PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FCFS, EDD, SPT DAN LPT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FCFS, EDD, SPT DAN LPT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA"

Transkripsi

1 PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FCFS, EDD, SPT DAN LPT UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA R. Bagus Yosan dan Herman Erwandi Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk dapat meningkatkan efektifitas kerja dan mampu secara tepat mengendalikan serta membuat rancangan dari sistem produksi yang dapat mengatur dan menunjang segala aspek maupun sumberdaya yang dimiliki agar tepat guna dalam proses pencapaian tujuan yang optimal. Suatu kegiatan usaha yang digeluti oleh perusahaan tidak luput dari metoda untuk mengoptimalkan produksi yang telah diteliti dan dirancang agar meminimalisir segala kesalahan dan kekurangan yang terjadi dalam kegiatan produksi. Salah satu kegiatan yang penting agar dapat unggul dalam persaingan industri pada pasar global saat ini yaitu membuat rancangan dalam menjadwalkan kegiatan produksi agar perusahaan dapat meminimkan ongkos produksi serta mempercepat waktu produksi agar dapat mencapai efisiensi dan efektivitas operasi kegiatan produksi serta tercapainya target produksi. Dengan diberikannya perhatian pada waktu produksi dengan membuat penjadwalan produksi diharapkan suatu perusahaan mampu membuat suatu perbaikan seperti: dapat menekan seminimal mungkin ongkos material handling perusahaan, tercapainya efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi dapat memenuhi kebutuhan pasar, untuk memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan di tuntut untuk dapat mengerjakan pesanan dalam waktu yang telah di tentukan sehingga penjadwalan produksi dapat membantu pencapaian tersebut dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia, waktu yang disediakan untuk memproduksi barang dengan memperhatikan biaya produksi. Kata Kunci: Penjadwalan Produksi, Shortest Processing Time, Gantt Chart ABSTRACT This study aims to improve the effectiveness of work and be able to precisely control and make the design of production systems that can manage and support all aspects and resources owned so appropriate in the process of achieving optimal goal. A business that was involved by the company did not escape methods to optimize production has been researched and designed in order to minimize the errors and deficiencies that occur in the production activities. One important activity in order to excel in the competitive industry in the global market today is made in the draft schedule production activities for the company to minimize production costs and accelerate time to production in order to achieve efficiency and effectiveness of operations and production activities to achieve production targets. Given the attention at the time of production by making production scheduling is expected of a company able to make an improvement like: can hit a minimum cost of material handling company, achieving efficiency and effectiveness in the production process to meet the needs of the market, to meet the needs of the company are in demand to work order within the time specified so as to support the achievement of production scheduling by taking into account the available resources, the time available to produce goods with respect to production costs. Keywords: Production Scheduling, Shortest Processing Time, Gantt Chart Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

2 1. PENDAHULUAN Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan/atau jasa). Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri itu. Produksi adalah bidang yang terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi, di mana produksi memiliki suatu jalinan hubungan timbal-balik (dua arah) yang sangat erat dengan teknologi. Produksi dan teknologi saling membutuhkan. Kebutuhan produksi untuk beroperasi dengan biaya yang lebih rendah, meningkatkan kualitas dan produktivitas, dan menciptakan produk baru telah menjadi kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan berbagai terobosan dan penemuan baru. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah yang mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Produksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau membuat bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.produksi dapat juga diartikan sebagai tindakan intensional untuk menghasilkan sesuatu yang berguna. Proses Produksi Proses produksi merupakan proses perubahan masukan menjadi keluaran. Macam barang yang dikerjakan di unit produksi banyak sekali sehingga macam proses yang ada juga banyak. Perumusan Masalah Sistem Produksi Menurut Proses Menghasilkan Output Proses produksi merupakan cara, metoda, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumberdaya produksi (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana) yang ada. Keputusan mengenai penjadwalan merupakan kepentingan sekunder dalam keputusan manajemen secara umum. Secara umum keputusan dasar manajemen diidentifikasikan melalui beberapa pertanyaan berikut; 1. Produk atau jasa apakah yang ingin disajikan? 2. Pada skala berapakah produk atau jasa dimaksud disajikan? 3. Sumber daya apa yang digunakan untuk membuatnya? Ketiga pertanyaan di atas di tentukan jawabannya oleh fungsi planning dari manajemen. Kaitannya dengan penjadwalan bahwa penjadwalan akan menjadi relevan ketika ketersediaan sumber daya telah ditentukan. Jadi penjadwalan dan fungsi manejerial dalam hal ini planning tidak dapat dipisahkan. Ada interaksi dua arah antara fungsi planning dengan penjadwalan, dimana fungsi planning menentukan jumlah sumber daya yang harus digunakan untuk memproduksi barang/jasa dan penjadwalan akan mengevaluasi kebutuhan sumber daya yang yang digunakan untuk berproduksi. Sehingga fungsi planning dapat mengambil keputusan yang berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas produksi Pembatasan Masalah Untuk mengukur keberhasilan dari suatu pelaksanaan aktivitas penjadwalan khususnya penjadwalan job shop adalah meminimasi kriteria keberhasilan sebagai berikut: 1 Rata-rata waktu alir (mean flow time), akan mengurangi persediaan barang setengah jadi. 2 Makespan, yaitu total waktu proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kumpulan job. Dimaksudkan untuk meraih utilisasi yang tinggi dari peralatan dan sumber daya dengan cara menyelesaikan seluruh job secepatnya. 3 Rata-rata kelambatan (mean tardiness). 4 Jumlah job yang terlambat, akan meminimasi nilai dari maksimum ukuran kelambatan. 5 Jumlah mesin yang menggur. 6 Jumlah persediaan. Masalah penjadwalan muncul karena adanya keterbatasan waktu, tenaga kerja, jumlah mesin, sifat dan syarat pekerjaan yang akan dilaksanakan. Secara umum ada dua permasalahan utama yang akan diselesaikan melalui penjadwalan, yaitu penentuan pengalokasian mesin yang akan digunakan untuk menyelesaikan suatu proses produksi dan pengurutan waktu pemakaian mesin tersebut. Masalah 98 Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

3 penjadwalan dapat ditinjau dari berbagai aspek diantaranya; a) Mesin (terbagi atas penjadwalan mesin tunggal, penjadwalan dua mesin, dan penjadwalan m mesin). b) Aliran proses (terbagi atas job shop dan flow shop). Aliran proses job shop memungkinkan pekerjaan melalui lintasan yang berbeda antar jenisnya. Sedangakan aliran flow shop sebaliknya. c) Pola kedatangan pekerjaan, secara statis maupun dinamis. Dimana jika semua pekerjaan datang secara bersamaan dan semua fasilitas tersedia pada saat kedatangan pekerjaan disebut pola kedatangan pekerjaan statis. Sedangkan jika pekerjaan datang secara acak selama masa penjadwalan disebut pola kedatangan pekerjaan dinamis. d) Elemen penjadwalan, mengenai ketidakpastian pada pekerjaan dan mesin.terdiri dari elemen penjadwalan deterministik dan elemen penjadwalan stokastik. Jika elemen penjadwalannya deterministik, maka terdapat kapasitas tentang pekerjaan dan mesin, misalnya tentang waktu kedatangan, waktu set up dan waktu proses. Sebaliknya jika tidak terdapat kepastian mengenai pekerjaan dan mesin, maka disebut elemen penjadwalan stokastik. Tujuan Penelitian Penjadwalan dan fungsi manejerial dalam hal ini planning tidak dapat dipisahkan. Ada interaksi dua arah antara fungsi planning dengan penjadwalan, dimana fungsi planning menentukan jumlah sumber daya yang harus digunakan untuk memproduksi barang/jasa dan penjadwalan akan mengevaluasi kebutuhan sumber daya yang yang digunakan untuk berproduksi. Sehingga fungsi planning dapat mengambil keputusan yang berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas produksi mengidentifikasi beberapa tujuan dan aktivitas penjadwalan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan penggunaan sumberdaya atau mengurangi waktu tunggunya, sehingga total waktu proses dapat berkurang, dan produktivitas dapat meningkat. 2. Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan yang rnenunggu dalam antrian ketika sumber daya yang ada masih mengerjakan tugas yang lain. Teori Baker mengatakan, jika aliran kerja suatu jadwal konstan, maka antrian yang mengurangi rata-rata waktu alir akan mengurangi rata-rata persediaan barang setengah jadi. 3. Mengurangi beberapa kelambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu penyelesaian sehingga akan meminimasi penalti cost (biaya kelambatan). 4. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik dan jenis kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya yang mahal dapat dihindarkan. Prosesor atau pun bahan baku. Karena sumber daya yang dimiliki dapat berubah-ubah (terutarna operator dan bahan baku), maka penjadwalan dapat kita lihat merupakan proses yang dinamis. Dalam menunjang MPS, akan ada beberapa sub penjadwalan yang harus ditentukan kapan dapat dimulainya suatu pekerjaan dan kapan dapat diselesaikan. 2. TINJAUAN PUSTAKA Berbagai istilah yang umum digunakan dalam penjadwalan adalah sebagai berikut: 1. Waktu proses (processing time), i t Waktu proses merupakan estimasi lamanya waktu yang dibutuhkan mesin ke-k untuk menyelesaikan operasi ke-j dari pekerjaan (job) ke-i, yang terkadang didalamnya sudah tercakup waktu yang dibutuhkan untuk persiapan dan pengaturan mesin (waktu set up). 2. Waktu siap (ready time), R i Menunjukkan saat pekerjaan ke-i dapat dikerjakan (siap dijadwalkan) 3. Batas waktu penyelesaian (due date), di Batas waktu yang diperbolehkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. 4. Waktu menunggu (waiting time), W i Adalah waktu tunggu pekerjaan i dari saat pekerjaan siap dikerjakan sampai saat operasi pendahulu selesai. 5. Waktu penyelesaian (completion time), C i Adalah rentang waktu mulai dari awal (t=0) sampai pekerjaan i selesai dikerjakan. 6. Waktu tunggal (flow time), F i Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

4 Adalah waktu antara saat dimana pekerjaan i telah siap untuk dikerjakan sampai pekerjaan selesai. 7. Makespan (Ms) Adalah jangka penyelesaian suatu penjadwalan (penjumlahan seluruh waktuproses). M s =C max 8. Keterlambatan (lateness), L i Adalah perbedaan antara completion time dengan due date, sehingga bisa (+)atau (-). Li = ci di < 0 (negatif): saat penyelesaian memenuhi batas Li = ci di > 0 (positif) : saat penyelesaian melampaui batas (tardyjob) 9. Kelambatan (tardiness), T i Adalah keterlambatan penyelesaian suatu pekerjaan dari saat due date. T i = max {0, L i }: hanya melihat L yang > 0, dengan 1 i N 10. Slack Time (SL i ) Adalah waktu sisa yang tersedia bagi suatu pekerjaan (waktu proses due date). S i = d i t i 11. Set up Time (S i ) Adalah waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan persiapan sebelum pemrosesan job dilaksanakan. 12. Arrival Time (a i ) Adalah saat job mulai berada di shop floor. 13. Delivery Date (d i ) Adalah saat pengiriman job dari shop floor ke proses berikutnya atau ke konsumen. 14. Gant Chart Merupakan peta visual yang menggambarkan loadling (menggambarkan beban mesin) dan scheduling (menggambarkan urutan pemrosesan job dan menggambarkan saat mulai dan saat selesai suatu job). Contoh Gantt Chart, seperti gambar dibawah ini: Gambar 1. Contoh Gantt Chart Metoda Penjadwalan Metoda penjadwalan Job shop secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu; metoda penjadwalan dengan job shop loading dan job sequencing. Job Shop Loading Job shop loading adalah bahwa kita harus memutuskan pada pusat kerja yang mana suatu job harus ditugaskan. Ketika order tiba pada suatu job shop, kegiatan pertama pada penjadwalan adalah menugaskan order tersebut pada bermacam-macam pusat kerja untuk diproses. Permasalahan loading menjadi lebih sederhana ketika suatu job tidak dapat dipisahkan. Meskpun hal ini sering terjadi, biasanya suatu industri sering dalam prakteknya melakukan pemisahan job dan menugaskan bagianbagian terpisah dari job tersebut kepada pusat-pusat kerja yang berbeda untuk meningkatkan utilitas sumber daya. Untuk permasalahan yang sederhana dimana kita mengasumsikan tidak ada pemisahan job, maka job shop loading dapat dibuat dengan mudah menggunakan Gantt Chart dan Assigment Method. Pendekatan Gantt Chart Gantt Chart merupakan alat peraga visual yang bermanfaat dalam loading dan scheduling. Nama ini didapatkan dari Hendry Gantt (akhir 1800-an). Gantt Chart menunjukan penggunaan sumberdaya, seperti work center dan tenaga kerja. Ketika digunakan dalam loading, Gantt chart menunjukan loading dan waktu luang pada beberapa departemen, mesin atau fasilitas. Gantt chart menunjukan beban kerja dalam sistem sedemikian rupa sehingga manajer mengetahui penesuaian apa yang sesuai. Sebagai contoh, ketika sebuah work center dibebani secara berlebihan, maka karyawan dari work center yang memiliki beban rendah dapat dipindahkan untuk sementara dapat meningkatkan jumlah tenaga kerja. Atau jika job yang sedang menunggu dapat diproses pada work center yang berbeda, maka beberapa job pada work center dengan beban tinggi dapat dipindahkan kepada work center yang memiliki beban rendah. Peralatan serba guna juga dapat dipindahkan di antara work center. Contoh Gantt Chart dapat dilihat pada Gambar [2] berikut. Loading dengan metoda penugasan merupakan cara pembebanan pekerjapekerja untuk job yang tersedia dengan tujuan meminimalisasi total waktu yang dipergunakan. Contoh 2: 100 Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

