MATERI PELATIHAN GURU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MATERI PELATIHAN GURU"

Transkripsi

1 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2014 Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan SMA/SMK UNTUK GURU PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 Prakarya dan Kewirausahaan SMA 1

2 Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014 Copyright 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izintertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 2

3 SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2014 mulai dilaksanakan pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal. Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal pada bidang pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan. Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013, maka kepada semua guru dan kepala sekolah di semua sekolah, serta pengawas diberikan pelatihan implementasi Kurikulum Pelatihan sudah dimulai pada tahun 2013 dan berlanjut pada tahun 2014 dan 2015 untuk semua mata pelajaran. Mengingat jumlah peserta pelatihan yang sangat besar, maka pelatihan ini melibatkan semua stakeholder pendidikan baik di Pusat maupun Daerah. Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan kontribusi dan mempersiapkan pelatihan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia. Jakarta, Maret 2014 Kepala SYAWAL GULTOM NIP Prakarya dan Kewirausahaan SMA 3

4 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Panduan Pelatihan Implementasi Kurikulum Panduan ini merupakan panduan wajib dalam rangka pelatihan calon instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian mengiimplementasikannya dalam proses pembelajaran di sekolah. Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, IV, VII, dan X. Pada Tahun ajaran 2014/2015 akan dilaksanakan oleh semua sekolah untuk kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII. Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas. Pada tahun 2014 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I, II, IV, V, VII, IX, dan X. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka Badan PSDMPK dan PMP telah menyiapkan Buku 1 Panduan untuk Narasumber Nasional dan Instruktur Nasional, dan Buku 2 Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas. Jakarta, Maret 2014 Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik UNIFAH ROSYIDI NIP Prakarya dan Kewirausahaan SMA 4

5 DAFTAR ISI SAMBUTAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI A. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian pada Kurikulum B. Materi Pelatihan 2: Analisis Buku Analisis Buku Siswa Analisis Buku Guru 71 C. Materi Pelatihan 3: Perancangan Pelaksanaan dan Penilaian Pembelajaran Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model Model Pembelajaran Prakarya 3.2. Perancangan Penilaian Dalam Pembelajaran Prakarya Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor 131 D. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing Analisis Video Pembelajaran Rambu-rambu Penyusunan RPP Peer Teaching 197 iii iv v 78 Prakarya dan Kewirausahaan SMA 5

6 MATERI PELATIHAN 1 KONSEP KURIKULUM RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PADA KURIKULUM 2013 Prakarya dan Kewirausahaan SMA 1

7 MATERI PELATIHAN : 1. KONSEP KURIKULUM 2013 Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab. Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI, KD, strategi implementasi Kurikulum 2013, serta pendekatan pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum Kompetensi yang dicapai 1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran Prakarya 4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar. Indikator 1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan 2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian. 3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD. 4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum Menjelaskan konsep pendekatan saintifik 6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, DL) 7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar. Langkah Kegiatan Mengamati tayangan video cuplikan contoh pembelajaran Kurikulum 2013 Diskusi kelompok (Peserta dibagi dalam 5 kelompok) Presentasi hasil diskusi kelompok dan komentar dari kelompok lain (20 menit/kelompok) Penyimpulan hasil diskusi kelompok dan rangkuman hasil Bahan diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja 1.1 (LK - 1.1) Prakarya dan Kewirausahaan SMA 2

8 LEMBAR KEGIATAN LK-1.1 ANALISIS KURIKULUM 2013 Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD, strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013 Langkah Kerja: 1. Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun 2013 yang terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian 2. Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut, tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia 3. Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu jawaban pertanyaan hasil diskusi 4. Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain No Pertanyaan Jawaban 1 Mengapa perlu adanya pengembangan Kurikulum? 2 Apa saja elemen perubahan dalam Kurikulum Bagaimana strategi implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran? 3 Apa perbedaan kompetensi peserta didik pada Kurkulum 2006 dan Kurikulum Bagaimana pendekatan dan model-model pembelajaran dalam Kurikulum Bagaimana penilaian pembelajaran dalam Kurikulum 2013? Prakarya dan Kewirausahaan SMA 3

9 HO-1.1/1.2 KURIKULUM 2013: KONSEP KURIKULUM 2013 I. RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 A. Latar Belakang Perlunya Pengembangan Kurikulum 2013 Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis, bertanggung jawab. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. 1. Tantangan Internal a. Pemenuhan 8 (delapan)standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan. 2. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka. a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi. b. Kompetensi masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk bekerja. c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, kurang bermuatan karakter. d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning. e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Prakarya dan Kewirausahaan SMA 4

10 3. Penyempurnaan Pola Pikir Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses pembelajaran sebagai berikut ini. a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. b. Dari satu arah menuju interaktif. c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring. d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki. e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata. f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim. g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan. h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru. i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia. j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif. k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan. l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak. m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak. n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan. o. Dari pemikiran faktual menuju kritis. p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan. 4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru. 5. Pendalaman dan Perluasan Materi Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance. Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut (advanced). Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV Prakarya dan Kewirausahaan SMA 5

11 juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu: - low mengukur kemampuan sampai level knowing - intermediate mengukur kemampuan sampai level applying - high mengukur kemampuan sampai level reasoning - advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information. Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional. C. Karakteristik Kurikulum 2013 Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini. 1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran. 2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif. 3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. 4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). 5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. 6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). 7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut. 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut. D. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran ekstrakurikuler. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 6

12 1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini. a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat. b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru. c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted). d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching), sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching). e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru. g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasikan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain). h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik. i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. 2. Pembelajaran ekstrakurikuler. Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan intrakurikuler. E. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini. 1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 7

13 2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. 3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. 4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi. 5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. 6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar. 7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. 8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. 9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah. 11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik. F. Struktur Kurikulum PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK) Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: - kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik; dan - kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas. Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya. 1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel berikut ini. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 8

14 MATA PELAJARAN Alokasi waktu belajar Per minggu X XI XII Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Prakarya dan Kewirausahaan Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. 2. Struktur Kurikulum SMA/MA MATA PELAJARAN Kelas X XI XII Kelompok A dan B (Wajib) C. Kelompok Peminatan Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam I 1 Matematika Biologi Fisika Kimia Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial II 1 Geografi Sejarah Sosiologi Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia Bahasa dan Sastra Inggris Bahasa dan Sastra Asing Lainnya Antropologi Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu Prakarya dan Kewirausahaan SMA 9

15 Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmuilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan Keagamaan. Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatanyang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masingmasing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jampelajaran untuk kelas XI dan XII. Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jampelajaran untuk kelas XI dan XII. Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut: 1) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau 2) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya. Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut. a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 10

16 3. Struktur Kurikulum SMK/MAK Mata Pelajaran Pendidikan Menengah MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTUPER MINGGU X XI XII Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Prakarya dan Kewirausahaan Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu Kelompok C (Peminatan) Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) Mata Pelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi (SMK/MAK) Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus Ditempuh Perminggu (SMA/MA) Jumlah Jam Pelajaran Yang Harus Ditempuh Perminggu (SMK/MAK) Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Kegiatan Ekstrakurikuler SMA/MA, SMK/MAK: Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan lain-lain, diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler. Kurikulum SMK/MAK dirancang dengan pandangan bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya adalah pendidikan menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat peserta didik saat memasuki pendidikan menengah. Oleh karena itu, struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur umum SMA/MA, yakni ada tiga kelompok Mata pelajaran: Kelompok A, B, dan C. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan Pasal 80 menyatakan bahwa: (1) penjurusan pada SMK, MAK, atau bentuk lain yang sederajat berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian. Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi: a) Teknologi dan Rekayasa; b) Teknologi Informasi dan Komunikasi; c) Kesehatan; d) Agribisnis dan Agroteknologi; e) Perikanan dan Kelautan; f) Bisnis dan Manajemen; g) Pariwisata; h) Seni Rupa dan Kriya; dan i) Seni Pertunjukan. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 11

17 Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan bidang/program/ paket keahlian mempertimbangan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog. Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas: a. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1); b. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2); c. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3). Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri. Khusus untuk MAK dapat ditambah dengan muatan keagamaan yang diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama G. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c) proses, dan d) penilaian. a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun horizontal. b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS. c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning. d. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio), menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan. Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab. b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu. c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 12

18 Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a) mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning. Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi. Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1: Elemen Perubahan Berdasarkan gambar di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 13

19 Gambar 2: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano (1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan ranah skills dan attutude. Gambar 3: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 Berdasarkan gambar di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh Prakarya dan Kewirausahaan SMA 14

20 Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan creating. Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian. Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a) menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan tetap memperhatikan karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a) mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan portofolio pembelajaran siswa. Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d) budaya mutu sekolah. a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian. b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan undeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan. c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi. d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan dan penghargaan). Prakarya dan Kewirausahaan SMA 15

21 MATERI 1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 HO- 1.2 Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional. A. Cakupan Kompetensi Lulusan Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya. Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK SIKAP KETERAMPILAN PENGETAHUAN Proses Individu Sosial Alam Proses Abstrak Konkret Proses Objek Subyek Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri, motivasi internal toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta perdamaian Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, membuat, mencipta Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 16

22 Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik DOMAIN SD SMP SMA-SMK Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan SIKAP KETERAMPILAN PENGETAHUAN pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut: 1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap: Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya. Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. 2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan: Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. 3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan: Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban.pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisa, dan mengevaluasi. Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut: a. perkembangan psikologis anak, b. lingkup dan kedalaman materi, c. kesinambungan, dan d. fungsi satuan pendidikan. B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 17

23 Kompetensi lulusan satuan pendidikan SMA/MA/SMK/MAK/Paket C diuraikan masing-masing berikut ini DIMENSI SIKAP KOMPETENSI LULUSAN Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KETERAMPILAN PENGETAHUAN Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri. Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian. C. Standar Isi Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam pengetahuan transcienceknowledge, yaitu mengembangkan pengetahuan dan melatih keterampilan kecakapan hidup berbasis seni, teknologi, dan ekonomi. Pembelajaran ini berawal dengan melatih kemampuan ekspresikreatif untuk menuangkan ide dan gagasan agar menyenangkan orang lain, dan dirasionalisasikan secara teknologis sehingga keterampilan tersebut bermuara apresiasi teknologi terbarukan, hasil ergonomis dan aplikatif dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dengan memperhatikan dampaknya terhadap ekosistem, manajemen, dan ekonomis. Berikut ini uraian tujuan, SKL, SI, KI dan KD Mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan 1. Tujuan Tujuan Prakarya dan Kewirausahaan dapat diuraikan sebagai berikut: a) Memfasilitasi peserta didik berekspresi kreatif melalui keterampilan teknik berkarya ergonomis, teknologi, dan ekonomis. b) Melatih keterampilan mencipta karya berbasis estetika, artistik, ekosistem dan teknologis c) Melatih memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip kreatif, ergonomis, higienis, tepat-cekat-cepat, dan berwawasan lingkungan d) Menghasilkan karya yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan, bersifat pengetahuan maupun landasan pengembangan berdasarkan teknologi kearifan lokal maupun teknologi terbarukan. e) Menumbuhkembangkan jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi), mengemas, dan menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ergonomis, dan berwawasan lingkungan 2. Lingkup Materi Prakarya dan Kewirausahaan Lingkup materi pelajaran Prakarya di SMA dan sederajat disesuaikan dengan potensi sekolah dan daerah setempat karena sifat mata pelajaran ini menyesuaikan dengan kondisi dan potensi yang ada di daerah tersebut. Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran ekonomis, budaya, dan sosiologis. Ekonomis, karena pada tingkat usia remaja sudah harus dibekali dengan prinsip kewirausahaan agar dapat tercapai kemandirian paska sekolah. Budaya, karena pengembangan materi kearifan lokal melalui prakarya. Sosiologis, karena Prakarya dan Kewirausahaan SMA 18

24 teknologi tradisi mempunyai nilai-nilai kecerdasan kolektif bangsa Indonesia. Pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan terdapat empat (4) strand, yaitu Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, dan Pengolahan. Penjelasan ruang lingkup dari setiap strand tersebut adalah sebagai berikut, a. Kerajinan Kerajinan dikaitkan dengan nilai pendidikan diwujudkan dalam prosedur pembuatan. Prosedur memproduksi dilalui dengan berbagai tahapan dan beberapa langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini menumbuhkan wawasan, toleransi sosial serta social corporateness memulai pemahaman karya orang lain. Pembuat pola menggambarkan berdasarkan desain yang dikerjakan oleh perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai dengan warna lokal (kearifan lokal). Semua itu merupakan proses berangkai dan membutuhkan kesabaran dan ketelitian serta penuh toleransi. Jika salah seorang membuat kesalahan, hasil akhir tidak akan seperti yang diharapkan oleh pembuat pola dan motif hiasnya. Prosedur semacam ini memberikan nilai edukatif jika dilaksanakan di sekolah. Kerajinan yang diproduksi maupun direproduksi dikemas ulang dengan sistem teknologi dan ekosistem agar efektif dan efisien berdasarkan potensi lingkungan yang ada. b. Rekayasa Rekayasa diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan efisien. Pengertian teknologi erat sekali dengan pembelajaran mandiri, seperti menggoreng daging dengan lemaknya sendiri. Oleh karenanya, konsep teknologi untuk mengembangkan diri dengan kemampuan diperoleh dari belajar tersebut. Kata rekayasa merupakan terjemahan bebas dari kata engineering, yaitu perancangan dan rekonstruksi benda ataupun produk untuk memungkinkan penemuan produk baru yang lebih berperan dan berguna. Prinsip rekayasa adalah mendaur ulang sistem, bahan, dan ide yang disesuaikan dengan perkembangan zaman (teknologi) terbarukan. Oleh karenanya, rekayasa harus seimbang dan selaras dengan kondisi dan potensi daerah setempat menuju karya yang mempunyai nilai jual yang tinggi. c. Budidaya Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar (tumbuh), dan berkembang (banyak). Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya (pembudidaya) hidup, tumbuh dan berkembang. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akan memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan. Namun, dalam bekerja, dibutuhkan sistem yang berjalan rutinitas, seperti kebiasaan hidup orang: makan, minum, dan bergerak. Maka, seorang pembudidaya harus memahami karakter tumbuhan atau hewan. yang di budidaya kan. Konsep cultivation tampak pada penyatuan diri dengan alam dan pemahaman tumbuhan atau binatang. Pemikiran ekosistem menjadi langkah yang selalu dipikirkan keseimbangan hidupnya. Manfaat edukatif budidaya adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan, dan penyatuan dengan alam (echosystem) menjadikan anak dan tenaga kerja yang berpikir sistematis, namun manusiawi dan penuh kesabaran. Hasil budidaya tidak akan dapat dipetik dalam waktu singkat melainkan membutuhkan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 19

25 waktu dan harus diawasi dengan penuh kesabaran. Bahan dan perlengkapan teknologi budidaya sebenarnya dapat diangkat dari kehidupan sehari-hari yang variatif karena setiap daerah mempunyai potensi kearifan yang berbeda. Budidaya telah dilakukan oleh pendahulu bangsa ini dengan teknologi tradisi, telah menunjukkan konsep budidaya yang memperhitungkan musim, namun belum mempunyai standar ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang. Maka, pembelajaran prakaryabudidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut. d. Pengolahan Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada prinsipnya, kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur, atau memodifikasi bahan tersebut. Oleh karenanya, kerja pengolahan menggunakan desain sistem, yaitu mengubah masukan menjadi keluaran sesuai dengan rancangan yang dibuat. Sebagai contoh membuat makanan atau memasak makanan; kinerja ini membutuhkan desain secara tepat dan perasaan terutama indra perasa (lidah) dan indra pencium (bau-bauan) agar sedap. Kerja ini akan melatih rasa dan kesabaran maupun berpikiran praktis serta tepat. Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu, dan racikan yang akan membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Manfaat pendidikan teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik adalah pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan telah dilakukan oleh pendahulu bangsa kita dengan teknologi tradisi yang sederhana, telah menunjukkan konsep pengolahan yang aplikabel, namun belum mempunyai standar ketepatan dengan suasana/iklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang. Maka pembelajaran prakarya-budidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut. Lingkup Materi atau muatan Prakarya dan Kewirausahaan SMA/SMK ( Permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi) adalah sebagai berikut. Muatan Prakarya pada SMA/MA/SMALB/Paket C Tingkat Tingkat Kompetensi Kelas Kompetensi 5 X-XI - Menunjukkan rasa kagum terhadap karya prakarya dalam konteks anugerah Tuhan Yang Maha Esa - Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli lingkungan, kerjasama, jujur, percaya diri, dan mandiri dalam berkarya prakarya - Menganalisis desain produk, sumber daya, dan proses pembuatan karya - Mendesain produk dan proses pembuatan karya Ruang Lingkup Materi Apresiasi dan kreasi prakarya (Kerajinan) - Kerajinan tekstil dan limbah tekstil - Kerajinan dari bahan lunak dan bahan keras Apresiasi dan kreasi prakarya (Rekayasa) - Rekayasa alat komunikasi sederhana dan alat pengatur gerak sederhana - rekayasa pembangkit listrik sederhana dan inovatif menggunakan teknologi tepat Prakarya dan Kewirausahaan SMA 20

26 Tingkat Kompetensi Tingkat Kelas Kompetensi - Membuat dan mengolah karya - Menyajikan pengalaman wirausaha 6 XII - Menunjukkan rasa kagum terhadap karya prakarya dalam konteks anugerah Tuhan Yang Maha Esa - Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli lingkungan, kerjasama, jujur, percaya diri, dan mandiri dalam berkarya prakarya - Menganalisis dan mengevaluasi desain produk, sumber daya, dan proses pembuatan karya - Mendesain produk dan proses pembuatan karya - Mencipta, mengolah, dan mempraktekkan karya - Menyajikan dan mengevaluasi usaha Ruang Lingkup Materi guna Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya) - Budidaya tanaman hias dan tanaman pangan - Usaha budidaya pembenihan ikan konsumsi dan ikan hias Apresiasi dan kreasi prakarya (Pengolahan) - Pengawetan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pangan khas daerah dan nusantara, - Pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi produk non pangan pembersih dan kosmetik Apresiasi dan kreasi prakarya (kewirausahaan) - nilai dan peluang wirausaha, serta aspek-aspek perencanaan usaha. Apresiasi dan kreasi prakarya (Kerajinan) - Kerajinan fungsi hias dan pakai dari limbah Apresiasi dan kreasi prakarya (Rekayasa) - Rekayasa elektronika praktis dan dengan kendali elektronika Apresiasi dan kreasi prakarya (Budidaya) - Budidaya ternak unggas petelur dan pedaging Apresiasi dan kreasi prakarya (Pengolahan) - Pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah dan produk non pangan kesehatan C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Berikut ini adalah SKL, KI dan KD Prakarya dan Kewirausahaan yang terdapat pada Permendikbud Tahun Standar Kompetensi Lulusan ( SKL) Prakarya dan Kewirausahaan SMA 21

27 Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. KOMPETENSI LULUSAN SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. Pengetahuan Keterampilan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara 2. Kompetensi Inti ( KI ) Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Prakarya dan Kewirausahaan SMA 22

28 KOMPETENSI INTI KELAS X KOMPETENSI INTI KELAS XI KOMPETENSI INTI KELAS XII 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 2. Menghayati dan mengamalkanperilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 23

29 3. Kompetensi Dasar ( KD) Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut: 1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; 2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; 3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan 4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4. KD Prakarya dan Kewirausahaan diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI) 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Kompetensi Inti (KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial.kompetensi Inti (KI) 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti (KI) 4 berisi KD tentang Ilmu Pengetahuan Prakarya dan Kewirausahaan. Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA dan KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/ MADRASAH ALIYAH (MA) Kompetensi Dasar Prakarya dan Kewirausahaan KELAS: X KERAJINAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 24

30 KOMPETENSI INTI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KOMPETENSI DASAR 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi kerajinan tekstil 3.3 Memahami proses produksi kerajinan tekstil di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha kerajinan tekstil 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi kerajinan limbah tekstil 3.7 Menganalisis proses produksi kerajinan limbah tekstil di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha kerajinan limbah tekstil yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha Prakarya dan Kewirausahaan SMA 25

31 KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan tekstil berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya kerajinan tekstil yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha kerajinan tekstil 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat karya kerajinan limbah tekstil yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur. 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha kerajinan limbah tekstil REKAYASA KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk rekayasa dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 26

32 KOMPETENSI INTI cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KOMPETENSI DASAR menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC. 3.3 Memahami proses produksi rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber. 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC. 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik. 3.7 Memahami proses produksi karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber. 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC berdasarkan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 27

33 KOMPETENSI INTI sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR konsep dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DCberdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 4.3 Membuat karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman keberhasilan tokohtokoh wirausaha produk rekayasa sebagai alat komunikasi dengan sumber arus listrik DC 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkaryadengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha produk rekayasa alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik BUDIDAYA KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 28

34 KOMPETENSI INTI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KOMPETENSI DASAR 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk budidaya dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan melaksanakan budidaya di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan hasil budidaya tanaman hias berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi budidaya tanaman hias 3.3 Memahami proses produksi budidaya tanaman hias di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha budidaya tanaman hias 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan hasil budidaya tanaman pangan berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi budidaya tanaman pangan 3.7 Memahami proses produksi budidaya tanaman pangan di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha budidaya tanaman pangan yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha Prakarya dan Kewirausahaan SMA 29

35 KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 4.1 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya tanaman hias berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksiusaha budidaya tanaman hias berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Mempraktikan budidaya tanaman hias yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman keberhasilan tokohtokoh wirausaha budidaya tanaman hias 4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya tanaman pangan berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksibudidaya tanaman pangan berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Mempraktikan budidaya tanaman pangan sesuai teknik dan prosedur. 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha budidaya tanaman pangan PENGOLAHAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong Prakarya dan Kewirausahaan SMA 30

36 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya pengawetan bahan nabati dan hewani berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi pengawetan bahan nabati dan hewani 3.3 Memahami proses produksi pengawetan bahan nabati dan hewani di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih 3.7 Memahami proses produksi pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu 4.1 Mendesain produk dan pengemasan pengawetan bahan nabati dan hewani yang diawetkan berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 31

37 KOMPETENSI INTI menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi pengawetan bahan nabati dan hewani berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya pengolahan pengawetan bahan nabati dan hewani yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani. 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur. 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih KELAS: XI KERAJINAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 32

38 KOMPETENSI INTI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KOMPETENSI DASAR 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan karya kerajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi kerajinan dari bahan lunak 3.3 Memahami proses produksi kerajinan dari bahan lunak di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Menganalisis peluang usaha kerajinan dari bahan lunak berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan karya kerajinan dari bahan keras berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha kerajinan dari bahan keras 3.7 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan dari bahan keras di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha kerajinan dari bahan kerasberdasarkan pengamatan peluang usaha Prakarya dan Kewirausahaan SMA 33

39 KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan dari bahan lunak berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya kerajinan dari bahan lunak yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produk kerajinan dari bahan lunak yang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya dari bahan keras berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain proses produksi usaha kerajinan dari bahan keras berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Menciptakan usaha karya kerajinan dari bahan keras yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha kerajinan dari bahan keras REKAYASA KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk rekayasa dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha Prakarya dan Kewirausahaan SMA 34

40 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana 3.3 Memahami proses produksi rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Menganalisis peluang usaha rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar 3.7 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar berdasarkan pengamatan peluang usaha 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Prakarya dan Kewirausahaan SMA 35

41 KOMPETENSI INTI menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhanaberdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 4.3 Membuat karya rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai dengan teknik dan prosedur 4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produk rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana yang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar berdasarkan konsep berkarya dan peluang usahadengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi usaha rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 4.7 Membuat karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai dengan teknik dan prosedur. 4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar BUDIDAYA KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi Prakarya dan Kewirausahaan SMA 36

42 KOMPETENSI INTI royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KOMPETENSI DASAR tentang keberagaman produk budidaya dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan melaksanakan kegiatan budidaya di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan konsumsi berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi budidaya pembenihan ikan konsumsi 3.3 Menganalisis proses produksi budidaya pembenihan ikan konsumsi di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Menganalisis peluang usahabudidaya pembenihan ikan konsumsi berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan hias berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha budidaya pembenihan ikan hias 3.7 Menganalisis proses produksi usaha budidaya pembenihan ikan hias di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha budidaya pembenihan ikan hias berdasarkan pengamatan peluang usaha Prakarya dan Kewirausahaan SMA 37

43 KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 4.1 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan konsumsi berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksibudidaya pembenihan ikan konsumsiberdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Mempraktikkan budidaya pembenihan ikan konsumsi yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produkbudidaya pembenihan ikan konsumsi yang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar 4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan hias berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain proses produksiusaha budidaya pembenihan ikan hias berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Mempraktikanbudidaya pembenihan ikan hias yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha budidaya pembenihan ikan hias PENGOLAHAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 38

44 KOMPETENSI INTI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KOMPETENSI DASAR 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah 3.3 Menganalisis proses produksi pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Menganalisis peluang usahapengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik 3.7 Memahami proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber Prakarya dan Kewirausahaan SMA 39

45 KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dankreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan pengamatan peluang usaha 4.1 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksipengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetikberdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produkpengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetikyang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar 4.5 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik KELAS: XII KERAJINAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya Prakarya dan Kewirausahaan SMA 40

46 KOMPETENSI INTI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KOMPETENSI DASAR sebagai anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan karya kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah 3.3 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami pembuatan proposal usahakerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah 3.7 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis hasil usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah Prakarya dan Kewirausahaan SMA 41

47 KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR berdasarkan kriteria keberhasilan usaha 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Mencipta karya kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Membuat proposal dan mempraktekkan usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Mencipta karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 menyajikan hasil evaluasi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah berdasarkan kriteria keberhasilan usaha REKAYASA KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 42

48 KOMPETENSI INTI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KOMPETENSI DASAR 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk rekayasa dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan karya rekayasa elektronika praktis berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha rekayasa elektronika praktis 3.3 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa elektronika praktis di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami pembuatan proposal usaha rekayasa elektronika praktis 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha rekayasa elektronika dengan kendali otomatis 3.7 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa elektronika dengan kendali otomatis di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis hasil usaha rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan kriteria keberhasilan usaha Prakarya dan Kewirausahaan SMA 43

49 KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa elektronika praktis berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa elektronika praktis berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. 4.3 Membuat karya rekayasa elektronika praktis yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai dengan teknik dan prosedur 4.4 Membuat proposal dan mempraktikkan usaha rekayasa elektronika praktis 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkaryadengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan kriteria keberhasilan usaha BUDIDAYA KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk budidaya dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya Prakarya dan Kewirausahaan SMA 44

50 KOMPETENSI INTI dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan melaksanakan kegiatan budidaya di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan hasilbudidaya ternak unggas petelur berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha budidaya ternak unggas petelur 3.3 Menganalisis proses produksi usaha budidaya ternak unggas petelur di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami pembuatan proposal usaha budidaya ternak unggas petelur 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha budidaya ternak unggas pedaging 3.7 Menganalisis proses produksi usaha budidaya ternak unggas pedaging di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis hasil usaha budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan kriteria keberhasilan usaha 4.1 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya ternak unggas petelur berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksiusahabudidaya ternak unggas petelur berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Mempraktikkan usahabudidaya ternak unggas petelur yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Mengevaluasi proposal dan mempraktikkan usaha budidaya ternak unggas petelur Prakarya dan Kewirausahaan SMA 45

51 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksiusaha budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Mempraktikan usaha budidaya ternak unggas pedaging yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan kriteria keberhasilan usaha PENGOLAHAN KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya produk pengolahn di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Prakarya dan Kewirausahaan SMA 46

52 KOMPETENSI INTI kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi 3.3 Menganalisis proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami pembuatan proposal usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan 3.7 Memahami proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis hasil usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan kriteria keberhasilan usaha 4.1 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Mencipta pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Mengevaluasi proposal dan mempraktikkan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 47

53 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi 4.5 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan konsep berkarya dan peluang usahadengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain prosesproduksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Mencipta karya pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan kriteria keberhasilan usaha Prakarya dan Kewirausahaan SMA 48

54 Contoh Keterkaitan KD dari KI 3, KI 4 dengan KD dari KI 2 dan KI 1 Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan Topik :Hakikat dan Peran Ilmu Prakarya dan Kewirausahaan dalam kehidupan KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro aktifdan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial danalam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPTENSI DASAR 1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Implementasi 1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai berikut. - Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/ SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh wilayah NKRI. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 49

55 - Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua implementasi. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum. - Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun Seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum. 3. Pengembangan buku, dari tahun Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun seluruh buku sudah teredia di setiap sekolah.buku terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar. 4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah. 5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 50

56 HO-1.3 PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PADA KURIKULUM 2013 PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 A. Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductivereasoning). Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan yang spesifik.sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis. B. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu: a. mengamati; b. menanya; c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; dan e. mengkomunikasikan. Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya Langkah Pembelajaran Mengamati Menanya Kegiatan Belajar Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati Kompetensi Yang Dikembangkan Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu Prakarya dan Kewirausahaan SMA 51

57 Langkah Pembelajaran Mengumpulkan informasi/ eksperimen Mengasosiasikan/ mengolah informasi Mengkomunikasikan Kegiatan Belajar (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) - melakukan eksperimen - membaca sumber lain selain buku teks - mengamati objek/ kejadian/ - aktivitas - wawancara dengan narasumber - mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. - Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya Kompetensi Yang Dikembangkan untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. 1. Mengamati Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah: melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik Prakarya dan Kewirausahaan SMA 52

58 menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut ini. a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti (1) tape recorder, untuk merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai dengan keperluan. Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang, berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotalberupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. 2. Menanya Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat Istilah pertanyaan tidak selalu dalam bentuk kalimat tanya, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimay efektif! a. Fungsi bertanya 1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran. 2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri. 3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya. 4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 53

59 5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. 6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan. 7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup berkelompok. 8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. 9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain. b. Kriteria pertanyaan yang baik 1) Singkat dan Jelas 2) Menginspirasi Jawaban 3) Memiliki Fokus 4) Bersifat Probing atau Divergen 5) Bersifat Validatif atau Penguatan 6) Memberi Kesempatan Peserta Didik untuk Berpikir Ulang 7) Merangsang Peningkatan Tuntutan Kemampuan Kognitif 8) Merangsang Proses Interaksi c. Tingkatan Pertanyaan Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi disajikan berikut ini. Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan Kognitif yang lebih rendah Pengetahuan (knowledge) Pemahaman (comprehension) Penerapan (application Apa... Siapa... Kapan... Di mana... Sebutkan... Jodohkan atau pasangkan... Persamaan kata... Golongkan... Berilah nama... Dll. Terangkahlah... Bedakanlah... Terjemahkanlah... Simpulkan... Bandingkan... Ubahlah... Berikanlah interpretasi... Gunakanlah... Tunjukkanlah... Buatlah... Demonstrasikanlah... Carilah hubungan... Prakarya dan Kewirausahaan SMA 54

60 Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan Tulislah contoh... Siapkanlah... Klasifikasikanlah... Kognitif yang lebih tinggi Analisis (analysis) Sintesis (synthesis) Evaluasi (evaluation) Analisislah... Kemukakan bukti-bukti Mengapa Identifikasikan Tunjukkanlah sebabnya Berilah alasan-alasan Ramalkanlah Bentuk Ciptakanlah Susunlah Rancanglah... Tulislah Bagaimana kita dapat memecahkan Apa yang terjadi seaindainya Bagaimana kita dapat memperbaiki Kembangkan Berilah pendapat Alternatif mana yang lebih baik Setujukah anda Kritiklah Berilah alasan Nilailah Bandingkan Bedakanlah 3. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba) Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain: a. melakukan eksperimen; b. membaca sumber lain selain buku teks; c. mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan d. wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi/ eksperimen adalah Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya sehari-hari. Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah Prakarya dan Kewirausahaan SMA 55

61 yanga akan yang akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal. 4. Mengasosiasi/ Mengolah informasi Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi / mengolah informasi adalah sebagai berikut. a. mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi/ mengolah inofrmasi adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan. Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar. Istilah menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru.penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran.karena itu, istilah aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini. 1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum. 2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi. 3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi). 4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati 5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki 6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman. 7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik. 8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan pembelajaran perbaikan. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 56

62 5. Mengomunikasikan Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Dalam kegiatan mengkomunikasikan dapat dilakukan pembelajaran kolaboratif.pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih dari sekadar teknik pembelajaran di kelaskelas sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama. Contoh Pembelajaran Kolaboratif Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini. Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori. Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan katagori yang sama. Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada rekanhya. Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting. Pemanfaatan Internet Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif.karena memang, internet merupakan salah satu jejaring pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan mudah.saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah dunia. Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan pengetahuan terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik yang memiliki akses hampir ke seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang mampu memanfaatkan informasi diterima secepat mungkin. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 57

63 Daftar Pustaka Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the Science Curriculum Improvement Study to Identify Experimental Variables and to Recognize Change.Science Education, 57, Depdikbud Permendikbud 81A. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the Test of Basic Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the National Association for Research in Science Teaching, French Lick, IN. Quinn, M., & George, K. D. (1975).Teaching Hypothesis Formation.Science Education, 59, Science Education, 62, Thiel, R., & George, D. K. (1976).Some Factors Affecting the use of the Science Process Skill of Prediction by Elementary School Children. Journal of Research in Science Teaching, 13, Tomera, A. (1974). Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes of Observation and Comparison in Junior High School Students.Science Education, 58, Prakarya dan Kewirausahaan SMA 58

64 PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR A. Definisi dan Makna Asesmen Autentik Penilaian autentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran. Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.istilah asesmen merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi.istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan penilaian autentik sering dipertukarkan.akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik, tidak lazim digunakan. B. Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013 Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai. Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek. Asesmen autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Asesmen autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran. Asesmen autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan. Asesmen autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan. C. Asesmen Autentik dan Belajar Autentik Asesmen Autentik meniscayakan proses belajar yang Autentik pula. Menurut Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya.asesmen semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh asesmen autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 59

65 Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru. Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi guru autentik. Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini. 1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran. 2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan. 3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik. 4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah. D. Prinsip dan Pendekatan Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar danmenengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai. 2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan. 3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya. 4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak. 5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya. 6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 60

66 E. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian 1. Ruang Lingkup Penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. 2. Teknik dan Instrumen Penilaian Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. a. Penilaian kompetensi sikap Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik. 1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. 2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. 3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. 4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. 1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. 2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. 3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. c. Penilaian Kompetensi Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. 1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. 2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. 3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif Prakarya dan Kewirausahaan SMA 61

67 untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: 1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; 2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan 3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. F. Mekanisme dan Prosedur Penilaian 1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri. 2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional. a. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan. b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian. c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran. d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan. e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan. f. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisikisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN. g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5). h. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundangundangan i. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 4. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: a. menyusun kisi-kisi ujian; b. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen; c. melaksanakan ujian; d. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan e. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian. 5. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS). 6. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 62

68 Daftar Pustaka Ibrahim, Muslimin Asesmen Berkelanjutan: Konsep Dasar, Tahapan Pengembangan dan Contoh. Surabaya: UNESA University Press Anggota IKAPI Coutinho, M., &Malouf, D. (1993).Performance Assessment and Children with Disabilities: Issues and Possibilities. Teaching Exceptional Children, 25(4), Cumming, J. J., & Maxwell, G. S. (1999).Contextualizing Authentic Assessment. Assessment in Education, 6(2), Dantes, Nyoman Hakikat Asesmen Otentik Sebagai Penilaian Proses dan Produk Dalam Pembelajaran yang Berbasis Kompetensi (Makalah Disampaikan pada In House Training (IHT) SMA N 1 Kuta Utara).Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Gatlin, L.,& Jacob, S. (2002). Standards-Based Digital Portfolios: A Component of Authentic Assessment for Preservice Teachers. Action in Teacher Education, 23(4), Grisham-Brown, J., Hallam, R., & Brookshire, R. (2006).Using Authentic Assessment to Evidence Children's Progress Toward Early Learning Standards. Early Childhood Education Journal, 34(1), Salvia, J., & Ysseldyke, J. E. (2004).Assessment in Special and Inclusive Education (9th ed.). New York: Houghton Mifflin. Wiggins, G. (1993). Assessment: Authenticity, Context and Validity. Phi Delta Kappan, 75(3), Prakarya dan Kewirausahaan SMA 63

69 MATERI PELATIHAN 2 ANALISIS BUKU ANALISIS BUKU SISWA Dan BUKU GURU Prakarya dan Kewirausahaan SMA 64

70 MATERI PELATIHAN : 2. ANALISIS BUKU Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iimplementasikurikulum Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku Guru). Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa. Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat: Judul bab, informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik. Pada materi pelatihan ini Anda melakukan telaah dan analisis buku guru dan buku siswa terhadap kesesuaian dengan KI, dan KD, kecukupan dan kedalaman materi, serta kesesuaian pendekatan pembelajaran dan penilaian. Kompetensi yang dicapai 1. Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran, strategi pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru 2. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD. 3. Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan standar penilaian 4. Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan kedalaman materi. 5. Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Indikator 1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang terdapat dalam buku siswa 2. Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang terdapat dalam buku guru 3. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD. 4. Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL, KI, dan KD 5. Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar proses dan standar penilaian 6. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar proses dan standar penilaian 7. Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku siswa 8. Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa 9. Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa berdasarkan hasil analisis. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 65

71 Langkah Kegiatan Dalam kelompok mengkaji isi materi struktur, dan pola pikir keilmuan dalam buku guru dan buku siswa Menganalisis isi buku guru (LK-2.1) dan buku siswa (LK-2.2) Mendiskusikan hasil analisis buku guru dan buku siswa dalam kesesuaiannya dengan pendekatan saintifik dan standar proses Presentasi hasil analisis buku gurudan buku siswa Mendiskusikan hasil analisis untuk membuat rekomendasi tentang penggunaan buku guru dan buku siswa Mendiskusikan hasil analisis buku guru dan buku siswa dalam kesesuaiannya dengan standar penilaian Analisis buku siswa menggunakan LK Analisis buku guru dan menggunakan LK Analisis buku guru Prakarya dan Kewirausahaan SMA 66

72 LEMBAR KEGIATAN Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku sesuai dengan petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan Buku Siswa BUKU GURU dan BUKU SISWA Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iimplementasikurikulum Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru. A. Buku Guru Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada setiap bab sesuai dengan buku siswa. Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentang cakupan dan lingkup materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi pendekatan, model dan metode, penjelasan tentang media dan sumber belajar serta prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran. Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi pada buku siswa. Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada bab tersebut. Pada umumnya bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada bab ini, cakupan materi untuk tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu dan rincian materi setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat uraian pembelajaran untuk setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran, alternatif kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran. Bagian penilaian berisi informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh guru, penilaian diri, penilaian antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa. Pada buku guru juga ada informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan Orangtua/Wali. B. Buku Siswa Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat hal-hal berikut, yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik. Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca dan mengkaji bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan yang tersedia, mendiskusikan hasil kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi dengan informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi lainnya merupakan bagian untuk memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal untuk menguji pemahaman konsep secara individual. Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan jika guru merasa perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, guru dapat menyesuaikan sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media belajar yang tersedia di sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih guru. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 67

73 LK 2.1 ANALISIS BUKU SISWA PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU SISWA Kompetensi: 1. Memahami isi buku siswa sebagai panduan pelaksanaan pembelajaran 2. Memahami strategi menggunakan buku siswa dalam kegiatan pembelajaran. 3. Merencanakan tindak lanjutberasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran. Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku siswa peserta dapat - Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran - Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar - Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis Panduan kegiatan: 1. Kerjakanlah secara berkelompok! 2. Pelajari format Analisis Buku Siswa 3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran! 4. Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi lainnya seperti kegiatan siswa dan evaluasi 5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia pada format dengan cara: - mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek yang dianalisis - memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik - menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut - Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis, - Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku siswa untuk proses pembelajaran. - Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 68

74 FORMAT ANALISIS BUKU SISWA Judul Buku :... Kelas :... Jenjang :... Topik :... Komponen Buku A. Sistematika Deskripsi pada buku Kualifikasi Kurang Cukup Baik Alasan Tindak lanjut Judul sesuai dengan KD yang harus dicapai Urutan sub topik /materi sesuai dengan KD dan sistematika keilmuan Komponen penilaian sesuai tuntutan penilaian autentik B. Uraian Materi Pendahuluan bab memotivasi siswa untuk belajar Cakupan materi setiap sub topik/sub bab memenuhi kebutuhan pencapaian KD Kegiatan pada buku memfasilitasi pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Penilaian Pengetahuan Penilaian Sikap Prakarya dan Kewirausahaan SMA 69

75 Penilaian Keterampilan Tugas Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa R- 2.1 RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu Langkah-langkah penilaian hasil analisis 1. Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta yang akan dinilai 2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa dilaksanakan Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis 3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku siswa Prakarya dan Kewirausahaan SMA 70

76 LK- 2.2 ANALISIS BUKU GURU PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU Kompetensi: 1. Memahami isi buku guru sebagai panduan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran 2. Merencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis buku untuk persiapan pembelajaran. Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat - Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan pembelajaran - Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan hasil belajar - Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis Panduan kegiatan: 1. Kerjakanlah secara berkelompok! 2. Pelajari format Analisis Buku Guru 3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran! 4. Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan informasi lainnya 5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada kolom yang tersedia pada format dengan cara: - mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan guru - memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau baik - menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut 6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis, Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembelajaran. 7. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana keterkaitan antara buku guru dan buku siswa yang Anda analisis. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 71

77 FORMAT ANALISIS BUKU GURU Judul Buku :... Kelas :... Jenjang :... Topik :... Isi buku yang relevan Kegiatan Guru dengan kegiatan guru A. Perencanaan Pembelajaran Menentukan KI dan KD yang berkaitan Kualifikasi Kurang Cukup Baik Alasan Tindak lanjut Menentukan alokasi waktu Merumuskan indikator Merumuskan tujuan pembelajaran Menentukan cakupan materi pembelajaran Menentukan pendekatan Menentukan model Menentukan strategi Menentukan metode Menentukan media, sumber dan alat Mendeskripsikan langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan, model, dan metode B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Menilai Pengetahuan - Contoh instrumen - Pembahasan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 72

78 Menilai Sikap - Contoh instrumen - Rubrik Menilai Keterampilan - Contoh instrumen - Rubrik Portofolio Penilaian Diri Penilaian Antar Teman Informasi Pengayaan Belajar Informasikan hubungan guru dan Orang tua Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru Prakarya dan Kewirausahaan SMA 73

79 R RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu Langkah-langkah penilaian hasil analisis 1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta yang akan dinilai 2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa dilaksanakan Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis 3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru Prakarya dan Kewirausahaan SMA 74

80 MATERI PELATIHAN 3 PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN 3.2 PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN 3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR Prakarya dan Kewirausahaan SMA 75

81 MATERI PELATIHAN : 3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi pada karakteristik kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakan Discovery Learning dan Project Based Learning. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. Perubahan pada penilaian mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio), cara menilai proses dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan. Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model pembelajaran dan perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih menyusun contoh proses pembelajaran, mengembangakan instrumen penilaian menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan mengolah nilai untuk rapor Kompetensi yang Dicapai 1. Memahami penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran 2. Memahami model Pembelajaran (Project Based Learning, Problem Based Learning, dan Discovery Learning) dan penilaiannya. 3. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan 4. Melaporkan hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar. Indikator 1. Merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Prakarya. 2. Membuat contoh penerapan model model pembelajaran pada pembelajaran Prakarya 3. Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian 4. Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran Prakarya 5. Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar. Langkah Kegiatan 1. Perancangan Pembelajaran Kerja Kelompok menelaah HO contoh penerapan model pembelajaran Kerja kelompok menyusun contoh model pembelajaran Presentasi hasil kerja kelompok dan dikomentari oleh kelompok lain Penyimpulan hasil diskusi kelompok dan rangkuman hasil Prakarya dan Kewirausahaan SMA 76

82 2. Perancangan Penilaian Diskusi kelompok perancangan penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan Kerja Kelompokmenyu sun contoh instrumen penilaian yg baik Presentasi hasil kerja kelompok dan dikomentari oleh kelompok lain Penyimpulan hasil diskusi kelompok dan rangkuman hasil 3. Pelaporan Hasil Penilaian Diskusi kelompok pengolahan hasil penilaian Kerja Kelompok menyusun contoh laporan hasil penilaian Presentasi hasil kerja kelompok dan dikomentari oleh kelompok lain Penyimpulan hasil diskusi kelompok dan rangkuman hasil Prakarya dan Kewirausahaan SMA 77

83 LK- 3.1a LEMBAR KERJA PERANCANGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINTIFIK DALAM PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Saintifik Tujuan Kegiatan: Melalui diskusi kelompok peserta diharapkan mampu merancang contoh penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran Prakarya. Langkah Kegiatan: 1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran prakarya 2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia 3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda 4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain Kompetensi Dasar : Topik /Tema : Sub Topik/Tema : Tujuan Pembelajaran : Alokasi Waktu : Tahapan Pembelajaran Mengamati Kegiatan Menanya Mengumpulkan informasi Mengasosiasikan Mengkomunikasikan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 78

84 LEMBAR KERJA LK - 3.1b PERANCANGAN PENERAPAN MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Tujuan Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang model Project Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Langkah Kegiatan : 1. Kerjakan secara berpasangan, cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran 2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu model 3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model yang Anda pilih 4. Presentasikan hasil rancangan Anda 5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 79

85 Model Discovery Learning FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN Kompetensi Dasar : Topik :.. Sub Topik : Tujuan : Alokasi Waktu : 1x TM TAHAPPEMBELAJARAN 1. Stimulation (simullasi/pemberian rangsangan) 2. Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah) 3. Data collection (pengumpulandata) 4. Data processing (pengolahan Data) 5. Verification (pembuktian) KEGIATAN PEMBELAJARAN 6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Model Pembelajaran Problem Based Learning Kompetensi Dasar : Topik : Sub Topik : Tujuan : Alokasi Waktu : 1x TM FASE-FASE Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah KEGIATAN PEMBELAJARAN... Prakarya dan Kewirausahaan SMA 80

86 R-3.1a-b PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN Rubrik perancangan penerapan saintifik dan perancangan model pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik Prakarya dan Kewirausahaan. Langkah-langkah penilaian hasil analisis 4. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK- 3.1b 5. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan Penilaian LK- 3.1 PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 2. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikansesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 3. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar Baik (B) 80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup (C) 70 < C 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang (K) 70 Ketiga aspek kurang sesuai Penilaian LK- 3.2 PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 2. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran sesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 3. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan sintak atau tahapan pembelajaran) Baik (B) 80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup (C) 70 < C 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang (K) 70 Ketiga aspek kurang sesuai Prakarya dan Kewirausahaan SMA 81

87 Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Saintifik Kegiatan Pendahuluan: 1. Mengucapkan salam 2. Guru mengingatkan kembali tentang konsep-konsep yang telah dipelajari oleh peserta didik yang berhubungan dengan materi baru yang akan dibelajarkan. Sebagai contoh dalam mapel Prakarya, guru menanyakan konsep tentang kerajinan dari bahan alam dan buatan yang pernah dipelajari pada level sebelumnya sebelum pembelajaran materi kerajinan dari bahan limbah organik anorganik yang akan dilakukan pada kelas VIII. Hal ini dilakukan untuk menjaring pemahaman peserta didik pada pengetahuan yang dikuasai sebelumnya. Guru mengingatkan kembali pengetahuan yang sudah diketahui peserta didik pada kelas VII, agar peserta didik dapat membedakan pengetahuan sebelumnya dengan saat ini yang akan dipelajari. 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan Inti 1. Mengamati: Dalam mapel Prakarya, guru meminta peserta didik untuk mengamati satu atau beberapa karya baik secara langsung atau dalam gambar. Sebagai contoh dalam mapel Prakarya guru meminta peserta didik untuk mengamati bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik dan bahan limbah anorganik. Guru menghadirkan contoh benda atau dalam bentuk gambar ke dalam kelas. Tampilan yang diberikan dapat juga dalam bentuk video. Peserta didik diminta untuk mengamati, apa perbedaan limbah dengan bahan alam, limbah orgnaik dan limbah anorganik yang dapat dijadikan bahan dasar kerajinan. 2. Menanya: Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang suatu fakta yang dapat diamati dari bahan-bahan sebagai dasar pembuatan kerajinan tersebut. Sebagai contoh peserta didik mempertanyakan Apa perbedaan bahan limbah organik dengan bahan limbah anorganik?. Apa penyebab bahan limbah anorganik sulit terurai dalam tanah sehingga perlu diolah secara khusus, salah satunya sebagai karya kerajinan?. 3. Mengumpulkan informasi: Dapat berupa kegiatan : Mengumpulkan data dan menganalisis data. Peserta didik mengumpulkan data atau guru memberikan data tentang komponen-komponen yang terdapat dalam bahan limbah organik dan anorganik. Peserta didik memperoleh data klasifikasi bahan limbah organik dan anorganik. Peserta didik mengajukan pendapat bahwa bahan limbah organik berasal dari hasil buangan dalam kehidupan makhluk hidup, sedangkan bahan limbah anorganik berasal dari produksi manusia yang menggunakan bahan alam yang dicampur dengan bahan kimia dan tidak dapat terurai dalam tanah. Dan sebagainya. Peserta didik menganalis data yang diberikan oleh guru. Peserta didik diajak untuk membaca buku siswa pada bagian awal bab I. Peserta didik memperoleh informasi seputar pengertian limbah organik dan anorganik, jenis bahan limbah organik dan anorganik, bahan yang dapat didaur ulang menjadi bahan dasar kerajinan, sifat-sifat bahan limbah organik dan anorgnaik, dan sebagainya. Konsep-konsep ini dihubungkan dengan informasi atau data awal, pertanyaan dan hipotesis, serta data yang terkumpul. Juga dapat dilengkapi dengan kamus atau referensi lainnya sebagai penguat informasi. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 82

88 Mengasosiasi: Peserta didik menarik kesimpulan berdasar hasil analisis yang mereka lakukan. Sebagai contoh peserta didik menyimpulkan bahwa limbah organik dan anorganik dapat digunakan sebagai bahan dasar kerajinan karena memiliki sifat yang unik, kuat, tahan lama, dan berdaya jual. Berdasarkan hasil kesimpulan tersebut peserta didik mencoba berbagai bahan limbah organik dan anorganik untuk dijadikan karya kerajinan. Peserta didik melakukan usaha coba-coba bahan limbah yang cocok digunakan sesuai ide/gagasan yang diinginkan. Peserta didik mengidentifikasi bahan limbah dan kesesuaiannya dengan karya kerajinan. 5. Mengomunikasikan Pada langkah ini, peserta didik dapat menyampaikan hasil kerjanya secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui presentasi kelompok, diskusi, dan tanya jawab. Kegiatan Penutup: 1. Guru meminta peserta didik untuk mengungkapkan konsep, prinsip atau teori yang telah dikonstruk oleh peserta didik. Peserta didik diminta untuk menjelaskan contoh keterkaitan antar limbah organik dan anorganik dengan kehidupan kita, misal lingkungan hidup. 2. Guru dapat meminta peserta didik untuk meningkatkan pemahamannya tentang konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari dari buku-buku pelajaran yang relevan atau sumber informasi lainnya. 3. Guru dapat memberikan beberapa situs di internet yang berkaitan dengan konsep, prinsip atau teori yang telah dipelajari oleh peserta didik, kemudian guru meminta peserta didik untuk mengakses situs-situs tersebut. Guru dapat menyebutkan beberapa akses situs-situs sebagai alamat dalam internet yang dapat dicari oleh peserta didik, sebagai pemancing rasa ingin tahu peserta didik. Contoh Pendekatan Saintifik (Scientific) Kompetensi Dasar : 1.2. Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi kerajinan tekstil 4.2. Mendesain proses produksi karya kerajinan tekstil berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Topik /Tema : Proses produksi kerajinan tekstil Sub Topik/Tema : Proses produksi batik tulis Tujuan Pembelajaran Alokasi Waktu : 2x TM : Mampu mengidentifikasikan proses produksi batik (tulis) dari industri batik setempat Prakarya dan Kewirausahaan SMA 83

89 Tahapan Pembelajaran Mengamati Menanya Kegiatan Mengamati gambar/foto/ tayangan video tentang alur proses produksi batik tulis dari suatu industri batik yang ada di sekitar, yang diamati: proses, jenis alat dan bahan, fungsi, jumlah tenaga kerja yang mengerjakan dalam setiap tahapan proses. Menanya berbagai hal yang terkait dengan alur proses produksi batik tulis: sumber daya, alat, bahan, tahap proses Mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi tentang proses produksi batik tulis dari berbagai sumber (alur proses produksi batik tulis: sumber daya, alat, bahan, tahap proses) Mengasosiasikan Mengelompokkan informasi, membuat sintesa, menyimpulkan alur proses dan sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi batik tulis. Mengkomunikasikan Mendiskusikan, memaparkan/mempresentasikan hasil kesimpulan tentang alur proses dan sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi batik tulis. secara tertulis: laporan tertulis secara lisan: diskusi, presentasi/ pemaparan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 84

90 HO- 3.1b I. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan model-model pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan 1. Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model Berbasis Proyek (Project Based Learning) Satuan Pendidikan : SMAN.. Mata Pelajaran : Prakraya dan Kewirausahaan (Budidaya) Kelas XI Kelas/Semester : XI / 1 Materi Pokok : Budidaya Ikan Konsumsi Jumlah Pertemuan : 2 pertemuan (4 X 45 ) A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk budidaya dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan melaksanakan budidaya di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha Prakarya dan Kewirausahaan SMA 85

91 KOMPETENSI INTI 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KOMPETENSI DASAR 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan hasil budidaya ikan konsumsi berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi budidaya ikan konsumsi 3.3 Memahami proses produksi budidaya ikan konsumsi di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha budidaya ikan konsumsi 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan hasil budidaya ikan konsumsi berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi budidaya ikan konsumsi 3.7 Memahami proses produksi budidaya ikan konsumsi di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha budidaya ikan konsumsi yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha B. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Pendahuluan (10 menit) a. Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya b. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. c. Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, langkah pembelajaran, dan teknik serta bentuk penilaian yang akan dilaksanakan. 2. Kegiatan Inti (70 menit) Guru membentuk kelompok (5-6 siswa dalam satu kelompok) a. Mengamati fenomena- Tahap 1 Model Proyek 1) Peserta didik membaca pedoman penugasan. Ikan konsumsi 2) Peserta didik mengidentifikasi topik Ikan konsumsi b. Menentukan pertanyaan mendasar- Tahap 2 Model Proyek 1) Peserta didik merumuskanlah pertanyaan yang esensial berkaitan dengan topik tersebut. 2) Peserta mendiskusikan jenis jenis ikan konsumsi 3) Peserta didik berdiskusi tentang pengemasan ikan konsumsi c. Menyusun jadwal perencanaan proyek- Tahap 3 Model Proyek 1) Peserta didik mencoba merumuskan pertanyaan tentang ikan konsumsi dan pengemasannya Prakarya dan Kewirausahaan SMA 86

92 2) Peserta didik mencoba menentukan karakteristik wirausaha ikan konsumsi. 3) Peserta didik menyusun rencana untuk membuat kliping tentang usaha ikan konsumsi d. Mengumpulkan data/ mengeksplorasi (Membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek tahap Model Proyek) 1) Peserta didik membuat jadwal untuk mengumpulkan kliping tentang wirausaha ikan konsumsi 2) Peserta didik merencanakan kegiatan membuat kliping wirausaha ikan konsumsi 3) Peserta didik menentukan jenis ikan konsumsi untuk ditempel di madding kelas. e. Evaluasi pengalaman- Tahap 5 Model Proyek) 1) Peserta didik menceritakan inti sari wirausaha ikan konsumsi yang dikumpulkannya 2) Peserta didik mengemukakan berbagai kendala yang dialami ketika mencari dan menilai cerpen yang layak untuk dijadikan kliping. f. Menguji hasil- Tahap 6 Model Proyek dan Monitoring Tahap 7 Model Proyek 1) Peserta didik memamerkan kliping tersebut kelompok di kelas 2) Peserta didik saling berkunjung ke kelompok lain 3) Peserta didik menilai kliping karya kelompok lain 4) Peserta didik menceritakan proses membuat kliping dan tanggal serta tempat merencanakan, menempel, serta membuat mading dalam kelompok. 5) Peserta didik memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara santun. 6) Penguatan dari pendidik 3. Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Peserta didik membuat rangkuman. 2. Peserta didik dengan panduan pendidik melakukan refleksi, misalnya mereviu bagian mana yang perlu dijelaskan lebih lanjut. 3. Peserta didik mencatat informasi tentang tugas untuk pertemuan kedua, yaitu tiap kelompok mencari kelemahan dan kelebihan wiraus/aha ikan konsumsi 4. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa untuk mengakhiri pembelajaran. Pertemuan kedua 1. Pendahuluan (10 menit) a. Salah seorang peserta didik memimpin berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing- masing. b. Peserta didik mendapatkan motivasi. c. Pendidik menyampaikan apersepsi dan kerangka acuan tentang rencana pembelajaran yang akn dilakukan. d. Peserta didik menyepakati kegiatan yang akan dilakukan. 2.Kegiatan Inti (70 menit) Guru membentuk kelompok (5-6 siswa dalam satu kelompok) a. Mengamati fenomena- Tahap 1 Model Proyek 1) Peserta didik mengamati jenis jenis kemasan ikan konsumsi 2) Peserta didik mengidentifikasi jenis jenis kemasan ikan konsumsi b. Menentukan pertanyaan mendasar- Tahap 2 Model Proyek 1) Peserta didik merumuskan pertanyaan yang penting untuk mengkritisi jenis jenis kemasan yang ada di daerahnya 2) Peserta mendiskusikan unsur kelemahan dan kelebihan kemasan ikan konsumsi didaerahnya 3) Peserta didik berdiskusi tentang kemasan ikan konsumsi. c.menyusun jadwal perencanaan proyek- Tahap 3 Model Proyek 1) Peserta didik mencari jenis jenis kemasan ikan konsumsi 2) Peserta didik menentukan jenis kemasan yang sesuai Prakarya dan Kewirausahaan SMA 87

93 3) Peserta didik menentukan jenis kemasan bersama kelompok 4) Peserta didik mencoba saling menukarkan hasil diskusi dengan kelompok lain untuk dikomentari. d. Mengumpulkan data/ mengeksplorasi (Membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek Tahap 4 Model Proyek) 1) Peserta didik membuat jadwal untuk mengumpulkan referensi 2) Peserta didik merencanakan kegiatan membuat kemasan secara kelompok 3) Peserta didik menentukan jadwal membuat kemasan ikan konsumsi sederhana 4) Peserta didik menentukan jenis kemasan yang akan digunakan 5) Peserta didik membentuk tim kerja perkelompok e. Evaluasi pengalaman- Tahap 5 Model Proyek 1) Peserta didik menentukan jenis kemasan yang akan dipraktekan 2) Peserta didik menentukan alat dan bahan yang digunakan 3) Peserta didik menentukan kelebihan dan kelemahan kemasan yang digunakan 4) Peserta didik menganalisis seberapa banyak ika n yang mati dan ikan yang hidup dalam kemasan tersebut f. Menguji hasil- Tahap 6 Model Proyek dan Monitoring Tahap 7 Model Proyek 1) Peserta didik memamerkan hasil proyeknya secara berkelompok 2) Peserta didik saling berkunjung ke kelompok lain. 3) Peserta didik menilai hasil karya kelompok lain. 4) Peserta didik memberi tanggapan baik berupa pertanyaan, sanggahan atau dukungan secara santun. 5) Peserta didik diajak memberikan komentar terhadap cerpen lain sebagai sebuah pembelajaran. 6) Pendidik mengulas kelebihan dan kekurangan cerpen yang ditulis peserta didik. 7) Pendidik menjelaskan proses mengemas yang tepat dan mengemukakan berbagai kendala. 4. Penutup (10 menit) a. Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran. b. Guru dan peserta didik melalukan refleksi terkait dengan pembelajaran yang baru berlangsung. c. Guru memberikan kuis sederhana untuk mengukur ketercapaian pembelajaran hari ini. d. Guru memberikan tugas untuk pengayaan atau remidi kepada peserta didik. C. Penilaian Teknik Pengamatan Sikap Tes Tertulis Tes Unjuk Kerja Teknik dan Bentuk Instrumen Bentuk Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik Tes Uraian dan Pilihan Tes Uji Petik Kerja dan Rubrik 1. Instrumen Penilaian Sikap No Nama Siswa Religius Tanggung Jujur Santun jawab Prakarya dan Kewirausahaan SMA 88

94 Pedoman Penskoran Rubrik penilaian sikap Rubrik Skor sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 1 menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten Intrumen Pengetahuan a. Tes Tertulis Sebutkan dan jelaskan metode lain yang digunakan untuk proses pengemasan dan pendistribusian benih ikan! b. Instrumen 1) Teknik : Penilaian Proyek 2) Bentuk : Skala penilaian 3) Instrumen Mata Pelajaran : Nama Proyek : Alokasi Waktu : Guru Pembimbing : Nama : NIS : Kelas : No. ASPEK SKOR (1-4) 1 Ketepatan 2 Sumber dan Referensi 3 Kreasi dan Inovasi LEMBAR KERJA 1 TOTAL SKOR 1. Beli benih ikan, kemudian praktekkan cara pengemasan sesuai dengan kreativitas anda! 2. Catatlah berapa lama ikan tersebut dapat bertahan hidup? Kemudian jumlah ikan yang hidup dan mati! 3. Diskusikan bersama kelompok, kemudian presentasikan dan simpulkan! Prakarya dan Kewirausahaan SMA 89

95 JADWAL PENGAMATAN MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Objek Pengamatan : Pengemasan benih ikan konsumsi Nama : Kelas : No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3 Hari ke 4 1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Pelaporan LEMBAR KERJA 2 HASIL PENGAMATAN MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Objek Pengamatan : Pengamatan jumlah ikan konsumsi yang masih hidup setelah pengemasan Nama : Kelas : Waktu Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 4 Catatan Hasil Pengamatan LEMBAR KERJA 3 LAPORAN PENGAMATAN MATA PELAJARAN : PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Objek Pengamatan : Pengamatan jumlah ikan konsumsi yang masih hidup setelah pengemasan Nama : Kelas : Judul (Pengemasan Ikan Konsumsi) Hasil Pengamatan Lama Penyimpanan (jam ke-) Hidup Jumlah Ikan (ekor) Mati Prakarya dan Kewirausahaan SMA 90

96 Pembahasan (Latar belakang pengemasan ikan) (Analisis Hasil Pengamatan) (Kesimpulan dan saran) 2. Penerapan Problem Based Learning pada pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI (Pengolahan) Kelas /Semester : XI / 1 Materi Pokok : pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas Jumlah Pertemuan : 2 pertemuan (4 X 45 ) A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 91

97 KOMPETENSI INTI 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KOMPETENSI DASAR 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah 3.3 Menganalisis proses produksi pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Menganalisis peluang usahapengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat 3.5 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah 3.7 Memahami proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan pengamatan peluang usaha Prakarya dan Kewirausahaan SMA 92

98 KOMPETENSI INTI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dankreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 4.1 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksipengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerahberdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produkpengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerahyang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar 4.5 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah A. Langkah-langkah Pembelajaran Tahapan Pokok Kegiatan Pembelajaran Orientasi siswa pada masalah Siswa menyimak masalah yang disampaikan guru (Pendahuluan ) tentang prosedur komplek tentang pembuatan makanan khas daerah Guru mengemukakan berbagai permasalahan dalam pengolahan makanan khas daerah Siswa diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap masalah tersebut Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilaksanakan Mengorganisasi siswa dalam Siswa membentuk kelompok belajar setiap kelompok 5 Prakarya dan Kewirausahaan SMA 93

99 Tahapan Pokok belajar (Pendahuluan) Membimbing penyelidikan siswa secara mandiri maupun kelompok (Kegiatan Inti) Mengembangkan dan menyajikan hasik karya (Kegiatan Inti) Menganalisi dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (Penutup) Kegiatan Pembelajaran orang sesuai arahan guru untuk membahas tentang LKS yang diberikan Siswa menerima LKS tentang pembuatan makanan khas daerah stempat Siswa membaca dan mencermati LKS Siswa melakukan identifikasi prosedur pengolahan makanan khas daerah setempat menggunaka LKS dalam kelompok Guru memfasilitasi dan membimbing kelompok dalam berdiskusi untuk memecahkan masalah siswa menjawab pertanyaan pada LKS dan menyajikan dalam laporan tertulis Siswa menyajikan laporan pembahasan hasil temuan, penarikan kesimpulan dari mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan pengolahan makanan khas daerah Siswa dibimbing guru melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan siswa Kelompok siswa yang menghasilkan pemecahan masalah yang lengkap diberi penghargaan. Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari siswa Lembar Kerja Siswa 1. Amati kegiatan pengolahan makanan khas didaerahmu 2. Catat macam-macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati/hewani yang ada di daerahmu (minimal 2). 3. Bandingkan dengan studi pustaka mengenai bahan nabati/hewani serta produk makanan khas daerah lain di Indonesia minimal 5 daerah. 4. Presentasikan di depan kelas C. Penilaian 1. Penilaian proses Penilaian Observasi No Nama Siswa Instrumen Penilaian Sikap Religius Tanggung Jujur Santun jawab Pedoman Penskoran Rubrik penilaian sikap Rubrik Skor sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 1 menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan 2 Prakarya dan Kewirausahaan SMA 94

100 tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten Penilaian Hasil a. Penilaian Pengetahuan No Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan Macammacam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati/hewani di daerah anda Teknik Bentuk Penilaian Penilaian Instrumen Tes tertulis uraian Jelaskan Macam-macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati/hewani di daerah anda b. Penilaian Keterampilan 2. Menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan macam macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati / hewani 3. Presesntasi di depan kelas Tes tertulis uraian 1. Catat macam-macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati/hewani yang ada di daerahmu (minimal 2). 2. Bandingkan dengan studi pustaka mengenai bahan nabati/hewani serta produk makanan khas daerah lain di Indonesia minimal 5 daerah. Tes tertulis uraian Presentasi dan simpulkan A. Pedoman Penskoran No. Soal Petunjuk Penskoran Skor 1. Tepat 3 Kurang tepat 2 Tidak tepat 1 2. Tepat 3 Kurang tepat 2 Tidak tepat 1 3. Tepat 3 Kurang tepat 2 Tidak tepat 1 4 Tepat 3 Kurang tepat 2 Tidak tepat 1 Keterangan Nilai = Perolehan skor x 4 = Skor maksimal Prakarya dan Kewirausahaan SMA 95

101 2. Intrumen Pengetahuan Tes Tertulis Tulislah macam-macam makanan khas daerah yang anda ketahui di daerah anda! 3. Instrumen a. Teknik : Penilaian Pengetahuan b. Bentuk : Skala penilaian c. Instrumen Mata Pelajaran : Nama Proyek : Alokasi Waktu : Guru Pembimbing : betul Nama : NIS : Kelas : No. ASPEK SKOR (1-4) 1 Sebagian betul 2 Sebagian besar 3 Semua betul TOTAL SKOR Model Pembelajaran Problem Based Learning Kompetensi Dasar : 3.5. Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.5. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Topik : Membuat produk limbah tekstil dan kemasan Sub Topik : Membuat Taplak dari limbah tekstil dan kemasannya Tujuan : Mampu mengidentifikasi desain kemasan dari limbah tekstil untuk membuat taplak meja Mampu membuat kemasan taplak meja Alokasi Waktu : 3x TM FASE-FASE Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah KEGIATAN PEMBELAJARAN Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yg dibutuhkan: Memecahkan masalah terhadap melimpahnya limbah tekstil di lingkungan, orientasi pada alat, bahan, dan teknik yang Prakarya dan Kewirausahaan SMA 96

102 FASE-FASE Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah KEGIATAN PEMBELAJARAN dibutuhkan Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih Pengenalan jenis limbah tekstil dan akibat yang ditimbulkan jenis bahan tersebut: alami/sintetis Menggali pertanyaan-pertanyaan dan menggali ideide dari peserta didik Membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut Membagi tugas yang akan dikerjakan secara individu/kelompok berdasar jenis bahan, teknik, jenis produk yang akan dibuat, dsb Tigas secara kelompok memperhatikan heterogenitas, partisipasi aktif setiap anggota Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah Peserta didik didorong dalam mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai sumber tentang pemanfaatan limbah tekstil dan pembuatan kemasan dengan berbagai teknik. Melalukan eksperimen untuk membuat kemasan melalui pembuatan desain dan model/mock up ataupun produk kemasan dari limbah tekstil Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman Menyajikan hasil produk kemasan melalui kegiatan presentasi/pameran/diskusi hasil pemecahan masalah yang dilakukan terhadap limbah tekstil tersebut dalam bentuk model/mock up/produk kemasan yang dibuat Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja Mengevaluasi proses pemecahan masalah yang telah dilakukan dalam membuat model/mock up/produk yang telah dilakukan Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Pengetahuan Indikator Mampu mengidentifikasi desain produk limbah tekstil Instrumen Tes uraian: Identifikasikan 3 jenis produk yang dibuat dari limbah tekstil Prakarya dan Kewirausahaan SMA 97

103 2. Penilaian Keterampilan Indikator Membuat desain produk dari limbah tekstil Membuat desain kemasan produk limbah tekstil 3. Penilaian Sikap Indikator Menunjukkan sikap disiplin, bertanggung jawab, dan kreatif dalam berkarya. Instrumen Ters kinerja (praktik): Buatlah desain produk taplak meja dari limbah tekstil dengan ukuran 100x100 cm Buatlah desain kemasan taplak meja dari bahan karton/kertas malaga dengan teknik lipat dan kait (tanpa lem). Berikan hiasan dan label yang menarik pada kemasan tersebut. Instrumen Observasi dengan lembar pengamatan sikap disiplin, tanggungjawab, dan kreatif. 3. Contoh Pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dengan Model Penemuan (Discovery Learning) Nama Satuan Pendidikan : SMAN... Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI (Kerajinan) Kelas / Semester : XI / 1 Materi : Produk Kerajinan dari Bahan Lunak Jumlah Pertemuan : 1 pertemuan (2 X 45 ) A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KOMPETENSI DASAR 1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha Prakarya dan Kewirausahaan SMA 98

104 KOMPETENSI INTI 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi kerajinan tekstil 3.3 Memahami proses produksi kerajinan tekstil di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah wirausaha kerajinan tekstil 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya keajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi keajinan dari bahan lunak 3.7 Menganalisis proses produksi keajinan dari bahan lunak di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber 3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha keajinan dari bahan lunak yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha 4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan tekstil berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.3 Membuat karya kerajinan tekstil yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur 4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha kerajinan tekstil 4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya keajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.6 Mendesain proses produksi karya keajinan dari bahan lunak berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.7 Membuat karya keajinan dari bahan lunak yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya Prakarya dan Kewirausahaan SMA 99

105 KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR sesuai teknik dan prosedur. 4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha keajinan dari bahan lunak B. Langkah-Langkah Pembelajaran PERTEMUAN PERTAMA RINCIAN KEGIATAN Pendahuluan Apersepsi (Guru bertanya apakah siswa sudah pernah mendengar istilah tekstil, apa saja yang bisa dibikin kerajinan lewat tekstil) Orientasi (Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan materi kerajinan ) Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari kerajinan) Pemberian Acuan : (Garis besar materi tentang kerajinan tekstil ) Pembentukan Kelompok diskusi Menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti Mengamati Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian tekstil Siswa menyimak berbagai fungsi kerajinan tekstil Guru menilai keterampilan siswa mengamati Menanya Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai contoh gambar dengan menjelaskan alat yang diperlukan dan teknik yang digunakan Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai berbagai fungsi dari kerajinan tekstil tersebut Guru bertanya tentang gambar yang ditampilkan Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang pengertian tekstil Guru bertanya tentang fungsi dari kerajinan teresbut Mencoba Siswa membaca buku teks yang berkaitan dengan tekstil Siswa membaca buku teks tentang berbagai kerajinan tekstil Siswa membaca buku teks tentang berbagai fungsi kerajian tekstil Mengasosiasi Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5 orang Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli mengenai pengertian tekstil Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan) Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan) Mengomunikasikan WAKTU 15 menit 60 menit Prakarya dan Kewirausahaan SMA 100

106 RINCIAN KEGIATAN Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami pengertian tekstil, kerajinan tekstil serta fungsi dari kerajinan tekstil Penutup Bersama siswa menyimpulkan kerajinan tekstil dalam produk dan pengemasan menggunakan perangkat lunak grafis Memberikan tugas baca tentang kerajinan tekstil yang ada dewasa ini Melaksanakan postes WAKTU 15 menit H. PENILAIAN 1. Teknik dan Bentuk Instrumen Teknik Observasi Tes Tulis Tes Praktik-Proyek Bentuk Instrumen Lembar pengamatan sikap dan rubrik Tes uraian, menemukan persamaan dan perbedaan teks ulasan film/drama dan resensi kumpulan cerpen dan Rambu-rambu jawaban Menulis teks ulasan film/drama, rubrik penilaian 2. Contoh Instrumen 2.1 Istrumen Sikap Untuk mengukur pencapaian kompetensi sikap dilakukan melalui pengamatan/ observasi baik pada saat pembelajaran maupun diskusi dan presentasi. Lembar observasi pembelajaran N o Nama Siswa 6. Dst. Keterangan pengisian skor: 4. Sangat baik 3. Baik 2. Cukup 1. Kurang. Observasi responsif proaktif Peduli Peduli Menghargai lingkungan sesama karya (1) (2) (3) (4) (5) Jml Skor NilaI Prakarya dan Kewirausahaan SMA 101

107 Lembar observasi diskusi No Nama Siswa Dst. Keterangan pengisian skor: 4. Sangat baik 3. Baik 2. Cukup 1. Kurang. Observasi Kerjasama Tanggungjawab Toleran Disiplin (1) (2) (3) (4) Jml Skor Nilai Lembar observasi presentasi Nama :. Kelas :. No Aspek yang dinilai Penilaian Komunikasi 2 Sistematika penyampaian 3 Wawasan 4 Keberanian 5 Antusias 6 Penampilan Rubrik lembar observasi penilaian presentasi Aspek yang dinilai Penilaian Komunikasi Tidak ada komunikasi Komunikasi sedang Komunikasi Lancar dan baik Sistematika penyampaian Penyampain tidak sistematis Sistematika penyampaian sedang Sistematika penyampaian baik Wawasan Wawasan kurang Wawasan sedang Wawasan luas Keberanian Tidak ada keberanian Keberanian sedang Keberanian baik Antusias Tidak antusias Antusias sedang Antusias dalam kegiatan Penampilan Penampilan kurang Penampilan sedang Penampilan baik Pendekatan Discovery Learning Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya 4.1. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Topik : Kemasan baju batik. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 102

108 Sub Topik : Kemasan baju batik modern pria Tujuan : Mampu mengidentifikasi jenis bahan, dan teknik pengemasan baju batik Alokasi Waktu : 2x TM TAHAPPEMBELAJARAN 1. Stimulation (simullasi/pemberian rangsangan) 2. Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah) 3. Data collection (pengumpulandata) KEGIATAN PEMBELAJARAN Mengamati gambar/video tentang jenis-jenis kemasan baju batik Identifikasikan jenis bahan dan teknik kemasan baju batik, khususnya batik modern untuk baju pria. Mencari informasi tentang berbagai bahan dan teknik dalam pembuatan kemasan baju batik (penugasan mencari gambar, artikel, topik dalam bahasan buku, dsb) 4. Data processing Memilah, Mengelompokkan data/informasi menurut (pengolahan Data) karakteristiknya 5. Verification (pembuktian) Membuktikan jenis dan teknik kemasan dalam praksis yang nyata melalui contoh-contoh riil dari berbagai jenis kemasan baju batik 6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Menyimpulkan jenis dan teknik kemasan baju batik modern pria Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Pengetahuan Indikator Menjelaskan jenis bahan kemasan Menjelaskan teknik pembuatan kemasan. Instrumen Tes uraian Jelaskan tiga jenis bahan yang dapat digunakan untuk membuat kemasan. Jelaskan salah satu teknik pembuatan kemasan. 2. Penilaian Keterampilan Indikator Membuat desain kemasan baju batik modern pria Instrumen Tes kinerja (praktik) 3. Penilaian Sikap Indikator Sikap peduli dalam menggali informasi Instrumen Pengamatan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 103

109 LK-3.2 LEMBAR KERJA PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Tujuan Kegiatan: Langkah Kegiatan : Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam pembelajajaran Prakarya dan Kewirausahaan 1. Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja perancangan instrumen penilaian 2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya topic/materi yang dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh kelompok Anda 3. Isilah Lembar Kerja perancangan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan contoh instrumen untuk masing-masing bentuk penilaian 4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda 5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan Format: Identitas Materi Kompetensi Dasar : Topik/Materi :..... Sub Topik/Sub Materi : Instrumen Penilaian Sikap Indikator: a. Observasi b. Penilaian Diri c. Antar Peserta Didik d. Jurnal Prakarya dan Kewirausahaan SMA 104

110 2. Instrumen Penilaian Pengetahuan Indikator : a. Tes Tertulis - Pilihan Ganda - Uraian b. Tes Lisan c. Tes Penugasan 3. Instrumen Penilaian Keterampilan Indikator: a. Tes Praktik b. Tes Proyek - Proyek - Produk c. Portofolio Prakarya dan Kewirausahaan SMA 105

111 R- 3.2 RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan yang meliputi rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada penilaian sikap peserta ditugaskan dalam kelompoknya membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal. Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat intrumen tes tertulis (Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan pada penilaian keterampilan peserta ditugaskan membuat instrumen tes praktik, tes proyek dan tugas portofolio Langkah-langkah penilaian 1. Cermati kriteria penilaian produk peserta 2. Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda terhadap produk tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai berikut Penilaian Sikap PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar 3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap 4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya Baik (B) 80 < B 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup (C) 70 < C 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang (K) 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai Penilaian Pengetahuan PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar 3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap 4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya Baik (B) 80 < B 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup (C) 70 < C 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang (K) 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai Prakarya dan Kewirausahaan SMA 106

112 Penilaian Keterampilan PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan lengkap 2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar 3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap 4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria pengembangannya Baik (B) 80 < B 90 Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup (C) 70 < C 80 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang (K) 70 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai Prakarya dan Kewirausahaan SMA 107

113 R-3.1/3.2 PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN Rubrik perancangan penerapan saintifik dan perancangan model pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik Prakarya dan Kewirausahaan. Langkah-langkah penilaian hasil analisis 6. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan LK- 3.1b 7. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan Penilaian LK- 3.1 PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 5. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikansesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 6. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar Baik (B) 80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup (C) 70 < C 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang (K) 70 Ketiga aspek kurang sesuai Penilaian LK- 3.2 PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 5. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran sesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 6. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan sintak atau tahapan pembelajaran) Baik (B) 80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup (C) 70 < C 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang (K) 70 Ketiga aspek kurang sesuai Prakarya dan Kewirausahaan SMA 108

114 HO- 3.2d a. PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN PRAKARYA Penilaian pada pembelajaran dengan metode saintifik meliputi penilaian proses, penilaian produk, dan penilaian sikap. Penilaian pada 3 aspek tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Penilaian sikap, melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi sikap. b. Penilaian proses atau keterampilan, dilakukan melalui observasi saat peserta didik bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi, maupun saat presentasi dengan menggunakan lembar observasi kinerja. c. Penilaian produk berupa pemahaman konsep, prinsip, dan hukum dilakukan dengan tes tertulis. Berikut contoh lembar penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dapat digunakan sebagai acuan penilaian. PENILAIAN SIKAP 2. Teknik observasi Pedoman Observasi Sikap Spiritual Petunjuk : Sikap spiritual Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik Kelas Tanggal Pengamatan Materi Pokok :. :. :.. :.. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 109

115 No Aspek Pengamatan Skor Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu v 2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan v 3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/ presentasi 4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan 5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan Jumlah Skor 14 v v v Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Contoh : Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir : Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah : Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor 4,00 Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor 3,33 Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor 2,33 Kurang : apabila memperoleh skor: skor 1,33 Keterangan: Implementasi cakupan sikap yang dirancang padap proses pembelajaran untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar disesuaikan relevansinya materi yang diajarkan. 3. Teknik Penilaian Diri Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di Prakarya dan Kewirausahaan SMA 110

116 mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Kriteria penyusunan lembar penilaian diri: 1) Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden terhadap sesuatu hal. 2) Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden. 3) Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus 4) Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian 5) Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti 6) Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden LlEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL PETUNJUK 1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti 2. berilah tanda cek ( ) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari Nama Peserta Didik :. Kelas :. Materi Pokok :. Tanggal :. Pernyataan TP (1) KD SR No (2) (3) 1 Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan setelah v mempelajari ilmu pengetahuan 2 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu v kegiatan 3 Saya mengucapkan rasa syukur atas segala karunia Tuhan v 4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah mengungkapkan v pendapat di depan umum 5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan apabila melihat v kebesarannya Jumlah 14 SL (4) Petunjuk Penskoran Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual Prakarya dan Kewirausahaan SMA 111

117 LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP TANGGUNGJAWAB Nama Peserta Didik :. Kelas :. Materi Pokok :. Tanggal :. Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP DISIPLIN Nama Peserta Didik :. Kelas :. Materi Pokok :. Tanggal :. Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai berikut : Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan. Nama Peserta Didik Kelas Tanggal Pengamatan Materi Pokok :. :. :.. :.. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 112

118 No Sikap yang diamati 1 Saya masuk kelas tepat waktu V 2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu V 3 Saya memakai seragam sesuai tata tertib V 4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan V 5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran V 6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan V Melakukan 7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran V 8 Saya membawa buku teks mata pelajaran V Ya Tidak Jumlah 6 2 Petunjuk Penyekoran Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Contoh : Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh nilai skor 6, dan skor maksimal 8 maka nilai akhir adalah : Kriteria perolehan nilai sama dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi. Penilaian Antarpeserta Didik. Daftar Cek Petunjuk : Lembar Penilaian Antarpeserta Didik Sikap Disiplin Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan. Nama penilai : Tidak diisi Nama peserta didik yang dinilai :... Kelas :... Mata pelajaran :... Prakarya dan Kewirausahaan SMA 113

119 No Sikap yang diamati Melakukan Ya Tidak 1 Masuk kelas tepat waktu V 2 Mengumpulkan tugas tepat waktu V 3 Memakai seragam sesuai tata tertib V 4 Mengerjakan tugas yang diberikan V 5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran V 6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan V 7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran V 8 Membawa buku teks mata pelajaran V Jumlah 6 2 Petunjuk Penskoran Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin Skala Penilaian (rating scale) Skala penilaian akan digunakan dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Langkah penilaian antarpeserta didik diatur sebagai berikut: 1) Guru mata pelajaran menyiapkan instrumen penilaian skala penilaian berupa skala penilaian (rating scale) sesuai dengan sikap yang akan dinilai dari kompetensi inti spiritual dan sosial. 2) Guru mata pelajaran membagikan instrumen penilaian kepada setiap peserta didik di setiap kelas. 3) Peserta didik menentukan nomor rangking kedudukan teman-temannya dari urutan nomor 1 (satu) sampai nomor terakhir sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas bersangkutan, kecuali nama dirinya sendiri. Nomor urut 1 (satu) adalah teman yang dianggap paling baik dalam bersikap dan berperilaku tertentu dan nomor urut terakhir adalah yang dianggap kurang baik. 4) Penyelenggaraan penilaian antarpeserta didik dilakukan oleh guru mata pelajaran minimal satu kali dalam satu semester dengan jadwal yang diatur oleh kepala sekolah sehingga tidak dilakukan serentak dalam satu minggu. 5) Hasil penilaian sikap peserta didik diolah oleh guru dan dilaporkan kepada wali kelas. 6) Wali kelas menggabungkan skor penilaian sikap dengan nilai yang diperoleh dari penilaian observasi, penilaian diri, dan jurnal. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 114

120 Contoh Instrumen: DAFTAR CEK PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIK Nama penilai : Tidak diisi Nama peserta didik yang dinilai :... Kelas :... Mata pelajaran :... Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan No Aspek Pengamatan Skor Tidak nyontek dalam mengerjakan v ujian/ulangan 2 Tidak melakukan plagiat v (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam mengerjakan setiap tugas 3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu v apa adanya 4 Melaporkan data atau informasi apa adanya v JUMLAH 14 Petunjuk penskoran : Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin d). Jurnal 1) Model Pertama Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru): a) Tulislah identitas peserta didik yang diamati b) Tulislah tanggal pengamatan. c) Tulislah aspek yang diamati oleh guru. d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti. e) Tulislah dengan segera kejadian f) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda. g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik Prakarya dan Kewirausahaan SMA 115

121 Format: Jurnal Nama Peserta Didik Nomor peserta Didik Tanggal Aspek yang diamati Kejadian :. :. :. :. :. Petunjuk penskoran Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin 2) Model Kedua Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru): a) Tulislah Aspek yang diamati b) Tulislah identitas peserta didik yang diamati c) Tulislah tanggal pengamatan. d) Tulislah aspek yang diamati oleh guru. e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti. f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati g) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda. h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik Contoh Format Jurnal Nama Peserta Didik Aspek yang diamati Jurnal :.. :.. No. Hari/ Tanggal Kejadian Keterangan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 116

122 PENILAIAN KETRAMPILAN 1. P engertian Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan merupakan penilaian yang dilakukan terhadap peserta didik untuk menilaisejauh mana pencapaian SKL, KI, dan KD khusus dalam dimensi keterampilan. SKL dimensi keterampilan untuk satuan pendidikan tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah lulusan memiliki kualifikasi kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis (Permendikbud 54 tahun 2013 tentang SKL).SKL ini merupakan tagihan kompetensi minimal setelah peserta didik menempuh pendidikan selama 3 tahun atau lebih dan dinyatakan lulus. 2. Cakupan Penilaian Pencapaian Kompetensi Keterampilan Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan peserta didik yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. Keterampilan ini meliputi: keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar. Dalam ranah konkret keterampilan ini mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat. Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup aktivitas menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang. CONTOH PENILAIAN SEBAGAI BERIKUT: 1) Contoh Projek Mata Pelajaran : Keterampilan Kerajinan Nama Projek : Membuat laporan penanganan limbah tekstil yang melimpah (Survey dan Browsing) Alokasi Waktu : Satu Semester Nama Siswa : Kelas : XI/1 No Aspek * Skor (1 4) 1. Perencanaan: a. Persiapan b. Rumusan Judul 2. Pelaksanaan a. Sistematika Kegiatan b. Keakuratan Informasi c. Kuantitas Sumber Data d. Analisis Data e. Penarikan Kesimpulan 3. Laporan Proyek a. Performans b. Penguasaan 4 4 Total Skor 32 Skor maksimum: 9x4= Prakarya dan Kewirausahaan SMA 117

123 Penilaian Nilai = Nilai: 32/36x100=88,9 Jumlah Skor yang Diperoleh Skor Maksimum X 100 PERINGKAT NILAI Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Baik (B) 80 < B 90 Cukup (C) 70 < C 80 Kurang (K) 70 Rubrik penilaian projek (Keterampilan) Rubrik Penilaian Hasil Akhir Kemampuan Melaporkan Hasil Survey dan browsing No Aspek yang diamati Deskriptor Ya Tidak 1. Perencanaan a. Persiapan Apakah Kegiatan sudah direncanakan secara matang? b. Rumusan Judul Apakah judul sudah memunculkan ciri khas dari sesuatu yang hendak diinformasikan? 2. Pelaksanaan a. Sistematika Kegiatan Apakah kegiatan sudah direncanakan secara runtut? b. Keakuratan Informasi Apakah sudah ada sasaran sumber informasi, instrumen mencari data c. Kualitas Sumber Kelengkapan dan kedalaman data Data d. Analisis Data Penyajian dan intrerpretasi data e. Penarikan Kesimpulan berdasarkan perolehan data kesimpulan 3. Laporan Proyek a. Performans Kelengkapan laporan dan penampilan b. Penguasaan Penguasaan kegiatan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 118

124 2) Contoh Portofolio Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri. b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah. d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu. e. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik, sehingga disepakati estándar yang ditentkan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut. f. Peserta didik diminta menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio. g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat kontrak seperti perjanjian mengenai jangka waktu penyelesaian. h. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya. Contoh Penilaian Portofolio Kompetensi Dasar: Membuat olahan pangan dari bahan ikan dan daging putih atau merah menjadi makanan siap saji. Alokasi Waktu : 1 Semester Nama Siswa : Kelas : IX/1 Prakarya dan Kewirausahaan SMA 119

125 No Karya peserta didik 1. Produk dan resep Membuat olahan pangan dari bahan ikan 2. Produk dan resep Membuat olahan pangan dari bahan daging putih atau merah 3. Produk dan resep makanan siap saji. 4. Dst Total Skor Skor Prestasi (1 4) T BT Ket. T = tuntas BT = Belum tuntas 1. Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh pendidik dengan tehnik penilaian praktik, penilaian projek, dan penilaian portofolio. Sedangkan pelaksanaan penilaian keterampilan dapat dilakukan pada ujiansekolah. Penilaian kompetensi keterampilandilakukan oleh pendidik secara berkelanjutan. a. Penilaian projek Penilaianprojekdilakukanolehpendidikuntuktiapakhirbabatau tema pelajaran. Intensitas pelaksanaannya didasarkan pada tuntutan KD.Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan penilaian proyek. 1) Menyampaikan rubrik penilaian sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik. 2) Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang kriteria penilaian. 3) Menyampaikan tugas disampaikan kepada peserta didik. 4) Memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang tugas yang harus dikerjakan. 5) Melakukan penilaian selama perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan proyek. 6) Memonitor pengerjaan proyek peserta didik dan memberikan umpan balik pada setiap tahapan pengerjaan proyek. 7) Membandingkan kinerja peserta didik dengan rubrik penilaian. 8) Memetakan kemampuan peserta didik terhadap pencapaian kompetensi minimal. 9) Mencatat hasil penilaian. 10) Memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun peserta didik. b. Penilaian portofolio Penilaian portofolio dilakukan minimal setiap akhir semester.intensitas pelaksanaan penilaian didasarkan pada tuntutan KD.Pelaksanaan penilaian portofolio, harus memenuhi beberapa kriteria berikut. 1) Melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilainya pada saatkegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak terstruktur, disesuaikandengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan kegiatan pembelajaran. 2) Melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan peserta didik. Penilaian portofolio oleh peserta didikbersifat sebagai evaluasi diri. 3) Peserta didik mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi dirinya. 4) Mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah ditentukan Prakarya dan Kewirausahaan SMA 120

126 5) Memberi umpan balik terhadap karya peserta didik secara berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut, caramemperbaikinya dan diinformasikan kepada peserta didik. 6) Memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan danmenyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di rumah masing masing atau di loker sekolah. 7) Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, peserta didik diberikesempatan untuk memperbaikinya. 8) Membuat kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan penyerahankarya hasil perbaikan kepada guru 9) Memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio dengan caramenempel di kelas 10) Mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telahdiberi identitas masing-masing peserta didik untuk bahan laporan kepada sekolah danorang tua peserta didik 11) Mencantumkan tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan pesertadidik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu untuk bahanlaporan kepada sekolah dan atau orang tua peserta didik. 12) Memberikan nilai akhir 13) masing-masing peserta didik disertai umpan balik PENILAIAN PENGETAHUAN 1. Pengertian Penilaian pencapaian kompetensi pengetahuan merupakan bagian dari penilaian pendidikan. Dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dijelaskan bahwa penilaian pendidikan merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik yang mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Adapaun penilaian pengetahuan dapat diartikan sebagai penilain potensi intelektual yang terdiri dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi (Anderson & Krathwohl, 2001). Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta didik. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan tersebut dapat juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta didik dan perbaikan proses pembelajaran. Pedoman penilaian kompetensi pengetahuan ini dikembangkan sebagai rujukan teknis bagi pendidik untuk melakukan penilaian sebagaimana dikehendaki dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun Prakarya dan Kewirausahaan SMA 121

127 2. Perumusan Indikator dan Contoh Indikator Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang merupakan jabaran dari Kompetensi Inti (KI) di setiap mata pelajaran. Penyusunan instrumen penilaian ditentukan oleh kata kerja operasional yang ada di dalam KD dan indikator pencapaian kompetensi yang dirumuskan. Kata kerja operasional pada indikator juga dapat digunakan untuk penentuan item tes (pertanyaan/soal), seperti dicontohkan pada tabel berikut (Morrison, et.al., 2011): Tabel 1. Kata Kerja Operasional pada Indikator Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa Digunakan Kemampuan mengingat sebutkan berilah label cocokkanlah berilah nama buatlah urutan apa kapan di manakah berilah contoh tirukanlah pasangkanlah Kemampuan memahami buatlah penggolongan gambarkan buatlah ulasan jelaskan ekspresikan kenalilah ciri tunjukkan temukan buatlah laporan kemukakan buatlah tinjauan pilihlah ceritakan Kemampuan menerapkan terapkan pengetahuan (aplikasi) pilihlah demonstrasikan peragakan tuliskan penjelasan buatlah penafsiran tuliskan operasi praktikkan tulislah rancangan persiapan buatlah jadwal buatlah sketsa buatlah pemecahan masalah gunakanlah Prakarya dan Kewirausahaan SMA 122

128 Tujuan yang Diukur Kata Kerja yang Biasa Digunakan Kemampuan menganalisis tuliskan penilaianmu buatlah suatu perhitungan buatlah suatu pengelompokan tentukan kategori yang dipakai bandingkan bedakan buatlah suatu diagram buatlah inventarisasi periksalah lakukan pengujian Kemampuan mengevaluasi buatlah suatu penilaian tuliskan argumentasi atau alasan jelaskan apa alasan memilih buatlah suatu perbandingan jelaskan alasan pembelaan tuliskan prakiraan ramalkan apa yang akan terjadi bagaimanakah laju peristiwa Kemampuan merancang kumpulkan susunlah buatlah disain (rancangan) rumuskan buatlah usulan bagaimana mengelola aturlah rencanakan buatlah suatu persiapan buatlah suatu usulan tulislah ulasan 3. Pengembangan Indikator Pada Salah Satu KD Prakarya 1. Prakarya 3.1 Memahami desain pembuatan dan pengemasan karya bahan alam berdasarkan konsep dan prosedur berkarya sesuai wilayah setempat Menjelaskan konsep desain kerajinan dari bahan alam Mengidentifikasi keragaman karya kerajinan dari bahan alam. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 123

129 4. Contoh Instrumen Penilaian Tes Tertulis Prakarya No. Mata Pelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Prakarya Menjelaskan konsep desain kerajinan dari bahan alam Mengide ntifikasi desain produk dan pengema san karya kerajinan tekstil Teknik Penilaian Bentuk Instrume n Contoh Instrumen Tes tulis Uraian Jelaskan desain kerajinan dari bahan alam! Kunci: Desain kerajinan dari bahan alam adalah desain produk kerajinan yang terbuat dari bahan alam. Bahan-bahan alam ini di antaranya adalah tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, dan rotan. Identifikasi desain produk dan pengemasan kerajinan tekstil. Kunci: Jenis kerajinan tekstil: Tenunan, batik, sulam (bordir), jahit perca, jahit tindas dan aplikasi, cetak saring, makrame, tapestri. Pengemasan: Bahan: kertas, karton, daur ulang, bahan alami, plastik. Teknik: lipat, kait, lem. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 124

130 CONTOH SOAL URAIAN A. Soal 1. Gambarkan rangkaian mainan dengan teknologi mekanik 2. Jelaskan cara kerja rangkaian mainan dengan teknologi mekanik 3. Berikan contoh 5 alat yang dipakai untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik 4. Berikan contoh 5 bahan yang dibutuhkan untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik B. Kunci Jawaban 1. Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik M M - + B S 1 S 2 Keterangan: B : Baterai M : dinamo DC S 1, S 2, : Saklar micro (limit switch) 2. Cara kerja rangkaian: Jika baterai terpasang Posisi S 1, S 2 terhubung(on) dinamo DC berputar Posisi S 1 terhubung(on) dan S 2 tidak terhubung(off) motor kiri berputar dan motor kanan tidak berputar Posisi S 1 tidak terhubung(off) dan S 2 terhubung(on) motor kanan berputar dan motor kiri tidak berputar S 1, S 2 menggunakan saklar jenis saklar micro(micro switch) 3. Alat yang dipergunakan untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik Solder listrik Tang kombinasi Pemotong kuku Timah(tenol) Lem superglue/lakban 4. Bahan-bahan pembuat mainan dengan teknologi mekanik. Motor DC Saklar micro Tempat baterai Konektor Kabel tunggal Prakarya dan Kewirausahaan SMA 125

131 Pedoman Penilaian: A. Kriteria Pensekoran: 1. Setiap butir soal memiliki rentang skor Total skor apabila semua jawaban benar adalah 20 B. Kriterian Penilaian: a. Perolehan Skor 1-5 ; nilai = 1 b. Perolehan Skor 6-10 ; nilai = 2 c. Perolehan Skor ; nilai = 3 d. Perolehan Skor ; nilai = 4 Prakarya dan Kewirausahaan SMA 126

132 LK 3.2 PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA PENILAIANNYA Kompetensi : Mampu merancang penerapan model pembelajaran dan cara penilaiannya. Tujuan Kegiatan : Langkah Kegiatan : Untuk fasilitator Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu merancang kegiatan pembelajaran dengan model Problem Based Learning/ Discovery Learning/ Inquiry Learning Project Based Learningdan cara penilaiannya. 1. Mintalah peserta untuk mengkaji teks tentang model model pembelajaran dan cara penilaiannnya 2. Mintalah peserta menentukan topik/ materi yang sesuai dengan masing-masing model 3. Mintalah peserta untuk mengisi LK perancangan kegiatan pembelajaran Untuk Peserta 1. Kerjakan secara berpasangan, cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran dan cara penilaiannya 2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang sesuai salah satu model 3. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran dan cara penilaiannya sesuai dengan model yang Anda pilih 4. Presentasikan hasil rancangan Anda 5. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perubahan Catatan: Pada lembar kerja ini ada dua format model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning dan Discovery Learning jika Anda merancang model Lainnya silahkan sesuai sintak model yang sesuai. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 127

133 FORMAT PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DAN CARA PENILAINNYA Model Discovery Learning Kompetensi Dasar : Topik :.. Sub Topik : Tujuan : Alokasi Waktu : 1x TM TAHAPPEMBELAJARAN 7. Stimulation (simullasi/pemberian rangsangan) 8. Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah) 9. Data collection (pengumpulandata) 10. Data processing (pengolahan Data) 11. Verification (pembuktian) 12. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) KEGIATAN PEMBELAJARAN Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Pengetahuan Indikator Instrumen 2. Penilaian Keterampilan Indikator Instrumen 3. Penilaian Sikap Indikator Instrumen Prakarya dan Kewirausahaan SMA 128

134 Model Pembelajaran Problem Based Learning Kompetensi Dasar : Topik : Sub Topik : Tujuan : Alokasi Waktu : 1x TM FASE-FASE Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah Fase 2 Mengorganisasikan peserta didik Fase 3 Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Fase 5 Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah KEGIATAN PEMBELAJARAN... Penilaian Pembelajaran 1. Penilaian Pengetahuan Indikator Instrumen 2. Penilaian Keterampilan Indikator Instrumen 3. Penilaian Sikap Indikator Instrumen Prakarya dan Kewirausahaan SMA 129

135 R-3.1/3.2 PERANCANGAN PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN MODEL PEMBELAJARAN Rubrik perancangan penerapan saintifik dan perancangan model pembelajarandigunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan pendekatan saintifik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik prakarya. Langkah-langkah penilaian hasil analisis 1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1 dan LK Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan Penilaian LK- 3.1 PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 8. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikansesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 9. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan lengkap, sistematis dan logis atau benar Baik (B) 80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup (C) 70 < C 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang (K) 70 Ketiga aspek kurang sesuai Penilaian LK- 3.2 PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan benar 8. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran sesuai dengan topik/sub topik, KD, tujuan dan alokasi waktu 9. Kegiatan pada tahapan model pembelajaran lengkap, sistematis dan logis ( sesuai dengan sintak atau tahapan pembelajaran) Baik (B) 80 < B 90 Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai Cukup (C) 70 < C 80 Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai Kurang (K) 70 Ketiga aspek kurang sesuai Prakarya dan Kewirausahaan SMA 130

136 HO-3.3 PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai berikut. Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap topik seluruh KD. Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam buku laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semester. Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan seperti yang tertera pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMA yang diterbitkanpemerintah Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut. Persiapan Pelaksanaan Pengolahan dan Tindak lanjut Pelaporan Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa dilakukan para guru. Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah. Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan. Diantaranya adalah: 2. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut: A : 3, C+ : 2,01-2,33 A- : 3,34-3,66 C : 1,67-2,00 B+ : 3,01-3,33 C- : 1,34-1,66 B : 2,67-3,00 D+ : 1,01-1,33 B- : 2,34-2,66 D : 1,00 Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd 100 Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada mata pelajaran Prakarya NH = 80 UTS = 75 UAS = 85 Nilai Rapor = : 3 = 240: 3 Nilai Rapor = 80 Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20 = B+ Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+). 3. Penilaian Keterampilan Pengolahan Nilai Rapor untuk Keterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan skala 1-4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat sebagai berikut: Prakarya dan Kewirausahaan SMA 131

137 A : 3, C+ : 2,01-2,33 A- : 3,34-3,66 C : 1,67-2,00 B+ : 3,01-3,33 C- : 1,34-1,66 B : 2,67-3,00 D+ : 1,01-1,33 B- : 2,34-2,66 D : 1,00 Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0 sd 100. Contoh : Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang peserta didik pada mata pelajaran Prakarya Nilai Praktik = 80 Nilai Projek = 75 Nilai Portofolio = 80 Nilai Rapor = : 3 = 235 : 3 Nilai Rapor = Nilai Konversi = (78.33/100) x 4 = 3,13 = B+ 4. Penilaian Sikap Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi (Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan guru. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatif sebagai berikut: SB = Sangat Baik = B = Baik = C = Cukup = K = Kurang = < 60 Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang peserta didik pada mata pelajaranprakarya Nilai Observasi = 85 Nilai diri sendiri = 75 Nilai antar teman = 80 Nilai Jurnal = 75 Nilai Rapor = : 4 = 315 : 4 Nilai Rapor = 79 Predikat = Baik 5. Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian kompetensi berdasarkan data capaian peserta didik sesuai dengan hasil penilaian setiap KD pada semester tersebut. Untuk memahami lebih lanjut silahkan Anda menyimak dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menengah. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 132

138 LK- 3.3 PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN PRAKARYA PETUNJUK KEGIATAN Kompetensi : Melaporkani hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar. Tujuan Kegiatan : Langkah Kegiatan: Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar. 1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen Penilaian Hasil Belajar SMA 2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata pelajaran prakarya selama satu semester 3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya 4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi 5. Masukkan kedalam format rapor Prakarya dan Kewirausahaan SMA 133

139 R-3.3 RUBRIK PENGOLAHAN NILAI PRAKARYA UNTUK RAPOR Rubrik pengolahan nilai prakarya untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor. Langkah-langkah penilaian hasil analisis 1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai rapor yang dibuat peserta pelatihan PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Baik (B) 80 < B 90 Cukup (C) 70 < C 80 Kurang (K) 70 Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan tepat, deskripsi capaian kompetensi tiga macam penilaian sesuai dengan data nilai Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan tepat,dua deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian tepat,satu deskripsi capaian kompetensi sesuai dengan data nilai Prakarya dan Kewirausahaan SMA 134

140 PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN Lampiran Keputusan Dirjen Dikmen No: 717/D/Kep/2013 LAPORAN CAPAIAN KOMPETENSIPESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Nama Peserta Didik.. NISN:.. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Prakarya dan Kewirausahaan SMA 135

141 LAPORAN CAPAIAN KOMPETENSIPESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Nama Sekolah : NPSN/NSS : Alamat Sekolah : Kode Pos Telp. Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten/Kota : Provinsi : Website : Prakarya dan Kewirausahaan SMA 136

142 CARA PENGISIAN LAPORAN CAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK SMA 1. Nama peserta didik di halaman judul, data sekolah di lembar 1, dan data peserta didik di lembar 2 diisi lengkap. 2. Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi pas foto peserta didik terbaru berukuran 3 x Pengisian Lembar CAPAIANKOMPETENSI a. Identitas sekolah dan identitas peserta didik diisi lengkap. b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan diisi perolehan nilai dari setiap guru mata pelajaran yang berupa angka (berdasarkan perhitungan skala 1 s.d 4) dan Kode Huruf (predikat). PeniilaianA, B, C, dan D sebagai berikut: Predikat A B C D Indikator Menguasai seluruh kompetensi dengan kualitas melebihi yang diharapkan Menguasai seluruh kompetensi pada tingkat kriteria minimum yang dipersyaratkan Menguasai sebagian besar kompetensi, tetapi ada satu atau dua kompetensi penting yang belum dikuasai Tidak kompeten c. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2)dalam Mapel diisi dengan nilai kualitatif:sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) menggunakan indikator sebagai berikut. Predikat SB B C K Indikator Sudah konsisten (selalu berperilaku) sesuai yang diharapkan Mulai konsisten(sering berperilaku) sesuai yang diharapkan Belum konsisten (kadang-kadang berperilaku) sesuai yang diharapkan Tidak konsisten (tidak pernah berperilaku) sesuai yang diharapkan d. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) antarmapel diisi oleh wali kelas dengan deskripsi kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut diperoleh melalui rapat wali kelas bersama dengan semua guru mata pelajaran. e. Kelompok C(Peminatan) Nomor 1 4 diisi mata pelajaran yang sesuai dengan kelompok peminatan yang dipilih peserta didik.nomor 5 6 diisi mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman sesuai dengan pilihan peserta didik. f. Ekstra kurikuler diisi dengan kualifikasi Sangat memuaskan atau Memuaskan disertai penjelasanmengenai prestasi dan keikutsertaan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan peserta didik pada ekstra kurikuler wajib dan pilihan. Penjelasan ini diperoleh dari guru pembina/pelatih ekstra kurikuler. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 137

143 g. Kolom ketidakhadiran diisi rekapitulasi ketidakhadiran peserta didik (sakit, izin, dan tanpa keterangan) dari wali kelas. h. Diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor. i. Dilengkapi dengan tanda tangan dan nama wali kelas, serta NIP (jika ada). j. Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi setelah orangtua/wali peserta didik menerima laporan capaian kompetensi (rapor) putera/puterinya. 4. Lembar DESKRIPSI KOMPETENSI a. Diisi identitas sekolah dan peserta didik. b. Kolom catatan untuk kompetensi pengetahuan diisi dengan capaian KD dari KI-3 (yang menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran. c. Kolom catatan untuk kompetensi keterampilan diisi dengan capaian KD dari KI-4 (yang menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran. d. Kolom catatan untuk kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial diisi dengan capaian KD dari KI-1 dan KI-2 (yang menonjol) dan KD yang perlu ditingkatkan pada setiap mata pelajaran. e. Diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor. f. Dilengkapi dengan tanda tangan dan nama wali kelas, serta NIP (jika ada). g. Nama dan tanda tangan orangtua/wali harus diisi setelah orangtua/wali peserta didik menerima laporan capaian kompetensi putera/puterinya. h. Untuk kelas X semester 2 (dua) pada kotak Keputusan, jika peserta didik naik kelas,setelah kata naik ke kelas diisi XI (sebelas) dan dicoret kata tinggal di kelas.atau sebaliknya, jika peserta didik tidak naik kelas, kata naik ke kelas dicoret, dan setelah kata tinggal di kelas diisi X (sepuluh). Selanjutnya diisikan nama kota dan tanggal, bulan, serta tahun diterbitkannya rapor, dilengkapi tanda tangan kepala sekolah dan NIP (jika ada), serta dibubuhi stempel sekolah. i. Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh pihak sekolah berdasarkan karakteristik sekolah masing-masing. Contoh : Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti. 2) Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas/belum baik pada semester kedua. 3) Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif. 5. Keterangan pindah sekolah (Keluar) diisi sebagai berikut. a. Nama peserta didik diisi lengkap. b. Tanggal ditetapkannya keluar dari sekolah. c. Kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari sekolah. d. Alasan keluar dari sekolah. e. Nama kota, tanggal, bulan, dan tahun keluar sekolah. Tanda tangan dan namakepala sekolah yang ditinggalkan, NIP (jika ada), dan dibubuhi stempel sekolah. f. Pengesahan kepindahan keluar sekolah dikuatkan dengan tanda tangan dan nama orang tua/wali peserta didik. 6. Keterangan pindah sekolah (Masuk) diisi sebagai berikut. a. Nama peserta didik diisi lengkap. b. Nomor 1, 2, dan 3 diisi identitas peserta didik (nama, nomor induk, dan nama sekolah asal) Prakarya dan Kewirausahaan SMA 138

144 dengan lengkap. c. Nomor 4 Masuk di sekolah ini diisi sekolah yang baru. Tanggal diisi mulai (pertama kali) peserta didik diterima di sekolah yang baru. Di kelas diisi kelas peserta didik diterima di sekolah yang baru. Tahun pelajaran diisi tahun pelajaran yang sedang berjalan pada waktu peserta didik di terima di sekolah yang baru. d. Nama kota tempat sekolah yang baru, tanggal, bulan, dan tahun diterima di sekolah yang baru. Tanda tangan dan nama kepala sekolah, NIP (jika ada) dan dibubuhi stempel sekolah. 7. Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi sebagai berikut. a. Identitas peserta didik (Nama, nama sekolah, NISN). b. Catatan prestasi yang menonjol baik pada bidang akademik maupun non-akademik yang belum pernah dilaporkan. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 139

145 CONTOH PENGISIAN Nama Sekolah : SMA Cipete Kelas : X Alamat : Kebayoran Baru Semester : 1 (Satu) Jakarta Selatan Tahun Pelajaran : Nama Peserta Didik : Gilang Permata Nomor Induk/NISN : CAPAIAN KOMPETENSI MATA PELAJARAN Sikap Spiritual dan (KI-1dan dalam mapel antarmapel Kelompok A (Wajib) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Nama guru : Achmad Syukur, S,Ag Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Nama guru: Drs. Widodo Bahasa Indonesia Nama guru: Indrawati, S.Pd, Matematika Nama guru: Irawan, MPd Sejarah Indonesia Nama guru: Ana Rosida, S.Pd, MM Bahasa Inggris 4.00 A 3.67 A- SB 3.67 A B+ B 4.00 A 4.00 A SB 3.67 A B B 3.00 B 3.33 B+ B 3.67 A A- SB Kelompok B (Wajib) Seni Budaya Nama guru: Alia, S.Pd Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Nama guru: Indra S, MPd Prakarya dan Kewirausahaan Nama guru: Drs. Rizki Kelompok C(Peminatan) Matematika Nama guru: Irawan, MPd Biologi Nama guru: Herlina, SPd Fisika Nama guru: Hermanto, MPd Kimia Nama guru: Tuti S, MPd Ekonomi Nama guru: Ridwan, S.Pd Bahasa Mandarin Nama guru: Rosita, MPd 3.33 B B C 3.33 B A B 2.67 B C+ B 3.67 A B B 3.33 B B- B 4.00 A 3.37 A- SB 3.67 A B+ B 3.00 B 3.00 B B 3.67 A A SB Prakarya dan Kewirausahaan SMA 140

146 Ekstra Kurikuler 1. Praja Muda Karana (Pramuka) 2. Palang Merah Remaja (PMR) Sakit Izin Tanpa Keterangan Keikutsertaan dalam kegiatan Memuaskan. Aktif dalam Perkemahan Wirakarya dan Raimuna Cabang Jakarta Selatan Sangat memuaskan. Mengikuti lomba-lomba PMR, aktif dalam kegiatan bulan dana PMI dan membantu korban banjir di daerah Pondok Karya. Ketidakhadiran : 1 hari : --- hari : --- hari DESKRIPSI No. Mata Pelajaran Kompetensi Catatan Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pengetahuan Baik, sudah memahami seluruh kompetensi, terutama sangat baik dalam memahami makna mujahadah an-nafs. Terus berlatih agar lebih baik dalam kompetensi yang lain. Kelompok B (Wajib) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan Sikap Spiritual dan Sosial Pengetahuan Keterampilan Sudah terampil dalam hafalan sebagian besar surat-surat yang ditentukan, namun masih perlu banyak berlatih dalam hafalan Q.S.An-Nur(24):2. Sudah baik mengamalkan agama yang dianutnya,konsisten menunjukkan sikap jujur dan hormat kepada guru,namun kontrol dirinya perlu ditingkatkan. Sudah memahami sebagian besar konsep keterampilan, kecuali peranaktivitasfisikdalam pencegahanpenyakitdanpengurangan biayaperawatankesehatan. Perlu lebih tekun dalam memahami peranaktivitasfisikdalam pencegahanpenyakitdanpengurangan biayaperawatankesehatan. Sudah menguasai keterampilan permainan dan atletik, terutama mempraktikkan teknik dasar atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) dengan menekankan gerak dasar fundamentalnya. Dapat diikutsertakan dalam lomba OOSN tingkat kota. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 141

147 No. Mata Pelajaran Kompetensi Catatan Sikap Spiritual dan Sosial Sudah menunjukkan kesadaran mewujudkan rasa syukur. Sudah menunjukkan usaha maksimal dalam setiap aktivitas gerak jasmani, sportif dalam bermain, namun masih perlu peningkatan dalam menghargai perbedaan. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 142

148 No. Mata Pelajaran Kompetensi Catatan Kelompok C (Peminatan) 1 Matematika Biologi Pengetahuan Keterampilan Sudah memahami berbagai tingkat keaneka-ragaman hayati, namun kurang memahami dampak perubahan lingkungan terhadap kehidupan. Perlu melakukan pengamatan lingkungan untuk meningkatkan pemahaman mengenai dampak perubahan lingkungan terhadap Sudah memiliki kompetensi keterampilan ilmiah dalam memecahkan permasalahan biologi, namun kurang memperhatikan aspek keselamatan kerja. Perlu lebih teliti memperhatikan aspek keselamatan kerja dalam melakukan kegiatan praktik baik di Sikap Spiritual dan Sosial dalam maupun di luar ruang laboratorium Sudah menunjukkan kepedulian terhadap masalah lingkungan hidup dan berperilaku ilmiah (tekun, teliti, jujur menyajikan data dan fakta), namun kurang percaya diri dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi secara lisan. Perlu berlatih meningkatkan kepercayaan diri 3 Fisika Kimia Ekonomi Pengetahuan Sudah memiliki kompetensi menganalisis dan mengatasi permasalahan ekonomi, namun kurang memahami konsep manajemen. Perlu meningkatkan pemahaman tentang manajemen. Keterampilan Sikap Spiritual dan Sosial 6 Bahasa Mandarin Sudah terampil melakukan penelitiantentangpasardan terbentuknyahargapasardalam perekonomian, namun kurang terampil menerapkan konsep manajemen. Perlu berlatih menerapkan konsep manajemen di sekolah, misalnya mengelola Sudah menunjukkan pengamalan agama koperasi dalam memanfaatkan siswa. produk bank. Sudah konsisten berperilaku jujur, tanggung jawab, dan peduli terhadap masalah ekonomi. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 143

149 CATATAN PRESTASI YANG PERNAH DICAPAI Nama Peserta Didik : Gilang Permata Nama Sekolah : SMA Cipete, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Nomor Induk/ NISN : No. 1 2 Prestasi yang p ernah dicapai Mendapat medali perak dalam Olimpiade Sain Nasi onal (OSN) SMP tingkat Nasional t ahun Finali s dalam ajang pencarian bakat yang diselenggarakan oleh sebuah televisi swasta tahun Meraih juara II (tim) lomba halang rintang PMR tingkat provinsi DKI Jakarta tahun Prakarya dan Kewirausahaan SMA 144

150 LAPORAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Nama Peserta Didik LAPORAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) Nama Sekolah : NISN/NSS : Alamat Sekolah : Kode Pos Telp. Kelurahan : Kecamatan : Kabupaten/Kota : Provinsi : Website : CARA PENGISIAN RAPOR SMK 1. Nama peserta didik di halaman judul, data Satuan Pendidikan di lembar 1, dan data peserta didik di lembar 2 diisi dengan lengkap. 2. Lembar 2 yang berisi data peserta didik, dilengkapi dengan pas foto peserta didik terbaru berukuran 3 x Lembar CAPAIAN kompetensi semester 1 diisi dengan: Prakarya dan Kewirausahaan SMA 145

151 a. Identitas Satuan Pendidikan dan identitas peserta didik. b. Pada kolom Pengetahuan dan Keterampilan diisi dengan perolehan nilai dari tiap guru mata pelajaran yang berupa angka (berdasarkan perhitungan skala 1 s.d 4) dan Kode Huruf (predikat). c. Hasil penilaian yang dilakukan oleh guru (dengan nilai s.d 100) dikonversikan untuk mendapatkan angka rapor 1 4, dengan perhitungan konversi nilai sebagai berikut: INTERVAL HASIL KONVERSI PREDIKAT A A B B B C C C D+ < D d. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2), dalam kolom Mapel diisi dengan menggunakan nilai kualitatif:sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K). e. Kolom Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) antarmapel diisi oleh wali kelas dengan deskripsi kesimpulan dari sikap peserta didik secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut diperoleh melalui rapat bersama dengan guru mata pelajaran. f. Kolom peminatan diisi Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, atau Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, atau Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya. Nomor 1 4 diisi mata pelajaran yang sesuai dengan kelompok peminatan yang dipilih. Nomor 5 6 diisi mata pelajaran lintas minat atau pendalaman. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 146

152 CONTOH PENGISIAN Nama Sekolah : SMK Pakubuwono Kelas : X Alamat : Kebayoran Baru Semester : 1 (Satu) Jakarta Selatan Nama : Budi Tahun Pelajaran : Nomor Induk/NISN : CAPAIAN No. Kelompok A (Wajib) Mapel Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Nama guru: Drs. Widodo Bahasa Indonesia Nama guru: Indrawati, S.Pd, Matematika Nama guru: Irawan, MPd Sejarah Indonesia Nama guru: Ana Rosida, S.Pd, MM Bahasa Inggris Nama guru: Safrida, S.Pd Kelompok B (Wajib) Seni Budaya Nama guru: Alia, S.Pd Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Nama guru: Indra S, MPd Prakarya dan Kewirausahaan Nama guru: Drs. Rizki Pengetahuan (KI-3) Keterampilan (KI-4) Sikap Sosial dan Spiritual Angka Predikat Angka Predikat Dalam Antar Mapel mapel SB/ B/ C/ K 4.00 A 3.67 A- SB 3.67 A B+ B 4.00 A 4.00 A SB 3.67 A B B 3.00 B 3.33 B+ B 3.67 A A- SB 3.33 B B B 4.00 A B C+ B A SB Peserta didik menunju kkan sikap sungguh - sungguh dalam menera pkan sikap jujur dan kerjasa ma, namun masih perlu ditingkat -kan lagi sikap percaya diri. Kelompok C: Teknik mesin I Dasar Bidang Keahlian Fisika Nama guru: Tuti, MPd Kimia Nama guru: Putri, SPd Gambar Teknik Nama guru: Leonardo, MPd 3.67 A B B 3.33 B B- B 4.00 A 3.33 B+ SB Prakarya dan Kewirausahaan SMA 147

153 No. II Mapel Dasar Program Keahlian 1 Teknologi Dasar Mesin Nama guru: Herman, MPd Pekerjaan Dasar Teknik Mesin 2 Nama guru: Ridwan, S.Pd 3 Teknik Listrik Dasar Mesin Nama guru: Mansur, MPd Pengetahuan (KI-3) Keterampilan (KI-4) Sikap Sosial dan Spiritual Angka Predikat Angka Predikat Dalam Antar Mapel mapel SB/ B/ C/ K 3.67 A B+ B 3.00 B 3.00 B B 3.67 A A SB III Paket Keahlian: Teknik Pemesinan 1 Pekerjaan Teknologi Dasar 4.00 A 3.33 B+ SB g. Kegiatan ekstra kurikuler diisi dengan nilai kualitatif (SB = sangat baik,b = baik,c = cukup, dan K = kurang) dilengkapi dengan keterangan masing-masing kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti. Nilai dan keterangan kegiatan ekstra kurikuler diperoleh dari guru pembina/pelatih ekstra kurikuler. Contoh: Kegiatan Ekstra Kurikuler Deskrpsi 1. Praja Muda Karana (Pramuka) Sangat Baik. Juara LT I tingkat Provinsi 2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Baik, aktif dalam setiap kegiatan h. Kolom ketidakhadiran diisi dengan rekapitulasi ketidakhadiran peserta didik (sakit, izin, dan tanpa keterangan) dari wali kelas. Contoh: Ketidakhadiran Sakit : 1 hari Izin : --- hari Tanpa Keterangan : --- hari i. Lembar catatan DESKRIPSI kompetensi mata pelajaran diisi dengan: a. Identitas Satuan Pendidikan dan identitas peserta didik. b. Catatan deskripsi Pengetahuan, Keterampilan, Sikap Spiritual dan Sosial tiap mata pelajaran diperoleh dari guru mata pelajaran. Contoh Pengisian: No. Mata Pelajaran Kompetensi Catatan Kelompok A (Wajib) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pengetahuan Baik, sudah memahami seluruh kompetensi, terutama sangat baik dalam memahami makna mujahadah an-nafs. Terus berlatih agar lebih baik dalam kompetensi yang lain. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 148

154 No. Mata Pelajaran Kompetensi Catatan Kelompok B (Wajib) Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Keterampilan Sikap Spiritual dan Sosial Pengetahuan Sudah terampil dalam hafalan surat-surat yang ditentukan, namun masih perlu banyak berlatih dalam hafalan Q.S.An-Nur(24):2. Sudah konsisten menunjukkan sikap beriman, bertakwa, jujur, dan kontrol diri. Sudah memahami semua konsep keterampilan, kecuali peranaktivitasfisikdalam pencegahanpenyakitdanpengurangan biayaperawatankesehatan. Perlu lebih tekun dalam memahami peranaktivitasfisikdalam pencegahanpenyakitdanpengurangan biayaperawatankesehatan. dst... Kelompok C (Peminatan) 1 Teknologi Dasar Mesin Keterampilan Sikap Spiritual dan Sosial Pengetahuan Keterampilan Sikap Spiritual dan Sosial Sudah menguasai keterampilan permainan dan atletik, terutama mempraktikkan teknik dasar atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) dengan menekankan gerak dasar fundamentalnya. Dapat diikutsertakan dalam lomba OOSN tingkat kota. Sudah menunjukkan usaha maksimal dalam setiap aktivitas gerak jasmani, sportif dalam bermain, perlu peningkatan dalam menghargai perbedaan. Perlu terus dikembangkan sikap sportif dalam bermain danmenghargai perbedaan Sudah memahami konsep pemesinan, namun kurang memahami proses-proses mesin konversi energi. Perlu melakukan pengamatan untuk meningkatkan pemahaman keterkaitan konsep motor bakar terhadap proses konversi energi. Sudah memiliki kompetensi keterampilan dasar otomotif, namun kurang memperhatikan aspek keselamatan kerja. Perlu lebih teliti memperhatikan aspek keselamatan kerja dalam melakukan kegiatan praktik baik di dalam maupun di luar bengkel. Sudah menunjukkan kepedulian terhadap masalah sepeda motor dan berperilaku ilmiah (tekun, teliti, jujur menyajikan data dan fakta), namun kurang percaya diri dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi secara lisan. Perlu berlatih meningkatkan kepercayaan diri untuk berani berargumentasi secara lisan. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 149

155 j. Pegisian lembar penilaian laporan Pencapaian Kompetensi semester 2 (dua) sama dengan pengisian lembar penilaian laporan Pencapaian Kompetensi semester 1 (satu). k. Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh Satuan Pendidikan berdasarkan karakteristik Satuan Pendidikan. Contoh : Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti. b. Tidak terdapat 3 mata pelajaran atau lebih, pada kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang belum tuntas/belum baik pada semester kedua. c. Ketidakhadiran peserta didik tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif. 4. Keterangan pindah keluar Satuan Pendidikan diisi dengan: a. Tanggal ditetapkannya keluar dari Satuan Pendidikan. b. Kelas yang ditinggalkan pada saat keluar dari Satuan Pendidikan. c. Alasan keluar dari Satuan Pendidikan. d. Waktu penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala sekolah dibubuhi stempel. e. Pengesahan kepindahan keluar Satuan Pendidikan dikuatkan dengan tanda tangan orang tua/wali peserta didik. 5. Keterangan pindah masuk Satuan Pendidikan diisi dengan: a. Nama peserta didik yang masuk diisi lengkap. b. Identitas peserta didik ditulis apabila pindah masuk ke sekolah baru (mutasi dari luar ke dalam Satuan Pendidikan). c. Waktu penandatanganan pengesahan oleh Kepala Sekolah dan tanda tangan kepala sekolah dibubuhi stempel. 6. Catatan prestasi yang pernah dicapai diisi dengan: a. Identitas peserta didik. b. Catatan prestasi yang menonjol pada bidang kurikuler (akademik), ekstra kurikuler (nonakademik), dan catatan khusus lainnya yang berhubungan dengan sikap serta hal-hal selain kurikuler dan ekstra kurikuler (misalnya memenangkan kejuaraan dalam ajang pencarian bakat, dan sebagainya). Prakarya dan Kewirausahaan SMA 150

156 MATERI PELATIHAN 4 PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING 4.1 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN 4.2 PENYUSUNAN RPP 4.3 PEER TEACHING Prakarya dan Kewirausahaan SMA 151

157 MATERI PELATIHAN : 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan dan model yang sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar yang telag ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan praktik pembelajaran ( peerteaching) Kompetensi yang Dicapai 1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual. 2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual 3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual. Indikator 1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran. 2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP. 3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan saintifik 4. Meleaah RPP sesuai dengan kriteria 5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintifik dan penilaian autentik menggunakan RPP yang telah disusun. 6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain Langkah Kegiatan 1. Analisis Video Mengamati tayangan video pembelajaran Kerja kelompok mengidentifika si aspek aspek kegiatan pembelajaran pada video Presentasi hasil diskusi analisis tayangan video Penyimpulan hasil diskusi kelompok dan rangkuman hasil Prakarya dan Kewirausahaan SMA 152

158 2. Penyusunan RPP Mendiskusikan rambu-rambu penyusunan RPP yang sesuai standar Proses Kerja Kelompok menyusun RPP untuk satu KD Telah RPP hasil kerja kelompok lain dan merevisi RPP berdasarkan hasil telaah Presentasi RPP yang telah direvisi dan Penyimpulan hasil diskusi 3. Peer Teaching Diskusi tentang instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran Mempraktikkan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun melalui peer teaching Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching Penyimpulan hasil diskusi dan rangkuman hasil peer teaching Prakarya dan Kewirausahaan SMA 153

159 LK-4.1 PETUNJUK KEGIATAN ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN Kompetensi : Mampu mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik Tujuan Kegiatan : Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu menganalisis pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik Langkah Kegiatan: Untuk fasilitator 1. Berilah penjelasan singkat tentang video pembelajaran yang akan ditayangkan 2. Berilah waktu bagi peserta untuk mengamati RPP yang dipakai dalam video pembelajaran 3. Diskusikanlah secara singkat setiap aspek pembelajaran yang harus diamati dalam video 4. Tayangkanlah video pembelajaran yang telah disiapkan 5. Pandulah peserta untuk mediskusikan hasil pengamatan dan analisis mereka atas video pembelajaran yang telah ditayangkan 6. Kumpulkan hasil diskusi kelompok dan berikan nilai sesuai rubrik yang tersedia Untuk Peserta 1. Pelajari RPP yang dipakai untuk pembelajaran dalam video 2. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model dalam video 3. Berikan tanda centang ( ) pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan kesesuaian dan ketersediaan setiap aspek 4. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran 5. Diskusikan dalam kelompok hasil pengamatan Anda berkaitan dengan kesesuaian RPP dengan pembelajaran yang disajikan pada video 6. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP dan Peer-teaching Prakarya dan Kewirausahaan SMA 154

160 FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN Mata Pelajaran :... Kelas :... Topik/Sub Topik :... Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa dan memberi salam 2 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya 3 Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi 4 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran 5 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan 1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik 2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi. Kegiatan Inti Penguasaan materi pembelajaran 1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran. 2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata. 3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. 4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak) Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik 1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 3 Menguasai kelas 4 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan pertanyaan 5 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan pendapat 6 Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan ketrampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar 7 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 8 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect) 9 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Penerapan PendekatanScientific Prakarya dan Kewirausahaan SMA 155

161 Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengamati 2 Memancing peserta didik untuk bertanyaapa, mengapa dan bagaimana 3 menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengumpulkan informasi 4 Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengasosiasikan data dan informasi yang dikumpulkan 5 Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran 1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar yang bervariasi 2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran 3 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran 4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran 5 Menghasilkan pesan yang menarik Pelaksanaan Penilaian Autentik 1 Melaksanakan Penilaian Sikap 2 Melaksanakan Penilaian Pengetahuan 3 Melaksanakan Penilaian Ketrampilan 4 Kesesuaian tehnik dan instrumen dengan indikator pencapaian kompetensi 5 Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan instrumen penilaian autentik. 6 Ketersediaan pedoman penskoran Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran 1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar 2 Merespon positif partisipasi peserta didik 3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik 4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif 5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran 1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Kegiatan Penutup Penutup pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan SMA 156

162 Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan 1 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merangkum materi pelajaran 2 Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran 3 Memberikan tes lisan atau tulisan 4 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio 5 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan Jumlah Kesimpulan Hasil Analisis Video Prakarya dan Kewirausahaan SMA 157

163 PENILAIAN ANALISIS TAYANGAN VIDEO R- 4.1 Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis peserta terhadap tayangan video pembelajaran Langkah-langkah penilaian hasil analisis 1. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis peserta yang akan dinilai 2. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut PERINGKAT NILAI KRITERIA Amat Baik ( AB) 90 < AB 100 Hasil analisis tepat,catatan logis Baik (B) 80 < B 90 Hasil analisis tepat, catatan kurang logis Cukup (C) 70 < C 80 Hasil analisis kurang tepat, catatan logis Kurang (K) 70 Hasil analisis kurang tepat, catatan tidak logis Prakarya dan Kewirausahaan SMA 158

164 HO RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasipeserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis pesertadidik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtopik yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih ( Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013). Prinsip Penyusunan RPP Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsipsebagai berikut. a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. b. Partisipasi aktif peserta didik. c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutrpp memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Komponen dan Sistematika RPP RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii) metode pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Pada Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013komponen-komponen tersebut secara operasional diwujudkan dalam bentuk format berikut ini. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 159

165 Sekolah : Matapelajaran : Kelas/Semester : Materi Pokok : Alokasi Waktu : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. (KD pada KI-1) 2. (KD pada KI-2) 3. (KD pada KI-3) Indikator: 4. (KD pada KI-4) Indikator: Catatan: KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung. C. Tujuan Pembelajaran D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok) E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran) F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media 2. Alat/Bahan 3. Sumber Belajar G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Kesatu: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup ( menit) 2. Pertemuan Kedua: a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( menit) b. Kegiatan Inti (...menit) c. Penutup ( menit), dan seterusnya. H. Penilaian 1. Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran Prakarya dan Kewirausahaan SMA 160

166 Contoh RPP 1 untuk didiskusikan. HO RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Peminatan Materi Pokok Alokasi Waktu Kompetensi Inti : Prakarya Dan Kewirausahaan (Kerajinan) : X/Satu : Wajib B : Produk Dan Pengemasan Karya Kerajinan Tekstil : 4 X 2 Jp 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar 1.1. Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan 2.1. Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya 2.2. Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan wirausaha 2.3. Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif, dan inovatif dalam memahami kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk membangun semangat usaha 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 161

167 Indikator : Menjelaskan konsep desain produk dalam kerajinan tekstil dengan berbagai teknik konstruksi (jahit, jahit aplikasi,, makrame, tenun, rajut, tapestry, dll) Menjelaskan aneka karya kerajinan tekstil Menjelaskan fungsi karya kerajinan tekstil tekstil Membedakan unsur estetika dan ergonomis karya kerajinan tekstil. Menjelaskan motif ragam hias pada kerajinan tekstil Menjelaskan teknik pembuatan benda kerajinan tekstil : jahit, jahit aplikasi, sulam, ikat celup, batik, makrame, tenun, rajut, tapestry, dll) 4.1. Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya Indikator : Menjelaskan cara pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia Membuat desain dan pengemasan produk tekstil Melaporkan secara lisan atau tulisan mengenai karya kerajinan tekstil. Tujuan Pembelajaran Melalui proses mencari informasi, menanya, dan berdiskusi siswa dapat: Mencari informasi produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil Melihat video atau gambar beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Berdiskusi secara kelompok cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia Berdiskusi kelas cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia Melalui proses mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan siswa dapat: Materi Pembelajaran Fakta Menggunakan perangkat lunak grafis, sisesuaikan dengan fasilitas / keadaan setempat untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Praktik individu penggunaan lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Praktik kelompok menggunakan perangkat lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Menyaji produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil Membuat produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil Membuat laporan tertulis Mempresentasikan hasil prakrik Konsep Produksi kerajinan tekstil yang berkembang saat ini. Pengemasan hasil produksi tekstil di daerah saat ini. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 162

168 Prinsip Prosedural Desain produksi kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis (komputer), disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia Desain pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis (komputer), disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia Menentukan desain produksi dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia Penggunaan perangkat lunak grafis, untuk desain dan pengemasan kerajinan tekstil, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia Langkah kerja desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia Percobaan membuat desain dan pengemasan kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis, disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia METODE PEMBELAJARAN Demonstrasi dan Eksperimen Dikusi kelompok Presentasi Penugasan ALAT/MEDIA/BAHAN Alat : Seperangkat komputer, Jaringan Komputer,contoh contoh gambar hasil produksi gambar Bahan ajar : Buku Corel Draw dan Photoshop,buku keterampilan menyulam, buku merajut untuk pemula, (disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan) Langkah Kegiatan/Skenario Pembelajaran Setelah menjelaskan semua indikator dan tujuan pembelajaran dan hasil akhir dari pembelajaran ini, siswa mengikuti mencari informasi produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil, melihat video atau gambar beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil, menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia, berdiskusi secara kelompok cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia, berdiskusi kelas cara desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dengan perangkat lunak grafis, menggunakan perangkat lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil. Melalui praktik siswa dapat menggunaan perangkat lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil, praktik kelompok lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil, menyajikan produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil, membuat produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil, membuat laporan tertulis, mempresentasikan hasil prakrik dan bekerja dengan teliti, jujur, dan penuh tanggung jawab. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 163

169 Selama proses pembelajaran dilakuan penilaian proses pada aktivitas di kelas dan hasil tugas mandiri. Pertemuan Pertama Pendahuluan RINCIAN KEGIATAN WAKTU Apersepsi (Guru bertanya apakah siswa sudah pernah mendengar istilah tekstil, apa saja yang bisa dibikin kerajinan lewat tekstil) Orientasi (Guru menampilkan gambar yang berhubungan dengan materi kerajinan ) Motivasi (Memberi contoh tentang manfaat mempelajari kerajinan) Pemberian Acuan : (Garis besar materi tentang kerajinan tekstil ) Pembentukan Kelompok diskusi Menyampaikan tujuan pembelajaran 15 menit Kegiatan Inti Mengamati Siswa menyimak pendapat dari beberapa sumber tentang pengertian tekstil Siswa menyimak berbagai fungsi kerajinan tekstil Guru menilai keterampilan siswa mengamati Menanya Siswa mendikusikan dengan teman sebangku mengenai contoh gambar dengan menjelaskan alat yang diperlukan dan teknik yang digunakan Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai berbagai fungsi dari kerajinan tekstil tersebut Guru bertanya tentang gambar yang ditampilkan Guru bertanya tentang pendapat dari berbagai sumber tentang pengertian tekstil Guru bertanya tentang fungsi dari kerajinan teresbut 60 menit Mengumpulkan informasi Siswa membaca buku teks yang berkaitan dengan tekstil Siswa membaca buku teks tentang berbagai kerajinan tekstil Siswa membaca buku teks tentang berbagai fungsi kerajian tekstil Mengasosiasi Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5 orang Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan pendapat para ahli mengenai pengertian tekstil Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan) Siswa dalam kelompok diminta mendiskusikan berbagai fungsi kerajinan tekstil (setiap kelompok berbeda pembahasan) Prakarya dan Kewirausahaan SMA 164

170 Mengomunikasikan RINCIAN KEGIATAN WAKTU Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan membimbing/menilai keterampilan menganalisis, menggunakan teori dan menyimpulkan data, serta menilai kemampuan siswa memahami pengertian tekstil, kerajinan tekstil serta fungsi dari kerajinan tekstil Penutup Bersama siswa menyimpulkan kerajinan tekstil dalam produk dan pengemasan menggunakan perangkat lunak grafis Memberikan tugas baca tentang kerajinan tekstil yang ada dewasa ini Melaksanakan postes 15 menit Pertemuan Kedua Pendahuluan RINCIAN KEGIATAN WAKTU Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya Menagih dan mengingatkan tugas baca Menyampaikan tujuan pembelajaran Melaksanakan pretes tentang beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil 15 menit Kegiatan Inti Mengamati dan Menanya Dua orang siswa dari kelompok berbeda diminta untuk memaparkan hasil tugas baca tentang beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Mencoba Kelompok diminta untuk mempraktikkan penggunaan lunak grafis untuk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Setiap kelompok diberikan masalah sehari-hari desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Kelompok mendiskusikan pemecahan masalah desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Guru menilai sikap siswa dalam kerja kelompok dan kemampuan menerapkan konsep dan prinsip dalam pemecahan masalah dan keterampilan mencoba instruksi kerja 60 menit Mengasosiasi Kelompok membuat produk desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil dan mendiskusikan hasil kegiatan tersebut. Dengan fasilitasi guru, siswa merumuskan desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Guru menilai keterampilan mengolah dan menalar Prakarya dan Kewirausahaan SMA 165

171 Mengomunikasikan RINCIAN KEGIATAN WAKTU Perwakilan kelompok memaparkan hasil diskusi pemecahan masalah Guru menilai keterampilan menyaji dan berkomunikasi Penutup Bersama siswa menyimpulkan produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil Memberikan tugas baca lembar kerja praktik yang akan datang Melaksanakan postes 15 menit Pertemuan Ketiga Pendahuluan RINCIAN KEGIATAN WAKTU Merefleksi hasil pretes dan postes pertemuan sebelumnya Menagih dan mengingatkan tugas baca Menyampaikan tujuan pembelajaran 20 menit Kegiatan Inti Mengamati Siswa membaca kembali lembar kerja praktik Menanya Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang prosedur/langkah kerja praktik yang perlu dikonfirmasi Menyimak contoh beberapa desain dan pengemasan karya kerajinan tekstil Mencoba Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing terdiri dari 2 orang siswa Siswa bekerja dalam kelompok sesuai langkah kerja dalam lembar kerja. Guru menilai keterampilan menggunakan alat, mengolah, dan menyaji data, serta kejujuran dan ketelitian dlam memperoleh data, serta kerjasama dalam kelompok 100 menit Mengasosiasi Kelompok mendiskusikan cara membuat produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil penyajian dan pengolahan data serta menyiapkan bahan presentasi kelompok Guru menilai kerjasama dan tanggungjawab siswa dalam kerja kelompok Mengomunikasikan Dua perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok Guru menanggapi hasil presentasi untuk memberi penguatan pemahaman Prakarya dan Kewirausahaan SMA 166

172 RINCIAN KEGIATAN dan/atau mengklarifikasi tentang produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil Setiap siswa menyiapkan laporan hasil praktikum dengan perbaikan dan penyempurnaan berdasarkan hasil diskusi Siswa menyerahkan laporan praktikum melalui , sedangkan laporan cetaknya dikumpulkan tiga hari kemudian. Guru menilai keeterampilan menyaji dan menalar, serta kesantuan dan kemampuan berkomunikasi WAKTU Penutup Bersama siswa menyimpulkan kembali hasil praktik dan mengingatkan pentingnya kecermatan, ketelitian, keuletan, dan kejujuran dalam memperoleh, menyajikan, mengolah, dan menganalisis data, serta pentingnya kerjasama, kolaborasi, dan komunikasi dalam kerja kelompok Memberikan tugas presentasi produk dan pengemasan karya kerajinan tekstildan mengikuti tes tertulis (Ulangan harian) pada pertemuan yang akan datang 15 menit Pertemuan Keempat Pendahuluan RINCIAN KEGIATAN WAKTU Merefleksi hasil laporan praktik yang sudah terkumpul Menagih dan mengingatkan tugas baca Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui presentasi 15 menit Kegiatan Inti Mengomunikasikan Dua orang siswa dari kelompok berbeda yang dipilih secara acak diminta untuk mempresentasikan tugasnya Siswa lain dari kelompok berbeda bertanya dan menanggapi presentasi Satu siswa diminta menyampaikan refleksi pengalamanmembuatproduk dan pengemasan karya kerajinan tekstil Guru menilai kemampuan menyaji dan menalar, serta komunikasi 60 menit Penutup Siswa melaksanakan tes tertulis ulangan harian Memberikan tugas membuat sketsa dari obyek mahluk hidup dan benda mati produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil. 15 menit Prakarya dan Kewirausahaan SMA 167

173 Penilaian 1. Mekanisme dan prosedur Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis. 2. Aspek dan Instrumen penilaian Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama. Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi Instrumen laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan. Instrumen tes menggunakan tes tertulis uraian dan/atau pilihan ganda 3. Contoh Instrumen (Terlampir) Jakarta,... Mei 2013 Mengetahui Kepala SMA... Guru Mata Prakarya dan Kewirausahaan NIP. NIP. Catatan Kepala Sekolah Prakarya dan Kewirausahaan SMA 168

174 LAMPIRAN a. Lembar Observasi dan kinerja presentasi LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Kerajinan Dan Kewirausahaan Kelas/Program : X/ Wajib B Kompetensi : Kd 3.1 Dan 4.1 No Nama Siswa Observasi Kinerja Presentasi Jml Akt tgjwb Kerjsm Prnsrt Visual Isi Skor (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Langgeng Hadi P NilaI Keterangan pengisian skor 4. Sangat tinggi 3. Tinggi 2. Cukup tinggi 1. Kurang Contoh Tes benar salah 1. Berikan tanda cek (V) pada kolom Benar atau Salah. No Pernyataan Benar Salah 1. Tekstil adalah hasil produks dari sehelai atau dua helai benang menjadi sehelai kain 2. Tekstil bisa berbentuk tenunan, rajutan atau anyaman 3. Rajutan atau tricot adalah satu helai kain dengan cara kait mengkait sehinga tebentuk sehelai kain 4. Jenis kerajian tekstil dengan cara jahit/rekat, jahit aplikasi, sulam, ikat celup, batik, makrame, tenun, 5. Tenunan terdiri dari dua benang, antara benang lungsin dan benang pakar yang saling menyilang menjadi sehelai kain Contoh Tes Uraian 2. Jawablah petanyaan berikut ini a. Jelaskan perbedaan antara tenunan dengan rajutan beserta ciri cirinya. b. Sebutkanlah alat yang diperlukan dan teknik yang digunkan untuk bahan strimin c. Menyebutkan alat-alat menjahit Prakarya dan Kewirausahaan SMA 169

175 b. Tugas 1. Lengkapi tabel berikut ini dengan memasukan berbagai alat yang diperlukan beserta teknik yang digunakan sesuai dengan kain yang disediakan. No. Kain / tekstil Alat Teknik 1. Belacu 2. Strimin 3. Corak kotak kotak atau bulatan bulatan 4. Bercorak / polos 5. benang wool Alat: a. Jarum jahit tangan/mesin, Jarum layar, jarum sulam jarum rajut, jarum pentul b. Benang jahit, benang sulam, benang wol,benang bordir c. Gunting, pamindangan, pensil, penggaris tudung jari, pendedel, karbon jahit, kertas roti, rader Teknik a. Merubah corak b. Menyulam c. Terawang, tusuk silang, jelujur bolak balik d. Sulaman aplikasi e. Rajutan/ tricot 2. Amati gambar gambar di bawah ini kemudian analisis berbagai alternatif yang dapat dikembangkan dalam perencanaan yang diperlukan dari mulai bahan, alat yang diperlukan, teknik pembuatan sehingga menjadi gambar di bawah ini. a. Gambar kain strimin dengan bentuk kerajinan berbahan strimin b. Gambar aplikasi c. Mengubah corak d. Membuat rajutan e. Menyulam (macam-macam sulaman) Prakarya dan Kewirausahaan SMA 170

176 Gambar a Gambar b Gambar c Gambar d Gambar e Gambar f Sumber/Referensi Buku Pegangan Kurikulum 2013 Buku teknik merajut Buku keterampilan menyulam Prakarya dan Kewirausahaan SMA 171

177 Contoh RPP 2 untuk didiskusikan RENCANA PELAKSANA PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP... Mata Pelajaran : Prakarya (Teknologi Rekayasa) Kelas/semester : VII / dua Materi Pokok : Membuat mainan dengan teknologi mekanik Alokasi Waktu : 5 Pertemuan (10JP) A. Kompetensi Inti: 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, ercaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B. Kompetensi Dasar dan Indikator No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 1.1 Menghargai keberagaman produk rekayasa di daerah setempat sebagai anugerah Tuhan 2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dan sikap santun dalam menggali informasi tentang keberagaman produk rekayasa daerah setempat sebagai wujud cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia 3.3 Memahami prosedur rekayasa yang digunakan sebagai produk sederhana dengan teknologi mekanik Bersyukur kepada Tuhan atas anugerah keberagaman produk mainan dengan teknologi mekanik di daerah setempat. Merefleksi tulisan tentang mainan di daerah setempat. Dalam menyampaikan pendapat dalam berdiskusi dengan santun. Menyatakan perbedaan pendapat secara sopan saat berdiskusi dalam kelompok. Mampu membuat desain inovatif mainan dengan teknologi mekanik Mampu menjelaskan desain mainan dengan teknologi mekanik 3.4 Mengidentifikasi bahan, material dan alat bantu yang digunakan sebagai mainan Berdasarkan desain asli peserta didik mampu menentukan kebutuhaan peralatan untuk membuat produk mainan dengan teknologi Prakarya dan Kewirausahaan SMA 172

178 dengan teknologi mekanik yang ada di daerah setempat dan daerah lain mekanik. Berdasarkan pengamatan model mainan dengan teknologi mekanik peserta didik dapat menyimpulkan alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik 4.4 Mencoba membuat mainan menggunakan teknologi mekanik Mendesain mainan dengan teknologi mekanik Mendeskripsikan alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik Membuat langkah-langkah/prosedur kerja pembuatan mainan dengan teknologi mekanik Merakit dan melakukan uji coba mainan dengan teknologi mekanik. C. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti serangkaian pembelajaran peserta didik akan: 1. Menunjukkan sifat syukur kepada Tuhan atas anugerah keberagaman produk mainan dengan teknologi mekanik 2. Merefleksi tulisan tentang mainan dengan teknologi mekanik 3. Menyampaikan pendapat dalam diskusi dengan percaya diri 4. Menyampaikan pendapat dalam diskusi dengan sopan Pertemuan pertama Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: 1. Membuat prosedur rekayasa yang digunakan sebagai produk sederhana mainan dengan teknologi mekanik 2. Membuat gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik dengan menghargai pendapat peserta didik lain 3. Merencanakan berbagai bentuk desain produk alat berputar dengan benar Pertemuan kedua Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: 1. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam membuat mainan dengan teknologi mekanik dengan cermat. 2. Memahami fungsi alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat mainan dengan teknologi mekanik dengan percaya diri Pertemuan ketiga Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: 1. Memutuskan langkah-langkah/ prosedur kerja membuat mainan dengan teknologi mekanik 2. Memasang dudukan motor DC pada tempat baterai. 3. Memasang dudukan roda pada tempat baterai. Pertemuan keempat Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: Prakarya dan Kewirausahaan SMA 173

179 1. Merakit mainan dengan teknologi mekanik secara benar dan cermat. 2. Melakukan pengawatan dengan memperhatikan keselamatan kerja dengan tepat. Pertemuan kelima Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik dapat: 1. Menguji hasil produk mainan dengan teknologi mekanik. 2. Membuat kemasan dengan kreatif. D. Materi Pembelajaran. Membuat mainan dengan teknologi mekanik 1. Perencanaan Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik M M - + B S 1 S 2 Keterangan: B : Baterai M : dinamo DC S 1, S 2, : Saklar micro (limit switch) 2. Alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik. a. Bahan No Jenis Spesifikasi Jumlah 1 Baterai AA 1,5 V 2 2 Tempat baterai 2 x 1,5 V 1 3 Limit switch/micro Switch 2 4 Dinamo (motor DC) mainan 3 V 2 5 Konektor (skun kabel) 2 6 Kabel tunggal merah 1 m hitam 1 m 7 Tutup botol 4 cm 1 8 Klip kertas/ kawat secukupnya Fungsi bahan yang digunakan: Baterai berfungsi sebagai sumber arus listrik Micro switch berfungsi untuk saklar peka terhadap sentuhan Motor DC berfungsi merubah energy listrik menjadi energy putar Prakarya dan Kewirausahaan SMA 174

180 Kabel tunggal berfungsi untuk menghubung bahan motor DC, micro switch, tempat baterai Kabel berwarna merah untuk menghubung kutub baterai positif Kabel berwarna hitam untuk menghubung kutub baterai negatif Klip kertas untuk membuat antenna b. Alat No Jenis Jumlah 1 Tang kombinasi 1 2 Cutter, pemotong kuku dan 1 gunting 3 Solder listrik 30 W 1 4 Timah (tenol) secukupnya 5 Lem superglue/ lem bakar secukupnya Fungsi alat yang digunakan: Tang kombinasi berfungsi untuk membengkokkan kawat dudukan motor DC, membengkokkan dudukan roda belakang Pemotong kuku/ cutter berfungsi untuk memotong kawat/ kabel Solder listrik berfungsi untuk menyambung/ menyolder kawat dengan bantuan timah(tenol) Lem superglue berfungsi mengelem micro switch pada tempat baterai. Timah(tenol) bahan untuk menyambung kabel dengan motor DC, saklar micro(micro switch). 3. Langkah-langkah/prosedur kerja Menyiapkan rangkaian mainan dengan teknologi mekanik. Menyiapkan alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik. Dalam langkah/prosedur keselamatan kerja yang diutamakan 4. Praktik membuat mainan dengan teknologi mekanik Memasang dudukan motor pada tempat baterai Memasang micro switch pada tempat baterai Memasang antena pada skun kabel(konektor) Memasang motor pada penompang Merakit mainan dengan teknologi mekanik dengan menyolder. Memasang skun kabel yang ada antenanya pada micro switch. 5. Uji coba dan membuat kemasan mainan dengan teknologi mekanik Pasanglah baterai pada alat yang telah dirakit. E. Metode Pembelajaran. Metode saintifik Pembelajaran kooperatif F. Sumber Pembelajaran 1. Buku siswa: Paresti, S. Dkk Prakarya SMP/MTS Kelas 7. Jakarta: Dikbud, (hal 92-97). 2. Buku referensi Paresti, S. Dkk Buku Guru Prakarya SMP/MTS Kelas 7. Jakarta: Dikbud, (hal ). Prakarya dan Kewirausahaan SMA 175

181 3. Moh. Ibnu Malik, S.T, 2006 : Pengantar Membuat Robot, Yogyakarta: Gava Media, (hal 13-18). G. Media Pembelajaran 1. Gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik 2. Robot Mekanik Sederhana (robot kecoak) H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran. Pertemuan pertama 1. Pendahuluan (10 menit) Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik. Apresiasi Guru bertanya kepada peserta didik mengenai gambar simbol bahan pembuat mainan dengan teknologi mekanik. Motivasi Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin ditemui peserta didik Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru menjelaskan cakupan materi gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik. 2. Kegiatan inti (60 menit) Mengamati Peserta didik mengamati keragaman produk rekayasa di daerah setempat sebagai anugerah Tuhan Peserta didik membaca dan mencari sumber belajar secara mandiri tentang sistem perencanaan mainan dengan teknologi mekanik dengan jujur. Menanya Peserta didik membuat kelompok kecil (4 siswa) berdiskusi membuat rumusan bentuk desain rangkaian mainan dengan teknologi mekanik Mengumpulkan Informasi Peserta didik mengumpulkan data hasil rumusan bentuk desain rangkaian mainan dengan teknologi mekanik 3. Penutup (10 menit) a. Simpulan Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan rumusan mainan dengan teknologi mekanik Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik b. Evaluasi Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang gambar rangkaian maianan dengan teknologi mekanik c. Refleksi Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan lebih pada siswa. d. Tindak Lanjut Peserta didik diberi mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru dan informasi rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. e. Penutup Berdo a dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 176

182 Pertemuan kedua 1. Pendahuluan (10 menit) Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik. Apresiasi Guru bertanya kepada peserta didik mengenai alat dan bahan pembuat mainan dengan teknologi mekanik. Motivasi Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru menjelaskan cakupan materi alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik. 2. Kegiatan inti (60 menit) Mengamati Peserta didik membaca dan mencari sumber belajar secara mandiri tentang alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik dengan percaya diri. Menanya Peserta didik berkelompok untuk mengidentifikasi bahan mainan dengan teknologi mekanik Peserta didik berdiskusi fungsi bahan mainan dengan teknologi mekanik Mengasosiasi/melakukan eksperimen Peserta didik mencoba mainan dengan teknologi mekanik Peserta didik mengumpulkan data fungsi alat dan mainan dengan teknologi mekanik. 3. Penutup (10 menit) a. Simpulan Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan tentang alat mainan dengan teknologi mekanik Peserta didik diberikan arahan tentang bahan mainan dengan teknologi mekanik b. Evaluasi Prakarya dan Kewirausahaan SMA 177

183 Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik fungsi bahan mainan dengan teknologi mekanik c. Refleksi Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan lebih pada siswa. d. Tindak Lanjut Peserta didik mencatat tugas rumah untuk membuat tata letak bahan mainan dengan teknologi mekanik. e. Penutup Berdo a dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran. Pertemuan ketiga 1. Pendahuluan (10 menit) Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik. Apresiasi Guru bertanya kepada peserta didik mengenai langkah kerja pembuat mainan dengan teknologi mekanik. Motivasi Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru menjelaskan cakupan materi alat dan bahan mainan dengan teknologi mekanik. 2. Kegiatan inti (60 menit). Mengamati Peserta didik membaca dan mencari sumber belajar secara mandiri langkah/prosedur pembuatan mainan dengan teknologi mekanik. Menanya Peserta didik berkelompok melakukan persiapan sesuai deskripsi tugas masing-masing untuk membuat mainan dengan teknologi mekanik Peserta didik merumuskan tata letak kawat dudukan motor mainan dengan teknologi mekanik Mengumpulkan informasi Peserta didik melakukan observasi tata letak dudukan motor yang dipasang pada tempat baterai dengan benar dengan memperhatikan keselamatan kerja. Peserta didik mengamati tata letak micro switch di atas tempat baterai Mengasosiasi Peserta didik secara kelompok merumuskan letak penompang roda pada tempat baterai dengan benar dengan memperhatikan keselamatan kerja. Peserta didik merumuskan letak micro switch pada tempat baterai. Peserta didik merumuskan letak pemasangan antena pada skun kabel. eserta didik melakukan penyolderan antena pada skun kabel(konektor) dengan memperhatikan keselamatan kerja Prakarya dan Kewirausahaan SMA 178

184 Peserta didik memotong kabel sekitar 10cm dan menyolder setiap kabel ke masingmasing komponen dengan memperhatikan keselamatan kerja Peserta didik memasang 2 buah saklar micro telah diberi kabel ke bagian bawah dudukan baterai dengan membentuk seperti huruv V dengan memperhatikan keselamatan kerja Peserta didik memasang 2 motor DC yang telah diberi sambungan kabel pada terminalnya pada bagian bawah dudukan baterai. Peserta didik memasang roda belakang dengan menggunakan klip kertas. 3. Penutup (10 menit). a. Simpulan Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan ketepatan pemasangan 2 saklar micro kebagian bawah dudukan baterai membentuk seperti huruf V. Peserta didik diberikan arahan pemahaman pemasangan motor DC. b. Evaluasi Prakarya dan Kewirausahaan SMA 179

185 Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang teknik pemasangan bahan mainan dengan teknologi mekanik. c. Refleksi Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan lebih pada siswa. d. Tindak Lanjut Peserta didik mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru dan informasi rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya e. Penutup Berdo a dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran Pertemuan keempat 1. Pendahuluan (10 menit). Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik. Apresiasi Guru bertanya kepada peserta didik mengenai teknik dalam membuat mainan dengan teknologi mekanik. Motivasi Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru menjelaskan cakupan materi merakit mainan dengan teknologi mekanik dengan mempertimbangkan keselamatan kerja.. 2. Kegiatan inti (60 menit). Mengamati Peserta didik secara kelompok memperhatikan gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik. Mengasosiasi Peserta didik secara kelompok melakukan perakitan/menyambung kabel pada mainan dengan teknologi mekanik Peserta didik berdiskusi fungsi kabel merah dan hitam yang dipergunakan merakit mainan dengan teknologi mekanik Peserta didik memasang antenna dari clip kertas pada saklar micro(micro switch) Prakarya dan Kewirausahaan SMA 180

186 . 3. Penutup ( 10 menit). a. Simpulan Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik membuat simpulan ketepatan pemasangan bahan mainan dengan teknologi mekanik. Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman pemasangan kabel dalam merakit produk mainan dengan teknologi mekanik b. Evaluasi Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik fungsi kabel berwarna merah dan kabel berwarna hitam c. Refleksi Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan lebih pada siswa. d. Tindak Lanjut Peserta didik mencatat tugas-tugas kegiatan yang diberikan guru dan informasi rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya e. Penutup Berdo a dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran Pertemuan kelima 1. Pendahuluan (10 menit). Berdoa, salam dan mengecek kehadiran peserta didik. Apresiasi Guru bertanya kepada peserta didik sudah selesaikah mainan dengan teknologi mekanik. Motivasi Guru bertanya mengenai hambatan yang mungkin menjadi masalah bagi peserta didik Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru menjelaskan cakupan materi uji coba mainan dengan teknologi mekanik dengan mempertimbangkan keselamatan kerja.. 2. Kegiatan inti (60 menit). Mengasosiasi Peserta didik mengecek rakitan mainan dengan teknologi mekanik dengan gambar rangkaian mainan dengan teknologi mekanik Peserta didik secara kelompok memasang baterai dengan memperhatikan kutub baterai. Prakarya dan Kewirausahaan SMA 181

187 Peserta didik mencoba mainan dengan teknologi mekanik Peserta didik menutup mainan dengan teknologi mekanik dengan tutup botol yang dicat coklat menyerupai warna kecoa. Mengkomunikasikan Peserta didik mempresentasikan hasil pekerjaannya di kelas 3. Penutup (10 menit). a. Simpulan Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi pendidik uji kelayakan produk. Peserta didik diberikan arahan tentang pemahaman pemasangan baterai b. Evaluasi Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik bagaimana cara mematikan mainan dengan teknologi tanpa melepas baterai. c. Refleksi Meminta umpan balik pada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan dan memberi wawasan lebih pada siswa. d. Tindak Lanjut Peserta didik diberi tugas membaca buku dan literatur lain untuk mengembangkan produk agar lebih sempurna Prakarya dan Kewirausahaan SMA 182

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2014 Mata Pelajaran Matematika SMA/SMK UNTUK GURU PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU SMA/SMK Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2014 Teknik Komputer dan Informatika UNTUK GURU PEMINATAN SMK PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK

Lebih terperinci

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1 Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1 Dasar Hukum Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana

Lebih terperinci

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO Click to edit Master title style PP 32 Tahun 2013 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Permendikbud

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN

MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2014 Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs UNTUK GURU PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDAN

Lebih terperinci

RASIONAL KURIKULUM 2013

RASIONAL KURIKULUM 2013 RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT - 1.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR KURIKULUM

BAB II STRUKTUR KURIKULUM BAB II STRUKTUR KURIKULUM A. Kompetensi Inti Kompetensi Inti (KI) kurikulum adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai

Lebih terperinci

RASIONAL KURIKULUM 2013

RASIONAL KURIKULUM 2013 RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT - 1.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kurikulum menurut Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Pembelajaran Matematika SD

Pembelajaran Matematika SD Pembelajaran Matematika SD Yasin Yusuf, S.Pd Kurikulum 2013 1 Perkembangan Penduduk sebagai Modal SDM Usia Produktif (2020-2035) Melimpah Kompeten Tidak Kompeten Modal Pembangunan Transformasi melalui

Lebih terperinci

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL) 1. Pengertian Standar kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan mencakup

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

TJETJEP RONY BUDIMAN

TJETJEP RONY BUDIMAN TJETJEP RONY BUDIMAN tjetjeprb@gmail.com 06-03-2014 TJETJEP RONY BUDIMAN - 2014 2 Pengertian KURIKULUM UU No. 20 Tahun 2003 - SPN seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.1a RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 2 Kurikulum 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK DR. IMRAN AKHMAD, M.PD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

KONSEP KURIKULUM 2013

KONSEP KURIKULUM 2013 Matematika MATERI PELATIHAN 1 KONSEP KURIKULUM 2013 1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 1.2 SKL, KI, DAN KD DAN STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 1.3 PENDEKATAN, MODEL DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH

SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH SUPLEMEN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI PENGAWAS SEKOLAH DASAR Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan

Lebih terperinci

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 PPT - 1.2 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Elemen Perubahan Standar

Lebih terperinci

Doc. Abdi Madrasah (www.abdimadrasah.com)

Doc. Abdi Madrasah (www.abdimadrasah.com) LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 165 TAHUN 014 TENTANG KURIKULUM 013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB PADA MADRASAH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kerangka

Lebih terperinci

Lokakarya School Community Tahun 2014 PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Lokakarya School Community Tahun 2014 PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 Lokakarya School Community Tahun 2014 PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 A. Latar Belakang Pengembangan Kurikulum 2013 Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

Pengembangan Kurikulum 2013

Pengembangan Kurikulum 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pengembangan Kurikulum 2013 Penyegaran Instruktur PLPG untuk Implementasi Kurikulum 2013 RANCANG ULANG BANGUNAN KURIKULUM Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Kurikulum 2013 MANAJEMEN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ELEMEN PERUBAHAN Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses Elemen Perubahan Standar Isi Standar Penilaian 8/30/2016 DRAFT 2 ELEMEN

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) KOMPETENSI DASAR Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP KEMENTERIAN AGAMA 2013 i Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian

Lebih terperinci

LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013

LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013 LAPORAN ANALISIS KURIKULUM 2013 DASAR HUKUM, RASIONAL PENGEMBANGAN SERTA ELEMEN PERUBAHAN TENTANG KOMPETENSI PEMBELAJARAN, PENILAIAN PEMBELAJARAN DAN RANCANGAN KURIKULUM 2013 Oleh : Intan Mustika Noor

Lebih terperinci

URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN

URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN Dr. Marzuki marzukiwafi@yahoo.co.id UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 13 May 2015 1 Pendahuluan Pendidikan harus dikelola dengan baik dan benar agar

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN

MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2014 Mata Pelajaran Matematika /MTs UNTUK GURU PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANDAN

Lebih terperinci

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii

Model Penyelenggaraan Peminatan Kurikulum 2013 di SMA KATA PENGANTAR. 2014,Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah ii KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Ruang Lingkup... 3 BAB II JUDUL BAB II... 4 A. Pengertian Peminatan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH. Oleh: Alinurdin

PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH. Oleh: Alinurdin PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH Oleh: Alinurdin Email : alinurdin57ali@yahoo.com Abstrak Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan empat landasan pokok, yaitu landasan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG Ciri-Ciri Kurikulum 2013 Disususn Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran Dosen Pengampu : Dr.Purwati, M.S.,Kons Disusun Oleh Kelompok 17 : Dodo Prastyoko (12.0305.0170) Joni Pranata

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH

Lebih terperinci

Seputar Kurikulum 2013 NUR ALAM

Seputar Kurikulum 2013 NUR ALAM Seputar Kurikulum 2013 NUR ALAM 1 Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum

Lebih terperinci

PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR

PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR ELEMEN PERUBAHAN SKL terstruktur dalam: SKL Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar SKL Menyeimbangkan kognitif, afektif, dan psikomotor Kompetensi inti mengikat kompetensi-kompetensi

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP) SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP) UU No. 14/2005 (UUGD) Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI Kurikulum 13 Penulis: Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si Penelaah: Prof. Dr. rer. nat. Sadjidan, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. 1. STANDAR ISI 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi. E. 91%-100% guru mengembangkan perangkat pembelajaran sesuai tingkat

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B) BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B) rumusan masalah, (C) tujuan penelitian, (D) manfaat penelitian, (E) definisi operasional. Berikut ini merupakan

Lebih terperinci

KURIKULUM Prof. Hamid Hasan. Tim Pengembang Kurikulum 2013

KURIKULUM Prof. Hamid Hasan. Tim Pengembang Kurikulum 2013 KURIKULUM 2013 Prof. Hamid Hasan Tim Pengembang Kurikulum 2013 KAJIAN BSNP SKL SOFT SKILLS PUSKURBUK KTSP KURIKULUM 2013 RPJMN Tonggak Pencapaian Penyempurnaan Kurikulum 2014: 2010: Kajian dokumen kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat disepanjang kehidupan, melalui berbagai upaya yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan mampu mempercedaskan kehidupan bangsa. Seperti yang diamanatkan

Lebih terperinci

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN Lampiran 1. Struktur Spektrum Keahlian PMK SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN No. 1 BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN PAKET KEAHLIAN DURASI (3/4 TAHUN) Lampiran 2. Struktur Kurikulum SMK (Generik)

Lebih terperinci

KONSEP KURIKULUM 2013

KONSEP KURIKULUM 2013 Oleh : Pratiwi Pujiastuti pratiwi@uny.ac.id KONSEP KURIKULUM 2013 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Istanto Wahju Djatmiko

Oleh: Dr. Istanto Wahju Djatmiko Disampaikan dalam rangka Workshop Penguasaan Teknologi Informasi dan Pengembangan Kurikulum 2013 Pada tanggal 10 Mei 2014 di SMK Muhammadiyah Prambanan, Yogyakarta Oleh: Dr. Istanto Wahju Djatmiko Makalah

Lebih terperinci

RINGKASAN PETA KOMPETENSI DI SEMUA SATDIK SESUAI KURIKULUM

RINGKASAN PETA KOMPETENSI DI SEMUA SATDIK SESUAI KURIKULUM I. PENDAHULUAN RINGKASAN PETA KOMPETENSI DI SEMUA SATDIK SESUAI KURIKULUM 2013 Disarikan dari Permendikbud yang relevan Oleh: Setyo Hartanto, S.Pd. M.Kom (Pembantu Pimpinan LPPKS/Intruktur Nasional KTSP

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER 2012 KURIKULUM 2013 Daftar Isi Hal. DAFTAR ISI i I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang B. Landasan Penyempurnaan Kurikulum 1. Landasan Yuridis

Lebih terperinci

MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN

MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN ISSN : 2088-4095 TARBIYAH ISLAMIYAH, Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2015 MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN Yahya MOF Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KURIKULUM 2013 KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) / MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) KELAS VII - IX MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Nama Guru NIP/NIK Sekolah : : : 1

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL SKL FILOSOFI KURIKULUM

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL SKL FILOSOFI KURIKULUM KURIKULUM 2013 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL SKL FILOSOFI KURIKULUM TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL BERIMAN DAN BERTAKWA BERAKHLAK MULIA MANUSIA INDONESIA BERTANGGUNG JAWAB DEMOKRATIS SEHAT MANDIRI BERILMU KREATIF

Lebih terperinci

Struktur Kurikulum Disampaikan Oleh: Dra. Titik Sugiarti, M.Pd

Struktur Kurikulum Disampaikan Oleh: Dra. Titik Sugiarti, M.Pd Struktur Kurikulum 2013 Disampaikan Oleh: Dra. Titik Sugiarti, M.Pd KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 1 FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2 Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH

Lebih terperinci

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3)

Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3) Elemen Perubahan dari Kurikulum 2006 ke Kurikulum 2013 Pergeseran Komponen Kurikulum 2013 Komponen Silabus: (1) Identitas satuan pendidikan dan mata pelajaran, (2) tingkat kelas, (3) kompetensi inti, (4)

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 CURRICULUM IS A PRODUCT OF ITS TIME... CURRICULUM RESPONDS TO AND IS CHANGED BY SOCIAL FORCES, PHILOSOPHICAL

KURIKULUM 2013 CURRICULUM IS A PRODUCT OF ITS TIME... CURRICULUM RESPONDS TO AND IS CHANGED BY SOCIAL FORCES, PHILOSOPHICAL CURRICULUM IS A PRODUCT OF ITS TIME... CURRICULUM RESPONDS TO AND IS CHANGED BY SOCIAL FORCES, PHILOSOPHICAL KURIKULUM 2013 POSITIONS, PSYCHOLOGICAL PRINCIPLES, ACCUMULATING KNOWLEDGE, AND EDUCATIONAL

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN NARASUMBER/ INSTRUKTUR NASIONAL GURU TIK

PANDUAN PELATIHAN NARASUMBER/ INSTRUKTUR NASIONAL GURU TIK PANDUAN PELATIHAN NARASUMBER/ INSTRUKTUR NASIONAL GURU SMP/MTs SMA/MA SMK/MAK UNTUK NARASUMBER/ INSTRUKTUR NASIONAL PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Perbedaan antara KBK, KTSP dan kurikulum 2013 KBK 2004: Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Pemisahan antara mata

Lebih terperinci

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 1 PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 Pendahuluan Oleh: Bambang Prihadi*) Implementasi Kurikulum 2013 dicirikan dengan perubahan yang sangat mendasar

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

PPT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PPT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ELEMENPERUBAHAN KURIKULUM2013 PPT - 1.2 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ElemenPerubahan Standar KompetensiLulusan

Lebih terperinci

TELAAH KRITIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

TELAAH KRITIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL APA MENGAPA BAGAIMANA TELAAH KRITIS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., MA. DISAMPAIKAN PADA SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 5 MEI 2013 DI STKIP YPUP SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL 22 BAB 77

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 1 1.1b ELEMEN PERUBAHAN 2 Elemen Perubahan 3 Elemen Perubahan Elemen Kompetensi Lulusan Kedudukan mata pelajaran (ISI) Pendekatan (ISI) Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistematis untuk mewujudkan suatu proses pembelajaran agar siswa aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar dan berencana yang dimiliki semua masyarakat sebagai siswa di dalam dunia pendidikan yang tersusun secara sistematis

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP BAHASA INGGRIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 Farida Nurhasanah Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011 PERMEN NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR ISI Materi minimal dan Tingkat kompetensi minimal untuk mencapai Kompetensi Lulusan Minimal 2 Memuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting untuk mewujudkan kemajuan suatu bangsa. Dengan adanya pendidikan yang bermutu, akan diperoleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016DAFTAR ISI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016DAFTAR ISI SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) MATA PELAJARAN EKONOMI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016DAFTAR ISI DAFTAR ISI i I. PENDAHULUAN 1 A. Rational 1 B.

Lebih terperinci

2015 MANFAAT PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI

2015 MANFAAT PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DALAM PENUMBUHAN SIKAP WIRAUSAHA SISWA SMAN 1 CIMAHI 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah mengenai pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan dalam penumbuhan sikap wirausaha siswa yang akan diteliti, rumusan masalah,

Lebih terperinci

MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013

MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013 Kode Kuesioner Tanggal Lokasi Kota : : - -2014 : MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN GURU/KEPALA SEKOLAH/PENGAWAS SEKOLAH KURIKULUM 2013 Satuan Pendidikan SD SMP SMA SMK (tandai salah satu) A. DATA RESPONDEN

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMP/MTs SENI BUDAYA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Seni Budaya - SMP i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan

Lebih terperinci

DOKUMEN KURIKULUM 2013

DOKUMEN KURIKULUM 2013 DOKUMEN KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER 2012 http://kangmartho.com 1 Daftar Isi Hal. DAFTAR ISI i I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang B. Landasan Penyempurnaan Kurikulum 1.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 957, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tingkat Satuan Pendidikan. Dasar. Menengah. Kurikulum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1 PENYUSUNAN KTSP Sosialisasi KTSP 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No. 22/2006 tentang Standar Isi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional adalah suatu proses belajar dan pembelajaran yang terencana sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN PRAKARYA (KERAJINAN)

SILABUS MATA PELAJARAN PRAKARYA (KERAJINAN) SILABUS MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN SILABUS MATA PELAJARAN PRAKARYA (KERAJINAN) Satuan Pendidikan : SMA/SMK Kelas : X Kerajinan Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran

Lebih terperinci

KURIKULUM

KURIKULUM KURIKULUM 2013 anang.tj@kemdikbud.go.id Bonus Demografi Sebagai Modal "Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan Competence Based, LEARNING Eff, Curriculum update Strategi Pengembangan Pendidikan SD SMP SM

Lebih terperinci

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG (Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG UPT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANDUNG 2017 DESAIN PEMBELAJARAN Oleh: Yaya Sukarya,

Lebih terperinci

Persamaan dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013

Persamaan dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013 Persamaan dan perbedaan KTSP dan kurikulum 2013 Kurikulum 2013 sudah diimplementasikan pada tahun pelajaran 2013/2014 pada sekolah-sekolah tertentu (terbatas). Kurikulum 2013 diluncurkan secara resmi pada

Lebih terperinci

13. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOSIOLOGI SMA/MA

13. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOSIOLOGI SMA/MA 13. KOMPETENSI INTI DAN SOSIOLOGI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut

Lebih terperinci

Perihal Keunggulan Dan Kelemahan Kurikulum 2013

Perihal Keunggulan Dan Kelemahan Kurikulum 2013 Perihal Keunggulan Dan Kelemahan Kurikulum 2013 Pendidikan menjadi hal yang sangat fundamental bagi kehidupan seseorang, dengan pendidikan yang baik maka akan baik pula pola pikir dan sikap seseorang.

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SD KELAS I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 Pendahuluan i Diterbitkan oleh: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK TERPADU PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK TERPADU PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK TERPADU PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG Yuliani 1), Syahru Romadhon 2) 1, ) STKIP PGRI Tulungagung

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER 2012 Daftar Isi Hal. DAFTAR ISI i I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang B. Landasan Penyempurnaan Kurikulum 1. Landasan Yuridis 2 2. Landasan Filosofis

Lebih terperinci

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang penting karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara pada kurikulum. Kurikulum dikatakan

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum 1947 yang disebut Rencana Pelajaran 1947, Kurikulum 1952 yang disebut sebagai Rencana Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci utama kemajuan suatu bangsa, yaitu untuk membentuk Sumber Daya Manusia yang berpotensi. Pendidikan diharapkan dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Edward dalam Imas Kurniasih (2014) menyatakan bahwa kurikulum terdiri dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Edward dalam Imas Kurniasih (2014) menyatakan bahwa kurikulum terdiri dari 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi dan Pengertian Kurikulum Edward dalam Imas Kurniasih (2014) menyatakan bahwa kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang

Lebih terperinci

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Pengertian kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,

Lebih terperinci

Kelompok Materi: MATERI POKOK

Kelompok Materi: MATERI POKOK Modul 2.1 a. Kelompok Materi: MATERI POKOK 1 Materi Pelatihan Belajar Tematik AlokasiWaktu : 2.1. Analisis Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 2.1. a. Analisis Dokumen : SKL,KI-KD, Silabus,

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran C. Sosiologi Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI

KURIKULUM 2013 KOMPETENSI DASAR GEOGRAFI KURIKULUM 2013 GEOGRAFI Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 KI dan KD Geografi untuk Peminatan Ilmu-ilmu Sosial SMA/MA 1 A. Pengertian Geografi

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) KOMPETENSI DASAR Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya penyusunan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM A. Analisis Kurikulum 2013 Mata Pelajaran IPS SD/MI Pembicaraan kurikulum tidak bisa terlepas dari

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK BAB IV KURIKULUM 2013 Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci