BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian akan dibahas enam hal yaitu jenis penelitian, data dan sumber data, populasi, sampel, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, dan metode penyajian hasil analisis. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif merupakan cara memaparkan atau menggambar sesuatu dengan apa adanya. Deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan fakta yang ada yang hidup pada masyarakat atau penuturnya. Penelitian deskriptif kualitatif tidak menggunakan angka-angka dan tidak menggunakan prosedur statistik. Penelitian secara kualitatif mengupas dan menguraikan banyak sumber bacaan pada saat berlangsungnya kegiatan pengumpulan dan penganalisisan data (Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. 2006: 63). Para peneliti yang menggunakan pendekatan ini harus dapat menginterpretasikan segala fenomena bahasa dan tujuan melalui sebuah penjelasan. Penelitian kualitatif juga bisa dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Straus dan Corbin dalam Syamsuddin dan Vismania S. Damaianti. 2006:73 ). Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis penelitian yang dilakukan berdasarkan apa adanya atau commit to user 40

2 digilib.uns.ac.id 41 berdasakan fakta yang ada. Penelitian ini tidak berupa hitungan atau angka-angka melainkan data kebahasaan. Penelitian dalam skripsi ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif, karena data yang digunakan berdasarkan fakta yang ada dan merupakan data tulis yang berwujud kata, frase, kalimat, wacana bukan berupa angka-angka. Hasil analisis pada penelitian ini disampaikan dengan kata-kata. B. Data dan Sumber Data Penelitian diawali dengan pengumpulan data selengkap-lengkapnya sesuai dengan tujuan penelitian. Data adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti luas) yang harus dicari, dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Subroto, 1992:34).Data dalam penelitian ini adalah data tulis, berupa teks (kalimat-kalimat) yang di dalamnya terdapat penanda kohesi dan koherensi yang membentuk wacana deskriptif rubrik Klik dalam Majalah Panjebar Semangat. Sumber data adalah penghasil atau pencipta bahasa yang sekaligus tentu saja juga penghasil atau pencipta data yang dimaksud (Sudaryanto, 1990:34). Sumber data dalam penelitian ini adalah rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangattahun C. Populasi dan Sampel Populasi ialah keseluruhan individu dari segi tertentu bahasa (Edi Subroto, 1992:32). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan wacana rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangatyang mengandung kohesi dan koherensi yang terdapat pada sumber commit data. to user

3 digilib.uns.ac.id 42 Sampel adalah bagian-bagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian langsung yang dianggap dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Penemuan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitupengambilan sampel secara selektif disesuaikan dengan kebutuhan dalam sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel dalam penelitian ini wacana deskriptif rubrik Klik di majalah Panjebar Semangattahun 2013mewakili pada populasi. Adapun sampel yang dimaksud adalah: Majalah Panjebar Semangat Tahun Panjebar Semangat no. 1 5 Januari Panjebar Semangat no Januari Panjebar Semangat no Januari Panjebar Semangat no Januari Panjebar Semangat no. 5 2 Pebruari Panjebar Semangat no. 6 9 Pebruari Panjebar Semangat no Pebruari Panjebar Semangat no Pebruari Panjebar Semangat no. 9 2 Maret Panjebar Semangat no Maret Panjebar Semangat no Maret Panjebar Semangat no Maret Panjebar Semangat no Maret Panjebar Semangat no April Panjebar Semangat no April Panjebar Semangat no April Panjebar Semangat no April Panjebar Semangat no Mei Panjebar Semangat no Mei Panjebar Semangat no. commit 20 18Mei to user 2013

4 digilib.uns.ac.id Panjebar Semangat no Mei Panjebar Semangat no Juni Panjebar Semangat no Juni Panjebar Semangat no Juni Panjebar Semangat no Juni Panjebar Semangat no Juni Panjebar Semangat no Juli Panjebar Semangat no Juli Panjebar Semangat no Juli Panjebar Semangat no Juli Panjebar Semangat no Agustus Panjebar Semangat no Agustus Panjebar Semangat no Agustus Panjebar Semangat no Agustus Panjebar Semangat no Agustus Panjebar Semangat no September Panjebar Semangat no September Panjebar Semangat no September Panjebar Semangat no September Panjebar Semangat no Oktober Panjebar Semangat no Oktober Panjebar Semangat no Oktober Panjebar Semangat no Oktober Panjebar Semangat no Nopember Panjebar Semangat no Nopember Panjebar Semangat no Nopember Panjebar Semangat no Nopember Panjebar Semangat no Nopember Panjebar Semangat no Desember Panjebar Semangat no Desember Panjebar Semangat no. commit to Desember user 2013

5 digilib.uns.ac.id Panjebar Semangat no Desember 2013 D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dan dilanjutkan dengan teknik catat. Metode simak atau penyimakan adalah metode pengumpulan data dengan cara menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto,1993:133). Kemudian teknik catat dilakukan dengan mencatat data berupa kata-kata, kalimat-kalimat pada teks atau wacana deskriptif rubrik Klik yang terdapat penanda kohesi dan penanda koherensi. Setelah data dikumpulkan, data diseleksi, dan diklasifikasi. Adapun langkah-langkah konkret untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Menyimak (membaca, mempelajari, dan memperhatikan) penggunaan bahasa yang berupa kata-kata, kalimat-kalimat pada teks wacana deskriptif rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat. 2. Menggaris bawah atau menandai penanda kohesi dan penanda koherensi wacana deskriptif rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat. 3. Mencatat data ke dalam kartu data yang memuat penanda kohesi dan penanda koherensi wacana deskriptif rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia lengkap dengan kode sumber datanya. 4. Mengklasifikasikan data berdasarkan bentuk penanda kohesi (kohesi gramatikal dan kohesi leksikal) dan makna penanda koherensi. Berikut contoh penulisan data commit beserta to kodenya. user

6 digilib.uns.ac.id 45 (52) Pencolodan ing Keyboard Sawijining seniman Rusia aran Anatoly Vyatkin nggawe patung wujud tombol keyboard raseksa. Patung utawa monumen keyboard iki migunakake 86 balok watu lan dipapanake ing lapangan Yekaterinburg, Rusia. Tujuan utamane ora liya kanggo narik kawigaten wong mlaku utawa turis sing kebeneran liwat kono. Kabukten, akeh wong kang kerep pencolodan saka tuts siji menyang tuts liyane, kaya-kaya sajak lagi ngetik ing keyboard komputer ngono kae. (PS/14/6/04/2013). Melompat di keyboard seorang seniman Rusia bernama Anatoly Vyatkin membuat patung berwujud tombol keyboard rasaksa. Patung atau monumen ini menggunakan 86 balok batu dan ditempatkan di lapangan Yaketerinburg, Rusia. Tujuan utamanya tidak lain untuk menarik perhatian orang jalan atau turis yang tidak sengaja lewat situ. Terbukti, banyak orang yang sering melompatlompat dari tuts satu ke tuts lainnya, seperti sedang mengetik di keyboard komputer begitu. Data di atas merupakan data nomor 52 yang mengandung pengacuan demonstratif tempat. Pada kodenya tertera (PS/14/6/04/2013) yang artinya Panjebar Semangat nomor 14 tangal 6 April tahun Kode tersebut tidak dicantumkan halaman, dikarenakan semua data rubrik Klik terdapat pada halaman 3 pojok kanan bawah. E. Metode dan Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini menggunakan dua metode analisis yaitu metode agih dan metode padan. Metode agih adalah metode analisis data yang alat penentunya bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993:15). Metode agih digunakan untuk mengkaji penanda kohesi gramatikal dan penanda kohesi leksikal wacana deskriptif rubrik Klik dalam majalah Panjebar Semangat. Teknik dasar yang digunakan dalam metode agih adalah teknik BUL (Bagi Unsur Langsung). Teknik BUL commit yaitu to user teknik yang membagi satuan lingual

7 digilib.uns.ac.id 46 datanya menjadi beberapa bagian atau unsur, dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 1993:31). Dilanjutkan dengan teknik ganti dan teknik lesap. Teknik lesap dilaksanakan dengan melesapkan (melepaskan, menghilangkan, menghapuskan, mengurangi) unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan (Sudaryanto,1993:37). Teknik lesap digunakan untuk mengetahui kadar keintian unsur yang dilesapkan. Jika hasil dari pelesapan tersebut tidak gramatikal berarti unsur yang bersangkutan memiliki kadar keintian yang tinggi atau bersifat inti: artinya sebagai unsur pembentuk satuan lingual, unsur yang bersangkutan mutlak diperlukan (Sudaryanto,1993:42). Teknik ganti dilaksanakan dengan menggantikan unsur tertentu satuan lingual yang bersangkutan dengan unsur tertentu yang lain di luar satuan lingual yang bersangkutan (Sudaryanto,1993:37). Kegunaannya adalah untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti atau ginanti dengan unsur pengganti, khususnya bila tataran pengganti sama dengan tataran ginanti. Bila saling menggantikan kedua unsur itu dalam kelas atau kategori yang sama. Berikut contoh penerapan metode agih. (1) Nalika romadon ing prancis Sawijining bocah mujudake peniru ulung. Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik, mula dheweke bakal melu-melu. Iku uga kang ditindakake bocah Muslim iki nalika melu bapake nindakake salat Duhur ing Mesjid Agung Strasbourg, Prancis. Senajan durung mangerteni maknane salat, semangate bocah cilik iki patut ditiru dening wong-wong kang diwasa liyane (PS/32/10/08/2013). Ketika ramadhan di prancis Salah seorang anak menjadi peniru ulung. Ketika melihat commit orang to tuanya user melakukan hal yang baik, maka

