BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan studi yang telah dilakukan terdapat kesimpulan yang dapat ditarik guna memberikan gambaran besar proses yang telah berjalan. Sebuah perancangan rumah sakit dengan pendekatan fleksibilitas dan adaptabilitas dalam arsitektur Bentuk perubahan yang dominan dalam arsitektur rumah sakit Bentuk perubahan yang dominan terjadi di dalam arsitektur rumah sakit adalah improvisation. Dalam pengamatan yang dilakukan pada dua kasus lapangan, perubahan dilakukan diseluruh instalasi. Hal yang menjadi permasalahan adalah perubahan tersebut tidak terencana dengan baik dalam rancangan eksisting, sehingga banyak terjadi keluhan berkenaan dengan dampak perubahan yang sifatnya tambal sulam. Kecenderungan faktor pendorong perubahan tersebut adalah adanya peningkatan volume yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat. Peningkatan jumlah pengunjung yang dalam hal ini adalah jumlah pasien memicu timbulnya kebutuhan baru seperti halnya ruang perawatan dan ruang tunggu. Kriteria perancangan rumah sakit dengan pendekatan fleksibilitas dan adaptabilitas dalam arsitektur Rumah sakit adalah sebuah karya arsitektur yang dinamis. Sedikitnya, terdapat tiga instalasi di dalam rumah sakit memiliki kecenderungan untuk selalu mengalami perubahan kebutuhan yaitu: Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, dan Instalasi Bedah. Ketiga instalasi tersebut harus memiliki skenario perubahan yang terencana dengan baik. Perancangan 173

2 Gedung Sayap Bedah RSUD dr. Soetomo Surabaya pada studi ini menempatkan prioritas pada ketiga instalasi tersebut. Konsep yang diterapkan pada Gedung Sayap Bedah RSUD dr. Soetomo Konsep merupakan turunan dari kriteria perancangan yang diterjemahkan Kriteria pertama adalah Konfigurasi arsitektur rumah sakit harus direncanakan untuk memiliki 2 alternatif bentuk perubahan yang dapat diterapkan sebagai kemudahan dalam menyelenggarakan penyesuaian dalam bangunannya. Konsep yang diterapkan dalam kriteria ini adalah Penerapan ketiga bentuk perubahan sebagai persiapan dimasa yang akan datang. a. Building extention pada kemungkinan adanya expansi lahan ke Utara, Gambar 5. 1 Sketsa Penerapan Konsep Building Extention b. Building change pada peruntukan fungsi pada lantai 4,7,10 yang masih fleksibel guna mempersiapkan untuk kebutuhan dimasa yang akan datang. Gambar 5. 2 Sketsa Penerapan Konsep Building Change 174

3 c. Improvisation pada masing-masing instalasi dengan memberikan rancangan denah yang memungkinkan adanya perombakan tatanan di dalamnya, sepertihalnya pada Instalasi Rawat Jalan Gambar 5. 3 Sketsa Penerapan Konsep Improvisation Kriteria Perancangan yang kedua adalah Tiga instalasi dalam rumah sakit yaitu instalasi rawat jalan, rawat inap dan bedah di dalam sebuah arsitektur rumah sakit harus memiliki skenario perubahan yang terencana terhadap peningkatan volume pasien. Konsep yang diterapkan dalam rancangan Gedung Sayap Bedah ini yaitu ketiga instalasi tersebut mendapat proporsi ruang yang lapang. Perpindahan ruang dan perubahan fungsi dapat terjadi di dalamnya sejauh hal tersebut tidak menyalahi prosedur dan aturan yang berlaku pada tiap ruangnya. Pembuatan skenario perubahan ini akan mempermudah teknis pelaksanaan sehingga akan mempercepat penyesuaian. Gambar 5. 4 Sketsa Penerapan Konsep Skenario Perubahan pada Lantai Bedah 175

4 Kriteria perancangan yang ketiga adalah Pengaruh perubahan yang terjadi terhadap konfigurasi bangunan eksisting tidak boleh melebihi 40 % demi kenyamanan pengguna arsitektur. Prosentase ini merupakan tolak ukur bagi keberhasilan sebuah perancangan. Konsep penambahan massa bangunan di bagian Utara dan perubahan fungsi ruang yang terjadi pada tiga instalasi utama tidak melebihi dari prosentase tersebut. Hal ini merupakan satu upaya untuk memacu sebuah bangunan dapat terus menjaga nilai gunanya terutama pada proses perancangan dan perencanaan. Gambar 5. 5 Sketsa Penerapan Konsep Penambahan Massa Bangunan Sudut Pandang dalam Perancangan Rumah Sakit Pendekatan Fleksibilitas dan Adaptabilitas dalam arsitektur Dalam sebuah perancangan rumah sakit dibutuhkan perhatian yang besar pada kemungkinan adanya perubahan konfigurasi bangunannya Pada prinsipnya perubahan tidak bisa dihindari namun dapat diantisipasi dan diarahkan sesuai dengan kebutuhan. Fleksbibilitas dan adaptabilitas dalam sebuah bangunan rumah sakit memiliki pengertian yang berbeda dengan pendekatan serupa yang terjadi pada tipologi bangunan lain. Hal ini dikarenakan rumah sakit memiliki keterkaitan sistem antar ruang dan instalasi yang sangat kompleks, 176

5 sehingga persiapan jumlah dan peruntukan ruang merupakan salah satu usaha yang aplikatif untuk mengatasi kebutuhan tersebut. Keberhasilan sebuah penanganan perubahan dalam konfigurasi bangunan rumah sakit terletak pada kemudahan dalam mewujudkannya. Dalam hal dimulai dengan pendekatan yang digunakan dalam perancangannya. 5.2 Saran Setelah melihat hasil penelitian ini, maka terdapat beberapa saran yang diperuntukan bagi beberapa elemen masyarakat pengguna fasilitas pelayanan rumah sakit. 1. Arsitek Hasil perancangan berbasis penelitian ini menunjukan adanya keterhubungan yang kuat antara proses perancangan dengan proses penelitian. Penggabungan kedua bidang ilmu tersebut akan melahirkan arsitektur yang kontekstual dengan masalah yang dihadapi seperti yang telah dilakukan pada penyelesaian perancangan Gedung Sayap Bedah RSUD dr. Soetomo. Pendekatan arsitektural yang tepat pada perancangan rumah sakit juga merupakan sebuah usaha yang dapat diterapkan pada obyek serupa ataupun berlainan, dengan catatan, hal itu dilakukan dalam konteks permasalahan yang sama. Dalam hal ini, pengkajian mendalam dari pendekatan yang dipilih telah melahirkan kriteria perancangan yang sesuai dengan apa yang dibubtuhkan oleh kasus perancangan tersebut. Diharapkan karya tulis ini memberikan masukan kepada para arsitek untuk dapat membenahi pola perancangan rumah sakit yang memiliki kecenderungan besar untuk mengalami perubahan di dalamnya. Dengan demikian akan mewujudkan suatu karya arsitektur yang berkualitas dan mampu mengikuti perkembangan zaman. 2. Investor Fasilitas Pelayanan Kesehatan Permasalahan kecenderungan perubahan pada arsitektur rumah sakit menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan oleh para investor 177

6 fasilitas pelayanan kesehatan. Hasil penelitian pada perancangan Gedung Sayap Bedah RSUD dr. Soetomo ini cukup memberikan gambaran yang jelas berkenaan dengan permasalahan tersebut. Sebaiknya dalam sebuah perencanaan dan pengelolaan fasilitas kesehatan tersebut perlu mengedepankan aspek penanganan terhadap perubahan. Arsitektur sebagai obyek perubahan perlu dipersiapkan untuk dapat menjawab tantangan tersebut. Dalam hal ini, perlu ada pemikiran maju untuk merencanakan langkah-langkah perubahan di dalam bangunan tersebut sedini mungkin. Dengan demikian, akan terbentuk dan terbina satu investasi yang berkelanjutan. 3. Peneliti Saran yang dapat disampaikan kepada para peneliti selanjutnya adalah perlunya pengembangan penelitian yang dilakukan di dalam proses perancangan. Dalam kaitannya dengan studi ini, penelitian dapat dikembangkan dengan mempersempit lingkup studi. Rumah sakit memiliki begitu banyak bagian yang saling terkait. Masing-masing bagian memiliki potensi untuk mengalami perubahan sehingga tidak menutup kemungkinan di dalam lingkup parsial tersebut masih banyak hal yang dapat digali sebagai masukan dalam perancangan arsitektur rumah sakit. Penelitian yang akan dilakukan dikemudian hari, perlu mempersiapkan lebih banyak studi kasus lapangan rumah sakit sedini mungkin. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan perijinan rumah sakit yang cukup sulit. Kendala yang dihadapi adalah ketertutupan manajemen rumah sakit pada studi-studi sejenis sehingga data-data yang dibutuhkan sukar untuk diperoleh. Dengan memusatkan perhatian pada bagian-bagian yang lebih mikro akan semakin memperjelas permasalahan perubahan pada sebuah rumah sakit. 178

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kebisingan lingkungan pada kompleks rumah sakit saat ini sangat tinggi. Studi oleh Busch-Vishniac (2005) mengungkapkan tingkat kebisingan lingkungan pada kompleks

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit Khusus Bedah merupakan sebuah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan tempat kerja yang unik dan kompleks (mixed input multiple product), karena tidak saja menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang a) Kelayakan Proyek Pengertian rumah sakit yaitu rumah tempat merawat orang sakit; tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi berbagai masalah

Lebih terperinci

PENGANTAR BANGUNAN BERTINGKAT

PENGANTAR BANGUNAN BERTINGKAT PENGANTAR BANGUNAN BERTINGKAT 1 PENDAHULUAN Perancangan struktur dan konstruksi bangunan bertingkat rendah adalah proses merancang bangunan yang tidak hanya berhubungan dengan permasalahan struktur saja

Lebih terperinci

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN JAWA TENGAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Diajukan oleh: Tri Palupi

Lebih terperinci

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 6, No.2, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) G 368 Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur Fahrani Widya Iswara dan Hari Purnomo Departemen Arsitektur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini akan semakin berkembang. Karena itu hal tersebut perlu didukung. berkembang di dalam maupun luar negri.

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini akan semakin berkembang. Karena itu hal tersebut perlu didukung. berkembang di dalam maupun luar negri. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakangan ini rumah sakit menjadi salah satu kebutuhan utama dalam pembangunan di kota-kota besar. Demikian pula halnya dengan kota Bandung dan sekitarnya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi Arsitek merupakan salah satu keahlian di dalam bidang jasa konstruksi. Di dalam merancang seorang arsitek tidak hanya mementingkan keindahan saja. Beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Semarang merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang nmemiliki peran yang sangat strategis untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menjadi tua adalah bagian dari siklus sebuah kehidupan manusia dan hal tersebut tidak dapat dihindari. Pada usia tua, manusia akan mengalami kemunduran dalam berbagai

Lebih terperinci

REDESAIN KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH BAB I PENDAHULUAN

REDESAIN KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan bidang kesejahteraan sosial sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional pada umumnya telah mengambil peran aktif dalam meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1 Latar belakang Tema 8 BAB III BAB III TINJAUAN KHUSUS Latar belakang penggunan tema Arsitektur Kontekstual adalah: Perkembangan teknologi dan informasi yang cukup pesat sehingga perlunya penyesuaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK 1.1.1. Gagasan Awal Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah sebuah perancangan baru hotel resort di kawasan Pantai Sepanjang, Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep utama yang mendasari Rancang Ulang Stasiun Kereta Api Solobalapan sebagai bangunan multifungsi (mix use building) dengan memusatkan pada sistem dalam melayani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Palembang, sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan saat ini menjadi salah satu kota tujuan di tanah air. Hal ini dikarenakan kondisi kota Palembang yang dalam

Lebih terperinci

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI JAWA TENGAH

REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI JAWA TENGAH LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR REDESAIN KANTOR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROPINSI JAWA TENGAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sejak Universitas Diponegoro diresmikan sebagai perguruan tinggi negeri pada tanggal 13 Oktober 1960, Fakultas Teknik sebagai pencetak sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

RELOKASI DAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT SEMEN PADANG

RELOKASI DAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT SEMEN PADANG LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RELOKASI DAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT SEMEN PADANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disusun oleh : RIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi

BAB I PENDAHULUAN Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Masalah Teknologi Informasi dan Konsep Avatar sebagai Solusi Konsep teknologi informasi khususnya Internet telah menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, perubahan dalam pelayanan kesehatan terjadi sangat cepat, tumbuhnya beberapa rumah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, perubahan dalam pelayanan kesehatan terjadi sangat cepat, tumbuhnya beberapa rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar bebas dengan kerangka Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir tahun 2015 merupakan tantangan dan hambatan bangsa Indonesia kedepan. Khususnya bidang pelayanan

Lebih terperinci

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) BERITA ACARA SIDANG KELAYAKAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) Dengan ini menyatakan bahwa telah dilaksanakan Sidang Kelayakan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Lebih terperinci

Rumah Sakit Jantung di Surakarta. Desti Ayinalita Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars.

Rumah Sakit Jantung di Surakarta. Desti Ayinalita Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars. Rumah Sakit Jantung di Surakarta Desti Ayinalita 21312903 Dosen Pembimbing : Dr. Yudi Nugraha, ST., M Ars. LATAR BELAKANG Kebutuhan masyarakat akan kesehatan jantung Ketika jantung sehat = Tubuh juga sehat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dan membangun gedung yang luas dengan 1 hingga 3 lantai saja. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. yang luas dan membangun gedung yang luas dengan 1 hingga 3 lantai saja. Tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, Indonesia mulai berbenah dan kini terlihat pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Dahulu orang dapat membeli lahan yang luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan rumah sakit sudah berkembang semakin besar, mulai dari proses kelahiran, pengobatan untuk anak maupun dewasa, keadaan yang membutuhkan rawat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Arsitek pada jaman ini memiliki lebih banyak tantangan daripada arsitekarsitek di era sebelumnya. Populasi dunia semakin bertambah dan krisis lingkungan semakin menjadi.

Lebih terperinci

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta Selatan dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU

Lebih terperinci

TEORI PERANCANGAN KOTA : FIGURE GROUND THEORY

TEORI PERANCANGAN KOTA : FIGURE GROUND THEORY TEORI PERANCANGAN KOTA : FIGURE GROUND THEORY D://Vero/Juta/Akademik/Bahankulia h/peranc.kota Teori Perancangan Kota (Urban Design) ( Roger Trancik ) TEORI PERANCANGAN KOTA 1. Teori Figure Ground 2. Teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek

BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek BAB I PENDAHULUAN I.1. I.1.1 LATAR BELAKANG Latar Belakang Judul Proyek Pembangunan pada era globalisasi saat ini berkembang sangat pesat, didorong dari peningkatan pertumbuhan masyarakat tentunya. pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) salah satunya disebabkan oleh pelayanan sarana kesehatan yang belum memadai. Dengan memperbaiki pelayanan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 101 BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam di RSUD Pasar Rebo dengan menggunakan pendekatan balanced

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan tegnologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan tegnologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan kesadaran akan hidup sehat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia maka rumah sakit harus dapat mandiri agar tetap eksis keberadaannya dengan senantiasa

Lebih terperinci

I I SKRIPSI

I I SKRIPSI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di Era Otonomi Daerah saat ini telah mengubah paradigma pembangunan yang bersifat sentralistik ke arah desentralistik yang bertujuan untuk menggali potensi secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemerintah sebagai abdi masyarakat merupakan pihak yang bertanggung

I. PENDAHULUAN. Pemerintah sebagai abdi masyarakat merupakan pihak yang bertanggung 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah sebagai abdi masyarakat merupakan pihak yang bertanggung jawab memberi pelayanan publik kepada masyarakat sesuai dengan standar pelayanan publik yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern ini, dimana manusia dituntut untuk dapat berpindah tempat berbeda beberapa kilometer jauhnya dalam waktu yang cepat guna menyelesaikan berbagai aktivitasnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Proses Perancangan dan Metode Umum 3.1.1. Identifikasi Masalah Pencarian idea tau gagasan tentang rumah sakit yang dibutuhkan di Kota Malang Menggunakan pola berfikir deduktif

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Sebuah proses perancangan dibutuhkan sebuah metode untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode deskriptif analisis adalah salah

Lebih terperinci

KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN)

KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN) KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN) Pembahasan Poin-poin yang akan dibahas pada kuliah ini: 1 KONSEP 2 PRESENTASI GAMBAR 3 CONTOH PROYEK 1. Berisi KONSEP pengertian,

Lebih terperinci

BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SLEMAN Tugas Akhir 126 Arsitektur Undip BAB I PENDAHULUAN

BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN SLEMAN Tugas Akhir 126 Arsitektur Undip BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Badan Pertanahan Nasional (BPN) atau yang dulunya dikenal dengan sebutan Kantor Agraria ini adalah lembaga pemerintah non kementerian di Indonesia yang mempunyai tugas

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS DIPONEGORO

UNIVERSITAS DIPONEGORO UNIVERSITAS DIPONEGORO REDESAIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KELAS B TUGAS AKHIR INTAN PRAMESTI ROCHANA 21020112130037 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN ARSITEKTUR SEMARANG JULI 2017 TUGAS AKHIR 138 LANDASAN

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. yang memenuhi atau melebihi harapan. Maka dapat dikatakan, bahwa hal-hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kualitas Pelayanan Kesehatan tidak terlepas dari kualitas suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses dan lingkungan yang

Lebih terperinci

DESAIN FASAD DAN PENERAPAN MATERIAL UNTUK MEMINIMALKAN KEBISINGAN PADA BANGUNAN RAWAT INAP MULTI BED BERPENGHAWAAN ALAMI DI SURABAYA

DESAIN FASAD DAN PENERAPAN MATERIAL UNTUK MEMINIMALKAN KEBISINGAN PADA BANGUNAN RAWAT INAP MULTI BED BERPENGHAWAAN ALAMI DI SURABAYA PRESENTASI SIDANG TESIS DESAIN FASAD DAN PENERAPAN MATERIAL UNTUK MEMINIMALKAN KEBISINGAN PADA BANGUNAN RAWAT INAP MULTI BED BERPENGHAWAAN ALAMI DI SURABAYA (Studi Kasus Ruang Rawat Inap Seruni A RSUD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap

BAB I PENDAHULUAN. pada fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang berkembang di Indonesia sangat beragam macamnya, diantaranya ada rumah sakit, Puskesmas, dokter keluarga. Rumah sakit memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap perkembangan strategi pemasaran. Dunia ini harus

BAB1 PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap perkembangan strategi pemasaran. Dunia ini harus BAB1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dewasa ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan strategi pemasaran. Dunia ini harus menganut konsep pemasaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. PERNYATAAN PENULIS... iv. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. PERNYATAAN PENULIS... iv. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii PERNYATAAN PENULIS... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

PERENCANAAN BLOK PLAN

PERENCANAAN BLOK PLAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MASTER PLAN SARANA DAN PERASARANA BAGIAN A PERENCANAAN BLOK PLAN 2015-2020 A-1 BAB I TINJAUAN UMUM KONTEKSTUALITAS PERENCANAAN 1.1. Tinjauan Konteks Tipologi Kawasan Unsrat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu tempat pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama untuk masyarakat yang sedang sakit. Tujuan utama rumah sakit

Lebih terperinci

PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER

PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT DESAIN SURABAYA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR RICHARD MEIER Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu BAB III METODE PERANCANGAN Suatu perancangan bukanlah suatu proses yang singkat dan instan. Jika seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu orang tersebut merasa bahwa

Lebih terperinci

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA Tataguna Lahan Aktivitas Pendukung Bentuk & Massa Bangunan Linkage System Ruang Terbuka Kota Tata Informasi Preservasi & Konservasi Bentuk dan tatanan massa bangunan

Lebih terperinci

2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT

2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk mewujudkan salah satu tujuan dari UUD 1945, yaitu memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksakan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP. disesuaikan dengan tujuan khusus pada penelitian. Berikut penjelasannya: 1. Karakteristik Perawat di RSUD Petala Bumi Tahun 2016

BAB VII PENUTUP. disesuaikan dengan tujuan khusus pada penelitian. Berikut penjelasannya: 1. Karakteristik Perawat di RSUD Petala Bumi Tahun 2016 BAB VII PENUTUP Bab ini menjelaskan kesimpulan temuan penelitian yang telah dilakukan dan saran terkait hasil temuan tersebut. Kesimpulan dan saran yang peneliti sampaikan disesuaikan dengan tujuan khusus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 metro.koranpendidikan.com, diakses pada 1 Maret 2013, pukul WIB

BAB I PENDAHULUAN. 1 metro.koranpendidikan.com, diakses pada 1 Maret 2013, pukul WIB BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Hotel memiliki beberapa klasifikasi tergantung dari sudut pandang tertentu. Hotel wisata yang menjadi judul penulisan ini sebenarnya berasal dari istilah tourist

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan rumah sakit swasta di Indonesia sangat pesat jauh melebihi perkembangan rumah sakit pemerintah. (Arrus, 2015). Rumah Sakit Panti Rapih merupakan salah

Lebih terperinci

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini, akan dibahas mengenai, pengertian dan esensi judul, latar belakang munculnya gagasan atau ide dan judul, tujuan dan sasaran perencanaan dan perancangan, permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesenjangan dalam pembangunan, penyediaan infrastruktur, pola persebaran penduduk, dan investasi antar kota sebagai kota industry, wisata, jasa/perdagangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Perkembangan zaman yang semakin maju menuntut manusia untuk dapat mengimbangi dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan. Saat ini, ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Studi Elemen Preservasi Kawasan Kota dengan studi kasus Koridor Jalan Nusantara Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun diantaranya menghasilkan beberapa kesimpulan:

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1

DAFTAR ISI. Batasan pengertian judul 1 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan Abstraksi Lembar Persembahan Kata pengantar Daftar isi Bab I. Pendahuluan Batasan pengertian judul 1 1. Latar belakang permasalahan 2 Latar belakang objek 2 Kondisi eksisting

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam BAB III METODE PERANCANGAN Suatu proses perancangan membutuhkan suatu metode yang memudahkan bagi perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam Perancangan Pusat Dokumentasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Persepsi perawat dan orang tua terkait makna orang tua di dalam asuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. Persepsi perawat dan orang tua terkait makna orang tua di dalam asuhan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Persepsi perawat dan orang tua terkait makna orang tua di dalam asuhan perawatan bedah anak menunjukkan pemahaman mereka bahwa orang tua merupakan aspek yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit adalah bangunan gedung atau sarana kesehatan yang memerlukan perhatian khusus dari segi keamanan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Di Indonesia seni dan budaya merupakan salah satu media bagi masyarakat maupun perseorangan untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya arus globalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat dengan pesat sehingga jumlah kebutuhan akan hunian pun semakin tidak terkendali. Faktor keterbatasan

Lebih terperinci

Warung Kaki Lima (studi kasus Pasar Minggu, Malang).

Warung Kaki Lima (studi kasus Pasar Minggu, Malang). Warung Kaki Lima (studi kasus Pasar Minggu, Malang). Pedagang kaki lima mengatasi kendala lahan terbangun atau waktu dalam pendiriannya dengan menggunakan sistem tenda. Pedagang kaki lima memiliki strategi

Lebih terperinci

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) TUGAS AKHIR PERIODE 33 PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Diajukan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan I.1. Pergub DI Yogyakarta No. 62 Tahun 2013 Tentang Pelestarian Cagar Budaya 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan I.1. Pergub DI Yogyakarta No. 62 Tahun 2013 Tentang Pelestarian Cagar Budaya 2. Kamus Besar Bahasa Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL Revitalisasi Stasiun Besar Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual B. DEFINISI JUDUL DAN PEMAHAMAN DALAM LINGKUP ARSITEKTUR 1. Definisi 1. Revitalisasi Revitalisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan modernisasi dunia saat ini, kemajuan di segala bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah dalam

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENDESAIAN MALL PADA SUB KAWASAN CIBADUYUT SEBAGAI SENTRA PERDAGANGAN SEPATU

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENDESAIAN MALL PADA SUB KAWASAN CIBADUYUT SEBAGAI SENTRA PERDAGANGAN SEPATU LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENDESAIAN MALL PADA SUB KAWASAN CIBADUYUT SEBAGAI SENTRA PERDAGANGAN SEPATU Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan pengelola Rumah Sakit Umum Dr. Slamet Garut merupakan suatu lembaga kesehatan pemerintah yang memberikan jasa pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Hotel Kapsul adalah salah satu tempat penginapan yang berkembang di kota-kota besar untuk beberapa tahun belakang ini. Menurut Kamus Merriam- Webster, kata kapsul memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyerang sistem kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyerang sistem kerja BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penyakit yang banyak dikatakan orang sulit untuk disembuhkan yaitu penyakit kanker. Penyakit kanker merupakan penyakit yang menyerang sistem kerja dan imunitas

Lebih terperinci

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM FLAT SLAB DAN SHEAR WALL

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM FLAT SLAB DAN SHEAR WALL TUGAS AKHIR MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM FLAT SLAB DAN SHEAR WALL Mahasiswa : ADE ROSE RAHMAWATI 3111 105 001 Dosen Pembimbing : BAMBANG PISCESA, ST. MT.

Lebih terperinci

Perancangan ulang tata letak gedung di RSUD dr. Soeroto Ngawi dengan menggunakan pendekatan systematic layout planning (slp) Yenni Ernawati I

Perancangan ulang tata letak gedung di RSUD dr. Soeroto Ngawi dengan menggunakan pendekatan systematic layout planning (slp) Yenni Ernawati I Perancangan ulang tata letak gedung di RSUD dr. Soeroto Ngawi dengan menggunakan pendekatan systematic layout planning (slp) Yenni Ernawati I 0302618 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Tata letak

Lebih terperinci

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I Pendahuluan Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan setiap manusia. Memperoleh pelayanan Kesehatan merupakan hak setiap Individu tanpa terkecuali. Tingkat kesehatan secara tidak langsung

Lebih terperinci

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelanggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN Arsitektur Tropis

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN Arsitektur Tropis LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAKARTA SELATAN DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR Disusun Oleh: DATIP M KOSWARI

Lebih terperinci

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel merupakan salah satu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, yang disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan berikut makanan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR

PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT DHARMA YADNYA DI TOHPATI-DENPASAR LANDASAN KONSEPSUAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Periode Februari 2012 By Design PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11 BAB I PENDAHULUAN 1.8. Latar Belakang Dalam upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana penunjang kesehatan yang lengkap.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka diharapkan dapat tercapai suatu derajat kehidupan yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. maka diharapkan dapat tercapai suatu derajat kehidupan yang optimal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang utama dalam kehidupan manusia karena dengan kesehatan yang prima maka seseorang akan dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik.

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS TEMA

BAB 3 TINJAUAN KHUSUS TEMA BAB 3 TINJAUAN KHUSUS TEMA 3.1 Alasan Pemilihan Tema Rencana pengembangan suatu bangunan atau suatu site, tentu tidak akan dengan begitu saja merubah secara keseluruhan baik fisik bangunan atau keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Dalam sebuah perancangan, dibutuhkan sebuah metode untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode deskriptif analisis adalah salah satunya, metode ini berisi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE

BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE BAB III TINJAUAN TEORI SUSTAINABLE ARCHITECTURE 3.1. SUSTAINABLE ARCHITECTURE Sustainable Architecture (arsitektur berkelanjutan) memiliki tujuan untuk mencapai kesadaran lingkungan dan memanfaatkan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar belakang Indonesia merupakan sebuah negara dengan penduduk terpadat keempat di dunia yaitu 215,8 juta jiwa(tahun 2003). Sebuah negara yang memiliki penduduk padat tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi yang ada, khususnya di dalam dunia teknik informatika, penting bagi pelaku industri yang berkecimpung di dunia

Lebih terperinci

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN STASIUN KERETA API SOLO JEBRES

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN STASIUN KERETA API SOLO JEBRES KARAKTER SPASIAL BANGUNAN STASIUN KERETA API SOLO JEBRES Agustina Putri Ceria, Antariksa, Noviani Suryasari Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167, Malang 65145

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota sebagai ibukota provinsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pelayanan jasa utama di Provinsi. Kota adalah daerah yang menghubungkan lintas tengah dan

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KATEGORI MODERATE CARE DI RUANG PERAWATAN KELAS VIP KELAS I DAN KELAS II DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KATEGORI MODERATE CARE DI RUANG PERAWATAN KELAS VIP KELAS I DAN KELAS II DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN KATEGORI MODERATE CARE DI RUANG PERAWATAN KELAS VIP KELAS I DAN KELAS II DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat

Lebih terperinci

Belakang Latar. yaitu. Kota. yang. dan dekat

Belakang Latar. yaitu. Kota. yang. dan dekat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Yogyakartaa memiliki empat kelompok kawasan permukiman yaitu lingkungan permukiman di kawasan cagar budaya, permukiman di kawasan kolonial, permukiman di kawasan

Lebih terperinci