BAB I. SYARAF DAN OTOT A. PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I. SYARAF DAN OTOT A. PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 BAB I. SYARAF DAN OTOT A. PENDAHULUAN Topik kuliah sistem syaraf dan otot ini membahas tentang mekanisme fisiologik kerja pengaturan syaraf dan otot. Pokok bahasan kuliah ini secara umum dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam memahami tentang fungsi normal syaraf dan otot Topik kuliah ini secara keseluruhan dapat diselesaikan dalam waktu 7 kali tatap muka (7 jam). Setelah mengikuti pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami fungsi normal sistem syaraf dan otot B. PENYAJIAN Sistem syaraf Sistem syaraf merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai koordinator yang paling utama, karena mengawasi hampir semua fungsi bagian-bagian tubuh, Sistem syaraf pusat dan sistema syaraf perifer tersusun dari sel syaraf (neuron) dan jaringan penguat. Jaringan penguat sistema syaraf tepi tersusun terutama dari jaringan ikat dan suatu sel khusus yang disebut neurolemma atau schwann cell. Neuron tersusun dari badan sel (soma = cell body) dan dua tonjolan yakni dendrit (yang membawa rangsang ke arah soma) dan akson (yang membawa rangsang meninggalkan soma). Dendrit dan akson keduanya disebut serabut syaraf. Kelompok serabut syaraf yang terdapat di dalam otak atau medulla spinalis sering disebut traktus atau fasciculi, sedangkan serabut syaraf yang terdapat di luar otak dan medulla spinalis disebut syaraf Kelompok neuron disebut sistema syaraf Sistema syaraf dapat dibagi menjadi tiga yakni sistem syaraf pusat (CNS), yakni yang terdapat di dalam otak dan medulla spinalis, sistema syaraf tepi (PNS) yang meliputi syaraf kranialis yang menyebar dari foramina intervertebralis) dan yang ketiga adalah sistema syaraf otonom (autonomic nervous system) yang meliputi sistema syaraf simpatik, dan sistema syaraf parasimpatik. Refleks Fungsi sistema syaraf yang utama adalah melakukan refleks. Pacuan yang diterima oleh organ sensori (reseptor) akan dirambat sepanjang arkus refleks (yang meliputi neuron sensori atau syaraf aferen dan neuron motor atau syaraf eferen) dan akhirnya akar sampai ke organ efektor yakni otot dan kelenjar. Mekanisme refleks meliputi tempat asal bagian yang terangsang, transmisi impuls dan terjadinya aksi refleks, dengan demikian maka untuk suatu aksi refleks perlu adanya reseptor, sistem konduktorium (syaraf aferen, pusat refleks (kalau ada) dan syaraf eferen) dan efektor. Suatu gerakan refleks adalah suatu jawaban Universitas Gadjah Mada 1

2 yang tidak disadari (automalic response) dari organ efektor (otot atau kelenjar) terhadap suatu rangsang (stimulus) yang sesuai. Gerakkan refleks yang paling sederhana adalah rclleks spinal (yakni rellcks yang menipunyai pusat di medulla spinalis), yakni refleks regangan (myolalic reflex). Refleks ini mempunyai reseptor pada "muscle spindle" otot quadriceps (proprioreseptor) yang terangsang oleh adanya regangan otot yang mendadak akibat adanya pukulan pada ligamen yang bertaut pada lutut. Impuls akan merambat sepanjang syaraf aferen (neuron proprioseptor) menuju ke medulla spinalis, setelah melalui synaps impuls akan merambat sepanjang syaraf eferen (neuron motor) dan akhirnya akan memacu serabut otot dari quadriceps femoris untuk berkontraksi (sebagai reseptor). Refleks ini dikatakan sederhana karena hanya menyangkut 2 neuron. Umumnya pada refleks sebagai syaraf aferennya adalah syaraf sensori, pusatnya terdapat di otak atau medulla spinalis, syaraf eferennya adalah syaraf motor sedang efektornya adalah serabut-serabut otot skelct misalnya refleks sikap, refleks membetulkan sikap, refleks berdiri dsb. Refleks yang berhubungan dengan regulasi fungsi alat-alat dalam sebagai serabut syaraf aferen dan eferennya adalah syaraf otonom, sedang efektornya adalah otot polos, otot jantung atau kelenjar. Reseptor Berdasarkan kemampuan merubah pacuan menjadi impuls dibedakan atas mekanoreseptor, termoreseptor, kemoreseptor, dan radioelektromagnetik reseptor. Berdasarkan fungsinya pada mekanoreseptor, terdapat rcseptor rabaan dan tekanan (pada bibir atas, alat genital luar, mesenterium, submukosa lidah dan mulut). Reseptor kinestetik (pada kapsula artikulasio), fungsinya mendeteksi posisi dari berbagai bagian tubuh. Reseptor gelombang suara, terdapat di dalam kokhlea. Reseptor perubahan keseimbangan terdapat pada makula kanalis semisirkularis. Reseptor yang mendeteksi regangan otot yakni "muck spindle". Pressoreseptor yang terdapat di jantung dan di paru-paru. Termoreseptor dibagi dalam reseptor panas dan dingin. Yang tennasuk Kemoreseptor adalah: Gemma gustatoria yang terdapat di daerah mulut, menerima rangsang kimia asal makanan. Sel olfaktoria, di daerah hidung, menerima rangsang dalam bentuk gas. Kemoseptor yang terdapat pada arteria karotis dan arteria karotikus, menerima rangsang kimia berupa perubahan konsentrasi oksigen darah. Elektromagnetikreseptor antara lain reseptor yang terdapat di dalam mata yang menerima rangsang berupa cahaya atau sinar. Berdasarkan lokasi reseptor, secara fisiologik reseptor dibagi menjadi dua kelompok: Eksteroseptor, yakni rcseptor yang menerima pacu dari luar atau di sekitar tubuh yaitu di kulit, telinga bagian dalam dan di dalam mata. Interoseptor, yakni reseptor yang menerima pacu dari dalam tubuh sendiri (proprioseptor) yaitu pada otot, tendo, artikulasio dan alat vestibularis dan visceroseptor. Universitas Gadjah Mada 2

3 Pusat refleks Pusat refleks berlokasi di berbagai tempat dari sistema syaraf pusat. Pusat refleks yang terdapat di medulla spinalis umumnya merupakan pusat refleks sederhana. Refleks yang lebih komplcks pusatnya terdapat di dalam otak. Medulla oblongata mengandung pusat refleks yang mengkontrol denyut jantung pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, respirasi, proses menelan, muntah, batuk, dan bersin. Pusat refleks yang terdapat di otak selain berlokasi di medulla oblongata, juga berlokasi di cerebellum (otak kecil) yang berhubungan dengan lokomosio dan posture; di hipotalamus yang berhubungan dengan regulasi suhu dan keseimbangan air. Pusat-pusat di hipotalamus mengkontrol beberapa fungsi antara lain menggigil, aktivitas vasomotor pada pembuluh darah tepi, perkeringatan, ekskresi urina, ereksi rambut dan bulu (pada burung); dan diberbagai tempat lainnya di dalam otak misalnya pusat yang berhubungan dengan refleks penyempitan pupil mata dan refleks terkejut. Sistem syaraf otonom Peranan utama dari sistema syaraf otonom adalah memelihara kestabilan lingkungan bagian dalam tubuh (homeostasis). Sistem syaraf otonom secara anatomis dibedakan menjadi sistem syaraf simpatis dan parasimpatis. Kedua sistem ini merupakan sistem syaraf aferen. Kebanyakan organ tubuh diinervasi baik oleh syaraf simpatis maupun parasimpatis, dan biasanya pengaruh pacuan simpatis berlawanan dengan pengaruh yang ditimbulkan akibat pacuan parasimpatis. Syaraf eferen yang menginervasi kebanyakkan organ visceral adalah syaraf otonom. Sebagai syaraf aferennya dapat syaraf somatik (somatik artinya bagian tubuh di luar atau tidak termasuk organ visceral) atau syaraf otonom. Sedangkan reseptornya kemungkinan adalah mekanoreseptor, pressoreseptor atau kemoresptor. Syaraf aferen akan merambatkan impuls ke pusat refleks yang terdapat di otak atau di medulla spinalis. Impuls yang sampai ke pusat tidak selalu menghasilkan gerakan refleks sebab ada pula beberapa yang dapat mencapai pusat kesadaran, misalnya rangsang yang diterima oleh reseptor yang menimbulkan rasa nyeri pada organ visceral, nausea (keinginan untuk muntah), rasa lapar, rasa kekenyangan dar ingin (kebelet, Jawa) kencing. Pusat pengontrol sistema syaraf otonom. Pusat refleks dalam otak yang berhubungan dengan aktivitas syaraf otonom meliputi pusat-pusat yang terdapat di brain stein reticular formation (B.S.R.F), hipothalamus, korteks cerebri dan cerebellum. Dari pusat-pusat yang ada di otak tadi, maka akan keluar impuls yang merambat sepanjang syaraf otonom menuju ke organ-organ yang diinervasi. BSRF mengandung pusat-pusat yang mengkontrol respirasi, kardiovaskularisasi, mikturisi Universitas Gadjah Mada 3

4 (mengencing), salivasi, lakrimasi (keluarnya air mata), vomitus (muntah), pembesaran dan pengecilan pupil; dan kontraksi pilomotor. Pusat dalam BSRF mengirimkan impuls ke organ yang dikontrol melewati syaraf otonom. Hipothalamus merupakan pusat regulasi aktvitas syaraf otonom. Hipothalamus menerima syaraf aferen dari brain stem dan telensephalon yang membawa informasi dari reseptor, sedang hipothalamus menjabarkan informasi yang diterima. Kemudian dari hipothalamus akan dihasilkan modifikas yang diperlukan untuk memelihara fungsi organ visceral. Modifikasi ini akan keluar dari hipotalamus berupa impuls yang merambat sepanjang syaraf otonom (ingat, hipotalamus juga berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon yang berkerja terhadap organ viseral). Korteks cerebri juga mengkontrol aktivitas beberapa syaraf otonom, antara lain terhadap respirasi, denyut jantung, tekanan darah, lambung, tekanan dalam kandung kemili dan perkeringatan. Sebagai syaraf eferen yang membawa impuls yang memacu korteks cerebri adalah syaraf otonom yang tergabung dalam traktus kortikospinalis (lihat mengenai medulla spinalis). Cerebellum mengkonrol regulasi pacuan simpatik maupun parasimpatik yang mengakibatkan vasodilatasi dan/ atau vasokonstriksi. Pengaruh syaraf otonom terhadap organ yang diinervasi Sistema syaraf otonom menginervasi otot polos, otot jantung dan sel-sel kelenjar. Peranan kedua macam syaraf ini pada hewan yang sedang tidak bekerja adalah secara konstan mengatur kerja tiap organ agar tetap normal. Sedangkan pada hewan yang sedang melakukan kerja yang berlebihan maka aktivitas sistem syaraf simpatis nampak jelas, yakni denyut jantung dan tekanan darah akan naik, terjadi vasokonstriksi di daerah kulit dan ginjal dibarengi dengan terjadinya vasodilatasi pada otot skelet. Di samping itu juga terjadi bronkhodilatasi dan vasodilatasi paru-paru, sehingga jumlah oksigen yang masuk ke dalam peredaran darah akan naik; dan medulla dari kelenjar adrenal menjadi aktif. Dengan demikian pada waktu hewan sedang melakukan pekerjaan yang berlebihan akan terjadi mobilisasi energi dan naiknya produksi palms. Apabila hewan kembali normal maka sistema syaraf parasimpatis mulai aktif, antara lain melambatkan denyut jantung dan proses penimbunan energi. Fungsi sistema syaraf otonom pada berbagai tempat dalam tubuh Di daerah kepala, apabila pada kelenjar lakrimalis adanya pacuan syaraf parasimpatis menyebabkan vasodilatasi dan sekresi isi sel-sel kelenjar, sedang apabila ada pacuan syaraf simpatis akan menyebabkan vasokonstriksi dan menurunnya sekresi isi kelenjar.; Pada otot siliaris, apabila ada pacuan pada syaraf parasimpatis menyebabkan terjadinya akomodasi lensa untuk melihat benda dekat, sedangan pacuan syaraf simpatis menyebabkan akomodasi lensa untuk melihat jauh. Di daerah Thoraks: apabila pada Universitas Gadjah Mada 4

5 jantung ada pacuan syaraf parasimpatis menghambat fungsi sedangkan pacuan syaraf simpatis mempercepat fungsi jantung; apabila pada paru-paru ada pacuan syaraf parasimpatis menyebabkan bronkhi berkonstriksi dan vasodilatasi, sedangkan pacuan syaraf simpatis menyebabkan terjadinya vasokonstriksi dan bronkhi berdilatasi. Di daerah abdominal: adanya pacuan syaraf parasimpatis menimbulkan kontraksi otot polos pada dinding traktus gastrointestinal termasuk dinding rumen dan vesika fellea; Otot spingter berelaksasi; Terpacunya sekresi kelenjar-kelenjar daerah abdominal; sedangkan pacuan syaraf simpatis menimbulkan vasokonstriksi; Otot polos dinding traktus digestivus termasuk rumen dan vesika fellea berelaksasi; Otot polos pada lien berkontraksi;. Menaikkan sekresi hormon yang dihasilkan oleh medulla kelenjar adrenalis; Menghambat sekresi kelenjar lambung. Di daerah Pelvis: pacuan syaraf parasimpatis akan menimbulkan efek Otot-otot polos yang terdapat pada vesika urinaria dan kolon berkontraksi; spingter anal dan otot-otot polos spingter vesika urinaria berelaksasi; terjadi ereksi, dan vasodilatasi pada penis; vasodilatasi uterus, oviduk, dan vagina; vasodilatasi dan kelenjar prostata melakukan sekresi. Pacuan syaraf simpatis menimbulkan vasokonstriksi secara umum; Otot polos dinding vesika, kolon, dan rektum berelaksasi; Spingter anal, otot polos lambung dan intestinum, otot polos vagina dan oviduk berkontraksi; terjadi ejakulasi; timbul vasokonstriksi dan sekresi kelenjar postata. Di daerah Kulit. Pacuan syaraf simpatis menimbulkan efek vasokonstriksi, kontraksi otototot pilomotor yang menyebabkan berdirinya rambu dan terpacunya sekresi kelenjar keringat. Sistem syaraf pusat Sistema syaraf pusat tersusun dari otak dan medulla spinalis. Pada otak yaitu pada bagian brain stem, medulla oblongata, pons, mesencephalon, diencephalon (hipothalamus, thalamus dan epithalamus), dan ganglia basalis, cerebellum, dan korteks cerebri. Medulla oblongata merupakan pusat-pusat yang mengatur proses digesti, respirasi, srikulasi, mikturisi (pengeluaran air seni). Pons merupakan pusat pneumotaksis dan pusat konstriktor kandung kencing. (sebagai pengatur respirasi dan mikturisi). Mesenchepalon mengandung pusat rclaksasi dan konstriksi vesika urinaria (mengatur mikturisi). Hipothalamus sangat erat hubungannya dengan kesempumaan fungsi berbagai alat tubuh yang diatur oleh syaraf otonom. Di dalam hipotalamus pars posterior berlokasi pusat mekanisme yang mengatur aktvitas seluruh sistema simpatis. Hipotalamus pars anterior dan medial is mengandung pusat-pusat yang mempengaruhi integrasi parasimpatis (penyesuaian akivitas organ-organ yang diinervasi oleh syaraf parasimpatis). Disamping itu di dalam hipothalamus ditemukan pusat regulasi panas/suhu tubuh. Pusat-pusat yang ada Universitas Gadjah Mada 5

6 di dalam hipotalamus kerjanya tergantung kepada pengaturan yang dilakukan oleh thalamus, korpus striatum dan korteks cerebri. Impuls yang bertanggung jawab terhadap rabaan, panas, dingin, sensori setempat (khususnya rasa nyeri), cita rasa, sensibilitas proprioseptif, penglihatan dan pendengaran diterima oleh berbagai nuklei yang terdapat di dalam thalamus untuk kemudian diteruskan ke corteks cerebri. Epitalamus terdiri dari epiphisis atau pineal body dan habenula. Pada vertebrata tinggi epiphisis diduga sebagai kelenjar cndokrin, sedangan habenula sebagai pusat penghubung pembau. Cerebellum tersusun dari archicerebellum dan paleocerebellum, dan neocerebellum. Arachicerebellum fungsinya adalah menyesuaikan tonus otot (yang diatur oleh medulla spinalis) terhadap sikap tubuh sehingga hewan tetap dalam keadaan seimbang meski posisinya berubah. Paleocerebellum fungsinya menyesuaikan berbagai macam aktivitas refleks pada otot. Neocerebellum fungsinya menserasikan akivitas motor yang dilakukan secara sadar. Dalam korteks cerebri dikenal area sensori dan area motor. Berdasarkan fungsinya ada beberapa area sensori antara lain: area somestetik; area visual; area auditori; area olfaktori;.area gustatory. Pada korteks cerebri area motor atau disebut juga pyramidal motor system. Medulla spinalis di samping berfungsi sebagai jalan untuk lintasan impuls dari dan ke otak waktu tubuh melakukan aktivitas, juga melakukan mekanisme refleks yang kompleks, termasuk modifikasi gerakan refleks yang diatur oleh pusat-pusat yang terdapat di dalam otak yang secara luas mempunyai efek terhadap aktivitas otot dan gerakan alat-alat dalam. Aktivitas yang dilakukan oleh SSP medulla spinalis adalah lebih tinggi dibandingkan dengan yang dilakukan oleh SSP otak. Otot Sel otot, seperti neuron dapat dirangsang secara kimia, listrik dan secara mekanik untuk menimbulkan potensial aksi yang dihantarkan sepanjang membran selnya. Ada 3 jenis otot yaitu otot kerangka, otot jantung dan otot polos. Otot kerangka merupakan massa yang besar dari otot-otot somatik yang mempunyai garis-garis melintang yang tersusun dari serabut-serabut otot yang berasal dan berakhir pada urat tendon. Serabut-serabut otot tersusun dari fibril-fibril, dan fibril dapat dipisahpisahkan dalam filamen. Filamen-filamen terdiri dari berbagai protein kontraktil. Otot mengandung protein miosin, aktin, tropomiosin, troponin (I, T, dan C). Otot kerangka secara normal tidak akan berkontraksi bila tidak mendapat perangsangan syaraf, di bawah pengaturan volunter. Universitas Gadjah Mada 6

