PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) PADA PT. BPR INDRA CANDRA, BALI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) PADA PT. BPR INDRA CANDRA, BALI"

Transkripsi

1 PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK-ETAP) PADA PT. BPR INDRA CANDRA, BALI Dinna Yolanda Universitas Bina Nusantara Jl. Pengadilan Blok B2 No.4, Duren Sawit Jakarta Timur ABSTRACT This research was based on lack of knowledge and understanding of the application of accounting standards, particularly Accounting Financial Standards Entities without Public Accountability (SAK-ETAP). The purpose of this research is for determining the result of the application and implementaion of SAK ETAP for entities that wanted to apply SAK ETAP. To tell the financial information, the company requires financial statements. Where there will be a presentation of the report on the financial condition of the company that is useful for decision-making and accountability for corporate management of the condition of the company. In preparing the financial statement presentation standard also required to comply with existing regulations and standards. As a financial institution, the Bank also requires the financial statements, and of course including Rural Bank or commonly abbreviated to BPR. This research is using descriptive comparaitve method by comparing the financial statements before and after the implementation of SAK ETAP. This study uses primary data taken directly from PT BPR Indra Chandra which is entity without public accountability engaged in Rural Bank. Before the application of SAK ETAP entities using General Accounting Standards as their standard for making financial report. After the publication of SAK ETAP as company accounting standards, the entities should be able to compile financial statements in accordance with applicable accounting standards, such as classifying assets, the fund company, liability and equity components based SAK ETAP and applying the recognition, drafting, reporting, and presentation financial statements. Application of SAK ETAP must be done consistently. Keywords : Accounting standards, Accounting Financial Standards Entities without Public Accountability, SAK ETAP, financial reporting

2 ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pengetahuan akan penerapan standar akuntansi, terutama Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari penyusunan dan penerapan Standar Akuntansi Keuangan Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) terhadap Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Untuk mengkomunikasikan informasi keuangannya, perusahaan memerlukan laporan keuangan. Dimana laporan ini akan terdapat penyajian atas kondisi keuangan perusahaan yang berguna untuk pengambilan keputusan dan pertanggung jawaban manajemen perusahaan atas kondisi perusahaan. Dalam menyusun laporan keuangan diperlukan juga standar penyajian agar sesuai dengan peraturan dan standar yang ada. Sebagai lembaga keuangan, Bank juga memerlukan laporan keuangan, tidak luput Bank Perkreditan Rakyat atau yang biasa disingkat dengan BPR. Metode penelitian ini bersifat deskriptif komparatif yaitu dengan membandingkan laporan keuangan BPR sebelum dan sesudah diterapkannya SAK ETAP. Penelitian ini menggunakan data primer yang diambil langsung dari PT BPR Indra Candra yang merupakan entitas tanpa akuntablitas public yang bergerak dalam bidang Bank Perkreditan Rakyat. Selama ini perusahaan menyusun laporan keuangannya dengan menggunakan standar dari PSAK Umum. Setelah diterbitkannya SAK ETAP sebagai standar akuntansi perusahaan, maka perushaan harus dapat menyusun laporan keuangannya sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, seperti mengklasifikasikan asset, dana perusahaan, komponen kewajiban dan ekuitas berdasarkan SAK ETAP dan menerapkan SAK ETAP dalam pengakuan, penyusunan, pelaporan, serta penyajian laporan keuangan. Penerapan SAK ETAP harus dilakukan dengan konsisten. Kata kunci : Standar akuntansi, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, Laporan keuangan, SAK ETAP, penerapan SAK ETAP PENDAHULUAN Semakin maju dan berkembangnya dunia menyebabkan berbagai pihak dari bidang yang berbeda merasakan dampaknya. Tidak terkecuali bidang perekonomian. Bidang perbankan yang semakin maju seiring dengan bidang perekonomian dunia membuat bidang perbankan menjadi pilar untuk menopang perekonomian. Keberagaman dan kemajuan perekonomian dunia mengakibatkan dunia perbankan di Indonesia harus bisa menyesuaikan dan mengikuti perkembangan standar akuntansi internasional sehingga dapat meningkatkan kewajaran, keandalan, dan transparansi laporan keuangan. Dalam rangka menyelaraskan standar akuntansi keuangan untuk perbankan Indonesia, serta sejalan dengan upaya peningkatan market discipline, Bank Indonesia berinisiatif melakukan kerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Kerjasama tersebut dalam rangka menyusun standar akuntansi keuangan untuk perbankan (Edita, 2012). Standar keuangan yang berlaku bagi BPR sebelumnya adalah Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan Nomor 31 (PSAK 31) tentang akuntansi perbankan yang berlaku untuk seluruh perbankan, baik Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dengan diberlakukannya PSAK 50 yang menyajikan laporan instrumen keuangan dalam bentuk penyajian dan PSAK 55 yang menyajikan instrumen keuangan dalam bentuk pengakuan dan pengukuran, serta PSAK 60 yang menyajikan instrument keuangan dalam bentuk pengungkapan yang menggantikan PSAK 31, maka standar akuntansi perbankkan mengacu pada PSAK 50, PSAK 55, dan PSAK 60. Pada dasarnya, penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 bagi BPR dipandang tidak sesuai dengan karateristik operasional BPR dan memerlukan biaya yang besar dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh, maka BPR memerlukan standar akuntansi keuangan yang sesuai. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) diperuntukkan bagi entitas yang tidak mempunyai akuntabilitas publik yang singnifikan. Terkait dengan masih sederhananya produk-produk yang

3 dikeluarkan oleh BPR, maka Bank Indonesia memperbolehkan BPR menggunakan SAK ETAP sebagai standar akuntansi keuangannya untuk mempermudah BPR dalam menerapkan standar akuntansinya dan tetap menjaga harmonisasi dengan standar akuntansi internasional yang berlaku. Selama ini PT BPR Indra Candra yang memperoleh pendapatan dalam bentuk provisi, komisi dan administrasi kreditlangsung diakui sebagai pendapatan pada saat kredit dicairkan. Hal ini mengakibatkan jumlah yang seharusnya diakui pada periode yang akan datang diakui pada masa sekarangyang pada akhirnya berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan. Hal ini tidak sesuai dengan pelaporan dan pengunggkapan tentang pengakuan pendapatan provisi, sehingga hal ini perlu diatur dalam SAK- ETAP. Seiring dengan penerbitan SAK ETAP, standar akuntasi Indonesia yakni SAK juga mengalami berbagai penyesuaian terkait dengan pengadopsian standar akuntansi berbasis internasional IFRS (kongres XI-IAI, Desember 2010). Penyesuaian tersebut termasuk pemberlakuan PSAK 50 mengenai instrumen keuangan : penyajian dan pengungkapan (PSAK 50) dan PSAK 55 instrumen keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (PSAK 55). Pemberlakuan PSAK 50 dan PSAK 55 tersebut sekaligus menggantikan PSAK 31, sehingga standar akuntasi bagi perbankan pun harus mengacu pada PSAK yang berlaku. Sesuai dengan pernyataan dalam surat Keputusan Bank Indonesia Nomor: 11/37/DKBU/2009, penerapan PSAK 50 dan PSAK 55 dipandang kurang sesuai dengan karakteristik operasional Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan memerlukan biaya yang besar dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh. BPR adalah bank yang memiliki kegiatan usaha terbatas dengan transaksi yang sederhana, meliputi penghimpunan dana dalam bentuk tabungan dan deposito serta penyaluran kredit. Menanggapi kebutuhan BPR terhadap pedoman akuntansi yang lebih relevan maka Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/37/DKBU yang berisi penetapan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) sebagai standar akuntansi keuangan bagi Bank Perkreditan Rakyat. Dengan adanya SE No. 11/37/DKBU, maka SAK-ETAP ditetapkan sebagai pedoman akuntansi BPR terhitung sejak tanggal 1 Januari 2010, sehingga transaksi dan laporan keuangan sejak tanggal 1 Januari 2010 dan seterusnya harus disesuaikan dengan PA-BPR yang berdasar pada SAK-ETAP (Kongres XI-IAI, Desember 2010). Standar akuntansi keuangan adalah standar yang mengatur pembuatan laporan keuangan perusahaan. Perusahaan memerlukan standar keuangan untuk membantu menyusun laporan keuangannya agar bisa disajikan dengan baik kepada para penggunanya. Standar yang dibuat harus dipatuhi perusahaan agar dalam penyusunan, pelaporan, penyajian, hingga pengungkapan laporan keuangannya tidak terjadi kesalahan, sehingga bisa berfungsi dengan baik oleh pihak-pihak yang menggunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan perbedaan ruang lingkup antara perusahaan sebelum dan sesudah diterapkannya SAK ETAP serta perbedaan penerapak SAK ETAP dan SAK pada perusahaan. Sementara, tujuan dari pengungkapan laporan keuangan perusahaan adalah untuk membantu perusahaan mengendalikan operasional perusahaan sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat. Penyajian laporan keuangan berfungsi untuk memenuhi ketentuan pemerintah sebagai regulator, dan lembaga keuangan seperti Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). Sejak digunakannya SAK ETAP bagi BPR maka persepsi dari berbagai pihak muncul sebagai tanggapan atas tingkat efektifitas, efisiensi, tingkat kemudahan maupun kegunaan (kebermanfaatan) adanya standar yang baru. Pada dasarnya, sebuah perubahan regulasi atau sistem yang mampu memberikan manfaat pada penggunanya maka regulasi atau sistem tersebut akan diterima dengan baik. Sebaliknya, jika perubahan regulasi dirasa kurang bermanfaat dan menyulitkan, maka akan ditinggalkan oleh penggunanya. Maka dapat dikatakan bahwa kemudahan penggunaan mampu mengurangi usaha seseorang baik waktu maupun tenaga untuk mempelajari sistem informasi karena individu yakin bahwa hal tersebut mudah untuk dipahami. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015) SAK ETAP adalah PSAK yang disederhanakan dalam hal pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana, penyederhanaan pada pengukuran dan pengakuan, dan mengurangi pengungkapan. Entitas tanpa akuntabilitas publik adalah entitas yang: Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal Entitas memiliki akuntansi publik signifikan jika: Entitas telah mengajukan pertanyaan pendaftaran, atau dalam prosespengajuan pertanyaan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atauregulator lain untuk tujuan penerbitan efek dipasar modal; atau entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompokbesar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksadana dan bank investasi.

4 Rumusan masalah yang diajukan dalam penulisan ini adalah apa perbedaan yang terdapat pada laporan keuangan setelah diterapkannya SAK ETAP, lalu apakah SAK ETAP dapat membantu PT.BPR Indra Candra untuk menyajikan laporan keuangan dengan kondisi yang sebenarnya, dan apakah terdapat kemudahan dari SAK ETAP. METODE PENELITIAN Penulis melakukan terkait dengan penerapan SAK ETAP pada PT BPR Indra Candra yang merupakan BPR terbesar kedua di Provinsi Bali dengan total asset per 31 Desember 2014 sebesar Rp ribu dan kredit yang diberikan sebesar Rp ribu. Penelitian ini dilakukan pada PT. BPR Indra Candra yang beralamat di Jalan Pramuka 10-A, Banjar Bali Buleleng. Bidang usaha PT BPR Indra Candra adalah perbankan atau lembaga kepercayaan yang melakukan penghimpunan dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakan yang membutuhkan dalam bentuk kredit investasi, modal kerja dan konsumsi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan sebagai upaya dalam memahami situasi tertentu, yaitu dimana penelitian ini dilakukan secara mendalam terhadap objek penelitian.jenis data dalam penelitian ini adalah data yang berupa angka-angka berupa laporan keuangan pada PT. BPR Indra Candra. Data kualitatif yang berupa keterangan-keterangan dan informasi berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta deskripsi jabatan. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer melalui observasi dan wawancara dengan staff PT BPR Indra Candra. Dan data pendukung berupa data yang telah tersedia pada PT. BPR Indra Candra. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komparatif. Analisis deskriptif komparatif dalam penelitian ini yaitu menganalisis penyajian laporan keuangan yang telah dibuat oleh PT. BPR Indra Candra. HASIL DAN BAHASAN SAK ETAP adalah PSAK yang disederhanakan dalam hal pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana, penyederhanaan pada pengukuran dan pengakuan, dan mengurangi pengungkapan. Tabel 1. Perbedaan PSAK dengan SAK ETAP Perbedaan PSAK SAK ETAP 1. Metode yang digunakan untuk laporan arus kas dari aktivitas operasi Menggunakan metode langsung dan tidak langsung 2. Metode Tingkat suku bunga Wajib bagi investasi diukur 3. Penggabungan Usaha dan Goodwill 4. Investasi pada perusahaan cabang pada biaya amortisasi Menunjukkan Penggabungan Usaha dan Goodwill Laporan keuangan konsolidasi bagi cabangnya Hanya menggunakan metode tidak langsung Tidak eksplisit mewajibkan bagi investasi diukur pada biaya amortisasi Tidak menunjukkan Penggabungan usaha dan Goodwill Menggunakan metode ekuitas untuk laporan investasinya 5. Investasi dalam asosiasi Menggunakan metode ekuitas Menggunakan metode biaya 6. Pengukuran Property, plant and Equipment (PPE) 7. Pendekatan metode penyusutan PPE Menggunakan biaya perolehan atau nilai wajar. Setiap komponen dari PPE harus didepresiasi terpisah Menggunakan biaya perolehan. Tidak mewajibkan mendepresiasi koponen PPE secara terpisah

5 8. Properti Investasi Menggunakan model biaya perolehan atau nilai wajar 9. Aset tak berwujud- biaya Biaya pengembangan boleh pengembangan diakui sebagai aset 10. Pajak penghasilan Meliputi periode berjalan dan pajak yang ditangguhkan 11. Pengukuran imbalan kerja Wajib menggunakan metode penilaian aktuaria Sumber : Menggunakan biaya perolehan Biaya pengembangan diakui sebagai beban pada saat terjadinya Hanya pada periode berjalan Boleh menggunakan metode penilaian aktuaria jika entitas mampu. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan SAK ETAP yang menyediakan informasi posisi keuangan, serta arus kas perusahaan sebagai suatu informasi yang akan diberikan kepada penggunanya seperti pemilik, pemegang kepentingan, dll. Ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan sehingga laporan keuangan bisa lebih informatif bagi para penggunanya adalah karakteristik kualitatif, yaitu ; dapat dipahami, relevan, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, dan tepat waktu. Manfaat informasi sebaiknya dapat melebihi biaya penyediaannya. Dalam evaluasi manfaat dan biaya, entitas harus bisa memahami bahwa manfaat informasi juga merupakan manfaat yang bisa dinikmati oleh pengguna eksternal. Penyajian laporan keuangan dalam SAK ETAP secara umum tidak banyak berbeda dengan yang diatur dalam PSAK 31. Perbedaan yang paling mendasar adalah, dalam SAK ETAP, entitas yang menggunakan standar ini harus mengungkapkan pernyataan bahwa entitas patuh secara keseluruhan terhadap SAK ETAP dalam pencatatan laporan keuangannya. No Tabel 2. Neraca Aktiva PT BPR INDRA CANDRA POSISI 31 DESEMBER 2014 Pos - pos Setelah Dalam ribuan Rp SAK ETAP Sebelum 1 Kas Kas dalam valuta asing Surat berharga/sertifikat Bank Indonesia (SBI) Pendapatan bunga yang akan diterima Penempatan pada bank lain /- Penyisihan penghapusan aset produktif Kredit yang diberikan /- Penyisihan penghapusan aset produktif Agunan yang diambil alih Aset tetap dan inventaris /- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Aset tidak berwujud /- Akumulasi amortisasi dan penurunan nilai - -

6 14 Aset antarkantor Aset lain-lain/rupa-rupa Aktiva TOTAL ASET Dalam neraca sisi aktiva pendapatan bunga yang akan diterima dalam penyajian laporan keuangan sesuai SAK ETAP sebesar Rp ribu, sementara pada penyajian berdasarkan PSAK nihil karena dalam penyajiannya dicatat dalam pos Rupa-rupa Aktiva. Hal ini menggambarkan kondisi yang lebih sebenarnya karena setelah diterapkannya SAK ETAP pendapatan bunga yang akan diterima langsung dicatat dalam neraca aktiva sehingga ada pencatatan dicatat berulang kali di ruparupa aktiva dan neraca. Dalam penyisihan penghapusan aset produktif (PPAP) penempatan pada bank lain dalam SAK ETAP sebesar Rp ribu sementara dalam laporan berdasarkan PSAK digabung menjadi satu dengan PPAP kredit yang diberikan.penggabungan semua PPAP dalam satu pos sebagaimana sesuai dengan PSAK, terlihat dari pos penyisihan penghapusan aset produktif (PPAP) kredit yang diberikan, dimana berdasarkan SAK ETAP tercatat sebesar Rp ribu, sementara dalam laporan PSAK sebesar Rp ribu. Pemisahan PPAP ini lebih mempermudah pengguna untuk membaca neraca karena PPAP dipisah berdasarkan posnya dan tidak lagi digabung, selain itu juga pengguna dapat mengetahui nominal yang sebenarnya antara PPAP kredit yang diberikan dan PPAP penempatan pada bank lain, adanya penggabungan sebelum diterapkannya SAK ETAP membuat pengguna tidak dapat melihat dan pengetahui perbedaan PPAP. Pada pos kredit yang diberikan terdapat selesih sebesar Rp ribu, dimana total kredit yang diberikan dalam laporan SAK ETAP sebesar Rp ribu sementara dalam laporan PSAK sebesar Rp ribu.selisih tersebut disebabkan karena jumlah kredit yang diberikan pada laporan PSAK dilaporkan dalam jumlah kontraktual, sementara dalam laporan SAK ETAP jumlah kontraktual dikurangi pendapatan komisi dan provisi kredit. Selisih sebesar Rp ribu yang merupakan pendapatan provisi dan komisi kredit dilaporkan pada pos rupa rupa pasiva dalam rincian pendapatan yang ditangguhkan. Tentunya dengan pencatatan menggunakan SAK ETAP lebih menggambarkan kondisi yang lebih real, karena pencatatan menggunakan SAK ETAP mencatat kredit tidak dengan jumlah kontraktual, disertai potongan dari biaya provisi, komisi, dsb yang dicatat ke pendapatan bunga yang akan diterima. Sementara pencatatan sebelum SAK ETAP mencatat dalam jumlah kontraktual, belum disertai potongan dari biaya provisi komisi dll, yang sebenarnya dalam kredit yang diberikan jumlah kontraktual akan dikurangi dengan biaya provisi dan komisi terlebih dahulu. Sebelum SAK ETAP selain kredit dicatat dengan jumlah kontraktual, dilakukan pula pencatatan biaya provisi dan komisi dalam rupa-rupa pasiva sebagai pendapatan yang ditangguhkan dalam rupa-rupa pasiva, dimana menggambarkan ada dua kali pencatatan dalam jumlah yang sama.maka dari itu pengguna lebih mudah untuk membaca dan mengerti karena lebih jelas pemisahan dan pencatatan pos kredit yang diberikan. Tabel 3. Rincian Rupa Rupa Aktiva No Pos - pos PT BPR INDRA CANDRA POSISI 31 DESEMBER 2014 Dalam ribuan Rp PEDOMAN LAPORAN SAK ETAP PSAK 1 Pendapatan bunga yang akan diterima Uang muka pajak Beban yang ditangguhkan Biaya dibayar dimuka Agunan yang diambil alih Lainnya

7 Pada tabel rincian rupa rupa aktiva di atas, dimana pendapatan bunga yang akan diterima dalam SAK ETAP nihil, karena pos tersebut dipindahkan kedalam neraca sisi aktiva. Sesuai dengan penjelasan pendapatan bunga yang akan diterima pada neraca aktiva. No Tabel 4. Rincian Rupa Rupa Pasiva Pos - pos PT BPR INDRA CANDRA POSISI 31 DESEMBER 2014 Setelah SAK ETAP Dalam ribuan Rp Sebelum 1 Beban bunga yang harus dibayar Taksiran pajak penghasilan Deviden yang belum dibayar Pendapatan yang ditangguhkan Lainnya Selisih total kredit yang diberikan antara SAK ETAP dan PSAK yang merupakan pendapatan provisi dan komisi kredit yang diakui dengan cara omortisasi sebesar Rp ribu masuk dalam pos rupa rupa aktiva pada rincian pendapatan yang ditangguhkan. Sesuai dengan penjelasan pada pos kredit yang diberikan di neraca. Tabel 5. Neraca Pasiva PT BPR INDRA CANDRA POSISI 31 DESEMBER 2014 No Pos - pos SAK ETAP Dalam ribuan Rp SEBELUM SAK ETAP 1 Kewajiban segera Utang bunga Utang pajak - 4 Simpanan 5 a. Tabungan b. Deposito Simpanan dari bank lain Pinjaman diterima Dana setoran modal - kewajiban - -

8 No Pos - pos SAK ETAP 10 Kewajiban imbalan kerja - SEBELUM SAK ETAP 11 Pinjaman subordinasi Modal pinjaman Kewajiban antarkantor Kewajiban lain-lain/rupa-rupa Pasiva Jumlah Kewajiban Modal 2 a. Modal dasar b. Modal yang belum disetor -/ c. Agio - 5 d. Disagio -/- - 6 e. Modal sumbangan - 7 Dana setoran modal - ekuitas - 8 Laba/Rugi yang belum direalisasi - 9 Surplus revaluasi aset tetap - 10 Saldo laba 11 a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba/Rugi ) Tahun-tahun yang lalu 15 i. Laba ii. Rugi -/ ) Tahun berjalan 18 i. Laba ii. Rugi -/ Jumlah Ekuitas Total Kewajiban dan Ekuitas Pos pos yang ada pada neraca sisi pasiva tidak banyak perubahan antara laporan SAK ETAP dan PSAK, perubahan tersebut terjadi pada kewajiban segera dimana dalam laporan PSAK sebesar Rp ribu sementara pada laporan SAK ETAP dipisah kedalam pos kewajiban segera sebesar Rp ribu dan pos utang bunga sebesar Rp ribu. Dengan adanya pemisahan ini pengguna dapat lebih jelas melihat perbedaan dan nominal dari kewajiban segera dan pos-pos utang, karena sudah tidak lagi dicatat dan digabung. Pos kewajiban lain-lain/rupa rupa pasiva, dimana dalam laporan SAK ETAP sebesar Rp ribu, sementara dalam PSAK sebesar Rp ribu. Total pos kewajiban lain lain pada PSAK berasal dari uang muka pajak sebesar Rp ribu ditambah pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp ribu. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan cara perhitungan dan pencatatan pajak seteleah diterapkannya SAK ETAP. Sesuai dengan pedoman SAK ETAP, maka total kredit yang tercatat dalam neraca adalah sebesar realisasi sejumlah dana yang keluar dari bank, atau nilai kontraktual dikurangi biaya-biaya yang merupakan pendapatan bagi bank. Sehingga sumber pendapatan dari biaya administrasi kredit, provisi dan komisi dilakukan dengan cara amortisasi sesuai dengan jangka waktu kredit. Oleh sebab itu pada pos pendapatan bunga kredit yang diberikan kepada pihak ketiga bukan antara SAK ETAP dan PSAK terdapat selisih sebesar Rp ribu dan selisih tersebut dibukukan pada pos rupa-rupa aktiva dalam rincian pendapatan bunga yang akan diterima. Dengan adanya perbedaan pengakuan pendapatan antara SAK ETAP dan PSAK pada laba rugi tersebut di atas, menyebabkan pendapatan operasional, laba operasional, taksiran pajak dan laba tahun

9 berjalan menjadi berbeda dimana secara total laba yang disajikan lebih besar berdasarkan laporan keuangan PSAK. Pada pos pendapatan operasional terdapat penambahan amortisasi pendapatan provisi dan biaya transaksi sebagai faktor perhitungan pendapatan bunga serta pendapatan bunga kontraktual, provisi dan biaya transaksi disajikan berdasarkan jenis asset keuangan. Pada pos beban operasional terdapat penambahan amortisasi biaya transaksi sebagai faktor perhitungan beban bunga, beban bunga kontraktual dan biaya transaksi disajikan berdasarkan jenis kewajiban keuangan. Pada pos pendapatan non operasional terdapat penambahan pos baru yaitu keuntungan penjualan AYDA (Aktiva yang diambil alih). Pada pos beban non operasional terdapat dua penambahan pos baru yaitu kerugian penjualan AYDA dan kerugian penurunan nilai asset tetap dan inventaris serta AYDA. Pajak penghasilan diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika terdapat kelebihan dalam pembayaran pajak, maka akan diakui sebagi asset. SAK ETAP mewajibkan entitas untuk mengakui, mengukur, dan mengungkapkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar di dalam laporan laba rugi perusahaan. SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan. Laporan keuangan akan menggunakan mata uang rupiah. Namun, jika terdapat mata uang lain maka entitas diperbolehkan menggunakannya sepanjang untuk sebagai mata uang fungsional, dengan ketentuan mata uang pencatatan harus sama dengan mata uang pelaporan. Laporan keuangan harus disajikan kembali apabila entitas merubah mata uang pelaporan. Pelaporan dan penyajian laporan keuangan yang single jurnal yang ada pada rekening administratif atau off balance sheet tidak ada perbedaan antara pedoman SAK ETAP dan PSAK. Dengan diterapkannya pedoman akuntansi SAK ETAP bagi seluruh BPR di Indonesia khususnya terhadap PT BPR Indra Candra, selain adanya perbedaan pada pos pos dineraca, total Aktiva dan total Neraca juga berbeda. Perbedaan total aktiva dan pasiva terhadap laporan keuangan posisi yang sama pada PT BPR Indra Candra antara penyajian berdasarkan SAK ETAP dan PSAK sebesar Rp ribu disebabkan dikeluarkannya uang muka pajak dalam laporan berdasarkan SAK ETAP. Berdasarkan tabel laporan keuangan diatas pencatatan laporan menggunakan SAK ETAP lebih mencatat kondisi keuangan BPR Indra Candra yang sebenarnya, dapat dikatakan bahwa dengan adanya pencatatan menggunakan SAK ETAP pos-pos dalam laporan keuangan lebih dijabarkan, dicatat dengan jumlah sebenarnya yang diterima dan yang diberikan BPR Indra Candra, serta tidak adanya pencatatan ulang. Selain itu bagi pihak yang mencatat atau membuat laporan keuangan juga lebih mudah karena tidak ada lagi penggabungan pencatatan seperti PPAP dan kewajiban segera, sehingga mencatat sesuai dengan pos-pos yang ada dalam SAK ETAP. Hal ini juga dapat dilihat dari wawancara pada lampiran dimana penulis sudah melakukan wawancara kepada petugas pembuat laporan keuangan/bagian accounting PT. BPR Indra Candra yang hasilnya mereka merasa bahwa dengan adanya pencatatan laporan keuangan menggunakan SAK ETAP lebih cocok daripada menggunakan PSAK 50 dan 55 yang merupakan standar akuntansi BPR sebelum diterapkannya SAK ETAP. Dengan adanya SAK ETAP juga mempermudah untuk membuat laporan keuangan karena pos-pos yang ada lebih dijabarkan, dan sangat sesuai untuk UMKM seperti BPR ini. Penerapan SAK ETAP menggantikan PSAK 50 dan 55 dirasa lebih cocok dan mempermudah pengguna dalam membuat dan melihat laporan keuangan BPR. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, penulis memberi kesimpulan, antara lain Pelaporan total kredit yang diberikan pada neraca SAK ETAP tidak sesuai dengan jumlah kredit kontraktual dimana jumlah yang dilaporkan lebih kecil jika dibandingkan dengan yang ada kontraktual. Jumlah kredit yang dilaporkan pada neraca SAK ETAP dikurangi biaya administrasi, provisi, dan komisi kredit. Dimana biaya tersebut dipindahkan dalam pos rupa-rupa pasiva dalam pendapatan yang ditangguhkan.. Lalu sejak diberlakukannya SAK ETAP, pendapatan bunga yang akan diterima dimasukan dalam pos yang ada pada neraca bank. Kredit yang diberikan oleh PT BPR Indra Candra baik kepada bank atau kredit kepada pihak ketiga digabung dalam satu pos kredit yang diberikan. Penggabungan ini memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam membaca laporan keuangan PT BPR Indra Candra. Demikian pula dengan pos pembentukan penghapusan asset produktif antar bank aktiva dan kredit yang digabung menjadi satu pos. Total asset pada laporan SAK ETAP lebih kecil dibandingkan laporan berdasarkan PSAK, selisih tersebut karena pada neraca SAK ETAP tidak dimasukan total muka uang pajak.

10 Terhadap penyajian laporan keuangan PT BPR Indra Candra yang berdasarkan SAK ETAP jika dibandingkan dengan pedoman sebelumnya, maka laporan keuangan PT BPR Indra Candra menggambarkan informasi yang real, seperti pencatatan kredit yang diberikan adalah sesuai dengan jumlah dana yang diterima oleh debitur. Selain itu dapat disimpulkan dari pembahasan dan hasil wawancara bahwa PT BPR Indra Candra merasa dengan adanya SAK ETAP untuk standar dalam membuat laporan keuangan lebih cocok dan mempermudah mereka dalam membuat laporan keuangan serta mempermudah pengguna atau pembaca dalam melihat dan memahami laporan keuangan lebih dalam. Pihak yang memiliki kepentingan pada PT BPR Indra Candra dapat membaca neraca lebih mudah dan hasil yang tertera di laporan keuangan lebih realistis karena posisi keuangan menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Sementara saran yang penulis berikan berdasarkan penelitian ini yaitu kepada regulator standar akuntansi keuangan Indonesia, semoga hasil dari penelitian ini dapat menjadi cerminan bahwa untuk membuat suatu standar akuntansi untuk umum, aspek dari pengguna sangat penting, maka dibutuhkan riset yang mendalam untuk upaya pembuatan standar akuntansi keuangan yang melibatkan stakeholder terkait. Kepada insan akademis yang ingin melanjutkan penelitian ini. Untuk lebih mewakili persepsi akuntan secara keseluruhan maka perlu kiranya akuntan pemerintah dan akuntan pendidik juga dimasukkan dalam objek penelitian. Adapun untuk lebih mengetahui apakah SAK ETAP ini sangat relevan bagi BPR dan UMKM umumnya, sekiranya pelaku UMKM juga dijadikan objek penelitian sehingga akan bisa dilihat kualitas dari SAK ETAP itu sendiri. REFERENSI Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta: DSAK IAI. Leuz, C. (2003), IAS versus U.S. GAAP: Information asymmetry-based evidence from Germany s new market. Journal of Accounting Research 41, Siskayani, G.A.K., Jurnal pengaruh pendapatan provisi dan komisi kredit sebelum implementasi SAK ETAP terhadap laporan keuangan. sesudah Taryani, Analisis penerapan SAK ETAP pada PT Aman Investama periode RIWAYAT PENULIS Dinna Yolanda, lahir di Jakarta, 7 Oktober Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang Ekonomi jurusan Akuntansi pada tahun 2015.

NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF

NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF NERACA BULANAN BPR BESERTA REKENING ADMINISTRATIF Form - 01 01 601857 001 No. Aset Sandi Jumlah Aset 1 Kas 100 3,712,408 2 Kas dalam valuta asing 3) 102 0 3 Surat berharga 4) 110 0 4 Pendapatan bunga yang

Lebih terperinci

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset) Laporan Gabungan Neraca Kota/Kabupaten Kab. Grobogan Laporan Akhir Bulan Desember 2016 Laporan Gabungan Neraca (Aset) (Ribuan Rp) Aset 1 Kas 100 14,520,805 2 Kas dalam valuta asing 102 0 3 Surat berharga

Lebih terperinci

Laporan Gabungan Neraca (Aset)

Laporan Gabungan Neraca (Aset) Laporan Gabungan Neraca Kota/Kabupaten Kab. Grobogan Laporan Akhir Bulan Desember 2015 Laporan Gabungan Neraca (Aset) (Ribuan Rp) Aset 1 Kas 100 9,600,376 2 Kas dalam valuta asing 102 0 3 Surat berharga

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954 Immu Puteri Sari dan Dwi Nova Azana Fakultas Ekonomi UMSB Abstrak Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 30 Juni 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 30 Juni 2015 LAPORAN NERACA PUBLIKASI Tanggal : 3 Juni 215 Aset Kas Kas dalam Valuta Asing Surat Berharga POS POS Pendapatan Bunga yang Akan Diterima Penempatan pada Bank Lain Penyisihan Kerugian / Jumlah Kredit yang

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE

ANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE ANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE 2010-2011 Taryani Universitas Bina Nusantara Jalan Salam 3 No. 38-39, Sukabumi Utara - Jakarta Barat 11540 085775961936 taryanicandra@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2017 Posisi Juni 2016 Aset Kas 594,933 1,464,727 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 1,559,663 1,471,254 Penempatan

Lebih terperinci

Posisi Desember Pos-Pos

Posisi Desember Pos-Pos Periode: Desember- Laporan Neraca No 1 Kas 259,933 259,933 2 Kas dalam Valuta Asing 3 Surat Berharga 4 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 64,484 64,484 5 Penempatan pada Bank Lain 929,544 929,544 6 Penyisihan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR BEPEDE KUTAI SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2017 Posisi Maret 2016 Aset Kas 1,252,890 1,236,762 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 1,425,536 1,463,767

Lebih terperinci

Laporan Gabungan Rincian Laba Rugi

Laporan Gabungan Rincian Laba Rugi Laporan Gabungan Rincian Laba Rugi Nama Bank Alamat Kota/Kabupaten Laporan Akhir Bulan PT BPR Nusantara Bona Pasogit 30 Jl. Bhayangkara No. 348 Ciwidey Kab. Bandung Juni 2017 Tanggal Cetak 31 Juli 2017

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ALTO MAKMUR Tanggal : 31 Maret 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ALTO MAKMUR Tanggal : 31 Maret 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2016 Posisi Maret 2015 Aset Kas 176,008 81,228 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 236,997 158,045 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2016 Posisi Maret 2015 Aset Kas 254,302 885,917 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 720,903 672,986 Penempatan

Lebih terperinci

Posisi Desember Pos-Pos

Posisi Desember Pos-Pos Periode: Desember- Laporan Neraca No 1 Kas 298,362 298,362 2 Kas dalam Valuta Asing 3 Surat Berharga 4 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 80,126 80,126 5 Penempatan pada Bank Lain 932,642 932,642 6 Penyisihan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 September 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 September 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi September 2016 Posisi September 2015 Aset Kas 242,959 312,806 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 700,474 700,961

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 30 Juni 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2017 Posisi Juni 2016 Aset Kas 379,023 342,650 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 639,258 718,798 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Maret 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2017 Posisi Maret 2016 Aset Kas 242,815 254,302 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 558,831 720,903 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET PT. BANK SBI INDONESIA

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET PT. BANK SBI INDONESIA LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET PT. BANK SBI INDONESIA JL. IMAM BONJOL NO.61 GRAHA MANDIRI LT 1,11,15 & 24 21-39838747 Per Desember - 216 (dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET 21-39838747 Per Oktober - 217 ASSET 1. Kas 13,568 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 322,13 3. Penempatan Pada

Lebih terperinci

PENERAPAN SAK ETAP DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA. Dwiyatmoko Pujiwidodo

PENERAPAN SAK ETAP DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA. Dwiyatmoko Pujiwidodo MONETER, VOL. II NO. 1 APRIL 2015 PENERAPAN DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA Dwiyatmoko Pujiwidodo Program Studi Manajemen Perpajakan Akademi Manajemen Keuangan BSI

Lebih terperinci

NERACA / BALANCE SHEET PT. BANK SBI INDONESIA JL. IMAM BONJOL NO.61 GRAHA MANDIRI LT 1,11,15,24. Per Juni 2015

NERACA / BALANCE SHEET PT. BANK SBI INDONESIA JL. IMAM BONJOL NO.61 GRAHA MANDIRI LT 1,11,15,24. Per Juni 2015 LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET PT. BANK SBI INDONESIA JL. IMAM BONJOL NO.61 GRAHA MANDIRI LT 1,11,15,24 021 39838747 Per Juni 2015 (dalam jutaan)

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2015 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Desember 2015 Posisi Desember 2014 Aset Kas 187,936 812,289 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 689,344 799,177 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET 21-39838747 Per Oktober 216 ASSET 1. Kas 13,389 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 28,974 3. Penempatan Pada Bank Lain 54,399 4. Tagihan Spot dan derivative 26 5. Surat Berharga 1,712,81

Lebih terperinci

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP

PT. BPR BUMIASIH NBP 13 STABAT ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP Tabel.1 ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2008 KUMULATIP (Dalam Ribuan Rupiah) NO BIAYA OPERASIONAL ANGGARAN REALISASI VARIANS % Pertumbuhan 1 Bunga a. Kepada Bank Indonesia - - - - b. Kepada

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 31 Desember 2014

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PD. BPR BKK LASEM Tanggal : 31 Desember 2014 Aset Kas Kas dalam Valuta Asing Surat Berharga POS POS Pendapatan Bunga yang Akan Diterima Penempatan pada Bank Lain Penyisihan Kerugian / Kredit yang Diberikan a. Kepada BPR b. Kepada Bank Umum c. Kepada

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK Ruang Lingkup Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum(general purpose financial statemanet) bagi

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Desember 2016 Posisi Desember 2015 Aset Kas 163,054 187,936 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 611,223 689,344 Penempatan

Lebih terperinci

Laporan Publikasi Triwulanan. PD. BPR Bank Daerah Karanganyar JL. LAWU KOMPLEK PERKANTORAN CANGAKAN KARANGANYAR

Laporan Publikasi Triwulanan. PD. BPR Bank Daerah Karanganyar JL. LAWU KOMPLEK PERKANTORAN CANGAKAN KARANGANYAR Ribuan Rp. Aset Pos-pos 2015 2014 Kas 2,696,463 2,892,547 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 2,014,519 1,797,943 Penempatan pada Bank Lain 25,912,831 25,241,890

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF : : :

RINGKASAN EKSEKUTIF : : : DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti

Lebih terperinci

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA BULANAN BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 31 MARET 2017 POS - POS ASET 1. Kas 9,157 2. Penempatan pada Bank Indonesia 44,950 3. Penempatan pada bank lain 2,401 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER 31 OKTOBER 2016 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER 31 OKTOBER 2016 (dalam jutaan rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN PER 31 OKTOBER 216 NO POS-POS 31-Oct-16 ASET 1 Kas 82,52 2 Penempatan pada Bank Indonesia 313,1 3 Penempatan pada bank lain 619,75 4 Tagihan spot dan derivatif 5 Surat Berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET 21-39838747 Per Desember - 217 ASSET 1. Kas 14,553 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 198,882 3. Penempatan Pada Bank Lain 87,799 4. Tagihan Spot dan derivative 61 5. Surat Berharga

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2015 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2015 Posisi Juni 2014 Aset Kas 513,278 572,557 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 2,134,265 1,702,792 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2017 Posisi Juni 2016 Aset Kas 475,925 696,650 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 4,045,707 2,948,426 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI ( BULANAN ) NERACA / BALANCE SHEET (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN PUBLIKASI ( BULANAN ) NERACA / BALANCE SHEET (Dalam Jutaan Rupiah) NERACA / BALANCE SHEET POSPOS 29 Februari 2016 ASET Kas 9,267 Penempatan pada Bank Indonesia 582,347 Penempatan pada bank lain 1,120 Tagihan spot dan derivatif Surat berharga 415,294 a. Diukur pada nilai

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET 21 39838747 Per September - 216 ASSET 1. Kas 13,474 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 191,11 3. Penempatan Pada Bank Lain 51,23 4. Tagihan Spot dan derivative 1,471 5. Surat Berharga

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 September 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 September 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi September 2016 Posisi September 2015 Aset Kas 539,426 491,599 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 3,050,501 2,476,322

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 Juni 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Juni 2016 Posisi Juni 2015 Aset Kas 696,650 513,278 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 2,948,426 2,134,265 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 September 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 30 September 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi September 2017 Posisi September 2016 Aset Kas 664,665 539,426 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 4,054,545 3,050,501

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET JL. IMAM BONJOL NO.61 GRAHA MANDIRI LT 1,11,15,24 21 39838747 Per Oktober 215 ASSET 1. Kas 13,39 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 238,914 3. Penempatan Pada Bank Lain 99,86 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Desember 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Desember 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Desember 2017 Posisi Desember 2016 Aset Kas 557,189 324,572 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 3,787,006 2,830,926

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2017

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR DANA BINTAN SEJAHTERA Tanggal : 31 Desember 2017 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Desember 2017 Posisi Desember 2016 Aset Kas 202,201 163,054 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 587,829 611,223 Penempatan

Lebih terperinci

PT BANK NTT LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BULANAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA PER 31 AGUSTUS 2015 (UNAUDITED)

PT BANK NTT LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BULANAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA PER 31 AGUSTUS 2015 (UNAUDITED) PT BANK NTT LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BULANAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA PER 31 AGUSTUS 2015 (UNAUDITED) No. LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Desember 2015

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Desember 2015 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Desember 2015 Posisi Desember 2014 Aset Kas 474,810 497,411 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 2,642,774 2,070,697

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET 21 39838747 Per Agustus 215 ASSET 1. Kas 13,981 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 258,362 3. Penempatan Pada Bank Lain 98,68 4. Tagihan Spot dan derivative 5. Surat Berharga 1,188,793

Lebih terperinci

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Maret 2016

LAPORAN NERACA PUBLIKASI PT BPR ARTHARINDO Tanggal : 31 Maret 2016 LAPORAN NERACA PUBLIKASI POS - POS Posisi Maret 2016 Posisi Maret 2015 Aset Kas 442,800 528,465 Kas dalam Valuta Asing 0 0 Surat Berharga 0 0 Pendapatan Bunga yang Akan Diterima 2,864,832 2,160,350 Penempatan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 153,176 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,126,301 3. Penempatan pada bank lain 3,505,058 4. Tagihan spot dan derivatif 327,757 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 157,319 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,325,607 3. Penempatan pada bank lain 2,586,248 4. Tagihan spot dan derivatif 331,150 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 156,848 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,696,413 3. Penempatan pada bank lain 1,306,415 4. Tagihan spot dan derivatif 321,745 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 127,300 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,573,635 3. Penempatan pada bank lain 2,831,923 4. Tagihan spot dan derivatif 280,677 5.

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN Tanggal: POS POS ASET 1. Kas 14,035 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,027,339 3. Penempatan pada bank lain 555,780 4. Tagihan spot dan derivatif 628,229 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 258,339 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,342,932 3. Penempatan pada bank lain 682,217 4. Tagihan spot dan derivatif 1,379,129 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 218,353 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,136,091 3. Penempatan pada bank lain 1,266,599 4. Tagihan spot dan derivatif 1,337,163 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 236,736 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,487,295 3. Penempatan pada bank lain 835,588 4. Tagihan spot dan derivatif 1,335,674 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 APRIL (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 APRIL 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 236,065 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,838,433 3. Penempatan pada bank lain 1,540,080 4. Tagihan spot dan derivatif 1,292,070 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MEI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MEI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 242,104 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,227,297 3. Penempatan pada bank lain 1,182,927 4. Tagihan spot dan derivatif 1,263,817 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 JUNI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 JUNI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 225,519 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,858,624 3. Penempatan pada bank lain 3,248,948 4. Tagihan spot dan derivatif 982,947 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JANUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JANUARI 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 234,890 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,459,225 3. Penempatan pada bank lain 840,906 4. Tagihan spot dan derivatif 918,812 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 28 FEBRUARI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 28 FEBRUARI 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 340,986 2. Penempatan pada Bank Indonesia 7,168,772 3. Penempatan pada bank lain 1,323,770 4. Tagihan spot dan derivatif 998,706 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2018

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 MARET (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 MARET 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 381,279 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,883,109 3. Penempatan pada bank lain 2,626,732 4. Tagihan spot dan derivatif 634,232 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 248,071 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,253,934 3. Penempatan pada bank lain 2,071,318 4. Tagihan spot dan derivatif 1,467,778 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 DESEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 DESEMBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 192,729 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,705,671 3. Penempatan pada bank lain 1,009,313 4. Tagihan spot dan derivatif 701,783 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET JL. IMAM BONJOL NO.61 GRAHA MANDIRI LT 1,11,15,24 21 39838747 Per Agustus 216 ASSET 1. Kas 13,425 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 186,19 3. Penempatan Pada Bank Lain 15,19 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET JL. IMAM BONJOL NO.61 GRAHA MANDIRI LT 1,11,15,24 21 39838747 Per September 215 ASSET 1. Kas 14,134 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 212,574 3. Penempatan Pada Bank Lain 17,847

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT ASET 1.Kas 18,791 2.Penempatan pada Bank Indonesia 5,086,538 3.Penempatan pada bank lain 354,221 4.Tagihan spot dan derivatif 481,514 5.Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT ASET 1.Kas 17,201 2.Penempatan pada Bank Indonesia 6,442,333 3.Penempatan pada bank lain 1,724,324 4.Tagihan spot dan derivatif 505,192 5.Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT ASET 1.Kas 17,510 2.Penempatan pada Bank Indonesia 10,173,959 3.Penempatan pada bank lain 808,807 4.Tagihan spot dan derivatif 460,221 5.Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT ASET 1.Kas 18,042 2.Penempatan pada Bank Indonesia 8,781,296 3.Penempatan pada bank lain 1,105,912 4.Tagihan spot dan derivatif 534,156 5.Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) /BALANCE SHEET REPORT ASET 1.Kas 18,568 2.Penempatan pada Bank Indonesia 11,687,077 3.Penempatan pada bank lain 804,336 4.Tagihan spot dan derivatif 549,367 5.Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET JL. IMAM BONJOL NO.61 GRAHA MANDIRI LT 1,11,15,24 21 39838747 Per Maret - 216 ASSET 1. Kas 11,95 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 32,248 3. Penempatan Pada Bank Lain 116,562 4.

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 JULI (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 JULI 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 247,900 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,956,541 3. Penempatan pada bank lain 840,697 4. Tagihan spot dan derivatif 980,182 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 AGUSTUS (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 AGUSTUS 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 219,153 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,642,683 3. Penempatan pada bank lain 1,024,072 4. Tagihan spot dan derivatif 931,484 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 198,661 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,601,278 3. Penempatan pada bank lain 2,041,048 4. Tagihan spot dan derivatif 1,229,373 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 31 OKTOBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 31 OKTOBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 234,233 2. Penempatan pada Bank Indonesia 9,002,762 3. Penempatan pada bank lain 4,093,650 4. Tagihan spot dan derivatif 932,799 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 197,711 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,095,629 3. Penempatan pada bank lain 927,102 4. Tagihan spot dan derivatif 1,284,113 5. Surat berharga

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 SEPTEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 SEPTEMBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 235,221 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6,405,563 3. Penempatan pada bank lain 1,078,107 4. Tagihan spot dan derivatif 1,019,212 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2016

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 224,423 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,797,958 3. Penempatan pada bank lain 1,249,597 4. Tagihan spot dan derivatif 1,441,841 5. Surat

Lebih terperinci

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2017

PT BANK DBS INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN 30 NOVEMBER (dalam jutaan rupiah) POS - POS 30 NOVEMBER 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS POS ASET 1. Kas 186,094 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,098,202 3. Penempatan pada bank lain 695,544 4. Tagihan spot dan derivatif 910,732 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET

LAPORAN PUBLIKASI (BULANAN) / CONDENSED FINANCIAL STATEMENT (MONTHLY) NERACA / BALANCE SHEET NERACA / BALANCE SHEET PT. BANK SBI INDONESIA JL. IMAM BONJOL NO.61 GRAHA MANDIRI LT 1,11,15,24 21 39838747 Per Januari - 216 ASSET 1. Kas 14,548 2. Penempatan Pada Bank Indonesia 213,148 3. Penempatan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 016 POS POS ASET 1. Kas 1,084,590. Penempatan pada Bank Indonesia 4,635,441 3. Penempatan pada bank lain 1,563,604 4. Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN. PT BANK MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 2017 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN PT MEGA Tbk. Tanggal : 31 Oktober 017 POS POS ASET 1. Kas 1,086,199. Penempatan pada Bank Indonesia 5,314,067 3. Penempatan pada bank lain,730,938 4. Tagihan spot

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan

Lebih terperinci

Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional. Kas (0%) Sertifikat Bank Indonesia (0%) 0 0 0

Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional. Kas (0%) Sertifikat Bank Indonesia (0%) 0 0 0 Lampiran 1 Perhitungan Rasio Keuangan BPR Konvensional 1. Permodalan (Capital) Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko BPR Konvensional Tahun 2008-2010 Komponen 2008 2009 2010 Kas (0%) 0 0 0 Sertifikat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 138,248 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,967,265 3. Penempatan pada bank lain 488,298 4. Tagihan spot dan derivatif 577 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 124,877 2. Penempatan pada Bank Indonesia 1,489,384 3. Penempatan pada bank lain 394,768 4. Tagihan spot dan derivatif 74,842 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 97,734 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,540,949 3. Penempatan pada bank lain 1,189,868 4. Tagihan spot dan derivatif 5,950 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 88,246 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,217,499 3. Penempatan pada bank lain 334,458 4. Tagihan spot dan derivatif 1,286 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 106,921 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,652,083 3. Penempatan pada bank lain 560,019 4. Tagihan spot dan derivatif 4,903 5. Surat berharga

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN POS - POS ASET 1. Kas 89,341 2. Penempatan pada Bank Indonesia 2,106,222 3. Penempatan pada bank lain 284,267 4. Tagihan spot dan derivatif 23,154 5. Surat berharga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI Koperasi sebagai badan usaha sekaligus gerakan ekonomi rakyat haruslah dikelola secara profesional dengan menerapkan prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas yang dapat diakui, diterima dan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 30 September 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 30 September 2016 No POS POS ASET 1 Kas 45,015 2 Penempatan pada Bank Indonesia 2,804,604 3 Penempatan pada bank lain 79,728 4 Tagihan spot dan derivatif 13,392 5 Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan

Lebih terperinci

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 28 FEBRUARI 2018

BANK ROYAL INDONESIA PERIODE : 28 FEBRUARI 2018 LAPORAN POSISI KEUANGAN/NERACA BULANAN PERIODE : 28 FEBRUARI 208 POS - POS ASET. Kas 0.357 2. Penempatan pada Bank Indonesia 6.583 3. Penempatan pada bank lain 2.702 4. Tagihan spot dan derivatif 5. Surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 29 Mei 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 29 Mei 2016 No POS POS ASET 1 Kas 54,040 2 Penempatan pada Bank Indonesia 2,869,575 3 Penempatan pada bank lain 65,016 4 Tagihan spot dan derivatif 884 5 Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 29 Februari 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 29 Februari 2016 No POS POS ASET 1 Kas 49,800 2 Penempatan pada Bank Indonesia 3,781,466 3 Penempatan pada bank lain 157,379 4 Tagihan spot dan derivatif 1,247 5 Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 31 Januari 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 31 Januari 2016 No POS POS ASET 1 Kas 53,118 2 Penempatan pada Bank Indonesia 4,643,760 3 Penempatan pada bank lain 104,767 4 Tagihan spot dan derivatif 1,516 5 Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 31 Maret 2017 No POS POS ASET 1 Kas 47,677 2 Penempatan pada Bank Indonesia 2,512,434 3 Penempatan pada bank lain 27,660 4 Tagihan spot dan derivatif 7,453 5 Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 31 Desember 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 31 Desember 2016 No POS POS ASET 1 Kas 51.260 2 Penempatan pada Bank Indonesia 3.865.189 3 Penempatan pada bank lain 80.815 4 Tagihan spot dan derivatif 550 5 Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 30 Juni 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 30 Juni 2017 No POS POS ASET 1 Kas 59.373 2 Penempatan pada Bank Indonesia 4.716.359 3 Penempatan pada bank lain 51.708 4 Tagihan spot dan derivatif 1.393 5 Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 31 Mei 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN BANK QNB INDONESIA TBK. 31 Mei 2017 No POS POS ASET 1 Kas 54.329 2 Penempatan pada Bank Indonesia 3.665.054 3 Penempatan pada bank lain 181.227 4 Tagihan spot dan derivatif 3.932 5 Surat berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan

Lebih terperinci