KONFLIK INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM KUDETA MILITER MESIR Studi Kasus: Double Standard Policy Amerika Serikat Terhadap Demokratisasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONFLIK INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM KUDETA MILITER MESIR Studi Kasus: Double Standard Policy Amerika Serikat Terhadap Demokratisasi"

Transkripsi

1 KONFLIK INTERNAL DAN EKSTERNAL DALAM KUDETA MILITER MESIR Studi Kasus: Double Standard Policy Amerika Serikat Terhadap Demokratisasi Yasinta Dewi *1 ABSTRACT The process of the coup d etat in the Muhammad Mursi period and United States (US) double standard related to democratization are the main discussion in this research. Writer is interested to discuss this matters because of the transition of Egypt s democracy ended with conflict in the country itself. This fluctuation also gives impact to the other countries, such as Indonesia. Military and Muslim Brotherhood have role in the coup. The US also has an involvement with the support to the military and the opposition. The US involvement clashes with its foreign policy related to democracy. US is a country which pioneered democracy in the Arab Spring. Within this research, approaches that will be used are realism, domino theory, conflict theory, military coup concept, double standard, foregin policy, and national interest. This research uses two variables, US Double Standard as the first variable, and Egypt Democratization as the second one. The method in this research would be explanative research method and noninteractive types of qualitative research. Data collection technique is earned from literature and interview. The result of this research explains that the military coup against Muhammad Mursi clashes with the certain parties interest. US role in the coup has made Egypt inconsistent with its own foreign policy. US has done double standard in the coup. The US double standard was indeed inseparable with its national interest. Keywords: Military Coup, Democratization, Double Standard Policy, National Interest, Theory of Conflict, Theory of Domino, Realism, Egypt, United States * Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta Telp (0271) dyasinta1812@gmail.com 1

2 PENDAHULUAN Timur Tengah merupakan wilayah yang memiliki peran penting dalam percaturan politik dunia. Timur Tengah telah diakui sebagai kekuatan politik, ekonomi, dan militer.timur Tengah memiliki potensi perekonomian yang besar terutama minyak, seperti yang diketahui minyak merupakan bahan bakar utama dan bahan mentah yang sangat diperlukan dalam peradaban industrial kontemporer. 1 Potensi tersebut menjadi pusat perhatian bagi negara-negara Barat demi mencapai kepentingan nasionalnya. Negara-negara Barat menempatkan posisinya untuk saling menyebarkan pengaruh di wilayah ini. Namun, Timur Tengah sangat rentan dengan konflik karena wilayah ini bukanlah suatu kesatuan yang bulat, melainkan terdiri dari berbagai negara yang kerap kali berselisih satu sama lain baik perbedaan identitas maupun perbedaan sikap terhadap negara-negara Barat. Kondisi ini juga disebabkan adanya keterlibatan pihak asing yang berkaitan dengan kepentingan mereka. Saat ini, wilayah Timur Tengah sedang dilanda gejolak Arab Spring. Gejolak ini menimbulkan sebagian pemimpin turun dari kekuasaan dikarenakan kedikatorannya. Sistem pemerintah yang otoriter telah membendung kebebasan rakyat sehingga menimbulkan rasa kekecewaan dan ketidakpuasan dari mereka. Rasa kecewa tersebut bersamaan dengan adanya gejolak Arab Spring, sehingga peristiwa ini dijadikan momentum yang tepat bagi rakyat untuk menggulingkan para pemimpinnya. Penggulingan tidak hanya dilakukan oleh warga sipil melainkan juga didukung oleh pihak asing seperti, dukungan dari Amerika Serikat. Berkaitan dengan keadaan tersebut, revolusi yang terjadi masa Hosni Mubarak tidak terlepas dari gelombang Arab Spring di Tunisia. Faktanya gelombang Arab Spring yang bermula terjadi di Tunisia telah menjalar sampai ke Mesir. Kondisi ini menjadi acuan bagi rakyat Mesir untuk menumbangkan Husni Mubarak (Hosni Mubarak) yang telah berkuasa selama 30 tahun. Akhirnya, pada 11 Februari 2011 Hosni Mubarak yang berusia 83 tahun mundur dari jabatan Presiden Mesir dan kekuasaan dikendalikan oleh Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (Supreme Council of the Armed Force/ SCAF) 2. Penggulingan yang berlangsung dengan demonstrasi besar-besaran oleh rakyat di Kairo dan beberapa kota lain selama 18 hari, akhirnya berhasil mengulingkan Hosni Mubarak. Setelah penggulingan Hosni Mubarak, Mesir memulai transisi demokrasi dengan dilaksanakannya pemilu yang paling demokratis di Mesir. Hasil pemilihan umum dimenangkan oleh Muhammad Mursi (Mohamed Morsi) dengan meraih 51,73% suara. Muhammad Mursi merupakan calon Presiden dari Partai Kebebasan dan Keadilan (Hizbul Hurriyah wal Adalah) yang termasuk partai bentukan dari blok yang dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin. Meskipun demikian, pemilihan presiden yang telah dilakukan secara demokratis tetap menimbulkan konflik ketika Muhammad Mursi menerapkan Dekrit Presiden 22 November 2012 yang sampai akhirnya terlaksana referendum rancangan konstitusi 3. Sejak terbitnya dekrit hingga pelaksanaan referendum pada tanggal 15 Desember 2012, berbagai peristiwa telah terjadi di Mesir. Gejolak demonstran kerap terjadi di Mesir, bahkan menimbulkan banyak korban dari warga sipil. Selain itu, kondisi ini telah membentuk rakyat Mesir menjadi dua kubu yaitu: kelompok pendukung dan penentang Muhammad Mursi. Gejolak ini juga memancing pihak militer untuk bertindak tegas terhadap Muhammad Mursi karena mereka menganggap bahwa dekrit hanya untuk kepentingan Muhammad Mursi. Selanjutnya, militer melakukan aksinya dengan mengeluarkan 2

3 ulitimatum 48 jam pada 1 Juli 2013 yang dibacakan oleh Kepala Staf Angkatan Bersenjata Jenderal Abdel Fattah el-sisi dengan alasan untuk menyelamatkan negara dari krisis politik. 4 Pada tanggal 3 Juli 2013 militer berhasil menyingkirkan Muhammad Mursi dan menahannya. Sebaliknya, Amerika Serikat seakan tidak bertindak tegas dengan kudeta militer di Mesir. Padahal Mesir merupakan salah satu sekutu terdekat dan terpenting Amerika Serikat di Timur Tengah. Sebelumnya, Amerika Serikat memiliki peran terhadap demokratisasi di Mesir. Amerika Serikat memberikan dukungan terhadap pihak oposisi ketika Hosni Mubarak dilengserkan untuk membentuk sistem pemerintahan yang demokrasi. Amerika Serikat juga turut mendukung pelaksanaan pemilihan umum di Mesir. Terbukti bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat yang diwakili oleh Hillary Clinton pertama kali hadir di Mesir setelah Muhammad Mursi dilantik untuk mendiskusikan kelanjutan hubungan bilateral Amerika Serikat dan Mesir, serta perjanjian damai Israel dan Mesir. 5 Namun, di sisi lain Amerika Serikat tidak mengakui bahwa penggulingan Muhammad Mursi merupakan sebuah kudeta. Amerika Serikat tidak konsisten dalam menerapkan kebijakan luar negerinya sebagai negara pejuang demokrasi dan penerapan hak asasi manusia di penjuru dunia. Amerika Serikat tidak bertindak tegas ketika militer mengkudeta Muhammad Mursi. Faktanya Muhammad Mursi secara sah terpilih sebagai Presiden dalam pemilihan umum yang demokratis. Kudeta militer yang terjadi di Mesir telah menghancurkan makna demokrasi. Selain itu, kudeta tersebut telah menyebabkan banyaknya korban dari warga sipil. Oleh karena itu, sikap Amerika Serikat seakan mengabaikan peristiwa tersebut. Berdasarkan pemaparan ini, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana terjadinya konflik internal dalam kudeta di Mesir dan kaitannya dengan standar ganda Amerika Serikat terhadap demokratisasi?. KERANGKA KONSEPTUAL Berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kerangka dasar yang beranjak pada pandangan realisme dalam Hubungan Internasional. Carr berpendapat bahwa, terdapat konflik kepentingan antar pihak baik antar negara maupun antar masyarakat sehingga akan sangat sulit untuk mengharmonisasikan kepentingan di antara mereka. 6 Berbagai pihak terutama negara memiliki kelebihan masing-masing yang digunakan untuk mempertahankan posisinya di dalam politik dunia. 7 Morgenthau dalam bukunya Politics Among Nations: The Struggle For Power and Peace mengungkapkan bahwa aktivitas hubungan internasional adalah berkaca dari sifat dasar manusia. Bagi Morgenthau, sifat dasar manusia adalah buruk yakni egois mementingkan kepentingan pribadinya dan cenderung agresif, sehingga sifat-sifat tersebut juga mencerminkan keadaan yang terjadi dalam hubungan internasional. 8 Realisme menekankan bahwa dalam tingkat internasional negara lain sebagai aktor utamanya dan tidak ada bentuk kekuasaan lainnya yang lebih tinggi derajatnya dari negara yang berdaulat. Negara akan bertindak berdasarkan kepentingan nasionalnya. Kepentingan negara ini terbagi menjadi dua katergori yakni high politics dan low politics. Isu-isu seperti ekonomi, kesehatan, kesejahteraan, dan lain sebagainya digolongkan sebagai low politics. Sedangkan masalah yang berkaitan dengan keamanan nasional suatu negara adalah high politics. 9 Maka, penelitian ini dibangun atas 6 pondasi utama, yakni: Pandangan Realisme, Teori Konflik dan Teori Domino dan menggunakan 4 konsep utama, yakni: Kudeta Militer, Standar Ganda, 3

4 Kebijakan Luar Negeri, dan Kepentingan Nasional. Secara teoritik, 6 pondasi utama ini yang nantinya akan menjawab bagaimana terjadinya konflik internal dalam kudeta di Mesir dan kaitannya dengan standar ganda Amerika Serikat terhadap demokratisasi. Kudeta yang terjadi di Mesir merupakan sebuah konflik dikarenakan antara masing-masing pihak memiliki sasaran kepentingan yang tidak sejalan. Konflik yang terjadi di Mesir melibatkan berbagai pihak yang saling menentang, mengontrol lawan-lawannya, dan melakukan aksi kekerasan. Penyebab terjadinya konflik di Mesir akan dianalisis menggunakan teori Hubungan Masyarakat dan teori Kebutuhan Manusia. Selain itu, proses terjadinya konflik juga akan dianalisis menggunakan alat bantu penahapan konflik yang berawal dari tahapan pertama hingga tahapan terakhir. Selain itu, kudeta telah merobohkan legitimasi terhadap negara melalui perebutan kekuasaan terhadap seseorang yang berwenang dengan cara ilegal dan sering menggunakan kekerasan. Bekaitan dengan konsep kudeta militer, dapat diketahui bahwa milter melakukan kudeta terhadap Muhammad Mursi dengan tujuan untuk mencapai kepentingannya. Terlebih dalam melancarkan aksinya, militer didukung oleh negara-negara Barat. Sehingga militer memiliki kekuatan yang besar dalam menggulingkan Muhammad Mursi. Sikap Amerika Serikat terhadap militer membuktikan bahwa negara ini mengabaikan isu demokrasi di Mesir. Kasus kudeta militer tersebut telah menunjukkan ketidakkonsistenan Amerika Serikat terhadap isu demokrasi di Mesir. Carr juga berpendapat bahwa motivasi kebijakan luar negeri suatu negara adalah kepentingan nasionalnya yang merupakan kalkulasi strategis dari kepentingan politik, keamanan, ekonomi, prestise, dan ideologi. 10 Artinya, Amerika Serikat hanya akan konsisten dan setia pada kepentingan nasionalnya. Pemahaman kebijakan luar negeri Amerika Serikat akan semakin jelas ketika menggunakan perspektif Realisme Klasik karena Amerika Serikat tidak akan pernah memprioritaskan nilai-nilai seperti, agama, perdamaian, demokrasi, dan penegakan hak asasi manusia. Amerika Serikat digerakkan oleh kepentingan nasionalnya dan kalkulasi strategis global baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sehingga, sikap standar ganda Amerika Serikat terhadap kudeta militer di Mesir berlandaskan dengan kepentingan nasionalnya. Selain itu, efek domino juga menjadi kekhawatiran bagi negaranya. Keadaan ini berbeda ketika terjadinya Arab Spring di Timur Tengah. Amerika Serikat melakukan teori domino dalam mempromosikan demokratisasi di Timur Tengah. Akhirnya, efek domino tersebut berhasil diterapkan. Terbukti negara-negara Timur Tengah melakukan revolusi secara berurutan. Namun dalam kudeta militer di Mesir, sikap Amerika Serikat sangat berbeda. Amerika Serikat berusaha mencegah terjadinya efek domino pada masa kepemimpinan Muhammad Mursi. Tindakan tersebut berlandaskan bahwa Amerika Serikat merasa khawatir apabila Mesir menjadi negara Islam yang disebabkan pengaruh dari Ikhwanul Muslimin. Ketika Mesir menjadi negara Islam, negara yang berdekatan dengan Mesir juga akan mendirikan negara Islam. Keadaan tersebutlah yang akan mengancam posisi Amerika Serikat di Timur Tengah terutama kepentingan nasionalnya. 4

5 PERISTIWA KUDETA MILITER MESIR Pada 3 Juli 2013, Presiden Muhammad Mursi yang dipilih secara demokratis, akhirnya dapat digulingkan oleh pihak militer. Presiden Muhammad Mursi hanya mampu menjabat selama satu tahun, lalu digantikan oleh Abdel Fattah el-sisi. Semenjak terpilihnya Muhammad Mursi sebagai Presiden, rakyat berharap agar Mesir menjadi negara yang berlandaskan atas asas demokrasi. Transisi demokrasi menjadi langkah awal untuk lebih mensejahterahkan rakyat. Namun, setelah Muhammad Mursi mengumumkan Dekrit Presiden 22 November 2012, timbulah rasa kekecewaan dari rakyat. Dalam dekrit, Muhammad Mursi menyatakan bahwa semua keputusan dan ketentuan hukum yang dikeluarkan tidak dapat dibatalkan dan mahkamah konstitusi tidak berhak membubarkan Dewan Konstituante yang bertugas menyusun konstitusi baru. 11 Secara tegas, semua keputusan Muhammad Mursi tidak bisa diganggu gugat. Apabila dikaitkan dengan lima tahapan dalam menganalisis konflik, keadaan tersebut merupakan tahapan konflik yang pertama, yaitu Pre-konflik. Melihat bahwa konflik yang terjadi di Mesir disebabkan adanya ketidaksesuaian pandangan atau pemahaman antar suatu pihak (Presiden Muhammad Mursi) dengan pihak yang lain (rakyat Mesir). Rakyat menganggap bahwa kebijakan yang dilakukan oleh Muhammad Mursi telah menciptakan ketidakadilan. Pada tahapan konflik yang kedua, yaitu Konfrontasi. Konflik di Mesir telah menjadi semakin terbuka dan menciptakan konfrontasi antara pihak penentang dan pendukung Muhammad Mursi sehingga timbullah demonstrasi besar-besaran. Demonstrasi tersebut merupakan perlawanan dari pihak penentang Muhammad Mursi atas kebijakan yang telah diterapkannya. Terbukti, setelah Muhammad Mursi menerbitkan Dekrit Presiden 22 November 2012 semua harapan rakyat menjadi hilang. Dekrit telah menciptakan konflik di alun- alun Tahrir Square. Puluhan ribu orang melakukan aksi demonstrasi untuk memperjuangkan keadilan, keamanan, dan stabilitas. Keadaan ini menyebabkan rakyat Mesir terbagi menjadi berbagai kelompok antara pendukung dan penentang Muhammad Mursi, antara partai sekuler-nasionalis dengan agamis, dan antara garis moderat dan garis keras. 12 Perselisihan antara dua kubu telah menimbulkan banyak korban dari warga sipil. Pada 2 Desember 2012 Presiden Muhammad Mursi mengumumkan kesiapan negara untuk menggelar referendum Nasional. 13 Referendum tersebut menuntut partisipasi masyarakat untuk menerima atau menolak konstitusi baru. 14 Namun, pengesahan tersebut menyebabkan demonstrasi dari kubu liberal, sekular, dan kristen. Mereka menganggap perubahan konstitusi terlalu dipaksakan. Pihak oposisi juga menolak draft tersebut dikarenakan menganggap adanya dominasi hukum syariah. Akhirnya, ketetapan referendum memicu protes besar sehingga terjadi demonstrasi antara pihak penentang dan pendukung Muhammad Mursi. Pada tanggal 4 Desember 2012, sejumlah surat kabar kubu oposisi dan independen di Mesir tidak terbit, sebagai aksi protes atas rancangan konstitusi Mesir. 15 Pada 5 Desember 2012, terjadi bentrokan antara polisi dengan pengunjuk rasa yang menentang konstitusi baru dan perluasan kekuasaan Presiden Muhammad Mursi di Kairo. 16 Pada 6 Desember 2012, para pendukung oposisi menyerang dan membakar kantor pusat Ikhwanul Muslimin di Kairo. 17 Namun, pelaksanaan referendum tetap dilaksanakan dengan berlangsung secara aman, lancar, dan jujur. Sebagian rakyat menggunakan hak politiknya. Pada 25 Desember 2015, Komisi Referendum Konstitusi Mesir mengumumkan hasil referendum konstitusi baru dengan perolehan 63,8 persen yang mendukung dan 32,2 persen yang menolak. 18 5

6 Pada tahapan ketiga, yaitu Krisis. Konflik di Mesir telah mencapai puncaknya dengan terjadinya tindakan kekerasan yang dilakukan secara terang-terangan dengan membunuh, menyingkirkan, ataupun memusnahkan pihak lawan. Hubungan komunikasi antara Presiden Muhammad Mursi dengan rakyat juga telah terputus sehingga rakyat mulai melawan pemimpinnya dengan berbagai tindakan demonstrasi dan kekerasan. Terbukti bahwa setelah hasil referendum diumumkan, demonstrasi tidak bisa dihindarkan lagi. Pada tanggal 25 Januari 2013, ratusan rakyat kembali ke Tahrir Square untuk memperingati ulang tahun kedua revolusi penumbangan rezim Hosni Mubarak dan menentang keputusan referendum. 19 Bentrokan pun terjadi antara para demonstran dengan aparat keamanan di berbagai tempat. Di sisi lain, keadaan semakin memanas ketika Muhammad Mursi merombak kabinetnya. Pada 7 Mei 2013, dia melantik sembilan menteri baru dalam kabinet. 20 Muhammad Mursi mengganti sejumlah posisi penting, termasuk di kementerian Ekonomi. 21 Akhirnya, pada 30 Juni 2013 menjadi momentum pihak oposisi untuk menggulingkan Muhammad Mursi. Penggulingan tersebut berawal dengan terbentuknya gerakan Tamarrod yang artinya Pemberontak. 22 Kelompok oposisi segera mendukung kampanye yang dilakukan oleh kelompok Tamarrod dengan memberikan dukungan logistik dan tempat bagi mereka. Hal ini menjadi kekuatan besar untuk menggulingkan Muhammad Mursi pada 30 Juni Di sisi lain, militer ikut terlibat dalam penggulingan tersebut. Pada tahapan keempat, yaitu Akibat. Konflik di Mesir dapat mereda atau dapat berlanjut kembali apabila terdapat tindakan perlawanan dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Keadaan tersebut dapat mengurangi bentuk-bentuk kekerasan dari pihak yang terlibat ataupun dapat timbul lagi tindakan kekerasan apabila tidak ada ketidakadilan maupun komunikasi. Melihat bahwa setelah Muhammad Mursi digulingkan dan ditahan, pihak militer mengeluarkan perintah penangkapan bagi lebih dari 200 anggota lainnya. 23 Selanjutnya, pihak berwenang mengeluarkan perintah atas penahanan pimpinan-pimpinan Ikhwanul Muslimin. 24 Terbukti bahwa pengadilan Mesir ingin menjatuhkan hukuman mati kepada pemimpin tertinggi Ikhwanul Muslimin, yaitu Mohamed Badie dan 13 anggota lainnya dengan dalih telah menyebabkan kekacauan dan merencakanakan serangan kepada polisi dan institusi militer. 25 Pengadilan secara formal akan merujuk kasus tersebut ke Mufti Besar di Mesir. 26 Keputusan pengadilan ini sejalan dengan anggapan Presiden Abdel Fattah al-sisi yang mengatakan bahwa Ikhwanul Muslimin merupakan ancaman besar bagi keamanan Mesir. 27 Semenjak itu, Ikhwanul Muslimin dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan ratusan pendukung maupun pemimpinnya diadili. Pada tahapan terakhir (Pasca konflik atau regenerasi). 28 Pada tahapan ini konflik Mesir dapat terselesaikan dan bersifat membangun kembali sektor-sektor yang sebelumnya hancur akibat konflik. Tahap ini ditandai dengan telah terselesaikannya segala bentuk konfrontasi sehingga hubungan yang ada mulai berangsur-angsur normal. Terbukti bahwa Mesir mengadakan pemilihan umum Presiden yang kedua. Jutaan rakyat Mesir memberikan suara guna memilih presiden untuk kedua kalinya dalam dua tahun. 29 Mantan panglima angkatan bersenjata Jenderal Besar Abdel Fattah el-sisi bersaing dengan calon kelompok kiri Hamdeen Sabahi. 30 Akhirnya, Komisi Pemilihan Umum mengumumkan bahwa Jenderal Abdel Fattah el-sisi terpilih sebagai Presiden yang meraih 96,9 persen suara. 31 Setelah terpilihnya Jenderal Abdel Fattah el-sisi sebagai Presiden, dia mulai memperbaki perpolitikan dan perekonomian di Mesir. 6

7 PERAN MILITER DAN IKHWANUL MUSLIMIN DALAM KUDETA MILITER MESIR Setelah Hosni Mubarak turun dari kekuasaanya, militer tetap memainkan peran penting dalam menciptkan stabilitas negara. Faktanya, Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (Supreme Council of the Armed Forces/ SCAF) memegang amanat rakyat yang legal secara konstitusional sebagai wujud representasi presiden yang mempunyai kekuasaan penuh atas Mesir selama presiden Mesir baru belum terpilih. Setelah hasil pemilu diumumkan, SCAF baru menyerahkan kekuasaan Mesir kepada Muhammad Mursi. 32 Pada masa kepemimpinan Muhammad Mursi, pihak militer mengeluarkan sebuah pernyataan untuk mengklarifikasi sikap dan posisi antara pendukung Muhammad Mursi dan kekuatan sipil kelompok liberal dan sekuler. Pihak militer menyadari tanggung jawab mereka untuk melindungi kepentingan tertinggi negara dan mengamankan serta melindungi instalasi-instalasi vital, institusi-institusi publik, dan kepentingan- kepentingan warga negara. Angakatan bersenjata menegaskan bahwa dialog nasional sangat penting dan merupakan jalan terbaik untuk menyelesaikan krisis negara. Angkatan bersenjata menegaskan bahwa dialog nasional adalah jalan terbaik dan satu-satunya jalan untuk mencapai konsensus. Namun dialog tersebut ditolak oleh Muhammad Mursi sehingga terciptanya ketegangan antara kedua belah pihak. Berkaitan dengan itu, konflik yang terjadi di Mesir semakin sulit untuk diselesaikan, yang mana menimbulkan banyak korban dari warga sipil. Akhirnya, militer mengeluarkan ultimatum 48 jam kepada Muhammad Mursi. 33 Menteri Pertahanan Jenderal Abdel Fattah el-sisi mengeluarkan ultimatum pada 1 Juli 2013 setelah demonstrasi dan kekerasan di seluruh negeri selama berhari-hari menewaskan 16 orang. Apabila dalam waktu 48 tidak ada solusi dari kekuatan-kekuatan politik, maka militer akan menggariskan peta jalan solusi masa depan. Sedangkan pendukung Muhammad Mursi mengkritik ultimatum sebagai upaya kudeta. Para pendukung Muhammad Mursi juga melakukan aksi protes terhadap ultimatum demi mempertahankan legitimasi Presiden. Pada 3 Juli 2013, Muhammad Mursi resmi digulingkan oleh militer Mesir. Pada saat Panglima Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fattah el-sisi mengumumkan pengambilalihan kekuasaan, dia didampingi oleh ulama Al-Azhar, pemimpin Gereja Kristen Koptik, pemimpin oposisi Mohamed ElBaradei, pemimpin Partai Islam Nour, dan tokoh gerakan Tamarrod yang mengorganisir unjukrasa di Lapangan Tahrir. 34 Militer beralasan bahwa kudeta yang dilakukan terhadap Muhammad Mursi untuk menghindari perang sipil di Mesir. Selain itu, militer menyatakan bahwa tidak ada kekuatan politik atau kerangka seperti parlemen yang secara resmi dapat memberhentikan Muhammad Mursi. 35 Sehingga yang cukup kuat dan mampu membawa perubahan adalah militer. Meskipun militer menegaskan tidak terlibat dalam politik dan bukan bagian dari konflik politik, akan tetapi tindakan tersebut termasuk kudeta. Kudeta akan terjadi apabila terdapat kegagalan dari pemerintah sipil dan kehilangan keabsahan akibat kegagalan tersebut. Faktanya, Muhammad Mursi telah kehilangan dukungan dari rakyatnya akibat dekrit 22 November. Muhammad Mursi juga telah gagal menyelesaikan konflik sipil di Mesir. Maka, dapat disimpulkan bahwa militer memiliki peran dalam penggulingan Muhammad Mursi. Kegagalan Muhammad Mursi telah mendorong militer untuk menggulingkannya. Tindakan tersebut berdasarkan motif campur tangan terutama apabila militer memandang rendah orang-orang yang memegang kekuasaan di 7

8 pemerintahan. Tujuan campur tangan tersebut demi mempertahankan kepentingan korporat militer. Di sisi lain, kelompok Ikhwanul Muslimin juga memiliki peran yang signfikan dalam konflik tersebut. Kelompok ini menjadi kubu pendukung Presiden Muhammad Mursi. Posisi ini dikarenakan Presiden Muhammad Mursi berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Semenjak terpilihnya Muhammad Mursi menjadi presiden, kelompok ini telah bersemangat untuk memberikan dukungannya. Terlebih mereka melakukan aksi demonstrasi ketika SCAF mengeluarkan Dekrit yang membatasi kekuasaan presiden dan melindungi kekuasaan militer. Kelompok ini juga berperan dalam aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh pihak oposisi sehingga terjadi bentrokan antara kedua kubu. Muhammad Mursi memberikan jabatan pemerintahan kepada sebagian anggota kelompok tersebut. Keadaan ini membuat pihak oposisi dan negara-negara Barat merasa khawatir apabila Ikhwanul Muslimin mempengaruhi kebijakan Muhammad Mursi. Berkaitan dengan itu, ketika militer mengeluarkan ultimatum 48 jam, kelompok ini sangat mengecam tindakan yang dilakukan oleh militer. Setelah Abdel Fattah el- Sisi memberikan ultimatum, kelompok Ikhwanul Muslimin melakukan demonstrasi demi mendukung Muhammad Mursi. Setelah Muhammd Mursi berhasil digulingkan pada 3 Juli 2013, kelompok ini banyak ditangkap, diadili, dan dibunuh dengan dalih telah membuat kericuhan di Mesir. Jenderal Abdel Fattah el-sisi juga memberikan kecaman dan menganggap kelompok tersebut sebagai Kelompok Teroris. PENYEBAB MILITER MENGKUDETA MUHAMMAD MURSI Peristiwa kudeta militer terhadap Muhammad Mursi dapat disebut sebagai konflik karena antara pihak yang terlibat memiliki kepentingan dan sasaran yang tidak sejalan. Peristiwa tersebut juga telah menimbulkan kekerasan yang meliputi demonstrasi di alun-alun Tahrir Square. Apabila dianalisis menggunakan teori konflik, kudeta militer Mesir dapat dikategorikan dalam teori penyebab konflik menurut Simon Fisher, diantaranya yaitu: teori Hubungan Masyarakat dan teori Kebutuhan Manusia. Sejak Muhammad Mursi mengeluarkan Dekrit Presiden 22 November 2012, konflik mulai terjadi di Mesir. Meskipun Muhammad Mursi berdalih bahwa dekrit tersebut dilakukan untuk menyelamatkan revolusi dan akan dilepaskan setelah konstitusi baru terwujud. Namun, para penentangnya mengganggap bahwa Muhammad Mursi telah menjelma menjadi diktator dan tidak dapat tegas dengan posisinya. Kebijakan yang dilakukan Muhammad Mursi tidak sesuai dengan Democratic Government dengan mengesampingkan kepentingan rakyat. Sehingga keadaan ini menimbulkan rasa ketidakpuasan rakyat terhadap kepemimpinan Muhammad Mursi. Rakyat juga menganggap bahwa rancangan tersebut tidak cukup memberikan perlindungan atas hak-hak perempuan dan kelompok minoritas serta kebebasan berpendapat. Maka dari itu, penyebab konflik ini dapat dikategorikan dalam teori Hubungan Masyarakat karena adanya ketidakpuasan akibat Dekrit Presiden 22 November 2012 sehingga timbul ketidakpercayaan dari rakyat, adanya kelompok-kelompok kepentingan yang berlawanan sehingga konflik sulit untuk diselesaikan, dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda dalam suatu masyarakat Mesir. Terbukti konflik yang terjadi di Mesir telah membentuk dua kubu besar antara penentang dan pendukung Muhammad Mursi. Dua kubu tersebut memiliki kepentingan yang berlawanan sehingga konflik yang terjadi di Mesir 8

9 semakin sulit untuk diselesaikan. Pemerintahan Muhammad Mursi didukung oleh kelompok agamis dari kelompok Ikhwanul Musimin. Sedangkan penentang pemerintahan Muhammad Mursi dari partai non-agamis dan kelompok sekuler yang menyebut diri mereka sebagai nasionalis. Tindakan yang dilakukan oleh kelompok oposisi juga didukung oleh militer. Milter menganggap bahwa seruan rakyat menjadi tanggung jawab mereka. Selain itu, alasan militer memiliki peran dalam kudeta Muhammad Mursi dikarenakan kepentingan pribadi mereka untuk mendapatkan promosi, cita-cita politik, dan takut dipecat. Penyebab konflik Mesir juga dikategorikan dalam teori Kebutuhan Manusia. Konflik Mesir disebabkan oleh kebutuhan dasar rakyat seperti kebutuhan fisik, mental, dan sosial yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Rakyat menganggap bahwa kebutuhan mereka tidak terpenuhi oleh Muhammad Mursi. Semenjak dikeluarkan Dekrit Presiden 12 November 2012, rakyat merasa tidak adanya kebebasan yang diberikan oleh Muhammad Mursi. Padahal dalam sistem pemerintahan demokrasi, rakyat memiliki kebebasan penuh untuk berpendapat. Selain itu, perekonomian yang semakin memburuk telah menjadikan konflik ini semakin sulit untuk diselesaikan. Muhammad Mursi dianggap tidak dapat memperbaiki perekonomian di Mesir. Pada masa transisi demokrasi, kemiskinan tersebar luas dari pedesaan dan perkotaan di Mesir. 36 Lebih dari 40% rakyat Mesir hidup dengan penghasilan kurang dari 2 Dollar AS per hari. 37 Investasi asing dan sektor pariwisata semakin menurun sehingga tidak dapat memulihkan perekonomian Mesir. 38 Harga kebutuhan pokok, seperti: bahan makanan, bahan bakar, dan komoditas semakin naik. 39 Keadaan ini membuat Muhammad Mursi dianggap tidak dapat mensejahterahkan rakyatnya sehingga memicu aksi protes dari rakyat. Rakyat menganggap bahwa kepemimpinan Muhammad Mursi tidak membuat Mesir menjadi lebih baik, melainkan semakin memburuk. Akhirnya, kericuhan dari rakyat tidak dapat dihindarkan lagi. Keadaan ini semakin diperparah ketika aksi demonstrasi berujung pada konflik sipil. Terbaginya dua kubu besar di Mesir menjadikan konflik ini sulit diselesaikan dan menimbulkan banyak korban dari warga sipil. Rakyat juga menganggap bahwa Muhammad Mursi tidak dapat melindungi rakyatnya dikarenakan konflik yang terjadi semakin parah. Konflik tersebut juga telah dianggap rakyat sebagai pelanggaran HAM. STANDAR GANDA AMERIKA SERIKAT TERHADAP DEMOKRATISASI DALAM KUDETA MILITER MESIR Berkaitan dengan kebijakan demokrasi Amerika Serikat, negara ini senantiasa mempromosikan demokrasi di seluruh dunia. Salah satunya adalah peristiwa Arab Spring. Amerika Serikat tetap bertekad ingin mempromosikan demokrasi dan mendukung warga negara lain dalam mendirikan sistem pemerintahan demokrasi. Seperti dalam pidatonya Presiden Barack Obama yang ditujukan kepada aktivis demokrasi di seluruh dunia: Oppressive governments are sharing worst practices to weaken civil society,. 40 Maka dari itu, kebijakan demokrasi telah menjadi prioritas utama dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Presiden Barack Obama tetap mempromosikan demokrasi sebagai papan utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Namun sikap negara ini berbeda saat peristiwa kudeta militer di Mesir. Amerika Serikat tidak konsisten dengan kebijakan luar negerinya. Terbukti Amerika Serikat memiliki peran dalam peristiwa tersebut. Meskipun Amerika Serikat tidak melakukan intervensi 9

10 secara koersif, akan tetapi perannya telah membuktikan bahwa negara ini menyetujui kudeta yang terjadi terhadap Muhammad Mursi. Amerika Serikat telah melakukan berbagai strategi dengan memberikan dukungan politik dan ekonomi. Amerika Serikat memberikan dukungan politik dengan tidak menyebut tindakan militer Mesir sebagai sebuah kudeta. Negara ini juga memberikan dukungan penuh terhadap Jenderal Abdel Fattah el-sisi untuk menggulingkan Muhammad Mursi. Terbukti sebelum melakukan kudeta, Jenderal Abdel Fattah el-sisi menghubungi Menteri Pertahanan Amerika Serikat, yaitu Chuck Hagel. 41 Selain itu, Amerika Serikat melakukan propaganda dengan negara-negara sekutu untuk bekerjasama menggulingkan Muhammad Mursi. Terbukti pada pertemuan antara Amerika Serikat dengan Arab Saudi untuk membahas konflik yang terjadi di Mesir. Amerika Serikat menyebut bahwa tindakan militer bukan sebagai kudeta dan negara ini akan tetap melanjutkan bantuan tahunannya ke Mesir. 42 Arab Saudi juga menjanjikan hibah dan pinjaman sebesar 5 Miliar Dollar AS untuk negara Mesir. 43 Selanjutnya, Amerika Serikat mendukung dalam pengadaan pemilihan umum kembali dengan alasan untuk meredam konflik internal yang terjadi di Mesir. 44 Padahal Amerika Serikat hanya menginginkan agar kudeta segera dilaksanakan dan Muhammad Mursi dapat digulingkan. Amerika Serikat juga memberikan dukungan kepada pihak-pihak oposisi dan militer untuk melancarkan penggulingan tersebut. Sedangkan dalam dukungan ekonomi, Amerika Serikat memberikan bantuan dana. Merujuk kepada laporan yang dikeluarkan oleh Program Pelaporan Investigasi di Berkeley Amerika, disebutkan sejumlah dokumen yang menunjukkan keterlibatan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dalam penyaluran Bantuan Demokrasi kepada para politisi, aktivis LSM, gerakan massa di Mesir. 45 Tujuan bantuan ini adalah agar rakyat mendukung gerakan sekuler pro-amerika Serikat dan menghentikan dominasi Islam. 46 Selanjutnya, Amerika Serikat tetap menerapkan bantuan luar negerinya kepada Mesir sebesar 1,3 miliar Dollar AS /tahun. Tindakan tersebut telah melanggar hukum (Federal law, U.S. Non Humanitarian Aid) karena memberikan bantuan militer kepada pemerintah yang mengambil alih kekuasaan melalui kudeta. 47 Amerika Serikat juga tetap akan mengirimkan pesawat tempur F-16 yang merupakan bagian dari perjanjian persenjataan dengan Mesir dan telah disepakati pada 2010 untuk memasok 20 jet tempur. 48 Sikap Amerika Serikat dalam memberikan berbagai dukungan politik dan ekonomi telah membuktikan bahwa adanya keterlibatan Amerika Serikat dalam kudeta yang terjadi di Mesir. Peran Amerika Serikat dengan memberikan berbagai dukungan dalam kudeta militer Mesir telah membuktikan bahwa negara ini tidak konsisten terhadap kebijakan luar negerinya. Sebelumnya, Amerika Serikat mendukung rakyat dalam revolusi Hosni Mubarak untuk mendirikan negara demokrasi. Namun, Amerika Serikat seakan tidak mendukung kebijakan Muhammad Mursi dalam transisi demokrasi. Amerika Serikat membiarkan rakyat Mesir melakukan aksi demonstrasi terhadap Muhammad Mursi. Amerika Serikat membiarkan militer melakukan kudeta terhadap Muhammad Mursi. Amerika Serikat tidak pernah menyebut konflik Mesir sebagai sebuah kudeta dan tetap melanjutkan bantuan luar negerinya kepada pemerintahan baru Mesir. Amerika Serikat senatiasa membanggakan diri sebagai kampiun dan pengawal demokrasi yang bertekad menegakkan demokrasi di seluruh dunia, akan tetapi negara ini mendukung militer dalam menggulingkan Muhammad Mursi. Selain itu, Amerika Serikat 10

11 telah melanggar prinsip Suspending aid to any nation whose elected leader is deposed in a coup. Prinsip tersebut menjelaskan bahwa setiap negara yang diberi bantuan oleh Amerika Serikat dan mengalami kudeta terhadap pemimpin yang terpilih secara demokratis, akan diberhentikan dari bantuan luar negerinya. Keadaan ini berbeda ketika Amerika Serikat tetap memberikan bantuan luar negerinya kepada Mesir sebesar Rp 1,3 Miliar Dollar AS /tahun dalam proses penggulingan Muhammad Mursi. Standar ganda ini membuktikan bahwa kudeta militer yang terjadi terhadap Muhammad Mursi tidak murni dari keinginan rakyat dan terdapat berbagai konspirasi dari pihak-pihak tertentu untuk melindungi kepentingannya. Amerika Serikat tetap mempertahankan kepentingan nasionalnya walaupun tidak sesuai dengan kebijakan luar negerinya. KEPENTINGAN NASIONAL AMERIKA SERIKAT DALAM KUDETA MILITER MESIR Amerika Serikat melakukan standar ganda dikarenakan untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Melihat bahwa Mesir memiliki arti strategis dalam konstelasi global. Sehingga Amerika Serikat lebih memilih untuk berstandar ganda dari pada mengancam kepentingan nasionalnya. Berkaitan dengan kepentingan nasional Amerika Serikat dalam bidang politik, negara ini merasa khawatir setelah terpilihnya Muhammad Mursi sebagai Presiden. Hal ini dikarenakan Muhammad Mursi berasal dari Ikhwanul Muslimin. Amerika Serikat menganggap kelompok Islam dapat mengancam kepentingan nasionalnya di Mesir. Amerika Serikat menganggap ketika Muhammad Mursi memimpin Mesir, kelompok Ikhwanul Muslimin dapat mempengaruhi kebijakan internal dan eksternal Mesir. Amerika Serikat menganggap bahwa negara Islam tampak bersifat merombak (revisionis) dan mengancam. Negara-negara Islam juga terkesan intrinsik anti-barat dan anti-demokrasi. Islam dipandang oleh Amerika Serikat sebagai budaya yang bermusuhan dan merupakan ancaman bagi kepentingan dan nilai-nilai budaya mereka. Pandangan ini juga berkaitan dengan Islamophobia yang dimiliki Amerika Serikat. Kelompok Islam dianggap sebagai kalangan ekstrimis (anti-liberal, anti-pluralisme, dan antifeminisme). 49 Sehingga pandangan ini tidak dapat dihilangkan dan telah mengakar sejak lama dari berbagai peristiwa yang telah terjadi. Maka dari itu, Amerika Serikat merasa khawatir apabila Mesir menjadi negara Islam dan terciptanya kebijakan luar negeri Islam Revolusioner.. Amerika Serikat akan lebih memilih Mesir menjadi negara sekuler-liberal daripada negara Islam. Sedangkan kepentingan nasional Amerika Serikat dalam bidang ekonomi, negara ini memiliki kepentingan nasional di Terusan Suez karena mempermudah pelayaran Amerika Serikat ke Asia dan Eropa. Terusan ini dapat menghemat waktu dan biaya pelayaran dari Amerika Serikat ke Asia tanpa harus mengelilingi Afrika. Sehingga, Terusan Suez dijadikan sebagai alat dalam mempelancar strategi politik Amerika Serikat di Timur Tengah. Maka dari itu, Amerika Serikat merasa khawatir apabila Muhammad Mursi memotong wilayah udara dan akses kanalnya. Selama ini Amerika Serikat sangat bergantung dengan Terusan Suez dalam mengimpor minyak dari Timur Tengah. Amerika Serikat menginginkan terjaminnya suplai energi murah (minyak) dari Timur Tengah termasuk Mesir. Sejak dekade silam, Amerika Serikat merupakan pemasok senjata paling besar di Timur Tengah termasuk Mesir. 50 Bisnis senjata ini menghasilkan keuntungan sangat besar bagi perusahaan-perusahaan senjata Amerika Serikat. Perusahaan tersebut mengekspor senjata ke Mesir, seperti pesawat tempur F16, gas air mata dari perusahaan Combined Systems International, 11

12 dan panser. 51 Faktanya, Perusahaan General Dynamics telah menyuplai panser ke Mesir senilai 2,5 Miliar Dollar AS. 52 Selain itu, Amerika Serikat merupakan mitra dagang terbesar Mesir dengan mencapai 6,8 Miliar Dollar AS pada tahun Faktanya, setiap tahun, Mesir memperluas perdagangan dan investasi dengan Amerika Serikat. 54 Jack Lew sebagai U.S. Treasury Secretary menyatakan bahwa Well-being of the Egyptian economy is an important US interest (Kesejahteraan ekonomi Mesir merupakan sebuah kepentingan utama Amerika Serikat). 55 Mesir merupakan pasar terbesar ketiga di Timur Tengah untuk barang Amerika Serikat dan terdapat 10 investor Amerika Serikat di Mesir. 56 Kerjasama yang dilakukan antara kedua negara tersebut membuktikan bahwa banyaknya kepentingan nasional Amerika Serikat di Mesir. Kerjasama ekonomi tersebut telah membuat Amerika Serikat merasa sangat diuntungkan. Sehingga terbukti bahwa sikap standar ganda Amerika Serikat dalam kudeta militer di Mesir dikarenakan banyaknya kepentingan nasional Amerika Serikat di Mesir baik kepentingan nasional dalam bidang politik maupun ekonomi. KESIMPULAN Konflik yang terjadi di Mesir disebabkan ketika Muhammad Mursi mengumumkan Dekrit Presiden 22 November Dalam dekrit, Muhammad Mursi menyatakan bahwa semua keputusan dan ketentuan hukum yang dikeluarkan tidak dapat dibatalkan dan mahkamah konstitusi tidak berhak membubarkan Dewan Konstituante yang bertugas menyusun konstitusi baru. Terpilihnya Muhammad Mursi secara demokratis tidak menjadikan keadaan Mesir menjadi lebih baik. Konflik Mesir telah menimbulkan terbentuknya dua kubu, yaitu: pendukung dan penentang Muhammad Mursi. Meskipun Muhammad Mursi melakukan berbagai kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan menggelar Referendum Nasional. Namun upaya tersebut tidak dapat meredam konflik yang terjadi di Mesir. Teori Hubungan Masyarakat dan teori Kebutuhan Manusia telah dapat menjawab bahwa konflik internal Mesir terjadi dikarenakan faktor ketidakpercayaan rakyat, pihak-pihak yang saling bertentangan, dan kegagalan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan rakyat. Pertentangan kepentingan antara para pihak telah membuat konflik ini sulit untuk diselesaikan. Akhirnya, Muhammad Mursi berhasil dijatuhkan dari kekuasaanya oleh militer. Hal ini membuktikan bahwa militer memiliki peran besar dalam kudeta di Mesir. Terlebih dalam sejarahnya militer memiliki peran yang signifikan bagi perpolitikan di Mesir. Meskipun militer menyatakan bahwa tindakannya dilakukan demi kepentingan rakyat Mesir. Namun tindakannya telah merobohkan makna demokrasi. Selain itu, kelompok Ikhwanul Muslimin juga memiliki peran dalam kudeta tersebut. Kelompok ini sangat mendukung Muhammad Mursi dan mengecam kudeta yang dilakukan oleh militer. Hal ini dikarenakan Muhammad Mursi berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Posisi tersebut yang menjadi salah satu alasan Muhammad Mursi digulingkan. Melihat bahwa pihak oposisi dan militer merasa khawatir apabila Mesir menjadi negara Islam. Militer juga merasa khawatir apabila otonomi militer dapat berkurang dikarenakan dominasi Ikhwanul Muslimin dalam pemerintahan Muhammad Mursi. Selain itu, Amerika Serikat juga memilki peran dalam kudeta militer di Mesir. Amerika Serikat bersikap bahwa kudeta yang terjadi di Mesir bukan merupakan sebuah kudeta. Negara ini menyatakan bahwa tindakan militer hanya untuk kepentingan rakyat. Apabila dikaitkan 12

13 dengan konsep kudeta, tindakan yang dilakukan oleh militer merupakan sebuah kudeta karena telah mengambil kekuasaan dari pemimpin yang berwenang dengan cara illegal. Meskipun Amerika Serikat seakan diam dan tidak melakukan intervensi dalam kudeta militer di Mesir. Namun, negara ini secara tidak langsung memiliki keterlibatan dengan memberikan berbagai dukungan kepada pihak oposisi dan militer. Amerika Serikat memberikan dukungan politik dengan tidak mengakui bahwa kudeta yang terjadi di Mesir bukan termasuk kudeta. Amerika Serikat juga telah bekerjasama dengan negara-negara sekutu seperti Arab Saudi dan Israel untuk menggulingkan Muhammad Mursi. Negara adidaya ini juga telah mendukung agar proses pemilu yang kedua untuk segera dilaksanakan dengan alasan agar Mesir menjadi negara yang lebih demokratis. Motif ini bertujuan agar Muhammad Mursi segera digulingkan dari tampuk kekuasaanya. Selain itu, negara ini juga memberikan dukungan ekonomi melalui lembagalembaga-lembaganya di Mesir. Lembaga- lembaganya di Mesir dijadikan sebagai perantara atau wadah untuk mempengaruhi masyarakat sipil demi menggulingkan Muhammmad Mursi. Amerika Serikat tetap memberikan bantuan luar negerinya sebesar 1,3 Miliar Dollar AS dalam bantuan tahunan Mesir. Padahal negara ini memiliki prinsip, Suspending aid to any nation whose elected leader is deposed in a coup. Negara ini menyatakan bahwa akan menghentikan bantuan kepada negara yang sedang dalam masa penggulingan kekuasaan (kudeta). Peran dan tindakan Amerika Serikat tersebut membuktikan bahwa negara ini tidak konsisten terhadap kebijakannya terutama dalam mempelopori demokrasi. Awalnya negara ini sangat antusias dalam mempromosikan demokrasi di Timur Tengah (Arab Spring). Namun, negara ini seakan tidak peduli dengan kudeta yang dilakukan militer terhadap Muhammad Mursi. Konflik yang terjadi juga dapat dikatakan sebagai pelanggaran HAM, karena telah menjatuhkan ratusan korban dari warga sipil. Padahal negara ini turut aktif melakukan intervensi untuk menjunjung tinggi HAM dalam berbagai peristiwa di Timur Tengah. Sikap tersebut yang menjadikan negara ini berstandar ganda dengan kebijakan luar negerinya terkait dengan demokrasi. Sikap Amerika Serikat tersebut sesuai dengan makna dari konsep standar ganda, yaitu sikap yang oportunis dengan mengungkapkan dua hal yang berlainan, demi keuntungan pihak sendiri. Standar ganda dilakukan biasanya karena adanya kepentingan- kepentingan tertentu sehingga tidak dapat konsisten karena kendala kepentingan tersebut. Maka dari itu, sikap standar ganda Amerika Serikat tidak terlepas dengan kepentingan nasionalnya. Melihat bahwa Mesir merupakan negara yang memiliki wilayah yang strategis dan potensi yang cukup besar. Negara ini juga memiliki peran yang signifikan dalam konstelasi politik global. Sikap Mesir dalam peristiwa Nasionalisasi Terusan Suez juga telah membuktikan bahwa negara ini dapat mengendalikan negara-negara Barat. Kepentingan nasional Amerika Serikat dalam bidang politik, yaitu untuk menghindari efek domino di Mesir. Amerika Serikat merasa khawatir apabila Mesir menjadi negara Islam dan negara-negara yang berdekatan dengan wilayahnya akan melakukan hal yang serupa. Melihat bahwa Muhammad Mursi berasal dari Ikhwanul Muslimin. Amerika Serikat lebih memilih Mesir menjadi negara yang sekulerliberalis dari pada Islamis. Amerika Serikat juga merasa khawatir apabila Mesir terlepas dari kendali Amerika Serikat. Sedangkan kepentingan nasional Amerika Serikat dalam bidang ekonomi, yaitu potensi Terusan Suez dalam perekonomian Amerika Serikat. Terusan ini memudahkan Amerika Serikat dalam pelayarannya dari Eropa ke Asia. Amerika Serikat juga 13

14 merupakan pemasok senjata paling utama di Mesir. Amerika Serikat merasa khawatir apabila negara ini kehilangan perannya di Mesir. Mesir juga merupakan mitra dagang utama Amerika Serikat dalam berbagai kerjasama di bidang ekonomi. Terbukti, kerjasama antara kedua negara tersebut telah menghasilkan keuntungan yang besar. Berkaitan dengan itu, Mesir merupakan negara yang sangat berperan di Timur Tengah. Hubungan baik Amerika Serikat dengan Mesir akan dapat mempengaruhi hegemoninya di Timur Tengah. Sehingga posisi tersebut menjadi peluang besar Amerika Serikat untuk tetap mempertahankan berbagai kepentingan nasionalnya. Maka dari itu, dapat diprediksi bawah kudeta yang terjadi di Mesir berkaitan dengan kepentingan pihak tertentu. Kudeta ini tidak hanya merupakan konflik internal melainkan konflik eksternal demi memperjuangkan kepentingan dari masing-masing pihak. 14

15 Catatan Akhir 1. Kirdi, Dipoyudo, Timur Tengah Pusaran Strategis Dunia, Centre For Strategic And International Studies, Jakarta, 1961, hlm , hlm Trias Kuncahyono, Tahrir Square Jantung Revolusi Mesir, Kompas Media Nusantara, Jakarta, 3 hlm Iwan Kurniawan, Militer Mesir Ultimatum Mursi Berbagi Kekuasaan Dalam 48 Jam, , 15:00 WIB, Surakarta. 5. Aulia Akbar, Besok, Mohammed Mursi Disumpah Jadi Presiden Mesir, , 20:30 WIB, Surakarta. 6. Jackson, R., & Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2009, hlm hlm hlm hlm Peter, loc.cit. 10 hlm Trias Kuncahyono, Tahrir Square Jantung Revolusi Mesir, Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2013, 12 hlm Hafidz, Muftisany, Mursi Umumkan Referendum Konstitusi, , WIB, Surakarta BBC Indonesia, Aksi boikot sejumlah surat kabar Mesir, , WIB, Surakarta. 16. BBC Indonesia, Mesir: Protes anti Presiden Morsi diwarnai bentrokan, , WIB, Surakarta. 17 BBC, Indonesia, Demonstrasi di Mesir berlanjut, , WIB, Surakarta. 18. Ruslan Burhani, 63,8 persen rakyat mesir dukung konstitusi baru, , WIB, Surakarta 19. Kuncahyono, op. cit., hlm Ajeng Ritzki Pitakasari, Rombak Kabinet, Mursi Angkat 9 Menteri Baru , WIB, Surakarta Kuncahyono, op. cit., hlm BBC Indonesia, Presiden interim Mesir rangkul Ikhwanul Muslimin, , WIB, Surakarta. 15

16 Hanna Azarya Samosir, Pengadilan Mesir Ingin Hukum Mati Pemimpin Ikhwanul Muslimin , WIB, Surakarta Ibid., hlm BBC Indonesia, Mesir memberikan suara pada pemilihan presiden, , WIB, Surakarta BBC Indonesia, Abdul Fattah al-sisi menang di pemilihan presiden Mesir, , WIB, Surakarta. 32. Fernan Rahadi, Rekam Jejak Hubungan Mursi dan Militer Mesir, , WIB, Surakarta 33. Voice of America, Militer Mesir Ultimatum Presiden Morsi dan Oposisi, , WIB, Surakarta. 34. Tempo Dunia, Empat Alasan Presiden Mesir Digulingkan, , WIB, Surakarta. 35. Denny Armandhanu, Ini Alasan Mursi Digulingkan, , WIB, Surakarta 36. Lukman Hakim Siregar (Direktur Direktorat Timur Tengah, Kementerian Luar Negeri Jakarta) dalam sebuah diskusi dengan penulis, 29 Oktober Ibd., 40. Washington Post, President Obama embraces democracy promotion once again, , WIB, Surakarta Ade Marboen, Obama-Raja Arab Saudi bahas Suriah dan Mesir, , WIB, Surakarta The Guardian, Egypt Obama Us Mohamed Morsi Crisis, , WIB, Surakarta. 45. A.M Wakito, op. cit., hlm hlm BBC Indonesia, Krisis Mesir: Pendukung Morsi bertahan di masjid al-fath, , WIB, Surakarta 16

17 48. Ade Marboen, Amerika Serikat siap kirim F-16 ke Mesir, , WIB, Surakarta. 49 hlm Krisman Purwoko, Era Emas Ekspor Senjata AS ke Mesir Akan Berakhir?, , WIB, Surakarta Egyptembassy, Egypt-U.S. Relations, , WIB, Surakarta

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi Rani Apriliani Aditya 6211111049 Hubungan Internasional 2011 Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Apa yang diprediksikan oleh Huntington dalam bukunya Gelombang Demokrasi Ketiga dapat dikatakan benar.

Lebih terperinci

Tentara sekali lagi membuktikan mereka adalah kekuatan nyata di negeri itu. Tidak berubah.

Tentara sekali lagi membuktikan mereka adalah kekuatan nyata di negeri itu. Tidak berubah. Tentara sekali lagi membuktikan mereka adalah kekuatan nyata di negeri itu. Tidak berubah. Boleh jadi mantan Presiden Mesir Husni Mubarak tertawa di dalam penjara. Penggantinya Muhammad Mursi tak bisa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Detik demi detik perubahan di Mesir tidak lepas dari restu Amerika Serikat. Ketika Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Timur Tengah merupakan wilayah yang memiliki peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Timur Tengah merupakan wilayah yang memiliki peran penting dalam A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Timur Tengah merupakan wilayah yang memiliki peran penting dalam percaturan politik dunia. Timur Tengah telah diakui sebagai kekuatan politik, ekonomi, dan militer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini akan membahas tentang pemerintah otoriter Mesir di bawah

BAB I PENDAHULUAN. Skripsi ini akan membahas tentang pemerintah otoriter Mesir di bawah BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Skripsi ini akan membahas tentang pemerintah otoriter Mesir di bawah Presiden Abdel Fattah Al Sisi pasca kudeta militer tahun 2013 yang berhasil menumbangkan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN Prosperity Outhority faktor sosial ekonomi politik

BAB IV KESIMPULAN Prosperity Outhority faktor sosial ekonomi politik BAB IV KESIMPULAN Setelah melakukan beberapa analisa data melalui pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan penelitian ini kedalam beberapa hal pokok untuk menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah.

Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Mempertahankan sistem militer dan sistem demokrasi sama saja memperpanjang kolonialisme. Pilihan satu-satunya adalah khilafah. Luka itu belum sembuh. Mesin perang tentara dan polisi Mesir mengoyak-ngoyak

Lebih terperinci

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini.

Dalam pandangan Ikhwan, mereka mempunyai hubungan bersahabat sejak era pendiri kerajaan, Raja Abdul Aziz al Saud, bahkan sampai saat ini. Pengantar: Kerajaan Arab Saudi mengelompokkan Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok teroris, sama dengan Al Qaeda, dan lainnya. Ada apa di balik semua ini? Adakah negara lain punya peran? Simak pembahasannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan

BAB V KESIMPULAN. di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan BAB V KESIMPULAN Ulama merupakan salah satu entitas yang penting dalam dinamika politik di Kerajaan Saudi. Ulama berperan dalam mendukung segala kebijakan-kebijakan pemerintah atau kerajaan dan mengkafirkan

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi politik di Pakistan tak pernah jauh dari pemberitaan media internasional, kekacauan politik seolah menjadi citra buruk di mata internasional. Kekacauan

Lebih terperinci

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH A. Alasan Pemilihan Judul Liga Arab adalah organisasi yang beranggotakan dari negara-negara Arab. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap

BAB V KESIMPULAN. BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap BAB V KESIMPULAN BAB V merupakan bab yang berisi kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembahasan yang ada di dalam karya tulis (skripsi) ini. Kesimpulan tersebut merupakan ringkasan dari isi perbab yang kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: DEMOKRASI ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. MENYEBUTKAN PENGERTIAN, MAKNA DAN MANFAAT

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bantuan luar negeri (foreign aid) digunakan saat suatu kawasan sedang dilanda bencana alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

Lebih terperinci

FAKTOR KONTINUITAS POLITIK LUAR NEGERI MESIR TERHADAP AMERIKA SERIKAT PASCA REVOLUSI 2011

FAKTOR KONTINUITAS POLITIK LUAR NEGERI MESIR TERHADAP AMERIKA SERIKAT PASCA REVOLUSI 2011 FAKTOR KONTINUITAS POLITIK LUAR NEGERI MESIR TERHADAP AMERIKA SERIKAT PASCA REVOLUSI 2011 Hafid Adim Pradana Universitas Muhammadiyah Malang adimhafid@gmail.com Abstract Revolution happening in a country

Lebih terperinci

BAB III RESPON TERHADAP PEMERINTAHAN TRANSISI ADLY MANSOUR. pemerintahan transisi yang dipimpin oleh Adly Mansour pada saat setelah kudeta.

BAB III RESPON TERHADAP PEMERINTAHAN TRANSISI ADLY MANSOUR. pemerintahan transisi yang dipimpin oleh Adly Mansour pada saat setelah kudeta. BAB III RESPON TERHADAP PEMERINTAHAN TRANSISI ADLY MANSOUR Pada bab ini, penulis menjelaskan posisi Ikhwanul Muslimin pada masa pemerintahan transisi yang dipimpin oleh Adly Mansour pada saat setelah kudeta.

Lebih terperinci

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia H T T P : / / U S. A N A L I S I S. V I V A N E W S. C O M / N E W S / R E A D / 2 8 4 0 2 5 - I N D O N E S I A - B I S A - J A D I - M A S A L A H - B A R U - B A G I - A S I A "Indonesia Bisa Jadi Masalah

Lebih terperinci

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup

Lebih terperinci

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan

cambuk, potong tangan, dan lainnya dilaksanakan oleh Monarki Arab Saudi. Selain hal tersebut, Monarki Arab Saudi berusaha untuk meningkatkan BAB V KESIMPULAN Arab Saudi merupakan negara dengan bentuk monarki absolut yang masih bertahan hingga saat ini. Namun pada prosesnya, eksistensi Arab Saudi sering mengalami krisis baik dari dalam negeri

Lebih terperinci

BAB II PEMERINTAHAN OTORITER DAN TRANSISI DEMOKRASI DI MESIR. kekuasaan Raja Farouk pada tahun Pasca kudeta, hingga tahun 2011 secara

BAB II PEMERINTAHAN OTORITER DAN TRANSISI DEMOKRASI DI MESIR. kekuasaan Raja Farouk pada tahun Pasca kudeta, hingga tahun 2011 secara BAB II PEMERINTAHAN OTORITER DAN TRANSISI DEMOKRASI DI MESIR Secara historis, dinamika politik pemerintahan Mesir tidak terlepas dari genggaman kalangan militer yang otoriter. Militer telah menguasai Mesir

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS Pada Penandatanganan MoU

Lebih terperinci

Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua

Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua Oleh Dr. Muridan S. Widjojo (Koordinator Tim Kajian Papua LIPI) Ballroom B Hotel Aryaduta Jakarta, Senin,13 Desember 2010 Refleksi: 1. catatan

Lebih terperinci

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk BAB IV KESIMPULAN Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu keamanan non-tradisional telah menjadi masalah utama dalam sistem politik internasional. Isu-isu keamanan tradisional memang masih menjadi masalah

Lebih terperinci

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF Demokrasi: Antara Teori dan Pelaksanaannya Di Indonesia Modul ini akan mempelajari pengertian, manfaat dan jenis-jenis demokrasi. selanjutnya diharapkan diperoleh

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Mubarak. Berdasarkan dengan pandangan bahwa dalam setiap wilayah ditingkat

BAB V PENUTUP. Mubarak. Berdasarkan dengan pandangan bahwa dalam setiap wilayah ditingkat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Skripsi ini telah menjelaskan mengenai perjuangan Ikhwanul Muslimin (IM) dalam proses Counter Hegemony terhadap sekularisme di masa pemerintahan Hosni Mubarak. Berdasarkan

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan Aung San Suu Kyi Dalam Memperjuangkan Demokrasi di Myanmar tahun 1988-2010. Kesimpulan

Lebih terperinci

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME

DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME DUKUNGAN ARAB SAUDI TERHADAP PEMERINTAHAN ALI ABDULLAH SALEH DALAM REVOLUSI RAKYAT YAMAN RESUME Disusun oleh Veny Tristiana 151090042 PRODI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Lebih terperinci

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan RZF / Kompas Images Selasa, 6 Januari 2009 03:00 WIB J KRISTIADI Pemilu 2009 sejak semula dirancang untuk mencapai beberapa tujuan sekaligus. Pertama, menciptakan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial

BAB V. Kesimpulan. dari revolusi di kerdua Negara tersebut. Bahkan di Mesir media sosial BAB V Kesimpulan Berdasarkan tulisan diatas, dapat diambil argumen bahwa Media memiliki peranan yang sangat penting dalam isu politik dan hubungan internasional. Di kawasan Mesir dan Suriah bisa dikatakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Bagaimana anda mengartikan Islam?

Bagaimana anda mengartikan Islam? Islam bukanlah agama populer di Jepang. Agama ini diperkirakan datang pertama kali pada awal 1900-an, ketika Muslim Tatar melarikan diri dari ekspansi Rusia. Namun komunitas Muslim di Jepang baru terbentuk

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia 68 BAB IV KESIMPULAN Pasca berakhirnya perang saudara di Spanyol pada tahun 1939, Francisco Franco langsung menyatakan dirinya sebagai El Claudilo atau pemimpin yang menggunakan kekuasaannya dengan menerapkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM HUMANITER DALAM KONFLIK BERSENJATA INTERNAL SURIAH

PENEGAKAN HUKUM HUMANITER DALAM KONFLIK BERSENJATA INTERNAL SURIAH PENEGAKAN HUKUM HUMANITER DALAM KONFLIK BERSENJATA INTERNAL SURIAH Oleh I Wayan Gede Harry Japmika 0916051015 I Made Pasek Diantha I Made Budi Arsika Program Kekhususan Hukum Internasional Fakultas Hukum

Lebih terperinci

4.2 Respon Uni Eropa dan Amerika Terhadap Konflik Rusia dan Ukraina Dampak Sanksi Ekonomi Terhadap Pariwisata Rusia

4.2 Respon Uni Eropa dan Amerika Terhadap Konflik Rusia dan Ukraina Dampak Sanksi Ekonomi Terhadap Pariwisata Rusia iv DAFTAR ISI DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GRAFIK... vii DAFTAR SINGKATAN... viii ABSTRAK... ix ABSTRACT... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Batasan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum

BAB V PENUTUP. kebijakan isolasi untuk menutup negara Myanmar dari dunia internasional. Semua. aspek kehidupan mulai dari politik, ekonomi, hukum BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Negara Myanmar telah diperintah oleh junta militer sejak tahun 1962 melalui sebuah kudeta yang menggeser sistem demokrasi parlemen yang telah diterapkan sejak awal kemerdekaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008 BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Sangat jelas terlihat bahwa Asia Tengah memerankan peran penting dalam strategi China di masa depan. Disamping oleh karena alasan alasan ekonomi, namun juga meluas menjadi aspek

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL Resolusi disahkan oleh konsensus* dalam Sidang IPU ke-128 (Quito, 27 Maret 2013) Sidang ke-128 Inter-Parliamentary

Lebih terperinci

MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE

MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE MODEL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE (STUDI DI KOTA SALATIGA) PERIODE 2014-2019 Tesis Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan BAB IV KESIMPULAN Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan kebijakan politik luar negeri Rusia terhadap keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Veygi Yusna, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan politik yang dikeluarkan oleh pemerintah biasanya menimbulkan berbagai permasalahan yang berawal dari ketidakpuasan suatu golongan masyarakat, misalnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Lebih terperinci

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA 151060046 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kepentingan Amerika Serikat Membantu Uganda Memerangi LRA Dengan. Recovery Act

Kepentingan Amerika Serikat Membantu Uganda Memerangi LRA Dengan. Recovery Act Kepentingan Amerika Serikat Membantu Uganda Memerangi LRA Dengan Terlibat Dalam Lord's Resistance Army Disarmament and Northern Uganda Recovery Act Lord s Resistance Army (LRA) suatu kelompok pemberontak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pelanggaran hak asasi manusia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pelanggaran hak asasi

Lebih terperinci

Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini.

Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini. Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini. Mungkin hanya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang menentang kedatangan Presiden Barack Obama

Lebih terperinci

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN 2006-2009 RESUME Oleh: Angling Taufeni 151 040 132 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris.

Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris. Orang Kristen yang membunuh kaum Muslim jauh lebih sadis tidak pernah sedikit pun dibilang sebagai teroris. Tidak pernah ada cerita orang Kristen disebut teroris, meski tindakannya sama persis dengan teroris.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam perekonomian dunia. Jepang dewasa ini menjadi negara yang paling maju di Asia bahkan di

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. ini, menjadi salah satu tujuan negara-negara asing untuk merebut. kepentingan nasionalnya di Timur Tengah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rusia adalah negara terbesar di dunia yang terletak di sebelah timur Eropa dan utara Asia. Pada saat Uni Soviet, Rusia merupakan negara bagian terbesarnya dan

Lebih terperinci

Digantung karena menjadi seorang Kristen di Iran

Digantung karena menjadi seorang Kristen di Iran Digantung karena menjadi seorang Kristen di Iran Delapan belas tahun lalu, ayah dari Rashin Soodmand digantung di Iran karena ia meninggalkan Islam dan menjadi seorang Kristen. Saat ini, saudara laki-lakinya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN OLEH TERORIS,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Iran meluncurkan program pengembangan energi nuklir pertamanya pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu Iran dan Amerika Serikat memang

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERDANA MENTERI PERANCIS, Y.M. FRANÃ

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Analisa penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan jawaban awal yang telah dirumuskan. Penelitian ini menjelaskan alasan Venezeula menggunakan

Lebih terperinci

PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM

PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM PERSPEKTIF DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL REALISM DAN NEO REALISM Sebelum PD I studi Hubungan Internasional lebih banyak berorientasi pada sejarah diplomasi dan hukum internasional Setelah PD I mulai ada

Lebih terperinci

HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL

HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL Malahayati Kapita Selekta Hukum Internasional October 10, 2015 Kata Pengantar Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan BAB V PENUTUP KESIMPULAN Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan Strategi Republik Kosovo dalam Proses Mencapai Status Kedaulatannya pada Tahun 2008 telah berlangsung sejak didirikannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH OTORITER MESIR DI BAWAH PRESIDEN ABDEL FATTAH AL SISI PASCA KUDETA MILITER TAHUN 2013

PEMERINTAH OTORITER MESIR DI BAWAH PRESIDEN ABDEL FATTAH AL SISI PASCA KUDETA MILITER TAHUN 2013 PEMERINTAH OTORITER MESIR DI BAWAH PRESIDEN ABDEL FATTAH AL SISI PASCA KUDETA MILITER TAHUN 2013 (The Authoritarian Government of Egypt under President Abdel Fattah Al Sisi Administration after Military

Lebih terperinci

Negara Jangan Cuci Tangan

Negara Jangan Cuci Tangan Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)

Lebih terperinci

Aparat keamanan membabi buta memuntahkan peluru tajam ke arah para pengunjuk rasa. Korban berjatuhan.

Aparat keamanan membabi buta memuntahkan peluru tajam ke arah para pengunjuk rasa. Korban berjatuhan. Aparat keamanan membabi buta memuntahkan peluru tajam ke arah para pengunjuk rasa. Korban berjatuhan. Rabu (14/8) pagi. Hari masih gelap. Ribuan orang berkumpul di lapangan Rabiah al Adawiyah di Kairo

Lebih terperinci

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur. BAB. V KESIMPULAN Dunia yang terkungkung dalam persaingan kekuatan membuat negaranegara semakin aktif untuk meningkatkan persenjataan demi menjaga keamanan nasionalnya. Beberapa tahun silam, Ukraina mendapat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN

Lebih terperinci

*14671 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 2004 (4/2004) TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

*14671 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 2004 (4/2004) TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Copyright (C) 2000 BPHN UU 4/2004, KEKUASAAN KEHAKIMAN *14671 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 4 TAHUN 2004 (4/2004) TENTANG KEKUASAAN KEHAKIMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut Leif STENBERG Direktur, AKU- Dalam makalah berikut ini, saya akan mengambil perspektif yang sebagiannya dibangun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh

I. PENDAHULUAN. sebuah tujuan bersama dan cita-cita bersama yang telah disepakati oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Partai politik merupakan sebuah organisasi masyarakat yang memiliki tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan terhadap kedudukan di pemerintahan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Faktor-faktor kemenangan..., Nilam Nirmala Anggraini, FISIP UI, Universitas 2010 Indonesia 101 BAB 5 KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya. Fokus utama dari bab ini adalah menjawab pertanyaan penelitian. Bab ini berisi jawaban yang dapat ditarik dari pembahasan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Banyak konflik dan perang saudara yang terjadi di dunia ini tidak pernah terlepas dari unsur campur tangan dari negara negara barat yang besar dan kuat yang

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2003, telah diterbitkan sebuah komisi independen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2003, telah diterbitkan sebuah komisi independen untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada tahun 2003, telah diterbitkan sebuah komisi independen untuk Indonesia yang dinamakan Indonesian Commission dan merupakan bagian dari Pusat Tindak Pencegahan

Lebih terperinci

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah.

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah. Biksu Buddha Saydaw Wirathu, yang dikenal sebagai bin Laden dari Myanmar, telah menyerukan untuk memboikot secara nasional bisnis kaum Muslim di Myanmar Belum kering air mata warga Rohingya yang dianiaya

Lebih terperinci

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan Menilai dari jumlah korban sipil dan penyebaran teror terhadap warga sipil terutama rakyat Gaza yang dilakukan oleh Israel selama konflik sejak tahun 2009 lalu

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN

Lebih terperinci

Resolusi yang diadopsi tanpa mengacu pada komite Pertanyaan dipertimbangkan oleh Dewan Keamanan pada pertemuan 749 dan750, yang diselenggarakan pada 30 Oktober 1956 Resolusi 997 (ES-I) Majelis Umum, Memperhatikan

Lebih terperinci

Isi. Pro dan Kontra Palestina masuk PBB

Isi. Pro dan Kontra Palestina masuk PBB Isi Pro dan Kontra Palestina masuk PBB Dari 193 negara anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 138 negara anggota menyetujui Palestina tidak lagi hanya berstatus sebagai entitas pengamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang

Lebih terperinci

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci