PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIF ISLAMI DI SMP MUHAMMADIYAH SUKABUMI
|
|
- Adi Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS KONSTRUKTIF ISLAMI DI SMP MUHAMMADIYAH SUKABUMI Yanti Mulyanti 1, Eka Novarina 2, Andri Moewashi Idharoel Haq 3, Novi Andri Nurcahyono 4, Dyah Lyesmaya 5 1 Pendidikan Matematika / Universitas Muhammadiyah Sukabumi 2 Pendidikan Matematika / Universitas Muhammadiyah Sukabumi 3 Lembaga AIK / Universitas Muhammadiyah Sukabumi 4 Pendidikan Matematika / Universitas Muhammadiyah Sukabumi 5 Pendidikan Guru Sekolah Dasar / Universitas Muhammadiyah Sukabumi Alamat Korespondensi : Jl. R. Syamsudin, S.H. No.50, kota Sukabumi Telp/Fax (0266) ) yanti_khairan@yahoo.co.id, 2) novarinaeka14@yahoo.com, 3) andrialafghani@yahoo.co.id, 4) nanurcahyono@ummi.ac.id, 5) lyesmaya_dyah@ummi.ac.id. Abstrak Kegiatan yang dilaksanakan dalam program pengabdian pada masyarakat berupa pendampingan terhadap guru-guru matematika SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja Kabupaten Sukabumi dalam mengimplementasikan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami. Bahan ajar berbasis konstruktif islami dalam pengabdian ini yaitu bahan ajar berisi materi matematika yang diselipkan nilainilai islami atau sejarah matematika (tokoh -tokoh Islam) dengan penyajian konsep berbentuk konstruksi, sehingga siswa bisa mengkonstruksi konsep yang dipelajari. Tujuan dari program pengabdian ini yaitu guru-guru matematika di SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja mengimplementasikan bahan ajar berbasis konstruktif islami dalam pembelajaran, mempermudah guru dalam mengkaitkan konsep matematika dengan ayat Al-Qur an atau hadits atau nilai-nilai islami, dan hilangnya anggapan adanya dikhotomi antara matematika dan agama. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan yaitu: sosilisasi bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami serta pendampingan terhadap guru-guru matematika dalam pembuatan dan pengimplementasian bahan ajar konstruktif islami. Hasil yang diperoleh yaitu: Guru-guru matematika di SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja dapat mengaitkan konsep matematika dengan ayat Al-Qur an atau hadits atau nilai-nilai islami, tidak adanya anggapan dikhotomi antara matematika dan agama serta guru-guru mengimplementasikan bahan ajar berbasis konstruktif islami dalam pembelajaran. Kata kunci: Bahan ajar, konstruktif islami, matematika. 148 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk
2 1. PENDAHULUAN Bahan ajar merupakan bagian penting dalam pembelajaran. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses yang diantaranya mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik (guru) pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu komponen dari RPP yaitu sumber belajar. Sumber belajar salah satunya dapat berupa bahan ajar. Selain sebagai upaya mendapatkan pengetahuan sebanyakbanyaknya, bahan ajar juga berguna untuk menciptakan keterpaduan pengetahuan secara toeritik dan aplikatif, dalam hal ini integrasi nilai-nilai islam dalam pembelajaram matematika. Diperlukan juga adanya keaktifan pembelajar untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan matematika dalam pikirannya, agar skema yang dimilikinya menjadi berkembang. Sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah 1 kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja mengemban amanah untuk mengembangkan bidang keislaman dalam kegiatannya, salah satunya dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, pengembangan bidang keislaman dapat dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai islami dengan bantuan bahan ajar. Kenyataan menunjukkan bahwa selama ini yang sering terjadi dalam proses pembelajaran, guru-guru matematika di dua sekolah tersebut tidak mengintegrasikan nilai-nilai islami dalam pelajaran matematika. Hal ini terlihat dengan digunakannya rencana pembelajaran yang di dalamnya tidak memuat pengintegrasian nilai-nilai islami. Selain itu dalam menyampaikan materi pelajaran, guru hanya menggunakan referensi berupa buku pelajaran yang didalamnya tidak terintegrasi nilai-nilai islami. Di SMP Muhammadiyah 1 kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja, bahan ajar yang digunakan guru masih menggunakan buku yang disediakan pemerintah (sekolah) dilengkapi dengan sumber lain yang disusun oleh tim musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) matematika. Dalam buku dan bahan ajar tersebut dibahas konsep dan aplikasi matematika yang belum terintegrasi dengan nilai-nilai islami, sehingga belum dapat membangun karakter islami siswa. Guruguru matematika mengalami kesulitan dalam mengaitkan konsep matematika dengan ayat Al-Qur an atau hadis atau nilai-nilai islami dan memiliki keterbatasan waktu untuk menyusun bahan ajar berbasis konstruktif islami. Selain itu guru-guru tersebut beranggapan bahwa memberikan nilai-nilai islami adalah tugas guru agama. Inilah salah satu penyebab munculnya dikhotomi keilmuan antara matematika dan agama. Sebagian orang mengenal matematika sebagai disiplin ilmu yang tidak memiliki kaitan dengan keislaman [1]. Seharusnya Al-Qur an menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan keilmuan matematika, sehingga seorang ahli matematikapun akan dapat menggunakan matematika sebagai perantara untuk memikirkan alam semesta sebagai bukti atas kebesaran dan kemahakuasaan Allah SWT serta mampu menjadikannya sebagai alat untuk membangun kemaslahatan umat manusia dengan menguasai bidang matematika terapan. 2. METODE Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan yaitu: sosilisasi bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami serta pendampingan terhadap guru-guru matematika dalam pembuatan dan pengimplementasian bahan ajar konstruktif islami. Tim pelaksana kegiatan terdiri dari 3 dosen Program Studi Pendidikan Matematika, seorang dosen prodi PGSD dan seorang dosen AIK, serta mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Matematika yang Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO
3 aktif menjadi mentor dalam kajian keislaman berjumlah 3 orang. Adapun kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut. 2.1 Pembuatan Bahan Ajar Bahan ajar berbasis konstruktif islami, yaitu bahan ajar matematika yang diselipkan nilai-nilai islami atau sejarah matematika (tokoh -tokoh Islam) pada materi yang dibahas supaya siswa lebih termotivasi untuk belajar dan konsep disajikan dalam bentuk konstruksi, sehingga siswa bisa mengkonstruksi konsep yang dipelajari. Cakupan materi dalam bahan ajar yang dibuat meliputi materi-materi SMP yaitu: Bilangan (Cacah, Bulat, Pecahan), Perbandingan, Persen, Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, FPB dan KPK, Hitung Estimasi: Hitung Uang, Titik, Garis, Kurva, Bangun Datar, Bangun Ruang, dan Pengukuran. 2.2 Sosilisasi Bahan Ajar Matematika Kegiatan ini memiliki tujuan agar guru-guru matematika SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja dapat memperoleh gambaran mengenai bahan ajar berbasis konstruktif islami. Sosialisasi ini juga diadakan agar tumbuhnya kesadaran pentingnya penggunaan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami dalam mengintegrasikan nilai-nilai islami di dalam pembelajaran. Pada kegiatan ini, dosen-dosen dan mahasiswa bertindak sebagai fasilitator dan guru-guru sebagai penerima keterampilan. Proses yang terjadi adalah berbagi pengetahuan antara dosen dan mahasiswa serta guru-guru matematika SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja mengenai komponen-komponen bahan ajar ajar matematika berbasis konstruktif islami dan pengimplementasiannya di dalam pembelajaran Pendampingan Pembuatan dan Pengimplementasian Bahan Ajar Matematika Tahap ini tim pengabdian melakukan pendampingan terhadap guru-guru dalam pembuatan dan pengimplementasian bahan ajar berbasis konstruktif islami. Pelaksanaan pendampingan ini dilakukan dalam delapan kali pertemuan. 2.4 Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan dan keberlanjutan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini. Indikator keberhasilan kegiatan ini yaitu terlaksana kegiatan sosilisasi Bahan Ajar Matematika Berbasis Konstruktif Islami, pendampingan guru-guru SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja dalam membuat dan mengimplementasikan bahan ajar berbasis konstruktif islami, serta dihasilkannya produk berupa bahan ajar berbasis konstruktif islami. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah sebagai berikut. 3.1 Pembuatan Bahan Ajar Bahan ajar berbasis konstruktif islami, yaitu bahan ajar yang diselipkan nilai-nilai islami atau sejarah matematika (tokoh-tokoh Islam) pada materi yang dibahas supaya siswa lebih termotivasi untuk belajar dan konsep disajikan dalam bentuk konstruksi, sehingga siswa bisa mengkonstruksi konsep yang dipelajari. Cakupan materi dalam bahan ajar yang dibuat meliputi materi-materi SMP yaitu: Bilangan (Cacah, Bulat, Pecahan), Perbandingan, Persen, Bilangan Berpangkat, Bentuk Akar, FPB dan KPK, Hitung Estimasi: Hitung Uang, Titik, Garis, Kurva, Bangun Datar, Bangun Ruang, dan Pengukuran. Cakupan materi tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa materi tersebut dianggap esensial di tingkat sekolah menengah pertama dan sesuai dengan materi yang dibahas pada kapita selekta 150 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk
4 matematika 1 yang tercantum dalam kurikulum Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UMMI. Adapun tampilannya sebagai berikut. Gambar 1. Bahan Ajar. 3.2 Sosilisasi Bahan Ajar Matematika Sosialisasi terhadap guru-guru matematika SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja bertujuan agar guru-guru matematika SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja dapat memperoleh gambaran mengenai bahan ajar berbasis konstruktif islami. Sosialisasi ini dilakukan untuk menyamakan persepsi bahwa sangat penting mengintegrasikan nilai-nilai islami di dalam pembelajaran. Pengintegrasian ini salah satunya dapat dilakukan melalui penggunaan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami. Pada kegiatan ini, dosendosen dan mahasiswa bertindak sebagai fasilitator dan guru-guru sebagai penerima keterampilan. Kegiatan sosialisasi lebih banyak dilakukan dengan berdiskusi mengenai komponen-komponen bahan ajar ajar matematika berbasis konstruktif islami dan pengimplementasiannya di dalam pembelajaran. Gambar 2a. Sosialisasi Bahan Ajar Matematika di SMP Muhammadiyah 1 kota Sukabumi. Gambar 2b. Sosialisasi Bahan Ajar Matematika di SMP Muhammadiyah 6 Goalpara. 3.3 Pendampingan Pembuatan dan Pengimplementasian Bahan Ajar Matematika Tim Pelaksana IbM Melaksanakan pendampingan penyusunan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami terhadap guru-guru matematika SMP Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO
5 Muhammadiyah 1 kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja di dua mitra (lokasi yang berbeda). Pendampingan ini dilakukan dalam delapan kali pertemuan, setelah selesai pendampingan dalam setiap pertemuannya, tim pengabdian dan guru-guru melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan dengan memberikan worksheet untuk diisi oleh setiap guru (peserta). Pada akhir pendampingan (pertem uan ke-8), guruguru diberikan angket isian untuk mengetahui pendapat mereka mengenai hambatan dan temuan serta anggapan adanya dikhotomi antara matematika dan agama yang dialami ketika menyusun bahan ajar matematika berbasis konstriktif islami. Gambar 3a. Pendampingan terhadap guru-guru matematika SMP Muhammadiyah 1 kota Sukabumi dalam menyusun Bahan Ajar Matematika Gambar 3b. Pendampingan terhadap guru-guru matematika SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja dalam menyusun Bahan Ajar Matematika 152 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk
6 3.4 Monitoring dan evaluasi Monitoring dan evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan dan keberlanjutan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini. Indikator keberhasilan kegiatan ini yaitu: 1) Terlaksana kegiatan pendampingan bagi guru-guru SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja dalam mengintegrasikan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami. 2) Adanya bahan ajar berbasis konstruktif islami sebagai produk dari kegiatan pendampinan ini yang disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing. Indikator kedua telah tercapai, yaitu dengan disusunnya bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami oleh guru-guru matematika di dua mitra. Untuk mencapai indikator pertama, dari pendampingan yang sudah dilakukan, akan dilanjutkan dengan monitoring ke kelas tempat guru matematika (peserta pelatihan) mengajar menggunakan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami yang sudah mereka susun sebelumnya. Berdasarkan angket yang telah diisi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Konsep dan aplikasi matematika dalam bahan ajar berbasis konstruktif islami terintegrasi dengan nilai-nilai islami. 2. Guru-guru mengimplementasikan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami dalam pembelajaran. 3. Dengan menggunakan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami, siswa mengkonstruksi sendiri konsep yang dipelajari. 4. Sejarah matematika yang terdapat dalam bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami dapat memotivasi siswa dalam belajar. 5. Bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami dapat mempermudah Bapak/Ibu dalam menyampaikan materi. 6. Konten dari bahan ajar matematika berbasis konstruksi islami sesuai tingkat kognitif siswa. 7. Ada perubahan dalam proses pembelajaran (bagi guru, siswa, maupun materi) dengan menggunakan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami. 8. Bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami dapat menjadi solusi bagi guru ketika kesulitan mengaitkan konsep matematika dengan ayat Al-Qur an atau hadis atau nilai-nilai islami. 9. Guru-guru akan melanjutkan menyusun bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami untuk materi matematika yang lain. 10. Guru-guru akan melanjutkan pengimplementasian bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami untuk materi matematika yang lain. 11. Sebelum menggunakan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami siswa kurang menguasi konsep / wawasan islami, akan tetapi setelah menggunakan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami siswa lebih sopan dan antusias dalam membuka wawasan islaminya. 12. Setelah mengimplemenasikan bahan ajar matematika berbasis konstruktif islami, tidak ada lagi anggapan dikhotomi antara matematika dan agama. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan ini membuat guru-guru matematika di SMP Muhammadiyah 1 Kota Sukabumi dan SMP Muhammadiyah 6 Sukaraja mengimplementasikan bahan ajar berbasis Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO
7 konstruktif islami dalam pembelajaran, guru lebih mudah dalam mengkaitkan konsep matematika dengan ayat Al-Qur an atau hadits atau nilai-nilai islami, dan hilangnya anggapan adanya dikhotomi antara matematika dan agama DAFTAR PUSTAKA [1] Fathani, Abdul H. (2011). Mukjizat Angka di dalam Al-Qur an. Jakarta: Qultum Media. 154 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SATUAN ACARA PERKULIAHAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Kapita Selekta Matematika Kompetensi Umum : Memahami dan mengkaji pengetahuan
Lebih terperinciPEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI OPEN SOURCE
PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI OPEN SOURCE Selamet Riyadi 1, Kawakibul Qamar 2, Tri Candra Wulandari 3 1 Universitas Kanjuruhan Malang 2 Universitas Kanjuruhan Malang
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERT MATERI POKOK 1 Teori belajar dalam : teori belajar aliran latihan mental, aliran psikologi tingkah laku, dan aliran kognitif INDIKATOR KETERCAPAIAN KOMPETENSI Menjelaskan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS CIBIRU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA SILABUS Nama Mata Kuliah : Kapita Selekta Matematika Kode Mata Kuliah : GD 515 Bobot SKS : 2 SKS Tingkat/Semester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia yang individual
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk terbentuknya kepribadian
Lebih terperinciI. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU
- 591 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciPeta Kompetensi Pendidikan Matematika 1/PDGK4203
i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah ini bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa dan guru tentang Pembelajaran Matematika di SD berdasarkan hakikat anak didik dan hakikat matematika yang diramu dengan
Lebih terperinciPrakata. iii. Penulis
Prakata Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Mahapandai. Atas limpahan ilmunya kami dapat menyelesaikan buku Matematika ini. Materi dalam buku ini disesuaikan dengan standar isi dari Badan Standar
Lebih terperinciAnalisis keterlaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada materi ajar IPA SMP Kelas VIII SMP Negeri 3 Madiun
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 68 Makalah Pendamping
Lebih terperinciPRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING
1 PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2016 2 PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING Cetakan ke 3 Diterbitkan oleh : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
79 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data hasil yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada bab I. Adapun deskriptif data hasil penelitian
Lebih terperinciPELATIHAN PENGGUNAAN PUZZEL PADA PEMBELAJARAN PECAHAN BAGI GURU SD DI KKG SAONGULARA KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA
PELATIHAN PENGGUNAAN PUZZEL PADA PEMBELAJARAN PECAHAN BAGI GURU SD DI KKG SAONGULARA KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA Anggraini E-mail: anggiplw@yahoo.co.id Gandung Sugita E-mail: gandungplw@yahoo.co.id
Lebih terperinci1. BAHASA INDONESIA (irisan)
LAMPIRAN 1 KISI-KISI USBN SD 1. BAHASA INDONESIA (irisan) KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH DASAR/MI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA Jenjang : SD/MI Kurikulum
Lebih terperinciI b M GURU MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
I b M GURU MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Erly Wahyuni¹, Estu Widodo² dan Shobbah Sabilil M 1 Dosen FKIP UMM Dosen TI UMM ABSTRAK Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan salah satu
Lebih terperinciMetode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng
Metode Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kelas V SDN Kedung Banteng Eka Setya Ningsih (Eka Setya Ningsih/148620600018/6/B1) S-1 PGSD Universitas
Lebih terperinciPendampingan Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga Dakota Pada Pembelajaran FPB dan KPK
Jurnal Publikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Volume 8 Nomor 1, Februari 2018 p-issn 2088-2092 e-issn 2548-6721 Submitted : 05/12/2017 Reviewed : 03/01/2018 Accepted : 08/02/2018 Published
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan sebagai wahana dalam membangun dan menempa kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan era globalisasi mendudukkan pentingnya upaya peningkatan kualitas pendidikan sebagai wahana dalam membangun dan menempa kualitas sumber daya manusia.
Lebih terperinci14. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI
14. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SD/MI KELAS: I Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evi Nurul Khuswatun, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang tak bisa terpisah dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan pendidikan menentukan model manusia yang akan dibentuknya. Karena
Lebih terperinciIbM PETERNAK LELE DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO
IbM PETERNAK LELE DESA KARANGPATIHAN KECAMATAN BALONG KABUPATEN PONOROGO Munaji,Arif Hartono,Didik Riyanto Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, teknologi semakin berkembang pesat. Teknologi sangat dibutuhkan masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam hal ini, teknologi
Lebih terperinciBAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN
BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN A. Bilangan Bulat I. Pengertian Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli, bilangan nol dan bilangan bulat negatif. Bilangan bulat
Lebih terperinciAPLIKASI SOFTWARE GEOMETRI Ipah Muzdalipah1), Ratna Rustina2)
APLIKASI SOFTWARE GEOMETRI Ipah Muzdalipah1), Ratna Rustina2) 1FKIP, Universitas Siliwangi Email: ipah.muzdalipah@gmail.com 2FKIP, Universitas Siliwangi Email: ratnarusitna@unsil.ac.id Abstrak Kurikulum
Lebih terperinciRANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)
BB03-RK5-RII.0 27 Mei 205 RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) Kode / Nama Mata Kuliah : PDGK4203 / Pendidikan Matematika SKS : 3 Nama Pengembang : Siti Muzdalifah, S.Si. M.Pd. Nama Penelaah : Drs. Pramonoadi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur Tuntang, Jalan Raya Tuntang Bringin Km 5, Desa Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
Lebih terperinciKISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018. memahami
LAMPIRAN 2 KISI-KISI USBN SMP KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Mata Pelajaran : Matematika Jenjang : SMP/MTs Kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Pada pembelajaran matematika,
Lebih terperinciUSUL PROGRAM IPTEKS MASYARAKAT
PibM USUL PROGRAM IPTEKS MASYARAKAT IbM Pembelajaran Penjas Dalam Bentuk Permainan Tradisional Sekolah Dasar Mohammad Hatta Malang Bustanol Arifin, M.Pd (0701068206) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciIbM KELOMPOK GURU MADRASAH ALIYAH YANG MENGEMBANGKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
IbM KELOMPOK GURU MADRASAH ALIYAH YANG MENGEMBANGKAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA Saiful Prayogi 1), I Ketut Sukarma 2), Muhali 3) 1) Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinci\MODEL DESAIN DIDAKTIS PENGURANGAN PECAHAN BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR
\MODEL DESAIN DIDAKTIS PENGURANGAN PECAHAN BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Epon Nur aeni L dan Dindin Abdul Muiz Lidinillah PGSD UPI Kampus Tasikmalaya E-mail: eponalamsyah@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu sistem diharapkan mampu menghasilkan generasi penerus bangsa yang memiliki kualitas tinggi serta karakter yang sesuai dengan kepribadian
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan RPP Bermuatan Kebudayaan Lokal dan Pendidikan Karakter Bangsa Untuk Guru-Guru Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Tejakula
Lebih terperinciSilabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Ponco Sujatmiko MODEL Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) MATEMATIKA KREATIF Konsep dan Terapannya untuk Kelas VII SMP dan MTs Semester 1 1A Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. kemampuan spasial dan sikap siswa. Kesimpulan-kesimpulan tersebut adalah:
182 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan faktor pembelajaran,
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KOTAK GESER PADA MATERI PERKALIAN DAN FAKTORISASI BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMPN 2 JETIS BANTUL Angelia Padmarini Dharmamurti 1, Ch.
Lebih terperinciPERTIDAKSAMAAN RASIONAL. Tujuan Pembelajaran
Kurikulum 1 Kelas matematika PEMINATAN PERTIDAKSAMAAN RASIONAL Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami definisi pertidaksamaan rasional..
Lebih terperinci41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)
41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
304 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan faktor pembelajaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Sidomulyo sebagian masih menggunakan metode ceramah dan belum memanfaatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia SMP umumnya belum menggunakan metode/stragi yang menarik dan membangkitkan minat belajar siswa. Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VI SDN 2 TAMANSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA UASBN 2014/2015
Jurnal Elementary ISSN 2614-5596 FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Januari 2018, Hal. 26-30 ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VI SDN 2 TAMANSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA UASBN
Lebih terperinciI. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNANETRA
- 105 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SDLB TUNANETRA KELAS I Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciUNIT 4. Kurikulum Matematika
UNIT 4 Kurikulum Matematika D alam Bab 4 yang berjudul kurikulum matematika ini, akan dipelajari tentang kurikulum matematika, materi add matematika dan peta konsep materi matematika. Tujuan dari mempelajari
Lebih terperinciLAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel
LAMPIRAN A. Wawancara dengan Guru Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel Yudhistira S.Si dan Bapak Yusuf S.Pd selaku guru matematika kelas 5 pada SD Strada Wiyatasana.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang berisi seperangkat rencana dan pengaturan tentang isi dan bahan pelajaran serta cara
Lebih terperinciPelatihan Pengembangan Pembelajaran Aktif Tematik Integratif Bagi Guru SD Muhammadiyah di Yogyakarta
ST Martaningsih, Ika Maryani, Laila Fatmawati 1 Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Aktif Tematik Integratif Bagi Guru SD Muhammadiyah di Yogyakarta ST Martaningsih 1), Ika Maryani 1), Laila Fatmawati
Lebih terperinci37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek, Tempat Dan Waktu Penelitian 3.1.1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 6 semester genap SD Negeri Jolosekti UPT Disdikpora Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika (berhitung) diberikan kepada peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran matematika (berhitung) diberikan kepada peserta didik khususnya di Sekolah Dasar harus mengacu pada Standar Kompetensi dan berpedoman pada Undang-Undang
Lebih terperinciINSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP TAHUN 2013
INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP TAHUN 2013 Nama Sekolah :... Alamat Sekolah :... Kabupaten/Kota :... Provinsi :...... Nama Petugas :...
Lebih terperinci08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan
08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan ilmu dasar yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Sering
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di jenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai SMA. Matematika juga merupakan ilmu dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa
0 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya. Pendidikan mampu menimbulkan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah tingkat tinggi. Menurut Widiharto (2004: 1) tujuan pembelajaran
Lebih terperinciPERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA
PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. 1. Apa yang direncanakan sebelum pelaksanaan pendidikan. 2. Bagaimana proses penyusunan program pendidik-an
Lampiran 3 PEDOMAN WAWANCARA Wawancara Kepala Sekolah 2. Bagaimana proses penyusunan program pendidik-an karakter? 3. Bagaimana cara menyusun 4. Siapa saja yang dilibatkan dalam penyusunan program pendidikan
Lebih terperinciKegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen. Tugas individu. Memberikan contoh bilangan bulat.
Silabus Jenjang : SMP dan MTs Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII Semester : 1 Standar Kompetensi : BILANGAN 1. Memahami sifat-sifat dan penggunaannya dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar Materi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa: (1) enam buah LKS mind map berbasis scientific pada materi bangun ruang sisi datar beraturan; (2) pengujian
Lebih terperinciIdentitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.
Glosarium A Akar pangkat dua : akar pangkat dua suatu bilangan adalah mencari bilangan dari bilangan itu, dan jika bilangan pokok itu dipangkatkan dua akan sama dengan bilangan semula; akar kuadrat. Asosiatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia sepanjang hidupnya. Tanpa adanya pendidikan manusia akan sulit berkembang bahkan akan terbelakang. Salah satu
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin Penelitian ini dilaksanakan dikelas V B SD Muhammadiyah 9 Banjarmasin tahun
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Simpulan
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai proses berpikir siswa kelas VII E SMP Negeri 10 Surakarta dalam memecahkan masalah matematika materi pecahan berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang berguna bagi kehidupan manusia dan juga mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai peran penting dalam berbagai
Lebih terperinciI bm GURU MAHIR MENDESAIN PENILAIAN AUTENTIK Sukmawarti, Rahmat Kartolo, Surtiani Ibtisam
I bm GURU MAHIR MENDESAIN PENILAIAN AUTENTIK Sukmawarti, Rahmat Kartolo, Surtiani Ibtisam Dosen FKIP Universitas Muslim Nusantara Alwashliyah bundasukma_umn@yahoo.com Abstrak Tujuan kegiatan pengabdian
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, di bawah ini di paparkan
309 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, di bawah ini di paparkan simpulan penelitian sesuai dengan fokus masalah dan pertanyaan penelitian. Pertama,
Lebih terperinciPERTIDAKSAMAAN PECAHAN
PERTIDAKSAMAAN PECAHAN LESSON Pada topik sebelumnya, kalian telah mempelajari topik tentang konsep pertidaksamaan dan nilai mutlak. Dalam topik ini, kalian akan belajar tentang masalah pertidaksamaan pecahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi pembelajaran di sekolah, khususnya Sekolah Dasar (SD) dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi pembelajaran di sekolah, khususnya Sekolah Dasar (SD) dewasa ini masih banyak yang monoton. Monoton maksudnya selalu itu-itu saja atau tidak ada ragamnya (Tim,
Lebih terperinciPELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK. Abstrak
PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK Nani Ratnaningsih 1) Edi Hidayat 2) Witri Nur Anisa 3) 1FKIP, Universitas Siliwangi Email: naniratnaningsih@unsil.ac.id 2FKIP, Universitas
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER
PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. Melakukan
Lebih terperinciSILABUS PENDIDIKAN MATEMATIKA
SILABUS PENDIDIKAN MATEMATIKA Kelompok Mata Kuliah Nama / Kode Mata Kuliah Bobot Mata Kuliah Jurusan/Program Studi Semester Dosen : Mata Kuliah Umum (MKU) : Pendidikan Matematika/- : 3 SKS : FKIP/PG :
Lebih terperinciSelamat Belajar dan Bekerja!
i M Tinjauan Mata Kuliah ata Kuliah Pembelajaran Matematika SD (PDGK4406) dengan bobot 3 sks merupakan mata kuliah yang akan membekali Anda dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan membantu Anda dalam
Lebih terperinciMatematika 5 SD dan MI Kelas 5
R.J. Soenarjo Matematika 5 SD dan MI Kelas 5 i Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang MATEMATIKA 5 Untuk SD/MI Kelas 5 Tim Penyusun Penulis : R. J. Sunaryo Ukuran Buku :
Lebih terperinciPELATIHAN MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT BAGI GURU-GURU SMP DAARUL FAALAH CISAAT KABUPATEN SUKABUMI
PELATIHAN MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS IT BAGI GURU-GURU SMP DAARUL FAALAH CISAAT KABUPATEN SUKABUMI Isma Nastiti Maharani, Luthpi Saepuloh Prodi Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB V BILANGAN PECAHAN
BAB V BILANGAN PECAHAN Bilangan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut ; a pembilang dan b penyebut 1. Macam-macam bilangan Pecahan a. Pecahan Biasa pembilangnya lebih kecil dari penyebut ; a < b,,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengajaran matematika di Sekolah Dasar sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa memiliki kemampuan menggunakan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC Lais Handayani 1), Riyadi 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1
PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Matematika KELAS / SEMESTER : VI (enam) / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1.
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 28 Bandar Lampung Kelas : VIII (Delapan) Mata Pelajaran : Matematika Semester : I (satu) ALJABAR Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL BELAJAR MANDIRI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGEBATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2010/2011
PENGARUH MODEL BELAJAR MANDIRI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGEBATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk
Lebih terperinciBAB V REKOMENDASI KEBIJAKAN
BAB V REKOMENDASI KEBIJAKAN Model Peningkatan Mutu Pendidikan (PMP) yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah menggunakan strategi KONSEP, dipaparkan pada Gambar 15. ANALISIS SWOT Bina kerjasama Tentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan karakter akhir-akhir ini memang menjadi isu utama pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa. Pendidikan karakter
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 1 TENGGARONG (Materi Suhu dan Kalor)
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 1 TENGGARONG (Materi Suhu dan Kalor) Gede Wiratma Jaya 1*, Boas Patasik 1, Eka K.R.N Sembel
Lebih terperinciBILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR
BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR 1. Bilangan Berpangkat Sederhana Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui perkalian bilangan-bilangan dengan faktorfaktor yang sama. Misalkan kita temui perkalian
Lebih terperinciC. Indikator Menerapkan tindakan disiplin dari pengalaman belajar dan bekerja dengan matematika dalam
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP... Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/Ganjil Materi Pokok : Bilangan Alokasi Waktu : 25 Jam Pelajaran @4 menit A. Kompetensi Inti. Menghargai
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
61 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat tentang SMPN 26 Banjarmasin SMPN 26 Banjarmasin yang menjadi sasaran lokasi penelitian ini didirikan Tahun 1997,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diberikan beberapa kesimpulan, sebagai berikut.
161 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pelaksanaan dan analisis statistik penelitian yang dilakukan, maka dapat diberikan beberapa kesimpulan, sebagai berikut. 1. Ada perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya (Suprijono 2011: 3). Belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan kepribadian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bawang 03 Kecamatan Bawang Kabupaten Batang pada semester I tahun
Lebih terperinciE TA (Elektronik Tugas Akhir) Oleh : ERIK MU AFIQI NIM :
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI GAYA DI SDN TANGGUL WETAN 05 TANGGUL JEMBER E TA (Elektronik Tugas Akhir) Oleh : ERIK MU AFIQI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembentukan manusia unggul, karena salah satu kriteria manusia unggul
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Matematika memberikan sumbangan yang cukup besar dalam pembentukan manusia unggul, karena salah satu kriteria manusia unggul adalah manusia yang dapat menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempelajari IPA tidak terbatas pada pemahaman konsep-konsep IPA, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk menciptakan kegiatan belajar. Upaya-upaya tersebut meliputi penyampaian ilmu pengetahuan, pengorganisasian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan judul Pendidikan Islam Berwawasan kebangsaan menurut perspektif KH.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan judul Pendidikan Islam Berwawasan kebangsaan menurut perspektif KH. Abdurrahman Wahid, terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya/usaha yang dilakukan untuk memanusiakan manusia. Maksud memanusiakan manusia adalah berusaha untuk mengembangkan segala potensi yang
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN MATERI EKPONEN KELAS X
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN MATERI EKPONEN KELAS X Dwi Sulistyaningsih 1 ), Iswahyudi Joko 2 ) 1 ), 2 ) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu media atau sumber belajar yang dapat membantu siswa ataupun guru saat proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). Penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciMata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :...
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2 Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN PERTEMUAN MATERI POKOK INDIKATOR KETERCAPAIAN KOMPETENSI 1, 2 Hakekat Anak Usia Dini Menjelaskan Hakekat Anak Usia Dini KEGIATAN PERKULIAHAN Tanya jawab eksploratif tentang Hakekat
Lebih terperinciBILANGAN PECAHAN. Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ditampilkan dalam bentuk ; a ; a, b bilangan bulat dan b 0 b
SMP - 1 BILANGAN PECAHAN 1. Pengertian Bilangan Pecahan Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ditampilkan dalam bentuk ; a ; a, b bilangan bulat dan b 0 b a disebut pembilang dan b disebut penyebut
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENGARUH DISIPLIN MENYELESAIKAN TUGAS DAN RASA INGIN TAHU SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI 2 SOKANEGARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinci