HUBUNGAN TINGGI HAK SEPATU TERHADAP KASUS NYERI PLANTARIS PADA KARYAWAN WANITA YANG BEKERJA DI MDS
|
|
- Agus Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN TINGGI HAK SEPATU TERHADAP KASUS NYERI PLANTARIS PADA KARYAWAN WANITA YANG BEKERJA DI MDS A.A. SG. ISTRI SURYAKENCANAWATI NI LUH NOPI ANDIYANI I DEWA AYU INTEN DWI PRIMAYANTI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 215
2 DAFTAR ISI PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined. METODE PENELITIAN...3 HASIL PENELITIAN...4 PEMBAHASAN...7 SIMPULAN DAN SARAN...1 DAFTAR PUSTAKA
3 PENDAHULUAN Peranan wanita makin dirasakan dalam berbagai sector, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Dari segi pekerjaan wanita sangat diperlukan sebagai sumber daya manusia bisa dilihat di bank atau mall wanita sangat berpengaruh dalam promosi tempat kerjanya. Dalam hal ini yang sangat berperan bagi seorang wanita yaitu sepatu. 1 Karyawan wanita adalah salah satu pekerjaan yang muncul pada perkembangan jaman yang sudah maju ini terutama dapat dijumpai di pusat- pusat perbelanjaan di kota besar. Seorang karyawati harus bekerja kurang lebih minimal selama 6 jam dengan aktifitas berdiri dengan sepatu hak tinggi. 1 Berbagai macam tinggi hak sepatu di koleksi oleh wanita, mulai dari sepatu yang memiliki hak dengan tinggi 5 cm sampai dengan tinggi 17 cm. Tinggi hak sepatu sangat mempengaruhi bentuk kaki, semakin tinggi hak sepatu akan membuat perubahan bentuk pada telapak kaki saat berjalan. Hal ini membuat para ahli mengkhawatirkan jika para wanita yang gemar menggunakan sepatu hak tinggi ini akan beresiko berakibat pada keluhan muskuloskeletal, dan sampai terjadi nyeri pada telapak kaki. 2 Dalam penelitian sebelumnya di sebutkan sepatu hak tinggi menjadi penyebab keluhan musculoskeletal dan salah satu yang menjadi masalah untuk kalangan karyawati di pusat belanja adalah nyeri pada nyeri plantaris. 3 Nyeri plantaris berawal dari stress yang berlebihan pada ligamen plantar fascia dan salah satu faktor yang termasuk yaitu kurangnya fleksibilitas dari ligamen plantar fascia dan tightnes otot otot gastroc. Hal tersebut akan mengakibatkan tarikan pada ligamen fascia. Jika aktivitas berlebihan maka plantar fascia akan terjadi iritasi, inflamasi dan kemungkinan yang lain akan terjadi kerobekan jika pada plantar fascia terjadi penekanan yang berulang. Sepatu yang tidak nyaman seperti bertelapak tipis atau sepatu yang tanpa arch support akan berakibat terjadinya keluhan musculoskeletal. 4 Jika seorang terkena nyeri plantar yang akan di rasakan (1) Nyeri yang tajam dan dalam di tumit kaki, rasanya seperti tertusuk pisau. (2) Nyeri tumit yang bertambah buruk saat melangkahkan kaki baru bangun tidur. (3) Nyeri yang akan timbul saat setelah berdiri di tambah berjalan yang lama, dan duduk lalu bangkit untuk berjalan dan akan terjadi nyeri pada tumit. (4) Nyeri tumit yang di rasakan seusai olah raga, namun saat berolah raga nyeri itu tidak di rasakan. (5) Terjadi pembengkaan ringan di tumit. Nyeri Plantaris juga bisa terjadi pada pria ataupun
4 wanita, namun pada umumnya akan menyerang wanita yang berusia 4 6 tahun. Hal ini bisa di sebabkan faktor kelebihan berat badan, hormonal, atau sedang dalam masa kehamilan. 5 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui tentang hubungan penggunaan sepatu hak tinggi terhadap terjadinya kasus nyeri plantaris dan menjadikan karyawan wanita yang bekerja di MDS menjadi sampel penelitian ini, dan memaparkannya dalam bentuk proposal dengan judul Hubungan tinggi hak sepatu terhadap kasus nyeri plantaris pada karyawan wanita yang bekerja di MDS. BAHAN DAN METODE Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. 7 Penelitian ini dilakukan di MDS cabang LippoMall dan MDS cabang Kuta Square pada bulan April - Mei 215. Alasan pemilihan lokasi ini karena mempunyai populasi yang ingin diteliti yaitu karyawan wanita yang menggunakan sepatu dalam bekerja. Populasi terjangkau adalah seluruh karyawan wanita yang menggunakan sepatu di MDS cab. Lippo Mall dan Kuta Square. Populasi target seluruh karyawan wanita yang menggunakan sepatu di MDS di bali. Sampel didapatkan denang teknik simple random sampling yaitu pemilihan sampel dilakukan secara acak dengan memilih sampel yang telah memenuhi criteria inklusi sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi tanpa memperhatikan strata. 8 Kriteria inklusi adalah kriteria subyek penelitian yang dapat mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat menjadi sampel. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : a. Karyawan yang berjenis kelamin perempuan. b. Karyawan wanita usia c. Karyawan wanita dengan Index Massa Tubuh normal. d. Karyawan wanita yang telah bekerja lebih dari sama dengan 6 bulan. e. Karyawan wanita yang bersetuju menjadi sample.yawan wanita dengan jadwal bekerja harian lebih dari sama dengan 6 jam Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah a. Karyawan yang sedang hamil. b. Pasca operasi daerah angkle. c. Terdapat luka pada tumit.
5 Tinggi hak sepatu adalah ukuran hak yang dilihat dengan mengukur alas tinggi bagian kaki depan dan tinggi hak tumit. Tinggi hak bagian depan dengan tumikt belakang yang berbeda beda akan mempengaruhi sakit atau tidak yang di rasakan oleh pengguna. Tinggi hak dapat diukur dengan menggunakan penggaris dengan satuan centimeter yang dijadikan kategori hak berukuran di atas 8 dan 9 cm dapat kategorikan sebagai high heels. Sepatu hak yang memiliki dengan tinggi di bawah 6 dan 4 cm dianggap sebagai sepatu hak rendah, antara 6-4 cm sampai 8-9 cm di kategorikan dengan hak sedang. Nyeri Plantaris adalah rasa sakit yang disebabkan terjadinya iritasi pada ligament plantar fascia. Rasa nyeri dapat diukur dengan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS). Gambar: 4.1 Skala Nyeri Visual Anaglogue Scale HASIL Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi frekuensi variabelvariabel meliputi karakteristik responden. Analisis bivariat digunakan untuk menganalisis hubungan antara tinggi hak sepatu terhadap kasus nyeri plantaris, analisis yang digunakan adalah analisis chi-square. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 53 responden. Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia, Lama Bekerja dan Jadwal Bekerja Harian Usia Frekuensi (n) Persentase (%) , , ,7 Jumlah 53 1 Lama Bekerja Frekuensi (n) Persentase (%)
6 (bulan) , ,9 > ,5 Jumlah 53 1 Jadwal kerja (jam) Frekuensi (n) Persentase (%) , ,2 Jumlah 53 1 Dari data Tabel 5.1 di atas bahwa dari 53 responden didapat kelompok usia tahun sebanyak 33 orang (62,3%). Kelompok usia tahun sebanyak 17 orang (32,1%) dan kelompok usia 33-4 tahun sebanyak 3 orang (5,7%). Dari 53 responden kelompok responden yang bekerja 6-12 bulan sebanyak 3 orang (56,6%) sedangkan kelompok responden yang bekerja bulan sebanyak 1 orang (18,9%) dan yang bekerja lebih dari 24 bulan sebanyak 13 orang (24,5%). Dari 53 responden di dapat responden yang bekerja 6 jam sebanyak 37 orang (69,8%) dan responden yang bekerja 8 jam sebanyak 16 orang (3,2%). Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Kategori Tinggi Hak Kategori Frekuensi Persentase (%) Tinggi Hak (n) Tinggi 3 5,7 Sedang 26 49,1 Rendah 5 9,4 Tidak 19 35,8 Hak Jumlah 53 1
7 Dari data tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa dari 53 responden di dapat 3 orang (5,7%) menggunakan sepatu dengan kategori hak tinggi (8-12cm), 26 orang (49,1%) dengan kategori hak sedang (4-7cm), 5 orang (9,4%) dengan kategori hak rendah (1-3cm), 19 orang (35,8%) tidak menggunakan hak. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Nyeri Plantaris Nyeri Plantaris Frekuensi (n) Persentase (%) Ya 28 52,8 Tidak 25 47,2 Jumlah 53 1 Dari data tabel 5.3 bahwa dari 53 responden didapatkan 28 orang (52,8%) mengalami nyeri plantaris. Sedangkan 25 orang (47,2%) tidak mengalami nyeri plantaris. Tabel 5.4 Distribusi frekuensi Skala Nyeri VAS berdasarkan Kategori Hak Sepatu Skala Nyeri Vas Hak Sepatu Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Terkontrol Total Tinggi 3 3 Sedang (19,2%) (23,1%) (53,8%) (3,8%) Rendah (4%) (6%) Tidak (94,7%) (5,3%) Total (47,2%) (11,3%) (39,6%) (1,9%) Dari tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa dari 53 responden didapatkan hasil 3 responden dengan sepatu hak tinggi mengalami nyeri tinggi, sedangkan 26 responden dengan sepatu hak sedang didapat 5 orang (19,2%) tidak nyeri, 6 orang (23,1%) mengalami nyeri
8 ringan,14 orang (53,8%) mengalami nyeri sedang, dan 1 orang (3,8%) mengalami nyeri berat terkontrol. Sedangkan 5 responden dengan sepatu hak rendah didapatkan 2 orang (4%) tidak mengalami nyeri dan 3 orang (6%) mengalami nyeri sedang, Sedangkan 19 responden didapatkan 1 orang (5,3%) mengalami nyeri sedang dan 18 orang (94,7%) tidak mengalami nyeri. Gambar 5.1 Distribusi Spesifik Nyeri Plantaris Berdasarkan Gejala Berdasarkan gambar 5.1 diatas dapat dilihat dari 28 responden terdapat 23 orang mengalami nyeri / sakit pada saat berjalan pertama dari baru bangun tidur. 19 orang mengalami nyeri / sakit pada salah satu kaki atau kedua kaki saat tidur malam hari. 1 orang mengalami pembengkaan pada salah satu tumit yang bila ditekan akan terasa nyeri / sakit. Tabel 5.5 Hubungan Tinggi Hak Sepatu Terhadap Kasus Nyeri Plantaris Kategori Nyeri Plantaris Hak Ya Tidak Jumlah P Sepatu Tinggi 3 3 Sedang 21 (8,8%) 5 (19,2%) 26 Rendah (6%) (4,%), Tidak 1 (5,3%) 18 (94,7%) 19 Total 28 (52,8%) 25 (47,2) 53
9 Dari tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa dari 53 responden didapatkan hasil 3 responden dengan sepatu hak tinggi mengalami nyeri plantaris, sedangkan 26 responden dengan sepatu hak sedang didapat 21 orang (8,8%) mengalami nyeri plantaris dan 5 orang (19,2%) tidak mengalami nyeri plantaris, Sedangkan 5 responden dengan sepatu hak rendah didapatkan 3 orang ( 6%) mengalami nyeri dan 2 orang (4%) tidak mengalami nyeri plantaris, Sedangkan 19 responden didapatkan 1 orang (5,3%) mengalami nyeri plantaris dan 18 orang (94,7%) tidak mengalami DISKUSI Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak terdapat pada kelompok usia tahun sebanyak 33 orang (62,3%) di dukung oleh penelitian herlina (212) dimana kelompok usia 19 tahun sebanyak 16 orang (3,19%) menurutnya kebanyak karyanawa wanita akan mengeluh sakit atau nyeri pada kakinya karena terjadi penguluran pada arkus longitudinal dan penekanan akibat tumpuan berat badan pada kaki yang membuat otot plantar fascia terjadi trauma. Dari hasil penelitian menurut kategori hak yang digunakan didapat prosentase terbanyak menggunakan kategori hak sedang 26 orang (49,1%) didapat 5 orang (19,2%) tidak mengalami nyeri, 6 orang (23,1%) mengalami nyeri ringan, 14 orang (53,8%) mengalami nyeri sedang, 1 orang (3,8%) mengalami nyeri berat terkontrol. Dan berdasarkan lama bekerja dengan menggunakan sepatu didapat kelompok 6-12 bulan sebanyak 3 orang (56,6%). Didukung oleh penelitian 3 bahwa prosentase 52,83% untuk ketinggian heels 5 cm, 4 responden tidak beresiko dan 24 responden beresiko terjadi fasciitis plantaris dari 28 responden dan 47,16% untuk ketinggian heels 7 cm, dari 25 responden 3 responden tidak beresiko dan 22 responden beresiko terjadi fasciitis plantaris. Sedangkan dalam lama pemakaian high heels sebagian besar responden telah menggunakan high heels antara 8-9 bulan sebanyak 2 orang (37,7%). Berdasarkan hasil penelitian ini Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden terbanyak Dari hasil penelitian ini, berdasarkan kategori hak yang digunakan didapat prosentase terbanyak menggunakan kategori hak sedang 26 orang (49,1%) didapat 5 orang (19,2%) tidak mengalami nyeri, 6 orang (23,1%) mengalami nyeri ringan, 14 orang (53,8%) mengalami nyeri sedang, 1 orang (3,8%) mengalami nyeri berat terkontrol. Dan berdasarkan lama bekerja dengan menggunakan sepatu didapat kelompok 6-12 bulan sebanyak 3 orang (56,6%) di dukung oleh
10 penelitian dari herlina (212) menurutnya yang beresiko terjadi nyeri tumit dengan ketinggian hak 5 cm menunjukan 24 responden beresiko dan dengan ketinggian hak 7 cm 22 responden beresiko nyeri tumit. Sedangkan dalam lama pemakaian high heels sebagian besar responden telah menggunakan high heels antara 8-9 bulan sebanyak 2 orang (37,7%). Berdasarkan hasil penelitian kejadian nyeri plantaris memang berkaitan dengan hak sepatu yang digunakan. Namun banyak juga faktor yang tidak dapat dikontrol dari penyebab nyeri plantaris seperti bentuk kaki flat foot atau high arch. dan penggunaan sepatu yang tidak tepat. Hal inilah yang menyebabkan dalam kategori sedang 1 responden mengalami nyeri berat terkontrol dan 1 responden yang tidak menggunakan hak tapi mengalamai nyeri sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak karyanawa wanita menggunakan sepatu dengan hak sedang. Dari hasil analisis data dengan menggunakan metode uji chi square, didapatkan nilai p sebesar, sehingga p <,5. Berdasarkan hasil uji secara statistik maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tinggi hak sepatu terhadap kasus nyeri plantaris. Anjuran pemakaian sepatu dengan tinggi hak yang bervariasi tingginya maksimal selama 3 jam berkaitan dengan terjadinya kasus nyeri plantaris bukan tanpa alasan. Tinggi hak sepatu yang bervariasi tingginya mengakibatkan terjadinya penekanan pada telapak kaki sehingga memicu sakit yang akan terasa pada mata kaki dan tumit kaki. Hal ini disebabkan karena sepatu tinggi hak sepatu yang digunakan terus menerus memaksakan pemakainya untuk berjalan jinjit. 8 Posisi jinjit dalam kinesiologi biomekanik masuk dalam lever 2, yaitu resisten terletak diantara fulcrum dan gaya, dimana resisten selalu dekat dengan fulcrum. Posisi berdiri statis dalam waktu yang lama menyebabkan fascia plantaris dan otot-otot disekitar telapak kaki dipaksakan untuk berkontraksi. Pada lever 2 tumpuan berat badan terjadi pada ujung-ujung ibu jari kaki yang berpengaruh besar pada fascia plantar. Ketika mulai melangkah otomatis fascia plantar mulai tertarik dan mempengaruhi arcus longitudinal. Keduanya saling kontraksi dan menegang sehingga terjadi peradangan. Ditambah tumit dengan base yang sempit dan kecil pada fascia plantar menambah stres mekanis pada jaringan miofascial dalam waktu yang lama. Prevalensi yang terjadi pada penekanan bagian sepanjang ligament plantar fascia biasa disebut fasciitis plantaris dan dapat dilakukan pemeriksaan spesifik fisioterapi yaitu plantar fasciitis test dengan posisi pasien tidur terlentang atau dalam posisi relax, terapis menggerakkan ankle ke arah
11 dorsi flexi secara pasif dan ekstensi pasif jari-jari kaki, kemudian palpasi pada perbatasan medial fascia plantar. Jika pasien mengalami nyeri maka positif terkena fasciitis plantaris. 9 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan tinggi hak sepatu terhadap kasus nyeri plantaris pada karyawan wanita yang bekerja di MDS, dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara tinggi hak sepatu dengan nyeri plantaris. Adapun saran yang dapat diberikan bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini bisa diharapkan lebih mengkategorikan dalam tinggi yang akan diteliti ataupun jenis sepatu yang digunakan dan menambah jumlah responden dan bisa menambahkan variabel yang bisa diteliti seperti, lama bekerja dengan sepatu hak, jenis sepatu yang di gunakan, lama berdiri menggunakan sepatu hak. atau jika memungkinkan penelitian selanjutnya dijadikan eksperiment dengan menambah intervensi modalitas atau terapi latihan. Instansi Fisioterapi bisa menambah dalam pemeriksaan spesifik yang lebih akurat seperti MRI atau Rongent, dll yang dapat menunjang pemeriksaan. Bagi Responden disarankan bagi responden pada saat bekerja tidak hanya berdiri statis terus menerus diharapkan juga dinamis seperti berjalan. Pada saat istirahat hendaknya melepas sepatu hak yang digunakan dan menggantinya dengan sepatu atau sandal flat shoes dan diharapkan pada saat istirahat meluangkan waktunya untuk melakukan latihan peregangan untuk relaksasi.
12 DAFTAR PUSTAKA Sinta, C.R. Rumampuk, J.F. and Lintong, F Analisis Pengaruh Tinggi Hak Sepatu Terhadap Nyeri Kaki Pada Pramuniaga Kosmetik Di Manado. Manado: Jurnal e- Biomedik (ebm). Suwarni, W Lebih Mengenal Stiletto High Heels. Indonesia: [online] Available at : [Accessed 7 Febuari 215]. Herlina, I Hubungan Pemakaian High Heel Dengan Resiko Fasciitis Plantaris Pada Sales Promotion Girl (SPG) PT. SRI RATU MADIUN. Surakarta: Universitas Muhammadyah Surakarta. Aliwarga, J Kenali Plantar Fasciitis Nyeri Pada Telapak Kaki. Vol. 21. Jakarta: PT Mesa Publishing. Kurniawan, A.A Plantar Fasciitis. Indonesia: [online] Available at : [accessed 9 Febuari 215]. Nugrahaeni, D.K. 21. Konsep Dasar epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sugiono Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Nurani, Lulu, 213. Beauty is Pain. Bandung. Universitas Teknologi Bandung. Cohen J, 211. Plantar Fasciitis, The Plantar Fascia & Heel Spurs. [online] Available at: [Accessed 22 juni 215]
BAB I PENDAHULUAN. Peranan wanita makin dirasakan dalam berbagai sektor, seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Peranan wanita makin dirasakan dalam berbagai sektor, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Dari segi pekerjaan wanita sangat diperlukan sebagai sumber daya
Lebih terperinciHUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN HIGH HEEL DENGAN RESIKO FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES PROMOTION GIRLS (SPG) PT. SRI RATU MADIUN NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN HIGH HEEL DENGAN RESIKO FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES PROMOTION GIRLS (SPG) PT. SRI RATU MADIUN NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN TINGGI HAK SEPATU TERHADAP KASUS NYERI PLANTARIS PADA KARYAWAN WANITA YANG BEKERJA DI MDS
SKRIPSI HUBUNGAN TINGGI HAK SEPATU TERHADAP KASUS NYERI PLANTARIS PADA KARYAWAN WANITA YANG BEKERJA DI MDS ANAK AGUNG SAGUNG ISTRI SURYAKENCANAWATI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
Lebih terperinciSKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI
SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGGI HAK SEPATU DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PRAMUNIAGA DI LIPPO MALL BADUNG BALI NI KOMANG SITITI NIRMALA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki. Saat menghadapi persaingan kerja, penampilan juga merupakan salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, persaingan di dunia kerja pun semakin besar. Hal ini menuntut masyarakat untuk bisa lebih aktif dan profesional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak berkembangnya teknologi dan pengetahuan, membuat semakin meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. Kesadaran atas kesehatan kadang kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era jaman globalisasi seperti ini, meningkatnya era industri di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era jaman globalisasi seperti ini, meningkatnya era industri di Indonesia menyebabkan banyaknya pabrik-pabrik dan mall-mall yang bermunculan yang mendukung pergerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam bermobilisasi adalah kaki. Untuk melindungi bagian tubuh yang penting ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan zaman yang semakin meningkat menyebabkan kebutuhan manusia untuk bermobilisasi semakin cepat. Kemampuan bermobilisasi ditopang dengan fisik yang sehat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. munculnya masalah tersebut, seseorang akan mengkompensasinya dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas manusia tidak bisa terlepas dengan fungsi kaki. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, fungsi kaki sangat berperan. Perjalanan seribu mil pun selalu dimulai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan bagian integral kesehatan (Ibid dkk, 2009). kita, hal itu ditunjukkan dalam aktivitas kita sehari-hari.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang Undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa: kesehatan adalah keadaan kesejahteraan fisik, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara
Lebih terperinciO 1 X 1 O 2 O 1 X 2 O 2
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan penelitian jenis Randomized Control Trial (RCT) Dalam rancangan ini, membagi subyek dalam 2 kelompok. Satu kelompok sebagai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut International Association for the Study of Pain (IASP) Nyeri
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Nyeri plantaris 2.1.1 Pengertian Menurut International Association for the Study of Pain (IASP) Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA FASCIITIS PLANTARIS BILATERAL DI RST. dr. SOEDJONO MAGELANG
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA FASCIITIS PLANTARIS BILATERAL DI RST. dr. SOEDJONO MAGELANG PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Diploma III pada Jurusan Fisioterapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup yang banyak melakukan kerja fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang sering digunakan terutama bagian kaki. Gerak
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN SEPATU BERHAK TINGGI TERHADAP NYERI MYOGENIK PADA OTOT GASTROKNEMIUS SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN SEPATU BERHAK TINGGI TERHADAP NYERI MYOGENIK PADA OTOT GASTROKNEMIUS SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obesitas atau kelebihan berat badan dapat menjadikan masalah kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obesitas atau kelebihan berat badan dapat menjadikan masalah kesehatan. Kecenderungan terjadinya obesitas dapat disebabkan karena pola makan dan ketidakseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pusat pertokoan (mall) di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan pendapatan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, tingkat aktivitas masyarakat Indonesia semakin tinggi. Hal ini disebabkan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak alamiah, alat dan sarana kerja yang tidak sesuai dengan pemakainya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja mempunyai peranan penting dalam pembangunan sebagai unsur penunjang dalam pembangunan nasional. Karena tenaga kerja mempunyai hubungan dengan perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH AUTO STRETCHING
PENGARUH AUTO STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES PROMOTION GIRLS PENGGUNA HIGH HEELS DI MATAHARI DEPARTEMENT STORE PEKALONGAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya aktifitas masyarakat diluar maupun didalam ruangan. melakukan atifitas atau pekerjaan sehari-hari.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Negara Indonesia merupakan negara dengan jumah penduduk yang memasuki peringkat 5 besar penduduk terbanyak didunia. Dengan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia membuat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN SEPATU HAK TINGGI DENGAN TERJADINYA PATELLOFEMORAL PAIN SYNDROME DAN PERUBAHAN SUDUT QUADRICEPS PADA SALES PROMOTION GIRL
HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN SEPATU HAK TINGGI DENGAN TERJADINYA PATELLOFEMORAL PAIN SYNDROME DAN PERUBAHAN SUDUT QUADRICEPS PADA SALES PROMOTION GIRL DI MATAHARI JOHAR PLAZA KOTA JEMBER NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan IPTEK serta aktivitas semakin meningkat. Kesadaran untuk menjaga dan memahami kesehatan pun sering terabaikan. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengancam penurunan kualitas manusia jika tidak segera
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari tahun ke tahun masalah kesehatan di dunia terus menerus mangalami perubahan baik pola penyakit maupun ditemukannya penyakit-penyakit baru yang semakin mengancam
Lebih terperinciSKRIPSI NI LUH MADE RENY WAHYU SARI
SKRIPSI KOMBINASI MODALITAS ULTRASOUND DAN LATIHAN CALF RAISES EFEKTIF DALAM MENURUNKAN NYERI DAN MENINGKATKAN FUNGSIONAL ANKLE PADA KASUS PLANTAR FASCITIS PADA SALES PROMOTION GIRL (SPG) DI MATAHARI DEPARTEMENT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini tertuang dalam Al Qur an di Surah At-Tin ayat 4 Sesungguhnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Hal ini tertuang dalam Al Qur an di Surah At-Tin ayat 4 Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di RSUP Dr. Kariadi Semarang bagian saraf dan rehabilitasi medik
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini mencakup bidang ilmu saraf dan rehabilitasi medik 2. Ruang Lingkup Tempat Penelitian ini berlokasi di RSUP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya. tuntut untuk memperbaiki kualitas kehidupan manusia, karena banyak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin tingginya pengetahuan masyarakat akan arti hidup sehat, maka ilmu kedokteran selalu di tuntut untuk memperbaiki kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dinegara ini serta. meningkatnya aktivitas, maka kesadaran untuk memahami dan menjaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dinegara ini serta meningkatnya aktivitas, maka kesadaran untuk memahami dan menjaga kesehatan kadang diabaikan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit yang berkaitan dengan faktor penuaanpun meningkat, seiring
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan semakin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Ruang Lingkup Penelitian Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri. 1.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di daerah Surakarta yaitu masyarakat di Kecamatan Jebres, Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Serengan, Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
BAB I PENDAHULUAN Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi
Lebih terperinciBAB 4 METODE PENELITIAN. Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. Penelitian ini berlangsung bulan Maret-Juni 2014.
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup tempat Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan Puskesmas Sidoharjo Sragen. 4.1. Ruang
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
PENGARUH PEMBERIAN ACTIVE STRETCHING TERHADAP NYERI PLANTAR FASCIITIS PADA SALES PROMOTION GIRLS DI MATAHARI DEPARTEMENT STORE SOLO GRAND MALL SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010), menunjukkan bahwa kejadian osteoartritis lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria di antara semua
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. 3.2 Tempat dan waktu penelitian 3.2.1 Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Kampus
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Jumlah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako
BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan Jumlah pekerja pelintingan rokok di PT. Djitoe Indonesia Tobako Surakarta sebanyak 119 orang yang semua berjenis kelamin perempuan dan jumlah yang dijadikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas Kedokteran. Universitas Diponegoro Semarang. bulan April Mei 2016.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu anatomi dan kinesiologi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Ruang Skill Lab Gedung E Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin majunya perkembangan zaman, persaingan dalam segala bidang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat tersebut menuntut kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross
39 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Metode ini merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CALCANEUS SPUR SINISTRA DENGAN MICRO WAVE DIATHERMY (MWD) DAN MASSAGE DI RSAL DR.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA CALCANEUS SPUR SINISTRA DENGAN MICRO WAVE DIATHERMY (MWD) DAN MASSAGE DI RSAL DR. RAMELAN SURABAYA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non eksperimental atau observasional yang merupakan metode penelitian secara observasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Zaman sekarang, hampir semua profesi pekerjaan memiliki risiko
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman sekarang, hampir semua profesi pekerjaan memiliki risiko cidera di lapangan kerja. Cidera yang paling banyak terjadi di lapangan kerja adalah cidera muskuloskeletal.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradangan pada mukosa lambung. Gejala umum pada penyakit gastritis yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gastritis atau lebih dikenal dengan istilah maag merupakan suatu keadaan peradangan pada mukosa lambung. Gejala umum pada penyakit gastritis yaitu rasa tidak nyaman
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CALCANEUS SPURS SINISTRA DI RSUP SARDJITO YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CALCANEUS SPURS SINISTRA DI RSUP SARDJITO YOGYAKARTA Disusun oleh : DEVI PUTRI SARI J10009008 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna untuk Melengkapi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. waktu dengan tujuan untuk mencari hubungan Faktor-Faktor Resiko
34 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu dengan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS. tata urutan tindakan fisioterapi (assasment) yang meliputi, anamnesis,
BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS Fisioterapis dalam memberikan pelayanan kepada pasien harus melakukan tata urutan tindakan fisioterapi (assasment) yang meliputi, anamnesis, pemeriksaan, diagnosa fisioterapi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kapasitas paru merupakan volume udara yang dapat diekspirasi secara paksa sesudah inspirasi maksimal (costanzo, 2012). Kapasitas vital paru rata rata pada usia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penyakit maupun ditemukannya penyakit-penyakit baru yang semakin. mengancam penurunan kualitas hidup manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi dinegara ini serta meningkatnya aktivitas, maka kesadaran untuk memahami dan menjaga kesehatan kadang di abaikan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting. Penurunan kapasitas fungsi dapat menyebabkan penurunan. patologi morfologis maupun patologi fungsional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fungsi tangan dan jari dalam melakukan kegiatan sehari-hari baik dalam aktifitas kerja, vokasi, olahraga maupun kegiatan hobi dan rekreasi sangatlah penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam bidang peningkatan dan pencegahan penyakit telah meningkatkan kualitas hidup manusia dan menjadikan rata-rata umur harapan hidup meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewarnai masa kini dan diharapkan dapat membawa kemajuan di masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan amanah dari Allah SWT yang diberikan kepada setiap orang tua. Sebagai buah hati, cahaya mata, tumpuan harapan serta kebanggaan bagi keluarga. Anak adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang Lingkup Penelitian ini adalah ilmu anatomi 3.2 Tempat dan waktu penelitian - Tempat : Fakultas Kedokteran Universitas aaaaaaaadiponegoro
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan termasuk dalam penelitian korelasional, yaitu penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi eksperimental design, dengan rancangan yang digunakan adalah posttest only control
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara barat misalnya Inggris dan Amerika Serikat kejadian nyeri punggung (terutama nyeri pada punggung bagian bawah) telah mencapai proporsi epidemik. Satu survei
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu regio lumbo-sakral
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah (NPB) adalah rasa nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah yang bisa merupakan nyeri lokal maupun radikuler, maupun keduanya. Nyeri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan
35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan metode analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia. Dengan banyaknya jumlah penduduk, Indonesia memiliki sejumlah permasalahan baik dalam perekonomian,
Lebih terperinciRUPTUR TENDO ACHILLES
RUPTUR TENDO ACHILLES LI 1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makro Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Moewardi Surakarta yang beralamat di Jalan Kolonel
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. Kampung Batik Semarang 16. Pengumpulan data dilakukan pada Maret 2015
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan ergonomi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada kelompok pengrajin batik
Lebih terperinciSENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA
PENGARUH SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : WILLY BRAM NAHAMPUN J120121003
Lebih terperinciHubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali
Hubungan Antara Keergonomisan Meja dan Kursi dengan Kinerja Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien RS PKU Aisyiyah Boyolali Nabilatul Fanny Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan (APIKES) Citra
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis/Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, untuk mempelajari dinamika korelasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. ditimbulkan sesuai dengan etiologi yang terjadi (Pinzon, 2016).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nyeri merupakan masalah kesehatan kompleks dan dapat menyerang siapapun. Nyeri dapat terjadi di berbagai tempat ditubuh dan berbagai macam sensasi yang ditimbulkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pertengahan bulan Mei sampai pertengahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdiri disetiap bekerja untuk melayani para konsumen. Akan tetapi posisi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat dituntut lebih aktif dalam bekerja untuk menghadapi persaingan yang ketat. Selain dituntut agar lebih aktif, masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknogi (IPTEK) pada zaman globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan pekerjaan manusia lebih hemat waktu,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back
BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Umur Responden Umur merupakan salah satu faktor yang juga memiliki kontribusi yang cukup kuat untuk menyebabkan peningkatan resiko keluhan low back pain pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah.
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu 1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah. 1.1.2 Waktu penelitian Waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aliran darah dalam vena mengalami arah aliran retrograde atau aliran balik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Varises adalah vena normal yang mengalami dilatasi akibat pengaruh peningkatanan tekanan vena. Varises ini merupakan suatu manifestasi yang dari sindrom insufisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri punggung merupakan salah satu keluhan yang diakibatkan oleh gangguan musculoskeletal. Nyeri punggung adalah keluhan subyektif berupa respon tubuh terhadap rangsangan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PINGGANG PADA PENGERAJIN BATIK TULIS DI KECAMATAN DANAU TELUK KOTA JAMBI TAHUN 2012 * Erris 1, Erna 2 1 Poltekkes Jambi Jurkesling 2 STIKes PRIMA Prodi IKM *
Lebih terperinciMASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG
MASA KERJA, SIKAP KERJA DAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI PT SURYA BESINDO SAKTI SERANG Eko Arma Rohmawan 1, Widodo Hariyono 2 1,2 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU Mentari Laalah *, Johan Josephus *, Jimmy F. Rumampuk * * Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan gangguan musculoskeletal yang terjadi pada punggung bagian bawah yang dapat disebabkan oleh berbagai penyakit maupun aktifitas
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
2 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara dua variabel yaitu menopause dengan Sindroma Mulut Terbakar (SMT).
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciKata Kunci : Lama Duduk, Sindroma Piriformis, Pemain Game Online
HUBUNGAN ANTARA LAMA DUDUK DENGAN SINDROMA PIRIFORMIS PADA PEMAIN GAME ONLINE DI GAME CENTER GO-KOOL DENPASAR 1 I Gd Mediastama 2 Dedi Silakarma 3 Adiarta Griadhi 1 Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ilmu Kesehatan Jiwa. A.2 Waktu Penelilitian Bulan Oktober- November 2011. A.3 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA
HUBUNGAN SIKAP KERJA DUDUK DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA RENTAL KOMPUTER DI PABELAN KARTASURA SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS
Lebih terperinciPENGARUH AUTO STRETCHING
PENGARUH AUTO STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI FASCIITIS PLANTARIS PADA SALES PROMOTION GIRLS PENGGUNA HIGH HEELS DI MATAHARI DEPARTEMENT STORE PEKALONGAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : SOFIA HANANI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. andropause dengan depresi dimana pengukuran dan pengambilan variabel
30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional dengan tujuan untuk mempelajari korelasi antara faktor
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2. Ilmu gizi, khususnya bidang antropometri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciM. Syafi i, Ambar Mudigdo 1, Nunuk Suryani 2 Magister Kedokteran Keluarga Program PASCASARJANA UNS. AbstraK
PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MEDIAL ARCH SUPPORT DAN FACITIS PLANTARIS EXERCISE TERHADAP PENURUNAN DERAJAT NYERI KAKI (FACITIS PLANTARIS) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI DESA KARANGUDI, NGRAMPAL, SRAGEN M.
Lebih terperinciBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Karakteristik Responden. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di SMA N 4 Purworejo dengan mendapatkan ijin dari kepala sekolah dan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN SCAPULAR POSTURAL CORRECTION TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PENGGUNA NOTEBOOK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH LATIHAN SCAPULAR POSTURAL CORRECTION TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PENGGUNA NOTEBOOK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu anestesi dan terapi intensif. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telapak kaki. Bentuk kaki datar pada masa bayi dan anak-anak dengan usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaki merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk menopang berat badan, namun banyak diantara kita yang memiliki masalah dengan kaki, salah satunya ialah Flat Foot atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang mencari hubungan antara faktor resiko dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum dan untuk mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum dan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Limboto Barat Barat Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni 2012. 3.2 Desain Penelitian
Lebih terperinciNuke Devi Indrawati. Tlp : ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR KEBIJAKAN DAN PENGETAHUAN TENTANG PELAYANAN KB YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA IBU PASANGAN USIA SUBUR AKSEPTOR KB DI KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG Nuke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keseimbangan merupakan salah satu hal penting dalam proses pertumbuhan anak usia 10-12 tahun karena pada usia tersebut anak mulai mengalami perubahan baru, baik secara
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini digunakan untuk
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN SEPATU HAK TINGGI TERHADAP POTENSI TERJADINYA VARISES PADA TUNGKAI BAWAH
SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN SEPATU HAK TINGGI TERHADAP POTENSI TERJADINYA VARISES PADA TUNGKAI BAWAH DISUSUN OLEH: YURNILA NINGSIH ACHMAD J 110 050 017 DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinci