Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3

4

5

6 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iv viii BAB I PENDAHULUAN... I Latar Belakang... I Dasar Hukum Penyusunan... I Hubungan RKPD dan Dokumen Perencanaan Lainnya... I Maksud dan Tujuan... I Sistematika RKPD... I.8 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... II Kondisi Umum Daerah... II Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD... II Permasalahan Pembangunan Daerah Kab. Lahat... II.57 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH... III Arah Kebijakan Ekonomi Kabupaten Lahat Tahun III Arah Kebijakan Keuangan Daerah... III.5 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH... IV Tujuan dan Sasaran Pembangunan... IV Tahapan dan Prioritas Pembangunan Kabupaten Lahat... IV Sinkronisasi RKP 2016 dan RKPD Provinsi Sumatera Selatan Dengan RKPD Kabupaten Lahat Tahun IV Prioritas dan sasaran Pembangunan Tahun IV.61 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH KABUPATEN LAHAT TAHUN V Program dan Kegiatan Pendanaan Tahun V Program dan Kegiatan Prioritas Tahun V Rencana Program dan Kegiatan Per SKPD... V.54 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 ii

7 BAB VI RENCANA PEMBANGUNAN KABUPATEN LAHAT DALAM DIMENSI KEWILAYAHAN... VI Gambaran Kekuatan dan Potensi Wilayah... VI Gambaran Konsentrasi dan Sebaran Sektor Unggulan Wilayah... VI Gambaran Konektifitas Antar Kecamatan di Kabupaten Lahat... VI Strategi dan Arah Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Lahat Tahun VI Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Lahat... VI.54 BAB VII PENUTUP... VII.1 LAMPIRAN Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 iii

8 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Rata-Rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan di Kabupaten Lahat... II.3 Tabel 2.2. Ibukota Kecamatan, Tinggi Kota dari Permukaan Laut dan Jarak Kabupaten ke Ibukota Kecamatan... II.4 Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Lahat Menurut Kecamatan Tahun II.6 Tabel 2.4. Jumlah Desa Berlistrik di Kabupaten Lahat Menurut Kecamatan Tahun II.9 Tabel 2.5. Banyaknya Pelanggan PDAM Menurut Jenis Konsumen Kabupaten Lahat Tahun II.10 Tabel 2.6. Banyaknya Rumah Tangga Miskin di Kabupaten Lahat Tahun II.11 Tabel 2.7. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Menurut Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin Kabupaten Lahat... II.13 Tabel 2.8. Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kegiatan Utama Kabupaten Lahat Tahun II.14 Tabel 2.9. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Umur Tahun II.16 Tabel Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Kabupaten Lahat Tahun II.17 Tabel Indikator Kinerja Kesehatan di Kabupaten Lahat Tahun II.18 Tabel Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Kabupaten Lahat Tahun II.18 Tabel Indikator Pembentuk IPM Kabupaten Lahat Tahun II.20 Tabel Indikator Pembentuk IPM Kabupaten Lahat Tahun II.21 Tabel Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lahat ADHK Menurut Lapangan Usaha Tahun II.22 Tabel Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lahat ADHB Tahun II.23 Tabel Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lahat Berdasarkan Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Dengan Migas)... II.24 Tabel Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lahat Berdasarkan Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (Dengan Migas)... II.26 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 iv

9 Tabel Laju Inflasi PDRB di Kabupaten Lahat Menurut Lapangan Usaha Tahun II.28 Tabel Perbandingan Target dan Realisasi Infrastruktur Jalan Tahun II.31 Tabel 2.21 Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Dinas PU Bina Marga Tahun 2014 dengan Realisasi dan Capaian Tahun II.32 Tabel 2.22 Angka Partisipasi Murni Berumur 7 18 Tahun Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Kab. Lahat Tahun II.36 Tabel 3.1. Kerangka Ekonomi Makro Kabupaten Lahat... III.2 Tabel 3.2. Perkembangan Ekonomi Makro Kabupaten Lahat III.3 Tabel 3.3. Prediksi Ekonomi Makro di Kabupaten Lahat III.5 Tabel 3.4. Pendapatan Daerah Kabupaten Lahat III.11 Tabel 3.5. Hasil Proyeksi APBD Kabupaten Lahat Tahun III.12 Tabel 3.6. Belanja Daerah Kabupaten Lahat Tahun III.21 Tabel 3.7. Pembiayaan Daerah Kabupaten Lahat Tahun III.23 Tabel 3.6. Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lahat Tahun III.24 Tabel 4.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Misi Pembangunan Kabupaten Lahat Tahun IV.8 Tabel 4.2. Sinkronisasi Agenda Nawa Cita, Prioritas Provinsi Sumatera Selatan Dengan Prioritas Pembangunan Kabupaten Lahat... IV.25 Tabel 4.3. Keterkaitan Masalah daerah dan Isu Penting Dengan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Lahat Tahun IV.27 Tabel 4.4. Prioritas RPJMD dan Prioritas RKPD IV.38 Tabel 4.5. Sinkronisasi RKP dan RKPD Provinsi Sumatera Selatan dengan RKPD Kabupaten Lahat tahun IV.51 Tabel 4.6. Sasaran, Indikator dan Target Tahun 2016 Prioritas Meningkatnya Pelayanan Publik yang Cepat dan Tepat... IV.61 Tabel 4.6. Sasaran, Indikator dan Target Tahun 2016 Prioritas Meningkatnya Pelayanan Publik yang Cepat dan Tepat... IV.61 Tabel 4.7. Sasaran, Indikator dan Target Tahun 2016 Prioritas Meningkatnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan... IV.62 Tabel 4.8. Sasaran, Indikator dan Target Tahun 2016 Prioritas Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, dan Pengarusutamaan Gender... IV.63 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 v

10 Tabel 4.9. Sasaran, Indikator dan Target Tahun 2016 Prioritas Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi... IV.65 Tabel Sasaran, Indikator dan Target Tahun 2016 Prioritas Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata... IV.67 Tabel Sasaran, Indikator dan Target Tahun 2016 Prioritas Meningkatnya Produksi, Produktivitas, Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pertambangan... IV.69 Tabel Sasaran, Indikator dan Target Tahun 2016 Prioritas Terbangunnya Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Sistem Informasi... IV.71 Tabel Sasaran, Indikator dan Target Tahun 2016 Prioritas Terciptanya Peruntukan Penataan Ruang Kabupaten Lahat... IV.72 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Kesatu RPJMD Kabupaten Lahat Tahun V.3 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Kedua RPJMD Kabupaten Lahat Tahun V.5 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Ketiga RPJMD Kabupaten Lahat Tahun V.9 Tabel Misi dan Prioritas RPJMD Kabupaten Lahat Tahun V.15 Tabel Prioritas, Arah Kebijakan, Urusan, dan Program Prioritas Kabupaten Lahat Tahun V.17 Tabel Prioritas Pada Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung.. V.36 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Kesatu RPJMD Kabupaten Lahat Tahun V.41 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Kedua RPJMD Kabupaten Lahat Tahun V.43 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Ketiga RPJMD Kabupaten Lahat Tahun V.47 Tabel Pagu SKPD Tahun 2016 dan Perkiraan Maju V.52 Tabel 5.3. Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2016 dan Prakiraan Maju Tahun V.55 Kabupaten Lahat Tahun V.47 Tabel 6.1. Konsentrasi dan Sebaran Sektor Unggulan di Kabupaten Lahat. VI.5 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 vi

11 Tabel 6.2. Prioritas Pembangunan dan Prioritas Lokasi Rencana Pembangunan Kabupaten Lahat Tahun Tabel 6.3. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Lahat Tahun VI.53 VI.55 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 vii

12 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Luas dan Jumlah Desa di Kabupaten Lahat Menurut Kecamatan Tahun II.1 Gambar 2.2. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Lahat... II.2 Gambar 2.3. Penduduk di Kabupaten Lahat Menurut Kecamatan Tahun II.7 Gambar 2.4. Persentase Kemiskinan Kabupaten Lahat di Tingkat Provinsi Sumatera selatan Tahun II.11 Gambar 4.1. Tahapan Pembangunan Kabupaten Lahat Tahun IV.19 Gambar 4.2. Pola Pikir Perencanaan Pembangunan Tahun IV.26 Gambar 6.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lahat Tahun Gambar 6.2. Kerangka Logis Arah Kebijakan Pembangunan Kewilayahan... Gambar 6.3. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lahat ADHB Menurut Lapangan Usaha Dengan Migas Tahun Gambar 6.4. Struktur Konektifitas antar kecamatan di Kabupaten Lahat... VI.2 VI.3 VI.4 VI.11 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 viii

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta mengacu pada RKPD Provinsi dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Nasional. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan tahapan sistem perencanaan pembangunan daerah yang dimulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) ditujukan sebagai upaya mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara Perencanaan Pembangunan Nasional, Provinsi, dan Kabupaten. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah di ketentuan Bab IV pasal 29 sampai dengan pasal 33 dinyatakan bahwa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam tahapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) yang terdiri dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum APBD (KUA), Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah. Perencanaan dan penganggaran adalah dua hal penting dari proses penentuan kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, karena output dari perencanaan adalah penganggaran. Sehubungan dengan kebijakan pembangunan daerah, berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat pada tingkat pusat maupun daerah. Seluruh aspirasi yang disampaikan dimuat dalam suatu kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), yang akan menghasilkan dokumen kebijakan pembangunan, seperti Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 I.1

14 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat Tahun 2016 merupakan tahun Kedua dari RPJMD Kabupaten Lahat Dalam penyusunan RKPD Tahun 2016 memperhitungkan pelaksanaan kinerja pembangunan daerah tahun 2014 dan pelaksanaan RKPD tahun 2015, serta memperhatikan tujuan dan sasaran yang harus dicapai dalam RPJMD Kabupaten Lahat tahap ke 3 (tiga) dari RPJPD Kabupaten Lahat tahun Kegiatan RKPD Kabupaten Lahat tahun 2016 diawali dengan penjaringan aspirasi masyarakat dari level yang terbawah sebagai bentuk perencanaan, yang dimulai dari forum Musyarawarah Perencanaan Pembangunan tingkat Desa/Kelurahan dan kemudian dilanjutkan dengan pembahasan yang lebih bersifat penjaringan usulan program kegiatan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan tingkat Kecamatan. Hasil pembahasan yang telah disusun pada Forum Musrenbang Kecamatan tersebut dibawa kepada Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD) untuk disinkronisasikan dengan program kegiatan yang berasal dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang hasilnya merupakan usulan dari hasil perencanaan yang sudah bersifat terpadu, mencakup seluruh bidang kewenangan dan fungsi program kegiatan pembangunan dari Pemerintah Daerah. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat Tahun 2016 diprioritaskan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik yang cepat dan tepat. Meningkatkan efektivitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan, kesehatan, pengarusutamaan gender. Mengembangkan usaha mikro kecil menengah dan koperasi ( UMKMK ). Pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata. Meningkatkan produksi, produktivitas dan nilai tambah sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Membangun perencanaan dan penganggaran berbasis sistem informasi. Serta terciptanya peruntukan penataan ruang Kabupaten Lahat. Prioritas prioritas tersebut bertujuan untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lahat. Tujuan tersebut akan tercapai jika telah tersedia infrastrukur serta pelayan publik yang baik. Pelayanan publik yang cepat dan tepat merupakan kunci keberhasilan dari reformasi administrasi negara dan tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga akan menciptakan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dimana kepercayaan merupakan modal bagi kerjasama dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Peningkatan pelayanan pendidikan, kesehatan dan pengarusutamaan gender akan menghasilkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas serta berkeadilan dalam pembangunan. Pengembangan usaha mikro kecil menengah dan koperasi ( UMKMK ) akan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 I.2

15 menciptakan lapangan usaha bagi masyarakat sebagai salah satu cara pemerintah dalam menangulangai kemiskinan dan menurunkan angka pengangguran. Pembangunan infrastruktur pendukung dibidang pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan serta pariwisata bertujuan untuk meningkatkan produktivitas serta nilai tambah bagi masyarakat dan daerah pada sektor sektor tersebut. Sedangkan perencanaan dan penganggaran berbasis sistem informasi akan memperlancar pelayanan pada masyarakat sehingga akan tercipta pelayanan publik yang cepat dan tepat. Penciptaan penataan ruang yang baik akan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan penduduk, serta mencegah terjadinya pemanfaatan ruang yang berlebihan yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Prioritas prioritas tersebut ditujukan untuk peningkatan pembangunan infrastruktur serta pengembangan sektor perekonomian yang akhirnya akan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Untuk meningkatkan sinergisitas antara RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016 dengan RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 dan RKP Nasional Tahun 2016, maka pada penyusunan RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016 wajib mengacu kepada RKPD Provinsi Tahun 2016 dan RKP Nasional Tahun Oleh sebab itu, RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016 memuat kebijakan prioritas pembangunan dan program yang memiliki keterkaitan dengan kebijakan prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Selatan dan Nasional. Diharapkan dengan adanya sinergitas prioritas pembangunan dapat meningkatkan sumber pendanaan program dan kegiatan prioritas pembangunan Kabupaten Lahat Tahun 2016 dari APBD Provinsi Sumatera Selatan dan APBN. Tema RKP Tahun 2016 yaitu "Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakan Pondasi Pembangunan yang Berkualitas", sedangkan Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 adalah "Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis", dengan memperhatikan realisasi pembangunan pada tahun 2015 dan perkiraan capaian tahun 2016, serta permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi tahun 2016 maka tema pembangunan Kabupaten Lahat tahun 2016 adalah : " Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Sektor Perekonomian ". Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2016 ini akan menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan oleh seluruh satuan kerja perangkat daerah Kabupaten Lahat yang tertuang dalam rencana kerja, program dan indikasi kegiatan yang bersifat terukur dan berorientasi pada pendekatan tugas pokok dan fungsi SKPD, yang akan dimasukan ke dalam Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun 2016, Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2016 dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 I.3

16 Penyusunan Rancangan RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016 juga memperhatikan kebijakan Pemerintah yang dituangkan dalam Rancangan RKPD Tahun 2016, langkah yang dilakukan adalah penajaman seluruh program dan kegiatan yang dilakukan pada tahun 2016 untuk mendukung keterkaitan (konektivitas) pembangunan antar kecamatan di wilayah Kabupaten Lahat. Ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa perekonomian kabupaten merupakan totalitas dari perekonomian kecamatan/desa/kelurahan. Oleh sebab itu, RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016 memasukkan pembangunan prioritas kebijakan dan program untuk setiap kecamatan secara lebih baik, terukur dan komprehensif. Dengan pemahaman keterkaitan ekonomi antardaerah secara lebih baik, penentuan alokasi dan lokasi program dan kegiatan investasi secara bertahap akan menjadi lebih akurat dalam mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing daerah. 1.2 Dasar Hukum Penyusunan Dasar hukum Penyusunan RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016, sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73; Tambahan Lembaran Negara Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4287); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) Sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4844) tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 I.4

17 7. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679 ) 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4815); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4817); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 16. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun ; 17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 I.5

18 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan RKPD Tahun 2015; 21. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 17 Seri E); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Lahat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lahat Tahun ; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Lahat Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lahat Tahun ; 1.3 Hubungan RKPD dan Dokumen Perencanaan Lainnya Hubungan RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016 dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai berikut : a. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Dokumen RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016 adalah bahan masukan untuk penyusunan RKP Tahun 2016 terutama menyangkut tujuan dan sasaran pembangunan, prioritas program dan kegiatan, serta kerangka pendanaan melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas). Keterkaitan RKPD Tahun 2016 dan RKP Tahun 2016 juga menyangkut sinergi dan sinkronisasi kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat dan kebijakan pemerintah dalam mendukung arah kebijakan RKP Tahun b. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Dokumen RPJMD Kabupaten Lahat Dokumen RKPD Kabupaten Lahat merupakan penjabaran yang lebih nyata dari pelaksanaan dokumen RPJMD Kabupaten Lahat. RKPD Tahun 2016 memperhatikan pencapaian kinerja pembangunan tahun 2012, tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 agar sejalan dengan perwujudan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Lahat. c. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Dokumen RENJA SKPD RKPD merupakan pedoman dalam Penyusunan Rencana Kerja (RENJA) SKPD yang memuat kebijakan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi setiap SKPD yang dikoordinasikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda). Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 I.6

19 d. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Dokumen KUA PPAS Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat Tahun 2015 merupakan dasar dalam penyusunan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). 1.4 Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016 adalah memberikan pedoman dan arah pembangunan bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Lahat Tahun 2016 dalam mendukung terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Lahat. Tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016 sebagai berikut: a. Menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Lahat dalam program dan kegiatan pembangunan yang rinci, terarah, terukur dan dapat dilaksanakan pada tahun 2016; b. Memberikan acuan bagi DPRD Kabupaten Lahat, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah, Pemerintah Kecamatan, dan Pemerintah Desa/Kelurahan di Kabupaten Lahat dalam menentukan prioritas program dan kegiatan tahun 2016 yang akan didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN; c. Menjadi pedoman dalam Penyusunan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lahat Tahun 2016; d. Memperkuat koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi pembangunan baik antar SKPD, antar Pemerintah Kecamatan dengan Pemerintah Kabupaten Lahat dan antara Pemerintah Kabupaten Lahat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Pemerintah Pusat; e. Merupakan tolak ukur untuk menilai dan mengevaluasi kinerja setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lahat; f. Menciptakan iklim pemerintahan yang partisipatif, responsif, dan kondusif dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan; g. Merupakan acuan dalam pengembangan kerjasama dan kemitraan antara Pemerintah Kabupaten Lahat, pihak swasta dan masyarakat. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 I.7

20 1.5 Sistematika RKPD Sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat Tahun 2016 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini memuat tentang (1) Latar Belakang, (2) Dasar Hukum Penyusunan, (3) Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, (4) Maksud dan Tujuan, dan (5) Sistematika RKPD. Bab II Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2016 dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Bab ini memuat tentang (1) Kondisi Umum Daerah Kabupaten Lahat, (2) Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 2015 dan Realisasi RPJMD, (3) Permasalahan Pembangunan Daerah Kabupaten Lahat. Bab III Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Bab ini memuat tentang rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka keuangan yang mencakup kondisi ekonomi daerah Kabupaten Lahat tahun 2015, perkiraan tahun 2016, tantangan dan prospek perekonomian daerah tahun Bab IV Prioritas Dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Lahat Tahun 2016 Bab ini menguraikan (1) Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah, (2) Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah. Bab V Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2016 Bab ini memuat rincian program dan kegiatan pokok SKPD tahun rencana dengan indikator kinerja yaitu capaian program, keluaran kegiatan, hasil kegiatan disertai pagu indikatifnya. Bab VI Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Lahat Dalam Dimensi Kewilayahan Bab ini memuat arah kebijakan, strategi pembangunan wilayah dan prioritas pembangunan kecamatan dalam Kabupaten Lahat. Bab VII Penutup Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 I.8

21 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 I.9

22 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2014 DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1 Kondisi Umum Daerah Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Lahat yang dikenal dengan sebutan Bumi Seganti Setungguan secara geografis terletak antara 3,25º - 4,15º Lintang Selatan dan 102,37º - 103,45º Bujur Timur. Secara administratif wilayah Kabupaten Lahat memiliki luas wilayah Ha atau 4.361,83 Km2 yang terbagi kedalam 22 wilayah kecamatan, 360 desa berstatus Definitif dan 17 kelurahan. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Lahat adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : dengan Kabupaten Muara Enim dan Musi Rawas Sebelah Selatan : dengan Kota Pagar Alam dan Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu Sebelah Timur : dengan Kabupaten Muara Enim Sebelah Barat : dengan Kabupaten Empat Lawang. 600 Gambar 2.1 Luas Kecamatan dan Jumlah Desa di Kabupaten Lahat Tahun Luas (Km²) Jumlah Desa Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 1

23 Peta administrasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 2

24 2.1.2 Klimatologi Sebagai daerah yang beriklim tropis, Kabupaten Lahat mempunyai 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Suhu udara maksimum di Kabupaten Lahat rata-rata 30,47 C dan suhu minimum yaitu rata-rata 22,16 C. Sedangkan untuk rata-rata jumlah hari hujan dan curah hujan setiap bulan di Kabupaten Lahat adalah 11,91 hari dan 221,70 mm. Kelembaban udara rata-rata sebesar 78,50% dengan rata-rata kecepatan angin 4,66 km/jam. Musim kemarau umumnya berkisar antara bulan Mei sampai dengan September setiap tahunnya, sedangkan musim penghujan berkisar antara bulan Oktober sampai April. Penyimpangan musim biasanya berlangsung lima tahun sekali, berupa musim kemarau yang lebih panjang dari musim penghujan dengan suhu udara bervariasi minimum 21,37 ºC sampai dengan 32,29 ºC bermuara ke arah timur. Tabel 2.1 Rata-Rata Jumlah Hujan dan Curah Hujan Setiap Bulan Di Kabupaten Lahat Tahun 2014 No Bulan Jumlah Hujan (hari) Curah Hujan (mm) 1 Januari 22,43 425,14 2 Februari 13,95 273,86 3 Maret 17,19 335,10 4 April 13,95 320,81 5 Mei 14,05 229,14 6 Juni 9,29 162,57 7 Juli 8,67 126,43 8 Agustus 10,29 192,24 9 September 3,76 105,95 10 Oktober 15,22 143,78 11 November 20,05 378,55 12 Desember 16,05 308,72 Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun Topografi dan Kemiringan Lereng Kondisi topografi wilayah Kabupaten Lahat tergolong dataran tinggi, yang termasuk pada alur Bukit Barisan dengan puncaknya yang tertinggi yaitu Bukit Serelo dengan ketinggian lebih kurang 600 meter. Daerah dataran tinggi meliputi daerah-daerah Kecamatan Kota Agung, Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Sakti Pumu, Jarai dan sebagian Kecamatan Merapi Barat dan Kecamatan Merapi Timur. Daerah dataran rendah meliputi daerah Kecamatan Lahat, Merapi Barat, dan Merapi Timur. Wilayah Kabupaten Lahat memiliki ketinggian tanah bervariasi mulai dari 25 meter Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 3

25 hingga meter lebih di atas permukaan laut. Untuk lebih jelasnya ketinggian wilayah Kabupaten Lahat dapat dilihat pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Ibu Kota Kecamatan, Tinggi Kota Dari Permukaan Laut, Dan Jarak Dari Kota Lahat Ke Ibu Kota Kecamatan Di Kabupaten Lahat No Kecamatan Ibu Kota Ketinggian (m) Jarak Melalui Darat (Km) 1. Tanjung Sakti Pumi Pajar Bulan ,00 2. Tanjung Sakti Pumu Simpang III Pumu ,00 3. Kota Agung Kota Agung ,00 4. Mulak Ulu Muara Tiga ,00 5. Tanjung Tebat Tanjung Tebat ,00 6. Pulau Pinang Jati ,00 7. Pagar Gunung Karang Agung Gumay Ulu Tinggi Hari ,00 9. Jarai Jarai , Pajar Bulan Sumur , Muara Payang Lawang Agung Lama , Kikim Barat Saung Naga , Kikim Timur Bungamas , Kikim Selatan Pagar Jati , Kikim Tengah Tanjung Aur , Lahat Lahat , Pseksu Lubuk Mabar , Gumay Talang Sukarame , Merapi Barat Merapi , Merapi Timur Lebuay Bandung , Merapi Selatan Sukamerindu , SukaMerindu Sukamerindu ,00 Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun Hidrologi Sumber daya air di wilayah Kabupaten Lahat berasal dari air permukaan tanah dan air tanah. Air permukaan tanah adalah sumber air yang berada di atas permukaan tanah yang memenuhi persyaratan layak untuk dikonsumsi. Adapun jenis air permukaan di Kabupaten Lahat adalah sungai, danau, dan tadah hujan. Kabupaten Lahat merupakan daerah yang dialiri banyak sungai, baik sungai besar maupun sungai kecil yaitu (lima) sungai besar dengan anak sungainya berjumlah 343 sungai. Sungai sungai besar tersebut antara lain Sungai Musi, Sungai Lematang, Sungai Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 4

26 Kikim, Sungai Lintang dan Sungai Endikat, Sungai Selangis, Sungai Mana. Sumber air tanah dipergunakan masyarakat untuk keperluan sehari-hari, irigasi ataupun industri, apabila persyaratan kualitas dan debitnya memenuhi kebutuhan. Air tanah sangat jarang dijumpai sebagai sumber mata air dan kalaupun ada debitnya tidak terlalu besar, sehingga sebagian masyarakat masih banyak yang memanfaatkan sumber-sumber air permukaan seperti sungai dan air hujan sedangkan yang memanfaatkan air bor dan sumur gali penggunaannya masih relatif sedikit. Ketergantungan masyarakat yang tinggal sepanjang pinggiran sungai sangat besar terhadap keberadaan sungai tersebut dalam memenuhi kebutuhan air untuk aktivitas seharihari. Sebagian masyarakat menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih untuk dijadikan air minum. Pada saat musim kemarau, jumlah masyarakat yang memanfaatkan air sungai menjadi meningkat, untuk keperluan sehari-hari seperti untuk mandi, mencuci dan keperluan rumah tangga lainnya Kependudukan Pada tahun 2014, jumlah penduduk Kabupaten Lahat mencapai jiwa, terdiri dari jiwa penduduk laki-laki dan jiwa penduduk perempuan. Penduduk yang besar merupakan salah satu hal yang perlu mendapat perhatian, terutama menyangkut penyediaan pelayanan dasar, perumahan, permukiman, penyediaan prasarana, dan penyediaan lapangan pekerjaan. Jika dibandingkan pada tahun 2010, jumlah penduduk tahun 2014 meningkat sebesar 5,14 % yaitu dari jiwa menjadi jiwa. Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Lahat sebesar jiwa menjadi sebesar jiwa pada tahun Kemudian di tahun 2012 sebesar jiwa, dan ditahun 2013 meningkat menjadi jiwa. Meningkatnya jumlah penduduk merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan, terutama dalam pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar, perumahan dan permukiman, penyediaan prasarana dan penyediaan lapangan pekerjaan dalam kaitannya dengan usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lahat. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 5

27 Tabel 2.3 Jumlah Penduduk Kabupaten Lahat Menurut Kecamatan Tahun 2010 s.d Tahun 2014 No Kecamatan Tanjung Sakti Pumi Tanjung Sakti Pumu Kota Agung Mulak Ulu Tanjung Tebat Pulau Pinang Pagar Gunung Gumay Ulu Jarai Pajar Bulan Muara Payang Kikim Barat Kikim Timur Kikim Selatan Kikim Tengah Lahat Pseksu Gumay Talang Merapi Barat Merapi Timur Merapi Selatan Sukamerindu Jumlah / Total Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2015 Pada tabel 2.3 terlihat jumlah penduduk terbesar saat ini berada pada Ibukota Kabupaten Lahat yaitu Kecamatan Lahat dan posisi kedua jumlah penduduk di Kecamatan Kikim Timur, sedangkan untuk jumlah penduduk yang paling sedikit berada pada Kecamatan Gumay Ulu. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 6

28 120,000 Gambar 2.3 Penduduk di Kabupaten Lahat Menurut Kecamatan Tahun ,000 80,000 60,000 40, , Perdagangan, Koperasi dan UKM Sektor perdagangan mempunyai peran penting dalam perekonomian Kabupaten Lahat. Sumbangan sektor perdagangan terus meningkat dengan komoditi ekspor utama kopi, karet, kelapa sawit, dan pertambangan. Sarana perdagangan yang ada di Kabupaten Lahat diantaranya adalah pasar yang terdiri dari pasar kalangan, pasar inpres dan pasar swadaya. Sedangkan sarana perdagangan dan jasa yang ada di Kabupaten Lahat berupa pertokoan, pasar lokal, pasar kecamatan, perbelanjaan kabupaten, kawasan perbengkelan, dan penginapan/hotel. Jumlah sarana perdagangan di Kabupaten Lahat dilihat dari jenisnya pada tahun 2014 adalah berjumlah jenis. Jenis sarana rumah makan/ restoran merupakan jenis sarana perdagangan dengan persentase tertinggi yaitu 37,71 persen atau sebanyak 526 buah. Sedangkan fasilitas pasar terdiri dari 9 pasar umum dan 80 pasar desa. Jumlah pedagang di Kabupaten Lahat didominasi oleh pedagang kecil dan menengah, yaitu sebanyak 203 pedagang kecil dan 121 pedagang menengah serta 36 pedagang besar, dengan 180 toko, 260 kios, dan 340 warung. Perkembangan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah menjadi bagian penting dari pengembangan ekonomi Kabupaten Lahat. Pertumbuhan perkoperasian tumbuh berkembang namun relatif lambat. Jumlah koperasi di Kabupaten Lahat pada tahun 2014 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 7

29 tercatat sebanyak 240 buah yang tersebar hampir di setiap kecamatan di seluruh Kabupaten Lahat, dengan rincian 51 KUD, 47 KPN, 19 KOPKAR, 1 KOPPAS, 28 KOP-WAN, 212 Koperasi lainnya. Sampai saat ini peran UKM masih belum optimal sebagai pilar perekonomian daerah. Adapun faktor penghambat di dalam pengembangan UKM tersebut antara lain adalah masih terbatasnya akses koperasi dan UKM terhadap sumber daya produktif terutama permodalan, dan lemahnya kualitas SDM pelaku usaha, dan terbatasnya penguasaan teknologi, manajemen, informasi dan pasar Transportasi Kabupaten Lahat secara berkala membangun infrastruktur ataupun memperbaiki infrastruktur yang telah ada untuk mencapai tujuan pemerataan pembangunan bagi seluruh masyarakat. Transportasi merupakan salah satu pelayanan dasar yang memberikan kontribusi yang relatif besar terhadap pendapatan Kabupaten Lahat, terutama dari sub sektor angkutan jalan raya. Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian penduduk di Kabupaten Lahat. Dengan makin meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Lahat pada tahun 2014 mencapai 1.616,73 km. Panjang jalan yang berada dibawah wewenang negara sepanjang 235,17 km, di bawah wewenaang pemerintah provinsi 83,91 km, dan selebihnya 1.297,65 km di bawah wewenang pemerintah kabupaten. Dari seluruh panjang jalan yang berada dibawah wewenang pemerintah Kabupaten Lahat, sepanjang 677,42 km berupa jalan aspal, sepanjang 367,93 km jalan kerikil, dan sisanya 202,30 km berupa jalan tanah Perumahan, Pemukiman, Listrik dan Air Bersih Perkembangan sektor listrik, gas, dan air bersih erat kaitannya dengan kebijakankebijakan pemerintah, oleh karena itu pemerintah selalu berusaha agar ketersediaannya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2013 jumlah pelanggan listrik sebanyak pelanggan, meningkat 63,62 persen dari tahun sebelumnya di tahun 2012 sebanyak pelanggan. Jika dibandingkan dengan jumlah pelanggan pada tahun-tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2009 sebanyak pelanggan, pada tahun 2010 sebanyak pelanggan, tahun 2011 sebanyak pelanggan. Peningkatan pemenuhan kebutuhan listrik di Kabupaten Lahat dilakukan dengan perbaikan dan pembenahan sarana dan prasarana listrik yang memadai, pembangunan jaringan listrik sampai kepelosok pedesaan, serta membangun pembangkit listrik dengan memanfaatkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 8

30 energi alternatif (seperti PLTS dan PLTMH) untuk daerah-daerah yang tidak dapat dijangkau dengan jaringan listrik PLN. No Tabel 2.4 Jumlah Desa Berlistrik di Kabupaten Lahat Menurut Kecamatan Tahun 2014 Jumlah Desa Jumlah Desa Kecamatan Berlistrik Belum Berlistrik Rasio Desa Berlistrik 1 Tanjung Sakti Pumi % 2 Tanjung Sakti Pumu % 3 Kota Agung % 4 Mulak Ulu % 5 Tanjung Tebat % 6 Pulau Pinang % 7 Pagar Gunung % 8 Gumay Ulu % 9 Jarai % 10 Pajar Bulan % 11 Muara Payang % 12 Kikim Barat ,47 % 13 Kikim Timur % 14 Kikim Selatan % 15 Kikim Tengah % 16 Lahat % 17 Pseksu % 18 Gumay Talang % 19 Merapi Barat % 20 Merapi Timur % 21 Merapi Selatan % 22 Sukamerindu % Jumlah / Total ,44 % Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lahat Tahun 2014 Pada sektor pelayanan air bersih, Pemerintah Kabupaten Lahat melalui PDAM terus berusaha untuk meningkatkan penyediaan air minum. Penyediaan air minum disalurkan ke seluruh konsumen, diantaranya sosial (umum; khusus), non niaga (rumah tangga; instansi pemerintah), niaga (kecil; besar) dan khusus (pelabuhan; lainnya). Pada tahun 2014, banyaknya pelanggan PDAM menurut jenis konsumen di Kabupaten Lahat mencapai pelanggan. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan pada tahun-tahun pada tahun 2010 sebesar pelanggan, tahun 2011 sebesar pelanggan dan tahun 2012 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 9

31 mencapai pelanggan, dan menurun dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar sebesar pelanggan. Tabel 2.5 Banyaknya Pelanggan PDAM Menurut Jenis Konsumen Kabupaten Lahat Tahun Jenis Konsumen Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Sosial Umum Khusus Non Niaga Rumah Tangga Instansi Pemerintah Niaga Kecil Sumber : PDAM Kabupaten Lahat Tahun Besar Industri Kecil Khusus Pelabuhan Lainnya Jumlah Kemiskinan Banyaknya Keluarga sangat miskin yang mendapat pelayanan/ bantuan program keluarga harapan periode tahun cenderung belum menunjukkan penurunan yang berarti bahkan mengalami peningkatan. Pada tahun 2011, jumlah rumah tangga sangat miskin yang menerima bantuan program keluarga harapan tercatat sebesar rumah tangga, pada tahun 2012 meningkat menjadi 5237 rumah tangga, kemudian di tahun 2013 menurun menjadi rumah tangga. Kemudian di tahun 2014 meningkat menjadi rumah tangga. Pemerintah Kabupaten Lahat terus berupaya mengatasi permasalah kemiskinan yang ada sejalan dengan salah satu target utama MDGs yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, dengan target MDGs nasional pada tahun 2015 sebesar 7,55%. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 10

32 Tabel 2.6 Banyaknya Rumah Tangga Miskin Penerima Bantuan Program Keluarga Harapan Di Kabupaten Lahat Tahun 2011 s.d Tahun 2014 Tahun Rumah Tangga Miskin Penduduk Sumber : Dinas Sosial Kabupaten Lahat Tahun Gambar 2.4 Persentase Kemiskinan Kabupaten Lahat Di Tingkat Provinsi Sumsel Tahun persentase kemiskinan Kab/Kota di Propinsi Sumatera - Selatan Tahun 2013 Sedangkan angka tingkat kemiskinan Kabupaten Lahat periode menunjukkan angka yang berfluktuatif, tercatat angka tingkat kemiskinan pada tahun 2009 sebesar atau sebesar 20,98% menurun menjadi sebesar atau 19,03% pada tahun Sedangkan pada tahun 2011 angka tingkat kemiskinan sebesar atau 17,92%, kemudian pada tahun 2012 menurun menjadi atau sebesar 17,46%. Pada tahun 2013 angka tingkat kemiskinan di Kabupaten Lahat kembali meningkat sebesar atau 18,61%. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 11

33 Dilihat dari grafik persentase kemiskinan Kabupaten Lahat ditingkat Provinsi Sumatera Selatan Pada tahun 2013 Kabupaten Lahat menduduki peringkat pertama sebagai kabupaten dengan penduduk miskin terbesar disusul Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Musi Rawas. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah Kabupaten Lahat agar sungguh sungguh bekerja untuk kesejahteraan masyarakatnya sehingga angka kemiskinan di kabupaten lahat dapat menurun sampai dibawah standar persentase angka kemiskinan yang di tetapkan Provinsi Sumatera Selatan sebesar 14,06% serta standar Persentase nasional sebesar 11,47% Ketenagakerjaan Persentase penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan masih mendominasi pada sektor primer. Gambaran ini menunjukkan bahwa masih dominannyga sektor pertanian dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kabupaten Lahat, namun telah terjadi pergeseran lapangan pekerjaan penduduk secara perlahan ke sektor sekunder walaupun dalam jumlah yang relatif kecil. Pada tahun 2014 jumlah angkatan kerja di Kabupaten Lahat sebesar orang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dari sejumlah angkatan kerja tersebut, diantaranya orang jenis kegiatan utamanya adalah bekerja dan orang lainnya adalah menganggur. Sedangkan penduduk usia kerja yang tidak termasuk angkatan kerja adalah sebesar orang yang sebagian besar mempunyai kegiatan mengurus rumah tangga dan di dominasi oleh kaum perempuan. Dilihat karakteristiknya, angkatan kerja di Kabupaten Lahat sebagian besar berusia 15 tahun keatas yang menunjukkan sebagai angkatan kerja muda. Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kabupaten Lahat tahun 2014 relatif sama jika dibandingkan dengan tahun Sebagian besar penduduk usia angkatan kerja memilih bekerja pada sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi yaitu sebanyak orang, Sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan sebanyak orang, dan lainnya sebanyak orang. Sektor yang paling dominan adalah pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan yaitu sebanyak orang. Sedangkan sektor yang paling minim adalah sektor industri sebanyak orang. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 12

34 Tabel 2.7 Penduduk Berumur 15 tahun keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha Pekerjaan Utama di Kabupaten Lahat Lapangan Usaha Pekerja ( Orang ) Persentase ( % ) Pekerja ( Orang ) Persentase ( % ) Pertanian ,71 Pertambangan Industri ,89 Listrik Bangunan Perdagangan ,27 Angkutan, Komunikasi Keuangan Jasa Lainnya ,36 Kabupaten Lahat Sumber : Kabupaten Lahat Dalam Angka 2014 dan Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2015 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 13

35 Tabel 2.8 Penduduk Berumur 15 tahun keatas menurut Jenis Kegiatan Utama Kabupaten Lahat Tahun Jenis Kegiatan Utama Angkatan Kerja Bekerja Pengangguran Bukan Angkatan Kerja (sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya) Jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 72,87 71, ,66 Tingkat Pengangguran 2,50 4, ,62 Tingkat Kesempatan Kerja ,38 Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun Pada tahun 2014 jumlah pencari kerja yang terdaftar, telah ditempatkan dan yang belum ditempatkan di Kabupeten Lahat menurut jenjang pendidikan dan jenis kelamin yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lahat berjumlah 253 orang dengan rincian 80 orang berpendidikan sarjana, 31 orang sarjana muda, 138 orang lulusan SMU, tiga orang SMP dan satu. Dari jumlah tersebut yang telah ditempatkan sebanyak 28 orang lulusan sarjana, 15 orang sarjana muda, 114 orang SMU. Sedangkan yang belum ditempatkan 52 orang lulusan sarjana, 16 orang sarjana muda, 24 orang SMU, tiga orang SMP, dan 1 orang SD. Dari data tersebut terlihat bahwa lowongan kerja yang tersedia dengan tingkat pendidikan SLTA paling dominan dalam menyediakan lowongan pekerjaan dibanding tingkat SD atau pun SLTP. Permasalahan ketenagakerjaan yang dihadapi saat ini menyangkut kualitas sumber daya manusia yang secara umum masih relatif rendah dan distribusi penduduk yang tidak merata serta kurangnya lapangan kerja yang tersedia. Selain itu masih banyak jumlah angkatan kerja yang belum terserap ke sektor sektor ekonomi yang Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 14

36 ada di Kabupaten Lahat. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menyediakan lapangan kerja. Pemerintah Kabupaten Lahat terus berusaha menekan jumlah pengangguran melalui kebijakan untuk meningkatkan sumberdaya manusia dengan mengadakan pelatihan untuk bekal wirausaha dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. Beberapa program/kegiatan yang dilaksanakan dimaksudkan untuk lebih memperluas kesempatan kerja dan pengisian lapangan kerja yang tersedia antara lain meningkatkan kualitas ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja yang berorientasi pada pasar kerja, mengadakan kerjasama dengan pengguna TKI, perluasan lapangan kerja produktif melalui penerapan teknologi padat karya dan tepat guna Pendidikan Pembangunan sektor pendidikan diarahkan pada perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri serta relevansi dengan kebutuhan pasar kerja. Indikator yang dijadikan acuan dalam bidang pendidikan adalah penduduk usia sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas pendidikan yang ada. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase penduduk yang masih bersekolah pada umur tertentu yang lebih dikenal dengan angka partisipasi sekolah (APS). Meningkatnya angka partisipasi sekolah berarti menunjukkan adanya keberhasilan di bidang pendidikan, utamanya yang berkaitan dengan upaya memperluas jangkauan pelayanan pendidikan. Angka Partisipasi Sekolah (APS) mempunyai keunggulan dapat mencerminkan partisipasi/akses pendidikan sesuai kelompok usia sekolah sehingga jelas menggambarkan seberapa besar penduduk yang sedang menikmati pendidikan. Tetapi kelemahannya, Angka Partisipasi Sekolah (APS) tidak dapat melihat di jenjang apa seseorang tersebut bersekolah/menikmati pendidikan. Dilihat dari golongan usia 7-12 tahun angka partisipasi sekolah (APS) Kabupaten Lahat pada tahun 2013 sebesar 98,77 persen yang artinya terdapat sebanyak 98 penduduk yang bersekolah pada usia 7-12 tahun dari 100 penduduk yang bersekolah pada usia 7-12 tahun tersebut. Angka partisipasi sekolah (APS) untuk golongan usia tahun sebesar 93,03 persen yang artinya terdapat 93 penduduk yang bersekolah pada usia tahun dari 100 penduduk yang bersekolah pada usia tahun. Selanjutnya, angka partisipasi sekolah (APS) untuk golongan usia tahun sebesar 64,04 persen yang artinya pada tahun tersebut terdapat 64 penduduk yang bersekolah pada usia tahun dari 100 penduduk yang bersekolah pada usia tersebut. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 15

37 Jika dibandingkan Angka Partisipasi Sekolah (APS) pada tahun 2014 cenderung mengalami peningkatan yang sangat baik. Dilihat dari golongan usia 7-12 tahun angka partisipasi sekolah (APS) Kabupaten Lahat pada tahun 2014 sebesar 99,67 persen yang artinya terdapat sebanyak 99 atau 100 penduduk yang bersekolah pada usia 7-12 tahun dari 100 penduduk yang bersekolah pada usia 7-12 tahun. Selanjutnya, angka partisipasi sekolah (APS) untuk golongan usia tahun sebesar 100,00 persen atau terdapat 100 penduduk yang bersekolah pada usia tahun dari 100 penduduk yang bersekolah pada usaia tahun. Sedangkan untuk golongan usia tahun sebesar 82,65 persen, artinya pada tahun tersebut terdapat 82 penduduk dari 100 penduduk yang bersekolah pada usia tersebut. Tabel 2.9 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Umur Di Kabupaten Lahat Umur ,67 96,97 98,28 98,77 99, ,33 91,99 92,57 93,03 100, ,30 67,86 64,36 64,04 82,65 Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2015 Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat dapat dijadikan ukuran suatu keberhasilan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat merupakan modal dasar dalam pembangunan di Kabupaten Lahat. Dalam uraian ini yang dimaksud dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan ataupun ijazah yang dimiliki mengacu pada batasan umur penduduk 12 tahun ke atas. Secara umum penduduk yang menamatkan pendidikannya makin berkurang dengan makin tingginya jenjang pendidikan. Hal ini menandakan bahwa pendidikan tinggi sulit dijangkau oleh masyarakat yang disebabkan banyak faktor antara lain faktor sosial ekonomi. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 16

38 Tabel 2.10 Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Menurut Jenjang Pendidikan tahun Jenjang Pendidikan Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Jumlah Sekolah SD SLTP SLTA Jumlah Guru SD SLTP SLTA Jumlah Murid SD SLTP SLTA Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Lahat 2014 dan Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2015 *Data jumlah SD berkurang disebabkan karena adanya regrouping sekolah sesuai dengan SK Bupati Lahat no: 323/Kep/Pendidikan/2013/. Tentang penggabungan, penghapusan, penggantian nama dan NSS Sd dalam Kabupaten Lahat. Adapun jumlah sekolah untuk jenjang pendidikan tinggi, Kabupaten Lahat mempunyai perguruan tinggi swasta yaitu: STIE SERELO, STIT, STKIP SERA, AKPER, STIE SERELO LAHAT PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN dan AKADEMI KOMUNITAS NEGERI Kesehatan Penyediaan layanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu merupakan salah satu upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, mengatasi kemiskinan dan meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Perkembangan kondisi kesehatan di Kabupaten Lahat cenderung semakin membaik yang ditunjukkan oleh beberapa indikator kesehatan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 17

39 Tabel 2.11 Indikator Kinerja Kesehatan Kabupaten Lahat tahun Indikator Kinerja Angka Harapan Hidup (tahun) 68,23 68,57 69,30 68,90 68,90 Status Gizi Buruk 0,99% 0,99% 0,19% 0,07 0,04 Angka Kematian Bayi per seribu Kelahiran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 31,18 31,18 31,18 2,95 2,26 70,53% 71,30% 72,29% 72,68% - Tingkat Keluhan Masyarakat 17,90% 17,90% 18,20% - - Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Lahat Tahun 2014 Dalam mewujudkan peningkatan derajat kesehatan dan status kesehatan penduduk, ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan merupakan salah satu faktor penentu utama. Keberadaan puskesmas dan puskesmas pembantu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah pelosok. Jenis Tabel 2.12 Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Kabupaten Lahat Tahun Fasilitas Kesehatan (unit) Rumah Sakit Praktek Dokter Puskesmas Puskesmas Pembantu Poskesdes Tenaga Kesehatan Dokter Bidan Perawat Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat tahun 2015 dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat Tahun 2014 Pada tahun 2014 jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Lahat terdiri dari 2 unit rumah sakit, 1 unit rumah bersalin, 32 puskesmas, 64 puskesmas pembantu, 32 puskesmas keliling, 223 poskesdes. Selain ketersediaan sarana dan prasarana, Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 18

40 peningkatan kesehatan masyarakat tersebut didukung oleh tenaga kesehatan yang memadai dan berkualitas. Pada tahun 2014, jumlah tenaga kesehatan yaitu dokter sebanyak 43 orang, perawat sebanyak 317 orang dan bidan sebanyak 285 orang. Dengan adanya sarana dan prasarana kesehatan serta tenaga kesehatan yang memadai di Kabupaten Lahat, diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Berdasarkan data pada tahun 2014 yang menduduki urutan pertama jumlah penderita penyakit menurut jenis penyakit yang diderita oleh masyarakat kabupaten Lahat adalah kholera/diare dengan jumlah penderita sebesar penderita, kemudian penyakit malaria sebanyak penderita, disusul penyakit pada pencernaan sebanyak penderita. Sedangkan untuk kasus gizi buruk pada tahun 2014 tidak ditemukan. Untuk kasus sepuluh penyakit terbanyak di Kabupaten Lahat tahun 2014 yang menduduki tiga urutan teratas adalah penyakit saluran pernapasan bagian atas sebanyak kasus penyakit infeksi pada usus (diare, disentri, dll) sebanyak kasus, kemudian penyakit kulit dan jaringan subkutan sebanyak kasus Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran yang umum digunakan untuk menilai kualitas hidup manusia. IPM Kabupaten Lahat meningkat selama beberapa tahun terakhir. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara khusus mengukur capaian pembangunan manusia menggunakan komponen dasar kualitas hidup. IPM mengukur pencapaian keseluruhan dari suatu negara dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia, yaitu lamanya hidup, diukur dengan harapan hidup pada saat lahir, pengetahuan/tingkat pendidikan, diukur dengan kombinasi antara angka melek huruf pada penduduk dewasa (dengan bobot dua per tiga) dan rata-rata lama sekolah (dengan bobot sepertiga) dan suatu standar hidup yang layak diukur dengan pengeluaran per kapita yang telah disesuaikan (PPP Rupiah). Dengan demikian IPM akan memberikan pengukuran yang menyeluruh terhadap pembangunan karena mencakup aspek kesehatan yang dalam hal ini diwakili oleh Angka Harapan Hidup, aspek pendidikan yang diwakili oleh Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah serta aspek ekonomi yang diwakili oleh komponen daya beli (PPP). Perkembangan besaran IPM dari waktu ke waktu merupakan gambaran dari perkembangan kesejahteraan masyarakat suatu wilayah. Secara umum IPM di Kabupaten Lahat mengalami peningkatan selama periode yang tentu saja merupakan gambaran adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Lahat selama periode tersebut. Peningkatan itu ternyata tercermin dari keempat komponen IPM tersebut di atas. Angka Harapan Hidup meningkat dari 67,90 tahun pada tahun 2009 menjadi 69,30 tahun Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 19

41 pada tahun 2012, tetapi mengalami penurunan pada tahun 2013 menjadi 68,99 tahun yang merupakan cerminan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Lahat dalam periode tersebut. Aspek pendidikan yang diwakili oleh dua komponen yaitu Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah juga menunjukkan trend yang meningkat pada periode tersebut sebagai gambaran meningkatnya pendidikan masyarakat selama kurun waktu Dimana Angka Melek Huruf ( AMH ) Kabupaten Lahat pada tahun 2009 yaitu sebesar 97,20 persen meningkat menjadi 97,92 persen pada tahun Begitu juga dengan rata rata lama sekolah, dimana pada tahun 2009 rata rata lama sekolah masyarakat Kabupaten Lahat yaitu sebesar 7,72 tahun meningkat menjadi 8,37 tahun di tahun Aspek yang terakhir merupakan aspek ekonomi yang memperlihatkan meningkatnya daya beli masyarakat Kabupaten Lahat pada tahun tersebut. Tabel 2.13 Indikator Pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lahat Tahun Indikator Angka Harapan Hidup (tahun) 67,90 68,23 68,57 69,30 68,99 Angka Melek Huruf (persen) 97,20 97,78 97,83 97,83 97,92 Rata-Rata Lama Sekolah (tahun) 7,72 8,28 8,31 8,31 8,37 Pengeluaran Rata rata Perkapita Sebulan Menurut Kelompok Bahan Makanan Pengeluaran Rata rata Perkapita Sebulan Menurut Kelompok Bahan Bukan Makanan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 70,53 71,30 71,83 72,29 72,68 Peringkat IPM di Provinsi Sumber : Lahat Dalam Angka 2013 Akan tetapi pada tahun 2014 komponen pembentuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami perubahan. Dimana komponen pembentuk IPM pada tahun 2014 didasarkan pada bidang kesehatan terdiri dari Angka Harapan Hidup, dibidang pendidikan komponen pembantuk IPM terdiri dari rata rata lama sekolah dan harapan usia sekolah (tidak didasarkan pada Angka melek Huruf), sedangkan sektor PDRB hanya didasarkan pada pengeluaran perkapita saja. Secara umum IPM Kabupaten Lahat dapat digambarkan pada tabel berikut. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 20

42 Tabel 2.14 Indikator Pembentuk Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lahat Tahun 2014 INDIKATOR TAHUN Angka Harapan Hidup ( Tahun ) 64,17 Rata rata Lama Sekolah ( Tahun ) 7,86 Harapan Usia Sekolah ( Tahun ) 12,25 Pengeluaran Perkapita 8.627,99 Indeks Pembangunan Manusia 64,52 Peringkat IPM di Provinsi 9 Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun Kondisi Ekonomi Makro Laju Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu wilayah secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan yang positif menunjukan bahwa terjadi peningkatan kinerja atau peningkatan kegiatan ekonomi pada suatu daerah, sebaliknya pertumbuhan yang negatif menunjukan adanya penurunan kinerja atau penurunan kegiatan ekonomi pada daerah tersebut. Perhitungan Pertumbuhan ekonomi (PDRB) serta laju pertumbuhan ekonomi pada pada setiap daerah pada tahun 2014 berbeda dengan perhitungan pada tahun sebelumnya. Dimana pada tahun tahun sebelumnya perhitungan PDRB serta laju pertumbuhan ekonomi didasarkan pada harga ditahun 2000 sedangakan untuk perhitungan PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 didasarkan pada harga di tahun Selain itu PDRB dan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun sebelumnya dibentuk oleh sembilan sektor pembentuk PDRB, sedangkan pada tahun 2014 PDRB serta laju pertumbuhan ekonomi dibentuk oleh 17 sektor pembentuk PDRB. Berdasarkan perhitungan terbaru laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat selama periode 2011 sampai dengan 2014, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang melambat bahkan cenderung menurun. Pada tahun 2011 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat atas dasar harga konstan 2010 menurut lapangan usaha adalah sebesar 5,75 persen, menurun menjadi 5,28 persen di tahun 2012, kemudian di tahun 2013 kembali menurun menjadi 4,83 persen dan di tahun 2014 kembali menurun menjadi 3,93 persen. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan ekonomi atau kinerja perekonomian di Kabupaten Lahat Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 21

43 dari tahun 2011 sampai dengan 2014 mengalami penurunan. Penurunan kegiatan ekonomi ini terlihat dari beberapa sektor pembentuk PDRB tersebut, seperti pada sektor pertambangan dan penggalian, industri dan pengolahan, konstruksi, jasa keuangan dan asuransi. Sedangkan pada sektor lainnya cenderung berfluktuatif antara tahun 2011 sampai dengan tahun Tetapi jika dibandingkan antara tahun 2013 dengan tahun 2014 terjadi penurunan pada banyak sektor dari sektor sektor pembentuk laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat tersebut. Berikut laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat atas dasar harga konstan 2010 menurut lapangan usaha pada tahun 2011 sampai dengan tahun Tabel 2.15 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lahat Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun LAPANGAN USAHA (%) (%) (%) (%) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 5,12 6,01 5,84 4,02 Pertambangan dan Penggalian 4,71 0,99 1,84 1,42 Industri Pengolahan 7,23 8,26 9,49 5,6 Listrik dan Gas 5,5 8,09 8,9 8,08 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang -0,97 10,13 5,09 6,03 Konstruksi 8, ,2 4,09 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 6,69 8,51 7,87 6,54 Transportasi dan Pergudangan 8,41 7,96 8,37 7,18 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,07 10,24 2,78 5,2 Informasi dan Komunikasi 7,03 12,11 6,12 8 Jasa Keuangan dan Asuransi 8,07 16,05 10,56 3,93 Real Estate 8,74 15, Jasa Perusahaan 8 13,7 9,4 6,1 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 7,42 7,91 0,74 6,01 Jasa Pendidikan 7,01 6,5 9,9 15 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,07 8,2 5,59 9,01 Jasa lainnya 3,58 10,1 2,39 3 Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan 5,75 5,28 4,83 3,93 Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Salah satu indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 22

44 atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDRB merupakan sebagai nilai tambah seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku menggambarkan nilai barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahun, untuk PDRB atas harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan harga pada satu tahun tertentu sebagai harga dasar, yang dalam perhitungan digunakan tahun PDRB harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ketahun sedangkan PDRB atas harga berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi. Tabel 2.16 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lahat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), LAPANGAN USAHA Pertanian, Kehutanan dan Perikanan , , , , ,60 Pertambangan dan Penggalian , , , , ,20 Industri Pengolahan , , , , ,80 Listrik dan Gas , , , , ,50 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur 2.260, , , , ,10 Ulang Konstruksi , , , , ,40 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda , , , , ,90 Motor Transportasi dan Pergudangan , , , , ,00 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum , , , , ,90 Informasi dan Komunikasi , , , , ,20 Jasa Keuangan dan Asuransi , , , , ,80 Real Estate , , , , ,50 Jasa Perusahaan 3.079, , , , ,90 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial , , , , ,40 Wajib Jasa Pendidikan , , , , ,40 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial , , , , ,50 Jasa lainnya , , , , ,20 Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan , , , , ,30 Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2015 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 23

45 Jika dilihat dari struktur perekonomian menunjukkan Kabupaten Lahat merupakan daerah yang berpijak pada sektor primer, yaitu sektor pertanian dan pertambangan. Kegiatan perekonomian yang bertumpu pada kedua sektor ini diharapkan dapat menggerakkan sektor-sektor lainnya, baik sektor sekunder maupun jasa. PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha di Kabupaten Lahat tahun , selalu mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2010 PDRB Kabupaten Lahat tercatat sebesar ,20 juta rupiah, di tahun 2011 sebesar ,80 juta rupiah, 2012 sebesar ,20 juta rupiah, kemudian pada tahun 2013 sebesar ,50 juta rupiah dan meningkat kembali pada tahun 2014 sebesar ,30 juta rupiah. Terhitung dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 terjadi peningkatan PDRB sebesar ,10 juta rupiah atau tumbuh sebesar 53,43 persen.sedangkan jika kita membandingkan PDRB antara tahun 2013 dengan 2014, terjadi peningkatan PDRB sebesar ,80 juta rupiah atau tumbuh sebesar 4,72 persen. Angka tersebut menggambarkan besaran nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan harga dasar di tahun Tabel 2.17 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lahat Berdasarkan Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha LAPANGAN USAHA (%) (%) (%) (%) (%) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 23,21 22,14 21,19 21,17 21,25 Pertambangan dan Penggalian 41,26 43,4 44,17 43,42 39,78 Industri Pengolahan 3,49 3,37 3,3 3,49 3,92 Listrik dan Gas 0,24 0,2 0,19 0,18 0,21 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,03 0,02 0,02 0,02 0,02 Konstruksi 7,33 7,39 7,8 8,11 8,93 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9,66 9,29 8,97 8,97 9,66 Transportasi dan Pergudangan 0,84 0,78 0,77 0,84 0,96 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,82 0,83 0,86 0,88 0,97 Informasi dan Komunikasi 0,82 0,74 0,73 0,7 0,74 Jasa Keuangan dan Asuransi 1,4 1,36 1,47 1,55 1,61 Real Estate 2 1,93 1,97 1,97 2,21 Jasa Perusahaan 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,22 5,08 5,21 5,2 5,89 Jasa Pendidikan 2,4 2,27 2,22 2,39 2,66 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,7 0,64 0,63 0,62 0,68 Jasa lainnya 0,55 0,51 0,44 0,44 0,46 Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2015 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 24

46 Distribusi persentase terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Lahat atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha tahun seperti pada tabel 2.16 diatas menunjukan bahwa besarnya harga atau nilai PDRB Kabupaten Lahat dibentuk dari sumbangan sektor sektor pada tabel tersebut. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa sektor yang paling dominan yang membentuk PDRB Kabupaten Lahat adalah sektor pertambangan dan pengalian serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Pada tahun 2014 distribusi dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap pemebentukan PDRB Kabupaten Lahat adalah sebesar 21,25 persen, sedangkan pada sektor pertambangan dan penggalian adalah sebesar 39,78 persen. Selain kedua sektor tersebut, sektor lainnya yang cukup signifikan dalam membentuk PDRB Kabupaten Lahat adalah sektor Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor dengan persentase sebesar 9,66 persen, konstruksi sebesar 8,93 persen Administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial dengan persentase sebesar 5,89 persen, Industri pengolahan sebesar 3,92 persen, jasa pendidikan sebesar 2,66 persen, real estate sebesar 2,21 persen dan jasa keuangan dan asuransi sebesar 1,61 persen. Sedangkan sumbangan dari sektor sektor lainnya untuk pemebentukan PDRB Kabupaten Lahat masih sangat minim yaitu kurang dari 1 persen. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa struktur pembentuk perekonomian dikabupaten atau kekuatan ekonomi di Kabupaten Lahat sangat bergantung pada sektor Pertanian dan Pertambangan. Dilihat dari tabel diatas terlihat penurunan pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. Tetapi turunnya distribusi pembantuk PDRB pada sektor tersebut bukan berarti terjadi penurunan produktivitas pada sektor pertanian tersebut. Justru sektor sektor lainnya menjadi berkembang seiring dengan meningkatnya sumbangan dari sektor sektor lainya terhadap pembentukan PDRB di Kabupaten Lahat. Ini menunjukan bahwa struktur pembentuk perekonomian di Kabupaten Lahat sudah mulai mengarah pada sistem perekonomian yang maju seiring dengan berkurangnya ketergantungan pembentuk PDRB pada sektor pertanian.untuk mengetahui distribusi PDRB berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan dari tahun dapat dilihat pada tabel Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 25

47 Tabel 2.18 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lahat Berdasarkan Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha LAPANGAN USAHA (%) (%) (%) (%) (%) Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 23,21 23,07 23,23 23,45 23,47 Pertambangan dan Penggalian 41,26 40,85 39,19 38,07 37,15 Industri Pengolahan 3,49 3,54 3,64 3,8 3,86 Listrik dan Gas 0,24 0,24 0,25 0,26 0,27 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,03 0,02 0,03 0,03 0,03 Konstruksi 7,33 7,49 7,97 8,31 8,32 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9,66 9,75 10,04 10,33 10,59 Transportasi dan Pergudangan 0,84 0,86 0,88 0,91 0,94 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,82 0,84 0,88 0,87 0,88 Informasi dan Komunikasi 0,82 0,83 0,89 0,9 0,93 Jasa Keuangan dan Asuransi 1,4 1,43 1,58 1,66 1,66 Real Estate 2 2,06 2,25 2,34 2,41 Jasa Perusahaan 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,22 5,31 5,44 5,23 5,33 Jasa Pendidikan 2,4 2,43 2,46 2,58 2,85 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,7 0,7 0,72 0,72 0,76 Jasa lainnya 0,55 0,54 0,52 0,51 0,5 Laju Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2015 Distribusi persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lahat Atas Dasar Harga Konstan menurut Lapangan Usaha tahun dilihat dari sektor utama menunjukkan angka yang bervariasi, sektor primer seperti sektor pertanian,kehutanan, dan perikanan serta sektor pertambangan dan penggalian tumbuh berfluktuatif, sedangkan sektor sekunder (industri pengolahan, listrik dan gas, pengadaan air ; pengelolaan sampah; limbah dan daur ulang serta konstruksi) dan sektor tersier (perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, informasi dan komunikasi, serta sektor sektor jasa) mengalami pertumbuhan. Sektor yang paling dominan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terutama pada subsektor tanaman bahan makanan; serta sektor pertambangan dan penggalian terutama pada subsektor non Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 26

48 minyak dan gas serta subsektor penggalian. Selain itu sektor yang potensial untuk dikembangkan yaitu sektor listrik dan gas, serta subsektor pengadaan air pada sektor pengadaan air; pengelolaan sampah; limbah dan daur ulang. Selain itu sektor lainnya yang potensial untuk dikembangkan adalah sektor perdagangan besar dan eceran, subsektor transportasi pada sektor transportasi dan pergudangan, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum, dan sektor real estate.. Sementara pada sektor tersier sedikit demi sedikit dari tahun ketahun terus mengalami kenaikan. Perkembangan seperti ini merupakan indikasi yang cukup baik, karena menggambarkan adanya pergeseran dari sektor primer yang berbasis pertanian menuju sektor tersier (service). Perkembangnya sektor tersier akan mempercepat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dan hal ini merupakan salah satu aspek tujuan dalam pembangunan yaitu menuju ekonomi industri dan jasa tetapi dengan catatan, sektor pertanian sebagai basis ekonomi masyarakat sudah harus cukup stabil dan kuat untuk menopang tahap perkembangan berikutnya. Salah Satu indikator diatas untuk melihat tingkat kesejahteraan penduduk adalah kondisi perekonomiannya. Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto Keuangan, Harga dan Inflasi Realisasi penerimaan APBD Kabupaten Lahat tahun 2014 berasal dari penerimaan pendapatan asli daerah (PAD), dana pendapatan transfer dan pendapatan lain yang sah. Realisasi pendapatan asli daerah tahun 2014 sebesar Rp ,08,-, jumlah ini mengalami peningkatan sebesar Rp ,08,- jika dibandingkan dengan jumlah PAD tahun 2013 sebesar Rp ,00,- dari empat sumber PAD di Kabupaten Lahat yaitu pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, kontribusi terbesar berasal dari pajak daerah sebesar Rp ,- milyar rupiah. Penerimaan pendapatan transfer di Kabupaten Lahat tahun 2014, menunjukkan perkembangan yang positif dari tahun-tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp ,92,-. Dana Alokasi Umum (DAU) dalam hal ini merupakan penyumbang terbesar untuk dana perimbangan yaitu sebesar Rp ,-, kemudian disusul dari dana bagi hasil sebesar Rp ,92,- dan Dana alokasi khusus sebesar Rp ,- Hal yang sama juga ditunjukkan untuk pendapatan daerah yang berasal dari lain - lain pendapatan daerah yang sah yang mengalami peningkatan yang cukup besar pada tahun 2014, yaitu sebesar Rp ,- Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 27

49 Begitu pula dengan tingkat inflasi atau naik turunnya tingkat harga barang dan jasa digunakan untuk melihat stabilitas perekonomian yang terjadi di daerah. Tingkat inflasi sering digunakan sebagai tolok ukur penyesuaian gaji, upah dan kompensasi sosial. Inflasi merupakan salah satu indikator penting dalam pengendalian makro yang berdampak luas terhadap berbagai sektor ekonomi. Tidak jarang inflasi membuat banyak masyarakat resa bila laju peningkatannya cukup tinggi. Secara teori pada dasarnya berkaitan dengan fenomena interaksi antara penawaran dan permintaan tetapi pada kenyataannya tidak terlepas dari faktor-faktor lainnya, sepertinya tata niaga dan kelancaran dalam arus lalu lintas barang serta peranan kebijaksanaan pemerintah antara lain tidak stabilnya harga BBM dan gas, tarif dasar listrik dan adanya krisis ekonomi global yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempercepat laju inflasi semua sektor di Kabupaten Lahat. Perkembangan inflasi di Kabupaten Lahat dari tahun seiring dengan kebijakan yang dibuat secara nasional maupun regional. Laju inflasi yang tinggi menunjukan ketidakstabilan perekonomian. Meningkatnya nilai tambah sektor ekonomi Kabupaten Lahat sudah tentu akan menaikkan pendapatan perkapita masyarakat. Dari hasil perhitungan PDRB didapat besaran pendapatan perkapita, dengan asumsi pendapatan yang keluar masuk Kabupaten Lahat adalah sama. Perkembangan pendapatan regional perkapita atas dasar harga berlaku maupun konstan selama periode 2010 sampai dengan 2014 terlihat menyakinkan. Arah kebijakan ekonomi makro diarahkan untuk meningkatkan income perkapita Kabupaten Lahat melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas (Quality of Growth), agar mampu mengurangi kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Lahat. Tabel 2.19 Laju Inflasi PDRB di Kabupaten Lahat Menurut Lapangan Usaha Tahun Lapangan Usaha r ) 2013 * ) 2014 ** ) 1. Pertanian 5,81 7,14 3,15 5,51 5,68 2. Pertambangan & Penggalian 10,63 10,68 7,55 5,11 0,43 3. Industri Pengolahan 7,55 7,41 8,55 6,77 8,72 4. Listrik, Gas & Air Bersih 2,82 5,35 5,78 6,57 7,58 5. Bangunan 6,59 7,88 7,28 6,29 9,26 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7,12 6,83 7,08 5,95 6,84 7. Angkutan & Komunikasi 2,50 3,89 6,89 8,44 9,34 8. Keuangan, Persewaan & Jasa 3,83 6,15 6,41 7,70 8,53 Perusahaan 9. Jasa Jasa 6,24 6,53 12,89 8,87 10,18 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 28

50 PDRB DENGAN MIGAS 7,66 8,25 6,59 5,77 5,38 PDRB TANPA MIGAS 7,38 7,91 7,09 5,89 6,02 Sumber: BPS Kabupaten Lahat : r) Angka Revisi; *) Angka Sementara ; **) Angka Sangat Sementara 2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD TAHUN 2014 DAN REALISASI RPJMD Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD Kabupaten Lahat tahun 2014 dilakukan dengan melihat capaian dari prioritas pelaksanaan pembangunan Kabupaten Lahat pada tahun Prioritas pembangunan Kabupaten Lahat tahun 2014, adalah : (1) Peningkatan infrastruktur dasar untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat; (2) Penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal serta mendukung tercapainya terget MDGs; (3) Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik; (4) Penguatan, perluasan dan produksi bidang pertanian; (5) Peningkatan dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya berwawasan lingkungan. Adapun capaian masing-masing prioritas dapat dijelaskan sebagai berikut: Prioritas 1 : Peningkatan Pembangunan Infrastruktur Terutama yang Mendukung Kegiatan Perekonomian. Peningkatan penyediaan infrastruktur terutama yang mendukung kegiatan perekonomian berkaitan erat dengan pencapaian di bidang pekerjaan umum. Capaian bidang pekerjaan umum pada tahun 2014 antara lain: Pembangunan Jalan Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan realisasi kinerja dengan sasaran (target) kinerja yang dicantumkan dalam dokumen perjanjian kinerja dalam rangka pelaksanaan APBN/ APBD tahun berjalan serta membandingkan realisasi kinerja program sampai dengan tahun berjalan dengan sasaran (target) kinerja 5 tahunan yang di rencanakan dalam Renstra SKPD. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 29

51 Dengan berdasarkan pada ketentuan yang berlaku dalam Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan tata cara review atas laporan kinerja instansi pemerintah. Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga & Pengairan Tahun 2014 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Dalam mengukur capaian kinerja, metode yang digunakan dalam pengukuran kinerja atas capaian kinerja PU Bina Marga & Pengairan adalah metode pembandingan, yaitu membandingkan antara realisasi dengan rencana. Dari setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: Panjang Jalan nasional yang ditargetkan pada tahun 2014 adalah sebesar 164,316 km terealisasi sebesar 164,316 km dengan presentase 100%. Panjang jalan provinsi ditargetkan sebesar 83,910 km terealisasi sebesar 83,910 km dengan presentase yang sama sebesar 100 %. Sedangkan panjang jalan kabupaten di targetkan sebesar 175 Km terealisasi sebesar 163,440 km atau sebesar 93,394%. Untuk panjang jalan negara beraspal ditargetkan sebesar 164,316 km terealisasi sebesar 164,316 km atau setara dengan 100%. Panjang Jalan Kabupaten dalam kondisi baik ( 40 km/jam) ditargetkan sebesar 140 km tetapi hanya terealisasi sebesar 135,960 km atau setara dengan 97,114%. Untuk panjang jalan kabupaten kondisi sedang pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 24 km tetapi terealisasi sebesar 23,5 km dengan presentase yang cukup baik yaitu sebesar 97,916%. Sedangkan Panjang Jalan Kabupaten Kondisi Tanah ditargetkan sebesar 6 km tetapi hanya terealisasi sebesar 4 km dengan presentase sebesar 66,666%. Rata rata capaian keseluruhan dari infrastruktur infrastuktur tersebut adalah sebesar 93,584% atau memuaskan. Sedangkan cakupan layanan irigasi yang dibangun, ditingkatkan dan dipelihara pada tahun 2014 di targetkan sebesar 48,53% terealisasi sebesar 48,53% atau presentase sebesar 100%. Berikut Tabel perbandingan target dan realisasi infrastruktur jalan tahun Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 30

52 Tabel 2.20 Perbandingan Target dan Realisasi Infrastruktur Jalan Tahun 2014 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (1) (2) (3) (4) (5) (6=5/4x100) Sasaran Meningkatnya sarana dan prasarana serta transportasi perdesaan 1 Panjang Jalan KM 164, , Nasional 2 Panjang jalan KM 83,910 83, provinsi 3 Panjang jalan KM 175, ,440 93,394 kabupaten 4 Panjang jalan KM 164, , negara beraspal 5 Panjang jalan KM 140, ,960 97,114 kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) 6 Panjang jalan KM 24,000 23,500 97,916 kabupaten kondisi sedang 7 Panjang jalan kabupaten kondisi tanah KM 6,000 4,000 66,666 Rata rata capaian 93,584 Sasaran Meningkatnya infrastruktur jaringan irigasi 1 Cakupan layanan Persen 48,53 48, jaringan irigasi yang dibangun, ditingkatkan dan dipelihara Rata rata capaian 100 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 31

53 Perbandingan realisasi kinerja serta capaian Dinas PU Bina Marga pada tahun 2014 dengan tahun 2013 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.21 Perbandingan Realisasi Kinerja dan Capaian Dinas PU Bina Marga Tahun 2014 dengan realisasi dan Capaian tahun 2013 No Indikator Satuan Realisasi Ket Capaian Ket Kinerja Sasaran Meningkatnya sarana dan prasarana serta transportasi perdesaan 1 Panjang jalan nasional 2 Panjang jalan provinsi 3 Panjang jalan kabupaten 4 Panjang jalan negara beraspal 5 Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) 6 Panjang jalan kabupaten kondisi sedang KM 164,31 164,31 Tetap Tetap KM 83,91 83,91 Tetap Tetap KM 297,96 163,44 Turun ,39 Turun KM 164,31 164,31 Tetap Tetap KM 238,44 135,96 Turun ,11 Turun KM 52,32 23,50 Turun ,91 Turun 7 Panjang jalan kabupaten kondisi tanah KM 7,20 4,00 Turun ,66 Turun Sasaran Meningkatnya infrastruktur jaringan irigasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 32

54 No Indikator Kinerja Satuan Realisasi Ket Capaian Ket Cakupan layanan jaringan irigasi yang dibangun, ditingkatkan dan dipelihara Persen 49,08 48,53 Turun ,53 Turun Dari Tabel tersebut dapat dilihat adanya penurunan pada beberapa indikator kinerja seperti panjang jalan kabupaten dimana persentase capaian pada tahun 2013 sebesar 100% menjadi 93,39%. Selain itu capaian panjang kabupaten dalam kondisi baik ( 40 km/ jam) juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 100% menjadi 97,11%. Persentase panjang jalan kabupaten kondisi sedang dan kondisi tanah pun juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dimana capaian masing masing indikator kinerja pada tahun 2013 adalah 100% menurunan menjadi 97,91% untuk panjang jalan kabupaten kondisi sedang dan 66,66% untuk kondisi tanah. Turunnya capaian beberapa kinerja disebabkan karenanya adanya beberapa kegiatan pembangunan jalan yang mengalami putus kontrak yang disebabkan oleh faktor alam yang tidak mendukung seperti curah hujan yang berkepanjangan. Selain itu kurangnya sumber daya manusia yang ada, minimnya peralatan yang ada, kurangnya alat berat dan laboratorium, kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam memelihara fasilitas jalan yang ada, tonase kendaraan yang berlebihan dan keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah Kabupaten Lahat, juga menjadi kendala dalam pencapaian target di sektor jalan. Selain menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat pembangunan infrastruktur jalan dapat mengurangi kesenjangan antar wilayah, mendukung ketahanan pangan serta untuk mengembangkan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Lahat Prioritas 2 : Penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal serta mendukung tercapainya Target MDGs Seperi diketahui Majelis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tanggal 18 September 2000 mengeluarkan Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa Nomor 55/2 tanggal 18 September 2000 Tentang Deklarasi Milenium Perserikatan Bangsa- Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 33

55 Bangsa (A/RES/55/2. United Nations Millennium Declaration). Resolusi ini menjelaskan Tujuan Pembangunan Millenium (TPM), yang merupakan paradigma pembangunan global yang disepakati secara internasional oleh 189 negara anggota Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium PBB bulan September Tujuan Pembangunan Millenium (TPM) tersebut lebih dikenal dengan Millennium Development Goals (disingkat MDGs). Adapun arah pembangunan yang telah disepakati secara global pada Tujuan Pembangunan Millenium ( TPM ) adalah sebagai berikut : 1. Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan berat 2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang 3. Mempromosikan kesetaraan gender dan pemebrdayaan perempuan 4. Menurunkan kematian anak 5. Meningkatkan kesehatan maternal 6. Melawan penybaran HIV/AIDS, dan penyakit kronis lainnya (malaria dan tuberkulosis) 7. Menjamin keberlangsungan lingkungan 8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan Sedangkan Isu isu dari RKPD tahun 2014 prioritas ke dua yaitu penanggulangan kemiskinan dan desa tertinggal serta pencapaian target MDGs yang harus di capai adalah 1. Peningkatan akses pendidikan dasar dan kesehatan serta relevansinya bagi keluarga miskin 2. Penurunan dan pencegahan penyakit malaria 3. Pembagunan daerah tertinggal Sedangkan sasaran sasaran yang harus dicapai pada prioritas kedua dari RKPD tahun 2014 adalah 1. Pembangunan Sumber Daya Manusia (pemerataan dan peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan) 2. Penanganan daerah tertinggal dan desa miskin (peningkatan layanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu serta peningkatan infrastruktur desa tertinggal). 3. Pencapaian target MDGs (perluasan dan peningkatan mutu serta relevansinya dengan kebutuhan pasar kerja) Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 34

56 Isu isu dan sasaran sasaran prioritas kedua dari RKPD tahun 2014 tersebut berkaitan erat dengan capaian capaian di bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial Pendidikan Angka partisipasi sekolah merupakan proporsi penduduk usia tertentu yang masih sekolah terhadap total jumlah penduduk pada usia tersebut. Semakin tinggi angka partisipasi penduduk menunjukkan tingkat kesadaran penduduk terhadap pentingnya pendidikan semakin baik. Angka partisipasi sekolah di Kabupaten Lahat pada tahun 2012 berdasarkan kelompok usia sekolah cukup mencapai target yang ditetapkan. Capaian angka partisipasi sekolah untuk umur 7-12 tahun atau usia SD sebesar 100,54 % melampaui target dari yang ditargetkan 99,98 % pada tahun Untuk angka partisipasi sekolah umur tahun atau usia SMP hanya mencapai 97,73 % dari target sebesar 98,32 %, sedangkan angka partisipasi sekolah umur atau usia SMA tahun 2014 sebesar 87,08 % dari yang ditargetkan sebesar 97,92 %. Hasil capaian angka partisipasi sekolah di Kabupaten Lahat pada tahun 2014 menunjukkan bahwa semakin tinggi kelompok umur penduduk menurut jenjang sekolahnya, angka partisipasi sekolah penduduk semakin menurun. Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi angka partisipasi sekolah adalah faktor biaya pendidikan yang cenderung semakin mahal pada jenjang pendidikan lebih tinggi mengakibatkan sebagian siswa yang telah menamatkan suatu jenjang pendidikan terpaksa tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kondisi ini akhirnya mempengaruhi pola angka partisipasi sekolah secara umum yang cenderung semakin menurun pada jenjang pendidikan yang semakin tinggi. Angka partisipasi sekolah pada tahun 2014 meningkat jika dibandingkan angka partisipasi sekolah tahun-tahun sebelumnya. Hal ini didukung oleh program sekolah gratis dari pemerintah provinsi maupun kabupaten. Angka partisipasi sekolah Kabupaten Lahat dari tahun 2011 sampai tahun 2014 telah mencapai rata-rata diatas 90%. Pemerintah Kabupaten Lahat akan terus berupaya memenuhi target angka partisipasi sekolah tersebut sebesar 100% untuk usia 7-12 tahun, usia tahun sebesar 99% dan usia tahun sebesar 97%. Sedangkan untuk Angka Partisipsi Murni (APM) SD/MI (7-12 tahun) dan APM SMP/ MTS (13-15 tahun) dari tahun 2006 sampai tahun 2014 di lahat menunjukan kecendrungan membaik. Pada tahun 2006, APM SD/MI tercatat 90,80% dan pada tahun 2014 telah mencapai 97,03%. Sementara itu APM SMP/ MTS tahun 2006 adalah 70,52% mencapai 77,22% pada tahun 2014 setelah berfluktuatif. Sedangkan untuk APM SMA/ MAN tahun Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 35

57 2014 mencapai 74,31%. Jika kecenderungan seperti ini mampu diperbaiki dan dipertahankan maka Kabupaten Lahat akan berhasil mencapai target MDGs pada tahun 2015 untuk APM SD/MI. Sedangkan untuk APM SMP/MTS dan APM SMA/MAN diperkirakan sulit untuk dicapai. Meskipun pemerintah sudah mengeluarkan program sekolah gratis, hambatan dalam pencapaian tersebut diduga karena lokasi sekolah yang masih jauh dari tempat tinggal, pandangan masyarakat akan pentingnya pendidikan masih relatif rendah, keadaan ekonomi dan sosial masyarakat. APM perempuan pada jenjang pendidikan SLTP/MTS dan SLTA/MAN lebih tinggi dari APM laki laki. Kondisi ini paling tidak dapat menunjukan peran serta perempuan di Kabupaten Lahat dalam pendidikan lebih tinggi dari laki laki atau dengan kata lain perempuan di Kabupaten Lahat sudah melek pendidikan. Rendahnya APM laki laki pada jenjang pendidikan SLTP/MTS dan SMA/MAN di Kabupaten Lahat pada tahun 2014 dibandingkan dengan APM perempuan bisa menunjukan dua hal, pertama penduduk laki laki usia SLTP/MTS dan SMA/MAN lebih memilih sekolah diluar wilayah Lahat. Kemudian yang kedua adalah penduduk laki laki usia SLTP/MTS dan SMA/MAN lebih cepat memasuki pasar kerja dan meninggalkan bangku sekolah lebih awal. Kedua hal tersebut memerlukan penelitian yang lebih mendalam. Untuk kemampuan baca tulis penduduk Kabupaten Lahat terus meningkat, angka melek huruf penduduk usia 15 tahun keatas 97,25 tahun pada tahun 2008, kemudian menjadi 97,92 tahun pada tahun Ini terjadi seiring dengan meningkatnya partisipasi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan meningkatnya proporsi siswa SD/MI yang Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 36

58 dapat menyelesaikan pendidikannya. Melihat kecenderungan AMH usia 15 tahun keatas yang terus meningkat dan hampir mencapai 100 % Kabupaten Lahat yakin akan dapat mencapai target MDGs pada tahun Secara umum AMH penduduk usia 15 tahun keatas laki laki dan perempuan di Kabupaten Lahat terus meningkat, walaupun berfluktuasi antar tahun. Bahkan untuk AMH laki laki diperkirakan akan mencapai target MDGs nasional. Sedangkan AMH perempuan diperkirakan masih memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai terget MDGs nasional. Sedangkan angka melek huruf (AMH) usia tahun Kabupaten Lahat tahun 2014 mencapai yang di targetkan yaitu 98,80 tahun. Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 50 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui kebijakan 5K (ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, kesetaraan dan kepastian). Pemerintah Kabupaten Lahat pada tahun 2014 menargetkan terbentuknya sekolah khusus daerah yaitu sekolah unggul daerah sebanyak 2 (dua) sekolah, sekolah model sebanyak 1 (satu) sekolah, sekolah standar nasional sebanyak 5 (lima) sekolah, sekolah khusus olah raga sebanyak 1 (satu) sekolah, sekolah berbasis pesantren sebanyak 3 (tiga) sekolah, sekolah percontohan sebanyak 1 (satu) sekolah dan sekolah rujukan sebanyak 1 (satu) sekolah Kesehatan Capaian pada bidang kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung peningkatan sumber daya manusia dalam usaha penanggulangan kemiskinan dan pengurangan pengangguran. Capaian bidang kesehatan pada tahun 2014, tidak terlepas dari usaha pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja pelayanan kesehatan pada tahun 2014 adalah kurangnya tenaga paramedis seperti perawat, analis laboratorium, radiolog, dokter spesialis dan lain-lain. Selain itu juga masih kurangnya pendidikan dan pelatihan formal baik yang dilaksanakan secara internal maupun eksternal, karena keterbatasan informasi dan kebutuhan diklat tenaga kesehatan. Strategi terhadap pemecahan masalah tersebut dilakukan dengan mengutamakan peningkatan kemampuan aparatur (sumber daya manusia) baik teknis maupun non teknis secara terus menerus dan berkesinambungan sehingga diharapkan terjadinya peningkatan kualitas kinerja aparatur dan pada akhirnya dapat berdampak pada peningkatan mutu pelayanan yang diberikan. Di samping itu dengan meningkatkan koordinasi dan konsultasi baik secara intern maupun ekstern terhadap pihak-pihak terkait dalam memberikan dukungan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 37

59 Pemerintah Kabupaten Lahat pada masa mendatang merencanakan program perbaikan dan pembangunan sarana prasarana rumah sakit seperti lanjutan pembangunan gedung ICU, ICCU dan NICU, pemeliharaan peralatan penunjang medis, pengadaan sarana peralatan medis dan penunjang medis, pengiriman tenaga kesehatan untuk mengikuti berbagai macam pendidikan dan diklat tentang kesehatan, pelatihan-pelatihan intern bagi aparatur pelayanan kesehatan serta penambahan tenaga medis. Angka harapan hidup Kabupaten Lahat pada tahun 2014 mencapai 68,90 tahun, artinya seorang bayi yang lahir di Kabupaten Lahat berpeluang hidup sekitar tahun. Dengan semakin baiknya derajat kesehatan penduduk maka akan berdampak pada semakin panjangnya angka harapan hidup penduduk. Angka harapan hidup tahun 2014 meningkat jika dibandingkan angka harapan hidup tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 angka harapan hidup di Kabupaten Lahat sebesar 68,23 tahun meningkat menjadi 68,57 tahun pada tahun Pada tahun 2012, angka harapan hidup sebesar 68,90 tahun dan sama pada tahun Peningkatan angka harapan hidup ini tidak terlepas dari usaha pemerintah daerah dalam hal meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai program pembangunan kesehatan, mulai dari fasilitas kesehatan, penyediaan tenaga kesehatan dan perlengkapan sarana prasarana kesehatan, sehingga akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan menjadi terpenuhi dan lebih mudah. Status gizi buruk pada tahun 2014 mencapai 0,04% telah melebihi target dari yang telah ditetapkan. Kondisi gizi sangat menentukan status kesehatannya, karena status gizi merupakan status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrien. Sebagai indikator gizi masyarakat dapat dilihat dari status gizi penduduk usia di bawah lima tahun (balita) karena mereka tergolong umur rawan gizi. Konsumsi makanan balita sangat tergantung kepada orang dewasa di sekitarnya dan mereka sangat rentan terhadap penyakit. Status gizi buruk diharapkan akan terus mengalami penurunan yang sangat signifikan. Pada tahun 2011 yang lalu, persentase jumlah balita gizi buruk sebanyak 0,99%, sedangkan pada tahun 2012 menjadi 0,19%. Di tahun 2013, jumlah balita penderita gizi buruk kembali menurun menjadi 0,07% dan di tahun 2014 menjadi 0,04%. Diharapkan pada tahun 2015 jumlah balita penderita gizi buruk menjadi 0%. Pemerintah Kabupaten Lahat akan terus berupaya menurunkan status gizi buruk melalui program perilaku sehat dan pemberdayaan penduduk, program upaya kesehatan dan perbaikan gizi penduduk. Perkembangan Angka Kematian Bayi per seribu kelahiran Kabupaten Lahat dari tahun 2010 sampai dengan 2014 menunjukkan perkembangan yang baik. Pada tahun 2010, 2011,2012 angka kematian bayi per seribu kelahiran Kabupaten Lahat sebesar 31,18 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 38

60 menurun menjadi 2,95 pada tahun Pada tahun 2014, angka kematian bayi per seribu kelahiran Kabupaten Lahat turun menjadi 2,26. Angka kematian bayi atau IMR (Infant Mortality Rate) merupakan indikator yang menunjukkan banyaknya kematian bayi dari setiap kelahiran dalam satu tahun. Secara implisit indikator ini dapat menunjukkan derajat kesehatan penduduk, tingkat pendidikan penduduk, dan tingkat kesejahteraan terhadap angka kematian bayi, yaitu bila derajat kesehatan, tingkat pendidikan dan kesejahteraan penduduk baik, maka angka kematian bayi cenderung rendah. Angka kematian bayi per seribu kelahiran (IMR) pada tahun 2010 sama dengan tahun 2011, yaitu angka IMR bayi laki-laki di Kabupaten Lahat lebih tinggi daripada angka IMR bayi perempuan. Ini berarti kemampuan untuk bertahan hidup bayi perempuan lebih baik daripada bayi laki-laki. Target angka kematian bayi per seribu kelahiran pada tahun 2015 adalah sebesar 24. Angka kematian bayi per seribu kelahiran akan terus ditekan melalui peningkatan derajat kesehatan, tingkat pendidikan dan kesejahteraan penduduk yang baik. Terdapat tiga penyebab utama kematian bayi yaitu Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), komplikasi perinatal, dan diare, yang masih menjadi tantangan besar untuk diatasi. Gabungan ketiga penyakit ini memberi andil bagi 75% kematian bayi. Pola penyebab utama kematian balita juga hampir sama, yaitu penyakit saluran pernafasan, diare, penyakit pada syaraf (termasuk meningitis dan encephalitis) dan tifus. Keberhasilan penurunan angka kematian bayi akan sangat berpengaruh terhadap terjadinya peningkatan angka harapan hidup. Selain itu, tingginya kematian anak pada usia di bawah satu tahun menunjukan masih rendahnya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Rendahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak, perilaku ibu hamil, keluarga serta masyarakat yang belum mendukung prilaku hidup bersih dan sehat juga berpengaruh terhadap kematian bayi dan balita. Solusi yang dapat diberikan untuk menununkan angka kematian bayi adalah dengan memberikan perlindungan dan pelayanan kesehatan bagi golongan miskin dan kelompok rentan di pedesaan dan wilayah terpencil, serta kantong kantong kemiskinan di daerah perkotaan, merupakan salah satu strategi kunci untuk menurunkan angka kematian anak. Sebab penyakit infeksi, yang merupakan penyebab kematian balita dan bayi, sering terjadi pada kelompok miskin. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lahat pada tahun 2012 mencapai 72,29% telah melebihi target yang ditetapkan sebesar 71,50%. Pembangunan manusia (Human Development Report) adalah merupakan upaya untuk memberikan gambaran besarnya capaian pembangunan yang diraih oleh suatu wilayah dengan menggunakan alat Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 39

61 ukur berupa Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lahat pada tahun 2012 meningkat hampir 1% jika dibandingkan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lahat pada tahun 2011 sebesar 71,30%. Peningkatan IPM ini dipengaruhi oleh meningkatnya indeks angka harapan hidup, indeks melek huruf dan indeks lama sekolah serta indeks standar hidup layak di Kabupaten Lahat. Pada tahun 2013, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Lahat diharapkan mencapai 72%. Sedangkan Indeks pembangunan manusia di Kabupaten Lahat pada tahun 2014 belum di ketahui karena masih dalam kajian dinas terkait. Diharapkan IPM Kabupaten Lahat pada tahun 2014 akan melampaui angka 72%. Pemerintah Kabupaten Lahat akan terus berupaya meningkatkan IPM melalui peningkatan program kegiatan di bidang kesehatan, pendidikan dan pendapatan masyarakat. Salah satu tujuan dari MDGs adalah memerangi penyakit penyakit kronis, salah satunya adalah penyakit malaria. Kabupaten Lahat adalah salah satu dari tujuh kabupaten di Sumatera Selatan yang termasuk dalam kategori daerah endemis malaria sedang. Pada tahun 2010 jumlah penderita malaria di Kabupaten Lahat mencapai kasus tertinggi di Suamtera Selatan, diikuti oleh kabupaten Muara Enim dengan kasus dan Kabupaten Musi Banyuasin dengan kasus. Di tahun 2013 jumlah kasus penderita malaria di Kabupaten Lahat menurun menjadi kasus (sedangkan di tahun 2014 belum mendapatkan data resmi dari dinas terkait) di harapkan pada tahun 2014 jumlah kasus penderita malaria di Kabupaten Lahat akan terus menurun dibandingkan kasus penderita malaria di tahun Tantangan dan upaya yang diperlukan untuk menurunkan dan mengendalikan penyakit malaria tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tantangan: a. Belum optimalnya upaya pencegahan penularan malaria b. Terbatasnya kemampuan manajemen kasus malaria oleh SKPD terkait c. Belum optimalnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi d. Terbatasnya dukungan sumber dana dalam gerakan berantas malaria (Gebrak Malaria) 2. Upaya yang di perlukan untuk menurunkan dan mengendalikan penyakit malaria a. Mobilisasi sosial yang berfokus pada meningkatkan kesadaran masyarakat tentang intervensi pencegahan dan pengendalian malaria b. Memperkuat pelayanan kesehatan dalam pencegahan, pengendalian dan pengobatan penyakit malaria Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 40

62 Kesejahteraan Masyarakat Salah satu pencapaian dari sasaran prioritas kedua RKPD tahun 2014 adalah meningkatnya kesejahteraan sosial di masyarakat. Sasaran tersebut di katakan berhasil jika telah mencapai target yang diinginkan. Adapun sasaran - sasaran kesejahteraan sosial yang merupakan salah satu dari prioritas kedua RKPD tahun 2014 adalah sebagai berikut: a. Kesejahteraan Sosial Seperti diketahui jika berbicara masalah kesejahteraan sosial maka salah satu indikator dari sasaran tersebut adalah angka kemiskinan.angka kemiskinan dikabupaten Lahat saat ini masih sangat tinggi, bahkan pada tahun 2013 angka kemiskinan di Kabupaten Lahat menduduki peringkat pertama di provinsi Sumatera Selatan, dengan persentase kemiskinan sebesar 18,61%.Pada tahun 2014 pemerintah Kabupaten Lahat menargetkan angka kemiskinan di kabupaten lahat menurun sebesar 16,29%. Tetapi realisasi yang terjadi pada tahun 2014 meningkat menjadi 19,76% tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Lahat pada tahun 2014 disebabkan menurunnya harga komoditas perkebunan yang menjadi komoditas andalan masyarakat Kabupaten lahat seperti kopi dan karet. Seperti di ketahui sebagian besar masyarakat Kabupaten Lahat hidup dari sektor pertanian dan perkebunan dengan jenis tanaman mayoritas yang di tanam adalah tanaman kopi dan karet disamping tanaman padi. Turunnya harga karet serta kurangnya panen kopi yang dihasilkan oleh petani berimbas pada berkurangnya pendapatan yang dihasilkan oleh petani ditambah lagi semakin tingginya harga kebutuhan pokok dipasaran semakin berakibat meningkatnya angka kemiskinan di masyarakat. Turunnya harga karet dipasaran disebabkan karena kualitas karet yang dihasilkan dari petani di Kab. Lahat kalah bersaing dengan daerah lain. Selain itu belum adanya industri pengolahan karet menyebabkan jatuhnya harga karet di kabupaten lahat dibandingkan dengan daerah lainnya. Untuk itu pemerintah Kab. Lahat harus berupaya mencari solusi untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan bantuan bibit bibit unggul serta kemudahan pupuk bagi para petani serta membuat pabrik olahan karet dan kopi sehingga harga komoditas andalan perkebunan tersebut menjadi meningkat yang berimbas pada kesejahteraan bagi petani. Selain sektor pertanian, sektor pertambangan juga menjadi sektor andalan dalam menyerap tenaga kerja di Kab. Lahat. Mulai banyak beroperasinya perusahaan perusahaan pertambangan khususnya tambang batu bara sedikit banyak berdampak pada berkurangya lahan pertanian karena telah beralih fungsi menjadi lahan tambang. Hal ini menyebabkan berkurangnya produksi pertanian/ perkebunan yang dihasilkan para petani serta beralihnya profesi sebagian masyarakat dari petani menjadi buruh perusahaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 41

63 tambang. Ketika harga batu - bara menurun di tahun 2014 berimbas pada banyaknya pengurangan karyawan yang dilakukan oleh perusahaan yang berdampak pada dirumahkanya para karyawan karyawan yang sebagian besar karyawan lokal. Tentu saja hal ini berdampak pada bertambahnya angka pengangguran serta meningkatnya angka kemiskinan di masyarakat. Oleh karena itu untuk mengatasi hal ini pemerintah bersama perusahaan perusahaan yang beroperasi di kabupaten Lahat harus lebih giat dengan mendorong industri industri kreatif rumah tangga kepada masyarakat sehingga tercipta lapangan pekerjaan di masyarakat. Selain itu peningkatan skill dengan memberikan pelatihan pelatihan serta beasiswa ke perguruan tinggi bagi masyarakat di sekitar daerah tambang dapat menjadikan mereka menjadi tenaga kerja yang handal dan profesional serta bernilai jual tinggi dan siap bersaing didunia luas. b. Kesempatan Kerja Tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2012 mencapai 4,67% dan telah tercapai melebihi dibawah target sebesar 6%. Pada tahun 2013 tingkat pengangguran terbuka di Kab. Lahat juga menurun menjadi 3,76 % kemudian meningkat kembali menjadi 3,87% di tahun Besar kecilnya tingkat pengangguran sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial politik dan ekonomi. Di bidang sosial pengangguran dapat menyebabkan meningkatnya kriminalitas, di bidang politik lebih ditekankan pada kemampuan pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan, sedangkan di bidang ekonomi menitik beratkan pada pengaruhnya terhadap pendapatan masyarakat. Tingkat pengangguran dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 2,17%. Peningkatan angka tingkat pengangguran terbuka ini disebabkan oleh naiknya angka tingkat pengangguran penduduk laki-laki dan perempuan. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) memberikan indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka merupakan persentase dari jumlah penganggur/pencari kerja terhadap jumlah angkatan kerja. Dan menurun kembali di tahun 2013 dan tahun 2014 menjadi 3,76% dan 3,87% yang berarti banyaknya penduduk kerja di Kab. Lahat yang bekerja di berbagai sektor yang ada di Kab. Lahat. Tentu saja hal ini sangat berdampak baik pada kehidupan sosial dan ekonomi di masyarakat. Selain tingkat pengangguran terbuka, tingkat penempatan pencari kerja serta partisipasi angkatan kerja juga berpengaruh terhadap tercapai tidaknya target dari kesempatan kerja yang diinginkan oleh pemerintah Kab. Lahat. Pada tahun 2014 Kab. Lahat menargetkan tingkat penempatan pencari kerja sebesar 45,23% terealisasi sesuai target yaitu sebesar 45,23% hal ini mengindikasikan bahwa lapangan pekerjaan yang tersedia di Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 42

64 Kabupaten Lahat telah diisi sesuai dengan skill serta pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat. Sedangkan parisipasi angkatan kerja pada tahun 2014 juga sesuai dengan target yaitu sebesar 70,14%. Ini menunjukan bahwa jumlah masyarakat yang bekerja di Kabupaten Lahat sudah cukup baik. Permasalahan ketenagakerjaan yang dihadapi saat ini menyangkut kualitas sumber daya manusia yang secara umum masih relatif rendah dan distribusi penduduk yang tidak merata serta kurangnya lapangan kerja yang tersedia. Selain itu masih banyak jumlah angkatan kerja yang belum terserap ke sektor sektor ekonomi yang ada di Kabupaten Lahat. Kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dalam upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dan menyediakan lapangan kerja. Pemerintah Kabupaten Lahat terus berusaha menekan jumlah pengangguran melalui kebijakan untuk meningkatkan sumberdaya manusia dengan mengadakan pelatihan untuk bekal wirausaha dan meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja. Beberapa program/kegiatan yang dilaksanakan dimaksudkan untuk lebih memperluas kesempatan kerja dan pengisian lapangan kerja yang tersedia antara lain meningkatkan kualitas ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja yang berorientasi pada pasar kerja, mengadakan kerjasama dengan pengguna TKI, perluasan lapangan kerja produktif melalui penerapan teknologi padat karya dan tepat guna Prioritas 3 : Reformasi Birokrasi dan Optimalisasi Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Prioritas ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang profesional, transparan dan akuntabel. Capaian bidang pada prioritas ini pada tahun 2014 antara lain: Pendidikan Politik Masyarakat Pada tahun 2014 dilaksanakan pemilihan presiden dan wakil presiden. Pelaksanaan ajang pemilihan presiden dan wakil presiden diharapkan tidak terjadinya tindakan anarkis. Tindakan anarkis biasanya pemicunya tidak jauh beda yaitu tidak puas akan kinerja KPU ataupun ada dugaan kecurangan yang dilakukan salah satu calon. Selain kurangnya integritas dari pihak penyelenggara ataupun diduga ada kecurangan kecurangan tertentu, faktor utama penyebabnya adalah masih rendahnya pendidikan politik masyarakat kita. Kenapa dikatakan demikian, pasalnya sosialisasi yang selama ini banyak dilakukan hanya sebatas ajakan untuk ikut berpatisipasi dalam pemilu dan cara mencoblos atau mencontreng yang baik. Seharusnya tidak sebatas itu, ada juga hal yang lebih penting yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya pemilu serta tata cara penyelesaian Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 43

65 sengketa. Ketidaktahuan masyarakat tentang cara penyelesaian sengketa dalam pilpres membuat masyarakat memilih jalur instan yaitu melakukan aksi langsung (demonstrasi), seharusnya ini yang harus lebih digiatkan yaitu sosialisasi pemahaman tentang pemilu atau pilpres tersebut, supaya masyarakat lebih faham jika ada dugaan kecurangan tidak perlu lagi ada aksi anarkis tapi ditempuh dengan jalur yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Bertempat di Gedung Pertemuan Pemerintah Kabupaten Lahat, tanggal 24 Juni 2014 diselenggarakan Sosialisasi Pemilu Presiden dan wakil Presiden RI periode Yang diikuti seluruh Camat dan Lurah dan Kades Se-Kabupaten Lahat, sosialisasi yang diselenggarakan oleh Badan Kersbangpol Kab. Lahat dan bekerja sama dengan KPU Kab. Lahat. Dalam acara ini menghadirkan pembicara dari Humas Polres Lahat IPDA M. Maulana, yang memberikan materi tentang Undang-undang pengamanan Pemilu, seperti Kantibmas Pilpres, Persiapan Dini, Pencegahan dan pelanggaran Pemilu hingga Penindakan. dengan adanya sosialisasi ini, persoalan dan permasalahan pada Pemilu dapat terminimalisir Pengawasan Internal dan Pelaksanaan Kebijakan Pengawasan internal berkaitan dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Cikal bakal SPIP dimulai dengan adanya Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan dan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat, Keputusan Menteri PAN No. 30 Tahun 1994 tentang petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri PAN No. KEP/46/M.PAN/2004. Unsur-unsur Waskat adalah Pengorganisasian, Personil, Kebijakan, Perencanaan, Prosedur, Pencatatan, Pelaporan, Reviu Intern. Penerapan SPIP di lingkungan instansi pemerintah akan mendorong terciptanya reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintah yang baik sesuai dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun Hal ini dikarenakan SPIP mempunyai 4 tujuan yang ingin dicapai yaitu (1) Kegiatan yang efektif dan efisien, (2) Laporan keuangan yang dapat diandalkan, (3) Pengamanan aset negara, dan (4) Ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. Dalam rangka Meningkatkan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan menuju Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan bersih, Pemerintah Kabupaten Lahat melalui Inspektorat Kabupaten Lahat menyelenggarakan Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang di buka langsung oleh Seketaris Daerah (SEKDA) Nasrun Aswari Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 44

66 SE.MM tanggal 30 September Acara tersebut dihadiri asisten ll, Kepala Dinas, Kepala Kantor, Kepala Badan, unsur Muspida Kabupaten Lahat dan peserta Bimbingan Teknis Implementasi Sistem pengendalian Intern Pemerintah dan juga menghadirkan Nara sumber BPKP Provinsi. Pemerintahan yang diselenggarakan secara amanah dengan tata kelola yang baik (Good Govermance) bagaikan suatu atap bangunan negara yang kokoh dan melindungi semua unsur yang ada didalamnya, dengan dilaksanakanya sosialisasi ini akan terwujud tertib administrasi, efisiensi, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya SPIP merupakan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yag dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluluh Pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien. Selain itu juga, penerapan SPIP di Lingkungan instansi pemerintah Kabupaten Lahat akan mendorong terciptanya reformasi birokrasi dan tata kelola pmerintah yang baik, Hal ini dikarenakan SIPP mempunyai 4 Tujuan yang ingin dicapai yaitu, kegiatan yang efektif dan efisien, laporan keuangan yang dapat diandalkan, pengamanan aset negara serta ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Capaian prioritas pengawasan internal diantaranya: Opini BPK terhadap Laporan Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat tahun 2014 mendapatkan nilai WDP, selanjutnya tahun 2015 diharapkan bisa mendapatkan nilai WTP. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Lahat, penyusunannya dilaksanakan oleh Bagian Organisasi dan Tata Laksana Pemda Kabupaten Lahat. Capaian akuntabilitas kinerja pemerintah Kabupaten Lahat tahun 2014 mendapatkan nilai CC, diharapkan untuk tahun 2015 bisa lebih baik lagi. Sedangkan Persentase SKPD yang telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi hanya mencapai 72%. Persentase Tingkat Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Pengawasan 81%. Persentase Tingkat Penanganan Pengaduan Masyarakat 25% lebih kecil dari target yang ditetapkan yaitu 65%. Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang terealisasi 84% lebih tinggi dari target yaitu sebesar 78%. Sedangkan dalam pelaksanaan kebijakan, pada tahun 2014 capaian pada prioritas ketiga ini berdasarkan pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Diantaranya: Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 45

67 Peraturan Daerah Kabupaten Lahat Nomor 17 Tahun 2000 tentang Kewenangan Kabupaten Lahat Sebagai Daerah Otonom. Sehingga capaian yang menyangkut pelaksanaan kebijakan yaitu persentase anggota DPRD yang aktif dalam perumusan kebijakan publik pada tahun 2014, yang mana sudah dinilai baik yaitu 100% Wawasan Kebangsaan Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM. Beberapa capaian dalam bidang ini pada tahun 2014 diantaranya: Pada kantor Sat. Pol PP Kabupaten Lahat; kegiatannya berupa persentase pelanggaran yang berhasil diselesaikan yaitu 60%, diharapkan meningkat menjadi 100% di tahun 2015 dan Kegiatan peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan yaitu sudah senilai 100%. Pada Badan Kesbangpol Kabupaten Lahat; Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP, Kegiatan pembinaan politik daerah, dan Kegiatan Peningkatan Pertahanan Ekonomi. Semua kegiatan tersebut telah mencapai 100 % di tahun Pemberdayaan Masyarakat Gagasan pembangunan yang mengutamakan pemberdayaan masyarakat perlu untuk dipahami sebagai suatu proses transformasi dalam hubungan sosial, ekonomi, budaya, dan politik masyarakat. perubahan struktur yang sangat diharapkan adalah proses yang berlangsung secara alamiah, yaitu yang menghasilkan dan harus dapat dinikmati bersama. begitu pula sebaliknya, yang menikmati haruslah yang menghasilkan. proses ini diarahkan agar setiap upaya pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan kapasitas masyarakat (capacity building) melalui penciptaan akumulasi modal yang bersumber dari surplus yang dihasilkan, yang mana pada gilirannya nanti dapat pula menciptakan pendapatan yang akhirnya dinikmati oleh seluruh rakyat. dan proses transformasi ini harus dapat digerakan sendiri oleh masyarakat. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 46

68 Capaian prioritas pemberdayaan masyarakat pada tahun 2014, diantaranya: Capaian tingkat kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran yang telah mencapai 100%, yang berarti masyarakat telah memahami betul terhadap bahaya kebakaran, dan minimnya pengaduan masyarakat terhadap bencana kebakaran. Capaian tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang telah mencapai 100% melebihi target yang ditetapkan yaitu 80%, yang berarti berkurangnya pengaduan masyarakat terrhadap pelayanan publik dan terselesaikannya permasalahan dengan baik terhadap pelayanan publik. Cakupan lembaga adat organisasi desa yang mendapat binaan hanya terealisasi 46% dari target yang direncanakan 100%. Jumlah kecamatan pemantauan, koordinasi dan pelayanan pengaduan masyarakat, untuk pelaksanaannya terealisasi di 22 Kecamatan dalam Kabupaten Lahat. Pengurus lembaga pemberdayaan masyarakat desa (LPMD) yang mendapat binaan, teralisasi sebanyak 150 orang sama dengan jumlah target yang ditetapkan Pengembangan Kominfo Pengembangan komunikasi dan informasi difokuskan pada pembangunan komunikasi dan informasi untuk penyediaan jasa akses internet dan penyediaan jasa akses telekomunikasi, serta mengoptimalkan sistem informasi komunikasi, mengaktifkan internet berbasis website Capaian prioritas pengembangan kominfo yang diraih pada tahun 2014, diantaranya: jumlah jaringan komunikasi sebanyak 80 jaringan, jumlah surat kabar nasional/lokal 78 Surat Kabar, jumlah penyiaran 64 radio/ TV lokal. Adanya penduplikasian Arsip Daerah dalam bentuk informatika. Persentase penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap desa/kelurahan, yang sudah mencapai 100%. Cakupan entry data keluarga online sebesar 7 % melebihi dari target semula sebesar 5% Prioritas 4 : Penguatan, Perluasan dan Produksi Bidang Pertanian Prioritas penguatan, perluasan dan produksi bidang pertanian bertujuan untuk pencapaian kemandirian ekonomi daerah ditandai dengan daya saing perekonomian yang berlandaskan keunggulan sumber daya yang dimiliki daerah sehingga kesejahteraan masyarakat semakin membaik. Sasaran dari prioritas ke empat RKPD tahun 2014 diarahkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 47

69 pada optimalisasi dan perluasan areal bidang pertanian; pengamanan dan peningkatan produksi pertanian, perikanan, dan perkebunan; penguatan kapasitas kelembagaan dan pembiayaan (peningkatan kapasitas lembaga usaha pertanian, perikanan dan perkebunan); peningkatan swasembada pangan yang berkelanjutan; optimalisasi penanganan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, perikanan, dan perkebunan. Prioritas ke 4, penguatan, perluasan dan produksi bidang pertanian erat kaitannya dengan pencapaian dibidang petanian, perkebunan dan perikanan Pertanian Beberapa capaian di Bidang Pertanian dalam menunjang prioritas kedua adalah sebagai berikut: - Capaian produksi untuk jenis tanaman pangan padi sawah pada tahun 2014 sebesar ,97 ton dengan luas panen ha. Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar ton dengan luas lahan ha. Sedangkan produksi padi sawah pada tahun 2012 dan 2011 sebesar ton dan ton serta ton ditahun Peningkatan jumlah produksi padi sawah pada tahun 2014 merupakan wujud kesungguhan Pemerintah Daerah Kab. Lahat untuk mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Lahat, serta merujuk pada Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan arahan Presiden, mewajibkan kita untuk meningkatkan kemandirian pangan pada lima komoditas strategis yaitu padi, jagung, kedelai, gula dan daging sapi. Keberhasilan maningkatnya produksi padi sawah antara lain disebabkan karena cuaca dan iklim yang baik di tahun 2014, pendistribusian pupuk yang tepat dan merata kepada petani serta penggunaan pupuk yang berimbang oleh petani, serta berkurangnya serangan organisme pengganggu tanaman padi sawah. Untuk produksi padi ladang menunjukan produksi yang berfluktuatif, yaitu dari ton pada tahun 2010 meningkat menjadi ton pada tahun 2011 dan ton pada tahun 2012 dengan luas panen hektar, meningkat kembali ditahun 2013 dengan produksi ton dan luas panen ha kemudian menurun di tahun 2014 dengan produksi ,07 ton dan luas panen ha. Menurunnya produksi padi ladang di tahun 2014 disebabkan karena menyusutnya areal tanaman padi ladang dimana sebagian petani beralih menanam jenis tanaman lainnya, serta bergesernya penggunaan lahan padi menjadi lahan pertambangan dan gangguan hama penganggu tanaman menjadi penyebab menurunnya produksi Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 48

70 padi ladang. Total target produksi padi sawah dan padi ladang pada tahun 2016 sebesar ton. Diharapkan pada tahun 2016 jumlah produksi untuk jenis tanaman pangan baik padi sawah maupun padi ladang dapat lebih meningkat melalui usaha-usaha antara lain intensifikasi pertanian, peningkatan mutu intensifikasi padi, pengembangan bibit unggul pertanian dan pembangunan fasilitas sarana serta prasarana pertanian. - Produksi palawija seperti produksi kedelai pada tahun 2014 mencapai ton dengan luas panen hektar. Produksi jagung mencapai 1.508,65 ton dengan luas daerah panen 232 ha dan untuk produksi kacang tanah sebesar 231,54 ton dengan luas panen 166 ha. Sedangkan produksi kacang hijau sebesar 82,06 ton dengan luas panen 59 ha. Produksi Ubi Kayu dan Ubi Jalar di tahun 2014 masing masing sebesar 3.381,2 ton dengan luas panen 196 ha dan 1.558,01 ton dengan luas panen 117 ha. Jika dibandingkan dengan produksi palawija pada tahun 2013, jumlah tersebut cenderung fluktuatif. Fluktuatifnya angka capaian produksi palawija pada tahun 2014 sebagian besar disebabkan dengan turunnya luas panen sebagai dampak fenomena iklim pada tahun Begitu juga dengan produksi buah-buahan dan produksi sayuran. Pada tahun 2015, pemerintah berupaya meningkatkan produksi palawija melalui pengembangan intensifikasi, dan penggunaan bibit unggul. Diharapkan pada tahun 2016, peningkatan jumlah produksi masing-masing jenis tanaman palawija dapat lebih meningkat Peternakan dan Perikanan Beberapa capaian di Bidang Peternakan dan Perikanan dalam mendukung prioritas kedua adalah sebagai berikut: - Pemerintah Kabupaten Lahat melalui program dan kegiatan yang diarahkan pada upaya pengembangan peternakan dan peningkatan konsumsi hasil produksi peternakan. Produksi hasil ternak berupa daging ternak sapi pada tahun 2014 sebesar kg dengan populasi ternak sebanyak ekor menurun apabila dibandingkan produksi hasil ternak pada tahun 2013 sebesar kg dengan populasi ternak sebanyak ekor, sedangkan untuk produksi daging kambing dari kg pada tahun 2013 dengan populasi ternak sebanyak ekor mengalami peningkatan menjadi kg pada tahun 2014 dengan populasi ternak berjumlah ekor. Produksi ayam pedaging pada tahun 2014 menurun menjadi ekor dari ekor pada tahun Ayam buras dari ekor pada tahun 2013 turun menjadi ekor pada tahun Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 49

71 Sedangkan populasi itik dari ekor ditahun 2013 turun menjadi ekor di tahun Untuk produksi telur ayam buras pada tahun 2014 sebesar butir meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar butir. Ayam ras ditahun 2013 sebesar butir menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar butir. Sedangkan produksi telur itik di tahun 2014 sebesar butir menurun dibandingkan tahun 2013 menjadi butir Kendala yang dihadapi oleh peternak dalam meningkatkan hasil ternak mereka antara lain: 1. Teknik pemeliharaan masih tradisional dan usaha yang dilakukan masih bersifat sambilan. 2. Tingkat kematian tinggi akibat penyakit ternak menular 3. Produktivitas ternak yang dicapai belumoptimal 4. Lahan dan Hijauan makanan ternak yang belum ada serta belum dimanfaatkan secara optimal 5. Tingkat konsumsi daging yang baru mencapai 4,93 kg/kapita/tahun, telur sebanyak 4,60 kg/kpapita/tahun, sedangkan standar nasional sebanyak 10,30 kg/kapita/tahun dan telur 6,5 kg/kapita/tahun 6. Ternak sapi potong ayam buras dan telur sebagian besar disuplai dari daerah luar. Untuk mengatasi kendala kendala tersebut maka pemerintah perlu menerapkan langkah langkah sebagai berikut: 1. Perlunya pembinaan secara intensif dengan penerapan IPTEK 2. Adanya Program pemberantasan & Pencegaran penyakit ternak 3. Perbaikan mutu ternak melalui IB dan Inka 4. Peningkatan mutu intensifikasi dan ekstensifikasi pemeliharaan ternak. 5. Penyebaran dan pengembangan ternak unggul d isentra sentra produksi 6. Penguatan modal untuk pengembangan usaha peternakan 7. Pemanfaatan dan pengembangan Hijauan Makanan Ternak untuk mendukung pengembangan usaha sapi dan kambing secara terpadu/ integrasi dengan tanaman. 8. Meningkatkan pengembangan dan penggemukan ternak melalui pola usaha berbasis agribisnis 9. Serta menjamin pola usaha kemitraan. Capaian produksi daging ikan pada tahun 2014 sebesar 4.407,60 ton menurun dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 5.494, 54 ton ditahun Sedangkan potensi sumberdaya perikanan yang ada di tahun 2014 antara lain; potensi lahan budidaya ikan tawar terdiri dari kolam air tenang seluas 1.624,7 ha, kolam ikan air deras seluas 47 ha dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 50

72 pemanfaatan sawah irigasi ½ teknis seluas ha selain itu sawah irigasi pedesaan seluas ha. Untuk perairan Umum antara lain ; sungai ha; tebat dusun, cekdam seluas 45,30 ha; Embung, situ, rawa seluas 79,30 ha. Untuk benih ikan yang disebarkan pada masyarakat antara lain; benih ikan mas sebanyak ekor, benih ikan nila sebanyak ekor, benih ikan tambak sebanyak ekor. Dan benih ikan gurame sebanyak ekor. Meskipun demikian masih banyak kendala kendala yang dihadapi oleh para peternak/petani ikan dalam meningkatkan produksi hasil perikanan. Adapun kendala kendala tersebut antara lain: 1. Potensi lahan belum secara optimal untuk pengembangan budidaya ikan di kolam air tenang,kolam, air deras dan budidaya ikan di sawah (penyelang, minapadi, palawija) 2. Pemanfaatan/ pengelolaan kolam yang ada masih bersifat sambilan dan hasilnya hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 3. Pelestarian dan pemanfaatan sumber daya perairan yang belum optimal 4. Belum menerapkan teknologi yang dianjurkan 5. Kualitas induk ikan cenderung menurun 6. Modal usaha yang terbatas 7. Belum menerapkan teknologi yang dianjurkan 8. Serta masih rendahnya tingkat konsumsi ikan yaitu sebesar 23,37 kg/kpt/tahun dibawah target nasional sebesar 31,64 kg/kpt/tahun. Sedangkan langkah langkah yang dapat dilakukan dalam mengatasi kendala kendala tersebut antara lain: 1. Pengembangan budidaya ikan didaerah yang memiliki potensi melalui kegiatan ekstensifikasi, intensifikasi dan integrated farming 2. Peningkatan pengelolaan kolam sebagai usaha kearah komersil dengan menerapkan IPTEK budidaya ikan yang dianjurkan 3. Pemberdayaan masyarakat dilingkungan perairan umum dan peningkatan pelestarian ikan dan peningkatan restoking serta pengendaian dan pengawasan sumber day perairan dengan pembentukan dan pembinaan POKMASWAS 4. Pengembangan budidaya ikan di perairan sistem keramba jaring apung, jaring pancang dan keramba bambu 5. Pengembangan induk ikan unggul untuk menghasilkan benih ikan bersertifikat. 6. Penguatan modal usaha untuk penerapan cara budidaya ikan yang baik 7. Peningkatan pola usaha melalui intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan terpadu. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 51

73 Kehutanan dan Perkebunan Beberapa capaian pada Bidang Kehutanan dan Perkebunan pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: - Pada tahun 2014, produksi kelapa sawit mencapai ton dengan luas panen 5,543 ha, melampaui target yang ditentukan sebesar ton, menurun jika dibandingkan produksi kelapa sawit pada tahun 2013 sebesar ton. Dengan luas lahan. Menurunnya produksi Kelapa Sawit jika dibandingkan dengan tahun 2013 dikarena berkuranya luas areal panen. Sedangkan untuk rencana target produksi kelapa sawit pada tahun 2015 ini mencapai ton dan dapat meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi ton. Target target tersebut akan tecapai jika melihat produksi tanaman kelapa sawit ditahun 2013 dan Pada tahun 2014, produksi tanaman kopi mencapai ,70 ton dengan luas panen ha, melampaui target yang ditentukan sebesar ton. Jumlah tersebut terlihat meningkat jika dibandingkan produksi tanaman kopi pada tahun 2013 sebesar ,65 ton. Meningkatnya produksi tanaman Kopi tersebut dikarenakan luas areal panen yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Iklim dan cuaca yang dibaik ditahun 2014 serta kurangya organisme penganggu tanaman kopi. Sedangkan untuk rencana target produksi tanaman kopi pada tahun 2015 ini ditargetkan mencapai ton dan ditahun 2016 diditargetkan menjadi ton. - Pada tahun 2014, produksi tanaman kakao mencapai 2.032,33 ton dengan luas panen ha, melampaui target di tentukan sebesar 1.907,70 ton. Jumlah tersebut terlihat meningkat jika dibandingkan produksi tanaman kakao pada tahun 2013 sebesar 1.907,70 ton dengan luas areal panen sebesar ha. Keberhasilan meningkatnya produksi tanaman kakao ini dikarenakan luas areal panen tanaman kakao ditahun 2014 yang lebih luas dibandingkan tahun 2013, iklim dan cuaca yang baik ditahun 2014 serta keberhasilan para petani dalam mengaatasi serangan oreganisme pengganggu. Sedangkan untuk rencana target produksi tanaman kakao pada tahun 2015 ini diperkirakan dapat mencapai ton dan dapat meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi ton. Target tersebut akan tercapai jika melihat keberhasilan petani ditahun 2013 dan Pada tahun 2014, produksi tanaman karet mencapai ton dengan luas panen ha, tidak melampaui target di tentukan sebesar ton. Jumlah tersebut terlihat meningkat jika dibandingkan produksi tanaman karet pada tahun 2013 sebesar ton dengan luas areal panen sebesar ha. Keberhasilan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 52

74 meningkatnya produksi tanaman karet ini dikarenakan luas areal panen tanaman karet ditahun 2014 yang lebih luas dibandingkan tahun 2013, iklim dan cuaca yang baik ditahun 2014 serta pendistribusian pupuk yang tepat dan penggunaan pupuk yang merata oleh para petani. Sedangkan untuk rencana target produksi tanaman karet pada tahun 2015 ini diperkirakan dapat mencapai ton dan dapat meningkat lagi pada tahun 2016 menjadi ton. - Pada tahun 2014, produksi tanaman kelapa mencapai 395,30 ton dengan luas panen 479 ha, melampaui target ditentukan sebesar 372. Jumlah tersebut terlihat meningkat jika dibandingkan produksi tanaman kelapa pada tahun 2013 sebesar 372,10 ton dengan luas areal panen 477 ha. Jumlah tersebut meningkat dikerenakan luas areal panen yang lebih luas jika dibandingkan dengan luas areal panen ditahun sebelumnya. - Pada tahun 2014, produksi tanaman lada mencapai 145,30 ton dengan luas panen ha, jumlah tersebut tidak melampaui target yang ditentukan sebesar 152 ton. Terlihat meningkat jika dibandingkan produksi tanaman lada pada tahun 2013 sebesar 143,10 ton dengan luas areal panen sebesar 359,75 ha. Meningkatnya produksi lada ditahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013 disebabkan karena luasnya areal panen serta keberhasilan para petani dalam mengatasi gangguan organisme penganggu tanaman lada. - Pada tahun 2014, produksi tanaman pinang mencapai 6,45 ton dengan luas panen 19 ha, jumlah tersebut melampaui target yang ditentukan sebesar 6 ton. Terlihat menurun jika dibandingkan produksi tanaman pinang pada tahun 2013 sebesar 8 ton dengan luas areal panen 16 ha. Menurunya produksi panen pinang disebabkan karena serangan dari organisme penganggu serta banyak para petani yang kurang serius dalam memelihara tanaman pinang. Petani lebih memilih atau fokus bercocok tanam kepada tanaman perkebunan lain dibandingkan tanaman pinang mengingat tanaman pinang bukan komoditas perkebunan yang utama bagi petani di Kabupaten Lahat. - Selain komuditas komuditas perkebunan tersebut diatas, terdapat komuditas komuditas lainnya seperti kayu manis, kemiri, dan cengkeh yang menjadi komuditas perkebunan di Kabupaten Lahat. Produksi tanaman kayu manis pada tahun 2014 adalah sebesar 370 ton dengan luas areal panen sebesar 560 ha hampir sama dengan produksi tahun 2013 dengan produksi sebesar 372 ton dengan luas areal panen sebesar 563 ha. Tanaman kemiri dengan produksi sebesar 15,67 ton dengan luas areal panen 41 ton meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebesar ton Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 53

75 dan luas areal panen sebesar 26 ha. Untuk tanaman cengkeh produksi pada tahun 2014 adalah sebesar 6,45 ton dengan luas areal panen sebesar 19 ha dan jauh meningkat jika dibandingkan tahun 2013 sebesar 1,2 ton dengan luas tanaman 12 ha. Keberhasilan petani dalam meningkatkan produksi tanaman tanaman perkebunan ini tidak lain kerena keseriusan para petani dalam memelihara tanaman tersebut meskipun tanaman tersebut bukanlah tanaman perkebunan utama di kabupaten lahat. Selain itu, iklim dan cuaca yang baik di tahun 2014 juga turut andil dalam meningkatnya produksi panen komuditas komuditas tanaman perkebunan tersebut Prioritas 5: Peningkatan dan Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Berwawasan Lingkungan Tata Ruang Capaian di bidang tata ruang pada tahun 2014, antara lain melalui Program Perencanaan Tata Ruang, yaitu: Ketersediaan rencana tata ruang pada kawasan strategis, dengan adanya Peraturan Daerah Kabupaten Lahat nomor 11 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lahat tahun sesuai dengan amanat Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang (UUPR), seluruh peraturan daerah (perda) provinsi/kabupaten/kota tentang RTRW provinsi/kabupaten/kota harus disusun atau disesuaikan paling lambat 2 (dua) tahun bagi perda RTRW provinsi dan 3 (tiga) tahun bagi RTRW kabupaten/kota terhitung sejak UUPR diberlakukan. Meningkatkan kualitas SDM Bidang tata ruang dengan mengikuti Pelatihan untuk SDM tersebut sebanyak 15 orang sama dengan target yang ditetapkan pada tahun Prasarana Wilayah dan SDA Capaian prioritas yang menyangkut sumber daya alam diantaranya: Capaian indikator Kinerja Tingkat Kualitas Udara sebesar 100%. Tercapainya indikator ini karena didukung oleh ketersediaan prasarana dan sarana pendukung seperti peralatan laboratorium yang digunakan untuk pengambilan sampel khususnya dalam rangka pemantauan kualitas udara dengan pelaksanaan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 54

76 Capaian indikator Kinerja Tingkat Pencemaran Limbah Padat dan B3 sebesar 100%. Tercapainya indikator ini karena didukung oleh ketersediaan prasarana dan sarana pendukung seperti peralatan laboratorium yang digunakan untuk pengambilan sampel khususnya dalam rangka pemantauan kualitas udara dengan pelaksanaan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan. Cakupan penyelesaian kasus lingkungan, dari beberapa kasus lingkungan semuanya terselesaikan dengan baik, sehingga telah mencapai 100% penyelesaian kasus lingkungan. Tercapainya indikator ini karena didukung adanya Pos Pengaduan yang berperan aktif dalam merespon setiap pengaduan permasalahan lingkungan yang ada melalui Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan SDA. Capaian dalam program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yaitu terpilihnya 1 (satu) sekolah di Kabupaten Lahat yang menerima piala Adiwiyata. Cakupan Piala Adipura Yang Diraih pada Tahun 2014 adalah 1 buah piala Adipura dan capaiannya 100%. Kegiatan ini telah dilaksanakan secara maksimal dengan yang didapat sesuai dengan target yang ditetapkan Pertambangan dan Migas Capaian produksi batubara di Kabupaten Lahat pada kurun waktu beberapa tahun terakhir ini cenderung menurun. Pada tahun 2013, produksi batubara mencapai ,736 MT menurun menjadi ,099 MT pada tahun Penurunan jumlah produksi batubara disebabkan beberapa perusahaan tidak beroperasi secara terus menerus pada setiap bulannya sehingga berpengaruh pada jumlah produksi, selain itu juga karena keterbatasan sarana dan prasarana pendukung yang menyebabkan terhambatnya proses pengiriman hasil produksi batubara di Kabupaten Lahat. Capaian produksi minyak bumi di Kabupaten Lahat dari tahun 2009 sampai 2012 cenderung berfluktuasi, yaitu pada tahun 2009 produksi sebesar ,13 barrel menjadi meningkat pada tahun 2010mencapai ,49 barrel. Pada tahun 2011, produksi minyak bumi kembali menurun yaitu ,59 barrel. Pada tahun 2012, capaian produksi minyak bumi di Kabupaten Lahat menurun menjadi sebesar barrel. Menurun kembali tahun 2013 sebesar ,89 barrel. Ditahun 2014 juga kembali turun menjadi barel Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 55

77 Capaian produksi gas bumi pada tahun 2012 sebesar ,88 MMBTU, angka tersebut menurun jika dibandingkan jumlah produksi gas bumi pada tahun 2011 sebesar ,91 MMBTU. Produksi gas bumi pada tahun 2010 sebesar ,59 MMBTU meningkat apabila dibandingkan produksi gas bumi pada tahun 2009 sebesar ,50 MMBTU. Dan produksi untuk tahun 2013 sebesar ,71 MMBTU. Di tahun 2014 produksi gas bumi juga kembali turun menjadi ,37 MMBTU. Turunnya jumlah produksi minyak dan gas bumi di Kabupaten Lahat dikarenakan antara lain optimasi sumur dari hasil pemboran masih dibawah target, sumur-sumur migas yang ada lebih banyak sumur tua sehingga produksi migas yang dihasilkan menurun sementara sumursumur migas yang baru belum produksi masih dalam proses seismic. Walaupun terjadi penurunan pada jumlah produksi migas tahun 2012, tetapi pada pendapatan dana bagi hasil bidang migas antara pusat dan daerah tetap mengalami kenaikan karena nilai harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah yang meningkat Perlindungan dan Pemulihan Cadangan SDA Capaian prioritas yang menyangkut perlindungan dan pemulihan SDA diantaranya: Cakupan Kegiatan pencegahan dan Mitigasi Bencana, Persentase Tingkat Penyelesaian Tindak Lanjut Bencana, dan Cakupan Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang mana semuanya telah mencapai 100%. Capaian Luas lahan perkebunan yang dioptimalisasi (melalui diversifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi). Jumlah target lahan yang dioptimalisasi sebesar 200 hektar dan terealisasi di tahun 2014 sebesar 230 hektar. Capaian rehabilitasi hutan dan lahan kritis. Target Luas rehabilitasi hutan dan lahan kritis 20 hektar yang terealisasi lebih besar dari target yaitu 34 hektar. Capaian pengurangan luas kerusakan/kebakaran hutan dan lahan terealisasi sebesar 6%, dari target sebesar 0%. Kegiatan perlindungan dan pemulihan SDA dinyatakan berhasil karena didukung oleh asistensi dan peran serta aktif pemerintah dan masyarakat, diantaranya berupa kegiatan penanaman pohon kembali sebagai usaha rehabilitasi. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 56

78 2.3 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LAHAT Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Kabupaten Lahat dan menjadi tantangan dalam mewujudkan Pembangunan Kabupaten Lahat antara lain: a. Dalam konteks pembangunan sarana dan prasarana pembangunan di Kabupaten Lahat masih diperlukan peningkatan sarana dan prasarana infrastruktur transportasi (jalan dan jembatan) secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Lahat, terutama daerah pedesaan dan terisolir untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi masyarakat. b. Dalam bidang kesehatan, ada 4 (empat) program dari 8 (delapan) target kesepakatan MDGs yang harus segera diselesaikan yaitu : program pemberantasan kemiskinan dan kelaparan (gizi masyarakat), program penurunan kematian anak, program kesehatan ibu dan program pengendalian HIV, malaria, dan penyakit menular lainnya. Untuk mendukung hal tersebut permasalahan yang dihadapi Kabupaten Lahat adalah: - Sarana dan Prasarana pelayanan dasar bidang kesehatan di Kabupaten Lahat saat ini masih kurang karena masih ada desa yang belum memiliki poskesdes/polindes. Selain itu beberapa poskesdes yang sudah ada juga memerlukan perbaikan. - Adanya kecamatan baru akibat terjadinya pemekaran kecamatan yaitu Kecamatan Suka Merindu memerlukan puskesmas baru, alat-alat kesehatan, pusling dan meubelair termasuk tenaga kesehatannya. - Kurangnya jumlah tenaga kesehatan jika mengacu pada SK Menteri Kesehatan Nomor 81/SK/Menkes/I/2004 (terutama tenaga apoteker, asisten apoteker, analis, dokter gigi dan lain-lain) - Perlunya penanganan terhadap penyakit malaria di Kabupaten Lahat, karena mengingat Kabupaten Lahat yang merupakan daerah endemik penyakit malaria dan peringkat tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan pada tahun c. Pada bidang pendidikan, angka partisipasi sekolah di Kabupaten Lahat pada tahun 2014 menunjukkan semakin tinggi kelompok umur menurut jenjang sekolahnya maka angka partisipasi sekolah penduduk cenderung menurun. Jumlah penduduk yang menyelesaikan jenjang sekolah yang tinggi lebih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk yang menyelesaikan jenjang sekolah dasar. Hal tersebut mempengaruhi SDM penduduk yang ada di wilayah Kabupaten Lahat. d. Dalam bidang sosial ekonomi, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat rata-rata masih belum menyelesaikan permasalahan utama dalam pembangunan yaitu permasalahan kemiskinan dan pengangguran. Angka tingkat kemiskinan sampai pada tahun 2013 sebesar 18,61% tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan dan angka tingkat Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 57

79 pengangguran terbuka sebesar 3,76%. Dengan demikian, kebijakan pembangunan yang bersifat mendukung perluasan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan harus mendapatkan perhatian yang lebih besar. Selain itu masalah yang dihadapi adalah masih terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan. e. Dalam bidang ketenagakerjaan di Wilayah Kabupaten Lahat, angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) laki-laki lebih tinggi dibandingkan dengan angka Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini mengindikasikan bahwa kesempatan kerja perempuan cenderung lebih terbatas dibandingkan laki-laki. f. Dalam bidang Ketahanan Pangan, pembangunan Kabupaten Lahat dihadapkan pada permasalahan mengenai dampak perubahan iklim yang menyebabkan adanya ketidakpastian serta mengganggu musim tanam dan produksi maupun produktivitas pertanian. Selain itu, adanya kompetisi antara sumber energi dan sumber pangan sehingga mengganggu ketersediaan pangan di Kabupaten Lahat. g. Dalam konteks pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, pembangunan di Kabupaten Lahat dihadapkan pada terjadinya perubahan tata guna lahan yang berpengaruh terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi karena adanya faktor manusia dan aktifitasnya dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam yang ada di wilayah Kabupaten Lahat. Selain itu juga kerusakan lingkungan dapat berpotensi mendatangkan bencana alam. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 II. 58

80 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Kabupaten Lahat Tahun 2016 Perkiraan Perkembangan Ekonomi Daerah Tahun 2016 Salah satu indikator ekonomi makro daerah yang dapat digunakan untuk melihat kemajuan perekonomian Kabupaten Lahat adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dicerminkan pada Laju Pertumbuhan Ekonomi. Laju Pertumbuhan Ekonomi diukur dari besaran PDRB atas harga konstan dan harga berlaku. Gambaran umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat dari tahun ke tahun mengalami peningkatan baik dilihat dari PDRB atas harga konstan maupun PDRB atas harga berlaku. Sumber utama pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat ditentukan oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, ekspor dan pembentukan modal domestik bruto atau investasi dan konsumsi pemerintah. Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga ditentukan oleh peningkatan produksi dan nilai tambah dari sektor pertanian, terutama subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan; sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan; sektor perdagangan, hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa pemerintahan umum dan swasta. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat selama periode 2007 sampai dengan 2012 menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat dengan migas pada periode yang sama berfluktuasi antara 5,40 persen sampai 6,47 persen. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 tanpa migas sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dengan migas, yaitu 6,04 persen tanpa migas dan dengan migas 6,82 persen. Laju Pertumbuhan Ekonomi Nasional Pada Tahun 2015 diperkirakan sebesar 5,2 % sedangkan untuk Provinsi Sumatera Selatan Sebesar 6,3 % jika dibandingkan dengan target Nasional Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Selatan lebih besar 1,1%, sedangkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lahat pada tahun 2013 dengan migas mencapai 5,95 %, mengalami penurunan di bandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 6,01 %. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat tanpa memasukkan migas juga mengalami penurunan dari 6,67 % menjadi 6,05 % pada tahun Nilai ini turun sebesar 0,62 % dari tahun 2012, sedangkan untuk tahun 2014 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat diperkirakan sebesar 5,58%, untuk target pertumbuhan Ekonomi pada Tahun 2015 sebesar 5,61% meskipun masih mengalami pertumbuhan akan tetapi bila Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 1

81 dibandingkan dengan tahun sebelumnya kembali mengalami penurunan. Hal ini disebabkan pertumbuhan sektor pertambangan migas semakin melambat bahkan negatif. Secara sektoral pada periode 2008 sampai dengan 2012, rata-rata laju pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 10,60 persen yang jauh diatas laju pertumbuhan total, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan dari tahun ke tahun laju pertumbuhannya relatif stabil dan mengalami kenaikan sehingga pada tahun 2010 menempati urutan kedua dengan rata-rata laju pertumbuhan 8,58 persen. Dengan memperhitungkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 dan juga fluktuasi harga berbagai komoditas, tingkat inflasi pada tahun 2015 diperkirakan akan lebih tinggi. Kebijakan yang diarahkan untuk mengendalikan inflasi antara lain adalah stabilisasi harga pangan, pengurangan biaya transportasi dan pengamanan pasokan bahan bakar minyak. Pengendalian harga pangan akan dilakukan melalui peningkatan produksi pangan dan pengamanan jalur distribusi pangan dari daerah penghasil pangan ke pasar. Upaya pengurangan biaya transportasi akan ditempuh melalui perbaikan prasaranan transportasi dan penambahan sarana transportasi. Pengamanan pasokan bahan bakar minyak akan dilakukan dengan menjaga keseimbangan pasokan dan menerbitkan alokasi bahan bakar minyak. Tabel 3.1 Kerangka Ekonomi Makro Kabupaten Lahat Indikator q 2011*) 2012**) Pertumbuhan Ekonomi (%) Dengan Migas 5,40 % 5,94 % 5,94 % Tanpa Migas 5,93 % 6,58 % 6,58 % Income Perkapita ADHB (Rupiah) Dengan Migas Tanpa Migas Income Perkapita ADHK (Rupiah) Dengan Migas Tanpa Migas PDRB ADHB (Rp. Juta) Dengan Migas Tanpa Migas PDRB ADHK (Rp. Juta) Dengan Migas Tanpa Migas Tingkat Pengangguran (%) 47,3% - 17,5% Inflasi (% / tahun) Dengan Migas 10,46 % 6,67 % 11,09 % Tanpa Migas 9,31 % 5,83 % 9,19 % Sumber : Lahat Dalam Angka 2013 Catatan : *) angka proyeksi 6,04 % 6,82 % ,96 % 7,53 % Penetapan berbagai asumsi kerangka ekonomi makro Kabupaten Lahat ditujukan untuk memberikan suatu dorongan (stimulus) dan sekaligus peluang bagi para pelaku usaha Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 2

82 untuk melakukan investasi baru dan mengembangkan usaha. Dengan bertambahnya investasi dan meningkatnya skala usaha, pertumbuhan ekonomi diharapkan mendorong perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pengurangan kemiskinan. Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan global dan lokal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008, penerapan perdagangan bebas antara China-ASEAN (CAFTA), perubahan sistem pencatatan perdagangan internasional dan meluasnya jasa layanan pasar modal merupakan contoh perubahan yang perlu diadaptasi dalam mekanisme pencatatan statistik nasional. Salah satu bentuk adaptasi pencatatan statistik nasional adalah melakukan perubahan tahun dasar PDB Indonesia dari tahun 2000 ke Perubahan tahun dasar PDB dilakukan seiring dengan mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tertuang dalam 2008 System of National Accounts (SNA 2008) melalui penyusunan kerangka Supply and Use Tables (SUT). Perubahan tahun dasar PDB dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi untuk menjaga konsistensi hasil penghitungan. Berikut nilai PDRB yang telah disesuaikan dengan SNA 2008, dimana tidak ada lagi penghitungan PDRB dengan migas dan non migas. Tabel 3.2 Perkembangan Ekonomi Makro Kabupaten Lahat Tahun No Indikator Kinerja 1 Pertumbuhan Ekonomi Satuan RPJMD Tahun 2013 RPJMD Tahun 2014 Target RPJMD Target Realisasi Target Realisasi Tahun 2015 Target RPJMD Tahun 2016 % 5,58 4,83 5,63 3,93 5,85 6,00 2 PDRB (ADHB) Juta Rupiah 3 PDRB (ADHK) Juta Rupiah , , , , Pendapatan Perkapita (ADHB) Juta Rupiah , , Inflasi % 5,67 5,77 6,37 5,38 5,37 5,00 6 Persentase Penduduk Miskin 7 Tingkat Pengangguran % 18,61 18,61 16,29-15,74 15,20 % 3,76 3,76 3,87 5,62 3,37 2,78 Sumber : Bappeda, BPS Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 3

83 Berdasarkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lahat Tahun , kebijakan ekonomi yang akan ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Lahat Tahun 2016 adalah tetap komitmen meningkatkan bidang pertanian dan meningkatkan pelayanan dasar kesehatan dan pendidikan. Selain itu juga Pemerintah Daerah juga melakukan reformasi birokrasi dan sumber daya aparatur. Peningkatan kapasitas sumber daya masyarakat terutama generasi muda yang bertujuan mengurangi pengangguran. Pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah (UMKM) dalam usaha menggerakkan ekonomi masyarakat. Kebijakan ekonomi Kabupaten Lahat Tahun 2016 juga didorong untuk memperkuat pelaksanaan berbagai kebijakan Pemerintah tahun 2015 antara lain Percepatan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milineum (MDGs); Percepatan Peningkatan Penanggulangan Kemiskinan melalui empat klaster; perlindungan sosial berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan PNPM Mandiri; peningkatan akses usaha mikro dan kecil pada sumber daya produktif melaui kredit usaha rakyat, serta peningkatan dan perluasan program pro-rakyat; pelaksanaan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI); serta Peningkatan Ketahanan Pangan, Penanganan Transportasi Kota-Kota Besar, dan Perluasan Kesempatan Kerja. Kebijakan ekonomi Kabupaten Lahat Tahun 2016 diarahkan untuk mendukung penguatan keterkaitan (konektivitas) kebijakan pembangunan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan Tahun Oleh sebab itu, kebijakan ekonomi tahun 2016 akan didukung dengan reorientasi seluruh prioritas kebijakan dan program secara lebih baik, terukur dan komprehensif. Dengan penekanan pembangunan pada tahun 2016 menegaskan pentingnya optimalisasi rapat koordinasi teknis untuk menjamin terwujudnya keseimbangan pembangunan antar wilayah. Setiap wilayah akan terfokus pada pengembangan potensi khas daerah sehingga memungkinkan terjadinya transaksi pasar antar daerah antar komoditi. Upaya ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah, melalui peningkatan konsumsi rumah tangga yang menggerakkan tumbuh dan kembangnya industri kecil, UMKM dan koperasi, dan perdagangan hasil produksi antar daerah. Kebijakan ekonomi Kabupaten Lahat Tahun 2016 ditujukan untuk mendorong penguatan kerjasama dan keterkaitan antardaerah yang meliputi 17 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan dalam suatu kesatuan wilayah berlandaskan keterikatan etnis, sosial dan kultural. Berbagai kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 akan didukung dengan berbagai program dan kegiatan pembangunan yang berpihak kepada rakyat miskin antara lain program berobat dan sekolah gratis, sertifikasi lahan gratis, bantuan hukum gratis, bantuan pembangunan rumah bagi masyarakat yang berpenghasilan tidak tetap, bantuan benih/bibit dan sarana produksi pertanian, pengembangan ternak, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 4

84 pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKM-K). Upaya percepatan pengurangan kemiskinan juga didorong oleh berbagai program yang diarahkan untuk memperluas cakupan program pembangunan berbasis masyarakat, meningkatkan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar, serta mengamankan berbagai kebutuhan pokok masyarakat dengan akses dan harga yang terjangkau. Dengan perpaduan kebijakan ekonomi dan kebijakan program pembangunan yang berpihak kepada rakyat miskin, maka pada tahun 2016 penduduk miskin di Kabupaten Lahat diharapkan akan berkurang. Berikut prediksi ekonomi makro Kabupaten Lahat tahun 2016 : Tabel 3.3 Prediksi Ekonomi Makro di Kabupaten Lahat Tahun 2016 No. Indikator Kinerja Satuan Target RPJMD 2016 Prediksi 1 Pertumbuhan Ekonomi % 6,00 5,58 6,00 2 PDRB (ADHB) Juta Rupiah PDRB (ADHK) Juta Rupiah Inflasi % 5,00 5,00 6,00 5 Persentase Penduduk Miskin % 15,20 15,00 15,20 6 Tingkat Pengangguran Terbuka % 2,78 2,00 3,00 Sumber : Bappeda, BPS 3.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah Arah kebijakan keuangan daerah Kabupaten Lahat tahun 2016 mencakup arah dan kebijakan pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Rencana pendapatan daerah yang dituangkan dalam APBD merupakan perkiraan yang terukur, rasional serta memiliki kepastian dasar hukum penerimaannya. 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 5

85 a. Dalam merencanakan target PAD supaya memperhatikan kondisi krisis ekonomi saat ini yang kemungkinan masih berlangsung dalam tahun anggaran 2015, yang akan berdampak pada rendahnya pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat sehingga berpengaruh pada peningkatan PAD di masing-masing daerah. b. Dalam upaya pengelolaan dan peningkatan PAD, agar tidak menetapkan kebijakan yang memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Bahkan sebaliknya bilamana perlu dapat diberikan intensif untuk menarik atau memberikan rangsangan agar kegiatan ekonomi masyarakat cenderung stabil atau meningkat. Upaya tersebut dapat ditempuh melalui penyederhanaan system dan prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah, pemberian insentif atau rasionalisasi pajak/retribusi daerah, meningkatkan ketaatan wajib pajak dan pembayar retribusi daerah, serta meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan. c. Pemerintah daerah agar secara konsisten untuk tidak melaksnakan pemungutan terhadap peraturan daerah yang terkait dengan pajak dan retribusi daerah yang telah dibatalkan oleh pemerintah. d. Dalam menetapkan target pendapatan daerah dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan hendaknya dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan hasil dari nilai kekayaan daerah yang disertakan sesuai dengan tujuan dan fungsi penyertaan modal dimaksud. Selain itu untuk meningkatkan pendapatan daerah, pemerintah daerah dapat mendayagunakan kekayaan atau aset-aset daerah yang ada dengan cara melakukan kerja sama dengan pihak ketiga. e. Pemerintah daerah agar tidak menetapkan target pendapatan yang berasal dari setoran laba bersih perusahaan daerah air minum ( PDAM) yang cakupan pelayanannya belum mencapai 80% dari jumlah penduduk dalam wilayah administratif daerah kabupaten/kota pemilik PDAM, sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor:690/477/SJ tanggal 18 Februari 2009 perihal percepatan terhadap program penambahan 10 juta sambungan rumah air minum tahun 2009 s.d Untuk PDAM yang belum memenuhi ketentuan diatas, agar bagian laba yang diupayakan untuk diinvestasikan dalam rangka meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan. f. Dalam hal daerah telah membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) seperti rumah sakit daerah, maka penerimaan rumah sakit tersebut dicantumkan dalam APBD sebagai jenis pendapatan lain-lain PAD yang sah, sedangkan bagi Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 6

86 rumah sakit yang belum menerapkan pengelolaan keuangan BLUD, maka penerimaan rumah sakit tersebut termasuk pelayanan masyarakat miskin melalui jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dicantumkan dalam APBD sebagai jenis retribusi. 1. Dana Perimbangan Untuk penganggaran pendapatan yang bersumber dari dana perimbangan dalam APBD Tahun Anggaran 2016, perlu memperhatikan hal hal sebagai berikut: a. Mengingat proses penyusunan APBD sudah di mulai sejak bulan Juni 2015 sedangkan penetapan alokasi dana perimbangan Tahun Anggaran 2016 direncanakan sekitar bulan Oktober 2015, maka pencantuman alokasi dana perimbangan yang berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016 di dasarkan pada alokasi dana perimbangan Tahun Anggaran 2015 dengan tetap memperhatikan realisasi penerimaan dua tahun terakhir (Tahun Anggaran 2013 dan Tahun Anggaran 2014). b. Terhadap perencanaan alokasi dana bagi hasil, pemerintah daerah dapat memperkiraan besaran alokasi dana bagi hasil lebih rendah dari Peraturan Menteri Keuangan TA. 2015, untuk mengantisipasi kemungkinan tidak stabilnya harga minyak dan gas atau hasil pertambangan lainnya di tahun Selanjutnya apabila alokasi dana bagi hasil tersebut tidak sesuai dari yang diperkirakan, dapat dilakukan penyesuaian dalam perubahan APBD Tahun Anggaran c. Bagi daerah yang menerima alokasi DAU karena memiliki celah fiskal negatif dan nilai negatif sama atau lebih besar dari alokasi dasar berdasarkan penerapan formula murni DAU, maka untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan belanja pegawai yang meliputi gaji pokok dan tunjangan PNSD, supaya mengalokasikan dana untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD dalam APBD Tahun Anggaran 2015, termasuk untuk kenaikan gaji pokok dan gaji bulan ke-13, yang bersumber dari pendapatan daerah antara lain PAD, DBH pajak dan DBH SDA dan/atau penerimaan pembiayaan SILPA tahun lalu. d. Dana bagi hasil cukai hasil tembakau yang dialokasikan ke kabupaten/kota dan propinsi sesuai dengan Keputusan Gubernur, supaya di arahkan untuk melaksanakan peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan/atau pemberantasan barang kena cukai palsu (cukai illegal). Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 7

87 2. Lain Lain Pendapatan Daerah yang Sah a. Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menetapkan pendapatan bagi hasil yang di terima dari propinsi pada Tahun Anggaran 2016 agar menggunakan pagu Tahun Anggaran Sedangkan bagian Pemerintah Kabupaten/Kota yang belum di realisasikan oleh Pemerintah Propinsi akibat pelampauan target tahun anggaran 2015 agar di tampung dalam perubahan APBD tahun anggaran b. Dana darurat, dana bencana alam sambungan pihak ketiga yang diterima oleh pemerintah daerah bilamana belum dapat diperkirakan dan dipastikan pada saat penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016 agar penganggarannya dicantumkan pada perubahan APBD Tahun Anggaran Dalam kebijakan perencanaan pendapatan daerah harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah, yang menambahkan ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Seluruh pendapatan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto, mempunyai makna bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan bagian pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil. Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Pendapatan Derah terdiri dari : Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam pengelolaan pendapatan daerah upaya yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Dalam merencanakan target pendapatan daerah dari kelompok Pendapatan Asli Daerah ditetapkan secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi penerimaan tahun yang lalu, potensi dan asumsi pertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi terhadap masing-masing jenis penerimaan, obyek penerimaan serta rincian obyek penerimaan. b. Dalam upaya peningkatan pendapatan asli daerah, dengan tidak menetapkan kebijakan pemerintahan daerah yang memberatkan dunia usaha dan masyarakat. Upaya Pemerintah Daerah dalam mencapai target pendapatan asli daerah dapat ditempuh melalui penyederhanaan sistem dan prosedur Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 8

88 administrasi pemungutan pajak dan restribusi daerah, peningkatan ketaatan wajib pajak dan pembayar restribusi daerah serta peningkatan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang diikuti dengan peningkatan kulitas, kemudahan, ketetapan dan kecepatan pelayanan. c. Memperbaiki cara pemungutan pajak berdasarkan peraturan, tarif pajak, memperbaiki manjemen pelaksanaan petugas, informasi petugas dan penerima besar pajak sesuai dengan Perda Kabupaten Lahat, memperbaiki dan menyesuaikan aturan Tarif pajak yang berlaku yang tidak sesuai lagi dengan pertumbuhan ekonomi sekarang. d. Meningkatkan kinerja pelayanan petugas wajib pajak. Petugas pajak yang ramah dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan pada Perda pajak Kabupaten Lahat akan sangat membantu kelancaran wajib pajak dalam membayar pajaknya jangan sampai terjadi justru petugas pajak membohongi wajib pajak dikarenakan ketidak mengertian mereka. e. Dalam rangka pemungutan pajak daerah dapat diberikan biaya pemungutan paling tinggi sebesar 5% (lima persen) dari realisasi penerimaan pajak daerah yang ditetapkan dalam peraturan Daerah sebagaimana diamanatkan Pasal 76 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah. f. Melakukan upaya peningkatan penerimaan bagian laba/deviden atas penyertaan modal atau investasi lainnya yang dapat ditempuh melaui inventarisasi dan menata serta mengevaluasi nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, baik dalam bentuk uang maupun barang sebagia penyertaan modal (investasi daerah). Jumlah rencana penerimaan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, hendaknya rasional dibandingkan dengan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan. Dalam upaya peningkatan PAD pemerintah daerah supaya mendayagunakan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan dan belum dimanfaatkan, untuk dikelola atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga sehingga menghasilkan pendapatan. Penyertaan modal dan kerjasama pada pihak ketiga ditetapkan dengan peraturan daerah. g. Komisi, rabat, potongan atau penerimaan lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat dari penjualan, tukar menukar, hibah, asuransi dan/atau pengadaan barang dan jasa termasuk lain sebagai akibat penyimpanan dana anggaran pada bank serta penerimaan dari hasil penggunaan kekayaan daerah merupakan PAD. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 9

89 Dana Perimbangan Sambil menunggu penetapan pagu Dana Perimbangan Tahun Anggaran 2016, pemerintahan daerah dapat menggunakan pagu definitif Dana Perimbangan Tahun Anggaran Untuk penyesuaian pagu definitif Dana Perimbangan tahun anggaran 2016 ditampung didalam Perubahan APBD tahun anggaran Lain-Lain Pendapat Daerah yang Sah a. Dana darurat yang diterima dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat bencana alam. b. Hibah yang diterima dalam bentuk uang harus dianggarkan dalam APBD dan didasarkan atas naskah perjanjian hibah antara pemerintah daerah dan pemberi hibah. c. Sumbangan yang diterima dari organisasi/lembaga tertentu/program atau pihak ketiga, yang tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran maupun pengurangan kewajiban pihak ketiga/pemberi sumbangan diatur dalam peraturan daerah. d. Lain lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah termasuk dana penyesuaian dan otonomi khusus dianggarkan pada lain-lain pendapatan daerah yang sah. e. Dana bagi hasil pajak dari provinsi yang diterima oleh kabupaten/kota merupakan lain-lain pendapatan daerah yang sah. f. Penganggaran dana alokasi umum, dana bagi hasil, hibah, dana darurat, dan sumbangan pihak ketiga, supaya dianggarkan pada Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPKD). Bagi daerah yang belum membentuk SKPKD dianggarkan pada SKPD Sekretariat Daerah sesuai dengan kode rekening berkenaan. Pemerintah Kabupaten Lahat dalam meningkatkan pendapatan daerah selalu terus berupaya menggali potensi sumber daya untuk meningkatkan pendapatan dengan tidak meninggalkan aspek lingkungan hidup yang berkelanjutan. Untuk merencanakan pendapatan daerah untuk tahun 2016, harus diketahui terlebih dahulu realisasi pendapatan tahun-tahun sebelumnya. Realisasi pendapatan Kabupaten Lahat pada tahun 2015 sebesar Rp ,00 mengalami peningkatan sebesar 5,03% dibandingkan pendapatan pada tahun 2014 yaitu sebesar Rp ,00. Peningkatan pendapatan tersebut didapatkan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp ,08 pada tahun 2014 menjadi sebesar Rp ,00 pada tahun Dan pada dana Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 10

90 perimbangan Rp ,92 pada tahun 2014 menjadi Rp ,00 pada tahun Untuk lebih jelasnya realisasi pendapatan daerah per tahun dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Pendapatan Daerah Kabupaten Lahat Tahun Pendapatan Daerah Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 (1) (2) (3) (4) (5) (6) a. Pendapatan Asli Daerah 1. Pendapatan Pajak Daerah , , , , , , ,00 2. Hasil Retribusi Daerah 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah b. Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 Dana Alokasi Khusus c. Lain-Lain Pendapatan yang sah Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Perintah Daerah lainnya Dana penyesuaian dan Otonomi Khusus (AD-Hoc) Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 J u m l a h , , , ,00 Sumber : Dinas PPKAD Kabupaten Lahat 2015 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 11

91 Berdasarkan realisasi pendapatan daerah tahun-tahun sebelumnya untuk mengetahui secara rinci perkiraan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Lahat pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3.5 : Tabel 3.5 Hasil Proyeksi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2016 No Uraian Tahun 2015 Jumlah APBD Proyeksi Tahun 2016 Bertambah / Berkurang Pendapatan Daerah , , , Pendapatan Asli Daerah , , Pajak Daerah , , , Hasil Retribusi Daerah , ,00 ( ,00) Hasil Pengelolaan Kekayaan yg dipisahkan , , , Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang sah , , , Dana Perimbangan , , , Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak , , Dana Alokasi Umum (DAU) , , , Dana Alokasi Khusus (DAK) , , , Lain-Lain Pendapatan yang Sah , , Dana Bagi Hasil Pajak Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya , ,00 ( ,00) , , , , ,00 ( ,00) Pendapatan Lainnya 0,00 0,00 0,00 Sumber : Dinas PPKAD Kabupaten Lahat 2016 Pendapatan Daerah pada APBD Kabupaten Lahat tahun 2016 diperkirakan sebesar Rp ,00 meningkat bila dibanding APBD Tahun 2015 sebesar Rp ,00 atau bertambah sebesar Rp ,00 yang bersumber dari : Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 12

92 a. Pendapatan Asli Daerah meningkat dari Rp ,00 pada tahun 2015 naik menjadi Rp ,00 pada tahun 2016 atau meningkat sebesar Rp ,00 b. Dana Perimbangan meningkat dari Rp ,00 pada tahun 2015 naik menjadi Rp ,00 pada tahun 2016 atau meningkat sebesar Rp ,00 c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah meningkat dari Rp. Rp ,00 pada tahun 2015 menjadi Rp ,00 pada tahun 2016 atau meningkat sebesar Rp ,00 yang berasal dari dana penyesuaian dan otonomi khusus. Di sektor fiskal, kebijakan keuangan daerah, sejalan dengan arah kebijakan yang ditetapkan, diarahkan pada upaya melanjutkan konsolidasi fiskal yang ditujukan untuk meningkatkan penerimaan daerah, serta memantapkan proses desentralisasi dengan tetap mengupayakan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah sesuai azas keadilan, dan sepadan dengan besarnya kewenangan yang diserahkan oleh pemerintah pusat kepada daerah. Dalam upaya pemerintah daerah dalam mencapai target maka pemerintah daerah melakukan strategi dalam prioritas pendapatan daerah sebagai berikut : 1. Upaya peningkatan kinerja pemungutan pajak daerah 2. Peningkatan sistem dan prosedur pengelolaan pajak daerah 3. Peningkatan mutu dan jenis pelayanan kepada masyarakat 4. Penetapan tarif retribusi berbasis prinsip dan sasaran objek retribusi daerah. Upaya peningkatan PAD dapat dilakukan dengan melakukan kajian terhadap potensi PAD Kabupaten Lahat dan mengembangkan berbagai sektor produktif untuk mengintensifkan penerimaan pajak dan retribusi daerah.upaya-upaya pengembangan potensi SDA, khususnya pertambangan yang baik dikelola oleh pihak swasta maupun BUMD serta pengembangan agribisnis yang diharapkan dapat menggerakkan aktivitas perekonomian daerah sehingga akan meningkatkan penerimaan PAD yang mencerminkan kemandirian keuangan Kabupaten Lahat. Meningkatnya kemandirian keuangan daerah dalam membiayai pembangunan menjadi sangat penting karena daerah akan lebih dapat mengatur penerimaan dan pengeluaran pembangunan, bila dibandingkan dengan kondisi saat ini yang sebagian besar merupakan dana perimbangan yang berasal dari pemerintah pusat. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 13

93 Arah Kebijakan Belanja Daerah Belanja Daerah dibagi menjadi dua yaitu belanja langsung dan tidak langsung. Berkaitan dengan penganggaran belanja langsung dan tidak langsung dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah tetap memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1. Dalam merencanakan alokasi belanja untuk setiap kegiatan harus dilakukan analisis kewajaran biaya yang dikaitkan dengan out put yang dihasilkan dari suatu kegiatan. Oleh karena itu, untuk menghindari adanya pemborosan, program dan kegiatan yang direncanakan didasarkan pada kebutuhan riil. 2. Terhadap kegiatan pembangunan yang bersipat fisik, proporsi belanja modal diupayakan lebih besar dibanding dengan belanja pegawai atau belanja barang dan jasa. 3. Kebijakan belanja lebih besar dialokasikan untuk program dan kegiatan untuk mendukung sasaran prioritas pada Tahun Untuk program yang ada pada setiap SKPD (program administrasi perkantoran, program peningkatan disiplin aparatur, dll) disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing SKPD (kenaikannya tidak terlalu besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya). 5. Belanja pegawai a. Untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai agar diperhitungkan acress yang besarnya dibatasi maksimum 2,5 % dari jumlah belanja pegawai (gaji pokok dan tunjangan). b. Besarnya penganggaran gaji pokok dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) agar disesuaikan dengan hasil rekonsiliasi jumlah peawai dan belanja pegawai yang sudah dilakukan di masing-masing daerah dalam rangka perhitungan DAU Tahun Anggaran 2015 dan memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD yang ditetapkan Pemerintah. c. Peningkatan belanja pegawai disumbang dari pemberian Tunjangan kesejahteraan Daerah kepada pegawai negeri sipil. 6. Belanja barang dan jasa a. Dalam menetapkan jumlah anggaran untuk belanja barang pakai habis agar disesuaikan dengan kebutuhan riil dengan memperhitungkan sisa persediaan barang Tahun Anggaran Untuk menghitung kebutuhan riil disesuaikan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 14

94 dengan pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD, dengan mempertimbangkan jumah pegawai dan volume pekerjaan. b. Penganggaran belanja barang modal yang akan diserahkan kepemilikannya kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun anggaran berkenaan, dialokasikan pada belanja barang dan jasa. c. Penganggaran belanja perjalanan dinas daerah, baik perjalanan dinas luar negeri maupun perjalanan dinas dalam negeri agar dilakukan secara selektif, frekwensi dan jumlah harinya dibatasi d. Untuk perjalan dinas dalam rangka kunjungan kerja dan study banding agar dibatasi frekuensi, jumlah hari dan pesertanya serta dilakukan sesuai dengan substansi kebijakan yang sedang dirumuskan, yang hasilnya dilaporkan secara transparansi dan akuntabel. e. Penganggaran untuk penyelenggaraan rapat agar dilaksanakan di kantor, kecuali dengan alasan tertentu dapat dilaksanakan diluar kantor. f. Dalam rangka antisipasi penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) perdesaan dan perkotaan yang akan dikedaerahkan terhitung 1 januari 2016 menjadi Pendapatan Asli Daerah maka Pemerintah Kabupaten/Kota agar mengambil langkah-langkah dalam penyiapan dukungan program/kegiatan pengalihan (data, system, standar pengelolaan, keterampilan, dsb) atas PBB perdesaan dan perkotaan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang berlaku efektif 1 januari 2011 menjadi pajak daerah, serta penyiapan sarana dan prasarana. g. Dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, perlu dilakukan dukungan program dan kegiatan terkait dengan penyusunan Peraturan Daerah sebagai tindak lanjut ketentuan dimaksud. 7. Belanja Modal a. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi didaerah agar dalam merencanakan belanja modal diarahkan untuk membangun Infrastruktur yang menunjang Investasi daerah. b. Dalam menetapkan anggaran untuk pengadaan barang-barang Inventaris agar dilakukan secara selektif sesuai kebutuhan masing-masing SKPD. c. Penganggaran belanja modal tidak hanya sebesar harga beli/bangun aset tetap, tetapi harus ditambah seluruh belanja yang terkait dengan pengadaan/pembangunan aset tetap tersebut sampai siap digunakan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 15

95 Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintah daerah yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Penyusunan belanja untuk pelaksanaan urusan wajib dimaksud berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan. Pemerintah Kabupaten Lahat menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah, maupun program dan kegiatan, yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran. Guna mendukung arah kebijakan fiskal yang berkelanjutan (fiscal sustainability) dalam tahun 2016, kebijakan belanja daerah diarahkan pada upaya mendukung prioritas pembangunan Kabupaten Lahat tahun Mengalokasikan anggaran pada program/kegiatan SKPD yang sesuai dengan tugas pokok, fungsi serta daya kemampuan untuk melaksanakannya. Alokasi dana untuk Desa dan Kelurahan melalui dana spesific grant atau dana daerah bawahan sesuai dengan program/kegiatan kebutuhan desa dan kelurahan.peningkatan efisiensi dan efektifitas penajaman prioritas belanja guna mendukung stimulus fiskal, serta desentralisasi dengan mengacu pada program prioritas. Efektivitas dari langkah-langkah pokok dan kebijakan-kebijakan di atas perlu didukung oleh langkah-langkah penting antara lain melalui peningkatan kepastian hukum yang mendorong tumbuhnya kepastian usaha dan praktek usaha yang sehat, serta pelaksanaan prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa (good governance) dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efisien dan mampu mengantisipasi dinamika ekonomi serta tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Untuk merencanakan belanja pada Tahun 2016 terlebih dahulu diketahui realisasi tahun sebelumnya. Selain dari hasil musrenbang di tingkat Kecamatan sampai ke tingkat kabupaten kegiatan yang diprioritaskan adalah kegiatan insidentil yang sifatnya mendesak dan kegiatan yang belum bisa dilaksanakan pada APBD Tahun 2015 yang akan diprioritaskan pada APBD induk tahun Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung, meliputi : 1. Belanja Pegawai a. Untuk mengantisipasi adanya kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai agar diperhitungkan acress yang besarnya dibatasi maksimum 2,5 % dari jumlah belanja pegawai (gaji pokok dan tunjangan). b. Besarnya penganggaran gaji pokok dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) agar disesuaikan dengan hasil rekonsiliasi jumlah peawai dan belanja Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 16

96 pegawai yang sudah dilakukan di masing-masing daerah dalam rangka perhitungan DAU Tahun Anggaran 2016 dan memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD yang ditetapkan Pemerintah. c. Apabila daerah telah menganggarkan tambahan penghasilan dalam bentuk uang makan, tidak di perkenankan menganggarkan penyediaan makanan dan minuman harian pegawai dalam bentuk kegiatan. d. Sambil menunggu penetapan rancangan undang undang tentang pajak dan retribusi daerah, biaya pemungutan di artikan sebagai bentuk pemberian insentif sejalan dengan kinerja organisasi dalam pencapaian target yang di tetapkan. Insentif di berikan atas dasar kebutuhan Riil bagi aparat yang terkait dengan proses pemungutan pajak daerah,yang besaran insentifnya di dasarkan pada pertimbangan asas kepatutan dan kewajaran yang di kaitkan dengan bobot tanggung jawab, peran, beban kerja, prestasi dan lokasi kerja serta tidak melebihi 5 % dari target penerimaan pajak daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. e. Penyediaan anggaran untuk penyelenggaraan asuransi kesehatan bagi PNSD agar berpedoman pada peraturan pemerintah nomor 28 tahun 2003 tentang subsidi dan iuran pemerintah dalam menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun negeri Nomor : 138/Menkes/PB/II/2009 Nomor : 12 Tahun 2009 tentang pedoman tarif pelayanan kesehatan bagi peserta PT. Askes (Persero) dan anggota keluarganya di Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat, dan rumah sakit daerah. Sedangkan untuk asuransi jiwa bagi PNSD atau yang sejenis tidak di perkenankan di anggarkan dalam APBD, kecuali ditentukan lain berdasarkan peraturan perundang undangan. f. Penganggaran penghasilan dan penerimaan lain pimpinan dan anggota DPRD serta belanja penunjang kegiatan harus di dasarkan kepada : Peraturan Pemerintah Nomor : 24 Tahun 2004 tentang kedudukan protokoler dan keuangan pimpinan dan anggota dewan perwakilan daerah, sebagaimana telah di ubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 21 Tahun Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang pengelompokan kemampuan keuangan daerah, penganggaran dan penanggungjawaban penggunaan belanja penujang operasional pimpinan DPRD serta tata cara pengembalian tunjangan komunikasi insentif dan dana operasional. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 17

97 Belanja kepala daerah dan wakil kepala daerah mempedomani ketentuan sebagai berikut : Penganggaran belanja kepala daerah dan wakil kepala daerah didasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang kedudukan keuangan kepala daerah dan wakil kepala daerah. Biaya penunjang operasional sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor : 109 Tahun 2000 yang semula tertulis biaya penunjang operasional kepala daerah kabupaten/kota termasuk di dalamnya biaya penunjang operasional wakil kepala daerah kabupaten/kota Bagi Daerah Otonom baru penganggaran biaya operasional kepala daerah/wakil kepala daerah di dasarkan pada pertimbangan rasionalitas terhadap biaya operasional kepala daerah/wakil kepala daerah induk sebelum pemekaran. 2. Belanja Bunga Bagi daerah yang belum memenuhi kewajiban pembayaran bunga pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang supaya segera di anggarkan pembayarannya dalam APBD Tahun Anggaran Belanja Subsidi Belanja subsidi hanya diberikan kepada perusahaan atau lembaga tetentu agar harga produksinya terjangkau oleh masyarakat yang daya belinya terbatas. Produk yang di beri subsidi merupakan kebutuhan dasar dan menyangkut hajat hidup orang banyak serta terlebih dahulu dilakukan pengkajian agar tepat sasaran dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang undangan. 4. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial a. Dalam menentukan organisasi atau lembaga yang akan di berikan hibah agar di lakukan secara selektif, akuntabel, transparan, dan berkeadilan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. b. Belanja hibah dari Pemerintah Daerah kepada Instansi Vertikal, mekanisme penganggaran dan pemberinannya mengacu lepada ketentuan pengelolaan keuangan daerah, dan bagi Instansi penerima dalam pelaksanaan dan pertanggungjawabannya memperhatikan Peraturan Menteri Keuangan terkait hibah daerah. c. Dalam menjalankan fungsi Pemerintah Daerah di bidang kemasyarakatan dan guna memelihara kesejahteraan masyarakat dalam skala tertentu, Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 18

98 Daerah dapat memberikan bantuan sosial kepada kelompok/anggota masyarakat, yang di lakukan secara selektif, tidak mengikat dan di upayakan dalam penetapan besaran bantuannya sejalan dengan jiwa Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah beserta perubahannya dalam arti jumlahnya di batasi tidak melebihi batas toleransi untuk penunjukan langsung. Pemberian bantuan sosial harus di dasarkan kriteria yang jelas dengan memperhatikan asas keadilan, transparan dan memprioritaskan kepentingan masyarakat luas. d. Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas pengelolaan anggaran daerah di upayakan agar jumlah alokasi anggaran belanja hibah dan bantuan sosial agar di batasi dan di perjelas format pertanggungjawabannya yang tata cara dan mekanisme pemberian hibah dan bantuan social diatur dalam Peraturan Kepala Daerah. 5. Belanja Bagi Hasil Untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan provinsi kepada kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota kepada pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya di sesuiakan dengan rencana pendapatan pada Tahun Anggaran 2016, sedangkan pelampauan target pada Tahun Anggaran 2016 yang belum di realisasikan kepada pemerintah daerah yang menjadi hak Kabupaten/Kota atau pemerintah desa di tampung dalam perubahan APBD Tahun Anggaran Belanja Bantuan Keuangan a. Pemerintah Propinsi dapat menganggarkan bantuan keuangan kepada pemerintah kabupaten/kota di dasarkan pada pertimbangan untuk mengatasi kesenjangan fiskal, membantu pelaksanaan urusan pemerintah kabupaten/kota yang tidak tersedia alokasi dananya. Pemberian bantuan keuangan dapat bersifat umum maupun bersifat khusus. b. Dalam penetapan bantuan keuangan yang bersifat umum untuk mengatasi kesenjangan fiskal dapat menggunakan formula dengan variable antara lain dengan pendapatan daerah, jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin dan luas wilayah yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. c. Dalam penetapan bantuan keuangan yang bersifat khusus digunakan untuk membantu capaian program prioritas pemerintah provinsi yang dilaksanakan sesuai urusan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota seperti pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 19

99 d. Pemerintah Kabupaten/Kota menganggarkan dari dana perimbangan keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota untuk Desa paling sedikit 10% (sepuluh persen), yang pembagiannya untuk stiap Desa secara proporsional yang merupakan Alokasi Dana Desa (ADD) sesuai dengan maksud Pasal 68 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. Selain itu Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat memberikan bantuan keuangan lainnya kepada pemerintah desa dalam rangka percepatan pembangunan desa sesuai kemampuan keuangan daerah. 7. Belanja Tidak Terduga Dalam penetapan anggaran belanja tidak terduga agar di lakukan secara rasional dengan mempertimbangan realisasi Tahun Anggaran 2015 dan estimasi kegiatan kegiatan yang sifatnya tidak dapat di prediksi, di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah, serta tidak biasa/tanggap darurat, yang mendesak, dan tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan pada Tahun Anggaran Dengan arah kebijakan belanja tahun 2016, perkiraan belanja Pemerintah Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Belanja Daerah meningkat dari Rp ,00 pada tahun anggaran 2015 menjadi Rp ,00 pada tahun 2016 atau meningkat sebesar Rp ,00. Belanja daerah tersebut terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. 1. Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung Kabupaten Lahat tahun 2016 diproyeksikan sebesar Rp ,00 meningkat dibandingkan belanja tidak langsung pada tahun 2015 sebesar Rp ,00. Belanja Langsung Kabupaten Lahat tahun 2016 diproyeksikan sebesar Rp ,00, meningkat dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp ,00 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 20

100 Tabel 3.6 Belanja Daerah Kabupaten Lahat Tahun No. Uraian APBD 2015 (Rp) Jumlah Bertambah / Berkurang Proyeksi APBD 2016 (Rp) (Rp) Belanja Daerah 2.1 Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Bunga 0,00 0,00 0, Belanja Hibah , ,00 ( ,00) Belanja Bantuan sosial , ,00 ( ,00) Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabup aten/kota dan Pemerintah Desa , , , Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi /Kabupaten , , ,00 /Kota dan Pemerintah Desa Belanja Tidak Terduga , ,00 ( ,00) 2.2 Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai ,00 0,00 ( ,00) Belanja Barang dan Jasa ,00 0,00 ( ,00) Belanja Modal ,00 0,00 ( ) Jumlah Belanja , , ,00 Sumber : Dinas PPKAD Kabupaten Lahat 2016 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Kebijakan Pembiayaan Daerah pada APBD Kabupaten Lahat Tahun Anggaran 2015 terkait dengan proyeksi Penerimaan Pembiayaan Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah. Pokok pokok kebijakan Pembiayaan Daerah untuk Tahun 2015 adalah sebagai berikut : Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 21

101 a. Penerimaan Pembiayaan Dalam menetapkan anggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA), agar disesuaikan dengan kapasitas potensi riil yang ada untuk menghindari kendala pendanaan pada belanja yang telah di rencanakan. Dalam menetapkan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari pencairan dana cadangan, sedangkan akumulasi penerimaan hasil bunga/deviden dari dana cadangan di anggarkan pada lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah. Pencantuman jumlah Pinjaman dalam APBD Tahun Anggaran 2015 yang di tetapkan oleh Menteri Keuangan. Dalam hal defisit APBD Tahun Anggaran 2015 melebihi batas maksimal dimaksud, dapat di lakukan setelah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan berdasarkan pertimbangan Menteri Dalam Negeri. b. Pengeluaran Pembiayaan Untuk menghindari terjadinya akumulasi pengembalian pokok pinjaman pada tahun tertentu yang akan membebani keuangan daerah, agar pemerintah daerah disiplin dalam mengembalikan pokok pinjaman dan biaya lain sesuai jadwal yang di rencanakan. Penyertaan modal yang di anggarkan dalam APBD didasarkan pada peraturan daerah tentang penyertaan modal daerah, sehingga tidak perlu setiap penganggaran dalam APBD di buatkan peraturan daerah tersendiri. Untuk mengangarkan dana cadangan, pemerintah daerah harus menetapkan terlebih dahulu peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan yang mengatur tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan di biayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahun dana cadangan yang harus di anggarkan yang di transfer kerekening dana cadangan, sumber dana cadangan, dan tahun pelaksanaan anggaran dana cadangan. c. Sisa Lebih Pembiayaan Tahun Berjalan (SILPA) Untuk Menghindari terjadinya dana yang menganggur (idle money), maka untuk menghindari adanya sisa lebih pembiayaan tahun berjalan dalam APBD, dan apabila terdapat sisa lebih perhitungan tahun berjalan supaya dalam perubahan APBD dimanfaatkan seluruhnya untuk mendanai kegiatan pada tahun anggaran berjalan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 22

102 Tabel 3.7 Pembiayaan Daerah Kabupaten Lahat Tahun No Uraian Jumlah APBD 2015 APBD 2016 Bertambah / Berkurang (1) (2) (3) (4) (5) 3. PEMBIAYAAN DAERAH Penerimaan Pembiayaan Daerah Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA) Penerimaan Piutang Daerah Pengeluaran Pembiayaan Daerah Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah , , , , , , , ,27 ( ,73) , ,00 ( ,00) , ,00 ( ,00) Pembiayaan Netto , , ,00 Sumber : Dinas PPKAD Kabupaten Lahat 2016 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lahat Tahun Anggaran 2016 dapat digambarkan sebagai berikut : Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 23

103 Tabel 3.8 Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lahat Tahun Anggaran 2016 Jumlah Bertambah / Berkurang No Uraian Proyeksi APBD APBD (1) (2) (3) (4) (5) 1 Pendapatan Daerah , , , Pendapatan Asli Daerah , , , Pajak Daerah , , , Hasil Retribusi Daerah , ,00 ( ,00) Hasil Pengelolaan Kekayaan yang Dipisahkan , , , Lain-Lain PAD yang sah , , , Dana Perimbangan , , , Dana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak , , , Dana Alokasi Umum (DAU) , , , Dana Alokasi Khusus (DAK) , , , Lain-Lain Pendapatan yang Sah , , , Dana Bagi Hasil Pajak Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya , ,00 ( ,00) Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus , , , Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah daerah lainnya , ,00 ( ,00) 2. Belanja Daerah , , , Belanja Tidak Langsung , , , Belanja Pegawai , , , Belanja Hibah , ,00 ( ,00) Belanja Bantuan Sosial , ,00 ( ,00) Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan , , ,00 Pemerintah Daerah Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan , , ,00 Pemerintahan Desa dan Partai Politik Belanja Tidak Terduga , ,00 ( ,00) 2.2 Belanja Langsung , , , Belanja Pegawai ,00 0,00 ( ,00) Belanja Barang dan Jasa ,00 0,00 ( ,00) Belanja Modal ,00 0,00 ( ) 3. PEMBIAYAAN DAERAH 3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah , , , Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SILPA) , , , Penerimaan Piutang Daerah , ,27 ( ,73) 3.2 Pengeluaran Pembiayaan Daerah , ,00 ( ,00) Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah , ,00 ( ,00) Pembiayaan Netto , , ,00 Sumber : Dinas PPKAD Kabupaten Lahat 2016 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 24

104 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 III. 25

105 BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pembangunan Kabupaten Lahat berdasarkan RPJPD Kabupaten Lahat menyebutkan bahwa tahap ketiga pembangunan Kabupaten Lahat ( ) mengutamakan optimalisasi sumber daya, yaitu: Pembangunan diarahkan pada penekanan optimalisasi baik pada sumber daya alam dan sumber daya manusia serta pembangunan disegala bidang untuk mencapai kemandirian ekonomi daerah. Kesejahteraan rakyat yang terus membaik sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Kualitas sumber daya manusia ditandai relevansi pendidikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan yang semakin baik, meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal serta kesejahteraan dan perlindungan anak, tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang dengan semakin mantapnya budaya inovasi dan karakter bangsa. Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang semakin mantap dicerminkan oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang, dan menjunjung nilainilai kelestarian. Pemanfaatan sumber daya alam semakin terarah untuk menunjang kemandirian ekonomi dengan cara-cara kerja yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan daya saing perekonomian yang semakin kompetitif dan semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian serta sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan. Terpenuhinya infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerjasama pemerintah dengan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan industri serta terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan efisiensi, produktifitas, penguasaan dan penerapan teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian. Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai dengan berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi, terpenuhinya pasokan tenaga Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 1

106 listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi pedesaan dapat dicapai dengan muali dimanfaatkannya faktor keselamatan secara ketat, terselenggaranya pelayanan jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang efisien dan modern guna terciptanya masyarakat yang tanggap terhadap berbagai teknologi informasi. Terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air dan pengembangan sumber daya air serta terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu, pengembangan infrastruktur pedesaan akan terus dikembangkan terutama untuk mendukung pembangunan pertanian dan pengurangan pemukiman kumuh. Penguatan supremasi hukum dengan berbagai konsekuensi eksternalitasnya untuk tetap mempertahankan nilai-nilai keamanan, iklim politik yang demokratis serta penegakan hak-hak asasi manusia yang sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sejalan dengan pelayanan umum yang lebih efisien serta penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah yang mulai memberikan kontribusi pada peningkatan pelayanan masyarakat, peningkatan kapasitas pemerintahan mewujudkan tata kepemerintahan yang bersih, berwibawa sesuai dengan konsep good governance. Berdasarkan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lahat menjelaskan bahwa tujuan penataan ruang Kabupaten Lahat adalah mewujudkan ruang wilayah yang produktif sesuai dengan potensinya terutama di sektor pertambangan serta pertanian dengan tetap memperhatikan keserasian dan keselarasan lingkungan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah tersebut, maka ditetapkan kebijakan dan strategi penataan ruang. Kebijakan penataan ruang Kabupaten Lahat adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhirarki; b. Meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah kabupaten; c. Pemantapan kawasan lindung di wilayah kabupaten yang telah ditetapkan dalam RTRWN dan RTRWP dan menambah kawasan lindung dalam kewenangan kabupaten; Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 2

107 d. Pengelolaan kawasan budidaya mendukung pengembangan ekonomi melalui pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan berbasis pertanian, perkebunan, pariwisata, dan industri; e. Perwujudan usaha untuk perubahan fungsi dari kawasan bukan hutan untuk kawasan budidaya yang diperlukan untuk kepentingan pembangunan kabupaten sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku; f. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara. Pembangunan Kabupaten Lahat berdasarkan arah kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Lahat periode adalah: a. Meningkatkan pemerintahan yang demokratis, transparan dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dengan mengikut serta masyarakat dengan banyak berada di tengah masyarakat pada saat-saat suka dan duka; b. Meningkatkan kualitas pendidikan berwawasan kebangsaan dan berkualitas global yang terjangkau bagi masyarakat Kabupaten Lahat serta menyiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman; c. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat Kabupaten Lahat serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang lingkungan yang bersih, sehat, hijau, nyaman, dan asri; d. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat miskin melalui fasilitas kebutuhan dasar, penataan dan pembinaan usaha sektor informal lainnya dan lebih menggalakkan lagi fungsi sosial untuk kemasyarakatan; e. Menggali dan meningkatkan khasanah budaya lokal, serta mengembangkan kehidupan kemasyarakatan yang harmonis dan bertoleransi tinggi; f. Meningkatkan akselerasi pertumbuhan arus perdagangan barang dan jasa dalam skala regional dalam suatu sistem tata ruang yang terintegrasi dan didukung sarana infrastruktur, sistem transportasi dan sistem IT yang baik; g. Mengembangkan koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UMKM), investasi serta menciptakan keterpaduan antara pengusaha kecil, menengah dengan pengusaha besar yang didukung oleh iklim usaha yang kondusif dengan mempertajam fungsi koperasi; h. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 3

108 VISI KABUPATEN LAHAT Dengan mempertimbangkan kemajuan yang telah dicapai pada periode ; memperhatikan hasil analisis isu strategis; mengacu visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Lahat yang terpilih untuk masa bakti ; mengikuti arahan prioritas pembangunan RPJPD Kabupaten Lahat ; memperhatikan prioritas pembangunan nasional; merujuk pada tujuan nasional yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, maka visi pembangunan Kabupaten Lahat periode adalah: ʺTerwujudnya Kabupaten Lahat BANGKIT 2018ʺ Dengan visi tersebut, diharapkan seluruh stakeholder di Kabupaten Lahat secara bahu membahu mengoptimalkan seluruh kapasitas yang dimiliknya untuk meningkatkan dan mewujudkan seluruh masyarakat Kabupaten Lahat Berdikari, Aman, Nyaman, Gotongroyong, Kreatif, Inovatif, dan Terdepan. Visi tersebut mengandung beberapa kata kunci yaitu "Berdikari, Aman dan Nyaman, Gotong Royong, Kreatif, Inovatif, Terdepan" yang perlu dijelaskan agar memberikan pengertian dan persepsi yang sama bagi setiap anggota organisasi dan stakeholders, serta berbagai pihak yang berkepentingan. "Berdikari" Mengandung pengertian bahwa Kabupaten Lahat harus mampu berdiri di atas kaki sendiri dan tidak bergantung pada bantuan orang lain. "Aman" Bebas dari bahaya, gangguan, terlindung, pasti dan tenteram. "Nyaman" Lingkungan hidup masyarakat Kabupaten Lahat yang sejuk, bersih dan sehat. "Gotong Royong" Bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil, atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 4

109 "Kreatif" Kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda tersebut dapat dalam bentuk hasil seperti barang dan jasa, dan bisa dalam bentuk proses seperti ide, metode, dan cara. Sesuatu yang baru dan berbeda yang diciptakan melalui proses berpikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah (value added) dan merupakan keunggulan yang berharga. "Inovatif" Suatu kemampuan manusia dalam mendayagunakan pikiran dan sumber daya yang ada disekelilingnya untuk menghasilkan suatu karya yang benar-benar baru yang orisinil, serta bermanfaat bagi banyak orang. "Terdepan" Kabupaten Lahat pada tahun 2018 merupakan salah satu kabupaten yang maju dan sejahtera melebihi kabupaten lainnya. MISI KABUPATEN LAHAT Dalam mewujudkan visi Kabupaten Lahat BANGKIT 2018, maka ditetapkanlah Misi Pembangunan Kabupaten Lahat sebagai berikut: 1. Mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, berkeadilan dan akuntabel; 2. Mewujudkan masyarakat Madani (Produktif, Mandiri, Bermoral, Beretika dan Berwawasan Lingkungan); 3. Mewujudkan tatanan ekonomi yang tangguh. Tujuan dan Sasaran Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis pembangunan daerah. Sedangkan yang dimaksud sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Lahat yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang dirumuskan berdasarkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Lahat Tahun , sebagai berikut: Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 5

110 Misi 1 : Mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, berkeadilan, dan akuntabel. Tujuan misi pertama adalah: - Meningkatkan pemerintahan yang demokratis, transparan dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: 1. Meningkatnya pelayanan prima bagi masyarakat; 2. Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja Pemerintah Daerah; Misi 2 : Mewujudkan Masyarakat Madani (Produktif, Mandiri, Bermoral, Beretika, dan Berwawasan Lingkungan). Tujuan misi kedua antara lain: - Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat. Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: 1. Meningkatnya mutu dan pemerataan pendidikan masyarakat; 2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. - Meningkatkan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: 1. Meningkatnya kesejahteraan sosial; 2. Meningkatnya kesempatan kerja; 3. Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak serta kesetaraan gender. Misi 3 : Mewujudkan Tatanan Ekonomi yang Tangguh. Tujuan misi ketiga antara lain: - Meningkatkan sektor pangan dan pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah. Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: 1. Meningkatnya produksi sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan; 2. Meningkatnya usaha perdagangan, koperasi dan UKM. - Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 6

111 Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: 1. Meningkatnya pelestarian lingkungan hidup. - Meningkatkan jangkauan dan mutu infrastruktur. Sasaran pembangunan dari tujuan tersebut, yaitu: 1. Meningkatnya sarana dan prasarana infrastruktur wilayah perdesaan; 2. Meningkatnya sektor kepariwisataan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 7

112 Secara rinci pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Lahat periode 2014 matrik berikut : Tabel 4.1 Visi : Mewujudkan Kabupaten Lahat BANGKIT 2018 (Berdikari, Aman, Nyaman, Gotong Royong, Kreatif, Inovatif, Terdepan" Misi : 1. Mewujudkan sistem pemerintahan yang demokratis, berkeadilan dan akuntabel 2. Mewujudkan masyarakat madani (produktif, mandiri, bermoral, beretika, dan berwawasan lingkungan) 3. Mewujudkan tatanan ekonomi yang tangguh Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi 1.1 Meningkatkan pemerintahan yang demokratis, transparan dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Meningkatnya pelayanan prima bagi masyarakat; Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah daerah 1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Penerapan Reformas Birokrasi dan Peningkatan Pelayan Publik 2. Opini BPK atas LKPD Penerapan Reformas Birokrasi dan Peningkatan Pelayan Publik 3. Kategori Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Penerapan Reformas Birokrasi dan Peningkatan Pelayan Publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 8

113 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi 2.1 Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan Meningkatnya mutu dan pemerataan pendidikan masyarakat 1. Angka Partisipasi Kasar (APK) - APK SD/MI/Paket A - APK SMP/MTs/Paket B - APK SMA/MA/SMK/ Paket C Peningkatan layanan pendidikan dasar dan menengah yang bermutu untuk mencapai standar nasional dan internasional 2. Angka Partisipasi Murni (APM) - APM SD/MI/Paket A - APM SMP/MTs/Paket B - APM SMA/MA/SMK/ Paket C 3. Angka Melek Huruf Latin 4. Angka Kelulusan: - Angka Kelulusan SD/MI - Angka Kelulusan SMP/MTs - Angka Kelulusan SMA/MA/SMK 5. Angka Melanjutkan (AM): - Angka Melanjutkan SD/MI ke SMP/MTs - Angka Melanjutkan SMP/MTs ke SMA/MA 6. Guru yang memenuhi Kualifikasi S.1/D.IV Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 9

114 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 1. Umur Harapan Hidup (UHH) 2. Angka Kematian Ibu (AKI) Peningkatan akses d kualitas pelayanan kesehatan bagi Masyarakat 3. Angka Kematian Bayi 4. Persentase Balita Gizi Kurang 2.2 Meningkatkan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat Meningkatnya Kesejahteraan Sosial masyarakat 1. Persentase Penduduk Miskin 2. Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Meningkatkan PMKS dalam kehidupan yan layak (mandiri) dan pembinaan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Meningkatnya Kesempatan Kerja 1. Tingkat Penempatan Pencari Kerja 2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Perluasan kesempata memperoleh pekerja dan memfasilitasi, memotivasi terciptan perluasan kerja 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 10

115 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi Meningkatnya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Serta Kesetaraan Gender 1. Persentase Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan 2. Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah Peningkatan Pelayan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 3. Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Legislatif 3.1 Meningkatkan Sektor Pangan dan Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Meningkatnya produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan 1. Produksi Tanaman Pangan - Produksi Tanaman Padi - Produksi Tanaman Jagung - Produksi Tanaman Kedelai 2. Produksi Peternakan - Produksi Daging - Produksi Telur Intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi dan rehabilitasi bidang pertanian, peternaka perikanan, dan perkebunan 3. Produksi Perikanan - Produksi Perikanan Budidaya - Produksi Perikanan Tangkap Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 11

116 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi 4. Produksi Perkebunan Rakyat: - Produksi Kopi - Produksi Karet - Produksi Kelapa Sawit - Produksi Kakao 5. Persentase Pengurangan Luas Kerusakan/Kebakaran Hutan dan Lahan Meningkatnya Usaha Perdagangan, Koperasi dan UKM 1. Persentase Koperasi yang Berprestasi 2. Persentase Koperasi dan UKM dalam Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi 3. Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB 4. Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Pembinaan kelembagaan usaha koperasi dan UKM serta peningkatan kerja sama dengan Pihak BUMN, BUMD dan Swasta 5. Persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah 6. Persentase Peningkatan Jumlah Unit Usaha IKM Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 12

117 Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Strategi 3.2 Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan Meningkatnya Pelestarian Lingkungan Hidup 1. Persentase Penyelesaian Kasus Lingkungan Meningkatkan peran pelaku usaha terhad pengelolaan lingkungan 3.3 Meningkatkan Jangkauan dan Mutu Infrastruktur Meningkatkan Sarana dan Prasarana infrastruktur wilayah Perdesaan 1. Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 km/jam) 2. Persentase Layanan Jaringan Irigasi yang dibangun, ditingkatkan dan dipelihara Meningkatkan sistem jaringan jalan dan irigasi yang mendukung pertumbuhan ekonom wilayah perdesaan Meningkatnya Sektor Kepariwisataan 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Pembangunan dan pengembangan Destinasi Pariwisata 2. Persentase Promosi Budaya dan Pariwisata Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 13

118 4.1.1 Tema dan Sub Tema Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lahat (RPJMD) dengan visi "Terwujudnya Kabupaten Lahat BANGKIT 2018" merupakan tahap ke-3 periode pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun Visi Kabupaten Lahat tahun memperhatikan kebutuhan pemangku kepentingan daerah dan semua lapisan masyarakat yang diselaraskan dengan visi Provinsi Sumatera Selatan tahun , serta visi pembangunan jangka menengah nasional tahun Pencapaian visi Kabupaten Lahat tahun dilaksanakan melalui komitmen dan keinginan, antara lain: - Pencapaian kemandirian ekonomi daerah ditandai dengan daya saing perekonomian yang berlandaskan keunggulan sumber daya yang dimiliki; - Peningkatan sumber daya manusia; - Pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan; - Peningkatan prasarana dan sarana pendukung masyarakat; - Pembangunan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Berakhirnya periode RPJMD ke-2 tahun Kabupaten Lahat yang merupakan tahapan dari rencana prioritas RPJPD Kabupaten Lahat tahun menunjukan berbagai perubahan yang lebih baik. Perubahan-perubahan tersebut antara lain di bidang pendidikan dan kesehatan dengan mendukung program pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui program sekolah gratis dan berobat gratis, Kabupaten Lahat telah mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) setiap tahunnya. Peningkatan juga pada Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata-Rata Lama Sekolah, dan Pengeluaran per Kapita. Pada bidang pengelolaan keuangan daerah, pendapatan maupun belanja anggaran pembangunan juga telah mengalami peningkatan yang signifikan. Dimana hal tersebut didukung oleh peningkatan mutu pengelolaan perencanaan keuangan dan perencanaan pembangunan yang disusun secara bersama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan ditindaklanjuti dengan peningkatan sistem penganggaran yang baik, transparan dan akuntabel. Pembangunan di daerah Kabupaten Lahat semakin lebih baik seiring dengan meningkatnya pembangunan di wilayah-wilayah pedesaan yang disertai meningkatnya jaringan aksesibilitas antar daerah yang semakin luas. Membuka daerah-daerah yang Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 14

119 terisolir sehingga terjadi pemerataan pembangunan di Kabupaten Lahat. Perubahan yang terjadi di Kabupaten Lahat tidak terlepas dari pengaruh internal dan eksternal. Masalah internal yang sering menghambat antara lain pertambahan penduduk Kabupaten Lahat yang juga terus meningkat, pelayanan pendidikan dan kesehatan, konflik lahan, batas wilayah, tata kelola pemerintahan dan birokrasi, pemerintahan yang bersih, infrastruktur, pemanfaatan sumber daya alam. Sedangkan masalah eksternal yang sering menjadi kendala bahkan dapat menunda serta membatalkan rencana pembangunan yang telah disusun adalah perluasan peluang kerja, investasi, produksi, produktivitas, nilai tambah, kerjasama pembangunan, dan regulasi politik. Kemajuan pembangunan Kabupaten Lahat dapat lebih dicapai melalui perencanaan pembangunan yang disusun dengan memperhitungkan manfaat yang diperoleh bagi masyarakat daerah Kabupaten Lahat. Bertitik tolak pada RPJPD Kabupaten Lahat tahun , Kabupaten Lahat akan masuk pada tahapan RPJMD ke-3 tahun yaitu Optimalisasi Sumber Daya" dan berdasarkan kinerja pelaksanaan, pencapaian dan sebagai kelanjutan RPJM ke-2, RPJM ke-3 pembangunan diarahkan pada penekanan optimalisasi baik pada sumber daya alam dan sumber daya manusia serta pembangunan di segala bidang untuk mencapai kemandirian ekonomi daerah. Beberapa pertimbangan yang mendukung tahapan RPJMD ke-3 Kabupaten Lahat tahun adalah: a. Pembangunan diarahkan pada penekanan optimalisasi baik pada sumber daya alam dan sumber daya manusia serta pembangunan di segala bidang untuk mencapai kemandirian ekonomi daerah. b. Kesejahteraan rakyat terus membaik, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Kualitas sumber daya manusia ditandai dengan relevansi pendidikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan yang semakin baik, meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal serta kesejahteraan dan perlindungan anak, tercapainya kondisi penduduk tumbuh seimbang dan semakin mantapnya budaya inovasi dan karakter bangsa. c. Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang semakin mantap dicerminkan oleh terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang, dan menjunjung nilainilai kelestarian. d. Pemanfaatan sumber daya alam semakin terarah untuk menunjang kemandirian ekonomi dengan cara-cara kerja yang lebih efektif dan efisien untuk meningkatkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 15

120 daya saing perekonomian yang semakin kompetitif dan semakin terpadunya industri manufaktur dengan pertanian serta sumber daya alam lainnya secara berkelanjutan. e. Terpenuhinya infrastruktur yang didukung oleh mantapnya kerjasama pemerintah dengan dunia usaha, makin selarasnya pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan industri serta terlaksananya penataan kelembagaan ekonomi untuk mendorong peningkatan efisiensi, produktifitas, penguasaan, dan penerapan teknologi oleh masyarakat dalam kegiatan perekonomian. f. Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai dengan berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi, terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang handal dan efisien sesuai kebutuhan sehingga elektrifikasi rumah tangga dan elektrifikasi pedesaan dapat dicapai dengan mulai dimanfaatkannya faktor keselamatan secara ketat, terselenggaranya pelayanan jaringan komunikasi dan teknologi informasi yang efisien dan modern guna terciptanya masyarakat yang tanggap terhadap berbagai teknologi informasi. g. Terwujudnya konservasi sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya air dan pengembangan sumber daya air serta terpenuhinya penyediaan air minum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Selain itu, pengembangan infrastruktur pedesaan akan terus dikembangkan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian dan pengurangan permukiman kumuh. h. Penguatan supremasi hukum dengan berbagai konsekuensi eksternalitasnya untuk tetap mempertahankan nilai-nilai keamanan, iklim politik yang demokratis serta penegakan hak-hak asasi manusia yang bersumber Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, sejalan dengan pelayanan umum yang lebih efisien serta penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah yang mulai memberikan kontribusi pada peningkatan pelayanan masyarakat, peningkatan kapasitas pemerintahan mewujudkan tata kepemerintahan yang bersih, berwibawa sesuai dengan konsep good governance. Berdasarkan visi RPJPD Kabupaten Lahat tahun yaitu mewujudkan "LAHAT EMAS (Ekonomi, Mandiri, Agribisnis, dan Sejahtera), tahapan RPJMD ke-3 Kabupaten Lahat yaitu "Optimalisasi Sumber Daya", arah kebijakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2016 yaitu "Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Meletakkan Pondasi Pembangunan yang Berkualitas", dan arah kebijakan Rencana Kerja Pemerintah (RKPD) Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016 adalah "Percepatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 16

121 Pembangunan Infrastruktur Strategis", maka tema pembangunan Kabupaten Lahat tahun 2016 adalah: Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan sektor Perekonomian Tema pembangunan ini dijabarkan lagi melalui sub tema pembangunan Kabupaten Lahat Tahun 2016 yaitu : Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan sektor Perekonomian Tema maupun sub tema pembangunan Kabupaten Lahat tahun 2016 diarahkan untuk mendukung tercapainya prioritas pembangunan sebagai berikut: 1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang cepat dan tepat; 2. Meningkatnya efektifitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan; 3. Meningkatnya mutu pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pengarusutamaan gender; 4. Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK); 5. Terbangunnya infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata; 6. Meningkatnya produksi, produktifitas dan nilai tambah sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan; 7. Terbangunnya perencanaan dan penganggaran berbasis sistem informasi; 8. Terciptanya peruntukan penataan ruang Kabupaten Lahat Isu Strategis Pembangunan di Kabupaten Lahat Isu strategis pembangunan di Kabupaten Lahat pada tahun 2016 disusun berdasarkan prioritas daerah dari RPJMD dan RPJPD yang dapat diuraikan sebagai berikut: Prioritas 1 : Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang cepat dan tepat. Peningkatan tata kelola pelayanan publik yang cepat dan tepat; Peningkatan pembinaan dan pengawasan pelayanan publik yang prima. Prioritas 2 : Meningkatnya efektifitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan. Penurunan angka kemiskinan; Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 17

122 Pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia; Peningkatan pemenuhan pelayanan dasar masyarakat. Prioritas 3 : Meningkatnya mutu pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pengarusutamaan gender. Peningkatan jangkauan dan mutu layanan kesehatan dan pendidikan; Peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan; Peningkatan perlindungan terhadap perempuan dan anak; Peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan. Prioritas 4 : Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK). Pengembangan dan pembinaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah; Peningkatan akses permodalan dan pemasaran produk usaha; Pembinaan dan pemberdayaan lembaga koperasi desa dalam mendukung pertanian. Prioritas 5 : Terbangunnya infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata. Peningkatan dan pengembangan pembangunan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata; Membangun kemitraan dan kerjasama sektor pertanian dengan lembaga terkait. Prioritas 6 : Meningkatnya produksi, produktifitas dan nilai tambah sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Peningkatan bantuan sektor pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dalam upaya meningkatkan produksi pertanian; Peningkatan kapasitas dan penerapan teknologi pengelolaan pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan; Pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan; Membangun kerjasama dengan lembaga terkait. Prioritas 7 : Terbangunnya perencanaan dan penganggaran berbasis sistem informasi. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi; Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 18

123 Peningkatan publikasi pengelolaan sistem pemerintahan. Prioritas 8 : Terciptanya peruntukan penataan ruang Kabupaten Lahat. Peningkatan informasi penataan ruang; Peningkatan pemantaauan, pengawasan, dan pemanfaatan ruang. 4.2 Tahapan dan Prioritas Pembangunan Kabupaten Lahat Tahapan Pembangunan Kabupaten Lahat Sesuai dengan Visi Kabupaten Lahat yakni mewujudkan Kabupaten Lahat BANGKIT 2018 (Berdikari, Aman, Nyaman, Gotong Royong, Kreatif, Inovatif, Terdepan), maka diperlukan tahapan tahapan pembangunan selama lima tahun dengan sasaran, program dan kegiatan yang dapat mewujudkan Visi tersebut. Tahapan pembangunan Kabupaten Lahat selama periode meliputi 5 (lima) tahapan yaitu: Gambar 4.1. Tahapan Pembangunan Kabupaten Lahat Tahun ( Optimalisasi Sumber Daya Untuk Kesinambungan Pembangunan di Segala Bidang ) 2015 ( Peningkatan Perekonomian dan Pelayanan Dasar Masyarakat ) 2016 ( Peningkatan Infrastruktur dan Pengembangan Sektor Perekonomian ) 2017 ( Percepatan Pembangunan Kawasan Ekonomi dan Peningkatan Sarana Prasarana Pendukung ) Berdikari, Aman, Nyaman, Gotong Royong, Kreatif, Terdepan ) Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 19

124 Tahap Pembangunan Kabupaten Lahat tahun 2016 menitikberatkan pada pembangunan Infrastruktur strategis terutama pembangunan jalan, sarana prasarana lainnya. Tahapan pembangunan Kabupaten Lahat Tahun 2016 ini diarahkan untuk mendukung tercapainya hal hal berikut. a. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang Cepat dan Tepat; b. Meningkatnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan; c. Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pengarusutamaan Gender; d. Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK); e. Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata; f. Meningkatnya Produksi, Produktivitas dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pertambangan; g. Terbangunnya Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Sistem Informasi; h. Terciptanya Peruntukan Penataan Ruang Kabupaten Lahat Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2016 Prioritas pembangunan Kabupaten Lahat tahun 2016 tersebut merupakan sinkronisasi dari prioritas pembangunan Nasional tahun 2016 dan prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan tahun Prioritas Pembangunan Nasional (NAWA CITA) berdasarkan RKP 2016 adalah: 1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara. 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. 3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. 4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya. 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 20

125 8. Melakukan revolusi karakter bangsa. 9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia. Prioritas Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 adalah: 1. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat; 2. Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial Budaya; 3. Penanggulangan Kemiskinan; 4. Pembangunan Pertanian; 5. Infrastruktur dan Energi; 6. Investasi dan Pengembangan Usaha; 7. Pengelolaan Lingkungan dan Pengendalian Bencana; 8. Pengembangan Wilayah. Prioritas Pembangunan Kabupaten Lahat berdasarkan RKPD Kabupaten Lahat tahun 2016 adalah: 1. Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang cepat dan tepat; 2. Meningkatnya efektifitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan; 3. Meningkatnya mutu pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pengarusutamaan gender; 4. Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK); 5. Terbangunnya infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata; 6. Meningkatnya produksi, produktifitas dan nilai tambah sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan; 7. Terbangunnya perencanaan dan penganggaran berbasis sistem informasi; 8. Terciptanya peruntukan penataan ruang Kabupaten Lahat. Sasaran pembangunan berdasarkan prioritas pembangunan Kabupaten Lahat pada tahun 2016, sebagai berikut: Prioritas 1 : Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang cepat dan tepat, yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat di Instansi pemerintah. Sasaran Prioritas: Penyusunan aturan, pedoman dan standar operasinal pelayanan untuk mendukung pelayan prima; Peningkatan sarana dan prasarana pendukung pelayanan publik; Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 21

126 Peningkatan Pelayanan Prima bagi masyarakat. Prioritas 2 : Meningkatnya efektifitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi angka kemiskinan di masyarakat Kabupaten Lahat. Sasaran Prioritas: Peningkatan pelayanan terhadap penanggulangan bencana dan penyandang kesejahteraan sosial; Peningkatan perluasan dan kesempatan kerja serta perlindungan tenaga kerja; Peningkatan pembangunan infrastruktur yang mendukung program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan. Prioritas 3 : Meningkatnya mutu pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pengarusutamaan gender, yang bertujuan meningkatkan masyarakat Kabupaten Lahat yang sehat dan berpendidkan serta meningkatkan masyarakat Lahat yang harmonis dan bertoleransi tinggi. Sasaran Prioritas: Peningkatan pembangunan infrastruktur puskesmas dan sekolah; Pemenuhan Penyediaan obat-obatan dan perbekalan lainnya yang cukup; Peningkatan akses pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat; Penyediaan peralatan yang menunjang proses belajar mengajar pada sekolahsekolah; Pengintensifan pengawasan terhadap peredaran mutu obat dan makanan; Pengembangan perpustakaan, pendidikan kejuruan, luar biasa dan kerja paket; Pengembangan Pendidikan anak usia dini (PAUD); Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan terhadap perempuan dan anak serta kesetaraan gender. Prioritas 4 : Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK), yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat kecil dan meningkatkan wirausaha sektor formal dan informal. Sasaran Prioritas: Pembinaan kelembagaan koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai mendukung ekonomi kreatif; Bantuan akses permodalan dan pembiayaan koperasi dan UMKM; Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 22

127 Menciptakan iklim kondusif bagi pertumbuhan UMKM kreatif; Membangun dan memperkuat jejaring kerjasama ekonomi (industri dan perdagangan) dan kelembagaan. Prioritas 5 : Terbangunnya infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata, yang bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung bagi masyarakat Kabupaten Lahat dalam mengembangkan sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata. Sasaran Prioritas: Meningkatkan pembangunan infrastruktur strategis terutama sarana prasarana jalan pada kawasan terisolir; Peningkatan dan pemeliharaan jaringan transportasi jalan maupun irigasi yang telah ada; Peningkatan infrastruktur akses mendukung pengembangan pariwisata; Peningkatan dan pengembangan infrastruktur sarana dan prasarana pendukung pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan masyarakat pedesaan; Peningkatan infrastruktur dasar pemukiman, air bersih, sanitasi, jalan lingkungan dan pembuangan limbah; Peningkatan pengembangan sumber daya air dengan perluasan jaringan irigasi serta sarana dan parasarana pengendali banjir. Prioritas 6 : Meningkatnya produksi, produktifitas dan nilai tambah sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan, yang bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat Kabupaten Lahat khusunya di pedesaan. Sasaran Prioritas: Peningkatan pembangunan infrastruktur yang mendukung pertanian (irigasi, jalan akses); Peningkatan pengelolaan dan pemasaran hasil produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan; Peningkatan pelatihan pada sumber daya pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Prioritas 7 : Terbangunnya perencanaan dan penganggaran berbasis sistem informasi, yang bertujuan membangun sistem informasi pemerintahan yang terkoordinasi, responsive, transparan, akuntabel, dan tepat sasaran. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 23

128 Sasaran Prioritas: Peningkatan pengetahuan dan keahlian aparatur mengenai sistem informasi perencanaan dan penganggaran melalui pelatihan; Pengembangan kerjasama, dialog dan kemitraan antara pemerintah, partai politik, dan masyarakat sipil; Mengembangkan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah seluruh SKPD; Peningkatan kemandirian keuangan daerah melalui pengembangan sistem administrasi keuangan daerah. Prioritas 8 : Terciptanya peruntukan penataan ruang Kabupaten Lahat, yang bertujuan mempercepat penyusunan dan pengesahan rencana tata ruang wilayah. Sasaran Prioritas: Peningkatan informasi penataan ruang; Peningkatan pemantaauan, pengawasan, dan pemanfaatan ruang. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 24

129 Tabel 4.2 Sinkronisasi Agenda Nawa Cita, Prioritas Provinsi Sumatera Selatan dengan Prioritas Pembangunan Kabupaten Lahat Nawa Cita - Melindungi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman - Tata Kelola Pemerintahan - Reformasi Sistem dan Penegakan Hukum - Membangun Indonesia dari Pinggiran - Mewujudkan Kemandirian Ekonomi - Kualitas Hidup Manusia dan Masyarakat - Revolusi Karakter Bangsa - Memperteguh Kebhinekaan dan Memperkuat Restorasi Sosial Prioritas Provinsi Sumatera Selatan - Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Kamtibmas - Pengembangan Wilayah - Pengelolaan Lingkungan dan Penanggulangan Bencana - Pembangunan Pertanian - Infrastruktur dan Energi - Pendidikan, Kesehatan, dan Sosial Budaya - Penanggulangan Kemiskinan Prioritas Kabupaten Lahat - Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat - Terbangunnya Perencanaan dan Pengenggaran Berbasis Sistem Informasi - Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi - Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, dan Pariwisata - Terciptanya Peruntukan Penataan Ruang Kabupaten Lahat - Meningkatnya Efektifitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan - Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, Pengarusutamaan Gender - Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing - Investasi dan Pengembangan - Meningkatnya Produksi, Produktifitas, dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan perkebunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 25

130 Keterkaitan antara dokumen perencanaan menjadi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan dan konsistensi pembangunan. Pola pikir keterkaitan perencanaan pembangunan digambarkan pada diagram berikut: Gambar 4.2. Pola Pikir Perencanaan Pembangunan Tahun 2016 EVALUASI MASALAH PEMBANGUNAN KABUPATEN LAHAT FAKTOR INTERNAL : - KEKUATAN - KELEMAHAN PRIORITAS : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat Meningkatnya Efektifitas Program dan Kegiatan Penangulangan Kemiskinan Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, dan Pengarusutamaan Gender Berkembangnya Usaha Mikri Kecil Menengah dan Koparasi (UMKMK) Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata Meningkatnya Produksi, Produktifitas dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Perkebunan Terbangunnya Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Sistem Informasi Terciptanya Peruntukan Penataan Ruang Kabupaten Lahat FAKTOR EKSTERNAL: - PELUANG - ANCAMAN ARAH KEBIJAKAN TARGET RPJMD & RPJMD PROYEKSI PROGRAM DAN KEGIATAN Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 26

131 Tabel 4.3 Keterkaitan masalah daerah dan isu penting dengan arah kebijakan pembangunan Kabu Isu Penting dan Masalah Mendesak No Tingkat Nasional Tingkat Provinsi Tingkat Kabupaten Lingkungan Ekste (1) (2) (3) (4) (5) 1 Ketimpangan antara kondisi jalan nasional dengan daerah yang berkontribusi pada kondisi waktu dan biaya logistik. Ketimpangan kondisi jalan mantap dan infrastruktur lainnya yang menghubungkan antar wilayah, pusat pertanian, pusat pertambangan, pusat perdagangan dan objek wisata Masih terbatasnya infrastruktur dasar antara lain prasarana dan sarana perhubungan darat dan udara; prasarana dan sarana pendidikan dan kesehatan; prasarana dan sarana ekonomi seperti pasar, air bersih, tenaga listrik, jariangan telekomunikasi dan informasi; Persaingan antar daerah dalam penguasaan sumberdaya alam aset daerah, penetapan daerah perbatasan dan pengelolaan infrastruktur yang cenderung menin dan mengabaikan kepentingan yang lebih luas dan jan panjang Angka Kekurangan Rumah (Housing Backlog) masih tinggi Rendahnya akses air bersih dan sanitasi Belum terpenuhinya infrastruktur strategis di KEK Terbatasnya infrastruktur perekonomian (jaringan jalan, trasportasi, pembangkit dan jaringan listrik, telepon, dan air baku) yang menghambat pengembangan usaha; Lemahnya koordin antara Pemerintah Pemerintah Provin dan Pemerintah Kabupaten menyebabkan kura optimalnya pengelolaan sumbe daya dan lingkung serta lambatnya Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 27

