BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI II.1 Komputasi Awan (Cloud Computing) Perkembangan informasi teknologi dalam beberapa dekade terakhir ini mengalami kemajuan yang sangat siginifikan. Sebut saja cloud computing, big data, mobile computing, dan lain sebagainya. Namun untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam memenuhi kebutuhan bisnis, tidak cukup hanya mengimplementasikan teknologi terbaru saja, tapi juga mengetahui apa yang bisa dilakukan dengan teknologi tersebut. Salah satu contohnya adalah teknologi cloud computing (komputasi awan). Menurut Tiffani Bova, vice president with Gartner Research, yang ditulis dalam Network World oleh Christine Burns (2012) bahwa cloud adalah lebih mengenai bagaimana suatu perusahaan menggunakan teknologi untuk menyelaraskan proses bisnis dan kurang mengenai teknologi itu sendiri. Suatu perusahaan atau organisasi dapat membangun sebuah infrastruktur yang scalable dan dinamis dengan menggunakan teknologi cloud, termasuk didalamnya mempersiapkan platform sistem operasi serta aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan infrastruktur yang sudah dibangun. Pemanfaatan teknologi cloud ini sesuai dengan pernyataan Eric Knorr dan Galen Gruman (2012) yang memberikan pandangan bahwa Cloud Computing adalah sebuah cara untuk meningkatkan kapasitas atau menambahkan kemampuan secara on the fly tanpa menambah investasi infrastruktur baru, melatih staff baru atau lisensi perangkat lunak baru. 6

2 7 National Institute of Standard and Technology (NIST), memberikan definisi mengenai Cloud Computing yaitu, Cloud computing is a model for enabling ubiquitous, convenient, on-demand network access to a shared pool of configurable computing resources (e.g., networks, servers, storage, applications, and services) that can be rapidly provisioned and released with minimal management effort or service provider interaction. Dengan definisi seperti itu, NIST menyatakan bahwa pemodelan cloud dibangun atas 5 karakteristik utama, 3 model layanan (services), dan 4 model pembangunan (deployment). II.1.1 Karakteristik Komputasi Awan Ada lima karakteristik utama komputasi awan sesuai yang ditunjukkan pada gambar 1. Berikut ini definisi dari karakteristik utama komputasi awan oleh National Institute of Standard and Technology (NIST): 1. On-demand self-services. Konsumer atau pengguna dapat secara sepihak melakukan kustomisasi yang diperlukan tanpa berinteraksi langsung dengan staff dari penyedia layanan, misal konfigurasi waktu server dan kapasitas jaringan. 2. Broad network access. Kemampuan yang tersedia dalam jaringan dan diakses melalui mekanisme standar yang dapat digunakan oleh berbagai macam platform seperti, mobile phones, tablet, laptop, dan workstations. 3. Resource pooling. Sumber daya komputasi dari penyedia layanan dipusatkan untuk melayani banyak konsumer menggunakan sebuah model multi-penyewaan, dengan sumberdaya fisik dan virtual yang berbeda yang penempatannya

3 8 dapat dikelola secara dinamis sesuai dengan kebutuhan konsumer. 4. Rapid elasticity. Kemampuan komputasi dapat disediakan dan diberikan dengan elastik, dalam beberapa kasus secara otomatis, untuk secara cepat memenuhi kebutuhan konsumer. Bagi konsumer, kemampuan ini terlihat tidak terbatas dan dapat disediakan dalam waktu apapun. 5. Measured services. Sistem cloud dikontrol otomatis dan sumberdaya dioptimalisasi dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran pada level tertentu dari kesesuaian tipe layanan (misal, penyimpanan, proses, bandwith, dan akun user yang aktif). Sumberdaya dapat dimonitor, dikontrol dan dilaporkan, secara transparan bagi penyedia layanan dan bagi konsumer yang menggunakan layanan tersebut. Gambar 1. Karakteristik Cloud

4 9 sumber: m II.1.2 Model Layanan dalam Komputasi Awan 3 Model layanan (services) yang dinyatakan menurut National Institute of Standard and Technology (NIST): 1. Software as a Service (SaaS). Kemampuan yang disediakan bagi konsumer adalah untuk menggunakan aplikasi dari penyedia layanan yang berjalan dalam infrastruktur cloud. Aplikasi dapat diakses dari berbagai perangkat melalui antar muka thin client, seperti web browser atau antarmuka program. Konsumer atau pengguna tidak mengelola atau mengkontrol infrastruktur dasar seperti jaringan, server, sistem operasi, penyimpanan atau bahkan kemampuan tertentu dari aplikasi, tentu dengan pengecualian pegaturan pengguna aplikasi tertentu. 2. Platform as a Service (Paas). Kemampuan yang disediakan bagi konsumer atau pengguna layanan cloud adalah untuk membangun kedalam infrastruktur cloud yang dibuat pengguna dengan menggunakan bahasa pemprograman, pustaka, layanan dan perangkat yang didukung oleh penyedia layanan. Konsumer tidak mengelola atau mengkontrol infrastruktur dasar cloud termasuk jaringan, server, sistem operasi atau penyimpanan, tapi memiliki kontrol terhadap aplikasi yang dibangun dan memungkinkan untuk melakukan konfigurasi untuk lingkungan kepemilikan aplikasi.

5 10 3. Infrastructure as a Service (IaaS). Kemampuan yang disediakan bagi konsumer ada untuk memberikan proses, tempat penyimpanan, jaringan dan sumberdaya komputasi fundamental lainnya dimana konsumer dapat membangun dan menjalankan perangkat lunak semaunya yang berarti termasuk sistem operasi dan aplikasi. Konsumer tidak mengelola atau mengkontrol infrastruktur dasar cloud tapi memiliki kontrol terhadap sistem operasi, tempat penyimpanan dan aplikasi yang dibangun.; dan kemungkinan kontrol terbatas terhadap komponen jaringan tertentu seperti firewall. Model layanan komputasi awan dapat digambarkan seperti yang terlihat pada gambar 2 dibawah ini. Gambar 2. Model Layanan Cloud sumber:

6 11 II.1.3 Model Pembangunan Komputasi Awan Model pembangunan (deployment) yang disebutkan National Institute of Standard and Technology NIST ada 4 jenis, yaitu: 1. Private cloud. Infrastruktur cloud yang disediakan secara khusus untuk digunakan oleh satu organisasi yang terdiri dari beberapa unit bisnis. Private Cloud dimiliki, dikelola dan di operasikan oleh organisasi, pihak ketiga, atau kombinasi keduanya, dan dapat berada pada suatu tempat yang sama ataupun berbeda. 2. Community cloud. Infrastruktur cloud yang disediakan secara khusus untuk digunakan oleh komunitas yang spesifik dari organisasi-organisasi yang memiliki kepentingan bersama. Community Cloud dimiliki, dikelola dan di operasikan oleh satu atau lebih organisasi dalam komunitas tersebut, pihak ketiga, atau kombinasi keduanya, dan dapat berada pada suatu tempat yang sama ataupun berbeda. 3. Public cloud. Infrastruktur yang disediakan secara terbuka untuk digunakan oleh masyarakat umum. Public Cloud dimiliki, dikelola dan di operasikan oleh perusahaan, akademis, atau organisasi pemerintah, atau kombinasi dari semuanya. Public cloud berada pada tempat yang ditentukan penyedia layanan cloud. 4. Hybrid cloud. Infrastruktur cloud yang terdiri dari dua atau lebih infrastruktur cloud yang berbeda (private, community atau

7 12 public) yang tetap unik, namun terikat pada standard atau paten teknologi yang memungkinkan portabilitas pada data dan aplikasi. Gambar 3. Model Pembangunan Cloud sumber: Gambar 3 menunjukkan model pembangunan komputasi awan yang ada saat ini. II.2 Service Oriented Architecture (SOA) Dewasa ini istilah SOA seringkali disebutkan sebagai suatu teknik solusi atau teknologi untuk menggabungkan beberapa layananan aplikasi. Menurut Judith Hurwitz (2007), SOA merupakan salah satu pendekatan dalam merancang suatu aplikasi dengan menggunakan kembali (reuse) dari komponen-komponen yang sudah ada sebelumnya. Sedangkan Michael Rosan, et al (2008) memberikan penyataan bahwa arsitektur perangkat lunak tradisional berfokus pada pembuatan aplikasi perangkat lunak, sedangkan SOA fokus pada pembuatan solusi dalam skala enterprise atau mencakup lintas organisasi, berdasarkan interaksi antara kebutuhan konsumer (biasanya proses bisnis) dan penyedia layanan (services).

