ANALISIS FILTER STATIS DAN DINAMIS PADA LAYER 7 PROTOKOL MIKROTIK ROUTERS.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FILTER STATIS DAN DINAMIS PADA LAYER 7 PROTOKOL MIKROTIK ROUTERS."

Transkripsi

1 ANALISIS FILTER STATIS DAN DINAMIS PADA LAYER 7 PROTOKOL MIKROTIK ROUTERS Rivan Fahruzi 1, Sayuti Rahman 2, Marischa Elveny 3 1,2,3 Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M Jhoni No.70 Medan 1 rivandfahruzi@ymail.com Abstrak Penelitian ini berlandaskan pada pemikiran bahwa kebebasan client dalam mengakses data ke jaringan internet sehingga dibutuhkanlah keamanan sistem jaringan komputer atau firewall untuk melakukan pemblokiran lalu lintas yang mencurigakan yang datang dari alamat IP dan port yang mencurigakan berupa virus atau softwaresoftware yang tanpa sadar akan merusak kinerja sistem jaringan komputer maka dilakukan proses pemfilteran akses data dengan menggunakan metode filter statis dan filter dinamis pada layer 7 protokol mikrotik routers sehingga dapat dianalisis cara kerja dari setiap paket filtering dan mendapatkan hasil yang efektif untuk melakukan pemblokiran akses data berdasarkan IP address, port, content, dan domain, bahkan berbagai aplikasi yang tersedia di internet. Dengan begitu ketika client mengakses data ke internet tanpa akan takut merusak kinerja suatu sistem jaringan komputer. Kata Kunci : Mikrotik routeros, filtering, internet, client. Abstract This study is based on the idea that freedom of the client in data access to the Internet so that dibutuhkanlah security of computer network systems or firewalls to block suspicious traffic coming from the IP address and port suspicious form of virus or software that will unwittingly undermine performance computer network system then do the filtering process of data access by using the filter method of static and dynamic filters at layer 7 protocol proxy routers so that it can be analyzed the workings of every packet filtering and obtain effective results to blocking access to data by IP address, port, content, and domain, even applications that are available on the internet. That way when the client accesses the data to the Internet without going fear of damaging the performance of a computer network system. Key word : Mikrotik routeros, filtering, internet, client. 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat menyebabkan perubahan pada aktivitas masyarakat. Hampir setiap detik terjadi inovasi-inovasi baru terhadap teknologi. Tentunya perkembangan teknologi tersebut akan membuat laju informasi di dunia ini semakin semakin cepat. Masyarakat membutuhkan teknologi untuk membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Agar informasi ini dapat disampaikan maka dibutuhkan jaringan komputer untuk melakukan penyampain dan pengiriman informasi tersebut. Pengiriman informasi tersebut mencakup-cakupan yang cukup luas baik antar gedung, antar kota, bahkan antar Negara. Untuk kawasan bisnis perusahaan yang memiliki sistem kompleks, terdapat mekanisme yang mendukung pengguna sistem agar dapat mobile namun tetap da[at memiliki akses ke sistem melalui jaringan. Pada IT dari perusahaan tersebut harus dapat menyediakan layanan yang dapat membantu usernya. Untuk itu diberikan sebuah layanan yang dapat diakses dengan menggunakan jaringan melalui account user masing-masing. Masalah baru timbul disini, saat IT tadi menyediakan pintu masuk user melalui account tadi, dian secara tidak langsung membuka pintu untuk pihak-pihak yang tidak memiliki hak akses. Hal ini dapat berakibat terancamnya keamanan sistem maupun keamanan data yang terdapat pada sistem. Terkadang justru kesalahan terjadi saat user pada jaringan LAN (Local Area Network) perusahaan tersebut dengan tidak sengaja mengakses website/server yang berkonten tidakbaik melalui internet. Website ini menyediakan layanan yang dapat di download oleh user, namun ketika dijalankan file tersebut telah terinjeksi virus, Trojan, worm, dan sebagainya. Hal ini pun dapat merusak kinerja sistem dan tentunya perusahaan. Orang-orang yang dengan sengaja mencoba mengambil alih sistem pada jaringan kita sering mencari-cari kelengahan kita dalam memelihara jaringan. Orang-orang tersebut lebih dikenal dengan hacker. Para hacker ini terkadang

2 melakukan hal yang bersifat peribadi namun sangat merusak kinerja sistem kita. Untuk mencegah hal diatas, dibuatlah sebuah mekanisme dalam upaya menjaga keamanan jaringan yang dikenal dengan firewall. Firewall adalah sebuah sistem atau perangkat yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang tidak aman. Umumnya, sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Paket filtering firewall terbagi menjadi dua jenis, yaitu paket filtering statis dan paket filtering dinamis yang bisa dapat difungsikan melalui layer 7 protokol mikrotik routers, dimana paket filtering statis ini akan menentukan apakah akan menerima atau memblokir setiap paket berdasarkan informasi yang terdapat pada header paket tersebut (seperti IP address sumber dan tujuan, port sumber dan tujuan, dll). Paket filtering statis ini umumnya terdapat pada sistem operasi dan router yang menggunakan tabel daftar pengaturan akses (access control list), sedangkan paket filtering dinamis bekerja seperti halnya paket filtering statis, tetapi pemeriksaan jenis ini juga tetap menjaga informasi yang mengizinkan mereka untuk mengontrol aliran paket antara dua host secara dinamis, dengan cara membuka dan menutup port komunikasi antara keduanya sesuai dengan kebutuhan. Penyaringan seperti ini sering diimplementasikan didalam firewall tersebut yang dapat digunakan untuk mengontrol aliran data masuk ke jaringan lokal, maupun aliran data yang keluar dari jaringan lokal. Oleh karena latar belakang masalah inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Filter Statis Dan Dinamis Pada Layer 7 Protokol Mikrotik Routers. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Firewall Firewall merupakan perangkat yang berfungsi untuk memeriksa dan menentukan paket data yang dapat keluar atau masuk dari sebuah jaringan. Dengan kemampuan menentukan apakah sebuah paket data bisa masuk dan keluar dari suatu jaringan maka firewall berperan untuk melindungi jaringan dari serangan yang berasal dari jaringan luar (outside network) [1]. Umumnya sebuah firewall diimplementasikan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dan jaringan lainnya. Firewall umumnya juga digunakan untuk mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar Fungsi Firewall Untuk mencegah serangan maupun ancaman seperti penjelasan diatas, fungsi umum firewall adalah: 1. Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan. 2. Melakukan autentifikasi terhadap akses. 3. Melindungi sumber daya dalam jaringan pribadi. 4. Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator Filter Filter digunakan untuk penyaringan paket yang masuk atau melewati router. Router akan meneruskan jika paket diizinkan lewat dan sebaliknya [1]. Penggunaan fitur filter tidak akan lepas dari properties yang disebut dengan chain, yaitu proses yang dialami oleh paket. Menurut [1] pada mikrotik, chain dibagi menjadi 3 macam, yaitu chain input, chain forward, dan chain output. Mudahnya, chain forward digunakan untuk memproses trafik paket data yang hanya melewati router. Misalnya trafik dari jaringan publik ke lokal atau sebaliknya dari jaringan lokal ke publik, contoh kasus seperti pada saat kita melakukan browsing. Trafik browsing ke internet dapat diatur oleh firewall dengan menggunakan chain forward. Chain input digunakan untuk memproses trafik paket data yang masuk kedalam router melalui interface yang ada di router dan memiliki tujuan IP address berupa IP yag terdapat pada router. Jenis trafik ini bisa berasal dari jaringan publik maupun dari jaringan lokal dengan tujuan router itu sendiri, contoh kasus mengakses router menggunakan winbox, telnet, webfig, baik dari publik maupun lokal. Chain output digunakan untuk memproses trafik paket data yang keluar dari router. Dengan kata lain merupakan kebalikan dari input. Jadi trafik yang berasal dari dalam router itu sendiri dengan tujuan jaringan publik maupun jaringan lokal, misalnya dari new terminal winbox, kita ping ke IP google, maka trafik ini bisa ditangkap dichain output Jenis - jenis filtering Filtering terbagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Filter statis, paket filter statis ini akan menentukan apakah akan menerima atau memblokir setiap paket berdasarkan informasi yang terdapat pada header paket tersebut (seperti IP address sumber dan tujuan, port sumber dan tujuan,dll). Paket filter statis umumnya terdapa pada sistem operasi dan router yang menggunakan tabel daftar pengaturan akses (access control list) [2]. 2. Filter dinamis, Paket filtering dinamis bekerja seperti halnya paket filtering statis, tetapi pemeriksaan jenis ini juga tetap menjaga inforrmasi data yang mengizinkan mereka untuk mengontrol aliran paket dua host secara dinamis, dengan cara membuka dan menutup port komunikasi antara keduanya sesuai dengan kebutuhan. Penyaringan seperti ini sering

3 diimplementasikan di dalam firewall, dimana firewall tersebut dapat digunakan untuk mengontrol aliran data masuk kejaringan lokal, maupun aliran data yang keluar dari jaringan lokal [2]. 2.2 Layer 7 protokol Layer 7 protokol berupa parameter-parameter seperti protokol, destination-port, source-port maupun content tidak mampu melakukan pemisahaan traffic, maka kita bisa mempertimbangkan untuk menggunkan fitur layer 7 protokol atau L7-protokol. Layer 7 protokol adalah fitur yang akan melakukan pemeriksaan data pada layer 7 OSI model tentunya ada beberapa konsekuensi jika harus menggunakan fitur layer 7 protokol ini. Cukup diketahuai bahwa informasi yang akan dikirim ke komputer tujuan akan diolah menjadi data, proses perubahan informasi menjadi data ini terjadi pada layer 7 pada OSI model. Setelah itu, data tadi akan dibungkus (Encapsulation) dengan beberapa informasi tambahan yang disebut header. header itu itu sendiri terdiri dari beberapa field seperti parameter source-address, destinationaddress, protocol, source-port maupun destinationport, merupakan sebagian field yang ditambahkan kepada data tadi. Data yang sudah ditambahkan header tersebut dengan paket [1]. 2.3 Mikrotik Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang berpusat di kota Riga, Latvia yang didirikan pada 1995, yang bergerak dalam bidang pengembangan perangkat router dan sistem ISP nirkabel. Mikrotik kini menyediakan perangkat keras dan perangkat lunak untuk menunjang koneksi internet ke seluruh dunia. Situs resmi Mikrotik menyebutkan bahwa riset yang dilakukan oleh Mikrotik perihal router diawali dengan menggunkan PC standar, dengan produk routeros yang dikembangkan oleh perusahaan tersebut. Rilis routeros terjadi pada tahun 1997, dengan kriteria sistem router menyediakan stabilitas, kontrol dan fleksibilitas untuk segal jenis data interface dan rauting. Mikrotik mengeluarkan produk perangkat keras dengan merk routerboard kini telah didistribusikan ke berbagai penjuru dunia. Salah satu dari varian produk routerboard tersebut digunakan pada penelitian yang dilakukan oleh penulis. Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi yang dikhususkan untuk produk routerboard keluaran Mikrotik, namun routeros dapat diinstal pada PC dan menjadikan PC tersebut berfungsi sebagai router dengan segala fitur yang dimiliki oleh routeros, fitur router tersebut antara lain fitur routing, firewall, bandwidth management, wireless access point, backhaul link, hotspot gateway, VPN server dan lainlain. Berdasarkan informasi yang didapat pada situs resmi Mikrotik, routeros dibangun dan beroperasi berdasarkan kernel linux v2.6, dengan tujuan menciptakan sistem yang ringan namun handal. RouterOS mendukung sistem komputer multi-core dan multi-cpu, dapat diinstal pada media penyimpanan data berbasis IDE, SATA dan USB seperti harddisk, kartu CF dan SD serta solid state disk (SSD). Ruang data yang dibutuhkan untuk penginstalan minimal routeros adalah sebesar 64MB, sebagai partisi default untuk sistem operasi tersebut. Dukungan terhadap perangkat network interface dan mikrotik routeros antara lain meliputi 10 gigabit Ethernet, wireless network dengan standar a/b/g/n dan 4G modem. Untuk melakukan konfigurasi pada sistem yang sudah tertanam routeros, dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu akses langsung pada perangkat keras dengan keyboard dan monitor, serial console dengan aplikasi terminal, telnet dan secure SSH untuk akses lewat jaringan, melalui aplikasi GUI yang disebut winbox, interface berbasi web dan API (Application Programming Interface) untuk membangun aplikasi pengendali sesuai dengan keinginan pengguna atau pun pengembang. Bila terjadi kasus dimana akses langsung dan komunikasi IP tidak bias dilakukan, routeros dapat diakses lewat komunikasi pada tingkat MAC dengan aplikasi MAC Telnet dan Winbox. Mikrotik memiliki 2 jenis, yaitu : 1. Mikrotik routeros yang berbentuk software yang dapat di-download di [3]. Dapat diinstal pada komputer rumahan (PC). 2. BUILT-IN hardware mikrotik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam routerboard yang didalamnya sudah terinstal mikrotik routeros. 2.4 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah rangkaian yang terdiri dua atau lebih komputer yang dapat berhubungan satu dengan yang lain yang secara bersama-sama membentuk sebuah jaringan agar dapat saling berkominukasi, bertukar data dan resource. Pada model komputer stand alone (masing-masing berdiri sendiri) setiap proses bertukar data harus melalui mekanisme pemindahan data melalui median penyimpanan eksternal misal CD, Flash Disk, Eksternal Harddisk dan lain-lain [3]. Untuk menghubungkan beberapa komputer dibutuhkan sebuah jaringan agar semua komputer dalam satu kelompok dapat terkoneksi. Jaringan komputer membentuk sebuah komunikasi yang dapat melakukan pertukaran data dari komputer satu dengan yang lain. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jaringan LAN (Local Area Network). Lan adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada

4 teknologi IEEE Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100,atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi b atau biasa disebut Wi-fi juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot [4]. LAN adalah kelompok jaringan kecil yang membentuk suatu komunikasi komputer dapat terhubung satu sama lainnya. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputerkomputer pribadi dan workstation didalam suatu perusahaan untuk memakai bersama sumberdaya misalkan printer dan saling bertukar informasi Manfaat Jaringan Komputer Berbicara mengenai manfaat dari jaringan komputer. Terdapat banyak sekali manfaat jaringan komputer, sebagai berikut [5]: 1. Resource Sharing yaitu, dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. 2. Reliabilitas tinggi, dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan. 3. Cepat dan efisien, jaringan komputer memungkinkan proses pengiriman data berlangsung secara cepat dan efisien. 4. Real Time, jaringan komputer dapat memudahkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain melalui pesan teks, gambar, audio dan video secara langsung. Dengan terhubungnya suatu jaringan maka dibutuhkan pula sebuah kemanan jaringan agar terhindar dari orang-orang dengan sengaja mencoba mengambil alih sistem jaringan kita. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan suatu masalah menjadi komponen-komponen yang lebih kecil sehingga dapat menjelaskan suatu permasalahan. Dalam penelitian ini masalah yang ditemukan pada warnet RivandNet adalah kebebasan hak akses dari setiap user dalam mengakses jaringan komputer. Dalam kondisi seperti ini kemungkinan user dapat mengakses situs-situs untuk mendownload software yang dapat merugikan kinerja suatu warnet sehingga mengurangi kenyamanan dan kesenangan bagi pelanggan warnet tersebut. Maka dibutuhkanlah suatu keamanan jaringan internet untuk menjaga segala kemungkinan ancaman atau serangan dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan begitu penulis menganalisa sistem keamanan jaringan komputer dengan proses penyaringan paket secara dinamis dan statis pada layers 7 protokol yang diterapkan pada mikrotik routersos sehingga diharapkan dapat bekerja dengan sebaik mungkin untuk menjaga keamanan pada jaringan komputer pada warnet RivandNet. Pada proses filtering ini dapat membantu terhindar dari ancaman dari pihak luar seperti halnya berupa virus atau software-software yang dapat merusak kinerja sistem pada warnet. Dengan ini tentunya memberikan keamanan pada pihak admin dalam pemanfaatan jaringan agar para user memiliki batasan dari setiap hak akses pada jaringan yang dapat mengganggu kinerja sistem sehingga memberikan kenyaman bagi pengguna jasa warnet. Analisis sistem dapat dijelaskan mulai dari analisis kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak. Selanjutnya, analisis filter statis dan filter dinamis pada layers 7 protokol mikrotik routeros yang merupakan teknik yang diterapkan dalam penelitian, pada tahap ini dijelaskan bagaimana cara kerja penyaringan secara statis dan dinamis pada layers 7 protokol dengan menangkap paket yang lewat melalui mikrotik routeros. 3.2 Perancangan Sistem Perancangan sistem akan dijelaskan secara umum melalui desain logik pada setiap filter yang digunakan. Pada alur desain ini akan dijelaskan fungsi dari setiap fasilitas yang digunakan dalam perancangan sistem jaringan. Seperti PC, router, modem dan internet. Gambar 1. Desain Logik Perancangan Sistem 3.3 Analisis filter statis Pada cara kerja sistem filter statis diatas dimulai dengan harus mengetahui setiap IP address yang akan diblok atau didrop sehingga bisa didaftaran IP address kedalam address list firewall secara manual tetapi pada proses pendaftaran IP address list harus sesuai dengan IP address tujuan seperti contoh melakukan ping terhadap web server untuk mengetahui IP address nya misalnya pada youtube didapatkan IP address nya adalah maka hanya IP tersebut yang dapat diblok atau didrop tetapi untuk mengantisipasi kebocoran pada data akses maka dilakukan pendaftaran ke address list firewall dengan IP address youtube /24 dengan bearti IP address youtube sampai dengan IP address akan diblok atau didrop sesuai dengan filter rule telah dibuat. Tetap jika jenis IP nya terjadi perubahan dari yang didaftarkan di address list maka akses data yang diminta oleh client akan diterima. Dangan begitu filter statis tidak efektif dalam pengeblokan pada web server yang IP nya bersifat dinamis disebabkan karna filter statis tidak bisa melakukan scan otomatis pada IP yang telah didaftarkan di address list sehingga

5 tidak dapat memperbarui daftar IP address dalam address list firewall, tetapi filter statis ini sangat efektif pada IP yang bersifat tetap atau tidak berubah. 3.4 Analisis filter dinamis pada layer 7 protokol Pada proses kerja sistem filter dinamis pada layer 7 protokol hampir sama halnya cara kerja sistem filter statis, tetapi cara kerja filter dinamis dilakukan dengan cara mendaftarkan nama domain web server tersebut kedalam layer 7 protokol dengan regexp ^.+(youtube).*$ dengan maksud simbol tersebut apapun yang ada didepan dan dibelakang mengandung kata youtube maka akan diblok atau didrop sesuai filter rule yang telah dibuat, tetapi sebelum melakukan proses pengeblokan maka akan dilakukan terlebih dahulu scan IP dengan filter rule yang dibuat pada action add dst to address list untuk mengetahui jenis IP sehingga secara otomatis IP akan terdaftar pada address list dan memiliki batas waktu untuk melakukan scan ulang jika terjadi perubahan IP pada domain yang didaftarkan untuk diblok atau didrop. Pada filter dinamis ini sangat efektif bekerja pada proses pengeblokan web server yang memiliki jenis IP yang tidak tetap sehingga tidak perlu melakukan ping atau pengecekan terhadap web server untuk mengetahui IP address yang ada pada web server tersebut. 3.5 Analisis perbedaan filter statis dan filter dinamis Setelah membuat rancangan sistem dan mengetahui cara kerja dari sistem setiap firewall filter yaitu filter statis dan filter dinamis maka dapat diketahuilah perbedaan dari filter tersebut, yaitu: 1. Filter statis, paket filter statis ini menentukan apakah akan menerima atau memblokir setiap paket data yang diakses atau yang diminta oleh client ke internet berdasarkan firewall filter rules yang dibuat dengan mendaftarkan setiap IP address yang akan didrop atau diblokir kedalam firewall address list secara manual. 2. Filter dinamis, paket filter dinamis ini bekerja seperti halnya paket filter statis tetapi paket filter jenis ini menentukan apakah akan menerima atau memblokir setiap paket data yang diakses atau yang diminta oleh client ke internet berdasarkan firewall filter rules yang dibuat dengan cara mendaftarkan alamat domain ke layer 7 protokol dengan action add dst to address list maka secara otomatis langsung IP yang akan diblokir atau didrop akan masuk ke firewall address list. Pada paket filtering firewall ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu : 1. Tingkat keakuratan yang tinggi, karena melakukan pengecekan terhadap banyak faktor seperti port, IP address, content, dan berdasarkan domain. 2. Dapat diterapkan pada perangkat jaringan biasa router tanpa memerlukan perangkat tambahan. 3. Sangat efektif dalam penggunaanya. 4. Memberikan tingkat keamanan pada sistem jaringan komputer. Disamping itu paket filtering firewall ini juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu : 1. Konfigurasi yang kompleks, agak sulit dalam mengkonfigurasi pada paket filter statis karena dibutuhkan penguasaan terhadap IP address. 2. Pada filter statis pendaftaran IP firewall address list dilakukan secara manual. 3. Mudah terjadi kesalahan dalam konfigurasi. 3.6 Analisis Simulasi Sistem Pada Mikrotik Router Proses konfigurasi dalam sebuah perancangan sistem perancangan jaringan sangatlah penting karena dalam proses ini dilakukan pendaftaran alamat IP baik secara manual maupun otomatis sehingga firewall filter rules yang akan dibuat dapat terhubung dengan baik sehingga mendapatkan hasil efektif, Adapun konfigurasi dimulai dari mikrotik routersos dan modem selanjutnya konfigurasi paket filtering statis dan paket filtering dinamis. 1 Konfigurasi Interface Mikrotik Konfigurasi interface digunakan sebagai titik awal dalam jalannya paket melalui fasilitas router. Tidak peduli paket apa antarmuka (fisik atau visual) akan diterima dimulai dari jalan sini. 2 Konfigurasi IP Address Konfigurasi IP address dilakukan dengan cara statik. Hal ini dilakukan untuk menentukan IP address yang dipakai untuk ethernet modem dan ethernet lokal. 3 Konfigurasi DNS Konfigurasi DNS dibutuhkan sebagai gateway dari modem atau web server. 4 Konfigurasi NAT Konfigurasi NAT digunakan dalam jaringan untuk mengubah jaringan IP private menjadi alamat IP publik yang dapat diterima oleh jaringan internet. 5 Konfigurasi Route Konfigurasi route digunakan sebagai pengiriman paket data sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya atau sebagai gateway dari modem. 6 Konfigurasi NTP Client Konfigurasi NTP client digunakan agar sistem dapat selalu update dengan menyesuaikan waktu setempat. 7 konfigurasi Paket Filter Statis paket filter statis merupakan pemblokiran secara manual dengan mandaftarkan setiap IP address yang akan diblok atau drop.

6 8 Konfigurasi Paket Filter Dinamis Paket filter dinamis merupakan pemblokiran dengan cara mendaftarkan domain dari web server pada layer 7 protokol, pada paket filter jenis ini digunakan pada web server yang IP nya tidak tetap atau selalu berganti-ganti sehingga tidak bisa melakukan pengeblokan melalui filter statis. 3.7 Implementasi Dan Pengujian Implementasi sistem jaringan akan dilakukan menggunakan sebuah software yaitu winbox v5,24 yang merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan sistem sebuah jaringan. Perangkat lunak ini digunakan untuk pengujian sistem jaringan LAN yang sudah dirancang pada bab sebelumnya. Gambar 3. Firewall address list statis Dan akan dilanjutkan pada pembuatan firewall filter rule yang akan melakukan pengeksekusian dari setiap paket yang diterima apakah akan didrop atau paket akan diteruskan dan diterima oleh client, Dengan memilih bar pada filter rule firewall klik tanda tambah maka akan muncul firewall rule dan pada bar general menggunakan chain forward berfungsi untuk menandai trafik yang keluar masuk melalui router dan dapat memilih in interface dan out interface. Gambar 2. Interface Sistem Jaringan 3.8 Implementasi Pada Filter Statis Untuk implementasi pada filter statis hal yang dilakukan pertama kali adalah dengan memilih menu pada IP dan pilih firewall, sepeti pada gambar 3. Gambar 4. Firewall rule Kemudian pada firewall rule pada bar advanced source address list menggunakan nama web server yang akan diblok atau didrop seperti contoh pada gambar 5 yaitu youtube. Gambar 3. Menu IP firewall Jika sudah mengetahui IP web server yang akan diblok atau didrop maka langsung didaftarkan setiap IP yang akan diblok atau didrop tersebut kedalam bar address list firewall dengan cara manual yaitu memasukkan setiap IP kedalam addresss list firewall dengan mengeklik tanda tambah pada bar address list. Gambar 5. Bar Advanced filter rule statis

7 Selanjutnya pada bar action menggunakan action drop digunakan untuk pengeksekusian atau penolakan paket data yang masuk. Setelah selesai dibuat maka dilanjutkan ke bar filter rule dengan mengklik tanda tambah maka akan muncul tampilan firewall rule dan pada bar general pada chainnya menggunakan forward dan out interface menggunakan ether1-modem. Gambar 6. Bar action filter rule statis 3.9 Implementasi Pada Filter Dinamis Pada pembuatan filter dinamis dilakukan dengan memilih menu IP dan pilih firewall. Gambar 9. Bar general layer 7 protokol Lalu diteruskan pada bar advanced dan pada kolom layer 7 protokol ditujukan pada domain yang sudah dibuat bar layer 7 protokol tadi. Gambar 7. Menu IP firewall ke layer 7 protokol Kemudian pada firewall pilih bar layer 7 protokol. Gambar 10. Bar advanced filter rule dinamis Dan pada bar action, actionnya menggunakan add dst to address list berfungsi untuk menampilkan IP apa saja yang masuk ke dalam address list, lalu pada kolom address list memasukkan nama domain yang dituju yaitu youtube dengan timeout sesuai yang diinginkan. Gambar 8. Layer 7 protokol Klik tanda tambah pada layer 7 protokol kemudian isi nama untuk mewakili nama domain yang akan diblok atau drop seperti contoh pada gambar 8 diatas nama youtube dengan mengisi regexp ^.+(youtube).*$. Keterangan : 1. ^ : untuk batas depan. 2.. : untuk merangkai dua string : untuk menunjukkan selain biner. 4. ( ) : untuk operator pengelompokan. 5. * : untuk perkalian biner. 6. $ : digunakan untuk menghubungkan variable. Gambar 11. Bar action filter rule dinamis Pada saat mengakses web server youtube secara otomatis akan tampil di firewall pada bar address list.

8 3.11 Hasil Pengujian Filter Statis Dan Filter Dinamis Dari rancangan pengujian filter statis dan filter dinamis diatas dapat disimpulkan perbedaannya sebagai berikut: 1. Pada filter statis, IP address didaftarkan secara manual di firewall address list sehingga koneksi jalur data IP yang telah didaftarkan dapat diblok (drop). Gambar 12. Bar address list Pada filter dinamis ini memiliki cara kerja seperti filter statis tetap membutuhkan firewall filter rule yang berdasarkan dengan action drop yang dilakukan pada filter statis maka setiap akses data akan dieksekusi pada filter rule yang dibuat Pengujian Filter Statis dan Dinamis Ketika firewall pada filter rule dengan action drop dienablekan yaitu tanda cheklist maka akses data ke youtube akan ditolak sehingga permintaan client tidak akan diterima maka akan muncul tampilan seperti jaringan terputus atau laman bermasalah seperti pada gambar 13. Gambar 14. Traffic drop filter statis berdasarkan IP youtube 2. Pada filter dinamis sama halnya cara kerja sistem filter statis tetapi filter dinamis menggunakan scan otomatis pada filter rule berdasarkan domain youtube sehingga IP dapat terdaftar di bar address list firewall untuk dapat diblok (drop). Gambar 13. Akses didrop Dan jika action dropnya di disablekan maka akses data yang diminta oleh client akan langsung diterima, seperti tampilan gambar 14. Gambar 15. Traffic drop filter dinamis berdasarkan domain youtube 3. Terlihat pada gambar traffic pada filter statis dan filter dinamis proses permintaan data youtube dari client tidak sempurna atau tidak lengkap sehingga youtube tidak dapat ditampilkan. Gambar 13. Akses diterima

9 Tabel 1. Hasil filter statis dan filter dinamis pada layer 7 protokol mikrotik routers Filter Statis Proses pemblokiran pada filter statis menggunakan alamat IP dengan melakukan pendaftarkan IP secara Manual kedalam address list firewall. Baik digunakan untuk pemblokiran akses data dengan IP yang tidak berubah atau tetap. Harus pelakukan pengecekan IP terlebih dahulu sebelum melakukan pendaftaran IP pada address list. Hanya membutuhkan satu filter rule untuk melakukan pengeksekusian pada akses data. Mampu menjaga setiap sistem keamanan jaringan komputer dalam memblokir lalu lintas yang mencurigakan yang datang dari IP dan port yang mencurigakan. Kemungkinan ada beberapa data yang lolos tetapi data yang diterima tidak sempurna sehingga tidak akan tampil atau tidak akan diterima oleh client. Dapat membatasi IP yang tidak terpakai sehingga orang lain tidak bisa memakai IP tersebut secara illegal Filter Dinamis Proses pemblokiran pada filter dinamis dilakukan dengan menggunakan nama domain dari web server tersebut dengan mendaftarkan pada layer 7 protokol. Baik digunakan pada pemblokiran akses data dengan IP yang dapat berubah-ubah atau tidak tetap. Tidak perlu melakukan pengecekan terhadap IP terlebih dahulu dikarenakan IP akan otomatis terdaftar pada address list. Membutuhkan dua filter rule yaitu rule pertama untuk menampilkan IP address kedalam address list firewall yang memiliki durasi untuk melakukan scan pembaruan terhadap IP yang berubah dan rule keduan untuk melakukan pengeksekusian akses data. Mampu juga menjaga setiap sistem keamanan jaringan komputer dalam memblokir lalu lintas yang mencurigakan yang datang dari IP dan port yang mencurigakan. Begitu juga pada filter dinamis Kemungkinan ada beberapa data yang lolos tetapi data yang diterima tidak sempurna sehingga tidak akan tampil atau tidak akan diterima oleh client. 4. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan perancangan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Filter statis mampu melakukan pemblokiran ditentukan berdasarkan alamat IP dari web server tersebut, Pemblokiran filter statis ini baik digunakan pada IP yang tidak berubah-ubah atau tetap sehingga dapat menjaga sistem kemanan pada jaringan internet. 2. Filter dinamis pada layer 7 protokol mampu melakukan pemblokiran dengan nama domain tanpa mengetahui IP address dari domain tersebut, sehingga filter dinamis ini sangat efisien digunakan untuk pemblokiran web server yang IP addressnya selalu berubah-ubah atau tidak tetap. 3. Secara kerja kedua sistem paket filter statis dan paket filter dinamis ini mampu menjaga setiap sistem kemanan jaringan dalam memblokir lalu lintas yang mencurigakan yang datang dari alamat IP dan port yang mencurigakan. 4. Pada firewall paket filtering ini mampu menyaring aplikasi yang bervariasi bukan hanya satu aplikasi saja dan dapat menjaga data-data yang ada pada komputer antar client agar para pengguna merasa lebih aman dengan data yang telah dimiliki. 5. Daftar Pustaka [1] Listanto Teknik Jaringan Komputer. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya. [2] Rizqi Konsep Firewall Berbasis Paket Filtering. Universitas Sriwijaya. [3] Rendra Mikrotik Kung Fu. Jasakom.com. [4] Herdiana Pembangunan Aplikasi Rumus Matematika Sma Berbasis Mobile. Bandung: Universitas Komputer Indonesia. [5] Zulyanda R Analisis Dan Simulasi Jaringan Menggunakan Metode Extend Access List Pada Router Medan: Sekolah Tinggi Teknik Harapan. [6] Tanggal Akses 27/07/2016

Rules Pada Router CSMA. Adrian Ajisman Sistem Komputer Universitas Sriwijaya

Rules Pada Router CSMA. Adrian Ajisman Sistem Komputer Universitas Sriwijaya Rules Pada Router CSMA Adrian Ajisman 09011281520133 Sistem Komputer Universitas Sriwijaya Pada RouterOS MikroTik terdapat sebuah fitur yang disebut dengan 'Firewall'. Fitur ini biasanya banyak digunakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada bab 5 ini akan dibahas mengenai implementasi dan pengujian terhadap firewall yang telah dibuat pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 MikroTik MikroTik adalah sebuah perusahaan yang berpusat di kota Riga, Latvia yang didirikan pada 1995, yang bergerak dalam bidang pengembangan perangkat router dan sistem ISP

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015 NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995

BAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Mikrotik MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. Mikrotik saat ini telah mendukung

Lebih terperinci

2.1. Firewall BAB II. LANDASAN TEORI Riadi (2011:73) berpendapat bahwa Firewall adalah sebuah sistem atau kelompok sistem yang menerapkan sebuah aturan akses kontrol terhadap lalu lintas jaringan yang

Lebih terperinci

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6

Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6 Certified Network Associate ( MTCNA ) Modul 6 Firewall Firewall Sebuah layanan keamanan jaringan yang melindungi jaringan Internal dari jaringan Eksternal. Contoh : Internet Berposisi ditengah tengah antara

Lebih terperinci

Mengenal Mikrotik Router

Mengenal Mikrotik Router Mengenal Mikrotik Router Dhimas Pradipta dhimas.pradipta@raharja.info Abstrak Mikrotik router merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling dihubungkan satu sama lainnya, menggunakan suatu media dan protocol komunikasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Mikrotik sebagai Gateway Mikrotik sebagai gateway merupakan salah satu bentuk implementasi yang paling banyak di pakai. Tujuannya agar client, semisal dengan IP 192.168.199.3/24 dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Konfigurasi Router di Winbox Dari 5 ethernet yang ada pada mikrotik routerboard 450 yang digunakan pada perancangan jaringan warnet sanjaya.net ini yang digunakan

Lebih terperinci

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet MODUL 1 Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet - PENGERTIAN MIKROTIK MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Sering kali permasalahan dalam sebuah jaringan computer adalah proses pengiriman data lambat, rusak, dan tidak sampai ke tujuan. Permasalahan muncul

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci

Pengelolaan Jaringan Sekolah

Pengelolaan Jaringan Sekolah Pengelolaan Jaringan Sekolah ( Mikrotik dan Access Point) PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) BIDANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

FIREWALL PADA MIKROTIK

FIREWALL PADA MIKROTIK Nama Nur Budi Riyanto Nim 13111014 Prodi Teknologi informatika Kelas 22 Hari/tgl Rabu/10-06-2015 FIREWALL PADA MIKROTIK 1. Definisi firewall filtering biasanya dilakukan dengan cara mendefinisikan IP addres,

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750 Achmad Muharyadi 23109113 Latar Belakang Mikrotik merupakan salah satu system operasi yang berbasis linux. Dibandingkan dengan distro

Lebih terperinci

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER

TASK 5 JARINGAN KOMPUTER TASK 5 JARINGAN KOMPUTER Disusun oleh : Nama : Ilham Kholfihim M NIM : 09011281419043 JURUSAN SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 ANALISIS PERBANDINGAN CAPTURING NETWORK TRAFFIC

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi sistem Dalam membangun jaringan pada PT. BERKAH KARYA MANDIRI dibutuhkan beberapa pendukung baik perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

/28

/28 82 9. 192.168.1.208 192.168.1.223/28 Gambar 4.29 Konfigurasi IP EDP Setelah konfigurasi jaringan kabel yang menggunakan IP static di mikrotik, Lakukan konfigurasi VLAN di switch cisco 2950. Hal ini diharapkan

Lebih terperinci

PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA. Agita Primasanti

PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA. Agita Primasanti PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA Agita Primasanti 1204100036 PENDAHULUAN Jaringan komputer mulai dikenal sejak adanya sistem komputer yang bisa membantu pekerjaan

Lebih terperinci

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router MERANCANG BANGUN DAN MENGKONFIGURASI SEBUAH WIFI ROUTER BERFUNGSI SEBAGAI GATEWAY INTERNET, HOTSPOT, DHCP SERVER,BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL, KEMUDIAN INTERNET TERSEBUT DISHARE KE CLIENT MELALUI JALUR

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY A. Pendahuluan SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com, Blog : http://abyongroot.wordpress.com Pada praktikum ini

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Router Router adalah peralatan yang bekerja pada kayer 3 Open System Interconnection (OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network (WAN) atau

Lebih terperinci

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini:

Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka. utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini: Prosedur Menjalankan Program Winbox Ketika Winbox sudah diunduh, hal yang pertama dilakukan adalah membuka utility hingga tampil gambar seperti di bawah ini: Gambar 1 Tampilan Login Winbox Sebagai langkah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan

Lebih terperinci

MODUL KONFIGURASI MIKROTIK

MODUL KONFIGURASI MIKROTIK MODUL KONFIGURASI MIKROTIK GATEWAY INTERNET BANDWITH MANAGEMENT HOTSPOT DHCP SERVER FIREWALL Oleh: Andi Junaedi MIKROTIK Mikrotik ialah kependekan Mikrotikls Artinya: network kecil dalam bahasa Latvia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router PENDAHULUAN Di suatu instansi atau perusahaan pastinya banyak sekelompok orang yang menghendaki pengambilan data secara illegal ataupun perusakan jaringan pada perusahaan tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dibuat perancangan topologi jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing B. DASAR TEORI 1. Routing

Lebih terperinci

Kata kunci : jaringan komputer, IP address, VLSM subnetting, firewall

Kata kunci : jaringan komputer, IP address, VLSM subnetting, firewall PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA Nama : Agita Primasanti NRP : 1204 100 036 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Drs. Nurul Hidayat, M.Kom Abstraksi Dalam

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A.

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN WORKSHOP PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 STT ATLAS NUSANTARA MALANG Jalan Teluk Pacitan 14, Arjosari Malang 65126 Telp. (0341) 475898,

Lebih terperinci

XI Teknik Komputer dan Jaringan MANAGEMENT NETWORK

XI Teknik Komputer dan Jaringan MANAGEMENT NETWORK MANAGEMENT NETWORK Pada modul kali ini, kita akan membahas terkait konfigurasi IP Address, DHCP Server, DHCP MAC Static, DHCP Server Security, DHCP Client, Router Gateway, dan Routing Static. Oke langsung

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,

Lebih terperinci

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server.

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server. Load balancing adalah mengoptimal kan bandwidth yang tersedia pada 2 buah jalur koneksi internet atau lebih secara merata dan membagi beban kumulatif pada sebuah network. Aplikasi load-balancer yang akan

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi ini mampu menyambungkan hampir

Lebih terperinci

INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER. Politeknik Cilacap 2014

INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER. Politeknik Cilacap 2014 INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER Politeknik Cilacap 2014 Apa itu Router?? Router adalah sebuah perangkat jaringan yang dapat menghubungkan beberapa jaringan, baik jaringan yang sama maupun yang berbeda

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA CACHE PROXY SERVER ANTARA METODE PROXY INTERNAL DAN EXTERNAL

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA CACHE PROXY SERVER ANTARA METODE PROXY INTERNAL DAN EXTERNAL ANALISA PERBANDINGAN KINERJA CACHE PROXY SERVER ANTARA METODE PROXY INTERNAL DAN EXTERNAL Galih Agam Irawan Zukna Muhammad Diaz Prana Tirta Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah mengoptimalkan baik dari segi keamanan maupun

METODELOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah mengoptimalkan baik dari segi keamanan maupun III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah mengoptimalkan baik dari segi keamanan maupun stabilitas koneksi internet suatu model jaringan warung internet yang mengimplementasikan

Lebih terperinci

Jaringan Komputer dengan Router Mikrotik

Jaringan Komputer dengan Router Mikrotik Jaringan Komputer dengan Router Mikrotik Fahlepi Roma Doni Program Studi Teknik Informatika AMIK Bina Sarana Informatika Purwokerto http://www.bsi.ac.id fahlepi.fro@bsi.ac.id Perkembangan teknologi pada

Lebih terperinci

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK Oleh : JB. Praharto ABSTRACT Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI

BAB III IMPLEMENTASI 10 BAB III IMPLEMENTASI 3.1 Topologi Gambar 3.1 Topologi Jaringan 3.2 Konfigurasi 1. Konfigurasi Modem Via Winbox a) Buka winbox untuk masuk ke Routerboard 11 Gambar 3.2 Tampilan Winbox b) Lalu klik Connect,

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik

Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik JUSI Vol. 1, No. 1 ISSN 2087-8737 Februari 2011 Optimalisasi Keamanan Jaringan Menggunakan Pemfilteran Aplikasi Berbasis Mikrotik Program Studi Sistem Informasi, Universitas Ahmad Dahlan Jalan Prof. Dr.

Lebih terperinci

Posisi Firewall. Switch LAN Firewall

Posisi Firewall. Switch LAN Firewall FIREWALL Firewall atau yang lebih dikenal pelindung jaringan private dapat berupa aplikasi yang dikhususkan untuk melindungi jaringan lokal kita atau hardware (contohnya : router + firewall) yang diposisikan

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( ) LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN Oleh : Teguh Esa Putra (14111001) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM 62 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan Di bawah ini adalah topologi awal jaringan RT / RW NET Optima dalam menjangkau pelanggannya Gambar 3.1 Topologi Jaringan Optima 62 63 Dari gambar

Lebih terperinci

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 Jo-danang.web.id 1. Soal ukk p2 SOAL/TUGAS Gambar 1 Topologi UKK P2 Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan. Tugas anda sebagai seorang teknisi

Lebih terperinci

Nim : Nama : Agus Nurdin. Tgl : 10 Juni Review Presentasi DHCP di Mikrotik

Nim : Nama : Agus Nurdin. Tgl : 10 Juni Review Presentasi DHCP di Mikrotik Review Presentasi DHCP di Mikrotik Nim : 13111015 Nama : Agus Nurdin Kelas : 22 (Malam) Tgl : 10 Juni 2015 1. Definisi (Penjelasan Fitur) DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan service yang

Lebih terperinci

BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL

BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL BAB 15 KEAMANAN JARINGAN DENGAN FIREWALL Tujuan Instruksional Umum Siswa mampu menjelaskan mengenai firewall Tujuan Instruksional Khusus Siswa mampu menjelaskan secara umum apa itu firewall Siswa mampu

Lebih terperinci

KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL

KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL KONFIGURASI MIKROTIK SEBAGAI INTERNET GATEWAY, HOTSPOT, DHCP SERVER, BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com, Blog : http://abyongroot.blogspot.com

Lebih terperinci

KEAMANAN JARINGAN FIREWALL DI HOST DAN SERVER KEAMANAN JARINGAN

KEAMANAN JARINGAN FIREWALL DI HOST DAN SERVER KEAMANAN JARINGAN KEAMANAN JARINGAN FIREWALL DI HOST DAN SERVER KEAMANAN JARINGAN KELOMPOK 4 CANDRA FADHILLAH FADHLI YAHYA ICA YOLANDA ISHADHOL ALMANDA NANCY LEE TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA BATAM

Lebih terperinci

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik Page 1 Modul 1 Pengenalan Mikrotik Router Konfigurasi Dasar Mikrotik Pengenalan Mikrotik Router Router adalah Hardware Jaringan yang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan [ OSI Layer 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

Vpn ( virtual Private Network )

Vpn ( virtual Private Network ) Vpn ( virtual Private Network ) VPN ( Virtual Private Network ) VPN(Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, seperti internet untuk menyediakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Skenario Uji Coba Dengan rancangan jaringan yang telah dibuat, perlu dilakukan uji coba untuk membuktikan bahwa rancangan load balancing dan failover tersebut dapat berjalan

Lebih terperinci

TUGAS RESUME PAPER KEAMANAN KOMPUTER IDENTITAS PAPER ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI FIREWALL DAN TRAFFIC FILTERING MENGGUNAKAN CISCO ROUTER

TUGAS RESUME PAPER KEAMANAN KOMPUTER IDENTITAS PAPER ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI FIREWALL DAN TRAFFIC FILTERING MENGGUNAKAN CISCO ROUTER TUGAS RESUME PAPER KEAMANAN KOMPUTER IDENTITAS PAPER ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI FIREWALL DAN TRAFFIC FILTERING MENGGUNAKAN CISCO ROUTER Penulis: Alfin Hikmaturokhman1,2), Adnan Purwanto 2),

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi 55 BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi simulasi rt/rw wireless net pada Perumahan Sunter Agung Podomoro : 1 buah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar Kelas X Teknik Komputer dan Jaringan

Lebih terperinci

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall 3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya

Lebih terperinci

Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara. Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE

Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara. Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE Modul Mikroik MTCNA Mikrotik Academy SMK N 2 Tambusai Utara Oleh Didit Aji Septiawan, S.Kom MTCNA, MTCRE, ACTRE PENGENALAN MIKROTIK Pendahuluan Dalam pembuatan modul ini, berikut beberapa hardware dan

Lebih terperinci

VPN (Virtual Private Network)

VPN (Virtual Private Network) VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa

Lebih terperinci

Konfigurasi Awal Router Mikrotik

Konfigurasi Awal Router Mikrotik 4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak 4.4.2.1 Konfigurasi Awal Router Mikrotik Perangkat lunak menggunakan mikrotik yang telah terinstall di dalam router RB751U-2HnD. Sebelum melakukan konfigurasi pada router

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim)

ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim) ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim) KHADIJAH a, YUL HENDRA a a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim

Lebih terperinci

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station

hanya penggunakan IP saja yang berbeda. Berikut adalah cara menghubungkan station 2. Tentukan interface yang akan difungsikan sebagai station 92 Agar antar gedung dapat terhubung dengan jaringan yang ada menggunakan wireless, maka mikrotik di setiap gedung harus difungsikan sebagai station. Seperti yang kita katakan di atas, bahwa semua gedung

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan tentang dua bagian utama yaitu analisa dan perancangan sistem aplikasi wizard. 3.1.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan proses pemaparan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA

PEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA PEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA Nama : Eduard Pamalo NIM : 1A113882 Jurusan : Sistem Informasi Pembimbing : Dr.ANA KURNIAWATI,ST., MMSI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai Perancangan Wireless Distribution System (WDS) Berbasis OpenWRT dimana

Lebih terperinci

Penganalan Routing dan Packet Forwarding

Penganalan Routing dan Packet Forwarding Penganalan Routing dan Packet Forwarding Pengenalan Routing dan Packet Forwarding Pada saat ini jaringan komputer memiliki peran yang signifikan pada kehidupan manusia, jaringan komputer mengubah cara

Lebih terperinci

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal

Gambar.3.2. Desain Topologi PLC Satu Terminal BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Desain Topologi Jaringan Gambar.3.1 Desain Topologi Sharring File Topologi diatas digunakan saat melakukan komunikasi data digital secara peer to peer sehingga PLC ataupun

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam bahasa Inggeris yaitu to compute atau to reckon yang berarti hitung, sehingga

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Integrasi Jaringan Simulasi pada GNS3 dengan Jaringan Nyata

Integrasi Jaringan Simulasi pada GNS3 dengan Jaringan Nyata Integrasi Jaringan Simulasi pada GNS3 dengan Jaringan Nyata Oleh: Harnan Malik Abdullah (harnan_malik@ub.ac.id) Program Vokasi Universitas Brawijaya November 2017 GNS3 merupakan simulator jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Up 37350,00 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembangunan Warung internet sanjaya.net terdiri dari 30 komputer dengan rincian satu komputer sebagai Billing computer berada dilantai 1 dan 29 komputer

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Jurnal Ilmiah Informatika Volume 1 No. 1 / Desember 26 IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP) Juwanda Natali 1), Fajrillah 2), T.M.Diansyah

Lebih terperinci

Nama:Juri Anta Tarigan. Kelas:21 NIM: Tugas Elearning Jaringan Komputer. Prodi Teknik Informatika Universitas Mercubuan Yogyakarta

Nama:Juri Anta Tarigan. Kelas:21 NIM: Tugas Elearning Jaringan Komputer. Prodi Teknik Informatika Universitas Mercubuan Yogyakarta Tanggal 10 Juni 2015 Nama:Juri Anta Tarigan Kelas:21 NIM:13111056 Tugas Elearning Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika Universitas Mercubuan Yogyakarta Defenisi IP Hotspot Mikrotik menggunakan Winbox

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER

SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER A. Pendahuluan SETTING MIKROTIK SEBAGAI ROUTER Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com Pada praktikum ini akan membahas bagaimana melakukan setting Mikrotik sebagai

Lebih terperinci

Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data. Labba Awwabi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data. Labba Awwabi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Laporan Resmi Praktikum Keamanan Data Labba Awwabi - 2110141047 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya A. DASAR TEORI Firewall adalah sistem atau sekelompok sistem yang menetapkan kebijakan kendali akses

Lebih terperinci

Langkah langkah Konfigurasi Mikrotik Firewall. ( Filter, Block Client, Block Mac Addres, Block Attacker, dll )

Langkah langkah Konfigurasi Mikrotik Firewall. ( Filter, Block Client, Block Mac Addres, Block Attacker, dll ) Langkah langkah Konfigurasi Mikrotik Firewall ( Filter, Block Client, Block Mac Addres, Block Attacker, dll ) Mikrotik Firewall dalam bahasa yang simple dan mudah di pahami. Misalnya pada Mikrotik ini

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE MODUL PELATIHAN NETWORK MATERI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE OLEH TUNGGUL ARDHI PROGRAM PHK K1 INHERENT UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2007 Pendahuluan Routing memegang peranan penting dalam suatu network

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI NAT...

MIKROTIK SEBAGAI NAT... DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN... 2 B. WINBOX... 3 C. MIKROTIK SEBAGAI NAT... 9 D. MIKROTIK SEBAGAI TRANSPARENT WEB PROXY... 11 E. MIKROTIK DHCP... 15 F. MIKROTIK SEBAGAI BANDWIDTH LIMITER... 17 G. MIKROTIK

Lebih terperinci

Review Implementasi VPN Mikrotik

Review Implementasi VPN Mikrotik Nama : Sigit Bayu Kusuma Kelas : 22 Malam NIM : 13111004 10 Juni 2015 Review Implementasi VPN Mikrotik A.VPN VPN merupakan sebuah metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perangkat Jaringan Server proxy dalam kinerjanya membutuhkan perangkat untuk saling mengirim dan menerima data, adapun perangkat yang digunakan di jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Topologi Topologi adalah tipe-tipe physical path yang menghubungkan unit yang melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 2002:50). Topologi

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM

CARA MENJALANKAN PROGRAM CARA MENJALANKAN PROGRAM 4.1.1 Konfigurasi Router Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya pada mikrotik

Lebih terperinci

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan Your Logo Here FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER Media presentasi ini menggunakan APA ITU ROUTER? ADA YANG TAHU ATAU TEMPE? Fiqih Nuari, S.Kom Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

Lebih terperinci