7 Rangkaian peristiwa pada kontraksi dan relaksasi otot kerangka sbb: Langkah-langkah pada kontraksi (1) Pelepasan muatan dari neuron motorik (2) Pelepasan transmitter (asetilkholin) pada "lempeng ujung" (motor end plate) (3) Pembangkitan potensial lempeng ujung (4) Pembangkitan potensial aksi pada serabut-serabut otot (5) Penyebaran depolarisasi ke dalam sepanjang saluran-saluran (6) Pembebasan Ca 2+ dari lepuh-lepuh samping retikulum sarkoplasma dan difusi Ca 2+ ke filamen kasar dan halus (7) Pengikatan Ca 2+ pada troponin C, membebaskan daerah pengikatan miosin pada aktin (8) Pembentukan ikatan melintang antara aktin dan miosin dan pergeseran filamen halus pada filamen kasar, menyebabkan pemendekan Langkah-langkah pada relaksasi: (1) Ca 2+ dipompa kembali masuk ke dalam retikulum sarkoplasma (2) Pembebasan Ca 2+ dari troponin (3) Penghentian interaksi antara aktin dan miosin Hukum all or none mengatakan bahwa apabila suatu serabut otot dirangsang dengan intensitas rangsang di bawah ambang atau dengan ambang batas maksimal maka serabut otot tersebut akan berkontraksi maksimal, tapi apabila intensitas rangsangan yang diberikan tidak ada di batas ambang maka serabut otot tersebut sama sekali tidak akan berkontraksi. Apabila pada saat otot berkontraksi, mekanisme kontraktilnya tidak mempunyai masa refrakter, frekuensi stimulasi menjadi demikan cepatnya, sehingga terjadi penjumlahan kontraksi maka rangsangan yang berulang sebelum relaksasi menyebabkan aktivasi tambahan dari elemen-elemen kontraktil dan masing-masing respon individuil berpadu menjadi satu kontraksi yang bertahan. Respon bertahan ini disebut tetanus/ kontraksi tetani. Jika tidak ada relaksasi diantara regangan disebut tetanus sempuma. Kelelahan otot/ fatigue adalah menurunnya kapasitas bekerja. Hal ini terjadi karena kontraksi otot dapat dipertahankan tergantung tersedianya suplai energi dalam bentuk ATP dan kalsium bagi filamen protein kontraktil. Apabila ATP total yang tersedia jumlahnya menurun, tenaga untuk kontraksi menurun juga dan karenanya otot akan semakin melemah. Universitas Gadjah Mada 7

8 Sewaktu otot bekerja, pembuluh darah otot berdilatasi dan arus darah meningkat sehingga penyediaan 02 meningkat. Kenaikan konsumsi 02 sebanding dengan energi yang digunakan, dan semua kebutuhan energi dicukupi dengan proses aerobik. Akan tatapi bila kerja otot sangat berat, resintesis aerobik cadangan energi tidak dapat menutup penggunaannya. Setelah masa kerja selesai, ekstra 02 digunakan untuk menyingkirkan kelebihan asam laktat dan memenuhi pencadangan penyimpanan ATP dan kreatin fosfat. Jumlah ekstra 02 yang dikonsumsi sebanding dengan banyaknya energi yang dibutuhkan sewaktu kerja melebihi dari cadangan energi. Keadaan ini disebut utang oksigen (oxygen debt). Apabila sebagian besar ATP di dalam otot telah dihabiskan, kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke dalam retikulum sarkoplasma melalui mekanisme pemompaan kalsium. Oleh karena itu relaksasi tak bisa terjadi, karena filamen aktin dan miosin terikat erat. Hal ini merupakan suatu kelelahan yang berlebihan atau disebut rigor. Kejadian ini akan kembali normal bila ada tambahan ATP untuk mengembalikan kalsium ke tubuli longitudinal. Rigor mortis adalah keadaan rigor tei jadi beberapa jam setelah kematian. Otot jantung mempunyai garis-garis melintang, tetapi secara fungsional bersifat sincitium yang berkontraksi secara ritmik tanpa adanya persyarafan dari luar disebabkan adanya sel-sel pengatur langkah "pacemaker" dalam miokardium yang menimbulkan impuls secara spontan. Otot polos tidak mempunyai garis-garis, banyak ditemukan pada organ visceral yang berongga, secara fungsional bersifat sincitium dan mengandung pacemaker. Otot polos mempunyai kekhasan membran potensial yang tidak stabil yang memperlihatkan kontraksikontraksi yang terus menerus dan iregular, yang tidak dipengaruhi oleh syaraf. Kontraksi partial yang bertahan ini dinamakan tonus. Pada otot polos juga terdapa protein kontraktil yang bertanggung jawab untuk motilitas sel, mitosisi dan gerakan berbagai bentukkan dalam sel. Universitas Gadjah Mada 8

9 C. PENUTUP Topik pokok bahasan ini secara keseluruhan dapat dipahami intisarinya dengan cara mahasiswa mengerjakan soal-soal berikut ini: 1. Sebutkan apa tujuan mempelajari fungsi sistem syaraf dan otot? 2. Jelaskan secara garis besar tentang fungsi sistem syaraf 3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan refleks, dan arkus refleks? sebut macammacam refleks? 4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reseptor? sebutkan macam-macam reseptor, 5. Jelaskan secara singkat tentang pusat refleks? dan sebutkan fungsinya masingmasing 6. Jelaskan secara singkat tentang sistem syaraf otonom (fungsinya, pusat pengontrolnya, dan pengaruhnya terhadap organ yang diinervasi) 7. Jelaskan secara singkat rangkaian peristiwa kontraksi dan relaksasi pada otot kerangka 8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hukum all or none? 9. Jelaskan secara singkat mengapa terjadi tentang tetanus, kelelahan otot/ fatigue, oksigen debt, rigor, rigor mortis, tonus? Agar dapat menilai kemampuan diri dalam memahami setiap materi yang diberikan dalam setiap pokok bahasan (BAB), maka mahasiswa harus dapat menyelesaikan soalsoal latihan tersebut. Seadainya ada kesulitan dapat didiskusikan di dalam kuliah dan dapat melihat kunci cara penyelesaian soal latihan, yaitu dengan mengikuti petunjuk halaman yang digunakan untuk menyelesaikan soal. Kunci penyelesaian soal latihan (lihat halaman) 1. (1), 2. (1), 3. (2), 4. (2,3), 5. (3), 6. (4-6), 7. (8-9), 8. (9), 9. (9-10) Universitas Gadjah Mada 9

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari

Lebih terperinci

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal

Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal Sistem syaraf otonom (ANS) merupakan divisi motorik dari PNS yang mengontrol aktivitas viseral, yang bertujuan mempertahankan homeostatis internal Perbandingan antara Sistem syaraf Somatik dan Otonom Sistem

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) Standar Kompetensi : Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang meliputi saraf

Lebih terperinci

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik. Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : IOF 220 : Perkembangan Motorik Materi 10: Peran Syaraf terhadap Perkembangan Motorik Sistem Syaraf Sistem syaraf merupakan sistem yang paling rapi dan paling kompleks. Syaraf

Lebih terperinci

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti Sistem saraf Kurnia Eka Wijayanti Sistem saraf SSP SST Otak Medula spinalis Saraf somatik Saraf Otonom Batang otak Otak kecil Otak besar Diencephalon Mesencephalon Pons Varolii Medulla Oblongata Saraf

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot

Tinjauan Umum Jaringan Otot. Tipe Otot Tinjauan Umum Jaringan Otot Tipe Otot Otot rangka menempel pada kerangka, lurik, dapat dikontrol secara sadar Otot jantung menyusun jantung, lurik, dikontrol secara tidak sadar Otot polos, berada terutama

Lebih terperinci

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem

Lebih terperinci

TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM

TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM Sistem Saraf manusia Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem saraf yang dapat berubah-ubah kinerjanya bergantung antara lain pada perubahan rangsangan dari

Lebih terperinci

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014 SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014 PENGERTIAN SISTEM SARAF Merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh Merupan

Lebih terperinci

Kuntarti, SKp, MBiomed. motorik. Sistem saraf. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com

Kuntarti, SKp, MBiomed. motorik. Sistem saraf. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Sistem saraf motorik Kuntarti, SKp, MBiomed PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com Bagian Aferen Somatik SISTEM SARAF PUSAT (Otak & Med.Spinalis) SISTEM SARAF TEPI Viseral

Lebih terperinci

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF 17 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 17 SISTEM SARAF Segala aktivitas tubuh manusia dikoordinasi oleh sistem saraf dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bekerja atas

Lebih terperinci

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi Otak Sumsum Sistem Saraf Aferen Sistem Saraf Eferen Lobus Frontalis Lobus Temporalis Otak Besar Lobus Oksipitalis Lobus Parietalis Otak Kecil Sumsum Lanjutan

Lebih terperinci

SISTEM SARAF MANUSIA

SISTEM SARAF MANUSIA SISTEM SARAF MANUSIA skema sistem saraf manusia m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti SEL SARAF Struktur sel saraf neuron: Badan sel, Dendrit Akson Struktur

Lebih terperinci

DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN

DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN DESKRIPSI SINGKAT MATA AJARAN Rencana Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) dan bahan ajar Fisiologi I ini merupakan bagian dari mata kuliah wajib Fisiologi I, dengan kode KH 2041, bobot 4 SKS

Lebih terperinci

Mekanisme Kerja Otot

Mekanisme Kerja Otot Mekanisme Kerja Otot 1. Sarkolema Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot 2. Sarkoplasma Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat

Lebih terperinci

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF 1. Neuron Neuron adalah unit fungsional sistem syaraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma, dengan komponen-komponennya antara lain: a. Badan sel Berfungsi

Lebih terperinci

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN A. SISTEM SARAF Otak Besar Otak Otak kecil Sistem saraf S.S Pusat Medula Spinalis Saraf Penghubung S.Cranial S.S. Tepi S. Spinal S. Otonom Saraf simpatis

Lebih terperinci

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA Drs. Refli, MSc Diberikan pada Pelatihan Penguatan UN bagi Guru SMP/MTS se Provinsi NTT September 2013 Sistem Saraf Manusia ; neuron Sistem saraf PENGATUR fungsi tubuh

Lebih terperinci

Oleh: Diah Tri Widayati, Ph.D Kustono, Ph.D

Oleh: Diah Tri Widayati, Ph.D Kustono, Ph.D Oleh: Diah Tri Widayati, Ph.D Kustono, Ph.D Dasar bagi pergerakan pada sel hidup melibatkan zat protein kontraktil, yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi mekanis dalam bentuk tensi dan pergerakan.

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI 1. SISTEM SARAF 2. SISTEM ENDOKRIN 3. SISTEM INDERA 4. SISTEM KOORDINASI PADA HEWAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA Sistem saraf tersusun

Lebih terperinci

Sistem Saraf Tepi (perifer)

Sistem Saraf Tepi (perifer) SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF. by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta SISTEM KOORDINASI 1 : SISTEM SARAF by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta ea/sistem saraf/sma/2013 1 Sistem Koordinasi 1. Sistem saraf 2. Sistem hormon 3. Sistem indera ea/sistem saraf/sma/2013

Lebih terperinci

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik

Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik. 1. Motorik Menjelaskan Jaras Motorik dan Sensorik 1. Motorik Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia. Gerakan diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak, diantaranya yaitu area

Lebih terperinci

Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan

Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit. penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan MORFOLOGI Organisasi Otot rangka tersusun dari serat-serat otot yang merupakan unit penyusun ( building blocks ) sistem otot dalam arti yang sama dengan neuron yang merupakan unit penyusun sistem saraf.

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 1. Perhatikan gambar berikut! Sel yang ditunjukkan gambar diatas adalah... neuron nefron neurit nucleus Kunci Jawaban : A

Lebih terperinci

Anesty Claresta

Anesty Claresta Anesty Claresta 102011223 Skenario Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berdebar sejak seminggu yang lalu. Keluhan berdebar ini terjadi ketika ia mengingat suaminya yang

Lebih terperinci

SISTEM SARAF. Sel Saraf

SISTEM SARAF. Sel Saraf SISTEM SARAF Sel Saraf Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistemn ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

SYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf)

SYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf) SYSTEMA NERVOSUM (Sistem saraf) Systema Nervosum mempunyai 3 fungsi yaitu: 1. sebagai penerima rangsang dan reseptor sensoris (baik yang berasal dari luar atau dalam organ/tubuh) yang kemudian dibawa ke

Lebih terperinci

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF

DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF DASAR-DASAR SISTEM SYARAF DAN JARINGAN SYARAF Sistem syaraf bertanggung jawab dalam mempertahankan homeostasis tubuh (kesetimbangan tubuh, lingkungan internal tubuh stabil) Fungsi utamanya adalah untuk:

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

A. Bagian-Bagian Otak

A. Bagian-Bagian Otak A. Bagian-Bagian Otak 1. Cerebrum (Otak Besar) Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum merupakan bagian otak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak. Salah satu bagian tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak adalah otot. Otot merupakan jaringan yang terbentuk dari

Lebih terperinci

Sistem Saraf pada Manusia

Sistem Saraf pada Manusia Sistem Saraf pada Manusia Apa yang dimaksud dengn sistem saraf? Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh

Lebih terperinci

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah 1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah A. Selaput mielin B. Sel schwann C. Nodus ranvier D. Inti sel Schwann E. Tidak ada jawaban yang benar Jawaban : A Selaput

Lebih terperinci

Kamis, 12 Februari 2009

Kamis, 12 Februari 2009 Kamis, 12 Februari 2009 makalah cdrg PERAN DAN KINERJA SISTEM SARAF OTONOM DALAM TUBUH MANUSIA Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Fisiologi Pada Fakultas Kedokteran Gigi

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus DIENCEPHALON Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus THALAMUS Thalamos = ruangan di dalam Letaknya di bagian dorsal diencephalon

Lebih terperinci

SISTEM SARAF SEBAGAI SISTEM PENGENDALI TUBUH

SISTEM SARAF SEBAGAI SISTEM PENGENDALI TUBUH SISTEM SARAF SEBAGAI SISTEM PENGENDALI TUBUH dr. Sawitono Amin Singgih, PFK Departemen Ilmu Faal FKUI Pendahuluan Tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem yang dapat berubah-ubah kinerjanya bergantung

Lebih terperinci

SEL-SEL L S ISTE T M P ERS R YAR A A R F A A F N

SEL-SEL L S ISTE T M P ERS R YAR A A R F A A F N Pembagian Sistem Saraf 1. Sistem Saraf Pusat System = CNS) (Central Nervous Prepared by : MUKHLASIN, AMK., S.Pd.,., SKM., MKM. 2. Sistem Saraf Perifer (Peripheral Nervous System = PNS) Fungsi Sistem Persarafan

Lebih terperinci

Perwujudan kerja ditampilkan oleh rangka yg digerakkan oleh otot-otot. Gerakan otot-otot diatur oleh syaraf

Perwujudan kerja ditampilkan oleh rangka yg digerakkan oleh otot-otot. Gerakan otot-otot diatur oleh syaraf Perwujudan kerja ditampilkan oleh rangka yg digerakkan oleh otot-otot. Gerakan otot-otot diatur oleh syaraf SKELET OTOT SARAF KESATUAN PERTAMA YG MELAKSANAKAN GERAK ERGOSISTEMA I MENDUKUNG DARAH & CAIRAN

Lebih terperinci

Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur

Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur Struktur Sistem Saraf Otonom Mengatur perilaku otomatis dari tubuh. Terbagi menjadi dua subsistem: Sistem saraf simpatetik. Sistem saraf parasimpatetik Sistem saraf

Lebih terperinci

Intro. - alifis.wordpress.com

Intro. - alifis.wordpress.com Intro. Manusia tidak bisa melihat, merasa, mencium atau menyadari keberadaan listrik dengan inderanya, baik untuk muatan maupun untuk medan listriknya. Baru pada akhir abad 18 hal-hal mengenai listrik

Lebih terperinci

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015

Neuromuskulator. Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015 Neuromuskulator Laboratorium Fisiologi Veteriner PKH UB 2015 STRUKTUR SARAF 3/12/2015 2 SIFAT DASAR SARAF 1. Iritabilitas/eksisitaas : kemampuan memberikan respon bila mendapat rangsangan. Umumnya berkembang

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) 9 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA [ 3(1) ] A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Deskripsi singkat matakuliah Anatomi Fisiologi Manusia Matakuliah Anatomi Fisiologi

Lebih terperinci

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA OTOT

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA OTOT LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA OTOT KELOMPOK/GELOMBANG : II/I KELAS : II C ANGGOTA : CIPTO SURIANTIKA (1204015080) FAJAR ADE KURNIAWAN (1204015163) KUDRAT RAHARDITAMA (1204015223)

Lebih terperinci

FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018

FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018 FISIOLOGI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN 2018 Sistem Saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks dan berkesinambungan, yang bertugas menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat

Lebih terperinci

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf BAB II Struktur dan Fungsi Syaraf A. SISTEM SARAF Unit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagian yang berbentuk

Lebih terperinci

TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT

TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT TUGAS FARMAKOLOGI OBAT OBAT OTONOM DAN SUSUNAN SARAF PUSAT DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 1.AAM CITRIDA PRAMITA 2.ARI KUNCORO 3.AGNES THERESIA 4.AULIA DWI NATALIA 5.DELLA ROSALIA 6.. 7.. 8... 9... 10. DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF 2.1 Ganglia basalis dan subthalamik nukleus Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain dalam menghasilkan gerakan motorik terutama

Lebih terperinci

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi

Lebih terperinci

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI

Modul ke: Anatomi Sistem Saraf. Fakultas PSIKOLOGI. Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI Modul ke: Anatomi Sistem Saraf Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id Susunan Umum Sistem Saraf Sistem saraf terdiri atas 2 bagian yaitu central

Lebih terperinci

MEKANISME KERJA OTOT LURIK

MEKANISME KERJA OTOT LURIK MEKANISME KERJA OTOT LURIK Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh. MEKANISME OTOT LURIK/OTOT RANGKA Mekanisme kerja otot pada dasarnya

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci

1. Informasi disampaikan oleh potensial aksi (imfuls) 2. Media sel syaraf itu sendiri 3. Bekerja cepat 4. Reseptor hanya pada membran sel

1. Informasi disampaikan oleh potensial aksi (imfuls) 2. Media sel syaraf itu sendiri 3. Bekerja cepat 4. Reseptor hanya pada membran sel EXIT SISTEM KOORDINASI Kompetensi Memahami peran sistem syaraf dan hormon dalam koordinasi serta memahami mekanisme kerja syaraf dan hormon dalam mengantarkan informasi Sistem Syaraf Sistem Endokrin 1.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada setiap sediaan otot gastrocnemius dilakukan tiga kali perekaman mekanomiogram. Perekaman yang pertama adalah ketika otot direndam dalam ringer laktat, kemudian dilanjutkan

Lebih terperinci

HISTOLOGI JARINGAN OTOT

HISTOLOGI JARINGAN OTOT Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu

Lebih terperinci

OTOT DAN SISTEM GERAK ridwan@sith.itb.ac.id GERAK --- ciri makhluk hidup Macam-macam gerak : gerak amoeboid, gerak silia, gerak flagela, gerak sebagian anggota tubuh, gerak seluruh tubuh. Gerak melibatkan

Lebih terperinci

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM

Lebih terperinci

BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil

BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil BIOLISTRIK PADA SISTEM SARAF A. Hasil normal alkohol Saraf 3.50 menit 2.30 menit Otot 3.40 menit 1.20 menit B. Pembahasan Pada praktikum kali ini, praktikan mengamati kontraksi otot gastrocnemius pada

Lebih terperinci

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus

Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus Reflex adalah rangkaian gerakan yang dilakukan secara cepat, involunter dan tidak direncanakan sebagai respon terhadap suatu stimulus Merupakan fungsi integratif Lengkung reflex (reflex arc) adalah jalur

Lebih terperinci

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK Kuntarti, SKp tanggal upload : 23 April 2009 FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari fungsi biologis tubuh yang bekerja dalam rentang normal Tubuh individu

Lebih terperinci

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus Sistem Saraf Dr. Hernadi Hermanus Neuron Neuron adalah unit dasar sistem saraf. Neuron terdiri dari sel saraf dan seratnya. Sel saraf memiliki variasi dalam bentuk dan ukurannya. Setiap sel saraf terdiri

Lebih terperinci

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK. Kuntarti, SKp PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK Kuntarti, SKp FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari fungsi biologis tubuh yang bekerja dalam rentang normal Tubuh individu pengorganisasian biologis sel yang

Lebih terperinci

DASAR TEORI Siklus jantung terdiri atas periode sistol (konstraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian.

DASAR TEORI Siklus jantung terdiri atas periode sistol (konstraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. DASAR TEORI Siklus jantung terdiri atas periode sistol (konstraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksisitas seluruh jantung,

Lebih terperinci

Sistem Ekskresi Manusia

Sistem Ekskresi Manusia Sistem Ekskresi Manusia Sistem ekskresi merupakan sistem dalam tubuh kita yang berfungsi mengeluarkan zatzat yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh dan zat yang keberadaannya dalam tubuh akan mengganggu

Lebih terperinci

KUNTARTI, SKp. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

KUNTARTI, SKp. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: KUNTARTI, SKp PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com FUNGSI SISTEM PERNAPASAN 1. Pertukaran gas antara atmosfer dan darah. 2. Regulasi homeostasis ph tubuh. 3. Proteksi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 1. Perhatikan gambar mata berikut! Image not readable or empty assets/js/plugins/kcfinder/upload/image/alat%20indrpng SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.2 Bagian

Lebih terperinci

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH ARTERI Membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh Katup (-) Arteriol : arteri terkecil Anastomosis : persatuan cabang cabang arteri END ARTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab sesuatu rangsangan secara sadar dan terkendali, dihitung mulai saat rangsangan diberikan sampai dengan

Lebih terperinci

BAB IV THERMOREGULASI A. PENDAHULUAN

BAB IV THERMOREGULASI A. PENDAHULUAN BAB IV THERMOREGULASI A. PENDAHULUAN Thermoregulasi merupakan salah satu pokok bahasan yang diberikan selama 4 jam dalam 1 semester. Dalam pokok bahasan terdapat 3 hal yang penting untuk dikaji secara

Lebih terperinci

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 DOSEN Pengampu : Eva Tyas Utami,S.Si,M.Si Disusun Oleh : Laili Nur Azizah Lutfi (131810401004) Novita Nur Kumala (161810401003) Desy Lutfianasari

Lebih terperinci

SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1

SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1 SOAL IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 1 Standar Kompetensi : 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : 1.1 Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Lebih terperinci

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK

PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK PENGANTAR FISIOLOGI, HOMEOSTASIS, & DASAR BIOLISTRIK Kuntarti, SKp, M.Biomed PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari fungsi biologis tubuh

Lebih terperinci

Tujuan Praktikum Mempelajari letak reseptor rasa panas, dingin, raba dan tekan di kulit serta memeriksa kemampuan pengenalan/diskriminasi benda.

Tujuan Praktikum Mempelajari letak reseptor rasa panas, dingin, raba dan tekan di kulit serta memeriksa kemampuan pengenalan/diskriminasi benda. C. SENSORIK UMUM (sistem sensorik somatis) dan REFLEKS SENSORIK UMUM (sistem sensorik somatis) Tujuan Praktikum Mempelajari letak reseptor rasa panas, dingin, raba dan tekan di kulit serta memeriksa kemampuan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Perut terisi makanan lambung diperintah untuk mencerna

PENDAHULUAN. Perut terisi makanan lambung diperintah untuk mencerna SISTEM SENSORIK PENDAHULUAN Sistem sensorik memungkinkan kita merasakan dunia Bertindak sebagai sistem peringatan Nyeri indikasi menghindari rangsangan yang membahayakan Mengetahui apa yang terjadi dalam

Lebih terperinci

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia Struktur Otak Otak Tengah (Mesencephalon) Otak (Encephalon) Otak Depan (Proencephalon) Otak Belakang (Rhombencephalon) Pons Serebellum Medulla Oblongata Medula

Lebih terperinci

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan EMBRIOLOGI ESOFAGUS Rongga mulut, faring, dan esophagus berasal dari foregut embrionik. Ketika mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, sebuah divertikulum respiratorium (tunas paru) Nampak di dinding ventral

Lebih terperinci

Reseptor taktil terdapat di beberapa ujung saraf bebas yang dapat ditemukan di dalam kulit dan di dalam banyak jaringan lain serta dapat mendeteksi

Reseptor taktil terdapat di beberapa ujung saraf bebas yang dapat ditemukan di dalam kulit dan di dalam banyak jaringan lain serta dapat mendeteksi Pada kulit kita terdapat beberapa jenis reseptor rasa. Mekanisme sensoris pada reseptorreseptor tersebut dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan philogenesis, jalurjalur syaraf spinal, dan daerah cortex

Lebih terperinci

BAB VIII SISTEM SYARAF

BAB VIII SISTEM SYARAF BAB VIII SISTEM SYARAF Sistem syaraf dibagi menjadi system syaraf pusat dan system syaraf periferi. Sistem syaraf pusat terdiri otak dan medula spinalis. Sistem syaraf periferi terdiri dari syaraf cranial

Lebih terperinci

Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung

Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung Kontrol Dari Kecepatan Denyut Jantung Pacemaker akan menyebabkan jantung berdenyut ± 100X permenit, dalam kenyataannya jantung akan berdenyut antara 60-140 kali permenit tergantung kebutuhan. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat

Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat Pengaturan sistem pencernaan oleh saraf dan hormon Sistem yang fungsinya itu dapat mengatur dan mengendalikan kerja alat tubuh agar tubuh dapat bekerja dengan serasi dan sesuai dengan fungsinya dan itu

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR

SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA Prinsip dasar sistem sirkulasi Hanya dapat berlangsung jika ada pompa (satu atau lebih) dan saluran di mana darah

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output

Gambaran Umum Sistem Saraf Sistem saraf mempunyai tiga fungsi yang saling tumpang-tindih, yaitu input sensoris, integrasi, dan output SISTEM SARAF Gambar SEM kesepadanan antara sebuah sel saraf (neuron) dan mikroprossesor (chip) - 1 cm kubik otak > 50 juta sel saraf - sistem saraf dan sistem endokrin bekerjasama dan berinteraksi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis

Lebih terperinci

Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf

Sel fungsional yang bekerja pada sistem saraf FISIOLOGI VETERINER Sistem Saraf merupakan serangkaian mekanisme kerja yang kompleks dan berkesinambungan, yang bertugas menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus (rangsang).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein banyak terkandung dalam kopi, teh, minuman cola, minuman berenergi, coklat, dan bahkan digunakan juga untuk terapi, misalnya pada obatobat stimulan, pereda nyeri,

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan. Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons.

REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan. Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons. REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons. Organisasi pusat pernapasan Daerah ini dibagi menjadi

Lebih terperinci

Skeletal: Otot: Sendi: Fasia Hubungan sistem muskuloskeletal dengan reproduksi wanita

Skeletal: Otot: Sendi: Fasia Hubungan sistem muskuloskeletal dengan reproduksi wanita Skeletal: Struktur jaringan tulang Klasifikasi tulang Tulang tengkorak, rangka dada, tulang belakang, panggul, ekstremitas atas dan bawah Sendi: Klasifikasi berdasarkan gerakan Klasifikasi berdasarkan

Lebih terperinci

Jaringan Otot Pada Hewan

Jaringan Otot Pada Hewan Jaringan Otot Pada Hewan # Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.

Lebih terperinci

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

SISTEM SARAF PADA MANUSIA TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM SARAF PADA MANUSIA Disusun oleh: Iis Nur Aisyah 24101020 Santi Nursamsiyah 24101048 SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG 2013 1. Sistem saraf Sistem saraf merupakan salah

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner Pengertian Kardiovaskuler Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di

Lebih terperinci

FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI

FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI FISIOLOGI MANUSIA PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI Muhammad Reza Jaelani LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI II I. Acara Latihan Pengukuran Secra Tak Langsung Tekanan Darah Arteri pada Orang

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama :

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama : LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (SISTEM SARAF PUSAT SEBAGAI PENGENDALI GERAK REFLEKS) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM

Lebih terperinci

SISTEM SARAF. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB

SISTEM SARAF. Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB SISTEM SARAF Oleh Dr. KATRIN ROOSITA, SP.MSi. DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT, FEMA, IPB FUNGSI SISTEM SARAF Menerima informasi dari dalam dan luar tubuh Mengkoordinasikan informasi Memberikan respon terhadap

Lebih terperinci

FISIOLOGI OTOT. Detty Iryani Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNAND. Kuliah Pengantar Blok 1.3 Minggu IV

FISIOLOGI OTOT. Detty Iryani Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNAND. Kuliah Pengantar Blok 1.3 Minggu IV FISIOLOGI OTOT Detty Iryani Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran UNAND SIFAT-SIFAT KHUSUS OTOT Mudah terangsang (irritability) Mudah berkontraksi (contractility) Dapat melebar (extensibility) Dapat diregang

Lebih terperinci

Jenis jenis otot. Cara kerja otot polos

Jenis jenis otot. Cara kerja otot polos SISTEM OTOT Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untuk bergerak aktif. Selain

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd. Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id

Oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd. Lismadiana/lismadiana.uny.ac.id Oleh: Dr. Lismadiana, M.Pd lismadiana@uny.ac.id Otak manusia dewasa kira-kira 1.300-1.400 g (2% BB), terdiri lebih dari 100 milyard sel saraf dan 1 trilyun sel penyokong saraf (neuroglia). dari 1.700 ml

Lebih terperinci