Warung Kaki Lima (studi kasus Pasar Minggu, Malang).

Transkripsi

1 Warung Kaki Lima (studi kasus Pasar Minggu, Malang). Pedagang kaki lima mengatasi kendala lahan terbangun atau waktu dalam pendiriannya dengan menggunakan sistem tenda. Pedagang kaki lima memiliki strategi dalam menyiasati penggunaan ruang secara bergantian serta kebutuhan akan kenyamanan dari konsumen. Kedua hal ini dirangkum oleh pedagang kaki lima ini dalam sebuah wujud arsitektural. kendala lahan terbangun sistem tenda (struktur bangunan)

2 SISTEM TENDA membutuhkan waktu yang singkat dalam pemasangan maupun pembongkarannya proses perakitan tenda di pasar tugu

3 proses pembongkaran tenda di pasar tugu

4

5

6

7

8

9 kelebihan tidak memiliki keterbatasan dalam mengaplikasikan konsep fleksibilitas arsitektur. Di semua sisi bidangnya dapat ditambahkan modul ruagan untuk mengantisipasi kurangnya luasan ruang. Pengaplikasian materialnya lebih mudah. kelebihan Lingkaran sebagai salah satu Lingkaran dengan bentukannya yang kurang memiliki sudut dalam bentukannya, memiliki kekuatan struktur yang kokoh. kekurangan tidak memiliki daya dukung untuk menerjemahkan konsep flexibility by technical means, yang berarti sewaktu-waktu bangunan ini dapat berubah sesuai tuntutannya

10

11 Fleksibilitas Sekolah Anak Jalanan Terkait dengan TEMPAT keterkaitan dengan Struktur struktur bongkar pasang Penggunaan sistemini untuk memberikan kemudahan dalam perakitan Serta kemudahan dalam sistem pengangkutan. double structuture

12 k o n s e p Program Ruang pendidikan dasar pendidikan ketrampilan interaksi sosial zona kritis (zona kegiatan belajar mengajar) tidak dikelilingi oleh zona kegiatan yang bersifat publik (seperti ruang pendataan anak jalanan).

13 pendidikan dasar h a s i l desain

14 pendidikan ketrampilan h a s i l desain

15 interaksi sosial h a s i l desain

16 ruang yang hadir adalah ruang yang fluktuatif modular sekolah anak jalanan yang adaptable space Shape

17 LOKASI TERBANGUN STRUKTUR TEKNIS MATERIAL

18 LOKASI TERBANGUN STRUKTUR TEKNIS MATERIAL Keterkaitan teknis dengan utilitas ruang PRAKTEK MEMASAK

19 LOKASI TERBANGUN STRUKTUR TEKNIS MATERIAL

20 KETERANGAN a = aluminium composite panel pvdc 1200x2400x4mm b= aluacero panel 600 x1200x1mm c= rangka baja 2574x3600 d= rangka atap 4758x530mm e= modul segitiga 1000x2700mm f= alucobond 1000x3690 g= rangka baja bracing wall 2575x3850mm h= bantalan dinding (by request) 100x150x30cm i= Segitiga lipat pengaku (baja) 2x (4522x150mm) MATERIAL

21 Jika menghadapai situasi lahan memanjang maka modul bangunan dapat diijejer LOKASI TERBANGUN STRUKTUR TEKNIS MATERIAL

22 Modul ini bersifat fleksibel sesuai dengan tuntutan fungsi interaksi sosial, yang akan dilakukan setiap 2 minggu sekali (panggung pertunjukkan) LOKASI TERBANGUN STRUKTUR TEKNIS MATERIAL

23 Siasat desain untuk lahan sempit adalah dengan ditumpuknya modul bangunan LOKASI TERBANGUN STRUKTUR TEKNIS MATERIAL

24 LOKASI TERBANGUN STRUKTUR TEKNIS MATERIAL

25 DIANGKATNYA bangunan modul bangunan sekolah anak jalanan untuk tidak mengganggu aktivitas di lahanterbangun. Denganpenambahaninstalasistruktur LOKASI TERBANGUN STRUKTUR TEKNIS MATERIAL

26

27 FLEKSIBILITAS ARSITEKTUR akan selalu terkait dengan waktu, ruang maupun tempat DESAIN SEKOLAH ANAK JALANAN Beradaptasi dengan cepat terhadap fungsi ruang, luasan ruang, lokasi terbangun Penggunaan sistem modul bangunan Kemudahan Pengangkutan elemen bangunan dan material Keluwesan sistem pengajaran Bukan ruang definitif yang hadir lebih pada ruang yang fluktuatif Penggunaan material ringan Strukturbongkar pasang

28 DESAIN SEKOLAH ANAK JALANAN Untuk memberikan daya dukung optimal terhadap sekolah anak jalanan, sebaiknya dilakukan pengkajian karakteristik anak jalanan sesuai dengan kajianyang berlakupada arsitektur perilaku. Modul bangunan sekolah anak jalananpada akhirnya tidak dapat berkesesuain tanpa didukung instalasi tambahan Untukmelengkapi keoptimalanpenyesuaian bangunan dlaam lokasi terpilih hendaknya dilakukan kajian lain tentang instalasi tambahan yang berkaitan