PENGARUH MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I BATUDAA LIMAN HUSA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I BATUDAA LIMAN HUSA"

Transkripsi

1 PENGARUH MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I BATUDAA LIMAN HUSA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN 2013 ABSTRAK LIMAN HUSA,(2013). Nim Pengaruh Modifikasi Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bola Basket Pada Materi Chest Pass Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Batudaa. Skripsi Jurusan Pendidikan Keolahragaan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Hj. Aisah R. Pomatahu, Dra. M. Kes. dan Pembimbing II Zulkifli Lamusu, S.Pd. M.Pd. Masalah dalam penelitian ini adalah sebagian besar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa masih di bawah tingkat ketuntasan belajar. Hasil belajar siswa pada materi bola basket tahun 2011/2012 menunjukan bahwa 68% dari jumlah siswa kelas VIII memperoleh nilai kurang dari 70. Hal ini di buktikan dengan informasi yang di dapatkan dari guru mata pelajaran Penjas Orkes dimana hanya 32% dari jumlah siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar. Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh Modifikasi Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bola Basket Pada Materi Chest Pass Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Batudaa. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat Pengaruh Modifikasi Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bola Basket Pada Materi Chest Pass Siswa kelas VIII SMP Negeri I Batudaa. Langkah awal untuk pengujian hipotesis adalah melakukan uji homogenitas varians terhadap hasil pree-test dan post-test. Setelah itu dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunkan uji t dengan taraf signifikan 0,05 dan dk= n-1. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa t hitung sebesar 4,91 sedangkan dari daftar distribusi pada t (0,95) (19) diperoleh nilai sebesar Ternyata harga t hitung lebih besar dari t daftar. Berarti hipotesis dalam penelitian yang menyatakan bahwa Modifikasi Model Pembelajaran dapat mempengaruhi Hasil Belajar Bola Basket Pada Materi Chest Pass Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Batudaa. dapat diterima. Dalam hal ini, bahwa modifikasi model pembelajaran memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri I Batudaa. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan guna terus mencari kurikulum, sistem pendidikan, dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Berbicara tentang pendidikan berarti berbicara tentang manusia dengan segala aspeknya. Nilai suatu bangsa terletak dari kualitas sumber daya manusia

2 yang menjadi warga negara. Semakin baik kualitas manusianya, bangsa tersebut semakin memiliki peluang besar menuju kemajuan dan kemakmuran, (Hamalik, 1994:35). Pendidikan jasmani sebagai integral dari sistem pendidikan nasional yang orientansinya sangat jelas dalam tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai yaitu sehat jasmani dan rohani. Dengan demikian peran pendidikan jasmani dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam pengembangan pembelajaran. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjas Orkes) telah menjadi salah satu pelajaran yang dimasukan dalam kurikulum pendidikan yang dilaksanakan disemua pendidikan termasuk pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penjas Orkes disekolah bukanlah tempat untuk menghasilkan atlit berprestasi akan tetapi melalui aktifitas fisik yang dilakukan akan mampu membentuk calon-calon atlit berbakat yang dapat dibina sejak usia dini melalui kegiatan ekstrakurikuler pendidikan jasmani bagi siswa, selain sebagai sarana pendidikan para siswa dapat juga meningkatkan kebugaran jasmani. Salah satu cabang olahraga yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan juga merupakan olahraga yang paling diminati para siswa pada setiap kegiatan ekstrakulikuler yakni cabang olahraga bola basket. Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu, setiap regu ada 5 pemain. Permainan ini memerlukan kerja sama dan koordinasi yang baik. Teknik-teknik dasar permainan juga harus dikuasai. Adapun teknik-teknik dasar bola basket meliputi menggiring bola (Dribbling), operan (passing), menembak (shooting), pivot dan rebound. Akan tetapi dari beberapa teknik dasar tersebut yang menjadi materi utama dari penelitian ini adalah teknik dasar passing terutama operan dada (chest pass), Roji, 2007 : 21-28) Operan dada (chest pass) adalah operan yang umum dilakukan bila tidak ada pemain bertahan di antara pengoper dan teman setimnya. Cara melakukan operan ini adalah memegang bola setinggi dada dan dekat dengan badan. Siku ditekuk dan jari-jari terbuka memegang bola. Saat bola dilepaskan lengan dan tangan diluruskan dengan telapak menghadap ke luar. (Hartyani, Zolit : 5). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dengan guru mata pelajaran Penjasorkes di SMP Negeri 1 Batudaa bahwa hasil belajar bola basket sebagian besar siswa kelas VIII masih di bawah tingkat ketuntasan belajar. Hasil belajar siswa pada materi bola basket tahun 2011/2012 menunjukan bahwa 68% dari jumlah siswa kelas VIII memperoleh nilai kurang dari 70. Hal ini di buktikan dengan informasi yang di dapatkan dimana hanya 32% dari jumlah siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar. Hal tersebut disebabkan karena Siswa tidak pernah diberikan informasi mengenai peraturan resmi yang ada dalam permainan bolabasket sehingga banyak siswa yang merasa kesulitan memahami dan mengerti dalam bermain bolabasket menggunakan peraturan yang resmi. Peraturan permainan bolabasket terlalu sulit bagi siswa, sehingga siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran materi permainan bolabasket. Selain itu guru hanya menjelaskan meteri bola basket yang sesuai dengan peraturan yang sebenarnya tanpa memodifikasi alat atau peraturan permainan bola basket tersebut. Kurangnya kreatifitas dan inovasi guru penjas dalam memodifikasi setiap alat yang digunakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat memicu rendahnya hasil belajar siswa. Disisi lain keterbatasan sarana dan prasarana membuat proses pembelajaran kurang efektif sehingga hal tersebut semakin menambah merosotnya nilai atau hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. Berdasarkan hal tersebut diatas seorang guru dituntut lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap proses pembelajaran. Suatu pendekatan pembelajaran dalam mengatasi masalah tersebut

3 adalah dengan modifikasi model pembelajaran. Modifikasi adalah suatu perubahan dari suatu yang ada menjadi hal baru. Modifikasi merupakan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Modifikasi ini bisa dilakukan pada materi-materi permainan bola besar seperti bola basket. Pendekatan pembelajaran modifikasi ini merupakan model pembelajaran yang inovatif, kreatif dan tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan membuat suatu modifikasi permainan bola basket dengan menyederhanakan ukuran lapangan, sasaran, waktu bermain dan aturan yang lebih mudah dimainkan, siswa dapat selalu aktif bergerak dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian terhadap masalah ini dengan formulasi judul sebagai berikut : pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket pada materi chest pass siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa Identifikasi Masalah 1. Apakah modifikasi model pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar bola basket 2. Bagaimana modifikasi model pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar bola basket 3. Adakah korelasi modifikasi model pembelajaran dengan peningkatan hasil belajar bola basket. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang dan identifikasi masalah yang telah di uraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi dan dirumuskan sebagai berikut: Apakah Modifikasi Model Pembelajaran Dapat Mempengaruhi Hasil Belajar Bola Basket Dalam Materi Chest Pass Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Batudaa? Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh Modifikasi Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bola Basket Dalam Materi Chest Pass Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Batudaa Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis : a. Memberikan pengetahuan atau pemahaman secara teori tentang gerak dasar chest pass dengan baik dan benar. b. Menambah wawasan khususnya mata pelajaran penjas orkes dalam permainan bola basket. 2. Secara Praktis : a. Bagi siswa penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa melalui modifikasi model pembelajaran pada mata pelajaran penjas orkes pada siswa kelas VIII SMP Negeri I Batudaa khususnya cabang olahraga bola basket dalam materi chest pass. b. Bagi guru

4 Sebagai bahan masukan yang objektif bagi guru mata pelajaran Penjas Orkes untuk menerapkan modifikasi model pembelajaranterhadap hasil balajar bola basket pada materi chest pass. c. Bagi sekolah Diharapkan mampu menjadi salah satu referensi sekolah yang dapat digunakan bagi peningkatan kualitas pendidikan/pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Penjas Orkes. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Kajian Teori Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket merupakan permainan beregu yang terdiri dari 2 tim dimana kedua tim saling berusaha untuk memasukan bola kedalam ring lawan untuk memperoleh poin. Chandra (2010: 23) mengemukakan bahwa permainan bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu. Setiap regu ada 5 pemain. Permainan ini memerlukan kerja sama dan koordinasi yang baik. Permainan bola basket merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan tubuh manusia dipergunakan. Hal inilah yang membuat pemain agak sulit untuk cepat menjadi pemain bola basket yang baik. Muhajir (2007: 22). Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Artinya gerakannya terdiri atas gabungan unsur-unsur gerak yang terkoordinir rapi (muhajir 2007: 13). Berkat keistimewaan ini, bola basket telah menjadi permainan di era moderen. Permainan bola basket merupakan semua unsur gerakan tubuh manusia dipergunakan. Hal inilah yang membuat pemain agak sulit untuk cepat menjadi pemain bola basket yang baik. Kesulitan ini juga yang akan dialami oleh pembina atau guru penjasorkes yang akan melatih permainan bola basket ini dengan baik dan benar. Menurut Chandra, bahwa Dalam memainkan bola basket ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai. Diantaranya yaitu dribbling, passing (operan), menerima bola, dan tembakan (shooting). a. Dribbling Dribbling adalah cara untuk bergerak dengan bola yang dilakukan oleh seorang pemain. Tujuannya untuk membebaskan diri dari lawan atau mencari posisi bagus untuk mengoper atau menembak bola kering basket. Saat dribbling, pemain menjaga bola tetap berada disisi tubuhnya yang berada jauh dari pemain bertahan. Untuk melakukan dribbling bola didorong pelan kebawah dengan kondisi jari tangan terbuka. Semua pemain harus berlatih melakukan dribbling dengan baik menggunakan tangan kiri atau kanan tanpa melihat bola. Contoh gerakan dribble seperti nampak pada gambar dibawah ini. umber: Dwi Sarjiyanto(2010: 10) Gambar 1 : Cara melakukan dribble Hartyani (2008: 11-12) Ada beberapa cara dribbel yang sering digunakan oleh pemain. Yaitu: 1. Change of pae dribble : dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berpikir bahwa pelaku dibble akan memperlambat atau mempercepat tempo dibble, atau mencari teman setim untuk mengoper tapi tetap mempertahankan dribble, dan melewati pemain bertahan dengan kecepatan penuh.

5 2. Low or control dibble: dribble dilakukan setip kali pemain dijaga ketat. Tipe dribbling ini hanya menjaga bola tetap tetap rendah dan terkontrol. Bola dribble disisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribblle dijaga tetap diatas bola. 3. High or speed dribble: ketika pemain berada dilapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika belari dengan cepat, pemain akan mendorong bola didepanna dan membiarkannya melambung keatas sampai setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada tepat diatas bola, melainkan dibelakangnya. 4. Crossover dribble : dribble dengan satu tangan, yang kemudian saat mendekati pemain bertahan akan mendorong bola melewati tubuhnya kearah tangan yang lain. Gerakan ini sangat begus untuk memperdaya pemain bertahan, namun bola bisa dicuri bila tidak dilakukan dengan baik karena bola tidak terjaga. 5. Behind the back dribble: jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakan dari suatu sisi lain dengan mengayunkannya dibelakang tubuh. 6. Between the legs dribble: dribble ini adalah cara cepat untuk memindahkan bola dari tangan satu kelengan lain melewati sela kaki. Dilakukan ketika pen dibble dijaga dengan ketat atau ia ingin mengganti arah. 7. Reverse dribble: dribble yang dikenal dengan spin dribble ini, juga salah satu jenis dribble yang dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari tangan satu ketangan lain ketika dijaga dengan ketat. Supaya efektif, dribble ini harus dilakukan dengan tepat saat pen-dribble mendorong bola kelantai dan berputar mengelilingi pamain bertahan. b. Passing (operan) Passing berarti mengoper bola. Operan merupakan teknik dasar pertama. Dengan operan para pemain dapat dilakukan gerakan mendekati ring basket untuk kemudian tembakan. Operan dapat dilakukan dengan cepat dan keras. Yang penting bola dapat dikuasai oleh teman yang menerimanya. Bantuan (assist) yang baik sama penting dan menariknya dengan mendapatkan angka. Operan juga dapat dilakukan secara lunak. Jenis operan tersebut bergantung pada keseluruhan, yaitu kedudukan teman, situasi teman, waktu, dan taktik yang digunakan. Untuk dapat melakukan operan dengan baik dalam berbagai situasi, pemain harus menguasai bermacam-macam teknik dasar mengoper bola dengan baik. Hartyani (2008: 30-32) Pada umumnya Ada 3 jenis passing (operan) yaitu : 1. Chest pass (operan dada) adalah operan yang umum dilakukan bila tidak ada pemain. Dan caranya dengan mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada. 2. Bounce pass (mengoper bola pantulan) dilakukan dalam posisi bola dedepan dada. Operan ini sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan yang tinggi. Bola dipantulkan disamping kiri atau kanan lawan dan teman sudah siap menerimanya dibelakang lawan. Lemparan ini harus dilakukan dengan cepat agar tidak bertahan/terserobot lawan. Lemparan pantulan juga dapat dilakukan dengan jalan menipu lawan kesamping kanan, padahal bola dilemparkan kesebelah kiri atau sebaliknya. Cara melakukan lemparan pantulan dengan dua tangan sebagai berikut: a. Metode pelaksanaannya (sikap permulaan) sama dengan operan setinggi dada

6 b. Bola dilepaskan atau didorong dengan tolakan dua tangan menyorong kebawah dari letak badan lawan dengan kira-kira 1/3 dari penerima c. Pandangan mata kearah bola yang dipantulkan, kemudian penerima d. Bila berhadapan dengan lawan, maka sasaran pantulan bola berada disamping kanan atau kiri kaki lawan. Adapun kesalahan-kesalahan yang dilakukan saat melempar bola pantulan dengan dua tangan sebagai berikut: a. Titik pantulan terlalu dekat atau terlalu jauh dengan penerima b. Banyak memberikan putaran pada bola, sehingga mengakibatkan tolakan (pantulan) yang salah c. Gerakannya bukan menolak tetapi membantingkan. Contoh cara melakukan bounce pass seperti nampak pada gambar berikut ini. Sumber: sri wahyuni (2010: 13) Gambar 2 : Cara melakukan bounce pass 3. Overhead pass (mengoper bola dari atas kepala): lemparan ini biasanya dilakukan oleh pemain-pemain yang berbadan tinggi sehingga melampaui daya raih lawan. Lemparan ini juga bisa digunakan untuk operan cepat. Contoh gerakannya seperti nampak pada gambar dibawah ini. Sumber: Sodikin chandra(2010: 26) Gambar 3 : Cara melakukan overhead pass c. Menerima bola Agar dapat menerima bola dengan baik dalam berbagai posisi dan situasi, pemain harus menguasai teknik dasar menerima bola dengan baik. Teknik menerima bola sebagai berikut: 1. Berdiri dengan sikap kaki melangkah menghadap arah datangnya bola 2. Kedua lengan dijulurkan kedepan menyonsong arah datangnya bola dengan sikap telapak tangan menghadap arah datangnya bola 3. Berat badan bertumpu telapak tangan, tariklah kaki depan kebelakang, siku kedua lengan ditekuk hingga bola ditarik mendekati dada/badan 4. Badan agak condong kedepan 5. Berat badan bertumpu pada kaki belakang 6. Posisi bola dipegang di depan badan

7 d. Tembakan (shooting) Untuk memasukan bola kekeranjang diistilakan dengan menembak, dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan, dan lay-up shot. 1. Tembakan satu tangan (one hand set shoot) Sikap badan pada waktu akan menembakkan bola: berdiri tegak, kaki sejajar atau kaki kanan didepan (bagi yang tidak kidal), kaki kiri kebelakang, sementara lutut ditekuk. Bola dipegang dengan tangan kanan diatas kepala dan didepan dahi, siku tangan kanan ditekuk kedepan, tangan kiri membantu memegang bola agar tidak jauh dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan, serta pandangan ditujukan kekeranjang (ring basket). Kemudian bola ditembakan kekeranjang basket dengan gerakan siku, badan, dan lutut diluruskan secara serempak. Pada waktu tangan lurus, bola dilepaskan, jari-jari dan pergelangan tangan diaktifkan. 2. Tembakan dua tangan Sikap badan pada waktu melakukan tembakan adalah: badan tegak, kedua kaki dibuka sejajar, kedua lutut ditekuk.bola dipegang dengan kedua belah tangan diatas dan didepan dahi. Kedua siku ditekuk,pandangan diarahkan kekeranjang basket. Bola ditembakan kekeranjang basket dengan bantuan dorongan, lengan (siku), badan dan lutut diluruskan secara serempak. Pada waktu bola lepas, jari-jari tangan dan pergelangan tangan diaktifkan, artinya digerakkan keatas kedepan dan kebawah. 3. Tembakan lay-up Tembakan lay-up adalah tembakan yang dilakukan dengan jarak dekat sekali dengan keranjang basket, sehingga seolah-olah bola itu diletakkan kedalam keranjang basket yang didahului dengan gereak 2 langkah. e. Teknik latihan olah kaki Gerakan kaki yang baik dapat difungsikan untuk menghadang/mencegah operan atau menggiring bola. Olah kaki dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Bergeraklah dengan cara mendekat, menggeser, dan melangkah mundur tanpa ada langkah silang 2. Jaga jarak sebaik-baiknya dengan posisi jaga sambil mengingat syarat-syarat yang umum maupun yang khusus. 3. Jangan sekali-kali mengadakan langkah silang 4. Ambillah jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti pengiring 5. Rapatkan dan cegahlah lawan yang jelas-jelas akan menembak 6. Jangan meloncat sebelum jelas pemain meloncat lebih dulu 7. Untuk menghindari tipuan, pandanglah pinggang lawan 8. Hadang dan tutuplah jalan pemotong yang menuju kearah basket. f. Teknik latihan pivot Yang dimaksud dengan pivot dalam permainan bola basket adalah menggerakan salah satu kaki kesegala arah dengan kaki yang lainnya tetap ditempat sebagai poros. Tujuan berputara adalah menggerakan gerak tipu atau menghindari lawan yang berusaha merebut bola. Ketentuanketentuan dalam melakukan pivot adalah sebagai berikut. 1. Bila seorang pemain menerima bola dengan keadaan kaki sejajar, ia bolah melangkahkan kakinya kesegalah arah dengan salah satu kaki, sedangkan kaki yang satunya lagi harus tetap kontak dengan lantai sebagai kaki poros

8 2. Bila seorang pemain menerima bola dalam keadaan berlari dan berhenti dengan kaki kanan, maka dia hanya bisa menjadikan poros kaki sebelah kanan dan begitu juga sebaliknya. Hakikat Chest Pass Operan chest pass merupakan operan yang memerlukan keterampilan tangan dalam melakukan operan dimana bola dipegang didepan dada dan kemudian didorong kearah teman atau lawan. Chandra (2010: 25) mengemukakan bahwa Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan operan yang sering dilakukan dalam suatu pertandingan bola basket. Operan ini berguna untuk jarak pendek. Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan. Jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter. Roji (2007: 21) mengemukakan bahwa Cara melakukannya sebagai berikut: a. Tahap persipan 1. Berdiri dengan sikap melangkah 2. Bola dipegang dengan kedua tangan didepan dada 3. Badan agak condong kedepan b. Tahap gerakan 1. Dorong bola ke depan dengan meluruskan kedua lengan bersama kaki belakang dilangkahkan kedepan dan berat badan dibawah kedepan 2. Lepaskan bola dari kedua pagangan tangan setelah kedua lengan lurus 3. Arah bola lurus sejajar dada c. Akhir gerakan 1. Berat badan dibawah kedepan 2. Kedua lengan lurus kedepan rileks 3. Pandangan mengikuti arah gerakan bola. Contoh gerakannya seperti gambar dibawah ini. Sumber: Dwi Sarjiyanto(2010: 9) Gambar 4 : Cara melakukan chest pass Hakikat Model Pembalajaran Pendidikan memegang peran penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkaualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelolah, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang, ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar seseorang yaitu, kemampuan guru (profesionalisme guru) dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Sudjana (2005: 76). model

9 pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif (Hanafiah 2012 :41). Ibarat pakaian yang penuh variasi lengkap dengan berbagai corak warna dan modelnya, semua itu adalah dengan tujuan agar si pemakai merasa nyaman, aman, terlindung, juga agar merasa percaya diri dan dihargai/dihormati orang lain. Orang lain yang memandang cara berpakaian pun akan merasa senang, simpati, bahkan mungkin tertarik akan performa dan potongan/model pakaian tersebut. Maka secara lugas dapat dikatakan bahwa tujuan daripada berpakaian sudah tercapai. Demikian juga dengan pembelajaran. Banyak ragam strategi pembelajaran, pendekatan, metode pembelajaran dan juga model pembelajaran. Tujuan dilaksanakannya berbagai macam strategi pembelajaran, metode pembelajaran dan model pembelajaran adalah agar guru/pendidik lebih mudah, lebih efektif dan efisien dalam menerapkan suatu pembelajaran sehingga apa yang menjadi tujuan pembelajaran akan mudah tercapai secara maksimal. Bagi peserta didik akan menimbulkan perasaan senang, termotivasi, tertantang sehingga pembelajaran pun menjadi lebih bermakna dan PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ). Tidak ada lagi pembelajaran yang monoton dan menjemukan. Benny A. Pribadi (2009: 11) Khusus model pembelajaran, ternyata jumlahnya cukup banyak. Hal ini karena selalu ada inovasi-inovasi baru yang dilakukan oleh kalangan guru/pendidik, ahli pendidikan dan kaum cerdik cendikiawan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Efektif atau tidaknya suatu model pembelajaran diterapkan, tidak ditentukan oleh kecanggihan suatu model pembelajaran saja, karena pada prinsipnya tidak ada satu model pembelajaran pun yang terbaik. Model pembelajaran yang terbaik adalah model pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Seperti pada pembelajaran penjas orkes. Model pembelajaran yang digunakan disesuaikan dengan sisi dan kondisi. Baik dari segi kemampuan siswa maupun peralatan yang dimiliki oleh setiap sekolah. Contohnya dalam pembelajaran penjas orkes pada materi bola basket dari segi alat dalam hal ini bola basket. Bisa kita modifikasi atau menggantikan dengan bola plastik. Karena bola plastik ini mudah terasa ringan sehingga siswa mudah menyesuaikan gerakan yang dicontohkan oleh guru. Model pembeljaran seperti ini sibut dengan model pembelajaran modifikasi atau modifikasi model pembelajaran. Hakikat Modifikasi Model Pembelajaran Modifikasi adalah suatu perubahan dari suatu yang ada menjadi hal baru. Sedangkan model pembelajaran adalah cara atau strategi pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru untuk proses pembelajaran. Husdarta (2009: 183) mengungkapkan bahwa sarana pembelajaran permainan harus dimodifikasi agar pembelajaran permainan tersebut tetap dapat dilaksanakan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Samsudin (2008: 58) mengemukakan bahwa: modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan DAP. Esesnsi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunnya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil. Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari aktivitas pembelajaran yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran. Beberapa aspek penilaian modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru tentang: tujuan, karateristik materi, kondisi lingkungan, dan evaluasinya. Samsudin (2008: 60) mengungkapkan bahwa: Aspek analisis modifikasi Yaitu:

10 1. Modifikasi tujuan pembelajaran Modifikasi tujuan pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan materi dala 3 komponen yakni: tujuan perluasan, tujuan penghalusan, dan tujuan penerapan 2. Modifikasi materi pembelajaran Modifikasi meteri pembelajaran ini dapat diklasifikasikan kedalam beberapa komponen dasar sebagai berikut ini: a) komponen keterampilan, b) kalasifikasi materi, c) kondisi penampilan, d) jumlah skil, e) perluasan jumlah perbedaan respons 3. Modifikasi lingkungan pembelajaran Modifikasi lingkungan pembelajaan ini dapat diklasifikasikan kedalam beberapa klasifikasi sebagai berikut: a) peralatan, b) penataan ruang gerak, c) jumlaah siswa yang terlibat. Berkaitan dengan modifikaisi lingkungan pembelajaran tersebut komponenkomponen penting yang dapat dimodifikasi. Menurut Aussie dalam samsudin (2008: 64) meliputi bahwa: 1. Ukuran, berat, atau bentuk peralatan yang digunakan 2. Lapangan permainan 3. Waktu bermain atau lamanya permainan 4. Peraturan permainan 5. Jumlah pemain 4. Modifikasi evaluasi pembelajaran Evaluasi meteri maksudnya adalah penyusunan aktivitas belajar yang terfokus pada evaluasi skill yang sudah dipelajari siswa. Sukintaka dalam feby kurniawan (2011: 226) dalam memodifikasi alat bola basket perlu melihat asfek-asfek gerakan, teknik, alat dalam bola basket.modifikasi model pembelajaran adalah cara atau strategi pembelajaran dengan merubah alat atau media pembelajaran. Modifikasi merupakan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Sebab dengan memodofikasi media pembelajaran akan mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Modifikasi ini bisa dilakukan pada materi-materi permainan bola besar. Bola basket merupakan salah satu materi yang termasuk dalam permainan bola besar yang bisa di modifikasi. Ada berapa media yang bisa di modifikasi diantaranya adalah: a. Bola yang asli bisa diganti dengan bola plastik b. Tinggi tiang dikurangi disesuaikan dengan jangkauan anak c. Keranjang bisa berupa ember atau baskom d. Ukuran lapangan diminimalisir Peraturan permainan bola basket terlalu sulit bagi siswa, sehingga siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran materi permainan bolabasket. Oleh sebab itu, diperlukan modifikasi permainan bola basket. Hakikat Hasil Belajar Hasil belajar merupakan salah satu faktor untuk mengukur keberhasilan seseorang dalam belajar. Hasil belajar dapat diartikan sebagai akumulasi dari berbagai faktor yang dimulai dari awal sampai hasilnya. Hasil belajar mengambarkan kemampuan siswa setelah mempelajari sesuatu. Hal ini sesuai denagan pendapat sudjana (2001:3) yang menyatakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menempuh proses belajar. Hasil belajar pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif (intelektual ), efektif (sikaf ), dan psikomotorik (bertindak) perubahan sebagai hasil proses dapat ditunjukan dalam berbagai

11 bentuk separti perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kecakapan, serta perubahan aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Dalam proses pembelajaran kimia, khususnya pada pokok bahasan perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya, kemampuan belajar siswa yang nyata dapat diukur menggunakan tes yaitu pada aspek koknitif. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan tingkah laku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Apabila pembelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku adalah berupa penguasan konsep. Dalam pembelajaran tingkah laku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktifitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Hasil belajar merupakan pembelajaran tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan penimbangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya (Hamalik 1994:55) secara umum hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal (Anni 2004:11). Faktor internal mencakup: a. Kondisi fisik, seperti kesehatan organ tubuh b. Kondisi psikis, seperti kemampuan intelektua, emosional dan bakat c. Kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh pembelajar akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses dan hasil belajar. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar antara lain variasi dan derajat kesulitan materi yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat. Faktor- Faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar Kerangka Berpikir Modifikasi adalah suatu perubahan dari suatu yang ada menjadi hal baru. Sedangkan model pembelajaran adalah cara atau strategi pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru untuk proses pembelajaran. Jadi modifikasi model pembelajaran adalah cara atau strategi pembelajaran dengan merubah alat atau media pembelajaran. Sebab dengan memodofikasi media pembelajaran akan mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Modifikasi merupakan salah satu alternatif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan memodifikasi model pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Hipotesis Berdasarkan dari kajian teori dan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Terdapat pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket pada Materi Chest Pass Siswa kelas VIII SMP Negeri I Batudaa METODE PENELITIAN Metode dan Rancangan Penelitian Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu memberikan ragam pembelajaran yang berbeda pada kelas eksperimen. Pada kelas VIII 5 Sebagai kelas eksperimen diterapkan modifikasi model pembelajaran. Penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh penerapan metode modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket

12 pada materi chest pass. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah eksperimen dengan menggunakan desain pretest dan post tes Desain Penelitian Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: "One Group, Pre-Test and Post Test Design".Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut: Pretest Treatment Posttest X 1 T X 2 Keterangan: X 1 = Pretest atau test awal hasil belajar bola basket T = Penerapan modifikasi model pembelajaran X 2 =Posttest atau tes akhir hasil belajar bola basket Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Batudaa, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. 2. Waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan. Dan dilaksanakan pada semester genap T.A 2012/2013. Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 123 orang. Sampel Sampel peneliti ini terdiri atas satu kelas sebagai subjek penelitian yakni kelas eksperimen. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan Cluster Random Sampling (pengambilan sampel secara berkelompok). Selain itu pengambilan sampel ini berada pada distribusi kemampuan siswa untuk enam kelas ini yang merata (tidak ada kelas khusus dan unggulan), sehingga sampel kelas VIII 5 dianggap dapat mewakili keseluruhan populasi kelas VIII yang ada. Sampel pada penelitian ini terdiri satu kelas sebagai subyek penelitian yakni kelas VIII 5 dengan jumlah siswa sebanyak 20 siswa sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan berupa model pembelajaran modifikasi. Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian ini terdiri atas beberapa tahap, yaitu: Tahap Persiapan Adapun hal-hal yang dilakukan pada tahap persiapan ini adalah sebagai berikut : 1) Meminta izin kepada kepala sekolah serta meminta persetujuan dari guru penjas di sekolah tersebut. 2) Mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran penjas yang membantu pelaksanaan tindakan. 3) Menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi silabus, rencana pembelajaran dan buku-buku penunjang. 4) Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan. 5) Membuat alat evaluasi yang terdiri dari daftar hadir dan lembar observasi hasil belajar bola basket pada materi chest pass.

13 Tahap Pelaksanaan Proses belajar mengajar dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan dengan urutan pelaksanaan sebagai berikut : Melaksanakan proses belajar mengajar dengan menggunakan modifikasi model pembelajaran pada kelompok eksperimen selama empat kali pertemuan. Langkah-langkah yang dilakukan pada setiap pertemuan sebagai berikut : a. Pendahuluan 1. Menyampaikan salam 2. Apersepsi 3. Pemanasan 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 5. Menjelaskan secara singkat kepada siswa tentang model pembelajaran yang digunakan b. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan materi chest pass secara singkat 2. Guru menyiapkan media pembelajaran yang telah dimodifikasi seperti bola plastik. 3. Guru membagi siswa berpasangan dan saling berhadapan dengan jarak ± 3 meter 4. Siswa melakukan gerakan chest pass sesuai instruksi guru 5. Guru memperhatikan gerakan yang dilakukan oleh siswa serta memperbaiki kesalahan gerakan. c. Penutup 1. Evaluasi akhir pembelajaran 2. Pendinginan (colling down) Variabel penelitian Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini mengacu pada model pembelajaran yang digunakan. Untuk kelas eksperimen menggunakan modifikasi model pembelajaran. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar bola basket pada materi chest pass untuk kelas eksperimen. Instrumen Penelitian Untuk mengetahui dan mengukur hasil pembelajaran yang telah diberikan, maka Instrumen yang digunakan adalah penilaian standar dengan menggunakan penilaian kuantitatif dengan interval yang dirinci sebagai berikut: (Panduan Sekolah menengah pertama, 2009). 1. Nilai ,kategori Sangat Baik (SB) 2. Nilai 75-89, kategori baik (B) 3. Nilai 60-74, kategori cukup (C) 4. Nilai 40-59, kategori kurang (K) 5. Nilai 0-39, kategori Sangat Kurang (SK) Hasil Penelitian tes awal No Nama Siswa L/P Aspek Penilaian ratarata A B C D Kriteria 1 Abdising Ibrahim L C 2 Adiliman Kaluku L B 3 Eksal Usman L C 4 Erol Puluhulawa L C

14 5 Ismail Kidan L B 6 Muh. Syahrial L C 7 Riski Mantali L B 8 Riski Pauweni L C 9 Roy yusuf L B 10 Ayu Malipi P K 11 Fatmawati Moluto P K 12 Lisa Akurama P K 13 Meylan Ishak P K 14 Novitasari Kiayi P K 15 Nurcahyani Malipi P K 16 Novianti Ali P K 17 Rati Rauf P C 18 Srifatmawati Hili P C 19 Surci Djabali P C 20 Jihan Alamsari P C Jumlah 1300 Rata-rata 65 Hasil Penelitian Tes Akhir No Nama Siswa L/P Aspek Penilaian ratarata A B C D Kriteria 1 Abdising Ibrahim L B 2 Adiliman Kaluku L SB 3 Eksal Usman L B 4 Erol Puluhulawa L SB 5 Ismail Kidan L SB 6 Muh. Syahrial L SB 7 Riski Mantali L SB 8 Riski Pauweni L SB 9 Roy yusuf L SB 10 Ayu Malipi P B 11 Fatmawati Moluto P B 12 Lisa Akurama P B 13 Meylan Ishak P B 14 Novitasari Kiayi P B 15 Nurcahyani Malipi P B 16 Novianti Ali P B 17 Rati Rauf P B 18 Srifatmawati Hili P B 19 Surci Djabali P B 20 Jihan Alamsari P B Jumlah 1733 Rata-rata 86 Keterangan:

15 A= Posisi badan B= Posisi tangan dan kaki C= Dorongan bola D= Gerakan lanjutan Teknik pengumpulan data Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah skor kemajuan hasil belajar siswa yang diperoleh melalui pre-test dan post-test. Adapun tes yang digunakan yakni tes kemampuan chest pass yang dilakukan secara berpasangan. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Melaksanakan pretest pada kelas eksperimen. Pre-test dilaksanakan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi chest pass sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan penilaian kuantitatif dengan interval Setelah melaksanakan pre-test, dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode modifikasi model pembelajaran. Langkahlangkah pembelajaran dilaksanakan berdasarkan pada rencana pembelajaran. 3. Melaksanakan post-test setelah melakukan tindakan (perlakuan) dengan menggunakan penilaian kuantitatif dengan interval Teknik analisis data Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan rumus uji t sebagai berikut: (Sudjana 2005 : 81) Keterangan : Md = nilai rata-rata dari perbedaan pre-test dan post-test Xd = deviasi masing-masing subjek Xd 2 = jumlah kuadrat deviasi N = jumlah sampel Kriteria pengujian : pengujian hipotesis ini berdasarkan pada hipotesis statistik penelitian. Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Kriteria pengujian : Terima Ho jika : - t ( 1 - ½ a ) t t ( 1 - ½ a ) dengan taraf nya = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n 1 + n 2 2. H 0 : µ 1 µ 2 : Tidak terdapat pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap Hasil belajar bola basket pada materi chest pass siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. H 1 :µ ı µ 2 :Terdapat pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket pada materi chest pass siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola basket khususnya materi chest pass di kelas VIII 5 dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 9 orang siswa

16 laki-laki dan 11 orang siswa perempuan. Dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan modifikasi model pembelajaran. Peneliti memilih menggunakan metode ini, karena dapat memotivasi keaktifan dan semangat belajar siswa dalam pembelajaran Penjas Orkes di kelas VIII 5 SMP Negeri 1 Batudaa. Selama proses penelitian, peneliti melakukan berbagai persiapan perencanaan yang maksimal agar hasil yang diperoleh benar-benar bersifat original dan representative. Persiapan dan perencanaan tersebut harus disiapkan oleh peneliti sebelum proses pembelajaran dimulai. Adapun rangkaian perangkat pembelajaran yang disiapkan oleh peneliti dalam proses pembelajaran adalah rencana pelaksanaan pembelajaran, dan lembar observasi untuk siswa. Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk melihat bagaimana pengaruh penerapan metode modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket pada materi chest pass Siswa Kelas VIII SMP Negeri I Batudaa. Dari data hasil penelitian antara pre-test dan post-test dimana pre-tes dianggap sebagai variable (X 1 ) sedangkan post-test dianggap sebagai variable (X 2 ), maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 2 Data Hasil Penelitian No Tes Awal Tes Akhir (X 1 ) (X 2 ) Jmlh X 1 = 1300 Ʃ X 2 = 1733 Deskripsi Hasil Penelitian Variable X 1

17 Dalam penelitian ini yang menjadi variable X 1 adalah skor data yang di peroleh melalui pengukuran pre-test atau tes awal hasil belajar siswa pada materi chess pass. Data hasil penelitian menunjukkan dari 20 sampel penelitian yang memperoleh nilai tertinggi pada pre-test sebesar 75 dan terendah 55. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata ( ) sebesar 65. Median sebesar 10,5. Modus sebesar 5 pada nilai sentral 2 dan standar deviasi sebesar 7,31. Hasil distribusi dari data variable (X 1 ) secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel (X 1 ) No Kelas Interval Frekuensi Jumlah 20 Deskripsi Hasil Penelitian Variable X 2 Variabel X 2 adalah skor data yang diperoleh melalui pengukuran post-test atau tes akhir pembelajaran materi chest pass pada permainan bola basket dengan menggunakan metode modifikasi model pembelajaran. Dari data hasil penelitian menunjukkan dari 20 sampel memperoleh nilai tertinggi sebesar 95 dan nilai terendah sebesar 75 nilai tersebut sudah memenuhi KKM yang ditentukan. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh skor rata-rata ( ) sebesar 86,65 median sebesar 10,5 modus sebesar 5 pada nilai sentral 3, dan standar deviasi sebesar 6,13. Hasil distribusi data variable X 2 dan secara lengkap disajikan pada tabel berikut. Tabel 4 Daftar Distribusi Frekuensi Variable X 2 No Kelas Interval Frekuensi (Mo) Jumlah 20 Dilihat dari pengukuran besaran-besaran statistik diatas dapat diartikan bahwa adanya peningkatan hasil pembelajaran dengan menggunakan metode modifikasi model pembelajaran materi ches pass pada permainan bola basket siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. Hal ini terbukti dari peningkatan rata-rata pada pre-test (X 1 ) sebesar 65 dan post-test sebesar 86,65(X 2 ). Dengan demikian terjadi peningkatan yang sangat signifikan oleh karena itu peneliti berasumsi bahwa dengan menerapkan metode modifikasi model pembelajaran pada siswa maka siswa tersebut akan lebih termotivasi dan semakin aktif dalam setiap model pembelajaran. Sehingganya, modifikasi model pembelajaran ini dapat memberikan pengaruh yang sangat besar

18 terhadap hasil belajar siswa terutama materi chest pass pada permainan bola basket siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. Untuk membuktikan asumsi tersebut terlebih dahulu dilakukan pengujian Homogenitas data dengan menggunakan rumus Bartlett dan Chi kuadrat sedangkan pengujian analisis varians menggunakan Uji t. Pengujian Homogenitas Data Sebagai persyaratan dalam rangka pengujian hipotesis melalui analisis statistik parametrik, maka pengujian homogenitas varians data perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data hasil penelitian berasal dari populasi dengan varians yang homogen atau tidak. Berdasarkan kriteria pengujian bahwa, terima hipotesis varians populasi homogen jika : X 2 hitung X 2 daftar (1-α)(k-1) dengan taraf nyata α = 0,05 serta derajat kebebasan dk = k-1, maka chi kuadrat hitung atau X 2 hitung diperoleh harga sebesar 0,61. Berdasarkan daftar tabel distribusi chi kuadrat pada α = 0,05 yaitu X 2 daftra(1-α)(k-1) atau X 2 daftar(1-0,05)(2-1) = X 2 daftar(0,95)(1) diperoleh harga sebesar = 3,84 Lebih jelasnya bahwa : X 2 hitung lebih kecil dari X 2 daftar atau (0,61 < 3,84). Hal ini sesuai dengan kriteria pengujian, sehingga dapat disimpulkan bahwa data hasil penelitian memiliki varians populasi yang homogen. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket pada materi chest pass pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa, maka hal ini dapat dianalisis dengan pengujian analisis varians dua ratarata dengan menggunakan rumus Uji t. Berdasarkan kriteria penggujian bahwa, terima H 0 jika : -t (1-1/2α) t t (1-1/2α) dengan taraf nyata α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n i 1. Dengan demikian t (1-1/2α 0,05) t t (1-1/2α 0,05) dengan dk = 20-1 atau t (1-0,025) t t (0,975) = (19) dengan taraf nyata α = 0,05 diperoleh harga t hitung sebesar 4,91 dan t daftar diperoleh harga sebesar 2,09. Hal ini membuktikan bahwa harga t hitung lebih besar dari pada harga t daftar. Jadi dapat disimpulkan bahwa harga t hitung lebih besar dari t daftar (4,91 > 2,09) atau harga t hitung telah berada di luar penerimaan H 0. Sehingga menerima H A yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan antara modifikasi model pembelajaran dengan hasil belajar bola basket pada materi ches pass pada pre-test (X 1 ) dan post-test (X 2 ). Untuk lebih jelasnya hal ini dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Pada Taraf Nyata α = 0,05 H 0 H A H A

19 -4,91-2,09 2,09 4,91 Pembahasan Permainan bola basket merupakan suatu permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu ada 5 pemain. Permainan ini memerlukan kerja sama dan koordinasi yang baik. Teknik-teknik dasar permainan juga harus dikuasai. Adapun teknik-teknik dasar bola basket meliputi menggiring bola (Dribbling), operan (passing),menerima bola, menembak (shooting), pivot dan footwork. Akan tetapi dari beberapa teknik dasar tersebut yang menjadi materi utama dari penelitian ini adalah teknik dasar passing terutama operan dada (chest pass). Operan merupakan teknik dasar pertama. Dengan operan para pemain dapat dilakukan gerakan mendekati ring basket untuk kemudian tembakan. Operan dapat dilakukan dengan cepat dan keras. Yang penting bola dapat dikuasai oleh teman yang menerimanya. Bantuan (assist) yang baik sama penting dan menariknya dengan mendapatkan angka. Operan juga dapat dilakukan secara lunak. Jenis operan tersebut bergantung pada keseluruhan, yaitu kedudukan teman, situasi teman, waktu, dan taktik yang digunakan. Untuk dapat melakukan operan dengan baik dalam berbagai situasi, pemain harus menguasai bermacam-macam teknik dasar mengoper bola dengan baik salah satunya operan dada (chest pass). Operan dada (chest pass) adalah operan yang umum dilakukan bila tidak ada pemain bertahan di antara pengoper dan teman setimnya. Cara melakukan operan ini adalah memegang bola setinggi dada dan dekat dengan badan. Siku ditekuk dan jari-jari terbuka memegang bola. Saat bola dilepaskan lengan dan tangan diluruskan dengan telapak menghadap ke luar. (Hartyani, Zolit : 5). Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh Chandra (2010: 25) bahwa Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan operan yang sering dilakukan dalam suatu pertandingan bola basket. Operan ini berguna untuk jarak pendek. Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan. Jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter. Berdasarkan hasil observasi awal oleh peneliti terhadap siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa terlihat bahwa pada materi bola basket sub materi chest pass nilai siswa sangat rendah. Rendahnya hasil belajar dibuktikan dengan adanya data observasi awal yakni yang terdapat dalam daftar nilai siswa pada guru mata pelajaran penjas dimana hanya sekitar 35 % siswa yang mencapai ketuntasan sedangkan sisanya sebesar 65% siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan. Ternyata setelah peneliti melakukan observasi lebih lanjut ditemukan bahwa rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran penjas terutama materi bola basket ada hubungannya dengan keterbatasan alat serta fasilitas yang dimiliki oleh sekolah. Minimnya alat olahraga yang dimiliki sekolah jelas dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa selain itu metode atau strategi serta model pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya monoton pada satu model pembelajaran sehingga terkadang siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran tersebut. Berangkat dari masalah tersebut diatas peneliti merasa perlu dan bertanggung jawab dalam hal perbaikan-perbaikan pembelajaran agar hasil belajar siswa dapat meningkat. Perbaikanperbaikan pembelajaran peneliti tuangkan dalam sebuah penelitian yang diformulasikan dalam judul Pengaruh Modifikasi Model Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Bola Basket Pada Materi Chest Pass Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada materi bola basket (chest pass) siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. Penerapan metode ini diharapkan mampu memotivasi keaktifan siswa dalam setiap

20 pembelajaran terutama pembelajaran Penjas Orkes. Dimana modifikasi model pembelajaran ini merupakan salah satu alternatif dalam memodifikasi setiap alat yang digunakan dalam proses pembelajaran. Terkadang siswa merasa bosan dengan metode pembelajaran yang begitu-begitu saja disisi lain alat yang digunakan disekolahpun sangatlah terbatas sehingga hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah. Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling (pengambilan sampel secara berkelompok). Dimana jumlah sampel yang diambil hanya 20 orang yang diharapkan mampu mewakili jumlah populasi yang ada. Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar bola basket pada materi chest pass siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang dilakukan pada pre-test dan post-test. Dimana nilai rata-rata dari pre-test (X 1 ) sebesar 65 sedangkan pada post-test (X 2 ) sebesar 86,65. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang sangat signifikan antara post-test dan pre-test atau dengan kata lain terdapat peningkatan nilai yang sangat jauh antara pre-test dan post test. Sehingga hal tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian analisis varians menggunakan rumus Uji t dimana setelah dianalisis menunjukkan harga t hitung = 4,91 dan t daftar = 2,09 dengan demikian harga t hitung jauh lebih besar dari pada harga t daftar atau harga t hitung telah berada diluar daerah penerimaan H 0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa Terdapat Pengaruh Modifikasi Model Pembelajaran Terhadap hasil belajar bola basket pada materi chest pass siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa dapat diterima. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Permainan bola basket merupakan suatu permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu ada 5 pemain. Permainan ini memerlukan kerja sama dan koordinasi yang baik. Dalam Permainan bola basket ada beberapa teknik yang harus dikuasai, diantaranya adalah Operan dada (chest pass) adalah operan yang umum dilakukan bila tidak ada pemain bertahan di antara pengoper dan teman setimnya. Cara melakukan operan ini adalah memegang bola setinggi dada dan dekat dengan badan. Siku ditekuk dan jari-jari terbuka memegang bola. Saat bola dilepaskan lengan dan tangan diluruskan dengan telapak menghadap ke luar. (Hartyani, Zolit : 5). Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh modifikasi model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa pada materi bola basket (chest pass) siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Batudaa. seperti kenyataan yang saya dapat di SMP I Batudaa ternyata hasil belajar bola basket masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini didukung oleh data hasil observasi awal yang menunjukkan hanya 35 % siswa yang mencapai ketuntasan sedangkan sisanya sebesar 65% masih berada dibawah ketuntasan minimal (KKM). Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling (pengambilan sampel secara berkelompok). Dimana jumlah sampel yang diambil hanya 20 orang yang diharapkan mampu mewakili jumlah populasi yang ada. Dan hasilnya dapat dilihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang dilakukan pada pre-test dan post-test. Dimana nilai rata-rata dari pre-test (X 1 ) sebesar 65 sedangkan pada post-test (X 2 ) sebesar 86,65. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang sangat signifikan antara post-test dan pre-test. Sehingga hal tersebut dapat dibuktikan dengan pengujian analisis varians menggunakan rumus Uji t dimana setelah dianalisis menunjukkan harga t hitung = 4,91 dan t daftar = 2,09 dengan demikian

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola basket merupakan permainan beregu yang terdiri dari 2 tim

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Permainan bola basket merupakan permainan beregu yang terdiri dari 2 tim BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket merupakan permainan beregu yang terdiri dari 2 tim dimana kedua tim saling

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola basket khususnya materi chest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan ragam pembelajaran yang berbeda pada kelas eksperimen. Pada kelas

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan ragam pembelajaran yang berbeda pada kelas eksperimen. Pada kelas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu memberikan ragam pembelajaran yang berbeda

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. koordinasi yang baik. Dalam Permainan bola basket ada beberapa teknik yang harus

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. koordinasi yang baik. Dalam Permainan bola basket ada beberapa teknik yang harus BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Permainan bola basket merupakan suatu permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu ada 5 pemain. Permainan ini memerlukan kerja sama dan koordinasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dunia dan menjadi permainan di era modern. Setiap regu untuk dapat 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Basket Menurut Roji ( 2004 : 20 ) bahwa permainan bola basket adalah permainan yang cepat, dinamis, menarik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Gorontalo pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Gorontalo pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 4 Gorontalo pada kemampuanpassing atas permainan bola voli.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33) BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS V SDN 10 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS V SDN 10 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA BASKET PADA MATERI CHEST PASS MELALUI METODE BERMAIN SISWA KELAS V SDN 10 KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO (Ratna Laya, Ruslan, Suriyadi Datau) Ratna_laya@yahoo.co.id Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket

BAB I PENDAHULUAN. SMU/SMA juga sampai tingkat Perguruan Tinggi. Serta turnamen bola basket BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket semakin digemari kalangan pelajar di Indonesia terbukti banyak di adakan turnamen atar pelajar baik itu tingkat SLTP, SMU/SMA juga sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara

BAB I PENDAHULUAN. melainkan hanya menggunakan talk and chalk (berbicara dan kapur tulis), sementara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya di dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada bidang studi Pendidikan Jasmani, masih banyak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data kemampuan overhead pass pre-test dan post-test. hasilnya sebagai mana pada tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data servis pre-test dan post-test.hasilnya sebagai mana pada table

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bertanding untuk mendpatkan point. merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bertanding untuk mendpatkan point. merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah olaharaga bola berkelmompok yang terdiri atas dua team beranggotakan masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat popular dikalangan muda maupun tua,

Lebih terperinci

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.

I. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan. I. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Karena itu, upaya pembinaan bagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini mengkaji sejauh mana pengaruh latihan dribling tinggi terhadap ketepatan

Lebih terperinci

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET. Agus Sultoni

TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA BASKET. Agus Sultoni Didaktikum : Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 5, Oktober 2015 ISSN 2087-3557 SMP Negeri 1 Comal Kab. Pemalang, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Latihan Variasi a. Latihan Latihan merupakan realisasi atau pelaksanaan dari materi atau bentuk-bentuk latihan yang telah direncanakan sebelumnya, realisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di lapangan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..Deskrisi Hasil Penelitian.. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data tembakan bebas berupa angka pre-test dan post-test. Hasilnya sebagai mana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode eksperimen dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes dan pengukuran.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Waktu Penelitian : SMP Negeri 7 Kota Gorontalo : Dilaksanakan selama dua bulan dengan frekuensi latihan tiga kali seminggu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang diminati oleh berbagai kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Keterampilan a. Pengertian Keterampilan Keterampilan dapat menunjukkan pada aksi khusus yang ditampilkan atau pada sifat dimana keterampilan itu dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Permainan bolabasket adalah permainan yang menggunakan bola besar, yang dimainkan dengan tangan dan bertujuan memasukkan bola sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Penetapan Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 8 Kota Gorontalo. Sekolah yang menjadi lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dalam pembuatannya. Metode eksperimen ini diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sosial.permainan basket banyak mengandung unsur seni. Hal ini dapat dilihat dari

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sosial.permainan basket banyak mengandung unsur seni. Hal ini dapat dilihat dari BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Basket Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang memiliki karakter sosial.permainan basket banyak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan jasmani merupakan salah satu pendidikan yang berfungsi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani penting dilakukan karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan penting yaitu memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan, mata pelajaran ini berorientasi pada pelaksanaan misi pendidikan melalui aktivitas

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT

PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT DIDAHULUI DENGAN OPERAN DAN JUMP SHOOT DIDAHULUI DENGAN DRIBBLE TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BAGI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 1 BAE KUDUS TAHUN 2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 346

DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 346 DIDAKTIKA PGRI, 2, (2), 2016, 346 UPAYA PENINGKATAN SISWA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET MELALUI SHOOTING DENGAN PURING PADA SISWA KELAS VIII D SEMESTER 1 SMP NEGERI 2 LASEM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Lilik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang. dengan menggunakan tenaga manusia kini sudah banyak diganti dengan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang demikian pesat dan canggih, sehingga segala sesuatu yang semula dikerjakan dengan menggunakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bola Basket Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan oleh dua regu yang terdiri atas lima pemain untuk masing-masing regu dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BUDI ISWANTO SOPIING NURHAYATI LIPUTO MIRDAYANI PAUWENI JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN ABSTRAK

BUDI ISWANTO SOPIING NURHAYATI LIPUTO MIRDAYANI PAUWENI JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN ABSTRAK 1 PENGARUH LATIHAN DUMBBELLS WRIST CURL TERHADAP KETEPATAN PUKULAN SERVIS FORHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA PADA SISWA KELAS VIII SMP N 8 KOTA GORONTALO BUDI ISWANTO SOPIING NURHAYATI LIPUTO MIRDAYANI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sedangkan skor data post-test adalah skor yang diambil setelah melakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Skor data pre-test dalam penelitian ini adalah skor data yang diambil sebelum pelaksanaan adanya tindakan pada siswa yang menjadi sampel. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular

BAB I PENDAHULUAN. dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan salah satu permainan bola besar yang terdapat dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. Permainan ini sangat sangat popular dikalangan muda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik terutama di Amerika Serikat. Pencipta olahraga bola basket adalah Dr. James Naismith. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan

Lebih terperinci

Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul

Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul Effect Of Training Using The Net On The Overhead Pass

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktifitas jasmani yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, keterampilan motorik, pengetahuan

Lebih terperinci

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan.

materi dan kebutuhan pembelajaran yang akan disampaikan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematika antara anak didik dan lingkungan yang di kelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Penelitian.1.1 Sejarah Berdirinya SMP Negeri 1 Botupingge SMP Negeri 1 Botupingge dibangun pada tanggal Januari 10 dan mulai beroperasi pada tahun.

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR CHEST PASS BOLA BASKET MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X SMA SWASTA NURANI BELAWANTAHUN AJARAN 2015/2016 Andi Nur Abady Dosen STOK Bina Guna Medan Abstrak

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Populasi penelitian merupakan sebuah kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2002:102)

Lebih terperinci

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN

MODUL 2 : MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PENDAHULUAN 25 MODUL 2 : PENDAHULUAN MODIFIKASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI Drs. Yoyo Bahagia, M. Pd Penyelenggaraan program pendidikan jasmani (Penjas) hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. fakultas untuk para mahasiswa prefesiaonal di YMCA (young Men s

BAB II KAJIAN PUSTAKA. fakultas untuk para mahasiswa prefesiaonal di YMCA (young Men s BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Olahraga bolabasket dianggap sebagai olahraga yang unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... ABSTRACT...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... I ii iii iv vi vii vii xi xii

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH LATIHAN PUSH-UP TERHADAP HASIL SHOOTING HUKUMAN DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.

Lebih terperinci

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 DRAFT 2 MARET 2016 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar menggunakan permainan sepakbola Permainan bola besar menggunakan permainan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/ semester Materi Pokok Fokus Pembelajaran Alokasi Waktu : SMP N 3 PAJANGAN : Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan : VIII / 1

Lebih terperinci

Kata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket.

Kata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket. ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING DADA MELALUI PENDEKATAN PERLOMBAAN DENGAN MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN III KABUPATEN SUMEDANG Oleh Juariah NIP. 1963 0120 1984 1020 03 Menyikapi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk jasmani mengandung pengertian

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG TERHADAP KEMAMPUAN LAY UP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 10 KOTA JAMBI OLEH PRIMA A1D408077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Popularitas bola basket di dunia sekarang ini bukanlah secara kebetulan, akan tetapi perkembangannya telah meningkat dengan daya saing yang tinggi. Hal ini

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PRAKTEK TERHADAP BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET (Peserta ekstrakulikuler siswa SMK Pasundan Subang)

PENGARUH METODE PRAKTEK TERHADAP BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET (Peserta ekstrakulikuler siswa SMK Pasundan Subang) PENGARUH METODE PRAKTEK TERHADAP BELAJAR LAY UP SHOOT DALAM PEMBELAJARAN BOLA BASKET (Peserta ekstrakulikuler siswa SMK Pasundan Subang) ADITYA DWITAMA adityadwitama24@gmail.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses mendidik seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: FAJAR HIDAYAT

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh: FAJAR HIDAYAT PERBEDAAN EFEKTIFITAS LATIHAN LAY UP DARI DEPAN MENGGUNAKAN LAY UP BANK SHOT DAN LAY UP TANPA BANK SHOT TERHADAP HASIL LAY UP SHOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET PUTRA SMP NEGERI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bolabasket selalu dipertandingkan baik antar mahasiswa, pelajar, atau club-club yang ada di Indonesia. Di kalangan pelajar permainan bolabasket cukup digemari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bola basket merupakan salah satu olahraga yang populer di dunia. Khususnya di Indonesia, Olahraga ini diciptakan pada akhir abad ke-19. Penciptanya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran yang di berikan di semua sekolah baik sekolah dasar negeri maupun swasta. Pendidikan jasmani merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan mengarahkan siswa pada perubahan tingkah laku yang di inginkan. Pengertian ini cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebagai mana pada tabel I, dalam lampiran. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel X 1 adalah skor data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1. Data Hasil Penelitian Dari hasil pengukuran diperoleh data pre-test dan post-test. hasilnya sebagai mana pada tabel I, dalam

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 GORONTALO

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 GORONTALO PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 GORONTALO MUHAMAD NURYASIN LAUMA JURUSAN PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Kuningan, Kecamatan Cilimus.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam tubuh manusia terdapat bentuk-bentuk tulang yang dapat di klasifikasikan kedalam (1) tulang panjang (pipa), (2) tulang pendek, (3) tulang pipih, dan (4) tulang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 1.1 Kajian Teori 1.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Olahraga bola basket dianggap sebagai olahraga yang unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental, dimana metode ini menuntut peneliti diminta untuk melakukan dan mengatur kondisi penelitian

Lebih terperinci

SILABUS. Indikator Ketercapaian Kompetensi. Materi Pembelajaran. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat.

SILABUS. Indikator Ketercapaian Kompetensi. Materi Pembelajaran. Tingkat Ranah. Tingkat Ranah. Alokasi Waktu. Sumber/ Bahan/Alat. SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Beban Belajar : 2 sks Mata Pelajaan : Penjas Orkes 2 Standar : 1. Mempraktikkan keterampilan permainan olahraga sepak bola dalam bentuk sederhana nilai-nilai

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun

I. PENDAHULUAN. banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini di Indonesia permainan bola basket merupakan permainan yang banyak digemari tidak hanya kalangan orang dewasa tetapi anak-anak pun sudah banyak memainkannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Permainan bola basket Indonesia pada saat ini semakin banyak penggemarnya,

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM: Artikel Skripsi HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN JUMP SHOOT PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BASKET MAN KEDIRI II KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangka kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI Volume 13, Nomor 1, Hal. 13-18 ISSN 0852-8349 Januari Juni 2011 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI Ilham Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.

BAB I PENDAHULUAN. jasmani juga mencakup aspek mental, emosional, sosial dan spiritual. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitaas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untik meningkatkan kebugaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik korelasional. Secara operasional tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan fisik dan mental. Dalam kegiatan proses belajar mengajar, termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan fisik dan mental. Dalam kegiatan proses belajar mengajar, termasuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan suatu proses pendidikan yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembinaan olahraga sejak dini merupakan satu program kebijakan pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan prestasi akademik yang tinggi.selain itu pendidikan jasmani yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan prestasi akademik yang tinggi.selain itu pendidikan jasmani yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan rangkaian aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga untuk membangun peserta didik yang sehat dan kuat sehingga dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Daya Tahan Aerobik a. Kebugaran Aerobik Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 115) kebugaran aerobik adalah kemampuan dari sistem sirkulasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan ) A. Standar

Lebih terperinci