5 Gambar 2. Contoh Gantt Chart untuk penjadwalan Job Shop 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bulan Oktober hingga November 2012, UD. Sinar Kamper melakukan produksi Kusen, Pintu, Daun Jendela dan lainlain yang terdiri atas 15 produk dengan menggunakan 3 mesin utama dengan data sebagai berikut: Tabel 2 Data Pesanan Barang UD. Sinar Kamper Contoh: Suatu perusahaan pembuat kipas angin menerima pesanan untuk membuat empat jenis kipas angin, sebut saja model A, B, C dan D, untuk keperluan tertentu. Proses produksi dan setiap jenis kipas angin berbeda urutan dan waktunya. Jadwal proses produksi dan pembebanan kerja untuk setiap pusat kerja dapat digambarkan dalam suatu bagan Gantt sebagai berikut. Tabel 1 Bagan Pembebanan Gantt Tabel [1] dapat diketahui bahwa bengkel listrik memiliki beban yang penuh selama seminggu yang akan datang, sebaliknya bengkel cat memiliki tiga hari kerja yang kosong. Bengkel logam dan bengkel mesin masing - masing memiliki satu hari kosong dan satu hari kerja yang dijadwalkan untuk kegiatan pemeliharaan (maintenance) mesin atau ruang kerja. Penjadwalan dengan bagan Gantt dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu penjadwalan maju dan penjadwalan mundur. Assigment Method Mencakup proses penugasan tugas atau job pada sumberdaya.penugasan job pada mesin. Tujuan yang paling sering adalah untuk meminimasi biaya total atau waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang ada. Satu karakteristik permasalahan penugasan yang penting adalah bahwa terdapat hanya satu job (atau pekerja) yang ditugaskan untuk satu mesin (atau projek). Setiap masalah penugasan menggunakan sebuah tabel. Angka-angka dalam tabel adalah waktu atau biaya yang berkaitan dengan tugas tertentu. Tabel 3. Data Penjadwalan Kerja Waktu Proses Batas Waktu Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

6 Dari data penjadwalan produksi di UD. Sinar kamper maka dapat dilakukan penghitungan dengan menggunakan metoda FCFS. Metoda yang digunakan pada penjadwalan merupakan metoda FCFS maka pekerjaan satu langsung dapat dikerjakan pada mesin 1, pekerjaan 2 pada mesin 2, pekerjaan 3 pada mesin 3, sedangkan pekerjaann 4 ke mesin 3 dan seterusnya. Tabel 4. Penjadwalan FCFS pada 3 Mesin Sedangkan untuk pekerjaan yang terlambat dan keterlambatan maksimum dapat dilihat pada kolom metoda FCFS diatas. Dengan menggunakan metoda FCFS terlihat bahwa jumlah pekerjaan yang terlambat sebanyak 2 pekerjaan dengan keterlambatan maksimum sebesar 7 hari, waktu penyelesaian rata rata 15,8 hari, untilisasi 28,69 %, jumlah job rata rata dalam setiap system sebanyak 3,485 job, dan keterlambatan rata rata sebesar 0,46 hari. Metoda SPT (Shortest Processing Time) Perhitungan penjadwalan Squencing dengan metoda SPT, berarti mengurutkan pekerjaan dari awal waktu proses terkecil. Apabila table awal penjadwalan adalah Tabel [3], maka didapatkan pengurutan penjadwalan metoda SPT sebagai berikut: Tabel 5. Urutan Berdasar SPT Waktu Proses Batas Waktu Perhitungan metoda FCFS untuk keterlambatan rata-rata yaitu: 0,46 hari Hasil Perhitungan dari Penjadwalan dengan Metoda FCFS 15,8 Hari J % W 28,69 % W W 3,485 job W J 0,46 hari J Langkah selanjutnya pada penjadwalan SPT (Shortest Processing Time) pada 3 mesin, yaitu mengurutkan hasil SPT pada masing-masing mesin secara berurutan, didapatkan hasil sebagai berikut: 102 Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

7 Tabel 6. Metoda SPT dengan 3 Mesin rata 9,73 hari, untilisasi 46,58 %, jumlah job rata rata dalam setiap system sebanyak 2,147 job, dan keterlambatan rata rata sebesar 0,0667 hari. Metoda LPT (Long Processing Time) Perhitungan penjadwalan sequencing metoda LPT (Long Processing Time), berarti mengurutkan pekerjaan dari pemberian prioritas kepada pekerjaan yang waktu prosesnya paling lama. Apabila tabel awal penjadwalan adalah Tabel [3], maka didapatkan pengurutan penjadwalan metoda LPT sebagai berikut: Tabel 7 urutan kerja berdasar LPT Waktu Proses Batas Waktu Perhitungan metoda SPT untuk keterlambatan rata-rata yaitu: 0,0667 Hari Hasil Perhitungan dari Penjadwalan dengan Metoda SPT 9,73 Hari J % 46,58 % 2,147 Job J J 0,0667 Hari Langkah selanjutnya pada penjadwalan LPT (Long Procesing Time) pada 3 mesin, yaitu mengurutkan hasil LPT pada masing-masing mesin secara berurutan, didapatkan hasil sebagai berikut: Perhitungan metoda LPT untuk keterlambatan rata-rata yaitu: Sedangkan untuk pekerjaan yang terlambat dan keterlambatan maksimum dapat dilihat pada kolom metoda SPT (Shortest Processing Time) diatas. Dengan menggunakan metoda SPT (Shortest Processing Time) terlihat bahwa jumlah pekerjaan yang terlambat sebanyak 1 pekerjaan dengan keterlambatan total sebesar 1 hari, waktu penyelesaian rata Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

8 Tabel 8 Penjadwalan LPT pada 3 Mesin Mesin 1 Waktu Proses Completion Time Batas Waktu Sedangkan untuk pekerjaan yang terlambat dan keterlambatan maksimum dapat dilihat pada kolom metoda LPT (Long Processing Time) diatas. Dengan menggunakan metoda LPT (Long Processing Time) terlihat bahwa jumlah pekerjaan yang terlambat sebanyak 2 pekerjaan dengan keterlambatan total sebesar 10 hari, waktu penyelesaian rata rata 17,2 hari, untilisasi 26,36 %, jumlah job rata rata dalam setiap sistem sebanyak 3,794 job, dan keterlambatan rata rata sebesar 0,666 hari Metoda EDD (Earliest Due Date) Perhitungan penjadwalan sequencing metoda EDD (Earliest Due Date). Apabila table awal penjadwalan adalah table 5.3, berarti mengurutkan pekerjaan dari waktu penyerahan paling dini. Maka didapatkan table pengurutan penjadwalan metoda EDD (Earliest Due Date) sebagai berikut: Tabel 9 urutan kerja berdasar dengan EDD Lateness Jumlah Perhitungan metoda LPT untuk keterlambatan rata-rata yaitu: 0,666 Hari Hasil Perhitungan dari Penjadwalan dengan Metoda LPT 17,2 Hari J % 26,36 % 3,794 Job Waktu Proses Batas Waktu Langkah selanjutnya pada penjadwalan EDD (Earliest Due Date) pada 3 mesin, yaitu mengurutkan hasil EDD pada masingmasing mesin secara berurutan, didapatkan hasil sebagai berikut: Perhitungan metoda EDD untuk keterlambatan rata-rata yaitu: J 0,666 Hari J 104 Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

9 1 2 Tabel 10. Metoda EDD pada 3 Mesin Mesin Wak tu Pro ses Batas Waktu Co mpl etio n Tim e Lateness bahwa jumlah pekerjaan yang terlambat sebanyak 0 pekerjaan dengan keterlambatan total sebesar 0 hari, waktu penyelesaian rata rata 15,06 hari, untilisasi 30,09 %, jumlah job rata rata dalam setiap sistem sebanyak 3,323 job, dan keterlambatan rata rata sebesar 0 hari. Analisa Jumlah dalam System Jika dilakukan perbandingan jumlah pekerjaan dalam system dari penjadwalan yang dihasilkan oleh UD. Sinar Kamper antara (EDD) dengan penjadwalan metoda SPT, LPT, dan FCFS, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 11 Jumlah Dalam System Untuk Setiap Penjadwalan Jum lah latenes n job 0 hari 15 0 Hari Hasil Perhitungan dari Penjadwalan dengan Metoda EDD 15,06 Hari J % 30,09 % 3,32 Job J 0 Hari J Sedangkan untuk pekerjaan yang terlambat dan keterlambatan maksimum dapat dilihat pada kolom metoda EDD (Earliest Due Date) diatas. Dengan menggunakan metoda EDD (Earliest Due Date) terlihat Pada Tabel [11] diatas, diperoleh jumlah pekerjaan rata-rata terbesar hingga terkecil secara berurutan adalah: EDD, SPT, LPT, dan FCFS. Berdasarkan analisa diatas, maka penjadwalan yang paling baik dalam melakukan proses produksi Kusen, Pintu Daun jendela dan lain-lain adalah EDD penjadwalan yang dikerjakan oleh UD. Sinar Kamper, kerena jumlah keterlambatan 0 keterlambatan, Utilisasi dalam memaksimalkan sumber daya yang ada belum maksimal karena nilainya cukup besar yaitu: 30,09 % waktu penyelesaian rata-rata cukup besar yaitu 15,06 Hari, jumlah job rata-rata dalam sistem 3,323 Job, dan waktu maksimum keterlambatan paling kecil yaitu 0 hari di banding dengan metoda SPT, LPT, dan FCFS dalam pengerjaan penjadwalan produksi Kusen, Pintu, Daun jendela dan lain-lain di UD. Sinar Kamper. Dari keempat metoda tersebut terdapat masing-masing kelebihan dalam penjadwalan diantaranya: Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

10 1. Metoda EDD / Earliest Due Date (UD. Sinar Kamper) kelebihannya, jumlah keterlambatan rata-rata adalah 0 job, merupakan waktu yang paling pendek dibanding dengan metoda SPT, LPT dan FCFS berdasarkan data analisa Efektifitas dan keterlambatan pada Tabel [11], jumlah maksimum keterlambatan dalam sistem yaitu 0 job yaitu merupakan jumlah keterlambatan paling sedikit dibandingkan dengan metoda SPT, LPT dan FCFS, namun beberapa kekurangannya yaitu waktu penyelesaian rata-rata dan jumlah job rata-rata dalam sistem cukup besar yaitu sebesar 15,06 hari dan 3,323 job, cukup besar dibanding dengan metoda lain yaitu SPT, LPT dan FCFS berdasarkan data analisa Efektifitas dan keterlambatan pada Tabel [11]. 2. Metoda SPT kelebihannya, yaitu waktu peneyelesaian rata-rata setiap Job berkisar 9,73 hari merupakan waktu yang paling pendek dibanding dengan metoda EDD, LPT dan FCFS, jumlah job dalam sistem yaitu 2,147 job yaitu merupakan jumlah job paling sedikit dibandingkan dengan metoda EDD, LPT dan FCFS, namun memiliki tingkat keterlambatan sebesar 1 job dan jumlah waktu maksimum keterlambatan sebesar 1 hari artinya ada keterlambatan dalam proses pengiriman ke konsumen karena nilai pada analisa bertanda - (negative). 3. Metoda LPT metoda ini memiliki kelebihannya hanya pada tingkat Utilisasi sebesar 26,36 % paling sedikit dibanding dengan metoda SPT, EDD, dan FCFS artinya penggunaan sumber daya dalam produksi panel listrik sebesar 26,36 %. 4. Metoda FCFS metoda ini merupakan tingkatan paling terakhir diantara empat metoda dan tidak memiliki kelebihan. Tapi nilainya berada ditingkat rata-rata tidak paling baik maupun buruk. 4. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Dari hasil metoda penjadwalan yang digunakan oleh UD. Sinar Kamper metoda EDD adalah metoda paling baik karena dengan mengerljakan proses pada waktu yang pekerjaan paling dini metoda ini adalah metoda yang paling baik jika dibandingkan dengan metoda SPT, LPT dan FCFS dari segi utilitas waktu waktu keterlambatan rata-rata dan waktu maksimum terlambat dengan nilai 30,09%, 0 hari 0 job, dan memiliki kelemahan UD. Sinar Kamper dalam memaksimalkan sumberdayanya kurang baik karena memiliki nilai 30,09%. 2. Dari hasil analisa metoda yang digunakan UD. Sinar Kamper EDD adalah metoda paling baik dibandingkan metoda lainya seperti SPT,LPT dan FCFS dalam meminimalkan waktu meminimalkan waktu penyelesaian rata-rata 15,06 untuk jumlah job rata-rata dalam system masih dalam keadaan stabil karena tidak terlalu buruk yaitu dengan nilai 3,323 job artinya tidak terjadinya penumpukan dalam proses produksi. 3. Dengan 3 mesin mesin dalam menjalankan produksi di UD sinar kamper metoda EDD cukup mampu dalam mengatasi terjadinya keterlambatan dalam proses produksi di UD. Sinar kamper dan sebaiknya tetap dipertahankan. 4. Metoda penjadwalan yang terbaik adalah dengan melihat ukuran akurasi tingkat efektivitas dan tingkat keterlambatan yang terkecil. Apabila semakin kecil maka metoda yang digunakan akan semakin baik. Saran Adapun saran yang ingin disampaikan kepada perusahaan adalah sebagai berikut. 1. Untuk menentukan metoda penjadwalan sebaiknya perusahaan menggunakan lebih dari satu metoda penjadwalan produksi karena tidak semua metoda penjadwalan produksi memberikan hasil yang sama, sehingga metoda penjadwalan yang dipilih adalah metoda yang nilai keterlambatan dan tingkat efektivitas pekerjaan paling kecil. 2. Apabila perusahaan berkomitmen untuk memaksimalkan sumberdaya yang ada maka sebaiknya menggunakan metoda LPT karena memiliki tingkat utilitas paling bagus disbanding dengan yang lain dengan nilai 26,36% 3. Dalam melakukan penjadwalan produksi sebaiknya metoda yang digunakan lebih dari satu metoda sehingga kita dapat membandingkanya 106 Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

11 4. Dalam penerapan metoda penjadwalan seperti pada perusahaan manufaktur sebaiknya dilakukan penjadwalan sebelum proses produksi dilakukan agar tidak terjadi keterlambatan yang cukup besar dalam produksi kusen, pintu jendela dan lain-lain. DAFTAR PUSTAKA Kholil, Muhammad Modul Kuliah Production Planning and Control (PPC). Jakarta : Fakultas Teknik Industri Universitas Mercu Buana. Baroto, Teguh Perencanaan & Pengendalian Produksi. Jakarta : Ghalia Indonesia. Nasution, Arman Hakim Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta : Graha Ilmu. Ginting, Rosnani Sistem Produksi. Jakarta : Graha Ilmu. Kusuma, Hendra (2001), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Satu, Andi, Yogyakarta. Heizer.J, Render.B Fifth Edition Principles of Operations Management. New Jersey. Pearson Education, Inc. Gasperstz Vincent, MST, Production Planning and Inventory Control, Berdasarkan Pendekatan Sistem Terintegrasi MRP II dan JIT menuju Manufacturing 21. PPIC, Vincent Foundation dan PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Pardede, Mangarinsan Pontas, Manajemen Operasi dan Produksi Teori Model dan Kebijakan, Edisi ke empat, FE. Universitas HKBP Nommensen, Medan, Sumatera Utara, Thuesen, G. J. dan Fabrycky, W. J. Ekonomi Teknik, Prenhallindo, Jakarta DeGarmo, E. Paul, Sullivan, William G., Bontadelli, James A., dan Wicks, Elin M, Ekonomi Teknik Jilid 1, Prentice Hall, Jakarta DeGarmo, E. Paul, Sullivan, William G., Bontadelli, James A., dan Wicks, Elin M, Ekonomi Teknik Jilid 2, Prentice Hall, Jakarta Raharjo, Ferianto. Ekonomi Teknik ; Analisis Pengambilan Keputusan, C.V. Andi Offset (Penerbit Andi), Yogyakarta Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 ISSN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Produksi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengertian sistem produksi dari beberapa teori yang sudah ada, serta ruang lingkup sistem produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Kadir (2008:3) program aplikasi adalah program siap pakai atau program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyelesaian tugas akhir ini digunakan landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada pada perusahaan. 2.1 Sistem Menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. informasi penjadwalan produksi paving block pada CV. Eko Joyo. Dimana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. informasi penjadwalan produksi paving block pada CV. Eko Joyo. Dimana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya Rudyanto (2011) melakukan penelitian tentang rancang bangun sistem informasi penjadwalan produksi paving block pada CV. Eko Joyo. Dimana sistem infomasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Produksi 2.1.1 Definisi Sistem Produksi Menurut para ahli ada beberapa definisi mengenai sistem produksi, antara lain : 1. Asruri (1993) mendefinisikan sistem produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 22 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi penjadwalan Secara umum, penjadwalan merupakan proses dalam perencanaan dan pengendalian produksi yang digunakan untuk merencanakan produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Produksi Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan jasa).

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Analisa Penjadwalan Produksi Kusen, Pintu, Daun Jendela Di Ud. Sinar Kamper Dengan Metode EDD, SPT, LPT DAN FCFS

TUGAS AKHIR. Analisa Penjadwalan Produksi Kusen, Pintu, Daun Jendela Di Ud. Sinar Kamper Dengan Metode EDD, SPT, LPT DAN FCFS TUGAS AKHIR Analisa Penjadwalan Produksi Kusen, Pintu, Daun Jendela Di Ud. Sinar Kamper Dengan Metode EDD, SPT, LPT DAN FCFS Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) 11 Dinamika Teknik Juli PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. VII, No. 2

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Produksi Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang atau jasa)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI

II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI II. TINJAUAN PUSTAKA A. PENJADWALAN PRODUKSI Menurut Sumayang (2003), penjadwalan adalah mengatur pendayagunaan kapasitas dan sumber daya yang tersedia melalui aktivitas tugas. Perencanaan fasilitas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu aktifitas produksi merupakan salah satu kegiatan usaha yang terus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu aktifitas produksi merupakan salah satu kegiatan usaha yang terus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu aktifitas produksi merupakan salah satu kegiatan usaha yang terus berkembang di dunia industri, dalam perkembangannya di masa modernisasi terus dilakukan upaya-upaya

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN HASIL

BAB V ANALISA DAN HASIL BAB V ANALISA DAN HASIL 5.1 Analisa Jumlah Pekerjaan dalam Sistem Jika dilakukan perbandingan jumlah pekerjaan dalam sistem dari penjadwalan produksi Thermowell di PT. Rangga Olah Cipta Systems yang ditelah

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY

PENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY Penjadwalan Produksi Injection Moulding Pada PT. Duta Flow Plastic Machinery PENJADWALAN PRODUKSI MESIN INJECTION MOULDING PADA PT. DUTA FLOW PLASTIC MACHINERY Roesfiansjah Rasjidin, Iman hidayat Dosen

Lebih terperinci

Perencanaan Short-Term Scheduling dan Production Scheduling Model

Perencanaan Short-Term Scheduling dan Production Scheduling Model Perencanaan Short-Term Scheduling dan Production Scheduling Model Rudini Mulya Daulay Program, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana 2010 email: rudinimenteri@gmail.com Abstrak 1. SHORT-TERM SCHEDULING

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam

BAB II LANDASAN TEORI. atau minimum suatu fungsi tujuan. Optimasi produksi diperlukan perusahaan dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimasi Optimasi merupakan pendekatan normatif dengan mengidentifikasi penyelesaian terbaik dari suatu permasalahan yang diarahkan pada titik maksimum atau minimum suatu fungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktuwaktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus. Teknik pengukuran waktu terbagi atas dua bagian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 26 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan 2.1.1 Definisi Penjadwalan Penjadwalan dapat didefinisikan sebagai penugasan dan penentuan waktu dari kegunaan sumber daya seperti tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem kontrol persediaan dan produksi, dan MRP tipe 3 berhubungan dengan. sistem perencanaan manufaktur (Tersine, 1984).

BAB II LANDASAN TEORI. sistem kontrol persediaan dan produksi, dan MRP tipe 3 berhubungan dengan. sistem perencanaan manufaktur (Tersine, 1984). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirement Planning (MRP) MRP dibagikan dan didefinisikan dalam 3 kategori, yaitu MRP tipe 1 berhubungan dengan sistem kontrol persediaan, MRP tipe 2 berhubungan dengan

Lebih terperinci

bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut adalah hasil sampingannya sep

bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal dan informasi, sedangkan output produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut adalah hasil sampingannya sep BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Produksi Produksi adalah kegiatan mentranspormasikan masukan (input) menjadi keluaran (output), tercakup semua aktifitas atau kegiatan menghasilkan barang dan jasa, serta

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Edward (1998) menjelaskan bahwa sebuah work center terdiri dari banyak jenis mesin, dan pada kenyataannya work center lebih sering diindikasikan sebagai mesin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Produksi Dalam suatu kegiatan produksi dan operasi, seorang manajer produksi dan operasi harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan (input) dan keluaran (output),

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO

PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO Yogyakarta,19Juni2010 PENERAPAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PENJADWALAN PRODUKSI PAVING PADA CV. EKO JOYO Agus Rudyanto 1, Moch. Arifin 2 1 Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Majemen Informatika

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan kegiatan mengolah data yang telah dikumpulkan setelah mempelajari cara pengolahan data yang bener pada saat tinjauan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sejumlah penelitian yang berkaitan dengan penjadwalan produksi telah dilakukan, antara lain oleh Wigaswara (2013) di PT Bejana Mas Perkasa.

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Penjadwalan Penjadwalan adalah aktivitas perencanaan untuk menentukan kapan dan di mana setiap operasi sebagai bagian dari pekerjaan secara keseluruhan harus dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpul data yang telah dikumpulkan setelah mempelajari cara pengolahan data yang benar pada saat tinjauan

Lebih terperinci

ANALISIS PENJADWALAN KEGIATAN PRODUKSI PADA PT.MULIAGLASS FLOAT DIVISION DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD SCHEDULING

ANALISIS PENJADWALAN KEGIATAN PRODUKSI PADA PT.MULIAGLASS FLOAT DIVISION DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD SCHEDULING ANALISIS PENJADWALAN KEGIATAN PRODUKSI PADA PT.MULIAGLASS FLOAT DIVISION DENGAN METODE FORWARD DAN BACKWARD SCHEDULING 1 Elika Patricia 2 Hadi Suryono alb_hd@yahoo.com Penulis Elika Patricia adalah alumni

Lebih terperinci

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113

PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI TIN 4113 Pertemuan 13 & 14 Outline: Scheduling Referensi: Tersine, Richard J., Principles of Inventory and Materials Management, Prentice-Hall, 1994. Wiratno, S. E.,

Lebih terperinci

Penentuan Penjadwalan Mesin yang Optimal pada Bagian Produksi di UD. Budi Deli Serdang

Penentuan Penjadwalan Mesin yang Optimal pada Bagian Produksi di UD. Budi Deli Serdang Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 4-9 ISSN 2302 934X Planning and production control Penentuan Penjadwalan Mesin yang Optimal pada Bagian Produksi di UD. Budi Deli Serdang Iswandi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 15 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dasar Penjadwalan Produksi Secara umum, penjadwalan merupakan suatu proses dalam perencanaan dan pengendalian produksi yang merencanakan produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Peranan Penjadwalan dan Pengaruhnya Penjadwalan adalah proses pengambilan keputusan yang memainkan peranan penting dalam industri manufaktur maupun jasa.

Lebih terperinci

USULAN PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (STUDI KASUS PADA PT PAN PANEL PALEMBANG)

USULAN PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (STUDI KASUS PADA PT PAN PANEL PALEMBANG) USULAN PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (STUDI KASUS PADA PT PAN PANEL PALEMBANG) Yudit Christianta 1, Theresia Sunarni 2 12 Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan. Metode penelitian ini dilakukan dengan analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikelolah, maka tidak sedikit instansi maupun badan usaha yang ada

BAB I PENDAHULUAN. yang dikelolah, maka tidak sedikit instansi maupun badan usaha yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya dunia teknologi khususnya komputer yang semakin baik halam hal perangkat lunak maupun perangkat keras dan pentingnya informasi yang dikelolah,

Lebih terperinci

TEKNIK Vol. V, No. 1 Januari 2011 Hal 1-12

TEKNIK Vol. V, No. 1 Januari 2011 Hal 1-12 1 Dinamika Teknik Januari PERANCANGAN SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC Abstract Scheduling of production basically resource allocation to finish a group of work to be

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Proses pengumpulan data dilakukan untuk selanjutnya dianalisa dalam penjadwalan menggunakan pola kedatangan job secara statis dengan menggunakan

Lebih terperinci

hari sehingga menempatkan metode LPT sebagai metode paling tidak efektif untuk diterapkan di PT. XYZ.

hari sehingga menempatkan metode LPT sebagai metode paling tidak efektif untuk diterapkan di PT. XYZ. BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Perb bandingan Penjadwalan FCFS, EDD, SPT dan LPT Jika di ilakukan perbandingan antara ke 4 metode yang digunakan, maka akan did dapatkan hasil sebagai berikut : Dari tabel

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Sistem Produksi Secara umum, sistem produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengubah masukan (input) sumber daya menjadi barang jadi atau barang setengah

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL

PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL PENJADWALAN PRODUKSI MENGGUNAKAN ALGORITMA JADWAL NON DELAY UNTUK MEMINIMALKAN MAKESPAN STUDI KASUS DI CV. BIMA MEBEL Setyo Harto, Annisa Kesy Garside, dan Dana Marsetya Utama Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE

ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE ANALISA PERBANDINGAN PENGGUNAAN ATURAN PRIORITAS PENJADWALAN PADA PENJADWALAN NON DELAY N JOB 5 MACHINE Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Kontak

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PRODUK PIPA PVC

PERENCANAAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PRODUK PIPA PVC Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERENCANAAN PENJADWALAN PRODUKSI PADA PT HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI UNTUK PRODUK PIPA PVC (Planning Production Schedule of PVC Pipe Product in PT Harapan Widyatama Pertiwi)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ilmu yang terkait dalam penyelesaian dalam kerja praktek.

BAB III LANDASAN TEORI. ilmu yang terkait dalam penyelesaian dalam kerja praktek. BAB III LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Pada bab ini akan membahas landasan teori yang menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Produksi Perusahaan selalu melakukan penjadwalan produksi dalam pemenuhan kapasitas permintaan konsumen atau order dari konsumen untuk jangka pendek dalam rentang periode

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN METODE BRANCH AND BOUND PADA PT. XYZ Saiful Mangngenre 1, Amrin Rapi 2, Wendy Flannery 3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Makassar, 90245

Lebih terperinci

PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ

PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ PERBAIKAN PENJADWALAN AKTIVASI STARTER PACK UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARLIEST DUE DATE PADA PT XYZ Riska Retno Widyaningsih 1, Budi Sulistyo 2, Murni Dwi Astuti 3 1 Program

Lebih terperinci

PENJADWALAN JANGKA PENDEK YULIATI, SE, MM

PENJADWALAN JANGKA PENDEK YULIATI, SE, MM PENJADWALAN JANGKA PENDEK YULIATI, SE, MM 1 PENJADWALAN (SCHEDULING) Melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien agar tujuan tercapai. Oleh karena itu pemahaman mengenai konsep penjadwalan sangat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Produksi Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang atau jasa).

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN

PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN PENJADWALAN PRODUKSI DI PT. AA UNIT II UNTUK MEMINIMUMKAN MAKE SPAN Roy Iskandar, Nurhadi Siswanto, Bobby O. P. Soepangkat Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Cokroaminoto

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan/atau

BAB II LANDASAN TEORI. perekonomian, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan/atau BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Produksi Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan/atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyusun suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyusun suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Penjadwalan pekerjaan pada mesin sangat perlu dilakukan oleh perusahaan untuk menyusun suatu urutan prioritas kerja (sequencing) yang sesuai dengan loading

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Agronesia INKABA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang mempoduksi produk terknik berbahan baku karet. Sistem produksi di perusahaan ini adalah mass production dan job

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN. Arus globalisasi dalam dunia usaha akhir-akhir ini semakin besar,

PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN. Arus globalisasi dalam dunia usaha akhir-akhir ini semakin besar, PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi dalam dunia usaha akhir-akhir ini semakin besar, perusahaan-perusahaan mulai menjalankan usahanya tanpa mengenal batasan negara,

Lebih terperinci

Sistem Penjadwalan di PT. XYZ

Sistem Penjadwalan di PT. XYZ Sistem di PT. XYZ Fernaldi Darmasaputra Leksono 1, I Gede Agus Widyadana 2 Abstract: Production scheduling in a manufacturing company is an important point to control the production process movements.

Lebih terperinci

Metode Penugasan. Penugasan & Pengurutan Job. Metode Penugasan. Supl 15. Langkah-langkah Metode Penugasan 31/10/2015

Metode Penugasan. Penugasan & Pengurutan Job. Metode Penugasan. Supl 15. Langkah-langkah Metode Penugasan 31/10/2015 Penugasan & Pengurutan MANAJEMEN OPERASI: Manajemen Keberlangsungan & Rantai Pasokan Operations Management: Sustainability & Supply Chain Management Supl 15 Metode Penugasan Kelas khusus dari model pemrograman

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI PAVING BLOCK PADA CV. EKO JOYO

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI PAVING BLOCK PADA CV. EKO JOYO Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2 (SNATI 2) ISSN: 197-522 Yogyakarta, 19 Juni 2 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI PAVING BLOCK PADA CV. EKO JOYO Moch. Arifin 1, Agus Rudyanto

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penjadwalan Penjadwalan merupakan alat ukur yang baik bagi perencanaan agregat. Pesanan-pesanan aktual pada tahap ini akan ditugaskan pertama kalinya pada sumberdaya tertentu

Lebih terperinci

PENJADWALAN JOB SHOP STATIK DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK MEMINIMASI WAKTU MAKESPAN

PENJADWALAN JOB SHOP STATIK DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK MEMINIMASI WAKTU MAKESPAN PENJADWALAN JOB SHOP STATIK DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK MEMINIMASI WAKTU MAKESPAN Moh.Husen, Ilyas Masudin, Dana Marsetiya Utama Jurusan Teknik Industri - Universitas Muhammadiyah Malang Muhammad.husen12@yahoo.com

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS)

PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) PENJADWALAN PRODUKSI DI LINE B MENGGUNAKAN METODE CAMPBELL-DUDEK-SMITH (CDS) Antoni Yohanes Program Studi Teknik Industri Universitas Stikubank, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia antonijohanes@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Di setiap perusahaan yang didirikan tentunya disertai dengan harapan akan mengalami suatu perkembangan dan juga memperoleh keuntungan dikemudian hari. Harapan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSIPANELLISTRIKMENGGUNAKAN METODESPT, LPT, DAN EDD DI PT. INDUSTIRA

PENJADWALAN PRODUKSIPANELLISTRIKMENGGUNAKAN METODESPT, LPT, DAN EDD DI PT. INDUSTIRA LAPORAN KERJA PRAKTEK PENJADWALAN PRODUKSIPANELLISTRIKMENGGUNAKAN METODESPT, LPT, DAN EDD DI PT. INDUSTIRA Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Sarjana Stara Satu

Lebih terperinci

Perencanaan Produksi SAP ERP

Perencanaan Produksi SAP ERP Materi #8 Perencanaan Produksi SAP ERP 2 6623 - Taufiqur Rachman 1 Sales Forecasting 3 Peramalan Penjualan dapat menggunakan data tahun lalu dikombinasikan dengan target keuangan dan inisiatif marketing

Lebih terperinci

KEPENTINGAN STRATEGIS PENJADWALAN JANGKA PENDEK

KEPENTINGAN STRATEGIS PENJADWALAN JANGKA PENDEK Mata kuliah : MANAJEMEN OPERASI Dosen : Drs. Sugianto, MM Pokok bahasan : PENJADWALAN JANGKA PENDEK Materi : 1. Pentingnya Strategi Penjadwalan Jangka Pendek 2. Isu-isu Penjadwalan 3. Proses Penjadwalan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALISASI WAKTU PROSES PRODUKSI (Studi Pada PD. Point Pride Of Mine)

PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALISASI WAKTU PROSES PRODUKSI (Studi Pada PD. Point Pride Of Mine) PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK MEMINIMALISASI WAKTU PROSES PRODUKSI (Studi Pada PD. Point Pride Of Mine) R.M. Braridhan Haskara Ramadhan Putra Jurusan S1 Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi EKUITAS Jl. P.H.H.

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK P.T. Indo Extrusions adalah perusahaan yang berskala internasional dan bergerak di bidang pengolahan logam nonferos terutama alumunium. Terletak di jalan Leuwi Gajah No. 134, Cimindi, Cimahi menerapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Umum Penjadwalan Produksi Untuk mengatur suatu sistem produksi agar dapat berjalan dengan baik, diperlukan adanya pengambilan keputusan yang tepat

Lebih terperinci

Tugas Akhir SCHEDULING PROSES CETAK PADA PT. PERCETAKAN UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU DEADLINE MAJALAH. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Tugas Akhir SCHEDULING PROSES CETAK PADA PT. PERCETAKAN UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU DEADLINE MAJALAH. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Akhir SCHEDULING PROSES CETAK PADA PT. PERCETAKAN UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU DEADLINE MAJALAH Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Akhir Program Teknik Industri Disusun oleh: Yugo Indrayatno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi dewasa ini, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian yang sangat berpengaruh dalam perkembangan suatu perusahaan, dimana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga

Lebih terperinci

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta

Lina Gozali, Lamto Widodo, Wendy Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara Jl. S Parman no.1, Jakarta 1 2 USULAN PENJADWALAN JOB DENGAN METODE CAMPBELL, DUDEK AND SMITH (CDS) DAN METODE NAWAZ, ENSCORE AND HAM (NEH) UNTUK MEMINIMASI MAKESPAN PROSES STAMPING PART ISUZU DI LINE B PT. XYZ Lina Gozali, Lamto

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

P E N J A D W A L A N. Pertemuan 10

P E N J A D W A L A N. Pertemuan 10 P E N J A D W A L A N Pertemuan 10 Definisi Penjadwalan Pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, yang mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan maupun tenaga kerja, dan menentukan urutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun industri yang belum siap dan bangkit dari

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun industri yang belum siap dan bangkit dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini meskipun kondisi perekonomian sudah mengalami kemajuan, namun hal tersebut belumlah cukup untuk negara ini bisa bersaing pada era pasar bebas. Hal ini tercemin

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN UKURAN LOT TRANSFER BATCH UNTUK MINIMASI MAKESPAN KOMPONEN ISOLATING COCK DI PT PINDAD 1 Vita Ardiana Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Widia Juliani Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia industri ini semakin maju, hal itu terbukti dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia industri ini semakin maju, hal itu terbukti dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri ini semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk. Dengan demikian

Lebih terperinci

Penjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang)

Penjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang) Penjadwalan Produksi Dengan Metode Non Delay (Studi Kasus Bengkel Bubut Chevi Sintong Palembang) Livia 1, Achmad Alfian 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Musi, Palembang 30113 (alfian_60@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu (Noviansyah, dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu (Noviansyah, dirancang untuk menjalankan tugas tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi suatu pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat

Lebih terperinci

JOB SHOP PANDUAN BIG PROJECT

JOB SHOP PANDUAN BIG PROJECT PANDUAN BIG PROJECT SIMULASI KOMPUTER - 2014 DAFTAR ISI 1. Pengertian... 1 2. Tujuan Penjadwalan Workcenter... 2 3. Pengurutan Tugas (Sequencing)... 2 4. Definisi dalam Penjadwalan... 3 5. Karakteristik

Lebih terperinci

2 BAB II LANDASAN TEORI

2 BAB II LANDASAN TEORI 2 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem produksi Sistem produksi (Bambang, 2005) merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan fungsional. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses

Lebih terperinci

USULAN PENJADWALAN KENDARAANSHUTTLE PT. X DENGAN MODIFIKASI ALGORITMA N-JOBS M-MESIN PARALEL UNTUK MENGURANGI JUMLAH KENDARAAN *

USULAN PENJADWALAN KENDARAANSHUTTLE PT. X DENGAN MODIFIKASI ALGORITMA N-JOBS M-MESIN PARALEL UNTUK MENGURANGI JUMLAH KENDARAAN * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 USULAN PENJADWALAN KENDARAANSHUTTLE PT. X DENGAN MODIFIKASI ALGORITMA N-JOBS

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Production Scheduling, Makespan, CDS Algorithm (Campbell, Dudek, and Smith), FCFS Methods (First Come First Serve).

ABSTRACT. Keywords: Production Scheduling, Makespan, CDS Algorithm (Campbell, Dudek, and Smith), FCFS Methods (First Come First Serve). ABSTRACT PT. X is a company engaged in manufacturing, especially in the sewing business. Production scheduling is implemented using the company's production system First Come First Serve (FCFS). FCFS perform

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992).

BAB 1 PENDAHULUAN. penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri. yang terbatas terhadap pekerjaan yang berlebihan (Pinedo, 1992). 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan (scheduling) dan sequencing merupakan suatu bentuk dari penyelesaian masalah yang memiliki peranan penting dalam industri manufaktur dan jasa. Penjadwalan

Lebih terperinci

Pemodelan Simulasi untuk Analisis Performansi Penjadwalan pada Sistem Manufaktur Make to Order dengan Mesin Paralel

Pemodelan Simulasi untuk Analisis Performansi Penjadwalan pada Sistem Manufaktur Make to Order dengan Mesin Paralel Petunjuk Sitasi: Zagloel, T. Y., Ardi, R., & Adriana, L. (2017). Pemodelan Simulasi untuk Analisis Performansi Penjadwalan pada Sistem Manufaktur. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. E66-71). Malang:

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 PERANCANGAN SISTEM SCHEDULING JOB MENGGUNAKAN DRUM BUFFER ROPE UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN ORDER DAN MANUFACTURING LEAD TIME PADA BAGIAN MACHINING MPM DI PT. DIRGANTARA INDONESIA 1 Rinda Rieswien, 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem manufaktur adalah kumpulan dari equipment yang terintegrasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem manufaktur adalah kumpulan dari equipment yang terintegrasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem manufaktur adalah kumpulan dari equipment yang terintegrasi dan human resource, yang mempunyai fungsi untuk melakukan satu atau beberapa proses operasi

Lebih terperinci

Penjadwalan Kelompok Buku Cerita Menggunakan Algoritma Modrak (2010) dengan Kriteria Minimisasi Makespan *

Penjadwalan Kelompok Buku Cerita Menggunakan Algoritma Modrak (2010) dengan Kriteria Minimisasi Makespan * Reka integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional September 2014 Penjadwalan Kelompok Buku Cerita Menggunakan Algoritma Modrak (2010) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Perusahaan yang dapat. jumlah konsumennya. Salah satu usahanya adalah dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang sangat cepat dalam bidang industri seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan munculnya persaingan antara perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK ANALISA PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FCFS DAN EDD PADA PT. XYZ Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI JOB SHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA GIFFLER THOMPSON

PENJADWALAN PRODUKSI JOB SHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA GIFFLER THOMPSON PENJADWALAN PRODUKSI JOB SHOP MENGGUNAKAN ALGORITMA GIFFLER THOMPSON Diah Pramestari *) ABSTRAK Penjadwalan produksi merupakan tahapan yang penting dilakukan untuk melaksanakan jadwal induk produksi yang

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: PENJADWALAN PRODUKSI BEEF DENGAN MENGGUNAKAN METODE CDS DAN HEURISTIK PALMER

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: PENJADWALAN PRODUKSI BEEF DENGAN MENGGUNAKAN METODE CDS DAN HEURISTIK PALMER PENJADWALAN PRODUKSI BEEF DENGAN MENGGUNAKAN METODE CDS DAN HEURISTIK PALMER Hasbullah 1, Muhammad Kholil 2, AlBayhaki 3, Selamet Riyadi 4 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE INTEGER PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PRODUKSI MAKE TO ORDER DENGAN MESIN PARALEL

SIDANG TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE INTEGER PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PRODUKSI MAKE TO ORDER DENGAN MESIN PARALEL SIDANG TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE INTEGER PROGRAMMING PADA PENJADWALAN PRODUKSI MAKE TO ORDER DENGAN MESIN PARALEL (Studi Kasus: Bengkel Umum Unit III, PT. Gudang Garam,Tbk.) Dosen Pembimbing: Prof.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENJADWALAN PRODUKSI DI PT DNP INDONESIA PULO GADUNG

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENJADWALAN PRODUKSI DI PT DNP INDONESIA PULO GADUNG PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENJADWALAN PRODUKSI DI PT DNP INDONESIA PULO GADUNG Suriadi AS, Ulil Hamida, N. Anna Irvani STMI Jakarta, Kementerian Perindustrian RI ABSTRAK Permasalahan yang terjadi

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : penjadwalan kerja, active schedule, heuristic schedule

Abstrak. Kata Kunci : penjadwalan kerja, active schedule, heuristic schedule PENJADWALAN KERJA DENGAN METODE ALGORITMA ACTIVE SCHEDULE DAN HEURISTIC SCHEDULE UNTUK MINIMISASI WAKTU PENYELESAIAN (Studi Kasus di PT. InTAC Brass Indonesia) Wiwiek Fatmawati, Irwan Sukendar, Priswanto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penjadwalan produksi merupakan ketepatan suatu perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penjadwalan produksi merupakan ketepatan suatu perusahaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penjadwalan produksi merupakan ketepatan suatu perusahaan dalam mengasilkan produk yang telah disepakati sesuai dengan kesepakatan. Penjadwalan produksi sangat erat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 42 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah dan Penjelasannya 3.1.1 Studi Pendahuluan Untuk mengidentifikasi masalah yang akan diteliti di PT. Furin Jaya, maka penulis melakukan

Lebih terperinci

PENJADWALAN MESIN PADA SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP UNTUK MEMINIMALKAN KETERLAMBATAN

PENJADWALAN MESIN PADA SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP UNTUK MEMINIMALKAN KETERLAMBATAN PENJADWALAN MESIN PADA SISTEM PRODUKSI FLOW SHOP UNTUK MEMINIMALKAN KETERLAMBATAN Irwan Adi Saputro Siti Mundari Teknik Industri-Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sitimundari@yahoo.co.id ABSTRAK Tingginya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 42 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Start Observasi Lingkungan Produksi Studi Literatur Identifikasi Masalah Pengumpulan Data (dalam satu periode produksi) Menentukan Waktu Proses Tiap Pesanan Penjadwalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang CV. Greeng Inspiration merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, yang menawarkan jasa pembuatan pakaian seperti, kaos oblong, kaos berkerah, polo,

Lebih terperinci

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal

Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Optimasi Penjadwalan Mesin Produksi Flowshop dengan Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Nawaz Enscore Ham (NEH) pada Departemen Produksi Massal Fitria Imatus Solikhah 1, Renanda Nia R. 2, Aditya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE)

PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) PENGEMBANGAN MODEL PENJADWALAN MENGGUNAKAN TEKNIK SISIPAN (INSERTION TECHNIQUE) IR. DINI WAHYUNI, MT. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara 1. Latar Belakang Kecenderungan

Lebih terperinci