IMPLEMENTASI PROGRAM GREEN PROYEK KEDUTAAN AUSTRIA
|
|
- Verawati Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012 JUDUL KARYA : IMPLEMENTASI PROGRAM GREEN PROYEK KEDUTAAN AUSTRIA KATEGOERI KARYA : METODE KONSTRUKSI DIAJUKAN OLEH : NAMA/ INSTITUSI : Teguh Pandhitwirawan/PT.PP (Persero),Tbk BIDANG KEGIATAN : Construction and Investment ALAMAT & TELEPON : Plasa PP Wisma Subiyanto T.B Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta Tel (021) / Fax (021) PIMPINAN : Ir. Bambang Triwibowo
2 DATA UMUM 1. Nama : Teguh Pandhitwirawan / PT. PP (Persero) Tbk 2. Tanggal Pendirian : 26 Agustus Alamat : PT. PP (Persero) Tbk Plaza PP Wisma Subiyanto Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo, Jakarta Timur Telepon : (021) / Fax : (021) pp1@pt-pp.com; pp2@pt-pp.com 7. Bidang Pekerjaan : General Contractor 8. Pemilik Pekerjaan : Austrian Embassy Jakarta, 15 Oktober 2012 Ir. Betty Ariana, MT Corporate Secretary
3 SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA KONSTRUKSI DALAM RANGKA PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA 2012 Yang bertandatangan dibawah ini : Nama : Teguh Pandhitwirawan Jabatan : Project Manager Bertindak untuk dan atas nama : PT. PP (Persero) Tbk Alamat : Plaza PP Wisma Subiyanto, Jl. TB. Simatupang No. 57 Pasar Rebo Jakarta Timur No Telepon / Fax : (021) / / fax (021) pp1@pt-pp.com; pp2@pt-pp.com Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya konstruksi yang saya ajukan dengan judul Implementasi Program Green Proyek Kedutaan Austria adalah hasil karya cipta saya, dan bukan milik atau hasil karya cipta pihak lain baik secara individu maupun kelompok, serta belum pernah kami ajukan pada kegiatan penghargaan maupun lomba sejenis lainnya. Bila di kemudian hari ternyata pernyataan yang saya buat ini tidak benar, maka saya membebaskan Panitia/ Penyelenggara Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2012 termasuk Dewan Juri dari tuntutan pihak ketiga serta bersedia untuk menerima sanksi sebagai berikut : 1. Secara otomatis digugurkan dalam proses penjurian; 2. Dicabut penetapannya sebagai pemenang/ penerima Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia 2012 dan wajib mengembalikan seluruh penghargaan yang telah diterima; 3. Diajukan secara pidana apabila karya yang kami ajukan di kemudian hari terbukti bukan merupakan karya orisinal kami atau merupakan jiplakan/ tiruan/ pengakuan atas karya pihak lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Jakarta, 12 Oktober 2012 Yang membuat pernyataan Teguh Pandhitwirawan
4 A. ABSTRAKSI 1. Latar Belakang Austria telah lama berperan sebagai perintis perlindungan lingkungan. Perlindungan tersebut dilakukan dengan cara menjadikan proyek - proyek lingkungan sebagai titik pusat perhatian utama dalam melaksanakan pembangunan. Strategi terpenting Austria demi kesinambungan lingkungan hidup meliputi peningkatan efisiensi penggunaan energi dan menambah proporsi energi dari sumber tenaga air, tenaga angin, tenaga surya, dan biomassa. Seperlima total konsumsi energi di Austria dipenuhi dari sumber energi terbarukan dan konsumsi ini lebih tinggi daripada rata rata Negara Eropa yang hanya sekitar dua persen (Federal Press Service Austria 2012; 101, Austrian Embassy Jakarta). Bertitik tolak dari strategi negara Austria yang berkeinginan untuk selalu menempatkan efisiensi penggunaan energi di setiap aktivitasnya, kemudian diputuskan oleh pemerintah bahwa setiap kantor kedutaan Austria di tiap negara harus memasukkan unsur ramah lingkungan dan menggunakan konsep green. Konsep ini pertama kali akan dicoba di Kedutaan Besar Austria Jakarta dengan pertimbangan bahwa kantor yang sekarang ada sudah sangat tua dan tidak memenuhi syarat sebagai sebuah kantor. Pertimbangan lain adalah Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia yang dapat mempengaruhi iklim global secara keseluruhan. Dengan membangun kantor yang berkonsep hijau di Jakarta secara tidak langsung meskipun sangat kecil akan ikut memberikan dampak positif bagi masyarakat pada umumnya (Indonesia Design, 2011; 40, The First Green Embassy). Bulan Agustus 2007 diputuskan kantor Kedutaan Austria yang berada di Jalan Diponegoro 44, Menteng, Jakarta Pusat akan di bongkar dan diganti dengan bangunan baru yang berkonsep green. Kemudian untuk tetap dapat menjalankan fungsinya mereka menyewa tempat di Kedutaan Hongaria yang beralamat di Jalan Denpasar raya Kav. X/3 No. 1 Kuningan, Jakarta Selatan.
5 Di Indonesia sendiri konsep low energy house (bangunan berenergi rendah) relatif masih baru dan gedung kedubes Austria akan menjadi gedung low energy pertama yang akan dibangun di Jakarta dengan teknologi Austria. Gedung dengan inovasi baru ini akan mengikuti standar LEED (Leadership in Energy and Environment Design). Jika pembanguan gedung baru tersebut berhasil maka akan menjadi gedung Kedutaan Austria pertama yang berkosep hijau di seluruh perwakilan di tiap negara dan khususnya di Jakarta. 2. Tujuan Perusahaan Sesuai dengan misi perusahaan yang mengedepankan program green sebagai salah satu keunggulan kompetitifnya (competitive advantage), perusahaan dengan dukungan penuh dari pihak manajemen berkewajiban menjalankan program green di lingkup proyek yang dikerjakan dan di dalam setiap unit satuan kerja. Dari sisi internal program ini secara tidak langsung akan mengedukasi setiap karyawan untuk dapat bertindak efisien di dalam setiap proses pekerjaan yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif bagi karyawan dan perusahaan. Secara eksternal perusahaan juga membantu pemerintah memberikan edukasi kepada para stakeholder seperti konsultan perencana, pemilik gedung baik swasta maupun pemerintah untuk mulai berorientasi kepada konsep green di setiap gedung yang akan dibangun. Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa di dalam mengimplementasikan pelaksanaan konstruksi green building, PT. PP (persero), Tbk tidak hanya berorientasi kepada hasil produk green namun juga proses selama pelaksanaan konstruksi berlangsung yang juga harus berorientasi kepada program green seperti memonitor dengan ketat tingkat kebisingan yang diijinkan, penggunaan air, memperhatikan tingkat pencemaran air dan udara, serta mengaplikasikan program reduce, reuse, dan recycle di setiap tingkatan proses konstruksi. Pelaksanaan pembangunan gedung green kantor Kedutaan Austria adalah proyek green yang kedua setelah kantor Kedutaan Singapore (Singapore Embassy Jakarta). Pembangunan kedua gedung tersebut merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi PT. PP (persero), Tbk
6 dan membuktikan bahwa perusahaan mempunyai keunggulan lebih di bidang green dibandingkan dengan para pesaingnya. Dengan dibangunnya gedung kantor Kedutaan Austria ini diharapkan dapat dilakukan transfer pengetahuan dan teknolgi (share knowledge and technology) dibidang green dari negara Austria kepada kontraktor sehinggga diharapkan dapat memperluas pengetahuan tentang konsep green yang sudah dimiliki oleh PT. PP (persero), Tbk. Di masa mendatang proyek kedutaan Austria tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi dan dampak kepada pemerintah, masyarakat, konsultan perencana, pemilik gedung, dan kontraktor lain untuk mendukung pelaksanaan pembangunan gedung berkonsep green lainnya dimana kebutuhan akan permintaan efisiensi energi akan semakin meningkat setiap tahunnya. 3. Data Teknis Nama proyek : Construction Works For The Austrian Embassy Jakarta Lokasi : Jalan Diponegoro 44, Menteng, Jakarta Pusat Pemilik : Austrian Embassy Konsultan utama : Pos Architekten ZT KG Konsultan lokal : PT. Titimatra Tujutama Nilai kontrak : 21,899,171,000 (Exc. VAT ) Lingkup pekerjaan : Struktur, Arsitektur, ME, dan Landsekap Waktu mulai : 1 Maret 2010 Waktu pelaksanaan : 12 bulan kalender Uang muka : 15 % x Nilai kontrak Retensi : 5 % x Nilai Kontrak (Counter by Bank Guarantee) Masa pemeliharaan : 18 bulan kalender Sumber dana : Austrian Embassy Sifat Tender : Terbuka
7 POINT OF INTEREST 1. MEGARIA 2. BAPPENAS 3. SUROPATI PARK 4. CIKINI TRAIN STATION B. KONSEP DAN DISAIN GEDUNG AUSTRIA Karakter khas dari gedung kedubes Austria yang diharapkan oleh pemberi tugas dalam hal ini Kementrian Luar Negeri Austria adalah sebuah gedung hijau yang modern, hangat, menyatu dengan alam Indonesia, dan terbuka dengan Untuk mendapatkan tersebut maka harus dapat lingkungannya. disain tujuan gedung menggabungkan teknik lokal dan teknologi modern, serta penggunaan material lokal. C. Kantor Kedubes Austria ini didisain oleh arsitek Austria Fritz Oettl dari kelompok usaha pos architects dimana pada kompetisi arsitektur di kota Wina telah berhasil memenangkan kompetisi arsitektur dan meyakinkan juri internasional bahwa desain tersebut dapat memenuhi harapan pemberi tugas. Disain tersebut juga mendapatkan penilaian yang positif dari Dr. Budi Sukada sebagai ketua IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dimana gedung tersebut dinilai mempunyai kualitas yang bagus dalam menerapkan konsep green. Disain kedubes Austria ini dibuat dengan mempertimbakangkan beberapa aspek yang saling terkait satu sama lain diantaranya :
8 1. Kualitas Kenyamanan Suhu Dalam Ruangan Temperatur yang ruangan diinginkan adalah disekitar angka 25⁰C dengan kelembaban udara sebesar 60% yang didapatkan dari udara segar luar ruangan. Standar temperatur kelembaban dan tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan udara yang sehat bagi penghuni yang berada di dalam gedung. Kelembaban udara dijaga dengan cara memafaatkan solar panel untuk memanaskan air yang keluar dari chiller menuju ke air handling unit (AHU). Pemanasan air tersebut bertujuan untuk mengeringkan udara yang dialirkan dari AHU menuju dalam gedung. 2. Kualitas Ekologi Efisiensi penggunaan air dilakukan dengan cara memanfaatkan air hujan yang ditampung di tangki dalam tanah (ground water tank) dan kemudian akan digunakan sebagai flushing toilet dan penyiraman taman. Sebisa mungkin memanfaatkan material lokal yang ramah lingkungan dan mempunyai sumber yang tidak begitu jauh dari lokasi proyek. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jarak transportasi dan secara signifikan akan ikut mengurangi beban ekologi akibat pemakaian konsumsi bahan bakar dan produksi gas karbon.
9 3. Disain Bangunan Hijau Konsep gedung baru ini adalah secara efektif melindungi bangunan dari sinar matahari langsung dan mengadopsi Passive house standards untuk mengatasi kondisi iklim yang sangat panas dan lembab. Konsep disain yang diterapkan untuk memenuhi Passive house standards adalah: Menentukan arah bukaan dan jendela dengan memperhatikan orientasi arah bangunan utara selatan, memberikan shading pada setiap bukaan, penggunaan high thermal insulasi untuk dinding luar, double glazed window, air tight building shell, dan penerapan teknologi HVAC (Heat Ventilation Air Conditioning) dengan mengaplikasikan sistem CCTC (Core Concrete Temperature Control). Hasil yang diharapkan dari konsep disain ini adalah diperolehnya kenyamanan di dalam gedung dan penurunan energi konsumsi yang cukup signifikan. 4. Energi Terbarukan Melalui pembuktian dengan dynamic bulding simulation, desain gedung yang dibuat oleh Pos Architects ternyata membutuhkan energi sebesar 24,44% atau 75,56% lebih rendah dari kebutuhan rata-rata standar gedung perkantoran yang ada di Jakarta. Pengurangan energi ini setara dengan pengurangan emisi CO2 sebesar 73 ton per tahun. Efisiensi tersebut dapat tercapai salah satunya berkat pemanfaatan tenaga surya melaui penggunaan photovoltaic generator yang diletakkan di atas atap gedung dengan luasan 96 m2. Pemanfaatan tenaga surya tersebut ikut menyumbang kebutuhan konsumsi listrik sebesar 22% dari total kebutuhan listrik gedung.
10 Mengacu kepada kondisi indoor yang sehat dan nyaman serta disain yang ramah dapat dikatakan kedubes sudah membuat Austria lingkungan lompatan besar khususnya Material photovoltaic di dalam pemanfaatan energi terbarukan untuk gedung perkantoran di daerah yang beriklim tropis yang cukup panas dan lembab. D. Masalah yang Dihadapi Dengan didapatnya Proyek Kedutaan Austria yang di dasarkan atas konsep green menjadikan tantangan tersendiri bagi PT. PP (persero), Tbk untuk dapat mewujudkan konsep tersebut. Terlebih dengan adanya keinginan owner untuk mendapatkan Green Building Certtificate kategori Gold untuk proyek tersebut. Untuk mendapatkan sertifikat tersebut dibutuhkan nilai penuh dari segi disain dan pelaksanaan di lapangan. Kondisi ini mengharuskan tim proyek untuk menjalankan proses konstruksi dengan mengacu kepada standar green construction. Dari sisi perusahaan, diharapkan proyek Kedutaan Austria dapat memberikan nilai lebih baik secara internal maupun eksternal. Secara internal dapat memperkuat pengetahuan tentang konsep green dan dari sisi eksternal dapat mempengaruhi perusahaan lain untuk dapat menjalankan progran green di setiap usahanya. E. Implementasi Program Green Beberapa program green yang sudah di jalankan oleh proyek kedubes Austria dan juga mengacu kepada standar green yang sudah ditetapkan oleh perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Konservasi Energi Penggunaan sirkulasi udara dan penerangan alami
11 Penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi Distance Between Offices and Site -> 3 km (motorcycle) - return trip -> 2 km (Bicycle) - return trip Price for 1 liter Fuel Rp 4.500,00 Comsumption 1 liter Fuel for 30 km Minimum return trip for 1 day 3 return trip Project 1 Year Cost Analysis * By Motorcycle No Item 1. 1 Day 2. 1 Week 3. 1 Month 4. 1 Year Trip * By Bicycle Price for 1 unit Bicycle Keuntungan: 1.Efisiensi energi 2. Mengurangi polusi udara 3. Lebih sehat Saving Money 1 Team at Project Saving Money Dist. (km) Coms. (lt) Cost. (Rp) 0,300 Rp 1.350,00 2,100 Rp 9.450,00 63,000 Rp ,00 756,000 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 - Rp ,00 Rp ,00 for one person 13 person 13 x Rp ,00 Rp ,00 for project Penggunaan sensor cahaya untuk penerangan proyek Pemakaian meter listrik dan pencatatan konsumsi listrik/bulan Penggunaan lampu hemat energi
12 Cost Analysis * Copier + Printer A3 Initial Cost 1. Price for New Printer A3 Monthly Cost 1. Copier lease 2. New Cartridge - Black 3. New Cartridge - Colour 4. Refill Cartridge - Black 5. Refill Cartridge - Colour Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Cost for 1 Year 1. Initial Cost 2. Monthly Cost (12 Month) Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Average Cost per Month for 1 month for 1 x for 1 x for 3 x for 3 x Rp ,00 12 Rp ,67 * Copier-Printer A3 (Integrated) --> Canon IR 3300 Monthly Cost 1. Copier lease Rp ,00 for 1 month Cost for 1 Year 1. Monthly Cost (12 Month) Saving Money Rp ,00 Rp ,00 - Rp ,00 Rp ,00 for 1 year 2. Penggunaan lahan dan Konservasi Air Tangki air yang diintegrasikan dengan shower dan meteran air untuk kebutuhan proyek Tangki air yang diintegrasikan dengan shower dan meteran air untuk kebutuhan proyek Mempertahankan tanaman eksisiting untuk menyerap polusi/ mengurangi kadar CO2
13 3. Tata Kelola Lingkungan Pemilahan tempat sampah Washing bay
14 Penggunaan sebagai sarana surat menyurat untuk mengurangi penggunaan kertas Penggunaan kertas dua muka untuk keperluan internal 4. Sumber dan Siklus Material Penggunaan paving blok untuk akses pedestrian Penggunaan Silo untuk mengurangi sampah kertas dan ceceran material
15 5. Kesehatan dan Kenyamanan di Dalam Proyek Penggunaan safety net di sekeliling bangunan untuk mengurangi debu akibat pekerjaan proyek Shelter rokok F. Memberikan Inspirasi Diharapkan dengan dijalankannya cara green di setiap proses konstruksi khususnya di proyek Kedutaan Austria dapat mempengaruhi perusahaan lain untuk dapat menjalankan program green di setiap jenis usahanya, sehingga pembangunan dengan konsep berwawasan lingkungan akan semakin meluas dan merata di Indonesia. Efek lebih lua adalah bumi menjadi semakin ramah dan hijau. G. Daya saing Keberhasilan perusahaan di dalam menyelesaikan pembangunan Kantor keduataan Austria akan semakin memperkuat posisi perusahaan di dalam unit usahanya khususnya di bidang jasa konstruksi. Dengan keunggulan menjalankan program green tersebut juga ikut memperkuat perusahaan baik di skala regional maupun nasional.
16 H. SDM Lokal Meskipun Proyek Kedutaan Austria menggunakan teknologi yang dapat dikatakan baru bagi team proyek, namun di dalam pelaksanaanya tenaga kerja yang terlibat baik tenaga kerja terdidik (karyawan) maupun tidak terdidik (tukang) seluruhnya adalah berasal dari Indonesia atau karyawan lokal. I. Aspek Lingkungan Dengan menjalankan program green seperti di uraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa team proyek di dalam menjalankan kegiatan pembanguan proyek tersebut sudah berorientasi kepada low energy, low waste, dan low emision. Meskipun program green tersebut hanya mengasilkan keluaran (output) yang bisa di katakan kecil namun paling tidak dapat memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan lingkungan hidup. Demikian informasi yang kami ajukan untuk Penghargaan Karya Konstruksi Indonesia Tahun 2012 ini disampaikan dengan sebenar-benarnya. Jakarta, 15 Oktober 2012 Ir. Betty Ariana, MT Corporate secretary
17 LAMPIRAN FOTOKOPI KTP
PRECAST TALI AIR TROTOAR
FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012 JUDUL KARYA : PRECAST TALI AIR TROTOAR PROYEK PENINGKATAN JALAN SOEKARNO HATTA BANDUNG KATEGORI KARYA : METODE KONSTRUKSI DIAJUKAN
Lebih terperinciTHE INNOVATION of ENGINEERING to KATEGORI KARYA : TEKNOLOGI TEPAT GUNA
FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013 JUDUL KARYA : THE INNOVATION of ENGINEERING to DETERMINE BUILDING s COORDINATE KATEGORI KARYA : TEKNOLOGI TEPAT GUNA Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU
BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ARSITEKTUR II
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Green Architecture (Materi pertemuan 7) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PRINSIP-PRINSIP GREEN
Lebih terperinciPengembangan RS Harum
BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. ARSITEKTUR HIJAU (GREEN ARCHITECTURE) Arsitektur hijau merupakan langkah untuk mempertahankan eksistensinya di muka bumi dengan cara meminimalkan perusakan alam dan lingkungan
Lebih terperinciArsitektur Hijau BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK. mengurangi kenyamanan dari club house itu sendiri.
BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK III.1 TINJAUAN TEMA III.1.1 Latar Belakang Tema Sebuah Club house pada dasarnya berfungsi sebagai tempat berolah raga dan rekreasi bagi penghuni perumahan serta masyarakat
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang dipilih pada proyek adalah Efisiensi Energi karena tipologi dalam sumber dari daftar pustaka sebelumnya buku Metric Planing and Design Data (David Atler,
Lebih terperinciPENGERTIAN GREEN CITY
PENGERTIAN GREEN CITY Green City (Kota hijau) adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial
Lebih terperinciKONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)
KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Sebuah Strategi Menuju Efisiensi Sumber Daya dan Keberlanjutan 2020 A Big Step towards
Lebih terperinciKONSEP GREEN BUILDING PROYEK DAHANA
FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012 JUDUL KARYA : KONSEP GREEN BUILDING PROYEK DAHANA KATEGORI KARYA : TEKNOLOGI KONSTRUKSI DIAJUKAN OLEH : NAMA/ INSTITUSI : Nugraha
Lebih terperinciPEMBANGUNAN GEDUNG KANWIL DJP SUMUT I DAN KPP DI MEDAN DENGAN SISTEM PRECAST
FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2013 JUDUL KARYA: PEMBANGUNAN GEDUNG KANWIL DJP SUMUT I DAN KPP DI MEDAN DENGAN SISTEM PRECAST KATEGORI KARYA : METODE KONSTRUKSI Diajukan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Makro Indonesia merupakan Negara yang kaya keberagaman tradisi dan budaya. Salah satu daerah di Indonesia yang masih kental dengan budaya, kerajinan dan kesenian adalah
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.
SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS Di susun oleh : Di Susun Oleh : BAGAS BILAWA C. (0951110039) Dosen : HERU SUBIYANTORO
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya dilaksanakan satu kali dan umumnya mempunyai waktu yang pendek dimana awal dan akhir proyek
Lebih terperinciBAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA. Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green
BAB III INTERPRETASI DAN ELABORASI TEMA 3.1 Tinjauan Pustaka Tema Tema yang digunakan pada perencanaan Hotel Forest ini adalah Green Architecture atau yang lebih dikenal dengan Arsitektur Hijau. Pada bagian
Lebih terperinciMENUJU KONSEP METODE KERJA GREEN DAN KUALITAS TINGGI DENGAN APLIKASI BETON PRECAST PADA KONSTRUKSI DERMAGA DAN TRESTLE
FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN KARYA KONSTRUKSI INDONESIA TAHUN 2012 JUDUL KARYA : MENUJU KONSEP METODE KERJA GREEN DAN KUALITAS TINGGI DENGAN APLIKASI BETON PRECAST PADA KONSTRUKSI DERMAGA DAN TRESTLE
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarakan hasil analisis data dan pembahasan secara keseluruhan mengenai upaya green construction pada proyek konstruksi di Jawa Tengah, dapat diambil kesimpulan
Lebih terperinciGreen Building Concepts
Precast Concrete Contribute to Sustainability Concept of Reduce, Reuse, Recycle Ir. Tedja Tjahjana MT Certification Director Green Building Council Indonesia Green Building Concepts Konsep bangunan hijau
Lebih terperinciaktivitas manusia. 4 Karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan lahan yang menjadi penyebab utama Bumi menjadi hangat, baik pa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu pemanasan global semakin marak di dunia. Berbagai aspek sering dikaitkan dengan isu pemanasan global, mulai dari hal sederhana seperti penggunaan kertas dan tisu,
Lebih terperinciOnduline Green Roof Award ke-2
Onduline Green Roof Award ke-2 PERSYARATAN KARYA : 1. Peserta bebas menentukan desain penyelesaian dan instalasi bentuk atap sesuai dengan Iklim Tropis Indonesia, namun dapat tetap diaplikasikan di lapangan,
Lebih terperinciMEMBANGUN KEBERLANJUTAN DI ORLANDO MAGIC AWAY
Kelompok 3 MEMBANGUN KEBERLANJUTAN DI ORLANDO MAGIC AWAY Ketika Amway center dibuka di orlando pada 2011, menjadi LEED (Kepemimpinan dalam desain Energi dan Lingkungan) pertama yang meraih arena bola basket
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep green
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERANCANGAN
BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1 Green Arsitektur Green Architecture ialah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Secara umum kontraktor milik BUMN mampu memenuhi indikator green
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. Kesimpulan Berdasarkan paparan tersebut diatas dapat diperoleh beberapa pengetahuan sebagai berikut:. Secara umum kontraktor milik BUMN mampu memenuhi indikator green construction
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa ini adalah hasil analisis pada bab sebelumnya yang kemudian disimpulkan. Konsep ini merupakan konsep turunan dari
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, konsumsi energi listrik pada masyarakat sangat meningkat yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Beriringan pula dengan bertambahnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangunan yang berwawasan lingkungan (green building).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam website http://zulkieflimansyah.com/in/green-building.html, Januari 2009, pemanasan global (global warming) menjadi salah satu isu penting yang disuarakan di
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i DAFTAR ISI vii DAFTAR GAMBAR xiii DAFTAR TABEL xvii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Pentingnya Pengadaan Kantor Sewa di Yogyakarta 1 A. Pertumbuhan Ekonomi dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan sumber energi tak terbaharui (bahan bakar fosil) semakin menipis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) adalah Lembaga Pemerintah yang dibentuk untuk mengatur proses pengadaan barang/jasa yang dibiayai oleh APBN/APBD.
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR No. 38 tahun 2012 tentang BANGUNAN GEDUNG HIJAU
PERATURAN GUBERNUR No. 38 tahun 2012 tentang BANGUNAN GEDUNG HIJAU DINAS PENGAWASAN DAN PENERTIBAN BANGUNAN PROV.DKI JAKARTA Peraturan Gubernur No 38 tahun 2012 telah ditetapkan pada April 2012 dan akan
Lebih terperinciHOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG
KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Hotel Resort ini saya menggunakan kosep dasar adalah Arsitektur Hijau dimana bangunan ini hemat energi, minim menimbulkan dampak negatif
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE
BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE 3.1. SUSTAINABLE ARCHITECTURE Sustainable Architecture (arsitektur berkelanjutan) memiliki tujuan untuk mencapai kesadaran lingkungan dan memanfaatkan sumber
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi 2.1.1 Pengertian Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah usaha yang kompleks dan tidak memiliki kesamaan persis dengan proyek manapun sebelumnya sehingga
Lebih terperinciCAPAIAN GREEN CONSTRUCTION DALAM PROYEK BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN MODEL ASSESSMENT GREEN CONSTRUCTION
CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION DALAM PROYEK BANGUNAN GEDUNG MENGGUNAKAN MODEL ASSESSMENT GREEN CONSTRUCTION Wulfram I. Ervianto 1 1 Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma
Lebih terperinciCut Nuraini/Institut Teknologi Medan/
Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/16-09-2014 APA ITU ARSITEKTUR TROPIS? TROPIS tropikos artinya : Garis Balik Garis lintang utara 23 0 27 adalah garis balik cancer dan matahari pada tanggal 27 Juni
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Bioklimatik.
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar 4.1.1. Arsitektur Bioklimatik Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsep bangunan hijau merupakan sebuah isu penting dalam desain arsitektur. Menurut Konsil Bangunan Hijau Indonesia, bangunan hijau adalah bangunan yang dalam tahap
Lebih terperinciPengembangan RS Harum
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP DASAR PENINGKATAN DENGAN GREEN ARCHITECTURE Dari penjabaran prinsi prinsip green architecture beserta langkahlangkah mendesain green building menurut: Brenda dan Robert
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan pembangunan struktur maupun infrastruktur meningkat pesat. Seiring dengan meningkatnya persaingan di era globalisasi ini maka tantangan terbesar
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT lingkungan yang mampu menyembuhkan SUASANA Menghubungkan ruang luar dengan ruang dalam terutama pada area yang difokuskan untuk kesembuhan pasien.
Lebih terperinciLatar Belakang KONSEP DESAIN ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA RESOR DI DAERAH BERIKLIM TROPIS LEMBAB
KONSEP DESAIN ARSITEKTUR EKOLOGIS PADA RESOR DI DAERAH BERIKLIM TROPIS LEMBAB Oleh: Devina Rachmawati, Sri Nastiti NE, Gusti Ngurah Antaryama Latar Belakang Penyumbang terbesar industri konstruksi bangunan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Limbah Proyek Konstruksi Dalam jurnal Manajemen Limbah dalam Proyek Konstruksi (Ervianto, 2013), disebutkan bahwa limbah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah
Lebih terperinciBAB V. Konsep. bangunan. memaksimalkan potensi angin yang dapat mengembangkan energi
BAB V Konsep 5.1 Konsep Perancangan Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan sekolah kejuruan desain grafis adalah Optimalisai hemat energi terhadap bangunan dan tapak, yang merupakan pengembangan
Lebih terperinciENERGY AND CLIMATE CHANGE 2016
ENERGY AND CLIMATE CHANGE 2016 POINT 200 Energy efficient appliances usage are replacing conventional appliances [3] 20% -40% Penggunaan lampu LED, kran otomatis dan ac hemat energi mencapai 20%-40%, karena
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Apartemen Mahasiswa dalam Efisiensi Energi Orientasi bangunan ke arah Utara Selatan, sehingga memperkecil panas yang diserap bangunan. Gambar 78. Arah Gerak Matahari
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ARSITEKTUR II
PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Sustainable Architecture (Materi pertemuan 6) DOSEN PENGAMPU: ARDIANSYAH, S.T, M.T PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI Sustainable
Lebih terperinciSTUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING
STUDI TERHADAP KONSERVASI ENERGI PADA GEDUNG SEWAKA DHARMA KOTA DENPASAR YANG MENERAPKAN KONSEP GREEN BUILDING I Wayan Swi Putra 1, I Nyoman Satya Kumara 2, I Gede Dyana Arjana 3 1.3 Jurusan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta, ibukota negara Indonesia, merupakan kota yang terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta, ibukota negara Indonesia, merupakan kota yang terus berkembang di berbagai aspek, baik itu dari aspek sosial, budaya, ekonomi maupun teknologi. Banyak sekali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kondisi Wisma Atlet di Senayan saat ini dapat dikatakan cukup memrihatinkan. Wisma yang awalnya bernama Wisma Fajar ini didirikan tahun 1974 oleh perusahaan Singapura
Lebih terperinciBAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Proyek.
BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek Universitas Mercu Buana merupaan salah satu universitas swasta di Jakarta yang saat ini banyak diminati oleh murid-murid yang baru lulus SMA/SMK maupun oleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode yang Digunakan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan studi literatur pada bab sebelumnya, ada 2 (dua) variabel penelitian yang akan menjadi bagian
Lebih terperinciGedung Kantor LKPP BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jakarta mengalami permasalahan rumit sebagaimana halnya dialami kota-kota besar lainnya di dunia. Harus diakui betapa sulit menyediakan kebutuhan akan ruang untuk menunjang
Lebih terperinciLaporan Perancangan Arsitektur Akhir Rumah Sakit Umum Daerah Jakarta Selatan BAB II: STUDI Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja
BAB II: STUDI 2.1. Pemahaman Terhadap Kerangka Acuan Kerja Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah diberikan sebagai pedoman awal dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum Jakarta Selatan.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya
Lebih terperinciPerencanaan Dengan Konsep Sustainable Building (Faktor Penting dalam Penerapan Sustainable Development)
Perencanaan Dengan Konsep Sustainable Building (Faktor Penting dalam Penerapan Sustainable Development) Yulesta Putra Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara I. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real
BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) adalah pemilik, pengembang dan pengelola real estat terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masyarakat memahami green building yang dijelaskan dalam Bulan Mutu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Green Building Green building adalah ruang untuk hidup dan kerja yang sehat dan nyaman sekaligus merupakan bangunan yang hemat energi dari sudut perancangan, pembangunan, dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh penerapan..., Furqan Usman, FT UI, Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian untuk menyusun konsep green road bagi jalan menuju Bandar Udara Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi ini dengan beberapa tahapan ilmiah
Lebih terperinciSAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS. Di susun oleh : ROMI RIZALI ( )
SAINS ARSITEKTUR II GRAHA WONOKOYO SEBAGAI BANGUNAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI IKLIM TROPIS Di susun oleh : ROMI RIZALI (0951010018) Dosen Pembimbing : HERU SUBIYANTORO ST. MT. UPN VETERAN JAWA TIMUR FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Kebutuhan Kantor Sewa Diyogyakarta Di era sekarang ini, bekerja digedung perkantoran merupakan trend bekerja yang ada sekarang. Ada saatnya sebuah perusahan menghendaki
Lebih terperinciAPARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN... CATATAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PERNYATAAN PRAKATA. DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL.. ABSTRAK. i ii iii iv v vii x xiii xv BAB I PENDAHULUAN..
Lebih terperinciNo pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.6149 KEUANGAN OJK. Efek. Utang. Berwawasan Lingkungan. Penerbitan dan Persyaratan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 281) PENJELASAN ATAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I I.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Bandara Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara udara baru untuk kota Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciHOTEL RESOR PANTAI MANGGAR
TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU LANDASAN KONSEPSUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESOR PANTAI MANGGAR di Balikpapan Disusun oleh: JERMAN NPM : 06.01.12608 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciSpecial Submission: PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG DENGAN TEKNOLOGI WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG)
Special Submission: PENGHEMATAN ENERGI MELALUI PEMANFAATAN GAS BUANG DENGAN TEKNOLOGI WASTE HEAT RECOVERY POWER GENERATION (WHRPG) PT. SEMEN PADANG 2013 0 KATEGORI: Gedung Industri Special Submission NAMA
Lebih terperinciberfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Solusi-solusi desain yang diterapkan oleh biro Kas+Architecture dalam perancangan rumah tinggal Bukit Gading Mediterania dan rumah tinggal Langsat, sejalan dengan kajian teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, permasalahan yang sering sekali menjadi pusat perhatian adalah mengenai konsumsi energi dan mengenai penghematan energi. Di Indonesia, hal
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KEUNTUNGAN DARI SUSTAINABLE BUILDING. Menurut Yulestra Putra dalam library.usu.ac.id, sustainable building
LAMPIRAN 1 KEUNTUNGAN DARI SUSTAINABLE BUILDING (sumber : library.usu.ac.id) Menurut Yulestra Putra dalam library.usu.ac.id, sustainable building membawa banyak keuntungan sejak pembangunan hingga bangunan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciArsitektur dan Lingkungan. Lilis Widaningsih
Arsitektur dan Lingkungan Lilis Widaningsih Sustainable : Brundtland Comission (World comission on Environment and Development) tahun 1987 yaitu: Sustainable Development is development that meets the needs
Lebih terperinciPENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin
PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin PENGHAWAAN Penghawaan adalah aliran udara di dalam rumah, yaitu proses pertukaran udara kotor dan udara bersih Diagram
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building Rumah Susun dan Pasar ini adalah adanya kebutuhan hunian
Lebih terperinciIDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA. Oleh:
IDENTIFIKASI INDIKATOR GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI INDONESIA Oleh: Wulfram I. Ervianto 1, Biemo W. Soemardi 2, Muhamad Abduh dan Suryamanto 4 1 Kandidat Doktor Teknik Sipil,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY
81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Konsep Manusia Pelaku Kegiatan No. Pelaku 1. Penghuni/Pemilik Rumah Susun 2. Pengunjung Rumah Susun 3. Pengunjung Pasar Tradisional
Lebih terperinciBAB II ANALISIS TAPAK. mengatakan metoda ini sebagai Metoda Tulang Ikan. Pada kegiatan Analisa, Dosen
BAB II ANALISIS TAPAK Tujuan kegiatan dari survei yaitu mengumpulkan Data dan Fakta, maka pada metode selanjutnya yang kami lakukan yaitu analisa. Metode yang berlanjut dan berkesinambungan inilah yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sebagai strategi passive cooling dengan prinsip ventilasi, strategi night ventilative cooling masih kurang dikenal di Indonesia. Dalam riset-riset terdahulu,
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA
BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan
Lebih terperinciBEDZED: BANGUNAN TANPA ENERGI FOSIL
INDONESIA design September 2010 BEDZED: BANGUNAN TANPA ENERGI FOSIL Oleh Tri Harso Karyono Go straight forward for about ten minutes; look to the left hand side, you will see some funny buildings over
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemanasan global menjadi topik perbincangan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Berbagai peristiwa alam yang dianggap sebagai anomali melanda seluruh dunia dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fenomena global warming (pemanasan global) dan isu-isu kerusakan lingkungan yang beraneka ragam semakin marak dikaji dan dipelajari. Salah satu efek dari global warming
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 6. Faktor pendukung penerapan green building
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 5. Alasan penerapan green building 6. Faktor pendukung
Lebih terperinciBAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO
BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO 7.1 Program Ruang Pembagian ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Latar Belakang Proyek. Dewasa ini tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia terutamanya
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang I.I.1 Latar Belakang Proyek Dewasa ini tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia terutamanya pada daerah Kota Jakarta meningkat pesat, Seiiring dengan itu permintaan
Lebih terperinciKEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR
KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR Wiliem Koe 1, Regina Cynthia Rose 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK : Kegiatan konstruksi berdampak negatif terhadap lingkungan dengan
Lebih terperinciDAMPAK PENGGUNAAN DOUBLE SKIN FACADE TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI RUANG KULIAH FPTK BARU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA:
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung dalam suatu lingkungan yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya secara efisien selama proses pembuatannya hingga pembongkarannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Green building adalah bangunan di mana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasianal pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bagian ini memaparkan pendahuluan dari penelitian yang dilakukan. Pendahuluan ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1. Kelayakan Proyek Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal ini membuat tingkat kebutuhannya juga semakin bertambah, salah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KONSEP ZERO ENERGY BUILDING (ZEB) DARI PENDEKATAN ECO-FRIENDLY PADA RANCANGAN ARSITEKTUR
IMPLEMENTASI KONSEP ZERO ENERGY BUILDING (ZEB) DARI PENDEKATAN ECO- Oleh : Enggrila D. Magdalena (Mahasiswa Prodi Arsitektur, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi, Manado) Linda
Lebih terperinciPendekatan Pembentukan Iklim-Mikro dan Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Usaha Tercapainya Model Desain Rumah Susun Hemat Energi
ABSTRAK Pendekatan Pembentukan Iklim-Mikro dan Pemanfaatan Energi Alternatif Sebagai Usaha Tercapainya Model Desain Rumah Susun Hemat Energi Oleh : Erna Krisnanto Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur Universitas
Lebih terperinciTabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Konsep hijau (green) mengacu kepada prinsip keberlanjutan (sustainability) dan menerapkan praktik-praktik ramah lingkungan. Konsep ini sudah tidak asing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hubungan parameter..., Duniantri Wenang Sari, FKM 2 UI, Universitas Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jakarta sebagai kota metropolitan di Indonesia memiliki berbagai masalah, salah satu isu yang sedang hangat diperbincangkan adalah masalah pencemaran udara. Menurut
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN EFEK BERSIFAT UTANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN BOND)
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN EFEK BERSIFAT UTANG BERWAWASAN LINGKUNGAN (GREEN BOND) DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPenghargaan Efisiensi Energi Nasional 2012
Penghargaan Efisiensi Energi Nasional 2012 Latar Belakang Isu perubahan iklim yang salah satunya dipicu oleh penggunaan energi fosil telah mendorong berbagai pihak, khususnya pengguna energi untuk melakukan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Peraturan pada tapak Lokasi Tapak : Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta Timur Luas Lahan : 18.751,5 m 2 KDB : 40 % Luas
Lebih terperinci