Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial Metode Observasi dan Wawancara Sebagai Alat Diagnostik Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 02 MK61103 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan ilmu pernyataan sebagai alat diagnostik dalam observasi dan wawancara. Kompetensi Mampu menjelaskan dan memahami metode observasi dan wawancara sebagai alat diagnostik.

2 Observasi dan Wawancara sebagai Alat Diagnostik Metode Observasi dan Wawancara dalam Diagnostik Metode observasi dan wawancara merupakan metode assesment yang tertua dalam psikologi. Sebagai contoh, lama sebelum assesment dengan menggunakan alat-alat tes dikenal, pemerintah Cina pada abad pertengahan telah menggunakan ujian lisan dalam mengevaluasi pegawai pemerintahannya. Metode observasi telah digunakan untuk mengobservasi perilaku verbal maupun non - verbal para pegawai tersebut. Begitu pula halnya dengan ujian masuk perguruan tinggi seperti Oxford University (Aiken, 1996). Dalam melihat perilaku manusia baik individu maupun kelompok terdapat dua karakteristik, yaitu overt (observable) dengan metode observasi dan covert (unobservable) dengan metode wawancara (Mash & Wolfe, 2010) Metode observasi dan wawancara merupakan metode yang paling tua digunakan. Kedua metode ini untuk menghimpun data psikologis atau perilaku yang diperlukan. Dalam psikodiagnostik sebagai upaya untuk menegakkan diagnosis gejala psikologis berupa gangguan emosi atau kepribadian (orientasi: Klinis-Medis) untuk menemukan sumber dan dinamika penyebab, prognosis kesembuhan, dan intervensi yang terbaik dari segi waktu dan manfaat. Kedudukan observasi dalam psikodiagnostik ini juga terkait dengan proses penyelidikan untuk mengidentifikasi dan memahami variabel psikologis untuk penegakan diagnosis (Mash & Wolfe, 2010). Kedudukan Observasi Observasi dilakukan dan dibutuhkan dan dilakukan jika upaya untuk memperoleh informasi tersebut cocok dengan metode observasi. Beberapa perilaku yang membutuhkan observasi yaitu kemampuan bicara, kemampuan mendengar, kemampuan membaca lisan, interaksi sosial, kerja sama dalam kelompok, kemampuan motorik (Catwright & Catwright, dikutip dalam Kusdiyati & Fahmi, 2016). Observasi menjadi hal penting dalam ilmu dan profesi psikologi, karena secara mendasar dalam ilmu psikologi dan profesi psikolog observasi digunakan untuk kepentingan penelitian dan diagnosis. Kedua kepentingan tersebut itu sesuai dengan fungsi ilmu, yakni (a) description, yaitu mendeskripsikan suatu gejala, (b) explanation, menjelaskan suatu gejala, (c) prediction, memprediksi suatu gejala, (d) control, mengendalikan gejala yang muncul. 2

3 Dalam konteks riset atau penelitian, observasi digunakan sebagai suatu teori, menguji suatu teori dan membuktikan suatu teori. Observasi digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam suatu penelitian untuk keperluan yang terkait teori tertentu (Kusdiyati & Fahmi, 2016). Dalam konteks diagnostik atau assessment, observasi digunakan untuk menaksirkan sejauh mana kemampuan-kemampuan individu berfungsi dengan baik atau adakah kemampuan individu yang kurang berfungsi dengan baik. Dalam area kemampuan mana individu membutuhkan dukungan dan bantuan, sehingga nantinya dapat ditentukan dukungan atau bantuan yang tepat bagi individu (Kusdiyati & Fahmi, 2016). Observasi sangat terkait dengan profesi psikolog. Ada beberapa alasan yang mendasari penggunaan teknik observasi dalam profesi psikolog, yakni sebagai berikut (Sugiyono, 2016). (a) Melalui aktivitas profesionalnya psikolog memperoleh data langsung dari real life phenomenon. Data yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari ini sangat beragam. Salah satu teknik yang dipakai adalah observasi. (b) Analisis tingkah laku (verbal report) yang dilakukan psikolog, orangtua, dan guru bisa berbeda, menyimpang, bisa salah atau tidak memadai dengan fenomena dari tingkah laku. Ini bisa terjadi, karena sering kali peristiwa penting tidak tercatat atau dicatat dengan pendekatan yang berbeda. Oleh karena itu, untuk memastikan mana yang sesuai dengan fenomenanya, maka dilakukan observasi. (c) Pengukuran data melalui alat ukur lain (tes atau kuesioner) kadang bersifat nonspesifik, inferensial atau tidak sahih. Artinya, sudah bias oleh persepsi psikolog atau bias oleh kerangka konsep teori yang salah kaprah atau tidak tepat. Oleh kerana itu, teknik observasi dapat dipakai sebagai cara memperoleh data langsung tentang individu yang lebih akurat, tentunya dengan cara dan teknik serta inferensis yang tepat. Berbeda dengan ilmu lain, ilmu psikologi memfokuskan pada perilaku manusia. Dengan demikian, observasi dalam psikologi diarahkan pada pengamatan akan perilaku manusia, baik perilaku verbal ataupun nonverbal. Tingkah laku yang diamati adalah segala gerakan verbal dan nonverbal yang dapat diamati dari luar dapat dilihat, didengar, dihitung, dan diukur. Beberapa prinsip mengenai tingkah laku yang diamati, antara lain sebagai berikut. (a) Pada dasarnya tingkah laku tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi karena sebab akibat dari suatu hal dan ini dapat berarti banyak hal. Tingkah laku tertentu tidak akan terjadi begitu saja tanpa adanya suatu rangsangan. Rangsangan yang memunculka tingkah laku tertentu bisa berasal dari lingkungan atau dari diri individu yang bersangkutan. (b) Perbedaan tingkah laku individu adalah dalam derajat reaksi yang diperlihatkannya. Hal ini bergantung pada proses dalam diri individu atau karakteristik individu. 3

4 (c) Beberapa tingkah laku merupakan: (1) Produk yang dapat diamati dari suatu proses yang terjadi dalam diri individu (2) Produk yang dapat diamati dari sifat atau karakteristik tertentu individu, sehingga judgment dan interpretasinya akan menjadi berbeda. Pengertian proses adalah semua aktivitas internal yang terjadi dalam diri individu, seperti aktivitas emosi, kognitif, atau aktiivitas fisiologis yang tidak diamati secara langsung, tetapi dapay disimpulkan dari tingkah laku itu secara keseluruhan. Perilaku yang diamati adalah perilaku saat ini yang dikaitkan dengan perilaku sebelumnya pada masa lalu untuk kemudian digunakan dalam oengambilan kesimpulan atau prediksi perilakunya pada masa yang akan datang agar kita dapat memahami individu. Kedudukan Wawancara sebagai Alat diagnostik Wawancara diadakan sebagai rujuan untuk masuk ke lembaga sosial atau rumah sakit jiwa. Wawancara sebagai alat diagnostik dilakukan untuk mengetahui penyebab dan masalah yang terjadi pada klien. Wawancara yang dibutuhkan dengan teknik tharapeutic seperti konseling dan psikoterapi dilaksanakan sebagai intervensi pada masalah yang dialami klien. Jika wawancara dilaksanakan secara tepat, maka interviewer akan memperoleh informasi yang lengkap mengenai permasalahan yang dialami oleh klien, seperti pengaruh masa lalu yang memengaruhi dengan kondisi saat ini, Keterbatasan kien mengatasi masaahnya. Kemudian, jenis bantuan yang diharapkan dan mungkin dapat membantu kondisi saat ini (Ivey, Ivey, & Zalaquett, 2010). Tingkah laku verbal dan non Verbal Pengamatan terhadap tingkah laku ini menjadi kompleks, karena tingkah laku yang dimunculkan seseorang memiliki makna tertentu yang spesifik. Artinya tingkah laku tertentu yang dimaksudkan untuk makna tertentu pula terutama pada tingkah laku non verbal yang memerlukan pengamatan dan pengetahuan khusus untuk bisa memahami maknanya. Misalnya, ada seseorang yang melambaikan tangan. Apa yang dimaksudkanorang tersebut? Ada berbagai makna yang bisa kita ambil (Kusdiyati & Fahmi, 2016). Pertama, melambaikan tangan berarti memberi salam perpisahan kepada orang lain; kedua, melambaikan tangan berarti ingin memberitahukannkeberadaan dirinya terhadap orang lain; ketiga, melambaikan tangan berarti menolak permintaan orang lain; keempat, melambaikan tangan berarti melarang orang lain untuk melakukan sesuatu. Adanya makna dari lambaian tangan ini bisa menyulitkan untuk dipahami maksud dan tujuan seseorang dari apa yang disampaikan. Tentunya selain mengamati tingkah laku melambaikan tangan, kita juga perlu memperhatikan konteks tingkah laku melambaikan tangan itu terjadi. Bila 4

5 seseorang melambaikan tangan di terminal bis dan diseberang sana ada orang lain yang sedang membawa koper hendak naik bis. Ini bisa dimaknakan bahwa melambaikan tangan sebagai tanda untuk perpisahan (Kusdiyati & Fahmi, 2016). Bila kita mengkaji lebih jauh makna-makna yang muncul dari sebuha tingkah laku pada dasarnya mengandung arti komunikasi. Individu melakukan komunikasi pada dasarnya seseorang berupaya untuk menyampaikan maksud yang ada di dalam pikirannya kepada orang atau beberapa orang lain. Dalam penyampaian maksud bisa dilakukan secara verbal atau non verbal. Ada beberapa jenis komunikasi yang dikembangkan (Mulyana, 2005). Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata baik secara lisan maupun tertulis. Komunikasi verbal (verbal communication) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis atau lisan. Bahasa verbal merupakan sarana untuk menyampaikan perasaan, pikiran dan maksud tujuan. Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal (Mulyana, 2005). Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturanaturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis. Komunikasi verbal terbagi menjadi dua, komunikasi dalam bentuk vokal dan non vokal. Perbedaannya komunikasi verbal dalam bentuk vokal seperti kata-kata berupa ucapan, sedangkan komunikasi verbal dalam bentuk non vokal berupa kata-kata berupa tulisan, seperti menulis pesan di media sosial (Mulyana, 2005). Tingkah laku verbal (verbal behavior) adalah tindakan yg ditunjukkan individu disertai adanya bahasa atau kata-kata. Bahasa dicerminkan dengan adanya perbendaharaan kata, penggunaan kalimat, intonasi, kecepatan berbicara dan humor. Aspek dalam komunikasi verbal yaitu perbendaharaan kata-kata (vocabulary), kecepatan (racing), intonasi suara, humor, waktu yang tepat dan singkat. Menurut Larry L. Barker (dikutip dalam Mulyana, 2005), bahasa mempunyai tiga fungsi: (a) penamaan (naming atau labeling), (b) interaksi, dan (c) transmisi informasi. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. Fungsi interaksi menekankan berbagi gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. Melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain, inilah yang disebut fungsi transmisi dari bahasa. Keistimewaan bahasa sebagai fungsi transmisi informasi yang lintas-waktu, dengan menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan, memungkinkan kesinambungan budaya dan tradisi kita. 5

6 Komunikasi Non Verbal Komunikasi non verbal adalah pesan yang di sampaikan dalam komunikasi dalam bentuk non verbal, tanpa disertai dengan kata-kata. Komunikasi non verbal adalah setiap bentuk perilaku manusia yang langsung dapat diamati oleh orang lain dan yang mengandung informasi tertentu tentang pengirim atau pelakunya. Komunikasi dalam bentuk nonverbal terbagi menjadi dua macam, yaitu bentuk vokal dan non vokal. Komunikasi nonverbal dalam bentuk vokal dapat diamati ketika ada individu yang sedang menangis, berteriak, atau menggumam, sedangkan komunikasi non verbal dalam bentuk non vokal sebagai contoh gerak-gerik tubuh, ekspresi wajah, dan penampilan fisik (Kusdiyati & Fahmi, 2016). Tingkah laku non verbal merupakan tindakan individu yang muncul tanpa disertai denhan kata-kata. dalam bentuk bahasa tubuh meliputi isyarat, pergerakan tubuh, dan penampilan fisik. Bentuk komunikasi nonverbal yaitu, (a) bahasa tubuh, (b) Kode atau tanda, (c) Tindakan atau perbuatan, (d) objek, (e) warna (Verderber, Rudolph, Kathleen, & Verderber, 2005). Bahasa tubuh meliputi lambaian tangan, ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, gerakan kepala, sikap atau postur tubuh, dan lain-lain. Kode atau tanda merupakan komunikasi non verbal menggantikan kata-kata, misal : bendera kuning mengartikan ada orang yang meninggal. Tindakan atau perbuatan marupakan tindakan tidak menggantikan kata-kata tetapi mengandung makna, misal menggebrak meja berarti marah, melambaikan tangan berarti salam perpisahan. Objek yaitu objek tidak menggantikan kata-kata tetapi juga mengandung makna, misal: pakaian mencerminkan gaya hidup seseorang Warna yaitu menunjukan warna emosional, cita rasa, keyakinan agama, politik, dan lainlain, seperti: warna merah muda adalah warna feminim. Beberapa ahli mencatat arti penting dari salah satunya Knap (dalam Mulyana, 2005), pesan nonverbal menyebut lima fungsi pesan nonverbal yang dihubungkan dengan pesan verbal, yaitu (a) repetisi, (b) substitusi, (c) kontradiksi, dan (e) aksentuasi. Repetisi yaitu mengulang kembali gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya menggelengkan kepala. Substitusi, yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Sebagai contoh, tanpa mengucapkan sebuah perkataan, individu mampu mengetahui ketika menyetujui sesuatu dengan mengangguk-anggukkan kepala. Sebaliknya ketika tidak menginginkan sesuatu dengan menggelengkan kepala. 6

7 Kontradiksi yaitu menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya memuji teman yang meraih prestasi dengan mengatakan saya bangga dengan prestasimu. Komplemen yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air mata sebagai bukti dalam menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata atau kesedihan yang dialami oleh seseorang. Aksentuasi, yaitu menegaskan pesan verbal atau menggaris bawahinya. Misalnya, apabila ada seseorang yang marah ia menunjukkan perilaku dengan memukul meja di kantor. Kategori Tingkah Laku Non Verbal Beberapa ahli membedakan tingkah laku nonverbal ke dalam beberapa kategori. Richmond & McCroskey (2005) membagi lambang tingkah laku nonverbal ke dalam 8 kategori, sebagai berikut (a) physical Appearance, (b) gesture and movement, (c) face and eye behavior, (d) vocal behavior, (e) space, (f) touch, (g) environment, dan (h) tim Physical appearance (penampilan fisik) adalah segala sesuatu yang nampak pada diri dan dan dilihat oleh orang lain, termasuk bentuk tubuh dan pakaian yang dikenakan. Informasi yang mudah dilihat melalui tampilan fisik. Tampilan fisik mampu menilai dan mendapatkan kesan dengan cepat. Banyak informasi yang diperoleh dari tampilan fisik, antara lain: tinggi badan, bentuk tubuh, tata rambut kosmetik, cara berpakaian. Dalam berbagai penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa tampilan fisik memiliki arti yang sangat penting dalam relasi interpersonal. Sering kali sifat dan kepribadian seseorang dilekatkan dengan tampilan fisik. Tampilan fisik menarik diangggap lebih unggul dan kompeten dibandingkan orang dengan tampilan fisik biasa saja. Tampilan fisik dapat mengungkapkan siapa diri seseorang, status, dan peran yang kita miliki. Selain itu, dapat mengungkapkan apakah individu termasuk orang yang memperhatikan perawatan diri, baik dalam kesehatan maupun kebersihan diri. Pesan nonverbal dari bentuk dan ukuran tubuh dapat mengkomunikasikan pesan nonverbal. Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa bentuk tubuh seseorang dan tempramen yang berhubungan sangat dekat. Ada tiga klasifikasi tipe tubuh yang dinamakan (a) somatotyping, (b) endomorph, (c) mesomorph (Kudiyati & Fahmi, 2016) Tipe tubuh endomorph merupakan penanaman bagi individu yang memiliki bentuk tubuh bulat, gemuk. Tipe ini sering digambarkan sebagai bentuk pir. Endomorph berhubungan dengan tipe psikologis yang dinamakan viscerotonic. Tipe ini ditandai dengan karakter lamban, Ramah/suka bergaul, patuh, pemaaf, santai, dan emosional. 7

8 Tipe tubuh mesomorph merupakan penanaman bagi individu yang memiliki bentuk tubuh segitiga berbahu lebar meruncing di paha. Orang-orang yang memiliki tipe tubuh seperti ini sering digambarkan sebagai orang yang atletis. Mesomorph berhubungan dengan tipe psikologis yang dinamakan somatotonic yang digambarkan sebagai tipe yang dominan, percaya diri, energic, kompetisi, bersemangat, asertif, dan optimis. Tipe tubuh ectomorph merupakan penanaman bagi individu yang memiliki bentuk tubuh yang ditaindai dengan menunjangnya tulang tubuh, kurus, dan tinggi. Orang-orang yang memiliki tipe tubuh ectomorph dicocokan dengan tipe psikologis yang bernama cerebrotonic yang ditandai dengan sifat tegang atau kaku, teliti, cermat, sensitif, pendiam atau suka menyendiri. Penampilan dan pakaian mengkomunikasikan sejumlah informasi penting tentang dirinya. Jenis kain,warna, tekstur, dan corak yang menghiasi tubuh kita mengirim pesan tentang apa yang kita pikirkan, siapa kita, hubungan dengan orang lain, nilai, sikap, pilihan, tujuan, dan aspirasi kita. Sybers & Roach (dikutip dalam Kusdiyati & Fahmi, 2016), berpakaian menunjukkan simbol dari status individu. Jika kita gagal berpakaian sesuai yang diharapkan, makakita cenderung percaya bahwa mobilitas pekerjaan kita dipengaruhi secara negatif; kita merasa bahwa kita harus berpakaian sesuai dengan pekerjaan kita untuk membuat orang lain terkesan; dan kita merasa bahwa orang lain menghubungkan pilihan kita dalam berpakaian dengan status sosial-ekonomi, tujuan, dan kepuasan. Thourlby (dikutip dalam Kusdiyati & Fahmi, 2016), beberapa keputusan yang membuat seseorang memakai pakaian tertentu; 1. Taraf ekonomi 2. Taraf pendidikan 3. Kepercayaan 4. Posisi sosial 5. Taraf dari kesempurnaan 6. Latar belakang ekonomi 7. Latar belakang sosial 8. Latar belakang pendidikan 9. Taraf kesuksesan 10.Karakter moral Artefak dan aksesoris yang dipergunakan untuk menghiasi tubuh dan pakaian disebut benda-benda pribadi, dan dapat mengatakan banyak hal mengenai diri kita seperti halnya pakaian. Aksesoris tersebut dapat berupa perhiasan, kacamata, topi, dompet, dapat mengkomunikasikan pada orang lain tentang kepribadian di balik itu semua. Banyak orang yang dikenali sangat erat dengan barang pribadi yang hampir tidak mungkin untuk 8

9 dipisahkan dengannya. Misalnya, jika seseorang sudah menikah, mengenakan tanda pengikat cincin sebagai pengikat pernikahan. Artefak yang paling terkenal dan sering diteliti adalah kacamata. Sebuah kajian menunjukkan bahwa orang yang mengenakan kaca mata dianggap lebih pandai, rajin, dan jujur. Kajian lainnya menemukan bahwa perempuan yang memakai kaca mata dipandang sebagai orang yang konvensinal dan tidak imajinatif. Gesture and movement (Kinesis Cues), studi yang mempelajari gesture dan gerakan tubuh dikenal dengan istilah kinesics. Sering dikenal juga dengan istilah bahasa tubuh, yakni penggunaan gerakan-garakan tubuh untuk menyampaikan pesan. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah tangan dan lengan, posture, badan, gerakan tubuh. Ada dua kelompok besar dalam mempelajari gerakan tubuh manusia yaitu gesture dan posture (Harrigan & Jinni, 2005) Gesture adalah penggunaan gerakan anggota tubuh, seperti tangan dan kaki untuk menyampaikan pesan. Orang yang dalam keadaan emosional emosinya kurang terarah, seperti: menggoyangkan kaki atau mengetuk-ngetuk jari ke meja. Posture adalah penggunaan gerakan seluruh tubuh badan untuk menyampaikan pesan. Posture ini dapat dilihat melalui cara berdiri, cara berjalan seseorang. Posture mampu merefleksikan citra diri, kepercayaan diri, dan keadaan emosi seseorang (Harrigan & Jinni, 2005). 9

10 Daftar Pustaka Harrigan & Jinni A. (2005). Proxemics, Kinesics, and Gaze. The New Handbook of Methods in Nonverbal. Behavior Research: Ivey, A. E., Ivey, M. B., & Zalaquett, C. P. (2010). Intentional interviewing and counseling: facilitating client development in a multicultural society (7th ed.). Belmont, CA: Cengage Learning. Kusdiyati. S & Fahmi. I. (2016). Observasi psikologi : ada proses pengukuran dan berbagai teknik untuk mampu memahami dan mendiagnosis variabel psikologis. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mash, E.J & Wolfe, D. A. (2010). Abnormal Child Psychology. 4th Ed. USA: Wadsworth. Mulyana. D. (2005). ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Verderber, Rudolph F., Kathleen. S, & Verderber (2005). Communicate (edisi ke-11 ed.). USA:Wadsworth 10

Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial

Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial Modul ke: Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial Konsep Dasar Observasi dan Wawancara Fakultas Psikologi Aulia Kirana, M.Psi.Psikolog. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Observasi & Wawancara

Lebih terperinci

Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial

Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial MODUL PERKULIAHAN Metode Observasi Wawancara Klinis & Sosial Jenis-Jenis Perilaku dan Latar Belakang Psikologis Yang Diobservasi dan diwawancarai Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Lebih terperinci

Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan

Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan MODUL PERKULIAHAN Metode Observasi dan Wawancara PIO Tingkah Laku Nonverbal Dalam Observasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 02 Abstract Pembahasan mengenai tingkah

Lebih terperinci

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS Maisarah, S.S., M.Si Inmai5@yahoo.com Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Abstrak Artikel ini berisi tentang pentingnya komunikasi non verbal di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari seseorang melakukan komunikasi, baik antarindividu maupun dengan kelompok. Selama proses komunikasi, komunikator memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Modul ke: KOMUNIKASI DAN ETIKA PROFESI Pengertian etika dasar - metode etika - kebebasan dan tanggung jawab Fakultas FASILKOM Program Studi Sistem Informasi http://www.mercubuana.ac.id Dosen: Indrajani,

Lebih terperinci

Psikologi Sosial. Persepsi Sosial. Reno Laila Fitria, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

Psikologi Sosial. Persepsi Sosial. Reno Laila Fitria, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi. Psikologi Sosial Modul ke: Persepsi Sosial Fakultas Psikologi Reno Laila Fitria, M.Si. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Persepsi Sosial Kenyataannya, kita tidak bisa mengetahui sebenar-benarnya

Lebih terperinci

PENTINGNYA KOMUNIKASI

PENTINGNYA KOMUNIKASI KOMUNIKASI Peran Komunikasi Pengertian Komunikasi Proses Komunikasi Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi Media Komunikasi Komunikasi Nonverbal Komunikasi Antar Pribadi PENTINGNYA KOMUNIKASI Barnard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ragam budaya yang terdapat di Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang tinggi di tiap-tiap penganutnya.

Lebih terperinci

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi dan Etika Profesi Modul ke: 01Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen Komunikasi dan Etika Profesi Perspektif Komunikasi Dosen : Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial

Lebih terperinci

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

Komunikasi dan Etika Profesi

Komunikasi dan Etika Profesi Modul ke: Komunikasi dan Etika Profesi Pengertian dan Perspektif Komunikasi Fakultas FASILKOM Ariyani Wardhana., S.Kom., S.T., MM Program Studi Sistem Informasi Kontrak Perkuliahan E-learning Pertemuan

Lebih terperinci

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30). Komunikasi I. PENGERTIAN Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua pihak, dalam situasi yang

Lebih terperinci

Tes Inventori. Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 07

Tes Inventori. Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh 07 MODUL PERKULIAHAN Tes Inventori Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh Psikologi Psikologi 07 A61616BB Riblita Damayanti S.Psi., M.Psi Abstract

Lebih terperinci

Manusia makhluk sosial sehingga membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Kemampuan manusia berinteraksi menjadi tolak ukur keberhasilan penyesuaian

Manusia makhluk sosial sehingga membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Kemampuan manusia berinteraksi menjadi tolak ukur keberhasilan penyesuaian Manusia makhluk sosial sehingga membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Kemampuan manusia berinteraksi menjadi tolak ukur keberhasilan penyesuaian diri dalam lingkungannya. Penyesuaian diri sangat erat

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B

HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B HAKIKAT PESAN DALAM KOMUNIKASI Danus Ardiansah 5F31 B06210003 Komunikasi dalam kehidupan manusia terasa sangat penting, karena dengan komunikasi dapat menjembatani segala bentuk ide yang akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad

GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI Jurnalistik Fikom Unpad Bahasa tubuh adalah komunikasi pesan nonverbal (tanpa kata-kata). Bahasa tubuh merupakan proses pertukaran pikiran dan gagasan di mana pesan yang disampaikan

Lebih terperinci

A. DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS BAB I

A. DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS BAB I A. DASAR-DASAR KOMUNIKASI BISNIS BAB I Asal kata komunikasi 1. Communis (Latin) yang berarti kebersamaan 2. Communico (Latin) yang artinya membagi Definisi Komunikasi Suatu pertukaran informasi antara

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

Komunikasi Non-Verbal Pustakawan sebagai Penyaji Informasi. Sri Andayani Magister Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Komunikasi Non-Verbal Pustakawan sebagai Penyaji Informasi. Sri Andayani Magister Ilmu Perpustakaan dan Informasi Komunikasi Non-Verbal Pustakawan sebagai Penyaji Informasi Sri Andayani Magister Ilmu Perpustakaan dan Informasi Abstrak Komunikasi non-verbal merupakan komunikasi yang tercipta secara non-lisan yang berlangsung

Lebih terperinci

INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si

INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si 1 Etos Kerja Profesional 1. Conceptual Skill Kemampuan mengelola organisasi dalam berbagai fungsi manajerial 2. Human Skill Kemampuan

Lebih terperinci

BAB 6 SIMBOL NON-VERBAL

BAB 6 SIMBOL NON-VERBAL BAB 6 SIMBOL NON-VERBAL Dasar-dasar Komunikasi (KPM 210) Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia -IPB Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini, Anda

Lebih terperinci

PRINSIP PRINSIP. Putri R Ayuningtyas

PRINSIP PRINSIP. Putri R Ayuningtyas PRINSIP PRINSIP KOMUNIKASI Putri R Ayuningtyas PENDAHULUAN TUJUAN Setelah kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui dan memahami definisi komunikasi 2. Mengidentifikasi jenis-jenis/ bentuk komunikasi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI. Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya

KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI. Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya KOMUNIKASI VERBAL DAN KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM KOMUNIKASI Sesi 9 Pengantar Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya KOMUNIKASI VERBAL = KOMUNIKASI DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA/KATA- KATA, BAIK LISAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu berkeinginan untuk berbicara, tukar-menukar gagasan, mengirim dan menerima informasi, berbagi pengalaman, bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik

Lebih terperinci

Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh

Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh Karunia terbesar yang dapat kita berikan pada orang lain adalah memberinya perhatian penuh atas keberadaannya. -Sue Atchley Ehaugh Berkomunikasi Secara Nonverbal Pendahuluan Music piano TOSANDO.mp4 Analisis

Lebih terperinci

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI ETIKA DALAM BERKOMONIKASI PENGERTIAN ETIKA Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu

Lebih terperinci

10/17/2013. Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: Baron & Byrne (2002) :

10/17/2013. Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: Baron & Byrne (2002) : PERSEPSI SOSIAL Baron & Byrne (2002) : Suatu proses yang kita gunakan untuk mencoba memahami orang lain. Garis besar pembahasan meliputi: 1. Komunikasi Nonverbal 2. Atribusi perilaku 3. Pembentukan kesan

Lebih terperinci

07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL. PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1

07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL. PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1 07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1 KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI VERBAL adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal (bahasa).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Dalam keluarga, manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Dalam keluarga, manusia akan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Perkembangan hidup seorang manusia diawali dari pengalamannya dalam suatu unit terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Dalam keluarga, manusia akan berinteraksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima.

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya interaksi sosial disebabkan interkomunikasi. pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya, ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin

Lebih terperinci

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK

EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK EMPATI DAN PERILAKU PROSOSIAL PADA ANAK Murhima A. Kau Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo INTISARI Proses perkembangan perilaku prososial menurut sudut pandang Social Learning Theory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting bagi kehidupan manusia. Menurut UU No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Lanjutan...Non Verbal, (Psikom part-4, 15 okt 2013) By : Khey M.Boer

Lanjutan...Non Verbal, (Psikom part-4, 15 okt 2013) By : Khey M.Boer Lanjutan...Non Verbal, (Psikom part-4, 15 okt 2013) By : Khey M.Boer Fungsi nonverbal dalam hubunganya dgn pesan verbal (Mark L.Knapp,1972:9-12) ada lima yaitu: 1. Repitisi yaitu mengulang kembali pesan

Lebih terperinci

PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI PESAN. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation

PSIKOLOGI KOMUNIKASI PSIKOLOGI PESAN. Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relation PSIKOLOGI KOMUNIKASI Modul ke: 12 PSIKOLOGI PESAN Fakultas Ilmu Komunikasi Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom Program Studi Public Relation www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Pesan merupakan salah satu unsur

Lebih terperinci

Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad

Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad Manusia berinteraksi satu dengan yang lain melalui komunikasi dalam bentuk bahasa. Komunikasi tersebut terjadi baik

Lebih terperinci

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Kecakapan Antar Personal. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Kecakapan Antar Personal Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Proses Komunikasi Proses Komunikasi secara Primer Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan oleh setiap individu untuk dapat mempertahankan hidupnya. Komunikasi mempunyai peran yang besar dalam kehidupan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN

KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PELAYANAN KESEHATAN HIPPII MPUSAT DISAMPAIKAN PADA PELATIHAN IPCN Pendahuluan Komunikasi merupakan alat yang efektif untuk mempengaruhi tingkah laku manusia Peran perawat dan tenga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sebagai pertukaran kompleks antara pikiran, gagasan, atau informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

Lebih terperinci

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta

Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal. Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Bentuk-Bentuk Komunikasi Karyawan dalam Rapat Internal Mingguan di Divisi Marketing Nasmoco Janti Yogyakarta Yetri Oktivani Br Ginting / Ike Devi Sulistyaningtyas PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, oleh karena itu setiap manusia tidak lepas dari kontak sosialnya dengan masyarakat, dalam pergaulannya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1 Persepsi 1.1 Defenisi Persepsi adalah pandangan maupun kemampuan individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan yang dialaminya (Suliswati, 2005). Persepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. latihan sehingga mereka belajar untuk mengembangkan segala potensi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan formal yang menjadi bagian dari sistem pendidikan nasional dan mempunyai tujuan untuk menyiapkan peserta didik

Lebih terperinci

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Kecakapan Non Verbal Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi Non-Verbal O O O Komunikasi interpersonal tidak hanya melibatkan arti kata secara eksplisit pada informasi atau pesan yang disampaikan, tetapi

Lebih terperinci

Public Speaking. Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal. Sujanti, M.Ikom.

Public Speaking. Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal. Sujanti, M.Ikom. Public Speaking Modul ke: 03 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI Komunikasi Sebagai Tool Kompetensi Bagi Pembicara yaitu Human Relations melalui Komunikasi NonVerbal dan Verbal Sujanti, M.Ikom. Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang berbeda-beda, diantaranya faktor genetik, biologis, psikis dan sosial. Pada setiap pertumbuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan

Lebih terperinci

ETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016

ETIKA BERKOMUNIKASI. ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 ETIKA BERKOMUNIKASI ALREFI, M.Pd UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 DASAR PEMIKIRAN HENDAKNYA PEMBICARAN SELALU DI DALAM KEBAIKAN (AN- NISA : 104) MENGHINDARI PERDEBATAN DAN SALING MEMBANTAH HENDAKNYA BERBICARA

Lebih terperinci

Psikologi Sosial. Persepsi Sosial 3. Reno Laila Fitria, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi.

Psikologi Sosial. Persepsi Sosial 3. Reno Laila Fitria, M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi. Psikologi Sosial Modul ke: Persepsi Sosial 3 Fakultas Psikologi Reno Laila Fitria, M.Si. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Space Communication Penggunaan ruang akan mengungkapkan diri

Lebih terperinci

KOMUNIKASI VERBAL. Program Studi Agribisnis UPN Veteran Yogyakarta

KOMUNIKASI VERBAL. Program Studi Agribisnis UPN Veteran Yogyakarta KOMUNIKASI VERBAL 1 Definisi : bentuk komunikasi untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain melalui tulisan maupun lisan. Secara umum, untuk menyampaikan pesanpesan, seseorang dapat menggunakan tulisan

Lebih terperinci

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut.

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut. Dalam profesi kedokteran terdapat tiga komponen penting yaitu komponen ilmu dan teknologi kedokteran, komponen moral dan etik kedokteran, serta komponen hubungan interpersonal antara dokter dan pasien.

Lebih terperinci

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL

MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL MODUL 3 FAKTOR YANG MENDASARI TERJADINYA INTERAKSI SOSIAL 1. Faktor yang Mendasari Terjadinya Interaksi Sosial Enam faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial: sugesti, imitasi, identifikasi, simpati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa manusia lain dan senantiasa berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Hubungan antara individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan sesamanya dengan salah satunya berkomunikasi. Komunikasi merupakan suatu hal yang saling mengirim

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook Dalam proses konseling terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pengetahuan Komunikasi Notoatmodjo (2012) mengemukakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta Prosiding Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis Universitas Tunas Pembangunan Surakarta PERAN KONSELOR SEKOLAH DALAM KETRAMPILAN EMPATI SEBAGAI USAHA PENGUATAN KARAKTER SISWA Eny Kusumawati Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap perilakunya seseorang perlu mencari tahu penyebab internal baik fisik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terhadap perilakunya seseorang perlu mencari tahu penyebab internal baik fisik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku seseorang adalah hasil interaksi antara komponen fisik, pikiran, emosi dan keadaan lingkungan. Namun, untuk memperkuat kontrol manusia terhadap perilakunya

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Umpan Balik dan Membujuk Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing

Lebih terperinci

PENGERTIAN & KONSEP OBSERVASI

PENGERTIAN & KONSEP OBSERVASI PENGERTIAN & KONSEP OBSERVASI Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta OBSERVASI: DEFINISI & PENGERTIAN UMUM Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat memahami tentang arti interaksi, kontak dan komunikasi. 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental.

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan, baik fisik maupun mental. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap manusia berharap dilahirkan dalam keadaan yang normal dan sempurna, akan tetapi tidak semua manusia mendapatkan kesempurnaan yang diinginkan karena adanya keterbatasan-keterbatasan,

Lebih terperinci

A. Komunikasi Massa Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media.

A. Komunikasi Massa Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media. Bentuk Komunikasi A. Komunikasi Massa Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak menggunakan media. 1. Karakteristik komunikasi massa

Lebih terperinci

Cara Membaca Bahasa Tubuh

Cara Membaca Bahasa Tubuh Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita

Lebih terperinci

KOMUNIKASI & KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN

KOMUNIKASI & KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNIKASI & KONSELING DALAM PRAKTIK KEBIDANAN DISUSUN OLEH TIM PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 3 Kegiatan Belajar

Lebih terperinci

Pengantar Psikodiagnostik

Pengantar Psikodiagnostik MODUL PERKULIAHAN Pengantar Psikodiagnostik Sejarah, Pengertian, dan Kegunaan Psikodiagnostik Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 01 B41616AA Mutiara Pertiwi, M.Psi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi seorang sarjana merupakan gerbang awal bagi mahasiswa untuk memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu universitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 KonteksMasalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang pertama kali kita masuki dimana didalamnya kita mendapatkan pembelajaran mengenai norma-norma, agama maupun proses sosial

Lebih terperinci

Interaksi yang dilakukan perawat menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang.

Interaksi yang dilakukan perawat menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang. JENNI M PURBA Perawat profesional harus mempunyai keterampilan intelektual, teknikal & interpersonal, yang tercermin dalam perilaku caring dalam berkomunikasi dengan orang lain (Johnson, 1989). Keterampilan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI NON VERBAL

KOMUNIKASI NON VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL Komunikasi nonverbal pastilah merupakan kata yang sedang populer saat ini. Setiap orang tampaknya tertarik pada pesan yang dikomunikasikan oleh gerakan

Lebih terperinci

Session 5 Pengantar Komunikasi

Session 5 Pengantar Komunikasi Session 5 Pengantar Komunikasi Session 5 Pengantar Komunikasi Sasaran Sesi Diharapkan para manajer kampanye mampu : Memahami proses komunikasi Menjelaskan perbedaan komunikasi verbal dan non verbal Module

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN 12 BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu Peneliti mencoba menggali informasi terhadap skripsi atau karya ilmiah lainnya yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, diantaranya sebagai berikut

Lebih terperinci

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti KOMUNIKASI MANAJEMEN Oleh : Elisabeth Herwanti Tujuan Umum Mahasiswa memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang relevan dengan kegiatan komunikasi manajemen Tujuan Khusus Mahasiswa mampu memahami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan anak yang berbeda-beda. Begitu pula dengan pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan anak yang berbeda-beda. Begitu pula dengan pendidikan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penanganan untuk anak berkebutuhan khusus menjadi suatu tantangan tersendiri bagi penyelenggara pendidikan luar biasa mengingat karakteristik dan kebutuhan anak yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa. lainnya. Masalah yang paling sering muncul pada remaja antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa. lainnya. Masalah yang paling sering muncul pada remaja antara lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju masa dewasa yang meliputi berbagai macam perubahan yaitu perubahan biologis, kognitif, sosial dan emosional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang tua yang mendambakannya. Para orang tua selalu. di karuniai anak seperti yang diharapkan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang tua yang mendambakannya. Para orang tua selalu. di karuniai anak seperti yang diharapkan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan suatu karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap orang tua yang mendambakannya. Para orang tua selalu menginginkan anaknya berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan anak merupakan sebuah proses yang indah di mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan anak merupakan sebuah proses yang indah di mata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan anak merupakan sebuah proses yang indah di mata orang tua. Karena anak merupakan buah cinta yang senantiasa ditunggu oleh pasangan yang telah menikah.

Lebih terperinci

Komunikasi dalam Komunikasi Antar Budaya. Sesi 3 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya

Komunikasi dalam Komunikasi Antar Budaya. Sesi 3 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya Komunikasi dalam Komunikasi Antar Budaya Sesi 3 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya Komunikasi Antar Budaya Produsen pesan = suatu budaya Penerima pesan = anggota budaya lain Perbedaan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST

KOMUNIKASI EFEKTIF. By : Lastry. P, SST KOMUNIKASI EFEKTIF By : Lastry. P, SST Pengertian Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang yg terlibat dalam komunikasi. Tujuan : memberi kemudahan dalam memahami

Lebih terperinci

MENDENGARKAN DAN KOMUNIKASI NONVERBAL DI TEMPAT KERJA

MENDENGARKAN DAN KOMUNIKASI NONVERBAL DI TEMPAT KERJA MENDENGARKAN DAN KOMUNIKASI NONVERBAL DI TEMPAT KERJA A. Mendengarkan di Tempat Kerja Keterampilan mendengarkan adalah penting bagi kesuksesan karier, efektivitas organisasi dan kepuasan karyawan. Sejumlah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi

TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi 7 TINJAUAN PUSTAKA Teori Komunikasi Keluarga Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan suatu cara untuk memengaruhi individu agar si pemberi pesan (sender) dan si penerima pesan (receiver) saling mengerti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Sosial 2.1.1 Pengertian Perkembangan Sosial Perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berprilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Menjadi orang yang mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Istilah komunikasi bukanlah suatu istilah yang baru bagi kita. Bahkan komunikasi itu sendiri tidak bisa dilepaskan dari sejarah peradaban umat manusia, dimana pesan

Lebih terperinci

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr. BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG A. Identitas Pasien 1. Inisial : Sdr. W 2. Umur : 26 tahun 3. No.CM : 064601

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Pada dasarnya komunikasi interpersonal digunakan pada keseharian umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat berkomunikasi di sekolah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kecerdasan Interpersonal

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kecerdasan Interpersonal 2.1 Kecerdasan Interpersonal BAB II KAJIAN TEORI 2.1.1 Pengertian Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan interpersonal bisa dikatakan juga sebagai kecerdasan sosial, diartikan sebagai kemampuan dan keterampilan

Lebih terperinci

Psikologi Komunikasi

Psikologi Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Psikologi Komunikasi Pokok Bahasan PROSES KOMUNIKASI KELOMPOK Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Advertising and Kode MK Marketing Communication 06

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencapai tujuan. Komunikasi sebagai proses interaksi di antara orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mencapai tujuan. Komunikasi sebagai proses interaksi di antara orang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial harus didahului oleh kontak dan komunikasi. Komunikasi sebagai usaha untuk membuat satuan sosial dari individu dengan mengunakan bahasa atau

Lebih terperinci

Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan

Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan Modul ke: Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan Bahasa tubuh dalam wawancara dan observasi Fakultas PSIKOLOGI Riblita Damayanti Komunikasi non verbal Gerakan kepala Gerakan Tubuh kewajah Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Keterampilan Komunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Keterampilan Komunikasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Keterampilan Komunikasi a. Pengertian Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi adalah pengetahuan seseorang yang digunakan dalam teknik komunikasi verbal,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Pengertian Wawancara

PENDAHULUAN. A. Pengertian Wawancara PENDAHULUAN A. Pengertian Wawancara Wawancara merupakan salah satu dari beberapa teknik dalam mengumpulkan informasi atau data. Pada awalnya teknik wawancara sangat jarang digunakan, tetapi pada abad ke-20

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membahas mengenai kualitas komunikasi yang dijabarkan dalam bentuk pengertian kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terbagi atas empat sub bab. Sub bab pertama membahas mengenai komunikasi sebagai media pertukaran informasi antara dua orang atau lebih. Sub bab kedua membahas mengenai

Lebih terperinci

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik) Dasar hubungan Anda dengan Pendengar Anda Seberapa Penting Memahami Pengetahuan Komunikasi? mengharapkan hubungan timbal balik yang positip supaya gagasan bisa diterima pihak lain berusaha mencapai target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan merupakan

Lebih terperinci