BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Nirkabel Komunikasi Nirkabel adalah sebuah istilah yang merupakan gabungan dari 2 buah kata yaitu : komunikasi dan nirkabel. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi berarti pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan nirkabel berarti tanpa menggunakan kabel. Komunikasi nirkabel merupakan pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih tanpa menggunakan media kabel. Jadi dalam penggunaannya jenis komunikasi ini lebih menekankan kepada media yang digunakan untuk pengiriman dan penerimaan pesan. Adapun jenis dari Komunikasi nirkabel itu sendiri diantaranya : a. Wireless Wide Area Network (WWAN) WWAN Adalah jenis jaringan nirkabel yang mencakup daerah yang luas, seperti antar kota atau negara, yang penyampaian media nirkabelnya menggunakan bantuan Satelit atau Antena. b. Wireless Metropolitan Area Network Merupakan teknologi jaringan nirkabel yang mencakup beberapa lokasi dalam satu area, misalnya antar gedung berbeda dalam satu kota atau antar gedung kampus sebuah Universitas. c. Wireless Local Area Network (WLAN) WLAN Adalah teknologi jaringan nirkabel yang mencakup satu area mikro, seperti dalam satu gedung kantor atau satu ruangan dalam sebuah bangunan. d. Wireless Personal Area Network (WPAN) WPAN Adalah teknologi jaringan nirkabel yang memiliki jangkauan area jarak dekat. Contohnya Bluetooth dan Infrared. Sedangkan berdasar teknologi yang digunakan, jaringan nirkabel terdiri dari :

2 a. Infrared Infrared adalah salah satu komunikasi nirkabel yang menggunakan perantara sinar Infra Merah (Infrared), dengan jarak yang dekat, tidak lebih dari 5 meter dan sinar Infra Merah tidak bisa menembus dinding atau penghalang, sehingga bila menggunakannya, antara transmitter dengan receiver harus berada pada posisi lurus dengan tidak ada yang menghalangi pancaran sinar Infra Merahnya. Penggunaan Infrared untuk pertukaran dan komunikasi data saat ini sudah banyak ditinggalkan, hanya pada beberapa alat saja yang masih menggunakannya, contoh: Remote Control perangkat elektronik rumah tangga juga pada detektor suhu. b. Bluetooth Bluetooth saat ini sangat banyak digunakan sebagai pengganti Infrared, untuk komunikasi data, adalah komunikasi nirkabel dengan menggunakan media pancaran gelombang radio, tidak seperti Infrared, Bluetooth memiliki cakupan area komunikasi yang lebih luas juga karena menggunakan gelombang radio, Bluetooth tetap mampu digunakan untuk berkomunikasi meski terdapat penghalang diantara transmitter dan receiver. Gelombang radio Bluetooth bekerja pada rentang frekuensi 2,4 2,485 GHz ( Spectrum). Teknologi Bluetooth memiliki daya tahan yang baik, rendah daya dan rendah biaya. Untuk dapat berkomunikasi dengan Bluetooth, antara transmitter dengan receiver harus melakukan otentikasi (pairing) terlebih dahulu dikarenakan dari strukturnya yang sama secara menyeluruh, sehingga perangkat apapun yang kondisi Bluetoothnya sedang ON, akan dapat terdeteksi oleh perangkat lain yang dalam kondisi sama, bila kedua perangkat tersebut masuk dalam cakupan area Bluetooth tersebut. c. Wireless Fidelity Sama seperti pada Bluetooth, dalam media komunikasinya menggunakan pancaran gelombang radio, namun berbeda frekuensi. Frekuensi Wireless Fidelity memiliki 3 frekuensi yaitu : 2,4 3,6 5 GHz. Wireless Fidelity memiliki kapasitas bandwidth hingga 11Mbps (Megabit per second) sehingga saat ini Wireless Fidelity banyak digunakan dalam perangkat

3 sebagai media dalam pelayanan Internet Nirkabel (Wireless Internet), karena bandwidthnya yang lebar, Wireless Fidelity mampu melayani banyak pengguna dalam waktu yang bersamaan, juga memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan. Wireless Fidelity memiliki cakupan area yang lebih luas daripada Bluetooth. Dengan demikian Wireless Fidelity membutuhkan daya yang lebih besar, biaya yang lebih mahal, karena dalam pengaplikasiannya memerlukan hardware dan konfigurasi khusus. d. Cellular Mobile Communication Cellular Mobile Communication adalah sistem komunikasi nirkabel secara berpindah tempat (mobile) menggunakan sejumlah besar pemancar nirkabel berdaya rendah untuk menciptakan sel, area layanan geografis menjadi dasar dari sebuah sistem komunikasi nirkabel selular. Pemancar ini lebih dikenal dengan sebutan BTS (Base Transceiver Station). Di Indonesia, komunikasi selular menggunakan frekuensi diantaranya untuk GSM (Global System for Mobile) berada pada frekuensi 900 dan 1800 MHz sedangkan untuk CDMA (Code Division Multiple Access) berada pada frekuensi 800 dan 1900 MHz. 2.2 Open Loop System Open Loop System adalah jenis sistem kontrol yang hanya menggunakan sinyal input untuk menjalankan output. Tidak ada umpan balik otomatis untuk menyesuaikan proses yang dijalankan, sehingga penyesuaian harus dilakukan secara manual oleh operator. Gambar 2.1 Skema sistem Open Loop

4 Dari gambar diatas, menunjukkan bahwa output langsung dikeluarkan dan tidak terjadi umpan balik ke dalam sistem sebagai parameter seting. 2.3 Close Loop System Close Loop System Adalah jenis sistem kontrol yang secara otomatis mengubah output berdasarkan selisih antara sinyal umpan balik dengan sinyal input. Servomotor dapat digunakan pada sistem kontrol Close Loop. Gambar 2.2 Skema sistem Close Loop Berbeda dengan Open Loop, dari gambar diatas, menunjukkan ada sensor yang menerima masukan dari hasil pembacaan output, dimana hasil ini diolah oleh sensor untuk diumpan balikkan ke dalam sistem sebagai parameter seting dengan tujuan agar kontrol mendapatkan masukkan berdasarkan output yang diolah oleh sensor, sehingga sistem bekerja secara otomatis dan akurat. Secara keseluruhan keuntungan dari sistem Open Loop adalah, Sistem bekerja secara otomatis Sistem lebih stabil dan konstan karena pengaturan dilakukan oleh sensor Kinerja sistem lebih akurat 2.4 Flow Chart Flow Chart merupakan gambar diagram yang menunjukkan urutan langkah sebuah algoritma atau sebuah proses yang dipresentasikan berupa gambar kotak dengan berbagai jenis serta antara kotak yang satu dengan yang lain dihubungkan menggunakan garis panah. Adapun simbol-simbol flowchart diantaranya, Process Predefined process Preparation

5 Decision Input/output data Stored data Document / print Loop Connect or Terminator Control Line Connector Off-page Reference Diagram flowchart dapat juga digunakan untuk menganalisa, merancang dan mendokumentasikan atau mengelola sebuah proses kerja atau urutan algoritma, bahkan dapat juga digunakan sebagai pemecah masalah dalam sebuah proses dengan menguraikan langkah-langkah dari proses tersebut. 2.5 Mekanisme Pencari Jalan Diantara banyak kemampuan dari Robot, salah satunya adalah kemampuan untuk mencari jalan. Dengan memanfaatkan sensor pendeteksi jarak untuk mendeteksi halangan yang dilalui robot saat berjalan, sebagai pengirim informasi ke dalam sistem robot, dimana informasi ini diolah sesuai dengan kode yang ditulis, sehingga akan menghasilkan keluaran/output berupa gerakan robot untuk berbelok kanan, kiri maupun untuk bergerak maju kedepan. Adapun hal yang banyak digunakan sebagai media pencari jalan dalam sebuah pengujian robot adalah dengan menggunakan Labirin. Labirin adalah sebuah tempat atau ruangan yang penuh dengan jalan atau lorong yang berliku-liku, simpang siur dan saling berhubungan. Sebuah labirin dapat digunakan dalam sebuah permainan dengan tantangan bagaimana cara menemukan jalan keluar sehingga terbebas dari labirin tersebut. Adapun salah satu metode penyelesaian dalam mencari jalan keluar dari labirin adalah metode Tangan Kanan

6 Metode ini dilakukan dengan memanfaatkan tangan kanan yang digunakan sebagai patokan untuk menandai dinding sisi kanan labirin saat berada di posisi awal dan dinding sisi kanan ini sebagai acuan selama berjalan didalam labirin hingga menemukan jalan keluar labirin. Meskipun dalam pelaksanaannya metode ini akan memerlukan waktu yang lebih lama dan jalan yang memutar, namun metode ini cukup efektif untuk menemukan jalan keluar dari sebuah labirin. Gambar 2.3 Metode Tangan Kanan 2.6 Arduino UNO Arduino Uno adalah papan mikrokontroller yang menggunakan IC ATMega328P sebagai otak pengolahnya. Arduino UNO memiliki 14 input/output digital, dimana 6 PIN diantaranya dapat digunakan sebagai output PWM, 6 input analog, 1 buah resonator keramik berfrekuensi 16MHz, port USB, jack power supply, header ICSP dan tombol Reset. Untuk memprogramnya dilakukan melalui port USB yang dihubungkan dengan Komputer, dimana dasar pemrograman pada Arduino menggunakan Pemrograman Bahasa C dan untuk menggunakannya dengan memberikan power supply jenis DC (Direct Current) sebesar 7,5-12 volt. Bisa menggunakan baterai maupun dari DC Power Supply.

7 Gambar 2.4 Arduino Uno (Sumber : Keterangan : 1. Port USB 2. Jack Power Supply 3. Digital Input-Output PWM 4. Header ICSP 5. IC ATMega328P 6. Tombol Reset Spesifikasi Arduino UNO : (Sumber : Mikrokontroller Voltase Operasi : Atmega328 : 5V Volt. Masukan (rekomendasi) : 7-12V DC Volt. Masukan (maks.) : 6-20V Digital I/O Pin Pin Masukan Analog : 6 Arus DC tiap I/O Pin Arus DC untuk 3.3V Pin Memori Flash SRAM EEPROM Kecepatan Clock : 14 (6 pin sebagai PWM output) : 40 ma : 50 ma : 32 KB (Atmega328) 0.5 KB sebagai bootloader : 2 KB (Atmega328) : 1 KB (Atmega328) : 16 MHz

8 2.7 Bluetooth CZ-HC-05 Gambar 2.5 Modul Bluetooth (BT Shield V.2.2) CZ-HC-05 merupakan modul Bluetooth basic-board dengan menggunakan boardmodul tambahan berupa extended board dengan tujuan agar mudah dalam pengkabelan serta kompatibel dengan modul Arduino yang ada dipasaran sehingga mudah digunakan. Gambar 2.6 Basic Board HC-05 (Sumber : Itead Studio BT Shield 2.2) Modul Bluetooth CZ-HC-05 ini berkomunikasi menggunakan port serial dan dapat digunakan baik secara master maupun slave dalam sebuah rangkaian Arduino. Modul Bluetooth ini kompatibel dengan modul Arduino dan

9 menggunakan port UART (Universal Asymmetric Receiver Transmitter) sebagai port komunikasi antar modulnya. Sedangkan untuk melakukan konfigurasi port UART ini, dilakukan dengan melakukan triggering-pin KEY pada saat Modul Bluetooth dinyalakan. Spesifikasi CZ-HC-05 : Mikroprosesor : CSR BC417 Indikator : LED State Power Supply : 3,3 VDC IO : 6 Protokol Komunikasii : UART dan Wireless Serial Frekuensi : 2,4 GHz Sensitifitas : -80 dbm Kekuatan Pancaran : +4 dbm (RF) Antena : internal Gambar 2.7 Skema Bluetooth CZ-HC-05 Untuk dapat menggunakan modul Bouetooth CZ-HC-05 ini, diperlukan beberapa setting preset parameter (AT Command) yaitu dengan cara memberikan trigger pada pin KEY, sehingga Modul Bluetooth akan bekerja pada mode CMD (AT Command) yang merupakan mode dimana Chip Modul Bluetooth dapat menerima perintah AT Command dan menyimpan sejumlah seting parameter yang kita kehendaki.

10 2.8 2A Motor Shield for Arduino (DFRduino L298P) Modul ini adalah modul yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali motor DC (Direct Current). Dengan menggunakan Chip dari produsen LG (L298P), modul ini mempunyai daya keluaran maksimal 2 Ampere untuk tiap beban dan dengan fasilitas pengendalian motor sebanyak maksimum 2 buah motor DC. Masing-masing motor diatur sebanyak 4 tingkat kecepatan. Gambar 2.8 2A Motor Shield (DFRduino L298P) Sebagai proteksi motor, modul ini menggunakan delapan buah diode zener yang peka terhadap arus kejut bila terjadi hubungan pendek pada beban (motor). Mode kendali 4,8 35 M M Selektor Input Power Gambar 2.8 2A pin & IO mapping Adapun untuk melakukan konfigurasi modul ini, dapat dilakukan dengan setting jumper pada pin yang ada, diantaranya :

11 1. Selektor Input Power PIN Gambar 2.10 Soket Power PWRIN : Jumper pin pada posisi ini, sumber catu daya berasal dari eksternal supply, bisa menggunakan baterai tambahan. VIN : Jumper pin pada posisi ini, sumber catu daya daya berasal dari Board Arduino yang terhubung. Posisi jumper pada PWRIN digunakan bilamana Motor yang dikendalikan (beban) mengalami kekurangan daya. 2. Mode kendali kecepatan Gambar 2.11 Pin PWM Terdapat 2 mode pengaturan dengan masing-masing memiliki konfigurasi pin, yaitu : PWM (Pulse Width Modulation) E1 = pin 4 (Motor 2 kendali arah putaran) M1 = pin 5 (Motor 2 PWM control)

12 E2 = pin 6 (Motor 1 PWM control) M2 = pin 7 (Motor 1 kendali arah putaran) PLL (Phase Locked Loop) E1 = pin 5 (Motor 2 kendali arah putaran) M1 = pin 4 (Motor 2 enable control) E2 = pin 6 (Motor 1 kendali arah putaran) M2 = pin 7 (Motor 1 enable control) Spesifikasi teknis modul 2A Motor Shield for Arduino (DFRduino L298P) Microchip Controller : LG L298P Logic Control Voltage : 5V DC (from Arduino) Motor input voltage : 4,8 35V DC Max. Motor Current : 2 pcs (masing-masing 2 Amper) 2.9 Parallax PING Sensor Modul ini merupakan modul sensor jarak terintegrasi antara transmitter dan receivernya, sesuai namanya Ultrasonic, modul ini menggunakan pancaran suara Ultrasonic yang dipancarkan dari transmitter, kemudian pancaran suara tersebut akan membentur objek dan memantul kembali kearah asalnya dan akan diterima serta direspon oleh receiver. Gambar 2.12 Parallax PING Sensor (Sumber: I/AAAAAAAAAQY/TvfE7zjyVv4/s1600/Parallax_Ping_Lo.jpg)

13 Modul sensor ini memiliki 3 pin konektor yang terdiri dari pin : GND (grounding) = polaritas catu daya (-). 5 V (Power supply input) = polaritas catu daya (+) maks. 5VDC. SIG = pin Echo send dan Echo Receive (bergantian) Gambar 2.13 Skema kinerja signal Ultrasonic Dari port Trigger, masuk perintah kepada sensor Transmitter (warna hijau T), untuk memancarkan signal ultrasonic (garis hijau), yang kemudian signal ini akan memantul pada dinding kemudian pantulan signal ultrasonic (garis merah) akan kembali kepada sensor dan direspon oleh sensor Receiver (warna merah R), untuk selanjutnya signal ini akan diteruskan kepada port Echo. Gambar 2.14 Karakteristik waktu diagram signal (Sumber : http: ://

14 Dari diagram diatas, nampak karakteristik berbanding waktu dari pancaran signal Ultrasonic, pada baris atas perintah dikirimkan kepada modul sensor melalui port Trigger minimum 10µS (microsecond), sensor Transmitter akan memancarkan gelombang ultrasonic (sonic_burst) sebanyak 8 kali secara berturut-turut. Kemudian output signal melalui port Echo berupa signal sepanjang 100µS 25mS (millisecond) dan akan timeout setelah 30mS, bila ternyata tidak ada dinding atau objek yang memantulkan signal ultrasonic yang dipancarkan. Spesifikasi teknis : (Sumber : Jarak deteksi : 3 cm 400 cm (deteksi terbaik pada sudut 30 derajat) Fekuensi gelombang : 40 khz Input Power : 5 VDC (minimum 3,3 VDC) Konsumsi daya : 15mA Output : port PWM 2.10 Arduino (updateable) Arduino v merupakan aplikasi open source dari Arduino yang dibuat untuk memudahkan proses pemrograman board Arduino. Tool ini dapat beroperasi pada sistem Operasi Windows, MacOS maupun Linux. Dalam penulisan kode program Arduino, menggunakan dasar pemrograman Bahasa C kemudian untuk menyimpannya ke dalam memory modul Arduino, menggunakan fitur upload yang ada pada tool ini. Untuk versi rilis Arduino ini kompatibel dengan modul Arduino tipe : Arduino UNO, Mega2560, Duemilanove, Mega dan Diecimila.

15 Gambar 2.15 Interface Arduino Keterangan : 1. Main Toolbar = Verify, digunakan untuk memferifikasi antara kode program yang dibuat dengan yang ada pada memory Arduino. = Upload, digunakan untuk menyimpan kode program yang sudah ditulis ke dalam memory Arduino. = New, digunakan untuk membuat halaman baru pada aplikasi program. = Open, digunakan untuk membuka file projek Arduino yang disimpan dalam media penyimpanan komputer. File ini berekstensi.ino. = Save, digunakan untuk menyimpan kode program yang sudah dibuat ke dalam media penyimpanan internal komputer, agar mudah dikembangkan lebih lanjut. 2. Header dengan Nama File projek 3. Halaman utama, tempat dimana kode program ditulis

16 4. Serial monitor, digunakan untuk memeriksa status port serial yang digunakan untuk berhubungan dengan Modul Arduino 5. Tab Navigator, adalah tombol navigasi multi-tab halaman utama, bila ternyata diperlukan tambahan tab baru dalam proses penulisan kode. 6. Status Port, menginformasikan status Port Arduino yang terhubung dengan komputer. Pada gambar dibawah ini, merupakan contoh penulisan kode program sederhana pada Arduino v.1.0.5, secara garis besar metode penulisan kode programnya tidak berbeda dengan standar penulisan kode program Bahasa C, hanya saja bila hendak menggunakan pin tertentu pada modul Arduino, nomor dari pin yang akan digunakan, ikut di deklarasikan. Gambar 2.16 Contoh Kode sederhana pada Arduino 1.0.5

17 2.10 Penerapan Close Loop Dalam pembuatan media pengujian, penulis menggunakan skema Close Loop system, dimana pengaturan kendali robot dilakukan berdasarkan hasil pembacaan sensor ultrasonik yang dipasang. Terutama pada operasi Pencari Jalan, untuk mendeteksi adanya halangan dinding, menggunakan sensor Ultrasonik dan juga pada operasi pengiriman perintah (trigger) dari Robot Transmitter kepada Robot Receiver, berdasarkan pada deteksi Bluetooth yang sudah diatur jaraknya antara Robot Transmitter dan Robot Receiver. Gb Close-Loop Sistem Mekanisme Pencari Jalan Keterangan : E : Input M : Motor penggerak Pertama, diawali perintah dari kode yang dieksekusi, untuk mengaktifkan 2 buah motor, yang kemudian sensor jarak aktif secara terus menerus, dengan mengirimkan sinyal hasil deteksi jarak kepada Board Arduino, untuk memandu Arduino sistem untuk mengendalikan operasi motor.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Robot Menurut Mochamad Toyib (2014) Robot adalah serangkaian perangkat mekanik yang dipadukan dengan perangkat elektronik sebagai pengendali. Menurut Hendra (2014)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat diperlikan adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Arduino Uno

Gambar 2.1 Arduino Uno BAB II DASAR TEORI 2.1. Arduino UNO Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN 4.1. Pengujian Alat Sebelum menjalankan atau melakukan pengoprasian robot yang telah dibuat, maka penulis akan melakukan pengujian pada robot yang telah dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Baggage Arrival System Baggage Arrival System merupakan sebuah sistem konveyor penanganan bagasi pada area kedatangan di bandara. Adapun fungsi konveyor ini adalah memindahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam sebuah robot terdapat dua sistem yaitu sistem elektronis dan sistem mekanis, dimana sistem mekanis dikendalikan oleh sistem elektronis bisa berupa

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Diagram Alir

BAB II DASAR TEORI Diagram Alir BAB II DASAR TEORI Pada Bab ini dibahas mengenai dasar teori dan hubungan antar perangkat keras yang digunakan yaitu mikrokontroler, SRF-05, photointerrupter, bluetooth HC-05. Selain itu juga akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam Robot Pengirim terdapat sistem elektronis dan sistem mekanis di dalamnnya, dalam hal ini sistem mekanis di kendalikan oleh sistem elektronis seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi adalah suatu sistim yang di ciptakan dan dikembangkan untuk membantu atau mempermudah pekerjaan secara langsung atau pun secara tidak langsung baik kantor,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada penelitian ini penulis menitik beratkan pada perancangan aplikasi sistem Monitoring Level Ketinggian Air dimana sistem ini menggunakan bahasa pemrograman arduino. Adapun dari

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan BAB III MEODE PENELIIAN DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 1.1 Board NodeMcu

BAB II DASAR TEORI. Gambar 1.1 Board NodeMcu BAB II DASAR TEORI 2.1 Dasar Teori 2.2.1 NodeMcu NodeMcu merupakan sebuah opensource platform IoT dan pengembangan Kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu programmer dalam membuat prototype

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO

RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO RANCANG BANGUN SISTEM AUTOTRACKING UNTUK ANTENA UNIDIRECTIONAL FREKUENSI 2.4GHZ DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTOLER ARDUINO Ryandika Afdila (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM

ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM ELKAHFI 200 TELEMETRY SYSTEM User Manual Edisi September 2006 ELKAHFI Design & Embedded System Solution Daftar Isi Pengenalan Elkahfi Telemetry System Pendahuluan 1 Kelengkapan Telemetry System 2 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari sensor

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2]

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung skripsi. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari kajian pustaka, konsep dasar sistem yang mendukung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Keterangan : Nodal Sensor Router Nodal Koordinator/Gateway Gambar 3.1. Konsep jaringan ZigBee Gambar 3.1. memperlihatkan konsep jaringan ZigBee yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Pengukuran tinggi badan menggunakan ARDUINO adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara digital. Alat ini menggunakan sebuah IC yang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN Bab ini membahas tentang perancangan sistem gerak Robo Bin, mulai dari alur kerja sistem gerak robot, perancangan alat dan sistem kendali, proses pengolahan data hingga menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 SISTEM INFORMASI AREA PARKIR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Alfa Anindita. [1], Sudjadi [2], Darjat [2] Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL Disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Strata I Program Studi Teknik Elektro di Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. AnalisaMasalah Dalam perancangan robot penyeimbang menggunakan sensor jarakberbasis android, terdapatbeberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, dimana BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori penunjang yang diperlukan dalam merancang dan merealisasikan skripsi ini. Bab ini dimulai dari pengenalan singkat dari komponen elektronik utama

Lebih terperinci

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3 Sofyan 1), Catur Budi Affianto 2), Sur Liyan 3) Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra Jalan Tentara

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 24 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan system monitoring Thermometer data logger menggunakan Arduino uno, yang berfungsi untuk mengontrol atau memonitor semua aktifitas yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

Perancangan sistem akses pintu garasi otomatis menggunakan platform Android

Perancangan sistem akses pintu garasi otomatis menggunakan platform Android Perancangan sistem akses pintu garasi otomatis menggunakan platform Android 1 Greisye Magdalena, 3 Arnold Aribowo 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan Tangerang,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. diantaranya adalah keluaran (output), proses dan masukan (input). Gambar 2.1 Ilustrasi Pada Kerja Robot

BAB II TEORI DASAR. diantaranya adalah keluaran (output), proses dan masukan (input). Gambar 2.1 Ilustrasi Pada Kerja Robot BAB II TEORI DASAR 2.1 Umum Pada dasarnya terdiri tiga bagian pokok yang terdapat pada robot diantaranya adalah keluaran (output), proses dan masukan (input). Sehingga dalam pembahasan akan dapat dipermudah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Arduino menurut situs resminya di didefinisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. Arduino menurut situs resminya di  didefinisikan sebagai 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Arduino Arduino menurut situs resminya di www.arduino.cc didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik terbuka (open source), berbasis pada hardware dan software

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya. BAB II LANDASAN TEORI Di bab ini, akan dijelaskan komponen-komponen utama yang digunakan untuk merancang pembuatan suatu prototype kwh meter digital dengan menggunakan sensor ACS712 dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 14 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sensor HCSR-04 Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Umum Robot merupakan kesatuan kerja dari semua kerja perangkat penyusunnya. Perancangan robot dimulai dengan menggali informasi dari berbagai referensi, temukan ide,

Lebih terperinci

Wireless Gamepad Interface

Wireless Gamepad Interface Smart Peripheral Controller Wireless Gamepad Interface Trademarks & Copyright PlayStation and DUALSHOCK are registered trademarks of Sony Computer Entertainment Inc. AT, IBM, and PC are trademarks of International

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki fungsi untuk menampilkan kondisi volume air pada tempat penampungan air secara real-time. Sistem ini menggunakan sensor

Lebih terperinci

#include <SoftwareSerial.h> SoftwareSerial BTSerial(10, 11);

#include <SoftwareSerial.h> SoftwareSerial BTSerial(10, 11); BAB IV KONSTRUKSI DAN PENGUJIAN 4.1 Konstruksi Dalam penulisan konstruksi meliputi penjelasan penginputan kode arduino Pada proses penginputan dilakukann dengan menghubungkan PC dengan Konttroller Arduino

Lebih terperinci

Pengenalan Sensor Ultrasonic SRF05 dengan Arduino Sketch. Sensor Ultrasonic SRF05

Pengenalan Sensor Ultrasonic SRF05 dengan Arduino Sketch. Sensor Ultrasonic SRF05 Sensor Ultrasonic SRF05 Ultrasonic adalah suara atau getaran yang memiliki frekuensi tinggi, lumba-lumba menggunakannya gelombang ini untuk komunikasi, kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 UPS dan Fungsinya Terputusnya sumber daya listrik yang tiba-tiba dapat mengganggu operasi sebuah unit bisnis. Pada beberapa contoh kasus bisa berakibat pada berhenti beroperasinya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul 19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Perancangan Perancangan merupakan tata cara pencapaian target dari tujuan penelitian. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain motor servo, LCD Keypad Shield, rangkaian pemantik, mikrokontroler arduino uno dan kompor

Lebih terperinci

Aplikasi Android Bluetooth Monitoring LED RGB Pada Penerangan Panggung

Aplikasi Android Bluetooth Monitoring LED RGB Pada Penerangan Panggung Aplikasi Android Bluetooth Monitoring LED RGB Pada Penerangan Panggung Miftachul Ulum 1, Diana Rahmawati 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura 1 mif_ulum21@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari

ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER. Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Nur Hudi, Lestari; Robot Omni Directional Steering Berbasis Mikrokontroler ROBOT OMNI DIRECTIONAL STEERING BERBASIS MIKROKONTROLER Muchamad Nur Hudi. Dyah Lestari Abstrak: Robot Omni merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pengujian merupakan langkah yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesesuaian antara rancangan dengan kenyataan pada alat yang telah dibuat, apakah sudah sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Modul Mikrokontroler Pada sistem ini menggunakan Arduino Uno R3. Arduino Uno R3 adalah modul mikrokontroler yang menggunakan ATmega328, modul

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mikrokontroler Mikrokontroler adalah suatu mikroposesor plus. Mikrokontroler adalah otak dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer.

Lebih terperinci

BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data Metode Transmisi

BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data Metode Transmisi BAB II DASR TEORI 2.1 Komunikasi Data 2.1.1 Metode Transmisi Berdasarkan aliran datanya komunikasi data terbagi menjadi tiga kategori, yaitu: 1. Sistem Simplex. Sistem simplex merupakan salah satu jenis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan di jelaskan mengenai teori-teori penunjang untuk membentuk sebuah robot receiver yang dapat berkomunikasi dengan robot transmitter dengan menggunakan bluetooth

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisa Kebutuhan Sistem Untuk mendapatkan tujuan sebuah sistem, dibutuhkan suatu kesatuan sistem yang berupa perangkat lunak, perangkat keras, dan manusianya itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain fungsi dari function generator, osilator, MAX038, rangkaian operasional amplifier, Mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif. BAB II DASAR TEORI 2.1 Karakteristik Ikan Karakteristik ikan yang dapat dihitung ialah ikan yang dapat hidup di berbagai lingkungan air tawar, misalnya ikan lele. Ikan lele hidup di air tawar, tahan penyakit,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 BLOCK DIAGRAM Dalam bab ini akan dibahas perancangan perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem kendali kecepatan robot troli menggunakan fuzzy logic. Serta latar belakang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan dibahas tentang Budidaya Jamur, Microcontroller Arduino, Ethernet Shield, dan Sensor. Semua pembahasan tersebut berguna dalam menunjang sistem yang akan dibuat, sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNDIKSHA OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ROBOTIKA. Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM Indonesia

MODUL PRAKTIKUM ROBOTIKA. Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM Indonesia MODUL PRAKTIKUM ROBOTIKA Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM Indonesia DAFTAR ISI MODUL 1 INPUT DIGITAL DAN ANALOG... 3 MODUL 2 OUTPUT DIGITAL... 8 MODUL 3 DRIVER MOTOR... 11 MODUL 4 SENSOR... 15

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler

Lebih terperinci