulyana Memet, Sp. Rad Oleh : Jayyidah Afifah 2010730055 Identitas : Tn. S/LK/70thn Marker : L Tanggal : 3 Desember 2013 Posisi : PA Jenis foto : Foto polos
Lebih terperinciVENTRICULO PERITONEAL SHUNTING (VPS) : PERBANDINGAN ANTARA VPS TERPANDU LAPAROSKOPI & VPS DENGAN TEKNIK BEDAH TERBUKA KONVENSIONAL
VENTRICULO PERITONEAL SHUNTING (VPS) : PERBANDINGAN ANTARA VPS TERPANDU LAPAROSKOPI & VPS DENGAN TEKNIK BEDAH TERBUKA KONVENSIONAL Dipresentasikan Oleh : Aji Febriakhano Pembimbing : dr. Hanis S,Sp.BS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit. yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumor secara umum merupakan sekumpulan penyakit yang membuat sel di dalam tubuh membelah terlalu banyak dari yang seharusnya dan seringkali akan membuat tonjolan massa.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembesaran kelenjar (nodul) tiroid atau struma, sering dihadapi dengan sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan yang begitu berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditemukan dalam masyarakat, terutama pada wanita dan usia lanjut. Walaupun penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit batu kandung empedu atau kolelitiasis merupakan penyakit yang lazim ditemukan dalam masyarakat, terutama pada wanita dan usia lanjut. Walaupun penyakit ini
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
9 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan fisik terhadap kucing dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengambilan sonogram organ hati dan kantung empedu dengan peralatan USG. Hal ini
Lebih terperinciKanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko
Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron
Lebih terperinciE. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran μm 2.
PROTOZOA Entamoeba coli E. coli memiliki bentuk trofozoit dan kista. Trofozoit ditandai dengan ciri-ciri morfologi berikut: 1. bentuk ameboid, ukuran 15-50 μm 2. sitoplasma mengandung banyak vakuola yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendisitis akut adalah peradangan dari apendiks vermiformis, merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Apendisitis akut adalah peradangan dari apendiks vermiformis, merupakan salah satu penyebab paling umum pada kasus akut abdomen yang memerlukan tindakan pembedahan.
Lebih terperinciCARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA
CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA Oleh : Debby dan Arief Dalam tubuh terdapat berjuta-juta sel. Salah satunya, sel abnormal atau sel metaplasia, yaitu sel yang berubah, tetapi masih dalam batas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma servik merupakan penyakit kedua terbanyak pada perempuan dengan usia rata-rata 55 tahun (Stoler, 2014). Diperkirakan terdapat 500.000 kasus baru setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prevalensi tertinggi menyerang wanita (Hoy, et al., 2007). Di Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri leher adalah masalah yang sering dikeluhkan di masyarakat. Prevalensi nyeri leher dalam populasi umum mencapai 23,1% dengan prevalensi tertinggi menyerang
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN
ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013-2014 Deryant Imagodei Noron, 2016. Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara,dr.,Sp.OG Pembimbing II : Dani, dr.,
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr.
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PRE, INTRA, POST OPERASI HAEMOROIDEKTOMI DI RUANG DIVISI BEDAH SENTRAL RS. Dr. KARIADI SEMARANG Disusun oleh : Hadi Winarso 1.1.20360 POLITEKNIK KESEHATAN
Lebih terperinciOSTEOARTHRITIS GENU. 1. Definisi
OSTEOARTHRITIS GENU 1. Definisi Osteoarthritis (OA) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan tulang sendi berupa disintegritas dan perlunakan progesif, diikuti penambahan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu tempat terjadinya inflamasi primer akut. 3. yang akhirnya dapat menyebabkan apendisitis. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu penyakit bedah mayor yang sering terjadi adalah. 1 merupakan nyeri abdomen yang sering terjadi saat ini terutama di negara maju. Berdasarkan penelitian epidemiologi
Lebih terperinciPemeriksaan Radiografi Polos Abdomen pada Kasus Gawat Darurat
Tinjauan Pustaka Pemeriksaan Radiografi Polos Abdomen pada Kasus Gawat Darurat Pulunggono Sudarmo, Ade Indrawan Irdam UPF Radiologi RSUD, Cengkareng, Jakarta Abstrak: Pemeriksaan radiografi polos abdomen
Lebih terperinciGambaran Radiologi Tumor Kolon
Gambaran Radiologi Tumor Kolon Oleh Janter Bonardo (09 61050 0770 Penguji : Dr. Pherena Amalia Rohani Sp.Rad Definisi Kanker kolon suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma nasofaring (KNF) adalah tumor ganas yang cenderung didiagnosis pada stadium lanjut dan merupakan penyakit dengan angka kejadian tertinggi serta menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dewasa ini paling banyak mendapat perhatian para ahli. Di. negara-negara maju maupun berkembang, telah banyak penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Endometriosis merupakan salah satu penyakit jinak ginekologi yang dewasa ini paling banyak mendapat perhatian para ahli. Di negara-negara maju maupun berkembang,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada payudara merupakan keluhan yang paling sering ditemui pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang bersifat jinak mengalami peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umum disebabkan peningkatan enzim liver. Penyebab yang mendasari fatty liver
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fatty adalah akumulasi triglycerid lemak lainnya di hepatosit. Paling umum disebabkan peningkatan enzim. Penyebab yang mendasari fatty dapat berhubungan alkohol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. banyak pada wanita dan frekuensi paling sering kedua yang menyebabkan
1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Kanker payudara merupakan masalah kesehatan pada wanita di seluruh dunia. Di Amerika, kanker payudara merupakan kanker dengan frekuensi paling banyak pada wanita dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. selama hari, 3-6 hari adalah waktu keluarnya darah menstruasi. perdarahan bercak atau spotting (Baziad, 2008).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis 1. Gangguan Reproduksi Gangguan reproduksi berawal dari tidak normalnya siklus haid dan banyak darah yang keluar saat haid. Siklus menstruasi normal berlangsung selama
Lebih terperinciPADA PERFORASI USUS (No. ICOPIM: 5-454)
Modul 7 Bedah Digestif RESEKSI DAN ANASTOMOSIS USUS PADA PERFORASI USUS (No. ICOPIM: 5-454) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang
Lebih terperinciPERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN
PERUBAHAN SELAMA KEHAMILAN 1. Perubahan Fungsi Perubahan Hormonal Perubahan Mekanikal Pembesaran uterus yang menyebabkan tekanan organ, payudara menyebabkan perubahan postur dan posisi tubuh 2. Perubahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Konstipasi Konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang berarti ramai bersama. 18 Konstipasi secara umum didefinisikan sebagai gangguan defekasi yang ditandai
Lebih terperinciTATALAKSANA SKISTOSOMIASIS. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :
Revisi Halaman 1. Pengertian Skistosoma adalah salah satu penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing trematoda dari genus schistosoma (blood fluke). 2. Tujuan Prosedur ini sebagai acuan dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Massa regio colli atau massa pada leher merupakan temuan klinis yang sering, insidennya masih belum diketahui dengan pasti. Massa pada leher dapat terjadi pada semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang pada tahap awal belum
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Osteoporosis merupakan penyakit tulang yang pada tahap awal belum memberikan gejala-gejala yang diketahui (asymtomatic disease). Osteoporosis baru diketahui ada apabila
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Definisi Kehamilan adalah dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu ) dihitung dari hari pertama sampai terakhir.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Blastocystis hominis 2.1.1 Epidemiologi Blastocystis hominis merupakan protozoa yang sering ditemukan di sampel feses manusia, baik pada pasien yang simtomatik maupun pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah pentingnya dalam tubuh manusia. Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tekanan Intra Abdomen Rongga abdomen dapat dianggap sebagai kotak tertutup dengan dinding yang keras (iga, tulang belakang, dan pelvis) serta dinding yang fleksibel (dinding
Lebih terperinciTinjauan Pustaka. Tanda dan Gejala
Tinjauan Pustaka A. Pendahuluan Insiden dari metastasi tulang menempati urutan kedua setelah metastase ke paru-paru dan hati. Frekuensi paling sering pada tulang adalah metastase ke kolumna vertebra. Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang. mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker Ovarium Epitel (KEO) merupakan kanker ginekologi yang mematikan. Dari seluruh kanker ovarium, secara histopatologi dijumpai 85-90% adalah kanker ovarium epitel.
Lebih terperinciKanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9
Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap
Lebih terperinciKONSEP TEORI. 1. Pengertian
KONSEP TEORI 1. Pengertian Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran
Lebih terperinciKanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyakit kanker merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini berkembang semakin cepat. Di dunia ini, diperkirakan lebih dari 1 juta orang menderita
Lebih terperinciLab. Ketrampilan Medik PPD Unsoed
PEMERIKSAAN PAYUDARA DAN AKSILA Nur Signa Aini Gumilas PENDAHULUAN Payudara sebagai kelenjar subkutis mulai tumbuh sejak minggu keenam masa embrio yaitu berupa penebalan ektodermal sepanjang garis yang
Lebih terperinciSilabus Extended Focussed Abdominal Scan for Trauma (E-FAST)
Silabus Extended Focussed Abdominal Scan for Trauma (E-FAST) Tujuan: Menjadi standar kurikulum yang melingkupi aspek teori dan praktik untuk USG E-FAST Peserta: Telah mengikuti kuliah tentang knobologi
Lebih terperinciModul 9. (No. ICOPIM: 5-461)
Modul 9 Bedah Digestif SIGMOIDOSTOMI (No. ICOPIM: 5-461) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan Pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini, peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari kolon dan rektum, mengerti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. vermiformis. Apendiks vermiformis memiliki panjang yang bervariasi dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Apendisitis merupakan peradangan akut pada apendiks vermiformis. Apendiks vermiformis memiliki panjang yang bervariasi dari 7 sampai 15 cm (Dorland, 2000)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kista ovarium mempunyai permukaan rata dan hlus. Biasanya bertangkai, seringkali
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kista ovarium adalah bentuk / jenis yang paling sering terjadi kista yang sederhana memiliki struktur dinding yang tipis mengandung cairan serasa dan sering terjadi
Lebih terperinciOMPHALOMESENTERIKUS REMNANT
OMPHALOMESENTERIKUS REMNANT Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi dan topografi daerah abdomen, patogenesis omphalomesenterikus
Lebih terperinci