BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam"

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan (Nugroho, 2008). Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai tingkatan umurnya. Semakin meningkat umurnya maka pertumbuhan dan perkembangan akan berhenti pada suatu tahap yang mengakibatkan berbagai perubahan fungsi tubuh. Perubahan tersebut biasanya terjadi pada proses menua, karena pada proses ini banyak terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi suatu fase yaitu fase menopause (Proverawati dan Sulistyawati, 2010). WHO dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia dalam Bab 1, pasal 1 ayat 2 bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai umur 60 tahun ke atas dan karena proses menua akan mengalami banyak keterbatasan sehingga memerlukan bantuan dalam kesejahteraan kesehatan dan sosial. Dengan adanya keterbatasan akibat penuaan, maka lansia membutuhkan perhatian yang serius apalagi dengan peningkatan jumlah lansia yang semakin pesat. Pertumbuhan populasi lansia (usia > 60) di dunia meningkat sangat pesat dibandingkan dengan kelompok usia lain. Pada tahun 2000 jumlah lansia di dunia 1

2 2 sekitar 600 juta (11%), tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 1,2 milyar (22%) dan tahun 2050 meningkat menjadi 2 milyar. Di negara berkembang juga memperlihatkan peningkatan jumlah lansia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 840 juta (70%) dan tahun 2050 jumlah lansia akan mencapai 1,6 milyar (80%). Data ini menunjukkan bahwa populasi lansia di dunia mengalami peningkatan pesat seiring dengan bertambahnya tahun (WHO, 2014). Data United Nations Department of Economic and Social Affairs (UNDESA) bahwa hampir setengah jumlah penduduk lansia di dunia hidup di Asia yang proporsi populasi lansianya pada tahun 2006 sebesar (9%) dan tahun 2050 diperkirakan (24%). Indonesia adalah salah satu negara berkembang di Asia yang menempati posisi ke 4 setelah Cina, India dan Jepang yang memiliki populasi lansia terbanyak (Komnas Lansia, 2011). Dari data USA Bureau of The Cencus, Indonesia diperkirakan akan mengalami pertambahan warga lansia terbesar seluruh dunia, antara tahun , yaitu sebesar 41,4 % (Martono dan Pranaka, 2011). Indonesia termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (ageing structured population) karena proporsi penduduk lanjut usia sudah mencapai lebih dari 7 persen (Menkokesra, 2005). Data Sensus Penduduk menunjukkan bahwa proporsi penduduk lanjut usia semakin meningkat. Jumlah lanjut usia di Indonesia pada tahun 2000 sebesar 7,18%. Sepuluh tahun kemudian jumlahnya meningkat menjadi sekitar 9,77% (BPS, 2011). Menurut proyeksi penduduk Indonesia tahun oleh Badan Pusat Statistik, jumlah perempuan berusia di atas 50 tahun adalah 20,9 juta orang. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah

3 3 perempuan yang hidup dalam usia menopause di Indonesia 30,3 juta orang. Menurut Badan Pusat Statistika (BPS), pada tahun 2025 diperkirakan akan ada 60 juta wanita menopause (Baziad, 2003). Perkiraan rata-rata umur menopause di Indonesia adalah tahun, sedangkan rata-rata umur pra menopause adalah tahun (Astari, 2004). Hasil penelitian yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2013 menunjukkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, pada tahun 2014 umur harapan hidup masyarakat Indonesia rata-rata akan mencapai 72 tahun. Padahal, pada tahun 2004, umur harapan hidup hanya pada kisaran 66,2 tahun. Makin besar jumlah penduduk usia lanjut, maka tantangan di bidang kesehatan juga semakin besar. Hasil Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa menopause merupakan proporsi wanita umur 30 tahun atau lebih yang tidak dalam masa nifas, tidak sedang hamil, dan tidak mendapat haid selama enam bulan atau lebih sebelum survei, atau yang menyatakan bahwa mereka sudah berhenti haid. Proporsi wanita tahun yang menopause meningkat seiring dengan meningkatnya umur. Seperti yang diduga persentase menopause meningkat dari 11% pada wanita umur tahun, menjadi 23% pada wanita umur dan menjadi 44% pada wanita umur tahun. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh tahun 2013 yang terdiri dari 11 puskesmas bahwa kelompok perempuan usia lanjut pada umur tahun lebih banyak pada Puskesmas Baiturrahman sebanyak orang, kemudian Puskesmas Banda raya sebanyak orang, Puskesmas Lueng Bata sebanyak 1.230

4 4 orang, Puskesmas Jaya Baru sebanyak orang, Puskesmas Jeulingke sebanyak orang, Puskesmas Kuta Alam sebanyak orang, Puskesmas Ulee Kareng sebanyak orang, Puskesmas Syiah Kuala sebanyak 877 orang, Puskesmas Meuraxa sebanyak 573 orang, Puskesmas Kuta Raja sebanyak 425 orang, dan Puskesmas Lampulo sebanyak 337 orang. Hasil kegiatan kesehatan kelompok usia lanjut diperoleh bahwa dua puskesmas memiliki kelompok usia lanjut yang paling banyak yaitu Puskesmas Baiturrahman dan Puskesmas Banda Raya dengan perbandingan yaitu proporsi Puskesmas Baiturrahman sebesar 13% sedangkan Puskesmas Banda Raya sebesar 12%. Jumlah perempuan menopause yang berobat di Poli Geriatri RSUD dr. Zainal Abidin Banda Aceh rata-rata 70 orang dalam sehari (RSUDZA Banda Aceh, 2011). Masalah umum yang dialami lanjut usia yang berhubungan dengan kesehatan fisik, yaitu rentannya terhadap berbagai penyakit, karena berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi pengaruh dari luar. Data SKRT (Survey Kesehatan Rumah Tangga) tahun 2010 masih tinggi, yaitu angka kesakitan penduduk usia 55 tahun ke atas sebesar 31,11 %. Ketergantungan lanjut usia disebabkan kondisi orang lanjut usia banyak mengalami kemunduran fisik maupun psikis. Sedangkan bila dilihat dari tingkat kemandiriannya yang dinilai berdasarkan kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Kurang imobilitas fisik merupakan masalah yang sering dijumpai pada pasien lanjut usia akibat berbagai masalah fisik, psikologis, dan lingkungan yang di alami oleh lanjut usia. Imobilisasi dapat menyebabkan komplikasi pada hampir

5 5 semua sistem organ. Kondisi kesehatan mental lanjut usia menunjukkan bahwa pada umumnya lanjut usia tidak mampu melakukan aktifitas sehari-hari (Maryam, 2008). Menopause adalah peristiwa alami yang tidak bisa dihindari, oleh karena itu ada baiknya jika seorang wanita sudah mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang memadai sebelum datangnya menopause. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mereka menyikapi menopause yang di alami dan persiapan mereka sendiri sebelum serta sesudah menopause. Mengingat menopause merupakan masalah fisiologis, tetapi dapat menyebabkan penerimaan yang berbeda beda, maka alangkah baiknya jika masalah menopause diketahui secara jelas oleh setiap wanita (Juminarsih, 2008). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 75% wanita yang mengalami menopause merasakan menopause sebagai masalah atau gangguan, sedangkan 25% lainnya tidak mempermasalahkannya (Aprilia dan Puspitasari, 2007). Pada tahun-tahun dimana seorang wanita mengalami masa menopause, wanita mungkin mengalami perubahan dalam kehidupan seksualnya. Wanita berpikir bahwa mereka tidak bisa menikmati seks lagi. Pada masa menopause keinginan seks mulai berkurang. Adapun penyebab hilangnya gairah seksual pada perempuan menopause dikarenakan penurunan hormon yang dapat membuat jaringan vagina kering dan tipis, penurunan hormon bisa mengurangi dorongan seks dan juga berkeringat di malam hari dapat mengganggu tidur wanita dan membuat wanita menjadi terlalu lelah (Mulyani, 2013). Setiap orang mempunyai waktu menopause yang berbeda-beda yaitu ada yang lebih awal datang dan ada yang menjalani terlambat. Dikatakan awal bila menopause

6 6 muncul pada usia tahun. Usia menopause terlambat biasanya terjadi diatas 55 tahun. Dalam kondisi ini yang lebih dapat menimbulkan masalah adalah usia menopause yang lebih awal atau yang biasa disebut dengan menopause dini, dimana terjadi penurunan aktivitas ovarium serta estrogen dan progesteron berfluktuasi. Hal ini berangsur-angsur terus terjadi sampai ovarium tidak beraktivitas lagi dan kadar estrogen akan menimbulkan gejala-gejala menopause yang juga lebih awal dialami perempuan tersebut. Kondisi ini akan membuat ketidaknyamanan sebab penurunan estrogen disinyalir membawa dampak munculnya penyakit seperti osteoporosis, penyakit jantung, Alzheimer, dan kanker usus besar (Nirmala, 2003). Kenyataannya sebagian besar wanita ingin masa menopausenya datang lebih lama (pada rentang usia 51 tahun) karena kekhawatiran mereka dalam menghadapi berbagai permasalahan kesehatan yang mungkin timbul akibat menopause ini. Menopause yang datang terlambat kurang membawa masalah (Jones, 2005). Hal ini didukung pula oleh tim penelitian Universitas Harvard (1997) yang mengasumsikan usia menopause yang lebih lama dinilai positif karena melambangkan tingginya kemampuan reproduksi perempuan. Ironisnya di tengah-tengah kekhawatiran itu, saat ini berkembang pula istilah premature ovarium failure (POF) yaitu kondisi berhentinya haid pada usia kurang dari 45 tahun karena kegagalan produksi estrogen di dalam ovarium. Kondisi ini kemudian dikenal dengan istilah menopause dini (Nirmala, 2003). Terjadinya menopause ada hubungannya dengan pertama kali wanita mengalami haid (menarche). Semakin muda seorang wanita mengalami haid pertama

7 7 sekali, semakin tua atau lama dia memasuki masa menopause dapat diartikan bahwa wanita yang mendapatkan menstruasi pada usia 16 atau 17 tahun akan mengalami menopause lebih dini, sedangkan untuk wanita yang haid lebih dini seringkali akan mengalami menopause sampai pada usianya mencapai 50 tahun. Terjadinya menopause pada setiap orang itu tidaklah sama dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain: keturunan, kesehatan umum, dan pola/gaya hidup seseorang (Mulyani, 2013). Usia menopause itu bervariasi, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti dipengaruhi oleh keturunan, jadi jika ibu kandung menopause di usia 40 tahun, kemungkinan si anak juga akan menopause di usia tersebut, faktor kesehatan umum, serta pola hidup juga dapat mempengaruhi kapan terjadinya menopause. Menstruasi yang sudah berhenti dan proses ovulasi yang ikut terhenti sering disebut sebagai periode masa transisi ke masa tua yang ditandai dengan berkurang dan menurunnya vitalitas manusia (Mulyani, 2013). Pada saat ini terdapat kecenderungan masa menopause terjadi pada masa yang lebih tua. Hal tersebut berhubungan dengan menarche. Makin dini menarche terjadi maka makin lambat menopause timbul sampai batas tertentu (Proverawati dan Misaroh, 2009). Wanita usia menopause akan banyak mengalami risiko kesehatan karena berkurangnya estrogen, maka sudah sepantasnya perhatian besar diberikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah mengatur gaya hidup yang lebih sehat dengan memperhatikan gizi seimbang, menghindarkan stress, mengawasi tekanan darah dan olahraga teratur (Fairus dan Prasetyowati, 2011).

8 8 Aspek psikologis yang terjadi pada lansia atau wanita menopause amatlah penting peranannya dalam kehidupan sosial lansia terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pensiun, hilangnya jabatan atau pekerjaan yang sebelumnya sangat menjadi kebanggaan sang lansia tersebut. Berbicara tentang aspek psikologis lansia dalam pendekatan eklektik holistik, sebenarnya tidak dapat dipisahkan antara aspek organ biologis, psikologis, sosial, budaya dan spiritual dalam kehidupan lansia (Varney, 2007). Menurut WHO tahun 2005, seluruh wanita di dunia mengalami keluhan pada masa menopause tercacat 17% mengalami gejala hebat, dan mengalami gejala ringan mencapai 34%, sedangkan 49% tergolong sedang. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 tentang menopause di Canada didapatkan hasil 38% mengalami gangguan tidur, 30-50% mengalami gangguan urogenital, 50 % mengalami kekeringan vagina disertai rasa sakit. Pada Simposium Nasional Perkumpulan Menopause Indonesia (PERMI) April 2007 di Jakarta dikemukakan lima gejala utama yang dialami dalam menghadapi masa menopause seperti, nyeri otot atau sendi (77,7%), rasa letih dan hilang energy (68,7%), kehilangan nafsu seksual (61,3%), kerutan di kulit (60%), hot flushes (29,5%). Banyak hal yang dapat mempengaruhi usia menopause, diantaranya pengaruh genetik, riwayat ovarektomi, indeks massa tubuh, kebiasaan merokok, usia menarche dan jumlah paritas. Jumlah paritas, misalnya. Beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa semakin sedikit jumlah paritas, maka usia menopause seorang wanita akan

9 9 cenderung semakin cepat, sebagaimana kenyataan yang terjadi pada saat ini. Namun demikian, masih terdapat kontroversi dimana beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara jumlah paritas dengan usia menopause ini tidak cukup signifikan (Pradana, 2010). Pada profil Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh tahun 2014 jumlah kelompok usia lanjut menurut umur dan jenis kelamin, di wilayah kerja Puskesmas Baiturrahman tersebut jumlah perempuan usia lanjut pada umur tahun jauh lebih banyak dari jumlah perempuan usia lanjut di wilayah kerja puskesmas lainnya, serta lebih banyak jenis kelamin perempuan dibanding laki-laki. Setelah dilakukan studi pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada 10 perempuan yang berusia tahun didapat bahwa sebanyak 6 perempuan mengatakan telah tidak mengalami haid setelah umur 49 tahun dan usia menarche mereka dibawah 10 tahun, 2 perempuan setelah 49 tahun dengan usia menarche 12 dan 14 tahun dan 2 diantaranya tidak mengalami haid lagi sebelum usia 49 tahun dengan usia menarche lebih dari 14 tahun. Ditemukan 8 orang yang paritasnya >2 anak dan 2 orang dengan paritas <2 anak, sebagian besar mereka tidak menggunakan kontrasepsi hormonal dengan indeks masa tubuh (IMT) ada 5 orang diantara dan 5 orang IMT <18. Banyak wanita yang menopause terpengaruh akan mitos-mitos yang terkait dengan hal ini seperti: mengalami menopause membuat produktivitas seorang wanita menurun, merasa tidak ada daya tarik lagi dimata pasangan, merupakan akhir hasrat seksual normal, tidak bergairah terhadap seks, dan tidak akan bisa mencapai kepuasan seksual.

10 10 Peran budaya juga dapat mempengaruhi status emosi selama perimenopause. Banyak wanita mempersepsikan ketidakmampuan untuk mengandung sebagai suatu kehilangan yang bermakna. Kebanyakan orang melihat menopause sebagai langkah pertama untuk masuk ke usia tua dan menghubungkannya dengan hilangnya kecantikan. Budaya barat menghargai masa muda dan kecantikan fisik, sementara orang tua menderita akibat kehilangan status, fungsi serta peran (Bobak, 2005). Banyaknya variabel diatas maka perlu dikaji variabel-variabel apa yang sangat memengaruhi usia menopause pada perempuan lanjut usia sehingga ada upaya pemerintah untuk meningkatkan harapan hidup dan meningkatkan usia menopause alamiah. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menopause pada perempuan lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh. 1.2 Permasalahan Masih ditemukannya lansia yang mengalami menopause dini dan terlambat hal ini dapat memengaruhi kesehatan psikologis yang mengakibatkan rendahnya tingkat kemandirian lansia. Saat ini diharapkan lansia itu menjadi lansia yang potensial sehingga tidak bergantung pada orang lain dan siap menghadapi usia menopause. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan usia menopause pada perempuan lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun 2014.

11 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui faktor (riwayat keluarga (ibu), status perkawinan, paritas, usia melahirkan, usia menarche, metode kontrasepsi dan asupan fitoestrogen) yang berhubungan dengan usia menopause pada perempuan lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun Hipotesis Penelitian Ada hubungan faktor (riwayat keluarga (ibu), status perkawinan, paritas, usia melahirkan, usia menarche, metode kontrasepsi dan asupan fitoestrogen) yang berhubungan dengan usia menopause pada perempuan lanjut usia di wilayah kerja Puskesmas Baiturrahman Kota Banda Aceh Tahun Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dan bahan masukan untuk perumusan kebijakan dan program kerja di Dinas kesehatan Kota Banda Aceh dalam upaya peningkatan kesehatan usia menopause. 2. Bagi Puskesmas Baiturrahman, sebagai bahan masukan dalam memberikan promosi kesehatan mengenai usia menopause sebagai upaya peningkatan kelompok usia lanjut yang mandiri. 3. Mengetahui faktor yang berhubungan dengan usia menopause pada perempuan lanjut usia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dalam perjalanan hidup seorang perempuan dan suatu proses alamiah sejalan dengan bertambahnya usia. Menopause bukanlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menjadi tua merupakan suatu proses bagian dari kehidupan seseorang, dan sudah terjadi sejak konsepsi dalam kandungan hingga berlangsung terus sepanjang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses perubahan biologis secara terus- menerus, dan terjadi. suatu kemunduran atau penurunan (Suardiman, 2011)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses perubahan biologis secara terus- menerus, dan terjadi. suatu kemunduran atau penurunan (Suardiman, 2011) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penuaan merupakan bagian dari rentang kehidupan manusia, menua atau aging adalah suatu keadaan yang terjadi dalam kehidupan manusia yang diberi umur panjang. Menua bukanlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi menjelang usia 50 tahun. Menopause adalah fase terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era Globalisasi sekarang ini kesehatan menjadi hal yang sangat berharga. Terutama pada kesehatan reproduksi yang sekarang ini menjadi perhatian dunia. Masalah kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator

BAB 1 : PENDAHULUAN. penduduk yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Salah satu indikator BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan seseorang dapat dapat diindikasikan oleh meningkatkatnya usia harapan hidup (UHH), akibatnya jumlah penduduk lanjut usia (lansia) semakin bertambah banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa diprediksi yang cenderung ovulatoar menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakan Menjadi tua merupakan hal yang menakutkan bagi manusia, terutama kaum wanita.hal-hal yang biasanya dikhawatirkan adalah menjadi tidak lagi cantik, tidak lagi bugar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Menopause merupakan suatu proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen dan dianggap sebagai suatu bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause, BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Seorang wanita yang telah menginjak usia diatas 45 tahun akan mengalami proses penuaan yang dimulai dari indung telur yang selama ini menghasilkan hormon-hormon menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah masa berakhirnya menstruasi atau haid dan sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Sebagian besar wanita mengalami gejala menopause pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obesitas merupakan masalah kesehatan global dan telah muncul sebagai suatu studi telah menunjukkan bahwa obesitas merupakan faktor risiko untuk kanker, hipertensi, hiperkolesterolemia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah harapan bangsa, sehingga tak berlebihan jika dikatakan bahwa masa depan bangsa yang akan datang akan ditentukan pada keadaan remaja saat ini. Remaja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari suatu negara. Terpenuhinya kebutuhan gizi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Menopause merupakan hal yang terjadi secara alami dalam fase kehidupan seorang wanita. Namun banyak wanita yang menganggap bahwa menopause merupakan suatu hal yang menakutkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre menopause. Perubahan tersebut paling banyak terjadi pada wanita karena pada proses menua terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada pertemuan International Conference on Population and Development (ICPD) di Kairo, 1994, yang diadakan oleh WHO dan lembaga dunia lainnya, diperoleh kesepakatan

Lebih terperinci

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun adalah suatu periode masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas hidup adalah persepsi individu mengenai posisi mereka didalam konteks bidang kehidupan. Lebih spesifiknya adalah penilaian individu terhadap posisinya dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World Health Organization (WHO)

Lebih terperinci

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya usia, menopause merupakan masa yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal seorang wanita dan suatu proses alamiah.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN DALAM AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI HARI LANSIA DI KELURAHAN KOPEN TERAS BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) mendefinisikan remaja sebagai mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila anak telah mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertambahan jumlah wanita Indonesia menopause dalam kurun waktu tahun 1995-2005 sekitar 14 juta jiwa. Menurut proyeksi penduduk Indonesia oleh badan statistik, jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perjalanan hidupnya, wanita mengalami banyak proses pertumbuhan dan perkembangan, sampai suatu saat pertumbuhan dan perkembangan akan terhenti pada suatu tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perimenopause adalah suatu fase dalam proses menua (aging) yaitu ketika seorang wanita mengalami peralihan dari masa reproduktif ke masa nonreproduktif. Pada fase ini,

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb) KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN WANITA PRE MENOPAUSE TENTANG MENOPAUSE DENGAN KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN WONOLOPO RW 6 KECAMATAN MIJEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa wanita menganggap masa tua sebagai momok yang menakutkan. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang menjadi rapuh dan mudah retak atau patah. Osteoporosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup ini mengakibatkan jumlah penduduk lanjut usia meningkat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup ini mengakibatkan jumlah penduduk lanjut usia meningkat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan merupakan cita-cita suatu bangsa dan salah satu keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan adalah meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mengalami suatu tahap perkembangan dalam kehidupannya, dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa dalam tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fase pre menopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik. Fase ini ditandai dengan perubahan fisik berupa siklus haid yang tidak teratur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, namun pada suatu saat pertumbuhan dan perkembangan tersebut berhenti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua perempuan mengalami menstruasi setiap bulan. Ada beberapa gangguan yang dialami oleh perempuan berhubungan dengan menstruasi diantaranya hipermenore, hipomenore,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur,

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menopause merupakan kejadian yang normal pada seorang wanita dan setiap wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur, semua fungsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Menarche a. Pengertian menarche Menarche adalah pengeluaran darah menstruasi pertama yang disebabkan oleh pertumbuhan folikel primodial ovarium yang mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan profesi (usaha dan perusahaan) (Peter & Yeni, 1991). Saat ini, peran wanita telah bergeser

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008).

I. PENDAHULUAN. retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause (Kuncara, 2008). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menoupase didefinisikan oleh WHO sebagai penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikular ovarium. Setelah 12 bulan amenorea berturut-turut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase

BAB I PENDAHULUAN. Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari ovarium.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hipertensi masih tetap menjadi masalah hingga saat ini karena beberapa hal seperti meningkatnya prevalensi hipertensi, masih banyaknya pasien hipertensi yang belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya usia harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya usia harapan hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan termasuk pembangunan kesehatan telah meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat, antara lain dengan meningkatnya usia harapan hidup (UHH)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita 1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Menopause merupakan salah satu proses dalam siklus reproduksi alamiah yang akan dialami setiap perempuan selain pubertas, kehamilan, dan menstruasi. Seorang perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah penduduk di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 sekitar seperlima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,yang dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagaimana diketahui, ketika manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rentang kehidupannya, manusia akan selalu mengalami perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan periode, dimana setiap periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu kelompok penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah dapat

Lebih terperinci

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk lansia semakin meningkat dari tahun ke tahun di perkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat-alat genital yang nyata. Sifat rasa nyeri ialah kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur

BAB I PENDAHULUAN. Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Dimana pada usia lanjut tubuh akan mencapai titik perkembangan yang maksimal, setelah

Lebih terperinci

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT REUMATIK PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan kesehatan meningkat diberbagai bidang di Indonesia telah mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan penduduk. Salah satu outcome atau dampak dari

Lebih terperinci

Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian :

Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian : MASA DEWASA MADYA masa dewasa tengah/usia tengah baya Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian : Usia madya dini 40 50 th Usia madya lanjut 50 60 th Karakteristik Usia Madya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan mencapai 70 tahun meningkat terus seiring dengan perbaikan taraf ekonomi dan derajat kesehatan. Harapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia populasi lanjut usia juga mengalami peningkatan (Tanaya, 1997).

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia populasi lanjut usia juga mengalami peningkatan (Tanaya, 1997). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade belakangan ini populasi lanjut usia meningkat di negara-negara sedang berkembang, yang awalnya hanya terjadi di negara maju. Demikian halnya di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) tahun 2011 menyebutkan bahwa, jumlah penduduk lanjut usia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proporsi penduduk dunia berusia 60 tahun ke atas tumbuh lebih cepat kelompok usia lainnya. Antara tahun 1970 dan 2025 pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) di dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (lansia) merupakan akhir dari kehidupan dan proses alami yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap individu. Penggolongan lansia menurut WHO meliputi:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian

BAB I PENDAHULUAN. leiomyoma uteri, fibromioma uteri, atau uterin fibroid. 1 Angka kejadian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mioma uteri adalah tumor jinak kandungan (uterus) yang terjadi pada otot polos dan jaringan ikat. Mioma dikenal juga dengan istilah leiomyoma uteri, fibromioma uteri,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara

I. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transisi demografi sedang terjadi di seluruh dunia, sehingga terjadi penambahan proporsi penduduk lanjut usia, sedangkan proporsi penduduk berusia muda menetap atau berkurang.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular merupakan penyakit kronis yang sifatnya tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyakit ini memiliki banyak kesamaan dengan beberapa sebutan penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami oleh setiap wanita adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang wajar yang ditandai dengan berhentinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan promotif dan preventif baik sehat maupun sakit. BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian. A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita yang menunjukan bahwa ovarium telah berhenti menghasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja merupakan tahap dimana seseorang mengalami sebuah masa transisi menuju dewasa. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit adalah suatu keadaan abnormal tubuh atau pikiran yang menyebabkan ketidaknyamanan disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang berjalan terus menerus dimulai dari bayi baru lahir, masa anak-anak, masa dewasa dan masa tua. Dalam pertumbuhannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di seluruh dunia jumlah lanjut usia (lansia) diperkirakan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di seluruh dunia jumlah lanjut usia (lansia) diperkirakan mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia yang telah berusia >60 tahun, mengalami perubahan tingkat kemandirian (Maryam, 2008). Secara umum saat proses menua terjadi, akan menimbulkan banyak perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit jantung dan pembuluh darah. Berdasarkan laporan WHO tahun 2005, dari 58 juta kematian di dunia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alat kontrasepsi hormonal merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen dan progesteron yang dapat mencegah ovulasi dan kehamilan. Alat kontrasepsi non

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan reproduksi menurut WHO dalam RISKESDAS (2010) merupakan suatu keadaan yang utuh, sehat dan sejahtera secara fisik, mental dan sosial, tidak hanya kondisi yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, dan Usia Harapan Hidup. (1) Penyakit degeneratif adalah salah

Lebih terperinci

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 Fahmi Fuadah 1 1 Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia adalah seorang laki-laki atau

BAB I PENDAHULUAN. mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia adalah seorang laki-laki atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lanjut usia (lansia) menurut UU Nomer 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan lanjut usia pasal 1 ayat 2 adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi kerusakan. Salah satu keluhan yang sering dialami lansia akibat

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi kerusakan. Salah satu keluhan yang sering dialami lansia akibat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penuaan adalah proses penurunan secara bertahap kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi normal tubuh dan memulihkannya kembali apabila terjadi kerusakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan salah satu sasaran program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mengingat jumlah penduduk usia remaja di Indonesia sekitar 27,6%,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun) KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA Windhu Purnomo FKM Unair, 2011 Fase Penuaan Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun) 1 2 Fase penuaan manusia 1. Fase subklinis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dismenore adalah nyeri menstruasi seperti kram pada perut bagian bawah yang terjadi saat menstruasi atau dua hari sebelum menstruasi dan berakhir dalam 72 jam. Terkadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah ganda (double burden). Disamping masalah penyakit menular dan kekurangan gizi terjadi pula peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lansia merupakan tahap akhir dari penuaan. Pada tahap ini biasanya individu sudah mengalami kemunduran fungsi fisiologis organ tubuhnya (Wahyunita, 2010). Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk lanjut usia pria lebih rendah dibanding wanita. Terlihat dari persentase pria dan wanita dari penduduk lanjut usia berdasarkan estimasi dan proyeksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Helalth Organization (WHO, 2010) setiap tahunnya sekitar 25 juta perempuan diseluruh dunia diperkirakan mengalami premenopause, jumlah perempuan usia 40

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini kemajuan teknologi berkembang dengan sangat pesat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kemajuan teknologi tersebut berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO akan mengalami peningkatan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara adalah semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Meningkatnya usia harapan hidup penduduk, menyebabkan jumlah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-perlahan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-perlahan 12 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perempuan Lanjut Usia Lansia adalah periode penutup dalam rentang kehidupan seseorang dan merupakan tahap perkembangan psikososial yang terakhir (ke delapan) menurut Erikson.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam serangkaian periode berurutan, mulai dari periode prenatal hingga lansia. Semua individu mengikuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara biologis, psikologis maupun secara sosial. Batasan usia

BAB I PENDAHULUAN. baik secara biologis, psikologis maupun secara sosial. Batasan usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernikahan merupakan peristiwa penting dalam kehidupan. Dengan pernikahan, seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara biologis, psikologis maupun secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America BAB 1 PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang terus menerus dan bervariasi, penyakit metabolik yang dicirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siklus perkembangan reproduksi wanita berlangsung secara alamiah mulai dari menarche sampai menopause. Menopause didefinisikan sebagai menstruasi terakhir. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah individu yang berada pada tahap masa transisi yang unik yang ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu masa yang berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 1. Masalah penyakit menular masih merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daur hidup manusia akan melewati fase usia lanjut (proses penuaan). Proses penuaan merupakan hal yang tidak dapat dihindari, dimana mulai terjadi perubahan fisik dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Remaja 1. Definisi Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan masa dewasa. Dalam masa ini, remaja itu berkembang kearah kematangan seksual, memantapkan identitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sering kita jumpai klinik-klinik kecantikan maupun praktisi dokter yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan penampilan agar tetap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini di seluruh dunia jumlah lansia di perkirakan lebih dari 629 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini di seluruh dunia jumlah lansia di perkirakan lebih dari 629 juta jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini di seluruh dunia jumlah lansia di perkirakan lebih dari 629 juta jiwa dan pada tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia di proyeksikan sebesar 7,28 % dan pada

Lebih terperinci