BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menopause adalah masa berakhirnya menstruasi atau haid dan sering dianggap menjadi momok dalam kehidupan wanita. Sebagian besar wanita mengalami gejala menopause pada usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam Desi, 2009 ; 16). Menurut Depkes RI (2005) dalam Oktevana dkk. (2014) sekitar 30,3 juta jiwa wanita akan mengalami menopause dengan usia rata-rata 49 tahun. Masa lanjut usia identik dengan masa klimakterium yaitu masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa senium. Klimakterium terdiri dari 4 fase, yaitu premenopause, perimenopause, menopause, dan pasca menopause. Sebelum seorang wanita mengalami menopause, akan mengalami fase premenopause, dimana pada fase ini muncul berbagai macam keluhan (Baziad, 2003). Perkiraan rata-rata umur menopause di Indonesia adalah tahun, sedangkan umur rata-rata premenopause adalah tahun (Astari, 2004 dalam Atik 2010 ; 1). 1

2 Banyak faktor yang berhubungan dengan menopause. Menurut Kasdu (2002) dan Yatim (2001), beberapa faktor tersebut yaitu usia pertama kali menstruasi, pemakaian metode kontrasepsi, stres, status keluarga (seperti status perkawinan, usia melahirkan anak terakhir dan jumlah anak), riwayat keluarga, pendapatan, pekerjaan, merokok, dan minum alkohol. Selain itu, ada juga faktor lain diantaranya polusi air/udara, olahraga, kebiasaan diet, pengaruh toksin patogen atau radiasi, perilaku gaya hidup modern, pengaruh matahari, perilaku seksual, dan gangguan mental (Depkes RI, 2007 dalam Aina,2009). Dalam penelitian yang dilakukan Nurdono (2013) (dalam Oktevana dkk) di Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, dengan judul Gambaran sikap ibu terhadap masa premenopause pada ibu-ibu didapatkan hasil sikap ibu-ibu Desa Gonggang Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan terhadap masa premenopause secara keseluruhan adalah bersikap positif. Kesiapan seorang wanita menghadapi menopause sangat membantu seorang wanita menjalani masa ini dengan lebih baik. Hal yang perlu diperhatikan dalam mempersiapkan menopause seperti, mengkonsumsi makanan bergizi, 2

3 menghindari stres, olahraga secara teratur, menghentikan merokok dan minum alkohol, berkonsultasi dengan dokter, dan dukungan keluarga. Selain itu yang terpenting dalam kesiapan menghadapi menopause juga salah satunya dari nutrisi pada saat menopause, dan kadar estrogen menurun, sehingga akan mempermudah hilangnya kalsium dalam tubuh. Peningkatan asupan kalsium dan olahraga yang teratur dapat mencegah terjadinya osteoporosis. Fraktur akibat osteoporosis terjadi 50% diatas usia 50 tahun (Smart, 2010, p.102 dalam Fauzana, 2011; 7). Gejala-gejala psikologis pada masa menopause yaitu : perasaan murung, kecemasan, irritabilitas, perasaan yang berubah-ubah, merasa tidak berdaya, labilitas emosi, gangguan daya ingat, konsentrasi berkurang, sulit mengambil keputusan, dan merasa tidak berguna (Glasier & Gebbie, 2006 dalam Aina 2009 ; 12). Gejala fisik yang dapat timbul pada menopause adalah keringat pada malam hari, semburan rasa panas (hot flushes) kelelahan, insomnia, kekeringan kulit dan rambut, sakit kepala, sakit dan nyeri pada persendian, palpitasi (denyut jantung cepat dan tidak teratur), dan berat badan bertambah (Women s Health conceren, 2007 dalam Aina, 2009 ; 12) 3

4 Studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada bulan Februari 2016 dengan cara wawancara dari 5 orang dan didapatkan hasil bahwa 3 dari 5 wanita di Desa Kaligentong RT 01, 02 RW 05 dan RT 04 RW 04, belum pernah memperoleh informasi tentang menopause, jika tahu mereka mendapat informasi dari televisi, hal itu dapat dilihat dari pengambilan data dari sampel 5 orang yang di wawancara, keluhan yang dirasakan ibu-ibu yang sebenarnya adalah tanda dan gejala menopause dari psikologisnya seperti ingatan menurun, kecemasan, mudah lelah, stres, mudah tersinggung dan lain sebagainya. Minimnya pengetahuan yang mereka miliki tentang kesiapan menghadapi menopause berakibat pada ketidakpedulian mereka terhadap apa yang akan terjadi menjelang menopause. Maka dari itu peneliti ingin meneliti tentang pengetahuan menopause karena sebenarnya ibu-ibu di Desa Kaligentong sudah merasakan berbagai keluhan yang dialami, sehingga menimbulkan kecemasan namun mereka bersikap biasa dalam menghadapi menopause karena mereka kurang memahami apa yang akan terjadi setelah menopause. Berdasarkan masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan 4

5 menghadapi menopause pada Ibu Premenopause di Desa Kaligentong RT.01, 02 RW.05 dan RT.04 RW.04, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, peneliti mengambil suatu rumusan masalah yaitu hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause pada Ibu Premenopause di Kelurahan Kaligentong RT.01, 02 RW.05 dan RT.04 RW.04, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause pada ibu premenopause di Desa Kaligentong Rt. 01, 02 Rw 05, dan Rt 04 Rw 04 Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Hasil Penelitian diharapkan berguna untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan yang 5

6 telah ada tentang hubungan tingkat pengetahuan dan pendidikan wanita premenopause tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause serta dapat dijadikan sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya Manfaat Praktis Bagi Fakultas Ilmu Kesehatan Penelitian diharapkan dapat menambah referensi bacaan dan informasi bagi mahasiswa keperawatan Bagi Pelayanan Kesehatan Khususnya puskesmas Ampel yang bekerjasama dengan kecamatan dapat meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan tindakan keperawatan yang tepat untuk lebih meningkatkan kesiapan pada para wanita dalam menghadapi menopause Bagi Peneliti Dapat menerapkan ilmu yang didperoleh selama pendidikan serta dapat memperoleh 6

7 gambaran nyata tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kesiapan menghadapi menopause pada ibu premenopause Bagi Masyarakat Menambah pengetahuan masyarakat khususnya para wanita tentang menopause sehingga para wanita lebih siap dalam menghadapi menopause. 7