UNIVERSITAS INDONESIA CHIANG KAISHEK DAN PERISTIWA SHANGHAI APRIL 1927 MAKALAH NON SEMINAR SARAH MAULINA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "UNIVERSITAS INDONESIA CHIANG KAISHEK DAN PERISTIWA SHANGHAI APRIL 1927 MAKALAH NON SEMINAR SARAH MAULINA"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS INDONESIA CHIANG KAISHEK DAN PERISTIWA SHANGHAI APRIL 1927 MAKALAH NON SEMINAR SARAH MAULINA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI CINA DEPOK NOVEMBER 2014

2

3

4

5 CHIANG KAISHEK DAN PERISTIWA SHANGHAI APRIL 1927 Sarah Maulina Sastra Cina, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia Abstrak Makalah ini membahas tentang salah satu peristiwa sejarah Cina yaitu Pembantaian Shanghai yang terjadi pada tahun Peristiwa sejarah ini dipenuhi dengan intrik politik dan perebutan kekuasaan pasca wafatnya Sun Yat Sen pada tahun Tubuh Guomindang terpecah menjadi dua yaitu sayap kiri yang dipimpin Wang Jingwei serta fraksi komunisnya dan sayap kanan yang dipimpin oleh Chiang Kaishek. Shanghai yang merupakan kota industri dan salah satu penggerak roda perekonomian Cina pada saat itu diyakini Chiang Kaishek sebagai jalan keluar atas kebutuhan finansial Chiang untuk mendirikan pemerintahannya di Nanjing dan menandingi pemerintahan Wang Jingwei di Wuhan. Peristiwa yang direncanakan oleh Chiang Kaishek ini terjadi dini hari tanggal 12 April, menyebabkan ribuan nyawa kaum komunis tewas dan kejadian ini menandakan berakhirnya koalisi antara Guomindang dan Gongchandang. Kata Kunci : Insiden Shanghai, Chiang Kaishek, Perebutan Kekuasaan, Guomindang (GMD). CHIANG KAISHEK AND SHANGHAI INCIDENT APRIL 1927 Abstract This paper discusses about one of the past events in China s history called The Shanghai Massacre which occurred in This event is filled with politic conspiracy and power struggle between the two wings of Guomindang which split into left wing led by Wang Jingwei and his communist fraction and right wing led by Chiang Kaishek. This dissension happened right after the death of Sun Yat Sen in Shanghai, which is an industrial city and also play an important role of economic growth in China, believed by Chiang can help him build his own government in Nanjing in order to compete against Wang Jingwei s government in Wuhan. The massacre itself was planned by Chiang Kaishek, it occurred dawn on April 12 th causing thousands of communist lives in Shanghai killed. The effect of Shanghai Massacre was destroyed the alliance between Guomindang and Gongchandang. Keywords: Shanghai Incident, Chiang Kaishek, Power Struggle, Guomindang (GMD).

6 Pendahuluan Peristiwa pembantaian Shanghai 1927 dilatarbelakangi oleh terbentuknya Front Persatuan 1 pada tahun 1923 yang mempunyai maksud dan tujuan untuk menentang Warlord dan imperialisme asing dalam membangun pemerintah Cina yang sesuai dengan Tiga Prinsip Rakyat yaitu paham kebangsaan, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat. Front Persatuan ini terdiri dari Partai Nasionalis Cina atau yang disebut juga dengan Guomindang (GMD) dan Partai Komunis Cina atau Gongchandang (GCD), kedua partai ini memiliki tujuan yang sama yaitu mempersatukan Cina secara utuh dengan melakukan pemberontakan melawan warlord. Selama periode warlord, Sun Yat Sen yang pada saat itu sempat diasingkan ingin mendirikan pemerintahan oposisi di Guangzhou lalu memulai pemberontakan melawan warlord. Tahun 1917 setelah Sun keluar dari pengasingan, Sun menghidupkan kembali GMD yang sempat mati. Sun berharap setelah GMD dapat mengalahkan warlord, GMD dapat membawa Cina menuju demokrasi. Jika dilihat dari sisi kekuatan militer, GMD pada saat itu sangat lemah, tidak mungkin melawan warlord. Bantuan finansial dan bantuan militer yang GMD minta dari Barat tidak pernah sampai ke tangan Cina. Pada tahun 1920-an, GMD mendapatkan bantuan dari sumber yang tak terduga yaitu dari kaum Bolsheviks Uni Soviet. Dibawah pengaruh Rusia, GMD perlahan-lahan menjadi partai yang kuat dan terorganisir. Pada bulan Januari 1923, setelah diskusi yang dilakukan oleh Sun Yat Sen dan diplomat Uni Soviet Adolph Joffe, terbentuklah aliansi Cina-Rusia yang bertujuan untuk membantu Cina dalam hal finansial dan militer serta kelompok kecil dari penasihat politik dan militer Soviet yang dipimpin oleh Michael Borodin 1. Pada saat itu, Sun yakin harapan untuk menyatukan Cina terletak pada penaklukan militer di bagian Selatan. Dengan bantuan Uni Soviet, Sun mampu mengembangkan kekuatan militer yang dibutuhkan. Sebelum Soviet menyetujui rencana aliansi Sun, Soviet memberikan satu syarat agar Cina membiarkan Soviet dapat bergabung kedalam PKC. Cina mendapatkan banyak keuntungan dari aliansi dengan Soviet ini. Dengan bantuan Soviet Sun mampu mengembangkan kekuatan militer yang dibutuhkan untuk Ekspedisi Utara. Pada bulan Mei 1924, Sun mendirikan sekolah militer Whampoa dengan Chiang Kaishek sebagai komandan tentara revolusioner nasional dan beberapa pemimpin lainnya seperti Wang Jingwei dan 1 Januari 1923, penandatanganan Sun-Joffe Manifesto oleh Sun Yat Sen dan Adolph Joffe Hu Hanmin. Kolaborasi antara GMD dan GCD inilah yang akhirnya disebut sebagai Front Persatuan 1. Kerjasama diantaranya sangat solid, terbukti pada penghujung tahun 1924 hingga awal tahun 1925 kolaborasi ini telah melakukan beberapa penyerangan yang membuahkan hasil yang baik. Pada 12 Maret tahun 1925, Sun Yat Sen wafat karena sakit kanker yang dideritanya. Hal ini menjadi kehilangan besar bagi Cina yang akhirnya menimbulkan banyak kekacauan dan konfik di daratan Cina dan di tubuh GMD. Tiga serangkai Liao Zhongkai, Wang Jingwei dan Hu Hanmin mengambil alih partai dan pemerintahan. Liao Zhongkai dan Wang Jingwei berada pada sayap kiri GMD sedangkan Hu Hanmn berada pada sayap kanan. Pada bulan Agustus, Liao Zhongkai dibunuh dan Hu Hanmin terpaksa melarikan diri karena namanya tersangkut dalam pembunuhan sang pemimpin GMD kiri tersebut. Pada bulan November 1925 para petinggi partai mengadakan pertemuan tertutup (tanpa GCD) di makam Sun Yat Sen untuk membicarakan masa depan partai pasca kematian Sun. Sementara itu di Shanghai, kelompok anti komunis yang dipimpin oleh Dai jitao terus memproklamirkan anti imperialisme. Demi mengakhiri perpecahan di tubuh GMD, sayap kiri yang didukung oleh komunis mengadakan pertemuan darurat di Guangdong, peretemuan ini terjadi pada Januari 1926 dan menjadi kongres GMD yang kedua. Sayap kiri GMD memperkuat posisinya, 13 dari 36 anggota komite pusat berasal dari sayap kiri dan 7 anggota dari pusat. Pada tahun 1926, GMD menguasai Guangdong dan Guangxi, namun keretakan di dalam tubuh GMD pasca kematian Sun semakin besar. Kemenangan sayap kiri GMD pada kongres GMD yang kedua hanya bertahan sebentar, Chiang Kaishek menggencarkan serangan pada Maret 1926 melawan penasihat Uni Soviet dan Komunis. Kelihatannya serangan ini hanyalah sebuah percobaan, karena beberapa hari setelah itu Chiang mengaku hal tersebut hanya kesalah pahaman. Pada tanggal 9 Juli 1926, Chiang Kaishek memberikan pidato didepan prajurit Tentara Revolusi Nasional, prajurit yang dilatih di Akademi Whampoa dan dilengkapi dengan senjata dari Rusia dan Jerman yang dipersiapkan khusus, pidato dari Chiang itu menjadi pembukaan resmi dari Ekspedisi Utara. Rencana diadakannya Ekspedisi Utara awalnya datang dari Sun Yat Sen. Tujuan utama dari ekspedisi ini ialah untuk mempersatukan Cina dengan mengakhiri periode warlord. Ada 3 target utama dari ekspedisi ini yakni Zhang Zhuolin yang menguasai Manchuria, Wu Peifu di Hubei, Hunan dan Henan serta Sun Chuanfang di pesisir

7 timur. Tentara Revolusi Nasional ini juga dihormati sebagai angkatan yang memperjuangkan hak kaum-kaum yang lemah dan tertindas oleh kaum warlord. Tentara Revolusi Nasional mendapatkan sambutan hangat dari kaum buruh dan petani, kurang dari setahun Tentara ini sudah mampu memperbesar pasukannya dari pasukan menjadi Chiang yang berlaku sebagai pemimpin Ekspedisi Utara ini mempersiapkan dua pasukan. Pasukan satu memulai ekspedisinya menuju utara melalui sungai Yangzi, menuju provinsi yang dikuasai Wu Peifu yaitu Hubei, Hunan, dan Henan. Sementara itu, pasukan kedua yang terdiri dari wakil partai bertugas untuk membujuk para kaum buruh dan petani agar mereka terus membantu pasukan GMD ketika mereka sudah sampai di Utara. Mereka juga membujuk pasukan tentara warlord untuk membelot dari pemimpinnya dan bergabung dengan pasukan tentara GMD. Kemudian pada awal tahun 1927, sayap kanan GMD dan pihak borjuis mempertimbangkan penyusunan kembali kekuatan politik di Cina karena di mata mereka pecah dengan sayap kiri GMD merupakan sebuah keharusan. Sayap kiri GMD yang sebelumnya sangat penting bagi mereka dalam mengalahkan warlord kini berubah menjadi sebuah ancaman. Pada bulan Januari tahun 1927, Tentara Revolusi Nasional berhasil merebut Wuhan dan menyerang Nanchang. Sementara itu di kubu sayap kiri GMD yang dipimpin oleh Wang Jingwei dan Borodin dengan dibantu dengan anggota sayap kiri lainnya yang pro komunis, memindahkan pusat pemerintahan mereka dari Guangzhou ke Wuhan. Februari 1927 Chiang Kaishek memikirkan langkah menaklukkan Shanghai demi mendapatkan dukungan finansial untuk dana kampanye dan mendirikan pemerintahannya sendiri untuk menandingi pemerintahan Wang Jingwei. Chiang Kaishek yang menjadi pemimpin seluruh pasukan lalu memasuki Shanghai pada bulan Maret Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa yang terjadi di Shanghai pada tahun 1927? Siapakah yang berperan penting atas kejadian pembantaian Shanghai? Bagaimana proses terjadinya pembantaian Shanghai ini? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa sejarah Cina yaitu pembantaian Shanghai yang terjadi pada tahun Selain itu juga menjelaskan bagaimana proses terjadinya peristiwa pembantaian Shanghai yang meliputi intrik politik serta perebutan kekuasan di dalam pemerintahan Cina pada saat itu. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah metode penelitian sejarah yang mencakup empat tahapan yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi. Heuristik adalah proses mencari, menemukan dan mengumpulkan sumbersumber sejarah. Sumber-sumber tersebut diperoleh dari data tertulis (dokumen), buku, artikel dan makalah. Verifikasi adalah proses menganalisa keaslian bahan yang digunakan dalam menulis, apakah dokumen yang digunakan dalam menulis dapat dipercaya keabsahannya. Interpretasi adalah menafsirkan dan merekonstruksi fakta-fakta sejarah pembantaian Shanghai yang saya temui sehingga menjadi satu kesatuan yang harmonis dan mendekati kebenaran. Tahap terakhir yaitu historiografi, proses memaparkan atau menuliskan laporan hasil penelitian sejarah kritis berdasarkan bukti-bukti atau data-data yang diperoleh, dalam tahapan ini saya merangkai rangkaian peristiwa pembantaian Shanghai secara kronologis dan sistematis sehingga menjadi sebuah tulisan sejarah yang baik dan dapat kredibel. Hasil dan Pembahasan 1. Kronologis Kejadian Pada awal tahun 1927, kaum kapitalis Shanghai menjadi grup ekonomi terkuat di Cina. Shanghai memiliki populasi sebanyak 3 juta jiwa dan penduduknya bekerja sebagai buruh pabrik. Setengah dari perdagangan asing di Cina mengalir melalui pelabuhan Shanghai dan sepertiga dari penanaman modal asing di Cina terdapat di kota Shanghai. Namun kondisi dari sebagian besar penduduk Shanghai sangat menyedihkan. 1 % penduduk wanita di Shanghai merupakan pekerja seks komersial dan terdapat lebih anggota mafia. Qingbang atau Geng hijau merupakan salah satu komplotan mafia yang kuat dan berpengaruh di kota Shanghai, mereka awalnya didirikan untuk melindungi masyarakat Cina yang tertindas oleh para penguasa Manchu dari periode Dinasti Qing hingga pada akhirnya Geng Hijau menguasai kekayaan dan memegang kontrol di Shanghai. Mereka menguasai titiktitik perdagangan opium, perjudian dan prostitusi di kota Shanghai. Geng Hijau dipimpin oleh Du Yuesheng yang bersabat dengan seorang perwira polisi kepolisian senior

8 di Cina pada saat itu bernama Huang Jinrong sehingga segala kegiatan Geng Hijau dapat terlindung dari hukum. Kedua pihak GMD baik Chiang maupun Wang pada saat itu membutuhkan dana finansial untuk membangun pemerintahannya masing-masing. Mereka berpikiran bahwa dengan menaklukan Shanghai, mereka dapat dengan mudah menguasai perdagangan di Cina dan mampu membiayai segala kebutuhan yang diperlukan untuk membangun pemerintahan. Chiang dengan cepat segera mempersiapkan rencana penaklukan Shanghai dan menggandeng Geng Hijau yang kuat dan berpengaruh di kota Shanghai sebagai partner dalam menjalankan misinya. Pada tanggal 2 April 1927, Chiang Kaishek dan dua rekannya Li Zhongren dan Bai Chongxi secara diamdiam membentuk komite pusat peninjauan di Shanghai, mereka menyimpulkan bahwa pihak komunis ingin mencoba merebut pemerintahan. Komite ini kemudian merencanakan konsep untuk menyingkirkan komunis dari tubuh GMD. Keinginan Chiang Kaishek untuk menaklukan Shanghai dan membersihkan kaum komunis semakin gencar, Chiang lalu menggandeng Geng Hijau yang kuat dan berpengaruh di kota Shanghai sebagai partner dalam menjalankan misinya. Chiang berharap komandan lokal Shanghai dapat membantunya untuk menghancurkan Komunis. 2 Chiang Kaishek meminta pemimpin Geng Hijau yaitu Du Yuesheng untuk membentuk kelompok demi melawan serikat buruh Shanghai yang dikontrol oleh komunis dan mempersiapkan rencana untuk menyingkirkan para anggota PKC. Hubungan antara Chiang dan Qingbang ini bersifat tertutup sehingga tidak ada yang mengetahui rencana Chiang Kai-Shek untuk melakukan penyerangan kepada komunis di Shanghai. Pada 5 April 1927, Wang Jingwei tiba di Shanghai dan bertemu dengan pemimpin GCD Chen Duxiu. Setelah pertemuan tersebut, mereka mengeluarkan sebuah deklarasi bersama untuk kembali menegaskan prinsip atau asas kerjasama antara GMD dan GCD meskipun terdapat permohonan mendesak dari Chiang dan pemimpin GMD lainnya untuk menghilangkan pengaruh komunis. Pada tanggal 9 April 1927, Chiang Kaishek mendeklarasikan darurat militer di Shanghai. Komisi Kontrol Pusat kemudian mengeluarkan proklamasi Perlindungan Partai dan Keselamatan Nasional, mereka melaporkan kebijakan kerjasama dengan GCD yang dilakukan oleh pemerintah nasionalis Wuhan. Pada tanggal 11April, Chiang Kaishek 2 (Hari Minggu 21 November 2013, pukul WIB) mengeluarkan perintah rahasia kepada seluruh provinsi di bawah kendali pasukan Chiang untuk menyingkirkan komunis dari GMD. Pada 12 April 1927, masyarakat dikejutkan dengan serangan yang terjadi saat masih fajar. 3 Pukul 4 pagi itu terjadilah penyerangan yang disebut sebagai pembantaian Shanghai atau insiden 12 April. Pasukan yang diutus Chiang Kaishek dengan bersenjata senapan mesin secara diam-diam memasuki Shanghai dengan melewati daerah perkampungan kaum buruh. Pasukan ini diatur sedemikian oleh Chiang seolah-olah Ia tidak berperan di dalamnya. Pasukannya didominasi oleh anggota Geng Hijau dan anggota geng yang menguasai Shanghai lainnya, mereka menyerang kantor-kantor pemerintahan dan gedung tempat serikat milisi Shanghai bernaung lalu membantai orang-orang yang ada di dalamnya. Beberapa pemimpin komunis termasuk Zhou Enlai beruntung dapat melarikan diri, namun anggota komunis yang lainnya dibantai tanpa ampun. Dibawah perintah darurat, Chiang meminta pasukannya untuk melucuti senjata para anggota milisi serikat buruh Shanghai dan komunis yang menyebabkan lebih dari 300 orang tewas dan luka-luka. Pembantaian Shanghai tersebut juga dikenal sebagai Teror Putih (White Terror). Pembantaian Shanghai disebut sebagai teror putih karena bagi komunis tidak terlihat campur tangan Chiang pada insiden ini. Pada saat itu masyarakat hanya mengetahui bahwa Chiang tengah mendirikan ibukota pemerintahannya di Nanjing. Pemberontakan ini dilakukan oleh milisi yang terdiri dari kurang lebih seribu orang bersenjata dan mengenakan baju biru polos dengan ban lengan putih berkarakter Cina 工 (gong) yang berarti tenaga kerja. Walau hubungan antara Chiang Kai-shek dengan Geng Hijau dirahasiakan namun dapat dipastikan bahwa telah terjadi kesepakatan aliansi antara Chiang dan Geng Hijau untuk menyerang serikat buruh dan Komunis Shanghai. Du Yuesheng dan Huang Jinrong merupakan tangan kanan Chiang Kaishek dalam tragedi pembantaian Shanghai mereka mengatur dan memimpin pemberontakan ini sedemikian rupa sehingga menewaskan begitu banyak rakyat komunis Shanghai. Ratusan buruh dan Komunis ditembak dan dieksekusi mati 4. 3 Jean Chesneaux, Francoise Le Barbier dan Marie-Claire Bergere, China from the 1911 Revolution to Liberation, (New York: Pantheon Books, 1977) hlm (Minggu 21 November 2013, pukul WIB)

9 Berikut ini gambaran tentang kekejaman yang terjadi pada saat terjadinya pembantaian Shangai : Seorang jurnalis bernama George Sokolsky mengatakan, Setiap bentuk penyiksaan dipilih dengan dalih memburu para komunis. Orang-orang disandera dan dipaksa untuk melakukan kontribusi besar untuk mendanai militer... Teror anti-komunis ini sangat menakutkan bagi penduduk Shanghai. Belum pernah terjadi sebelumnya. 5 Seorang peneliti dari Australia yang bermana Owen Chapman mengemukakan, Orang kaya akan ditangkap di rumah mereka sendiri atau menghilang secara misterius di jalanan... Jutawan ditangkap sebagai komunis. Chapman melaporkan bahwa Chiang Kaishek diperkirakan mengumpulkan uang sejumlah $ ,00 dari aksinya tersebut. Shanghai belum pernah mengalami teror yang sebegitu menakutkannya seperti saat itu dibandingkan dengan rezim-rezim sebelumnya. 6 Yang turut menjadi perhatian ialah setelah Geng Hijau membantu Chiang dalam melancarkan aksinya tersebut, Du Yuesheng dihadiahi monopoli perdagangan opium di wilayah Shanghai. Alasan Chiang merencanakan pembantaian Shanghai ada 2 hal. Yang pertama adalah Chiang membutuhkan kucuran dana untuk membangun pemerintahannya di Nanjing. Seperti kita ketahui Shanghai adalah kota perdagangan dan industri, dengan menguasai Shanghai kebutuhan Chiang Kaishek untuk membangun pemerintahannya sendiri di Nanjing akan mudah tercapai. Alasan kedua adalah keinginan Chiang untuk menguasai seluruh Cina, Chiang pikir bila Ia mengendalikan komunis atau GCD, keinginannya untuk menguasai seluruh Cina ini akan jauh lebih mudah. Namun efek dari pembantaian Shanghai yang direncanakan oleh Chiang Kaishek ini meluas. Pada tanggal 13 April, aparat anggota serikat buruh merencanakan pertemuan massa untuk mengecam Chiang Kaishek, ribuan pekerja dan pelajar berbondongbondong mendatangi markas besar tentara lalu melayangkan protes kepada Chiang Kaishek. Tentara melepaskan tembakan, menewaskan dan melukai 100 orang lebih. Chiang membubarkan pemerintahan sementara Shanghai sehingga serikat buruh dan semua organisasi lainnya berada di bawah kontrol Komunis. Chiang juga mengorganisir ulang jaringan serikat pekerja dan semua organisasi lainnya di bawah kendali Du 5 M. Coble, Parks Jr. (1980) The Shanghai Capitalists and The Nationalist Government, Harvard University Press, p H. Owen Chapman, The Chinese Revolution, (London, 1928), p. 232 Yuesheng. Lebih dari 1000 orang pengikut Komunis ditangkap, 300 jiwa dieksekusi mati dan lebih dari orang hilang. Komunis di Guangdong, Xiamen, Fuzhou, Nanjing, Hangzhou, dan Changsha juga ditangkap dan dibunuh. Peristiwa pembantaian oleh Chiang pada orangorang komunis di Shanghai ini terus berlanjut hingga beberapa bulan berikutnya dan terus menewaskan banyak massa. Sayap kiri GMD akhirnya meneruskan ekspedisinya menuju utara yaitu menuju provinsi Hunan. Sementara itu serangan pembantaian Chiang sudah mencapai Anhui dan Shandong. 2. Dampak Peristiwa Pembantaian Shanghai Akibat peristiwa pembantaian Shanghai ini, hubungan kerjasama antara sayap kanan GMD dan sayap kiri GMD berakhir, menandai berakhirnya Front Persatuan 1. Dampak bagi GMD pasca peristiwa pembantaian Shanghai ini adalah kekacauan dalam intern GMD. Sebanyak 39 orang anggota komite pusat GMD di Wuhan secara terang-terangan menganggap Chiang Kaishek sebagai penghianat Sun Yat Sen atas perbuatannya terhadap komunis Shanghai. Namun Chiang tidak pernah peduli, yang menjadi fokusnya hanyalah mendirikan GMD yang baru di Nanjing untuk menandingi pemerintahan GMD yang pro komunis pimpinan Wang Jingwei di Wuhan. Chiang dengan bantuan Du Yuesheng memaksa kaum borjuis Shanghai untuk memberikan pinjaman demi membiayai tentara militer. Siapapun yang menolak akan dipenjara dan hanya dapat dibebaskan jika memberikan sejumlah imbalan uang atau harta benda yang dimiliki, bila tidak maka anak-anak mereka akan diculik. Setelah berhasil mengumpulkan sejumlah dana, Chiang resmi mendirikan pemerintahan barunya di Nanjing pada 18 April Tetapi persaingan antara pemerintahan GMD di Nanjing dan pemerintahan GMD di Wuhan tidak bertahan lama, karena Wang juga mulai menyerang komunis ketika Ia tahu perintah rahasia Stalin kepada Borodin untuk mengorganisir GCD dalam usahanya menggulingkan GMD pimpinan Wang Jingwei dan merebut pemerintahan di Wuhan. Lebih dari komunis di Guangdong, Xiamen, Ningbo, Fuzhou, Hangzhou, Nanjing dan Changsha ditangkap dan dibunuh. Hal tersebut menjadi akhir dari periode kerjasama antara GMD dengan Soviet. Kemudian Wang memutuskan untuk pergi ke Eropa karena takut akan kecaman simpatisan komunis. Kepergian Wang dari Cina

10 menyebabkan pemerintahan GMD kiri yang dipimpin oleh Wang Jingwei ini hancur dan meninggalkan Chiang sebagai satu-satunya pemimpin pemerintahan yang sah dari GMD. Kesimpulan Setelah wafatnya Sun Yat Sen banyak timbul kekacauan dan konfik di daratan Cina. Persatuan nasional Cina gagal, dan muncul perpecahan dalam tubuh Guomindang (GMD) yang terbagi menjadi sayap kanan GMD yang dipimpin oleh Chiang Kaishek dan sayap kiri GMD yang dipimpin oleh Wang Jingwei serta fraksi komunisnya. Februari 1927 Chiang Kaishek memikirkan langkah menaklukkan Shanghai demi mendapatkan dukungan finansial untuk dana kampanye dan mendirikan pemerintahannya sendiri untuk menandingi pemerintahan Wang Jingwei. Chiang Kaishek yang menjadi pemimpin seluruh pasukan lalu memasuki Shanghai pada bulan Maret Chiang Kaishek mempunyai harapan bahwa pasukan lokal Shanghai dapat membantunya untuk menghancurkan Komunis, dan terlebih lagi Chiang membutuhkan kucuran dana untuk kepentingan kampanye dalam menaklukan provinsi bagian Utara. Selain itu tujuan lain Chiang menaklukkan Shanghai adalah ingin menghancurkan komunis dengan mengekang pengaruh kantor pusat GCD di Wuhan dan organisasi Komunis yang kuat di Shanghai. Chiang pun menyiapkan strategi untuk menaklukan Shanghai yang notabene merupakan daerah pusat kegiatan perdagangan dan industri. Chiang meminta tokoh-tokoh pemimpin di Shanghai untuk membentuk sebuah serikat menentang serikat buruh Shanghai yang dikuasai oleh komunis dan membuat persiapan akhir untuk pembersihan komunis. Chiang menggandeng Qingbang atau Geng Hijau, Geng yang sangat kuat di kota Shanghai yang menguasai perdagangan opium dan prostitusi sebagai rekan dalam menjalankan aksi pembantaian Shanghai atau yang disebut juga dengan Teror Putih dengan tujuan membersihkan komunis. Pada tanggal 11 April, Chiang Kaishek mengeluarkan perintah rahasia untuk semua pasukan dibawah kendali Chiang untuk membersihkan komunis dari Guomindang. Hal ini dilakukan secara rahasia oleh Chiang sehingga komunis tidak tahu bahwa Chiang berperan aktif dalam rencana pembantaian kota Shanghai ini. Peristiwa pembantaian Shanghai ini terjadi pada tanggal 12 April 1927 dan dilakukan oleh milisi yang terdiri dari seribu orang bersenjata serta mengenakan baju biru polos dengan ban lengan putih berkarakter Cina 工 (gong) yang artinya tenaga kerja. Peristiwa ini dikenal juga sebagai teror putih karena bagi komunis tidak terlihat campur tangan Chiang Kaishek pada hari terjadinya peristiwa pembantaian Shanghai tersebut, yang diketahui masyarakat pada saat itu adalah Chiang sedang pergi untuk mendirikan ibukota pemerintahannya di Nanjing sehingga tidak mungkin Chiang merencanakan pembantaian Shanghai, namun sebenarnya Chiang Kaishek yang menjadi dalang dari peristiwa pembantaian Shanghai ini. Dalam melancarkan aksinya, Chiang dibantu oleh seorang perwira tinggi Kepolisian Cina bernama Huang Jinrong dan pemimpin Geng Hijau yang menguasai kegiatan perekonomian Shanghai yaitu Du Yuesheng. Pembantaian Shanghai ini menjadi tanda berakhirnya Front Persatuan 1 yang mengakhiri hubungan antara Cina dan Uni Soviet. Pembantaian ini juga memecah GMD di bidang politik maupun militer. Ribuan nyawa melayang dengan cara yang mengenaskan akibat peristiwa pembantaian Shanghai ini. Peristiwa pembantaian Shanghai akhirnya membuat Chiang Kaishek mendominasi Cina. Wang Jingwei kehilangan perannya sebagai pemimpin GMD menyebabkan runtuhnya pemerintahan Wang di Wuhan. Daftar Acuan Buku Chesneaux, Jean. China From The 1911 Revolution to Liberation, Pantheon Books, New York, MacArdle, Meredith. The Timeline History Of China, San Diego, 2007 Taniputera, Ivan. History of China, Ar-ruzzmedia, Jogjakarta, 2009 Martin, Brian G. The Shanghai Green Gang: Politics and Organized Crime, Berkeley and Los Angeles: University of California Press, M. Coble, Parks Jr. (1980) The Shanghai Capitalists and The Nationalist Government, Harvard University Press, Perry, Elizabeth J. (2003). The Fate of Revolutionary Militias in China. Hobart and William Smith Colleges.

11 Makalah, Artikel dan Publikasi Elektronik Kromorahardjo, S. Revolusi Tiongkok. Style Sheet. (18 September 2013, 16:41 WIB) ( 20 Januari 2014, pukul WIB) 7 ( 17 Desember 2014, WIB) (Hari Minggu 21 September 2013, pukul WIB)

2015 STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN

2015 STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Negara China secara historis sudah memiliki peradaban yang sangat maju, terbukti dengan munculnya peradaban Huang Ho (Sungai Kuning). Dalam peradaban tersebut,

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun 1934-1949 UNIVERSITAS SEBELAS MARET OLEH : Ana Rochayani K 4404012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cina adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kedaulatan suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana negara tersebut memiliki hubungan bilateral dengan negara lainnya untuk menjalin kerjasama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik internasional antar dua negara cukup terdengar akrab di telinga kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih terganggu akibat

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI Pemberontakan Militer *PRRI/Permesta Pemberontakan Ideologi PKI tahun 1948 PKI tahun 1965 Pemberontakan PRRI/Permesta Tokoh yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan kisah sentral dalam sejarah Indonesia, melainkan unsur yang kuat dalam persepsi bangsa Indonesia

Lebih terperinci

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA Oleh: NAMA : AGUNG CHRISNA NUGROHO NIM : 11.02.7990 KELOMPOK :A PROGRAM STUDI : DIPLOMA 3 JURUSAN DOSEN : MANAJEMEN INFORMATIKA : Drs.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini

Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Silahkan Baca Tragedi PKI Ini Nusantarapos,- Apakah Pantas Soeharto Diampuni?, Ada seorang ahli sejarah yang sempat meneliti tentang kejadian yang menimpa bangsa kita di tahun 1965, mengatakan bahwa di

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

Tatanan Politik Komunisme dan teoriteori. marxism. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

Tatanan Politik Komunisme dan teoriteori. marxism. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM Tatanan Politik Komunisme dan teoriteori marxism This diagram from 1867 perfectly illustrates the inherent genius within the capitalist system and how it is indestructible: it has a strong base built on

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Keberadaan partai politik merupakan salah satu faktor pendukung utama berjalan lancarnya pemerintahan suatu negara. Sistem partai politik yang diadopsi oleh negara-negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Selasa 26 September 2017, 15:58 WIB CIA Pantau PKI Momen Krusial! Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Fitraya Ramadhanny detiknews https://news.detik.com/berita/d-3658975/momen-krusial-ini-pantauan-cia-saat-kejadian-g30spki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Vietnam Utara, dan sebagainya) yang dipimpin oleh Uni Soviet. Seketika itu pula

I. PENDAHULUAN. Vietnam Utara, dan sebagainya) yang dipimpin oleh Uni Soviet. Seketika itu pula 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasca perang dunia II, dunia dibagi secara sepihak oleh dua kekuatan besar negara pemenang perang yakni Blok Barat (Inggris, Perancis, Australia, dan sebagainya) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai BAB V KESIMPULAN Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai masa penjajahan Belanda merupakan hal yang sangat kompleks. Tan Malaka sedikit memberikan gambaran mengenai kondisi

Lebih terperinci

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar.

Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. Partai PDIP dan Pembasmian PKI Melalui Supersemar. BY HANDOKO WIZAYA ON OCTOBER 4, 2017POLITIK https://seword.com/politik/partai-pdip-dan-pembasmian-pki-melalui-supersemar/ Menurut Sekretaris Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1952 Jepang mulai menata kembali kehidupan politiknya setelah tentara Amerika Serikat mulai menduduki Jepang pada tanggal 2 September 1945 karena

Lebih terperinci

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia

Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Salawati Daud, Walikota Perempuan Pertama Di Indonesia Sabtu, 3 Agustus 2013 14:51 WIB Saya iseng bertanya ke mesin pencari Google: Siapa Walikota Perempuan Pertama di Indonesia? Sejumlah nama pun muncul.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia

Lebih terperinci

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah.

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah. Biksu Buddha Saydaw Wirathu, yang dikenal sebagai bin Laden dari Myanmar, telah menyerukan untuk memboikot secara nasional bisnis kaum Muslim di Myanmar Belum kering air mata warga Rohingya yang dianiaya

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ideologi marxisme pada saat ini telah meninggalkan pemahaman-pemahaman pertentangan antar kelas yang dikemukakan oleh Marx, dan menjadi landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2 1. Negara-negara yang tergabung dalam blok fasis adalah... Jerman, Jepang, dan Italia Jerman, Jepang, dan Inggris Jepang, Italia, dan Uni Soviet Jerman, Hungaria, dan Amerika Serikat SMP kelas 9 - SEJARAH

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN KEPALA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN) DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Detik demi detik perubahan di Mesir tidak lepas dari restu Amerika Serikat. Ketika Jenderal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggal 22 Agustus 1991, ribuan orang berkumpul memadati lapangan utama kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada diambang kehancuran.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Pemikiran Mao Tse Tung Dalam Menanamkan Sosialisme di China Tahun 1935-1976, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi pedagogis sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konvensi-konvensi Den Haag tahun 1899 merupakan hasil Konferensi Perdamaian I di Den Haag pada tanggal 18 Mei-29 Juli 1899. Konvensi Den Haag merupakan peraturan

Lebih terperinci

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu.

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu. BAB 5 KESIMPULAN Pembebasan Prancis merupakan sebuah proses yang terdiri dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah penyerangan ke Normandie yang memungkinkan Sekutu mendirikan pangkalan untuk mengatur pembebasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN Dewi Triwahyuni International Relation Department, UNIKOM 2013 Backgroud History 1950an 1980an Hubungan internasional di Asia Tenggara pada

Lebih terperinci

PERANG SAUDARA DI RUSIA

PERANG SAUDARA DI RUSIA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 1917, Rusia mengalami sebuah peristiwa yang menandai munculnya sebuah pemerintahan baru yang berbentuk Republik Sosialis. Peristiwa itu yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN

2015 PERISTIWA MANGKOK MERAH (KONFLIK DAYAK DENGAN ETNIS TIONGHOA DI KALIMANTAN BARAT PADA TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, Soekarno tampil dihadapan peserta sidang dengan pidato

Lebih terperinci

Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit

Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit Kesaksian Elite PKI tentang Sepak Terjang Aidit Hasan Kurniawan http://daerah.sindonews.com/read/1053972/29/kesaksian-elite-pki-tentang-sepak-terjang-aidit-1445105212 Minggu, 18 Oktober 2015 05:05 WIB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari penulisan skripsi yang berjudul Blokade Ekonomi Napoleon Bonaparte dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Inggris

Lebih terperinci

G30S dan Kejahatan Negara

G30S dan Kejahatan Negara Telah terbit Buku: G30S dan Kejahatan Negara Catatan Penyunting Pada tanggal 1 Oktober 1965, sekitar pukul 7 pagi, saya bermain catur dengan ayah saya, Siauw Giok Tjhan di beranda depan rumah. Sebuah kebiasaan

Lebih terperinci

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu

Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu Wawancara dengan Soe Tjen: Meninjau Kembali Pembantaian 50 Tahun Lalu Tak ada yang memberitahu Soe Tjen tentang nasib ayahnya dan genosida anti-komunis. Sampai ia mendengar kisah itu dari ibunya, setelah

Lebih terperinci

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa

Lebih terperinci

Kisah 'perburuan' kaum komunis di BBC

Kisah 'perburuan' kaum komunis di BBC Kisah 'perburuan' kaum komunis di BBC 7 jam lalu http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/01/160127_majalah_bbc_komunis?ocid=wsindonesian.content-promo.email.newsletters..newsletter Image copyrightgetty

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Film Ip Man III Dikisahkan kehidupan seorang guru besar bela diri aliran Wing Chun yang sangat dihormati oleh masyarakat di wilayah itu bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Vietnam merupakan salah satu negara yang ada di Asia Tenggara yang memiliki sejarah panjang dalam usaha meraih dan mempertahankan kemerdekaannya.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Aung San Suu Kyi Dalam Memperjuangkan Demokrasi di Myanmar tahun 1988-2010. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam suatu negara selalu menjadi salah satu faktor utama kemenangan atau kekalahan suatu negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam konteks transisi politik di Indonesia, gerakan mahasiswa memainkan peranan yang penting sebagai kekuatan yang secara nyata mampu mendobrak rezim otoritarian.

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Pendidikan Sejarah Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Rakyat Cina (RRC) merupakan negara di kawasan Asia Timur yang saat ini disebut sebagai salah satu negara industri maju bersama Jepang dan Korea Selatan. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasakom merupakan hasil buah pikiran Presiden Soekarno yang dijadikannya sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita yang belum

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

Komunisme Cina. Universitas Gadjah Mada

Komunisme Cina. Universitas Gadjah Mada Komunisme Cina Republik Cina yang didirikan oleh Sun Yat-sen dan para pengikutnya tumbuh dengan lambat. Kaum revolusionerr ini kekurangan tentara, dan kekuasaan Yuan Shikai mulai melampaui kekuasaan parlemen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh

BAB I PENDAHULUAN. berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya kaum buruh 1 selalu menuntut hak hak normatifnya berupa upah yang layak diberikan kepada mereka. Selain itu bagi buruh perempuan, hak untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York,

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terorisme di dunia bukanlah merupakan hal baru, namun menjadi aktual terutama sejak terjadinya peristiwa World Trade Centre (WTC) di New York, Amerika Serikat

Lebih terperinci

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan Mikhail Gorbachev: Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan 15 Desember 2016 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38311912 Image captionmikhail Gorbachev, 85 tahun, kini jarang tampil untuk wawancara. Mantan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka, dapat disimpulkan bahwa, Rusia merupakan negara yang memiliki latar belakang sejarah Islam. Islam masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah biasanya menimbulkan berbagai permasalahan yang berawal dari ketidakpuasan suatu golongan masyarakat, misalnya

Lebih terperinci

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang PERIODISASI SEJARAH Apakah yang disebut dengan periodisasi? Pertanyaan tersebut kita kembalikan pada penjelasan sebelumnya bahwa sejarah adalah studi tentang kehidupan manusia dalam konteks waktu. Untuk

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang hampir sama tuanya dengan peradaban kehidupan manusia. Perang merupakan suatu keadaan dimana

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berhasil menduduki Yogyakarta sebagai awal agresi II, Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai dengan Agresi-nya yang pertama termasuk

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang datangnya tiba-tiba, namun merupakan puncak dari suatu proses. Berkembangnya negara-negara fasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pembahasan mengenai metodologi penelitian yang digunakan penulis mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian. Dalam penulisan skripsi

Lebih terperinci

Negara Jangan Cuci Tangan

Negara Jangan Cuci Tangan Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)

Lebih terperinci

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun 1967 1972 Oleh: Ida Fitrianingrum K4400026 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas berkat dan rahmat-nya lah kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik, salawat serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang India merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947. Kemerdekaan India diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik. Perlawanan fisik di India salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965

Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965 Kesaksian Siauw Giok Tjhan dalam Gestapu 1965 Hasan Kurniawan http://daerah.sindonews.com/read/1057848/29/kesaksian-siauw-giok-tjhan-dalam-gestapu-1965-1446312109/ Senin, 2 November 2015 05:05 WIB Siauw

Lebih terperinci

Eropa Pasca Perang Dingin.

Eropa Pasca Perang Dingin. Eropa Pasca Perang Dingin sudrajat@uny.ac.id/ Konstelasi Politik Global Runtuhnya Uni Soviet mengubah peta politik dunia dari bipolar menjadi multipolar. Amerika Serikat menjadi polisi dunia yang berusaha

Lebih terperinci