RANCANG BANGUN MESIN CETAK KUE DAKAK-DAKAK SISTEM HANTARAN SCREW UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI KUE DAKAK-DAKAK PADA INDUSTRI KECIL MAKANAN RINGAN

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN MESIN CETAK KUE DAKAK-DAKAK SISTEM HANTARAN SCREW UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI KUE DAKAK-DAKAK PADA INDUSTRI KECIL MAKANAN RINGAN Andrianto (1), Ihclas Nur (1) & Junaidi (1) (1) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang ABSTRACT Dakak-dakak is special food that produced home industri from Sumbar especialy Batusangkar. In general capacity of home industri Dakak-dakak have limited ± 120 form come in roll/hours cause it has obstacle at type pressing noodle come in rolls, the traditional way is using piece of coconut shel has hig a hole with variation size it was suit able size of Dakak-dakak that wanted. So need tool press that can be won t as continue well can get with from in rolls soon.the purpose of this activity to increase the capability home industri of Dakak-dakak as maximal with using tool as mechanism. From this activity producted machine press of Dakak-dakak through machine with at transmition system used so got rools noedle to automatic press. Result machine used 4 press and machine moved the press through axis with continue circle each others moved of ¼ circle couse used fly well capacity of press machine Dakak-dakak to product form come in rools noodle it 600 / hour or 3600 / 6 hours, because in one day works get form come in rools at home industry dakak-dakak is 6 hours. Keywords: Dakak-dakak, Screw System 1. PENDAHULUAN Daerah Sumatera Barat mempunyai bermacammacam makanan ringan spesifik hasil olahan industri kecil, yang banyak diminati oleh masyarakat Sumatera Barat sendiri maupun masyarakat luar Sumatera Barat. Salah satu makanan ringan yang terkenal di Sumatera barat yaitu kue dakak-dakak yang merupakan makanan spesifik yang banyak dihasilkan oleh Industri kecil dari daerah Batusangkar. Dari survey dilapangan pada Industri kecil Kue dakak-dakak, untuk menghasilkan kue dakak-dakak ini mereka umumnya melakukan beberapa proses yaitu: pembuatan adonan dengan campuran bermacam-macam bahan (tepung beras, gula, telur, dan lain-lain), kemudian adonan tersebut didiamkan ± 10 jam, kemudian dicetak menjadi bentuk mie yang menggulung, setelah itu dilakukan proses penggorengan. Pada umumnya kapasitas produksi industri kecil kue Dakak-dakak tersebut sangat terbatas sekali ± 120 buah buah adonan dakakdakak berbentuk menggulung per jam, hal ini terkendala dalam masalah pen adonan berbentuk mie menggulung yang masih dilakukan secara tradisional, yaitu dengan menggunakan alat tempurung kelapa yang dilobangi dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan besarnya dakakdakak yang diinginkan. Dilihat dari proses penjualan dan informasi dilapangan, kue dakak-dakak ini banyak diminati orang, baik anak-anak kecil maupun orang dewasa karena rasanya enak dan gurih, sehingga dengan adanya permintaan yang begitu banyak tentu produksi harus ditingkatkan. Tetapi hal ini belum dapat dipenuhi karena masih terkendala dalam proses pen adonan berbentuk mie yang masih menggunakan alat dengan system manual, sehingga permintaan pasar belum dapat dipenuhi. Dengan demikian diperlukan suatu alat pencetak yang bisa bekerja secara kontiyu yang dapat menghasilkan adonan berbentuk mie mengulung dalam waktu yang cepat. 2. METODE PENELITIAN Pada proses manufacturing, bahan bahan yang digunakan untuk pembuatan mesin yakni plat siku, plat stainles steel, besi silinder stainless steel, plat aluminium, baut, reducer, besi silinder, dan motor listrik. Sedangkan alat/mesin yang digunakan untuk pembuatan mesin ini antara lain adalah mesin bubut, mesin milling, mesin gerinda, mesin potong, CNC, mesin Scrap, dan mesin bor, dan untuk pengujian kinerja prototipe digunakan tachometer, timbangan kg, stop wach, jangka sorong, dan mistar. Bentuk dari mesin cetak kue dakak-dakak dalam kajian ini seperti ditunjukkan pada Gambar (1).

2 Rancang Bangun Mesin Cetak Kue Dakak-Dakak Sistem Hantaran Screw untuk Peningkatan Produksi Kue Dakak-Dakak pada Industri Kecil Makanan Ringan (Adrianto) Gambar 1. Alat cetak kue dakak-dakak sistem mekanis Gambar 2. Posisi plat pemegang dengan Keterangan : 1 Pully penggerak poros 13 Cetakan luar 2 Sabuk penggerak 14 Plat berlobang tangkai sproket 3 Sabuk penggerak poros 15 Pegas 4 a. Reducer 16 Baut pemegang b. Motor Penggerak c. Sabuk pully reducer dengan motor 5 Sproket 17 Plat pemegang 6 Rangka 18 Rumah Screw 7 Tangkai penghubung 19 Corong masuk sproket dengan poros penggerak 8 Poros 20 Pully poros 9 Screw 21 Poros Mesin cetak kue dakak-dakak sistem mekanis ini merupakan mesin cetak yang sistem pergerakannya menggunakan motor listrik dengan daya 2 HP dan putaran 1500 Rpm. Mesin ini terdiri dari satu rangkaian unit yang bergerak secara bersamaan yaitu unit penghantar dan unit penggerak. Rangkaian unit penghantar adonan terdiri dari poros (21), pully (20), (9), tabung sebagai rumah (18), corong masuk (19) dan plat berlobang (14), dan rangkaian unit penggerak terdiri dari pully penggerak tangkai penghubung sproket (22), tangkai penghubung sproket (23), sproket (5), tangkai penghubung sproket dengan poros penggerak (7), poros (8), dan unit terdiri dari dalam (11), luar (13), pegas (15), baut pemegang (16) dan plat pemegang (17). Sistem pergerakannya yaitu motor memutar reducer dengan perbandingan 1: 20, kemudian reducer memutar poros dan pully penggerak sproket. Dengan perbandingan 1 : 20 maka putaran dari poros dan pully penggerak sproket menjadi lambat yaitu ± 75 Rpm. Pada mesin ini adonan dimasukkan kedalam tabung yang didalamnya terdapat sebagai penghantar adonan ke ujung tabung. Di ujung tabung terdapat plat berlobang sebagai tempat keluarnya adonan berbentuk mie setelah dihantar oleh, proses keluarnya adonan secara terus menerus oleh hantaran selama poros berputar. Pada waktu adonan berbentuk mie keluar langsung ditampung oleh yang ukurannya sesuai dengan besarnya kue dakak-dakak yang dikehendaki. Setelah mesin dirancang bangun kemudian dilakukan pengujian. Dari pengujian tersebut akan dilakukan pengamatan hasilnya yaitu, bentuk adonan yang masuk, kecepatan menghasilkan adonan berbentuk mie menggulung per jam. posisi 1 pada tengah-tengah plat berlobang, 2, 3, 4, dan seterusnya. Ketepatan posisi terhadap tengah plat berlobang sangat menentukan sekali untuk sistem kerja yang kontinyu. Dari pengujian kalau ada kelemahan dari mesin akan dilakukan perbaikan. 3. HASIL Pada Kegiatan penelitian ini telah dirancang komponen mesin dengan sistem penghantar adonan kue menggunakan, pemutar dengan menggunakan fly well, Pelat pengatur ketepatan dengan tempat keluar adonan, dan rantai sproket sebagai transmisi putaran. Daya motor didapatkan dari hasil perhitungan sebesar 1,4 HP dengan putaran 1400 RPM, dan dipilih motor 2 HP dari standar motor yang ada dipasaran. Bentuk komponen penghantar adonan seperti gambar 3 dengan beberapa dimensi ukuran yaitu panjang 67

3 Jurnal Teknik Mesin Vol. 5, No.2,Desember 2008 ISSN mm, diameter 80 mm, panjang hantaran 390 mm, jarak pich 50 mm dan jumlah 6 buah. yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar (6) berikut: Pelat dudukan Rumah Poros Gambar 3. Dimensi Screw Bentuk komponen seperti gambar 4 dengan dimensi ukuran diameter pelat 20 mm, diameter 23 mm, diameter penghantar adonan dalam 22 mm, dengan pegas penghantar adonan keluar. Poros pemutar Bearing / bantalan Gambar 6. Rangka, pemasangan rumah, poros dan plat dudukan Pada Gambar (6) terlihat rangka yang telah selesai dikerjakan. Bahan rangka yang digunakan untuk yaitu besi siku ukuran 4 x 4 (cm). Pada rangka telah dipasang dudukan motor dan reducer. Motor listrik yang digunakan dengan daya 2 HP, dengan perbandingan reduksi putaran 1 : 20. Sehingga dari perbandingan putaran ini didapatkan putaran dan poros ± 75 RPM. Pelat pembagi Tempat penekan adonan Corong Masuk Gambar 4. Komponen unit Beberapa komponen standar lainnya yang telah didapatkan dari hasil perhitungan, yaitu sabuk type A dengan panjang 1507,57 mm, bantalan pada poros dan plat no Dan dari semua perhitungan ini maka didapatkan ukuran rangka yaitu panjang 650 mm, lebar 500 mm, dan tinggi 640 mm ( Gambar (5) ) Gambar 5. Rangka Proses pembuatan dilakukan di bengkel Mesin Politeknik Negeri Padang. Beberapa komponen Gambar 7. Mesin Telah Selesai Dirakit Pada Gambar (7) terlihat perakitan mesin sudah selesai dilakukan, pada poros dan poros plat pembagi putaran dipasang transmisi rantai menggunakan sproket sebagai penghubung putaran pada poros reduser dengan poros, dan poros reduser dengan poros plat pembagi gerakan. Pada ujung Poros dipasang fly well dan pada diameter luar fly well dipasang tangkai fly well, Untuk menghubungkan tangkai fly well dengan plat penyetel gerakan dihubungkan dengan tangkai penghubung. Fungsi kerja fly well pada mesin ini adalah sebagai pemutar poros searah jarum jam dan penahan putaran poros pada saat fly well berputar berlawanan arah jarum jam. Selanjutnya terlihat plat pembagi mempunyai alur, pada alur ini dipasang ujung tangkai penghubung. Fungsi dari alur ini adalah untuk penyetel gerakan 68

4 Rancang Bangun Mesin Cetak Kue Dakak-Dakak Sistem Hantaran Screw untuk Peningkatan Produksi Kue Dakak-Dakak pada Industri Kecil Makanan Ringan (Adrianto) agar tepat berada pada tempat keluar adonan berbentuk mie, dimulai dari 1, 2, 3 dan 4 dan seterusnya kembali awal dan begitu seterusnya secara kontinyu. Dengan sistem mengunakan fly well ini gerakan dari dapat diatur tepat pada posisi keluarnya adonan berbentuk mie. Hasil terlalu lunak Hasil yang dikehendaki Tempat keluar adonan Cetakan Gambar 8. Posisi Cetakan Lobang keluar Gambar 9. Posisi lobang Pada Gambar (8) terlihat posisi tempat keluar adonan tepat berada pada permukaan. Poros pemutar dari telah memutar plat dudukan dan posisi dari 1 telah tepat berada pada tempat keluar adonan, selanjutnya 2, 3, dan 4. Selanjutnya terlihat posisi dan tempat keluar adonan secara lebih jelas. Cetakan terlihat dipegang oleh tangkai pemegang dan dikunci oleh mur berada pada plat dudukan. Tangkai pemegang berupa bus yang didalamnya ada poros penghantar plat isi adonan. Poros ini diujungnya ada pegas yang berfungsi sebagai pembalik posisi poros setelah ditekan dengan pemukul untuk mengeluarkan adonan. Pada Gambar (9) terlihat posisi lobang tempat keluarnya adonan berbentuk mie dan masuk kedalam. Setelah mesin selesai dibuat kemudian dilakukan pengujian dengan melakukan pengamatan terhadap bentuk hasil, kapasitas dan kerusakan hasil. Hasil pengujian terhadap mesin seperti Gambar (10). 4. PEMBAHASAN Gambar 10. Hasil pengujian Sistem kerja mesin ini, bergeraknya tiap-tiap ¼ putaran dikarenakan poros digerakkan oleh fly well. Fly well pada saat diputar searah jarum jam akan menggerakan komponen yang seporos dengannya, dan pada saat berputar berlawanan arah jarum jam komponen yang seporos dengannya akan diam, sehingga yang seporos dengan fly well akan bergerak apabila fly well berputar searah jarum jam dan akan diam apabila fly well berputar berlawanan arah jarum jam. Pembagian dari putaran ¼ putaran dan kemudian berhenti dan bergerak lagi ¼ putaran, agar tepat berada ditengah tempat keluar adonan penyetelannya berada pada alur yang ada pada plat pembagi putaran. a. Hasil evaluasi kinerja mesin cetak kue dakak-dakak ini adalah diperoleh kapasitas mesin dalam menghasilkan adonan berbentuk mie menggulung yaitu ± 600 buah/jam. b. Bahan adonan yang baik yaitu bahan kental dengan kandungan air sedikit dan tidak terlalu lunak. c. Dari hasil pengujian mesin didapatkan kerusakan hasil hanya lebih kurang 10 % dari adonan yang diuji coba. 5. KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan yaitu: a. Telah dihasilkan mesin cetak kue dakak-dakak dengan sistem hantaran dalam satu rangkaian unit penghantar dan penggerak menggunakan fly weel yang bergerak bersamaan. b. Setelah dibuat kemudian mesin ini diuji dan telah berhasil menghasilkan kapasitas kue ± 600 buah/jam. c. Ketepatan posisi terhadap tempat keluar adonan tergantung jarak setelan jarak jangkauan tangkai fly well dengan pelat penyetel. d. Dari hasil pengujian mesin didapatkan kerusakan hasil hanya lebih kurang 10 % dari adonan yang diuji coba. 69

5 Jurnal Teknik Mesin Vol. 5, No.2,Desember 2008 ISSN Saran Dari keterbatasan yang ada pada penelitian perlu dikemukakan beberapa saran: a. Dalam mengeluarkan adonan dari dilakukan pemukulan pada tangkai pemegang yang pakai pegas, sehingga masih diperlukan gerakan operator untuk mengeluarkan adonan. Agar adonan keluar otomatis dari perlu dirancang komponen penekan adonan pada, sehingga mesin ini bekerja lebih efektif. b. Perlu modifikasi dari alat dengan sistem knock down, sehingga mudah perawatan dan mudah dibawa dipindahkan. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada DP2M Dikti yang telah mendanai penelitian ini, dan juga kepada Bapak Tim Reviuwer dan teman-teman Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang yang telah membantu dalam perbaikan dan pembuatan serta pengujian mesin ini. Alamat penulis: Kampus Unand Limau Manis Padang Telp Fax PUSTAKA 1. Destrosier, Norman. Teknologi Pengawetan pangan. Penerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta, Hasbullah, Aisman. Inventarisasi Produk Makanan Tradisional dan Prospek Ekonominya di Sumatera barat. Fakultas Pertanian Unand Padang, Herman, Atih. Pengetahuan bahan dan Produk Industri Hasil Pengolahan Pangan. Departemen Perindustrian. Jakarta, LIPI. Alat-alat Teknologi pedesaan, Subang Jawa Barat Rizal Syarief, Pengetahuan Bahan Untuk Industri Pertanian. PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta, Sularso, MSME, dan Kiyotkat suga. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Penerbit Pradyana paramita, Statistik Sumatera Barat Umar Sukrisno, Bagian-bagian Mesin dan Merencana. Penerbit Airlangga, Van Vlack Laurence, Ilmu dan Teknologi Bahan, Jakarta Penerbit Erlangga., Weldayeni, Indentifikasi Proses Pengolahan dan Produk Dakak-Dakak. Skripsi Fakultas Pertanian Unand Madang,