Analisis Deiksis Cerita Bersambung Evelyn karya Dyah Katrina dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2014
|
|
- Sugiarto Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Deiksis Cerita Bersambung Evelyn karya Dyah Katrina dalam Majalah Djaka Lodang Tahun 2014 Oleh: Inarotul Ainiyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan jenis dan bentuk deiksis yang terdapat dalam cerita bersambung Evelyn Karya Dyah Katrina, 2) mendeskripsikan pengacuan deiksis yang terdapat dalam cerita bersambung Evelyn Karya Dyah Katrina. Analisis data menggunakan teknik analisis isi atau content analysis. Hasil penelitian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) jenis dan bentuk deiksis yang ditemukan meliputi a) deiksis persona meliputi: (1) deiksis persona pertama tunggal: aku aku, kula saya. Deiksis persona tunggal bentuk terikat, yaitu ku -ku (enklitik) dan Dak- ku- (proklitik). Selanjutnya, deiksis persona pertama jamak bentuk bebas: awake dhewe kita dan dhewe kita. (2) Deiksis persona kedua tunggal bentuk bebas: kowe kamu, sampeyan kamu, jenengan anda, panjenengan anda, kok kau/kamu. Deiksis persona kedua bentuk terikat: kok- kau/kamu (proklitik) dan ko- kau/kamu (proklitik). (3) Deiksis persona ketiga tunggal bentuk bebas: dheweke dia. Deiksis persona ketiga tunggal bentuk terikat: bentuk e -nya (enklitik); b) deiksis spasial: deiksis spasial bentuk kene sini, mrene ke sini, kono situ, mrono ke situ, kana sana ; c) deiksis temporal: deiksis temporal bentuk saiki sekarang,dina iki hari ini, wengi iki malam ini, minggu iki minggu ini, sesuk besok, besuk besok, mau tadi, wau tadi, nembe wae baru saja, kepungkur silam, rikala semana pada saat itu, biyen dulu. 2) Pengacuan yang ditemukan berupa pengacuan endofora (anafora dan katafora) dan eksofora pada pengacuan persona, spasial,dan temporal. Kata kunci : deiksis, cerita bersambung Evelyn Pendahuluan Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi dan bekerjasama dalam kehidupan sehari-harinya. Bahasa dilihat dari penggunaannya dalam masyarakat dapat diwujudkan dalam bentuk komunikasi langsung (lisan) dan komunikasi tak langsung (tulisan). Bentuk komunikasi langsung (lisan), misalnya pidato, dialog, ceramah, seminar, dan sebagainya, sedangkan komunikasi tak langsung (tulisan) dalam bentuk konkretnya dapat diwujudkan pada karya sastra seperti novel, cerpen, cerbung dan sebagainya. Aktivitas komunikasi bahasa dapat diaplikasikan penggunaannya dalam karya sastra termasuk juga cerbung Evelyn karya Dyah Katrina. Cerbung Evelyn tersebut menggunakan media bahasa tulis untuk menyampaikan pesan-pesan, pelukisan alur, tokoh, atau setting, serta unsur intrinsik lainnya kepada pembaca. Dengan banyaknya Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 92
2 tokoh, tempat, dan waktu yang terdapat dalam cerbung Evelyn mengakibatkan perbedaan pemilihan bahasa dan penggunaan bentuk kata ganti. Upaya untuk menganalisis gejala tersebut adalah melalui analisis deiksis yang merupakan bidang kajian ilmu pragmatik. Deiksis adalah salah satu hal mendasar yang dilakukan dengan tuturan untuk menunjuk sesuatu (Yule, 2006: 13). Deiksis merupakan kata ganti atau kata penunjuk sebagai unsur yang sama namun memiliki acuan yang berubah-ubah atau bergantiganti tergantung pada penutur dan konteks pembicaraannya. Pengacuan kata-kata tersebut baru diketahui jika diketahui pula siapa, kapan, dan dimana kata-kata itu diucapkan. Pengacuan memiliki dua bentuk yaitu pengacuan endofora (anafora dan katafora) dan eksofora. Salah satu karya sastra bahasa Jawa yang di dalamnya menggunakan kata deiksis adalah Cerbung Evelyn karya Dyah Katrina edisi 15 Februari 24 Mei Cerbung tersebut merupakan salah satu rubrik majalah Djaka Lodang yang beredar setiap minggu. Cerbung ini banyak menggunakan tokoh dan setting (tempat maupun waktu) sehingga menyebabkan banyak munculnya penggunaan klitika, kata, maupun frasa yang mengandung sifat deiksis pada percakapan antar tokoh cerita. Oleh sebab itu, peneliti memilih judul penelitian Analisis deiksis cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina dalam Majalah Djaka Lodang tahun Analisis tersebut berpusat di aspek deiksis persona, deiksis spasial, dan deiksis temporal. Aspek tersebut berguna untuk menjelaskan pemahaman makna dalam suatu bahasa bagi pembaca pada isi cerbung. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategorinya untuk memperoleh kesimpulan (Ismawati, 2011: 112). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena data yang diteliti dan dikaji berupa klitika, kata, maupun frasa yang memiliki sifat deiksis beserta acuan (referensi) dan pengacuannya yang terdapat dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 93
3 Djaka Lodang 15 februari - 24 Mei Pada penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang berperan sebagai instrumen utama penelitian, yaitu sebagai instrumen pengumpul sekaligus penganalisis data. Pada pengumpulan data peneliti menggunakan nota pencatat data dan dibantu dengan instrumen lain berupa alat tulis, buku tentang deiksis, dan kamus Jawa Indonesia. Kemudian, teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan: 1) teknik pustaka adalah teknik yang mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto, 1992: 42), 2) teknik simak catat. Teknik simak adalah penyimakan yang bersifat sepontan dan teknik catat adalah pencatatan terhadap data relevan yang sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian (Subroto, 1992: 41-42), dan 3) terjemah. Barried (1985: 65-66) menyatakan bahwa dalam menerjemahkan dapat digunakan metode harfiah apabila mungkin dan apabila mutlak diperlukan untuk menjaga segala kemurnian Selanjutnya, dalam menganalisis data penelitian peneliti menggunakan teknik analisis isi atau content analysis. Hasil Penelitian 1. Jenis dan Bentuk Deiksis dalam Cerita bersambung Evelyn Karya Dyah Katrina Dari hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat tiga jenis deiksis yang ditemukan pada cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina, yaitu (1) deiksis persona, (2) deiksis spasial, (3) deiksis temporal, dan (4) pengacuan. a. Deiksis Persona dalam Cerita bersambung Evelyn Karya Dyah Katrina Jenis deiksis persona yang ditemukan dalam cerbung Evelyn karya Dyah Katrina yaitu (1) deiksis persona pertama, deiksis persona kedua, dan deiksis persona ketiga. Dari ketiga jenis deiksis tersebut terdapat deiksis persona yang memiliki bentuk bebas (kata dan frasa) dan bentuk terikat (klitika) baik dalam persona tunggal maupun persona jamak. (1) Deiksis persona pertama tunggal bentuk bebas, meliputi aku aku dan kula saya. Kemudian pada deiksis persona tunggal bentuk terikat ditemukan bentuk ku -ku (enklitik) dan Dak- ku- (proklitik). Selanjutnya, deiksis persona pertama jamak bentuk bebas, meliputi awake dhewe kita dan dhewe kita. (2) Deiksis Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 94
4 persona kedua tunggal bentuk bebas yang ditemukan yaitu kowe kamu, sampeyan kamu, jenengan anda, panjenengan anda, kok kau/kamu. Kemudian pada deiksis persona kedua bentuk terikat, yaitu kok- kau/kamu (proklitik) dan ko- kau/kamu (proklitik). (3) Deiksis persona ketiga tunggal bentuk bebas, yaitu dheweke dia. Selanjutnya pada deiksis persona ketiga tunggal bentuk terikat yaitu bentuk e -nya (enklitik). Dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina deiksis persona yang ditemukan ada 136 data, yaitu dari data nomor 1 sampai 136. Berikut ini diambil satu contoh penggunaan deiksis persona dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina. 1) Deiksis Persona Pertama Tunggal Bentuk Bebas aku Kontek: Alfredo menghentikan langkahnya kemudian menyuruh seorang anak kecil untuk tidak mengganggu Alfredo yang sedang ingin menyendiri. Indikator: Alfredo ngendhekake jangkahe. He-eh. Aku lagi pengin ijen, aja diganggu ya? Alfredo menghentikan langkahnya. He-eh. Aku sedang ingin sendiri, jangan diganggu ya? Sumber : (DK/No.1/ /H51/Data No. 1) Pada tuturan (1) terdapat jenis deiksis persona pertama tunggal bentuk bebas dengan bentuk aku aku. Dikatakan bebas karena kata tersebut digunakan dalam keadaan utuh tidak terikat oleh kata kerja (verba) dan kata benda (nomina), serta bertujuan untuk menunjuk atau mengacu pada dirinya sendiri secara tunggal (satu orang). Dari contoh kutipan di atas dapat diperoleh penjelasan bahwa kata aku aku dalam tuturan (1) digunakan oleh penutur dalam keadaan atau situasi yang tidak formal, yaitu antara Alfredo (penutur) dengan seorang anak kecil (lawan tutur) yang mendekati Alfredo ketika Alfredo sedang bersantai di pinggiran pesisir pantai. Dalam tuturan (1) kata aku Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 95
5 aku mengacu kepada Alfredo, karena kata aku aku tersebut dituturkan oleh tokoh Alfredo. b. Deiksis Spasial dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina Cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina memiliki tiga jenis deiksis spasial, yaitu (1) deiksis spasial untuk menunjukkan tempat yang dekat dengan penutur dengan bentuk kene sini, mrene ke sini, (2) deiksis spasial untuk menunjukkan tempat yang agak jauh dengan penutur dengan bentuk kono situ, mrono ke situ, (3) deiksis spasial untuk menunjukkan tempat yang jauh dengan penutur dengan bentuk kana sana. Dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina deiksis spasial yang ditemukan ada 23 data, yaitu dari data nomor 137 sampai 159. Berikut ini diambil satu contoh penggunaannya dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina. 1) Deiksis Spasial untuk Menunjukkan Tempat yang Dekat dengan Penutur bentuk kene Konteks: Clara mengajak Alfredo naik kuda mengelilingi pesisir pantai sambil menunggu bis laste datang. Indikator:.Nurut dawane pesisir sing kayoman wit-wit cemara urang. Mubeng kene wae. Sedhela wae, sinambi ngenteni tekane bis laste, Clara ngiling-ngilingi jam tangan sing nggubet ugel-ugel tangan kiwane..mengikuti panjangnya pesisir yang keteduhan pohonpohon cemara udang. Keliling sini saja. Sebentar saja, sambil menunggu datangnya bis laste, Clara melihat-lihat jam tangan yang melilit pergelangan tangan kirinya. Sumber : (DK/No.5/ /H51/Data No. 137) Deiksis spasial kene sini merupakan jenis deiksis yang digunakan untuk menunjukkan tempat yang dekat dengan penutur. Pada tuturan (1) di atas menunjukkan penerapan deiksis spasial bentuk kene sini dalam situasi tuturan ragam bahasa Jawa ngoko. Dengan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 96
6 memperhatikan tuturan di atas, maka dapat diperoleh penjelasan bahwa deiksis spasial kene sini dalam tuturan (1) dituturkan oleh tokoh Clara (penutur) saat berkuda dengan Alfredo (lawan tutur) mengelilingi pesisir pantai sambil menunggu datangnya bis laste. Kata kene sini menunjuk pada penutur berada), yaitu pesisir pantai. tempat yang dekat dengannya (tempat c. Deiksis Temporal dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina Deiksis temporal yang ditemukan dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina terdiri dari tiga jenis, yaitu (1) deiksis temporal yang menunjukkan waktu kini atau sekarang dengan bentuk saiki sekarang, dina iki hari ini, wengi iki malam ini, minggu iki minggu ini, (2) deiksis temporal yang menunjukkan waktu lampau atau waktu yang telah terjadi dengan bentuk rikala semana pada saat itu, biyen dulu, (3) deiksis temporal yang menunjukkan waktu yang akan datang dengan bentuk sesuk besok, besuk besok, dan (4) deiksis temporal mau tadi, wau tadi, nembe wae baru saja, kepungkur silam yang mengarah pada hal yang telah terjadi atau pada waktu sebelum tuturan terjadi. Dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina deiksis temporal yang ditemukan ada 48 data, yaitu dari data nomor 160 sampai 207. Berikut ini diambil satu contoh penggunaan deiksis temporal dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina. 1) Deiksis Temporal Bentuk saiki Konteks : Philip mengajak Bismarck untuk mencari telur burung di rawarawa pesisir pantai. Indikator: Piye nek saiki golek endhog manuk, Philip nyawang raine Bismarck. Bagaimana kalau sekarang mencari telur burung, Philip memandang wajah Bismarck. Sumber : (DK/No.7/ /H51/Data No. 162) Pada kata yang bercetak tebal dalam tuturan (1) di atas menunjukkan jenis deiksis temporal yang menunjukkan waktu kini (sekarang) dengan bentuk saiki sekarang yang digunakan untuk Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 97
7 mengacu pada saat tuturan terjadi. Bentuk saiki sekarang dalam tuturan (1) dituturkan oleh Philip saat mengajak Bismarck mencari telur burung di rawa-rawa pesisir pantai. Kata saiki sekarang pada tuturan (1) digunakan untuk menunjuk waktu sekarang yang merujuk kepada jam atau menit, yaitu ketika Philip mengajak Bismarck mencari telur burung. Dari konteks situasi tutur tersebut dapat diketahui bahwa kata saiki sekarang digunakan untuk mengacu pada saat tuturan terjadi dan untuk mengidentifikasikan suatu tindakan yang dilakukan pada waktu kini/sedang terjadi. 2. Pengacuan dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina Referensi (reference) adalah hubungan yang ditunjuk oleh unsur bahasa dengan lambang yang dipakai untuk mewakili atau menggambarkannya (Kushartanti, 2005: 110). Pengacuan yang ditemukan dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina berupa pengacuan endofora dan pengacuan eksofora. Pengacuan endofora terdapat pada deiksis persona, deiksis spasial, dan deiksis temporal. Tetapi pada pengacuan eksofora hanya ditemukan pada deiksis temporal. (1) Deiksis persona, ditemukan tokoh-tokoh yang menjadi acuan, yaitu Alfredo, Clara, Jane, Bismarck, Katrin, Sopir taksi, Pawongan, Tante Evelyn, Margaret, Philip, Marilyn, Bocah, Pawongan, David, Samson, Guru les, dan Tante Evelyn. (2) Deiksis spasial, ditemukan banyak tempat sebagai acuan yaitu pesisir pesisir, alas mangrove hutan mangrove, rawa rawa, Niihau, papan patunggon tempat tidur, pulo taman pulau taman, gunung mauna loa, plataran gudang suwung ing sapinggire pesisir halaman gudang kosong di pinggirnya pesisir, oyot mangrove ing pesisir akar mangrove di pesisir, omah billiard rumah billiard, ngarep omah depan rumah, ngisor wit sariusit bawah pohon sariusit, gisik pesisir, pesta pesta, dalan sangarep makam jalan di depan makam, omahe Tante Evelyn rumahnya Tante Evelyn, kisik pesisir, jeglongan jero lubang dalam. Selanjutnya, pada pengacuan eksofora ditemukan dalam penggunaan deiksis temporal, yaitu saiki sekarang, mau tadi,wau tadi, nembe wae baru saja, kepungkur silam, sesuk besok, dina iki hari ini, wengi iki malam ini, minggu iki Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 98
8 minggu ini, besuk besok, biyen dulu. (3) Deiksis temporal, hanya ditemukan pada kata rikala semana pada saat itu yang mengacu pada taun 1942 tahun Berikut diambil masing-masing satu contoh dari pengacuan endofora dan eksofora yang terdapat dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina. a. Pengacuan Endofora Konteks : Clara memberitahu Alfredo bahwa bunga bougainville menurut teman Clara tidak baik ditanam di depan rumah. Indikator :.Clara manthuk-manthuk. Aku seneng kembang bougainville, nanging kanca sekolah Mince nate kandha, nek kembang iki ora becik ditandur ing ngarep omah..clara mengangguk-angguk. Aku suka bunga bougainville, tetapi teman sekolah Mince pernah bercerita, kalau bunga ini tidak baik ditanam di depan rumah. Sumber : (DK/No.5/ /H51/Data No. 7) Pada tuturan (1) di atas terdapat jenis pengacuan endofora pada pronomina persona pertama tunggal bentuk bebas. Tuturan (1) kata aku aku mengacu pada tokoh Clara yang sudah disebutkan sebelumnya. Kata aku aku pada tuturan (1) merupakan pengacuan endofora jenis anafora, karena kata aku aku mengarah pada tokoh Clara yang disebutkan sebelum kata aku aku. b. Pengacuan Eksofora Konteks Indikator : Bismarck dan Philip mencari batu untuk memecahkan barang temuan mereka. : He-eh ya, yuk saiki golek watu dhisik, Yuk, bocah loro banjur mlaku bareng golek watu kanggo mecah barang sing wujud wesi mau. He-eh ya, yuk sekarang mencari batu dulu, Yuk, dua anak itu kemudian berjalan bersama mencari batu untuk memecah barang yang berwujud besi tadi. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 99
9 Sumber : (DK/No.8/ /H51/Data No. 164) Pada tuturan (1) terdapat jenis pengacuan eksofora karena pronomina demonstratif waktu saiki sekarang acuannya terletak pada konteks situasional yang berada di luar wacana yang tidak langsung ditampakkan secara eksplisit sehingga memerlukan pemahaman antara penutur dan lawan tutur, yaitu pada saat tuturan terjadi. Acuan pada tuturan (1) tersebut mengarah kepada waktu sekarang atau waktu saat Philip (penutur) mengajak Bismarck (lawan tutur) mencari batu untuk memukuli barang temuan mereka di rawa pesisir pantai dekat rumah mereka. Simpulan Hasil penelitian menunjukkan: Jenis dan bentuk deiksis yang ditemukan dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina yaitu (1) deiksis persona, (2) deiksis spasial, dan (3) deiksis temporal. Pengacuan yang ditemukan dalam cerita bersambung Evelyn karya Dyah Katrina berupa pengacuan endofora dan eksofora. Pengacuan endofora terbagi menjadi dua jenis, yaitu pengacuan anafora dan katafora, pengacuan tersebut ditemukan dalam penggunaan deiksis persona, deiksis spasial, dan deiksis temporal. Daftar Pustaka Baried Siti Baroroh, dkk Pengantar Teori Filologi. Jakarta: Depdikbud. Ismawati, Esti Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka. Kushartanti, at. Al Pesona Bahasa Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Subroto, Edi Pengantar Metode Penelitian Linguistik Struktural. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Yule, George Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 100
Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat
Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat Oleh: Anis Cahyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa namakuaniscahyani@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciKajian Deiksis dalam Cerita Bersambung Getih Sri Panggung Karya Kukuh S.Wibowo Panjebar Semangat Edisi 23 Maret 29 Juni 2013
Kajian Deiksis dalam Cerita Bersambung Getih Sri Panggung Karya Kukuh S.Wibowo Panjebar Semangat Edisi 23 Maret 29 Juni 2013 Oleh: Bastian Triadi Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa bastian.triadi@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA
ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Gumilang Laksana program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa laksanagumilang@yahoo.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan:
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL LINTANG PANJER RINA KARYA DANIEL TITO DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA. Diyah Agustiyan Universitas Muhammadiyah Purworejo
ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL LINTANG PANJER RINA KARYA DANIEL TITO DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA Diyah Agustiyan Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK DiyahAgustiyan. 2012. Analisis Deiksisdalam Novel
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA
ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM NOVEL JARING KALAMANGGA KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Riyana Widya Hapsari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail: Riyana.hapsari197@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sama lain. Bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia untuk
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa adalah dua komponen yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan dan
Lebih terperinciDEIKSIS DALAM RUBRIK AH TENANE PADA SURAT KABAR HARIAN UMUM SOLOPOS
DEIKSIS DALAM RUBRIK AH TENANE PADA SURAT KABAR HARIAN UMUM SOLOPOS Wisnu Nugroho Aji Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Widya Dharma Klaten wisnugroaji@gmail.com Abstrak Bahasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang relevan dengan hal yang sedang berlangsung. Bertolak pada kenyataan
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoretik 1. Pengertian Pragmatik Pengkajian terhadap bahasa jika ditinjau dari sudut pandang linguistik terapan tentu tidak dapat dilakukan tanpa memperhitungkan konteks
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X
ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X Oleh: Isnani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013
ANALISIS DEIKSIS PADA KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat S-1 Pendidikan
Lebih terperinciPRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010
PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010 Oleh: Agus Suraningsih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail:
Lebih terperinciANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA
ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA Oleh: Anggit Hajar Maha Putra program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anggitzhajar@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA
i ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Nila Haryu Kurniawati NIM : 2102407144 Prodi : Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode
Lebih terperinciDEIKSIS DALAM TEKS ANEKDOT PADA MEDIA MASSA KORAN SOLOPOS EDISI SEPTEMBER SAMPAI NOVEMBER TAHUN 2014
DEIKSIS DALAM TEKS ANEKDOT PADA MEDIA MASSA KORAN SOLOPOS EDISI SEPTEMBER SAMPAI NOVEMBER TAHUN 2014 Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA CERBUNG KUCING SILUMAN MAJALAH JAYA BAYA EDISI 15 JULI 16 SEPTEMBER 1990 KARYA SOEMARNO WHD
ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PADA CERBUNG KUCING SILUMAN MAJALAH JAYA BAYA EDISI 15 JULI 16 SEPTEMBER 1990 KARYA SOEMARNO WHD Oleh: Joni Fajar Arif Prasetyo program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
Lebih terperinciCampur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah
Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Oleh: Dina Kurniawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa dinakurniawati131@gmail.com
Lebih terperinciDEIKSIS ARTIKEL HARIAN SUARA MERDEKA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI NONFIKSI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA
DEIKSIS ARTIKEL HARIAN SUARA MERDEKA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI NONFIKSI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA Oleh: Dwi Setiyaningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kireidedew82@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik
BAB II PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik itu gramatikal maupun leksikal) dan penanda koherensi dalam wacana Antologi Cerkak Puber Kedua karya Ary Nurdiana. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,
Lebih terperinciAnalisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang
Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang Oleh: Imroati Hasanah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN
PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN Oleh : Ani Lestari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anisetiyawan27@yahoo.co.id
Lebih terperinciDEIKSIS PERSONA DALAM NOVEL TUNGGAK-TUNGGAK JATI KARYA ESMIET SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK SKRIPSI
DEIKSIS PERSONA DALAM NOVEL TUNGGAK-TUNGGAK JATI KARYA ESMIET SEBUAH KAJIAN PRAGMATIK SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciAlih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata
Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Oleh: Yuliana Wardani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa y.adinda@ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan:
Lebih terperinciAnalisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata
Analisis Onomatope Dalam Roman Dhahuru Ing Loji Kepencil Karya Suparto Brata Oleh: Ervina Novitasari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa ervinan08@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA
ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA KORAN REPUBLIKA EDISI JANUARI TAHUN 2015, RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN, DAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS X SMAN 4 PURWOREJO Oleh: Gita Amelia Pendidikan
Lebih terperinciAnalisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa dalam Cerbung Tresna Kagiles Ila-Ila karya Mbah Brintik pada Majalah Jayabaya Tahun 2011
Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa dalam Cerbung Tresna Kagiles Ila-Ila karya Mbah Brintik pada Majalah Jayabaya Tahun 2011 Oleh : Tri Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI
ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam linguistik, satuan bahasa yang terlengkap dan utuh disebut dengan wacana. Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan seperti
Lebih terperinciANALISIS DEIKSIS DALAM CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR
ANALISIS DEIKSIS DALAM CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR Erdi Sunarwan, Muhammad Rohmadi, Atikah Anindyarini Universitas Sebelas Maret E-mail: sn_erdi@yahoo.com Abstract: The objective of this
Lebih terperinciOleh : Wahyu Sriastuti program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA JAWA RAGAM KRAMA TOKOH HANDOKO DALAM NOVEL KUNARPA TAN BISA KANDHA KARYA SUPARTO BRATA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN BERBICARA KELAS XII DI SMA Oleh : Wahyu Sriastuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus
Lebih terperinciPEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI
PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO
ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO Oleh : Ari Rahmawati Soimah pendidikan bahasa dan sastra jawa Mitathegaul@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciKAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA
KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Astuti Kurnia Salmi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa astuti.kurniasalmi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti penunjukan secara langsung (Purwo, 1984: 2). Dardjowidjojo (1988: 35) bersama beberapa ahli bahasa
Lebih terperinciREFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR
REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Winiar Faizah Aruum 2102406672 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain. Kebutuhan akan bahasa sudah jauh sebelum manusia mengenal
Lebih terperinciKOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB.
KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB. ALAMSYAH Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciTindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata
Tindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata Oleh: Abdul Kholiq Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kholiqabdul510@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Sebuah penelitian diperlukan adanya suatu penelitian yang relevan sebagai sebuah acuan agar penelitian ini dapat diketahui keasliannya. Tinjauan pustaka berisi
Lebih terperinciDEIKSIS PERSONA, TEMPAT, DAN WAKTU DALAM CERITA RAKYAT DAYAK KANAYATN
DEIKSIS PERSONA, TEMPAT, DAN WAKTU DALAM CERITA RAKYAT DAYAK KANAYATN ARTIKEL PENELITIAN OLEH YOSEFHA ELLA NIM F11112001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa untuk berkomunikasi antarsesama masyarakat Jawa.
1 PENDAHULUAN Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat suku Jawa untuk berkomunikasi antarsesama masyarakat Jawa. Dalam interaksi sosial masyarakat Jawa, lebih cenderung menggunakan komunikasi
Lebih terperinciReferensi dalam Wacana Jagading Lelembut pada Majalah Djaka Lodang edisi Juni-Desember 2013
Referensi dalam Wacana Jagading Lelembut pada Majalah Djaka Lodang edisi Juni-Desember 2013 Oleh : Nofi Sugiarti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Nofi_sugiarti@yahoo.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam mencari informasi dan berkomunikasi. Klausa ataupun kalimat dalam
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesatuan bahasa terlengkap dan tertinggi dalam hierarki gramatikal yaitu wacana, pemahaman mengenai wacana tidak bisa ditinggalkan oleh siapa saja terutama dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota kelompok tertentu dalam bekerja sama, berkomunikasi, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita. Bahasa adalah system tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan aleh para anggota kelompok tertentu
Lebih terperinciAnalisis Struktural Objektif Cerita Sambung Rembulan Wungu Karya Ardini Pangastuti dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Maret-Juli 2011
Analisis Struktural Objektif Cerita Sambung Rembulan Wungu Karya Ardini Pangastuti dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Maret-Juli 2011 Oleh : Wawan Priyanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan suatu kehidupan, peristiwa, serta fenomena-fenomena hidup dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cerkak atau cerpen merupakan salah satu bentuk karya sastra sederhana yang diminati pembaca, sekaligus merupakan salah satu bentuk wacana yang mengungkapkan
Lebih terperinciPENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA Roely Ardiansyah Fakultas Bahasa dan Sains, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Deiksis dalam bahasa Indonesia merupakan cermin dari perilaku seseorang
Lebih terperinciKOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI
KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi
Lebih terperinciKAJIAN SEMIOTIK DALAM KUMPULAN GEGURITAN PADA MAJALAH DJAKA LODANG EDISI TAHUN 2011
KAJIAN SEMIOTIK DALAM KUMPULAN GEGURITAN PADA MAJALAH DJAKA LODANG EDISI TAHUN 2011 Oleh : Eni Lismawati Nurmawitantri program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e_nie23@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciAnalisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa Dalam Roman III Cocak Nguntal Elo Karya Suparto Brata Tahun 2009
Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa Dalam Roman III Cocak Nguntal Elo Karya Suparto Brata Tahun 2009 Oleh: Dwi Septi Purwaningsih Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa dwisepti216@gmail.com
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL SYARIFAH FADILAH NIM
ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA, PENUNJUK, DAN WAKTU DALAM NOVEL SUNSET BERSAMA ROSIE KARYA TERE-LIYE ARTIKEL E-JOURNAL SYARIFAH FADILAH NIM 110388201128 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Edi Subroto (1992:7) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif.
Lebih terperinciAnalisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo
Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Oleh: Feni Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa fenia228@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciAnalisis Tokoh Utama dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Ditinjau Dari Psikologi Sastra
Analisis Tokoh Utama dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Ditinjau Dari Psikologi Sastra Oleh: Sri Rahayu Tusngidah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa rahayusrit@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa penelitian mengenai hal tersebut, tetapi penelitian tentang Deiksis Dalam
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Relevan Penelitian kebahasaan yang berhubungan dengan kajian pragmatik khususnya pada kajian deiksis bukanlah hal yang baru lagi dalam penelitian bahasa. Sudah ada
Lebih terperinciAnalisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja
Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja Oleh: Fattrika Susseptiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Fattrika29@gmail.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangPenelitian Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat saling menyapa dengan manusia lain serta mengungkapkan perasaan dan gagasannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sebuah wacana memiliki dua unsur pendukung utama, yaitu unsur dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan dengan aspek formal kebahasaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Pada umumnya seluruh kegiatan
Lebih terperinciTINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7
TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana naratif bahasa Indonesia. Berdasarkan teori Halliday dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembicaraan tentang kohesi tidak akan terlepas dari masalah wacana karena kohesi memang merupakan bagian dari wacana. Wacana merupakan tataran yang paling besar dalam
Lebih terperinciKAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI
KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciPELANGGARAN PRINSIP KESOPANAN DALAM REMBUK DESA DI KELURAHAN JATIROTO KABUPATEN WONOGIRI
PELANGGARAN PRINSIP KESOPANAN DALAM REMBUK DESA DI KELURAHAN JATIROTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan
PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS EDISI JANUARI FEBRUARI 2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Lebih terperinciAnalisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo
Analisis Wacana Tekstual Lirik Lagu Langgam Pada Kempalan Langgam Karawitan Jawi Oleh Sri Widodo Oleh: Titis Widarningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa titis_widarningsih@yahoo.co.id
Lebih terperinciMata Kuliah : Kajian wacana Jurusan/Prodi : PBSI/ (Non. Reg.)
Mata Kuliah : Kajian wacana Jurusan/Prodi : PBSI/ (Non. Reg.) Semester :Genap/ VI Jumlah Peserta : Nama Dosen Penguji : 1. Dr. Suhardi 2. Yayuk Eny. R., M. Hum Hari/Tanggal : Selasa, 31 Mei 2006 Waktu
Lebih terperinciCampur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen
Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen Oleh: Siyam Thohiroh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa siyam_thohiroh@yahoo.com
Lebih terperinciAdverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014
Adverbia Verba Bahasa Jawa pada Cerbung Ngonceki Impen pada Majalah Panjebar Semangat Edisi Maret Agustus 2014 Oleh: Siti Mudrikah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa sitimudrikah645@gmail.com
Lebih terperinciKajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn
Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn Oleh: Rina Suryaningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rinasuryaningsih22@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semantik merupakan ilmu tentang makna, dalam bahasa Inggris disebut meaning. Vehaar (1999: 14) mengemukakan bahwa semantik (Inggris: semantics) berarti teori
Lebih terperinciANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013
ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI LIFATATI ASRINA A 310 090 168 PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil penelitian tersebut dianalisis berdasarkan metode dan pendekatan yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini, disampaikan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian. Setelah mengadakan penelitian terhadap objek yang dipilih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia kreatif menciptakan media baru sebagai sarana untuk mempermudah proses berkomunikasi. Media yang tercipta misalnya bentuk media cetak dan elektronik. Dua media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial memainkan peran dalam masyarakat individu atau kelompok. Interaksi diperlukan untuk berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, masyarakat membutuhkan
Lebih terperinciANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER
ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1
Lebih terperinciAnalisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo
Analisis Sapaan Dalam Novel Gumuk Sandhi Karya Poerwadhie Atmodihardjo Oleh: Rinda Aprilia Eka Wati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rindaapriliaekawati@gmail.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peristiwa tutur terjadinya atau berlangsung pada interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur;
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI
ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN 2004-2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciTINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A
TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A310 090 180 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL KERAJUT BENANG IRENG KARYA HARWIMUKA
STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL KERAJUT BENANG IRENG KARYA HARWIMUKA Oleh : Rita Setyawati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa putriragil256@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian akan dibahas enam hal yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, populasi, sampel, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan
Lebih terperinciNILAI PENDIDIKAN DALAM KUMPULAN DONGENG-DONGENG ASIA KANGGO BOCAH-BOCAH SERI 1, 2, DAN 3
NILAI PENDIDIKAN DALAM KUMPULAN DONGENG-DONGENG ASIA KANGGO BOCAH-BOCAH SERI 1, 2, DAN 3 Oleh:Fitriani Syarifah program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anncil@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi. Keingintahuan tersebut menyebabkan perlunya berkomunikasi
Lebih terperinciANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011
ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan
Lebih terperinciFEMINISME TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEMBANG ALANG- ALANG KARYA MARGARETH WIDHY PRATIWI
FEMINISME TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEMBANG ALANG- ALANG KARYA MARGARETH WIDHY PRATIWI Oleh: Indri Wati Rahayu program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa indriwatirahayu@ymail.com ABSTRAK Metode penelitian
Lebih terperinciPRAGMATIK. Penjelasan. Sistem Bahasa. Dunia bunyi. Dunia makna. Untuk mengkaji pragmatik... Contoh-contoh sapaan tersebut...
PRAGMATIK Pengantar Linguistik Umum 10 Desember 2014 APAKAH PRAGMATIK ITU? Sistem Bahasa Penjelasan Pragmatik Dunia bunyi Pragmatik Struk tur baha sa* Dunia makna Pragmatik Di dalam dunia bunyi dan dunia
Lebih terperinciREFERENSI DALAM WACANA HUMOR BERBAHASA JAWA CURANMOR (CURAHAN PERASAAN DAN HUMOR) DI SIARAN YES RADIO CILACAP
REFERENSI DALAM WACANA HUMOR BERBAHASA JAWA CURANMOR (CURAHAN PERASAAN DAN HUMOR) DI SIARAN YES RADIO CILACAP SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Akalili Abidah Yusri Khairina
Lebih terperinciNilai Budi Pekerti dalam Cerita Bersambung Kembang Kertas Karya Ariesta Widya dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang
Nilai Budi Pekerti dalam Cerita Bersambung Kembang Kertas Karya Ariesta Widya dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang Oleh : Nur Laela Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Laelan523@yahoo.com
Lebih terperinciAnalisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang
Analisis Kesalahan Menulis Karangan Narasi Ragam Krama pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Kaliangkrik Kabupaten Magelang Oleh: Amelinda Putri Widya Sony Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperinciFrase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA
Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA Oleh: Alip Rahman Sulistio Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa aliprahman16@gmail.com Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan
ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia
Lebih terperinciANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO
ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO Oleh : Feni Andriyani pendidikan bahasa dan sastra jawa Vithut_weslep05@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciOleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH UTAMA DALAM FILM KEHORMATAN DI BALIK KERUDUNG SUTRADARA TYA SUBIYAKTO DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN BERBICARA DI KELAS X SMA Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa tidak terlepas dari
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Semantik Bahasa merupakan alat komunikasi penting bagi umat manusia. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari, karena bahasa tidak terlepas dari makna dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam mentransformasikan berbagai ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan atau tulis. Kedua
Lebih terperinciANALISIS MORFOFONEMIK PADA CERITA BERSAMBUNG PAK GURU DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2012 KARYA SUHINDRIYO
ANALISIS MORFOFONEMIK PADA CERITA BERSAMBUNG PAK GURU DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2012 KARYA SUHINDRIYO Oleh: Heru Tafiyanto program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Heruponyoel@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinci