Komunisme Cina. Universitas Gadjah Mada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Komunisme Cina. Universitas Gadjah Mada"

Transkripsi

1 Komunisme Cina Republik Cina yang didirikan oleh Sun Yat-sen dan para pengikutnya tumbuh dengan lambat. Kaum revolusionerr ini kekurangan tentara, dan kekuasaan Yuan Shikai mulai melampaui kekuasaan parlemen. Yuan bahkan merevisi konstitusi sesuai dengan kehendaknya dan menjadi diktator. Pada bulan Agustus 1912 sebuah partai politik baru didirikan oleh Song Jiaoren ( ), salah satu kawan dekat Sun. Partai yang bernama Guomindang (Kuomintang dalam Wade-Gilles atau KNIT Partai Rakyat Nasional, sering pula disebut sebagai Partai Nasionalis) ini adalah gabungan dan sejumlah kelompok politik, termasuk di dalamnya Tongmeng Hui. Dalam pemilu nasional yang diselenggarakan pada bulan Februari 1913 untuk parlemen dua-kamar yang baru, Song berkampanye melawan pemerintahan Yuan dan partainya memenangkan mayoritas kursi. Karena marah, Yuan kemudian membunuh Song pada bulan Marct 1913 dan mempersiapkan pembunuhan beberapa jenderal prorevolusioner lainnya. Akibat tindakannya ini, ketidaksenangan kepada Yuan mulai meningkat. Pada musim pangs 1913 tujuh provinsi utara memberontak kepada Yuan. Ketika pemberontakan mereka ditekan, Sun dan beberapa pendukung utamanya kabur ke Jepang. Pada bulan Oktober 1913 parlemen dipaksa mengangkat Yuan sebagai presiden Republik Cina. Pada bulan November 1913 Yuan Shikai memerintahkan pembubaran Guominbeberapa bulan dang dan pengusiran anggota-anggotanya dari parlemen. Dalam berikutnya, ia membekukan parlemen dan majelis-mejelis provinsi serta memaksakan diundangkannya sebuah konstitusi baru yang akan membuatnya jadi presiden seumur hidup. Namun demikian, ambisi Yuan masih saja belum terpuaskan; bahkan pada akhir tahun 1915 ia mengatakan akan membangkitkan kembali kekuasaan monarki. Akibatnya, pemberontakan kembali meluas dan sejumlah provinsi menyatakan kemerdekaan mereka. Tidak kuat menahan be-ban dengan adanyaa perlawanan di setiap sudut negeri dan perpecahan bangsa menjadi faksi-faksi panglirna perang, ditambah lagi pembangkangan para perwiranya, akhirnya Yuan meninggal pada bulan Juni 1916.

2 1. Kekuatan Nasionalis dan Munculnya Komunisme di Cina Setelah kematian Yuan Shikai, aliansi-aliansi panglima perang regional saling bertempur untuk memperebutkan kekuasaan di Beijing. Padahal pada scat yang sama Cina juga tengah menghadapi ancaman dan Jepang. Ketika Perang Dunia I pecah pada tahun 1914, Jepang berpihak kepada Sekutu dan mengambil alih kedudukan Jerman di Provinsi Shandong. Pada tahun 1915 Jepang mengajukan apa yang disebut Dua Puluh Sam permintaan, yang nantinya akan menjadikan Cina sebagai protektorat Jepang. pemerintahan Beijing menolak beberapa poin permintaan Jepang itu, tetapi tidak dapat bertahan atas kehendak kuat Jepang untuk tetap mempertahankan daerah Shandong dalam penguasaannya. Beijing juga terpaksa mengakui kewenangan Tokyo atas Manchuria selatan dan Mongolia Dalam sebelah timur. Pada tahun 1917, melalui sejumlah komunike rahasia, Inggris, Perancis, dan Itali membenarkan klaim Jepang tersebut dengan maksud agar Jcpang mau melakukan serangan taut terhadap Jerman. Pada tahun 1917 Cina menyatakan perang kepada Jerman dengan harapan agar provinsi-provinsinya yang hilang (berada di bawah kontrol Jep ang) dapat kembali. Namun demikian, pada tahun 1918 pemerintahan Beijing menandatangani sebuah kesepakatan rahasia dengan Jepang yang pada intinya berupa pengakuan terhadap klaim Jepang atas Shandong. Ketika konferensi perdamaian Paris 1919 menegaskan klaim tersebut sehingga dengan sendirinya `pengkhianatan' Cina terbuka luas, reaksi internal pecah. Pada tanggal 4 Mei 1919 para mahasiswa mengadakan demonstrasi besar-besaran menentang pemerintahan Beijing dan Jepang. Dengan semangat politik aktivis mahasiswa dan intelektual reformis bergabung membentuk gerakan massal kebangkitan nasional yang kemudian dikenal scbagai Gerakan 4 Mei Lingkungan dan suasana intelektual yang melingkupi lahirnya Gerakan 4 Mei dikenal sebagai Gerakan Kebudayaan Baru, yang berlangsung dari tahun 1917 sampai dengan Demonstrasi mahasiswa 4 Mei 1919 adalah poin tertinggi Gerakan Kebudayaan Baru (dua terma ini dapat saling menggantikan satu sama lain). Para mahasiswa kembali dari luar negeri untuk kemudian menerapkan teori-teori sosial dan politik dalam cara yang bervariasi, mulai dari pem-barat-an Cina sampai dengan sosialisme yang kelak akan diadopsi oleh penguasa komunis Cina. Gerakan Empat Mei membantu bangkitnya kembali upaya-upaya revolusioner kaum republikan. Pada tahun 1917 Sun Yat-sen menjadi komandan tentara musuh pemerintahan militer di Guangzhou dan bekerja sama dengan beberapa panglima

3 perang selatan. Di bulan Oktober 1919 Sun mendirikan kembali Guomindang untuk melawan pemerintahan Beijing. Yang terakhir ini, di bawah kekuasaan para panglima perang, tetap mempertahankan legitimasi dan hubungannya dengan Barat. Pada tahun 1921 Sun diangkat menjadi presiden pemerintahan selatan. Dia menghabiskan waktu-waktu terakhirnya dengan mencoba mengkonsolidasikan rezimnya dan mencapai kesatuan utara. Upayanya untuk memperoleh bantuan dari negara-negara demokrasi Barat ditolak sehingga kemudian ia harus berpaling ke Uni Soviet yang bare saja mengalami revolusi besar. Soviet berusaha menjadi teman kaum revolusioner Cina dengan menawarkan serangan yang brutal terhadap cirnperialisme Barat'. Namun demi kepantasan politik, Soviet melancarkan politik ganda yang mendukung baik Sun maupun Partai Komunis Cina (PKC) yang baru didirikan. Soviet mengharapkan adanya konsolidasi antara keduanya, namun juga siap bila hams memenangkan salah satu pihak. Dalam konteks inilah perebutan kekuasaan di Cina dimulai antara kaum Nasionalis melawan kaum Komunis. Di tahun 1922 aliansi Guomindang dan para panglima perang di Guangzhou pecah, dan Sun melarikan diri ke Shanghai. Sun kemudian memandang perlunya mendapatkan bantuan Soviet demi pergerakannya. Di tahun 1923 sebuah kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh Sun dan perwakilan Soviet di Shanghai menyetujui bantuan Soviet bagi unifikasi nasional Cina. Para penasihat Soviet yang paling terkemuka dan mereka adalah agen Komintern Mikhail Borodin mulai berdatangan ke Cina pada tahun 1923 untuk membantu reorganisasi dan konsolidasi Guomindang sesuai dengan garis Partai Komunis Uni Soviet (PKUS). PKC diinstruksikan oleh Komintem untuk be kerja sama dengan Guomindang, bahkan anggota PKC dibolehkan bergabung dengan Guomindang dengan tetap mempertahankan identitas partai mereka. PKC masih merupakan partai kecil waktu itu; anggotanya hanya berjumlah 300 orang di tahun 1923 dan 1500 orang pada tahun Sementara itu, pada tahun 1922 Guomindang telah mempunyai 150 ribu anggota. penasihat Soviet juga membantu kaum Nasionalis membentuk sebuah lembaga politik untuk melatih para propagandis dalam teknik-teknik mobilisasi yang luas. Pada tahun 1923 Guornindang mengirim Chiang Kai-shek (Jiang Jeishi dalam pinyin), salah satu letnan Sun dari masa Tongmeng Hui, untuk belajar studi milker dan politik selama beberapa bulan di Moskow. Setelah Chiang kembali pada akhir tahun 1923, ia turut ambil bagian dalam pendirian Akademi Militer Whampoa (Huangpu) di luar kota Guangzhou, yang juga menjadi tempat kedudukan

4 pemerintah di bawah aliansi Guomindang dan PKC. Pada tahun 1924 Chiang menjadi kepala akademi dan mulai membangun keunggulan untuk kemudian menggantikan Sun sebagai ketua Guomindang dan pemersatu seluruh Cina di bawah pemerintahan nasionalis sayap kanan. Sun Yat-sen meninggal karena kanker pada bulan Maret 1925 di Beijing, namun gerakan Nasionalis yang didirikannya telah memperoleh momentum yang baik. Selama muslin panas 1925, Chiang selaku komandan Tentara Revolusioner Nasional menjalankan Ekspedisi Utara melawan para panglima perang utara. Dalam sembilan bulan, setengah wilayah Cina telah berhasil dikuasai kaum Nasionalis. Namun, di awal tahun 1926 Guomindang terpecah menjadi faksi sayap kid dan sayap kanan; belum lagi blok Komunis di dalamnya juga berkembang. Di bulan Maret 1926, setelah menggagalkan usaha penculikan terhadap dirinya, Chiang secara kasar mengusir para penasihat Sovietnya, membatasi partisipasi anggota PKC di kepemimpinan puncak, dan muncul sebagai pemimpin terkemuka Guomindang. Uni Soviet, yang masih berharap dapat mencegah perselisihan antara Chiang dan PKC, memerintahkan aktivis-aktivis bawah tanah Komunis untuk turut serta memfasilitasi Ekspedisi Utara, yang terns dilanjutkan oleh Chiang dari Guangzhou pada Juli Di awal tahun 1927 permusuhan Guomindang dan PKC mengarah pada perpecahan kaum revolusioner. PKC dan faksi sayap kid Guomindang telah memutuskan untuk memindahkan kedudukan pemerintahan Nasionalis dad Guangzhou ke Wuhan. Namun Chiang, yang Ekspedisi Utara-nya terbukti berhasil, merapatkan barisan untuk menghancurkan aparat PKC Shanghai dan membentuk suatu pemerintahan yang antikomunis di Nanjing pada bulan April Dengan kejadian ini maka ada tiga ibukota di Cina: rezim panglima perang yang mendapatkan pengakuan internasional di Beijing, rezim Komunis dan sayap kid Guomindang di Wuhan, dan rezim militer-sipil sayap kanan di Nanjing. Nanjing tetap menjadi ibukota Nasionalis sampai dengan dekade bedkutnya. Usaha Komintern tampaknya mengalami kegagalan. Sebuah kebijakan bare kemudian dibuat dengan menyeru PKC untuk menggerakkan huru-hara di daerah perkotaan maupun pedesaan sebagai persiapan untuk naiknya sebuah gerakan revolusi. Usahausaha yang dijalankan kaum Komunis untuk mengambil alih kotakota seperti Nanchang, Changsa, Shantou, dan Guangzhou serta pcmberontakan bersenjata para petani di Provinsi f lunan dikenal sebagai Pemberontakan Panen Musim Gugur ternyata ternyata tidak berhasil. pemberontakan Panen Musim

5 Gugur ini dipimpin oleh Mao Zedong ( ) yang kelak menjadi ketua PKC, kepala negara Republik Rakyat Cina (RRC), dan tokoh terbesar sepanjang sejarah Cina Komunis. Mao sendiri berasal dari keluarga petani dan salah satu pendiri PKC. Di pertengahan tahun 1927, kaum Komunis berada pada kesulitan. Mereka dikeluarkan dari Wuhan oleh sekutu sayap kin Guomindang, yang kemudian dijatuhkan oleh sebuah rezim militer. Pada tahun 1928 seluruh Cina dapat dikatakan telah berada di bawah kontrol Chiang, dan pemerintahan Nanjing segera menerima pengakuan internasional sebagai satu-satunya pemerintah Cina yang sah. Pemerintah Nasionalis kemudian mengumumkan bahwa berkenaan dengan rumusan Sun Yat-sen tentang tiga tahap revolusi unifikasi militer, perwalian politik, dan demokrasi konstitusional Cina telah mencapai akhir tahap pertama dan akan memulai yang kedua di bawah arahan Guomindang. Dekade adalah masa-masa konsolidasi dan kemajuan Guomindang. Beberapa konsesi dan hak istimewa bagi orang asing lalu diperingan melalui diplomasi. pemerintah bertindak dengan penuh semangat untuk memodernkan sistem hukum, menstabilkan harga, mengangsur utang, memperbaiki sistem perbankan dan mata uang, membangun jalan kereta api dan jalan raya, mengembangkan fasilitas-fasilitas kesehatan publik, membuat undang-undang antinarkotik, serta memperbesar produksi industri dan pertanian. I,angkah penting juga dijalankan di bidang pendidikan, di antaranya program untuk mempopulerkan bahasa nasional dan mengatasi perbedaan dialek, dengn tujuan membantu usaha menyatukan masyarakat Cina. pengadaan fasilitas-fasilitas komunikasi yang lugs mendorong lebih jauh perasaan bersatu dan bangga orang-orang Cina. 2. Bangkitnya Kaum Komunis, Perang Cina-Jepang, dan Berdirinya RRC Komunisme sebenarnya sudah dikenal di Cina sejak Perang Dunia I, meskipun kurang populer. Baru setelah Revolusi Bolshevik 1917 di Rusia, para intelektual Cina mulai meliriknya. intelektual Cina, yang kecewa terhadap demokrasi Barat yang imperalis, melihat revolusi Lenin sebagai solusi yang relevan bagi Cina. Perkembangan komunisme di Cina berawal dari kelompok studi Marxisme di Universitas Nasional Beijing (Beida) bentukan I.i Dazhao. Anggotanya adalah para mahasiswa, termasuk seorang asisten pustakawan bernama Mao Zedong. Awalnya kelompok studi ini lebih tertarik pada cars melancarkan revolusi daripada teori-teori Marais. Kelompok inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Partai Komunis Cina yang berdiri pada tanggal 1 Juli 1921.

6 Mao Zedong, yang telah menjadi seorang Marais saat munculnya Gerakan 4 Mei, memiliki keyakinan sangat besar akan potensi revolusioner kaum petani. Dia mengusulkan agar revolusi di Cina lebih berpusat pada mereka ketimbang kaum proletar urban sebagaimana disarankan oleh teoritisi Marxis-Leninis ortodoks. Terlepas dari kegagalan Pemberontakan Panen 1927, Mao terus bekerja di antara para petani Hunan. Tanpa takut akan sanksi dan pusat PKC di Shanghai, Mao mulai mendirikan sejumlah soviet (pemerintahan lokal yang diatur kaum Komunis) berbasis-petani sepanjang perbatasan provinsi-provinsi Hunan dan Jiangxi. Dalam kolaborasinya bersama komandan militer Zhu De ( ), Mao mengubah petani lokal menjadi sebuah kekuatan gerilya. Pada musim dingin , tentara gabungan "pekerja dan petani" ini telah memiliki sepuluh ribu anggota pasukan. Prestise Mao semakin kokoh setelah gagalnya pemberontakanpemberontakan urban yang diarahkan oleh Komintern. Di akhir tahun 1931 is memproklamasikan berdirinya Republik Soviet Cina di provinsi Jiangxi. Politbiro PKC yang berorientasi Soviet datang ke Jiangxi atas undangan Mao, namun dengan maksud tersembunyi membongkar kepengurusannya. Usaha ini tidak berhasil karena Mao, yang telah menjadi anggota Politbiro PKC, ternyata terlalu licin untuk dipegang. Pada awal dekade 1930-an, di tengahtengah penentangan Politbiro terhadap kebijakan militer dan pertanian Mao serta kampanye penghancuran yang dilancarkan tentara Chiang Kai-shek kepada Tentara Merah, Mao semakin mendapatkan kontrol yang besar atas gerakan komunis Cina. Kisah sejarah Long March Tentara Merah dan para pendukungnya yang dimulai pada bulan Oktober 1934 telah menorehkan tints emas bagi Mao dalam sejarah komunis Cina dan kelak RRC. Dipaksa untuk mengevakuasi kamp-kamp dan rumah-rumah mereka, tentara Komunis bersama para pemimpin pemerintah, pemimpin dan fungsionaris partai yang kescmuanya berjumlah sekitar seratus ribu orang (dari jumlah ini hanya ada 35 wanita, yaitu istri -istri para pemimpin tinggi) melakukan perjalanan bersejarah sejauh km, melalui sebelas provinsi, delapan belas pegunungan, dan 24 sungai di barat daya dan barat laut Cina. Selama Long March ini, Mao akhirnya memperoleh komando atas PKC tanpa penentangan; hal yang kemudian membuat Mao bebas menggusur semua musuhnya dalam partai dan menyusun strategi gerilya. Sebagai tujuan akhir perjalanan itu, Mao memilih bagian selatan provinsi Shaanxi. Pada bulan Oktober 1935 tibalah di tempat akhir itu mereka yang masih selamat: 8000 orang dan tempat awal

7 Jiangxi, dan dari daerah lainnya yang bergabung sepanjang perjalanan. Kaum Komunis kemudian mendirikan markas besar di Yan'an dan tumbuh dengan cepat selama sepuluh tahun berikutnya. pertumbuhan ini didukung oleh faktor gabungan keadaan internal dan eksternal, dengan agresi militer Jepang mungkin sebagai faktor yang paling penting. Konflik dengan Jepang, yang terns berlanjut sejak tahun 1930-an sampai dengan berakhirnya Perang Dunia II, adalah kekuatan lain yang akan meruntuhkan pemerintahan Nasionalis. Hanya sedikit orang Cina yang memiliki kesan tentang apa yang diinginkan Jepang dari Cina. Ketiadaan sumber daya alam dan tekanan populasi yang terus bertambah membuat Jepang mendirikan kerajaan Manchuria pada bulan September 1931 dan mendudukkan bekas kaisar Qing Pu Yi sebagai kepala rezim boneka di Manchukuo pada tahun Hilangnya Manchuria, berikut potensi besarnya bagi pembangunan industri (kh ususnya industri perang), merupakan pukulan terhadap ekonomi Nasionalis. Liga Bangsa-Bangsa, yang dibentuk pada akhir Perang Dunia I, tidak mampu bertindak menghadapi tantangan Jepang. Jepang mulai masuk ke Cina dari selatan Tembok Besar hingga Cina utara dan provinsi-provinsi di daerah pantai. Kegeraman orangorang Cina terhadap Jepang tidak terperikan. Mereka juga marsh kepada pemerintahan Guomindang yang saat itu lebih memusatkan perhatiannya pada kampanye antikomunis ketimbang melawan Jepang. Pentingnya "kesatuan internal untuk menghadapi bahaya eksternal" mulai ditekankan pada bulan Desember 1931 ketika tentara Nasionalis yang diusir dari Manchuria oleh Jepang memberontak di Xi'an. Pemberontak menyekap Chiang Kai-shek dengan paksa selama beberapa hari sampai akhirnya is setuju untuk menangguhkan perlawanan terhadap kekuatan Komunis di Cina barat Taut dan memberikan kewenangan sekaligus kewajiban kepada unit-unit komunis untuk bertempur dalam sebuah kekuatan besar anti- Jepang. Perlawanan bangsa Cina kian mengeras setclah 7 Juni 1937 ketika sebuah bentrokan antara tentara Cina dan Jepang terjadi di luar kota Beijing, yang kemudian diberi nama baru Beiping, dckat Jembatan Marco Polo. pertempuran ini tidak saja menandai dimulainya perang tcrbuka (walau tidak pernah dinyatakan) antara Cina dan Jepang, tetapi juga menyegerakan pembentukan secara resmi front persatuan Guomindang dan PKC untuk kali yang kedua. Kolaborasi keduanya memberikan pengaruh yang sangat penting bagi PKC yang saat itu dalam keadaan terkepung. Meskipun demikian, ketidakpercayaan antara kedua pihak hampir tidak

8 dapat ditutup-tutupi. Terlepas dari kedudukan Jepang yang kokoh di Cina utara, daerah pantai, dan lcmbah Chiang Jiang yang kaya di Cina tengah, aliansi Guomindang-PKC yang rapuh ini mulai pecah pada akhir tahun Setelah tahun 1940, konflik antara Nasionalis dan Komunis lebih sering terjadi di daerah-daerah yang tidak dikuasai Jepang. Kaum Komunis memperluas pengaruh mereka melalui organisasi massa, reformasi administratif, dan aturan-aturan reformasi tanah dan pajak yang menguntungkan petani; sementara kaum Nasionalis berusaha menetralkan penyebaran pengaruh Komunis. Di Yan'an dan "daerah-daerah yang dibebaskan" lainnya, Mao berhasil menerapkan Marxisme-Leninisme scsuai dcngan kondisi Cina. Dia mengajari kader partai untuk memimpin massa dengan tinggal dan bekerja dengan mereka, memakan makanan mereka, dan berpikir dengan cara pikir mereka. Tentara Merah memperkuat kesan bahwa perang gerilya dilaksanakan untuk membela rakyat. Tentara Komunis dapat beradaptasi dengan kondisi peperangan yang berubah-ubah dan segera menjadi sebuah kekuatan perang yang berpengalaman. Mao juga memulai persiapan pembentukan sebuah Cina baru. Di tahun 1940 dia menggariskan program Komunis Cina untuk mengambil alih kekuasaan. Ajaranajarannya menjadi prinsip utama doktrin PKC yang kemudian diformalkan sebagai pemikiran Mao Zedong atau Maoisme. Dengan kerja propaganda dan organisasional yang terlatih, PKC berhasil meningkatkan jumlah anggota mereka dari 100 ribu pada tahun 1937 menjadi 1,2 juta pada tahun Di tahun 1945 Cina bangkit dan perang sebagai sebuah kekuatan militer, tetapi sebenarnya secara ekonomi lemah dan berada di ambang perang saudara. Ekonomi melemah dan diperburuk oleh keperluan militer menghadapi perang melawan orang asing dan pemberontakan internal, oleh inflasi yang mcmbumbung, serta oleh pencatutan, spekulasi, dan penimbunan barang yang dilakukan kaum Nasionalis. Kelaparan terjadi di mana-mana, jutaan orang kehilangan tempat tinggal karena banjir dan kondisi alam yang tidak menentu di banyak bagian Cina. Situasi ini lebih jauh diperumit oleh sebuah kesepakatan Sekutu di Konferensi Yalta pada bulan Februari 1945 yang membolehkan masuknya tentara Soviet ke Manchuria untuk mengakhiri peperangan dengan Jepang. Meskipun Cina tidak datang ke Yalta, mereka telah dihubungi dan setuju akan masuknya tentara Soviet itu dengan keyakinan bahwa Uni Soviet hanya akan berunding dengan pemerintahan Nasionalis. Sesudah perang, sebagai bagian dari persetujuan Yalta Soviet membongkar dan memindahkan lebih dari setengah peralatan-peralatan industri

9 yang ditinggalkan oleh Jepang di Manchuria. Kehadiran Soviet di Cina timur Taut memungkinkan kaum Komunis bergerak cukup leluasa untuk mempersenjatai diri dengan peralatan yang discrahkan oleh tentara-tentara Jepang. Ketika Cina hams menghadapi Jepang, PKC dan Guomindang beraliansi kernbali melalui Perjanjian Xian. Perang saudara sementara berhenti dan komunis memanfaatkan keadaan ini untuk membangun basis. Anggotanya terus bertambah, terutama dari para petani dan pelajar. Namun, pertikaian PKC dengan Guomindang kembali pecah setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada tahun 1945, sementara Amerika Serikat sebagai pemimpin pihak Sekutu gagal menengahi masalah di Cina. Setelah kembali terjadi perang saudara selama empat tahun, akhirnya PKC berhasil menggulingkan Guomindang. Pada tanggal 1 Oktober 1949 Mao Zedong memproklamasikan berdirinya Republik Rakyat Cina yang beribukotakan Beijing. Pemikiran Mao Zedong Mao Zedong lahir pada tahun 1893 dari kelas menengah keluarga petani di Shaoshan, provinsi Hunan, Cina Tengah. Ia mulai tertarik pada revolusi dan aktivitas Sun Yatsen pada tahun 1912 ketika ia pindah ke ibukota Propinsi Changsha. Setelah kemudian pindah ke Beijing, Mao mulai bergabung dengan kelompok studi Marxis di bawah bimbingan Li Dazhao, pendiri gerakan komunis Cina. Mao benarbenar menjadi seorang Marxis pada sekitar tahun Sebagai pemula ia sudah dikirim ke pertemuan PKC tahun Sekitar tahun-tahun ia sudah menjadi pengikut setia komunis Cina sesuai dengan petunjuk Komintern. Dan tahun 1927 hingga 1935, Mao mulai membentuk gerakan yang komunisme yang berbeda dengan didasarkan pada dukungan petani. Untuk memperoleh dukungan dari kaum petani dan juga buruh, Mao mau berpenampilan dan bekerja seperti mereka. Kematangannya sebagai murid MarxisLeninis ditempa melalui perumusan teori perang gerilya selama tahun dan melalui sumbangannya yang amat besar atas perkembangan ideologi komunis Cina. Berikut beberapa pcmikiran Mao yang memberi ciri khusus kepada komunisme Cina. Petani sebagai Dasar Revolusi Kaum petani oleh Mao dijadikan sebagai barisan depan revolusi. Hal ini diajukan Mao walaupun pada scat itu (1927) PKC didominasi Komintern. Tujuan gerilya Mao sekitar tahun-tahun adalah memobilisasi kaum petani ke

10 dalam suatu kekuatan revolusi yang besar bagi PKC dalam usahanya mendapatkan kontrol terhadap negara. Mao adalah Marxis-Leninis ortodoks pertama yang menganjurkan digunakannya kaum petani sebagai basis utama kekuatan PKC. Ia menganjurkan hal itu ketika kepimpinan PKC bertekad mengabdikan partai pada golongan proletar urban. Pengandalan petani sebagai barisan depan dan basis revolusi mungkin menyangsikan dan tidak konseptual, tetapi ide ini dianggap lebih merupakan strategi revolusi praktis yang efektif berdasarkan pengalaman. Garis Massa dan Populasi Filosofi politik Mao adalah konsep "dari massa, untuk massa", atau lebih dikenal sebagai `garis massa'. Konsep `garis massa' menetapkan bahwa suatu kebijakan adalah baik jika ide-ide kebijakan tersebut berasal pertama kali dan massa kaum petani dan buruh serta hanya jika kepentingan dan keincinan mereka diperhitungkan dan diwujudkan dalam kebijakan dimaksud. Konsep `garis massa' ini diterapkan melalui beberapa tahap, yang dijelaskan oleh John W. Lewis sebagai perception (kader mendaftar berbagai keincinan dan pandangan massa yang masih terpisah dan tidak sistematis), summarisation (kader mempelajari ide ide tersebut dan membuatnya menjadi sistematis dalam bentuk ringkasan untuk kemudian melaporkannya ke penguasa yang lebih tinggi), authorkation (kekuasaan yang lebih tinggi membuat komentar atau memberikan perintah berdasarkan ide-ide sistematis tersebut), dan implementation (pengembalian kebijakan itu kepada massa). Menurut Mao, setelah massa melakukan proses penahapan pendidikan dan penanaman ideide tersebut, maka massa akan merasa terikat dengannya dan kemudian merealisasikannya melalui tindakan-tindakan yang nyata. Massa dianggap belum terikat benar dengan ide-ide tersebut apabila proses penahapan di atas belum diulang beberapa kali. Konsep 'gratis massa' yang diformulasikan pada tahun 1930-an adalah metode yang sangat efektif untuk menggalang dukungan massa. Upaya untuk mempertahankan dukungan massa menuntut adanya proses pendidikan, pemahaman, dan sating mendukung antara pemimpin dan massa secara bersamasama. Syarat ini diperlukan demi kelanggengan dialog antara pemimpin dan yang dipimpin. Untuk melalui berbagai tahap dari proses `garis massa', massa diberi cukup kesempatan guna berpatisipasi dalam proses pembuatan keputusan. `Garis massa' didasarkan pada teori populisme Mao yang berakar pada pernyataan yang jelas bahwa simple people kaum petani dan buruh memiliki nilai kebaikan dan

11 kebajikan. Mao sependapat dengan Li Dazhao yang menyatakan bahwa manusia akan menjadi lebih humanis apabila is lebih mendekatkan dirinya pada tanah air. Kampanye-kampanye massa dan kelompok studi dikembangkan untuk mengenalkan konsep `garis massa', yang dalam istilah James Townsend disebut sebagai "institusi utama populisme Mao". Dihubungkan dengan `garis massa', maka tradisi intelektual manusia, yaitu ketekunan, bekerja keras, dan mandiri, harus ditanamkan ke dalam pemikiran rakyat Cina yang miskin, yang potensinya dihambat oleh ketidakpedulian dan takhayul selama berabad-abad. Ide Mao tersebut disampaikan dengan tujuan untuk menegaskan pentingnya kepercayaan manusia pada kekuatan, keyakinan, dan kemampuannya sendiri hal-hal hal-hal yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas revolusi membangun masyarakat baru. Demonstrasi Pengawal Merah (Hung Wei Ping) dan poster besar selama Revolusi Kebudayaan adalah suatu aplikasi menarik dari konsep `garis massa'. Teori dan Praktek "Kits seharusnya tidak hanya mempelajari kata-kata Marx dan Lenin, tetapi juga mempelajari pendirian dan pendekatan mereka dalam memandang masalah dan memecahkannya", demikian Mao dalam sebuah esai teoritiknya pada tahun Dia juga mengingatkan bahwa teori tidak berharga jika tidak melibatkan praktek. Pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari praktek karena permulaan pengetahuan adalah pengalaman. Teori harus merupakan subjek dari modifikasi yang disebabkan oleh perubahanperubahan yang terjadi dan pengalaman yang mengantarkan seseorang masuk dalam situasi yang nyata. Sebuah contoh aplikasi teori dan praktek dapat dilihat dalam pendidikan bangsa Cina selama dekade 1950-an dan Revolusi Kebudayaan, ketika para siswa membagi waktu mereka untuk bekerja dan belajar di daerah pedcsaan. Hal penting yang mcndasari risalah Mao adalah anggapannya bahwa seseorang dapat menemukan pengetahuan dan kebenaran hanya melalui praktek, yang telah menjadi bagian integral dari teori atau konsep pengetahuan. jika pengetahuan berasal dari praktek, seperti yang dikemukakan oleh Mao, maka praktek berarti aksi atau paling tidak, sebuah orientasi menuju aksi.

12 Kontradiksi Teori Mao tentang `Kontradiksi' dimulai dengan pernyataannya bahwa masyarakat selalu dipenuhi oleh kontradiksi-kontradiksi: antara kehidupan-kematian, matahari-bulan, dan scbagainya. Mengacu pada teori Marx, Mao menyebutkan bahwa semua konflik merupakan konflik kelas antarkelompok sosial: yang sebelumnya pada masa sosialis antara kaum petani dengan tuan tanah, sekarang antara kaum proletar dengan borjuis. kaum petani dengan tuan tanah, sekarang antara kaum proletar dengan borjuis. Mao mungkin telah dipengaruhi oleh konsep tradisional bangsa Cina yin : yang. Gagasan bahwa konflik dan perubahan merupakan hal yang biasa dalam suatu revolusi dijadikan bahan pertimbangan inti dan pemikiran Mao Zedong tentang `kontradiksi'. Mao merasa bahwa kontradiksi yang saling mempengaruhi akan tetap berlanjut meskipun masyarakat sosialis telah tercapai. Pada tahun 1957, Mao mengatakan bahwa tidak satu pun negara sosialis, termasuk Cina dan Uni Soviet, dapat lebih mementingkan kontradiksi-kontradiksi kelas sosial dengan melupakan perjuangan kelas. Pada tahun itu Mao menjelaskan bahwa ada dua jenis kontradiksi, yaitu kontradiksi antagonistik antara diri kita sendiri dengan lawan dalam hal ideologi dan politik dan kontradiksi nonantagonistik antara majikan dan buruh atau antara kader dan massa. Karena ada dua jenis kontradiksi yang berbeda ini, Mao menyusun dua metode yang berbeda Pula untuk memecahkan konflik. Untuk kontradiksi antagonistik, diktator proletar harus menekan elemenelemen reaksioncr dalam masyarakat; tetapi untuk kontradiksi nonantagonistik, sebuah proses yang berlangsung antara perjuangan dan kritik hams diusahakan terus untuk meningkatkan kesadaran serta memperbaiki pemikiran dan sikap mereka yang salah. Sasaran pokok dari perjuangan dan kritik adalah memproletariatkan pemikiran dan sikap setiap diri individu, ridak peduli apa Tatar belakang ekonomi yang dimiliki. Mao juga mendefinisikan beberapa kontradiksi nonantagonistik utama yang hams dipecahkan Cina, yaitu masalah yang muncul dari hubungan-hubungan antara industri berat dan pertanian, antara wewenang pusat dan daerah, antara kota dan pedesaan, serta antara kaum minoritas dan orang orang Han. Mao kemudian menjelaskan bahwa harus selalu ada yang dijadikan konflik dan perjuangan untuk memecahkan masalah dalam partai. Jika dalam partai tidak ada kontradiksi dan perjuangan ideologi untuk memecahkannya, maka kehidupan partai akan berakhir. Perselisihan dalam partai, yang menimpa partai sejak 1930-an, biasanya diselesaikan dengan semacam (kampanye pembetulan' (hengfang

13 yundong). Tetapi jika kontradiksi dalam partai begitu keras sehingga mcnyebabkan perpecahan pendapat yang serius di antara anggota Politbiro, maka pemecahan harus ditempuh melalui beberapa jenis kampanye massa. Revolusi Kebudayaan dipandang sebagai `kampanye pembetulan' dan juga sebagai kampanye massa untuk perjuangan kelas dalam menyelesaikan kontradiksi antara kaum proletar dan borjuis. Menurut baik Marx maupun Mao, konstruksi dari masyarakat sosialis yang menyeluruh menuntut adanya transformasi suprastruktur dalam kebudayaan, adat, dan kebiasaan untuk menghapuskan kontradiksi antara kelompok proletar dan individu borjuis. Revolusi Permanen Konscp Mao tentang revolusi permanen merupakan campuran dari sistem anarki, konsep Trotsky, dan paham `petualangan'. Konsep revolusi permanen ini berbeda dengan teori dasar Trotsky. Bila Trotsky hanya menerangkan transisi dari demokrasi menuju tingkatan revolusi sosialis, maka Mao menjelaskan tentang adanya pemisahan tingkat transformasi social, yaitu selang waktu di mana revolusi tetap dipertahankan guna melemahkan pcngaruh borjuisme dan membangun kembali suprastruktur. Menurut Mao, perjuangan masyarakat akan tetap terus berlanjut sampai masyarakat itu mengalami transformasi. Mao lcbih percaya pada politik yang akan mengambil komando terhadap elit dalam memperbaiki garis ideologi. pertentangan harus dipecahkan melalui revolusi. Revolusi menurut Mao pada awalnya ditujukan untuk menyingkirkan orang-orang borjuis, tetapi ketika revolusi terus berlanjut maka revolusi ditujukan untuk menyingkirkan mereka yang menentang revolusi, yaitu kaum pragmatis dan revisions.

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kedaulatan suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana negara tersebut memiliki hubungan bilateral dengan negara lainnya untuk menjalin kerjasama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun 1934-1949 UNIVERSITAS SEBELAS MARET OLEH : Ana Rochayani K 4404012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cina adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Simpulan BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi berjudul Perbandingan pemikiran sosialisme Joseph Stalin dengan Leon Trotsky di Uni Soviet 1924-1929. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Pemikiran Mao Tse Tung Dalam Menanamkan Sosialisme di China Tahun 1935-1976, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi pedagogis sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis

BAB V PENUTUP. Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun , penulis BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian Dampak Nasakom Terhadap Keadaan Politik Indonesia Pada Masa Demokrasi Terpimpin Tahun 1959-1966, penulis menarik kesimpulan bahwa Sukarno sebagi

Lebih terperinci

2015 STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN

2015 STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Negara China secara historis sudah memiliki peradaban yang sangat maju, terbukti dengan munculnya peradaban Huang Ho (Sungai Kuning). Dalam peradaban tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan

BAB V KESIMPULAN. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, terdapat empat hal

Lebih terperinci

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Industri / Inggris Revolusi Perancis Revolusi Bolshevik / Rusia 2 INDUSTRI TERJADI PADA ABAD 18 DAN 19 TEPATNYA

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan PKI lahir sebagai organisasi kepartaian yang memiliki banyak tujuan. Di samping untuk menguasasi politik domestik negara, PKI juga memiliki misi untuk menghapus pengaruh kapitalisme

Lebih terperinci

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN www.bimbinganalumniui.com 1. Perang Dingin a. Perang terbuka antara Blok Barat dan Blok Timur b. Ketegangan antara Blok Barat dalam masa ideologi c. Persaingan militer antara Amerika Uni di Timur Tengah

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena,

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak kemenangan Partai Komunis Cina (PKC) dan berdirinya Republik Rakyat Cina (Cina) pada tahun 1949, Cina secara resmi menggunakan ideologi sosialis-komunis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas

Lebih terperinci

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya. BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.

Lebih terperinci

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan

Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan Mikhail Gorbachev: Uni Soviet dihancurkan oleh pengkhianatan 15 Desember 2016 http://www.bbc.com/indonesia/dunia-38311912 Image captionmikhail Gorbachev, 85 tahun, kini jarang tampil untuk wawancara. Mantan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari hasil penelitian secara keseluruhan yang dilakukan dengan cara studi literatur yang data-datanya diperoleh

Lebih terperinci

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi Rani Apriliani Aditya 6211111049 Hubungan Internasional 2011 Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Apa yang diprediksikan oleh Huntington dalam bukunya Gelombang Demokrasi Ketiga dapat dikatakan benar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis).

BAB I PENDAHULUAN. PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Analisis Masalah PKI merupakan sebuah Partai yang berhaluan Marxisme-Lenisme(Komunis). Partai Komunis Indonesia merupakan partai komunis terbesar ketiga di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik internasional antar dua negara cukup terdengar akrab di telinga kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih terganggu akibat

Lebih terperinci

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD

Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD Resensi buku: Barrington Jr Moore.1967 SOCIAL ORIGINS OF DICTATORSHIP AND DEMOCRACY: LORD AND PEASENT IN THE MAKING OF THE MODERN WORLD 11 Oleh: Sulthan Zainuddin ABSTRAK Dalam bukunya Social Origins of

Lebih terperinci

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.59, 2008 OTONOMI. Pemerintah. Pemilihan. Kepala Daerah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU

Modul ke: Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi Negara. Fakultas MKCU. Finy F. Basarah, M.Si. Program Studi MKCU Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Negara Fakultas MKCU Finy F. Basarah, M.Si Program Studi MKCU Pancasila sebagai Ideologi Negara Pancasila Abstract: Pancasila sebagai Ideologi, dan ideologi

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( ) PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. Mao Zedong( 毛泽东 ) lahir di Shaoshan pada 26 Desember Sejak kecil

BAB 4 PENUTUP. Mao Zedong( 毛泽东 ) lahir di Shaoshan pada 26 Desember Sejak kecil BAB 4 PENUTUP Mao Zedong( 毛泽东 ) lahir di Shaoshan pada 26 Desember 1893. Sejak kecil ia telah mempelajari kitab klasik Cina, seperti Kitab-kitab Klasik Konfusius dan memiliki ketertarikan besar terhadap

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ideologi marxisme pada saat ini telah meninggalkan pemahaman-pemahaman pertentangan antar kelas yang dikemukakan oleh Marx, dan menjadi landasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia Lebih dari dua abad lamanya Negara Rusia tidak pernah jauh dari pusat perpolitikan Iran, baik itu sebagai musuh politik dan terkadang menjadi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian

Lebih terperinci

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 K E L O M P O K 1 A Z I Z A T U L M A R A T I ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 0 0 ) D E V I A N A S E T Y A N I N G S I H ( 1 4 1 4 4 6 0 0 2 1 2 ) N U R U L F I T R I A

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tanggal 22 Agustus 1991, ribuan orang berkumpul memadati lapangan utama kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada diambang kehancuran.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Analisa penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan jawaban awal yang telah dirumuskan. Penelitian ini menjelaskan alasan Venezeula menggunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang

BAB V KESIMPULAN. pemikiran dua tokoh tersebut, tidak bisa kita lepaskan dari kehidupan masa lalunya yang BAB V KESIMPULAN Sutan Sjahrir dan Tan Malaka merupakan dua contoh tokoh nasional yang memberikan segenap tenaga dan pikirannya pada masa kemerdekaan. Kajian terhadap pemikiran dua tokoh tersebut, tidak

Lebih terperinci

Peran Militer dalam Politik Cina

Peran Militer dalam Politik Cina Peran Militer dalam Politik Cina Secara garis besar bab ini akan membicarakan dua hal penting. Pertama, struktur Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) khususnya komando militer di tingkat regional sebagai faktor

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia BAB IV PENUTUP Berdasarkan pemaparan yang telah diberikan pada bab II dan III, maka kita dapat melihat beberapa poin penting: Dalam pandangan Jiang Zemin sebagai Sekretaris Jenderal partai pada tahun 2000,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang perjalanan sejarah RI pernah meletus suatu perlawanan rakyat terhadap pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu

Lebih terperinci

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA

PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA PERAN POLITIK MILITER DI INDONESIA Materi Kuliah Sistem Politik Indonesia [Sri Budi Eko Wardani] Alasan Intervensi Militer dalam Politik FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL 1. Nilai dan orientasi perwira

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

Pembahasan Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

Pembahasan Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA Pembahasan Latihan Soal UM Unair 05 IPS ----------------------------------------------------------------- @ujiantulis.com. Jawab: A Jika 9 habis dibagi 5 maka 9 bilangan genap = salah salah = benar MATEMATIKA

Lebih terperinci

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun.

membuka diri terhadap dunia internasional. Peristiwa ini mengakibatkan kepercayaan Daimyo terhadap kekuasaan Tokugawa menjadi menurun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara di Asia yang pernah menjadi Negara imperialis. Dengan usaha melakukan politik ekspansi ke kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia, Jepang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan dalam menganalisis masalah dalam karya ilmiah ini. Penulis membuat skripsi dengan judul Strategi Mao

Lebih terperinci

Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980

Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980 Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980 http://yinnihuarendeshehuigeming.blogspot.ca/2011/12/wawancara-deng-xiaoping-pada-agustus.html Oriana Fallaci: Akankah potret Ketua Mao akan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN Prosperity Outhority faktor sosial ekonomi politik

BAB IV KESIMPULAN Prosperity Outhority faktor sosial ekonomi politik BAB IV KESIMPULAN Setelah melakukan beberapa analisa data melalui pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan penelitian ini kedalam beberapa hal pokok untuk menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Cerita Pagi Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Hasan Kurniawan Minggu, 23 Oktober 2016 05:05 WIB http://daerah.sindonews.com/read/1149282/29/dokumen-supardjo-mengungkap-kegagalan-gerakan-30-september-1965-1477110699

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah nasional Indonesia tidak lepas dari pemerintahan Soekarno dan Soeharto, seperti yang kita ketahui dua figur tersebut pernah menjadi presiden Republik Indonesia.

Lebih terperinci

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu.

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu. BAB 5 KESIMPULAN Pembebasan Prancis merupakan sebuah proses yang terdiri dalam 3 tahap. Tahap pertama adalah penyerangan ke Normandie yang memungkinkan Sekutu mendirikan pangkalan untuk mengatur pembebasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Aung San Suu Kyi Dalam Memperjuangkan Demokrasi di Myanmar tahun 1988-2010. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010. BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1952 Jepang mulai menata kembali kehidupan politiknya setelah tentara Amerika Serikat mulai menduduki Jepang pada tanggal 2 September 1945 karena

Lebih terperinci

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA

TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA TERBENTUKNYA GAM DAN RMS SEBAGAI BUKTI LEMAHNYA PENERAPAN PANCASILA Oleh: NAMA : AGUNG CHRISNA NUGROHO NIM : 11.02.7990 KELOMPOK :A PROGRAM STUDI : DIPLOMA 3 JURUSAN DOSEN : MANAJEMEN INFORMATIKA : Drs.

Lebih terperinci

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia

Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia Sejarah umum - kelas XII BAB 9 Revolusi perancis. Revolusi Amerika, Revolusi Rusia, dan Indonesia KEADAAN RUSIA SEBELUM REVOLUSI 1917 Tahun Pemimpin Politik Sosial Ekonomi Even Dampak (1894-1917) Tsar

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B BAB V KESIMPULAN Jepang menjadi lumpuh akibat dari kekalahanya pada perang dunia ke dua. Namun, nampaknya karena kondisi politik internasional yang berkembang saat itu, menjadikan pemerintah pendudukan

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Vietnam merupakan salah satu negara yang ada di Asia Tenggara yang memiliki sejarah panjang dalam usaha meraih dan mempertahankan kemerdekaannya.

Lebih terperinci

Resolusi yang diadopsi tanpa mengacu pada komite Pertanyaan dipertimbangkan oleh Dewan Keamanan pada pertemuan 749 dan750, yang diselenggarakan pada 30 Oktober 1956 Resolusi 997 (ES-I) Majelis Umum, Memperhatikan

Lebih terperinci

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Ebook dan Support CPNS   Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com: SEJARAH NASIONAL INDONESIA 1. Tanam paksa yang diterapkan pemerintah colonial Belanda pada abad ke-19 di Indonesia merupakan perwujudan dari A. Dehumanisasi masyarakat Jawa B. Bekerjasama dengan Belanda

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pertanyaan penelitian pada Bab I penelitian ini dan dihubungkan dengan kerangka pemikiran yang ada, maka kesimpulan yang diambil dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia 101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan

Lebih terperinci

PERANG SAUDARA DI RUSIA

PERANG SAUDARA DI RUSIA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada tahun 1917, Rusia mengalami sebuah peristiwa yang menandai munculnya sebuah pemerintahan baru yang berbentuk Republik Sosialis. Peristiwa itu yakni

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi

BAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pecahnya Uni Soviet telah meninggalkan berbagai permasalahan dibekas wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi pasca jatuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan 122 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan analisis pembahasan dalam penelitian pemikiran Musso dan Aidit tentang komunisme di Indonesia, maka penulis menyusun kesimpulan. Adapun Kesimpulan yang dapat ditarik adalah

Lebih terperinci

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil Perjanjian Komisi Meja Bundar antara Indonesia dengan Belanda pada tahun 1949 masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

A. Pengertian Orde Lama

A. Pengertian Orde Lama A. Pengertian Orde Lama Orde lama adalah sebuah sebutan yang ditujukan bagi Indonesia di bawah kepemimpinan presiden Soekarno. Soekarno memerintah Indonesia dimulai sejak tahun 1945-1968. Pada periode

Lebih terperinci

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975 1 K-143 Konvensi Pekerja Migran (Ketentuan Tambahan), 1975 2 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan PBB yang

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

Eropa Pasca Perang Dingin.

Eropa Pasca Perang Dingin. Eropa Pasca Perang Dingin sudrajat@uny.ac.id/ Konstelasi Politik Global Runtuhnya Uni Soviet mengubah peta politik dunia dari bipolar menjadi multipolar. Amerika Serikat menjadi polisi dunia yang berusaha

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN Dewi Triwahyuni International Relation Department, UNIKOM 2013 Backgroud History 1950an 1980an Hubungan internasional di Asia Tenggara pada

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( ) TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT (1949-1950) DOSEN PEMBIMBING : ARI WIBOWO,M.Pd Disusun Oleh : Rizma Alifatin (176) Kurnia Widyastanti (189) Riana Asti F (213) M. Nurul Saeful (201) Kelas : A5-14

Lebih terperinci