I bm GURU MAHIR MENDESAIN PENILAIAN AUTENTIK Sukmawarti, Rahmat Kartolo, Surtiani Ibtisam
|
|
- Teguh Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I bm GURU MAHIR MENDESAIN PENILAIAN AUTENTIK Sukmawarti, Rahmat Kartolo, Surtiani Ibtisam Dosen FKIP Universitas Muslim Nusantara Alwashliyah Abstrak Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah Guru mampu dan mahir mendesain perangkat penilaian autentik. Metode yang digunakan adalah pelatihan tentang desain penilaian autentik. Kegiatan yang telah dilakukan berupa Tutorial, Workshop, Simulasi, Implementasi dan Pendampingan. Mitra dalam Pengabdian Masyarakat ini adalah sekolah SMK Dr. Cipto Mangun Kusumo, SMK Swasta Taman Pendidikan, dan SMK Swasta 1 Taman Ilmu Perlanaan, yang berada di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun. Target khusus yang dicapai adalah Guru mahir mendesain perangkat penilaian autentik untuk mengukur kinerja siswa dalam proses dan hasil pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan, rata-rata kemampuan guru dalam mendesain penilaian autentik mencapai 87,43%. Produk yang dihasilkan merupakan desain penilaian berupa perangkat penilaian autentik yang terdiri dari Pemetaan Kompetensi, Instrumen Penilaian, dan Rubrik Penilaian, pada teknik Unjuk Kerja, Proyek, Produk, Tes Tertulis, Portofolio, Penilaian Sikap dan Penilaian Diri. KataKunci: Penilaian Autentik, Desain Perangkat Penilaian Pendahuluan Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006, yang menekakankan pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Gambar 1. Keterpaduan Kompetensi Ketercapaian kompetensi tersebut dapat diketahui dari kinerja siswa yang sesungguhnya secara komprehensif melalui penilaian autentik. Namun di beberapa sekolah penilaian dilakukan cenderung bersifat tradisional yang mengutamakan pengukuran kompetensi pengetahuan. Keadaan ini juga terjadi pada SMK Dr. Cipto Mangun Kusumo, SMK Swasta Taman Pendidikan Perdagangan, dan SMK Swasta 1 Taman Ilmu Perlanaan. Biasanya siswa hanya diberikan soal-soal bersifat hapalan dan bersifat perhitungan, baik pada saat pembelajaran, latihan, PR, maupun ujian semester. Penilaian yang dilakukan cenderung tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian yang dilakukan belum sepenuhnya mengukur ketiga aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan, sebagaimana 128
2 amanat kurikulum Penilaian semacam ini belum mampu mengukur kinerja siswa yang sesungguhnya, sebagaimana dikemukakan oleh. Wiggins (1993) bahwa metode penilaian tradisional untuk mengukur prestasi, seperti tes pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan lain-lain telah gagal mengetahui kinerja siswa yang sesungguhnya. Tes semacam ini telah gagal memperoleh gambaran yang utuh mengenai sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di luar sekolah atau masyarakat. Masalah yang dihadapi guru SMK swasta di Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun, khususnya guru-guru di SMK Dr. Cipto Mangun Kusumo, SMK Swasta Taman Pendidikan Perdagangan, dan SMK Swasta 1 Taman Ilmu Perlanaan terkait dengan pelaksanaan kurikulum 2013 antara lain adalah: 1. Penilaian yang dilakukan umumnya masih bersifat tradisional berupa paper and pencil, dimana berbentuk tes tertulis yang mengukur hanya aspek pengetahuan. 2. Kurangnya pemahaman dan kemampuan guru dalam merancang penilaian autentik dalam pembelajaran sebagaimana amanat kurikulum Untuk itu sangat tepat kiranya permasalahan tersebut sesegera mungkin diatasi, melalui pelatihan Penilaian Autentik, yang berguna bagi guru dalam memperoleh gambaran kinerja siswa, sehingga dapat mengembangkan model pembelajaran dengan tepat. Metode Pelaksanaan Pelaksanakan pengabdian ini melalui 5 metode, yaitu: tutorial, workshop, simulasi (drill and practice), implementasi, dan pendampingan. Kegiatan yang dilakukan secara garis besar sebagai berikut: Tabel 1. Rencana Kegiatan Kegiatan Tutorial Workshop Simulasi Implementasi Pendampingan Deskripsi Kegiatan Menjelaskan penilaian pembelajaran pada kurikulum 2013 dan teknik penilaian autentik dalam pembelajaran. Pembimbingan dalam membuat perangkat penilaian autentik dalam pembelajaran, berupa - Pemetaan Kompetensi - Penyusunan Instrumen Tes/ Non Tes - Penyusunan Rubrik - Try Out Peserta memaparkan hasil rancangan perangkat penilaian yang telah disusun dan mempraktekkannya. Peserta mempraktekkan perangkat penilaian yang dihasilkan kepada siswa di kelas. Konsultasi dan pembimbingan secara berkala kepada guru dalam menerapkan penilaian autentik pada siswa di sekolah masing-masing. 129
3 Hasil dan Pembahasan Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan cara melakukan kegiatan yang interaktif dan komunikatif, baik antar peserta maupun dengan tim pelaksana sebagai fasilitator. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari 5 tahapan kegiatan, yakni tutorial, workshop, simulasi, implementasi, dan pendampingan, sebagai berikut: 1. Tutorial Kegiatan tutorial difasilitatori oleh tim pelaksana selama 2 hari. Kajian yang dibahas tentang konsep penilaian autentik dan penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Pembahasan ditekankan pada teknik penilaian yang bervariasi dan meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Selain itu juga dikaji tentang bentuk penilaian tes dan non tes. Pembahasan selanjutnya adalah tentang rubrik penskoran. Berdasarkan hasil pre tes peserta umumnya berkemampuan masih rendah, yakni 42.4%. Hasil dari pre tes ini sebenarnya hanya mengungkapkan pemahaman konseptual peserta tentang penialaian autentik ini. Tim pelaksana mengidentifikasi aspek-aspek yang masih belum dikuasai peserta. Sesuai dengan identifikasi yang dilakukan dan dengan curah pendapat bersama peserta, tim memberikan penekanan tutorial pada bagian yang masih kurang tersebut. 2. Workshop Kegiatan pada tahap kedua merupakan unjuk kerja dari peserta. Pada tahap kedua ini dilakukan workshop penyusunan penilaian autentik. Workshop yang dilakukan berkenaan pembuatan pemetaan kompetensi, penyusunan instrumen, dan rubrik penilaiannya. Permasalahan yang dialami guru dalam melaksanakan workshop adalah kesulitan menerapkan berbagai teknik penilaian pada mata pelajaran yang diajarkan peserta. Pelaksanaan workshop dilakukan secara berkelompok, sehingga ada interaksi peserta dalam kelompok dalam rangka mengembangkan perangkat penilaian yang disusun. Setiap kelompok peserta dapat membuat minimal satu perangkat penilaian dari teknik yang berbeda. Hal ini dimaksudkan agar peserta lebih fokus dengan teknik penilaian yang mereka rancang. Dalam kegiatan diskusi ini dilakukan kegiatan kunjung karya, dimana 2 orang peserta masing-masing kelompok berkunjung ke kelompok lain secara bergulir, dan menjelaskan hasil kerja mereka. Setelah penyajian pada kelompok, maka kelompok yang dikunjungi akan memberikan pertanyaan maupun saran untuk penyempurnaan hasil kerja mereka. Akhir dari kegiatan tahap kedua adalah pajang karya. Setiap kelompok peserta memajangkan dan menjelaskan hasil karya mereka.. 3. Simulasi Tahap keiga dari kegiatan ini adalah simulasi. Simulasi yang dilakukan masih terbatas sesama peserta saja. Salah seorang peserta mewakili kelompoknya mensimulasikan perangkat penilaian yang telah dihasilkan di depan kelas. Dari simulasi yang dilakukan diberikan saran perbaikan baik oleh peserta maupun tim pelaksana. Hasil kerja dari setiap kelompok sudah baik, walaupun ada sedikit penyempurnaan. Sebagai tahap awal perangkat penilaian autentik yang dihasilkan sudah baik dan tepat untuk mengukur kemajuan perkembangan kinerja siswa. 4. Implementasi Kegiatan implementasi merupakan lanjutan dari kegiatan workshop dan simulasi. Bentuk dari kegiatan ini adalah mempraktekkan perangkat penilaian yang telah dihasilkan peserta 130
4 kepada siswa di sekolah masing-masing. Implementasi ini dilakukan mulai tahun ajaran baru 2015/2016, yang efektif dilakukan dari bulan Agustus 2015 sampai November Kegiatan implementasi dilaksanakan guru secara kontinu selama proses pembelajaran berlangsung. Informasi yang diperoleh dari guru tentang penerapan penilaian autentik ini antara lain: - Guru kewalahan dalam mendata penilaian pada aspek sikap, mengingat banyaknya siswa dan data yang dikumpulkan. Tim pelaksana memberikan solusi dengan memberikan arahan pembuatan lembar observasi yang terstruktur. - Siswa masih belum terbiasa dengan teknik penilaian proyek, sehingga beberapa siswa mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya. Namun masalah ini lambat laun teratasi dengan membiasakan pemberian tehnik penilaian ini dan dengan bimbingan yang diberikan guru. - Perangkat penilaian yang dikembangkan guru masih terbatas variasinya, dikarenakan padatnya jadwal mengajar guru. Kerjasama antar guru dalam mata pelajaran yang sama diharapkan dapat membuat bank soal dengan kuantitas dan kualitas yang baik. 5. Pendampingan Kegiatan pendampingan dilakukan secara berkala terhadap guru-guru yang telah menjadi peserta pelatihan. Kegiatan pendampingan yang dilakukan bersifat konsultasi dan pembimbingan terhadap guru dalam menerapkan penilaian autentik pada siswa di sekolah masing-masing. Hasil maupun kendala yang dihadapi guru dalam implementasi didiskusikan bersama tim pelaksana untuk dicari solusinya. Setelah pelaksanaan kegiatan, kemampuan guru mendesain penilaian autentik dalam berbagai teknik umumnya sudah baik. Kemampuan guru yang masih perlu dikembangkan adalah dalam teknik penilaian proyek, yang masih mencapai 65,33%. Namun secara rata-rata kemampuan guru mendesain penilaian autentik mencapai 87,43%. Hal ini menunjukkan telah tercapainya indikator keberhasilan program pengabdian ini. Keberhasilan peserta pelatihan dalam mendesain penilaian autentik ini terutama yang berkaitan dengan aspek sikap dan pengetahuan. Dalam pengabdian ini perangkat penilaian autentik yang dihasilkan dapat digunakan untuk melengkapi perangkat-perangkat pembelajaran, seperti RPP. Selain itu perangkat penilaian yang dibuat dapat digunakan sebagai bahan refleksi bagi guru dalam meningkatkan kinerjanya yang bermuara pada peningkatan kualitas pembelajaran. Penerapan penilaian autentik dengan berbagai teknik ini juga dapat memotivasi siswa dan menumbuhkan kepercayaan dirinya. Selain itu juga dapat membuat siswa tertarik pada materi pelajaran, karena tes yang mereka lakukan bukan hanya tes tertulis yang menunjukkan jawaban benar atau salah. Pelaksanaan kegiatan IbM ini mendapatkan perhatian yang serius dari guru-guru ketiga sekolah mitra, karena ternyata kegiatan seperti ini belum pernah diadakan, terutama tentang teknik penilaian autentik sebagaimana amanat kurikulum Kalaupun ada peserta yang sudah mendapatkan pelatihan kurikulum 2013 hanya sebatas sosialisasi saja, tanpa terapan dan pendampingan. Ketertarikan guru mengikuti kegiatan ini dikarenakan kegiatan ini memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan potensi siswa. Selain itu model kegiatan yang dilakukan sangat interaktif dan dapat merespon setiap peserta. Dengan melaksanakan penilaian autentik secara kontinu dapat membuat guru lebih kreatif merancang penilaian..dengan demikian guru-guru yang selama ini cederung menggunakan penilaian 131
5 tradisional dalam pembelajaran dapat beralih ke penilaian autentik agar tercapai peningkatan kualitas pendidikan. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan IbM Guru Mahir Mendesain Penilaian Autentik terlaksana dengan baik dan lancar, serta mendapat respon positif dari peserta (guru). Rata-rata kemampuan guru dalam mendesain penilaian autentik mencapai 87,43%. Produk yang dihasilkan merupakan produk desain penilaian berupa perangkat penilaian autentik yang terdiri dari Pemetaan Kompetensi, Instrumen Penilaian, dan Rubrik Penilaian, pada teknik Unjuk Kerja, Proyek, Produk, Tes Tertulis, Portofolio, Penilaian Sikap dan Penilaian Diri. Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan kepada: 1. Guru agar secara kontinu dapat melaksanakan penilaian autentik 2. Sekolah mitra dan LP2M agar dapat menjalin kerjasama untuk program pengembangan selanjutnya. 3. Dinas Pendidikan agar dapat melakukan pendampingan secara intensif terhadap pelaksanaan penilaian autentik di sekolah. Daftar Pustaka Badan PSDMPK-PMP Kemendikbud Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK Matematika.Jakarta: Kemendikbud. Ditjen Dikdasmen Depdiknas Penilaian Alternatif. Bahan pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru SMP. Jakarta: Depdiknas. Ibrahim, Muslimin Asesmen Berkelanjutan: Konsep dasar, Tahapan Pengembangan dan Contoh. Surabaya: UNESA University Press Anggota IKAPI Popham, W.J Classroom Assessment, What Teachers Need to Know. Boston: Allyn & Bacon Wiggins, G Assessment: Authenticity, context and validity. Phi Delta Kappan, 75(3),
STRATEGI KOIN ADES SEBAGAI TEKNIK PEMBINAAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN
STRATEGI KOIN ADES SEBAGAI TEKNIK PEMBINAAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN Zainal Pengawas SD Kota Singkawang zainal_mra@yahoo.co.id Abstrak: Penilaian otentik atau
Lebih terperinciPENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **)
PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **) A. Pengertian Penilaian Kelas Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang
Lebih terperinciPEMAHAMAN DAN PENERAPAN ASESMEN OTENTIK PADA GURU MATA PELAJARAN PENGOPERASIAN MESIN OTOMASI DASAR SMK SWASTA SE-KOTA MALANG
42 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 20, NO. 2, OKTOBER 2012 PEMAHAMAN DAN PENERAPAN ASESMEN OTENTIK PADA GURU MATA PELAJARAN PENGOPERASIAN MESIN OTOMASI DASAR SMK SWASTA SE-KOTA MALANG Oleh: Hamzah Fansyuri*)
Lebih terperinciP MB M ELAJARAN N FIS I I S K I A
EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA KOMPETENSI DASAR YANG DIHARAPKAN Memahami standar penilaian BSNP Memahami konsep dasar penilaian pembelajaran Memahami aspek-aspek penilaian Memahami teknik penilaian (tes-nontes)
Lebih terperinciPEDOMAN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2014 TENTANG PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH PEDOMAN
Lebih terperinciProfesionalisme Guru/ Dosen Sains KEMAMPUAN GURU IPA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA TAHUN AJARAN 2014/2015
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian autentik adalah proses pengumpulan informasi yang meminta siswa untuk menerapkan konsep atau teori pada dunia nyata. Penilaian ini sangat penting dalam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA TERPADU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 2011 Perencanaan Mengkaji dan memetakan
Lebih terperincioleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK
PELATIHAN PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI I2M3 DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU SD DI GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan penilaian hasil pembelajaran siswa sejalan dengan perkembangan kurikulum yang dipergunakan. Hal itu disebabkan penilaian merupakan salah satu komponen yang
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU
MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP BAHASA INGGRIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU
MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs SENI BUDAYA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Seni Budaya - SMP i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU
MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan
Lebih terperinciPENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI
TUJUAN PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciInstructional Design
TUGAS INDIVIDU Instructional Design Dosen Pembimbing: Drs. SUHANTO KASTAREDJA, M.Pd. Oleh : Dicky Putri Diharja (12-530-0009) E class/ 2012 FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION ENGLISH DEPARTMENT
Lebih terperinciGambar 1 Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu
A. PERENCANAAN Secara konseptual yang dimaksud terpadu pada pengembangan pembelajaran IPA dapat berupa contoh, aplikasi, pemahaman, analisis, dan evaluasi dalam mata pelajaran IPA. Konsep-konsep yang dapat
Lebih terperinciUNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI
UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI Waktu : 3 jam A. PENDAHULUAN Asesmen adalah pengumpulan bukti yang diilakukan secara sengaja, sistematis, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penilaian guru tidak dapat mengetahui kemampuan peserta didik menerima
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian merupakan hal yang sangat penting dalam suatu pembelajaran, tanpa penilaian guru tidak dapat mengetahui kemampuan peserta didik menerima informasi yang telah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU Maryana 1 SMP
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Biologi
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI INSTRUMEN PENILAIAN TERHADAP KESESUAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPA SMP NEGERISE-KECAMATAN MOJOSONGO TAHUN AJARAN 2014/2015
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU
MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SD KELAS I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU
MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KELAS I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA
Kode Makalah PM-1 PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA Abstrak Dalam KBK telah dimasukkan tujuan-tujuan
Lebih terperinciPELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA
PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3
Lebih terperinciSilabus Evaluasi Pembelajaran Fisika FI 462
Silabus Evaluasi Pembelajaran Fisika FI 462 1. Identitas Matakuliah Nama mata kuliah : Evaluasi Pembelajaran Fisika Nomor kode : FI462 Jumlah sks : 2 sks Semester : 6 Kelompok mata kuliah : Mata Kuliah
Lebih terperinciAPLIKASI SOFTWARE GEOMETRI Ipah Muzdalipah1), Ratna Rustina2)
APLIKASI SOFTWARE GEOMETRI Ipah Muzdalipah1), Ratna Rustina2) 1FKIP, Universitas Siliwangi Email: ipah.muzdalipah@gmail.com 2FKIP, Universitas Siliwangi Email: ratnarusitna@unsil.ac.id Abstrak Kurikulum
Lebih terperinciPENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciMeningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment
Meningkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Biologi melalui Performance Assessment Cheiriyah Idha Abstract: Various kinds of modernization can be done to improve the quality of education. One of them
Lebih terperinciEvaluasi Pembelajaran Fisika
I. Deskripsi Evaluasi Pembelajaran Fisika Mata kuliah ini adalah mata kuliah wajib yang perkuliahannya merupakan lanjutan dari kemampuan yang telah dikembangkan dalam perkuliahan Statistika Dasar dan Mata
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk
Lebih terperinciUntuk Guru-guru MTs-DEPAG
Evaluasi Pembelajaran Fisika Untuk Guru-guru MTs-DEPAG I. Deskripsi Mata kuliah ini difokuskan untuk lebih memantapkan guru Fisika MTs agar lebih kompeten dalam merencanakan, membuat dan menganalisis asesmen.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MATA KULIAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD I. Oleh Wahyudi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM MATA KULIAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD I Oleh Wahyudi Pendahuluan Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki
PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki A. Pendahuluan Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kelanjutan dari kurikulum tahun 2004
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMP MATERI POKOK GERAK DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
J. Pijar MIPA, Vol. III, No.1, Maret 2008 : 11-16. ISSN 1907-1744 IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMP MATERI POKOK GERAK DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Hikmawati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang mencakup kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap secara terpadu. Penilaian pada kurikulum 2013 menggunakan penilaian autentik.
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU
MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs ILMU PENGETAHUAN ALAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciPENTINGNYA ASESMEN AUTENTIK DAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI. I Wayan Karmana Dosen Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram -
PENTINGNYA ASESMEN AUTENTIK DAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI I Wayan Karmana Dosen Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram E-mail: - ABSTRAK: Perubahan paradigma pembelajaran dewasa ini dari teacher
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
digilib.uns.ac.id BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan tentang implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran menulis teks eksposisi di kelas
Lebih terperinciImplementasi Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Implementasi Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika Rayinda Aseti Prafianti 1, Rr. Kuntie Sulistyowaty 2 Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN
PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN Sri Wahyuni 1) Abstrak: Praktikum Teknik Laboratorium II merupakan mata kuliah yang terintegrasi
Lebih terperinciSemester : 6 Kelompok mata kuliah : MKKP Program studi/program : Pendidikan Fisika/S-1
Evaluasi Pembelajaran Fisika I. Deskripsi Mata kuliah ini adalah mata kuliah wajib yang perkuliahannya merupakan lanjutan dari kemampuan yang telah dikembangkan dalam perkuliahan Statistika Dasar dan Mata
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK
312 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK Khairul Asri Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Serambi Mekkah email: khairul.asri@serambimekkah.ac.id
Lebih terperinciUntuk meningkatkan kualitas hasil belajar, maka selayaknya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan
Penerapan Metode Pembuatan Karikatur Dalam Pembelajaran IPS Sejarah Khususnya Dalam Materi Perkembangan Masyarakat Sejak Masa Hindu Budha Sampai Masa Kolonial Belanda Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses pembelajaran dan harus mampu merancang suatu pembelajaran yang inovatif dan mampu
Lebih terperinciLEMMA VOL I NO. 1, NOV 2014
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM MATEMATIKA SD MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UMMY SOLOK Rita Oktavinora
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membosankan dapat membuat siswa terdorong untuk belajar dan lebih
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Terciptanya kondisi belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan dapat membuat siswa terdorong untuk belajar dan lebih berperan aktif di dalam kelas, sehingga
Lebih terperinciTEKNIK PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM A. Muliati, AM Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan
TEKNIK PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 A. Muliati, AM Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan Teknik Penilaian Kompetensi Keterampilan, A.Muliati, AM Page 1 ABSTRAK ANDI MULIATI
Lebih terperinciPenilaian Portofolio Sebagai Bentuk Penghargaan Guru Terhadap Hasil Belajar Dan Karya Siswa. Oleh Wahyudi
Penilaian Portofolio Sebagai Bentuk Penghargaan Guru Terhadap Hasil Belajar Dan Karya Siswa Oleh Wahyudi PENDAHULUAN Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciMETODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)
METODE DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA DALAM PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH) Bambang Hari Purnomo Abstract: Ciri pokok PTK adalah berbentuk siklus kegiatan. Setiap siklus terdiri dari
Lebih terperinciPROFIL KINERJA GURU IPA-FISIKA DALAM KEGIATAN LESSON STUDY BERBASIS MGMP WILAYAH TOMO KAB. SUMEDANG. Abstrak
PROFIL KINERJA GURU IPA-FISIKA DALAM KEGIATAN LESSON STUDY BERBASIS MGMP WILAYAH TOMO KAB. SUMEDANG Parsaoran Siahaan, Endi Suhendi Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung Abstrak Musyawarah Guru
Lebih terperinciJurnal PINUS Vol. 3 No. 1 Oktober 2017 ISSN Jurnal PINUS Vol. 3 No. 1 Oktober 2017 ISSN
url 49 : ojs.unpkediri.ac.id http://ojs.unpkediri.ac.id 49 url 50 : ojs.unpkediri.ac.id http://ojs.unpkediri.ac.id 50 url 51 : ojs.unpkediri.ac.id http://ojs.unpkediri.ac.id 51 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
Suska Journal of Mathematics Education Vol.2, No. 1, 2016, Hal. 41 51 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIIIb
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU
SMP Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs MATEMATIKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i SMP Modul Pelatihan Implementasi
Lebih terperinciPELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK. Abstrak
PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK Nani Ratnaningsih 1) Edi Hidayat 2) Witri Nur Anisa 3) 1FKIP, Universitas Siliwangi Email: naniratnaningsih@unsil.ac.id 2FKIP, Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TEKNIK PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS 5 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh : MARYUNINGSIH K8411045
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO
Pedagogy Volume 1 Nomor 1 ISSN 2502-3802 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO Titik Pitriani Muslimin
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Model-model asesmen Kode Mata Kuliah : SJ 301 SKS/Semester
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan utama yang wajib dipenuhi dalam upaya peningkatan taraf hidup bermasyarakat. Dari pendidikan inilah diperoleh perubahan pengetahuan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan penilaian hasil belajar siswa sejalan dengan perubahan kurikulum yang digunakan dalam satuan pendidikan Indonesia, yang tentunya disesuaikan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kebijakan pemerintah dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar siswa aktif (CBSA)
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Tema Lingkungan di Kelas 1 SD Negeri 10 Tolitoli
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Tema Lingkungan di Kelas 1 SD Negeri 10 Tolitoli Nilwati M. Nur Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum pendidikan merupakan suatu tuntutan yang harus dilakukan demi perbaikan kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa. Kurikulum dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar
19 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU
MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/ MTs PRAKARYA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciPENILAIAN DALAM KURIKULUM
Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1 PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 1 Alimuddin 2 Jurusan Matematika FMIPA UNM Makassar Alimuddin3112@gmail.com ABSTRAK Dari delapan standar pendidikan, ada dua
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK- PAIR-SQUARE (TPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA SISWA KELAS VIII SMP AL ALAWIYAH KALIKAJAR
Lebih terperinciPelatihan Pengembangan Pembelajaran Aktif Tematik Integratif Bagi Guru SD Muhammadiyah di Yogyakarta
ST Martaningsih, Ika Maryani, Laila Fatmawati 1 Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Aktif Tematik Integratif Bagi Guru SD Muhammadiyah di Yogyakarta ST Martaningsih 1), Ika Maryani 1), Laila Fatmawati
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Arif Firmansyah*
1 IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn SISWA DI SEKOLAH DASAR Oleh Arif Firmansyah* Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan prestasi belajar PKn siswa kelas
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU
MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP PENJASORKES KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Penjasorkes- SMP i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinci2016 DAMPAK ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran dan penilaian adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, maka penting bagi guru untuk dapat menentukan strategi yang tepat dalam menyampaikan
Lebih terperinciPENERAPAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI SISWA SD MUHAMMADIYAH I MALANG
Ribut W.E., Arif B.W., Penerapan Alat Penilaian Berbasis Kompetensi Pembelajaran PENERAPAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI SISWA SD MUHAMMADIYAH I MALANG Ribut W.
Lebih terperinciRetno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono, Endah Peniati, Eling Purwantoyo. Abstrak FMIPA UNNES
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU SMA MENGAJAR BIOLOGI DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, DAN MENYENANGKAN DI MGMP BIOLOGI KABUPATEN DEMAK Retno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono,
Lebih terperinciI Wayan Karmana Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram Indonesia
PENTINGNYA ASESMEN AUTENTIK DAN ALTERNATIF DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI I Wayan Karmana Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Mataram Indonesia E-mail : iwan.karmaweda@gmail.com ABSTRAK: Perubahan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Pemerintah Kota Bandung, dalam hal ini Walikota Ridwan Kamil serta Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya, telah menunjukkan pentingnya inovasi dalam dalam program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KEBUMEN. Dosen PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen
PENGEMBANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN KEBUMEN Muhamad Chamdani 1) Wahyudi 2) Suripto 3) Triyono 4) 1) 2) 3) 4) Dosen PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen muh.chamdani@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Atmodiwiryo,2000:5). Selanjutnya
6 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Konsep Dasar Pengelolaan Pembelajaran. Pada dasarnya pengelolaan diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian semua sumber daya untuk
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU
SMA/MA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA MATEMATIKA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i SMA/MA/SMK Modul Pelatihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mella Tania K, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran seni khususnya seni tari pada saat ini sudah banyak dipelajari diberbagai lembaga pendidikan formal maupun non formal, seperti sekolah negri atau
Lebih terperinciPELAKSANAAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun. pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan pada
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran umum Subyek penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MIN Jambangan tahun pelajaran 2013/2014. pemilihan penelitian ini didasarkan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK. FKIP Universitas Pakuan
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENILAIAN AUTENTIK FKIP Universitas Pakuan Perubahan Mindset Kualitas Proses Kompetensi Keterampila n Guru Perubahan Sikap Rancangan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: keterampilan proses saintifik, hasil belajar, model PBL
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINTIFIK DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 4 SDN SLUNGKEP 02 TEMA PEDULI TERHADAP MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING Rismaerista Rini hanyamae@yahoo.com
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs BAHASA INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas
Lebih terperinciNoorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH 1 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR KONSEP ZAT DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, DAN SATISFACTION) Noorhidayati,
Lebih terperinciJURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SEJARAH KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 JURNAL OLEH YENI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan melaksanakan perubahan kurikulum. Meskipun pada kenyataannya setiap kurikulum pastilah memiliki
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA 1) Oleh
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA 1) Oleh Wakijo 2), Pargito 3), Eddy Purnomo 4) This research which purposed to find the model and
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KELOMPOK KECIL PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V HERMANSYAH TRIMANTARA 1) RATNO WIBOWO 2) IAIN RADEN INTAN LAMPUNG Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciKOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN
Seminar Nasional Evaluasi Pendidikan Tahun 2014 KOMPETENSI PENDIDIK DALAM BIDANG PENILAIAN Oleh Dr. Suprananto, M.Ed. (Kepala Bidang Penilaian Akademik Puspendik Balitbang Kemdikbud) Disampaikan pada Seminar
Lebih terperinciAsesmen Autentik. By: Prof. Dr. AD. Corebima, M.Pd
Asesmen Autentik By: Prof. Dr. AD. Corebima, M.Pd Assesmen-Evaluasi Samakah?? Asesmen: Proses pengumpulan informasi tentang peserta didik, berkenaan dengan apa yg mereka ketahui & apa yg dapat mereka lakukan
Lebih terperinciNanna dan Pratiwi. Pelatihan dan Pendampingan 34
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PERANGKAT TES MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA KELAS TINGGI DI SDS AL HILAL TARAKAN DAN SDN 032 TARAKAN Training and Mentoring to Development of Mathematics Test in
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan tiga dimensi dari sekian banyak dimensi yang sangat penting dalam pendidikan. Ketiga dimensi tersebut
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013)
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU (IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013) Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Makalah disampaikan dalam PPM Workshop Pengembangan
Lebih terperinciKONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR PPT 2.3 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN A.
Lebih terperinci