(M.4) MENGHITUNG FUNGSI RESIKO DAN KEGAGALAN PADA MODEL LINEAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "(M.4) MENGHITUNG FUNGSI RESIKO DAN KEGAGALAN PADA MODEL LINEAR"

Transkripsi

1 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 (M.4) MENGHITUNG FUNGSI RESIKO DAN KEGAGALAN PADA MODEL LINEAR Mulyana Jurusan Statistika FMIPA Unpad Jl. Raya Bandung Sumedang Km Jatinangor Sumedang e_mail : mulyanakanaan@yahoo.co.id Abstrak Model linear adalah model yang sering digunakan dalam persoalan peramalan. Karena proses analisisnya cukup sederhana. Pada model linear + ε, dengan : nx vektor respon ; : nxm, m < n, matriks prediktor ;, mx, vektor parameter ; dan ε, nx vektor kekeliruan dengan asumsi E(ε ) 0 dan E(ε ε ) σ I, I, nxn matriks identitas. Jika rank penuh, maka penaksir sama dengan ( ) -. Sehingga taksiran aktual dari, sama dengan. Berdasarkan siat kelinearan, penaksir rata-rata, E( ), juga sama dengan E (). Berdasarkan kondisi ini, perlu dibangun ungsi target dan dihitung ungsi resiko dan kegalan pada saat menentukan peran dari. Teori ini dapat digunakan untuk membandingkan pendapat konsumen dan produsen terhadap produk yang dibuat produsen tersebut. Kata Kunci : ungsi target, ungsi kegagalan, ungsi resiko. Abstract Linear models is models oten use in orecasting problem. Because simple in analysisis. In models, + ε with : nx respon vektor ; : nxm, m < n, predictor matrix ; : mx parameter vektor and ε : nx error vektor o, with assumption E(ε ) 0, E(ε ε ) σ I, I identity matrix. I rank ull, then estimation is ( ) -. Then actual estimation o is. Be base on linearity, mean estimation o, E(),is same is that E (). Be base on this condition, need building target unction, and computing risk and loss unction, when determine unction o. This theory can be use or compare opinion o consumer and producer, in case product was make by that s producer. 30

2 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 Pendahuluan Dalam model linier dengan asumsi kekeliruannya berdistribusi identik independen dengan rata-rata 0 dan varians konstan sama dengan σ, menggabungkan antara penaksir aktual (nilai ramalan) dengan nilai rata-rata merupakan segi (aspect) penting dalam analisis regresi terapan. Misalkan sebuah pabrik armasi membuat obat dengan ormulasi baru dan ingin menelaah daya sembuhnya jika dibandingkan dengan ormulasi lama, yang tingkat (lama) kesembuhannya dipengaruhi oleh beberapa variabel pada pasien. Dalam hal ini biasanya yang ditelaah pihak produsen adalah rata-rata tingkat kesembuhan, sedangkan pasien nilai aktualnya, sehingga persoalannya bagaimana menggabungkan kedua telaahan itu secara statistika? Teori Perhatikan model linier + e () dengan, vektor variabel respon (variabel tidak bebas) berukuran nx, matriks variabel explanatory (variabel bebas) berukuran nxm, m < n, m >, dengan rank penuh, vektor parameter model berukuran mx e, vektor kekeliruan model berukuran nx, dengan asumsi ( e) 0 matriks identitas berukuran nxn Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, penaksir untuk adalah E, dan E ee σ I, I ( ) () yang merupakan statistik tak-bias dan bervarians minimum, sehingga penaksir aktual untuk adalah. Karena adalah E ( ) E ( ), maka berdasarkan siat kelinieran, penaksir untuk rata-rata, E ( ), sehingga dari paparan tersebut tersurat bahwa 3 memiliki peran dua penaksir, yaitu sebagai penaksir nilai aktual dan nilai rata-rata untuk. Persoalannya bagaimana menyajikan statistik jika diinginkan perannya lebih dominan sebagai penaksir nilai aktual dari pada sebagai nilai rata-rata atau sebaliknya? Berdasarkan teori Statistika- Matematis, untuk keperluan tersebut diperlukan ormulasi dari jumlah kuadrat kekeliruan model, agar bisa dibangun ungsi target beserta ungsi kegagalan (loss unction) dan ungsi resikonya (risk unction). Jumlah kuadrat kekeliruan model adalah

3 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 3 ( )( ) e e (3) yang jika dijabarkan akan diperoleh persamaan + e e (4) Pada Persamaan (4) tersurat, ungsi kegagalan untuk jika digunakan sebagai penaksir dibangun atas kombinasi linier yang diboboti dengan persamaan ( ) + c c, (5) c : skalar nonstokastik, 0 < c < Karena suku pertama pada Persamaan (4) merupakan jumlah kuadrat penaksir nilai aktual dan suku keduanya jumlah kuadrat residu ( ) E, sehingga ungsi target untuk dapat dibangun berdasarkan persamaan ( ) ( ) E T λ + λ (6) λ : skalar nonstokastik, 0 < λ < Dapat ditunjukan bahwa ( ) ( ) +λ λ E T dan ( ) T E yang berarti ( ) T E, sehingga T identik dengan. Fungsi kegagalan untuk T jika digunakan sebagai penaksir T sama dengan ( ) ( ) λ λ + +λ λ T T T,T (7)

4 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 Pada Persamaan (7) tersurat, dua suku pertamanya identik dengan Persamaan (5) dan suku ketiganya merupakan kovarian yang diboboti antara residu nilai aktual dengan residu rata-rata hitung. Sehingga Persamaan (7) merupakan pengembangan sederhana (simple extention) dari Persamaan (5), yang berarti Persamaan (7) merupakan ungsi kegagalan untuk digunakan sebagai penaksir ET, T ( λ (jika ) yang sebaiknya digunakan, dengan ungsi resiko sama dengan ) E +λ E + λ( λ) E yang sama dengan total dari penaksir rata-rata jumlah kuadrat kekeliruan (total predictive mean square error). Dari paparan ini disimpulkan bahwa ormulasi untuk menggabungkan antara penaksir nilai aktual dengan rata-rata hitungnya harus mengikuti Persamaan (6). Shalabh (999) mengemukakan, menggunakan ungsi resiko di bawah ungsi kegagalan dengan Persamaan (7) dapat digunakan dua bentuk penaksir untuk, yaitu penaksir kuadrat terkecil seperti pada Persamaan (), dan penaksir berdasarkan aturan Stein (Stein-rule estimator), yang persamaannya C a H S n H (8) a : a > 0, skalar karakaterisasi penaksir H, H C I H, I matriks identitas ( ) Dapat ditunjukan bukan penaksir takbias, dan akan merupakan penaksir takbias jika S H C 0, yaitu jika (model regresi sangat cocok sebagai model ramalan), sehingga dalam penggunaannya harus dikombinasi linierkan dengan penaksir kuadrat terkecil, dengan persamaan (9) 0<w<, skalar nonstokastik Jadi dalam hal ini penaksir untuk atau (0) b ( w) + w, bisa digunakan p ( ) H S 33

5 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 C C a H a H p H H S S n m H n + H () atau kombinasi liniernya P ( w) p+ wp C a H ( w) H+ w H H n H C a H H w H n H () yang ormulasinya setara dengan Persamaan (). Jika p dan P digunakan sebagai penaksir untuk ungsi target T, maka dan (3) (4) karena maka ( p) E{ ( λ) +λe H} E T E ( T P) ( λ) E+λE( ) ( ) S ( λ) E+λE{ E( )} HE E 0 C a H E ( λ) +λe H+ w H n H C a H E{ ( λ) +λe H} + Ew H n H C C a H a H w HE w n n H H C a H 0 < w < n H, E ( T p) < E( T P) Fungsi resiko jika p dan P digunakan sebagai penaksir untuk ungsi target T, masing-masing sama dengan (5) R(p) E T ( p)( T p) {( λ) ( ) } n λ m σ 34

6 R { m} ( P) E( T P) ( T P) ( λ) n( λ) n m wa E n H (6) Dari Persamaan (3), (4), (5) dan (6) dapat disimpulkan. jika λ 0, maka T, R( p) ( n m) σ, R n m, n H R p R P. 4 ( P) ( n m) σ + w a E σ sehingga ( ) ( ) Prosiding Universitas Padjadjaran, 3 November 00 σ { λ( m ) wa} σ 4 Hal ini berarti p superior dari P jika p digunakan sebagai penaksir nilai aktual, dan karena p, maka jika resikonya sama dengan ( n m) digunakan sebagai penaksir nilai aktual maka nilai σ, σ varians residu λ. jika 0 < λ<, dan jika wa < λ( m ) ( m ) atau a <, m> maka w n m wa E { λ( m ) wa} > 0 n H R p R P. sehingga ( ) ( ) Hal ini berarti P superior dari p jika P digunakan sebagai penaksir rata-rata, yang berarti tidak sepenuhnya dapat dijadikan penaksir aktual karena terkombinasi dengan sebagai penaksir rata-rata Dari paparan tersebut, disimpulkan jika maka resikonya ( n m) digunakan sebagai penaksir nilai aktual, σ, σ varians residu, dan nilai ini akan cukup kecil jika model regresi cocok digunakan sebagai model ramalan, dan untuk penaksir rata-rata, E( ), sebaiknya digunakan statistik C a H P w n H λ karena nilai resikonya lebih kecil dari ( n m) ( m ) σ, jika a <, m>. w Terapan 35

7 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 Untuk menggunakan teori ini diperlukan dua kelompok sampel yang identik, dengan sampel kedua merupakan sampel lanjutan dari sampel pertama, misalnya untuk kasus pabrik armasi seperti yang dikemukan pada pendahuluan, sampel pertama adalah tingkat penyembuhan obat dengan ormulasi lama, dan yang kedua dengan ormulasi baru. Jika model linier sampel pertama disajikan seperti pada Persamaan (), maka untuk sampel kedua oleh + e (7) dengan t vektor berukuran kx, matriks berukuran kxm dengan rank penuh, Sudah dikemukakan pada teori, pada sampel pertama penaksir untuk adalah atau p ( ) C a H P ( w)p w p n H m k< < n. dengan λ ( m a ), m> < w, H ( ), H C I H, I matriks identitas berukuran mxm dan ungsi targetnya T (λ) +λe λ E sehingga pada sampel kedua penaksir untuk dapat digunakan p atau P ( ) { ( )} ( w)p C a H w k H p dengan λ ( m ), m a < >, w C H, H I H, I matriks identitas berukuran kxk. dan ungsi targetnya T (λ) +λe λ E ( ) { ( )} Pada sampel pertama, jika p sebagai penaksir T (atau ) maka nilai resikonya sama dengan ( n m) σ, Dan jika P sebagai penaksir T (atau P sebagai penaksir rata-rata, resikonya lebih kecil dari ( n m) σ. sebagai nilai ramalan, σ varians residu sampel pertama. ( ) P E ) maka nilai 36

8 Analog untuk sampel kedua, jika p sebagai penaksir Prosiding Universitas Padjadjaran, 3 November 00 T (atau sebagai nilai ramalan, ) maka nilai resikonya sama dengan ( k m) σ, σ varians residu model sampel kedua. Dan jika P sebagai penaksir T (atau nilai resikonya lebih kecil dari ( k m) σ P sebagai penaksir rata-rata, E ( ) P ) maka. Sehingga jika hasil penaksiran pada sampel pertama dan kedua digabungkan, maka penaksir nilai aktual respon sama dengan ( λ)p +λp, dan penaksir rata-ratanya sama dengan Kepustakaan ( λ)p + λp. Searle, S. R., 97, Linear Models, John Wiley & Sons, New ork. Draer, N. & Smith, H., 98, Applied Regression Analysis, second edition, John Wiley & Sons, New ork. Shalabh, 999, Improving The Prediction in Linear Regression Models, Journal o Statistical Research, Vol. 3 No. pp 33 39, Bangladesh. Graybill, F. A., 96, An Introduction to Linear Statistical Models, McGraw-Hill Book Co. Inc., New ork Berger, J. O., 985, Statistical Decision Theory and Bayesian Analysis, second edition, Springer-Verlag, New ork. Ohtani, K., 998, The Excact Risk o Weighted Average Estimator o OLS and Stein-rule Estimator in Regression under Balanced Loss, Statistics & Decisions, Vol. 6, pp Hogg, R. V. & Craig, A. T., 978, Introduction to Mathematical Statistics, ourth edition, Macmillan Pub. Co. Inc., New ork. 37

9 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 (M.5) PEMBENTUKAN FAST ALGORITHM FUZZ C-MEANS CLUSTER DENGAN INDEKS VALIDITAS IE DAN BENI (B) DAN PROPORSI EIGEN VALUE DARI MATRIKS SIMILIARIT Anindya Apriliyanti Pravitasari dejau_008@yahoo.com ABSTRAK Dalam analisis pengelompokkan (cluster), banyak kelompok menjadi suatu masalah yang berarti. Beberapa peneliti memilih banyak kelompok sesuai dengan kebutuhan dalam penelitiannya. Beberapa penelitian dalam analisis cluster lebih menitikberatkan pada struktur dan metode pengelompokkan yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Metode terakhir yang sedang diminati adalah Fuzzy C-means Cluster. Fuzzy C-means Cluster melakukan pengelompokkan dengan prinsip meminimumkan ungsi objekti pengelompokkannya dimana salah satu parameternya adalah ungsi keanggotaan dalam uzzy (sebagai pembobot) yang disebut juga dengan uzzier (Klawonn dan Höppner, 00). Makalah ini selain mengkaji metode pengelompokkan dengan Fuzzy C-means Cluster juga akan memilih banyak kelompok ideal dengan menggunakan indeks B (ie dan Beni). Untuk jumlah objek yang besar, indeks B akan dihitung sebanyak objek yang dikelompokkan, maka hal ini tidaklah eekti. Untuk itu dicoba untuk membatasi banyak kelompok dengan menggunakan proporsi eigen value dari matriks kemiripan (similarity). Dengan membatasi banyak kelompok, perhitungan untuk mendapatkan kelompok ideal akan semakin cepat. Hal ini akan sangat berguna untuk eisiensi algoritma perhitungan indeks B. Kata kunci : analisis pengelompokkan, cluster, uzzy c-means, indeks B, proporsi, eigen value, matriks kemiripan, similarity.. Pendahuluan Analisis Cluster adalah salah satu analisis data eksploratori yang bertujuan untuk menentukan kelompok atau grup dari sekelompok data. Awal mulanya metode ini dikembangkan Sta Pengajar Jurusan Statistika, FMIPA, Universitas Padjadjaran Bandung 38

10 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 dengan menemukan struktur pengelompokkan diantara objek yang akan dikelompokkan. Paradigma data clustering mulai banyak diminati berbagai kalangan dan ditulis dalam berbagai paper dan jurnal (Shihab, 000). Analisis cluster sempat disebut sebagai primary tool or socalled knowledge discovery (Fayyad et al, 996) karena tingkat temuan struktur dan metode yang berkembang begitu pesat seiring dengan perkembangan paradigma lain diluar statistik, seperti enomena data mining, intelligent data analysis (Liu, 000), sampai image processing yang saat ini banyak diteliti. Faktanya, karena menggunakan data yang besar dan algoritma yang secara iterati menentukan pengelompokkan, maka analisis cluster memiliki kepekaan akan kebutuhan yang tinggi dalam komputasi. Perkembangan analisis cluster dimulai dari metode hierarchical yang secara garis besar membentuk sebuah tree diagram yang biasa disebut dengan dendogram yang mendeskripsikan pengelompokan berdasarkan jarak, graph-theoritic melihat objek sebagai node pada network terboboti, mixture models mengasumsikan suatu objek dihasilkan dari skala data yang berbedabeda, partitional lebih dikenal dengan metode non-hierarchy termasuk didalamnya adalah metode K-means cluster. Perkembangan terakhir dari analisis cluster mempertimbangkan tingkat keanggotaan yang mencakup himpunan uzzy sebagai dasar pembobotan bagi pengelompokan yang disebut dengan uzzy clustering (Bezdek, 98). Metode ini merupakan pengembangan dari metode partitional dengan pembobotan uzzy yang memungkinkan pengelompokkan dimana kelompok data tidak terdistribusi secara jelas. Sejalan dengan perkembangan metode dalam analisis cluster, penentuan jumlah kelompok tetap dilakukan secara subjekti. Metode hierarchi (single linkage, complete linkage dan average linkage) membuat cut o dari dendogram kemudian menentukan jumlah kelompok yang ideal. Metode non-hierarci atau partitional menentukan terlebih dahulu jumlah cluster yang akan dibentuk, termasuk juga pembentukan kelompok dalam Fuzzy C-means Cluster. Penentuan jumlah kelompok biasanya disesuaikan dengan tujuan penelitian. Suatu masalah kemudian timbul, bagaimana jumlah kelompok ideal yang meminimumkan ungsi objekti sebagai dasar pengelompokkan. Jika dilakukan pemilihan jumlah kelompok dari satu kesatuan kelompok besar sampai sebanyak objek yang akan dikelompokkan, maka penyelesaiannya akan trivial. Karena bagaimanapun juga ungsi objekti akan optimal saat jumlah kelompok yang terbentuk sama dengan jumlah objek yang dikelompokkan. Hal ini dikarenakan tingkat kemiripan (similiarity) yang tinggi terhadap objek itu sendiri. Oleh karena itu dicoba untuk membatasi jumlah pengelompokkan berdasarkan proporsi eigen value dari matrik korelasi objek yang akan dikelompokkan. Prinsipnya hampir sama dengan principal komponen dan analisis aktor yang menggunakan proporsi eigen value sebagai ukuran kontribusi yang dapat diberikan ketika mereduksi dimensi variable. Pembatasan jumlah pengelompokkan ini kemudian dikontrol dengan Indeks B (ie dan Beni), dimana kelompok hasil pemilihan dari proporsi eigen value yang memaksimumkan Indeks B adalah ukuran kelompok yang terbaik. 39

11 Universitas Padjadjaran, 3 November 00. Fuzzy C-Means Cluster Secara umum teknik dari uzzy cluster adalah meminimumkan ungsi objekti dimana parameter utamanya adalah ungsi keanggotaan dalam uzzy (membership unction) yang disebut juga dengan uzzier (awonn dan Höppner, 00). Klawonn secara khusus mendalami uzzy clustering sebagai metode yang baik untuk digunakan dalam pengelompokkan data spasial dan image analysis (Laboratorium o Data analysis and Pattern Recognition). Oleh karena itu sebagian besar reerensi dari tulisan ini didapatkan dari jurnal penelitian Klawonn bersama peneliti lainnya. Fuzzy C-means cluster pertama kali dikemukakan oleh Dunn (973) dan kemudian dikembangkan oleh Bezdek (98) yang banyak digunakan dalam pattern recognition. Metode ini merupakan pengembangan dari metode non hierarki K-means Cluster, karena pada awalnya ditentukan dulu jumlah kelompok atau cluster yang akan dibentuk. Kemudian dilakukan iterasi sampai mendapatkan keanggotaan kelompok tersebut. Metode ini adalah metode yang paling digemari karena merupakan metode yang paling robust (( Klawonn dan Höppner, 00) dan (Klawonn, 000)) dan memberikan hasil yang smooth (halus) dengan toleransi relati (Shihab, 000). Prinsip utama pengelompokkan dengan uzzy c-means cluster adalah meminimumkan ungsi objekti J FCM c N m P, U,, c, m ( uik ) d ik( x k, p i) () i k ( ) dengan constraint atau ungsi batasan c i u, untuk k {,K,N}. () ik Keterangan: P dan U adalah variabel yang kondisi optimalnya diharapkan, untuk matriks U kondisi optimalnya berarti konvergensi keanggotaan kelompok dalam FCM., c, m adalah parameter input dari J FCM, dimana: c adalah jumlah cluster yang memenuhi (jumlah cluster yang diinginkan, c< N ) m adalah tingkat ke-uzzy-an dari hasil pengelompokkan. Parameter ini disebut dengan uzzier, nilai dari m yang sering dipakai dan dianggap yang paling halus adalah m (Klawonn dan Höppner, 00) u ik adalah tingkat keanggotaan yang merupakan elemen dari matriks U. N jumlah observasi. d adalah jarak observasi yang dapat dirumuskan sebagai berikut: ik d ik T ( x p ) x p ( x p ) A( x p ) k, (3) i k i A k i k i 40

12 Jika A adalah matriks identitas maka d ik adalah jarak Euclid. Prosiding Universitas Padjadjaran, 3 November 00 Algoritma pengelompokan Fuzzy C-means cluster diberikan sebagai berikut:. Menentukan c banyak cluster atau kelompok yang ingin dibuat.. Menentukan tingkat ke-uzzy-an hasil pengelompokan (m). 3. Menghitung uzzy cluster center (P) dengan persamaan () N u k p * i N k 4. Update anggota matriks U dengan persamaan * uik /( m) c d ik j d jk m ik u x m ik k (4) (5) 5. Bandingkan nilai keanggotaan dalam matriks U, jika U (k+) - U (k) < ε maka sudah konvergen dan iterasi dihentikan. Jika tidak maka kembali ke langkah Penentuan Banyak Kelompok Penentuan banyak kelompok dalam Fuzzy C-Means Cluster didasarkan pada dua hal. ang pertama adalah dengan membatasi banyak kelompok yang terbentuk melalui proporsi eigen value matriks korelasi dari objek yang akan dikelompokkan. ang kedua adalah melakukan kontrol dengan indeks B. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah benar banyak kelompok terbaik bisa didapatkan diantara banyak cluster yang dibatasi oleh proporsi eigen value matriks korelasi. Berikut ini adalah ulasan mengenai proporsi eigen value matriks korelasi dan Indeks B. 3. Proporsi Eigen Value Matriks Korelasi Analisis Eigen adalah salah satu teknik yang memberikan ringkasan struktur data yang direpresentasikan oleh matriks korelasi ataupun kovarians (Johnson dan Wichern, 00). Proporsi dari eigen value menggambarkan seberapa besar struktur data yang dapat diwakili atau direpresentasikan oleh matriks korelasi atau kovarians tersebut. Dalam analisis komponen utama dan analisis aktor, proporsi dari eigen value memberikan interpretasi mengenai seberapa besar data dapat terwakili dalam dimensi yang telah direduksi. 4

13 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 Pada kasus pengelompokkan dalam analisis cluster, matriks yang digunakan adalah matriks kemiripan dari objek yang akan dikelompokkan. Prinsipnya adalah semakin nilai kemiripan antara objek satu dengan yang lain mendekati, maka nilai pengamatan antar objek tersebut memiliki banyak kesamaan (berarti memungkinkan untuk menjadi satu kelompok). Proporsi eigen value untuk ilustrasi ini berarti memberikan inormasi besarnya tingkat kesamaan antar objek. Proporsi eigen value 00 persen diberikan oleh semua eigen yang terbentuk yang banyaknya sama dengan banyak objek yang dikelompokkan. 3. Indeks B (ie dan Beni) Sesuai dengan namanya Indeks B ditemukan oleh ie dan Beni yang pertama kali dikemukakan pada tahun 99. Validitas dalam FCM ditentukan oleh banyak kelompok optimum melalui perhitungan Indeks validitas. Formula dari Indeks B diberikan pada (6). Formula ini mirip dengan Separation Index dengan nilai m yang dapat berubah-ubah, oleh karena itu indeks ini dapat digunakan untuk metode hard partition seperti K-means cluster maupun FCM. Kriterianya banyak kelompok optimum diberikan oleh nilai B yang minimum. B ( c) c N m ( uik ) dik( xk, pi) i k (6) N min i, j p, p i j Dengan c menyatakan banyak cluster, uik adalah tingkat keanggotaan, d ik adalah jarak observasi dengan pusat cluster, pi adalah pusat cluster, N merupakan banyak objek yang akan dikelompokkan, min i, j i, j p p menyatakan jarak minimum antara pusat cluster p i dan p j. Kriteria banyak cluster optimum diberikan oleh indeks B yang minimum. 4. Analisis eisiensi algoritma dengan menggunakan notasi Big-O Eisiensi di dalam algoritma sangat dipertimbangkan karena suatu masalah dapat diselesaikan dengan berbagai macam cara yang dalam hal ini disebut sebagai algoritma (langkah penyelesaian masalah). Algoritma yang bagus adalah algoritma yang eisien dimana algoritma tersebut dikatakan bagus karena dinilai dari aspek kebutuhan waktu dan ruang membutuhkan jumlah yang sedikit. Notasi Big-O adalah notasi matematika yang digunakan untuk menggambarkan suatu ungsi asimptotik. Notasi Big-O sering digunakan untuk menjelaskan berapa besar ukuran dari suatu data mempengaruhi penggunaan sebuah algoritma dari sumber komputasi. Notasi Big-O 4

14 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 juga biasa disebut sebagai notasi Landau (Landau notation), Bachman-Landau notation, dan notasi asimptotik (Asimptotik notation). Notasi Big-O mempunyai aplikasi pada dua buah bidang. Pada bidang matematika, notasi tersebut biasanya digunakan untuk menjelaskan tahap sisa dari deret tak terhingga, khususnya pada deret asimptotik. Pada bidang ilmu komputer, notasi ini sangat berguna dalam analisis dari kompleksitas algoritma. 5. Pembentukan Fast Algorithm, Simulasi dan Perhitungan Big-O Algoritma baru yang terbentuk adalah sebuah kelengkapan algoritma dengan menambahkan batasan perulangan program yang tadinya sebanyak objek (N) berkurang menjadi sebanyak M (banyaknya nilai eigen yang secara cepat membentuk proporsi 00%). Perbandingan Algoritma lama dan baru terdapat pada Tabel. Tabel. Perbandingan ALgoritma lama dan baru Old Algorithm Fast Algorithm Tahap Persiapan Pembentukan Matriks O (Nk ) kemiripan Perhitungan Eigen Value O (N ) Penentuan banyaknya nilai eigen yang menghasilkan proporsi 00% Tahap Clustering Lakukan dari sampai M O (N ) Tahap Clustering Lakukan dari sampai N Pembentukan O(( N ) h) Pembentukan Kelompok O(( M ) h) Kelompok Perhitugan Indeks B O ( N) Perhitugan Indeks B O ( M ) Pencarian B minimum O ( N) Pencarian B minimum O ( M ) Dengan: N: banyak objek; k: banyak variable; M: banyak nilai eigen yang jumlahan proporsinya 00%; h: banyak iterasi dalam pembentukan kelompok. Simulasi dilakukan untuk melihat apakah benar bahwa nilai B minimum dapat diperoleh dengan pembatasan perulangan program menggunakan banyaknya nilai eigen dari 43

15 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 matriks similarity yang proporsinya 00%, dan apakah algoritma baru yang terbentuk cukup eisien. Beberapa jenis data simulasi dibangkitkan dan dicari banyak pengelompokan optimum menggunakan algoritma lama dan baru. Hasilnya ditampilkan pada Tabel. Tabel. Simulasi Data Data Kriteria Old Algorithm Fast Algorithm Banyak Objek (N) 3 3 Banyak Variabel (k) 5 5 Simulasi Banyak nilai eigen (M) - 6 B minimum 5 5 Banyak iterasi (h) Big-O O(4400) O(800) Banyak Objek (N) Banyak Variabel (k) 0 0 Simulasi Banyak nilai eigen (M) - 7 B minimum 7 7 Banyak iterasi (h) Big-O O(9800) O(00) Simulasi 3 Simulasi 4 Banyak Objek (N) 7 7 Banyak Variabel (k) 4 4 Banyak nilai eigen (M) - B minimum 9 9 Banyak iterasi (h) Big-O O(38400) O(400) Banyak Objek (N) Banyak Variabel (k) 5 5 Banyak nilai eigen (M) - 3 B minimum 8 8 Banyak iterasi (h) Big-O O(44500) O(8500) Pada Tabel terlihat bahwa nilai B minimum yang menggambarkan banyak kelompok ideal yang terbentuk selalu berada pada range M. Hal ini membuktikan bahwa pembatasan perulangan pada algoritma FCM dapat dilakukan dengan mencari banyaknya nilai eigen yang membentuk proporsi 00%. Selain itu dengan melakukan pembatasan perulangan, maka algoritma yang tercapai akan lebih eisien, hal ini terlihat dengan nilai Big-O pada ast algorithm yang jauh lebih kecil dari pada old algorithm. 6. Kesimpulan 44

16 Universitas Padjadjaran, 3 November 00 Penentuan jumlah cluster yang ideal dapat dilakukan dengan perhitungan indeks B. Namun untuk jumlah data yang besar, maka perhitungan indeks B akan dilakukan sampai jumlah pengelompokkan maksimum, yaitu sebanyak jumlah objek itu sendiri. Hal ini kurang eisien, maka direkomendasikan untuk menentukan banyaknya cluster yang mungkin terbentuk dengan memperhatikan proporsi kumulati eigen value matriks similarity dari objek dalam pengelompokkan. Reerensi : Bezdek, James., 98. Pattern Recognition with Fuzzy Objective Function Algorith, Plenum Press, New ork. Calinski and Harabasz, (974), A Dendrite Method or Cluster Analysis. Communication in Statistics 3, -7. Dunn, J.C., (973), A Fuzzy Relative o the ISODATA Process and Its Use in Detecting Compact well-separated Cluster, Journal o Cybernetic 3, Fayyad, U, M., Piatetsky-Saphiro, G., Smith., (996). Advance and Knowledge discovery and data mining, Part.33, Johnson, Wichern, (00), Applied Multivariate Statistical Analysis, Prentice Hall, New Jersey. Klawonn, Frank., (000), Fuzzy Clustering: Insight and a New Approach, Science Journal, Klawonn dand Höppner, (00), What is Fuzzy about Fuzzy Clustering? Understanding and Improving the Concept o the Fuzzier. Science Journal, Klawonn dan Keller, (997), Fuzzy Clustering and Fuzzy Rules, Science Journal, Klawonn dan Klementida, (997), Matematical Analysis o Fuzzy Clasiiers, Science Journal, Klawonn dan Kruse, (995), Clustering Method in Fuzzy Control, Science Journal, Sharma, S, (996), Applied Multivariate Techniques, John Wiley and Sons, Inc, New ork. Shihab, A.I., (000) Fuzzy Clustering Algorithm and Their Application to Medical Image Analysis. Dissertation, University o London, London. Pickert, Klawonn, dan Wingender., (997), Fuzzy Cluster Analysis or Identiication o Gene Regulation Region. Science Journal, Zadeh, Loti. A., (965), Fuzzy Sets. Inormation Control, vol 8,

Improvisasi Penaksir Model Linier

Improvisasi Penaksir Model Linier tatistika Vol. 6 No. 6 Mei 006. Pendahuluan Improvisasi Penaksir Model Linier Mulyana Jurusan tatistika FMIPA Unpad Dalam model linier dengan asumsi kekeliruannya berdistribusi identik independen dengan

Lebih terperinci

Menampilkan Penaksir Parameter pada Model Linear * Mulyana **

Menampilkan Penaksir Parameter pada Model Linear * Mulyana ** Menampilkan Penaksir Parameter pada Model Linear * Abstrak Pada model linear Mulyana ** Y = X + ε, jika penaksir untuk, maka dua peran. Yaitu sebagai penaksir faktual, hitung, X memiliki Y = X, dan penaksir

Lebih terperinci

(M.6) FUZZY C-MEANS CLUSTERING DENGAN ANALISIS ROBUST

(M.6) FUZZY C-MEANS CLUSTERING DENGAN ANALISIS ROBUST (M.6) FUZZY C-MEANS CLUSTERING DENGAN ANALISIS ROBUST 1Nor Indah FitriyaNingrum, 2 Suwanda, 3 Anna Chadidjah 1Mahasiswa JurusanStatistika FMIPA UniversitasPadjadjaran 2Jurusan Statistika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR INDUSTRI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING WILAYAH KOTA CILEGON

KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR INDUSTRI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING WILAYAH KOTA CILEGON Seminar Nasional IENACO 213 ISSN: 2337-39 KLASIFIKASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) SEKTOR INDUSTRI DENGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING WILAYAH KOTA CILEGON Ratna Ekawati 1),Nurul Yulis 2) 1) Jurusan

Lebih terperinci

Fuzzy C-means Clustering menggunakan Cluster Center Displacement

Fuzzy C-means Clustering menggunakan Cluster Center Displacement Fuzzy C-means Clustering menggunakan Cluster Center Displacement Fitri Hidayah Sundawati 1), Jadi Suprijadi 2), Titi Purwandari 3) 1) Mahasiswa Statistika Terapan, UniversitasPadjadjaran-Indonesia 2) Pengajar

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Pada Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 697-704 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL

Lebih terperinci

PENGELOMPOKKAN DESA DI KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 BERDASARKAN STATUS KETERTINGGALAN

PENGELOMPOKKAN DESA DI KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 BERDASARKAN STATUS KETERTINGGALAN PENGELOMPOKKAN DESA DI KABUPATEN SORONG PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 BERDASARKAN STATUS KETERTINGGALAN Indah Ratih Anggriyani 1), Dariani Matualage 2), Esther Ria Matulessy 3) 1)2)3) Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB III K-MEANS CLUSTERING. Analisis klaster merupakan salah satu teknik multivariat metode

BAB III K-MEANS CLUSTERING. Analisis klaster merupakan salah satu teknik multivariat metode BAB III K-MEANS CLUSTERING 3.1 Analisis Klaster Analisis klaster merupakan salah satu teknik multivariat metode interdependensi (saling ketergantungan). Oleh karena itu, dalam analisis klaster tidak ada

Lebih terperinci

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA

METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 169 174. METODE PARTIAL LEAST SQUARES UNTUK MENGATASI MULTIKOLINEARITAS PADA MODEL REGRESI LINEAR BERGANDA Romika Indahwati,

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS

PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS PENENTUAN NILAI PANGKAT PADA ALGORITMA FUZZY C- MEANS WULAN ANGGRAENI wulangussetiyo@gmail.com Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta PGRI Abstract. The purpose of this study was to

Lebih terperinci

MODEL REGRESI KANDUNGAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES

MODEL REGRESI KANDUNGAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES PTNBR - BATAN Bandung, 04 Juli 013 MODEL REGRESI KANDUNGAN BATUBARA MENGGUNAKAN METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES Kankan Parmikanti 1, Endang Rusyaman 1 dan Emah Suryamah 1 1 Jurusan Matematika FMIPA Universitas

Lebih terperinci

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) PROSIDING ISBN : 978 979 6353 6 3 S 0 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) Wirayanti ), Adi Setiawan ), Bambang Susanto

Lebih terperinci

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2009 p : ISSN :

Forum Statistika dan Komputasi, Oktober 2009 p : ISSN : , Oktober 2009 p : 26-34 ISSN : 0853-8115 Vol 14 No.2 METODE PENDUGAAN MATRIKS RAGAM-PERAGAM DALAM ANALISIS REGRESI KOMPONEN UTAMA (RKU) (Variance-Covariance Matrix Estimation Method for Principal Component

Lebih terperinci

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma)

BAB III KALMAN FILTER DISKRIT. Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) BAB III KALMAN FILTER DISKRIT 3.1 Pendahuluan Kalman Filter adalah rangkaian teknik perhitungan matematika (algoritma) yang memberikan perhitungan efisien dalam mengestimasi state proses, yaitu dengan

Lebih terperinci

KETEPATAN PENGKLASIFIKASIAN FUNGSI DISKRIMINAN LINIER ROBUST DUA KELOMPOK DENGAN METODE FAST MINIMUM COVARIATE DETERMINANT (FAST MCD)

KETEPATAN PENGKLASIFIKASIAN FUNGSI DISKRIMINAN LINIER ROBUST DUA KELOMPOK DENGAN METODE FAST MINIMUM COVARIATE DETERMINANT (FAST MCD) KETEPATAN PENGKLASIFIKASIAN FUNGSI DISKRIMINAN LINIER ROBUST DUA KELOMPOK DENGAN METODE FAST MINIMUM COVARIATE DETERMINANT (FAST MCD) Budyanra Jurusan Statistika, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta

Lebih terperinci

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster

Analisis Cluster, Analisis Diskriminan & Analisis Komponen Utama. Analisis Cluster Analisis Cluster Analisis Cluster adalah suatu analisis statistik yang bertujuan memisahkan kasus/obyek ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai sifat berbeda antar kelompok yang satu dengan yang lain.

Lebih terperinci

Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) Pada Pendugaan Area Kecil

Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) Pada Pendugaan Area Kecil Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased M. Adi Sidauruk, Dian Kurniasari, Widiarti Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Lampung E-mail:

Lebih terperinci

KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN

KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN KAJIAN TELBS PADA REGRESI LINIER DENGAN KASUS PENCILAN Nurul Gusriani 1), Firdaniza 2), Novi Octavianti 3) 1,2,3) Departemen Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran, Jalan Raya Bandung- Sumedang Km. 21

Lebih terperinci

KOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIK. Iqbal Kharisudin. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang

KOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIK. Iqbal Kharisudin. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang KOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIK S-33 Iqbal Kharisudin Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Email: iqbal_kh@staff.unnes.ac.id Abstrak: Dalam analisis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FUZZY C-MEANS DALAM MENGANALISA KEMISKINAN DESA

IMPLEMENTASI FUZZY C-MEANS DALAM MENGANALISA KEMISKINAN DESA IMPLEMENTASI FUZZY C-MEANS DALAM MENGANALISA KEMISKINAN DESA Harliana Teknik Informatika STIKOM POLTEK Cirebon Jl Brigjend Darsono Bypass No3 3, Cirebon 45153 Email : harliana.merdiharto@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SISWA KELAS UNGGULAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS

KLASIFIKASI SISWA KELAS UNGGULAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS KLASIFIKASI SISWA KELAS UNGGULAN MENGGUNAKAN FUZZY C-MEANS Nunik Mariastuti Wijilestari, Moch. Hariadi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 60

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis statistik multivariat adalah metode statistik di mana masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Analisis statistik multivariat adalah metode statistik di mana masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Analisis statistik multivariat adalah metode statistik di mana masalah yang diteliti bersifat multidimensional dengan menggunakan tiga atau lebih variabel

Lebih terperinci

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan

Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Statistika, Vol. 15 No. 2, 87-97 November 215 Klasifikasi Kecamatan Berdasarkan Nilai Akhir SMA/MA di Kabupaten Aceh Selatan Menggunakan Analisis Diskriminan Fitriana A.R. 1, Nurhasanah 2, Ririn Raudhatul

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA PENERAPAN METODE REGRESI GULUD DAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DALAM MENGATASI PENYIMPANGAN MULTIKOLINEARITAS PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Sri Siska Wirdaniyati 1), Edy Widodo ) 1) Mahasiswa Prodi

Lebih terperinci

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 03, No. 3 (2014), hal 163-168. METODE ORDINARY LEAST SQUARES DAN LEAST TRIMMED SQUARES DALAM MENGESTIMASI PARAMETER REGRESI KETIKA TERDAPAT OUTLIER

Lebih terperinci

Bagan Kendali Rasio Likelihood dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang dan Industri

Bagan Kendali Rasio Likelihood dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang dan Industri Vol. 10, No. 1, 26-34, Juli 2013 Bagan Kendali Rasio Likelihood dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang dan Industri Andi Fitri Ayu 1, Erna Tri Herdiani 1, M. Saleh AF 1, Anisa 1, Nasrah Sirajang 1 Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. 2.1 Matriks Sebuah matriks, biasanya dinotasikan dengan huruf kapital tebal seperti A,

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means

Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means Analisis Perbandingan Algoritma Fuzzy C-Means dan K-Means Yohannes Teknik Informatika STMIK GI MDD Palembang, Indonesia Abstrak Klasterisasi merupakan teknik pengelompokkan data berdasarkan kemiripan data.

Lebih terperinci

PEMILIHAN MODEL REGRESI LINIER DENGAN BOOTSTRAP. Tarno. Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang. Subanar Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta

PEMILIHAN MODEL REGRESI LINIER DENGAN BOOTSTRAP. Tarno. Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang. Subanar Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta PEMILIHAN MODEL REGRESI LINIER DENGAN BOOTSTRAP Tarno Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Semarang Subanar Jurusan Matematika FMIPA UGM Yogyakarta Abstrak Tulisan ini membicarakan tentang penerapan bootstrap

Lebih terperinci

(R.10) ESTIMASI TOTAL POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN PENAKSIR GENERALIZED REGRESSION (GREG)

(R.10) ESTIMASI TOTAL POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN PENAKSIR GENERALIZED REGRESSION (GREG) (R.10) ESTIMASI TOTAL POPULASI DENGAN MENGGUNAKAN PENAKSIR GENERALIZED REGRESSION (GREG) 1Agus Muslim, 2 Sutawanir Darwis, 3 Achmad Zanbar Soleh 1Mahasiswa Magister Statistika Terapan, Universitas Padjadjaran,

Lebih terperinci

PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA PENERAPAN BOOTSTRAP DALAM METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (MCD) DAN LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Ni Putu Iin Vinny Dayanti 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2, Made

Lebih terperinci

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang.

MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL. Jln. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang. MODEL REGRESI DATA TAHAN HIDUP TERSENSOR TIPE III BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL Winda Faati Kartika 1, Triastuti Wuryandari 2 1, 2) Program Studi Statistika Jurusan Matematika FMIPA Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop)

Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop) 157 Penerapan Metode Fuzzy C-Means dengan Model Fuzzy RFM (Studi Kasus : Clustering Pelanggan Potensial Online Shop) Elly Muningsih AMIK BSI Yogyakarta E-Mail : elly.emh@bsi.ac.id Abstrak Berkembangnya

Lebih terperinci

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK Kharisma Yusea Kristaksa ) Hanna Arini Parhusip ), dan Bambang Susanto 3) ) Mahasiswa Program Studi Matematika ) 3) Dosen Program Studi Matematika

Lebih terperinci

PENGGEROMBOLAN DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA DENGAN FUZZY K-RATAAN (Clustering Backward Region in Indonesia Using Fuzzy C-Means Cluster)

PENGGEROMBOLAN DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA DENGAN FUZZY K-RATAAN (Clustering Backward Region in Indonesia Using Fuzzy C-Means Cluster) , April 2010 p : 22-27 ISSN : 0853-8115 Vol 15 No.1 PENGGEROMBOLAN DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA DENGAN FUZZY K-RATAAN (Clustering Backward Region in Indonesia Using Fuzzy C-Means Cluster) Titin Agustin

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI KUANTIL

ANALISIS REGRESI KUANTIL Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 103 107 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND ANALISIS REGRESI KUANTIL SAIDAH, FERRA YANUAR, DODI DEVIANTO Program Studi Magister Matematika, Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA

PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 6-10 ISSN: 2303-1751 PENERAPAN METODE LEAST MEDIAN SQUARE-MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT (LMS-MCD) DALAM REGRESI KOMPONEN UTAMA I PUTU EKA IRAWAN 1, I KOMANG

Lebih terperinci

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar

Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar Vol.14, No. 2, 159-165, Januari 2018 Penaksiran Parameter Regresi Linier Logistik dengan Metode Maksimum Likelihood Lokal pada Resiko Kanker Payudara di Makassar Sutrianah Burhan 1, Andi Kresna Jaya 1

Lebih terperinci

(R.14) METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN KASUS PENCILAN

(R.14) METODE MINIMUM COVARIANCE DETERMINANT PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN KASUS PENCILAN (R.14) MEODE MINIMUM COVARIANCE DEERMINAN PADA ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN KASUS PENCILAN Dini Aderlina, Firdaniza, Nurul Gusriani Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. Raya

Lebih terperinci

Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur

Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Qonitatin Nafisah, Novita Eka Chandra Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks Matriks adalah himpunan bilangan real yang disusun secara empat persegi panjang, mempunyai baris dan kolom dengan bentuk umum : Tiap-tiap bilangan yang berada didalam

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL ESTIMASI PARAMETER GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) DENGAN VARIABEL EKSOGEN BERTIPE METRIK

PERBANDINGAN HASIL ESTIMASI PARAMETER GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) DENGAN VARIABEL EKSOGEN BERTIPE METRIK PERBANDINGAN HASIL ESTIMASI PARAMETER GENERALIZED SPACE TIME AUTOREGRESSIVE (GSTAR) DENGAN VARIABEL EKSOGEN BERTIPE METRIK Reza Mubarak ) dan Suhartono ) ) Program Pasca Sarjana Jurusan Statistika, Institut

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA E-Jurnal Matematika Vol. 2, No.4, Nopember 2013, 1-5 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA NI WAYAN

Lebih terperinci

Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier. The Use of Gaussian PCA Kernel in Solving Non Linier Multivariate Plot

Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier. The Use of Gaussian PCA Kernel in Solving Non Linier Multivariate Plot Penggunaan Kernel PCA Gaussian dalam Penyelesaian Plot Multivariat Non Linier Bernhard M. Wongkar 1, John S. Kekenusa 2, Hanny A.H. Komalig 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, bernhard.wongkar2011@gmail.com

Lebih terperinci

(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN

(α = 0.01). Jika D i > , maka x i atau pengamatan ke-i dianggap pencilan (i = 1, 2,..., 100). HASIL DAN PEMBAHASAN 4 karena adanya perbedaan satuan pengukuran antar peubah. 1.. Memastikan tidak adanya pencilan pada data dengan mengidentifikasi adanya pencilan pada data. Pengidentifikasian pencilan dilakukan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPONEN UTAMA DENGAN MENGGUNAKAN MATRIK VARIAN KOVARIAN YANG ROBUST

ANALISIS KOMPONEN UTAMA DENGAN MENGGUNAKAN MATRIK VARIAN KOVARIAN YANG ROBUST ANALISIS KOMPONEN UTAMA DENGAN MENGGUNAKAN MATRIK VARIAN KOVARIAN YANG ROBUST Irwan Sujatmiko, Susanti Linuwih, dan Dwi Atmono A.W. Jurusan Statistika ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 6 Abstract. The present

Lebih terperinci

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means,

Kata kunci: Cluster, Knowledge Discovery in Database, Algoritma K-Means, K- Pembentukan cluster dalam Knowledge Discovery in Database dengan Algoritma K-Means Oleh: Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY,email: andayani@uny.ac.id Abstrak Pembentukan cluster merupakan

Lebih terperinci

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS Joko Sungkono 1, Th. Kriswianti Nugrahaningsih 2 Abstract: Terdapat empat asumsi klasik dalam regresi diantaranya asumsi normalitas.

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 168 176 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN PENDUGA ORDINARY LEAST SQUARES (OLS) DAN GENERALIZED LEAST SQUARES (GLS) PADA MODEL REGRESI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Program Studi MMT-ITS, Surabaya 7 Juli 03 PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL G DAN DIAGRAM KONTROL S BESERTA APLIKASINYA Marlon Stivo Noya Van Delsen, *) dan Muhammad Mashuri ) ) Jurusan Statistika,

Lebih terperinci

Jurnal Gradien Vol. 10 No. 1 Januari 2014 : 957-962 Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface * Henoh Bayu Murti, Dian Kurniasari, Widiarti Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang bertujuan untuk mereduksi dimensi data dengan membentuk kombinasi linear

Lebih terperinci

(D.2) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE. H. Sudartianto 3. Sri Winarni

(D.2) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE. H. Sudartianto 3. Sri Winarni Universitas Padjadjaran, November 00 (D.) OPTIMASI KOMPOSISI PERLAKUAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESPONSE SURFACE Andry Ritonga H. Sudartianto Sri Winarni Mahasiswa Program Strata Jurusan Statistika FMIPA

Lebih terperinci

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT

(M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Univeitas Padjadjaran, 3 November 00 (M.9) PEMODELAN MELEK HURUF DAN RATA-RATA LAMA STUDI DENGAN PENDEKATAN MODEL BINER BIVARIAT Vita Ratnasari, Purhadi, Ismaini, Suhartono Mahasiswa S3 Jurusan Statistika

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GUSTAFSON-KESSEL CLUSTERING UNTUK MENENTUKAN SEGMENTASI DEBITUR PADA BANK CIMB NIAGA

PENERAPAN METODE GUSTAFSON-KESSEL CLUSTERING UNTUK MENENTUKAN SEGMENTASI DEBITUR PADA BANK CIMB NIAGA PENERAPAN METODE GUSTAFSON-KESSEL CLUSTERING UNTUK MENENTUKAN SEGMENTASI DEBITUR PADA BANK CIMB NIAGA APPLICATION OF GUSTAFSON-KESSEL CLUSTERING METHODS FOR SEGMENTATION DETERMINING DEBTOR AT BANK CIMB

Lebih terperinci

ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang)

ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang) ESTIMASI MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL MELALUI PENDEKATAN BAYESIAN (Studi Kasus: Data Kinerja Pegawai Universitas Bina Darma Palembang) Didin Astriani P 1, Jadi Suprijadi 2, Zulhanif 3 Program Pendidikan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN

PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN E-Jurnal Matematika Vol. 3, No.2 Mei 2014, 45-52 ISSN: 2303-1751 PERBANDINGAN REGRESI ROBUST PENDUGA MM DENGAN METODE RANDOM SAMPLE CONSENSUS DALAM MENANGANI PENCILAN NI PUTU NIA IRFAGUTAMI 1, I GUSTI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA Febriani Astuti, Kartiko, Sri Sulistijowati Handajani Jurusan Matematika

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA Ni Luh Putu Ratna Kumalasari 1, Ni Luh Putu Suciptawati 2,, Made Susilawati

Lebih terperinci

Oleh: AGUS WIDODO NRP Dosen Pembimbing: Dr. Purhadi, M.Sc

Oleh: AGUS WIDODO NRP Dosen Pembimbing: Dr. Purhadi, M.Sc PERBANDINGAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING DAN FUZZY C-SHELL CLUSTERING (STUDI KASUS: KABUPATEN/KOTA DI PULAU JAWA BERDASARKAN VARIABEL PEMBENTUK INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA) Oleh: AGUS WIDODO NRP. 3020707

Lebih terperinci

ESTIMATION METHODS ISSUES IN MULTILEVEL MODEL FOR HIERARCHICAL DATA ANALYSIS

ESTIMATION METHODS ISSUES IN MULTILEVEL MODEL FOR HIERARCHICAL DATA ANALYSIS Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 ESTIMATION METHODS ISSUES IN MULTILEVEL MODEL FOR HIERARCHICAL DATA ANALYSIS Pudji Ismartini 1), Susanti Linuwih 2),

Lebih terperinci

KAJIAN FUNGSI nls( ) DAN fsrr( ) TERHADAP MODEL MICHEALIS-MENTEN PADA REGRESI NONLINIER. Sudarno 1. Abstrak

KAJIAN FUNGSI nls( ) DAN fsrr( ) TERHADAP MODEL MICHEALIS-MENTEN PADA REGRESI NONLINIER. Sudarno 1. Abstrak UNIVERSITAS DIPONEGORO 0 ISBN: --0-- KAJIAN FUNGSI nls( ) DAN fsrr( ) TERHADAP MODEL MICHEALIS-MENTEN PADA REGRESI NONLINIER Sudarno ) Program Studi Statistika FMIPA Undip dsghani@gmail.com Abstrak Model

Lebih terperinci

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG)

Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG) SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Informasi Fisher pada Algoritme Fisher Scoring untuk Estimasi Parameter Model Regresi Logistik Ordinal Terboboti Geografis (RLOTG) Aulia Nugrahani

Lebih terperinci

PENAKSIRAN RATAAN DAN VARIANSPOPULASI PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKA DENGAN AUXILIARY VARIABLE

PENAKSIRAN RATAAN DAN VARIANSPOPULASI PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKA DENGAN AUXILIARY VARIABLE Vol. 12, No. 1, 9-18, Juli 2015 PENAKSIRAN RATAAN DAN VARIANSPOPULASI PADA SAMPEL ACAK TERSTRATIFIKA DENGAN AUXILIARY VARIABLE Raupong, M. Saleh AF, Hasruni Satya Taruma Abstrak Penaksiran rataan dan variansi

Lebih terperinci

DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I

DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I DATA MINING DAN WAREHOUSE A N D R I CLUSTERING Secara umum cluster didefinisikan sebagai sejumlah objek yang mirip yang dikelompokan secara bersama, Namun definisi dari cluster bisa beragam tergantung

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 2, Tahun 2015, Halaman 295-304 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN DISKRIMINAN KUADRATIK KLASIK DAN DISKRIMINAN KUADRATIK

Lebih terperinci

ANALISIS KELOMPOK DENGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS DAN GUSTAFSON KESSEL CLUSTERING PADA INDEKS LQ45

ANALISIS KELOMPOK DENGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS DAN GUSTAFSON KESSEL CLUSTERING PADA INDEKS LQ45 ANALISIS KELOMPOK DENGAN ALGORITMA FUZZY C-MEANS DAN GUSTAFSON KESSEL CLUSTERING PADA INDEKS LQ45 SKRIPSI Disusun oleh: LAILLY RAHMATIKA J2E009007 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004

STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 STATISTIKA INDUSTRI 2 TIN 4004 Pertemuan 8 Outline: Simple Linear Regression and Correlation Multiple Linear Regression and Correlation Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak

PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI. Abstrak PERBANDINGAN KINERJA DIAGRAM KONTROL MULTIVARIAT UNTUK VARIABILITAS BERDASARKAN MATRIKS KOVARIANSI DAN MATRIKS KORELASI Dwi Yuli Rakhmawati, Muhammad Mashuri 2,2) Institut Teknologi Sepuluh Nopember dwiyuli_rakhmawati@yahoo.com,

Lebih terperinci

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal

Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Ketakbiasan Dalam Model Analisis Faktor Konfirmatori Pada Metode Pendugaan Kuadrat Terkecil Tak Terboboti (Unweighted Least Square) Untuk Data Ordinal

Lebih terperinci

Pengaruh Outlier Terhadap Estimator Parameter Regresi dan Metode Regresi Robust

Pengaruh Outlier Terhadap Estimator Parameter Regresi dan Metode Regresi Robust Pengaruh Outlier Terhadap Estimator Parameter Regresi dan Metode Regresi Robust I GUSTI AYU MADE SRINADI Jurusan Matematika Universitas Udayana, srinadiigustiayumade@yahoo.co.id Abstrak. Metode kuadrat

Lebih terperinci

REGRESI RIDGE-MM UNTUK MENGATASI MULTIKOLINIERITAS DAN PENCILAN : STUDI KASUS PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

REGRESI RIDGE-MM UNTUK MENGATASI MULTIKOLINIERITAS DAN PENCILAN : STUDI KASUS PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Terapannya 2016 p-issn : 2550-0384; e-issn : 2550-0392 REGRESI RIDGE-MM UNTUK MENGATASI MULTIKOLINIERITAS DAN PENCILAN : STUDI KASUS PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Sarimah. ABSTRACT

Sarimah. ABSTRACT PENDETEKSIAN OUTLIER PADA REGRESI LOGISTIK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TRIMMED MEANS Sarimah Mahasiswa Program Studi S1 Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

Lebih terperinci

Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface

Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface Jurnal Gradien Vol. 10 No. 1 Januari 2014 : 957-962 Analisis Model Regresi Linear Berganda dengan Metode Response Surface * Henoh Bayu Murti, Dian Kurniasari, Widiarti Jurusan Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP

JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 2014, hal REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP JMP : Volume 6 Nomor 1, Juni 014, hal. 45-5 REGRESI LINEAR BIVARIAT SIMPEL DAN APLIKASINYA PADA DATA CUACA DI CILACAP Saniyah dan Budi Pratikno Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknik Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP

ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 1 Hal. 125 130 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND ANALISIS ESTIMASI PARAMETER REGRESI KUANTIL DENGAN METODE BOOTSTRAP MESI OKTAFIA, FERRA YANUAR, MAIYASTRI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana memodelkan sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu

Lebih terperinci

PRINCIPAL COVARIATE REGRESSION PADA DATA RUNTUN WAKTU

PRINCIPAL COVARIATE REGRESSION PADA DATA RUNTUN WAKTU PRINCIPAL COVARIATE REGRESSION PADA DATA RUNTUN WAKTU Nuruma Nurul Malik 1, Fevi Novkaniza 2 Departemen Matematika FMIPA UI, Depok Email korespondensi : fevi.novkaniza@sci.ui.ac.id Abstrak Pada suatu data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini penelitian sering kali melibatkan beberapa variabel

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini penelitian sering kali melibatkan beberapa variabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini penelitian sering kali melibatkan beberapa variabel pengamatan. Data yang diperoleh dengan mengukur lebih dari satu variabel pengamatan pada setiap

Lebih terperinci

Ahmad Mauliyadi M, Hizir Sofyan, dan Muhammad Subianto. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala

Ahmad Mauliyadi M, Hizir Sofyan, dan Muhammad Subianto. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Syiah Kuala Tersedia di www.fmipa.unsyiah.ac.id Jurnal Matematika 00 (2013) 01 05 PERBANDINGAN METODE FUZZY C-MEANS (FCM) DAN FUZZY GUSTAFSON-KESSEL (FGK) MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT QUICKBIRD (Studi Kasus Desa

Lebih terperinci

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM

PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM BIAStatistics (2015) Vol. 9, 2, hal. 28-32 PENAKSIRAN PARAMETER REGRESI LINIER DENGAN METODE BOOTSTRAP MENGGUNAKAN DATA BERDISTRIBUSI NORMAL DAN UNIFORM Munawar Jurusan Matematika FMIPA Universitas Syiah

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : S - 10 APLIKASI METODE FULL INFORMATION MAXIMUM LIKELIHOOD (FIML) PADA PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN SIMULTAN (Studi Kasus : Data Stok Uang, PDRB, dan Konsumsi Rumah Tangga Di DIY) Eka Septiana 1, Retno

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK, (2014) APLIKASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI PERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KLASIFIKASI DECISION TREE

JURNAL TEKNIK, (2014) APLIKASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI PERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KLASIFIKASI DECISION TREE JURNA TEKNIK, (2014) 1-6 1 AIKASI DATA MINING UNTUK MEMREDIKSI ERFORMANSI MAHASISWA DENGAN METODE KASIFIKASI DECISION TREE Irfan Fahmi, Budi Santosa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK Salatiga, 5 Juni 23, Vol 4, No., ISSN:287 922 ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK Kharisma Yusea Kristaksa ) Hanna Arini Parhusip 2), dan Bambang Susanto 3) ) Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH

EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH EFISIENSI ESTIMASI SCALE (S) TERHADAP ESTIMASI LEAST TRIMMED SQUARES (LTS) PADA PRODUKSI PADI DI PROVINSI JAWA TENGAH May Cristanti, Yuliana Susanti, dan Sugiyanto Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK.

Lebih terperinci

Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil

Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil Ronny Susetyoko, Elly Purwantini Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Pemanfaatan Algoritma FCM Dalam Pengelompokan Kinerja Akademik Mahasiswa

Pemanfaatan Algoritma FCM Dalam Pengelompokan Kinerja Akademik Mahasiswa Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Pemanfaatan Algoritma FCM Dalam Pengelompokan Kinerja Akademik Mahasiswa Aidina Ristyawan 1), Kusrini 2), Andi Sunyoto

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR UNIVERSITAS DIPONEGORO 01 ISBN: -0-1-0-1 MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR Alan Prahutama Dosen Jurusan Statistika Undip

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA

ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI MAHASISWA Seminar Nasional Statistika IX Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 7 November 2009 ANALISIS FAKTOR TERHADAP DATA PENGGUNAAN WEB PERSONAL DOSEN ITS DAN PERBANDINGAN TERHADAP PENCAPAIAN IPK DAN LAMA STUDI

Lebih terperinci

Peranan dari Pemilihan Level sebagai Referensi pada Variabel Bebas Bertipe Kategori terhadap Derajat Multikolinieritas dalam Model Regresi Linier

Peranan dari Pemilihan Level sebagai Referensi pada Variabel Bebas Bertipe Kategori terhadap Derajat Multikolinieritas dalam Model Regresi Linier Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Peranan dari Pemilihan Level sebagai Referensi pada Variabel Bebas Bertipe Kategori terhadap Derajat Multikolinieritas dalam Model Regresi Linier 1 Seny Mustikawati,

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL DENGAN MODEL REGRESI LINIER BERGANDA BAYESIAN

ESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL DENGAN MODEL REGRESI LINIER BERGANDA BAYESIAN ESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL DENGAN MODEL REGRESI LINIER BERGANDA BAYESIAN Vania Mutiarani a, Adi Setiawan b, Hanna Arini Parhusip c a Program Studi Matematika FSM UKSW Jl. Diponegoro 52-6

Lebih terperinci

Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Prof. Susanti Linuwih Mstat.PHD

Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Prof. Susanti Linuwih Mstat.PHD TUGAS AKHIR Oleh : Arief Yudissanta (1307 030 019) Pembimbing : Prof. Susanti Linuwih Mstat.PHD PENGELOMPOKAN SEKOLAH DASAR BERDASARKAN RATA-RATA NILAI UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL DI SETIAP

Lebih terperinci

Penerapan Fuzzy C-Means untuk Deteksi Dini Kemampuan Penalaran Matematis

Penerapan Fuzzy C-Means untuk Deteksi Dini Kemampuan Penalaran Matematis Scientific Journal of Informatics Vol., No., November 015 p-issn 407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 460-0040 Penerapan Fuzzy C-Means untuk Deteksi Dini Kemampuan Penalaran Matematis

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER

PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT KUALITAS FISIK AIR MINUM DENGAN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTER Artanti Indrasetianingsih Dosen Program Studi Statistika, FMIPA

Lebih terperinci

ANALISIS KORELASI KANONIK PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP (STUDI KASUS SISWA SMPN I SUKASARI PURWAKARTA)

ANALISIS KORELASI KANONIK PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP (STUDI KASUS SISWA SMPN I SUKASARI PURWAKARTA) Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN: 978-60-61-0-9 hal 693-703 November 016 ANALISIS KORELASI KANONIK PERILAKU BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP (STUDI KASUS SISWA SMPN

Lebih terperinci

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari

BAB III MODEL STATE-SPACE. dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan dari BAB III MODEL STATE-SPACE 3.1 Representasi Model State-Space Representasi state space dari suatu sistem merupakan suatu konsep dasar dalam teori kontrol modern. Model state space dapat mengatasi keterbatasan

Lebih terperinci

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya)

LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) LOSS OF LOAD PROBABILITY (LOLP) INDEX UNTUK MENGANALISIS KEANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK (Studi Kasus PT Indonesia Power UBP Suralaya) Yulius Indhra Kurniawan, Anindya Apriliyanti P Indonesia Power UBP Suralaya,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang DAFTAR TABEL Tabel 3-1 Dokumen Term 1... 17 Tabel 3-2 Representasi... 18 Tabel 3-3 Centroid pada pengulangan ke-0... 19 Tabel 3-4 Hasil Perhitungan Jarak... 19 Tabel 3-5 Hasil Perhitungan Jarak dan Pengelompokkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Deret Fourier Dalam bab ini akan dibahas mengenai deret dari suatu fungsi periodik. Jenis fungsi ini sering muncul dalam berbagai persoalan fisika, seperti getaran mekanik, arus

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN MODEL REGRESI ROBUST DENGAN ESTIMASI LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) Yuditia Ari Prabowo, Yuliana Susanti, dan Santoso Budi Wiyono

Lebih terperinci