BAB 1 PENDAHULUAN. dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Menurut data dari WHO (World

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Menurut data dari WHO (World"

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menopause merupakan masa berakhirnya menstruasi atau haid, dan sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Menurut data dari WHO (World Health Organization), tampaknya ledakan menopause pada tahun-tahun mendatang sulit sekali dibendung. WHO memperkirakan ditahun 2030 nanti ada 1,2 miliar wanita yang berusia di atas 50 tahun. Sebagian besar dari mereka (sekitar 80 persen) tinggal dinegara berkembang. Dan setiap tahunnya populasi wanita menopause meningkat sekitar tiga persen. Perkiraan kasar menunjukan akan terdapat sekitar juta kaum wanita usia lanjut (wulan) dari seluruh jumlah penduduk Indonesia yang sebesar juta. Dalam kategori wulan tersebut (usia lebih dari 60 tahun), hampir 100 persen telah mengalami menopause dengan segala akibat serta dampak yang menyertainya (Achadiat, 2007). Data BPS (proyeksi penduduk 2008), wanita Indonesia memasuki masa menopause setiap tahun. 68 persen mengalami gejala klimakterik, 62 persen menghiraukan gejala-gejala menopause, 15 persen peduli dengan terapi sulih hormon (TSH), 1 persen yang menggunakan TSH, 47 persen mengerti kaitan gejala awal menopause dengan peningkatan tekanan darah, 2 persen mengetahui TSH bisa mengurangi resiko tekanan darah. Begitu juga untuk Propinsi JawaTengah, jumlah wanita menopause meningkat setiap tahun. Menurut data sensus tahun 2007, tercatat

2 penduduk wanita Jawa Tengah, 50,26 persen dari total penduduk Indonesia yaitu (Baziad, 2008). Dua peristiwa penting dalam kehidupan seorang wanita adalah hamil dan menopause yang terdapat persamaan. Semasa kehamilan dan menopause, beberapa masalah tertentu sangat berarti bagi kebanyakan wanita dan dapat membuat mereka merasa lebih cemas. Hal itu ketika terjadi interaksi perubahan hormonal yang mendasar dengan peristiwa emosional yang mengikuti perubahan sosial yang penting dalam peranan dan struktur keluarganya (Purwoastuti, 2008). Kecemasan atau anxiety merupakan salah satu bentuk emosi individu yang berkenaan dengan adanya rasa terancam oleh sesuatu, biasanya dengan objek ancaman yang tidak begitu jelas. Kecemasan dengan intensitas yang wajar dapat dianggap memiliki nilai positif sebagai motivasi, tetapi apabila intensitasnya sangat kuat dan bersifat negatif justru malah akan menimbulkan kerugian dan dapat mengganggu terhadap keadaan fisik dan psikis individu yang bersangkutan (Sudrajat, 2009). Menopause merupakan masa berakhirnya menstruasi atau haid, dan sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala menopause pada usai sekitar 40 tahun sampai 50 tahun. Pada umumnya mengalami gejala kurang dari 5 tahun dan sekitar 25% lebih dari 5 tahun (Rostiana, 2009).

3 3 Kasdu (2002) menyebutkan bahwa 50-60% wanita di Indonesia dapat melewati masa menopause dengan tenang, hampir tanpa tanda-tanda gangguan fisik maupun emosional dan sekitar 40% atau lebih dapat mengalami keadaan yang menyedihkan baik fisik maupun emosional. Masalah menopause perlu diketahui secara jelas oleh setiap wanita. Wanita sebagai ibu adalah pemelihara ketenangan, kesehatan dan kerukunan keluarga, juga terkadang ikut mencari nafkah tambahan bagi keluarga. Maka perubahan-perubahan fisiologis ibu sebaiknya dikenal, diketahui dan dipahami dengan baik dan benar pula oleh semua anggota keluarga terutama suami (Purwoastuti, 2008). Dukungan suami merupakan faktor eksternal paling baik dalam membantu istri untuk melalui masa menopause tanpa kecemasan berlebih. Suami yang tidak menuntut istri untuk tampil dengan kesempurnaan fisik dan dapat meyakinkan baik dalam perkataan maupun tindakan, akan sangat membantu untuk meyakini bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan ketika datang masa menopause (Lianawati, 2008). Kecemasan yang timbul dari seorang ibu dalam menghadapi menopause dibutuhkan motivasi dari seorang suami. tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause tergolong tinggi. Hal ini berarti bahwa dukungan suami merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause. Bagi ibu, dukungan suami terhadap ibu merupakan sikap yang harus dikembangkan, karena pada hakikatnya ibu selalu dibayang-bayangi oleh kebutuhan-

4 4 kebutuhan, terutama kebutuhan untuk tetap mendapatkan kasih sayang atau dicintai (Karyanti, 2002). Namun perlu diketahui bahwa suami yang tidak menuntut perempuan untuk tampil dengan kesempurnaan fisik dan meyakinkan pasangannya mengenai datangnya menopause baik dalam perkataan maupun tindakan, akan sangat membantu perempuan untuk meyakini bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan ketika hal tersebut tiba (Lianawati, 2008). Penyesuaian diri paling sulit baik bagi para ibu yang telah menopause maupun bagi suami mereka adalah pada masalah perubahan fungsi seksual. Banyak ibu yang tertekan jiwanya dan mengalami masa genting dalam mencoba untuk menyesuaikan dengan perubahan pola hidup yang datang bersamaan dengan masa menopause. Dukungan, perhatian, serta kasih sayang dari suami sangat berarti bagi wanita yang telah menopause sehingga mereka dapat lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik, emosi dan fungsi seksual (BKKBN, 2007). Dukungan moril dari suami dalam menghadapi berbagai masalah termasuk menghadapi menopause akan menumbuhkan ketenangan dan rasa nyaman bagi ibu. Perubahan fisiologis ibu saat menghadapi menopause harus dapat dikenal, diketahui, dan dipahami dengan baik dan benar oleh semua anggota keluarga terutama suami (Purwoastuti, 2008). Menurut Lianawati (208) bahwa dukungan suami memang penting dalam membantu perempuan menjalani masa menopause, namun faktor internal dari dalam

5 5 perempuan itu sendiri mutlak harus dimiliki. Karena seperti apapun suami memahami dan mendukung, akan sia-sia saja jika perempuan terus berkutat dengan pemikiranpemikiran negatif mengenai perubahan fisik dan seksual yang mereka alami. Bukan tidak mungkin jika suami pun akan bingung dan kesal karena kehabisan cara untuk menenangkan istri yang sedang cemas (Lianawati, 2008). Menurut penelitian Desi Prabandani (2009) tentang hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Perumahan Griya Cipta Laras Wonogiri diperoleh bahwa hasil analisis nilai rho sebesar -0,779 dan p = 0,000 dengan tingkat kemaknaan 95% atau alpha = 0,05. Artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause. Hubungan tersebut negatif berarti semakin tinggi dukungan suami maka tingkat kecemasan ibu semakin rendah. Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan terdapat kecemasan diantar ibu mau menghadapi menopause. Dan berdasarkan wawancara yang dilakukan pada 5 orang ibu ditemukan 3 orang ibu mengalami kecemasan menghadapi menopause berupa ibu merasa kulitnya sudah berkerut sehingga merasa dirinya tidak cantik lagi dan hot flushes yang tiba-tiba membuat mereka merasa tidak nyaman. Sedangkan 2 orang ibu yang menganggap menopause tidak perlu dicemaskan karena ibu merasa menopause merupakan proses alami.

6 6 Kecemasan yang terjadi pada ibu menghadapi menopause di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan terkait dengan dukungan suami, suami yang kurang dukungan terhadap ibu mengakibatkan ibu mengalami cemas. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Rumusan Masalah Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Tujuan Khusus 1. Mengetahui dukungan suami terhadap ibu dalam menghadapi menopause di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan.

7 7 2. Mengetahui tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. 3. Menganalisa hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang kecemasan ibu dalam menghadapi menopause. b. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan pada penulisan yang akan datang tentang hal-hal yang berkaitan dengan dukungan suami serta kecemasan ibu menghadapi menopause. 2. Manfaat Aplikatif a. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai sarana untuk menerapkan ilmu terutama yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi wanita. b. Bagi masyarakat Khususnya pada pasangan suami istri sebagai masukan yang bermanfaat untuk peningkatan respon positif dalam menghadapi masa menopause.

8 8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dukungan Pengertian Dukungan Menurut Sarafino (2004) dukungan adalah suatu bentuk kenyamanan, perhatian, penghargaan ataupun bantuan yang diterima individu dari orang yang berarti, baik secara perorangan maupun kelompok Bentuk Dukungan Menurut House (Smet, 1994) dukungan sosial memiliki empat jenis yang berbeda yang disesuaikan dengan situasi yang dibutuhkan. 1. Dukungan Emosional Mencakup ungkapan simpati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang membutuhkan sehingga dukungan tersebut tanpa memberikan rasa aman dan rasa mengasihi. 2. Dukungan Penghargaan Meliputi ungkapan hormat, dorongan untuk maju, serta membantu seseorang untuk melihat segi-segi positif yang ada dalam dirinya dengan keadaan orang lain, sehingga orang tersebut dapat merasakan penghargaan dirinya.

9 9 3. Dukungan Instrumental Meliputi bantuan secara langsung sesuai dengan yang dibutuhkan oleh seseorang misalnya memberikan penyediaan sarana atau memberikan pernyataan yang bersifat memotivasi. 4. Dukungan Informatif Mencakup pemberian nasihat secara langsung, saran-saran petunjuk dan umpan balik Bentuk Dukungan Suami pada Ibu dalam Menghadapi Menopause Peran suami dalam menghidupkan kasih sayang dan harga diri pada ibu dapat dicurahkan melalui sikap perhatian serta pemberian dukungan kepada ibu. Dukungan suami dapat diungkapkan dengan penghargaan terhadap ibu melalui rasa simpati, berminat terhadap ibu, bersikap toleran terhadap kelemahan-kelamahan ibu, menunjukan kehangatan dan rasa tenang atau suka tanpa syarat dan juga mencoba untuk membantu ibu dalam menghadapi suatu permasalahan. Bagi ibu, dukungan suami terhadap ibu merupakan sikap yang harus dikembangkan, karena pada hakikatnya ibu selalu dibayang-bayangi oleh kebutuhankebutuhan, terutama kebutuhan untuk tetap mendapatkan kasih saying atau dicintai (Karyanti, 2002). Berdasarkan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (2007) partisipasi yang dapat dilakukan oleh suami dalam memahami dan memberikan ketenangan kepada istri menopause antara lain adalah: 1. Memahami bahwa suatu saat istri akan berhenti haid dan tidak bisa hamil lagi.

10 10 2. Ketika penampilan fisik istri akan menurun karena mengalami menopause, misalnya kulit menjadi lebih kasar dan berkerut, maka suami harus membantu istri agar tidak kehilangan kepercayaan dirinya. Suami harus meyakinkan isteri bahwa ia tetap menyayangi istrinya, sehingga istri merasa diterima. 3. Suami harus memberikan perhatian lebih pada kondisi kesehatan istri di saat istri mengalami ketidaknyamanan fisik, seperti rasa panas, tegang, pegal-pegal, jantung berdebar-debar dan lain sebagainya. 4. Mengajak istri untuk berolah raga dan memperbaiki pola makan karena berat badan istri akan bertambah pada saat mulai menopause. 5. Akibat dari menurunnya fungsi sel telur, mungkin akan terjadi penonjolan pada persendian terutama pada jari dan akan terasa sakit. Suami harus menenangkan istri bahwa hal tersebut merupakan hal yang lumrah terjadi ketika menopause. 6. Istri akan mudah tersinggung, marah-marah, kecewa dan sebagainya. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya sikap yang tidak menyenangkan bagi suami dan anak-anaknya, untuk itu para suami harus bersikap sabar. Selain itu, pemahaman suami terhadap perubahan seksual yang muncul pada istrinya juga akan membantu perempuan menopause untuk tidak cemas. Perlu diketahui bahwa sesungguhnya gairah seksual perempuan tidak menurun ketika menopause karena memang bukan hormon estrogen yang berperan dalam hal ini, melainkan androgen. Jadi berkurangnya estrogen saat perempuan menopause tidak serta merta menjadikan perempuan kehilangan hasrat seksualnya (Lianawati, 2008)

11 Kecemasan Definisi Kecemasan atau anxietas adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi (Nevid, 2005). Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih utuh atau tidak mengalami keretakan kepribadian, perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal (Hawari, 2002) Gejala Klinik Cemas Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan menurut Hawari (2002) antara lain: a. Cemas, khawatir, firasat buruk takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut c. Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan e. Gangguan konsentrasi dan daya ingat f. Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging atau tinitus, berdebar-debar, sesak napas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya.

12 Tingat Kecemasan Menurut Stuart and Sundeen (1998), tingkat kecemasan terdiri atas : a. Ansietas Ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Ansietas dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatifitas. b. Ansietas sedang Memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. c. Ansietas berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang cenderung memusatkan sesuatu yang terinci, spesifik dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. d. Tingkat panik dari ansietas Berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror. Karena mengalami kehilangan kendali, orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan Menopause Pengertian Menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen (Varney, 2007). Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu

13 13 tahun. Berhentinya haid dapat didahului oleh siklus haid yang lebih panjang dengan perdarahan yang berkurang (Wiknjosastro, 2005). Menopause juga diartikan sebagai fase terakhir, dimana perdarahan haid seorang wanita berhenti sama sekali. Fase ini terjadi secara berangsur-angsur yang semakin hari semakin jelas penurunan fungsi kelenjar indung telurnya atau ovarium (Yatim, 2001) Fase-fase Menopause Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduktif menuju fase usia tua atau senium yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif maupun endokrinologik dari ovarium. Penurunan hormon estrogen menimbulkan berbagai keluhan pada seorang wanita (Baziad, 2003). Baziad membagi fase klimakterium menjadi 4 tahap: 1. Premenopause Fase premenopause adalah fase antara umur tahun dan dimulainya fase klimakterium. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur dengan perdarahan haid yang memanjang dan jumlah darah haid yang relatif banyak, kadang-kadang disertai dismenorea. Pada wanita tertentu timbul keluhan vasomotorik, keluhan-keluhan yang bersifat psikis dan gangguan neurovegetatif. 2. Perimenopause Perimenopause merupakan peralihan dari fase pre menopause dan pasca menopause.

14 14 3. Menopause Menopause adalah fase berhentinya haid secara permanen pada wanita setelah tidak aktifnya ovarium, sebagai akibat berkurangnya hormon estrogen. Seorang wanita dikatakan telah mengalami menopause jika telah berhenti haid selama 12 bulan, dijumpai kadar FSH atau Follikel Stimulazing Hormone darah lebih dari 40 miu/ml dan kadar estrogen kurang dari 30 pg/ml. Menopause terjadi lebih kurang umur 50 tahun. Umumnya batas terendah terjadinya menopause adalah 44 tahun. Menopause yang timbul secara artificial karena operasi, radiasi atau penyakit tertentu biasanya menimbulkan keluhan yang lebih banyak dibandingkan dengan menopause alamiah 4. Pascamenopause Ovarium sudah tidak berfungsi sama sekali, kadar estrogen berada antara pg/ml dan kadar hormon gonadotropin biasanya meningkat. Gambar 1. Fase-fase Klimakterium

15 Gejala-gejala Menopause 1. Muka merah atau Hot Flushes Wanita mengalami perasaan panas yang terpusat pada wajah, yang menyebar ke leher, dada dan mungkin ke seluruh tubuh. Muka merah berlangsung 1-3 menit dan sering disertai keringat. Muka merah mungkin mulai pada beberapa bulan sebelum menopause, tetapi lebih buruk setelah itu, dan mencapai insidens 1-2 tahun setelah menopause (Llewellyn, 2006). 2. Gejala Vagina Biasanya keluhan yang muncul adalah vagina kering dan terasa terbakar, tetapi beberapa wanita mengalami dispareunia yang berat yang dapat mempengaruhi hubungan dengan pasangannya (Llewellyn, 2006). 3. Keluhan Susah Tidur atau Insomnia Keluhan yang muncul berupa kesulitan untuk mulai tidur, lama tidak bisa tidur lagi dan sering terbangun di waktu malam sehingga mengantuk di siang hari. Insomnia terjadi karena berkurangnya hormon estrogen dan progesteron di dalam tubuh (Mangoenprasodjo, 2004). 4. Gejala Psikologis Keluhan psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause antara lain: ingatan menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress dan depresi (Kuntjoro, 2002).

16 16 5. Komplikasi Komplikasi yang timbul saat mengalami menopause menurut Sukmono (2009), antara lain penyakit sebagai berikut: a. Keropos Tulang atau Osteoporosis b. Masalah Urogenital (Masalah Seksual, Ketidakmapuan mengendalikan buang air kencing, Infeksi saluran kemih) c. Penyakit Kardiovaskuler (Jantung, sistem pembuluh darah) d. Obesitas karena berubahnya cara tubuh menyimpan lemak e. Demensia atau kemunduran memory otak Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause Kecemasan ibu menghadapi menopause merupakan reaksi negatif dari seorang ibu menjelang menopause yang berfikir bahwa menopause yang akan dihadapi dapat menyebabkan ibu merasa kehilangan kecantikan, takut menghadapi hidup tanpa kepuasan seksual dan merasa tidak dibutuhkan lagi oleh suaminya (Karyanti, 2002). Aspek-aspek kecemasan ibu menghadapi menopause menurut Aristianti (2000) terbagi atas: a. Aspek Fisik Mencakup perubahan apa saja yang terjadi secara fisik pada masa menopause seperti ; keringat yang berlebihan, hot flushes, pusing dan sakit kepala.

17 17 b. Aspek Psikis, Meliputi perubahan yang terjadi atau yang dialami pada masa menopause seperti merasa tidak berharga, tidak dibutuhkan, sehingga muncul kecemasan dan kekhawatiran. c. Aspek Sosial Meliputi apakah memasuki menopause akan menghambat aktivitas sosial. d. Aspek Seksual dalam perkawinan Mencakup bagaimana kualitas hubungan seksual suami istri yang dilakukan pada masa menopause. Kecemasan ibu menghadapi menopause menurut Irmawati (2003), dipengaruhi oleh : a. Kepribadian Sikap positif dari ibu yang akan menghadapi menopause mampu mengalihkan perasaan yang tidak menyenangkan ke hal-hal positif pula dengan cara melakukan aktivitas yang berguna. b. Kepercayaan atau persepsi tentang menopause Sebagian ibu beranggapan menopause akan mengakhiri peran mereka sebagai istri bagi suami dan peran ibu bagi anak-anaknya. Hal itu akan membuat ibu merasa kesepian dan tidak dibutuhkan lagi.

18 18 c. Dukungan suami Suami yang tidak menuntut istri dalam penampilan fisik dan selalu mendampingi dalam segala situasi sangat membantu ibu untuk menghadapi masa menopause. d. Tingkat pendidikan Kurangnya pengertian dan pemahaman terhadap sesuatu hal dapat menimbulkan kecemasan. Pendidikan yang memadai akan memudahkan seseorang memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang menopause. Pemahaman yang baik tentang seluk beluk menopause akan menunjang kesiapan seorang wanita dalam menghadapi menopause. e. Status kerja Wanita yang bekerja pada umumnya mempunyai cara berfikir yang tidak sempit, merasa lebih aman dan mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan kemampuannya Kerangka Konsep Dukungan Suami Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause

19 Hipotesis Penelitian 1. Ada hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan.

20 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey yang bersifat analitik yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang menghadapi menopause di Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan sebanyak jumlah 45 orang. 20

21 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dijadikan menjadi sampel (total Sampling) yaitu sebesar 45 orang Metode Pengumpulan Data Jenis Data a. Data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. b. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengambil data-data dari dokumen atau catatan yang diperoleh dari Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Definisi Operasional Tabel 3.1. Definisi, Cara, Alat, Skala dan Hasil Ukur Definisi Operasional 1. Dukungan suami adalah bentuk perhatian suami terhadap istri saat menghadapi menopause 2. Kecemasan adalah merupakan reaksi negatif dari seorang ibu menjelang menopause yang berfikir bahwa menopause yang akan dihadapi dapat menyebabkan ibu merasa kehilangan kecantikan, takut menghadapi hidup tanpa kepuasan seksual dan merasa tidak dibutuhkan lagi oleh suaminya Cara dan Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Wawancara Ordinal 0. Ada dukungan 1. Tidak ada dukungan Wawancara Ordinal 0. Ringan 1. Sedang 2. Berat 3. Panik

22 Metode Pengolahan Setelah data penelitian terkumpul maka dilakukan proses pengolahan data meliputi tahap-tahap berikut ini : 1. Editing Editing dalam penelitian ini berupa kegiatan pengecekan data apakah sudah lengkap. 2. Coding Coding adalah mengklasifikasikan data-data yang telah dikumpulkan menurut macamnya. 3. Data Entry Data rntry yaitu proses memasukkan data ke dalam kategori tertentu untuk dilakukan analisis data dengan menggunakan bantuan komputer. 4. Tabulating Tabulating adalah langkah memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan (Riyanto, 2009) Analisa Data Analisis Univariat Analisis data secara univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi responden. Analisa ini digunakan untuk memperoleh gambaran variabel independen (dukungan suami) dan variabel dependen yaitu tingkat kecemasan.

23 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan dengan menggunakan statistik uji chi-square kemudian hasilnya dinarasikan.

24 24 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Wilayah kerja Puskesmas Lhokbemgkuamg berada di Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Wilayah kerja Puskesmas Lhokbemgkuamg ini merupakan salah satu kecamatan yang terletak di daerah dataran rendah. Secara geografis Wilayah kerja Puskesmas Lhokbemgkuamg mempunyai luas wilayah km Karakteristik Responden Karakteristik responden yang diteliti dalam penelitian ini meliputi: umur, pendidikan dan pendidikan Umur Responden Untuk melihat umur responden di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.1 : Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Umur Responden di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan No Umur f % tahun 13 37,1 2 > 50 tahun 22 62,9 Jumlah ,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa umur responden lebih banyak dengan umur > 50 tahun sebanyak 22 orang (62,9%) dan lebih sedikit dengan umur tahun sebanyak 13 orang (37,1%).

25 Analisis Univariat Analisis univariat yang diteliti dalam penelitian ini meliputi: dukungan suami dan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause Dukungan Suami Untuk melihat dukungan suami di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.2 : Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan No Dukungan Suami f % 1 Ada dukungan 14 40,0 2 Tidak Ada Dukungan 21 60,0 Jumlah ,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dukungan suami lebih banyak dengan tidak ada dukungan sebanyak 21 orang (60,0%) dan lebih sedikit dengan ada dukungan sebanyak 14 orang (40,0%) Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Menopause Untuk melihat tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.3 :

26 26 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan No Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Menopause f % 1 Ringan 4 11,4 2 Sedang 16 45,7 3 Berat 15 42,9 Jumlah ,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause lebih banyak dengan tingkat kecemasan sedang sebanyak 16 orang (45,7%), tingkat kecemasan berat sebanyak 15 orang (42,9%) dan lebih sedikit dengan tingkat kecemasan ringan sebanyak 4 orang (11,4%) Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Untuk melihat hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan dapat dilihat pada Tabel 4.4:

27 27 Tabel 4.4. Hubungan Antara Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Kecemasan No Dukungan Ringan Sedang Berat Total Nilai Suami n % n % n % N % p 1 Ada 4 28,6 7 50,0 3 21, ,0 0,013 2 Tidak ada , , ,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari 14 orang dengan ada dukungan suami terdapat kecemasan ringan sebanyak 4 orang (26,8%), kecemasan sedang sebanyak 7 orang (50,0%) dan kecemasan berat sebanyak 3 orang (21,4%). Sedangkan dari 21 orang dengan tidak ada dukungan suami terdapat kecemasan sedang sebanyak 9 orang (42,9%) dan kecemasan berat sebanyak 12 orang (57,1%). Hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa diperoleh nilai p=0,013 < 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan (ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan kecemasan ibu).

28 28 BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Dukungan Suami Hasil penelitian tentang variabel dukungan suami ditemukan tidak tidak ada dukungan suami terhadap ibu dalam mengahadapi menopause sebesar 60,0%. Hal ini menunjukkan bahwa suami di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan, sangat tinggi tidak memberikan dukungan kepada istri dalam mengahadapi menopause. Keadan ini perlu mendapat perhatian pada suami agar suami memberikan dukungan kepada ibu dalam mengahadapi menopause sehingga istri merasa lebih nyaman. Pada penelitian ini suami yang memberikan dukungan kepada istri sebesar 40,0%, suami yang memberikan dukungan disebabkan suami perhatian atas keadaan istri yang sedang menghadapi menopause. Dukungan suami pada istri berupa suami memberi penghiburan saat istri mengalami kesedihan, memperdulikan keadaan istri, mau mendengarkan usulan yang disampaikan istri, sering mengajak saya untuk pergi berlibur di akhir pekan, memberikan saran yang terbaik untuk kesehatan istri, suami selalu membantu bila istri mempunyai masalah, suami menerima istri apa adanya, suami selalu menghargai istri walau ada perunbahan tubuh istri, suami selalu merawat istri dan sebagainya. Menurut Desi Prabandani (2009) diperoleh bahwa ibu merasa suaminya memberikan dukungan yang tinggi dalam menghadapi menopause yaitu sebesar 28

29 29 responden (90,32%) dan terdapat 1 responden dengan dukungan suami sedang (3,23%) serta 2 responden dengan dukungan suami rendah (6,45%). Menurut Lianawati (2008) bahwa dukungan suami merupakan faktor eksternal paling baik dalam membantu istri untuk melalui masa menopause tanpa kecemasan berlebih. Suami yang tidak menuntut istri untuk tampil dengan kesempurnaan fisik dan dapat meyakinkan baik dalam perkataan maupun tindakan, akan sangat membantu untuk meyakini bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan ketika datang masa menopause. Menurut peneliti bahwa dukungan suami pada istri yang mengalami menopause perlu ditingkatkan sehingga setiap istri yang sedang mengalami menopause memperoleh dukungan dari suami. Dukungan suami kepada istri yang sedang mengalami memopasue berupa suami memberi penghiburan saat istri mengalami kesedihan, memperdulikan keadaan istri, mau mendengarkan usulan yang disampaikan istri, sering mengajak saya untuk pergi berlibur di akhir pekan, memberikan saran yang terbaik untuk kesehatan istri, suami selalu membantu bila istri mempunyai masalah, suami menerima istri apa adanya, suami selalu menghargai istri walau ada perunbahan tubuh istri, suami selalu merawat istri dan sebagainya Kecemasan dalam Menghadapi Menopase Hasil penelitian tentang variabel tingkat kecemasan ditemukan ibu mengalami kecemasan berat dalam menghadapi menopause sebesar 42,9%. Hal ini menunjukkan bahwa kecemasan yang dialami ibu di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg

30 30 Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan sangat memprihatinkan dimana istri mengalami kecemasan besar mencapai 42,9% dan kecemasana ringan hanya mencapai 11,4%. Keadan ini perlu mendapat perhatian agar ibu tidak perlu cemas dalam mengahadapi menopause. Pada penelitian ini ibu yang mengalami kecemasan berat terlalu memperhatkan dan memikirkan efek dari menopause yang sedang dialami. Seharusnya ibu yang mengalami menopause tidak perlu merasakan kecemasan karena perubahan dari bentuk dan fungsi tubuh. Karena menopause adalah proses yang alami yang harus dilalui oleh setiap ibu. Tingkat kecemasan menghadapi menopause biasanya di tandai dengan kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi, dengan penyebab yang tidak jelas. Menopause adalah suatu fase dari kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya mensturasi, berhentinya reproduksi sel telur, hilangnya kemampuannya untuk melahirkan anak dan membawa peubahan dan kemunduran secara fisik maupun psikis. Pada umumnya sebagian besar wanita menopause mengalami gejolak panas, susah tidur, gelisah, lekas marah, pelupa, nyeri tulang belakang. Menurut penelitian Jenny (2007) bahwa hasil yang dilakukan terhadap 20 responden ditemukan bahwa 60% (12 responden) mengalami tingkat kecemasan sedang dan tingkat kecemasan berat sebanyak 8 responden (40%), hasil dari penelitian ini tingkat kecemasannya yaitu sedang. Ini diharapkan kepada ibu-ibu untuk dapat mempersiapkan diri dalam memasuki masa menopause dengan cara

31 31 mengenal gejala menopause secara dini serta peningkatan pendidikan kesehatan, agar ibu dapat mengetahui tentang menopause. Menurut peneliti bahwa kecemasan yang terjadi pada ibu yang mengalami menopause sangat menjadi perhatian. Dimana ibu banyak mengalami kecemasan berat, keadaan ini menunjukkan bahwa ibu terlalu memperhatkan dan memikirkan efek dari menopause yang sedang dialami. Seharusnya ibu yang mengalami menopause tidak perlu merasakan kecemasan karena perubahan dari bentuk dan fungsi tubuh. Tingkat kecemasan menghadapi menopause biasanya di tandai dengan kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi, dengan penyebab yang tidak jelas dan pada umumnya sebagian besar wanita menopause mengalami gejolak panas, susah tidur, gelisah, lekas marah, pelupa dan nyeri tulang belakang Hubungan Antara Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Hasil penelitian tentang variabel dukungan suami ditemukan dengan ada dukungan suami mengalami kecemasan berat hanya sebesar 21,4% dan kecemasan ringan sebesar 28,6%. Uji statistik chi square menunjukkan variabel dukungan suami nilai p < 0,05 artinya ada hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin tinggi dukungan suami akan menurunkan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause, menenangkan istri yang sedang cemas (Lianawati, 2008).

32 32 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Desi Prabandani (2009) tentang hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Perumahan Griya Cipta Laras Wonogiri diperoleh bahwa hasil analisis nilai rho sebesar -0,779 dan p = 0,000 dengan tingkat kemaknaan 95% atau alpha = 0,05. Artinya ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause. Hubungan tersebut negatif berarti semakin tinggi dukungan suami maka tingkat kecemasan ibu semakin rendah. Penelitian lain yang serupa adalah penelitian Desi Prabandani (2009) diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause. Hubungan tersebut negatif berarti semakin tinggi dukungan suami maka tingkat kecemasan ibu semakin rendah. Dukungan suami memang penting dalam membantu perempuan menjalani masa menopause, namun faktor internal dari dalam perempuan itu sendiri mutlak harus dimiliki. Karena seperti apapun suami memahami dan mendukung, akan sia-sia saja jika perempuan terus berkutat dengan pemikiran-pemikiran negatif mengenai perubahan fisik dan seksual yang mereka alami. Bukan tidak mungkin jika suami pun akan bingung dan kesal karena kehabisan cara untuk menenangkan istri yang sedang cemas (Lianawati, 2008). Suami yang tidak menuntut perempuan untuk tampil dengan kesempurnaan fisik dan meyakinkan pasangannya mengenai datangnya menopause baik dalam perkataan maupun tindakan, akan sangat membantu perempuan untuk meyakini

33 33 bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan ketika hal tersebut tiba. Penyesuaian diri paling sulit baik bagi para ibu yang telah menopause maupun bagi suami mereka adalah pada masalah perubahan fungsi seksual. Banyak ibu yang tertekan jiwanya dan mengalami masa genting dalam mencoba untuk menyesuaikan dengan perubahan pola hidup yang datang bersamaan dengan masa menopause. Dukungan, perhatian, serta kasih sayang dari suami sangat berarti bagi wanita yang telah menopause sehingga mereka dapat lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik, emosi dan fungsi seksual. Menurut asumsi penelitian dukungan suami merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause. Bagi ibu, dukungan suami terhadap ibu merupakan sikap yang harus dikembangkan, karena pada hakikatnya ibu selalu dibayang-bayangi oleh kebutuhan-kebutuhan, terutama kebutuhan untuk tetap mendapatkan kasih sayang atau dicintai.

34 34 BAB 6 PEMBAHASAN 6.1. Kesimpulan 1. Dukungan suami pada ibu menghadapi menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan lebih banyak dengan tidak ada dukungan sebesar 60,0%. 2. Tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan dengan tingkat kecemasan berat sebesar 42,9%. 3. Ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause di Wilayah Puskesmas Lhokbemgkuamg Kecamatan Tapaktuan Kabupaten Aceh Selatan Saran 1. Bagi ibu perlu peningkatan asupan gizi untuk dapat mempertahankan kondisi fisik dan psikologis tetap sehat sehingga dapat mengantisipasi kecemasan dalam menghadapi saat menopause. 2. Bagi suami, keluarga, dan masyarakat perlu peningkatan dukungan terhadap istri dan pengetahuan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ibu menopause dengan cara mengikuti penyuluhan-penyuluhan atau media informasi lain.

35 35 DAFTAR PUSTAKA Aimee, et al., Association of Intrauterine and Early-Life Exposures with Diagnosis of Uterine Leiomyomata by 35 Years of Age in the Sister Study. Environmental Health Perspectives. Volume 118. No. 3. Pages Jenny Sinaga, 2012, Tingkat Kecemasan Ibu dalam Menghadapi Menopause di Desa Baru Kecamatan Pancur Batu. Medan Benson, Ralph Buku Saku Obstetri dan Ginekologi Edisi 6. Jakarta : Penerbit EGC. Copaescu, C., Laparoscopic Hysterectomy. Chirurgia (Bucur). Volume 102, No. 2, March-April Romanian. Hadibroto., R.Budi., Mioma Uteri. Majalah Kedokteran Nusantara, Volume 38, No. 3, September Medan. Hart D.M, Norman J, Gynecology Illustrated.5th Edition. UK: Churchill Livingstone

36 36 KUESIONER HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI WILAYAH PUSKESMAS LHOKBEMGKUAMG KECAMATAN TAPAKTUAN KABUPATEN ACEH SELATAN A. Indentitas Responden 1. Nama : 2. Umur : II. DUKUNGAN SUAMI PADA IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE Berilah tanda check ( ) pada kolom jawaban yang tersedia dengan memperhatikan kriteria di bawah ini : Ya = Bila pernyataan sesuai dengan perasaan anda Tidak = Bila pernyataan tidak sesuai dengan perasaan anda NO PERNYATAAN YA TIDAK 1 Disaat saya mengalami kesedihan, suami saya memberi penghiburan 2 Suami saya kurang pedulikan saya 3 Saya merasa suami saya mau mendengarkan usulan yang saya sampaikan 4 Suami saya sering mengajak saya untuk pergi berlibur di akhir pekan 5 Suami saya sering memberikan saran yang terbaik untuk kesehatan saya 6 Bila saya mempunyai masalah, suami selalu membantu mengatasinya 7 Saya merasa aman bila suami bersama saya 8 Saya merasa suami saya menghiraukan keluhan-keluhan saya 9 Suami saya mau menerima saya apa adanya 10 Dengan perubahan tubuh saya, saya merasa suami tetap menghargai saya 11 Bila saya lelah suami mau membantu untuk menyelesaikan

37 tugas-tugas saya 12 Saat saya sakit suami selalu mau merawat saya 13 Suami saya sering memberikan saya saran-saran dalam memecahkan masalah 14 Suami saya memberikan solusinya untuk mengatasi keluhan-keluhan saya 15 Suami akan memberikan pujian pada hasil pekerjaan saya 16 Saya merasa suami saya mencintai dan mengasihi saya 17 Saya merasa apa yang saya kerjakan dihargai oleh suami saya 18 Suami saya menganjurkan saya untuk banyak membaca buku untuk menambah pengetahuan saya 19 Saya merasa suami saya memberi saya bimbingan dalam mengasuh anak-anak 20 Suami saya memberikan kritikan yang menbangun saya 21 Kesehatan saya diperdulikan oleh suami saya 22 Suami pedulikan pekerjaan yang saya lakukan 23 Menurut saya, suami saya sangat mengasihi saya 24 Saya merasa aman bersama suami saya 25 Suami saya mau merawat saya bila saya sakit 37

38 38 III TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE Berilah tanda check ( ) pada kolom jawaban yang tersedia dengan memperhatikan kriteria di bawah ini : Ya = Bila pernyataan sesuai dengan perasaan anda Tidak = Bila pernyataan tidak sesuai dengan perasaan anda NO PERNYATAAN YA TIDAK 1 Saya merasakan banyak keringat berlebih walaupun tidak beraktivitas 2 Rasa panas pada wajah saya akhir-akhir ini berpengaruh banyak pada penampilan saya 3 Saya sering mudah kelelahan belakangan ini 4 Saya sering terganggu oleh rasa pusing 5 Saat saya berhubungan seksual dengan suami saya merasakan sakit pada vagina 6 Saya merasa kerutan pada kulit cukup mengganggu penampilan saya 7 Saya tidak dapat tidur dengan nyenyak 8 Di usia saya sekarang, saya tidak dapat mengingat sesuatu dengan baik 9 Saya kurang percaya diri belakangan ini 10 Belakangan ini saya tidak dapat meredam amarah saya 11 Saya mengalami kesukaran untuk memusatkan perhatian terhadap suatu pekerjaan 12 Jika sudah berhenti haid saya merasa peran saya sebagai istri dan ibu akan hilang 13 Saya seringkali dalam keadaan tegang 14 Saya merasa tidak rileks saat menghadapi menopause 15 Akhir-akhir ini saya tidak merasakan kenikmatan saat berhubungan intim bersama suami 16 Saya tidak dapat merasakan kepuasan seksual bersama suami saya 17 Saya khawatir vagina saya yang terasa kering belakangan ini mengganggu hubungan intim saya bersama suami 18 Menopause akan menghambat aktifitas sosial saya 19 Jika sudah berhenti haid, produktivitas saya akan menurun 20 Menopause akan menghambat pekerjaan saya

39 39 MASTER DATA Dukungan Suami No Umur DTOT DK

40

41 41 Tingkat Kecemasan No KTOT KK

42

43 43 Frequencies d1 Frequency Valid Valid d2 Frequency Valid Valid d3 Frequency Valid Valid d4 Frequency Valid Valid d5 Frequency Valid Valid

44 44 d5 Frequency Valid Valid d6 Frequency Valid Valid d7 Frequency Valid Valid d8 Frequency Valid Valid d9 Frequency Valid Valid

45 45 d10 Frequency Valid Valid d11 Frequency Valid Valid d12 Frequency Valid Valid d13 Frequency Valid Valid d14 Frequency Valid Valid

46 46 d15 Frequency Valid Valid d16 Frequency Valid Valid d17 Frequency Valid Valid d18 Frequency Valid Valid d19 Frequency Valid Valid

47 47 d19 Frequency Valid Valid d20 Frequency Valid Valid d21 Frequency Valid Valid d22 Frequency Valid Valid d23 Frequency Valid Valid

48 48 d24 Frequency Valid Valid d25 Frequency Valid Valid Dukungan Suami Frequency Valid Valid Ada Dukungan Tidak Ada Dukungan k1 Frequency Valid Valid k2 Frequency Valid Valid

49 k3 Frequency Valid Valid k4 Frequency Valid Valid k5 Frequency Valid Valid k6 Frequency Valid Valid k7 Frequency Valid

50 50 Valid k8 Frequency Valid Valid k9 Frequency Valid Valid k10 Frequency Valid Valid k11 Frequency Valid Valid k12

51 51 Frequency Valid Valid k13 Frequency Valid Valid k14 Frequency Valid Valid k15 Frequency Valid Valid k16 Frequency Valid Valid

52 52 k17 Frequency Valid Valid k18 Frequency Valid Valid k19 Frequency Valid Valid k20 Frequency Valid Valid Kecemasan Frequency Valid Valid Ringan Sedang Berat

53 53 Kecemasan Frequency Valid Valid Ringan Sedang Berat Crosstabs Dukungan Suami * Kecemasan Crosstabulation Kecemasan Ringa n Sedan g Berat Total Dukungan Ada Dukungan Count Suami Expected Count % within Dukungan Suami 28.6% 50.0% 21.4% % Tidak Ada Count Dukungan Expected Count % within Dukungan Suami.0% 42.9% 57.1% % Total Count Expected Count % within Dukungan Suami 11.4% 45.7% 42.9% % Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2- sided) Pearson Chi-Square a 2.014

54 Likelihood Ratio Linear-by-Linear Association N of Valid Cases 35 a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menopause merupakan suatu proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen dan dianggap sebagai suatu bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi menjelang usia 50 tahun. Menopause adalah fase terakhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjadi tua merupakan suatu proses bagian dari kehidupan seseorang, dan sudah terjadi sejak konsepsi dalam kandungan hingga berlangsung terus sepanjang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang berjalan terus menerus dimulai dari bayi baru lahir, masa anak-anak, masa dewasa dan masa tua. Dalam pertumbuhannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause merupakan suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita, dimana ovarium berhenti menhasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakan Menjadi tua merupakan hal yang menakutkan bagi manusia, terutama kaum wanita.hal-hal yang biasanya dikhawatirkan adalah menjadi tidak lagi cantik, tidak lagi bugar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mengalami suatu tahap perkembangan dalam kehidupannya, dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa dalam tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena berkaitan

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Responden

Lembar Persetujuan Responden Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden Saya yang bernama Sri Lestari Mei Donna Siregar/ 1102334 adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi kodrat alam bahwa dengan bertambahnya usia, setiap wanita dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi dalam beberapa fase,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era Globalisasi sekarang ini kesehatan menjadi hal yang sangat berharga. Terutama pada kesehatan reproduksi yang sekarang ini menjadi perhatian dunia. Masalah kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fase pre menopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik. Fase ini ditandai dengan perubahan fisik berupa siklus haid yang tidak teratur,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Menarche a. Pengertian menarche Menarche adalah pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebabkan oleh pertumbuhan folikel primodial ovarium yang mengeluarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI PERUMAHAN GRIYA CIPTA LARAS WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU MENGHADAPI MENOPAUSE DI PERUMAHAN GRIYA CIPTA LARAS WONOGIRI KARYA TULIS ILMIAH 1 HUBUGA DUKUGA SUAMI DEGA TIGKAT KECEMASA IBU MEGHADAPI MEOPAUSE DI PERUMAHA GRIYA CIPTA LARAS WOOGIRI KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan Oleh : DESI

Lebih terperinci

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia, menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal seorang wanita dan suatu proses alamiah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan mencapai 70 tahun meningkat terus seiring dengan perbaikan taraf ekonomi dan derajat kesehatan. Harapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah masa berakhirnya menstruasi atau haid dan sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Sebagian besar wanita mengalami gejala menopause pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah haid terakhir, atau saat terjadinya haid terakhir. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu tahun. Berhentinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa wanita menganggap masa tua sebagai momok yang menakutkan. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita yang menunjukan bahwa ovarium telah berhenti menghasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya wanita tidak mungkin lepas dari menopause, karena menopause merupakan peristiwa yang pasti akan dialami oleh setiap wanita dan tidak bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan profesi (usaha dan perusahaan) (Peter & Yeni, 1991). Saat ini, peran wanita telah bergeser

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Listra Isabela Tempat/Tgl. Lahir : Medan, 18 Oktober 1989 Pekerjaan : Mahasiswi Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Bunga Rinte Raya No.37 Simpang Selayang Medan Nomor Telepon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada pertemuan International Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo, 1994, yang diadakan oleh WHO dan lembaga dunia lainnya, diperoleh kesepakatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perimenopause adalah suatu fase dalam proses menua (aging) yaitu ketika seorang wanita mengalami peralihan dari masa reproduktif ke masa nonreproduktif. Pada fase ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre menopause. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause, BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Seorang wanita yang telah menginjak usia diatas 45 tahun akan mengalami proses penuaan yang dimulai dari indung telur yang selama ini menghasilkan hormon-hormon menjadi

Lebih terperinci

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

B. Pengetahuan Ibu. Ya 1. Tidak

B. Pengetahuan Ibu. Ya 1. Tidak KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENGETAHUAN DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KESIAPAN MENTAL WANITA PRA MENOPAUSE MENGHADAPI MENOPAUSE DI PUSKESMAS KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN TAHUN 2012 1. Pilihlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, juga ditunjukkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, juga ditunjukkan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya status kesehatan masyarakat selain ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, juga ditunjukkan oleh meningkatnya Umur

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb) KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN WANITA PRE MENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN WONOLOPO RW 6 KECAMATAN MIJEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan wanita, terutama kesehatan yang berhubungan dengan sistem reproduksi kini menjadi perhatian dunia. Masalah kesehatan reproduksi tidak hanya menyangkut

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA

LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : (Laki-laki/

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur The 7 th University Research Colloqium 08 Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur Nur Hidayah, Suci Tri Cahyani Prodi DIII Kebidanan STIKES PKU MUHAMMADIYAH Surakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan yaitu hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap suatu objek tertentu (Sunaryo, 2004). Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siklus perkembangan reproduksi wanita berlangsung secara alamiah mulai dari menarche sampai menopause. Menopause didefinisikan sebagai menstruasi terakhir. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rentang kehidupannya, manusia akan selalu mengalami perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan periode, dimana setiap periode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (lansia) merupakan akhir dari kehidupan dan proses alami yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap individu. Penggolongan lansia menurut WHO meliputi:

Lebih terperinci

Nomor Kuisioner : tanggal Pengisian : DATA UMUM RESPONDEN

Nomor Kuisioner : tanggal Pengisian : DATA UMUM RESPONDEN LEMBAR KUESIONER PENELITIAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEENGGANAN PASANGAN USIA SUBUR DALAM PENGGUNAAN KB IUD DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN PERCUT SEI TUAN TAHUN 2010 Nomor Kuisioner : tanggal Pengisian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Helalth Organization (WHO, 2010) setiap tahunnya sekitar 25 juta perempuan diseluruh dunia diperkirakan mengalami premenopause, jumlah perempuan usia 40

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan keadaan dimana seorang perempuan tidak lagi mengalami menstruasi yang terjadi pada rentang usia 50 sampai 59 tahun (Harlow, 2012). Pada masa ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PREMENOPAUSE DI PEDUKUHAN MRICAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Desi Nurmayasari 1610104415 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SEKSUAL WANITA MENOPAUSE DI DUSUN CANDI WINANGUN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DENI RAMDHANI FITRIYATI NIM: 201410104011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, tepatnya umur antara 40-55. Kondisi ini merupakan

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP TINGKAT KELELAHAN FISIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN

KUESIONER HUBUNGAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP TINGKAT KELELAHAN FISIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN KUESIONER HUBUNGAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP TINGKAT KELELAHAN FISIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TAHUN 2017 Kode responden : Nama : NIM : Jenis Kelamin :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia, mulai dalam kandungan sampai mati, tampaklah manusia itu akan mengalami suatu proses yang sama, yaitu semuanya adalah selalu dalam perubahan. Pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas hidup adalah persepsi individu mengenai posisi mereka didalam konteks bidang kehidupan. Lebih spesifiknya adalah penilaian individu terhadap posisinya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik

BAB I PENDAHULUAN. menopause seorang wanita akan mengalami gejala-gejala, baik gejala fisik BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menopause merupakan fase berhentinya siklus menstruasi secara alami pada setiap wanita dan dapat menyebabkan kekhawatiran karena pada saat menopause seorang wanita akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami masa menopause yang salah satu dampaknya adalah menurunnya. yang belum siap dalam menghadapi masa menopause. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan seksualitas merupakan kebutuhan fisiologis manusia atau kebutuhan manusia yang pertama yang harus terpenuhi. Hubungan seksual pada manusia merupakan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PAKET CARING PADA IBU TERHADAP KECEMASAN MENJELANG MENOPAUSE DI KELURAHAN SENGON KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN ABSTRAK

EFEKTIVITAS PAKET CARING PADA IBU TERHADAP KECEMASAN MENJELANG MENOPAUSE DI KELURAHAN SENGON KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN ABSTRAK EFEKTIVITAS PAKET CARING PADA IBU TERHADAP KECEMASAN MENJELANG MENOPAUSE DI KELURAHAN SENGON KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN Dwi Susilawati 1 Anggorowati 1 1 Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami oleh setiap wanita adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang wajar yang ditandai dengan berhentinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pre Menopause 1. Pengertian Pre Menopause Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti. Men dan pauses adalah kata Yunani yang pertama kali digunakan untuk

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN POLA MAKAN UNTUK PENCEGAHAN ANEMIA DI SMA SWASTA BINA BERSAUDARA MEDAN TAHUN 2014 No. Responden : A. IDENTITAS RESPONDEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia antara 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Wanita 1. Defenisi Wanita Murad (dalam Purwoastuti dan Walyani, 2005) mengatakan bahwa wanita adalah seorang manusia yang memiliki dorongan keibuan yang merupakan dorongan instinktif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan : Obstetri dan Ginekologi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan : Obstetri dan Ginekologi BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan : Obstetri dan Ginekologi A.2. Waktu : Tiga bulan A.3. Tempat :Penelitian ini dilakukan di lingkungan Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA 2016 96 Lampiran 1 KUESIONER HUBUNGAN ASUPAN VITAMIN (B6, B12, B9), OLAHRAGA DAN KUALITAS TIDUR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL No. Responden : FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dalam perjalanan hidup seorang perempuan dan suatu proses alamiah sejalan dengan bertambahnya usia. Menopause bukanlah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menopause 2.1.1 Definisi Menopause Menoupase didefinisikan oleh WHO sebagai penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikular ovarium. Setelah 12 bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa diprediksi yang cenderung ovulatoar menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Menopause merupakan hal yang terjadi secara alami dalam fase kehidupan seorang wanita. Namun banyak wanita yang menganggap bahwa menopause merupakan suatu hal yang menakutkan.

Lebih terperinci

.

. . . . . KUISIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DENGAN UPAYA MENCEGAH STROKE PADA PENDERITA DI RUMAH SAKIT Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2014 PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase

BAB I PENDAHULUAN. Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari ovarium.

Lebih terperinci

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar `BAB I PENDAHULUAN F. Latar Belakang Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa

Lebih terperinci

I. Identitas Informan 1. Nama : Umur : Pendidikan : Alamat :...

I. Identitas Informan 1. Nama : Umur : Pendidikan : Alamat :... Lampiran 1. Pedoman Wawancara PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP PERSEPSI ISTRI DALAM PENGGUNAN KB HORMONAL DAN NON HORMONAL DI DESA DURIN JANGAK KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015 I. Identitas

Lebih terperinci

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun) KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA Windhu Purnomo FKM Unair, 2011 Fase Penuaan Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun) 1 2 Fase penuaan manusia 1. Fase subklinis

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN: 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) Silakan anda memberi tanda di kolom isi sesuai

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE Prawidya Destarianto 1, Riska Fitriani 2 1,2 Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember 1email: prawidyadestarianto@yahoo.com 2email: riskafitri53@gmail.com

Lebih terperinci

Informed Consent. kecemasan dengan intensitas nyeri pada pasien nyeri punggung.

Informed Consent. kecemasan dengan intensitas nyeri pada pasien nyeri punggung. Lampiran 1 Informed Consent Saya yang bernama Hanum Maftukha Ahda adalah mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saat ini, saya sedang melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menopause didahului dengan fase premenopause (AtikahProverawati, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. menopause didahului dengan fase premenopause (AtikahProverawati, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan peningkatan usia banyak terjadi proses perkembangan dan pertumbuhan pada manusia. Namun pada suatu saat perkembangan dan pertumbuhan itu akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Definisi Kecemasan Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan

Lebih terperinci

BIODATA MAHASISWA. : Jln Karya Setuju Gg Bilal no16 Medan TELEPON : : KEPENDUDUKAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI

BIODATA MAHASISWA. : Jln Karya Setuju Gg Bilal no16 Medan TELEPON : : KEPENDUDUKAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI BIODATA MAHASISWA NAMA : ZULAIDAH MAISYARO LUBIS NIM : 061000251 ALAMAT RUMAH : Jln Karya Setuju Gg Bilal no16 Medan TELEPON : 081362006916 PEMINATAN : KEPENDUDUKAN DAN KESEHATAN REPRODUKSI NAMA DOSEN

Lebih terperinci

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Kecemasan Remaja yang Menjalani Perawatan (Hospitalisasi) Remaja 1. Kecemasan Kecemasan merupakan suatu sinyal yang menyadarkan dan mengingatkan adanya bahaya yang mengancam

Lebih terperinci

GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL

GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL GAMBARAN ANTARA PERSEPSI PERUBAHAN FISIK DENGAN KECEMASAN IBU MENOPAUSE DI DESA DERMASANDI KECAMATAN PANGKAH KABUPATEN TEGAL Galuh Tunjung Sari 1, Rahardjo Apriatmoko 2, Luvi Dian 3 Email : galuh.tunjungz@gmail.com

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 2 LEMBAR PENJELASAN SUBYEK PENELITIAN Saya Dheeba Kumaraveloo, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran akan mengadakan penelitian yang berjudul Hubungan antara Tidur Larut Malam dengan terjadinya Akne

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (FSH) dan penurunan sirkulasi inhibin terjadi secara bersamaan. Akhir periode

BAB I PENDAHULUAN. (FSH) dan penurunan sirkulasi inhibin terjadi secara bersamaan. Akhir periode 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Menopause adalah keadaan permanen berhentinya siklus menstruasi (cyclicyty menstrual) pada wanita. Reproduksi wanita mengalami penuaan atau penurunan fungsi. Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian. A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak merniliki objek yang spesifik. Kecemasan adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur,

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menopause merupakan kejadian yang normal pada seorang wanita dan setiap wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur, semua fungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebenarnya, secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebenarnya, secara linguistik kata yang lebih tepat adalah menocease yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Menopause 1. Pengertian Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata men yang berarti bulan dan kata peuseis yang berarti penghentian sementara. Sebenarnya, secara linguistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,

Lebih terperinci

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta

PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE. Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta PERUBAHAN FISIK WANITA HUBUNGANNYA DENGAN KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE Sugiyanto STIKES Aisyiyah Yogyakarta E-mail: frestihastuti@gmail.com Abstract: The purpose of this research was to find correlation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan komponen penting kesehatan bagi pria maupun wanita, tetapi lebih dititikberatkan pada wanita. Keadaan penyakit pada wanita lebih banyak

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECEMASAN IBU BEKERJA DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE Hamdan Tunny (STIKes Maluku Husada) Prima Sugara Samaun (STIKes Maluku Husada) Ratna Sari Rumakey (STIKes Maluku Husada)

Lebih terperinci

49

49 48 49 50 51 52 53 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 6 Sehubungan dengan program penulisan skripsi yang diadakan Program Studi Ners Fakultas Keperawatan & Kebidanan Universitas Sari Mutiara Indonesia,

Lebih terperinci

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan program Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT

Lampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT Lampiran 1. KUESIONER PENILAIAN STRES KERJA PADA PERAWAT ICU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) RANTAUPRAPAT I. KARAKTERISTIK RESPONDEN No. Responden : Umur : Tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki/Perempuan Masa

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. I. DATA PRIBADI : Mahdalin Husna Tempat/Tanggal lahir : Banda Aceh/ 15 Oktober 1993 : 2 dari 4 bersaudara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. I. DATA PRIBADI : Mahdalin Husna Tempat/Tanggal lahir : Banda Aceh/ 15 Oktober 1993 : 2 dari 4 bersaudara DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. DATA PRIBADI Nama : Mahdalin Husna Tempat/Tanggal lahir : Banda Aceh/ 15 Oktober 1993 Anak Ke : 2 dari 4 bersaudara Agama : Islam Alamat : Jl. Bantara Raya No. 181, Perumnas Berngam

Lebih terperinci

LEMBARAN PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN. Indonesia Medan, saya bermaksud melakukan penelitian mengenai

LEMBARAN PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN. Indonesia Medan, saya bermaksud melakukan penelitian mengenai Lampiran 5 LEMBARAN PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Dalam rangka memenuhi persyaratan utuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Keperawatan di Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN

PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN 37 38 39 40 Lampiran 4 PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program studi

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN 8 9 10 11 12 Lampiran 5 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa bidang studi ilmu keperawatan (PSIK) Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, dan Usia Harapan Hidup. (1) Penyakit degeneratif adalah salah

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. A. Identitas Responden Mohon di isi sesuai jawaban anda: No. Responden 1. Nama Responden : 2. Alamat Responden : 3. Pendidikan Responden :

LAMPIRAN I. A. Identitas Responden Mohon di isi sesuai jawaban anda: No. Responden 1. Nama Responden : 2. Alamat Responden : 3. Pendidikan Responden : LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN Hubungan Akses KB Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Hormonal dan Non Hormonal Pada Akseptor KB Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas Kec.Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun

Lebih terperinci

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa dewasa madya ditandai

Lebih terperinci

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Usia tahun mengenai Masa Menopause di Desa Karang Kepoh II Salatiga

Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Usia tahun mengenai Masa Menopause di Desa Karang Kepoh II Salatiga Abstrak Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Usia 40-55 tahun mengenai Masa Menopause di Desa Karang Kepoh II Salatiga Ayu Ningtyas Arie Wuryanto, SKM, M.Kes Hanna Yuanita D.S., MMID Tujuan : penelitian ini

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hormat Saya, Caterine. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1. Hormat Saya, Caterine. Universitas Sumatera Utara 38 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN Yth, Saudara/i Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswi FK USU tahun masuk 2012. Setelah itu, hasil skor yang didapat

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Informasi Penelitian LEMBAR INFORMASI PENELITIAN Assalammu laikum Wr Wb Saya, Sitti Nursanti dari Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci