Perancangan Sepatu Casual untuk Pria Muda dengan Keywords Simple dan Dinamis
|
|
- Farida Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Perancangan Sepatu Casual untuk Pria Muda dengan Keywords Simple dan Dinamis Mochamad Ersjad Mahasiswa Program Studi Desain Produk Universitas Paramadina Jakarta ABSTRAK Alas kaki adalah produk penting yang dijadikan sebagai pelindung kaki terutama telapak kaki. Alas kaki berfungsi melindungi kaki agar tidak cidera dari kondisi lingkungan seperti permukaan tanah yang berbatu-batu, berair, debu, panas, maupun dingin. Kaki sebagai bagian dari tubuh yang bersentuhan langsung dengan lingkungan sangat membutuhkan perlindungan yang lebih. Alas kaki juga berfungsi sebagai bagian dari gaya berbusana (fashion). Alas kaki secara umum dapat dikelompokkan menjadi sandal dan sepatu. Dalam penulisan ini, akan dibahas mengenai sepatu. Sepatu terbuat dari berbagai material seperti kayu, plastik, karet, kulit, dan tekstil serat tanaman. Sebelum memakai sepatu, orang sering menggunakan kaos kaki yang berfungsi sebagai penyerap keringat dan kelembaban sehingga kaki lebih bersih dan higienis. Dalam kehidupan yang paling mendasar, menjalani rutinitas keseharian menggunakan sepatu untuk pelindung kaki menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Hal ini terkadang membuat para pengguna merasa terbebani karena adanya waktu yang terbuang percuma saat ingin menggunakan atau melepaskan sepatu. Contohnya saja sepatu yang menawarkan fitur tali, atau kombinasi tali dengan vercro, yang membuat proses pemasangan dan pelepasan sepatu dari kaki menjadi lebih lama. Aktifitas rutin harian yang sibuk terutama pria, membuat pengguna begitu peduli terhadap waktu mereka. Sehingga dalam hal penggunaan sepatu pun, dibutuhkan perancangan terhadap sepatu yang mudah dalam penggunaanya. tidak membebani pengguna dalam tahapan kerjanya. Kata kunci : Sepatu, casual,easy to wear.
2 PENDAHULUAN Jakarta adalah ibu kota negara kita tempat dimana pusat ekonomi dan pemerintahan Indonesia. Gedung pencakar langit dengan berbagai jenis kantor bertebaran di kota besar ini. Dunia perkantoran sebagai dunia tempat beraktifitasnya para profesional muda, mengharuskan mereka untuk menggunakan pakaian yang sesuai dengan beragam kegiatan yang dilakukan. Salah satu perlengkapan berpakaian tersebut adalah sepatu. Sepatu tersebut bermacam-macam bentuknya dengan jenis material yang berbeda-beda. Sepatu pada umumnya berbahan kulit atau kanvas. Sepatu berbahan kulit tersebut juga memiliki masalah mendasar yaitu kurang cocok untuk digunakan pada iklim tropis yang cuacanya hujan atau panas. Harus ada pemilihan material kulit yang tepat agar masalah tersebut dapat diminalisir. i Kaki akan menjadi lembab dan berbau sehingga bakteri akan berkembang dan tentunya sepatu menjadi tidak bersih. Dilansir Dailymail, sebuah studi yang dilakukan oleh University of Arizona menyebutkan bahwa unit bakteri yang ditemukan pada bagian luar sepatu. ii Sepatu kulit juga susah dibersihkan karena kulit pantang dibersihkan oleh air dan disikat, karena mengakibatkan kulit cepat rusak dan tidak awet. iii Karyawan yang rata-rata memakai sepatu sekitar tujuh jam lebih (pagi sampai sore) mempunyai kemungkinan resiko mendapatkan penyakit kulit akibat bakteri dan jamur lebih besar. Dalam menjalani aktifitas harian yang mengharuskan seseorang untuk berinteraksi dengan dunia luar membuat tingkat kesibukan kota Jakarta semakin meningkat. Aktifitas yang semakin meningkat membuat setiap orang harus memperhatikan setiap detail waktu yang mereka habiskan untuk melakukan sebuah aktifitas. Salah satu aktifitas keseharian yang terlihat sederhana namun cukup membuat waktu terbuang sia-sia adalah menggunakan sepatu terutama sepatu yang bertali. Ada beberapa bentuk sepatu yang menawarkan kemudahan memakai dan melepaskan sepatu. Salah satunya adalah penggunaan vercro pada sepatu, yang memudahkan pemakai untuk memakai dan melepas sepatu. Material lain yang juga sering digunakan adalah karet (rubber) sehingga mudah dipakai dan dilepas. Penggunaan vercro umumnya digunakan untuk sepatu casual, dan tidak untuk sepatu formal. Melihat permasalahan tersebut, maka dibutuhkan sebuah solusi perancangan sepatu yang mudah digunakan dan dilepaskan menggunakan vercro dan sepatu yang tidak membuat kaki pengguna berkeringat dengan cara menambahkan ventilasi udara.
3 Ergonomi Pengertian desain menurut wikipedia.com sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata "desain" bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, "desain" memiliki arti "proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru". Sebagai kata benda, "desain" digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Proses perancangan sebuah produk khususnya sepatu pada umumnya memperhitungkan beberapa aspek antara lain fungsi dan ergonomi, bentuk dan estetika, produksi, konsumen, dan material. Teori ergonomi yang pada penulisan ini lebih kepada ergonomi sepatu. Antropometri sebagai bagian dari kajian ergonomi adalah ilmu yang mempelajari ukuranukuran tubuh manusia. Kata Antropometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu antropos yang berarti manusia dan metrein yang berarti ukuran. Data antropometri sangat dibutuhkan untuk mengetahui ukuran kaki pengguna sepatu tersebut. Gambar 1. Antropometri kaki Sumber : Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya Pada antropometri kaki, beberapa bagian yang perlu diukur adalah : 1. Panjang kaki (A) 2. Lebar kaki (B) 3. Jarak antara tumit dengan telapak kaki yang lebar (C)
4 4. Lebar tumit (D) 5. Lingkar telapak kaki (E) 6. Lingkar kaki membujur (F) Gambar 2. Bagian penting dalam mengukur Kaki Sumber : Dalam merancang atau membuat desain secara massal maka ukuran dan bentuk sepatu harus menyesuaikan dengan standar antropometri yang ada, sebab bila tidak dengan standar ergonomi akan berdampak buruk bagi pengguna produk sepatu tersebut. Anatomi Kaki Anatomi kaki dibutuhkan sebagai data untuk mengetahui bagian-bagian penting pada sepatu yang harus dibuat senyaman mungkin agar tidak menciderai penggunanya. Gambar 3. Anatomi Kaki Sumber :
5 Klasifikasi Sepatu Berikut klasifikasi sepatu untuk pria berdasarkan bentuk dan kegunaannya. iv No Tipe Keterangan Gambar 1 Clogs Clogs - biasanya bagian atasnya dibuat di salah satu bagian dan tertuju ke sol oleh paku. Kadangkadang clog dibuat dalam satu bagian dan tidak memiliki - atau perlu - terpisah, diterapkan sol luar 2 Espadrilles Juga disebut sepatu pantai dan telah dianyam sol fiber yang tidak lebih tebal dari 2,5 cm. Pada umumnya tidak memiliki tumit. 4 Hiking or walking boots Digunakan sebagai sepatu yang menghadapi medan berat seperti di hutan. Biasa digunakan untuk mendaki gunung. 5 6 Mocchasines (American Indian type) Neoprene footwear menggunakan satu potongan bahan kulit tradisional yang lembut - untuk membentuk baik tunggal dan atas (atau bagian dari atas). Hal ini membuat sulit untuk mengidentifikasi di mana sentuhan akhir sol bagian luar dan Upper berawal. Biasanya digunakan dalam menyelam dan olahraga air. Jika neoprene bagian atas yang ditutupi atau dilaminasi dengan tekstil di kedua sisi, maka itu digolongkan sebagai neoprane yang terbuat dari tekstil. Jika bagian atas tidak meliputi tekstil, atau tertutup hanya pada satu sisi, maka diklasifikasikan sebagai neoprane yang terbuat dari rubber. 7 Safety footwear sepatu di mana bagian toecap yang terbuat dari logam. 8 Keds Sepatu yang digunakan sebagai sepatu olahraga, acara non formal, dan lain-lain.
6 Perancangan sepatu, bertujuan untuk memberikan kemudahan penggunaan, oleh karena itu dipilih tipe mocchasine. Berikut anatomi mocchasine untuk pria pada gambar di bawah ini dengan poin-poin perubahan sebagai ide perancangan. Gambar 4. Anatomi Sepatu Sumber :Mochammad Ersjad 2014 Berikut keterangan anatomi sepatu mocchasine di atas : 1. Sole merupakan seluruh bagian bawah sepatu dari depan ke belakang. 2. Upper merupakan seluruh bagian atas / penutup sepatu. 3. Counter atau back construction merupakan bagian yang agak keras yang membantu menjaga bentuk sepatu. Counter ini membantu memperkuat belakang dari sepatu. 4. Outsole merupakan bagian terbawah dari sepatu yang bersentuhan dengan tanah. Bahan pemuat Outsole ini beragam, bisa karet, plastik, kulit keras bahkan kayu. 5. Toe cap terdapat di ujung sepatu bagian atas. Ada banyak ragam dari Toe Cap yang berfungsi sebagai bagian dekorasi dan pelindung jari ini. v Berdasarkan gambar anatomi mocchasine di atas, ide perancangan yang memberikan solusi terhadap permasalahan adalah perancangan sirkulasi udara pada bagian upper dan pengencang yang memudahkan pengguna dalam memasang dan melepas sepatu di bagian tongue. Permasalahan dan Kebutuhan Konsumen Kebutuhan pengguna akan sepatu dikarenakan aktivitas yang memerlukan perlindungan pada kaki dan sepatu sebagai penggambaran jati diri serta status sosial seseorang. Desain sepatu harus didasarkan terutama pada anatomi dan fungsi mekanik kaki manusia. Pertimbangan kedua adalah tujuan penggunaan alas kaki yang akan menentukan pilihan bahan dan struktur dari sepatu. Gaya dan fashion pada penampilan luar sepatu jangan sampai mengorbankan kenyamanan vi. Beberapa masalah yang ditimbulkan karena desain
7 sepatu yang tidak tepat dan kebersihan yang tidak terjaga yaitu penyakit kaki atlit dan bau kaki yang disebabkan oleh jamur dan infeksi bakteri. vii Penyakit kaki atlit atau yang dikenal dengan Tinea pedis merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur superfisial pada pergelangan kaki, telapak, dan sela-sela jari-jenis jamur yang biasa menyerang yaitu Epidermophyton, Trcihopyton, Microsporum, dan C.albicans, yang dapat ditularkan secara langsung. Penyakit ini banyak terdapat pada daerah tropis dan sering menyerang pada orang dewasa yang setiap hari harus memakai sepatu tertutup. viii Kebutuhan konsumen terhadap sepatu sebagai bagian dari fashion harus menyesuaikan dengan tren yang berkembang. Seperti yag ditulis di dalam buku Metroseksual in venus: Pahami Perilakunya, Bidik Hatinya, Menangkan Pasarnya (Kartajaya,2004) bahwa sejumlah 82% pria Inggris menilai bahwa penampilan diri memiliki peran signifikan dalam menunjang aktivitas bisnis mereka, sementara persentase responden pria yang setuju dengan pernyataan ini di Jakarta mencapai 93,2%. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar sepatu di Jakarta sangat besar. Salah satu tren sepatu yang berkembang pada tahun 2011 adalah sepatu tipe mocchasine. Desain mocchasine ini menjadi tren untuk dipakai saat bekerja dan dipakai secara formal. Mocchasine juga mengalami evolusi atau perubahan dalam material yang digunakan, seperti material croslite seperti digunakan pada Material dan Warna Material yang biasa akan digunakan untuk pembuatan sepatu adalah kulit suede. Suede leather adalah jenis kulit yang diproses khusus yaitu dengan menghilangkan bagian kulit ari dengan teknik khusus. Untuk perawatan dari kulit jenis ini cukup dibersihkan menggunakan shampoo, bukan detergen dan digosok dengan sikat gigi yang halus. Material suede merupakan bahan alami yang memiliki warna terbatas karena daya serap material alami terhadap zat perwarna. Poliuretan dengan pewarnaannya dapat menghasilkan kemungkinan warna yang lebih beragam. Teori Brewster tentang warna pertama kali dikemukakan pada tahun Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi empat kelompok yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini tersusun dalam lingkaran warna Brewster. ix Berdasarkan teori warna tersebut maka warna-warna yang sering digunakan dalam dunia profesional perkantoran adalah warna hitam, putih, coklat, dan abu-abu. Coklat memiliki simbol netral, aman, dan perlindungan. x Selain itu, coklat juga mencerminkan tradisi dan segala sesuatu yang berbau kebudayaan.
8 Tabel 1. Metode Desain dalam perancangan sepatu casual No Tahapan Keterangan 1 Divergen Brief Design (pencarian ide tentang perancangan sepatu casual) Pendataan (observasi awal tentang sepatu casual) Analisa (menganalisa data awal yang telah dikumpulkan) 2 Tranformasi Program Desain (latar bekang Permasalahan) Permasalahan (Permasalahan pada konsumen dan desain sepatu casual yang ada) 3 Konvergen Pengembangan Desain (Desain awal sampai Desain akhir) Seleksi dan keputusan Desain (Desain terpilih) Model (Prototype) Evaluasi Solusi Desain Berdasarkan masalah yang diangkat terkait dengan kebutuhan konsumen akan sebuah sepatu casual, maka solusi yang dipaparkan adalah sebagai berikut : Tabel 2. Permasalahan, solusi dan solusi desain No Permasalahan Solusi Solusi Desain 1 Bagian upper sering tidak Jangan membuat logo Merancang sepatu yang nyaman saat bersentuhan lama yang timbul pada tidak menggunakan logo dengan telapak kaki saat permukaan upper karena dengan material keras, dan berjalan. sangat mengganggu saat berjalan, selain itu desain upper harus ergonomi. sepatu rancangan sesuai dengan studi ergonomi. 2 Material upper pada sepatu Bentuk upper pada Merancang sepatu yang kulit terasa lembab saat dipakai sepatu harus ergonomis ergonomis, menggunakan lama. dan material upper harus material upper yang lembut pada kaki. lembut serta mempunyai Sirkulasi udara juga ventilasi udara. harus bagus pada sepatu.
9 3 Saat memakai sepatu tali sangat repot karena harus duduk di lantai terlebih dahulu. Jangan memakai sepatu yang menggunakan tali. Merancang sepatu yang menggunakan karet tau vercro. 5 Desain yang sudah ada di pasaran kurang dieksplorasi secara bentuk, terutama sepatu tipe mocchasine Desain bentuk harus mempunyai inovasi bentuk dan fungsi. Membuat sepatu mocchasine yang secara bentuk dapat memudahkan pengguna dalam memasang dan melepaskan sepatu sehingga tidak kerepotan serta tidak membuat kaki berkeringat. Ide Desain Berdasarkan permasalahan dipaparkan, maka ide desain sebagai solusi desain itu sendiri adalah membuat sepatu casual yang mudah digunakan dan dilepas dari kaki, serta mempunyai ventilasi udara agar kaki tidak cepat berkeringat dan bau. Pencarian bentuk awal sebuah sketsa desain pun harus diawali oleh imageboard sebagai sebuah papan inspirasi untuk menentukan kata kunci dalam hal styling (penggayaan).
10 Gambar 1. Imageboard casual Sumber : Mochamad Ersjad 2012 Dimana imageboard dalam perancangan ini berdasarkan atas kata kunci yaitu simple,dinamis dan casual. (Gambar 1).
11 Sketsa Desain Akhir Gambar 2. Sketsa desain akhir Sumber : Mochamad Ersjad 2012 Desain akhir adalah desain yang dianggap paling memberikan solusi secara efektif dan efisien dari permasalahan yang diangkat di dalam perancangan ini (Gambar 2.). Prototype Desain Akhir Gambar 3.Model Sepatu hasil rancangan Sumber : Mochamad Ersjad 2012
12 Pembuatan model dari desain akhir perancangan adalah sebuah hal yang harus dilakukan untuk membuktikan dan mengevaluasi desain akhir sesuai dengan indikator perancangan sepatu casual yang mudah dipasang dan dilepas serta mengurangi resiko kaki kaki berkeringat. (Gambar 3). Kesimpulan Dari hasil studi desain dan proses yang dilakukan, sepatu casual digunakan oleh para profesional muda yang aktif dan stylish, yang membutuhkan sepatu yang mudah digunakan dan memiliki sistem sirkulasi udara sehingga suhu pada bagian dalam sepatu tidak terlalu tinggi. Hasil perancangan memiliki berbagai kemudahan. Sepatu tersebut mudah di buka-pasang dan membuat pengguna nyaman menggunakannya dengan adanya bantuan sirkulasi udara pada sepatu. ENDNOTES i ii iii iv v vi vii viii ix http ://id.wikipedia.org/ x DAFTAR PUSTAKA Eko, N. ( September 2008). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya. Khan,Matin.Consumer Behaviour and Advertising Management.2006.New Delhi : New Age Publiseher Ravindra S. Goonetilleke and Ameersing Luximon, Designing for Comfort: A Footwear Application Human Performance LaboratoryHong Kong University of Science and technologyclear Water Bay, Hong Kong
Perancangan Sneakers yang Mudah Dibersihkan
Perancangan Sneakers yang Mudah Dibersihkan Fajar Abdillah Mahasiswa Program Studi Desain Produk Industri Universitas Paramadina Jakarta ABSTRAK Pelindung tubuh untuk bagian kaki yang sekarang kita sebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki, khususnya sepatu memiliki tujuan tersendiri bagi para pemakainya, berbagai jenis dan model sepatu yang berbeda-beda sudah banyak dibuat dan dikembangkan.
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK PERANCANGAN 1. Pengertian Sepatu Pada awalnya perkembangan sepatu adalah sebagai protection of the foot,
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Karya sejenis 1.1. Sepatu Boots Pengguna sepatu boots sekarang dapat memilih jenis apa yang akan mereka kenakan, apakah sepatu boot kulit, sepatu boot kanvas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara tropis yang memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Sebagian besar penduduk Indonesia menggunakan motor sebagai alat transportasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan pangan, papan dan sandang. Kebutuhan tersebut tidak pernah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki beberapa kebutuhan pokok yang dapat dikelompokan menjadi kebutuhan pangan, papan dan sandang. Kebutuhan tersebut tidak pernah lepas untuk menunjang
Lebih terperinciBAB II. METODE PERANCANGAN
BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu wedges memiliki ciri tersendiri yaitu terdapat pada bagian solnya yang tebal dan mengikuti tapak kaki wanita. Sepatu wedges memberikan efek tinggi saat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pemanfaatan bahan kulit asli yang dihasilkan dari kulit hewan bisa mempengaruhi kesinambungan kehidupan hewan. Oleh karena itu diharapkan bisa
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP PERANCANGAN
BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan 1. Fungsi Sandal dan totebag
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan 1. Fungsi Sandal dan totebag Tabel03 : Fungsi sandal dan totebag SANDAL FUNGSI TAS TOTE BAG Sandal berfungsi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Proses perancangan Bahan dasar Serat katun Tali katun Pewarnaan Simpul Eksplorasi Hasil eksplorasi terpilih Perancangan produk Proses produksi KARYA Proses perancangan 42
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Desain Sepatu Casual Pria Lama
80 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisa Kebutuhan Konsumen Sepatu memiliki tujuan tersendiri bagi para pemakainya, berbagai jenis dan model sepatu yang berbeda-beda sudah banyak dibuat dan dikembangkan. Tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun jenis pekerjaan dapat menyebabkan penyakit akibat kerja. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial mempengaruhi kesehatan pekerja. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja antara lain faktor
Lebih terperinciBriefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian
BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mikosis adalah infeksi jamur. 1 Dermatomikosis adalah penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mikosis adalah infeksi jamur. 1 Dermatomikosis adalah penyakit jamur yang menyerang kulit. 2 Mikosis dibagi menjadi empat kategori yaitu: (1) superfisialis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia Tugas Akhir. Yogya karta: Institut Seni Indonesia Yogyakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Skateboarding mulai muncul pada tahun 1930-an. Di California selatan, skateboard terbuat dari kayu peti buah dengan roda yang dipasang pada bagian bawah. Model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan kebutuhan dasar manusia sepanjang hidupnya. Semakin tinggi taraf ekonomi seseorang, kebutuhan berbusana juga akan meningkat. Peningkatan tersebut dapat
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Sepatu sebagai sebuah produk yang telah banyak tersebar luas di dunia memiliki tempat tersendiri di hati orang-orang yang menggemari sepatu. Sepatu tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi, dimana telah mengenai 20-25% populasi dunia. Penyebab utama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatomikosis superfisialis merupakan jenis infeksi yang paling sering terjadi, dimana telah mengenai 20-25% populasi dunia. Penyebab utama dermatomikosis superfisialis
Lebih terperinciBAB II. Metodologi Perancangan
BAB II Metodologi Perancangan A. Orisinalitas Sebuah desain tidak mungkin tercipta tanpa ada unsur-unsur pembentuknya dan tidak akan indah atau menarik di lihat tanpa mempertimbangkan prinsipprinsip desain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain yang memberikan pelayanan atau fasilitas pada kegiatan hidup manusia. Membuat desain mebel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk kebutuhan sandang. Kehidupan sehari hari manusia tidaklah pernah terlepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alas kaki adalah kebutuhan primer dalam kehidupan manusia. Dari tiga kategori kebutuhan primer, sandang, pangan, papan. Alas kaki termasuk salah satu bentuk kebutuhan
Lebih terperinciBAB V KONSEP DESAIN. Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah:
BAB V KONSEP DESAIN Berdasarkan hasil studi dan analisa, maka didapatkam kriteria produk perancangan desain ini ialah: Gambar 5.1. Konsep desain. 5.1. Penerapan Solusi Desain pada Produk Berdasarkan hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ready-to-wear di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat, banyak para desainer dan brand lokal bermunculan dengan karakteristik yang berbeda-beda dan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk sejenis yang berkaitan dengan dompet kulit yang ingin penulis buat yaitu dompet kulit produksi Guten Inc. Dompet Guten Inc dibuat khusus untuk pria dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memburuknya kualitas kesehatan umum masyarakat di kota-kota besar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Sebagian besar penduduk yang hidup dan tinggal di kota besar di Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu mereka di dalam kota/ruangan. Realita kehidupan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA-1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Melihat dunia fashion yang dinamis, selalu berkembang dan memiliki perubahan seiring berjalannya waktu dan kebutuhan yang meningkat. Desain-desain ready to wear yang
Lebih terperinciA. Bagan Pemecahan Masalah
39 BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Dampak Fast Fashion dan Pewarna Sintetis Permasalahan Merancang karya tekstil dengan eco printing yang maksimal dengan menggunakan potensi alam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etika Profesi 2.1.1 Definisi Etika Etika menurut Rini dan Intan (2015:3), berasal dari kata Yunani Ethos (Ta Etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pabrik yang bergerak dalam perakitan cenderung mengarah pada cara pembuatan produknya, khususnya produk yang dimaksudkan adalah sepatu buccheri wanita. Cara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang penting di lingkungan sekolah maupun universitas. Pada proses belajar mengajar ini diperlukan suatu fasilitas
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PE A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Dengan popularitas yang semakin meningkat dari jam tangan, selain alat penunnjuk waktu banyak pengguna jam tangan yang
Lebih terperinciDesain Alas Kaki Casual untuk Anak Perempuan Usia 8-12 Tahun dengan Eksplorasi dan Aplikasi Motif Batik Anak
Desain Alas Kaki Casual untuk Anak Perempuan Usia 8-12 Tahun dengan Eksplorasi dan Aplikasi Motif Batik Anak Sakina Mutiara Rahmawati dan Primaditya, S.Sn. M.Ds Jurusan Desain Produk Industri, Fakultas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR
LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak gereja yang didirikan. Gereja digunakan sebagai sarana untuk memperdalam rohani dan menjalin hubungan dengan sang pencipta maupun sesama
Lebih terperinciA. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Cetak Saring Desain Motif Karakter Visual Ragam Hias Flora Fauna Perancangan Desain Motif Tekstil Cinderamata dengan Penerapan Ragam hias relief candi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Seragam olahraga, kenyamanan berpakaian, respon suhu kulit, dan respon denyut nadi pemulihan
ABSTRAK APLIKASI ERGONOMI PADA SERAGAM OLAHRAGA DAPAT MENINGKATKAN KENYAMANAN DAN MEMPERBAIKI RESPON SUHU KULIT KETIKA BEROLAHRAGA PADA SISWA SMP DI SMP KESUMA SARI DENPASAR BALI Pemilihan seragam olahraga
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 1. Tataran Lingkungan A. Material Dalam pembuatan sleeping bag multifungsi penyesuaian material yang bisa memenuhi kebutuhan pada saat penggunaan dan penyesuaian dengan konsdisi
Lebih terperinciBab VI Kesimpulan dan Saran
Bab VI Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain sebagai berikut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ragam hias di Indonesia merupakan suatu topik yang tidak akan pernah habis untuk dibahas. Setiap suku di Indonesia memiliki kebudayaan, tradisi dan adat istiadat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar mengalami peningkatan penjualan pada tiap-tiap tahun, baik yang beroda empat atau pun yang beroda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sepatu adalah salah satu jenis alas kaki yang berfungsi untuk melindungi keselurukan kaki. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sepatu diartikan lapik atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang mempunyai berbagai macam kebutuhan, antara lain sandang, pangan, dan papan. Sandang merupakan kebutuhan primer yang digunakan manusia
Lebih terperinciBAB III SURVEY LAPANGAN
BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Batik Kreasi Baru Sumber: Makanan Hidangan Istimewa Kampung Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan hidangan istimewa
Lebih terperincisebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.
II. METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan sebuah desain produk, diperlukan teori-teori yang mendukung jalannya proses tersebut. Teori-teori tersebut diperlukan guna menilik
Lebih terperinciGambar 2.1 Kerangka Berpikir
BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Booth secara tidak langsung dapat mempengaruhi daya tarik pembeli untuk melakukan transaksi. Maka dari itu desain booth harus didesain tidak hanya memenuhi
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)
PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah penarikan kesimpulan yang berisi rangkuman dari analisis, serta perumusan masalah yang harus dijawab dengan jelas dan ringkas. 7.1.1 Temperatur
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Touch of Batik merupakan konsep yang menggabungkan dua latar belakang yang berbeda, yaitu batik hasil karya seni Indonesia pada gayastreetstyle. Batik yang diangkat
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Cina yang merupakan salah satu dengan penduduk terbanyak di dunia memiliki berbagai seni budaya maupun mitos yang masih sangat kental. Acara-acara besar yang
Lebih terperinciSOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita masa kini adalah cerminan wanita modern yang tangguh. Semakin terlihat jelas arti emansipasi yang dicetus oleh Ibu Kartini. Emansipasi wanita bukan hanya berbicara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang memiliki banyak kebutuhan baik kebutuhan rohani dan jasmani. Salah satu kebutuhan jasmani adalah kebutuhan berpakaian. Pakaian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan primer manuasia adalah sandang, atau lebih dikenal secara umum dengan nama pakaian. Pada awalnya, pakaian hanya memiliki fungsi dasar sebagai penutup
Lebih terperincidiatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain.
II. METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan desain produk, diperlukan teori - teori yang mendukung jalannya proses perancangan ini. Teori-teori tersebut diperlukan guna menjawab
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya kompetisi di dunia bisnis saat ini mengharuskan setiap perusahaan untuk dapat selalu meningkatkan daya saingnya agar bisa
Lebih terperinciDESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK
DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Perancangan Motif Batik Geometri
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah A. Perancangan Motif Batik Geometri Permasalahan: 1. Pemahaman konsep perancangan. 2. Perancangan motif batik Geometri 3. Visualisasi bentuk dan warna
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan. 4.1.1 Gambaran Umum PT. Vigano Cipta Perdana. PT. Vigano Cipta Perdana merupakan perseroan terbatas yang terletak di jalan Kebon Pala No. 67E Jakarta Utara,
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Gbr 3.A.1 Hijab Pengguna Motor Busana memiliki nilai fungsi dan kegunaan maka ada beberapa hal yang
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fungsi dan Bentuk Fungsi daripada furnitur dan aksesoris yang dibuat adalah untuk membantu setiap tamu untuk melakukan aktifitas meditasi, sehingga furnitur berupa sarana
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Fungsi produk yang menjelaskan tentang data yang didapat dari berbagai sumber yang digunakan sebagai acuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jas hujan merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yang harus digunakan saat melakukan kegiatan termasuk oleh tim Search And Rescue (SAR). Alat Pelindung Diri
Lebih terperinciAll about Tinea pedis
All about Tinea pedis Tinea pedis? Penyakit yang satu ini menyerang pada bagian kulit. Sekalipun bagi kebanyakan orang tidak menyakitkan, gangguan kulit yang satu ini boleh dikata sangat menjengkelkan.
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/ KOMUNITAS Produk sepatu ini dirancang mencakup tataran non fisik, karena lebih menampilkan gaya hidup, fashion dan sosial budaya. Untuk tataran lingkungan,
Lebih terperinciSUEDE & NUBUCK TREATMENT
01. Tali Sepatu (shoe laces) Lepaskan tali sepatu terlebih dahulu, lalu ditandai ( bisa dengan mengikat salah satu ujungnya untuk tali sepatu kiri dan tali sepatu kanan agar jangan sampai tertukar. Leather
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini semakin berkembang berbagai macam variasi model dan jenis dengan berbagai merk sepatu yang beredar di pasaran Indonesia. Selain variasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Touring adalah perjalanan menyusuri jalan aspal dengan memakai sepeda motor yang di lakukan satu bulan sekali atau dua bulan sekali tergantung sesuai keinginan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah UD. M Irfan Shoes merupakan usaha kecil menengah yang berada di dalam kawasan Pusat Industri Kecil (PIK) yang bergerak dalam bidang pembuatan sepatu. Proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia fashion sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Setiap harinya kita tidak lepas dari kebutuhan sandang baik sebagai kebutuhan pokok maupun kebutuhan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan wanita. Bagi seorang wanita, memiliki anak adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengandung, melahirkan dan mempunyai anak adalah fase yang paling penting dalam kehidupan wanita. Bagi seorang wanita, memiliki anak adalah indikator bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut data BPS (2016), Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut data BPS (2016), Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Menurut Data BPS ada tahun 2016, tingkat pengangguran terbuka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang, hal itu dapat terlihat dari pertumbuhan didunia teknologi, ekonomi, yang begitu pesat khususnya didaerah perkotaan seperti Jakarta.
Lebih terperinciJOBB The WORX Smart Pants: Celana Pintar Pria Pekerja Aktif
SIARAN PERS: UNTUK DITERBITKAN SEGERA JOBB The WORX Smart Pants: Celana Pintar Pria Pekerja Aktif JOBB menghadirkan inovasi celana pintar yang nyaman dan bergaya untuk para pria pekerja aktif. JAKARTA,
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT SENI RUPA DI YOGYAKARTA DENGAN ANALOGI BENTUK V.1 Konsep dasar VI.1 Konsep Ruang pada Pusat Seni Rupa di Yogyakarta dengan Analogi Bentuk Tata Ruang adalah
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI A. KERANGKA BERPIKIR STUDI Dalam sebuah proses perancangan desain produk, diperlukan teori teori yang mendukung jalannya proses perancangan ini. Teori-teori tersebut diperlukan guna menjawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebersihan secara umum mempunyai arti sebagai suatu keadaan yang terbebas dari kotoran, debu,sampah hingga bau. Kenapa saat ini kebersihan sangat diutamakan? Sudah
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan
Lebih terperinciHidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8
5 Hidup Sehat Pola hidup akan menentukan kualitas kesehatan seseorang. Pola hidup yang baik akan membawa seseorang pada kesehatan jasmani. Sebaliknya, pola hidup yang buruk dapat menimbulkan berbagai masalah.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan
Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan
Lebih terperinciKISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012
KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012 MATA PELAJARAN JENJANG : DESAIN DAN PRODUKSI KRIA : SMK/MAK DESAIN DAN PRODUKSI KRIA 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek
Lebih terperinciDIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA)
DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA) AFRIYANI, S.Kep 04121004 PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK PSIK-FK UNAND PADANG 2008 Apa itu Diabetes Melitus (DM)..?? Suatu keadaan tingginya kadar gula darah karena
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN MEJA KERJA PENJUAL KOPI, ES, TEH DAN ROKOK KELILING YANG MENGGUNAKAN SEPEDA
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan Table 01 : Fungsi meja kerja penjual kopi, es, teh dan rokok keliling yang menggunakan sepeda FUNGSI
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Rak Penyimpanan Sepatu Gambar 4.1 Hasil Perancangan Rak Sepatu 4.1.1 Fungsi Bentuk Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain produk menjadi hal yang penting dalam mempertahankan serta menjaga minat beli konsumen maupun pasar. Produk yang terkesan monoton dan tidak variatif akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciDESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR
DESAIN KERETA SAMPING sebagai SOLUSI PENINGKATAN KAPASITAS ANGKUT pada SEPEDA MOTOR Cindy Hermawati Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
Lebih terperinciSEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA
SEKOLAH SENI SANGGAR ANAK AKAR DI JAKARTA Di Ajeng Nur Prameswari Jl Raya Kapin 123D, Bekasi, (021)86905542, dhy.prameswari@gmail.com Yunida Sofiana, S.Sn, MDes Agus Iswahyudi, S.Sn PENDAHULUAN Janji-janji
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk Jacket Bag ini sebelumnya sudah ada, tetapi untuk di Indonesia masih jarang diketahui, karena dari hasil riset saya di lapangan, reaksi orang ketika melihat
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
LAMPIRAN Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth.Sdra/I Responden Dengan hormat Assalamu alaikum Wr. Wb Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Yogyakarta, Maret 2016 Nama : Hasrullah
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Sepanjang Januari 2015, tercatat 32 kasus pohon tumbang dan 14 pohon sempal di wilayah Jakarta. Beberapa jenis pohon yang tumbang adalah angsana,
Lebih terperinciA. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Analisis desain yang pertama dilakukan adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini teknologi dan ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat. Oleh karena itu pemerintah Indonesia ikut serta untuk memajukan pendidikan, dengan cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas merupakan sebuah tempat di mana berlangsungnya sebuah proses belajar-mengajar. Dalam pelaksanaan proses belajar- mengajar tersebut melibatkan peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia modern saat ini tidak dapat terlepas dari peranan sarana transportasi. Kebutuhan akan sarana transportasi kian meningkat setiap tahunnya.
Lebih terperinci