8 digilib.uns.ac.id 47 dia akan menirunya. Itu juga yang dilakukan anak Muslim ini ketika ikut bapaknya melakukan sholat Dzuhur di Masjid Agung Strasbourg, Prancis. Walaupun belum mengerti makna sholat, semangat anak kecil ini patut ditiru oleh orang-orang yang dewasa lainnya. Data (1) di atas terdapat pengacuan persona III tunggal yaitu dheweke dia. Kata dheweke dia merupakan jenis kohesi gramatikal pengacuan endofora yaitu mengacu anak kecil yang sedang meniru ayahnya melakukan ibadah sholat yang berada di dalam teks. Kemudian data (1) dibagi unsur langsungnya dengan teknik BUL. (1.a) (1.b) (1.c) (1.d) Sawijining bocah mujudake peniru ulung. Salah seorang anak menjadi peniru ulung Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik, mula dheweke bakal melu-melu. Ketika melihat orang tuanya melakukan hal yang baik, maka dia akan menirunya Iku uga kang ditindakake bocah Muslim iki nalika melu bapake nindakake salat Duhur ing Mesjid Agung Strasbourg, Prancis. Itu juga yang dilakukan anak Muslim ini ketika ikut bapaknya melakukan sholat Dzuhur di Masjid Agung Strasbourg, Prancis. Senajan durung mangerteni maknane salat, semangate bocah cilik iki patut ditiru dening wong-wong kang diwasa liyane. Walaupun belum mengerti makna sholat, semangat anak kecil ini patut ditiru oleh orang-orang yang dewasa lainnya Selanjutnya data (1) diuji dengan teknik lesap seperti berikut: (1.e) Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik, mula Ø bakal melu-melu. Ketika melihat orang tuanya melakukan hal yang baik, maka Ø akan menirunya Pengujian di atas membuktikan bahwa penanda kohesi pronomina persona III dheweke dia ketika dilesapkan, kalimat di atas menjadi tidak gramatikal, jadi pronomina persona III tersebut harus dihadirkan. Kemudian data diatas diuji dengan menggunakan teknik ganti. commit to user (1.f) Nalika ndeleng wong tuwane nindakake bab kang becik,mula

9 digilib.uns.ac.id 48 dheweke *piyambake bakal melu-melu Ketika melihat orang tuanya melakukan hal yang baik maka, akan menirunya. dia *dirinya Hasil analisis data (1d) diatas dheweke dia tidak dapat diganti dengan kata piyambake dirinya. Walaupun tidak mengubah makna namun kedua kata pengganti tersebut kurang sesuai untuk menggantikan pronomina persona III di atas karena kalimat di atas menggunakan ragam bahasa Jawa ngoko sehingga kurang tepat diganti dengan kata piyambake dia karena kata tersebut merupakan ragam bahasa Jawa krama. Metode padan adalah metode analisis data dengan alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto,1993:13). Metode padan digunakan untuk mengkaji sarana koherensi. Teknik yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP). Alat penentunya adalah kenyataan atau segala sesuatu (bersifat luar bahasa) yang ditunjukkan oleh bahasa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode padan referensial untuk mengetahui makna yang ditunjukkan oleh sarana koherensi. Berikut contoh analisis koherensi menggunakan metode padan. (2) Montor saka pring Dinane iki produsen otomotif padha jor-joran nggawe mobil ramah lingkungan. Nanging mahasiswa ing Jepang iki malah ora kalah kreatife, dheweke nyiptakake mobil kang ramah lingkungan kagawe saka pring. Mobil weton Universitas Kyoto iki diarani BamGoo. Lan mesthi wae bobote entheng banget, yakuwi mung 60kg wae (kang ateges isih abot sing numpaki!).bamgoo bisa dilakokake 50 km adohe kanggo saben isi ulang akine (PS/26/29/06/2013). commit to user

10 digilib.uns.ac.id 49 Mobil dari bambu - Hari ini produsen otomotif sedang berusaha keras membuat mobil ramah lingkungan. Tetapi mahasiswa di Jepang ini malah tidak kalah kreatifnya, dirinya menciptakan mobil yang ramah lingkungan terbuat dari bambu. Mobil keluaran Universitas Kyoto ini dinamakan BamGoo. Dan pasti saja beratnya ringan sekali, yaitu hanya 60 kg saja (yang berarti masih berat yang menaiki!). BamGoo bisa dikendarai 50 km jauhnya untuk setiap isi ulang akinya. Data (2) di atas terdapat penanda koherensi berupa penekanan pada kata mesthi wae pasti saja yang berfungsi menekankan bahwa berat mobil yang terbuat dari bambu tersebut sangat ringan. F. Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Metode penyajian hasil analisis data menggunakan dua metode yakni metode formal dan metode informal. Metode formal adalah metode penyajian hasil analisis dengan menggunakan lambang atau tanda-tanda. Metode penyajian informal yaitu metode penyajian hasil analisis data dengan menggunakan katakata biasa atau sederhana agar mudah dipahami (Sudaryanto, 1993:145). Metode penyajian formal adalah perumusan kaidah-kaidah sistem dengan simbol-simbol tertentu, tanda tambah (+), tanda panah ( ), tanda bintang (*), tanda garis miring (/), tanda pelesapan (Ø), tanda kurung siku ([...]), tanda kurung kurawal ({...}), dan sebagainya. Penyajian laporan analisis ini data yang berupa teks berbahasa Jawa dicetak miring walaupun di data aslinya tidak dicetak miring dan disertai keterangan dalam bahasa Indonesia yang data diapit oleh tanda petik satu (... )penulisan dengan cetak miring tersebut dimaksudkan agar tampak berbeda antara data yang berbahasa Jawa dan commit terjemahannya to user dalam bahasa Indonesia.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA Bab empat berisi analisis data yang akan mendeskripsikan tentang penanda kohesi leksikal dan kohesi gramatikal, koherensi dan karakteristik wacana deskriptif rubrik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Edi Subroto (1992:7) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif.

Lebih terperinci

ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA

ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA i ANAFORA GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL GARUDA PUTIH KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Nila Haryu Kurniawati NIM : 2102407144 Prodi : Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural setting, sehingga metode

Lebih terperinci

REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR

REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR REFERENSI DALAM WACANA BERBAHASA JAWA DI SURAT KABAR SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Winiar Faizah Aruum 2102406672 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Refleksif dengan Kata diri, dirinya, dan diri sendiri dalam bahasa Indonesia: dari Perspektif Teori Pengikatan termasuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh. Nama. : Elok Wahyuni. : Bahasa dan Sastra Jawa NIM. Program. Jurusan FAKULTAS

SKRIPSI. oleh. Nama. : Elok Wahyuni. : Bahasa dan Sastra Jawa NIM. Program. Jurusan FAKULTAS PEROLEHAN BAHASAA JAWA ANAK PLAYGROUP AULIYAA KENDAL USIA 3-4 TAHUN SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama NIM : Elok Wahyuni : 2102407065 Program studi :Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang harus dilaksanakan; teknik adalah cara melaksanakan metode (Sudaryanto, 2015:9). Metode yang tepat akan mengarahkan penelitian pada tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Subroto,Edi berpendapat bahwa metode kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X

ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X ANALISIS DEIKSIS DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN MENULIS DI KELAS X Oleh: Isnani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

ASPEK KONJUNGSI DALAM CERITA BERSAMBUNG (CERBUNG) BASKARA MUNCAR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT

ASPEK KONJUNGSI DALAM CERITA BERSAMBUNG (CERBUNG) BASKARA MUNCAR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT ASPEK KONJUNGSI DALAM CERITA BERSAMBUNG (CERBUNG) BASKARA MUNCAR PADA MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Anik Tantining NIM : 2102407173 Program Studi

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO

ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO ANALISIS WACANA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL PRAWAN NGISOR KRETEG KARYA SOETARNO Oleh : Ari Rahmawati Soimah pendidikan bahasa dan sastra jawa Mitathegaul@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

SINESTESIA PADA TUTURAN MAHASISWA PBSJ FBS UNNES SKRIPSI

SINESTESIA PADA TUTURAN MAHASISWA PBSJ FBS UNNES SKRIPSI SINESTESIA PADA TUTURAN MAHASISWA PBSJ FBS UNNES SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Suciati Duwi Sartika NIM : 2102407125 Prodi Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa :

Lebih terperinci

Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013

Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013 Analisis Konjungsi dalam Wacana Berita pada Rubrik Sariwarta di Majalah Panjebar Semangat Edisi Januari-Desember 2013 Oleh: Nur Widiawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa nurwidiawati93@yahoo.com

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL

KISI-KISI PENULISAN SOAL KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Kelas VII/ Semester 1 Alokasi Waktu : 90 menit Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Jumlah 10 PG, 5 uraian Kurikulum : Kurikulum 2013 NO KOMPETENSI KOMPETENSI KELAS/

Lebih terperinci

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn

Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn Kajian Kohesi dan Koherensi dalam Novel Lintang Karya Ardini Pangastuti, Bn Oleh: Rina Suryaningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Rinasuryaningsih22@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL

KISI-KISI PENULISAN SOAL KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Kelas VII/ Semester 1 Alokasi Waktu : 80 menit Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Jumlah 10 PG, 5 uraian Kurikulum : Kurikulum 2013 NO KOMPETENSI KOMPETENSI KELAS/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat

Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat Analisis Deiksis dalam Komik Angkara Tan Nendra Karya Resi Wiji S. dalam Majalah Panjebar Semangat Oleh: Anis Cahyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa namakuaniscahyani@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam linguistik, satuan bahasa yang terlengkap dan utuh disebut dengan wacana. Wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan seperti

Lebih terperinci

PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Anggraita Dyah Tantri NIM : 2102407090 Program

Lebih terperinci

BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI

BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI BENTUK DAN MAKNA NAMA-NAMA BANGUNAN POKOK DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Nama : Dewi Larasati NIM : 2102408087 JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi menjadi sesuatu yang sangat penting bagi masyarakat. Hal tersebut tentunya memicu hadirnya berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik.

Lebih terperinci

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA RUBRIK LAYANG SAKA WARGA MAJALAH JAYA BAYA EDISI APRIL-MEI 2009

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA RUBRIK LAYANG SAKA WARGA MAJALAH JAYA BAYA EDISI APRIL-MEI 2009 PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA RUBRIK LAYANG SAKA WARGA MAJALAH JAYA BAYA EDISI APRIL-MEI 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa (Ramlan, 2008:39). Tanpa kehadiran konjungsi, adakalanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam

Lebih terperinci

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK

KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG. Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KABAR HARIAN PAGI POSMETRO PADANG Oleh Fatmi Amsir ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA KOLOM PAK RIKAN DI KORAN MINGGUAN DIVA

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA KOLOM PAK RIKAN DI KORAN MINGGUAN DIVA TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA KOLOM PAK RIKAN DI KORAN MINGGUAN DIVA SKRIPSI disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Ikasari Indah Hibridani NIM : 2102406042 Prodi : Pendidikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG GAYA BAHASA DALAM NOVEL SER! SER! PLONG! KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Esty Peniarti NIM : 2102405606 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui berita-berita yang terdapat di berbagai media. Penyampaian berita (pesan,

BAB I PENDAHULUAN. melalui berita-berita yang terdapat di berbagai media. Penyampaian berita (pesan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi. Jelas tidaknya informasi yang disampaikan kepada masyarakat, sangat ditentukan oleh benar tidaknya bahasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wacana adalah unit bahasa yang lebih besar dari kalimat. Satuan dibawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DIKSI DALAM NOVEL CLEMANG-CLEMONG KARYA SUPARTO BRATA SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Ria Hutaminingtyas NIM : 2102405609 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam sebuah penelitian yang bersifat ilmiah, diperlukan sebuah metode tertentu untuk memudahkan penulis. Metode tersebut harus tepat dan sesuai dengan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian yang mendeskripsikan apa saja yang saat ini berlaku, khususnya dalam bidang

Lebih terperinci

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK Analisis klausa dalam surat kabar harian Media Indonesia ini dilatarbelakangi keragaman penggunaan klausa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat dipisahkan. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat primer dalam

Lebih terperinci

REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS JURNAL ILMIAH

REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS JURNAL ILMIAH REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS JURNAL ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah MUHAMMAD PEBRI

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian kohesi gramatikal dan leksikal yang terdapat dalam surat kabar harian Kompas tahun 2014 ditemukan kohesi gramatikal

Lebih terperinci

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo

Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Analisis Kalimat Majemuk dalam Cerita Bersambung Ngoyak Lintang Karya Al Aris Purnomo Oleh: Feni Astuti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa fenia228@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini bersifat deskriptif. Peneliti mencatat dengan teliti dan cermat data yang berwujud katakata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan. Selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009 PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup dan bekerja sama satu dengan lainya tanpa menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup dan bekerja sama satu dengan lainya tanpa menggunakan bahasa sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana vital dalam berkomunikasi dan berinteraksi antarsesama manusia. Dengan bahasa, kita dapat menyampaikan dan memahami pesan atau maksud

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembicaraan tentang kohesi tidak akan terlepas dari masalah wacana karena kohesi memang merupakan bagian dari wacana. Wacana merupakan tataran yang paling besar dalam

Lebih terperinci

PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM ADEGAN GARA-GARA WAYANG ORANG SRIWEDARI DI KOTA SURAKARTA (Suatu Analisis Sosiolinguistik)

PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM ADEGAN GARA-GARA WAYANG ORANG SRIWEDARI DI KOTA SURAKARTA (Suatu Analisis Sosiolinguistik) PEMAKAIAN BAHASA JAWA DALAM ADEGAN GARA-GARA WAYANG ORANG SRIWEDARI DI KOTA SURAKARTA (Suatu Analisis Sosiolinguistik) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian diperlukan dalam pencapaian sasaran penelitian, seperti yang ditegaskan oleh Sudaryanto (1992:25) bahwa metode dalam penelitian sangat dibutuhkan karena

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERITA MISTERI JAGADING LELEMBUT PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2001

GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERITA MISTERI JAGADING LELEMBUT PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2001 GAYA BAHASA DALAM KUMPULAN CERITA MISTERI JAGADING LELEMBUT PADA MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2001 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa oleh

Lebih terperinci

ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO

ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO ANALISIS TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL DALAM NOVEL TRAJU MAS KARYA IMAM SARDJONO Oleh : Feni Andriyani pendidikan bahasa dan sastra jawa Vithut_weslep05@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif karena penelitian ini didasarkan pada masalah yang diajukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id 32 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dikemukakan mengenai metode penelitian yang dipakai. Metode penelitian yang dipaparkan yakni jenis penelitian, data dan sumber data yang telah

Lebih terperinci

BENTUK UJARAN BAHASA JAWA TATARAN FONOLOGI ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT BERAT SMP LUAR BIASA NEGERI SEMARANG (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK)

BENTUK UJARAN BAHASA JAWA TATARAN FONOLOGI ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT BERAT SMP LUAR BIASA NEGERI SEMARANG (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK) BENTUK UJARAN BAHASA JAWA TATARAN FONOLOGI ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT BERAT SMP LUAR BIASA NEGERI SEMARANG (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK) SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Anggun Setyorini

Lebih terperinci

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh: Astuti Kurnia Salmi program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa astuti.kurniasalmi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian tertentu, berdasarkan teknik pendekatannya dapat dikaji melalui 2 cara yakni melalui metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Simbol, makna, ajaran, semiotik, Serat Suluk Kaga Kridha Sopana.

ABSTRAK. Kata Kunci: Simbol, makna, ajaran, semiotik, Serat Suluk Kaga Kridha Sopana. ABSTRAK Mustikawati,Yaroh. Menelusuri Makna Serat Suluk Kaga Kridha Sopana karya Raden Sastra Darsana. Skripsi. Program Studi Sastra Jawa. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat berupa karya sastra fiksi dan non-fiksi. Karya sastra fiksi berupa hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat berupa karya sastra fiksi dan non-fiksi. Karya sastra fiksi berupa hasil digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil seni kreatif yang menggunakan bahasa sebagai media pengantarnya tanpa menghilangkan unsur estetiknya. Karya

Lebih terperinci

KESALAHAN BERBAHASA JAWA PADA PAPAN NAMA PERTOKOAN DI KABUPATEN PEMALANG

KESALAHAN BERBAHASA JAWA PADA PAPAN NAMA PERTOKOAN DI KABUPATEN PEMALANG KESALAHAN BERBAHASA JAWA PADA PAPAN NAMA PERTOKOAN DI KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Nopita Ika Rahmawati NIM : 2102406677 Prodi : Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

WACANA GLANGGANG REMAJA RUBRIK TEKNO DALAM MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT. (Kajian Kohesi dan Koherensi)

WACANA GLANGGANG REMAJA RUBRIK TEKNO DALAM MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT. (Kajian Kohesi dan Koherensi) WACANA GLANGGANG REMAJA RUBRIK TEKNO DALAM MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT (Kajian Kohesi dan Koherensi) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ialah penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu

Lebih terperinci

Dra. Sri Sulistiani, M.Pd. Dosen Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya.

Dra. Sri Sulistiani, M.Pd. Dosen Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya. PANGARIBAWANE MEDHIA PASINAON ABASIS INTERNET (BLOG) TUMRAP KAWASISAN NEMBANG MACAPAT SISWA KELAS VIII SMP N 4 PACITAN Putri Al Nasrum Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata Oleh: Yuliana Wardani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa y.adinda@ymail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan:

Lebih terperinci

KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB.

KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB. KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA KISAH NABI MUHAMMAD SAW DALAM BUKU KISAH-KISAH TELADAN 25 NABI DAN RASUL KARYA MB. ALAMSYAH Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi, manusia. perasaan, mengungkapakan kejadian yang dialami, bahkan mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi, manusia. perasaan, mengungkapakan kejadian yang dialami, bahkan mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam bermasyarakat hampir tidak akan terlepas dari kegiatan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi, manusia membutuhkan sarana yang digunakan untuk

Lebih terperinci

REFERENSI DALAM WACANA TULIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JANUARI 2010 NASKAH PUBLIKASI

REFERENSI DALAM WACANA TULIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JANUARI 2010 NASKAH PUBLIKASI REFERENSI DALAM WACANA TULIS PADA SURAT KABAR SOLOPOS EDISI JANUARI 2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Khazanah Verbal Kepadian Komunitas Tutur Bahasa Kodi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Khazanah Verbal Kepadian Komunitas Tutur Bahasa Kodi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian Khazanah Verbal Kepadian Komunitas Tutur Bahasa Kodi, Sumba Barat Daya: Kajian Ekolinguistik ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V. ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI KOHESI GRAMATIKAL REFERENSI PADA RUBRIK HARIAN KRONIK SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS OKTOBER-NOVEMBER 2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAMERAN BUKU MURAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 27 NOVEMBER 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAMERAN BUKU MURAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 27 NOVEMBER 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PAMERAN BUKU MURAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 TANGGAL 27 NOVEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam

Lebih terperinci

PENANDA REFERENSIAL DALAM NOVEL TRAH KARYA ATAS S. DANUSUBROTO

PENANDA REFERENSIAL DALAM NOVEL TRAH KARYA ATAS S. DANUSUBROTO PENANDA REFERENSIAL DALAM NOVEL TRAH KARYA ATAS S. DANUSUBROTO SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Disusun Oleh Nama : Ima Wulandhari NIM : 2102407136 Program Studi : Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung menggunakan ragam lisan. Dalam ragam lisan terdapat kekhususan atau kekhasan suatu bahasa. Salah satu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. leksikal maupun gramatikal) dan penanda koherensi wacana novel Sang Pangeran

BAB IV ANALISIS DATA. leksikal maupun gramatikal) dan penanda koherensi wacana novel Sang Pangeran digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan dengan rumusan masalah penelitian yang dibahas dalam skripsi ini, maka dalam analisis data dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik leksikal maupun gramatikal)

Lebih terperinci

SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM ROMAN KADURAKAN ING NGISOR DRINGU KARYA SUPARTO BRATA Oleh : Agus Setiaji program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Agusaji38@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan fukushi. Fukushi adalah kata yang dipakai untuk menerangkan yougen

BAB I PENDAHULUAN. dengan fukushi. Fukushi adalah kata yang dipakai untuk menerangkan yougen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat berkomunikasi secara formal maupun informal, baik menggunakan ragam bahasa lisan maupun tulisan, orang Jepang sering menggunakan kata keterangan. Kata keterangan

Lebih terperinci

NARASI KELISANAN DALAM TRADISI NGLIWETI PARI DESA JURANGJERO REMBANG

NARASI KELISANAN DALAM TRADISI NGLIWETI PARI DESA JURANGJERO REMBANG NARASI KELISANAN DALAM TRADISI NGLIWETI PARI DESA JURANGJERO REMBANG Skripsi Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh Nama : Arie Ikha Safitri NIM : 2102407060 Program Studi : Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) Doretha Amaya Dhori 1, Wahyudi Rahmat², Ria Satini² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015 PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015 Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA Oleh: Anggit Hajar Maha Putra program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa anggitzhajar@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Semantik Kata semantik atau semasiologi diturunkan dari kata Yunani semainein: bermakna atau berarti.

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI

PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI WACANA GEMPILAN SEJARAH: SANG KOMPONIS SING ORA KAPATEDHAN ING KATRESNAN KARYA SOEBAGIJO I. N. DALAM MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan

Lebih terperinci

KAJIAN STILISTIKA PARIKAN DALAM ACARA GUYON MATON RADIO SWIBA (Swara Intan Pari Membangun) KARANGANYAR

KAJIAN STILISTIKA PARIKAN DALAM ACARA GUYON MATON RADIO SWIBA (Swara Intan Pari Membangun) KARANGANYAR KAJIAN STILISTIKA PARIKAN DALAM ACARA GUYON MATON RADIO SWIBA (Swara Intan Pari Membangun) KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik

BAB II PEMBAHASAN. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik BAB II PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini akan dipaparkan mengenai penanda kohesi (baik itu gramatikal maupun leksikal) dan penanda koherensi dalam wacana Antologi Cerkak Puber Kedua karya Ary Nurdiana. Untuk

Lebih terperinci

PRATIWI AMALLIYAH A

PRATIWI AMALLIYAH A KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF PADA WACANA DIALOG JAWA DALAM KOLOM GAYENG KIYI HARIAN SOLOPOS EDISI BULAN JANUARI-APRIL 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini terkait dengan konteks situasi yang terjadi dalam sebuah kelompok. Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi diperlukan sarana berupa bahasa untuk mengungkapkan ide,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan deskripsi hasil penelitian aspek gramatikal dan aspek leksikal yang terdapat dalam surat kabar harian Solopos tahun 2015 dan 2016 ditemukan

Lebih terperinci

Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA

Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA Frase Nominal dan Frase Verbal pada Novel Pinatri Ing Teleng Ati Karya Tiwiek SA Oleh: Alip Rahman Sulistio Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa aliprahman16@gmail.com Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

Analisis Mikrostruktural Roman Asmarani Karya Suparto Brata

Analisis Mikrostruktural Roman Asmarani Karya Suparto Brata Analisis Mikrostruktural Roman Asmarani Karya Suparto Brata Oleh: Desy Anindita Sari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa desyanindita22@yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkemuka. Setiap media cetak mempunyai kolom-kolom khusus, seperti berita

BAB I PENDAHULUAN. terkemuka. Setiap media cetak mempunyai kolom-kolom khusus, seperti berita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koran Singgalang merupakan salah satu media cetak lokal yang terkemuka. Setiap media cetak mempunyai kolom-kolom khusus, seperti berita utama, berita khusus, berita

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013 ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena bersifat deskriptif dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan jalan yang ditempuh peneliti dalam menuju ke pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur kerja bahasa

Lebih terperinci

KOHESI DAN KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM WACANA BERITA DI MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT

KOHESI DAN KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM WACANA BERITA DI MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT KOHESI DAN KOHERENSI ANTARKALIMAT DALAM WACANA BERITA DI MAJALAH PANJEBAR SEMANGAT SKRIPSI untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Oleh: Hany Uswatun Nisa 2102407001 Pend. Bahasa dan Sastra Jawa FAKULTAS

Lebih terperinci

Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As

Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As Analisis Kohesi dan Koherensi dalam Novel Krikil-Krikil Pasisir karya Tamsir As Oleh : Widaningsih Dwi Indrawati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Widaningsihdi72@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Kontraksi Tembung Basa Jawa ing Cecaturan Masyarakat Wilayah Jombang

Kontraksi Tembung Basa Jawa ing Cecaturan Masyarakat Wilayah Jombang Kontraksi Tembung Basa Jawa ing Cecaturan Masyarakat Wilayah Jombang Sudarmanto S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya Jukys@ymail.com Drs. Surana,

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DATA. Bab ini menganalisis penanda kohesi dan koherensi yang terdapat dalam WP

BAB II ANALISIS DATA. Bab ini menganalisis penanda kohesi dan koherensi yang terdapat dalam WP digilib.uns.ac.id BAB II ANALISIS DATA Bab ini menganalisis penanda kohesi dan koherensi yang terdapat dalam WP rubrik Sangu Leladi pada majalah Jaya Baya. Penjelasannya sebagai berikut. A. Penanda Kohesi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang relevan dengan hal yang sedang berlangsung. Bertolak pada kenyataan

BAB II KAJIAN TEORI. yang relevan dengan hal yang sedang berlangsung. Bertolak pada kenyataan BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teoretik 1. Pengertian Pragmatik Pengkajian terhadap bahasa jika ditinjau dari sudut pandang linguistik terapan tentu tidak dapat dilakukan tanpa memperhitungkan konteks

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN digilib.uns.ac.id commit to user digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lebih terperinci