BIMBINGAN TEKNIS SWAKELOLA PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH. Disampaikan oleh : Dr. H. FAHRURRAZI, M.Si.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BIMBINGAN TEKNIS SWAKELOLA PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH. Disampaikan oleh : Dr. H. FAHRURRAZI, M.Si."

Transkripsi

1 BIMBINGAN TEKNIS SWAKELOLA PENGADAAN BARANG / JASA PEMERINTAH Disampaikan oleh : Dr. H. FAHRURRAZI, M.Si.

2 Nama : Dr. H. FAHRURRAZI, M.Si. Lahir : Pontianak, 21 April 1980 Alamat : Puri Cibeureum Permai II : Jl. Flamboyan No. 7 Sukabumi Pendidikan : S-3 Doktor Administrasi Pendidikan - UPI Jabatan : 1. Instruktur PBJ - LKPP 2. Saksi Ahli PBJ - LKPP 3. Asesor Kompetensi Ahli PBJ - LKPP 4. Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Sukabumi 5. Pembina ULP Kota Sukabumi Tugas lainnya : 1. Rektor Institut Manajemen Wiyata Indonesia 2. Pendiri dan Pengurus P3I 3. Ketua & Dosen WII erazeti@yahoo.co.id HP :

3 Menyusun Kebutuhan dan Anggaran Pengadaan Barang/Jasa Unit Kompetensi 04

4 BAB I PENDAHULUAN

5 PENYUSUNAN KEBUTUHAN BARANG DAN JASA

6 Spend Analysis

7 Definisi dan Manfaat Definisi: Proses pemanfaatan data histori pengeluaran dengan cara pengumpulan, klasifikasi, dan analisa histori pengeluaran Manfaat: No Area Pengembangan Pengaruh Terhadap Kinerja 1 Biaya barang/jasa Pengurangan biaya melalui strategi pengadaan dengan informasi yang tepat 2 Manajemen pemasok Menghilangkan duplikasi pemasok 3 Kepatuhan terhadap kontrak Meningkatkan kepatuhan terhadap kontrak, dapat tercapai melalui penetapan harga dalam kontrak 4 Kepatuhan terhadap peraturan Memenuhi ketentuan-ketentuan peraturan pelaporan 5 Manajemen inventaris Mengurangi stok yang berlebihan, mengurangi biaya inventaris. 6 Manajemen produk barang/jasa Meningkatkan penggunaan part yang bisa masih bisa dipakai, menyelaraskan desain dan strategi pengadaan. 7 Process cycle Mengurangi siklus spend analysis sehingga dapat lebih fokus pada pengembangan pekerjaan yang strategis

8 Input (Sumber Data) Proses (Visibilitas pembelian, identifikasi kesempatan, analisa) Output ERP GL T&E Inventory Material Master Vendor List Bill of Material E-Procurement Purchase Orders Product Catalog Contracts Ekstrak data pengeluaran dari sumber internal dan eksternal Validasi data untuk memastikan akurasi dan kelengkapan Membersihkan data untuk mengeliminasi eror dan perbedaan Klasifikasi data dengan skema standard Meningkatkan/ memperkaya data dengan informasi bisnis terkait Pengadaan yang strategis Pengumpulan jumlah volume belanja Supplier rationalization Manajemen kepatuhan Optimisasi Inventaris Standar isasi barang and penggunaan ulang Cara Penggunaan Tahap 1 - Input Tahap 2 Proses Tahap 3 - Output Menganalisa data dengan advanced analysis

9 Penerapan Spend Analysis Tujuan dan Rencana Organisasi Kebutuhan Barang/jasa Strategi dan pemaketan pengadaan Spend Analysis

10 Tujuan dan Rencana Organisasi

11 Hubungan Tujuan dan Rencana Organisasi Aspek kualitatif dalam identifikasi kebutuhan Korelasi - Rencana operasional dan Rencana strategis mendukung pencapaian tujuan

12 Tujuan Organisasi Guna Tujuan Organisasi: Pedoman organisasi Acuan arah seluruh kegiatan-kegiatan di dalam organisasi Tolok ukur obyektif untuk mengukur pelaksanaan program Jenis tujuan berdasarkan jangka waktu: Jangka pendek (< 1 tahun) Jangka menengah (3-5 tahun) Jangka panjang (> 5 tahun) Penyusunan paket dan strategi pengadaan Dasar identifikasi kebutuhan Meminimalisir pengeluaran yang tidak selaras dengan Tujuan Organisasi

13 Rencana Organisasi Definisi Pemetaan langkah-langkah yang digunakan guna pencapaian tujuan organisasi Guna Rencana Organisasi: Memastikan langkah kegiatan-kegiatan terarah untuk pencapaian tujuan organisasi Pedoman kegiatan sehari-hari setiap perusahaan

14 Rencana Organisasi Jenis Rencana Organisasi: Rencana Strategis Sifat: umum, terukur, target jangka panjang Dirumuskan pada level manajemen Contoh: Peningkatan keuntungan perusahaan sebesar 20% Rencana Operasional (Turunan dari rencana strategis) Sifat: Detail, spesifik terhadap operasional harian, target jangka pendek Dirumuskan pada level menengah manajemen, selaras denganrencana strategis Contoh: Memenuhi kebutuhan organisasi, menyusun strategi pengadaan sehingga cost saving dapat terpenuhi

15 Identifikasi Rincian Kebutuhan Barang/Jasa (1/3) Dilaksanakan oleh Pengguna dan Pengelola Pengadaan Data-data dari hasil Spend Analysis Jenis Kebutuhan: 1. Kebutuhan Operasional Sifat: Rutin, pemenuhan jangka pendek organisasi Contoh: Pemeliharaan AC 2. Kebutuhan Investasi Sifat: Tidak rutin, pekerjaan proyek satu kali panggil, jangka waktu bervariasi Contoh: Pemasangan UPS pada komputer Sumber : Salesforce

16 Identifikasi Rincian Kebutuhan Barang/Jasa (2/3) Jenis Barang/Jasa: Kualitas 1. Barang Bahan baku, barang setengah jadi, makhluk hidup, barang jadi/peralatan 2. Jasa Konstruksi pelaksanaan konstruksi bangunan/wujud fisik lainnya 3. Jasa Konsultansi layanan profesional, Risiko 5 Elemen Kuantitas mengutamakan olah pikir 4. Jasa Lainnya Mengutamakan keterampilan, penyediaan jasa selain tersebut diatas Lokasi Waktu 5 Elemen dasar dalam identifikasi barang/jasa:

17 Identifikasi Rincian Kebutuhan Barang/Jasa (3/3) Kesalahan yang biasa terjadi dalam penentuan kebutuhan barang/jasa: Spesifikasi barang/jasa yang mengarah kepada produk tertentu. Barang yang dibutuhkan sudah tidak ada lagi di pasar. Jumlah perencanaan yang tidak akurat sehingga ditengah pelaksanaan kontrak diperlukan jumlah barang lebih, sehingga perubahan lingkup kerja terhadap kontrak diperlukan. Penentuan spesifikasi yang berlebihan.

18 PENYUSUNAN PAKET DAN STRATEGI PENGADAAN

19 Menentukan Prioritas Kebutuhan Definisi Prioritas: Barang/jasa yang karena sifat kebutuhannya perlu didahulukan proses pengadaannya, sehingga barang/jasa yang dibutuhkan tersedia tepat waktu Aspek prioritas: Waktu barang/jasa dibutuhkan (e.g. waktu pengiriman) Waktu pengadaan Kebutuhan yang mendesak

20 Menentukan Prioritas Kebutuhan Keuntungan pemaketan yang strategis: Pengadaan menjadi lebih kompetitif - nilai pengadaan yang besar = daya tarik bagi calon pemasok = penawan bersaing Pengurangan biaya karena dengan kuantitas yang lebih besar para pemasok akan juga dapat mengurangi biaya produksinya, termasuk: biaya produksi langsung, biaya overhead, biaya pengitiman dan biaya administrasi Manajemen kontrak yang lebih efisien

21 Menentukan Prioritas Kebutuhan Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika survey pasar: 1. Pemasok-pemasok yang dapat menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan 2. Jenis komoditas yang dapat disediakan oleh pemasok tersebut 3. Kapasitas dan kualitas dari pemasok 4. Lokasi pabrik/kantor/gudang dari pemasok 5. Pengalaman dan reputasi pemasok (e.g. kemampuan finansial) 6. Jumlah pemasok di pasar yang dapat menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan

22 Pemaketan Pengadaan Resiko pemaketan pekerjaan terhadap kelangsungan operasional organisasi: Paket pekerjaan beresiko tinggi - Pemaketan pekerjaan/pemilihan pemasok dengan kriteria aspek teknis tinggi - Kontijensi memerlukan perencanaan dari awal Paket pekerjaan beresiko sedang - Pemaketan pekerjaan dengan kriteria aspek teknis tinggi - Pemaketan pengadaan - Penyusunan paket pengadaan Penyusunan rencana anggaran pengadaan barang/jasa - Pemaketan pekerjaan dengan aspek kritis rendah - Sangat mudah untuk menggantikan pekerjaan dengan pemasok lain

23 Pemaketan Pengadaan Supply Positioning Model (SPM) Definisi: Keterkaitan antara pengeluaran organisasi atas pembelian barang/jasa dan pengaruhnya terhadap sifat kebutuhan barang/jasa tersebut Manfaat SPM: Membantu efisiensi biaya Mengetahui profil kuadran jenis barang/jasa Membantu strategi pemaketan pengadaan Mempengaruhi penentuan anggaran Mengetahui posisi negosiasi harga

24 Pemaketan Pengadaan Rutin (Non critical items): Dampak ketergantungan operasional organisasi terhadap barang/jasa rendah, nilai pengeluaran organisasi terhadap barang/jasa rendah Bottleneck: Dampak ketergantungan operasional organisasi terhadap barang/jasa tinggi, nilai pengeluaran organisasi terhadap barang/jasa rendah Leverage: Dampak ketergantungan operasional organisasi terhadap barang/jasa rendah, akan tetapi nilai pengeluaran organisasi terhadap barang/jasa cukup tinggi Strategic: Dampak ketergantungan operasional organisasi terhadap barang/jasa tinggi, dan juga pengeluaran organisasi terhadap barang/jasa tinggi

25 Pemaketan Pengadaan Langkah- langkah penerapan SPM: 1. Identifikasi pengeluaran barang/jasa tertentu 2. Mengenali sifat kebutuhan dan dampak terhadap keberlangsungan kegiatan organisasi 3. Memetakan hubungan antara pengeluaran dan sifat kebutuhan (routine/bottleneck/ leverage/critical) 4. Penentuan strategi pemaketan berdasarkan posisi barang/jasa pada kuadran SPM

26 Pemaketan Pengadaan Teori Supply Demand Definisi: keadaan kemampuan pemasok dalam memasok barang/jasa pada kuantitas tertentu dan kemampuan konsumen membeli barang/jasa tersebut dengan harga tertentu Manfaat: Mengetahui keadaan harga dan pemasok di pasar Membantu penyusunan kebutuhan anggaran Membantu penyusunan strategi pemaketan pengadaan

27 Penyusunan Paket Pengadaan Prinsip dasar pemaketan pengadaan: Efisien Persaingan sehat Kesatuan sistem Kualitas kemampuan teknis Kriteria pemaketan pengadaan : Komoditas Rutinitas kebutuhan (Rutin/Tidak Rutin) Kebutuhan investasi dan operasional Lokasi kebutuhan/lokasi pemasok Pengembangan usaha kecil/usaha mikro/koperasi kecil Kandungan lokal barang/jasa yang dibutuhkan

28 Penyusunan Paket Pengadaan Mengarah/ketergantungan terhadap suatu pemasok tertentu Laranganlarangan dalam penyusunan paket pengadaan: Menghalangi pengusaha kecil untuk ikut serta Menghalangi penyedia jasa konsultansi badan usaha/penyedia perorangan yang berasal dari luar wilayah pekerjaan untuk ikut serta Menghindari pelelangan/seleksi dengan cara memisah-misahkan pekerjaan yang nilai pekerjaannya dibawah batas pelelangan/seleksi Menghindari proses persetujuan oleh instansi yang lebih tinggi

29 RENCANA ANGGARAN PENGADAAN BARANG/JASA

30 Penyusunan Anggaran PBJ Sumber data pembuatan anggaran/sumber referensi harga Sumber Internal Data yang berasal dari dalam organisasi. Contoh: jenis barang/jasa, harga, jumlah, waktu pemesanan, masa berlaku kontrak Sumber Eksternal Data yang berasal dari luar organisasi. Contoh: harga, aspek yang mempengaruhi perubahan harga (inflasi, peraturan pemerintah, pergerakan harga komoditas dunia, nilai tukar uang)

31 Penyusunan Anggaran PBJ Identifikasi komponen pekerjaan (Work Breakdown Structure) dan komponen harga Identifikasi komponen pekerjaan-pekerjaan yang mendukung pencapaian sebuah kegiatan di dalam rencana organisasi. Work Breakdown Structure: memetakan dan merinci komponen-komponen kegiatan yang bersangkutan secara mendetail untuk mencapai hasil pekerjaan. Contoh: Work Breakdown Structure sederhana untuk pekerjaan instalasi dan pemeliharaan Genset

32 Penyusunan Anggaran PBJ Penganggaran Berbasis Kinerja: Penganggaran harga/biaya pengadaan dilakukan setelah mengetahui komponen-komponen pekerjaan Pendekatan Top Down Pendekatan Top Down Program Outcome Pembuatan Program Kerja sesuai tujuan organisasi Penyusun: manajemen level atas sebagai pihak yang mengetahui garis besar dan kompleksitas organisasi Kegiatan ditentukan berdasarkan Program Kerja untuk mendukung Tujuan Organisasi dan Spend Analysis Kegiatan Pendekatan Bottom Up Output Komponen Sub Komponen Proses pencapaian output Pendekatan Bottom Up Penentuan komponen, sub-komponen dan detail belanja sebagai proses pencapaian output Penyusun: manajemen level menengah dan operasional yang mengetahui detail kebutuhan pelaksanaan Mengidentifikasi detail belanja untuk mencapai sub komponen, komponen dan pada akhirnya terbentuknya Output Detail Belanja

33 Penyusunan Anggaran PBJ Komponen dalam rencana penganggaran pengadaan barang/jasa: a. Biaya barang/jasa itu sendiri b. Biaya pendukung, mencakup biaya pemasangan, biaya pengangkutan, biaya pelatihan, dan lain-lain c. Biaya administrasi yang diperlukan untuk proses pengadaan, mencakup biaya pengumuman pengadaan dan biaya survei lapangan/pasar d. Biaya lainnya yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa, antara lain, biaya pendapat ahli hukum kontrak, biaya uji coba pada saat proses evaluasi dilakukan dan/atau biaya uji coba sebelum dilakukan penerimaan hasil pekerjaan. e. Biaya administrasi untuk kegiatan/pekerjaan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran yang akan datang namun pengadaannya dilaksanakan pada tahun anggaran berjalan harus disediakan pada tahun anggaran berjalan. f. Biaya eksternal yang dapat mempengaruhi perubahan harga yaitu tingkat inflasi, harga komoditas dunia, tingkat perbandingan mata uang, indeks harga konsumen, dan lain-lain.

34 Penyusunan Anggaran PBJ Penentuan harga satuan pekerjaan/kegiatan pengadaan barang/jasa Definisi Harga satuan adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh suatu item barang/jasa Prinsip dapat dipertanggungjawabkan, sah, wajar. Dokumen-dokumen pendukung sebagai bukti akuntabilitas perlu dilampirkan. Dasar penentuan harga satuan: A. Harga pasar/standard harga. Sumber dari eksternal harga calon-calon pemasok di pasar yang sifatnya bersaing. Verifikasi harga antar pemasok diperlukan untuk mengetahui batas kewajaran harga di pasar. B. Batas pagu anggaran. Pagu anggaran didapatkan dari harga yang ditentukan ketika pembuatan anggaran

35 Penyusunan Anggaran PBJ Penyusunan Rincian Anggaran Biaya (RAB) Definisi Rincian dari kebutuhan anggaran untuk mencapai output pengadaan barang/jasa. Rincian alokasi anggaran yang dibutuhkan tiap komponen/tahapan yang berisi biaya-biaya dengan mengacu pada data-data pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan. Komponen biaya dibagi menjadi dua (2): 1. Komponen Utama merupakan komponen pembiayaan langsung yang kebutuhannya dipengaruhi oleh total volume output yang akan dicapai. Contoh: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. 2. Komponen Pendukung yang dimaksud adalah biaya yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap output. Sebagai contoh adalah biaya administrasi kantor dan biaya overhead.

36 Penyusunan Anggaran PBJ Format Sederhana RAB Output Pekerjaan: Nama Pekerjaan/Output yang diperlukan

37 Persetujuan Rencana Anggaran Alur Persetujuan Anggaran Secara Konseptual

38 Dokumentasi Rencana Paket PBJ Isi rencana paket pengadaan sekurang-kurangnya mencakup: a. Lingkup pekerjaan. Menjelaskan dasar kebutuhan pengadaan barang/jasa, mengapa kebutuhan tersebut ada dan ekspektasi hasil yang dicapai dari pelaksanaan pekerjaan. b. Waktu barang/jasa diperlukan. c. Jadwal pengadaan. Kurun waktu pelaksanaan pengadaan, dimulai dari perencanaan sampai waktu efektif kontrak. d. Informasi hasil penelitian pasar. Pengetahuan mengenai keadaan di pasar dalam hal harga, pemasok, persaingan, informasi detail barang/jasa, dsb. e. Metode dan sistem pengadaan. (Penunjukan Langsung/Pemilihan Langsung/Lelang Terbatas/Lelang Umum) f. Struktur kompensasi. Struktur penyusunan nilai kontrak seperti yang telah dibahas pada penyusunan komponen pekerjaan dan komponen harga. g. Nilai anggaran dan persetujuannya. Nilai anggaran yang sudah disetujui oleh pimpinan tertinggi organisasi.

39 Dokumentasi Rencana Paket PBJ Fungsi Pengguna Institusi lebih tinggi yang berwenang (apabila diperlukan) Fungsi teknis Persetujuan Rencana Paket Pengadaan oleh: Fungsi pengadaan Fungsi keuangan Pelaksanaan proses pengadaan kemudian dapat dimulai berdasarkan Rencana Paket Pengadaan Barang/Jasa yang sudah disetujui oleh fungsi-fungsi terkait. Fungsi hukum

40 RINGKASAN PERENCANAAN PENGADAAN S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 40

41 Step 1 Step 2 Step 3 Step 4 Identifikasi Kebutuhan Barang/Jasa Menyusun dan menetapkan rencana penganggaran Menetapkan Kebijakan Umum Pengadaan : 1. Pemaketan; 2. Cara Pengadaan; 3. Pengorganisasian; 4. PPDN. Menyusun KAK, berisi : 1. Uraian Kegiatan; 2. Waktu pelaksanaan; 3. Spek teknis; 4. Total perkiraan biaya. Kaji Ulang S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 41

42 CARA PENGADAAN KEBUTUHAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH KEGIATAN PENGADAAN MELALUI SWAKELOLA DIPERLUKAN KEGIATAN PENGADAAN BAGAIMANA CARA PENGADAANNYA (HOW) RENCANA UMUM PENGADAAN PERATURAN PERUNDANGAN YANG TERKAIT MELALUI PENYEDIA BARANG / JASA S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 42

43 S w a k e l o l a MELALUI SWAKELOLA RUP MELALUI PENYEDIA BARANG / JASA 1. K/L/D/I Sebagai Penanggungjawab Anggaran 2. Instansi Pemerintah Lain 3. Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola Barang : 1. Lelang Umum 2. Lelang Terbatas 3. Lelang Sederhana 4. Penunjukan Langsung 5. Pengadaan Langsung 6. Kontes Jasa Lainnya : 1. Lelang Umum 2. Lelang Sederhana 3. Penunjukan Langsung 4. Pengadaan Langsung 5. Sayembara Pekerjaan Konstruksi : 1. Lelang Umum 2. Lelang Terbatas 3. Pemilihan Langsung 4. Penunjukan Langsung 5. Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi: 1. Seleksi Umum 2. Seleksi Sederhana 3. Penunjukan Langsung 4. Pengadaan Langsung 5. Sayembara Procure as Worship 43

44 SWAKELOLA Penyerahan Pelaksanaan Pengawasan Pelaporan dan Pertanggung jawaban Perencanaan S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 44

45 PERENCANAAN SWAKELOLA PENGADAAN S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 45

46 KETENTUAN UMUM 1 2 Swakelola oleh K/L/D/I Penanggungjawab Anggaran: a. Direncanakan, dikerjakan dan diawasi oleh K/L/D/I b. Menggunakan pegawai sendiri dan pegawai K/L/D/I lain c. Bila menggunakan tenaga ahli, tidak melebihi 50% dari keseluruhan pegawai K/L/D/I yang terlibat dalam pekerjaan Swakelola oleh Instansi Pemerintah Lain pelaksana swakelola: a. Direncanakan dan diawasi oleh K/L/D/I b. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh K/L/D/I lain 3 Swakelola oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola: a. Direncanakan, dikerjakan dan diawasi oleh kelompok masyarakat b. Sasaran ditentukan oleh K/L/D/I penanggungjawab anggaran c. Pekerjaan utama tidak boleh menggunakan subkontrak S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 46

47 KETENTUAN UMUM Swakelola oleh Instansi Penanggungjawab Anggaran MENTERI/ KEPALA DAERAH PA/KPA ULP PPK PP PPHP TIM SWAKELOLA TIM PERENCANA TIM PELAKSANA TIM PENGAWAS S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 47

48 KETENTUAN UMUM Swakelola oleh Instansi Pemerintah Lain PA/KPA Nota kesepahaman PIMPINAN PPHP PPK TIM PELAKSANA ULP/PP TIM PERENCANA TIM PENGAWAS S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 48

49 KETENTUAN UMUM Swakelola oleh Kelompok Masyarakat PA/KPA PPHP PPK PIMPINAN POKMAS TIM PENGADAAN TIM PERENCANA TIM PELAKSANA TIM PENGAWAS S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 49 49

50 KETENTUAN UMUM Swakelola oleh Kelompok Masyarakat 1. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa hanya diserahkan kepada kelompok masyarakat pelaksana swakelola yang mampu melaksanakan pekerjaan; 2. Pengadaan pekerjaan konstruksi hanya dapat berbentuk rehabilitasi, renovasi dan konstruksi sederhana; 3. Konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana, dibangun oleh Penanggung Jawab Anggaran untuk selanjutnya diserahkan kepada kelompok masyarakat S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 50

51 TAHAPAN PERENCANAAN Swakelola oleh Penanggungjawab Anggaran K/L/D/I menyusun daftar kebutuhan dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan cara swakelola Tim Perencana Penyusunan Rincian KAK Penyusunan Jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan Pembuatan Rincian Biaya Pekerjaan Pembentukan Tim Swakelola Tim Pelaksana Tim Pengawas Pembuatan Gambar Rencana Kerja dan Teknis (jika diperlukan) Rencana Pengadaan dan Kebutuhan Tenaga Kerja/Bahan/Alat dll Mengusulkan pembentukan ULP/Pejabat Pengadaan kepada PA/KPA (jika belum dibentuk pada tahap penyusunan RUP) S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 51 51

52 TAHAPAN PERENCANAAN Swakelola oleh Instansi Pemerintah Lain K/L/D/I menyusun daftar kebutuhan dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan cara swakelola Tim Perencana di K/L/D/I Penanggung jawab Anggaran Penyusunan Rincian KAK Penyusunan Jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan Penawaran tertulis dan Pembuatan MoU dengan Instansi Pemerintah Lain Pembentukan Tim Swakelola Kontrak dengan Tim Pelaksana Tim Pelaksana Instansi Pemerintah Lain Tim Pengawas di K/L/D/I Penanggung jawab Anggaran Pembuatan Rincian Biaya Pekerjaan Pembuatan Gambar Rencana Kerja dan Teknis (jika diperlukan) Rencana Pengadaan dan Kebutuhan Tenaga Kerja/Bahan/Alat dll Mengusulkan pembentukan ULP/Pejabat Pengadaan di instansi pemerintah lain (jika belum dibentuk pada tahap penyusunan RUP) S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 52 52

53 TAHAPAN PERENCANAAN Swakelola oleh Kelompok Masyarakat K/L/D/I menyusun daftar kebutuhan dan kegiatan yang akan dilaksanakan dengan cara swakelola Tim Perencana pada Pokmas Penyusunan Rincian KAK Penyusunan Jadwal Rencana Pelaksanaan Pekerjaan Penetapan Kelompok Masyarakat sebagai Tim Pelaksana Swakelola Kontrak dengan Ketua Pokmas Pembentukan Tim Swakelola oleh Pokmas Tim Pelaksana pada Pokmas Tim Pengawas pada Pokmas Pembuatan Rincian Biaya Pekerjaan Pembuatan Gambar Rencana Kerja dan Teknis (jika diperlukan) Rencana Pengadaan dan Kebutuhan Tenaga Kerja/Bahan/Alat dll Pembentukan Tim Pengadaan S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 53

54 KONTRAK PADA SWAKELOLA PPK mengadakan kontrak dengan pelaksana swakelola pada instansi pemerintah lain, atau dengan pelaksana swakelola dengan kelompok masyarakat Kontrak swakelola paling kurang berisi: 1. Para pihak; 2. Pokok pekerjaan yang diswakelolakan 3. Nilai pekerjaan yang diswakelolakan 4. Jangka waktu pelaksanaan; dan 5. Hak dan kewajiban para pihak. S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 54

55 TAHAPAN PERENCANAAN Kegiatan perencanaan Swakelola meliputi: a. penetapan sasaran, rencana kegiatan dan jadwal pelaksanaan; b. penyusunan jadwal pelaksanaan dengan mempertimbangkan waktu yang cukup bagi pelaksanaan pekerjaan/kegiatan; c. perencanaan teknis dan penyiapan metode pelaksanaan yang tepat agar diperoleh rencana keperluan tenaga, bahan dan peralatan yang sesuai; d. penyusunan rencana keperluan tenaga, bahan dan peralatan secara rinci serta dijabarkan dalam rencana kerja bulanan, rencana kerja mingguan dan/atau rencana kerja harian; dan e. penyusunan rencana total biaya secara rinci dalam rencana biaya bulanan dan/atau biaya mingguan yang tidak melampaui Pagu Anggaran yang telah ditetapkan dalam dokumen anggaran. S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 55 55

56 TAHAPAN PELAKSANAAN (1) 1. Pekerjaan dilaksanakan mengacu pada: Rincian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kontrak/MoU untuk swakelola yang dilakukan oleh instansi pemerintah lain pelaksana swakelola dan kelompok masyarakat. 2. Pengadaan barang, peralatan, jasa lainnya, dan/atau tenaga ahli perseorangan dilakukan oleh: ULP/Pejabat Pengadaan pada instansi Penanggungjawab Anggaran atau intansi pemerintah lain pelaksana swakelola Tim Pengadaan untuk swakelola kelompok masyarakat (dengan memperhatikan prinsip dan etika pengadaan). 3. Pembayaran dilakukan secara berkala. S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 56 56

57 TAHAPAN PELAKSANAAN (2) 4. Pencairan dana swakelola oleh kelompok masyarakat disalurkan langsung kepada kelompok masyarakat tersebut, dengan tahapan: 40% total dana apabila kelompok masyarakat telah siap 30% total dana apabila pekerjaan selesai 30% 30% total dana apabila pekerjaan selesai 60%. 5. pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secara berkala berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borongan. 6. pembayaran gaji tenaga ahli yang diperlukan dilakukan berdasarkan Kontrak. S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 57 57

58 TAHAPAN PELAKSANAAN (3) 7. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang menggunakan Uang Persediaan (UP)/ Uang Muka kerja dipertanggungjawabkan secara berkala maksimal secara bulanan. 8. Kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu. 9. Kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi setiap bulan. 10. Pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilakukan oleh pelaksana yang ditunjuk oleh PPK. 11. Membuat laporan kemajuan pekerjaan dan dokumentasi. 12. Membuat laporan realisasi pekerjaan. 13. Melaksanakan penyerahan hasil pekerjaan. S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 58 58

59 MELALUI PENYEDIA BARANG / JASA Barang : 1. Lelang Umum 2. Lelang Terbatas 3. Lelang Sederhana 4. Penunjukan Langsung 5. Pengadaan Langsung 6. Kontes Jasa Lainnya : 1. Lelang Umum 2. Lelang Sederhana 3. Penunjukan Langsung 4. Pengadaan Langsung 5. Sayembara Pekerjaan Konstruksi : 1. Lelang Umum 2. Lelang Terbatas 3. Pemilihan Langsung 4. Penunjukan Langsung 5. Pengadaan Langsung Jasa Konsultansi: 1. Seleksi Umum 2. Seleksi Sederhana 3. Penunjukan Langsung 4. Pengadaan Langsung 5. Sayembara S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 59 59

60 PELAKSANAAN PENGADAAN MELALUI E-PROCUREMENT E-Procurement* E-Tendering E-Purchasing Katalog Elektronik E-Lelang & E- Seleksi E-Lelang Cepat & E-Seleksi Cepat S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 60 60

61 PEMILIHAN PENYEDIA E-Tendering E-Lelang Pelelangan Umum Pelelangan Sederhana/PML Seleksi Umum Elektronik E-Seleksi Seleksi Sederhana E-Purchasing E-Calagoue Pemilihan Penunjukan Langsung Non Elektronik Pengadaan Langsung Sayembara/ Kontes S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 61

62 TAHAPAN PENGAWASAN (1) Pengawasan dilakukan oleh Tim Pengawas untuk mengawasi pekerjaan mulai dari persiapan sampai akhir pelaksanaan pekerjaan swakelola, meliputi : 1) Pengawasan administrasi yang dilakukan terhadap dokumentasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan; 2) Pengawasan teknis terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan untuk mengetahui realisasi fisik pekerjaan lapangan meliputi: a. Pengawasan terhadap bahan meliputi pengadaan, pemakaian dan sisa bahan; b. Pengawasan terhadap penggunaan peralatan/suku cadang untuk menghindari tumpang tindih pemakaian di lapangan; dan c. Pengawasan terhadap penggunaan tenaga kerja/ahli agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan. S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 62 62

63 TAHAPAN PENGAWASAN (2) 3) Pengawasan Keuangan yang mencakup cara pembayaran serta efisiensi dan efektifitas penggunaan keuangan; dan 4) Apabila dari hasil pengawasan ditemukan penyimpangan, PPK harus segera mengambil tindakan. S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 63 63

64 TAHAPAN EVALUASI 1) Tim Pengawas melakukan evaluasi setiap minggu terhadap pelaksanaan pekerjaan yang meliputi: a) Pengadaan dan penggunaan bahan; b) Pengadaan dan penggunaan tenaga kerja/ahli; c) Pengadaan dan penggunaan peralatan/suku cadang; d) Realisasi keuangan dan biaya yang diperlukan; e) Pelaksanaan fisik; dan/atau f) Hasil kerja setiap jenis pekerjaan. 2) Dari hasil evaluasi tersebut, Tim Pengawas memberikan masukan dan rekomendasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan pekerjaan Swakelola selanjutnya. S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 64 64

65 TAHAPAN PENGAWASAN & EVALUASI Apabila dari hasil pengawasan ditemukan penyimpangan, PPK harus segera mengambil tindakan Dari hasil evaluasi tersebut, Tim Pengawas memberikan masukan dan rekomendasi untuk memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan pekerjaan swakelola selanjutnya S w a k e l o l a P e n g a d a a n B a r a n g / J a s a P e m e r i n t a h Procure as Worship 65 65

66

DAFTAR ISI. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA TUJUAN PELATIHAN KETENTUAN UMUM PERENCANAAN SWAKELOLA

DAFTAR ISI. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA TUJUAN PELATIHAN KETENTUAN UMUM PERENCANAAN SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan DAFTAR ISI TUJUAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MATERI 5 PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA

MATERI 5 PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA MATERI 5 PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya 1 MAULID PURNAMA HP : 0813 6124 6666 IM3 : 0815 3750 6666 XL : 0877 6625 2666 www.maulidpurnama.net

Lebih terperinci

SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya MATERI 5 1 2 TUJUAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA

PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI SWAKELOLA Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya VERSI 9.2 1 DAFTAR ISI: Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan dan Evaluasi 2 TUJUAN PELATIHAN Setelah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA A. KETENTUAN UMUM 1 1. PENYELENGGARA PEKERJAAN SWAKELOLA 1 2. JENIS PEKERJAAN SWAKELOLA 1

DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA A. KETENTUAN UMUM 1 1. PENYELENGGARA PEKERJAAN SWAKELOLA 1 2. JENIS PEKERJAAN SWAKELOLA 1 DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA BAGIAN HALAMAN A. KETENTUAN UMUM 1 1. PENYELENGGARA PEKERJAAN SWAKELOLA 1 2. JENIS PEKERJAAN SWAKELOLA 1 B. PENGADAAN SWAKELOLA OLEH K/L/D/I PENANGGUNGJAWAB ANGGARAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA 2010 PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA MODUL MODUL PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SWAKELOLA Pelatihan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Pertama LKPP Lembaga Kebijakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB VIII TATA CARA SWAKELOLA

DAFTAR ISI BAB VIII TATA CARA SWAKELOLA DAFTAR ISI BAB VIII TATA CARA SWAKELOLA BAGIAN HALAMAN A. KETENTUAN UMUM 1 1. Penyelenggara Pekerjaan Swakelola 1 2. Jenis Pekerjaan Swakelola 2 B. PENGADAAN SWAKELOLA OLEH K/L/D/I 3 PENANGGUNGJAWAB ANGGARAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA

DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA DAFTAR ISI LAMPIRAN VI TATA CARA SWAKELOLA BAGIAN HALAMAN A. KETENTUAN UMUM 1 1. PENYELENGGARA PEKERJAAN SWAKELOLA 1 2. JENIS PEKERJAAN SWAKELOLA 1 B. PENGADAAN SWAKELOLA OLEH K/L/D/I PENANGGUNGJAWAB 3

Lebih terperinci

SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SWAKELOLA DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH oleh: Abu Sopian, S.H., M.M. Balai Diklat Keuangan Pelembang Kata Kunci Pengadaan barang/jasa, Swakelola, Perencanaan Pengadaan, Pelaksanaan Pengadaan,

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1

PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1 1 PROSEDUR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERPRES NOMOR 54 TAHUN 2010 Oleh : Rusdianto S., S.H., M.H. 1 A. PELAKSANAAN, OBJEK DAN PARA PIHAK DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Pengadaan

Lebih terperinci

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 1

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 1 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 1 Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya VERSI 9.2 1 DAFTAR ISI: Pengkajian Ulang RUP Spesifikasi HPS Bukti Perjanjian Jenis Kontrak Jaminan Pengadaan

Lebih terperinci

SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN PESERTA MAMPU:

SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN PESERTA MAMPU: 135 1 1 2 1 SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN PESERTA MAMPU: Memahami ketentuan umum pengadaan barang / jasa dengan swakelola Memahami tatacara pelaksanaan swakelola Memahami tatacara pelaporan,

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Dasar Pelaksanaan Latar

Lebih terperinci

Make Public Procurement Easy

Make Public Procurement Easy Make Public Procurement Easy Kebutuhan Barang/Jasa E_Procurement (SPSE) Dikerjakan Sendiri Swakelola Instansi Pemerintah Kel. Masyarakat Pelelangan Pelelangan Konvensional e-tendering Penyedia e-purchasing/

Lebih terperinci

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN - 1

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN - 1 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN - 1

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR : 79 TAHUN 2016 TANGGAL : 29 DESEMBER 2016 PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

521. BELANJA BARANG 522. BELANJA JASA 523. BELANJA PEMELIHARAAN 524. BELANJA PERJALANAN 525. BELANJA BADAN LAYANAN UMUM ( BLU ) 526.

521. BELANJA BARANG 522. BELANJA JASA 523. BELANJA PEMELIHARAAN 524. BELANJA PERJALANAN 525. BELANJA BADAN LAYANAN UMUM ( BLU ) 526. Marthen K. Patiung 521. BELANJA BARANG 522. BELANJA JASA 523. BELANJA PEMELIHARAAN 524. BELANJA PERJALANAN 525. BELANJA BADAN LAYANAN UMUM ( BLU ) 526. BELANJA BARANG UNTUK DISERAHKAN PADA MASYARAKAT/PEMDA

Lebih terperinci

MATERI 2 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN-1. PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya

MATERI 2 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN-1. PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya MATERI 2 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN-1 PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya DAFTAR ISI 2 TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN PENGKAJIAN ULANG RENCANA UMUM PENGADAAN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam

UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam 2015 UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN 2015 TERHADAP PERPRES NO.54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam Kata Pengantar

Lebih terperinci

E-PROCUREMENT. Riza Al Fahroby, S.T., M.Sc. Kasubag Adm. Pembangunan/ Plt. Kabag Pembangunan/ Ketua LPSE Kabupaten Banyuwangi

E-PROCUREMENT. Riza Al Fahroby, S.T., M.Sc. Kasubag Adm. Pembangunan/ Plt. Kabag Pembangunan/ Ketua LPSE Kabupaten Banyuwangi E-PROCUREMENT Riza Al Fahroby, S.T., M.Sc. Kasubag Adm. Pembangunan/ Plt. Kabag Pembangunan/ Ketua LPSE Kabupaten Banyuwangi Riza Al Fahroby, S.T., M.Sc. Banyuwangi, Maret 1982 SDN Penganjuran 5, SMPN

Lebih terperinci

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : 1 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : Penjelasan dan Klasifikasi Perencanaan PBJP Spesifikasi Teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pemaketan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS DAN SISA DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN

RENCANA UMUM PENGADAAN RENCANA UMUM PENGADAAN S O S I A L I S A S I R E N C A N A U M U M P E N G A D A A N B A R A N G / J A S A D A N A P L I K A S I S I R U P V. 2 1 9 D E S E M B E R 2 0 1 6 LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN Belum

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI AHMAD HENDRIANSYAH Email : hendriansyah79@gmail.com Web Blog : http://hendriansyah.web.id Ph : +6281373944479 Wakil Ketua DPD IAPI Prov.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I- PERENCANAAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA A. KETENTUAN UMUM 1 B. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN 1

DAFTAR ISI BAB I- PERENCANAAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA A. KETENTUAN UMUM 1 B. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN 1 DAFTAR ISI BAB I PERENCANAAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA BAGIAN HALAMAN A. KETENTUAN UMUM 1 B. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN 1 C. PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RENCANA 2 PENGANGGARAN D. PENETAPAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 107 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 281 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH ABSTRAK

PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH ABSTRAK MEDIA ILMIAH TEKNIK SIPIL Volume 5 Nomor 2 Juni 2017 Hal. 1-8 PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH Yusri Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LAMPIRAN I PERENCANAAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PERENCANAAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA

DAFTAR ISI LAMPIRAN I PERENCANAAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PERENCANAAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA DAFTAR ISI LAMPIRAN I PERENCANAAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA BAGIAN HALAMAN A. KETENTUAN UMUM 1 B. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN 1 C. PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RENCANA PENGANGGARAN 2 D. PENETAPAN KEBIJAKAN UMUM

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.67, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Jabatan Fungsional. Pengelola Pengadaan Barang/Jasa. Angka Kreditnya. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAN APLIKASI SiRUP. Bagian Pengendalian Pembangunan dan LPSE Sekretariat Daerah Wonosobo

KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAN APLIKASI SiRUP. Bagian Pengendalian Pembangunan dan LPSE Sekretariat Daerah Wonosobo KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAN APLIKASI SiRUP Bagian Pengendalian Pembangunan dan LPSE Sekretariat Daerah Wonosobo INPRES NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

Manajemen Pengadaan Barang /Jasa (PBJ)

Manajemen Pengadaan Barang /Jasa (PBJ) Manajemen Pengadaan Barang /Jasa (PBJ) Arif Kurniawan Wahono (135020304111002) Fatmawati Yunita (125020306111005) Sarintan Pratiwi Usman (125020300111002) Muhamad Risqi W (125020300111039) M.Januar Setiawan

Lebih terperinci

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA LAYANAN

Lebih terperinci

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Direktorat Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Pengadaan LKPP-RI KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEBIJAKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Dasar Pelaksanaan Latar

Lebih terperinci

SURAT EDARAN NOMOR : /SE/SJ/2017 TENTANG IMPLEMENTASI SISTEM PENGADAAN BARANG/JASA TERINTEGRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SURAT EDARAN NOMOR : /SE/SJ/2017 TENTANG IMPLEMENTASI SISTEM PENGADAAN BARANG/JASA TERINTEGRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Jakarta, Kepada Yang Terhormat. 1. Para Pejabat Tinggi Madya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 2. Para Pejabat Tinggi Pratama di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; 3. Para

Lebih terperinci

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II 2010 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II MODUL MODUL PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BAGIAN II Pelatihan Barang /Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Pertama LKPP Lembaga Kebijakan

Lebih terperinci

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : 1 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : 1. Tahapan persiapan swakelola 2. Persiapan PBJ melalui Penyedia penetapan spesifikasi/kak, HPS, jenis

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH OLEH : I MADE JELANTIK MANGUPURA 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 36 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Lebih terperinci

PEMUTUSAN KONTRAK LKPP

PEMUTUSAN KONTRAK LKPP PEMUTUSAN KONTRAK LKPP DASAR HUKUM Pasal 93 Perpres 54 Tahun 2010 PPK dapat memutuskan Kontrak secara sepihak apabila: kebutuhan barang/jasa tidak dapat ditunda melebihi batas berakhirnya kontrak; a.1.

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, u PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 1 TAHUN 2013 NOMOR : 14 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DAN KOTA MATARAM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GIRI MENANG PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GIRI MENANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DAN KOTA MATARAM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GIRI MENANG PERATURAN DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GIRI MENANG PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DAN KOTA MATARAM PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GIRI MENANG Jl. Pendidikan No.39 Mataram Telp (0370) 632510-637536-625170-625171 Facs 623934 MATARAM 83125 PERATURAN DIREKSI

Lebih terperinci

PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN

PARA PIHAK DALAM PROSES PENGADAAN Hubungan Kerja 2 Menteri/Kepala Daerah PA/KPA membentuk mengangkat ULP/PP PPK PPHP Perangkat organisasi ULP mengacu kepada peraturan perundangundangan di bidang kelembagaan Proses Pemilihan dan Penetapan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BOYOLALI KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 050/044 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK, PADA UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN BOYOLALI BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 67 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA 2012 WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH ULP/PEJABAT PENGADAAN

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH ULP/PEJABAT PENGADAAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH ULP/PEJABAT PENGADAAN Update 21 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN UMUM PENGADAAN

BAB II PERENCANAAN UMUM PENGADAAN BAB II PERENCANAAN UMUM PENGADAAN A. KETENTUAN UMUM 1. Pengguna Anggaran (PA) menyusun dokumen rencana pengadaan barang/jasa, yang mencakup kegiatan dan anggaran Pengadaan Barang/Jasa yang akan dibiayai

Lebih terperinci

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 2

PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 2 PERSIAPAN PENGADAAN BARANG/JASA 2 Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya Versi 9.2 1 DAFTAR ISI: Metode Penilaian Kualifikasi Metode Pemilihan Metode Penyampaian Dokumen Metode

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MADIUN S A L SALINANN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR DAN TATA HUBUNGAN KERJA PENGADAAN BARANG/JASA DI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN Update 21 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa

Lebih terperinci

PENGANTAR E-PROCUREMENT

PENGANTAR E-PROCUREMENT PENGANTAR E-PROCUREMENT Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya VERSI 9.2 1 DAFTAR ISI: e-procurement e-tendering e-purchasing 2 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu - 4 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka percepatan pelaksanaan Belanja Negara/Daerah perlu percepatan pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan,

Lebih terperinci

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa

Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa Tugas dan Kewenangan PA/KPA, PPK, ULP, dan PPHP dalam Pengadaan Barang/Jasa DASAR HUKUM - Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA

PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA PENGANTAR PENGADAAN BARANG/JASA Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya Versi 9.2 1 DAFTAR ISI: Gambaran Umum PBJP Prinsip, Kebijakan dan Peraturan PBJP Para Pihak terkait PBJP Etika

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR SALINAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI DENGAN

Lebih terperinci

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG

- 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG - 1 - B U P A T I K A R O PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 292 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN 1. Ketentuan Umum Pengelolaan Belanja Daerah dilakukan melalui proses perencanaan,

Lebih terperinci

PERPRES 54/2010, PERPRES 35/2011, DAN PERPRES 70/2012 PERPRES 172/2014 DAN PERPRES 4/2015 KETERANGAN I. DEFENISI

PERPRES 54/2010, PERPRES 35/2011, DAN PERPRES 70/2012 PERPRES 172/2014 DAN PERPRES 4/2015 KETERANGAN I. DEFENISI Matriks Perbedaan Antara Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010, Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2011, dan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 dengan Peraturan Presiden No. 172 Tahun 2014 dan Peraturan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KARYA TULIS ILMIAH HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) DALAM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH OLEH : I MADE JELANTIK MANGUPURA 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses pengadaan barang/jasa pemerintah

Lebih terperinci

PENGANTAR E-PROCUREMENT

PENGANTAR E-PROCUREMENT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PENGANTAR E-PROCUREMENT PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya MATERI 7 1 2 TUJUAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 3 TAHUN 2014 BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN OGAN ILIR DENGAN

Lebih terperinci

Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 1

Tim UJDIH BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 1 RESUME PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Dasar Pertimbangan : bahwa

Lebih terperinci

2 Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 64); 2. Peraturan Pemerintah Nomor

2 Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 64); 2. Peraturan Pemerintah Nomor BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1285, 2015 KEMEN-PUPR. Pekerjaan Kontruksi. Jasa Konsultasi. Pengadaan. Pedoman. Standar. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 31/PRT/M/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

RANCANGAN REVISI PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

RANCANGAN REVISI PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH RANCANGAN REVISI PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Balikpapan, 28 Juli 2017 Bimtek PBJ Kementerian PU-PR Disampaikan oleh : Ir. Hardi Afriansyah, MSi Kasubdit

Lebih terperinci

2 khususnya terhadap Barang/Jasa yang secara luas dibutuhkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, Pemerintah merasa perlu untuk mengakselerasi pertumbuha

2 khususnya terhadap Barang/Jasa yang secara luas dibutuhkan oleh Pemerintah. Oleh karena itu, Pemerintah merasa perlu untuk mengakselerasi pertumbuha TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. Perbendaharaan Negara. Pengadaan Barang/Jasa. Perubahan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 5) PENJELASAN ATAS PERATURAN PRESIDEN

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA Update 21 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam

Lebih terperinci

1 JDIH Kementerian PUPR

1 JDIH Kementerian PUPR PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31 /PRT/M/2015 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 07/PRT/M/2011 TENTANG STANDAR DAN PEDOMAN

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI PENYESUAIAN/INPASSING JABFUNG PPBJ. Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM LKPP

UJI KOMPETENSI PENYESUAIAN/INPASSING JABFUNG PPBJ. Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM LKPP UJI KOMPETENSI PENYESUAIAN/INPASSING JABFUNG PPBJ Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDM LKPP TUJUAN PRESENTASI Menjelaskan Tata Cara Uji Kompetensi Penyesuaian/Inpassing Jabfung PPBJ DASAR HUKUM

Lebih terperinci

BAB XII PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH

BAB XII PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH BAB XII PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH A. Perencanaan Umum Pengadaan Barang/Jasa 1. Pengguna Anggaran (PA) menyusun rencana pengadaan barang/jasa. Yang mencakup: a. Kegiatan dan anggaran Pengadaan

Lebih terperinci

SOSIALISASI INPRES NO. 1/2015 DAN PERPRES 4/2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT PERPRES 54/2101. Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan

SOSIALISASI INPRES NO. 1/2015 DAN PERPRES 4/2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT PERPRES 54/2101. Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan SOSIALISASI INPRES NO. 1/2015 DAN PERPRES 4/2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT PERPRES 54/2101 Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan LATAR BELAKANG a. Masih dinilai lambatnya pelaksanaan pengadaan

Lebih terperinci

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami :

TUJUAN PELATIHAN. Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : 1 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Mengetahui dan Memahami : Tahapan kegiatan dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa melalui swakelola Pelaksanaan Swakelola berdasarkan

Lebih terperinci

- 1 - SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN

- 1 - SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN - 1 - SUSUNAN DALAM SATU NASKAH PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 35 TAHUN 2011 DAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 70 TAHUN 2012

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG Pasal/Ayat pada Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang dirubah/ditambah Pasal/Ayat pada Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang dihapus PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

AUDIT ATAS PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA

AUDIT ATAS PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA AUDIT ATAS PERSIAPAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA Audit atas persiapan pemilihan barang/jasa meliputi audit atas organisasi pengadaan, rencana pemilihan penyedia barang/jasa, sistem pengadaan, jadwal

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG - 1 - BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH

Lebih terperinci

Khalid Mustafa Ketua dan Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Pengurus DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI)

Khalid Mustafa Ketua dan Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Pengurus DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Khalid Mustafa Ketua dan Pendiri Pusat Pengkajian Pengadaan Indonesia (P3I) Pengurus DPP Ikatan Ahli Pengadaan Indonesia (IAPI) Nama Lengkap: Khalid Mustafa, S.T., M. Kom. Tempat/Tgl Lahir: Ujung Pandang,

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 22 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA

PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya Versi 9.2 1 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan, Diharapkan Peserta Mampu Memahami : Tahapan

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015

PENJELASAN ATAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 PENJELASAN ATAS PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH I. UMUM Percepatan

Lebih terperinci

Bagian Kelima. Penyusunan Jadwal Pemilihan Penyedia Barang/Jasa. Paragraf Pertama

Bagian Kelima. Penyusunan Jadwal Pemilihan Penyedia Barang/Jasa. Paragraf Pertama - 58 - Bagian Kelima Penyusunan Jadwal Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Paragraf Pertama Tahapan Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya Pasal 57 (1) Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TEGAL, Menimbang

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tent No.794, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. ULP. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 43 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 22 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 61 TAHUN 2015 45 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

- 1 - PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH - 1 - PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa Pengadaan Barang/Jasa

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PPK

PETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PPK PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi (Tanpa

Lebih terperinci

BEBERAPA CATATAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015

BEBERAPA CATATAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015 Abu Sopian, S.H., M.M. Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang BEBERAPA CATATAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN 2015 Kata Kunci E-Tendering, E-Purchasing, Pengadaan langsung, Penunjukan langsung,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG, PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

a. Pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk pengadaan yang menggunakan bukti pembelian dan kwitansi, meliputi antara lain:

a. Pembelian/pembayaran langsung kepada Penyedia untuk pengadaan yang menggunakan bukti pembelian dan kwitansi, meliputi antara lain: Isitilah pengadaan langsung sudah sering didengar, dibaca bahkan kita laksanakan di semua Fakultas/Lembaga/Unit sebagai salah satu metode pengadaan barang dan jasa yang nilainya sampai dengan Rp. 200 juta.

Lebih terperinci

PERTEMUAN IV. Rencana Pelaksanaan Pengadaan Bagian I. Mata Kuliah Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

PERTEMUAN IV. Rencana Pelaksanaan Pengadaan Bagian I. Mata Kuliah Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PERTEMUAN IV Rencana Pelaksanaan Pengadaan Bagian I Mata Kuliah Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 1 Previous class Rencana Umum Pengadaan Identifikasi Kebutuhan Penganggaran Pemaketan 2 3 Mari kita mulai

Lebih terperinci