8 13 Namun cara yang baik untuk mengerti SOA adalah keterkaitannya dengan keuntungan yang dihasilkan bagi bisnis. Menurut Anne Thomas (2005) tujuan utama dari SOA adalah untuk meningkatkan fleksibilitas dan kemampuan adaptasi memilih yang mana yang terbaik untuk dicapai dengan menyelaraskan Sistem Teknologi Informasi dengan proses bisnis. SOA erat kaitannya dengan tujuan strategis bisnis, dimana pendekatan SOA diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi proses bisnis suatu organisasi. Pendekatan SOA juga memiliki tujuan untuk meningkatan bisnis dan keselarasan teknologi. Sejalan dengan hal tersebut, Ashish Seth, et al. dalam jurnal Designing a SOA Based Model menuliskan bahwa pendekatan SOA memberikan banyak keuntungan termasuk mengurangi waktu pemasaran, meningkatkan keselarasan dalam perkembangan bisnis, mengurangi biaya dan resiko bisnis. Menurut Open Group, SOA ada sebuah gaya arsitektural yang mendukung orientasi layanan (services). Orientasi layanan adalah sebuah cara dalam konteks layanan dan pengembangan berbasis layanan dan hasil dari layanan. II.2.1 Konsep SOA Nicolai M Josuttis dalam buku SOA In Practice (2007) menuliskan bahwa SOA adalah suatu paradigma untuk merealisasikan dan memelihara proses bisnis pada sistem terdistribusi yang sangat besar. SOA terdiri dari 3 konsep teknik utama: 1. Layanan/Service, yaitu suatu fungsi bisnis. Fungsi ini bisa sederhana (menyimpan atau menerima data konsumer), atau kompleks (suatu proses bisnis untuk pemesanan pelanggan).

9 14 2. Enterprise Service Bus (ESB), yaitu infrastruktur yang memungkinkan saling interaksi atau interoperabilitas yang tinggi antara sistem terdistribusi untuk layanan. ESB mempermudah dalam mendistribusikan proses bisnis pada berbagai sistem yang menggunakan platform dan teknologi yang berbeda. 3. Loose Coupling, yaitu sebuah konsep untuk mengurangi ketergantungan sistem. Karena proses bisnis di distribusikan melalui berbagai backends, hal ini menjadi penting untuk meminimalkan efek dari modifikasi dan kegagalan. Namun ada harga untuk loose coupling, yaitu kompleksitas. Sistem terdistribusi yang loosely coupled lebih sulit untuk dikembangkan, dikelola dan di debug. II.2.2 Komponen dasar SOA Nicolai M Josuttis memberikan penjelasan mengenai komponen dasar yang perlu ada dalam penerapan SOA, yaitu: II Infrastruktur Infrastruktur adalah bagian teknikal dari SOA yang mengenable interoperabilitas yang tinggi. Infrastruktur dalam pemahaman SOA disebut Enterprise Service Bus (ESB). Tujuan utama dari ESB ini adalah memungkinkan kita memanggil layanan diantara berbagai sistem berbeda. ESB bertanggung jawab termasuk transformasi data, routing, berkaitan dengan keamanan dan reliability, manajemen layanan, monitoring dan pencatatan log.

10 15 II Arsitektur Arsitektur dibutuhkan untuk membatasi semua kemungkinan dari SOA yang akan menimbulkan pekerjaan lain, pemeliharaan sistem. Konsep SOA, perangkat SOA dan standar SOA memberikan ruang untuk keputusan yang spesifik yang perlu dibuat untuk menghindari kekacauan. Kita harus mengklasifikasikan tipe dari layanan, harus memutuskan berapa banyak yang loose coupling, membatasi model data dari antarmuka layanan, mendefinisikan kebijakan, peraturan dan pola, harus jelas dalam pembagian peranan dan tanggung jawab, harus memutuskan penggunaan teknologi, harus memutuskan standar versi mana yang akan digunakan, dan lain sebagainya. II Proses Satu hal yang membuat suatu sistem besar menjadi rumit adalah banyaknya orang dan tim yang tergabung. Konsekuensinya adalah akan memakan waktu yang panjang dari sebuah ide bisnis atau kebutuhan bisnis menjadi sebuah solusi yang berjalan dalam mode produksi. Karena bukan hanya satu orang atau sedikit orang yang mengkontrol segala sesuatunya, kita harus membuat sebuah proses baku, yaitu: 1. Model Proses Bisnis (Business Process Modelling/BPM) 2. Siklus Layanan (Service Lifecycle) 3. Pengembangan perangkat lunak berbasis Model

11 16 II Tatakelola Metaproses dari seluruh proses dan strategi SOA secara keseluruhan adalah tatakelola. Kita harus membuat proses yang benar dalam membangun SOA bagi organisasi. Hal ini berarti termasuk mencari orang-orang yang tepat yang mampu mengkombinasikan semua komponen dasar SOA untuk mendapatkan hasil yang dapat bekerja dan sesuai. Memiliki pengertian, tata kelola, dukungan manajemen, dan pekerjaan rumah merupakan faktor kunci untuk suksesnya SOA. II.2.3 Tantangan SOA Dengan segala keuntungan yang dijanjikan, pendekatan dengan metode SOA tentu memiliki tantangan tersendiri. Michael Rosen, et al (2008) menuliskan ada 4 hal yang menjadi tantangan dalam menerapkan SOA sepert yang diperlihatkan pada gambar 4: 1. Penggunaan Kembali. Penggunaan kembali (reuse) telah menjadi sesuatu yang ideal bagi pengembangan perangkat lunak selama beberapa dekade. Tapi beberapa obyek dan komponen gagal untuk memenuhi janji pelaku pasar. Saat ini, layanan atau services harapan selanjutnya untuk penggunaan kembali. Jika kita cukup pandai belajar dari masa lalu, kita bisa lebih sukses dengan layanan. Biar bagaimanapun, banyak keuntungan yang diharapkan organisasi dari penerapan SOA membutuhkan layanan-layanan yang ada dalam lingkungan organisasi tersebut

12 17 dapat digunakan kembali. Syarat arsitektur untuk memenuhi tantangan Penggunaan kembali adalah : a. Kemampuan untuk publikasi, pencarian, evaluasi dan registrasi konsumer sebagai layanan b. Kemampuan untuk mengelola dan menjaga siklus layanan dalam batasan organisasi c. Kemampuan untuk menjamin ketersediaan dan versi dari layanan d. Mekanisme untuk memisahkan siklus konsumer dari provider 2. Efisiensi dalam pengembangan. Melakukan pengembangan dengan lebih efisien berarti membangun fungsionalitas yang lebih banyak, dengan waktu yang sedikit dan biaya yang rendah. Dalam melakukan hal itu sangat bergantung berbagai faktor, termasuk penggunaan kembali layanan atau services dan kemampuan untuk memadukan aplikasi dalam layanan tersebut secara cepat. Hal ini membutuhkan pendekatan layanan dan solusi pengembangan yang berbeda dibandingkan cara yang dilakukan pada masa lampau. Syarat arsitektur untuk memenuhi Efesiensi dalam pengembangan adalah: a. Memiliki referensi arsitektur yang memberi panduan dalam pengembangan layanan.

13 18 b. Menggunakan BPM untuk mendefinisikan proses bisnis, berdasarkan komposisi layanan dan lapisan layanan. c. Memiliki proses yang efisien untuk mengelola integritas dari total layanan baik untuk provider ataupun konsumer berhubungan dengan visi dan bisnis dan model informasi. 3. Integrasi dari Aplikasi dan Data. SOA, berbasis layanan web (web services), menjanjikan untuk menyederhanakan integrasi dengan menyediakan konektivitas universal terhadap sistem dan data yang sedang berjalan. Persyaratan arsitektur yang diperlukan untuk integrasi adalah sebagai berikut: a. Memiliki enterprise, model semantik umum untuk berbagi informasi. b. Memiliki referensi arsitektur yang membedakan antara layanan bisnis dan layanan integrasi. c. Memiliki referensi arsitektur yang menjelaskan pola umum untuk integrasi. d. Memiliki kemampuan infrastruktur yang memungkinkan transformasi semantik antara sistem yang berjalan dengan model enterprise. 4. Kelincahan, Fleksibilitas dan Keselarasan. Hal ini muncul ketika suatu proses baru dapat dibuat dengan cepat dan efisien dari set layanan yang sudah ada. Mencapai kelincahan dan

14 19 fleksibilitas membutuhkan katalog yang mendaftarkan fungsi dan menyediakan data dari layanan yang ada. Persyaratan arsitektur yang diperlukan untuk memenuhi tantangan ini adalah: a. Memiliki sebuah referensi arsitektur yang mendefinisikan bisnis dan aspek informasi SOA dan hubungannya dengan perusahaan b. Memiliki model semantik umum yang digunakan untuk menginformasikan desain antarmuka layanan c. Menggunakan pengembangan berbasis model untuk memastikan kemudahan penelusuran antara model bisnis dan sistem yang di implementasikan d. Memiliki proses yang memungkinkan dan memvalidasi kesesuaian Gambar 4. SOA challenges sumber : Rosen, Michael., et al. (2008). Applied SOA: Service-Oriented Architecture and Design Strategies. p,12.

15 20 II.2.4 Referensi Arsitektur SOA Michael Rosen et al (2008) menjelaskan bahwa membuat dan menjaga sebuah referensi arsitektur adalah salah satu hal yang lebih penting namun sulit dalam penerapannya untuk SOA dan hal ini merupakan faktor kunci kesuksesan dalam mencapai tujuan SOA. Gambar 5 memperlihatkan mengenai referensi arsitektur SOA, dan referensi arsitektur SOA tersebut harus memenuhi kriteria berikut: 1. Mendukung konsep enterprise, khususnya subarsitektur dari bisnis, informasi, aplikasi dan teknologi. 2. Menentukan susunan dan taksonomi dari layanan dan tipe layanan 3. Mendefinisikan bagaimana layanan bisa sesuai dengan aplikasi enterprise secara keseluruhan, misalnya portal 4. Terintegrasi dengan proses pengembangan Gambar 5. SOA Reference Architecture sumber: Rosen, Michael., et al. (2008). Applied SOA: Service-Oriented Architecture and Design Strategies. p,12.

16 21 II.3 SOA dan Cloud Computing Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Ashis Seth, et al (2012) mengajukan pendapat bahwa Integrasi model SOA-Cloud, lebih efisien dalam hal biaya dan kemampuan adaptasi dibandingkan sistem ERP tradisional. Integrasi model SOA-Cloud yang diajukan oleh adalah ideal untuk organisasi skala kecil sampai medium dalam sisi keuntungan biaya. Menurut Luis Rodero Merino, et al (2010) SOA dapat digunakan untuk membangun sistem yang merupakan pengembangan potensi lebih lanjut dari komputasi awan (cloud computing). Rackspace, salah satu perusahaan besar penyedia layanan cloud menyatakan bahwa Cloud Service Oriented Architecture (C-SOA) adalah sebuah pendekatan arsitektural yang mempengaruhi sumberdaya komputasi awan selama memanfaatkan disiplin SOA untuk mendukung nilai bisnis yang besar. Rackspace menggambarkan C-SOA seperti pada gambar 6 dibawah ini: Gambar 6. SOA dan Cloud Computing sumber:

17 22 Tidak jauh berbeda, Wei-Tek Tsai (2010) menyatakan SOA dan cloud computing saling berhubungan, secara khusus, SOA merupakan pola arsitektur yang membantu menciptakan solusi bisnis, mengelola dan menggunakan kembali komponen-komponen yang ada, sementara cloud computing adalah suatu set yang membuat teknologi memberikan layanan lebih besar, platform yang lebih fleksibel bagi perusahaan untuk membangun solusi berbasis SOA. II.4 Studi Literatur Studi literatur terhadap jurnal ilmiah dilakukan untuk menggali informasi terkait integrasi SOA dan Cloud Computing. Berikut ini ringkasan studi literatur yang dilakukan dan dirangkum dalam format penulisan dalam tabel.

18 23 23 Tabel 1. Service-Oriented Cloud Computing Architecture Detail Literatur Latar Belakang Rumusan Masalah Metodologi Kesimpulan Judul: Service-Oriented Cloud Computing Architecture Tahun Terbit: 2010 Penulis: Wei-Tek Tsai*, Xin Sun, Janaka Balasooriya Implementasi cloud yang ada sekarang ini seringkali terisolasi dari implementasi cloud lainnya Isu yang ada pada arsitektur cloud computing saat ini: 1. Pengguna biasanya terikat pada satu penyedia cloud. 2. Komponen komputasi bersifat tightly coupled (ketergantungan). 3. Kurangnya dukungan SLA (Service Level Agreement). 4. Kuranganya dukungan multi-tenancy (penyewaan multi). 5. Kurangnya fleksibilitas terhadap antarmuka pengguna. Metode yang dilakukan peneliti adalah dengan melakukan survey, melakukan studi lliteratur, membangun prototipe desain, kemudian melakukan eksperimen dasar. SOCCA terdiri dari 4 lapisan arsitektur yang mendukung SOA dan Cloud Computing, yaitu Individual cloud provider Layer, Cloud Ontology Mapping Layer, Cloud broker Layer dan SOA Layer. Dengan menerapkan pendekatan SOCCA ini, memungkinkan aplikasi berjalan pada cloud yang berbeda dan saling berhubungan.

19 Tabel 2. Integrating SOA and Cloud Computing for SME Business Objective Detail Literatur Latar Belakang Rumusan Masalah Metodologi Kesimpulan Judul: Integrating SOA and Cloud Computing for SME Business Objective Tahun Terbit: 2012 Penulis: Ashish Seth, Himanshu Agarwal, Ashim Raj Singla Pendekatan SOA dan teknologi Cloud memberikan layanan bagi bisnis dalam hal ketangkasan yang semakin baik, kecepatan yang bertambah dan mengurangi biaya, dimana hal tersebut berdampak pada inovasi yang lebih baik dan juga efektifitas ROI. Bagi pelaku SME (Small Medium Enterprise), penting untuk mengetahui perbedaan platform, teknologi dan layanan yang akan digunakan untuk menunjang bisnis. Permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah adanya dua tantangan yang dihadapi dalam mengelola keuntungan bisnis yaitu: ancaman dari kompetitor dan harga untuk mengelola perubahan kebutuhan bisnis. Metode yang dilakukan peneliti adalah dengan melakukan studi literatur, melakukan testing dengan metode GQM (Goal/Question/Metrics) dan T-Test analysis Arsitektur integrasi SOA-Cloud yang diajukan oleh penulis merupakan model integrasi ideal bagi Small Medium Enterprise (SME) dalam hal keuntungan biaya, berdasarkan metode GQM dan T-Test analysis yang dilakukan penulis dalam mengajukan rancangan atau model integrasi SOA-Cloud

20 25 25 Tabel 3. SOA and Cloud Technologies, Two Pieces of the Same Puzzle Detail Literatur Latar Belakang Rumusan Masalah Metodologi Kesimpulan Judul: SOA and Cloud Technologies, Two Pieces of the Same Puzzle Tahun Terbit: 2010 Penulis: Luis Rodero Merino, et al. Sistem komputasi awan (Cloud Computing) dibangun dengan dasar yang sama yang diasosiasikan dengan SOA yaitu sederhana, spesifik dan berdasarkan standar API. Sekarang ini, teknologi Cloud Computing semakin berkembang dengan banyak layanan yang disediakan. Dan dalam mengakses atau menggunakan layanan cloud tersebut, seringkali diasosiasikan sebagai layanan SOA yang telah digantikan oleh Cloud. Penulis melihat bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi Cloud Computing, banyak persepsi menyatakan bahwa Cloud Computing telah menggantikan SOA. Dalam membangun hipotesanya, metode yang dilakukan penulis adalah melakukan studi literatur. Penulis menunjukkan dengan jelas bahwa teknologi Cloud Computing tidak menggantikan SOA. Justru keberadaan teknologi Cloud Computing merupakan bukti dampak dari apa yang SOA dapat lakukan dalam pengembagan di masa depan dalam dunia ICT.

21 Tabel 4. Role of SOA & Cloud Computing in IT Industry Detail Literatur Latar Belakang Judul: Role of SOA & Cloud Computing in IT Industry Tahun Terbit: 2012 Penulis: Dr. Vinay Goyal, Amit Jain Integrasi sistem menjadi tren di dunia industri IT saat ini. Merupakan tantangan bagi industri di tengah kemajuan teknologi cloud dan arsitektur SOA dalam pengembangan perangkat lunak untuk menyikapi kapan perlu menggunakan pendekatan SOA dan kapan penggunaan cloud diterapkan. Rumusan Masalah Metodologi Kesimpulan SOA dan Cloud Computing memiliki fungsi masing-masing dalam mendukung kebutuhan Industri atau bisnis. Namun ada keuntungan dan resiko yang dihadapi dalam implementasi SOA dan cloud. Penulisan dalam paper ini adalah menggunakan studi literatur dan metode perbandingan keuntungan dan resiko pada SOA. Implementasi SOA merupakan fundamental bagi integrasi teknologi enterprise untuk pertukaran informasi antar sistem dan diterjemahkan sebagai suatu layanan. Sedangkan cloud menawarkan fungsi IT sebagai komoditas yang memberikan biaya lebih rendah dibanding mengoperasikan fungsi IT secara internal

22 27 27 Tabel 5. Designing a SOA Based Model Detail Literatur Latar Belakang Judul: Designing a SOA Based Model Tahun Terbit: 2011 Penulis: Ashish Seth, Himanshu Agarwal, Ashim Raj Singla Perubahan permintaan bisnis saat ini berada pada tingkat kompetitif yang mengharapkan teknologi naik ke level dimana bisnis proses dibangun dengan pola yang dapat beradaptasi terhadap perubahan tanpa berdampak terhadap keseluruhan bisnis arsitektur organisasi. Rumusan Masalah Metodologi Kesimpulan Penulis mengangkat isu mengenai arsitektur SOA seperti apa yang dapat menjawab tantangan permintaan bisnis dan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan. Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah metode GQM (Goal / Question / Metrics), metode perbandingan (Comparison Method), dan metode faktor rasio (Factor Rating Method) Arsitektur SOA yang ditawarkan tidak terlalu memperhatikan platform yang dijalankan oleh layanan penyedia. Arsitektur ini di desain untuk menyediakan konektivitas layanan tunggal dan lapisan manajemen yang mengurangi waktu dan biaya pembangunan dan pada saat yang bersamaan dapat memenuhi kriteria perubahan.

23 28 Dari beberapa studi literatur diatas, dapat dipahami peranan SOA dan Cloud Computing, dan dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa integrasi SOA dan Cloud Computing menjadi kebutuhan bahkan merupakan tantangan bagi industri IT ataupun dunia enterprise dalam menunjang proses bisnis. Integrasi layanan pada cloud dengan menggunakan pendekatan SOA, adalah mungkin dilakukan dengan adanya syarat-syarat tertentu yang perlu dipenuhi dan dengan arsitektur tertentu yang memenuhi standar dari SOA dan Cloud Computing itu sendiri. II.5 Cloud Vendor Seiring perkembangan industri cloud, semakin banyak pula perusahaanperusahaan yang menjadi vendor atau penyedia jasa Cloud Computing. Dan beberapa diantaranya telah banyak digunakan dan menjadi perusahaan-perusahaan raksasa dalam industri layanan cloud. Beberapa diantaranya adalah Salesforce.com, Amazon Web Services, Google Cloud, dan Microsoft Azure. II.5.1 Salesforce.com Salesforce.com adalah vendor Software as a Service (SaaS) yang menyediakan aplikasi Customer Relationship Management (CRM) yang meliputi Salesforce Automation to Partner Relationship Management, Marketing, dan Customer Service. Salesforce memiliki banyak pilihan layanan, dan semua layanan yang ada pada Salesforce dikembangkan dengan platform yang mereka bangun sendiri yaitu force.com yang khusus digunakan untuk dapat berinteraksi dengan data-daata dan layanan yang ada didalam Salesforce.

24 29 II.5.2 Amazon Web Services (AWS) Amazon Web Services atau biasa yang dikenal dengan sebutan AWS adalah sekumpulan layanan berbasis Cloud Computing yang disediakan oleh Amazon sejak tahun Amazon yang pada awalnya dikenal sebagai web e-commerce, namun sekarang Amazon telah menambah layanannya dalam hal infrastruktur Cloud Computing. Amazon Web Services ini menyediakan layanan-layanan yang saling terintegrasi dan mudah untuk di kustomisasi. Pada tahun 2006, Amazon memperkenalkan Amazon s Elastic Compute Cloud (EC2) sebagai layanan web komersial yang menyediakan akses cloud kepada perusahaan dan pengguna individu untuk menyewa komputer storage yang bisa digunakan sebagai platform pengembangan aplikasi secara online. II.5.3 Google Cloud Google Cloud platform adalah layanan dari Google yang terdiri dari 4 komponen utama untuk membangun aplikasi berbasis cloud. Empat layanan tersebut adalah : 1. Google App Engine Google App Engine adalah layanan hosting yang disediakan Google. Untuk bisa membangun aplikasi menggunakan Google App Engine bahasa pemprograman dibolehkan untuk dipakai adalah Java, Python atau Go.

25 30 Google App Engine bisa digunakan untuk membuat website skala enterprise, membangun aplikasi berbasis web atau menjadi backend dari aplikasi mobile. 2. Google Compute Engine Google Compute Engine adalah layanan yang memperbolehkan pengguna mengkontrol secara penuh mesin server dengan pilihan sistem operasi yang disediakan. 3. Google Cloud Storage Google Cloud Storage adalah layanan penyimpanan data dari Google untuk para pengguna yang membutuhkan media penyimpanan yang besar. Cloud storage didesain untuk digunakan bersama dengan Google App Engine, namun Google Cloud Storage dapat juga digunakan untuk membangun aplikasi diluar Google App Engine. 4. Google Big Query Google Big Query adalah layanan yang digunakan untuk aplikasi Business Inteligence dan Datawarehouse. Target pasar dari layanan Google Big Query adalah perusahaan-perusahaan besar. II.5.4 Microsoft Azure Microsoft Azure, merupakan sistem operasi yang berjalan di atas cloud yang didesain untuk menjalankan aplikasi dan utilitas komputasi.

26 31 Teknologi bentukan Microsoft ini adalah sebuah bentuk implementasi Platform as a Service (PaaS) dari sebuah Cloud Computing. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk membangun sebuah aplikasi melalui cloud, baik berupa web application, cloud service, maupun aplikasi-aplikasi yang berjalan di atas virtual machine. Microsoft Azure memberikan layanan bagi para pengguna mulai dari create, deploy dan pendistribusian webservice secara cepat, tentunya Sistem operasi ini berjalan dengan adanya framework khusus Azure Service Platform. Microsoft Azure mempunyai 4 fitur penting, yaitu : 1. Service Management Dengan Microsoft Azure, pengguna diberikan kemudahan untuk membangun dan mengatur aplikasi yang dibuat. 2. Compute Dengan dukungan teknologi cloud dari Microsoft, pengguna diberikan jaminan performa dari komputasi yang dilakukan pada server cloud. 3. Storage Kapasitas media penyimpanan yang sangat besar juga tersedia dalam layanan Micsoroft Azure, sehingga pengguna dapat membangun aplikasi dan menyimpan data dengan leluasa. 4. Developer Experience Layanan yang ditawarkan oleh Microsoft Azure dikembangkan dengan adanya dukungan dan juga dari

27 32 pengalaman pengembang. Sehingga pengguna diberikan kemudahan dalam setiap aktivitas yang dilakukan dalam layanan cloud untuk melakukan deploy suatu aplikasi, pengalaman yang tidak jauh berbeda dengan melakukan deploy sebuah aplikasi dengan Visual Studio di komputer pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komputasi awan atau Cloud Computing

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komputasi awan atau Cloud Computing BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunaan komputasi awan atau Cloud Computing berkembang dengan signifikan. Perusahaan-perusahaan besar yang berorientasi terhadap penggunaan teknologi

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY

CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY CLOUD COMPUTING TECHNOLOGY FITRIANA FAJRIN S1 Teknik Informatika STMIK Tasikamalaya Powered by LibreOffice 4.2 2014 Daftar Isi 21.12.14 Fitriana Fajrin 2 1. Pengenalan Cloud Computing 2. Model Layanan

Lebih terperinci

Cloud Computing Windows Azure

Cloud Computing Windows Azure Cloud Computing Windows Azure CLOUD COMPUTING John mccarthy,1960 suatu hari nanti komputasi akan menjadi infrastruktur public seperti halnya listrik dan telepon. Larry Ellison, 1995 kita tidak harus menerangkan

Lebih terperinci

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( )

KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara ( ) KOMPUTASI AWAN ( CLOUD COMPUTING ) Disusun Oleh Arbiyan Tezar Kumbara (10.12.4406) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 BAB I CLOUD COMPUTING Cloud Computing atau komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A :

CLOUD COMPUTING PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A : PENGANTAR KOMPUTER & TI 1A : CLOUD COMPUTING Isram Rasal S.T., M.M.S.I, M.Sc. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 1 Cloud Computing 2 Cloud Computing Cloud

Lebih terperinci

Sementara itu, model mencakup formula, logika, dan cara menampilkan data.

Sementara itu, model mencakup formula, logika, dan cara menampilkan data. Sementara itu, model mencakup formula, logika, dan cara menampilkan data. Agar para pengguna bisa mengambil banyak manfaat dari sistem yang dibangun beberapa syarat agar sistem informasi bisa tetap dipakai

Lebih terperinci

Definisi Cloud Computing

Definisi Cloud Computing Definisi Cloud Computing Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu

Lebih terperinci

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud

Layanan Cloud Computing Setelah dijabarkan mengenai lima karakteristik yang terdapat di dalam sistem layanan Cloud Cloud Computing Cloud computing adalah komputasi berbasis internet, dimana server yang dibagi bersama menyediakan sumber daya, perangkat lunak, dan informasi untuk komputer dan perangkat lain sesuai permintaan.

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013

Konferensi Nasional Sistem Informasi 2013, STMIK Bumigora Mataram Pebruari 2013 1 Dipublikasikan Tahun 2013 oleh : STMIK BUMIGORA MATARAM Mataram-Indonesia ISBN : 978-602-17488-0-0 Panitia tidak bertanggung jawab terhadap isi paper dari peserta. 2 Makalah Nomor: KNSI-295 PEMETAAN

Lebih terperinci

PENGENALAN CLOUD COMPUTING

PENGENALAN CLOUD COMPUTING PENGENALAN CLOUD COMPUTING IRAWAN AFRIANTO, S.T., M.T. Definisi Cloud Computing Cloud Computing : Awan (internet) : Proses komputasi Teknologi komputasi komputer dengan memanfaatkan internet sebagai terminal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA Tri Wahyudi AMIK BSI YOGYAKARTA Jl. Ringroad Barat, Ambar Ketawang, Gamping Email:tri.twi@bsi.ac.id Abstrak Semakin pesatnya wisatawan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS)

BAB II DASAR TEORI 2.1. Komputasi Awan Berdasarkan Layanan Infrastructure as a Services (IaaS) Platform as a Service (PaaS) BAB II DASAR TEORI Komputasi awan (Cloud Computing) adalah sebuah teknologi yang menyediakan layanan terhadap sumber daya komputasi melalui sebuah jaringan. Dalam hal ini, kata awan atau cloud melambangkan

Lebih terperinci

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS

CLOUD-BASED INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY - LEARNING MANAGEMENT SYSTEM SOLUTIONS Open Educational Resources (OER) is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International License. Based on a work at http://denipradana.edublogs.org/ CLOUD TECHNOLOGY OVERVIEW

Lebih terperinci

Komputasi Awan (Cloud Computing)

Komputasi Awan (Cloud Computing) Komputasi Awan (Cloud Computing) Pergeseran media penyimpan Kecenderungan Komputer Ketersambungan / Interconnectivity Kemampuan sharing / berbagi Non stop operation / 24/7/365 Mengecil tapi menyebar Jadi...komputer

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure

Gambar 1.1 Contoh laporan billing di Windows Azure Komputasi Awan Saat ini telah berkembang sebuah teknologi yang dikenal dengan Cloud Computing atau juga dikenal dengan nama teknologi Komputasi Awan. Tujuan adanya Komputasi Awan ini sebenarnya adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE

ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE ANALISIS PEMANFAATAN LAYANAN BERBASIS CLOUD MENGGUNAKAN MICROSOFT AZURE TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan

Lebih terperinci

Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile

Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile Scientific Journal of Informatics, Vol. 1, No. 1, Mei 2014 ISSN 2407-7658 Implementasi Cloud Computing Menggunakan Metode Pengembangan Sistem Agile Much Aziz Muslim 1 & Nur Astri Retno 2 1 Program Studi

Lebih terperinci

1.2. Rumusan Masalah Batasan Masalah

1.2. Rumusan Masalah Batasan Masalah BAB I PENDAHULUAN Komputasi awan beberapa tahun belakangan menjadi topik yang menarik. Komputasi awan adalah generasi lanjut dalam pengelolaan sumber daya (resource). Saat ini komputasi awan mulai berkembang

Lebih terperinci

Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud

Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 T 5 Manajemen Kunci Pada Mekanisme Akses Kontrol Sistem Ujian Online Program Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Untrusted Public Cloud

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION

CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION CLOUD COMPUTING DAN PEMANFAATAN DALAM OFFICE AUTOMATION Oleh : 1. Muhammad Zakariyya A.143040268 2. Septika Maulida Ornasiswi 14304028 3. Azmi Fahrun Nisa 143040290 MATERI CLOUD COMPUTING?? CONTOH CLOUD

Lebih terperinci

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN

PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN PEMANFAATAN DAN PELUANG KOMPUTASI AWAN PADA SEKTOR BISNIS DAN PERDAGANGAN Oleh : EKA PUTRA MAHARDIKA P, ST, MTI Dosen Manajemen Informatika Universitas Suryadarma ABSTRAK Model komputasi telah berkembang

Lebih terperinci

2012 Pengantar Cloud Computing

2012 Pengantar Cloud Computing 2012 Pengantar Cloud Computing Alex Budiyanto alex.budiyanto@cloudindonesia.org http://alexbudiyanto.web.id/ Lisensi Dokumen:.ORG Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.ORG dapat disalin, disebarkan, dimodifikasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA Implementasi Untuk Memaksimalkan Layanan Pariwisata IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING UNTUK MEMAKSIMALKAN LAYANAN PARIWISATA Tri Wahyudi Program Studi Manajemen Informatik, AMIK BSI Yogyakarta Jl. Ringroad

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan perkembangan teknologi informasi telah membuat proses dan startegi bisnis berubah dengan cepat. Penggunaan perangkat teknologi informasi tidak lagi menjadi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PARADIGMA SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) UNTUK MEREALISASIKAN INTEROPERABILITAS DAN INTEGRITAS SISTEM INFORMASI.

PENGGUNAAN PARADIGMA SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) UNTUK MEREALISASIKAN INTEROPERABILITAS DAN INTEGRITAS SISTEM INFORMASI. Media Informatika Vol. 11 No. 1 (2012) PENGGUNAAN PARADIGMA SOA (SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE) UNTUK MEREALISASIKAN INTEROPERABILITAS DAN INTEGRITAS SISTEM INFORMASI Rini Astuti Sekolah Tinggi Manajemen

Lebih terperinci

2012 Pengantar Cloud Computing

2012 Pengantar Cloud Computing 2012 Pengantar Cloud Computing Alex Budiyanto alex.budiyanto@cloudindonesia.org http://alexbudiyanto.web.id/ Editor: Ivan Lanin Mulkan Fadhli Lisensi Dokumen:.ORG Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.ORG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Komputer pada dasarnya adalah sebuah mesin yang digunakan untuk menyelesaikan perhitungan matematis atau komputasi matematis. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan

Web Services merupakan salah satu bentuk implementasi dari arsitektur model aplikasi N-Tier yang berorientasi layanan. Perbedaan Web Services dengan Overview Web Service (sebagai software) adalah sebuah sistem didesain untuk mendukung mesin interoperabilitas untuk berinteraksi dalam jaringan. Seringnya Web service hanya berupa application programming

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I. 1 Statistik Penggunaan Internet di Indonesia. Sumber: (APJII, 2012) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi Internet saat ini telah mengubah pola bekerja manusia dengan perkembangan sistem komputasi secara terdistribusi yang dapat memudahkan orang bekerja dengan komputer

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING BERBASIS WEB EYEOS DI UNIVERSITAS MUSI RAWAS

IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING BERBASIS WEB EYEOS DI UNIVERSITAS MUSI RAWAS IMPLEMENTASI CLOUD COMPUTING BERBASIS WEB EYEOS DI UNIVERSITAS MUSI RAWAS PROPOSAL PENELITIAN Diajukan guna melakukan penelitian skripsi OLEH: IIN AKBAR 08142114 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Firewall : Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman DAFTAR ISTILAH APJII : Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Merupakan asosiasi yang bertujuan untuk mengatur tarif jasa internet yang ada di Indonesia BPPT : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

TOPIK. Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change

TOPIK. Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change 11. LOOKING AHEAD TOPIK Standards and Controls Cloud Forensics Solid State Drives Speed of Change STANDARD DAN KONTROL Standard Sampel disiapkan yang memiliki sifat yang sudah diketahui yang digunakan

Lebih terperinci

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS

Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS Pengantar Cloud Computing Berbasis Linux & FOSS Rusmanto Maryanto (rusmanto@gmail.com) Pemred Majalah InfoLINUX (rus@infolinux.co.id) Direktur LP3T-NF (rus@nurulfikri.co.id) Topik Utama Istilah Terkait

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Terdistribusi Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple, database yang saling berkaitan secara logik yang didistribusikan melalui

Lebih terperinci

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA)

SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Implemented using Web Services SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE (SOA) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 TUJUAN Mengerti konsep dasar dari Service Oriented Architecture (SOA). Memahami manfaat SOA. Mengerti kapan

Lebih terperinci

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi

Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer. KTP Online. Nama : Andreas NIM : Departemen Teknologi Informasi Pemrograman Aplikasi Berbasis Sistem Komputer KTP Online Nama : Andreas NIM : 1313004 Departemen Teknologi Informasi INSTITUT TEKNOLOGI HARAPAN BANGSA 2014 Kata Pengantar Puji Syukur kepada Tuhan karena

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANING TI029309

TUGAS MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANING TI029309 TUGAS MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANING TI029309 Implementasi ERP Pada Desa Tangimeyeh Negara Untuk Membantu Petani dan KUD dalam Mengelola Hasil Pertanian Padi Oleh : Ni Luh Putu Novi Ambariani 1304505106

Lebih terperinci

Firewall & WEB SERVICE

Firewall & WEB SERVICE Firewall & WEB SERVICE Definisi Firewall Umumnya ditempatkan pada batas network untuk membangun batas pinggir keamanan (security). Firewall digunakan untuk melindungi internal network dari eksternal yang

Lebih terperinci

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA

BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA BAB 1 Service Oriented Architecture 1.1 Evolusi SOA Dengan melakukan penelusuran evolusi pola-pola integrasi, maka dapat ditunjukkan bahwa SOA merupakan teknik integrasi yang dibangun berdasarkan teknologi

Lebih terperinci

No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012

No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012 No : 03/LMD/SPH/VI/2012 Jakarta, Juni 2012 Yang terhormat Bapak/Ibu Pimpanan Perusahaan (attn. IT Manager) Perihal : Penawaran Solusi Managed Cloud Server Dengan hormat, Pertama-tama kami ucapkan terima

Lebih terperinci

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH

S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH MUHAMAD EDWIN ALBAB 21060112130115 S-1 TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO JAWA TENGAH ABSTRAK Tuntutan akan media penyedia layanan penyimpanan data semakin hari semakin besar. Berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah pengguna aktif layanan internet selalu meningkat dari tahun ke tahun terlihat dari peningkatan lalu lintas data internet setiap tahunnya. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN BISNIS

PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN BISNIS PEMANFAATAN CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN BISNIS Anik Andriani Manajemen Informatika AMIK BSI Yogyakarta Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta Email: anik.andriani2011@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh: Moh. Idris Mar atul Karimah

Oleh: Moh. Idris Mar atul Karimah Oleh: Moh. Idris 07523006 Mar atul Karimah 07523039 DEFINISI: CLOUD COMPUTING : Awan (Internet) : Proses komputasi Penggunaan teknologi komputer untuk pengembangan berbasis Internet dengan piranti lunak

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina

PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS. Maria Christina Media Informatika Vol. 15 No. 1 (2016) PENGGUNAAN CLOUD COMPUTING DI DUNIA PENDIDIKAN MENENGAH DALAM PENDEKATAN TEORITIS Maria Christina Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir.

Lebih terperinci

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12

WEB SERVICES. Sistem terdistribusi week 12 WEB SERVICES Sistem terdistribusi week 12 Outline Kegunaan web service Sejarah bahasa pemrograman Perusahaan pengusul web service Arsitektur web service Keuntungan & kekurangan wes service Kegunaan web

Lebih terperinci

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN

Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis BAB 1 PENDAHULUAN Software-Defined Networking (SDN) Transformasi Networking Untuk Mempercepat Agility Bisnis ABSTRAK Software-defined Networking (SDN) adalah pendekatan baru untuk merancang, membangun dan mengelola jaringan

Lebih terperinci

DAMPAK SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE TERHADAP DUNIA BISNIS DAN PENDIDIKAN

DAMPAK SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE TERHADAP DUNIA BISNIS DAN PENDIDIKAN DAMPAK SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE TERHADAP DUNIA BISNIS DAN PENDIDIKAN Ikhsan Putra Kurniawan* *Peserta Kuliah Seminar(A) Semester Genap 2007/2008 Kelompok 255 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Teknologi Informasi Arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI

PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Media Informatika Vol. 9 No. 1 (2010) PENERAPAN SOA SEBAGAI ALTERNATIF PENGINTEGRASIAN MULTI SISTEM INFORMASI Ana Hadiana Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Institusi perguruan tinggi, baik dengan inisiatif sendiri maupun karena petunjuk dari pusat mulai memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) secara intensif.

Lebih terperinci

INTRO TO CLOUD COMPUTING

INTRO TO CLOUD COMPUTING INTRO TO CLOUD COMPUTING Kelompok 2 Adha Akbar (H1G112055) Rika Wahyuni (H1G112057) Ryan Hidayat (H1G112059) Nandang Eko Yulianto (H1G112063) Fahrizal Syahri Ramadhan (H1G11206 Cloud Computing Apa itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Restaurant adalah salah satu industri di dunia yang berkembang dengan cepat, khususnya di area perkotaan, sebagai tanggapan terhadap gaya hidup modern dengan fleksibilitas

Lebih terperinci

Cloud Computing dan Strategi TI Modern

Cloud Computing dan Strategi TI Modern 2012 Cloud Computing dan Strategi TI Modern Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen: Copyright 2012 CloudIndonesiA.or.id Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.or.id

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa

Lebih terperinci

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) 2012 Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id http://www.mislinux.org/ Lisensi Dokumen:.or.id Seluruh dokumen di CloudIndonesiA.or.id

Lebih terperinci

Teknologi Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing

Teknologi Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing Teknologi Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud Computing Deris Stiawan (Dosen Jurusan Sistem Komputer FASILKOM UNSRI) Sebuah Pemikiran, Sharing, Ide Pengetahuan, Penelitian Pendahuluan...

Lebih terperinci

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS

Basis Data 2. Database Client / Server. Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Basis Data 2 Database Client / Server Arif Basofi, S.Kom. MT. Teknik Informatika, PENS Tujuan Memahami bentuk-bentuk arsitektur aplikasi dalam database. Memahami konsep arsitektur: Single-Tier Two-Tier:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, khususnya di dalam dunia teknik informatika, penting bagi pelaku industri yang berkecimpung di dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat penting bagi banyak orang. Dengan internet kita dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat penting bagi banyak orang. Dengan internet kita dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, internet menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi banyak orang. Dengan internet kita dapat mengakses dan bertukar

Lebih terperinci

PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PENGEMBANGAN MODEL INSTRUMENTASI PENGUKURAN ONLINE BERBASIS CLOUD

PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PENGEMBANGAN MODEL INSTRUMENTASI PENGUKURAN ONLINE BERBASIS CLOUD PROPOSAL USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014 JUDUL KEGIATAN: PENGEMBANGAN MODEL INSTRUMENTASI PENGUKURAN ONLINE BERBASIS CLOUD I. Keterangan Umum: 1.Fungsi dan Sub Fungsi Program RPJMN : 2.Program RPJMN

Lebih terperinci

Analisis dan Desain Sistem Jaringan

Analisis dan Desain Sistem Jaringan Analisis dan Desain Sistem Jaringan Analisis dan Desain Terminal Server dan Cloud Computing Oleh: Halida Yanti (1106998) 1. Terminal Server Program Studi Pendidikan Teknik Infrmatika Jurusan Teknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin pesatnya perkembangan jaman, kemajuan tekonologi saat ini mengalami pekembangan yang sangat pesat menuju kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna teknologi.hal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1

BAB III ANALISIS. 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA III-1 BAB III ANALISIS 3.1 Model Penerapan BPM pada SOA Penerapan proses BPM pada sebuah organisasi akan mengakibatkan sistem yang digunakan terus berubah untuk mencapai proses bisnis yang lebih efisien dan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak

BAB II DASAR TEORI. Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak 10 BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Manajemen Konten Sebuah Sistem Manajemen Konten atau istilah asingnya Content Management System yang biasa disebut dengan CMS merupakan perangkat lunak dimana isi dari

Lebih terperinci

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Definisi Mobile Computing Mobile computing merupakan paradigma baru dari teknologi yang mampu melakukan operasional kerja

Lebih terperinci

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage)

PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage) PERCOBAAN 10 CLOUD COMPUTING (Network Attached Storage) 12.1 TUJUAN PEMBELAJARAN: Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep cloud computing Mengenalkan pada mahasiswa tentang konfigurasi FreeNAS pada jaringan.

Lebih terperinci

Security Issues in Cloud Computing : The Potentials of Homomorphic Encryption

Security Issues in Cloud Computing : The Potentials of Homomorphic Encryption REVIEW Security Issues in Cloud Computing : The Potentials of Homomorphic Encryption YULIANA 1212400150 ABSTRACT Keunggulan menempatkan cloud computing pada jaringan tidak dapat disangkal. Sudah jelas

Lebih terperinci

Model Implementasi Centralized Authentication Service pada Sistem Software As A Service

Model Implementasi Centralized Authentication Service pada Sistem Software As A Service JNTETI, Vol. 03, No. 1, Februari 2014 13 Model Implementasi Centralized Authentication Service pada Sistem Software As A Service Muhammad Arfan 1 Abstract The usage of cloud computing as continuously growing

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TI024329

TUGAS MAKALAH INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TI024329 TUGAS MAKALAH INTEGRASI DAN MIGRASI SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TI024329 Integrasi dan Migrasi Data Pendidikan Antar Instansi Sekolah Berbasis Cloud Computing dengan Menggunakan Smart Learning Guna Menyetarakan

Lebih terperinci

Cloud and Cloud Worker. Nur Imam Febrianto MCTS - Technical Specialist /

Cloud and Cloud Worker. Nur Imam Febrianto MCTS - Technical Specialist / Cloud and Cloud Worker Nur Imam Febrianto MCTS - Technical Specialist nurimam@skyline.id / nurimam@sti-group.co.id Profil Nama : Nur Imam Febrianto Email : nurimam@skyline.id / nurimam@sti-group.co.id

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING. Yenita Juandy. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132

CLOUD COMPUTING. Yenita Juandy. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) CLOUD COMPUTING Yenita Juandy Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail : yenitajuandy@gmail.com ABSTRAK Saat

Lebih terperinci

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan)

Arsitektur Web Service Web service memiliki tiga entitas dalam arsitekturnya, yaitu: 1. Service Requester (peminta layanan) 1. Pengenalan Web Service Definisi Web Service Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas dan interaksi antar sistem pada suatu jaringan. Web service

Lebih terperinci

CLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10

CLUSTERING & GRID COMPUTING. Sistem terdistribusi week 10 CLUSTERING & GRID COMPUTING Sistem terdistribusi week 10 Outline Komputasi terdistribusi dengan terkluster Komputasi terdistribusi dengan grid Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 02- Pemetaan Proses & Siklus ERP PENGELOLAAN PROYEK ERP Lingkungan struktur organisasi dalam implementasi ERP bisa disesuaikan dengan kebutuhan, karena struktur organisasi

Lebih terperinci

MEMILIH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERBAIK UNTUK ORGANISASI TUGAS E-BISNIS

MEMILIH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERBAIK UNTUK ORGANISASI TUGAS E-BISNIS MEMILIH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERBAIK UNTUK ORGANISASI TUGAS E-BISNIS disusun oleh Ganef Saputro 11.21.0565 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. menjadi sebuah utilitas umum. Cloud computing yang terdapat sekarang

BAB III LANDASAN TEORI. menjadi sebuah utilitas umum. Cloud computing yang terdapat sekarang BAB III LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dalam menyelesaikan permasalahan yang menyangkut laporan Kerja Praktek ini, yaitu : 3.1 Cloud Computing Konsep

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cloud computing atau komputasi awan merupakan salah satu contoh perkembangan teknologi informasi. Cloud computing adalah transformasi teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengambil keputusan. Data Warehouse sebagai sarana pengambilan keputusan, merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 Dalam menentukan dan mengambil suatu keputusan pada suatu perusahaan atau instansi diperlukan data-data yang diolah menjadi suatu informasi yang berguna bagi

Lebih terperinci

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network

Waktu yang lebih efisien. Lebih Aman. Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Memahami dan Memilih Tool Manajemen Network Mengapa memahami dan memilih Tool Manajemen network begitu penting? antara pemakaian dan performa berbagai macam tool manajemen network dalam grafik ditunjukkan

Lebih terperinci

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS

DAF WebProjector. Dynamic Application Form. Application Server. Service Control Manager (SCM) DB Connector RDBMS EASY DAF whitepaper Pendahuluan EASY DAF adalah suatu kerangka kerja (framework) pengembangan aplikasi yang digunakan oleh perusahaan kami untuk mengembangkan aplikasi intenet, secara cepat, handal dan

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STUDI KASUS KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING)

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STUDI KASUS KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING) TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STUDI KASUS KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING) Disusun Oleh: 1. Lintang Puspa Risa (F0314054) 2. Rhein Nur Darnadia (F0314084) Dosen: Adi Firman Ramadhan, SE, M.Ak, Ak. JURUSAN

Lebih terperinci

Cloud Computing Security

Cloud Computing Security Cloud Computing Security Josua M Sinambela, M.Eng CEH, CHFI, ECSA LPT, ACE, CCNP, CCNA, CompTIA Security+ Computer Network & Security Consultant, Digital Forensic Investigator Website: http://rootbrain.com

Lebih terperinci

Sistem Terdistribusi. S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T

Sistem Terdistribusi. S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T Sistem Terdistribusi S1 Sistem Komputer Musayyanah, S.ST, M.T 1 2 3 Overview Model Sistem Terdistribusi Trends in Distributed System Pengenalan Cloud Computing 4 Model Sistem Terdistribusi Sistem Client

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan mobile communication saat ini semakin cepat dan menjadi hal yang tidak bisa dihindarkan lagi. Dalam Santoso (2016), Michael Facemire berdasarkan

Lebih terperinci

PROPOSAL. Hudi Kusuma Bharata /14/2009

PROPOSAL. Hudi Kusuma Bharata /14/2009 PROPOSAL Pengembangan Framework Aplikasi berbasis SOA (Service-Oriented Architecture) untuk Integrasi Aplikasi-2 Bisnis di PT XYZ Hudi Kusuma Bharata - 341208719 11/14/2009 Abstraksi: Membuat framework

Lebih terperinci

IT Infrastructure and Emerging Technologies

IT Infrastructure and Emerging Technologies Chapter 5 IT Infrastructure and Emerging Technologies 5.1 2007 by Prentice Hall LEARNING OBJECTIVES Tentukan infrastruktur TI dan menjelaskan komponenkomponennya. Mengidentifikasi dan menggambarkan tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang pendahuluan, yang mencakup latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan, metodologi, serta sistematika pembahasan dari Tugas Akhir ini. 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

DBaaS : Database as a Services menggunakan Oracle Enterprise Manager 12c (Tulisan Pertama)

DBaaS : Database as a Services menggunakan Oracle Enterprise Manager 12c (Tulisan Pertama) 2013 DBaaS : Database as a Services menggunakan Oracle Enterprise Manager 12c (Tulisan Pertama) Berkah I. Santoso berkahs@cloudindonesia.or.id Lisensi Dokumen:.OR.ID Lisensi Atribusi-Berbagi Serupa Creative

Lebih terperinci

CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN. Wiwin Hartanto 1

CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN. Wiwin Hartanto 1 CLOUD COMPUTING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN Wiwin Hartanto 1 wiwinhartanto@unej.ac.id Abstract: The development of technology requires a variety of activities that can be easily accessible regardless

Lebih terperinci

ITSP Product Offering

ITSP Product Offering ITSP Product Offering Solusi TI yang komprehensif untuk kelangsungan bisnis Anda Enterprise Resiliency Services Data Center Design & Construction Data Center Migration Enterprise Infrastructure Managed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan

Lebih terperinci

Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013

Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013 Linux with CloudComputing UbuntuOne. Kelompok Studi Linux UNG 2013 About KSL Kelompok Studi Linux adalah sebuah Kelompok Belajar yang dibentuk untuk mempelajari tentang perangkat lunak OpenSource / Linux.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengembangan Web api Pada Sistem Assesmen Dan Berbasis Tag Sebagai Pembantu Penyusunan Strategi Pembelajaran

Lebih terperinci

Cloud Computing : Solusi ICT? ABSTRAK

Cloud Computing : Solusi ICT? ABSTRAK Cloud Computing : Solusi ICT? 1 Ahmad Ashari, 2 Herri Setiawan, 1 Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas MIPA, Universitas Gadjah Mada 2 Prodi Teknik Informaitka, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 MKK-3161 E-BisnisE INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4 Infrastruktur Dasar E-Bisnis Infrastruktur e-bisnis adalah arsitektur hardware, software, konten dan data yang digunakan untuk memberikan layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan bisnis memaksa organisasi untuk BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Teknologi informasi telah berkembang dengan cepat dan mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi baik pemerintah maupun lingkungan bisnis. Perubahan lingkungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah dan Perkembangan Menurut http://www.cloudindonesia.org/apa-itu-cloud-computing.html : Asal usul istilah Cloud Computing pada mulanya berasal dari penggunaan gambar awan

Lebih terperinci