BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero yang berlokasi di Bandung tepatnya Jl. Moch. Toha No. 77. Untuk dapat mengenal objek penelitian ini, maka penulis akan menguraikan secara singkat sejarah perusahaan, visi, misi, tujuan, aktivitas perusahaan, struktur organisasi, deskripsi tugas dan metode penelitian yang digunakan Sejarah Perusahaan PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero resmi berdiri melalui Peraturan Pemerintah PP No.34 / Tahun Sejak tanggal 30 Desember 1974 dengan keputusan Menteri Keuangan RI No.Kep.1711 / MK / IV / 12 / 1974 merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan status perseroan dan Negara melalui Depkeu sebagai pemilik saham. Dalam pengelolaannya, PT. INTI (Persero) di masukan ke dalam kelompok industri strategis bersama perusahaan pemerintah lainnya, diantaranya yaitu : a. IPTN (Industri Pesawat Terbang Nusantara) b. INKA (Industri Nasional Kereta Api) c. PT. PINDAD (Persero) d. PT. Barata Indonesia e. Lembaga Elektronik Nasional (LEN) f. PT. PAL (Persero) g. PT. Dahana h. PT. Boma Bisma Indra 36

2 Aktifitas Perusahaan PT. INTI (Persero) merupakan BUMN yang berada dibawah pengelolaan Badan Industri Telekomunikasi Strategis (BPIS) yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. PT. INTI (Persero) adalah perusahaan milik Negara yang bergerak di bidang telekomunikasi. Fokus utama dalam PT. INTI (Persero) adalah menginfestasikan pelayanan dalam bidang jasa penyedia alat-alat telekomumikasi seperti pengadaan telepon rumah, telepon seluler, kabel telepon, dan jaringan-jaringan komunikasi yang dibutuhkan oleh hampir seluruh perusahaan-perusahaan besar telekomunikasi dan infokom. Berdasarkan akta pendirian perusahaan, maksud dan tujuan pendirian PT. INTI (Persero) ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dan khususnya di bidang industri infokom dengan memperhatikan prinsip-prinsip yang berlaku bagi perseroan Visi Misi PT. INTI (Persero) Setiap perusahaan atau organisasi pasti mempunyai tujuan yang harus dicapai, hal itu untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan. Berikut adalah visi dan misi PT. INTI (Persero) : A. Visi Menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan mimpi menjadi realita (To be the costumer first choice in transforming dreams into reality). Dalam hal ini mimpi diartikan sebagai keinginan atau cita-cita bersama antara INTI dengan pelanggannya, bahkan seluruh stake holder perusahaan. B. Misi Untuk mencapai visi, PT. INTI (Persero) mempunyai misi yang harus dilakukan, yaitu: 1. Fokus PT. INTI (Persero) akan tertuju sepenuhnya pada kegiatan jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen.

3 38 2. Dalam menjalankan bisnis PT. INTI (Persero) akan berusaha semaksimal mungkin untuk kepentingan stake holder. 3. Akan dikembangkan jaringan bisnis yang sinergis baik dengan pemakai jasa PT. INTI (Persero) maupun pemasok demi menumbuh kembangkan kinerja yang saling menguntungkan Motto PT. INTI (Persero) PT. INTI (Persero) punya Motto yaitu Trusted Partner Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan nama organisasi yang dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubunganhubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

4 39 Direktur Berikut adalah susunan struktur organisasi PT. INTI (Persero) : Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. INTI (Persero) Direktur Keuangan Direktur SDM & Umum Direktur Pemasaran Direktur Operasi & Teknik Kadiv Akuntansi Kadiv Sekertaris Perusahaan Kadiv A.M. Telkom Group Kadiv Man. Proyek Kadiv Pengembangan Bisnis Kadiv Keuangan Kadiv Pengadaan & Logistik Kadiv MSDM Kadiv Umum Kadiv Hukum & Kepatuhan Kadiv A.M Indosat Group Kadiv A.M Other Camera Group Kadiv A.M Non Operator Group Kadiv Operasi Kadiv Produksi & Purna Jual Kadiv Pengembangan Produk Kadiv Sistem & IT Kadiv SPI Kadiv Sales Engineering Kadiv Op Penjualan Sumber : PT. INTI (Persero)

5 Uraian Jabatan Berdasarkan gambar di atas maka uraian dari tugas masing-masing pegawai yang berdasarkan struktur organisasi diatas adalah sebagai berikut : 1. Direksi Direksi adalah suatu dewan yang memimpin seluruh usaha korporasi dan menjalankan misi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan, dengan kinerja usaha yang mengutamakan kepuasan pelanggan yang maksimal. Direksi dapat dibantu oleh tenaga fungsional sesuai dengan bidang keahlian yang dibutuhkan. Direksi punya tugas pokok yaitu : a. Menentukan strategi dan kebijakan umum perusahaan dalam jangka pendek, menengah, panjang. b. Menjalankan perusahaan sesuai dengan wewenang yang ditentukan dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan Negara atas ketentuan pemerintah. c. Membina dan mengawasi unit kerja. d. Mengintegrasi strategi perusahaan dengan sasaran dan performasi divisi. 2. Divisi Pembentukan divisi ditujukan untuk mendukung kelancaran kegiatan bisnis dengan menyusun kebijakan-kebijakan strategi sesuai dengan fungsinya yang menjadi acuan pelaksanaan kegiatan operasional pada unit kerja lain. Divisi yang dimaksud terdiri dari : a. Divisi Pengembangan Bisnis Fungsi pengembangan bisnis, yaitu : Menangani fungsi yang berhubungan dengan aktifitas pengembangann bisnis yang ada dan mencari peluang bisnis baru yang prospektif. RICE (Regional Infocomm Centre of Exellence), menangani Fungsi yang berhubungan dengan pengembangan RICE, Urusan Operasional & Pemeliharaan dan Administrasi & Keuangan. b. Divisi Sekretaris Perusahaan Pembentukan Divisi Sekretaris Perusahaan ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Utama dalam mengelola dan menjalankan

6 41 kegiatan perusahaan yang meliputi bidang Biro dan Pelaporan Manajemen. Divisi Sekretaris Perusahaan melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : Fungsi Biro Direksi, menangani fungsi yang berhubungan dengan pelayanan kebutuhan Administrasi dan Operasional Direksi. Fungsi Pelaporan Manajemen, menangani fungsi yang berhubungan dengan Pelaporan Manajemen. c. Satuan Pengawas Intern Pembentukan satuan pengawas intern ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Utama dalam mengawasi jalannya kegiatan Perusahaan meliputi bidang Audit Keuangan, Audit Operasi, serta Bidang Perencanaan, Pengendalian dan Pengembangan Audit. Satuan Pengawas Intern melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : Fungsi Audit Keuangan, menangani fungsi yang berhubungan dengan pelaksanaan Audit Keuangan. Fungsi Audit Operasi, menangani Fungsi Dukungan yang berhubungan dengan pelaksanaan Audit Operasi. Fungsi Perencanaan, Pengendalian dan Pengembangan Audit, menangani urusan yang berhubungan dengan Administrasi Perencanaan, Pengendalian dan Pengembangan Audit. d. Divisi Akuntansi Pembentukan Divisi Akuntansi ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Keuangan dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan, Anggaran, Pelaporan dan Sistem Akuntansi. Divisi Akuntansi melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : Fungsi Akuntansi Manajemen, menangani Urusan Biaya, HPP dan Persediaan. Fungsi Akuntansi Keuangan, menangani Urusan Penjualan, Piutang dan Hutang.

7 42 Fungsi Anggaran dan Pelaporan, menangani urusan Anggaran dan Pelaporan. Fungsi Sitem Akuntansi, menangani urusan Sistem dan Prosedur. e. Divisi Keuangan Pembentukan Divisi Keuangan ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Keuangan dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang Penagihan & Penerimaan, Strategi Pendanaan, Pendanaan Operasional, Pajak & Asuransi serta Manajemen Aset. Divisi Keuangan melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : Fungsi Penagihan dan Penerimaan, menangani urusan penagihan Telkom Group (Penagihan Indosat Group & Aparivste, Penagihan Operator lainnya & Administrasi Pendukung). Fungsi Strategi Pendanaan, menangani urusan Pengelolaan Dana dan Perencanaan Keuangan. Fungsi Pendanaan Operasional, menangani urusan Vertivikasi, Bendahara, dan Bank. Fungsi Pajak dan Asuransi, menangani Urusan Pajak dan Asuransi. Fungsi Manajemen Aset, menangani urusan yang berhubungan dengan Optimasi Aset dan Portofolio Investasi. f. Divisi Sistem & Teknologi Informasi Pembentukan Divisi Sistem & Teknologi Informasi ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Keuangan dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang infrastruktur teknologi Informasi, Sistem Informasi Manajemen serta Pengembangan Sistem & Teknologi Informasi. Divisi Sistem & Teknologi Informasi melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : Fungsi Infrastruktur Teknologi Informasi, menangani urusan Infrastruktur Jaringan, Pengadaan Korporasi dan fungsi yang berhubungan dengan Pelayanan Infrastruktur Teknologi Informasi.

8 43 Fungsi sistem Informasi Manajemen, menangani urusan yang berhubungan dengan pelayanan IT untuk mendukung proses bisnis internal dan penjualan eksternal. Fungsi Pengembangan Sistem & Teknologi Informasi, menangani fungsi yang berhubungan dengan rencana strategi IT, mengembangkan layanan IT, dan dukungan teknis pada internal dan penjualan eksternal. g. Divisi Manajemen SDM Pembentukan manajemen divisi SDM ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur SDM & Umum dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang pelayanan SDM. Remunerasi, Pengembangan Sistem SDM & Organisasi, Pengembangan SDM, Penilaian Kinerja dan Manajemen Kualitas. Fungsi Pelayanan SDM & Remunerasi menangani urusan hubungan Pegawai Pendukung Pelayanan SDM Remunerasi. Fungsi Pengembangan Sistem SDM & Organisasi, menangani urusan Pengembangan Sistem SDM Pengembangan Organisasi & Man. Power Planing, Pengembangn Sistem Informasi SDM dan fungsi dukungan dan/atau pelayanan pengembangan Sistem SDM & Organisasi. Fungsi Pengembangan SDM & Penilaian Kinerja, menangani urusan yang berhubungan dengan Pendidikan & Latihan dan Penilaian Kinerja & Karir. Fungsi Manajemen Kualitas, menangani fungsi yang berhubungan dengan penerapan Manajemen Kualitas di perusahaan dan urusan Administrasi & Dokumentasi. h. Divisi Umum Pembentukan Divisi Umum ditunjukan untuk mendukung dan membantu Direktur Divisi Manajemen & Umum dalam Mengelola dan Menjalankan kegiatan Perusahaan meliputi Bagian Umum & Rumah Tangga, Humas dan CSR / PKBL. Divisi Umum melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada :

9 44 Fungsi Umum & Rumah Tangga, menangani urusan Rumah Tangga & Pemeliharaan, Administrasi Perkotaan dan fungsi dukungan dan atau Pelayanan Umum & Rumah Tangga. Fungsi Humas, menangani urusan Komunikasi Eksternal, Komunikasi Internal, Hubungan Pemerintah, dan fungsi dukungan dan atau pelayanan Public Relation. Fungsi CSR / PKBL, menangani urusan Perencanaan & Pengendalian PKBL dan Operasional PKBL. i. Divisi Hukum & Kepatuhan Pembentukan Divisi Hukum & Kepatuhan ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur SDM & Umum dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang Hukum, GCG dan Kepatuhan. Fungsi Hukum, menangani urusan Administrasi Legal, GCG & Kepatuhan dan fungsi dukungan dan/atau Pelayanan Hukum. Fungsi GCG, menangani fungsi dukungan dan/atau pelayanan GCG. Fungsi Kepatuhan, menangani fungsi dukungan dan/atau Kepatuhan. j. Divisi Account-Group TELKOM Pembentukan Divisi Account-Group TELKOM ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan menjalankan kegiatan Perusahaan dalam hal memasarkan produk dan jasa untuk urea Telkom Group dan Account lain yang ditugaskan. Divisi Group Telkom melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : Memperoleh kontrak penjualan berkualitas. Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan perusahaan. k. Divisi Account-Group Indosat Pembentukan Divisi Account-Group Indosat ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan menjalankan kegiatan Perusahaan, memasarkan produk dan jasa untuk area Indosat Group dan Account lain yang ditugaskan.

10 45 Divisi Account-Group Indosat melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : - Memperoleh kontrak penjualan berkualitas. - Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan penjualan. Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Indosat dibantu oleh beberapa account manager. l. Divisi Account-Group Other Carriers Pembentukan Divisi Account-Group Other Carriers ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan memasarkan produk dan jasa untuk area Other Carriers Group dan Account lain yang ditugaskan. Divisi Account-Group Other Carriers melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada: - Memperoleh kontrak penjualan berkualitas. - Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan perusahaan. Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Other Carriers dibantu oleh beberapa Account Manager. m. Divisi Account-Group Private Enterprises Pembentukan Divisi Account-Group Private Enterprises ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan menjalankan kegiatan Perusahaan memasarkan produk dan jasa untuk area Private Enterprises Group dan Account lain yang ditugaskan. Divisi Account-Group Private Enterprises melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada: - Memperoleh kontrak penjualan berkualitas. - Sebagai agen perubahan untuk pertumbuhan perusahaan. Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Private Enterprises dibantu oleh beberapa Account Manager. n. Divisi Sales Engineering Pembentukan Divisi Sales Engineering ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan menjalankan

11 46 kegiatan Perusahaan meliputi bidang Jaringan Wireline, Jaringan Selular, Produk Pendukung, TI & Konten Manajemen Channel. Divisi Account-Group Private Enterprises melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada: - Fungsi Jaringan Selular, menangani fungsi yang berhubungan dengan dukungan engineering untuk pemasaran produk dan jasa pada Jaringan Selular. - Fungsi TI & Konten, menangani fungsi yang berhubungan dengan dukungan engineering untuk pemasaran produk dan jasa pada TI & Konten. Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Divisi Account-Group Private Enterprises dibantu oleh beberapa Account Manager. o. Divisi Operasional Penjualan Pembentukan Divisi Operasional Penjualan ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Pemasaran dalam mengelola dan menjalankan kegiatan Perusahaan meliputi bidang Komersial System Integrator, Komersial Pemeliharaan, Perencanaan & Pengendalian Penjualan serta Pendukung Penjualan Divisi Operasional Penjualan melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : - Fungsi Perencanaan & Pengendalian Penjualan, menangani urusan Perencanaan & Pengendalian Kontrak dan Perencanaan & Pengendalian Penjualan. - Fungsi Pendukung Penjualan, menangani urusan Administrasi Pendukung Pemasaran. p. Divisi Manajemen Proyek Pembentukan Divisi Manajemen Proyek ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang Pendukung Manajemen Proyek, Perencanaan & Pengendalian Material, Perencanaan & Pengendalian Proyek dan Kualitas Proyek.

12 47 Divisi Manajemen Proyek melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : - Fungsi Pendukung Manajemen Proyek, menangani urusan Perencanaan Anggaran & Biaya. Pendanaan Proyek dan fungsi dukungan dan atau Pelayanan Perencanaan & Pengendalian. - Fungsi Perencanaan & Pengendalian Material, menangani urusan Perencanaan & Pengendalian Material, Perencanaan & Pengendalian Distribusi dan fungsi dukungan dan atau pelayanan Perencanaan & Pengendalian Material. - Fungsi Kualitas Proyek, menangani urusan Standarisasi & Metode Kerja, Evaluasi Proyek dan fungsi dukungan yang berhubungan dengan Kualitas Proyek. q. Divisi Operasi Pembentukan Divisi Operasi ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan kegiatan Perusahaan meliputi bidang Pendukung Operasi, Instalasi, Test & Commissioning, CME serta OSP. Divisi Operasi melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : - Fungsi Pendukung Operasi, menangani urusan Administrasi Pendukung Operasi, fungsi engineering, yang berhubungan dengan Pelayanan Operasi serta fungsi Dukungan Operasi. - Fungsi CME, menangani urusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional dan administrasi CME serta fungsi dukungan Supervisor CME. - Fungsi Operasi, membantu bagian-bagian yang berada dibawah Divisi Operasi. r. Divisi Pengadaan & Logistik Pembentukan Divisi Pengadaan & Logistik ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan kegiatan Perusahaan meliputi bidang

13 48 Perencanaan & Pengendalian Logistik, Pengadaan serta Gudang & Distribusi. Divisi Pengadaan & Logistik melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : - Fungsi Perencanaan & Pengendalian Logistik, menangani urusan Perencanaan & Pengendalian dan fungsi yang berhubungan dengan Analisa Harga & Sourcing. - Fungsi Pengadaan I, menangani urusan yang berhubungan dengan pemasok dalam negeri. - Fungsi Pengadaan II, menangani urusan Kepabeaan, Pengadaan Luar Negeri, urusan Pengadaan IV. s. Divisi Produksi & Purna Jual Pembentukan Divisi Produksi & Purna Jual ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang Managed Services, Produksi dan Perbaikan, Pelayanan Spare Part, Perencanaan & Pengendalian Produksi, dan Purna Jual serta Pendukung Produksi & Purna Jual. Divisi Produksi & Purna Jual melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : - Fungsi Produksi dan Perbaikan, menangani urusan Produksi, Perbaikan dan fungsi yang berhubungan dengan dukungan pelayanan Produksi dan Perbaikan. - Fungsi Pelayanan Spare Part, menangani urusan Maintenance Support (Help Desk), Pengelolaan Spare Part, Warehouse & Distribution dan fungsi yang berhubungan dengan dukungan pelayanan Warehouse. - Fungsi Perencanaan & Pengendalian Produksi & Purna Jual, menangani urusan Perencanaan & Pengendalian Produksi & Purna Jual, Perencanaan & Pengendalian Material, dan Gudang Komponen.

14 49 t. Divisi Pengembangan Produk Pembentukan Divisi Pengembangan Produk ditujukan untuk mendukung dan membantu Direktur Operasi dan Teknik dalam mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan meliputi bidang Pengembangan Produk dan Pendukung Pengembangan Produk. Divisi Pengembangan Produk melaksanakan fungsi-fungsi yang meliputinya, namun tidak terbatas pada : - Fungsi Pengembangan Produk, menangani urusan yang berhubungan dengan Pengembangan Produk. - Fungsi Pendukung Pengembangan Produk, menangani urusan Rekayasa Produk, Dokumentasi & Instruktur Pendukung dan fungsi yang berhubungan dengan dukungan terhadap aktifitas Pengembangan Produk. - Fungsi Biro Direksi, menangani Fungsi yang Berhubungan dengan pelayanan kebutuhan Administrasi dan Operasional Direksi Produk Perusahaan Pada saat ini PT. INTI (Persero) telah mampu memproduksi dan merakit berbagai macam perangkat dan peralatan serta jasa telekomunikasi adapun jenisjenis produk dan jasa yang dihasilkan antara lain meliputi : 1. IMO (Inti Mobile) Merupakan telepon seluler pertama yang dibuat oleh PT. INTI (Persero) sekaligus telepon seluler pertama yang berhasil dibuat oleh perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Dalam memproduksi telepon seluler IMO PT. INTI (Persero) bekerja sama dengan perusahaan infokom nasional lainnya. 2. INTI Smart PBX INTI Smart PBX, adalah suatu aplikasi yang dikembangkan untuk komunikasi berbasis IP. Aplikasi ini ditujukan untuk memenuhi konvergensi layanan komunikasi yang meliputi suara, data dan video.

15 50 3. ipumc (INTI Power Utilities Monitoring & Control) ipumc ( INTI Power Utilities Monitoring & Control), adalah suatu sistem terpadu untuk memonitor dan mengontrol besaran-besaran daya yang didukung dengan suatu sistem alarm sebagai solusi untuk pelaporan yang real time, mengatasi keterbatasan personil maupun hambatan transportasi. 4. INTI Prima-110 INTI Prima-110 adalah KWH Meter pra bayar, sesuai dengan standar PLN Metode Penelitian Metode Penelitian yang Digunakan Metode penilitian ini adalah suatu metode yang dilakukan untuk meneliti dan menyelesaikan suatu masalah yang terjadi, untuk menyusun skripsi ini dibutuhkan data dan informasi yang sesuai dengan sifat dan permasalahannya, agar data yang diperoleh cukup lengkap untuk membahas permasalahan yang ada. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu metode deskriptif. Sedangkan sifat dari penelitian ini adalah verifikatif. Menurut Nazir (2003;54), menyatakan bahwa : Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Selain itu pun, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode verifikatif dimana menurut Nazir (2003;74) yaitu : Suatu penelitian untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang berarti menguji kebenaran teori. Dengan demikian akan diperoleh kesimpulan yang tepat dan akurat.

16 Teknik Pengumpulan Data Untuk tujuan pengumpulan data baik berupa data primer maupun data sekunder, adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 1. Studi Literatur (Library Research): yaitu teknik pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari teori-teori yang terdapat dalam literatur-literatur dan catatan tulisan yanh berkaitan dengan topik permasalahan yang menjadi bahan penelitian lebih lanjut. 2. Studi Lapangan (Field Research): yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan kunjungan langsung di perusahaan yang dijadikan sebagai objek penelitian, dengan cara : a. Wawancara (Interview), dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak intern perusahaan sehingga akan diperoleh data atau informasi yang dapat digunakan untuk menggambarkan dan menjelaskan masalah-masalah yang berkaitan dengan pemberian kompensasi. b. Kuesioner, yaitu suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis yang ditujukan kepada responden. c. Observasi, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara meninjau dan meneliti secara langsung ke perusahaan yang akan diteliti Populasi dan Sampel Dalam pengumpulan data primer dengan menggunakan metode deskriptif perlu diambil sampel dari populasi. Sekaran yang dikutip Zulganef (2008;133) mendefinisikan : Populasi sebagai keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau halhal yang menarik bagi peneliti untuk ditelaah. Dari pengertian diatas, maka yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan karyawan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI yang berjumlah 39 orang.

17 52 Tabel 3. 1 Data Karyawan Divisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 Pria 20 51% 2 Wanita 19 49% Total % Sumber : Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI (2012) Definisi sampel menurut Zulganef (2008;134) adalah : Bagian atau subset dari populasi yang terdiri dari anggota-anggota populasi yang terpilih. Sejalan dengan permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah teknik simple random sampling. Nazir (2003;279) mengemukakan bahwa : Simple Random Sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan tingkatan dalam anggota populasi tersebut. Untuk menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan dasar menurut Arikunto yang dikutip oleh Agustiana (2004;92), menyatakan bahwa : sampel,: Apabila populasi kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua populasi untuk dijadikan sampel sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika populasinya besar atau diatas 100 orang maka diambil 10% - 15 % atau 15% 20 % atau lebih dari itu. Sedangkan menurut Nazir (2003;276) dalam menetapkan jumlah anggota Bilamana analisis yang dipakai adalah teknik korelasi, maka banyaknya responden yang diambil sebagai anggota sampel minimal sebanyak 30 subyek.

18 53 Berdasarkan pernyataan di atas ditambah adanya keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga maka penulis menetapkan jumlah anggota sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 39 responden sesuai dengan jumlah keseluruhan karyawan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI yang berjumlah 39 orang. Dengan melakukan penelitian dari sebagian karyawan di bagian SDM (Sumber Daya Manusia) PT. INTI (Persero) Jl. Moch. Toha No. 77 Bandung tersebut, penulis mengharapkan bahwa hasil yang diperoleh dapat menggambarkan populasi yang ada Variabel Penelitian Agar penelitian skripsi ini lebih terarah, maka perlu ditentukan variabelvariabel yang akan diteliti. Menurut Nazir (2005;123) yang dimaksud variabel adalah: Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Sedangkan menurut Simamora (2004;26) yang dimaksud variabel : Variabel adalah karakteristik, sifat, atau atribut yang memiliki berbagai nilai. Disini variabel yang diteliti terdiri dari dua variabel, yaitu : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain (variabel bebas). Pelatihan yang diberikan perusahaan kepada karyawan merupakan variabel yang mempengaruhi prestasi kerja. 2. Variabel Tidak Bebas (Dependent Variable) Variabel tidak bebas adalah suatu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lainnya (variabel terikat). Dalam penelitian ini, prestasi kerja merupakan variabel yang dipengaruhi oleh pelatihan.

19 Operasionalisasi Variabel Table 3.2 Operasional Variabel Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Variabel X Pelatihan adalah suatu proses Tujuan Ordinal (Pelatihan) pendidikan jangka pendek Sasaran dengan menggunakan Instriktur/pelatih prosedur yang sistematis dan Materi pelatihan teroganisir dimana pegawai Metode pelatihan non-manajerial mempunyai Peserta pengetahuan dan keterampilan teknis. Mangkunegara (2002;44). Variabel Y Prestasi kerja adalah suatu Kesetiaan Ordinal (Prestasi hasil kerja yang dicapai Prestasi Kerja Kerja seseorang dalam melakukan Kejujuran Karyawan) tugas-tugas yang dibebankan Kedisiplinan kepadanya yang didasarkan Kreativitas pada kecakapan, Kerja sama pengalaman, dan Kepemimpinan kesungguhan serta ketepatan Kepribadian waktu. Hasibuan Prakarsa (2003;105). Kecakapan Tanggung jawab

20 Sumber Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti (tidak melalui media perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok. Misalnya hasil wawancara dengan pihak perusahaan atau responden karyawan PT. INTI (Persero). 2. Data Sekunder Merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a. Data sekunder internal, yaitu data yang didapat dari dalam perusahaan dimana riset dilakukan, misalnya laporan perusahaan atau data-data perusahaan. b. Data sekunder eksternal, yaitu data yang berasal dari luar perusahaan, misalnya data yang diperoleh dari buku, media cetak, jurnal atau internet Jenis Data Menurut Simamora (2004;223) data dibagi dua, yaitu: 1. Data Kualitatif Data Kualitatif adalah data yang mempresentasikan realita secara deskriptif melalui kata-kata, kalimat ataupun uraian. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah representasi realita yang disimbolkan secara numerik (dengan angka-angka).

21 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengetahui sah / valid tidak suatu kuisioner, suatu kuisioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pengujian validitas menurut Simamora (2004;172) yaitu : Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang ingin di ukur, dengan kata lain mampu memperoleh data yang dapat dari variabel yang diteliti. Semua item kuesioner yang digunakan untuk mengukur pelatihan dan prestasi kerja karyawan, akan diuji validitasnya. Nilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat pada nilai Correct item-total Correlation masingmasing butir pertanyaan. Dengan r tabel untuk 39 responden sebesar maka apabila data perhitungan SPSS koefesien korelasi (r) diketahui bahwa seluruh korelasi item variabel X lebih besar dari r tabel maka instrumen dinyatakan valid. Begitu pula untuk variabel Y, jika seluruh korelasi item varibel Y lebih besar dari r tabel maka instrumen dinyatakan valid. Kriteria pengujian validitas menurut Simamora (2004;174) keputusan pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap valid, dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut : Jika r hitung > r tabel, maka butir pertanyaan tersebut valid. Jika r hitung < r tabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Uji Reliabilitas Dalam pengujian reliabilitas menggunakan SPSS, langkah yang dapat ditempuh yaitu sama dengan langkah pengujian validitas. Karena output keduanya bersamaan muncul. Pengertian Reliabilitas menurut Simamora (2004;177), adalah : Tingkat kehandalan kuesioner yang apabila diuji cobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama.

22 57 Untuk kuesioner yang α mempunyai item banyak (Multi item quetionnaire) umumnya diukur melalui Cronbach Alpha. Pengukuran reliabilitas yang digunakan oleh penulis adalah one shoot atau pengukuran sekali saja yaitu pengukuran yang dilakukan sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan skor total. SPSS memberi fasilitas untuk mengukur reliabilitas, dengan uji statistik cronbach alpha. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha 0.6. Kriteria uji reliabilitis jika Cronbach s alpha > Teknik Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara dengan pengamatan langsung serta hasil kuesioner dengan yang ada melalui penjelasan yang sistematis. Penulis mengumpulkan data dan mengolah data yang diperoleh dari kuesioner dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pertanyaan berdasarkan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang Sugiyono (2003;88), bobot penilaian skala likert sebagai berikut : Tabel 3.3 Skala Likert Keterangan Bobot Sangat Setuju 5 Setuju 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Untuk pengolahan data yang digunakan alat bantu statistik dimana dengan alat tersebut dapat memudahkan penafsiran untuk menganalisa apakah ada hubungan antara variabel X dan variable Y serta seberapa besar pengaruhnya yang akhirnya akan diperoleh suatu pedoman untuk menarik kesimpulan.

23 58 Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden, untuk memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka dibuat interval. Dalam penelitian ini penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5. Rumus yang digunakan menurut Sudjana (2000;79) adalah sebagai berikut: rentang p = banyak kelas interval Keterangan : p : Panjang Interval Kelas rentang : Data tertinggi Data terendah banyak kelas Interval : 5 Berdasarkan rumus tersebut, maka panjang kelas interval adalah : (5 1) p = = Maka interval dari kriteria penilaian masing-masing variable adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Interval Penilaian Variabel Pelatihan Prestasi Kerja Karyawan Interval Penilaian Interval Penilaian Sangat Tidak Baik (STB) Sangat Rendah (SR) Tidak Baik (TB) Rendah (R) Cukup Baik (CB) Sedang (Sd) Baik (B) Tinggi (T) Sangat Baik (SB) Sangat Tinggi (ST)

24 59 Penulis menggunakan metode analisis statistik korelasi Rank Spearman. Analisis Rank Spearman digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan, serta arah hubungan antara variable independent (pelatihan) dengan variable dependent (prestasi kerja karyawan) Koefesien Korelasi Rank Spearman Analisis ini mengukur kuat lemahnya hubungan dan arah variabel independen (variabel bebas) dengan variabel dependen (variabel tidak bebas/terikat). Kedua variabel tersebut diukur dalam skala ordinal. Adapun rumusnya menurut Siegel (1997; ), sebagai berikut : Bila tidak ada angka kembar (skor sama) 6 di rs = 1 2 n Bila terdapat angka kembar rs = Dengan ketentuan : x 2 x 2 Sedangkan + 2 ( n 1) y x y di 3 n n = Tx 12 2 y 2 3 n n = Ty 12 Dimana : rs = Koefisien korelasi rank spearman n = Jumlah sampel di X = Selisih rank x dan rank y = Variabel Independent (pelatihan) Y = Variabel Dependent (prestasi kerja karyawan) X 2 = jumlah kuadrat variabel X

25 60 2 Y = jumlah kuadrat variabel Y Rank kembar dapat dikatakan berpengaruh terhadap r s namun apabila proporsi dari rank kembar ini cukup besar, maka dalam perhitungan (koefisien korelasi) perlu dimasukkan faktor koreksinya, yang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : 3 t t T = 12 Dimana : T = Faktor koreksi t = Banyaknya data yang memiliki angka kembar Nilai dari koefisien kolerasi rank spearman adalah -1< r s <1, di mana : Apabila (-) : berarti menunjukkan hubungan negatif atau berlawanan arah Apabila (+) : berarti menunjukkan hubungan positif satu arah Keterangan : a. Apabila r s = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang searah atau positif. b. Apabila r s = -1 atau mendekati 1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan negatif atau berlawanan arah. c. Apabila rs = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali. Perhitungan uji korelasi dilakukan dengan program SPSS 18. Untuk menentukan kuat atau lemah hubungan antara variabel independent dan variabel dependent dapat diukur berdasarkan pedoman sebagai berikut : Analisis kuat lemahnya koefesien korelasi ini menurut Sugiyono (2004;183), dapat digunakan sebagai pedoman seperti yang tertera pada tabel 3.5 berikut ini :

26 61 Tabel 3.5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefesien Tingkat Hubungan Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (pelatihan) terhadap variabel Y (prestasi kerja karyawan). Koefisien determinasi dihitung dengan rumus: Kd = r 2 s 100% di mana : Kd = Koefisien determinasi r s = Koefisien korelasi rank spearman Pengujian Hipotesis Kemudian untuk mengetahui apakah antara pelatihan dan prestasi kerja karyawan berpengaruh positif atau negatif, maka perlu dilakukan pengujian dengan hipotesis satu variabel, dengan rata-rata sampel > 30. Pengujiannya sebagai berikut : - Menentukan taraf signifikansi (α) Menyatakan tingkat kekeliruan dalam pengujian hipotesis yang dapat ditolerir. Tingkat kesalahan (α) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 5% (0.05), karena dianggap sudah cukup mewakili. - Derajat Kebebasan (degree of freedom) df = n-(k+l)

27 62 Dimana: Df n k = degree of freedom = Jumlah Sampel = Variabel Independent 1 = Variabel Dependent - Untuk menguji signifikansi (tingkat keberartian) variabel x dengan variabel y digunakan statistik uji t dengan rumus : t = rs ( n 2) 2 1 rs Dimana: r s = Koefisien korelasi spearman r s 2 = Koefisien determinasi n = Jumlah Sampel Untuk mendapatkan suatu kesimpulan apabila terdapat signifikan atau tidaknya pengaruh antara pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan maka hasil t (hitung) dibandingkan dengan t (tabel), dengan kriteria sebagai berikut : - t hitung < t tabel (α, df); maka H 0 diterima dan Ha ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh antara pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan. - t hitung t tabel (α, df); maka H 0 ditolak dan Ha diterima, berarti terdapat pengaruh antara pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan. Jika Ho dinyatakan dengan lebih kecil, maka Ha harus dinyatakan dengan lebih besar. Hipotesis ini disebut hipotesis direksional. Pengujiannya menggunakan uji satu pihak yaitu pihak kanan. Jika ingin memutuskan untuk mengadopsi suatu sistem baru atau metode baru, maka uji satu pihak yang lebih cocok untuk dipilih. Oleh sebab itu, uji satu pihak dapat membantu untuk pengembangan suatu teori. Usman (2008;120). Sedangkan uji dua pihak disebut hipotesis nondireksional atau tidak langsung., karena keputusan yang akan diambil sebagai hasil dari penemuan penelitiannya. Jika ingin membuat suatu

28 63 keputusan untuk memilih salah satu dari dua bentuk, maka uji dua pihak yang cocok untuk dipilih. Adapun pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis satu pihak yaitu pihak kanan: H 0 : r 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara pelatihan dengan prestasi kerja karyawan. Ha : r > 0, Artinya terdapat pengaruh yang positif antara pelatihan dengan prestasi kerja karyawan. Gambar 3.2 Uji Signifikasi Koefisien Korelasi dengan Uji Satu Pihak Daerah Penerimaan H0 Daerah Penolakan H0

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah pada PT. PETROTEC AIR POWER yang terletak di Ruko Kedoya Agave Raya Jakarta. 3.1.2

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel Komitmen Organisasi sebagai variabel bebas (X), dan variable Prestasi Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Nasir (1999:64), menjelaskan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang ditetapkan penulis adalah pelaksanaan audit pemasaran dan efektivitas penjualan pada

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Ari Kunto (1998:15), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat di mana

Lebih terperinci

2.1 Sejarah Singkat PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.34 Kep.

2.1 Sejarah Singkat PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.34 Kep. BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) PT Industri Telekomunikasi Indonesia resmi berdiri melalui peraturan pemerintah No.34 Tahun 1974. Sejak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI (Persero) 4.1.1 Bentuk-bentuk Pelatihan Bentuk-bentuk pelatihan kerja yang dilaksanakan di Divisi Sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah menjabarkan hal-hal yang melatar belakangi penelitian, teori-teori

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah menjabarkan hal-hal yang melatar belakangi penelitian, teori-teori BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah menjabarkan hal-hal yang melatar belakangi penelitian, teori-teori yang telah mengukuhkan penelitian, maupun metode penelitian yang digunakan,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 28 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Moh. Nazir (2008;56), objek merupakan sesuatu yang dibicarakan dan yang dipikirkan sesuatu yang menjadi perhatian. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010 : 13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada 84 BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Loyalitas Pelanggan Logistik Pada Kantor Pos Besar Bandung 40000 Dalam penelitian ini penulis menyebarkan 80 lembar kuisioner

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan mempunyai kebijakan-kebijakan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut di ambil dan dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan Badan Usaha Milik BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel yang di teliti dalam penelitian ini adalah program pengembangan karir (X) dan kinerja karyawan (Y) Objek penelitian ini adalah salah satu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini tergolong dalam dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisa kuantitatif yang menggambarkan kenyataan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer sebagai variabel X, dan Kinerja Auditor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002: 1): Penelitian eksplanatif adalah suatu jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan hidup dan pertumbuhan dari suatu perusahaan bukan hanya ditentukan dari keberhasilan dalam mengelola keuangan, pemasaran serta produknya, tetapi juga ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. INTI (persero) PT.INTI (Persero) Bandung adalah salah satu perusahaan BUMN dengan status perseroan yang dibawahi oleh departemen keuangan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat deskriptif-asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Menurut Sugiyono (2008:59) mendefinisikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Secara umum metode penelian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2012) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Metode penelitian (Sugiyono, 2010:2) pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang beralamat di Jl. Demang. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif kualitatif dan kuantitatif. Metode Deskriftif Kualitatif yaitu mendeskripsikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. khususnya pengaruh job description yaitu mengenai pengaruh job description

