BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, maka faktor penting yang patut diperhatikan adalah kepercayaan pengguna jasa dimana mereka menggunakan jasa pos karena mereka percaya bahwa barang atau kiriman yang mereka kirim melalui jasa pos akan sampai dengan selamat di tempat tujuan. Hal tersebut berhubungan erat dengan tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) dalam memberikan pelayanan jasa berupa pengiriman surat pos dan paket pos karena dengan mempergunakan jasa pos diharapkan banyak kemudahan yang akan diperoleh para pengguna jasa pos. Dalam melaksanakan pelayanan jasa melalui pos, khususnya kepada pelaksanaan pengiriman surat pos dan paket pos, pihak PT. Pos Indonesia (Persero) berkewajiban menerima, menyelenggarakan pengiriman dan pengantaran surat pos dari suatu tempat ke tempat yang lain atau dari tempat asal ke tempat tujuan tertentu dengan selamat. Berdasarkan kenyataan tersebut PT. Pos Indonesia sebagai perusahaan yang melayani masyarakat dalam bidang pengiriman jasa maupun barang, mempunyai kewajiban dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Untuk itu, PT. Pos Indonesia harus mempunyai kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas untuk melayani masyarakat. Seluruh perusahaan pada dasarnya mengharapkan setiap karyawannya memiliki motivasi kerja yang tinggi, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditentukan semenjak awal

2 10 berdiri perusahaan. Untuk mendorong motivasi kerja karyawan tersebut perusahaan pada umumnya mengalami kesulitan menentukan cara terbaik dalam upaya meningkatkan motivasi. Sehubungan dengan prinsip yang dimiliki perusahaan pada umumnya yaitu going concern dan profit motif maka unsur produktifitas kerja yang harus dapat dicapai oleh setiap individu yang ada didalam perusahaan adalah produktifitas yang maksimal. Hal ini memberikan pengertian bahwa manajemen harus selalu mampu mendorong para karyawannya untuk bekerja dengan baik dan lebih baik dari sebelumnya, serta memberikan kepastian kepada mereka promosi jabatan yang lebih tinggi bagi yang mampu memberikan kontribusi prestasi lebih bagi perusahaan. 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Peraturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen tersebut, jadi dalam hal ini perusahan harus mengatur dan mengelola sumber daya manusia sehingga kualitas sebagai manusia diharapkan dapat semakin meningkat dan sesuai dengan pengembangan ilmu dan teknologi. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai manajemen, berikut ini akan dikemukakan oleh para ahli: Hasibuan (2001): Manajemen adalah ilmu dan seni dalam mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

3 11 Simamora (1997): Manajemen adalah proses pendayagunaan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini melibatkan organisasi, arahan koordinasi, dan evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan-tujuan tertentu. Dari definisi beberapa ahli diatas, pengertian manajemen meskipun ada sedikit perbedaan, namun pada dasarnya ada suatu persamaan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni dalam melaksanakan fungsifungsi manajemen dimana pelaksanaan fungsi-fungsi tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan perusahaan, individu, dan masyarakat secara efektif dan efisien. 2.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam suatu organisasi. Hal tersebut dapat menunjang keberhasilan suatu organisasi. Keberhasilan pengelola organisasi sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusiannya. Dibawah ini dirumuskan definisi manajemen sumber daya manusia yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu: Hasibuan (2001): Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni dalam mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien serta membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

4 12 Simamora (1997): Manajemen Sumber Daya Manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pembelian jasa, dan pengelompokan individu, anggota organisasi atau kelompok pekerja. Dari definisi diatas, dapat dikatakan bahwa pengertian manajemen sumber daya manusia secara garis besar sama yaitu bahwa manajemen sumber daya manusia mendayagunakan tenaga kerja manusia untuk bekerja secara efektif dan efisien dengan mengembangkan kemampuan yang mereka miliki dalam mewujudkan tujuan perusahan, karyawan, dan masyarakat. Dengan tujuan tersebut maka tenaga kerja akan termotivasi untuk bekerja dengan sebaik mungkin. 2.3 Manajemen Personalia Pengertian Manajemen Personalia Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia telah menjadi popular pada dasawarsa terakhir ini. Meskipun istilah tersebut kadang-kadang mempunyai pengertian yang sama dengan manajemen personalia tetapi beberapa penulis menggunakan pengertian yang berbeda. Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat. Sedangkan menurut Widjaja dalam bukunya Administrasi Kepegawaian, manajemen personalia adalah manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal kepegawaian atau personalia dalam suatu badan tertentu (Widjaja, 1990).

5 13 Terdapat perbedaan yang mendasar antara manajemen sumber daya manusia dengan manajemen personalia, perbedaan tersebut menggambarkan adanya peranan yang penting yang dimainkan oleh sumber daya manusia dalam suatu organisasi yang menuntut penggunaan sumber daya manusia yang semakin efektif agar sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan profesionalisme dalam bidang manajemen personalia dan manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia dilihat sebagai suatu strategi untuk mengelola orang-orang dalam mengelola suatu organisasi guna mencapai tujuan bisnis atau sebagai suatu mekanisme pengintegrasian antara kebijakan-kebijakan perusahaan dengan penerapannya dalam mengelola sumber daya manusia dan kaitannya dengan strategi organisasi, sedangkan manajemen personalia lebih menekankan pada manajemen sistem dan prosedur personalia Fungsi Personalia Fungsi personalia mempunyai pengaruh langsung terhadap motivasi pegawai dan kepuasan. Fungsi personalia mengadakan hubungan langsung dengan para pengawas dan pegawai untuk mempengaruhinya dengan berbagai cara, seperti mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang secara tidak langsung kegiatan ini melatih para pengawas bagaimana cara memotivasi karyawan, dapat pula berupa mengadakan hubungan langsung dengan pegawai-pegawai dan sering mempengaruhi mereka untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik. Tugas fungsi personalia adalah membantu membuat suatu sistem penghargaan berulang sehingga pelaksanaan pekerjaan berlangsung terus untuk jangka waktu yang lama. Apabila penghargaan yang layak dapat dikembangkan mereka dapat

6 14 memperkuat pelaksanaan pekerjaan, memberikan kepuasan kebutuhan, dan membuat kesan diri seseorang. Kesan diri yang meningkat merupakan kunci dalam rangkaian motivasi. Orang-orang harus mempunyai kesan diri yang dapat diterima, kesan diri yang menguntungkan mengakibatkan harapan diri sendiri tentang pelaksanaan pekerjaan seseorang yang berarti bahwa harapan dapat ditingkatkan lebih lanjut dapat mendorong atau memotivasi pegawai. Motivasi dibangun dan dikeluarkan dalam bentuk pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai hasil yang diinginkan. 2.4 Administasi Kepegawaian Pengertian Administrasi Istilah administrasi berasal dari bahasa Inggris dari kata administration, juga berasal dari bahasa Belanda dari kata administratie yaitu yang mencakup tata usaha, manajemen dari kegiatan-kegiatan organisasi, dan manajemen dari sumber daya manusia. Menurut Handayaningrat (1993) dalam bukunya Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen mengemukakan pengertian administrasi yang dibedakan dalam dua arti, yaitu: 1. Administrasi dalam arti sempit, yaitu dari kata administratie (Bahasa Belanda), yaitu meliputi kegiatan: Catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan (clerical work).

7 15 2. Administrasi dalam arti luas dari kata Administration (Bahasa Inggris), dibawah ini dikemukakan beberapa pendapat yang dikutip oleh Handayaningrat, arti atau definisi dari administrasi dalam arti luas, yaitu: a. White, dalam bukunya Introduction to the study of public administration memberikan definisi sebagai berikut: Administrasi adalah suatu proses yang pada umumnya terdapat pada semua usaha kelompok, negara atau swasta, sipil atau militer, usaha yang besar atau kecil dan sebagainya. b. Newman dalam bukunya Administrative Action, mengemukakan: Administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan daripada usaha-usaha kelompok individu-individu terhadap tercapainya tujuan bersama (Handayaningrat, 1993) Pengertian Kepegawaian Pada umumnya yang dimaksud dengan kepegawaian adalah segala hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan pegawai. Pegawai merupakan tenaga kerja manusia, jasmaniah maupun rohaniah (mental dan fikiran), yang senantiasa dibutuhkan dan karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam badan usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu (organisasi). Syarat organisasi, diantaranya: a. Adanya 2 orang atau lebih. b. Harus mempunyai tujuan yang sama.

8 16 c. Ada kerja sama. d. Ada komunikasi. Menurut Musanef dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia istilah kepegawaian berasal dari kata pegawai yang berarti: Orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan swasta (Musanef, 1989). Jadi, arti kepegawaian yang dimaksud diatas adalah pegawai, buruh maupun pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan negara ataupun swasta memiliki hak dan kewajiban dalam mencapai suatu tujuan yang direncanakan Pengertian Administrasi Kepegawaian Pengertian administrasi kepegawaian menurut Musanef dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia mengutip pendapat Gie tentang pengertian administrasi kepegawaian, sebagai berikut: Administrasi Kepegawaian adalah segenap aktivitas yang bersangkut paut dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia untuk mencapai tujuan tertentu (Musanef, 1996). Dari definisi diatas jelas bahwa sasaran administrasi kepegawaian adalah mengenai masalah penggunaan tenaga kerja, sedangkan pegawai merupakan tenaga kerja manusia, jasmani, dan rohaniah (mental dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan arena itu menjadi salah satu modal pokok dalam suatu badan usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

9 17 Menurut Widjadja, dalam bukunya Administrasi Kepegawaian Suatu Pengantar, pengertian administrasi kepegawaian dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Sebagai Ilmu, yaitu mempelajari segenap proses penggunaan tenaga manusia sejak penerimaan sampai pemberhentian. b. Sebagai Proses, yaitu proses penyelenggaraan politik kepegawaian (kebijaksanaan politik kepegawaian atau program kerja atau tujuan yang digunakan dalam usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. c. Sebagai Fungsi, yaitu mengatur dan mengurus proses penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerjasama kelompok manusia dalam mencapai tujuan tertentu yang meliputi kegiatan merumuskan tujuan dari sasaran pokok kebijaksanaan politik dan menyusun organisasi untuk menyelenggarakan pelaksanaan tujuan atau sasaran tujuan atau sasaran kebijaksanaan itu. d. Sebagai Seni, yaitu seni dalam memilih pegawai baru serta menggunakan pegawai-pegawai lama dengan cara sedemikian rupa sehingga dari segenap tenaga kerja itu diperoleh hasil dan jasa yang maksimal baik mengenai jumlah dan mutunya (Widjadja, 1990) Fungsi Administrasi Kepegawaian Fungsi administrasi merupakan suatu rangkaian yang harus dijalankan sebagai bagian atau sumbangan pada organisasi secara keseluruhan atau bagian tertentu. Seperti yang telah diketahui bahwa general administrasi memiliki fungsi-fumgsi yang perlu dilaksanakan dalam setiap organisasi, demikian pula administrasi kepegawaian

10 18 mempunyai fungsi-fungsi tertentu dalam rangka memperoleh pelaksanaan aktivitasaktivitas administrasi kepegawaian di definisikan sebagai tugas-tugas utama yang harus dilaksanakan untuk menyelenggarakan keseluruhan aktivitas-aktivitas di bidang kepegawaian. Menurut Musanef dalam bukunya Manajemen Kepegawaian di Indonesia, fungsi-fungsi administrasi kepegawaian meliputi penelitian, perencanaan, dan kebutuhan pegawai, peraturan, pengangkatan, penggajian, dan kebutuhan tunjangan, penggolongan dan penilaian jabatan, pengembangan karyawan, kenaikan pangkat, pembinaan moral dan disiplin kerja, pemeliharaan kesehatan dan keamanan serta kesejahteraan pegawai, pengawasan dan penilaian, pemberian motivasi, pemberhentian dan pensiun, tata usaha kepegawaian, system informasi kepegawaian (Musanef, 1996) Sasaran Administrasi Kepegawaian Sasaran administrasi kepegawaian adalah masalah penggunaan tenaga kerja. Oleh karena ituadministrasi kepegawaian dikembangkan dengan tujuan: a. Penggunaan tenaga kerja manusia secara efektif. b. Tercipta, terpelihara serta terkembangkan hubungan kerja yangmemberikan suasana kerja yang menyenangkan antar individu yang bekerja sama. c. Tercapainya perkembangan yang maksimal bagi masing-masing individu yang bekerja sama tersebut. Efektif dalam arti mencapai sasaran, yakni masing-masing individu pegawai memiliki kemampuan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya serta efisien dalam

11 19 pelaksanaan tugas itu. Namun apabila individu-individu itu merasa tidak senang (tanpa kegembiraan kerja) maka tidak mungkin terdapat efektivitas dan efisiensi dalam kerja. Tidak kalah pentingnya ialah pengaruh hasrat ingin berkembang pada dasarnya melekat pada diri setiap orang dan bila kepadanya diberikan kesempatan untuk berkembang (mencapai karier) semaksimal mungkin,maka ia akan merasa semangat kerjanya dapat digunakan secara efektif dan efisien Aspek-aspek Kepegawaian Menurut Soedjadi (1977), aspek-aspek kepegawaian terdiri dari: a. Aspek Fisik, terdiri dari: 1. Masalah upah dan gaji. 2. Masalah jaminan sosial, kesehatan, dan tunjangan kepegawaian. 3. Masalah perumahan, kendaraan danpakaian. 4. Masalah distribusi, bahan makanan. 5. Masalah ruang dan tempat kerja. b. Aspek Nonfisik, terdiri dari: 1. Masalah human relation. 2. Masalah personal relation. 3. Masalah keamanan dan keselamatan kerja.

12 20 4. Masalah latihan kerja, pendidikan, promosi dan pengembangan karier pegawai. Bertalian dengan aspek nonfisik, bahwa setiap pegawai mengharapkan terpenuhnya kebutuhan emosional dasar, yang meliputi: 1. A sense of security, artinya pegawai mengharapkan adanya jaminan kelangsungan hubungan kerja. 2. A sense of success, artinya setiap pegawai berkeinginan untuk turun berperan aktif dalam kehidupan organisasi. 3. A sense of belongingness, artinya setiap pegawai menghendaki adanya pengakuan sebagai partner kerja Sumber Hukum Kepegawaian Pada organisasi pemerintahan, kebijaksanan politik kepegawaian ditetapkan oleh pemerintah dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan (Undangundang), ketetapan (keputusan), surat edaran, dan pengumuman maupun maklumat pemerintah. Peraturan perundang-undangan inilah yang merupakan sumber hukum kepegawaian. Dalam organisasi Pemerintah Republik Indonesia, kebijaksanaan politik kepegawaian dituangkan dalam bentuk undang-undang yakni undang-undang No. 8/1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara RI 1974 No. 55) dan penjelasannya dimuat dalam tambahan lembaran negara RI No

13 Motivasi Kerja Pengertian Motivasi Kerja Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya membutuhkan dukungan dan bantuan dari para karyawannya. Perusahaan harus mampu menciptakan kondisi kerja yang dapat mempengaruhi dan mengarahkan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya, yakni dengan memberi motivasi. Motivasi merupakan suatu pendorong yang penting dalam mengarahkan perilaku seseorang, karena jika seseorang mempunyai motivasi kerja yang tinggi maka ia akan memberikan prestasi kerja yang baik pula bagi organisasi atau perusahaan. Isilah Motivasi berasal dari kata latin Movere yang berarti dorongan atau menggerakan (to move). Selain itu motivasi berasal dari kata motif, yang apabila ditafsirkan maka diartikan sebagai hal-hal yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Motivasi dalam manajemen hanya ditunjukan umumnya pada sumber daya manusia dan khususnya pada bawahan. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan gaya dan potensi. Motivasi penting bagi perusahaan, karena sebagai penyebab dan pendukung perilaku manusia agar mau bekerja giat dan antusias dalam mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting, karena pemimpin memberikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi pada tujuan yang diinginkan. Untuk mempermudah pemahaman akan motivasi, penulis mengemukakan pengertian motivasi menurut pendapat beberapa para ahli dibawah ini:

14 22 Menurut Terry yang dikutip oleh Hasibuan (2000): Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Menurut Samsudin (2006) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menyatakan bahwa: Motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Menurut Berelson dan Stanner yang dikutip oleh Sinungan (2000): Motivasi adalah keadaan kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarah atau menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan yang memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan. Menurut Saydam (2007) menyatakan: Motivasi diartikan sebagai keseluruhan proses pemberian dorongan atau rangsangan kepada karyawan sehingga mereka bersedia bekerja dengan rela tanpa dipaksa. Sedangkan Motivasi Kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan semangat kerja. Beberapa pengertian motivasi kerja menurut pendapat para ahli dibawah ini:

15 23 Menurut Samsudin (2006) menyatakan: Motivasi kerja adalah suatu pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manajer dalam memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal ini adalah karyawannya, untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu. Pemberian dorongan ini bertujuan untuk mengingatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana yang dikehendaki dari orang-orang tersebut. Menurut Filippo yang dikutip oleh Winardi (2001) menyatakan: Motivasi kerja adalah suatu dorongan kehendak, keinginan dan daya kekuatan yang berasal dari dalam diri sendiri (seseorang) yang mampu memberikan dorongan untuk melakukan suatu tindakan. Dari beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan pendorong yang ada dalam diri individu yang memberikan daya penggerak untuk melakukan sebaik mungkin. Apabila individu tersebut memiliki motivasi kerja yang tinggi maka dia akan mencapai kepuasan dalam melakukan pekerjaannya, sehingga tujuan yang hendak akan dicapai dan yang diharapkan oleh perusahaan dapat berhasil Tujuan Motivasi Kerja Tujuan motivasi kerja menurut Hasibuan (2002), antara lain sebagai berikut: 1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan. 2. Meningkatkan produktivitas karyawan.

16 24 3. Meningkatkan kestabilan karyawan perusahaan. 4. Meningkatkan disiplin karyawan. 5. Mengefektifkan pengadaan karyawan. 6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik. 7. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas, dan partisipasi karyawan. 8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan. 9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugasnya. 10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku Jenis-jenis Motivasi Kerja Jenis-jenis motivasi kerja menurut Hasibuan (2002), mengemukakan jenisjenis motivasi terdiri atas: a. Motivasi Positif (Insentif Positif) Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi standar. Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat karena umumnya manusia senang menerima sesuatu yang baik-baik saja. b. Motivasi Negatif (Insentif Negative) Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapat hukuma. Dengan motivasi negatif ini semangat

17 25 kerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat hkarena takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat kurang baik. Dalam praktek kedua jenis motivasi diatas sering digunakan oleh suatu perusahaan. Penggunaan harus tepat dan seimbang supaya dapat meningkatkan semangat kerja karyawan. Yang menjadi masalah adalah kapan motivasi positif atau motivasi negatif dapat efektif merangsang semangat kerja karyawan. Motivasi positif efektif untuk jangka panjang sedangkan motivasi negatif untuk jangka pendek, akan tetapi manajer harus konsisten dan adil dalam menerapkannya. Menurut Winardi (2001) dalam bukunya Motivasi dan Permotivasian dalam Manajemen yang mengemukakan bahwa terdapat dua metode motivasi, yaitu: a. Motivasi Langsung (Direct Motivation) Motivasi langsung adalah motivasi materiil dan non materiil yang diberikan langsung kepada setiap individu pegawai untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus, bintang jasa dan lain-lain. b. Motivasi tidak langsung (Indirect Motivation) Motivasi tidak langsung adalah motivasi yang diberikan tidak hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas, sehingga para pegawai merasa nyaman dan bersemangat dalam melakukan pekerjaannya. Misalnya, kursi yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan kerja yang nyaman, suasana pekerjaan yang serasi, penempatan yang tepat dan sebagainya. Hal ini besar

18 26 pengaruhnya untuk merangsang semangat kerja pegawai sehingga produktivitas dan kinerja pegawai meningkat Langkah-langkah dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan Langkah-langkah yang dilakukan pemimpin dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan, diantaranya adalah: 1. Pemberian penghargaan atau pujian untuk para karyawan yang berprestasi. 2. Pemberian keamanan dan keselamatan dalam bekerja. 3. Menciptakan lingkungan kerja yang baik. 4. Menciptakan hubungan kerja yang baik antara pemimpin dengan karyawan. 5. Mengadakan Tour atau liburan dalam rangka mempererat hubungan antara pemimpin dengan karyawan dan hubungan antara sesama karyawan Teori-teori Motivasi Teori-teori motivasi menurut Hasibuan (2002) di klasifikasikan atas: 1. Teori Kepuasan (Content Theory) Teori kepuasan mendasar pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkan tindakan serta berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan pada faktor-faktor dalam diri seseorang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan memperhatikan perilakunya. Teori

19 27 ini mencoba menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang memuaskan seseorang dan apa yang mendorong semangat seseorang. Hal yang memotivasi semangat kerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasan, baik secara materil maupun non materil yang diperolehnya sebagai imbalan jasa yang diberikannya kepada perusahan. Berikut ini penulis mengemukakan beberapa penganut teori kepuasan yaitu sebagai berikut: a. Maslow s Need Hierarchy Theory (Hasibuan, 2002) Maslow berpendapat kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang, artinya jika kebutuhan yang pertama dipenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya jika tingkat kebutuhan kedua terpenuhi muncul lagi kebutuhan tingkat ketiga dan seterusnya. Dasar teori hierarki kebutuhan: Manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan selalu lebih banyak. Keinginan ini terus menerus dan hanya akan berhenti bila akhir hayatnya tiba. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan, tidak menjadi alat motivator bagi pelakunya. Hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan menjadi motivator. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu jenjang atau hierarki, yaitu:

20 28 - Kebutuhan fisik dan biologis adalah kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Seperti kebutuhan akan makanan, minum, udara, dan sebagainya. Keinginan untukmermenuhi kebutuhan ini merangsang seseorang berperilaku dan bekerja lebih giat lagi. - Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan akan kebebasan dari ancaman yaitu merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan. - Kebutuhan sosial adalah kebutuhan akan teman, interaksi, dicintai, dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok pekerjaan dan masyarakat lingkungannya. - Esteem Or Status Need adalah kebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya. Idealnya prestise timbul karena adanya prestasi, tetapi tidak selamanya demikian. - Self Atulization adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan, keterlampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan. b. Clelland Achievment Motivation Theory (Hasibuan 2002) Clelland mengemukakan teori Clelland s Motivation Theory atau teori prestasi Clelland. Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta

21 29 peluang yang tersedia. Energi akan dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong oleh: Kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat. Harapan keberhasilannya. Nilai intensif yang terlibat dalam tujuan. Hal-hal yang memotivasi seseorang adalah: Kebutuhan akan prestasi (Need For Achievment). Kebutuhan akan afiliasi (Need For Affiliation). Kebutuhan akan kekuatan (Need For Power). Dalam memotivasi para bawahan, pemimpin hendaknya menyediakan peralatan, menciptakan suasana pekerjaan yang baik, dan memberikan kesempatan untuk promosi. Dengan demikian para bawahan meningkatkan kerjanya untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan yang merupakan daya penggerak untuk memotivasi karyawan dalam mengerahkan semua potensi yang dimilikinya. 2. Teori Motivasi Proses (Proces Theory) Teori motivasi proses pada dasarnya berusaha menjawab pertanyaan bagaimana mengutarakan, mengarahkan, memelihara, dan memberitahukan perilaku individu, agar setiap individu bekerja sesuai dengan keinginan pemimin. Apabila diperhatikan secara mendalam, teori ini merupakan proses sebab dan

22 30 akibat bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya, jika bekerja baik saat ini, hasilnya akan diperoleh baik untuk hari esok. Jadi, hasil yang akan dicapai tercemin pada bagaimana proses kegiatan yang akan dilakukan seseorang. Yang termasuk kedalam teori motivasi proses adalah: a. Teori Harapan (Expectancy Theory) Teori harapan ini dikemukakan oleh Vroom yang mendasarkan teorinya pada tiga konsep penting, yaitu: Teori Harapan (Expectancy Theory) Adalah suatu kesempatan yang diberikan karena perilaku. Nilai (Valuence) Adalah akibat dari perilaku tertentu yang mempunyai nilai atau martabat (daya atau nilai motivasi) bagi setiap individu. Pertautan (Inatrumentality) Adalah persepsi dari individu bahwa hasil tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua. b. Teori Keadilan (Equity Theory) Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang. Jadi atasan harus bertindak adil terhadap seluruh bawahannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku harus dilakukan secara

23 31 objektif, bukan suka atau tidak suka. Jika dasar keadilan diterapkan dengan baik oleh atasan, maka gairah kerja bawahannya akan meningkat. c. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory) Teori ini didasarkan atas hubungan sebab akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. Misalnya, promosi tergantung pada tingkat kerja kelompok. Sifat ketergantungan tersebut berkaitan dengan hubungan perilaku dan kejadian yang mengikuti perilaku ini. Teori pengukuhan terdiri dari dua jenis, yaitu: Pengukuhan positif (positive reinforce), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuhan positif diterapkan secara bersyarat. Pengukuhan negatif (negative reinforce), yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuhan negatif dihilangkan secara bersyarat. Jadi, prinsip pengukuhan selalu berhubungan dengan bertambahnya frekuensi dari tanggapan, apabila diikuti oleh suatu rangsangan yang bersyarat Indikator-indikator motivasi kerja Faktor-faktor yang menjadi indicator bagi motivasi kerja menurut Nitisemito (1992) adalah sebagai berikut:

24 32 a. Turun atau rendahnya produktivitas kerja Penilaian turun atau rendahnya produktivitas kerja dapat dilaksanakan dengan membandingkan produksi tahun ini dengan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena kelalaian, kemalasan, penundaan pekerjaan dan sebagainya. Hal-hal tersebut merupakan suatu indikator atau pertanda bahwa ada penurunan motivasi kerja. Jadi, jika suatu produksi menurun maka pemimpin harus segera mencari apa penyebabnya, karena bisa saja ditimbulkan oleh motivasi kerja yang menurun atau penyebab lainnya. b. Tingkat absensi yang tinggi atau rendah Tingkat absensi yang tinggi dapat mengakibatkan turunnya produktivitas, karena dengan adanya absen maka pekerjaan akan tertunda. Dengan tingkat absensi yang tinggi menunjukan adanya penurunan motivasi kerja, untuk mengatasi hal tersebut pemimpin harus meneliti penyebabnya, karena jika dibiarkan hal ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan. c. Labour Turn Over Jika dalam perusahaan banyak terjadi karyawan yang masuk dan keluar maka perusahaan harus berhati-hati, Halini perlu diperhatikan oleh perusahaan, agar tidak membawa dampak kerugian bagi perusahaan. d. Tingkat kerusakan yang naik atau tinggi Tingkat kerusakan yng tinggi biasanya disebabkan oleh kurang perhatian, kecerobohan, dan lainnya. Kerusakan tidak hanya disebabkan oleh faktor manusia tetapi bisa karena hal yang lainnya, misalnya dalam hal penyampaian yang salah.

25 33 e. Kegelisahan dimana-mana Kegelisahan pada karyawan menunjukan adanya suatu masalah yang sedang dihadapi. Kegelisahan ini jika dibiarkan terus-menerus maka dapat merugikan perusahaan. f. Pemogokan Pemogokan merupakan suatu jalan akhir dari reaksi karyawan yang tidak puas terhadap kebijakan perusahaan. Hal ini merupakan indikasi yang paling kuat akan turunnya motivasi kerja.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sedarmayanti (2010) mengatakan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yaitu suatu kebijakan dan praktik menentukan aspek "manusia"

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam menjalankan roda aktivitasnya, suatu perusahaan maupun organisasi tidak lepas dari kebutuhan akan sumber daya. Sumber daya manusia (SDM)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal penting dalam agenda bisnis. Para pemimpin perusahaan yang berhasil adalah mereka yang mampu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai

BAB II KAJIAN TEORITIS. sasaran / kriteria / yang ditentukan dan disepakati bersama. Kinerja pegawai 1 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kinerja Pegawai 2.1.1 Pengertian Kinerja Kinerja pegawai merupakan hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

II. TINJAUAN PUSTAKA.1 16 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Manajemen merupakan inti dari organisasi, oleh karena itu penulis menganggap perlu untuk mengemukakan pengertian manajemen, manajemen dari kata to manage

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Menurut Samsudin (2010: 281) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk BAB II LANDASAN TEORI Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga

Lebih terperinci

merasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) 4) Esteem or status needs

merasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) 4) Esteem or status needs 20 Kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting (sense of importance) Kebutuhan akan kemajuan dan tidak gagal (sense of achievement) Kebutuhan akan perasaan ikut serta

Lebih terperinci

PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: VI HR INTEGRATION. Hubungan antar manusia Teori-teori Motivasi Teori Kepemimpinan KKB dan Collective Bargaining

PSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: VI HR INTEGRATION. Hubungan antar manusia Teori-teori Motivasi Teori Kepemimpinan KKB dan Collective Bargaining SESI: VI HR INTEGRATION Hubungan antar manusia Teori-teori Motivasi Teori Kepemimpinan KKB dan Collective Bargaining SESI: V HR INTEGRATION A. Pentingnya Pengintegrasian Karyawan atau manusia bersifat

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya menusia

II. LANDASAN TEORI. 1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya menusia II. LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Unsur manusia selalu berkembang menjadi suatu bidang manajemen yang biasa disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya menusia

Lebih terperinci

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan efektifitas sumber daya manusia yang berada dalam lingkup perusahaan. Tujuannya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Motivasi 2.1.1.1 Pengertian dan Tujuan Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti dorongan atau menggerakkan. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia yang semakin global dan ketat, perusahaan dituntut untuk mengelola usahanya dengan baik sehingga perusahaan mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia yang semakin global dan ketat, perusahaan dituntut untuk mengelola usahanya dengan baik sehingga perusahaan mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kompensasi Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2009) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada organisasi.

Lebih terperinci

APA ITU PENGINTEGRASIAN?

APA ITU PENGINTEGRASIAN? PENGINTEGRASIAN PENGINTEGRASIAN APA ITU PENGINTEGRASIAN? Metode-metode pengintegrasian yang kita kenal adalah sebagai berikut: 1. Hubungan antar manusia (human relation) 2. Motivasi (motivation) 3. Kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Terbentuknya persepsi positif pekerja terhadap organisasi, secara teoritis merupakan determinan penting terbentuknya motivasi kerja yang tinggi. Para pekerja adalah manusia

Lebih terperinci

Riset Per iila il k O u rgan isas

Riset Per iila il k O u rgan isas Riset Perilaku Organisasi i Perilaku organisasi merupakan telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak dalam organisasi 3 unsur perilaku organisasi: Orang Struktur Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia (MSDM) Menurut Hasibuan (2004:10) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungna dan peranan tenaga kerja agar efektif dan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan BAB II URAIAN TEORITIS A. PENELITIAN TERDAHULU Menurut Febya (2008) Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia adalah penggerak dari seluruh sarana perusahaan yang tersedia. Sumber

I. PENDAHULUAN. manusia adalah penggerak dari seluruh sarana perusahaan yang tersedia. Sumber 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah

Lebih terperinci

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh

MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS Minggu ke tujuh MOTIVASI Dalam melaksanakan fungsi penggerakan (actuating) seorang manajer harus memotivasi para bawahannya agar mau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap perusahaan baik swasta maupun pemerintah. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia adalah penggerak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Sebelum kita lebih jauh mengupas masalah kompensasi dan motivasi, ada perlunya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR Oleh ASTRID WIANGGA DEWI H24103086 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan maupun instansi pemerintah, hal ini disebabkan semua aktivitas dari suatu instansi

Lebih terperinci

Motivasi penting dikarenakan :

Motivasi penting dikarenakan : Motivasi Bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan Pemberian daya penggerak yg menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan terdapat sumber daya sebagai potensi penggerak aktivitasnya. Sumber daya ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk bertindak atau bergerak dan secara langsung melalui saluran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia untuk bertindak atau bergerak dan secara langsung melalui saluran BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Motivasi 2. 1. 1.Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata latin Movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi berasal dari kata dasar motif yang berarti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengelola, pengelolaan. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Rivai (2009:1) Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi perencanaan,

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap lembaga pemerintah didirikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bagi Lembaga Pemerintah yang berorientasi sosial, tujuan utamanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi 2.1.1 Pengertian Kompensasi Karyawan melakukan pekerjaan di instansi maupun perusahaan untuk memperoleh gaji berupa uang untuk memenuhi kebutuhan kehidupanya seharihari.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen bukan merupakan istilah asing pada masa sekarang. Istilah manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti memimpin atau mengelola

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Kinerja karyawan Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Wirawan (2009) menyatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen sudah ada sejak dahulu kala, dimana sejak manusia dituntut untuk memenuhi kebutuhannya melalui bantuan orang lain. Sehingga manajemen terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia yang semakin global dan ketat, perusahaan dituntut untuk mengelola usahanya dengan baik sehingga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manusia dengan segala kelebihan dan kelemahan tidak dapat terlepas dari kehidupan berkelompok dengan manusia lain, karena manusia adalah makhluk sosial.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti memimpin atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti memimpin atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen bukan istilah asing pada masa sekarang. Istilah manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu To Manage yang berarti memimpin atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Handoko, 2001:155). Masalah kompensasi merupakan fungsi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perusahaan menyadari akan pentingnya sumber daya manusia. Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh sumber daya yang ada di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi Kerja 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Menurut Veithzal Rivai (2011:839), motivasi adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Definisi Manajemen Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan pengarahan suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Setiap perusahaan dalam usaha mencapai tujuan akan dihadapkan pada berbagai permasalahan, oleh karena itu setiap perusahaan atau organisasi dalam menciptakan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang dilakukan oleh Agusafitri (2006) dengan judul Peranan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian yang dilakukan oleh Agusafitri (2006) dengan judul Peranan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Agusafitri (2006) dengan judul Peranan Sistim Penilaian Kinerja Dalam Memotivasi Karyawan Pada PT. PLN (Persero) Kitlur Sumbagut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana dimaklumi bahwa perkembangan teknologi dan globalisasi sangat mempengaruhi dalam setiap kegiatan dunia usaha saat ini. Hal ini menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Menurut Hasibuan (2005 : 1) manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan target kerjanya. Manusia sebagai tenaga kerja atau

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan target kerjanya. Manusia sebagai tenaga kerja atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas manusia sebagai tenaga kerja merupakan modal dasar dalam masa pembangunan. Tenaga kerja yang berkualitas akan menghasilkan suatu hasil kerja yang optimal sesuai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS. Istilah manajemen berasal dari kata Management yaitu to. manusia dan sumber daya lainnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS. Istilah manajemen berasal dari kata Management yaitu to. manusia dan sumber daya lainnya. BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata Management yaitu to manage yang artinya mengurus atau tata laksana.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Dalam menghadapi kehidupan serba modern dengan teknologi yang canggih, peranan karyawan sebagai sumber tenaga kerja dalam suatu unit organisasi sangat dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan terdapat sumber daya sebagai potensi penggerak aktivitasnya. Sumber daya ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia menyangkut desain sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan 15 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen banyak diartikan sebagai ilmu dan seni sehingga bisa mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain, hal ini berarti manajemen hanya dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya penggerak atau kekuatan yang menyebabkan

Lebih terperinci

Menurut Flippo yang dikutip oleh Hasibuan (2001:11), menyatakan bahwa :

Menurut Flippo yang dikutip oleh Hasibuan (2001:11), menyatakan bahwa : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber daya manusia Manusia adalah merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi, yang meliputi semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada masa krisis ekonomi yang sulit dan berkepanjangan seperti sekarang, banyak perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri maupun yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Setiap perusahaan dalam usaha mencapai tujuan akan dihadapkan pada berbagai permasalahan, oleh karena itu setiap perusahaan atau organisasi dalam menciptakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penilaian Kinerja 2.1.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktifitas di dalam suatu perusahaan selalu diarahkan untuk mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan harus menyadari bahwa manusia pada dasarnya memiliki berbagai macam kebutuhan yang semakin lama semakin bertambah, untuk itu perusahaan harus memperhatikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia merupakan faktor terpenting dalan suatu perusahaan, karena semua aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti sangat luas, dapat berarti proses, seni maupun ilmu. Dikatakan proses karena dalam manajemen terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari karyawan yang berkualitas untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam sebuah perusahaan motivasi merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan (2007:1), mengemukakan manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja 2.1.1. Pengertian Kinerja Kinerja pada dasarnya memiliki banyak arti berdasarkan sudut pandang atau pendapat para ahli. Menurut Hardiyanto (2003), kinerja adalah hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Sutrisno (2013:109) mengemukakan motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, motivasi sering

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia merupakan salah satu sumber daya yang berharga. Apabila sebagian besar jumlah penduduk ini merupakan penduduk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Insentif 2.1.1. Pengertian Insentif Suatu perusahaan di dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan tenaga kerja, oleh karena itu faktor tenaga kerja perlu mendapat perhatian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penafsiran yang berbeda-beda ditulisan ini kita pakai istilah aslinya yaitu

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penafsiran yang berbeda-beda ditulisan ini kita pakai istilah aslinya yaitu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Istilah Manajemen, terjemah dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Berbagai istilah yang digunakan, seperti ketatalaksanaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu untuksuatutujuan. Dengan kata lain, motivasi adalah dorongan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2013:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia merupakan komponen dari perusahaan yang mempunyai arti yang sangat penting sumber daya manusia menjadi sumber penentu dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fokus utama suatu organisasi adalah untuk mencapai suatu keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Fokus utama suatu organisasi adalah untuk mencapai suatu keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fokus utama suatu organisasi adalah untuk mencapai suatu keberhasilan dalam mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan hasil yang optimal.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aset penting organisasi karena perannya dalam implementasi strategi sangat penting yaitu sebagai subjek pelaksana dari strategi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi menghadapi perubahan seiring dengan perkembangan bisnis, perubahan lingkungan bisnis, serta tuntutan yang semakin tinggi dari pelanggan. Organisasi dihadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk. diluar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Karyawan bersedia mengerahkan segenap kemampuannya untuk melaksanakan pekerjaan jika dengan melaksanakan pekerjaan tersebut karyawan dapat memenuhi kebutuhannya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. produksi pada perusahaan Keramik Pondowo malang, dengan hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Junaidi (2000) dengan judul Pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja karyawan bagian produksi

Lebih terperinci

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan baguscipta@gmail.com ABSTRAK This research aimed to find out the correlation between motivation

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Dalam Mulyadi (2015: 2) manajemen dapat didefinisikan adalah ilmu dan seni yang mengatur proses pendayagunakan sumber daya manusia dengan sumber daya alam, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global, keberadaan sumber daya manusia yang handal memiliki peran yang lebih strategis dibandingkan sumber daya yang lain. Sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab mempunyai pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian Yustina (2000) dengan judul Analisis Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pabrik Gula Djatiroto Lumajang. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. adalah rendahnya tingkat kepuasan kerja (job satisfaction) atau adanya rasa

BAB II LANDASAN TEORI. adalah rendahnya tingkat kepuasan kerja (job satisfaction) atau adanya rasa BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kepuasan Kerja 2.1.1. Pengertian Kepuasan Kerja Salah satu yang dapat menganggu kelangsungan hidup perusahaan adalah rendahnya tingkat kepuasan kerja (job satisfaction) atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan manusia sebagai sumber daya dalam organisasi semakin diyakini kepentingannya baik sekarang maupun di kemudian hari, sehingga makin mendorong perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2010:10), manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi yang semakin tinggi, dengan persaingan yang menyangkut metoda, produk, konsep dan

Lebih terperinci

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi

Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi Pengantar Manajemen Umum Pokok Bahasan : Motivasi Sub Pokok Bahasan : Pengertian, Teori Motivasi,Bentuk Motivasi, Jenis Motivasi, Tantangan dan Alat2 Motivasi By Erma Sulistyo Rini Asumsi dasar Mengenai

Lebih terperinci

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN S K R I P S I Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membagikan tugas kepada tenaga kerjanya. Hal ini berarti pimpinan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membagikan tugas kepada tenaga kerjanya. Hal ini berarti pimpinan harus BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Kerja Pimpinan adalah orang yang bekerja dengan bantuan orang lain atau bawahan. Pimpinan tidak dapat bekerja sendiri, tetapi harus dibantu orang lain dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain,

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini semakin bertambah pesat, sehingga perusahaan di dalam mengelola usaha diharapkan mampu menggunakan sumber daya manusia dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi Kata motivasi (motivation) berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan (to move). Motif adalah daya penggerak yang mencakup dorongan, alasan dan

Lebih terperinci