TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK"

Transkripsi

1 TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK Wachid Yahya, S.Pd, M.Pd Sfaf Pengajar, Program Studi D3 Mesin Otomotif Politeknik Indonusa Surakarta Jl. KH. Samanhudi No. 31 Mangkuyudan Surakarta Abstrak Salah satu kebutuhan mendasar bagi sebagian besar Industri rumah tangga (UKM) adalah proses produksi. Bagitu juga dengan yang terjadi pada usaha karak rambak ini, yaitu mempunyai masalah pada pemotong gendar rambak. Dimana sebagian industri ini dalam proses pemotongan masih menggunakan cara konvensional (tradisional) yaitu dengan menggunakan pisau dapur. Dari hasilnya gendar rambak yang dipotong kurang seragam dalam ketebalannya, disamping itu rata-rata produksi dalam sehari hanya menghasilkan ± 150 kg gendar yang akan dipotong untuk dijadikan rambak. Untuk mempertahankan produktivitas rambak yang dihasilkan oleh UKM, salah satu caranya adalah peningkatan proses pemotongan gendar dari cara konvensional menjadi cara modern dengan menggunakan mesin pemotong. Agar hasil rambak yang dihasilkan dapat seragam dalam ukuran serta hasil produktivitas dapat ditingkatkan. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut diatas kami tim rangcang bangun teknologi mahasiswa berusaha untuk merancang sebuah alat pemotong yang dapat digunakan oleh pihak UKM untuk meningkatkan hasil produksi rambak. Disamping itu rambak yang dihasilkan dapat seragam dalam hal ukuran sehingga untuk proses berikutnya yaitu pengeringan dan penggorengan dapat berjalan dengan baik. Dari hasil rancang bangun alat pres log bibit jamur ini mempunyai spesfikasi - Tinggi : 1500 mm - Panjang : 1000 mm - Lebar : 75 mm - Penggerak pisau menggunakan motor listrik - Kapasitas : 1 menit untuk sekali proses pemotongan. Dari hasil uji coba didapatkan didapatkan kecepatan pengepresan 30 detik/log, dimana dibandingkan dengan pengepresan manual dengan tangan biasa membutuhkan waktu 1 menit/log. Kata Kunci : Pemotong, Rambak, Limbh Fiber I. PENDAHULUAN Salah satu kebutuhan mendasar bagi sebagian besar Industri rumah tangga (UKM) adalah proses produksi. Bagitu juga dengan yang terjadi pada usaha karak rambak ini, yaitu mempunyai masalah pada pemotong gendar rambak. Dimana sebagian industri ini dalam proses pemotongan masih menggunakan cara konvensional (tradisional) yaitu dengan menggunakan pisau dapur. Dari hasilnya gendar rambak yang dipotong kurang seragam dalam ketebalannya, disamping itu rata-rata produksi dalam sehari hanya menghasilkan ± 150 kg gendar yang akan dipotong untuk dijadikan rambak. Proses pemotongan harus maksimal, agar produktivitas rambak dan target yang dihasilkan terpenuhi. Rambak yang dihasilkan selama ini sebagian besar dipasarkan secara langsung kekonsumen, dan sebagian lagi dijual kewarung-warung makan, rumah makan, dan restoran. Dikarisidenan Surakarta sendiri makanan ini cukup terkenal dan disukai oleh masyarakat disamping rasanya yang enak juga harganya lebih murah dibanding makanan yang lain. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumen maka pihak industri kecil dituntut untuk meningkatkan kualitas maupun kwantitasnya. 57

2 Untuk mempertahankan produktivitas rambak yang dihasilkan oleh UKM, salah satu caranya adalah peningkatan proses pemotongan gendar dari cara konvensional menjadi cara modern dengan menggunakan mesin pemotong. Agar hasil rambak yang dihasilkan dapat seragam dalam ukuran serta hasil produktivitas dapat ditingkatkan. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut diatas kami tim rangcang bangun teknologi mahasiswa berusaha untuk merancang sebuah alat pemotong yang dapat digunakan oleh pihak UKM untuk meningkatkan hasil produksi rambak. Disamping itu rambak yang dihasilkan dapat seragam dalam hal ukuran sehingga untuk proses berikutnya yaitu pengeringan dan penggorengan dapat berjalan dengan baik. Adapun perumusan masalah dalam hal ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan tehnik pembuatan tehnologi sederhana alat pemotong gendar rambak yang bisa digunakan untuk efisiensi dan peningkatan produksi.. b. Bagaimana memberikan pengetahuan tentang pengoperasian alat ini sehingga bisa menghemat tenaga, waktu, tempat, uang dan menghasilkan proses produksi (pemotongan) yang maksimal. Adapun tujuan program ini adalah: a. Menghasilkan sebuah model alat pemotong gendar rambak yang efektif dan efisien serta sederhana. b. Memberikan pengetahuan dan tehnik pembuatan alat ini bagi pengusaha kecil karak rambak serta cara pengoperasian dan perawatan. Keluaran yang diharapkan dalam program ini adalah sebagai berikut: a. Pengusaha kecil dan menengah khusunya usaha karak rambak tidak mengalami masalah dalam proses produksi khusunya pemotongan sehingga produksi bisa berjalan dengan maksimal dan permintaan konsumen dapat terpenuhi dengan baik. b. Pengusaha kecil dan menengah dapat membuat alat ini, tanpa harus membeli buatan pabrik yang harganya tinggi. Kegunaan program dari rancang bangun alat (oven) pengering kerupuk rambak ini adalah: a. Kegunaan secara Sosial Dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi pengusaha kecil dan menengah (UKM) khususnya untuk usaha karak rambak dalam hal proses pemotongan. b. Kegunaan secara Ekonomi Dengan adanya alat ini dapat meningkatkan hasil produksi serta pemotongan dapat seragam sehingga hasil produksi dapat lebik optimal untuk memenuhi kebutuhan konsumen. c. KeguNaan secara Finansial Dapat menambah keuntungan, karena proses pemotongan lebih cepat serta hasilnya lebih baik dan banyak. Dan juga alat ini apabila dikembangkan dapat menjadi usaha yang berorientasi profit. II. TINJAUAN PUSTAKA Pada hakekatnya Elemen Mesin adalah merupakan dasar dari perencanaan masin yang selalu berkaitan dengan yang lain, maka dalam pembuatan mesin pencacah rumput makanan ternak ini ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan sebagai berikut: 1. Sabuk (belt) 2. Poros 3. Pasak 4. Pully 1. Sabuk (Belt). Jarak yang jauh antara dua buah poros sering tidak memungkinkan transmisi langsung dengan roda gigi. Dalam hal ini transmisi putaran atau daya yang lain dapat diterapkan, dimana sebuah sabuk luwes atau rantai yang di belitkan sekeliling pully pada poros. Transmisi dengan elemen mesin yang luwes dapat digolongkan atas transmisi sabuk, transmisi rantai dan transmisi kabel atau tali. Dari macammacam tersebut transmisi kabel atau tali hanya dipakai untuk maksud khusus. Transmisi sabuk dapat dibagi atas tiga kelompok: Kelompok pertama sabuk putar dipasang pada pully silinder dan meneruskan moment antara dua poros yang jaraknya dapat sampai (10m). Dengan perbandingan putaran 1:1 sampai 6:1, Kelompok kedua sabuk dengan penampang trapezium dipasang pada pully dengan alur dan meneruskan moment antara dua poros yang jaraknya 59

3 dapat sampai (5m) dengan perbandingan putaran 1:1 sampai 7:1, kelompok ketiga: sabuk dengan gigi yang digerakkan dengan seproket pada jarak pusat suhu samapai mencapai (2m) dan menmeruskan putaran secara tepat dengan perbandingan 1:1 samapai 1:6. Daya yang ditransmisikan dapat ddipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : a. Kecepatan Sabuk (Belt) b. Tegangan Sabuk pada Pully c. Sudut Kontak antara Sabuk dan Pully d. Kondisi sabuk yang digunakan e. 2. Tipe Sabuk - Sabuk rata : sabuk yang digunakan untuk meneruskan daya dari pully satu ke yang lan dengan jarak + 10 m. - Sabuk V : digunakan untuk meneruskan daya dari pully yang satu ke pully yang lain dengan jarak yang sangat dekat. - Sabuk bulat : digunakan untuk meneruskan daya dari pully yang lain dengan jarak 5m 3. Poros. Poros adalah satu bagian mesin yang digunakan untuk mendukung momen puntir dan tegangan puntir. Adapun macam-macam poros adalah: a. Poros transmisi. b. Poros mesin. 4. Pasak. Pasak adalah satu elemen mesin yang dipakai untuk meneruskan bagian-bagian mesin seperti roda gigi spoket plly, kopling dan lain-lain. Pada poros diteruskan pada poros naf atau naf ke poros. Fungsi pasak adalah: a. Digunakan untuk menjamin mesin yang disambung supaya tidak bergeser satu sama lainnya pada arah putaran tertentu. b. Untuk mengikat bagian mesin sehingga tidak terlepas satu dengan yang lainnya. c. Untuk menyetel dalam suatu ikatan bagian mesin 5. Pully Pully digunakan untuk mentransmisikan daya dari suatu poros melalui sabuk. Perbandingan kecepatan antara diameter pully yang menggerakkan dan disesuaikan. Bahan dari pully adalah: - Besi tuang. - Alumunium. - Dan Lain-lain III. METODE PENDEKATAN Metode pelaksanaan program rancang bangun ini adalah dengan melakukan: 1. Metode observasi 2. Metode interview 3. Metode studi literature Observasi atau survey ke industri sasaran adalah untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pihak UKM dalam hal proses produksi khususnya proses pemotongan gendar rambak. a. Bahan dan alat rancang bangun meliputi : - Besi poros - Mesin bubut - Besi siku - Mesin bor - Pully - Siku/mistar baja - V-belt - Mesin las - Motor listeik - Gergaji - Mur baut - Amplas - Cat + Kuas + Tiner b. Tahapan pembuatan Adapun prosedur dalam melaksanakan program adalah sebagai berikut: 1. Penentuan lokasi observasi atau survey UKM yang memproduksi gendar rambak. 2. Menentukan permasalahan yang dihadapi yang dihadapi pihak UKM. 3. Perancangan alat pemotong gendar rambak sesuai yang direncanakan. 60

4 4. Pengadaan alat dan bahan untuk pembuatan alat pemotong. 5. Pembuatan alat. 6. Pengujian alat. 7. Analisis hasil pengujian. 8. Pengambilan kesimpulan dari hasil analisis. 9. Pengajuan saran. 10. c. Instrumen uji coba - Neraca - Stop wacth - Gendar rambak rambak sebagai bahan uji d. Uji coba design Uji coba dilakukan dengan menggunakan gendar rambak dilakukan pemotongan persegi panjang sesuai ukuran mesin potong, selanjutnya gendar dimasukkan ke mesin pemotong maka mulailah proses pemotongan. Hasilnay diukur dari segi keseragaman ukuran serta kecepatan pemotongan, sehingga hasilnya nanti bisa dibandingkan dengan pemotong konvensional dari segi ukuran dan kecepatan serta kwantitasnya. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Instrumen Pelaksanaan Sarana dan prasarana pendukung dalam pelaksanaan Program PDP mahasiswa ini adalah laborat (bengkel) yang dimiliki oleh Laboratorium Politeknik Indonusa Surakarta serta alat pendukung lainya dengan membayar penggunaan listrik. Di dalam pelaksanaan program ini metode yang kami terapkan adalah sebagai berikut: 1. Survey lapangan 2. Mengetahui atau mencari permasalahan atau menentukan permasalahan yang dihadapi UKM produksi gendar rambak 3. Menentukan solusi permasalahan yang dihadapi UKM. 4. Merancang alat. 5. Belanja bahan dan alat yang diperlukan. 6. Membuat alat sesuai rencana. 7. Uji coba alat. 8. Analisa hasil uji coba. 9. Kesimpulan Hasil Dan Pembahasan Dalam pelaksanaan Penelitian Dosen Pemula (PDP) yaitu pembuatan alat pemotong gendar rambak adalah sebagai berikut: Setelah dilakukan pembuatan alat pemotong gendar rambak serta uji coba alat tersebut maka didapatkan data hasil sebagai berikut : - Tinggi : 1500 mm - Panjang : 1000 mm - Lebar : 75 mm - Penggerak pisau menggunakan motor listrik - Kapasitas : 1 menit untuk sekali proses pemotongan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka pada saat proses pemotongan berlangsung maka bahan gendar yang harus dipotong harus sudah siap. Mudah-mudahan hasil program PDP ini bisa menjadi acuan bagi para produsen alat pemotong gendar bisa memproduksi alat pemotong yang sederhana dan murah harganya serta mudah cara pengoperasiannya.. Besar harapan kami kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat membangun dan demi perbaikan Program PDP selanjutnya, V. PENUTUP Kesimpulan Dari pelaksanaan Program PDP ini bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Produktivitas usaha gendar rambak dapat ditingkatkan dengan cara pembuatan alat pemotong mekanis, dengan maksud untuk mempercepat proses produksi khususnya proses pemotongan. Disamping kecepatan yang kontinyu juga keseragaman hasil potongan dapat terjaga dengan baik. Oleh karena itu perlu sentuhan teknologi dalam sistem pemotongan produk gendar ranmbak sangat dibutuhkan. Alat ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut : - Konstruksi alat sederhana sehingga mudah dalam pengoperasian. - Bahan baku alat mudah didapat. - Perawatan alat harus mudah sehingga tidak membebani pihak UKM. - Bisa digunakan untuk pemotongan produk-produk sejenis. 61

5 Saran : - Sebagai tindak lanjut dari program PDP ini diharapkan para Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat memanfaatkan alat pemotong ini sehingga produksi usaha bisa jalan terus tanpa terganggu. - Kepada pihak UKM untuk lebih bisa memaksimalkan penggnaan alat ini. Ucapan Terima Kasih : Tim pelaksana Program PDP Politeknik Indonusa Surakarta mengucapkan terima kasih Kepada : 1. Politeknik Indonusa Surakarta selaku payung kami dalam berkreativitas. 2. Dosen pendamping yang telah memberikan pengarahan dan masukanmasukannya. DAFTAR PUSTAKA Sularso dan Kyokatsu Suga, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Jakarta. PT Pradnya Paramita. Joseph E. Shigleg, Lerry, D. Mifchell, Gaudi Harahap, 1991, Perencanaan Teknik Mesin, Jakarta, Erlangga. JS Khurmi, Jk. Gupta, Machine Design. JS Khurmi, JK Gupta, Theory Of Machine. LAMPIRAN 62

6 63

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI

PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI PERANCANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PEMOTONG RUMPUT MAKANAN TERNAK SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN PRODUKSI Sudiro, ST Sfaf Pengajar, Program Studi D3 Mesin Otomotif Politeknik Indonusa Surakarta

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN UKM KRUPUK TROWOLO MELALUI RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI

PENGEMBANGAN UKM KRUPUK TROWOLO MELALUI RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI PENGEMBANGAN UKM KRUPUK TROWOLO MELALUI RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS SEBAGAI UPAYA PERBAIKAN TEKNOLOGI PRODUKSI Sudiro, ST, M.Si Program Studi Mesin Otomotif Politeknik Indonusa Surakarta Jl. KH.Samanhudi

Lebih terperinci

MESIN PERAJANG SINGKONG

MESIN PERAJANG SINGKONG PROPOSAL MERENCANA MESIN MESIN PERAJANG SINGKONG Diajukan oleh : 1. Aan Setiawan ( 04033088 ) 2. Muhammad Wibowo ( 04033146 ) 3. Wisnu Kusuma Wardhani ( 04033159 ) 4. Andi Mardiyansah ( 04033160 ) kepada

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T

TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T TUGAS AKHIR REKAYASA DAN RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG RUMPUT (DORONG) DENGAN MOTOR PENGGERAK HONDA WB 20T Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi Strata 1 (S-1) di Jurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TIORI

BAB II LANDASAN TIORI BAB II LANDASAN TIORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Pemecah Kedelai Mula-mula biji kedelai yang kering dimasukkan kedalam corong pengumpan dan dilewatkan pada celah diantara kedua cakram yang salah satunya

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA. DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar

PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA. DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar PERENCANAAN MESIN PENGEROLL PIPA Artikel Skripsi DENGAN UKURAN DIAMETER PIPA 27,2mm 60,5 mm SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.) Pada Program Studi

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS

MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS PERANCANGAN MESIN PERAJANG TONGKOL JAGUNG (JANGGEL) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PAKAN TERNAK GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PARA PETERNAK DENGAN KAPASITAS 750 kg/jam SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI-UMBIAN KAPASITAS 90 POTONG PER MENIT

RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI-UMBIAN KAPASITAS 90 POTONG PER MENIT RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG UMBI-UMBIAN KAPASITAS 90 POTONG PER MENIT LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III SPESIALISASI

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN MESIN POLES POROS ENGKOL PROYEK AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Program Studi DIII Teknik Mesin Disusun oleh: SUPRIYADI I8612046 PROGRAM

Lebih terperinci

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

MESIN PERUNCING TUSUK SATE MESIN PERUNCING TUSUK SATE NASKAH PUBLIKASI Disusun : SIGIT SAPUTRA NIM : D.00.06.0048 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 013 MESIN PERUNCING TUSUK SATE Sigit Saputra,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PRODUKSI

BAB IV PROSES PRODUKSI BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pemotong kerupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan komponen

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2

c = b - 2x = ,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = 82 mm 2 = 0, m 2 c = b - 2x = 13 2. 2,75 = 7,5 mm A = luas penampang v-belt A = b c t = mm mm = 82 mm 2 = 0,000082 m 2 g) Massa sabuk per meter. Massa belt per meter dihitung dengan rumus. M = area panjang density = 0,000082

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alur Proses Perencanaan Proses perencanaan mesin pemotong kerupuk rambak kulit ditunjukan pada diagram alur pada gambar 3.1 : Mulai Pengamatan dan pengumpulan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI Artikel Skripsi PERENCANAAN MESIN PEMECAH KEMIRI DENGAN KAPASITAS 50 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG UNTUK CAMPURAN PAKAN TERNAK SAPI KAPASITAS PRODUKSI 30 kg/jam LAPORAN AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Berikut proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi 1* Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR KAPASITAS 600 LEMBAR/ JAM

PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR KAPASITAS 600 LEMBAR/ JAM PERENCANAAN MESIN PENGEPRES PLAT PISAU ACAR SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada program Studi Teknik Mesin Oleh : NPM : 10.1.03.01.0039 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN

TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN TUGAS MATA KULIAH PERANCANGAN ELEMEN MESIN Dosen : Subiyono, MP MESIN PENGUPAS SERABUT KELAPA SEMI OTOMATIS DISUSUN OLEH : NAMA : FICKY FRISTIAR NIM : 10503241009 KELAS : P1 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahanbahan yang

Lebih terperinci

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut Performa (2006) Vol. 5, No.2: 11-20 Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut Andi Susilo, Muhamad Iksan, Subono Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR Sumardi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Km. 280 Buketrata Lhokseumawe 24301 Email: Sumardi63@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin press serbuk kayu. Pengerjaan dominan dalam pembuatan komponen tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai Mesin penghancur kedelai dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp, mengapa lebih memilih memekai motor listrik 0,5 Hp karena industri yang di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah tahap-tahap yang dilakukan untuk mencapai suatu hasil. Dalam proses pembuatan ini dijelaskan bagaimana proses bahan-bahanyang

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS (1) Sobar Ihsan, (2) Muhammad Marsudi (1)(2) Prodi Teknik Mesin, Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan MAB Jln. Adhyaksa (Kayutangi)

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENEKUK PLAT BESI (MESIN BENDING)

PERENCANAAN MESIN PENEKUK PLAT BESI (MESIN BENDING) PERENCANAAN MESIN PENEKUK PLAT BESI (MESIN BENDING) SKRIPSI Diajuakan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PERAJANG TEMBAKAU Oleh : Agustinus Iwop Agus Supriyadi Pembimbing Ir. Mahirul Mursid, MSc ABSTRAK Abstrak Tembakau adalah bahan baku utama yang digunakan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN BAB IV PROSESPEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponenkomponen pada mesin pemotong krupuk rambak kulit. Pengerjaan paling dominan dalam pembuatan

Lebih terperinci

PROTOTIPE MESIN PENGATUR PERAPIAN PADA INDUSTRI KERAJINAN DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH GELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI

PROTOTIPE MESIN PENGATUR PERAPIAN PADA INDUSTRI KERAJINAN DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH GELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PKMM-2-18-2 PROTOTIPE MESIN PENGATUR PERAPIAN PADA INDUSTRI KERAJINAN DENGAN BAHAN BAKU LIMBAH GELAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI Yohan Nurdiyanto, I Wayan Suparsa Jaya Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN

REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN Sugiyanto 1*, Silvia Yulita Ratih 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Universitas Surakarta 2 Program Studi Teknik Sipil Universitas Surakarta

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK SKALA KECIL MENJADI PUPUK DOSEN PEMBIMBING : Ir. Suhariyanto, MT INSTRUKTUR PEMBIMBING : Miftahulal Huda, ST, M.pd DISUSUN OLEH : M. Faizin 2108039020 Arizal

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM Yafid Effendi, Fajar Danuriyanto Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan I,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pengelasan secara umum a. Pengelasan Menurut Harsono,1991 Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori

Lebih terperinci

STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT, PENGARUH RAKE ANGLE DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP TENAGA YANG DIPERLUKAN UNTUK PEMOTONGAN

STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT, PENGARUH RAKE ANGLE DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP TENAGA YANG DIPERLUKAN UNTUK PEMOTONGAN LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT, PENGARUH RAKE ANGLE DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP TENAGA YANG DIPERLUKAN UNTUK PEMOTONGAN Laporan Tugas Akhir ini Disusun Sebagai Syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Alat Penggiling Daging Alat penggiling adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan daging. Alat penggiling ini di dukung oleh tenaga dinamo mesin motor bakar yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG

PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG PERENCANAAN MESIN PENYANGRAI KACANG TANAH MODEL ROLL HEATER KAPASITAS 48 KG/JAM MENGGUNAKAN PEMANAS LPG SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat BAB II LANDASAN TEORI.. Pengertian Umum Kebutuhan peralatan atau mesin yang menggunakan teknologi tepat guna khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat diperlukan,

Lebih terperinci

Mesin Pencacah Cengkeh

Mesin Pencacah Cengkeh Volume 10 No 1, April 2017 Hlm. 59-64 ISSN 0216-9495 (Print) ISSN 2502-5325 (Online) Mesin Pencacah Cengkeh Ah. Sulhan Fauzi 1, Engga Predianto 2, Fatkur Rhohman 3 1,2,3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM Artikel Skripsi PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T.) Pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mesin Gerinda Batu Akik Sebagian pengrajin batu akik menggunakan mesin gerinda untuk membentuk batu akik dengan sistem manual. Batu gerinda diputar dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENERAPAN SOLUSI (IMPLEMENTASI SOLUTION) Pembuatan gambar desain yang akan di kembangkan serta membuat analisa pada model tersebut. Sehingga menghasil mesin pencacah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Alat Penggiling Daging Alat penggiling adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan daging. Alat penggiling ini di dukung oleh tenaga dinamo mesin motor bakar yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Perencanaan Rangka Mesin Peniris Minyak Proses pembuatan mesin peniris minyak dilakukan mulai dari proses perancangan hingga finishing. Mesin peniris minyak dirancang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kapasitas Alat pencacah Plastik Q = 30 Kg/jam 30 kg = jam x 1 jam 60 menit = 0,5 kg/menit = 500 gr/menit Dimana : Q = Kapasitas mesin B. Perencanaan Putaran Pisau Jika

Lebih terperinci

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung Mesin pemipil jagung merupakan mesin yang berfungsi sebagai perontok dan pemisah antara biji jagung dengan tongkol dalam jumlah yang banyak dan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT TUSUK SATE (TRANSMISI)

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT TUSUK SATE (TRANSMISI) RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT TUSUK SATE (TRANSMISI) PROYEK AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Disusun Oleh : BAMBANG SETIATMOKO NIM I 8111014 PROGRAM DIPLOMA TIGA

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 17 BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 3.1. Penjabaran Tugas (Classification Of Task) Langkah pertama untuk bisa memulai suatu proses perancangan adalah dengan menyusun daftar kehendak. Dafar kehendak

Lebih terperinci

FT UNY. Lampiran 1. Gambar Kerja Elemen (3D) Poros Bantalan Poros 1 Rangka 1 Motor Listrik 1 Casing. 26 x 700 ST 50. Plat Eyser Karet Alumunium

FT UNY. Lampiran 1. Gambar Kerja Elemen (3D) Poros Bantalan Poros 1 Rangka 1 Motor Listrik 1 Casing. 26 x 700 ST 50. Plat Eyser Karet Alumunium LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Kerja Elemen (3D) 71 5 1 2 4 9 3 8 7 6 9 8 7 6 5 4 1 1 Poros Bantalan Poros 1 Rangka 1 Motor Listrik 1 Casing 1 3 2 2 48 1 16 V-Belt Pulley Jum No lah PROYEKSI : A Pisau Putar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melaksanakan pengujian ini penulis menggunakan metode pengujian dan prosedur pengujian. Sehingga langkah-langkah serta tujuan dari pengujian yang dilakukan dapat sesuai

Lebih terperinci

RANCANG (BAGIAN. commit to user. Diajukan. Ahli Madya

RANCANG (BAGIAN. commit to user. Diajukan. Ahli Madya RANCANG BANGUN MESIN PEMBELAH BAMBU (BAGIAN PROSES PRODUKSI) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh : WAHYU PRASETYA NIM I 8112045 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PLASTIK BEKAS KEMASAN

RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PLASTIK BEKAS KEMASAN RANCANG BANGUN SISTEM TRANSMISI PADA MESIN PENCACAH PLASTIK BEKAS KEMASAN PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh : RIDWAN YULIANTO I8109015 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Serabut Kelapa Sebagai Negara kepulauan dan berada di daerah tropis dan kondisi agroklimat yang mendukung, Indonesia merupakan Negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN DESAIN MESIN PERAJANG TEMBAKAU Perkembangan dan kemajuan manusia untuk mempermudah melakukan suatu pekerjaan,maka mesin perajang tembakau dapat membantu para petani tembakau

Lebih terperinci

MODIFIKASI FEEDER DENGAN MEKANISME TRANSLASI GIGI RACK PADA MESIN PENGIRIS BUAH-BUAHAN DAN UMBI-UMBIAN

MODIFIKASI FEEDER DENGAN MEKANISME TRANSLASI GIGI RACK PADA MESIN PENGIRIS BUAH-BUAHAN DAN UMBI-UMBIAN MODIFIKASI FEEDER DENGAN MEKANISME TRANSLASI GIGI RACK PADA MESIN PENGIRIS BUAH-BUAHAN DAN UMBI-UMBIAN H. Saifuddin Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Email. ab1_tm@yahoo.com Dengan memodfikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan konstruksi mesin pengupas serabut kelapa ini terlihat pada Gambar 3.1. Mulai Survei alat yang sudah ada dipasaran

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Skema Dan Prinsip Kerja Alat Prinsip kerja mesin pemotong krupuk rambak kulit ini adalah sumber tenaga motor listrik ditransmisikan kepulley 2 dan memutar pulley 3 dengan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Aliran Diagram aliran merupakan suatu gambaran dasar yang digunakan dasar dalam bertindak. Seperti pada proses perencanaan diperlukan suatu diagram alir yang

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI PERENCANAAN MESIN PENIRIS MINYAK PADA ABON IKAN TUNA DENGAN KAPASITAS 30 KG/JAM ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) pada Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI )

RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI ) RANCANG BANGUN MESIN PENIRIS MINYAK (SISTEM TRANSMISI ) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: MUHAMMAD HUSNAN EFENDI NIM I8613023 PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK

Lebih terperinci

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK Nama : Hery Hermawanto NPM : 23411367 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Ridwan, ST., MT Latar Belakang Begitu banyak dan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK ABSTRAKSI TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana (S1) Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universtas Nusantara

Lebih terperinci

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan.

Mulai. Studi Literatur. Gambar Sketsa. Perhitungan. Gambar 2D dan 3D. Pembelian Komponen Dan Peralatan. Proses Pembuatan. BAB III PERANCANGAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alur Proses Perancangan Proses perancangan mesin pemipil jagung seperti terlihat pada Gambar 3.1 seperti berikut: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa Perhitungan

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa

Gambar 2.1. Bagian-bagian Buah Kelapa 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Batok Kelapa Batok Kelapa (endocrap) merupakan bagian buah kelapa yang bersifat keras yang diselimuti sabut kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari bobot buah kelapa (Lit.5 diunduh

Lebih terperinci

KINERJA MESIN ROLL PRESS UNTUK MENGOLAH BATANG RUMPUT PAYUNG MENJADI SERAT BAHAN BAKU KOMPOSIT

KINERJA MESIN ROLL PRESS UNTUK MENGOLAH BATANG RUMPUT PAYUNG MENJADI SERAT BAHAN BAKU KOMPOSIT KINERJA MESIN ROLL PRESS UNTUK MENGOLAH BATANG RUMPUT PAYUNG MENJADI SERAT BAHAN BAKU KOMPOSIT Danang Murdiyanto 1,Nereus Tugur Redationo 2 1 Universitas Katolik Widya Karya, Malang 2 Universitas Katolik

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT MESIN PEMBELAH BAMBU BAGIAN SISTEM TRANSMISI PROYEK AKHIR

RANCANG BANGUN ALAT MESIN PEMBELAH BAMBU BAGIAN SISTEM TRANSMISI PROYEK AKHIR RANCANG BANGUN ALAT MESIN PEMBELAH BAMBU BAGIAN SISTEM TRANSMISI PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh : TANGKE DARIHAN HANGGATA NIM I 8112041 PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas

Lebih terperinci

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin. BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN A. Desain Mesin Desain konstruksi Mesin pengaduk reaktor biogas untuk mencampurkan material biogas dengan air sehingga dapat bercampur secara maksimal. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI Diajukan kepada untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Teknik Mesin Oleh : HAFIZH ARDHIAN PUTRA

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGADUK, DAN PENCETAK ADONAN MIE

PERENCANAAN MESIN PENGADUK, DAN PENCETAK ADONAN MIE PERENCANAAN MESIN PENGADUK, PEMIPIH DAN PENCETAK ADONAN MIE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin OLEH : DWI SANTOSO

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI

Laporan Tugas Akhir BAB IV MODIFIKASI BAB IV MODIFIKASI 4.1. Rancangan Mesin Sebelumnya Untuk melakukan modifikasi, terlebih dahulu dibutuhkan data-data dari perancangan sebelumnya. Data-data yang didapatkan dari perancangan sebelumnya adalah

Lebih terperinci

ANALISIS MESIN PEMOTONG BAGIAN ATAS GELAS PLASTIK

ANALISIS MESIN PEMOTONG BAGIAN ATAS GELAS PLASTIK ANALISIS MESIN PEMOTONG BAGIAN ATAS GELAS PLASTIK Qomaruddin 1), Eko Darmanto 2) 1) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352 2) Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN 22409793 Latar Belakang Sampah botol plastik merupakan limbah yang dihasilkan oleh rumah dan pabrik

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN Pada rancangan mesin penghancur plastic ini ada komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu daya motor,kekuatan rangka,serta komponenkomponen elemen mekanik lainnya,perhitungan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH (PULI DAN SABUK) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya

RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH (PULI DAN SABUK) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH (PULI DAN SABUK) PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Oleh: ERICK SEPTA WAHYUDI NIM. I8612018 PROGRAM DIPLOMA TIGA

Lebih terperinci

(menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barang berpotensi sampah ke arah bahan recycle). Untuk menunjang langkah tersebut m

(menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barang berpotensi sampah ke arah bahan recycle). Untuk menunjang langkah tersebut m PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH (CRUSHER) Dr.-Ing Mohamad Yamin *), Dita Satyadarma, ST., MT *), Pulungan Naipospos **) E-mail : mohay@staff.gunadarma.ac.id *) Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma

Lebih terperinci