BAB II LANDASAN TEORI. Billiard adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori cabang olahraga
|
|
- Hartanti Siska Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 7 BAB II LANDASAN TEORI II.1 TINJAUAN UMUM II.1.1 Pengertian Pool (Billiard) II Pengertian Permainan Pool (Billiard) Billiard adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori cabang olahraga konsentrasi, sehingga sangat dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental yang benar serta harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu berprestasi lebih tinggi dan stabil. Cabang olahraga ini dimainkan di atas meja dan dengan peralatan bantu khusus serta peraturan tersendiri. Permainan ini terbagi dari berbagai jenis antara lain, carom, English billiard dan pool. Permainan ini dapat dimainkan secara perorangan maupun tim. Sampai saat ini, tahun 2012, yang sangat berkembang di Indonesia adalah jenis pool dan itupun masih terbagi dalam nomor bola 15, bola 8, dan bola 9. Dahulu di Indonesia, billiard identik dengan olahraga yang selalu dimainkan oleh para lelaki saja. Namun saat ini banyak wanita yang mulai menggemari olahraga billiard. III Jenis Permainan Billiard III Bola 9 Bola yang digunakan adalah Bola Billiard yang bernomor 1 sampai dengan 9 ditambah bola berwarna putih yang digunakan sebagai cue ball. Bola 9 umumnya memakai meja dengan ukuran 7,8,9 kaki sedangkan untuk professional biasanya memakai 9 kaki.
2 8 Susunan Bola Pada Saat Break Bola bernomor 1 sampai dengan 9 disusun berbentuk wajik (diamond). Posisi bola bernomor 1 di bagian atas wajik, sedangkan bola bernomor 9 diletakkan di tengahtengah susunan bola.dan bola lainnya ditempatkan secara acak. Tujuan Permainan Gambar 2.1 Susunan Bola 9 (sumber : Google Images) Pemain diharapkan untuk memasukkan bola secara berturut-turut dari angka 1 ampai dengan 9. Cara Permainan Memasukkan bola dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan memukul bola bernomor paling kecil yang ada di atas meja, atau dengan mengkombinasikan bola sasaran dengan bola lain yang sekiranya dapat masuk ke dalam kantung meja.
3 9 III Bola 8 Bola-bola Billiard dibagi 2 yaitu Bola Solid (1-7) dan Bola Stripes (9-15). Bola 8 adalah bola yang terakhir dimasukkan. Ukuran meja yang biasa digunakan adalah memakai meja 7,8,9 kaki sedangkan untuk professional memakai 9 kaki. Gambar 2.2 Susunan Bola 8 (sumber : Google Images) Cara Permainan Setelah break dilakukan oleh salah satu pemain, jika ada bola yang masuk maka tim yang melakukan break boleh menembak bola lagi. Jika tidak, maka tim lawan yang menembak. Pemain yang menembak setelah break, bisa memilih bola Solid / Stripes, dengan cara memasukkan bola Solid / Stripes. Misalnya, jika dia memasukkan bola 1 maka untuk selanjutnya dia harus memasukkan bola 2-7. Jika dia memasukan bola 10,
4 10 maka selanjutnya dia harus memasukkan bola Apabila Bola-8 masuk pada saat break, pemain dapat memilih antara mengulang kembali break (bola ditata ulang), atau menaruh bola 8 pada footspot dan melanjutkan permainan.(sesuai dengan World Standardized Rules). III Snooker Snooker adalah olahraga seperti billiard yang biasanya dimainkan di atas meja ditutupi dengan kain hijau, dengan kantong terletak di masing-masing dari empat sudut dan dua lagi berada di tengah masing sisi panjang. Ukuran meja snooker lebih besar dari meja billiard yang maksimal 9 kaki. Meja snooker memakai ukuran 12 kaki yaitu sekitar 3.7 meter x 1.8meter. Cara Permainan Snooker dimainkan menggunakan cue ball dan 22 bola snooker. Cue ball berwarna putih, 15 bola merah masing masing senilai satu poin, dan enam bola aneka warna: kuning (2 poin), hijau (3poin), coklat (4 poin), biru (5 poin), pink (6 poin) dan hitam (7 poin). Pemain atau sebuah tim memenangkan permainan snooker bila mencentak poin lebih banyak dari lawannya dengan cara memasukan bola warna merah dan bola berwarna lainnya dengan menggunakan cue ball. Pemain menerima tambahan poin jika lawan melakukan pelanggaran.
5 11 Gambar 2.3 Susunan Bola Snooker (gambar : Google Images) III Peralatan Yang Dibutuhkan Dalam Permainan Bermain billiard, kita pasti butuh akan peralatan dan aksesories. Peralatan Billiard berupa : Stik Billiard atau Cue Billiard, Meja Billiard, Cue Bola Billiard, sedangkan aksesories bisa berupa sarung tangan dan lain-lain. Untuk berhasil sukses bermain billiard sangat diperlukan kecerdasan yang tersendiri dalam memandang peralatanperalatan itu. Ada 3 (tiga) macam peralatan yang merupakan peralatan utama antara lain 1. Stik Billiard Para master stik mengatakan bahwa, stik billiard itu ibaratnya seorang pacar. Kita memang harus berusaha menemukan stik billiard yang betul-betul cocok baik itu dari segi ukuran berat, panjang stik, diameter genggaman, keseimbangan dan juga jenis material stik yang dipakai. Stik pilihan kita belum tentu cocok buat pemain lainnya, salah memilih stik bisa berakibat kurang maksimalnya dalam bermain billiard. Massa : Massa suatu stik billiard dihitungnya dengan menggunakan hitungan Oz, hitungannya ada yang 19, 20, dan 21 Oz, jadi kita tinggal menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan kita. (1 Oz = gram)
6 12 Ukuran : ukuran stik billiard bervariasi dengan rata-rata panjangnya sekitar inchi (147cm -152cm) Gambar 2.4 stik billiard (sumber: google images) 2. CUE BALL BILLIARD Cue Ball Billiard berwarna putih polos biasa juga disebut sebagai bola gaco memiliki berbagai ragam jenis dan mempunyai berat berbeda. Pemahaman para pemain terhadap cue ball ini, semakin sering cue ball Billiard ini di mainkan maka cue ball Billiard akan semakin kotor, efeknya akan menjadi sulit dikendalikan jalannya cue ball. Cue ball ini bisa di lihat dalam 25 titik berlainan berdasarkan arah cue ball dan elevasi cue ball terhadap meja, dimana pukulan pada titik yang spesifik akan menghasilkan jalannya cue ball yang spesifik pula. Ke 25 titik itu di asosiasikan ke
7 13 dalam arah jarum jam pendek dan panjang serta 1 (satu) titik lagi sebagai titik sentral. Gambar 2.5 cue ball (sumber: google images) 3. MEJA BILLIARD Meja Billiard berfungsi sebagai medan permainan billiard yang memiliki karakteristik spesifik dan sangat bergantung pada jenis material yang dipakai, teknik pemasangan, dan kelembaban udara dalam ruangann permainan.di pinggiran meja billiard ada beberapa titik yang dinamakan Diamond. Kegunaan Diamond ini sebagai alat bantu jalannya bola berdasarkan sudut-sudut yang akan di hasilkan setelah menyentuh rail atau bantalan meja billiard. Dengan menghubungkan titktitik tersebut, akan menghasilkan 32 bidang permainan dan pemahaman mantap terhadap titik ini akan memantapkan permainan billiard kita. Secara umum, katagori ukuran meja billiard memiliki bentuk persegi panjang dimana mempunyai ukuran yang panjangnya dua kali lipat dari ukuran lebar meja billiard. Ukuran meja billiard biasanya disebutkan dalam satuan kaki atau foot yang dimulai dari ukuran 7 kaki, 8 kaki dan 9 kaki. (1 kaki = cm)
8 14 Meja ukuran 9 kaki lazimnya di khususkan untuk permainan yang serius atau Pro, sedangkan meja billiard di tempat kediaman biasanya memakai meja billiard ukuran 7 kaki karena memiliki tempat yang ruanganya tidak begitu besar atau karena alasan efektifitas maupun kenyamanan Selain itu, banyak juga yang memakai meja billiard dengan ukuran 8 kaki bila mereka memiliki ruangan yang cukup besar. Jadi pemilihan ukuran meja berdasarkan situasi ruangan dan juga budget yang dimilikinya. Ukuran meja billiard memiliki panjang sesuai tipe ukuran meja dengan lebar setengah dari tipe ukuran meja. Misalnya untuk meja dengan ukuran 9 kaki memiliki panjang sekitar 270 cm dan lebar 135 cm Meja billiard berkualitas paling bagus biasanya dengan ukuran 9 kaki yang mempunyai alas meja yang dibuat dari batu granit hitam yang berguna untuk mencegah adanya tonjolan yang tidak dikehendaki dan kemungkinan adanya perubahan bentuk disebabkan oleh kelembaban udara. (Sumber: Komunitas Himakom UGM) gambar2.6 meja billiard (sumber: google images)
9 cm 135 cm Gambar 2.7 tampak atas meja billiard 9 kaki (sumber: google images) II.1.2 Pengertian Lounge Lounge memiliki beberapa pengertian, antara lain : 1. Tempat duduk sofa lebih dari satu orang. 2. Ruang (seperti dalam sebuah hotel atau bandara) dengan tempat duduk di mana orang bisa menunggu. 3. Sebuah tempat bersantai, beristirahat, bersantai. 4. Sebuah ruangan yang mempunyai fungsi sebagai tempat duduk sambil menikmati makanan dan minuman. (sumber :
10 16 Gambar 2.8 visualisasi lounge (sumber: google images) II.1.3 Studi Anthopometri anthopometri merupakan ilmu yang secara khusus mempelajari tentang pengukuran tubuh manusia guna untuk merumuskan perbedaan perbedaan ukuran tiap individu ataupun kelompok dan lain sebagainya. Studi antophometri dalam bidang interior bertujuan secara fisik dan visual. Hal yang berkaitan dengan fisik bertujuan untuk mengetahui jarak bersih dan jangkauan, sedangkan hal yang berkaitan dengan visual bertujuan untuk penglihatan secara vertikal dan horizontal. Berikut ini adalah studi anthopometri yang digunakan dalam pool dan lounge. II Studi Anthopometri Pada Pool Pada pool, analisa anthropometri adalah untuk menentukan keergonomisan furniture termasuk didalamnya meja billiard. Jarak bersih antar meja adalah 250 cm 300 cm dengan jangkauan bersih permainan adalah 150 cm dengan tinggi meja sekitar 110 cm. ukuran meja yang dipakai adalah 9 kaki.
11 17 Gambar 2.9 anthopometri pada permainan pool (sumber : buku dimensi manusia) II Studi Anthopometri Pada lounge Pada lounge analisa anthropometri adalah untuk menentukan keergonomisan furniture termasuk didalamnya sofa, coffee table, meja makan dan kursi makan serta jarak sirkulasinya. Jarak minimal area pelayanan pada meja adalah 91,4 cm. untuk meja makan memiliki tinggi meja sesuai dengan ergonomisnya adalah 75 cm. jarak antara kursi dengan kursi lainnya minimal 90 cm. Untuk sofa, memiliki jarak bersih minimal 40cm dari coffee table, jarak minimal area pelayanan adalah 91,4 cm. untuk coffee table memiliki tinggi 40 cm 45 cm sesuai tinggi sofanya yaitu 40cm - 45 cm
12 18 Gambar 2.10 anthopometri pada lounge (sumber : buku dimensi manusia) II.1.4 Klasifikasi Aktivitas Dalam Pool dan Lounge Suatu ruangan pasti terdapat aktivitas yang terjadi di dalamnya. Desain ruangan tersebut harus menyesuaikan atas aktivitas yang ada di dalamnya. Aktivitas yang digunakan pada
13 19 area pool adalah bermain billiard dan pada area lounge memiliki berbagai aktivitas, diantaranya ada duduk bersantai, duduk sambil mengobrol, makan dan minum. Gambar 2.11 aktivitas lounge (sumber: google images) Gambar 2.12 visualisasi aktivitas bermain billiard (sumber: google images)
14 20 II.1.5 Klasifikasi Fasilitas Pool dan Lounge Dengan adanya berbagai macam aktivitas yang terjadi di dalamnya, suatu ruangan pasti harus memiliki fasilitas yg disediakan untuk menunjang aktivitas tersebut. Fasilitas terdiri dari fasilitas utama yang digunakan sebagai aktivitas sebagai fungsi utama suatu ruang dan fasilitas pendukung yang digunakan untuk mendukung dari aktivitas utama. Fasilitas utama yang tersedia dalam pool adalah Meja billiard beserta peralatannya seperti bola dan stik. Stick holder untuk meletakkan stik permainan yang akan digunakan Sofa bench untuk area istirahat dalam permainan Fasilitas utama yang tersedia dalam lounge adalah Sofa Coffee table Kursi makan Meja makan Fasilitas pendukung yang tersedia dalam pool dan lounge adalah Wifi untuk internet Waiter station untuk menaruh peralatan & perlengkapan makan dan minum
15 21 Gambar 2.13 fasilitas lounge (sumber: google images) Gambar 2.14 fasilitas billiard (sumber : google images)
16 22 II.2 STUDI BANDING LAPANGAN II.2.1 FLIPCHART Pada subbab ini akan dibahas hasil survey yang sudah dilakukan oleh penulis guna untuk medapatkan data-data yang diperlukan dalam desain. Survey dilakukan di 3 tempat, yaitu di 9Square, Seven Pool, dan Green Garden Billiard. Hasil survey dirangkum pada tabel berikut ini. FLIPCHART HASIL SURVEY Tabel 2.1 Flipchart (sumber : dok. Hendy alikusuma,2013) lokasi Green Garden Billiard Ruko Green Garden Blok D-1 Unit 1-A. Jl. Panjang (Arteri Kedoya), Kebon Jeruk, Jakarta Barat 9Square pool Jl. Anggrek Cakra No.7Kemanggisan, Jakarta Barat Q Billiard Jl. Asia Afrika lot.19, Jakarta selatan Senayan City lt. B2 crystal lagoon jam operasional pengunjung Remaja sampai dewasa Remaja sampai dewasa Remaja sampai dewasa jam ramai pada saat sabtu siang sampai dengan sore pada saat hari biasa perkuliahan dan saat jam istirahat makan siang mahasiswa serta pada saat malam minggu akhir pekan, pada saat jumat malam dan sabtu malan jumlah meja billiard jumlah stik fasilitas musik wifi, musik, live DJ wifi, musik, live DJ ruang VIP tidak ada tidak ada ada
17 23 pencahayaan material lantai wall treatment ceiling elemen penting interior intensitas cahaya tidak terlalu terang sehingga mendapatkan kesan yang nyaman dengan memanfaatkan lampu spotlight dan tidak adanya pencahayaan alami lantai menggunakan karpet pada keseluruhan area permainan cat yang dominan berwarna hijau memakai tipe open ceiling dan dicat berwarna hitam exhaust untuk menghisap asap rokok intensitas cahaya kecil sehingga mendapatkan kesan yang nyaman dengan memanfaatkan lampu spotlight dan tidak adanya pencahayaan alami menggunakan batu alam permaian cat dengan menggunakan warna primer seperti merah, kuning, dan biru serta warna sekunder hijau. Dikombinasikan dengan elemen kayu fin. HPL memakai tipe open ceiling dan dicat berwarna hitam exhaust untuk menghisap asap rokok intensitas cahaya kecil sehingga mendapatkan kesan yang nyaman dengan memanfaatkan lampu spotlight dan tidak adanya pencahayaan alami menggunakan karpet pada area keseluruhan permainan warna cat gelap seperti warna ungu dan coklat, adanya papan yang menceritakan tentang billiard pada dinding dan juga permainan padded pada area duduk memakai tipe open ceiling dan dicat berwarna hitam exhaust untuk menghisap asap rokok speaker untuk musik speaker untuk musik speaker untuk musik Tabel 2.2 Foto Survey (sumber : dok. Hendy alikusuma,2013) Area Green Garden Billiard 9Square pool Seven Pool Entrance
18 lounge 24
19 Area Billiard 25
20 26 II.2. Pembahasan Pada sub bab ini akan dibahas perbandingan antara ketiga tempat yang telah disurvey untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, kebutuhan apa saja yang diperlukan serta kesimpulan dari hasil survey tersebut. Desain : Dari segi desain memiliki persamaan pemakaian warna warna yang tidak terlalu cerah yang dipalikasikan pada dinding maupun furniture dan juga memiliki pencahayaan dengan intensitas kecil. Pencahayaan : Dari segi pencahayaan, ketiga tempat memiliki persamaan dengan memakai pencahayaan dengan intensitas yang kecil untuk mendapatkan kenyamanan. Pencahayaan yang dipakai adalah pencahayaan buatan dengan teknik indirect. Untuk area billiard memakai lampu dengan tenik direct lighting dengan cara penempatannya digantung diatas meja. Lantai :Material yang dipakai untuk lantai memiliki alasan dan fungsi tersendiri. Untuk Q Billiard dan Green Garden Billiard memakai karpet pada area permainannya agar pada saat bola jatuh ke lantai, bola tidak memantul keras dan meredam suara bola. Selain itu area ini yang sering dilalui memiliki penanganan yang mudah untuk dibersihkan. Untuk 9square, memakai batu granit unpolish sehingga saat bola jatuh tidak terlalu merusak lantai. Fasilitas : Fasilitas yang disediakan oleh 9square dan Q billiard lebih lengkap dari Green Garden Billiard. Untuk 9Square dan Q Billiard memiliki fasilitas wifi. Selain itu juga memiliki fasilitas Live DJ sehingga harus disediakan tempat atau area khusus untuk DJ. Pada Green Garden billiard tidak
21 27 mempunyai fasilitas wifi dan live DJ dan hanya memutarkan musik melalui komputer sehingga harus diperhatikan audio nya berupa penempatan speaker yang tepat. Pada Green Garden Billiard dan Q billiard terdapat fasilitas bar. Kebutuhan : Satu yang penting dan terdapat di semua tempat tersebut adalah adanya pemasangan exhaust fan untuk menghisap udara rokok yang dapat mengganggu kesehatan. Selain itu juga harus adanya tempat atau locker untuk menaruh stik sehingga stik ditempatkan teratur dan mudah dilihat pelanggan. Kesimpulan: Hasil desain tempat satu dengan tempat lainnya tidak terlalu berbeda dari segi pencahayaan dan material serta fasilitas yang disediakan. Dari segi pencahayaan memakai intensitas dengan tingkat yang kecil. Untuk material lantai, memakai material yang mudah dibersihkan dan memiliki fungsi untuk membantu permainan.
BAB IV KONSEP DESAIN. Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan
73 BAB IV KONSEP DESAIN IV.1 Konsep Ruang (Citra Ruang) Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu
Lebih terperinciBAB III STUDI LAPANGAN
BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00
Lebih terperinciBAB V ANALISIS Pengantar
BAB V ANALISIS Pengantar Setelah melakukan survey pengambilan data pada cafe yang memiliki suasana ruang yang rileks dan private sebagai dasar rancangan book cafe yang kuat, maka marilah kita berpindah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Didalam sebuah perancangan interior, fasilitas sangat menunjang dalam aktifitas yang dilakukan di dalamnya. Fasilitas merupakan hal penting dalam mendesain
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik 1) Sekat Pemisah Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet
Lebih terperinciSTUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA
STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA 2.6 Psikilogi Warna Pada Ruang Psikologi warna menurut Hideaki Chijawa dalam bukunya "Color Harmony" : a. Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga. Dalam lingkaran warna
Lebih terperinciBAB pagi 2 dini hari Kegiatan. Makan, minum, bersantai, bertemu teman. Menengah ke atas Fasilitas
BAB 3 3.1 Konsep Desain Konsep yang digunakan pada desain Restoran Eclectic adalah konteporer, dimana memadukan antara konsep sebuah restoran dan bar. 3.1.1 Analisa data Kafe Eclectic Peak Hour Rabu-Sabtu
Lebih terperinciGambar 5.2 Mind Mapping Perawat dan Pengunjung Gambar 5.3 Mind Mapping Site dan Bangunan 1
BAB V KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 5. 1. Dasar dan Tujuan Setelah melewati proses analisis, penulis mengambil tema refreshment atau penyegaran sebagai konsep desain yang akan diterapkan pada perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan jaman di era globalisasi ini menuntut aktivitas-aktivitas sosial yang semakin bervariasi. Terkadang orang ingin bertemu di tempat yang tidak hanya menyenangkan,
Lebih terperinciGambar 5. 1 Citra ruang 1 Gambar 5. 2 Citra ruang 2 2. Lounge Lounge merupakan salah satu area dimana pengunjung dapat bersantai dan bersosialisasi de
BAB V KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 5.1 Konsep Citra Ruang Konsep citra ruang yang ingin dicapai adalah ruangan yang memberikan suasana kondusif kepada pengguna perpustakaan. citra ruang dimana pengguna
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pusat es krim merupakan fasilitas yang dirancang untuk penikmat es krim. Pusat es krim menyediakan berbagai jenis es krim dan kebutuhan mengenai es krim bagi masyarakat terutama
Lebih terperinciKONSEP DESAIN. WARNA Warna yang digunakan adalah warna khas budaya Toraja yang terdapat pada elemen arsitektural dan motif ornamen.
BENTUK Bentuk yang digunakan dapat berupa transformasi dari bentuk Tongkonan, ragam hias tradisional Makassar dan Toraja, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan budaya Makassar dan Toraja. Untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture
Lebih terperinci8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis
8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. III.1.1 Analisan Makro Bangunan Dan Lingkungan
28 BAB III METODE PERANCANGAN III.1 Studi Fisik Bangunan Dan Lingkungan III.1.1 Analisan Makro Bangunan Dan Lingkungan Lokasi : Pacific Place Jakarta Alamat : SCBD Jl. Jend. SUdirman Kav. 52-53, Jakarta
Lebih terperinciBAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious
BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Perancangan interior Sing a Song Family Karaoke ini mengambil gaya modern dan tema Pop Art, karena ingin menciptakan suasana
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ
BAB VI KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini merupakan hasil dari analisis dan pembahasan terhadap penilaian komponen setting fisik ruang terbuka publik dan non fisik (aktivitas) yang terjadi yang
Lebih terperinciGamer s. Little Heaven. Di kafe ini, jangan berharap suasana tenang dan musik lembut mengalun. Teriakan seru yang justru kerap terdengar.
RUANG USAHA Para game master siap membantu pengunjung menjelaskan aturan permainan dan memilihkan jenis permainan yang sesuai. Di kafe ini, sewa permainan bertarif Rp 15.000 per jam per kepala. Di kafe
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 KONSEP PERANCANGAN Mengacu kepada sasaran fasilitas ini adalah remaja pengguna narkoba, maka diperlukan sebuah tempat dan susunan yang bersifat dapat membangkitkan semangat
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN 5.1 KONSEP 5.1.1 Ide Dasar Perancangan Konsep Desain merupakan salah satu proses dalam tahapan mendesain. Pada Gaya yang di angkat untuk penerapan desain playgroup ini adalah
Lebih terperinciPenjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai
BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN
BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN 5.1. Gaya dan Tema dalam Perancangan Konsep pada Fitness Center, interior desain yang ditampilkan oleh Fitness Center ini bergaya Modern Retro. Tema perancangan
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Ada beberapa fasilitas fisik di kamar tidur 1 yang belum ergonomis, yaitu tempat tidur ukuran double, meja rias, kursi rias dan console table. 2. Fasilitas
Lebih terperinciMETODE DESAIN. 3.1 Metode Pengumpulan Data
METODE DESAIN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.2 Tahapan Pengumpulan Data METODE DESAIN Dalam tahap pengumpulan data dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu : data primer data kuisioner owner data sekunder
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciBAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING
BAB III PERMASALAHAN & DATA SURVEY PEMBANDING A. Permasalahan Umum Permasalahan umum ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai apa saja yang berkaitan dengan desain interior sebuah showroom mobil.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang penting di lingkungan sekolah maupun universitas. Pada proses belajar mengajar ini diperlukan suatu fasilitas
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Rak dan Gantungan Pakaian Perancangan rak dan gantungan pakaian yang akan ditempatkan dalam bis khusus rancangan alternatif 3. Dimensi dari lemari gantungan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pencahayaan (Lighting) Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
ABSTRAK Saat ini banyak orang belum mempunyai internet, sehingga banyak usaha yang menyediakan internet atau warung internet (warnet). Objek penelitian yang diambil yaitu warnet X di Bandung. Pada penelitian
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)
PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) Julianus Hutabarat,Nelly Budiharti, Ida Bagus Suardika Dosen Jurusan Teknik Industri,Intitut Teknologi Nasional Malang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan Sejarah Perusahaan 1.2 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan Nama Usaha : Siete Cafe & Garden Tahun Berdiri : Mei 2012 Alamat : Jalan Sumur Bandung No. 20 Telepon : 022-2500453 Jam Operasi :
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Keergonomisan Sarana Fasilitas Fisik Gerbong Kereta Makan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress
Lebih terperinciPENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG
Available online through http://ejournal.undip.ac.id/index.php/modul Penerapan Material Finishing Interior Kafé Di Tembalang, Semarang PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP PERANCANGAN
BAB IV. KONSEP PERANCANGAN IV. 1 Konsep Citra Pada Ayu Balinese Beauty & Spa ini memilih untuk memberikan kesan citra seperti pada tabel dibawah ini. Bagan 4. 1 Konsep Citra IV. 2 Latar Belakang Pemilihan
Lebih terperinciBab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR
Bab 4 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan 4.1.1 Konsep Gaya Konsep desain pada perancangan Petlove Pet Center ini menggunakan pendekatan terhadap konsep fungsi dan citra. Perancangan Petlove
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Keadaan fasilitas fisik aktual belum sesuai apabila dilihat dari segi ergonomi untuk meja makan, kursi makan, meja salad, kursi tunggu, meja kasir, dan mix 4 fun.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini akan disajikan hasil akhir dari penelitian yaitu simpulan dari data yang telah diperoleh dan hasil analisis penulis, serta memberikan saran-saran yang berkaitan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PROYEK. Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2
BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1]
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari 2.1.
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian konsep perancangan
Lebih terperinciGambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)
101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Zen. Zen merupakan konsep yang terinspirasi dari konsep interior Jepang, yang memadukan antara
Lebih terperinciPANDUAN PEMBELIAN ÄPPLARÖ. Seri Perabotan Luar Rumah
PANDUAN PEMBELIAN ÄPPLARÖ Seri Perabotan Luar Rumah CARA MERAWAT Cara membersihkan: Bersihkan dengan kain yang dibasahi deterjen ringan. Keringkan dengan kain bersih dan kering. Perawatan: Pastikan perabotan
Lebih terperinciBAB V HASIL RANCANGAN
BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.
Lebih terperinciDesain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-163 Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury Erwin Kurniawan dan Prasetyo Wahyudie Jurusan Desain
Lebih terperinciBAB III KAJIAN LAPANGAN
BAB III KAJIAN LAPANGAN A. Ieke Coffe and Gelato (survei café es krim) 1. Lokasi: Jl. Yos Sudarso No. 197 Solo. Merupakan jalan utama ke arah Solo Baru. Letaknya di pinggir jalan. 2. Aktivitas a. Pengunjung:
Lebih terperinciInterior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013
Interior Pe n u lis Mufliah Nurbaiti Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS 72 Kian terbatasnya lahan hunian serta keinginan kemudahan akses mencapai tempat beraktivitas merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya ruang kuliah yang digunakan untuk sarana penunjang dalam proses belajar mengajar antara dosen dan mahasiswa adalah sarana yang sangat penting,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user
digilib.uns.ac.id 101 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Ide Gagasan Ide gagasan perancangan desain interior Resort ini berupa konsep Bali Style. Bali Style merupakan konsep yang sering digunakan pada bangunan
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PERILAKU
BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Gaya dan Tema Perancangan Gaya dari perancangan interior Museum permainan tradisional Jakarta ini mengarah pada gaya modern etnik. Pemilihan gaya modern etnik berdasarkan
Lebih terperinciPrivate Elemen Interior Layout ruang Model meja
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PENENTUAN VARIABEL DAN PARAMETER Variabel Sub Variabel Parameter Pengunjung Berkelompok Umur Latar belakang Individual pendidikan Sosial budaya Status Furniture Dimensi Furniture
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA
2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY
Lebih terperinciBAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN
BAB V KONSEP DAN EKSEKUSI DESAIN 5.1 Konsep Desain 5.1.1 Konsep secara umum Konsep Bandung Art and Design College secara umum menggunakan pendekatan berdasarkan citra dan misi utama dari BADC ini. Citra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di dunia yang maju seperti sekarang ini, semua orang sangat sibuk dan terus berusaha mengerjakan segala kegiatan mereka. Pekerjaan yang dhadapi bukanlah hal yang mudah,
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furniture dengan tujuan untuk pemberian nilai baru dengan menggunakan desain mainan tradisional yang sekarang sudah jarang
Lebih terperinciBAB IV KATEGORI DATA STUDI RUANG YANG RILEKS DAN PRIVATE PADA BOOK CAFE
BAB IV KATEGORI DATA STUDI RUANG YANG RILEKS DAN PRIVATE PADA BOOK CAFE Pengantar Survey lapangan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang perilaku pengunjung pada Kopi Ungu (Book Cafe) yang berhubungan
Lebih terperinciKONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU
BAB IV KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU 4.1. Tema Desain Penderita TB maupun penderita penyakit paru lainnya akan memiliki perasaan dan pikiran negatif, bahkan setelah sembuh penderita penyakit
Lebih terperinciBAB III KAJIAN LAPANGAN
BAB III KAJIAN LAPANGAN A. OBSERVASI 1. OESMANS BARBERSHOP Salah satu Barbershop yang terletak di jantung kota Solo, tepatnya di jl. Dr. Wahidin no 3A. Nama Oesmans Barbershop di ambil dari nama kakek
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL DAN KONSENTRASI TERHADAP HASIL PERMAINAN BILIAR BOLA 9 PADA PEMAIN PEMULA DI KLUB BILIAR KUDUS SKRIPSI
HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL DAN KONSENTRASI TERHADAP HASIL PERMAINAN BILIAR BOLA 9 PADA PEMAIN PEMULA DI KLUB BILIAR KUDUS SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 Untuk Mencapai
Lebih terperinciBAB 4 KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan Konsep yang didesain perancang dengan mengandalkan imajinasi tentang ruangan yang akan digunakan di masa depan, biasanya material menggunakan bahan
Lebih terperinci[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING)
[2] PENCAHAYAAN (LIGHTING) Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan
Lebih terperinciBAB III KONSEP PERANCANGAN
BAB III KONSEP PERANCANGAN Dalam perancangan pusat Informasi dan kegiatan Muslim Tionghoa Lau Tze ini, banyak hal hal yang telah di jelaskan pada bab bab sebelumnya yang akan diterapkan pada perancangan.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN PUSTAKA Penerangan dalam ruang kelas Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas penerangan yang harus dan layak disediakan didalam suatu ruangan
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT. Amry Diza jade. Abstrak
PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GRAPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT Amry Diza jade 0 73 03 Abstrak Queen Graphic House merupakan perusahaan atau kantor yang bergerak dalam bidang jasa desain grafis.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR
BAB IV KONSEP STYLE DESAIN INTERIOR 4.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Tema yang diangkat untuk mendukung bangunan perpustakaan umum ini adalah Dinamis dan Ceria. Adapun yang melatar belakangi pemilihan
Lebih terperinciPERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR Semester Genap Tahun 2013/2014 Oleh Dhyarga Oktavian
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman
V.1. Konsep Gaya dan Tema BAB V KONSEP PERANCANGAN Kebutuhan : Natural Gaya yang dapat membuat nyaman pengunjung Gaya yang dapat menarik masyarakat umum Gaya yang dapat menampilkan kebudayaan Informatif
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Spesifikasi, dimensi dan bentuk serta rancangan Fasilitas Fisik pada gerbong kepresidenan dari segi ergonomi sebagai berikut : - Meja Kerja Meja kerja memiliki
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY
81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental
Lebih terperinciBab IV. Konsep Perancangan
Bab IV Konsep Perancangan 4.1 Konsep Perancangan Konsep perancangan pada proyek ini didasari oleh tinjauan data mengenai sifat dan karakteristik pasien, dimana beberapa dari pasien dewasa maupun anak-anak
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KHUSUS
BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.
Lebih terperinciELEMEN ESTETIS. Topeng Cepot pada Dinding. Ukiran pada partisi
AUDITORIUM BENTUK WARNA MATERIAL Menggunakan sistem dinding panel berporiyang terdiri dari dua konfigurasi : 1. Konfigurasi penyerap (pori terbuka) 2. Konfigurasi pemantul (pori tertutup) Dan dapat di
Lebih terperinciBAB 4 HASIL & PEMBAHASAN
1 BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN Pengaplikasian wall treatment menggunakan bata exposed, lantai bermaterial concrete tanpa finishing Penerapan modul atau bentuk abstrak dan geometris pada furnitur dan partisi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN IV. 1 ZONING DAN GROUPING Gambar 4.1Zoning lantai 1 ANALISIS ZONING Peletakkan area semi private terjaga privasinya dan tidak mengganggu pengunjung yang datang. Area Private
Lebih terperinciDramatic Lighting. Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini.
APARTEMEN LU: 60 m² Dramatic Lighting Pencahayaan menjadi kekuatan desain pada apartemen yang terinspirasi dari gaya Jepang ini. TEKS FRANSISCA WUNGU PRASASTI FOTO ADELINE KRISANTI PROPERTI SUMARTONO TAN
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk bioskop mini ini prioritas utama adalah ruang menonton dan area menunggu, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl. 1. Membantu membenahi layout yang diberikan owner kepada perusahaan.
BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktikan dalam Proyek Rumah Beryl Peranan Praktikan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai drafter 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan masukan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Konsep Perancangan Interior Gambar 4.1 Mind Map Sumber: Penulis Konsep perancangan interior pada museum ini ingin mengubah sebuah museum yang memiliki pencitraan yang sedikit
Lebih terperinciBAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,
BAB.IV. KONSEP DESAIN IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic, Refreshing, berarti tidak kaku, mampu memotivasi pengguna Relaxing, mampu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam perancangan interior Hotel Mulia ini, penulis membatasi ruang lingkup perancangan dengan mengambil lobby dan kamar tamu pada hotel ini sebagai denah khusus
Lebih terperinciBAB IV KONSEP DESAIN
BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Rak Penyimpanan Sepatu Gambar 4.1 Hasil Perancangan Rak Sepatu 4.1.1 Fungsi Bentuk Bentuk yang diambil sebagai inspirasi dari perancangan rak sepatu adalah binatang kelinci. Binatang
Lebih terperinciKonsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic
BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 4.1 Alternatif Zoning 1 ANALISA : Letak zona publik berada di dekat pintu masuk karena zona tersebut diperunttukan bagi pengunjung yang baru datang. Pada alternative zona
Lebih terperinciBAB III SURVEY LAPANGAN
BAB III SURVEY LAPANGAN 3.6 Perolehan Material Renda di Indonesia Renda yang banyak ditemukan di pasaran adalah jenis renda yang digunakan sebagai bahan dekorasi atau benda aplikasi. Biasanya renda digunakan
Lebih terperinciDesain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) F-193 Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo
Lebih terperinciKISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA
LAMPIRAN 1 133 134 KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA Aspek Pertanyaan 1. Latar belakang 1. Bagaimanakah sejarah berdirinya LPIT BIAS? 2. Siapakah pendiri LPIT BIAS? 3. Apa tujuan didirikan LPIT BIAS? 4. Ada
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 7.1.1 Kondisi Fasilitas Fisik di Tempat Produksi Dilihat dari kondisi aktual dari fasilitas fisik di tempat produksi mochi kacang, jika ditinjau dari segi antropometri
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta
Lebih terperinciKONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO
KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini
Lebih terperinciANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Resort ini penulis menggunakan kosep dasar TROPIS MODERN yang dimana bangunan ini tetap mengacu pada ciri bangunan tropis lainnya,
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini banyak gereja yang didirikan. Gereja digunakan sebagai sarana untuk memperdalam rohani dan menjalin hubungan dengan sang pencipta maupun sesama
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Diagram 6 : skema hubungan fasilitas
BAB IV ANALISIS IV.1 Analisis Bangunan IV.1.1 Organisasi Ruang Berdasarkan hasil studi banding, wawancara, dan studi persyaratan ruang dan karakteristik kegiatan di dalamnya, hubungan fasilitas dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini Video Game atau permainan virtual sudah menjadi salah satu hiburan yang banyak dicari orang di seluruh dunia, Selain itu juga, hal ini sudah
Lebih terperinci