BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga
|
|
- Indra Gunardi
- 8 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Daya Tahan Aerobik a. Kebugaran Aerobik Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 115) kebugaran aerobik adalah kemampuan dari sistem sirkulasi dan respirasi untuk mengatur atau menyesuaikan dari latihan yang berat dan untuk memulihkan efek dari latihan itu sendiri. Miller juga menambahkan bahwa ini melibatkan dari fungsi jantung dan paruparu, darah dan kapasitasnya untuk membawa oksigen, pembuluh darah dan kapiler dalam memasok darah ke seluruh jaringan tubuh, dan sel otot, yang menggunakan oksigen untuk menyediakan energi untuk latihan daya tahan. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Fox, dkk. (1987: 8) kebugaran aerobik adalah kemampuan dari sistem jantung-paru untuk mengirim oksigen dan melepaskan karbondioksida dari otot rangka yang sedang bekerja selama aktivitas yang panjang. Mereka juga menambahkan bahwa baiknya dari kemampuan ini, berarti tingkat kebugaran aerobiknya tinggi. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Cooper (1970: 15) aerobik mengarah kepada jenis latihan yang merangsang aktifitas jantung dan paru dalam waktu yang cukup lama untuk menghasilkan perubahan yang menguntungkan di dalam tubuh. Cooper 7
2 menambahkan bahwa berlari, bersepeda, dan jogging adalah contoh dari latihan aerobik. Menurut Sukadiyanto (2005: 61) daya tahan aerobik adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi beban latihan dalam jangka waktu lebih dari 3 menit secara terus menerus. Dalam setiap cabang olahraga latihan fisik yang pertama kali dilakukan adalah membentuk daya tahan umum, yang baik dilakukan dengan latihan aerobik. Aerobik adalah bentuk aktivitas yang membutuhkan oksigen (O 2 ) Penulis menyimpulkan bahwa kebugaran aerobik adalah kemampuan jantung, paru-paru, dan pembuluh darah dalam menggunakan oksigen dan memanfaatkanya untuk menjadi sebuah tenaga yang dapat digunakan untuk aktivitas sehari-hari dalam waktu yang lama. b. Manfaat Kebugaran Aerobik Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 115) kebugaran aerobik membuat tingkat efesiensi yang tinggi pada sistem sirkulasi dan respirasi dalam membawa oksigen ke otot yang sedang bekerja. Banyaknya oksigen yang dapat kita hirup dan kita gunakan, semakin lama juga kemampuan kita untuk bekerja (latihan) sebelum kelelahan. Dalam bola basket sistem aerobik yang efisien akan membantu tubuh beradaptasi terhadap tingkat laktat, mempermudah penghilangannya, dan mempercepat penyembuhan. Ini akan membuat 8
3 pemain mampu bermain maksimal untuk waktu yang lebih lama (Brittenham, 1998: 9) Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 116) menyatakan bahwa kebugaran aerobik juga mempunyai keuntungan dari segi kesehatan, yaitu; a) Meningkatkan daya tahan saat bekerja pada setiap usia b) Mengurangi resiko obesitas dan masalah lain yang berhubungan dengan obesitas c) Mengurangi resiko penyakit jantung d) Membantu dalam menangani stress dan depresi e) Membuat banyak orang merasa hidup lebih baik, secara fisik dan mental Menurut Brittenham (1998: 2) sistem kardiorespirasi yang terlatih mampu menahan usaha berintensitas rendah untuk waktu yang lama karena mampu mengambil banyak oksigen, mengantarkan oksigen dan menggunakannya sebagai sumber energi pada perpanjangan waktu. Dari sistem kardiovaskuler, latihan aerobik mempunyai keuntungan (La Place, 1984: 79-80): a) Meningkatnya ukuran dan kekuatan jantung, memungkinkan organ memompa darah lebih banyak setiap denyutan dan waktu istirahat lebih banyak antara denyutan mungkin menghemat sampai denyutan sehari. b) Meningkatnya ukuran dan kelenturan dari pembuluh darah, mengurangi tekanan darah dan menurunkan tingkat kolestrol dalam darah. c) Meningkatnya pasokan darah, termasuk naiknya jumlah hemoglobin dan plasma darah, yang memperlancar sistem pembuangan sisa-sisa metabolisme dan memberikan lebih darah untuk memenuhi otot dan jaringan lainnya; ini mengurangi kelelahan dan membangun daya tahan. d) Terciptanya jaringan baru dari pembuluh darah dan kapiler di daerah jantung dari otot rangka, dengan demikian meningkatkan aliran oksigen ke seluruh tubuh. 9
4 Penulis menyimpulkan bahwa kebugaran aerobik yang baik dapat menunjang aktivitas sehari-hari karena banyak keuntungan secara fisiologis yang didapat dari baiknya kebugaran aerobik. c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebugaran Aerobik Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Cooper (1970: 16) kapasitas aerobik tergantung pada kemampuan untuk: a) menghirup udara dengan cepat dalam jumlah besar, b) mengalirkan darah dengan kuat dalam volume yang besar dan c) mengirim oksigen secara efisien keseluruh tubuh. Singkatnya, ini tergantung dari efisiennya paru-paru, kuatnya jantung, dan baiknya sistem vaskuler. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari La Place (1984: 78) jumlah oksigen yang diproses dan jumlah energi yang di produksi tergantung pada: a) jumlah udara yang dihirup; b) jumlah sel darah merah dan total volumenya dalam darah ; c) efisiensi dari jumlah saat memompa dan sistem vaskuler. Penulis menyimpulkan bahwa baiknya kebugaran aerobik tergantung dari baiknya respirasi dan kardiovaskuler dan keduanya tidak dapat dipisahkan. d. Sistem Aerobik Aerobik berarti dengan oksigen. Tidak ada mahluk hidup yang bertahan hidup tanpa adanya oksigen. Setelah beberapa menit tanpa oksigen maka tidak akan ada produksi ATP, dengan demikian tidak ada energi, dan kehidupan. 10
5 Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Fox, dkk. (1987: 21) dengan hadirnya udara, makanan yang kita makan, terutama karbohidrat dan lemak, menyediakan energi untuk produksi ATP secara terus menerus untuk digunakan sel otot. Sistem aerobik ini, yang merupakan faktor utama dalam produksi ATP, berguna dalam eksistensi selanjutnya. Ini tidak hanya memproduksi ATP secara efisien dan berlimpah, tetapi juga sebagai sumber utama selama aktivitas yang membutuhkan daya tahan, seperti lari 2 miles, crosscountry, dan maraton (26 miles). Sistem aerobik juga sebagai sumber energi utama untuk aktivitas berlevel rendah seperti duduk, menulis, dan berjalan. Tabel 1: Ciri-ciri Sistem Aerobik Karakteristik Sistem O2 Kecepatan reaksi Lambat Bahan bakar Karbohidrat, lemak, dan protein Jumlah dalam produksi ATP Tidak terbatas Kelelahan dalam produksi Tidak Dibutuhkan oksigen Ya Contoh aktivitas Aktivitas yang berdurasi panjang Sumber: Fox, dkk., 1987: 22 e. VO2Max Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Fox, dkk. (1987: 42)maximal oxygen consumption (VO2Max) adalah jumlah oksigen yang dapat dikonsumsi atau digunakan tubuh, biasanya untuk satu menit, selama latihan yang maksimal. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Thompson (2001: 85) VO2Max adalah jumlah terbanyak 11
6 dari oksigen yang seseorang dapat ambil dari inspirasi selama latihan yang dinamis termasuk seluruh bagian otot dari tubuh. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari Miller (2002: 115) VO2Max sering diistilahkan sebagai kemampuan menghirup oksigen secara maksimal. Jumlah terbanyak dari oksigen yang dapat dihirup dan digunakan selama latihan berhubungan dengan VO2Max. Menurut Djoko Pekik (2000: 23) besarnya VO 2 Maks atau jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi secara maksimal, yakni banyaknya Ml/Kg/BB/Menit. Pengukuran banyaknya udara atau oksigen disebut VO2 Maks. Menurut Rizky Kurnia yang dikutip dari McGlynn (1996: 4) maximum oxygen uptake (VO2Max) adalah jumlah terbanyak dari oksigen yang dapat digunakan sel per unit waktu selama latihan maksimal. Hal ini juga diperjelas oleh Fox, dkk. (1987: 42) karena tugas utama dari sistem kordiorespirasi adalah untuk mengirim oksigen ke jaringan tubuh, terutama ke jaringan otot yang sedang bekerja, kapasitas dari sistem ini dapat diukur dengan maximal oxygen consumption test. Penulis menyimpulkan bahwa VO2Max adalah kemampuan untuk menghirup oksigen dan menggunakan secara maksimal pada saat latihan. 12
7 2. Hakikat Permainan Bola basket Bolabasket adalah salah satu bentuk olahraga yang masuk dalam cabang permainan beregu. Permainan bolabasket ini dimainkan oleh 2 tim, dengan tujuan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan sebanyak mungkin, serta menahan serangan lawan agar tidak memasukkan bola ke dalam keranjangnya (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1). Lebih lanjut Dedy Sumiyarsono (2002: 1) bahwa dasar bermain bola basket dengan cara lempar tangkap, menggiring dan menembak dengan luas lapangan 28 m x 15 m dapat terbuat dari tanah, lantai, dan papan yang dikeraskan. Permainan bola basket mempunyai tujuan dari kedua tim, yaitu mendapatkan angka dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah lawan mendapatkan angka, permainan diawasi oleh officials (wasit), table officials, dan seorang commissioner (pengawas pertandingan) (Perbasi, 2006: pasal 1, 1) Permainan bola basket merupakan kombinasi dari pertahanan dan menyerang, untuk itu seorang pemain harus menguasai teknik dasar bermain bola basket dengan baik. Dalam permainan bola basket juga terdapat suatu peraturan yang digunakan sebagai pedoman dasar permainan bola basket. Dalam mencapai kemenangan, satu regu bola basket harus mengumpulkan angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah lawan untuk melakukan hal yang serupa. 13
8 3. Keterampilan Bermain Bola basket Bola basket termasuk permainan yang kompleks gerakanya. Seorang pemain bola basket dituntut untuk menguasai keterampilan bermain bola basket agar dapat bermain dengan baik. Penguasaan teknik bermain bola basket yang benar akan menunjang keterampilan bermain bola basket. Keterampilan bermain dalam permainan bola basket antara lain: a) Mengoper Bola (Passing) Umpan yang tepat adalah salah satu kunci keberhasilan serangan sebuah tim dan sebuah unsur penentu tembakan-tembakan yang berpeluang besar mencetak angka. Seorang pengumpan yang terampil mampu melihat seluruh lapangan, mengantisipasi perkembangan dalam pertandingan yang penuh serangan, dan memberikan bola kepada rekan tim pada saat yang tepat ( Jon Oliver, 2007: 35) Ahmadi (2007) menyatakan bahwa t eknik dasar mengumpan atau mengoper (passing) dalam bola basket adalah: 1) Mengoper setinggi dada (chest pass) Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan operan yang paling sering dilakukan dalam suatu pertandingan bola basket. Operan ini berguna untuk jarak pendek. Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan, dan kecermatan. Jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter 14
9 Gambar 1. Operan Dada (Ahmadi, 2007: 13-14) 2) Mengoper bola dari atas kepala (overhead pass) Lemparan ini biasanya dilakukan oleh pemain-pemain yang berbadan tinggi sehingga melampaui daya raih lawan. Lemparan ini digunakan untuk operan cepat Gambar 2. Operan Atas Kepala (Ahmadi, 2007: 14-15) 3) Mengoper bola pantul (bounce pass) Operan pantulan dengan dua tangan dilakukan dalam posisi bola di depan dada. Operan ini sangat baik dilakukan untuk menerobos lawan yang tinggi. Bola dipantulkan di samping kiri atau kanan lawan dan teman sudah siap menerimanya dibelakang lawan. Lemparan ini harus dilakukan dengan cepat agar tidak tertahan atau terserobot lawan. 15
10 b) Menggiring Bola (Dribbling) Gambar 3. Operan Pantulan (Ahmadi, 2007: 15-16) Menggiring bola adalah membawa lari bola ke segala arah sesuai dengan peraturan yang ada. Seorang pemain diperbolehkan membawa bola lebih dari satu langkah asal bola dipantulkan ke lantai, baik dengan berjalan maupun berlari. Menggiring bola harus menggunakan satu tangan. Kegunaan menggiring bola adalah mencari peluang serangan, menerobos pertahanan lawan, ataupun memperlambat tempo permainan (Ahmadi, 2007 : 17) Menggiring bola adalah salah satu dasar bola basket yang pertama diperkenalakan kepada para pemula, karena keterampilan ini sangat penting bagi setiap pemain yang terlibat dalam pertandingan bola basket (Jon Oliver, 2007: 49) Menurut Ahmadi (2007: 17) bentuk-bentuk menggiring bola yang sering dilakukan antara lain: 1) Menggiring bola rendah Menggiring bola dengan pantulan rendah dilakukan untuk mengontrol atau menguasai bola, terutama dalam melakukan terobosan ke dalam pertahanan lawan 2) Menggiring bola tinggi 16
11 Menggiring dengan pantulan tinggi dilakukan bila menginginkan gerakan atau langkah dengan cepat Gambar 4. Menggiring Bola Rendah dan Tinggi (Ahmadi, 2007: 17) c) Menembak (Shooting) Usaha memasukan bola ke keranjang diistilahkan dengan menembak, dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan, dan layup (Ahmadi, 2007: 18). Menurut Ahmadi (2007) teknik dalam menembak diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Tembakan Satu Tangan Sikap badan waktu akan menembakan bola: berdiri tegak, kaki sejajar atau kaki kanan di depan, kaki kiri di belakang, sementara lutut ditekuk. Bola dipegang dengan tangan kanan di atas kepala dan di depan dahi, siku tangan kanan ditekuk ke depan, tangan kiri membantu memegang bola agar tidak jatuh dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan, serta pandangan ditujukan ke keranjang. Kemudian bola ditembankan ke keranjang basket dengan gerakan siku, badan, dan lutut diluruskan secara serempak. Pada waktu tangan lurus, bola dilepaskan, jari-jari dan tangan diaktifkan. 17
12 Gambar 5. Tembakan Satu Tangan (Ahmadi, 2007: 18) 2) Tembakan Dua Tangan Sikap badan pada waktu akan melakukan tembakan adalah: badan tegak, kedua kaki dibuka sejajar. Kedua lutut ditekuk. Bola dipegang dengan kedua belah tangan di atas dan di depan dahi. Kedua siku ditekuk, pandangan diarahkan ke keranjang basket yang menjadi sasaran tembakan. Bola ditembakan ke keranjang basket dengan bantuan dorongan, lengan badan dan lutut diluruskan secara serempak. Pada waktu bola lepas, jari-jari tangan dan pergelangan tangan diaktifkan, artinya digerakan ke atas ke depan dan ke bawah. Jadi jalannya bola ke atas, ke depan, dan akhirnya ke bawah menuju ke keranjang. Gambar 6. Tembakan Dua Tangan (Ahmadi, 2007: 18) 18
13 B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Wahid Faujan (2011) yang berjudul Hubungan Antara Kebugaran Jasmani dengan Ketrampilan Dasar Sepaktakraw siswa SMA Negeri 1 Wanadadi Banjarnegara yang Mengikuti Ekstrakulikuler Sepaktakraw Populasi yang digunakan berjumlah 20 siswa. Cara pengumpulan data berupa tes, untuk kebugaran jasmani menggunakan tes TKJI tahun 2010 sedangkan ketrampilan sepaktakraw menggunakan M.Husni Tamrin tahun Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara kebugaran jasmani dengan ketrampilan dasar sepaktakaraw siswa SMA N 1 Wandadi Banjarnegara yang mengikuti ekstrakulikuler sepaktakraw. Hal ini ditunjukan dengan besarnya koefisiensi korelasi sebesar dan P sebesar pada taraf signifikan 5 %. Penelitian yang dilakukan oleh Muryati (2008) dalam penelitian yang berjudul Hubungan Antara Tingkat Kesegaran Jasmani Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas 1 SMK Negeri 2 Godean. Populasi yang digunakan sebanyak 157 orang. Teknik pengambilan data yang digunakan ada dua, yaitu tingkat kesegaran jasmani diukur dengan tes lari 12 menit yang hasilnya dikonvesikan ke dalam table K.H. Cooper dan prestasi belajar diperoleh melalui analisis dokumen nilai rata-rata kelas semester gasal. Teknik analisis data penelitian menggunakan analisis korelasi product moment dari pearson dengan taraf siginifikasi 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat kesegaran jasmani dengan 19
14 prestasi belajar siswa kelas 1 SMK Negeri 1 Godean tahun ajaran 2004/2005 dengan r = dan P = 0.05 C. Kerangka Berfikir Bola basket merupakan suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas lima orang pemain yang bertujuan untuk mendapatkan nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan cara memasukan bola ke ring lawan dan mencegah lawan untuk mendapatkan nilai. Dalam permainan bola basket, ketrampilan dan kondisi fisik merupakan faktor penting. Permainan bola basket pada dasarnya mempunyai beberapa unsur teknik bermain yang harus dimiliki oleh setiap pemain bola basket, diantaranya: (1) Mengoper bola atau melempar bola (passing), (2) Menggiring bola (dribbling), (3) Menembak (shooting) Seseorang pemain dapat bermain penuh dalam setiap quarter jika kebugaran aerobiknya prima. Pada saat latihan dia dapat melatih tekniknya dengan melakukan berulang-ulang sampai mencapai teknik yang terbaik jika dilakukan tanpa kelelahan yang berarti. Semua itu membutuhkan kebugaran aerobik, yang membuat nafasnya menjadi lebih teratur, tingkat asam laktat yang rendah. Karena pentingnya kebugaran aerobik maka setiap atlet harus mempunyai tingkat VO2Max yang tinggi, dengan demikian kemampuan untuk menghirup oksigen secara maksimal pada saat latihan menjadi penting. Terlebih jika seluruh pemain mempunyai kebugaran aerobik yang baik, tim 20
15 yang solid akan tercapai. Kebugaran aerobik yang baik adalah syarat utama untuk bermain dengan performa terbaik dalam waktu yang lama, di samping teknik dan mental ikut berperan didalamnya. D. Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 64) hipotesis diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian. Hipotesis merupakan dugaan sementara sebelum penelitian mengahasilkan bukti yang akurat. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah Ada hubungan antara kapasitas aerobik maksimal dengan kemampuan bermain bola basket putra SMA Negeri 1 Banjarnegara 21
I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, memelihara kesegaran jasmani (fitness) atau sebagai terapi untuk memperbaiki kelainan,
Lebih terperinciMateri Permainan Bola Basket Lengkap
ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasukkan bola ke dalam keranjang (basket) lawan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dimainkan di lapangan dengan ukuran 28 x 15 meter dengan permukaan yang keras. Prinsip dasar permainan bola basket adalah untuk memenangkan
Lebih terperinciPERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Keterampilan a. Pengertian Keterampilan Keterampilan dapat menunjukkan pada aksi khusus yang ditampilkan atau pada sifat dimana keterampilan itu dilaksanakan.
Lebih terperinciTeknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya
Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.
Lebih terperinciBAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR
BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR A. Peraturan Dasar Permainan Bola Basket Setiap permainan tentunya memiliki peraturan tersendiri. Sekarang, Anda akan mendalami berbagai peraturan dan strategi yang lebih terperinci.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah siswa pada perguruan tinggi yang memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan
Lebih terperinciI. KAJIAN PUSTAKA. manusia dan menghasilkan pola-pola prilaku individu yang bersangkutan.
I. KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani merupakan bagian dari pendidikan (secara umum) yang berlangsung melalui aktifitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia dan menghasilkan
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan salah satu kesatuan yang memiliki tujuan cukup luas antaranya adalah untuk prestasi, pendidikan, dan sebagai aktivitas untuk kesehatan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Sepakbola 1. Pengertian Sepakbola Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan gerak tubuh yang sengaja dilakukan oleh manusia untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992). Olahraga terdiri atas rangkaian
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah
A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1. Permainan Bola Basket A. Kajian Teori Bola basket merupakan olahraga permainan yang mempunya peraturan-peraturan tertentu, sehingga untuk dapat bermain sesuai dengan peraturan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Permainan bolabasket adalah permainan yang menggunakan bola besar, yang dimainkan dengan tangan dan bertujuan memasukkan bola sebanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu dalam masyarakat berperan penting sebagai agen dari suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut membutuhkan suatu keadaan yang mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lay up shoot merupakan salah satu teknik dalam permainan bolabasket yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun tidak spesifik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu yang membutuhkan daya tahan jantung paru. Kesegaran jasmani yang rendah diikuti dengan penurunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga basket dalam perkembanganya sudah menunjukkan perkembangan yang cukup maju. Hal ini ditandai dengan perkembangan cabang olahraga basket yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah proses mendidik seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam dunia olahraga kondisi fisik atlit memegang peranan penting dalam menjalankan program latihannya, Fisik seorang atlit juga salah satu syarat yang sangat diperlukan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Latihan Variasi a. Latihan Latihan merupakan realisasi atau pelaksanaan dari materi atau bentuk-bentuk latihan yang telah direncanakan sebelumnya, realisasi
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI
Volume 13, Nomor 1, Hal. 13-18 ISSN 0852-8349 Januari Juni 2011 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI Ilham Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Karena itu, upaya pembinaan bagi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. bertanding untuk mendpatkan point. merupakan suatu cabang olahraga dimana hampir semua unsur gerakan
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah olaharaga bola berkelmompok yang terdiri atas dua team beranggotakan masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek mental dan fisik tidak dapat dipisahkan dari kegiatan para atlet dalam meraih prestasi. Motif menjadi pendorong seseorang untuk berlatih atau meraih prestasi terbaik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia
Lebih terperinciPROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan olahraga yang dikenal sejak ribuan tahun yang lalu dengan beberapa aturan permainan yang cukup menarik dan mudah diterima oleh kalangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.
1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat VO2max Burns (2000:2) VO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi
Lebih terperinciPROFIL DAYA TAHAN AEROBIK POSISI GUARD, FORWARD, DAN CENTER ATLET BOLA BASKET KABUPATEN INDRAMAYU E-JOURNAL
PROFIL DAYA TAHAN AEROBIK POSISI GUARD, FORWARD, DAN CENTER ATLET BOLA BASKET KABUPATEN INDRAMAYU E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari Abu Hurairah RA, beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah, dan pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Latihan Konsentrasi Secara sederhana latihan dapat dirumuskan yaitu segala daya dan upaya untuk meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik,
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET Taryono, S.Pd. *) ABSTRAK Dalam proses pelatihan khususnya
Lebih terperinciHUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI
HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN CHEST PASS PEMAIN BOLA BASKET SISWA SMP N 11 KOTA JAMBI Volume 13, Nomor 1, Hal. 13-18 Januari Juni 2011 ISSN 0852-8349 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dikenal sebagai olahraga yang dinamis dan aktraktif, karena menuntut suatu kombinasi kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang berkualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga Bola Basket merupakan cabang olahraga yang populer diseluruh dunia. Olahraga ini telah banyak digemari orang-orang baik di Indonesia maupun negara-negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerak merupakan aktivitas yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari hari. Seseorang dalam kehidupannya selalu bergerak dalam beraktifitas untuk mewujudkan tujuan yang
Lebih terperinciPengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul
Pengaruh Latihan Menggunakan Net Terhadap Kemampuan Overhead Pass Peserta Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri 2 Wonosari Kabupaten Gunungkidul Effect Of Training Using The Net On The Overhead Pass
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga bola basket merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Olahraga ini juga sudah berkembang pesat di Indonesia. Terbukti sudah banyak klub-klub
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan
10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bola Basket Bola basket merupakan cabang olahraga beregu dimana bola basket dimainkan oleh dua regu yang terdiri atas lima pemain untuk masing-masing regu dengan tujuan untuk
Lebih terperinci2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telah bermunculan beragam jenis olahraga yang dipakai oleh masyarakat untuk menjaga kebugaran jasmani. Olahraga ini dilakukan dengan berbagai alasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga sepak bola merupakan salah satu permainan yang memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar memainkannya tetapi juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu olahraga permainan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Permainan bola basket Indonesia pada saat ini semakin banyak penggemarnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dibidang ilmu dan teknologi serta dibidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang diminati oleh berbagai kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat
Lebih terperinciSehat &Bugar. Sehat. Sakit
Budaya Hidup Aktif Melalui Aktifitas Fisik RUMPIS AGUS SUDARKO FIK UNY STATUS KESEHATAN Sehat &Bugar Sehat Sakit Gambar : Modifikasi Kondisi Sakit - Sehat - Bugar Pendahuluan Perkembangan IPTEKS mempermudah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 2.1.1. Pengertian Passing Yang dimaksud dengan passing adalah mengoper bola dengan menggunakan kaki yang sebenarnya.pada permainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket dikenal sebagai olahraga yang dinamis dan aktraktif, karena menuntut suatu kombinasi kemampuan fisik dan keterampilan teknik yang berkualitas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan modern olahraga telah menjadi tuntutan dan kebutuhan hidup agar lebih sehat.1 Olahraga adalah aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, berulang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup sehat adalah harapan semua orang tetapi kesehatan tidak akan pernah diperoleh apabila tanpa diikuti oleh usaha yang memadai. Apabila kehidupan kita terus
Lebih terperinciPENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN
PENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN Yunita Lasma Sireger 1, Hasan Sidik 2 Universitas Islam 45 Bekasi yunitajune@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
Lebih terperinciBAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1
BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan
Lebih terperinciHUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG Didi Yudha Pranata 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan tingkat VO 2 max
Lebih terperinciS K R I P S I. Oleh: YUDHA WAHYU BASUKI NPM
HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN DAN TINGGI LOMPATAN DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING UNDER RING PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMP NEGERI 1 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Lebih terperinciOleh (Tim Pengampu) Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or.
Oleh (Tim Pengampu) Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or. ahmadnarulloh@yahoo.co.id SESI LATIHAN SUSUNAN SATU SESI LATIHAN 1. Pembukaan (Pengantar) 5 2. Pemanasan
Lebih terperinciBAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :
BAHAN AJAR 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET 2. Penyusun : Drs, Syahrizal 3. Tujuan : Agar siswa dapat Menggunakan berbagai formasi, bentuk dan strategi dalam permainan bola basket Agar siswa dapat Menerapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena melakukan olahraga yang baik dan benar serta berkelanjutan dapat meningkatkan kebugaran jasmani.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga bola basket termasuk dalam olahraga permainan, karena ada alat atau objek yang digunakan untuk bermain yaitu bola dan aktivitas bermain yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan aktivitas fisik. Latihan fisik merupakan aktivitas fisik yang tumbuh dan berkembang seiring dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cukup digemari dan diminati serta seringkali dipertandingkan antar kelas maupun
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bolabasket selalu dipertandingkan baik antar mahasiswa, pelajar, atau club-club yang ada di Indonesia. Di kalangan pelajar permainan bolabasket cukup digemari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) memerlukan tingkat kebugaran jasmani lebih tinggi dibandingkan orang biasa karena beratnya tugas yang diemban. Kebugaran jasmani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik terutama di Amerika Serikat. Pencipta olahraga basket adalah Dr. James Naismith. Dalam
Lebih terperinciKETAHANAN (ENDURANCE)
KETAHANAN (ENDURANCE) PENGERTIAN KETAHANAN Ketahanan adalah kemampuan peralatan tubuh seseorang untuk melawan kelelahan selama aktivitas berlangsung. Menurut Sukadiyanto (2002: 40) keuntungan bagi olahragawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah satu faktor penting dalam pencegahan penyakit. Hal ini ditunjukan dari peran masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olahraga adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu dengan tujuan meningkatkan efisiensi fungsi tubuh yang hasil akhirnya meningkatkan kesegaran jasmani
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesegaran Jasmani Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaannya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Serta meningkatkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses transfer falsafah dan sistem nilai,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses transfer falsafah dan sistem nilai, pengetahuan dan kemampuan sebagai bagian paling penting dari investasi sumber daya manusia.
Lebih terperinciOleh: Cahyo Nugroho
PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN BOLABASKET MENGGUNAKAN AAHPERD BASKETBALL TEST DAN TES STO DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki tersebut. Apabila tidak dikembangkan, maka akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap orang dalam melangsungkan kehidupan. Pendidikan akan menjadikan seseorang mengerti akan harkat dan martabatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu, karena melakukan kegiatan olahraga yang baik dan benar serta berkesinambungan dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum olahraga di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat, sedangkan secara khusus olahraga diarahkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Batudaa pada permainan bola basket khususnya materi chest
Lebih terperinciHUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG
Hubungan Kecepatan dan Kelincahan.(Rury Rizhardi) HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMP KARTIKA 1-7 PADANG Oleh: Rury Rizhardi (Dosen
Lebih terperinci2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan kegiatan yang banyak digemari hampir oleh seluruh warga dunia terutama oleh masyarakat indonesia baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bola basket merupakan salah satu olahraga yang populer di dunia. Khususnya di Indonesia, Olahraga ini diciptakan pada akhir abad ke-19. Penciptanya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI
PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI Deddy Setyawan Priambodo Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta E-mail: Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh semua orang. Karena dengan berolahraga kita bukan hanya sehat jasmani dan rohani, tetapi juga dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu olahraga paling popular di dunia. Bola basket sudah berkembang pesat sejak pertama kali diciptakan pada akhir abad ke- 19. Dr. James Naismith,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latihan mental merupakan unsur yang sangat penting hampir diseluruh cabang olahraga. Dengan demikian latihan mental perlu mendapat perhatian yang sangat penting untuk
Lebih terperinciSuharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY
Latihan aerobik bertujuan untuk memperbaiki kinerja aerobik dan anaerobik. Kinerja aerobik dan anaerobik ini dapat dicapai melalui konsumsi oksigen maksimum (VO2Max) Endurance training merupakan model
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. basket di SMA Negeri I Banjarnegara sebanyak 20 atlet. Penelitian ini
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa putra peserta ekstrakurikuler bola basket di SMA Negeri I Banjarnegara sebanyak 20 atlet. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teoretis 1. Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket merupakan suatu permainan yang tergolong dalam kelompok permainan bola besar. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia. Sehat juga keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinan setiap orang hidup produktif dan ekonomis.
Lebih terperinciTINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL
1 TINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL Oleh : SITI MURNI 1104725/2011 JURUSAN KESEHATAN DAN
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT
PENGARUH LATIHAN JUMP SHOOT DIDAHULUI DENGAN OPERAN DAN JUMP SHOOT DIDAHULUI DENGAN DRIBBLE TERHADAP HASIL JUMP SHOOT BAGI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET PUTRA SMA NEGERI 1 BAE KUDUS TAHUN 2010 SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat
Lebih terperinciPERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini permainan bola basket sangat berkembang dengan baik di indonesia, olahraga bola basket merupakan olahraga yang menggunakan bola besar di dalam
Lebih terperincidirencanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lari interval merupakan lari berdasarkan pada perubahan yang direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari yang diselingi oleh
Lebih terperinci