BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A"

Transkripsi

1 BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP506/S/IX/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 s/d 30 DESEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG PATEN NOMOR 14 TAHUN 2001 DITERBITKAN BULAN SEPTEMBER 2016 DIREKTORAT PATEN, DTLST DAN RD DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

2 BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. 506 TAHUN 2016 PELINDUNG MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA TIM REDAKSI Penasehat : Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Penanggung jawab : Direktur Paten, DTLST dan RD K e t u a : Kasubdit Permohonan dan Publikasi Paten Sekretaris : Kasi. Publikasi dan Dokumentasi Paten Anggota : Hananto Adi, SH Syahroni., S.Si Ratni Leni Kurniasih Penyelenggara Direktorat Paten, DTLST dan RD Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Alamat Redaksi dan Tata Usaha Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 8-9 Jakarta Selatan Telepon: (021) Faksimili: (021) Website :

3 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00326 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./A 01G 23/12 (21) No. Permohonan Paten : S Juni 2016 Balai Penelitaian Sungai Putih Sungai Putih, Galang, Deli Serdang PO BOX 1415 Medan Indonesia Ir. Irwan Suhendry, MM, ID Dr. Tumpal HS Siregar, ID Saefuddin Nasution, ID (54) Judul Invensi : Pisau Sadap Ergonomis Untuk Menyadap Tanaman Karet Pisau sadap konvensional jika dipakai oleh penyadap tidak terampil ketika menyadap tanaman karet akan menghasilkan sayatan kulit yang boros, luka kayu yang parah pada batang, dan sudut sadap yang semakin mendatar. Hasil sayatan kulit seperti ini akan mengakibatkan cadangan kulit sebagai sumber memperoleh getah cepat habis dan kulit pulihan tidak dapat dipergunakan lagi, sehingga umur ekonomis tanaman menjadi lebih pendek. Kelangkaan tenaga penyadap terampil saat ini telah menimbulkan masalah dalam pengelolaan perkebunan karet. Mutu hasil penyadapan yang buruk telah banyak terlihat di berbagai perkebunan karet, baik milik rakyat maupun perkebunan besar. Salah satu upaya untuk mengurangi dampak negatif pada tanaman karet akibat keterampilan penyadap yang rendah adalah dengan menyediakan pisau sadap yang mampu mengendalikan mutu sadap dan nyaman dipergunakan pada saat bekerja. Pisau sadap tersebut didisain dengan dilengkapi fasilitas pengatur kedalaman sadap dan ketebalan kulit sayatan, dilengkapi mata pisau yang dapat bongkar-pasang sehingga lebih hemat bahan dan biaya saat penggantian pisau, gagang pisau yang ergonomis sesuai tipe genggaman penyadap. Penggunaan pisau ergonomis tersebut diharapakan mampu menghasilkan kualitas sadap yang prima sehingga pohon karet dapat disadap maksimal selama umur ekonomisnya dengan tingkat capaian produksi yang optimal sesuaipotensi tanaman.

4 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00336 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./ // (F 24F 11:02 ) (21) No. Permohonan Paten : S November November 2014 JP DAIKIN INDUSTRIES, LTD. Umeda Center Building, 4-12, Nakazaki-Nishi 2-chome, Kitaku, Osaka-shi, Osaka Akinori NAKAI, JP Masakazu URAKAWA, JP Hiroshi NAKAMURA, JP Dr. Belinda Rosalina, SH., LL.M. AMR Partnership, Gandaria City Office Tower, 3rd Floor Unit D, Jl. Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah), Jakarta Selatan (54) Judul Invensi : PENYEJUK UDARA Ini adalah masalah dari invensi saat ini untuk menyajikan suatu penyejuk udara yang tidak mahal yang dapat melakukan pemanasan yang kurang intensif yang sesuai untuk daerah-daerah geografis dimana pemanasan dibutuhkan untuk hanya dalam periode waktu yang singkat. <Penyelesaian terhadap Masalah> Dalam suatu penyejuk udara (1), kapasitas pemanasan dijaga lebih kecil daripada kapasitas pendinginan dan perbandingan P/d dari kapasitas pendinginan P [kw] terhadap diameter d [mm] dari suatu katup pengalihan empat arah (15) diatur dalam kisaran antara 0,1 dan 0,8 atau perbandingan P/S dari kapasitas pendinginan P [kw] terhadap suatu areal penampang lintang lintasan aliran S [mm2] dari suatu penampang paling sempit dari suatu lintasan aliran disisi sebelah dalam katup pengalihan empat arah (15) tersebut diatur dalam kisaran antara 0,01 dan 0,13. Sebagai hasilnya, katup pengalihan empat arah (15) tersebut dapat dibuat lebih kecil daripada katup-katup pengalihan empat arah yang digunakan dalam operasi pemanasan normal, sehingga biaya-biaya dapat dikurangi.

5 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00335 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl.8/A 61F 13/511 // (A 61F 13:49 ) (21) No. Permohonan Paten : S Desember Desember 2014 JP KAO CORPORATION 14-10, Nihonbashi Kayabacho 1-chome, Chuo-ku, Tokyo , JAPAN Takeshi SUZUKI, JP Mina TOMITA, JP Ayuka Minamizaki, JP RONNY GUNAWAN SH - Cs. Puri Indah Blok I-6/No. 1, Jl. Kembang Permai, Kembangan, Jakarta (54) Judul Invensi : BENDA PENYERAP Suatu benda penyerap yang meliputi lembaran atas permeabel-cairan (12) yang dibentuk dari lembaran komposit, lembaran belakang (13), dan suatu komponen penyerap (14) yang ditempatkan antara lembaran atas dan lembaran belakang tersebut. Lembaran komposit (10) memiliki arah pertama (X) yang membentang sepanjang arah longitudinal benda dan arah kedua (Y) yang membentang sepanjang arah lebar benda; lembaran pertama (1) dan lembaran kedua (2), yang dilaminasi, sebagian digabungkan satu sama lain, sehingga sejumlah wilayah yang digabungan terbentuk; lembaran pertama (1) menonjol sehingga dapat dipisahkan dari lembaran kedua (2) di bagian-bagian darinya kecuali untuk wilayah-wilayah yang digabungan dan membentuk tonjolantonjolan yang menonjol ke arah kulit pemakainya; lembaran komposit (10) mencakup wilayah tengah (M) di mana tonjolan-tonjolan kontinyu tengah (40) yang membentang sepanjang arah kedua disusun dalam beberapa baris pada arah pertama dan yang diposisikan pada bagian tengah darinya dalam arah lebar benda, dan wilayah-wilayah sisi (S) di mana tonjolan-tonjolan kontinyu seperti-kasa dibentuk dan yang diposisikan pada kedua sisi dari wilayah tengah (M) ; dan setiap tonjolan kontinyu tengah (40) dibentuk dari sejumlah tonjolan yang terhubung satu sam

6 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00334 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./A 01C 7/00 (21) No. Permohonan Paten : S Desember Desember 2014 JP ISEKI & CO., LTD. 700 Umaki-cho, Matsuyama-shi, Ehime-ken, Japan Kusamoto, Hideyuki, JP Nakanishi, Yasuhito, JP Takahashi, Manabu, JP Miura, Kentaro, JP Chunbo, Huang, CN Takechi, Soichiro, JP YENNY HALIM, S.E., S.H., M.H. ACEMARK Jl. Cikini Raya No. 58 GH Jakarta (54) Judul Invensi : PENANAM BIBIT Untuk menyediakan suatu penanam bibit yang terdiri atas roda-roda yang jaraknya dalam arah kanan-kiri dapat dengan mudah diubah, ketika suatu unit penanam pada suatu jarak yang berbeda antara baris-baris penanaman digunakan. Penanam bibit terdiri dari : suatu bodi kendaraan (2); roda-roda kanan dan kiri (10) yang masing-masing disediakan pada bodi kendaraan (2); suatu unit penanam (4) untuk menanam bibit-bibit pada ladang pertanian; dan bagian-bagian penopang roda depan (92) yang masing-masing disediakan pada gandar dari roda-roda kanan dan kiri (10); dimana roda-roda kanan dan kiri (10) masing-masing meliputi suatu bagian pemasangan yang dapat dipasang di bagian-bagian penopang roda depan kanan dan kiri (92) oleh salah satu dari permukaan-permukaan kanan dan kiri, dan roda-roda kanan dan kiri (10) dapat dibalik untuk menghadap salah satu sisi, kanan atau kiri, ketika dipasang; dan permukaan-permukaan pemasangan dari bagian-bagian pemasangan kanan dan kiri ditempatkan sedemikian rupa sehingga keduanya dipindahkan ke sisi yang sama, sisi luar atau sisi dalam bodi mesin, dari pusat dalam arah kanan dan kiri roda-roda (10).

7 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00332 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./F 16L 55/00 (21) No. Permohonan Paten : S Februari 2016 I Made lndradjaja Marcus Brunner Komplaks AD Bulak Rantai H.21, RT 003/RW 005 Kec.Kramat Jati, Jakarta Timur I Made lndradjaja Marcus Brunner, ID ALAT PEMBATAS ALIRAN AIR UNTUK PIPA UKURAN 1/2 INCI DENGAN DIAMETER LUBANG ALIRAN 2,5 (54) Judul Invensi : MILIMETER Alat pembatas aliran air ini terbuat dari bahan sintetik pejal dengan permukaan yang halus dan licin. Alat berbentuk silinder dengan panjang keseluruhan 15,0 mm. Badan silider sepanjang sekitar 12,5 mm mempunyai diameter 12,0 mm, dan bagian topi sepanjang 2,5 mm berdiameter 17,5 mm. Lubang bukaan berada pada titik pusat silinder dengan diameter 2,5 mm. Alat pembatas aliran air ini dapat memperkecil aliran air pada keran air di rumah-rumah penduduk pada umumnya hingga 50%. Efisiensi penghematan air dengan alat pembatas akan semakin tinggi dengan peningkatan laju aliran air. Laju aliran air pada keran air setelah dipasang alat pembatas adalah sekitar 1,5-3,5 liter per menit, dibandingkan dengan aliran tanpa pembatas sekitar 1,5-7,0 liter per menit. Alat pembatas ini dapat menghemat laju aliran air sampai sekitar 50% dari laju aliran tanpa pembatas. Alat ini dapat dipasang pada keran air untuk ukuran pipa % inci dari berbagai jenis yang beredar di pasaran. Bagian badan dari alat yang berdiameter 12,0 mm dimasukkan ke lubang keran air, sehingga alat pembatas akan berada di antara sambungan pipa dan keran air.

8 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00333 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./B 29C 51/18, 51/42 (21) No. Permohonan Paten : S Mei 2016 NEW YU MING MACHINERY CO.,LTD. No. 163, Fu-Tai Street,Wu-Jih District, Taichung City 414,Taiwan Hou-Chung TSENG, TW Hsin-Ming TSENG, TW Budi Rahmat, S.H. INT-TRA-PATENT BUREAU Jl. Griya Agung No. 21 (Blok M3), Komp. Griya Inti Sentosa, Sunter, Jakarta (54) Judul Invensi : APARATUS PEMANAS UNTUK MESIN PEMBENTUK VAMP Aparatus pemanas yang digunakan untuk memanaskan dan membentuk vamp (9) meliputi modul pemanas bawah (6) dan modul pemanas atas (7). Modul pemanas bawah (6) meliputi tempat pemanas dapat bergerak (62) dan unit penggerak bawah (61) digandengkan dengan tempat pemanas yang dapat bergerak (62). Modul pemanas atas (7) ditempatkan di atas modul pemanas bawah (6), dan meliputi dudukan pemasang rongga (74), unit penggerak atas (70) digandengkan ke dudukan pemasangan (74), dan unit pemanas atas (75) dipasangkan ke dudukan pemasangan (74). Unit penggerak atas (70) dan unit penggerak bawah (61) berturut- turut menggerakkan dudukan pemasangan (74) dan tempat pemanas yang dapat bergerak (62) ke arah satu sama lain. Unit pemanas atas (75) bekerja sama dengan tempat pemanas yang dapat bergerak (62) untuk memanaskan dan membentuk vamp (9).

9 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00331 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./B 63B 21/50, 35/34, 35/44 (21) No. Permohonan Paten : S Mei / Mei 2015 US Arcandra TAHAR Dural Dr., Houston, Texas 77094, USA Arcandra TAHAR, US FAHMI ASSEGAF, S.H., M.H. PACIFIC PATENT DIPO BUSINESS CENTER, Lt.11 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav 51-52, Jakarta Pusat (54) Judul Invensi : ANJUNGAN KAKI TEGANGAN BANYAK-KOLOM Suatu ketegangan kaki banyak-kolom platform adalah struktur terapung lepas pantai yang digunakan untuk memfasilitasi produksi sumber daya alam yang terkandung di bawah dasar laut. Ketegangan kaki banyak-kolom platform termasuk lambung yang digunakan untuk menjaga seluruh struktur mengapung. Struktur ini juga mencakup dek yang dipasang ke bagian atas lambung. dek digunakan sebagai permukaan untuk mendukung pekerja dan peralatan. lambung terdiri dari sejumlah kolom flotasi dan pluralitas ponton. Kedua pluralitas kolom flotasi dan pluralitas ponton diposisikan sekitar poros tengah vertikal dek. Pluralitas kolom flotasi dan pluralitas ponton adalah struktur apung yang selaras secara vertikal dan digunakan untuk menjaga dek di atas air. Pluralitas ponton dipasang di antara pluralitas kolom flotasi.

10 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00330 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./B 29C 33/20, 35/00 (21) No. Permohonan Paten : S Mei 2016 HORNG CHII MACHINE INDUSTRY CO., LTD. No. 71, Lane 667, Chung Shan Rd., Shengang Dist., Taichung City 429, Taiwan Kun-Hung CHEN, TW Budi Rahmat, SH INT-TRA PATENT BUREAU Jl. Griya Agung No. 21 (Blok M3) Komplek Griya Inti Sentosa - Sunter, P.O. Box 2449, Jakarta (54) Judul Invensi : PERANTI CETAKAN PEMBUAT-SEPATU Peranti cetakan pembuat-sepatu yang meliputi cetakan bawah (1) yang memiliki permukaan pencetak bawah (11), dan cetakan atas pertama dan kedua (201, 202). Masing-masing dari cetakan atas pertama dan kedua (201, 202) dihubungkan secara berporos ke bagian samping dari cetakan bawah (1), dan memiliki permukaan pencetak atas (21). Ketika cetakan bawah (1) dan cetakan atas pertama (201) ditutup, permukaan pencetak atas (21) dari cetakan atas pertama (201) bekerja sama dengan permukaan pencetak bawah (11) dari cetakan bawah (1) untuk membatasi ruang pembentuk pertama (3). Ketika cetakan bawah (1) dan cetakan atas kedua (202) ditutup, permukaan pencetak atas (21) dari cetakan atas kedua (202) bekerja sama dengan permukaan pencetak bawah (11) dari cetakan bawah (1) untuk membatasi ruang pembentuk kedua (4) yang memiliki dimensi yang berbeda dari yang ada pada ruang pembentuk pertama (3).

11 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00328 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./B 22C 9/00, B 29C 31/00 (21) No. Permohonan Paten : S Mei 2016 HORNG CHII MACHINE INDUSTRY CO., LTD. No. 71, Lane 667, Chung Shan Rd., Shengang Dist., Taichung City 429, Taiwan King-Hsiang CHEN, TW Budi Rahmat, S.H. INT-TRA PATENT BUREAU Jl. Griya Agung No. 21 (Blok M3) Komp. Griya Inti Sentosa, Sunter - Jakarta (54) Judul Invensi : PERANTI PENGATUR CETAKAN Suatu peranti pengatur cetakan untuk meja kerja (12) meliputi unit kerangka dasar (2), platform (3) dan unit pengangkut (5). Platform (3) tersebut ditempatkan pada unit kerangka dasar (2) dan membolehkan cetakan (11) untuk ditempatkan padanya. Unit pengangkut (5) tersebut ditempatkan pada unit kerangka dasar (2) dan meliputi aktuator pengangkat (52), aktuator translasi pertama (56) dapat digerakkan oleh aktuator pengangkat (52) pada arah atas-bawah, dan anggota penggandengan (57) dapat digerakkan oleh aktuator translasi pertama (56) pada arah horisontal pertama, dan dapat dioperasikan untuk menggandeng cetakan (11) sedemikian sehingga memindahkan cetakan (11) di antara meja kerja (12) dan platform (3).

12 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00329 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./C 01F 11/00 (21) No. Permohonan Paten : S Mei Dr. Sata Yoshida Srie Rahayu, M.Si.,; 2. Dra. Triaminingsih, M.MSi., dan 3. Mira Miranti, M.Si.,STP Komp. BPT No.D-5 RT/RW 004/006, Babakan, Kota Bogor Tengah 16143; Komp. BPT No.D-5 RT/RW 004/006, Babakan, Kota Bogor Tengah dan Komp. BPT No.D-5 RT/RW 004/006, Babakan, Kota Bogor Tengah Dr. Sata Yoshida Srie Rahayu, M.Si.,, ID Dra. Triaminingsih, M.MSi.,, ID Mira Miranti, M.Si.,STP, ID (54) Judul Invensi : METODE ANALISIS ISOLASI NANO KALSIUM CANGKANG KIJING TAIWAN (Anadonta woodiana) Invensi ini berhubungan dengan metode analisis nano kalsium cangkang kijing taiwan (Anodonta woodiana) sebagai sumber mineral Ca, Mg, dan Zn yang digunakan untuk mendetoksifikasi racun merkuri dan fortifikasi makanan kaya kalsium dan protein. Preparasi sampel cangkang kijing, uji proksimat cangkang kijing, serta pembuatan serbuk nano kalsium dengan perlakuan lama ekstraksi terhadap rendemen dan kadar mineral. Tahap selanjutnya yaitu karakterisasi serbuk nano kalsium yang dihasilkan meliputi analisis derajat putih dan analisis ukuran partikel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen optimal diperoleh pada perlakuan ekstraksi 1,5 jam yaitu sebesar 7,50%. Berdasarkan analisis mineral, kadar mineral yang tertinggi pada waktu ekstraksi 1,5 jam adalah kalsium yaitu sebesar 92,0%. Serbuk nano kalsium juga mengandung mineral lainnya yaitu natrium (7,2%), kalium (0,08%), magnesium (0,3%), fosfor (0,11%), mangan (0,03%), seng (0,02%), dan besi (0,01%). Nilai derajat putih serbuk nano kalsium yang dihasilkan adalah 75,36% (skala 100%). Hasil pengukuran partikel dengan menggunakan SEM pada perbesaran lo.ooox dan x menunjukkan bahwa ukuran partikel serbuk nano kalsium yang dihasilkan berkisar nm. Hal ini cenderung meningkatkan penyerapan kalsium oleh tubuh.

13 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00327 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./B 65D 41/32, 6/00, 81/00 (21) No. Permohonan Paten : S Mei 2016 PT. Wijaya Pratama Nusantara Jl. H.Moch Noor No 11 RT.RW. Kel. Kapasmadya Baru Kec. Tambaksari, Surabaya, Jawa Timur AFFANDI NAGA, ID BENNY MULIAWAN PT BNL Patent Jl. Ngagel Jaya No. 19 Kel. Pucang Sewu, Kec. Gubeng Surabaya (54) Judul Invensi : KEMASAN PLASTIK YANG DITINGKATKAN Suatu kemasan plastik yang ditingkatkan yang dilengkapi pengunci sehingga tidak mudah terbuka dengan sendirinya. Selain itu kemasan plastik dapat digunakan berulang-ulang, sehingga akan memberikan manfaat penghematan biaya serta dapat mengurangi limbah plastik. Pengunci yang dimaksud berupa tonjolan pengunci wadah kemasan plastik (7) dan tonjolan pengunci tutup kemasan plastik (8) yang jumlahnya disesuaikan dengan ukuran dari kotak kemasan plastik.

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP503/S/IX/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 02 SEPTEMBER 2016 s/d 02 DESEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1)

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP535/S/IV/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 21 APRIL 2017 s/d 21 JUNI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP547/S/VII/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 21 JULI 2017 s/d 21 SEPTEMBER 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP482/S/IV/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 01 APRIL 2016 s/d 01 JULI 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP494/S/VI/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 24 JUNI 2016 s/d 24 SEPTEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP502/S/VIII/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 26 AGUSTUS 2016 s/d 26 NOVEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1)

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP543/S/VI/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 16 JUNI 2017 s/d 16 AGUSTUS 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP530/S/III/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 17 MARET 2017 s/d 17 MEI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP498/S/VII/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 29 JULI 2016 s/d 29 OKTOBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP548/S/VII/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 28 JULI 2017 s/d 28 SEPTEMBER 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP493/S/VI/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 17 JUNI 2016 s/d 17 SEPTEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP485/S/IV/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 22 APRIL 2016 s/d 22 JULI 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP519/S/XII/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 30 DESEMBER 2016 s/d 30 MARET 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP492/S/VI/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 10 JUNI 2016 s/d 10 SEPTEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI DESAIN INDUSTRI SERI-A

BERITA RESMI DESAIN INDUSTRI SERI-A BERITA RESMI DESAIN INDUSTRI SERI-A No.09/DI/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 04 Mei 2017 s/d 04 Agustus 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 25 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP541/S/VI/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 02 JUNI 2017 s/d 02 AGUSTUS 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP558/S/X/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 06 OKTOBER 2017 s/d 06 DESEMBER 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP487/S/V/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 04 MEI 2016 s/d 04 AGUSTUS 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP508/S/X/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 14 OKTOBER 2016 s/d 14 JANUARI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI MEREK SERI-A HEARING

BERITA RESMI MEREK SERI-A HEARING BERITA RESMI MEREK SERI-A HEARING No. 15A/IV/A/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 6 APRIL 2016 6 JULI 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 22 AYAT (1) UNDANG-UNDANG MEREK

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP544/S/VI/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 22 JUNI 2017 s/d 22 AGUSTUS 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALKEKAYAANINTELEKTUAL KOMISI BANDING PATEN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALKEKAYAANINTELEKTUAL KOMISI BANDING PATEN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALKEKAYAANINTELEKTUAL KOMISI BANDING PATEN Jln. H.R. Rasuna Said, Kav. 8-9, Kuningan. Jakarta Laman: www.dgip.go.id KEPUTUSAN

Lebih terperinci

DRAFT PATENT ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

DRAFT PATENT ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR DRAFT PATENT ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR Oleh : Dr Suhartono S.Si M.Kom 1 Deskrisi ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR 1 2

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP531/S/III/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 24 MARET 2017 s/d 24 MEI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP534/S/IV/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 13 APRIL 2017 s/d 13 JUNI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Tempat yang akan di gunakan untuk perakitan dan pembuatan sistem penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi Universitas

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP468/S/XII/2015 DIUMUMKAN TANGGAL 11 DESEMBER 2015 s/d 11 MARET 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP478/S/III/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 07 MARET 2016 s/d 07 JUNI 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT

RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT Rindra Yusianto Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : rindrayusianto@yahoo.com ABSTRAK Salah satu

Lebih terperinci

4. Nama Perusahaan : PT. PRAJAMITA INTERNUSA Alamat : Jl. Daan Mogot Km 14 No. 700, Suite 301, Jakarta Barat NPWP :

4. Nama Perusahaan : PT. PRAJAMITA INTERNUSA Alamat : Jl. Daan Mogot Km 14 No. 700, Suite 301, Jakarta Barat NPWP : PENGUMUMAN HASIL KUALIFIKASI Nomor : 02-U/KONV-BANTEN/PPCK/2012 PEKERJAAN : PENGADAAN DAN PEMBAGIAN KONVERTER KIT (CNG) UNTUK TRANSPORTASI UMUM DAN/ATAU KENDARAAN PEMERINTAH DI PROVINSI BANTEN NILAI TOTAL

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP475/S/II/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 12 FEBRUARI 2016 s/d 12 MEI 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

A. LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK YANG TELAH TERAKREDITASI DALAM RANGKA PEMBERLAKUAN DAN PENGAWASAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BAN SECARA WAJIB.

A. LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK YANG TELAH TERAKREDITASI DALAM RANGKA PEMBERLAKUAN DAN PENGAWASAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) BAN SECARA WAJIB. 5 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 02/M-IND/PER/1/2012 TANGGAL : 03 Januari 2012 A. LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK YANG TELAH TERAKREDITASI DALAM RANGKA PEMBERLAKUAN DAN PENGAWASAN STANDAR

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian te

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian te BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.292, 2016 KEMENPERIN. SNI. Ban. Lembaga Penilaian Kesesuaian. Penunjukan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 12/M-IND/PER/2/2016 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP477/S/II/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 26 FEBRUARI 2016 s/d 26 MEI 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS Mesin fris melepaskan logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotong berputar seperti terlihat pada gambar 2. Gambar 2. Operasi fris sederhana. Pemotong

Lebih terperinci

PROSES MANUFACTURING

PROSES MANUFACTURING PROSES MANUFACTURING Proses Pengerjaan Logam mengalami deformasi plastik dan perubahan bentuk pengerjaan panas, gaya deformasi yang diperlukan adalah lebih rendah dan perubahan sifat mekanik tidak seberapa.

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP539/S/V/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 19 MEI 2017 s/d 19 JULI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM Rindra Yusianto Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB FLUIDA A. 150 N. 1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN Perancangan atau desain mesin pencacah serasah tebu ini dimaksudkan untuk mencacah serasah yang ada di lahan tebu yang dapat ditarik oleh traktor dengan daya 110-200

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT FISIKA 2

SOAL TRY OUT FISIKA 2 SOAL TRY OUT FISIKA 2 1. Dua benda bermassa m 1 dan m 2 berjarak r satu sama lain. Bila jarak r diubah-ubah maka grafik yang menyatakan hubungan gaya interaksi kedua benda adalah A. B. C. D. E. 2. Sebuah

Lebih terperinci

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional Standar Nasional Indonesia Papan nama sungai ICS 93.140 Badan Standardisasi Nasional BSN 2012 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

Lebih terperinci

POLA DASAR SADAPAN POLA DASAR SADAPAN

POLA DASAR SADAPAN POLA DASAR SADAPAN POLA DASAR SADAPAN POLA DASAR SADAPAN Kriteria matang sadap Tanaman karet dapat disadap apabila telah memenuhi kriteria matang sadap pohon dan matang sadap kebun, yaitu: a. Matang sadap pohon - Umur tanaman

Lebih terperinci

Gambar 41 Peragaan pengukuran tahanan pemotongan kulit tanaman tua. Cara memegang alat ukur pada saat menggiris kulit pohon karet tanaman muda terlihat pada Gambar 42. Bagian atas maupun bawah ring tidak

Lebih terperinci

Karamba jaring apung (KJA) kayu untuk pembesaran ikan kerapu di laut

Karamba jaring apung (KJA) kayu untuk pembesaran ikan kerapu di laut Standar Nasional Indonesia Karamba jaring apung (KJA) kayu untuk pembesaran ikan kerapu di laut ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP507/S/X/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 07 OKTOBER 2016 s/d 07 JANUARI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

POMPA TALI 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN 4. PERALATAN

POMPA TALI 1. PENDAHULUAN 2. URAIAN SINGKAT 3. BAHAN 4. PERALATAN POMPA TALI 1. PENDAHULUAN Di daerah pedesaan sebagian besar cara pengambilan air terdiri dari sumur masih menggunakan timba. Hal ini kurang menguntungkan bila dihitung dari segi waktu dan tenaga yang dipakai

Lebih terperinci

DAFTAR KONSULTAN PVT

DAFTAR KONSULTAN PVT DAFTAR KONSULTAN PVT No. Nama Konsultan Alamat/Telp./HP/Fax./e-mail Nomor Pendaftaran 1. Tubagus Estu Indrajaya, Estu &Company Sona Topas Tower, Lt 16 Jl. Jend. Sudirman Kav 26 Jakarta 12920 Tlp:021-2506721,2506723,

Lebih terperinci

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR

MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR Presentasi Proses Produksi 2 MESIN PENGGURDI DAN PENGEBOR MESIN PENGGURDIAN Mesin Penggurdian adalah membuat lobang dalam sebuah obyek dengan menekankan sebuah gurdi berputar kepadanya. Hal yang sama dapat

Lebih terperinci

Soal :Stabilitas Benda Terapung

Soal :Stabilitas Benda Terapung TUGAS 3 Soal :Stabilitas Benda Terapung 1. Batu di udara mempunyai berat 500 N, sedang beratnya di dalam air adalah 300 N. Hitung volume dan rapat relatif batu itu. 2. Balok segi empat dengan ukuran 75

Lebih terperinci

ANALISIS RANCANGAN A. KRITERIA RANCANGAN B. RANCANGAN FUNGSIONAL

ANALISIS RANCANGAN A. KRITERIA RANCANGAN B. RANCANGAN FUNGSIONAL IV. ANALISIS RANCANGAN A. KRITERIA RANCANGAN Alat pemerah susu sapi ini dibuat sesederhana mungkin dengan memperhitungkan kemudahan penggunaan dan perawatan. Prinsip pemerahan yang dilakukan adalah dengan

Lebih terperinci

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat SNI 7585:2010 Standar Nasional Indonesia Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional SNI 7585:2010 Daftar isi Daftar isi...i

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL SNI 03-6758-2002 BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang Lingkup Metode pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kuat tekan campuran aspal panas yang digunakan untuk lapis

Lebih terperinci

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran.

III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI. Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan pembuatan pola dan inti pada proses pengecoran. III. KEGIATAN BELAJAR 3 PEMBUATAN POLA DAN INTI A. Sub Kompetensi Pembuatan pola dan inti dapat dijelaskan dengan benar B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah pembelajaran ini mahasiswa mampu menjelaskan

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP491/S/VI/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 03 JUNI 2016 s/d 03 SEPTEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Proses Gerinda. Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY

Proses Gerinda. Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY Proses Gerinda Paryanto, M.Pd. Jur. PT. Mesin FT UNY Mesin gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong/ mengasah benda kerja dengan tujuan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1140, 2012 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Lembaga Penilaian Kesesuaian. SNI. Sepatu Pengaman. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107/M-IND/PER/11/2012

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP563/S/XI/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 17 NOVEMBER 2017 s/d 17 JANUARI 2018 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belum tentu kuat untuk menahan beban yang ada. membutuhkan suatu perkuatan karena kolom menahan balok yang memikul

BAB I PENDAHULUAN. belum tentu kuat untuk menahan beban yang ada. membutuhkan suatu perkuatan karena kolom menahan balok yang memikul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolom merupakan suatu bagian yang penting dalam suatu struktur bangunan. Hal ini dikarenakan kolom merupakan elemen tekan yang menumpu atau menahan balok yang memikul

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc. mesin uji yang digunakan adalah sebagai berikut. : 4 langkah, SOHC, 4 klep III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian 1. Spesifikasi motor bensin 4-langkah 135 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor bensin 4- langkah 135 cc, dengan merk Yamaha

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK Pengujian penjatah pupuk berjalan dengan baik, tetapi untuk campuran pupuk Urea dengan KCl kurang lancar karena pupuk lengket pada

Lebih terperinci

Sambungan pada pengering. Daftar Isi. Catatan saat pemasangan

Sambungan pada pengering. Daftar Isi. Catatan saat pemasangan Daftar Isi Sambungan pada pengering Catatan saat pemasangan Opsi pemasangan Petunjuk keselamatan... 1 Sambungan pada pengering... 2 Catatan saat pemasangan... 3 Opsi pemasangan... 4 Catatan saat pemasangan...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang BAB III METODOLOGI 3.1 Pembongkaran Mesin Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan mengganti atau memperbaiki komponen yang mengalami kerusakan. Adapun tahapannya adalah membongkar mesin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Singkong Singkong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab. Daerah beriklim tropis dibutuhkan singkong untuk

Lebih terperinci

t{lg(. >- Ul'vLO \. 0 t :J,f

t{lg(. >- Ul'vLO \. 0 t :J,f DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL DIREKTORAT PATEN, DTLST DAN RAHASIA DAGANG Nom or: NOTA DINAS t{lg(. >- Ul'vLO \. 0 t :J,f Kepada Yth : Kasubdit Permohonan dan Publikasi Dari Peri hal Tanggal

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP523/S/I/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 27 JANUARI 2017 s/d 27 MARET 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM

MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM Materi ini membahas tentang pembuatan besi tuang dan besi tempa. Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai adalah (1) Menjelaskan peranan teknik pengecoran dalam perkembangan

Lebih terperinci

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika K13 Antiremed Kelas 11 Fisika Persiapan UTS Semester Genap Halaman 1 01. Balok bermassa 5 kg diletakkan di atas papan, 3 m dari titik A, seperti terlihat pada gambar. Jika massa papan adalah satu kilogram

Lebih terperinci

BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM

BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM BAB 2 PROSES-PROSES DASAR PEMBENTUKAN LOGAM pengecoran masih membutuhkan pekerjaan pekerjaan lanjutan. Benda benda dari logam yang sering kita lihat tidaklah ditemukan dalam bentuknya seperti itu, akan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-50/PJ/2008 tentang Pengenaan Pajak Bumi Bangunan sektor Perkebunan

LAMPIRAN I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-50/PJ/2008 tentang Pengenaan Pajak Bumi Bangunan sektor Perkebunan LAMPIRAN I Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-50/PJ/2008 tentang Pengenaan Pajak Bumi Bangunan sektor Perkebunan DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

MUHAMMAD SYAHID THONTHOWI NIM.

MUHAMMAD SYAHID THONTHOWI NIM. STUDI ANALISIS MODIFIKASI BATANG TEGAK LURUS DAN SAMBUNGAN BUHUL TERHADAP LENDUTAN, TEGANGAN PELAT BUHUL DAN KEBUTUHAN MATERIAL PADA JEMBATAN RANGKA BAJA AUSTRALIA KELAS A JURNAL Disusun Oleh: MUHAMMAD

Lebih terperinci

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Hidroponik Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam (soilless culture). Media tanam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia terletak pada 6 o LU 11 o LS dan 95 o BT

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia terletak pada 6 o LU 11 o LS dan 95 o BT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia terletak pada 6 o LU 11 o LS dan 95 o BT 141 o BT yang menunjukan bahwa Indonesia beriklim tropis karena dilewati oleh garis khatulistiwa.

Lebih terperinci

Tugas Akhir SUBMERSIBLE PUMP TEKNOLOGI TEPAT GUNA DENGAN MENGGUNAKAN KINCIR ANGIN

Tugas Akhir SUBMERSIBLE PUMP TEKNOLOGI TEPAT GUNA DENGAN MENGGUNAKAN KINCIR ANGIN Tugas Akhir SUBMERSIBLE PUMP TEKNOLOGI TEPAT GUNA DENGAN MENGGUNAKAN KINCIR ANGIN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanfaatan tenaga angin di Indonesia belum begitu optimal, walaupun di beberapa daerah sudah

Lebih terperinci

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji

Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji Standar Nasional Indonesia Mesin pemecah biji dan pemisah kulit kakao - Syarat mutu dan metode uji ICS 65.060.50 Badan Standardisasi Nasional BSN 2013 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan

Lebih terperinci

PENYADAPAN TANAMAN KARET

PENYADAPAN TANAMAN KARET PENYADAPAN TANAMAN KARET OLEH SYUKUR, SP, MP WIDYAISWARA MUDA BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2015 ABSTRAK Syukur, SP, MP. 2014. Penyadapan tanaman karet. Penyadapan adalah pelukaan buatan yang diberikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERHUHUNGAN NOMOR : KM 72 TAHUN 1993 TENTANG PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR MENTERI PERHUBUNGAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUHUNGAN NOMOR : KM 72 TAHUN 1993 TENTANG PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR MENTERI PERHUBUNGAN, MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUHUNGAN NOMOR : KM 72 TAHUN 1993 TENTANG PERLENGKAPAN KENDARAAN BERMOTOR MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa dalam Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.240, 2012 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Lembaga Penilaian Kesesuaian. SNI. Lampu Pijar. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/M-IND/PER/2/2012 TENTANG

Lebih terperinci

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING 3.1 RAHANG PENAHAN Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain yaitu - Kaki penahan - Batang ulir. Yang semua komponen akan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG - 8 MM Pujono ¹), Handika Prabu Menang ¹) ¹) Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Cilacap Jl. Dr Soetomo,

Lebih terperinci

POMPA HISAP SISTIM PENGELASAN

POMPA HISAP SISTIM PENGELASAN POMPA HISAP SISTIM PENGELASAN 1. PENDAHULUAN Di daerah pedesaan sebagian besar cara pengambilan air terdiri dari sumur masih menggunakan timba. Hal ini kurang menguntungkan bila dihitung dari segi waktu

Lebih terperinci

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MESIN BOR. Gambar Chamfer MESIN BOR Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi

Lebih terperinci

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Kompos Cacing Tanah (CASTING) Kompos Cacing Tanah (CASTING) Oleh : Warsana, SP.M.Si Ada kecenderungan, selama ini petani hanya bergantung pada pupuk anorganik atau pupuk kimia untuk mendukung usahataninya. Ketergantungan ini disebabkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO

ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah: III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Produksi Teknik Mesin Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian akan dilaksanakan pada rentang waktu pada bulan September

Lebih terperinci

PENGUMUMAN PENETAPAN PEMENANG SELEKSI JASA KONSULTANSI SATKER SEKRETARIAT DITJEN PERHUBUNGAN DARAT Nomor : 23/ULP-POKJAI-SES/IV/2015

PENGUMUMAN PENETAPAN PEMENANG SELEKSI JASA KONSULTANSI SATKER SEKRETARIAT DITJEN PERHUBUNGAN DARAT Nomor : 23/ULP-POKJAI-SES/IV/2015 PENGUMUMAN PENETAPAN PEMENANG SELEKSI JASA KONSULTANSI SATKER SEKRETARIAT DITJEN PERHUBUNGAN DARAT Nomor : 23/ULP-POKJAI-SES/IV/2015 1. Berdasarkan Penetapan Pemenang Seleksi : 13/BA/ULP-POKJAI-SES/IV/2015

Lebih terperinci

BERITA RESMI INDIKASI GEOGRAFIS SERI - A

BERITA RESMI INDIKASI GEOGRAFIS SERI - A BERITA RESMI INDIKASI GEOGRAFIS SERI - A No. 08/IG/XI/A/2015 DIUMUMKAN TANGGAL 20 November 2015 s/d 20 Februari 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 22 AYAT (1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8) No.991, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPERIN. Akun SIINas. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/M-IND/PER/6/2016 TENTANG AKUN SISTEM INFORMASI INDUSTRI NASIONAL DENGAN

Lebih terperinci

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) 1 Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes) Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan proses pembuatan bahan bakar padat berbasis eceng gondok

Lebih terperinci

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI BAB VI Tujuan : Setelah mempelajari materi pelajaran pada bab VI, diharapkan mahasiswa dapat : 1. Menjelaskan arti dari kelurusan, kesikuan, keparalelan dan kedataran. 2. Menyebutkan beberapa alat ukur

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pembibitan Kelapa Sawit Pembibitan merupakan awal kegiatan lapangan yang harus dimulai setahun sebelum penanaman di lapangan. Waktu yang relatif lama ini sangat memegang

Lebih terperinci

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR Oleh : Dr Suhartono S.Si M.Kom 1 Deskrisi LINTASAN RANTAI BERBENTUK

Lebih terperinci