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. khususnya pengaruh job description yaitu mengenai pengaruh job description BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia khususnya pengaruh job description yaitu mengenai pengaruh job description terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pembelian lokal dan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pembelian lokal dan pembelian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Pada era globalisasi sekarang ini pembelian tidak dapat dikesampingkan begitu saja didalam aktivitas operasional suatu perusahaan, karena pembelian merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada

BAB I PENDAHULUAN. para karyawan, namun pencapaian tujuan belum tentu benar-benar efektif. Jadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Proses manajemen menghendaki adanya keteraturan dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Tanpa adanya keteraturan pencapaian tujuan dapat saja diselesaikan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik III. METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga di mana dan kapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y

BAB III METODE PENELITIAN. bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang diambil dalam penelitian ini adalah kompensasi sebagai variabel bebas X (independent variable) sedangkan yang menjadi variabel terikat Y (dependent

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan 43 BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan pencegahan kecurangan. Penelitian dilakukan di PT. Bank Jabar Banten. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ditujukan untuk meneliti objek-objek yang terlibat dalam penelitian, adapun pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2006:13)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, karena dalam penelitian ini menggunakan dua variabel. Metode eksplanasi adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi obyek penelitian adalah Pengaruh Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini melihat keterkaitan dua variabel melalui analisa data yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN - Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk mengumpulkan, mengukur, dan menganalisis data Donald R. Copper dan C. William Emory (2002, p122).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas mengenai kewirausahaan khususnya mengenai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas mengenai kewirausahaan khususnya mengenai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas mengenai kewirausahaan khususnya mengenai pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha. Adapun yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan di Daerah Operasional II PT. Kereta Api (Persero) Daop II Bandung Adapun Variabel-variabel yang akan diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah Mahasiswa, Dosen, dan Operator SIAT Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Variabel bebas adalah suatu variabel yang dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya

BAB II METODE PENELITIAN. karyawan. Data yang digunakan berupa jawaban responden yang pada dasarnya BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan regresi linier dengan maksud mencari pengaruh antara variabel independent (X) yaitu gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sedangkan lokasi penelitian bertempat di Satuan Kerja Perangkat Daerah Pada

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sedangkan lokasi penelitian bertempat di Satuan Kerja Perangkat Daerah Pada BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah pengendalian internal Barang Milik Daerah dan efektifitas pengelolaan Barang Milik Daerah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III. Objek dan Metode Penelitian 46 BAB III Objek dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok data BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok data mengenai pengaruh personal selling terhadap proses keputusan pembelian konsumen. Dengan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data, sedangkan instrument adalah alat Bantu yang digunakan dalam mengumpulkan data itu. ( Arikunto, 2002:194) 3.1.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu Permasalahan yang dijadikan sebagai topik penelitian dalam rangka menyusun laporan, penelitian ini dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian merupakan suatu proses yang berawal dari kemauan atau minat untuk mengetahui permasalahan tertentu dan memberi jawabannya yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 3.1.1 Kepemimpinan merupakan hubungan antara seseorang dengan orang

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, menyangkut persepsi responden terhadap berbagai variabel.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian 37 III. METODE PENELITIAN 3.1. Alur Pikir Penelitian PT KIEC merupakan salah satu anak perusahaan PT Krakatau Steel yang sudah berdiri sejak 16 Juni 1982 bergerak dalam penyediaan properti industri, komersial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono (006:11) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini adapun objek penelitiannya adalah Malcolm Baldrige national quality award

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu ditentukan objek

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu ditentukan objek BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam melaksanakan penelitian terlebih dahulu ditentukan objek penelitian. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

III. METODE PENELITIAN. status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2003: 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah pelaksanaan audit internal dan penerapan Good Corporate Governance (GCG). Studi empiris pada BUMN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Sebelum peneliti melakukan penelitian, harus ditentukan terlebih dahulu apa yang menjadi objek penelitiannya. Dengan begitu pembahasannya nanti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekretaris Daerah Bagian Keuangan Jl

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekretaris Daerah Bagian Keuangan Jl BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekretaris Daerah Bagian Keuangan Jl Merdeka Bagansiapiapi Kabupaten Rokan Hilir dan penelitian ini dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utama Bandung. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan PT

BAB III METODE PENELITIAN. Utama Bandung. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan PT BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini membahas mengenai pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan pada PT Askes (Persero) Cabang Utama Bandung. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang pada kantor

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel terikatnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh media iklan terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. Adapun yang

Lebih terperinci

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa terdapat 18 responden laki-laki dengan persentase 43% dan 24 orang responden BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Karyawan pada ERHA CLINIC Bandung Hasil Penelitian pada bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang pengaruh Pelatihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. Berkat Usaha Jaya sebuah perusahaan retail (garmen) yang berlokasi di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Paiton

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Paiton BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar Paiton di Jl. Karanganyar Probolinggo. Alasan penulis memilih Madrasah Aliyah Negeri Karanganyar

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PELAKSANAAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 23 PADA PT. INTI (PERSERO) BANDUNG LAPORAN KERJA PRAKTEK

TINJAUAN PROSEDUR PELAKSANAAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 23 PADA PT. INTI (PERSERO) BANDUNG LAPORAN KERJA PRAKTEK TINJAUAN PROSEDUR PELAKSANAAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) PASAL 23 PADA PT. INTI (PERSERO) BANDUNG LAPORAN KERJA PRAKTEK Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah kerja praktek jurusan

Lebih terperinci