ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Survei Pada Inspektorat Kabupaten/Kota Di Daerah Istimewa Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NASRULLAH ADI NUGROHO B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

2

3 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Survei Pada Inspektorat Kabupaten/Kota Di Daerah Istimewa Yogyakarta) NASRULLAH ADI NUGROHO (B ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAKSI Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh independensi, obyektifitas, pengalaman kerja, kompetensi, integritas, dan etika auditor terhadap kualitas audit.populasi dalam penelitian ini adalah auditor Inspektorat se Daerah Istimewa Yogyakarta.Metode pengumpulan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 60 responden.dalam penelitian ini untuk menganalisis data dilakukan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa R 2 diperoleh nilai 0,795 yang berarti bahwa 79,5% kualitas audit dipengaruhi oleh independensi, obyektifitas, pengalaman kerja, kompetensi, integritas, dan etika auditor. Sisanya sebanyak 20,5% dipengaruhi variabel diluar model. Hasil uji t menunjukkan bahwa obyektifitas dan integritas berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.sedangkan independensi, pengalaman kerja, kompetensi dan etika auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil audit. Kata kunci: independensi, obyektifitas, pengalaman kerja, kompetensi, integritas, etika auditor dan kualitas audit.

4 PENDAHULUAN Menurut Boynton, dkk (2002: ) independensi merupakan dasar dari struktur filosofi profesi. Bagaimana kompetennya seorang CPA dalam melaksanakan audit dan jasa asestasi lainnya, pendapatnya akan menjadi kurang bernilai bagi mereka yang mengandalkan laporan auditor apabila CPA tersebut tidak independen. SA Seksi 220 menyebutkan: Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. Standar ini mengharuskan auditor bersikap independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Dengan demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingan siapa pun, sebab bagaimana pun sempurnanya keahlihan teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak, yang justru sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya (SPAP, 2011). Menurut Boynton,dkk (2002: ) objektivitas adalah suatu sikap modal. Meskipun prinsip ini tidak dapat diukur secara tepat, namun wajib untuk dipegang oleh semua anggota.objektivitas berarti tidak memihak dan tidak berat sebelah dalam semua hal yang berkaitan dengan penugasan. Kepatuhan pada prinsip ini akan meningkat bila para anggota menjauhkan diri dari keadaan yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan. Dalam Abdul Halim (2008:49) audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Melalui pendidikan, pelatihan dan pengalamannya dalam bidang auditing dan akuntansi yang memadai, auditor menjadi orang yang ahli dalam bidang akuntansi, memiliki kemampuan untuk menilai secara obyektif dan mempergunakan pertimbangan tidak memihak terhadap informasi akuntansi yang dihasilkan sistem akuntansi atau informasi lain yang berhasil diungkapkan melalui audit yang dilakukannya. Pemeliharan kompetensi profesional membutuhkan kesadaran dan pemahaman yang berkelanjutan terhadap perkembangan teknis profesi dan perkembangan bisnis yang relevan.pengembangan dan pendidikan profesional yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk meningkatkan dan memelihara kemampuan praktisi agar dapat melaksanakan pekerjaannya secara kompeten dalam lingkungan profesional (SPAP, 2011). Menurut Boynton,dkk (2002: ) integritas merupakan karakteristik pribadi yang tidak dapat dihindari dalam diri seorang CPA. Elemen ini merupakan tolak ukur dimana setiap anggota pada akhirnya harus mempertimbangkan semua keputusan yang dibuat dalam penugasan.integritas juga menunjukkan tingkat kualitas yang menjadi dasar kepercayaan publik.dalam memenuhi prinsip-prinsip ini, para anggota harus bersikap jujur dan tulus.dalam integritas masih dimungkinkan terjadi kesalahan akibat kelalaian dan perbedaan pendapat, namun integritas tidak dapat mentolerin tarjadinya distorsi fakta yang dilakukan dengan sengaja atau upaya mengecilkan pertimbangan. Menurut Arens, dkk (2008: 98) etika secara garis besar dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral. Setiap orang memliliki rangkaian nilai seperti itu, meskipun memperhatikan atau tidak memperhatikannya. Menurut

5 Boynton,dkk (2002: 88) etika profesional harus lebih dari sekedar prinsip-prinsip moral. Etika ini meliputi standar perilaku bagi seseorang profesional yang dirancang untuk tujuan praktis dan idealistik.sedangkan kode etik profesional dapat dirancang sebagian untuk mendorong perilaku yang ideal, sehingga harus bersifat realistis dan dapat ditegakkan.agar dapat memiliki arti, maka keduanya harus pada posisi di atas hukum, namun sedikit di bawah posisi ideal. Menurut Arens, dkk (2008: 4) Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan criteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen. TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Teori Atribusi Menurut Fritz Heider sebagai pencetus teori atribusi, teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku seseorang. Teori atribusi menjelaskan mengenai proses bagaimana kita menentukan penyebab dan motif tentang perilaku seseorang. Teori ini mengacu tentang bagaimana seseorang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri yang akan ditentukan apakah dari internal misalnya sifat, karakter, sikap, dll ataupun eksternal misalnya tekanan situasi atau keadaan tertentu yang akan memberikan pengaruh terhadap perilaku individu (Queena, 2013). Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit Seorang auditor dalam melaksanakan tugas audit harus didukung dengan sikap independen, dimana seorang auditor tidak boleh dipengaruhi oleh pihak lain, dan tidak dikendalikan oleh pihak lain. Dalam hubungannya dengan auditor, independensi berpengaruh penting sebagai dasar utama agar auditor dipercaya oleh masyarakat umum. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun adalah H 1 : Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengaruh Obyektivitas terhadap Kualitas Audit Auditor harus menjunjung tinggi ketidakberpihakan profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan memproses data/informasi auditi. Auditor APIP membuat penilaian seimbang atas semua situasi yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan senndiri atau orang lain dalam mengambil keputusan (PER/04/M.PAN/03/2008). Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun adalah H 2 : Obyektivitas berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Audit Pengalaman auditor akan menjadi bahan pertimbangan yang baik dalam mengambil keputusan dalam tugasnya. Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya dibidang akuntansi dan auditing (Hervita, 2012). Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun adalah H 3 : Pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas audit.

6 Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit Kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan audit yaitu pengetahuan dan kemampuan. Auditor harus memiliki pengetahuan untuk memahami entitas yang diaudit, kemudian auditor harus memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam tim serta kemampuan dalam menganalisa permasalahan. Maka semakin tinggi kompetensi auditor akan semakin baik kualitas hasil pemeriksaannya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun adalah H 4 : Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Audit PER/04/M.PAN/03/2008 integritas mewajibkan auditor harus memiliki kepribadian yang dilandasi oleh unsur jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal.integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak dapat menerima kecurangan prinsip. Dengan integritas yang tinggi, maka auditor dapat meningkatkan kualitas hasil pemeriksaannya (Sukriah, 2009). Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun adalah H 5 : Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit Pengaruh Etika terhadap Kualitas Audit Guna meningkatkan kinerja auditor, maka auditor dituntut untuk selalu menjaga standar perilaku etis.kewajiban untuk menjaga standar perilaku etis berhubungan dengan adanya tuntutan masyarakat terhadap peran profesi akuntan, khususnya atas kinerja akuntan publik.masyarakat sebagai pengguna jasa profesi membutuhkan akuntan profesional.maka dari itu diperlukan etika auditor yang sesuai dengan prinsip etika profesi dan kode etik untuk menunjang kinerja auditor. Seorang auditor tidak memiliki etika yang baik, maka hal tersebut akan merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi auditor. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun adalah H 6 : Etka berpengaruh terhadap kualitas audit METODE PENELITIAN Pemilihan sampel dan pengumpulan data Populasi dalam penelitian ini adalah auditor dan staf pemeriksa yang bekerja pada Inspektorat tingkat kota/kabupaten atau Bawasda di Daerah Istimewa Yogyakarta.Dalam melakukan pengambilan sampel, metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive sampling.metode pengambilan data yang digunakan adalah survey method. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data diperoleh melalui kuesioner yang langsung disebarkan kepada auditor dan staf pemeriksa yang bekerja pada Inspektorat tingkat kota/kabupaten atau Bawasda di Daerah Istimewa Yogyakarta.Setiap jawaban dari pernyataan dalam kuisioner tersebut telah ditentukan skornya berdasarkan skala Likert 5 poin. Kualitas Hasil Audit (Variabel Dependen) Kualitas hasil audit internal merupakan kualitas kinerja auditor dalam menemukan dan melaporkan adanya pelanggaran pada sistem akuntansi pemerintah yang didasarkan pada kepatuhan standar pemeriksaan audit yang telah

7 ditetapkan (De Angelo, 1981). Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang telah disusun Sukriah, dkk (2009).Pertanyaan terdiri dari 10 item yang terdiri dari beberapa indikator.setiap item diberi skor 1 sampai 5.Dengan menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas hasil audit dalam penelitian ini adalah: 1. Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit 2. Kualitas hasil laporan pemeriksaan Independensi (Variabel Independen) Independen berarti auditor tidak mudah dipengaruhi. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang telah digunakan oleh Trisnaningsih dalam Sukriah, dkk (2009) dengan modifikasi. Pertanyaan terdiri dari 9 item yang terdiri dari beberapa indikator.setiap item diberi skor 1 sampai 5.Dengan menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur independensi dalam penelitian ini adalah: 1. Independensi penyusunan anggaran 2. Independensi pelaksanaan 3. Independensi pelaporan Obyektivitas (Variabel Independen) Obyektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atau jasa yang diberikan anggota.variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang merupakan replikasi dari Sukriah (2009).Pertanyaan terdiri dari 8 item yang terdiri dari beberapa indikator.setiap item diberi skor 1 sampai 5.Dengan menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur obyektivitas dalam penelitian ini adalah: 1. Bebas dari benturan kepentingan 2. Pengungkapan kondisi sesuai fakta Pengalaman Kerja (Variabel Independen) Pengalaman kerja merupakan kualifikasi auditor dimana pengalaman cukup kemungkinan kesalahan dalam audit pekerjaannya kecilvariabel ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang telah disusun Sukriah, dkk (2009). Pertanyaan terdiri dari 8 item yang terdiri dari beberapa indikator.setiap item diberi skor 1 sampai 5.Dengan menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S). dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur pengalaman kerja dalam penelitian ini adalah: 1. Lamanya bekerja sebagai auditor

8 2. Banyaknya tugas pemeriksaan Kompetensi(Variabel Independen) Kompetensi adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan audit dengan benar, yang diukur dengan indikator mutu personal, pengetahuan umum dan keahlian khusus. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang merupakan replikasi dari Sukriah (2009). Pertanyaan terdiri dari 10 item yang terdiri dari beberapa indikator. Setiap item diberi skor 1 sampai 5. Dengan menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur Kompetensi adalah: 1. Mutu personal 2. Pengetahuan umum 3. Keahlian khusus Integritas (Variabel Independen) Integritas merupakan sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung jawab auditor dalam melaksanakan audit. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang merupakan replikasi dari Sukriah (2009). Pertanyaan terdiri dari 14 item yang terdiri dari beberapa indikator. Setiap item diberi skor 1 sampai 5. Dengan menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur akuntabilitas dalam penelititan ini adalah : 1. Kejujuran auditor 2. Keberanian auditor 3. Sikap bijaksana auditor 4. Tanggung jawab auditor Etika (Variabel Independen) Etika merupakan aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan manusia atau masyarakat atau profesi. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang merupakan replikasi dari Widyanto (2012).Pertanyaan terdiri dari 10 item yang terdiri dari beberapa indikator.setiap item diberi skor 1 sampai 5.Dengan menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur kompetensi dalam penelitian ini adalah: 1. Prinsip moral 2. Lingkungan auditor 3. Organisasional 4. SPAP

9 Metode Analisis Data Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau independen.sehingga analisis regresi linear berganda yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut: KLA=a+b1IND+b2OA+b3PKA + b4 KA + b5 ITA + b6 EA+e Keterangan: KLA = Kualitas hasil audit a = Konstanta b1,...b6= Koefisien Regresi IND = Independensi Auditor OBY = Obyektivitas Auditor PNG = Pengalaman Kerja Auditor KOM = Kompetensi Auditor INT = Integritas Auditor EA = Etika Auditor e = Error HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Sampel Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Inspektorat tingkatkota/kabupaten Subosukowonosraten. Secara terperinci dapat dijelaskan sebagai berikut : Item No Minimum Maximum Mean Std. Deviation Independensi 60 28,00 45,00 35,4667 3,98925 Obyektivitas 60 30,00 40,00 34,8667 3,09437 Pengalaman Kerja 60 28,00 40,00 33,0167 2,63928 Kompetensi 60 38,00 50,00 41,8667 3,39724 Integritas 60 54,00 70,00 59,6167 4,89930 Etika Auditor 60 34,00 50,00 40,3167 4,15583 Kualitas Audit 60 37,00 50,00 42,6333 3,60774 Dari hasil penelitian ini diperoleh data dengan cara deskriptif sebagai berikut : 1. Variabel independen dengan nilai maksimum sebesar 45,00, nilai minimum sebesar 27,00 serta mean sebesar 35, Variabel obyektivitas dengan nilai maksimum sebesar 40,00, nilai minimum sebesar 30,00 serta mean sebesar 34, Variabel pengalaman kerja dengan nilai maksimum sebesar 40,00, nilai minimum sebesar 28,00 serta mean sebesar 33, Variabel kompetensi dengan nilai maksimum sebesar 50,00, nilai minimum sebesar 38,00 serta mean sebesar 41, Variabel integritas dengan nilai maksimum sebesar 70,00, nilai minimum sebesar 54,00 serta mean sebesar 59,6167.

10 6. Variabel etika auditor dengan nilai maksimum sebesar 50,00, nilai minimum sebesar 34,00 serta mean sebesar 40, Variabel kualitas audit dengan nilai maksimum sebesar 50,00, nilai minimum sebesar 37,00 serta mean sebesar 42,6333. Pembahasan Hasil Penelitian Variabel β t Sig (p-value) Constant 2,400 0,784 0,436 Independensi 0,011 0,136 0,893 Obyektivitas 0,546 4,349 0,000 Pengalaman Kerja 0,031 0,220 0,826 Kompetensi -0,168-1,521 0,135 Integritas 0,363 4,479 0,000 Etika Auditor 0,135 1,388 0,171 Uji F 37,818 Adjusted R 2 0, Konstanta sebesar 2,400 dengan parameter positif menunjukkan bahwa independensi, obyektivitas, pengalaman kerja, kompetensi, integritas dan etika auditor akan meningkatkan kualitas audit. 2. Koefisien regresi independensi menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,011 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi independensi, maka semakin tinggi kualitas audit. 3. Koefisien regresi obyektivitas menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,546 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi obyektivitas, maka semakin tinggi kualitas audit. 4. Koefisien regresi pengalaman kerja menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,031 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi pengalamn kerja, maka semakin tinggi kualitas audit. 5. Koefisien regresi kompetensi menunjukkan koefisien yang negatif sebesar -0,168 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi kompetensi, maka semakin rendah kualitas audit. 6. Koefisien regresi integritas menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,363 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi integritas, maka semakin tinggi kualitas audit. 7. Koefisien regresi etika auditor menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,135 dengan demikian dapat diketahui bahwa semakin tinggi etika auditor, maka semakin tinggi kualitas audit. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh independensi, pengalaman, due professional care, akuntabilitas, dan kompetensi terhadap kualitas hasil audit dapat ditarik kesimpulkan: 1. H1 ditolak, dengan demikian independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh

11 nilai thitung < ttabel (0,136 < 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar 0,893 > 0, H2 diterima, dengan demikian obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung > ttabel (4,349 > 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0, H3 ditolak, dengan demikian pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung < ttabel (0,220 < 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar 0,826 > 0, H4 ditolak, dengan demikian kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung < ttabel (-1,521 < 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar 0,135 > 0, H5 diterima, dengan demikian integritas berpengaruh terhadap kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung > ttabel (4,479 > 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0, H6 ditolak, dengan demikian etika auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, hasil ini dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung < ttabel (0,150 < 2,000) dengan nilai signifikasi sebesar 0,171 > 0,05. Keterbatasan Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini tentunya terdapat keterbatasan yang dialami oleh, namun diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi manfaat yang ingin dicapai. Keterbatasan tersebut antara lain : 1. Dalam penelitian ini kemungkinan timbulnya bias terhadap respon dari responden, karena adanya ketidakseriusan responden dalam menjawab semua pernyataan yang ada dalam kuesioner serta kesalahan interprestasi oleh responden mengenai maksud pernyataan yang sesungguhnya, sehingga menyebabkan variabel tidak terukur secara sempurna. 2. Masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi variasi dalam variabel kualitas hasil audit yang belum tergali pada penelitian ini seperti akuntabilitas, resiko audit, gender, skeptisisme. Saran Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta adanya keterbatasan dalam penelitian, sehingga saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Memperbanyak jumlah sampel penelitian dan melakukan wawacara kepada responden. 2. Bagi penelitian mendatang hendaknya dapat menambahkan variabel lain yang dapat diprediksi mempengaruhi kualitas hasil audit seperti akuntabilitas, resiko audit, gender, skeptisisme. Atau bisa juga menambahkan variabel intervening maupun moderating.

12 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Afridian Wirahadi dkk Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Pemeriksaan Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Dalam Pengawasan Keuangan Daerah : Studi Pada Inspektorat Kabupaten Pasaman. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. ISSN Arens, Alvin A., dkk Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terintegrasi. Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Ariani, Komang Gunayanti dan I Dewa Nyoman Badera Pengaruh Integritas, Obyektivitas, Kerahasiaan, Dan Kompetensi Pada Kinerja Auditor Inspektorat Kota Denpasar. Jurnal Akuntansi. ISSN Arianti,Komang Pariardi dkk Pengaruh Intregitas, Obyektivitas, dan Akuntanbilitas terhadap Kualitas Audit di Pemerintah Daerah (Studi Pada Inspektorat Kabupaten Buleleng). e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan GaneshaJurusan Akuntansi S1 (Vol: 2 No: 1 Tahun 2014). Ashari, Ruslan Pengaruh Keahlian, Independensi Dan Etika Terhadap Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Skripsi. Universitas Hasanuddin. Ayuningtyas, Harvita Yulian dan Sugeng Pamudji Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektivitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah). Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman Boynton, William C., Johnson, Raymond N., Kell, Walter G Modern Auditing. Edisi 7. Jakarta: Erlangga. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Halim, Abdul Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta: YKPN. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat. Kadhafi, Muhammad dkk Pengaruh Independensi, Etika Dan Standar Audit Terhadap Kualitas Audit Inspektorat Aceh. Jurnal Akuntansi. ISSN

13 Kharismatuti, Norma dan P Basuki Hadiprajitno Pengaruh kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Mabruri, Havidz dan Jaka Winarna Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto Parasayu, Anissa Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Internal (Studi Aparat Pengawas Intern Pemerintah Kota Surakarta Dan Kabupaten Boyolali). Skripsi. Universitas Diponegoro. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Organisasi Dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi Kabupaten/Kota. Permenpan Nomor PER/04/M.PAN/03/2008 Tentang Kode Etik Aparat Pengawas Intern Pemerintah. Permenpan Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 Tentang Standar Audit Aparat Pengawas Intern Pemerintah. Queena, Precilia Prima dan Abdul Rohman Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Audit Aparat Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah. Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman Samsi, Nur dkk Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit : Etika Auditor sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 1 Nomor 2, Maret Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Sukriah, Ika dkk Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang Tarigan, Malem Ukur dan Prisma Bangun Susanti Pengaruh Kompetensi, Etika Dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi, Volume 13, Nomor 1, Tahun 2013:

14 Widyanto Aris Pengaruh Independensi, Due Professional Care, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Profesi Sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wiratama, William Jefferson dan Ketut Budiartha Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi. ISSN

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Kota Semarang) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: HAFIZD

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Kota Semarang) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi. Disusun oleh: ANDHIKA HERTAS P B PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAHAP KUALITAS AUDIT INSPEKTORAT KOTA SURAKARTA DAN JOGJAKARTA DALAM PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Disusun Oleh: LISTYA RINI B PROGRAM

Disusun Oleh: LISTYA RINI B PROGRAM PENGARUH INDEPENDENSI, OBYEKTIVITAS, PENGALAMAN KERJA, PENGETAHUAN, DAN INTEGRITAS TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Kasus pada Inspektorat Tingkat Kabupaten di Surakarta, Karanganyar, dan Sragen) NASKAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Atribusi Menurut Fritz Heider pencetus teori atribusi, teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI KABUPATEN KARANGANYAR, KLATEN SUKOHARJO, DAN WONOGIRI) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris di Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Inspektorat Kota/Kabupaten Subosukowonosraten) NASKAH

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Atribusi Menurut Fritz Heider sebagai pencetus teori atribusi, teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku seseorang. Teori atribusi

Lebih terperinci

Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B

Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DIMAS GUNTUR PRASETYO B ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Inspektorat Tingkat Kota/Kabupaten Atau Bawasda Di Surakarta Dan Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, permasalahan hukum terutama berkaitan dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dengan segala praktiknya seperti penyalahgunaan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, WORKLOAD DAN SPESIALISASI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DEWI HANDAYANI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. dan probabilitas melaporkan pelanggaran tergantung pada independensi auditor. Ikatan Akuntan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kualitas audit sebagai probabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien (De Angelo, 1981). Deis dan Groux

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa demokrasi saat ini, pemerintah dituntut untuk semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa demokrasi saat ini, pemerintah dituntut untuk semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa demokrasi saat ini, pemerintah dituntut untuk semakin transparan dan akuntabel terhadap pengelolaan dana keuangan negara. Semakin tingginya permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat mengharapkan profesi akuntan publik melakukan penilaian yang bebas dan tidak memihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu pengawas intern untuk meminimalisir penyimpangan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu pengawas intern untuk meminimalisir penyimpangan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 (pasal 24) pengawasan terhadap urusan pemerintahan di daerah dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan

BAB I PENDAHULUAN. menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengawasan intern yang dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang terdapat dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori Agensi (Agency Theory) Teori keagenan (agency theory) menjelaskan mengenai hubungan agensi dengan menggunakan metamorfosa dari sebuah kontrak. Agensi teori bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM

PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM PENGARUH AKUNTABILITAS, INDEPENDENSI, PENGALAMAN KERJA DAN STANDAR AUDITTERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA BATAM Viola Syukrina E Janrosl Universitas Putra Batam,Indonesia viola.myudzz21@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Perusahaan akan saling berkompetisi dalam persaingan usaha yang semakin meningkat ini agar terlihat baik di depan pihak eksternal termasuk juga pesaingnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi posisi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi posisi keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan memberikan gambaran dan informasi posisi keuangan suatu perusahaan, setiap perusahaan ingin terlihat baik dari perusahaan lain. Laporan keungan

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-10

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-10 DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-10 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 48 BAB IV ANALISIS DATA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi skeptisisme profesional auditor pada KAP di Yogyakarta. Sesuai dengan permasalahan dan perumusan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENGETAHUAN AUDITOR, INDEPENDENSI, INTERGRITAS, DAN OBJEKTIVITAS PADA KUALITAS AUDIT

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENGETAHUAN AUDITOR, INDEPENDENSI, INTERGRITAS, DAN OBJEKTIVITAS PADA KUALITAS AUDIT PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENGETAHUAN AUDITOR, INDEPENDENSI, INTERGRITAS, DAN OBJEKTIVITAS PADA KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada BPK Daerah Istimewa Yogyakarta 2017) Disusun sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDIT

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDIT PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN AUDIT (Studi Empiris KAP di Yogyakarta dan Surakarta) NASKAH

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Akuntan publik merupakan auditor yang menyediakan jasa kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Tugas

Lebih terperinci

Oleh: FARISMANDA SULISTYANTO NIM: B

Oleh: FARISMANDA SULISTYANTO NIM: B ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Inspektorat Tingkat Kota/Kabupaten di Surakarta, Karanganyar dan Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Abdul Halim Retno Wulandari (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang)

Abdul Halim Retno Wulandari (Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kanjuruhan Malang) PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PENGALAMAN DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Auditor Kantor Akuntan Publik Di Kota Malang) Putri Fitrika Imansari (Program Studi Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik atau auditor merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Masyarakat mengharapkan profesi akuntan publik melakukan penilaian yang bebas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Departemen, Satuan Pengawas Intern (SPI) di lingkungan lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah dalam mengelola negara sangat memerlukan biaya atau dana yang sangat besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subyek penelitian menerangkan target populasi penelitian dan atau sampel penelitian yang relevan denga tujuan penelitian. Sedangkan obyek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan dana yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengawasan bersifat

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan dana yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengawasan bersifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu negara yang dikelola oleh pemerintahan selalu mencakup penggunaan dana yang cukup besar jumlahnya untuk melaksanakan aktivitas pemerintahan. Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Arsha Karunia Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi PENGARUH INDEPENDENSI, KEAHLIAN PROFESIONAL, PENGALAMAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA APARAT INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR Arsha Karunia Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Terhadap Pemerintah Kota dan Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Ngawi) Naskah Publikasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak kompetensi, independensi auditor, dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit pada KAP di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua

BAB I PENDAHULUAN. pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap aktivitas dan kinerja perusahaan. Jasa akuntan publik sering digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien sesuai

BAB1 PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien sesuai BAB1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengawasan Intern Pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui bahwa suatu instansi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah auditor pemerintah yang bekerja pada inspektorat tingkat kota/kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan akuntansi didalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan akuntansi didalam suatu BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seorang akuntan publik atau yang sering disebut sebagai auditor merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan akuntansi didalam suatu perusahaan atau instansi.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap pendeteksian kecurangan

BAB V PENUTUP. kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap pendeteksian kecurangan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengalaman, kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap pendeteksian kecurangan pada Kantor Akuntan Publik di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Akuntan publik sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap aktivitas dan kinerja perusahaan. Jasa akuntan pulik sering digunakan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah mengelola Negara yang mencakup dana yang cukup besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI,TIME BUDGET PRESSURE DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT. (StudiEmpiris padakantor AkuntanPublik

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI,TIME BUDGET PRESSURE DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT. (StudiEmpiris padakantor AkuntanPublik PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI,TIME BUDGET PRESSURE DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (StudiEmpiris padakantor AkuntanPublik disurakarta danyogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusunoleh: EMI SURYANI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah mengelola Negara yang mencakup dana yang cukup besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung

Lebih terperinci

Disusun oleh: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Disusun oleh: Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis PENGARUH INDEPENDENSI, ETIKA, OBJEKTIVITAS AUDITOR, PROFESIONALISME, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Semarang dan Yogyakarta) Disusun oleh:

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1. 57 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pada hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1. Tidak ada pengaruh antara akuntabilitas (motivasi)

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 16, No. 2, Agustus 2016:

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 16, No. 2, Agustus 2016: Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 16, No. 2, Agustus 2016: 109-121 www.jab.fe.uns.ac.id Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia (BPKP-RI) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. berdasarkan standar auditing yang berlaku umum. Berdasarkan definisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. berdasarkan standar auditing yang berlaku umum. Berdasarkan definisi 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Pengertian Auditing Audit merupakan tugas utama dari seorang akuntan publik, karena dengan fungsi ini seorang akuntan publik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 19,9% dan tingkat regresi Y = 2, ,409X 1 terhadap Kualitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 19,9% dan tingkat regresi Y = 2, ,409X 1 terhadap Kualitas BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dalam penelitian ini terdapat enam hipotesis yang dianalisis dengan menggunakan uji linier berganda, dan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis, maka

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bastian, Indra Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Bastian, Indra Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Penerbit Erlangga, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Anugerah, Rita dan Sony Harsono Akbar. 2014. Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas dan Skeptisme Profesional Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Volume 2 Nomor 2 April 2014: 139-148

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk. penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung dengan suatu

BAB I PENDAHULUAN. besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk. penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung dengan suatu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Negara yang dikelola oleh pemerintah mencakup dana yang cukup besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintahan seharusnya

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI EMPIRIS PADA AUDITOR KAP DI SURAKARTA DAN YOGYAKARTA) Diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA DAN SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA DAN SEMARANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOTA SURAKARTA DAN SEMARANG PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Inspektorat Tingkat Kota/Kabupaten Di Surakarta Dan Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

CICI NURMAYA B

CICI NURMAYA B 1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT INSPEKTORAT DI PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR ARTIKEL PUBLIKASI Disusun oleh: CICI NURMAYA B 200 090 255 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meyakini kualitas pekerjaannya. Dalam penyelenggaraanya good governance

BAB I PENDAHULUAN. meyakini kualitas pekerjaannya. Dalam penyelenggaraanya good governance BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap profesi harus mampu membangun kepervayaan masyarakat agar martabat dan kualitas jasa professionalnya dapat terjaga. Untuk membangun kepercayaan masyarakat, maka

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada BPKP Perwakilan Jawa Tengah) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jurusan Program Studi Akuntansi Faskultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat dan terdaftar di Direktorat Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara yang dikelola oleh pemerintah mencakup dana yang cukup besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintahan seharusnya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Berdasarkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu pengawasan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu pengawasan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah membutuhkan dana yang cukup besar dalam pengelolaan suatu Negara. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu pengawasan yang cukup andal dalam pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian dari Ivan dan Nurul ini mengenai Faktor-faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian dari Ivan dan Nurul ini mengenai Faktor-faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Ivan dan Nurul (2015) Penelitian dari Ivan dan Nurul ini mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Keuangan Negara (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002: 2). Kepercayaan yang besar dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas

BAB I PENDAHULUAN. bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Auditor independen ialah merupakan suatu akuntan publik yang bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas keuangan komersial maupun non

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu entitas yang

BAB I PENDAHULUAN. mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu entitas yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap Kantor Akuntan Publik menginginkan untuk memiliki auditor yang dapat bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan auditor

Lebih terperinci

SHINTA MAHARDIKKA B

SHINTA MAHARDIKKA B PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada Inspektorat Kabupaten/Kota Surakarta, Karanganyar dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai kinerja auditor yang dapat dijadikan sebagai referensi peneliti dalam melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin kompetitif (Nirmala dan Cahyonowati, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha yang semakin kompetitif (Nirmala dan Cahyonowati, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit merupakan pengumpulan data dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang bergantung kepada kepercayaan publik. Salah satu jasa akuntan publik adalah memberikan informasi yang akurat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan akuntan. (Arens dan Loebbecke, 1996:4). keputusan. Para pemakai laporan keuangan selalu memeriksa dan mencari

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan akuntan. (Arens dan Loebbecke, 1996:4). keputusan. Para pemakai laporan keuangan selalu memeriksa dan mencari BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang auditor disamping memiliki pemahaman mengenai akutansi, auditor juga harus memiliki keahlian dalam mengumpulkan dan menafsirkan bahan bukti audit. Keahlian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Profesi ini dikenal masyarakat melalui jasa audit yang disediakan

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Profesi ini dikenal masyarakat melalui jasa audit yang disediakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan publik merupakan profesi yang berlandaskan kepercayaan dari masyarakat yang berperan penting dalam melakukan audit laporan keuangan suatu organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan penggunaan keuangan negara yang dilakukan pihak-pihak. tertentu. Dengan adanya pengawasan ini, pemerintah diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan penggunaan keuangan negara yang dilakukan pihak-pihak. tertentu. Dengan adanya pengawasan ini, pemerintah diharapkan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemerintah daerah dalam melaksanakan penatakelolaan keuangan membutuhkan suatu Badan Pengawasan Daerah untuk meminimalisir penyimpangan penggunaan keuangan negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu diperlukan pihak ketiga (akuntan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan audit laporan keuangan dalam suatu organisasi dan merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Konsep kinerja auditor dapat dijelaskan dengan menggunakan agency theory.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Konsep kinerja auditor dapat dijelaskan dengan menggunakan agency theory. BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Teori Agensi Konsep kinerja auditor dapat dijelaskan dengan menggunakan agency theory. Pihak kepala unit organisasi berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia bisnis suatu perusahaan sangat membutuhkan ringkasan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan selama tahun buku yang merupakan proses akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Sudah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau menghasilkan barang maupun jasa kepada masyarakat. Sebagian besar perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik pada saat ini merupakan profesi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik pada saat ini merupakan profesi yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik pada saat ini merupakan profesi yang menjadi kepercayaan masyarakat. Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta)

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Yogyakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak tahun 1998, publik semakin mempertanyakan kualitas audit yang dihasilkan oleh para auditor seiring dengan maraknya kasus-kasus yang terjadi baik di dalam negeri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. variabel dependen dan variabel independennya. Dalam penelitian ini landasan teori

BAB II LANDASAN TEORI. variabel dependen dan variabel independennya. Dalam penelitian ini landasan teori 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar teori yang melandasi suatu penelitian, serta berisi mengenai penjelasan mengenai variabel yang terkait dan hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Auditor independen ialah merupakan suatau akuntan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. Auditor independen ialah merupakan suatau akuntan publik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Auditor independen ialah merupakan suatau akuntan publik yang bersertifikat atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas keuangan komersial maupun non

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap Perusahaan akan saling berkompetisi dalam persaingan usaha yang semakin meningkat ini agar terlihat baik di depan pihak eksternal termasuk juga pesaingnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. guna menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua sektor publik.

BAB I PENDAHULUAN. guna menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua sektor publik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dana yang dikelola oleh pemerintah mencakup jumlah yang cukup besar. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintah seharusnya didukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengawasan bersifat membantu agar sasaran yang ditetapkan organisasi dapat tercapai, dan secara dini menghindari terjadinya penyimpangan pelaksanaan, penyalahgunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk. penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan. Auditor pemerintah terdiri

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk. penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan. Auditor pemerintah terdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dana yang dikelola oleh pemerintah mencakup dana yang cukup besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk penyelenggaraan pemerintahan seharusnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek / Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui pengaruh variabel independen yang terdiri dari pengalaman auditor, independensi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak

BAB I PENDAHULUAN. eksternal perusahaan. (Singgih dan Bawono 2010). sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha diberbagai negara di dunia. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini mencapai 5,2%

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat. Profesi akuntan publik dikenal oleh masyarakat dari jasa audit yang dilakukan sehingga menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Indonesia saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan yang semakin berkembang, dan dengan berkembangnya perusahaan-perusahaan tersebut membuat permintaan

Lebih terperinci