BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A"

Transkripsi

1 BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP487/S/V/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 04 MEI 2016 s/d 04 AGUSTUS 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG PATEN NOMOR 14 TAHUN 2001 DITERBITKAN BULAN MEI 2016 DIREKTORAT PATEN, DTLST DAN RD DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

2 BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. 487 TAHUN 2016 PELINDUNG MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA TIM REDAKSI Penasehat : Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Penanggung jawab : Direktur Paten, DTLST dan RD K e t u a : Kasubdit Permohonan dan Publikasi Paten Sekretaris : Kasi. Publikasi dan Dokumentasi Paten Anggota : Hananto Adi, SH Syahroni., S.Si Ratni Leni Kurniasih Penyelenggara Direktorat Paten, DTLST dan RD Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Alamat Redaksi dan Tata Usaha Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 8-9 Jakarta Selatan Telepon: (021) Faksimili: (021) Website :

3 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00201 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl.8/H 04N 21/00 (21) No. Permohonan Paten : S Juli 2012 GEDE BAYU SUPARTA Pujowinatan PA I/739 Yokyakarta Indonesia Gede Bayu Suparta, ID Anang Saifudin, ID (54) Judul Invensi : PERANGKAT PENAMPIL INFORMASI DAN IKLAN PROMOSI MULTIMEDIA DIGITAL DALAM RUANG Invensi ini berkaitan dengan suatu perangkat untuk menampilkan informasi atau iklan promosi digital multimedia digital dalam ruang. Secara khusus, suatu perangkat yang terdiri atas layar monitor atau televisi penampil dan pelindungnya. Layar monitor atau televisi dipasang secara tegak dan menampilkan informasi digital dari suatu perangkat khusus multimedia digital. Peiindung perangkat dapat dibuka dan ditutup, memiliki engsel-engsel untuk menyatukan beberapa perangkat penampil informasi dan iklan promosi multimedia digital agar membentuk suatu konfigurasi tertentu, dan memiliki roda-roda untuk memudahkan pemindahan. Sebagian roda-roda yang digunakan memiliki perangkat pengunci gerak.

4 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00193 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./ // (F 21S 8:04, F 21V 19:00, 23:04, 23:06 ) (H 01R 33:965 ) (21) No. Permohonan Paten : S September 2010 KHANAMPORNPAN, VIROJ 23 Soi 14 Lad-Ya Road long-san Bangkok 10600, THAILAND KHANAMPORNPAN, VIROJ, TH YENNY HALIM, S.E., S.H. ACEMARK, Cikini Raya No. 58 G-H Jakarta (54) Judul Invensi : RAKITAN PEMEGANG LAMPU FLUORESCENT (Perubahan dari Paten W ) Rakitan pemegang lampu fluorescent (10) terdiri dari suatu pemegang lampu (15) dan soket (20). Pemegang (15) merumahkan satu pasang terminal listrik, dan meliputi satu pasang bukaan (30) yang terletak pada suatu posisi yang sesuai dengan posisi terminal-terminal listrik. Pemegang lampu (15) meliputi satu pasang kaki (35) yang dijarakkan terpisah secara paralel dengan salah satu ujung dihubungkan ke terminal dan ujung bebas menonjol dari bodi pemegang (15). Soket (20) memiliki satu pasang terminal listrik yang dijarakkan terpisah membentuk lubang-lubang masukan (45). Pemegang (15) dapat ditautkan ke soket (20) dengan memasukkan kaki-kaki (35) ke dalam terminal-terminal soket (20) yang sesuai. Rakitan pemegang (10) selanjutnya terdiri dari alat pengunci (60) yang dimiringkan secara elastis, dapat dilepas, bergerak antara suatu posisi bukaan, dimana pemegang (15) dan soket (20) dapat dilepaskan dan suatu posisi terkunci, dimana pemegang (15) dan soket (20) dipegang bersama-sama.

5 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00194 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./ // (F 01N 13:00, 3:28 ) (21) No. Permohonan Paten : S Oktober 2013 JP Februari 2013 JP ISEKI & CO., LTD 700 Umaki-cho, Matsuyama-shi, Ehime-ken, JAPAN Takeshi Nishibara, JP Ryota NAGANO, JP INSAN BUDI MAULANA MAULANA AND PARTNERS LAW FIRMMayapada Tower Lt.5 Jl. Jend Sudirman Kav. 28 Jakarta, INDONESIA (54) Judul Invensi : TRAKTOR Untuk menjaga air hitam yang mengandung jelaga untuk tidak terperangkap dalam pipa buangan, bahkan bila mesin dihentikan sebelum pipa buangan dipanaskan, dan untuk menjaga bagian luar bodi untuk tidak kotor, sebagai hasil air hitam dalam pipa buangan yang menyebar, bila mesin dihidupkan kembali. Pemecahan Masalah Diberikan suatu traktor yang meliputi: kap (8); ruang mesin (6a) yang ditutup oleh kap (8); mesin (6) yang ditempatkan dalam ruang mesin (6a); pipa buangan (14) untuk melepaskan gas buangan dari mesin (6) ke luar mesin; di mana komponen penghenti titik-air (47) diberikan di dalam pipa buangan (14); dan lubang saliran (50) dibentuk pada bagian bawah pipa buangan (14). Pipa buangan (14) menonjol dari dalam ke luar kap (8), dan lubang saliran (50) dibentuk dalam pipa buangan (14) pada bagiannya yang menonjol ke luar dari kap (8).

6 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00205 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./B 62D 55/205, 55/21, 55/26 (21) No. Permohonan Paten : S Desember November 2013 PH TIGER MACHINERY AND INDUSRIAL CORPORATION 359 F. San Diego St. Veinte Reales, Valenzuela City Michael C. Ang, PH Andromeda, BA., SH AMR PARTNERSHIP GANDARIA 8, 3rd Floor Unit D, Jl. Sultan Iskandar Muda (Arteri Pondok Indah), Jakarta (54) Judul Invensi : SUATU RAKITAN SEPATU PENAPAK Invensi paten sederhana ini berhubungan dengan suatu rakitan sepatu penapak yang mampu saling disambungkan secara berlawanan dengan sejumlah rakitan-rakitan sepatu penapak yang serupa dan digunakan dalam kendaraan- kendaraan jenis crawler, rakitan sepatu penapak tersebut meliputi suatu bodi sepatu penapak, sejumlah penyambung-penyambung menonjol yang ditempatkan terpisah yang memanjangkan sisi-sisi berlawanan dari bodi sepatu penapak tersebut, dan suatu alas penopang penggerak yang dilas pada bagian atas dari bodi sepatu penapak tersebut,yang dicirikan dalam hal masing-masing dari sambungan-sambungan yang menonjol tersebut disisipkan secara dapat dilepaskan dengan bantalan yang terkait sedemikian hingga bantalan tersebut dapat dengan mudahnya dihilangkan dan diganti pada saat bantalan tersebut telah aus.

7 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00200 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl.8/B 62D 55/14 (21) No. Permohonan Paten : S Juni Juni 2013 JP ISEKI & CO., LTD. 700 Umaki-cho, Matsuyama-shi, Ehime-ken, JAPAN Masayuki Takahashi, JP Insan Budi Maulana MAULANA & PARTNERS LAW FIRM Mayapada Tower, Lt. 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 28 Jakarta (54) Judul Invensi : TRAKTOR DENGAN RODA-RANTAI SEBAGIAN Satu tujuan dari invensi ini adalah untuk memberikan suatu traktor yang mencakup suatu alat roda-rantai sebagian, yang mampu mengurangi lumpur atau salju yang mengendap di unit pemasangan rangka lintasan, dan sebagai hasilnya mengurangi pula frekuensi pekerjaan membuang endapan. Solusi Suatu alat roda-rantai berjalan (5) untuk suatu traktor, alat roda-rantai berjalan (5) tersebut mencakup: suatu gigi penggerak (14) untuk memutar dengan suatu gaya penggerak; suatu rangka roda-rantai (15); suatu roda tegangan (17) yang dipasang di depan rangka roda-rantai (15); sejumlah puli-penegang (idler) (16) yang dipasang sebaris dalam arah depan-belakang rangka roda-rantai (15); suatu roda yang digerakkan (18) yang dipasang di belakang rangka roda-rantai (15); dan suatu roda-rantai (19) yang dililitkan di seputar gigi penggerak (14), roda tegangan (17), sejumlah pulipenegang (idler) (16), dan roda yang digerakkan (18); dengan suatu braket pemasangan (22) dipasangkan sambil dapat berputar pada suatu kotak as belakang (20) bodi mesin (20), dan rangka roda-rantai (15) dipasangkan pada braket pemasangan (22) tersebut; dan braket pemasangan (22) tersebut dibuat dengan cara membentuk secara menyatu suatu unit pemasanganporos (22b) yang dipasangkan sambil dapat berputar pada kotak as belakang (20), suatu unit pemasangan (22a) untuk rangka roda-rantai (15), dan kaki-kaki penyangga (22c, 22d) yang membentang ke depan dan belakang dari unit pemasangan-poros (22b), ke unit pemasangan (22a).

8 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00196 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl.8/F 25C 5/14 (21) No. Permohonan Paten : S Oktober 2014 ARI PUTRA PRATAMA SMK NEGERI III SUKOHARJO Ari Putra Pratama, ID Anjas Gautama, ID Dewi Ambarwati, ID (54) Judul Invensi : REKAYASA MESIN PRODUKSI ES PUTER SUPER CEPAT DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK Jagung yang dilakukan dengan menggunakan alat deteksi kadar air. Alat menurut invensi ini terdiri dari beberapa komponen yang dirangkai menjadi satu kesatuan sehingga Invensi ini berkaitan sebuah alat yang dipergunakan sebagai alat untuk membantu mendeteksi kadar air pada pada proses pengeringan padi dan jagung. Sum her tenaga alat ini terdiri dari baterai portable kotak 9 Volt DC. Gerakan alat ini diatur dengan mekanisme kontrol yang digerakkan melalui tombol. Hasil deteksi dapat dilihat melalui monitor atau LCD.

9 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00203 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./G 06Q 40/00, 40/02 (21) No. Permohonan Paten : S Desember Desember 2013 TW Kuo-Liang HSU 1OF., No.65, Sec. 2, Dunhua S. Rd., Da-An Dist., Taipei City 10682, Taiwan ( R.O.C) KUO-LIANG HSU, TW RATU SANTI ERMAWATI, ST Jl. Suryalaya Tengah No. 6, Bandung (54) Judul Invensi : SISTEM PLAFON KREDIT PINJAMAN SECARA ONLINE Sistem plafon kredit pinjaman secara online ini meliputi unit pengoperasian aplikasi, unit informasi keanggotaan, unit penilaian resiko, dan unit pencocokkan transaksi, yang memperkenankan penyedia pinjaman dan investor untuk mencapai antarmuka pencocokkan pinjaman melalui jaringan komputasi awan. Sistem plafon kredit pinjaman secara online atas invensi ini menyediakan keanggotaan pengguna tanpa nama dengan fitur tingkat kerahasiaan yang tinggi, dan memperkenankan investor untuk memilih investasi yang sesuai, yang memiliki resiko investasi yang kurang, dan menjamin laba dalam invenstasi berdasarkan tingkat keuangan pribadi dari penyedia pinjaman sekaligus mendapatkan keuntungan atas garansi bebas, kecepatan dan keamanan, dsb., dan khususnya juga berguna dalam investasi kecil dan berjangka pendek.

10 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00202 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl.8/A 41D 1/02, 13/005 (21) No. Permohonan Paten : S Juli 2015 Ravitullah Novan Putra Villa Bekasi Indah 2 Blok C9/14A Tambun Selatan, Bekasi Ravitullah Novan Putra, ID Adelia Titis Nugrahani, ID Fuad Anshari, ID Erma Yunita, ID Rizky Fajar Maulana, ID (54) Judul Invensi : "HOCKEY" HOT N COOL JACKET WITH KINETIC ENERGY Hockey (Hot N Cool Jacket With Kinetic Energy) diciptakan sebagai terobosan baru pada jaket pengatur suhu yang lebih modern serta lebih mudah dalam penggunaannya, karena Hockey merupakan pengatur suhu yang dikemas secara sederhana dan dapat terjankau oleh banyak kalangan, kita tidak perlu repot untuk mengatur suhu dengan memutar atau memencet tombol terlebih dahulu, cukup dengan menggunakan aplikasi android untuk mengatur suhunya sehingga lebih praktis. Suhu output peltier dan presentasi baterai akan ditampilkan dalam aplikasi android. Hockey sebagai alat yang sangat efektif karena dapat dioperasikan dengan mudah. Hockey merupakan teknlogi recommended yang sangat modern sampai masa yang akan datang

11 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00195 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl.8/A 01C 1/00 (21) No. Permohonan Paten : S September 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Ragunan No. 29 Pasar Minggu Jakarta Selatan alamat surat menyurat. BALAI PENGELOLAH ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN (BALAI PATP) Jl. Salak No. 22 Bogor Edi Purlani, SP, ID Ir. Gatot S.A.F, MP, ID Prof. Dr. Subiyakto Sudanno, ID Ir. Mastur, M.Si. Ph.D, ID Heri Istiana, SP, ID Diwang H Pramono, ID Imron Sadikin, SP, ID (54) Judul Invensi : Alat Pemotong Mata Tunas Tebu (BUD CHIPPER) Suatu alat pemotong mata tunas benih tebu yang terdiri dari : pisau pemotong (1) untuk memotong mata tunas benih tebu dengan bentuk setengah lingkaran; dudukan (2) untuk meletakkan benih tebu yang akan dipotong mata tunasnya oleh pisau pemotong (1) ; corong dan rangka ditopang kaki penyangga (3) yang dapat dilepas-pasangkan untuk memasang komponen-komponen alat; dudukan pisau dengan pegas, tangkai pegangan (4) yang berfungsi sebagai penyalur tenaga dari tangan operator menuju roda tekan yang terdapat alur dan bola besi serta pengunci/buka putaran roda tekan(5) kemudian menggerakan dudukan pisau terdapat pegas pelentur tekanan (1), Dicirikan oleh pisau pemotong (1) yang berbentuk setengah lingkaran dengan diameter 2,6-2,8 cm, yang letaknya berada tepat diatas dudukan pemotong (2), sedangkan pisau pemotong (1) tersebut terhubung dengan roda tekan (5)/ yang terdapat tangkai pegangan (4)dengan kapasitas alat pemotong mata tunas benih tebu mata bud chips/-jam

12 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00199 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./ (21) No. Permohonan Paten : S November 2015 JP November 2014 JP ISEKI & CO., LTD. 700 Umaki-cho, Matsuyama-shi, Ehime-ken, JAPAN Taketoshi Fujita, JP Katsumi Sato, JP Eiji Tomioka, JP Kiyofumi Sakurahara, JP INSAN BUDI MAULANA MAULANA AND PARTNERS LAW FIRM Mayapada Tower Lt.5, JI. Jend. Sudirman Kav.28, Jakarta (54) Judul Invensi : TRAKTOR Untuk mengadakan suatu rangka ROPS dari suatu traktor agar menghubungkan dengan kuat suatu rangka ROPS bawah dan suatu rangka ROPS atas. Solusi Suatu traktor yang mencakup: suatu rangka ROPS atas (33); sepasang rangka ROPS bawah kanan dan kiri (32, 32); suatu rangka horizontal (35) yang terbentang pada arah kanan-kiri; dengan rangka ROPS bawah (32, 32) masing-masing diberikan di bawah bagian-bagian kanan dan kiri dari rangka ROPS atas (33); unit-unit penghubung (35a, 35a) diberikan di kanan dan kiri rangka horizontal (35); dan unit-unit penghubung (35a, 35a) tersebut menghubungkan rangka ROPS atas (33) dan rangka-rangka ROPS bawah (32, 32).

13 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00204 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./B 62D 25/20 (21) No. Permohonan Paten : S November 2015 JP November 2014 JP ISEKI & CO., LTD. 700 Umaki-cho, Matsuyama-shi, Ehimc-ken, JAPAN Taketoshi Fujita, JP Katsumi Sato, JP Eiji Tomioka, JP Kiyofumi Sakurahara, JP INSAN BUDI MAULANA MAULANA AND PARTNERS LAW FIRM Mayapada Tower Lt.5, JI. Jend. Sudirman Kav.28, Jakarta (54) Judul Invensi : TRAKTOR Untuk memberikan suatu traktor yang mencakup suatu pelindung matahari yang dipasang dengan kuat padanya.penyelesaian Suatu traktor yang mencakup: suatu kerangka ROPS (33);suatu jok operator (13); suatu pelindung matahari (41) untuk menutup bagian atas dari jok operator (13); bagian kanan dan kiri dari bagian belakang dari komponen penopang (45) dipasang pada bagian atas dari bagian kanan dan kiri dari kerangka ROPS (33) berturut- turut melalui penopang belakang kanan dan kiri (33b, 33b).

14 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00198 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl./A 01G 23/12 (21) No. Permohonan Paten : S Februari 2015 PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III JI. Sei Batanghari No.2 Medan Kotak Pos 91, Propinsi Sumatera Utara Ir. Hiras Gumanti, ID Yusni luhrial, SP, ID Andri Putra Panjaitan, SP, ID Jogan Malao, ID (54) Judul Invensi : THE RINI SLIVER Proses eksploitasi produksi getah tanaman karet dengan penyadapan menggunakan pisau sadap dengan penambahan alat The Rini Sliver dilakukan dengan penambahan plat penahan/pembatas pada pisau sadap konvensional dengan menggunakan plat besi hitam yang ditempelkan pada pisau sadap konvensional. Plat yang dimodifikasi pada pisau sadap konvensional "berfungsi se'bagai pena'han mata pisau sadap mengiris kulit batang karet terlalu tebal pada saat proses penyadapan tanaman karet. Plat diatur dengan jarak sesuai dengan norma ketebalan pemakaian kulit yang ditentukan untuk mengoptimalisasikan potensi produksi yang dieksplotasi dengan pemakaian kulit batang tanaman karet yang merupakan penghasil getah dengan efisien. Proses pembuatan plat penahan dilakukan dengan tahapan menggambar pola, memotong besi plat sesuai dengan pola, memasang baut pada plat, memasang tonjolan penahan pada ujung plat dan pemasangan pada pisau sadap konvensional yang dikunci dengan baut dan mur dan diatur jarak antara mata plat dengan mata pisau sadap sesuai dengan norma yang ditentukan pada proses peyadapan getah tanaman karet. Invensi ini menghasilkan proses penyadapan getah tanaman karet dengan pemakaian kulit yang terkendali sesuai norma sehingga dapat mempertahankan potensi umur ekonomis tanaman dengan hasil produksi secara optimal tanpa merubah sistem atau teknik-teknik penyadapan tanaman karet pada umumnya.

15 (19) ID (11) No Pengumuman : 2016/S/00197 (13) A (51) I.P.C : Int.Cl.8/B 01D 35/00, C 02F 1/32 (21) No. Permohonan Paten : S Agustus 2014 Roqy Heydar Jalan Gusti Putri II nomor 7, Semarang Roqy Heydar, ID Mudzofar Sofyan, ID Mohammad Muslihuddin, ID Prafitra Asih Rahmawati Sinar Putri, ID Steven Suhandono, ID (54) Judul Invensi : ALAT PEMURNI AIR Salah satu cara untuk mengoptimalkan air rob yang melimpah adalah dengan membuat air tersebut mempunyai nilai guna. Dipo pure merupakan alat yang dapat mengubah air rob menjadi air bersih yang siap untuk di konsumsi. Dipo pure tediri dari 3 media penyaring yaitu pasir silika, karbon aktif, zeolit, dan membran reverse osmosis. Sebagai tambahan digunakan fotokatalisis yang bertujuan untuk menghilangkan senyawa organik beracun. Apabila media penyaring sudah tidak layak pakai, perlu dilakukan penggantian media penyaring yang baru. Sedangkan untuk membran reverse osmosis apabila sudah tidak layak pakai dilakukan back wash untuk menghilangkan kotoran -kotoran yang menyumbat membran tersebut. Setelah uj i laboratorium tentang air keluaran alat ini menunjukkan kualitas yang layak minum dari keadaan sebelum yang banyak mengandung zat padat terlarut, Klorida, Amonia, dan Mangan. Dengan demikian dapat disimpulkan alat ini mampu mengubah air rob menjadi air yang layak minum.

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP502/S/VIII/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 26 AGUSTUS 2016 s/d 26 NOVEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1)

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP535/S/IV/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 21 APRIL 2017 s/d 21 JUNI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP494/S/VI/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 24 JUNI 2016 s/d 24 SEPTEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP547/S/VII/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 21 JULI 2017 s/d 21 SEPTEMBER 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP482/S/IV/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 01 APRIL 2016 s/d 01 JULI 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP503/S/IX/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 02 SEPTEMBER 2016 s/d 02 DESEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1)

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP498/S/VII/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 29 JULI 2016 s/d 29 OKTOBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP530/S/III/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 17 MARET 2017 s/d 17 MEI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP543/S/VI/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 16 JUNI 2017 s/d 16 AGUSTUS 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP548/S/VII/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 28 JULI 2017 s/d 28 SEPTEMBER 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP485/S/IV/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 22 APRIL 2016 s/d 22 JULI 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP493/S/VI/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 17 JUNI 2016 s/d 17 SEPTEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP558/S/X/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 06 OKTOBER 2017 s/d 06 DESEMBER 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP468/S/XII/2015 DIUMUMKAN TANGGAL 11 DESEMBER 2015 s/d 11 MARET 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP541/S/VI/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 02 JUNI 2017 s/d 02 AGUSTUS 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALKEKAYAANINTELEKTUAL KOMISI BANDING PATEN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALKEKAYAANINTELEKTUAL KOMISI BANDING PATEN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA DIREKTORATJENDERALKEKAYAANINTELEKTUAL KOMISI BANDING PATEN Jln. H.R. Rasuna Said, Kav. 8-9, Kuningan. Jakarta Laman: www.dgip.go.id KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP506/S/IX/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 30 SEPTEMBER 2016 s/d 30 DESEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1)

Lebih terperinci

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI TIPE : GENERAL CEILING FANS TEGANGAN : 220~20V, FREKUENSI : 50Hz BACA DAN SIMPAN BUKU PETUNJUK INI Terima kasih atas kepercayaan anda membeli kipas

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DESAIN PENGGETAR MOLE PLOW Prototip mole plow mempunyai empat bagian utama, yaitu rangka three hitch point, beam, blade, dan mole. Rangka three hitch point merupakan struktur

Lebih terperinci

DRAFT PATENT ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

DRAFT PATENT ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR DRAFT PATENT ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR Oleh : Dr Suhartono S.Si M.Kom 1 Deskrisi ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR 1 2

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

BERITA RESMI DESAIN INDUSTRI SERI-A

BERITA RESMI DESAIN INDUSTRI SERI-A BERITA RESMI DESAIN INDUSTRI SERI-A No.09/DI/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 04 Mei 2017 s/d 04 Agustus 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 25 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN

IV. PENDEKATAN DESAIN IV. PENDEKATAN DESAIN A. Kriteria Desain Alat pengupas kulit ari kacang tanah ini dirancang untuk memudahkan pengupasan kulit ari kacang tanah. Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa proses pengupasan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan September- Oktober

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK 3.1 Perancangan dan pabrikasi Perancangan dilakukan untuk menentukan desain prototype singkong. Perancangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Maret 2013 di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1. Tempat Pelaksanaan Tempat yang akan di gunakan untuk perakitan dan pembuatan sistem penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi Universitas

Lebih terperinci

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa

Pengolahan lada putih secara tradisional yang biasa Buletin 70 Teknik Pertanian Vol. 15, No. 2, 2010: 70-74 R. Bambang Djajasukmana: Teknik pembuatan alat pengupas kulit lada tipe piringan TEKNIK PEMBUATAN ALAT PENGUPAS KULIT LADA TIPE PIRINGAN R. Bambang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama 16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama adalah modifikasi alat yang dilaksanakan di Laboratorium Mekanisasi Pertanian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP519/S/XII/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 30 DESEMBER 2016 s/d 30 MARET 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Simulasi putaran/mekanisme pisau pemotong tebu (n:500 rpm, v:0.5 m/s, k: 8)

METODE PENELITIAN. Simulasi putaran/mekanisme pisau pemotong tebu (n:500 rpm, v:0.5 m/s, k: 8) III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2011 di Laboratorium Lapangan Departemen Teknik Mesin dan Biosistem. Pelaksanaan penelitian terbagi

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN Perancangan atau desain mesin pencacah serasah tebu ini dimaksudkan untuk mencacah serasah yang ada di lahan tebu yang dapat ditarik oleh traktor dengan daya 110-200

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP534/S/IV/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 13 APRIL 2017 s/d 13 JUNI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Singkong Singkong merupakan tumbuhan umbi-umbian yang dapat tumbuh di daerah tropis dengan iklim panas dan lembab. Daerah beriklim tropis dibutuhkan singkong untuk

Lebih terperinci

POLA DASAR SADAPAN POLA DASAR SADAPAN

POLA DASAR SADAPAN POLA DASAR SADAPAN POLA DASAR SADAPAN POLA DASAR SADAPAN Kriteria matang sadap Tanaman karet dapat disadap apabila telah memenuhi kriteria matang sadap pohon dan matang sadap kebun, yaitu: a. Matang sadap pohon - Umur tanaman

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahan yang

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman jagung Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika Tengah (Meksiko Bagian Selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini, lalu teknologi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW6700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW6700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 11 2 3 4 5 6 7 8 12 9 13 10 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Unit alat cukur

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain: Cara Kerja Mesin Sekrap (Shaping Machine) Mesin Skrap atau biasa juga dituliskan sebagai sekrap (Shaping Machine) merupakan jenis mesin perkakas yang memiliki gerak utama yakni bolak balok secara horizontal.

Lebih terperinci

BERITA RESMI MEREK SERI-A HEARING

BERITA RESMI MEREK SERI-A HEARING BERITA RESMI MEREK SERI-A HEARING No. 15A/IV/A/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 6 APRIL 2016 6 JULI 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 22 AYAT (1) UNDANG-UNDANG MEREK

Lebih terperinci

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR) DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR) Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik, hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan mesin pengupas kulit kentang perlu memperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Adapun maksud

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE A. BAHAN BAB III BAHAN DAN METODE Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Besi plat esser dengan ketebalan 2 mm, dan 5 mm, sebagai bahan konstruksi pendorong batang,

Lebih terperinci

V.HASIL DAN PEMBAHASAN

V.HASIL DAN PEMBAHASAN V.HASIL DAN PEMBAHASAN A.KONDISI SERASAH TEBU DI LAHAN Sampel lahan pada perkebunan tebu PT Rajawali II Unit PG Subang yang digunakan dalam pengukuran profil guludan disajikan dalam Gambar 38. Profil guludan

Lebih terperinci

SW5700. & Lucasfilm Ltd. Disney

SW5700. & Lucasfilm Ltd. Disney SW5700 & Lucasfilm Ltd. Disney 1 2 12 3 4 5 13 6 7 8 9 10 11 empty page before TOC Bahasa Indonesia 6 6 Bahasa Indonesia Keterangan umum (Gbr. 1) 1 Sambungan pemangkas presisi click-on 2 Tutup pelindung

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembuatan Prototipe 1. Rangka Utama Bagian terpenting dari alat ini salah satunya adalah rangka utama. Rangka ini merupakan bagian yang menopang poros roda tugal, hopper benih

Lebih terperinci

Tuas pemindah. Panduan Dealer JALANAN MTB. RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370. Tiagra ST-4600 ST-4603 SORA ST-3500 ST-3503

Tuas pemindah. Panduan Dealer JALANAN MTB. RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370. Tiagra ST-4600 ST-4603 SORA ST-3500 ST-3503 (Bahasa Indonesia) DM-ST0001-05 Panduan Dealer Tuas pemindah MTB RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370 EZ-FIRE Plus ST-EF65 ST-EF51 ST-EF51-A ST-TX800 ST-EF41 ST-EF40 JALANAN Tiagra

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancangan Ring Transducer

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancangan Ring Transducer HASIL DAN PEMBAHASAN Rancangan Ring Transducer Hasil rancangbangun sensor tahanan pemotongan berupa ring transducer yang ditunjukkan pada Gambar 60. Salah satu sisi ring dipasang dua buah strain gage yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni hingga Desember 2011 dan dilaksanakan di laboratorium lapang Siswadhi Soepardjo (Leuwikopo), Departemen

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pembuatan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong umbi. Pengerjaan yang dominan dalam

Lebih terperinci

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan Mata Kuliah Proses Produksi Oleh : Akmal Akhimuloh 1503005 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI SEKOLAH TINNGI TEKNOLOGI GARUT

Lebih terperinci

PENYADAPAN TANAMAN KARET

PENYADAPAN TANAMAN KARET PENYADAPAN TANAMAN KARET OLEH SYUKUR, SP, MP WIDYAISWARA MUDA BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI 2015 ABSTRAK Syukur, SP, MP. 2014. Penyadapan tanaman karet. Penyadapan adalah pelukaan buatan yang diberikan

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP539/S/V/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 19 MEI 2017 s/d 19 JULI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP508/S/X/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 14 OKTOBER 2016 s/d 14 JANUARI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

IV. PENDEKATAN RANCANGAN

IV. PENDEKATAN RANCANGAN IV. PENDEKATAN RANCANGAN 4.1. Rancang Bangun Furrower Pembuat Guludan Rancang bangun furrower yang digunakan untuk Traktor Cultivator Te 550n dilakukan dengan merubah pisau dan sayap furrower. Pada furrower

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGUJIAN MODEL METERING DEVICE PUPUK Pengujian penjatah pupuk berjalan dengan baik, tetapi untuk campuran pupuk Urea dengan KCl kurang lancar karena pupuk lengket pada

Lebih terperinci

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu. 24 III. METODE PROYEK AKHIR 3.1. Waktu dan Tempat Proses pembuatan Proyek Akhir ini dilakukan di Bengkel Bubut Jl. Lintas Timur Way Jepara Lampung Timur. Waktu pengerjaan alat pemotong kentang spiral ini

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah tahapan-tahapan yang dilakukan untuk membuat komponen-komponen pada mesin pembuat lubang biopori. Pengerjaan yang dominan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembuatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat ditunjukkan pada diagram alur penelitian yang ada pada gambar 3-1. Mulai Identifikasi Masalah Penentuan Kriteria Desain

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 8 bulan, dimulai bulan Agustus 2010 sampai dengan Maret 2011. Penelitian dilakukan di dua tempat, yaitu (1)

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT TANAM BENIH JAGUNG ERGONOMIS DENGAN TUAS PENGUNGKIT DAN MEKANIK PEMBUAT LUBANG UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS TANAM Rindra Yusianto Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS Perancangan dan pembuatan mekanik mesin sortasi manggis telah selesai dilakukan. Mesin sortasi manggis ini terdiri dari rangka mesin, unit penggerak, unit pengangkut,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Lebih terperinci

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor 3. Mesin Bor 3.1 Definisi Dan Fungsi Mesin Bor Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan pelubangan).

Lebih terperinci

DM-FD (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Pemindah gigi depan FD-9000 FD-6800 FD-5800 FD-4700

DM-FD (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Pemindah gigi depan FD-9000 FD-6800 FD-5800 FD-4700 (Bahasa Indonesia) DM-FD0002-05 Panduan Dealer Pemindah gigi depan FD-9000 FD-6800 FD-5800 FD-4700 DAFTAR ISI PENGUMUMAN PENTING... 3 UNTUK MENJAGA KESELAMATAN... 4 PEMASANGAN... 5 PENYETELAN... 9 PERAWATAN...17

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Tahap-tahap penelitian terdiri dari : (1) proses desain, () konstruksi alat, (3) analisis desain dan (4) pengujian alat. Adapun skema tahap penelitian seperti

Lebih terperinci

PEMBENIHAN TEBU BUD CHIPS

PEMBENIHAN TEBU BUD CHIPS PEMBENIHAN TEBU BUD CHIPS (Perekeyasa : Edi Purlani - Diwang HP - Heri Istiana dan Subiyakto). Balittas Penggunaan benih unggul tebu dengan Pembenihan bud chips terus digalakkan pada tingkat penangkar

Lebih terperinci

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP492/S/VI/2016 DIUMUMKAN TANGGAL 10 JUNI 2016 s/d 10 SEPTEMBER 2016 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 3 (TIGA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 44 AYAT (1) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A

BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A BERITA RESMI PATEN SEDERHANA SERI-A No. BRP531/S/III/2017 DIUMUMKAN TANGGAL 24 MARET 2017 s/d 24 MEI 2017 PENGUMUMAN BERLANGSUNG SELAMA 2 (DUA) BULAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PASAL 123 AYAT (2) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,

Lebih terperinci

Gambar 15. Gambar teknik perontok padi hasil rancangan (O-Belt Thresher) 34

Gambar 15. Gambar teknik perontok padi hasil rancangan (O-Belt Thresher) 34 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prototipe Perontok Padi Tipe Pedal Hasil Rancangan (O-Belt Thresher) Prototipe perontok padi ini merupakan modifikasi dari alat perontok padi (threadle thresher) yang sudah ada.

Lebih terperinci

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan Rangka CASIS GEOMETRI RODA 1. Komponen kendaraan Motor : Blok motor dan kepala silinder serta perlengkapannya sistem bahan bakar bensin atau diesel Casis : 1. Sistem kemudi 2. Pegas dan peredam getaran

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A.WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai dengan Juni 2010. Desain pembuatan prototipe, uji fungsional dan uji kinerja dilaksanakan di Bengkel

Lebih terperinci

Mesin Pemanen Jagung Tipe mower

Mesin Pemanen Jagung Tipe mower PEDOMAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN Mesin Pemanen Jagung Tipe mower BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2007 I. PEDOMAN PENGGUNAAN MESIN PEMANEN TIPE MOWER 1 Mesin pemanen jagung tipe mower ini

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan pengujian alat yang selanjutnya akan di analisa, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan untuk

Lebih terperinci

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER PENGETESAN KERJA TANPA BEBAN Jepitlah starter dengan catok untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 1. Hubungkan starter

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN OLEH: TIM PEMESINAN SMK PGRI 1 NGAWI CONTACT PERSON: HOIRI EFENDI, S.PD 085736430673 CERDAS, KREATIF, INTELEK, WIRAUSAHAWAN 1 Pilihlah salah satu jawaban soal berikut

Lebih terperinci