132 pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di dae 2 Meningkatnya Gini Rasio. Masih tingginya jumlah penduduk miskin di Pulau Jawa Penurunan tingkat kemiskinan melambat. Meningkatnya jenis dan dan bobot permasalahan sosial di Kabupaten lahat antara lain anak terlantar dan anak nakal, tuna-susila dan waria, pengemis dan gelandangan, korban penyalahgunaan narkoba, penyandang cacat, lanjut usia terlantar, wanita rawan sosial ekonomi, fakir miskin, dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat meskipun dari perkembangan yang ada kecenderungan jumlah penduduk miskin telah menunjukan penurunan yang cukup signifikan Krisis pangan, kris ekonomi dan krisis energi yang berasa dari gejolak pasar internasional akan membawa dampak bagi menurunnya investasi, melemah kegiatan produksi, meningkatnya ang pengangguran, bertambahnya ang kemiskinan, dan menurunnya pendapatan daera Kabupaten Lahat Meningkatnya kesenjangan antar Kabupaten Lahat dengan Kabupaten/Kota la Provinsi Sumatera Selatan sebagai ak perbedaan kapasit sumber daya dan prasarana di daera Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 28

133 3 Pertumbuhan ekonomi tidak menyerap tenaga kerja sesuai yang dibutuhkan. Rendahnya kualitas pekerja menyebabkan produktivitas tenaga kerja rendah Pertumbuhan ekonomi melambat Belum tumbuhnya industri hilir berbasis hasil pertanian Belum berkembangnya pusat-pusat inovasi produk hilirisasi Belum berkembangnya kerjasama riset unggulan untuk hilirisasi Belum beroperasinya KEK Tanjung Api-Api Terbatasnya kegiatan ekonomi masyarakat yang masih berskala kecil dan tidak berorientasi pasar sehingga kurang mendorong pemupukan modal. Belum berkembangnya kelembagaan BUMD, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi dalam pengembangan ekonomi daerah Belum optimalnya investasi swasta Arus masuk bara dari luar baik dar kabupaten/kota l maupun dari neg regional maupun pasar internasion akan mendomina pasar lokal yang berdampak bagi menurunnya prod dan pendapatan pelaku usaha di Kabupaten Lahat Krisis pangan, kr ekonomi dan kris energi yang bera dari gejolak pasa internasional aka membawa damp bagi menurunnya investasi, melemahnya kegiatan produks meningkatnya an pengangguran, bertambahnya an kemiskinan, dan menurunnya pendapatan daer Kabupaten Lahat Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 29

134 Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya alam sebagai modal dasar dalam percepatan perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Lahat, disamping itu juga terjadinya penurunan kualitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup Peningkatan investasi dan percepatan pembanguna akan mendor eksploitasi sumberdaya seperti hutan tambang seca berlebihan ya berdampak negatif bagi kesinambung pembanguna Persaingan a daerah dalam penguasaan sumberdaya alam, aset daerah, penetapan daerah perbatasan d pengelolaan infrastruktur cenderung meningkat da mengabaikan kepentingan lebih luas dan jangka panja Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 30

135 Rendahnya penguasaan teknologi komunikasi dan informasi yang dipengaruhi oleh terbatasnya jumlah dan mutu sumberdaya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi; rendahnya budaya masyarakat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi lemahnya; dan belum optiamlnya sinergi Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dalam pengembangan teknologi komunikasi dan informasi Lemahnya koordinasi anta Pemerintah, Pemerintah Pro dan Pemerintah Kabupaten menyebabkan kurang optimaln pengelolaan sumber daya da lingkungan, ser lambatnya pembangunan d pemeliharaan infrastruktur di daerah 4 Kesenjangan Partisipasi Pendidikan. Masih rendahnya APK SMP dan SMA Terbatasnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu termasuk perbaikan status gizi masyarakat Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 31

136 Kualitas Guru Rendah Belum meratanya distribusi guru di daerah Belum optimalnya pelayanan pendidikan sebagai akibat terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan, belum maksimalnya perluasan akses dan pemerataan pendidikan, masih rendahnya kualitas dan kesejahteraan guru, serta masih terbatasnya mutu pendidikan 5 AKI dan AKB masih tinggi. AKI dan AKB masih tinggi Terbatasnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan dan kesehatan yang bermutu termasuk perbaikan status gizi masyarakat Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 32

137 Balita stunting hampir terjadi diseluruh wilayah Balita stunting hampir terjadi di seluruh wilayah Ketersediaan dan Kualitas tenaga kesehatan masih terbatas Distribusi SDM Kesehatan belum merata Masih rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan terutama bagi daerah terpencil dan perairan Belum optimalnya pelayanan kesehatan masyarakat sebagai akibat terbatasnya fasilitas dan tenaga kesehatan terutama di daerah perdesaan, dan sangat bervariasinya jenis penyakit di masyarakat 6 Penyusutan lahan sawah mengancam produksi pangan. Jaringan irigasi dan waduk masih banyak yang perlu direhabilitasi Belum optimalnya pengelolaan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan Masih tingginya konversi lahan pertanian Jaringan irigasi masih banyak yang rusak Masih terbatasnya produksi dan produktivitas pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumberdaya alam terutama pertanian yang mengakibatkan ketergantungan dari luar daerah terhadap pasokan hampir semua kebutuhan bahan pokok dan barang-barang lainnya Peningkatan inve dan percepatan pembangunan ak mendorong eksploitasi sumberdaya alam seperti hutan dan tambang secara berlebihan yang berdampak nega bagi kesinambun pembangunan Lemahnya koord antara Pemerinta Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 33

138 Pemerintah Provi dan Pemerintah Kabupaten menyebabkan ku optimalnya pengelolaan sum daya dan lingkun serta lambatnya pembangunan da pemeliharaan infrastruktur di daerah 7 Belum optimalnya pengelolaan lingkungan dan penanggulangan bencana Pengelolaan DAS belum optimal, Tingginya kasus kebakaran hutan dan lahan Kurangnya kesadaran pemangku kepentingan terhadap kelestarian lingkungan telah menyebabkan timbulnya konflik pemanfaatan lahan dan menimbulkan kecenderungan penurunan daya dukung lingkungan. Peningkatan inve dan percepatan pembangunan ak mendorong eksploitasi sumberdaya alam seperti hutan dan tambang secara berlebihan yang berdampak nega bagi kesinambun pembangunan Lemahnya koordinasi anta Pemerintah, Pemerintah Pro dan Pemerintah Kabupaten Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 34

139 menyebabkan kurang optimaln pengelolaan sumber daya da lingkungan, ser lambatnya pembangunan d pemeliharaan infrastruktur di daerah 8 Kualitas tata kelola pemerintahan belum memberikan kontribusi yang optimal dalam mendukung pembangunan dan peningkatan daya saing nasional Opini BPK masih WDP Masih rendahnya jumlah SKPD dengan status laporan kinerja baik Bertambahnya kewenangan provinsi sesuai UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah Belum optimalnya pelayanan pemerintahan yang disebabkan oleh belum tertatanya kelembagaan secara memadai, terbatasnya prasarana dan sarana pemerintahan, serta terbatasnya jumlah dan mutu sumberdaya aparatur Belum optimalnya kinerja aparat birokrasi dalam memberikan pelayanan publik Proses konsultasi antara Pemerintah Daerah, DPRD dan masyarakat sipil seringkali memerlu waktu yang panjan berulang dan tidak pasti sehingga berdampak pada kelambanan pengambilan keputusan dan keterlambatan pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan Berbagai peraturan perundang-undang seringkali tidak konsisten dan kura Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 35

140 sosialisasi sehingg menghambat pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di daerah 9 Masih tingginya ketimpangan wilayah. Ketimpangan persebaran penduduk Konektivitas antar wilayah belum terintegrasi secara optimal Ketimpangan persebaran penduduk Perizinan usaha terkait daerah yang berbatasan kurang terkoordinasi Kerjasama pembangunan daerah di wilayah perbatasan belum optimal Pengendalian dan pemanfaatan ruang belum optimal Lemahnya koordinasi antar SKPD untuk mendukung percepatan pembangunan daerah Terbatasnya keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat-pusat permukiman dan pusatpusat pertumbuhan wilayah Kabupaten Lahat yang disebabkan oleh terbatasnya dukungan infrastruktur dalam menunjang pembangunan, diantaranya masih terbatasnya kapasitas sarana dan prasarana perhubungan, serta prasarana sosial ekonomi yang terkait dengan kelancaran mobilitas manusia, barang dan jasa Persaingan antar daerah dalam penguasaan sumberdaya alam aset daerah, penetapan daera perbatasan dan pengelolaan infrastruktur yan cenderung menin dan mengabaika kepentingan yan lebih luas dan jan panjang Meningkatnya kesenjangan an Kabupaten Laha dengan Kabupaten/Kota lain di Provinsi Sumatera Selat sebagai akibat perbedaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 36

141 kapasitas, sumb daya dan prasa di daerah 10 Ketimpangan rasio elektrifikasi wilayah, Konsumsi dan Produksi listrik masih rendah Implementasi Sumsel sebagi Lumbung Energi Nasional belum optimal Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 37

142 Sementara itu sinkronisasi prioritas RPJMD Kabupaten Lahat dengan arah kebijakan pembangunan tahun 2016, seperti tertuang dalam tabel berikut. Tabel 4.4 Tabel Prioritas RPJMD dan Prioritas RKPD 2016 No PRIORITAS RPJMD PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat Arah Kebijakan Peningkatan Kapasitas Aparatur dan layanan Pemerintah Daerah Peningkatan Transparasi dan Akuntabilitas Pengelolaan keuangan daerah Peningkatan Sistem Pengawasan Pemerintah Daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 38 Peningkatan Sistem Manajemen dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah Secara Terintegrasi, Kredibel dan Dapat Diakses 2 Pendidikan dan Kesehatan Meningkatnya Efektifitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Arah Kebijakan Peningkatan Fungsi Sosial/ Kemandirian Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Peningkatan sarana BKOL Info Bursa Kerja, TTG, Kewirausahaan dan padat karya Pendayagunaan pusat pelatihan tenaga kerja 3 Penanggulangan Kemiskinan Meningkatnya Mutu Pelayananan, Pendidikan, Kesehatan, dan Pengarusutamaan gender Arah Kebijakan Pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun Meningkatkan Standar Manajemen Mutu Lembaga Pendidikan dan Kualitas Tenaga Pendidik Secara Merata Peningkatan Sarana dan Prasarana Layanan Kesehatan Berkualitas Serta Sarana Penunjang Kesehatan Peningkatan Kemitraan Bidan Desa dan Dukun Dalam Menolong

143 Persalinan Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan MTBS Bagi Bidan Revitalisasi Posyandu Peningkatan Kualitas Lembaga Pengaduan/ Advokasi Pada Organisasi Perempuan dan Perlindungan Anak Meningkatkan Peran Perempuan Dalam Proses Pengambilan Keputusan dan/atau Politik di Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif 4 Perlindungan Perempuan dan Anak Serta Kesetaraan Gender 5 Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) Arah Kebijakan Pengembangan Koperasi dan UKM Peningkatan Kerjasama Antar Lembaga Agar Semakin Bertambah dan Berkembangnya Usaha Koperasi dan UKM Menyelengarakan dan Memfasilitasi Bantuan Sarana dan Prasarana Teknologi Industri Penggalakan kegiatan informasi dan promosi perdagangan untuk meningkatkan peredaran barang dan jasa Meningkatkan kerjasama antar lembaga yang relevan dengan pengembangan ekonomi kerakyatan Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, dan Pariwisata Arah Kebijakan Peningkatan layanan infrastruktur jalan (dibangun/ ditingkatkan/ dipelihara) bagi kelancaran mobilitas barang dan manusia serta aksesibiltas wilayah Peningkatan layanan infrastruktur jaringan irigasi di perdesaan (dibangun/ditingkatkan dan dioperasikan/dipelihara) Menggali, membangun, dan memelihara potensi objek wisata Menyelenggarakan promosi seni budaya dan pariwisata di dalam maupun di luar daerah 6 Perdagangan, Koperasi dan UKM Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 39

144 Perikanan, Perkebunan dan Pertambangan Arah Kebijakan Pengembangan usaha agribisnis dengan prioritas komoditas unggulan Peningkatan kualitas dan kuantitas komoditas ternak unggulan Peningkatan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan budidaya Peningkatan Penyediaan Alat Tangkap Ikan yang ramah lingkungan Meningkatkan Bantuan Bibit dan pupuk perkebunan rakyat Peningkatan pembinaan dan pengelolaan hutan rakyat 7 Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Terbangunnya Perencanaan dan Pengangaran Berbasis Sistem Informasi Arah Kebijakan Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah Peningkatan sistem pengawasan pemerintah daerah Peningkatan sistem manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah secara terintegrasi, kredibel, dan dapat diakses publik 8 Infrastruktur dan Pariwisata Terciptanya Peruntukan Penataan Ruang Kabupaten Lahat Arah Kebijakan Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan di tempat usaha Prioritas 1 : Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat Prioritas Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat bertujuan untuk meningkatkan pemerintahan yang demokratis, transparan dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Prioritas tersebut akan dapat dicapai, dengan melaksanakan arah kebijakan yang telah ditentukan. Adapun arah kebijakan yang akan dilaksanakan dalam mencapai prioritas pertama tersebut adalah: a. Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Pelayanan Pemerintah Daerah. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 40

145 Sasaran dari Arah Kebijakan ini adalah Meningkatnya Pelayanan Prima Bagi Masyarakat. Adapun indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang baik. Diharapkan dengan peningkatan pelayanan prima yang baik masyarakat merasakan kepuasan dari pelayanan yang diberikan pemerintah serta merasakan adanya perhatian dari pemerintah. b. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah. Sasaran dari Arah Kebijakan ini adalah Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah. Adapun indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Mendapatkan opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). c. Peningkatan Sistem Pengawasan Pemerintah Daerah. Sasaran dari Arah Kebijakan ini adalah Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah. Adapun indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Mendapatkan opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). d. Peningkatan Sistem Manajemen dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah secara Terintegrasi, Kredibel, dan Dapat Diakses Publik. Sasaran dari Arah Kebijakan ini adalah Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah. Adapun indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Kategori Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah pada tahun 2016 mendapatkan nilai B Prioritas 2: Meningkatnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Tujuan prioritas meningkatnya efektivitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan adalah Meningkatkan Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat. Untuk mencapai prioritas tersebut maka arah kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: a. Peningkatan Fungsi Sosial-Kemandirian Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Sasaran dari Arah Kebijakan ini adalah Meningkatnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat. Adapun indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Angka Kemiskinan di Kabupaten Lahat pada tahun 2016 menjadi 15,20%. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 41

146 b. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS). Sasaran dari Arah Kebijakan ini adalah Meningkatnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat. Adapun indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kabupaten Lahat pada tahun 2016 mencapai 27,49%. c. Peningkatan sarana BKOL Info Bursa Kerja, TTG, Kewirausahaan dan padat karya. Sasaran dari Arah Kebijakan ini adalah Meningkatnya Kesempatan Kerja. Adapun indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Tingkat Penempatan Pencari Kerja pada tahun 2016 diperkirakan mencapai 52,74%; Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2016 diperkirakan sekitar 2,78%. d. Pendayagunaan pusat pelatihan tenaga kerja Sasaran dari Arah Kebijakan ini adalah Meningkatnya Kesempatan Kerja. Adapun indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja pada tahun 2016 sebesar 78,81% Prioritas 3 : Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pengarusutamaan Gender Tujuan dari Prioritas Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pengarusutamaan Gender adalah Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan dan Meningkatkan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Untuk itu arah kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 untuk mencapai prioritas tersebut adalah: a. Pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Mutu dan Pemerataan Pendidikan Masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran tersebut adalah: Angka Partisipasi Kasar ( APK ) SD/MI/Paket A Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 100,59%; Angka Partisipasi Kasar ( APK ) SMP/MTS/Paket B Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 98,26%; Angka Partisipasi Murni ( APM ) SD/MI/Paket A Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 92,24%; Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 42

147 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Kabupaten Lahat Pada Tahun 2016 adalah 65,85%; Angka Kelulusan SD/MI/ Paket A Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 100%; Angka Kelulusan SMP/MTs/Paket B Kabupeten Lahat pada tahun 2016 adalah 100%; Angka Melanjutkan SD/MI/Paket A ke SMP/MTS/ Paket B Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 96,69 %; Angka Melanjutkan SMP/MTs/Paket B ke SMA/MA/Paket C Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 100,20%; Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/ Paket C Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 99,47%; Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/ Paket C Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 66,49%; Angka Melek Huruf Latin Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 99,01%. b. Meningkatkan Standar Manajemen Mutu Lembaga Pendidikan dan Kualitas Tenaga Pendidik Secara Merata. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari kedua sasaran tersebut adalah: Guru yang memenuhi Kualifikasi S.1/D.IV pada tahun 2016 diharapkan mencapai 90,57 %. c. Peningkatan Sarana dan Prasarana Layanan Kesehatan Berkualitas Serta Sarana Penunjang Kesehatan. Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Umur Harapan Hidup (UHH) pada tahun 2016 selama 69 tahun. d. Peningkatan Kemitraan Bidan Desa dan Dukun dalam Menolong Persalinan Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 61,60%. e. Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan MTBS bagi Bidan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 43

148 Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Angka Kematian Bayi Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah < 24 jiwa. f. Revitalisasi Posyandu Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Persentase Balita Gizi Kurang pada tahun 2016 sebesar < = 15%. g. Peningkatan Kualitas Lembaga Pengaduan/Advokasi pada Organisasi Perempuan dan Perlindungan Anak Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Serta Kesetaraan Gender. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Persentase Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan di Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah sebesar 6,8%. h. Meningkatkan Peran Perempuan Dalam Proses Pengambilan Keputusan dan/ atau Politik di Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Serta Kesetaraan Gender. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga pada tahun 2016 sebesar 26,2%; Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Legislatif pada tahun 2016 sebesar 7,5% Prioritas 4 : Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) Tujuan dari Prioritas Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) adalah Meningkatkan Sektor Pangan dan Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Untuk itu arah kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 untuk mencapai prioritas tersebut adalah: a. Pengembangan Koperasi dan UKM Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 44

149 Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Usaha Perdagangan, Koperasi dan UKM. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran tersebut adalah: Persentase Koperasi yang Berprestasi pada tahun 2016 sebesar 25%. b. Peningkatan Kerjasama antar Lembaga agar Semakin Bertambah dan Berkembangnya Usaha Koperasi dan UKM Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Usaha Perdagangan, Koperasi dan UKM. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran tersebut adalah: Persentase Koperasi dan UKM dalam Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi pada tahun 2016 sebesar 30%. c. Menyelenggarakan dan Memfasilitasi Bantuan Sarana dan Prasarana Teknologi Industri Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Usaha Perdagangan, Koperasi dan UKM. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran tersebut adalah: Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah sebesar 7,36%. d. Penggalakan Kegiatan Informasi dan Promosi Perdagangan untuk Meningkatkan Peredaran Barang dan Jasa Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Usaha Perdagangan, Koperasi dan UKM. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran tersebut adalah: Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah sebesar 10,75%. e. Meningkatkan Kerjasama antar Lembaga yang Relevan dengan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Usaha Perdagangan, Koperasi dan UKM. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran tersebut adalah: Persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah pada tahun 2016 sebesar 13%; Persentase Peningkatan Jumlah Unit Usaha IKM pad tahun 2016 sebesar 3,16%. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 45

150 Prioritas 5 : Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, dan Pariwisata Tujuan dari Prioritas Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan, dan Pariwisata adalah Meningkatkan Jangkauan dan Mutu Infrastruktur. Untuk itu arah kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 untuk mencapai prioritas tersebut adalah: a. Peningkatan Layanan Infrastruktur Jalan (Dibangun/ Ditingkatkan/ Dipelihara) bagi Kelancaran Mobilitas Barang dan Manusia serta Aksesibiltas Wilayah Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatkan Sarana dan Prasarana infrastruktur wilayah Perdesaan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 km/jam) Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah sepanjang 156,75 KM. b. Peningkatan Layanan Infrastruktur Jaringan Irigasi di Perdesaan (Dibangun/ Ditingkatkan dan Dioperasikan/ Dipelihara) Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatkan Sarana dan Prasarana infrastruktur wilayah Perdesaan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Persentase Layanan Jaringan Irigasi yang dibangun/ ditingkatkan dan dioperasikan/ dipelihara pada tahun 2016 sebesar 23,95%. c. Menggali, Membangun, dan Memelihara Potensi Objek Wisata Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Sektor Kepariwisataan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Jumlah Kunjungan Wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Lahat pada tahun 2016 diperkirakan mencapai wisatawan. d. Menyelenggarakan Promosi Seni Budaya dan Pariwisata di Dalam maupun di Luar Daerah Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya Sektor Kepariwisataan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Persentase Promosi Budaya dan Pariwisata pada tahun 2016 sebesar 100%. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 46

151 Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pertambangan Tujuan dari Prioritas Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pertambangan adalah Meningkatkan Sektor Pangan dan Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Untuk itu arah kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 untuk mencapai prioritas tersebut adalah: a. Pengembangan Usaha Agribisnis dengan Prioritas Komoditas Unggulan Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Produksi Tanaman Pangan: 1. Produksi Tanaman Padi pada tahun 2016 mencapai ton; 2. Produksi Tanaman Jagung pada tahun 2016 mencapai 4.113,45 ton; 3. Produksi Tanaman Kedelai pada tahun 2016 mencapai 2.492,30 ton. b. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Komoditas Ternak Unggul Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Produksi Peternakan: 1. Produksi Daging pada tahun 2016 mencapai ton; 2. Produksi Telur pada tahun 2016 mencapai ton. c. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Induk dan Benih Ikan Budidaya Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Produksi Perikanan: Produksi Perikanan Budidaya di Kabupaten Lahat pada tahun 2016 mencapai ton. d. Peningkatan Penyediaan Alat Tangkap Ikan yang ramah lingkungan Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Produksi Perikanan: Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 47

152 Produksi Perikanan Tangkap di Kabupaten Lahat pada tahun 2016 mencapai 2059 ton. e. Meningkatkan Bantuan Bibit dan pupuk perkebunan rakyat Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Produksi Perkebunan rakyat: 1. Produksi Kopi pada tahun 2016 mencapai ton; 2. Produksi Karet pada tahun 2016 mencapai ton; 3. Produksi Kelapa Sawit pada tahun 2016 mencapai ton; 4. Produksi Kakao pada tahun 2016 mencapai ton. f. Peningkatan pembinaan dan pengelolaan hutan rakyat Sasaran dari Arah Kebijakan Ini adalah Meningkatnya produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Persentase Pengurangan Luas Kerusakan/ Kebakaran Hutan dan Lahan pada tahun 2016 mencapai 10 % Prioritas 7 : Terbangunnya Perencanaan dan Pengangaran Berbasis Sistem Informasi Tujuan dari Prioritas Terbangunnya Perencanaan dan Pengangaran Berbasis Sistem Informasi adalah Meningkatkan pemerintahan yang demokratis, transparan dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Untuk itu arah kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 untuk mencapai prioritas tersebut adalah: a. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah b. Peningkatan sistem pengawasan pemerintah daerah Sasaran dari kedua Arah Kebijakan tersebut adalah Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Opini BPK atas LKPD Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). c. Peningkatan sistem manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah secara terintegrasi, kredibel dan dapat diakses publik Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 48

153 Sasaran dari kedua Arah Kebijakan tersebut adalah Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah daerah. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah: Kategori Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah B Prioritas 8 : Terciptanya Peruntukan Penataan Ruang Kabupaten Lahat Tujuan dari Prioritas Terciptanya Peruntukan Penataan Ruang Kabupaten Lahat adalah Meningkatkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan. Untuk itu arah kebijakan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 untuk mencapai prioritas tersebut adalah: a. Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan di tempat usaha Sasaran dari kedua Arah Kebijakan tersebut adalah Meningkatnya Pelestarian Lingkungan Hidup. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka indikator sasaran dari sasaran ini adalah Persentase Penyelesaian Kasus Lingkungan di Kabupaten Lahat pada tahun 2016 adalah 100%. 4.3 Sinkronisasi RKP 2016 Dan RKPD Provinsi Sumatera Selatan Dengan RKPD Kabupaten Lahat Tahun 2016 Sebagimana telah dijelaskan pada bab terdahulu, pembangunan Kabupaten Lahat merupakan bagian dari pembangunan nasional dan pembangunan Provinsi Sumatera Selatan. Oleh karena itu tercapainya sasaran pembangun nasional dan Provinsi Sumatera Selatan tersebut tidak terlepas dari pencapain sasaran pembangunan kabupaten/ kota yang terdapat di Provinsi Sumatera Selatan, salah satunya sasaran pembangunan di Kabupaten Lahat. Untuk mencapai sasaran pembangunan baik ditingkat nasional, provinsi maupaun kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kabupaten Lahat tersebut maka sasaran pembangunan baik di tingkat pusat sampai ke tingkat daerah haruslah sinkron. Karena jika terjadi sinkronisasi sasaran pembangunan dipusat dan daerah maka tujuan dari pembangunan bangsa akan terwujud. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 49

154 Sinkronisasi capaian Nasional (RKP) dan capaian Provinsi Sumatera Selatan (RKPD Provinsi) dengan capaian Kabupaten Lahat (RKPD Kabupaten Lahat), dapat dilihat seperti tabel berikut: Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 50

155 Tabel 4.5 Sinkronisasi RKP dan RKPD Provinsi Sumatera Selatan dengan RKPD Kabupaten No Substansi RKP "Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Untuk Meletakan Fondasi Pembangunan yang Berkualitas" RKPD Provinsi Sumatera Selatan "Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis" tema Sasaran Ekonomi : - Pertumbuhan Ekonomi 6,6 6,25 - Inflasi Tingkat Kemiskinan 9,0 10,0 12,75 - Tingkat Pengangguran 5,2-5,5 3,63 Target Pertumbuhan Ekspor : - Produk Non Migas 9,90% 3,63% - Rasio Ekspor Jasa terhadap PDRB 2,80% Investasi RP. 594,8 Triliun (total) RP. 21,234 T - PMA RP. 12,050 T - Rasio PMDN (35%) 43 % ( RP.9,184 T ) PEMBANGUNAN MANUSIA DAN MASYARAKAT PENDIDIKAN PENDIDIKAN RKPD Pemba dan Pe P Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 51

156 - Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun - Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun - Prodi Perguruan Tinggi Minimal Terakreditasi B - Persentase SD/MI berakreditasi minimal B - Persentase SMP/MT berakreditasi minimal B - Persentase SMA/MA berakreditasiminimal B - Persentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B - Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk termiskin dan 20% penduduk terkaya 8,5 (tahun) 9 Tahun 95,10% 99,40% 58,80% 55,95% 76,50% 54% 71,80% 54% 79,10% 54% 56,60% 49,66% 0,87 70% - Rasio APK SMA/SMK/MA antara 20% penduduk 0,58 0% termiskin dan 20% penduduk terkaya Pendidikan Anak Usia Dini - Angka Partisipasi PAUD 70,85 72 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 52

157 Pendidikan Dasar - Angka Partisipasi Murni SD/MI - Angka Partisipasi Kasar SD/ MI/ SDLB/ Paket A - Angka Partisipasi Murni SMP/MTs - Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/Paket B Pendidikan Menengah - Angka Partisipasi Murni SMA/MA/SMK - Angka Partisipasi Kasar SMA/ MA/ SMK/ Paket C Pendidikan Tinggi 91, , , , , , Angka Partisipasi Kasar PT 31,31 23 PEMBANGUNAN KESEHATAN Meningkatnya Status Kesehatan Ibu dan Anak - Persentase Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (Pf) - Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal ke empat (K4) - Persentase kunjungan neonatal pertama (KN1) Meningkatnya Status Gizi Masyarakat Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 53

158 - Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK) 77 22,7 - Persentase ibu hamil kurang energi kronik (KEK) yang mendapatkan PMT Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular - Prevalensi Tuberkulosis (TB) per penduduk / penduduk - Prevalensi HIV (persen) < 0,5 < 0,5/ penduduk < 0,5 Meningkatnya Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan - Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas terakreditasi - Persentase kabupaten/kota yang mencapai 80 persen imunisasi dasar lengkap pada bayi Puskesmas Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki lima jenis tenaga kesehatan PEMBANGUNAN PERUMAHAN, AIR MINUM DAN SANITASI 70% akses 4K; 7% askes - Akses Air Minum Layak Dasar 73,60% ,3% akses layak; 11% - Akses Sanitasi Layak akses dasar 2 kawasan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 54

159 - Kawasan Pemukiman Kumuh Perkotaan Ha 3 kawasan 6 PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN : KEDAULATAN PANGAN Produksi DN untuk Kedaulatan Pangan - Produksi Padi (juta ton) 75,3 4,57 - Produksi Jagung (juta ton) 21 0,182 - Produksi Kedelai (juta ton) 1,4 0,017 - Produksi Gula (juta ton) 2,8 - - Produksi Daging Sapi (ribu ton) 506,2 0,073 - Produksi Ikan (juta ton) 14,8 0,096 Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi - Pembangunan dan Peningkatan Jaringan Irigasi Air Permukaan, Air Tanah Rawa - Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan, Air Tanah dan Rawa - Pembangunan dan Peningkatan Irigasi Tambak 9,89 juta ha ha 5,71 juta ha 6,92 ha 304,75 ribu ha - Pembangunan Waduk 8 waduk baru dan rehabilitasi 3 waduk 1 Waduk Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 55

160 KEDAULATAN ENERGI Rasio Elektrifikasi 91,09% 94,02% (desa berlistrik) Konsumsi Listrik Perkapita KWh Peningkatan Produksi SD Energi - Minyak Bumi (ribu BM/hari) Ribu Barrel - Gas Bumi (ribu SBM/hari) Ribu MMBTU - Batubara (juta ton) ,5 Penggunaan DN (DMO) - Gas Bumi DN 61% - - Batubara DN 26% - FSRU/Regasifikasi/Receiving Terminal (unit) 2 - Jaringan Pipa Gas (km) Pembangunan SPBG (unit) 30 - Jaringan Gas Kota (sambungan rumah ) Pembangunan Kilang Baru (unit) MARITIM DAN KELAUTAN Memperkuat jati diri sebagai negara Maritim - Penyelesaian Pencatatan /deposit pulau-pulau kecil ke PBB - Penyelesaian batas maritim antar negara 121 ribu - PMC/EPC (tahap validasi pembakuan nama pulau kecil) 35 kali perundingan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 56

161 Pemberantasan Tindakan Perikanan Liar - Meningkatnya Ketaatan Pelaku Perikanan Membangun Konektivitas Nasional: - Pengembangan Pelabuhan untuk Menunjang Tol Laut - Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan - Pembangunan Kapal Perintis PARIWISATA DAN INDUSTRI Pariwista - Wisatawan Mancanegara (orang) 71% - 48 (pembangunan/ penyelesaian pelabuhan baru) 69 unit 13 juta 3,55 juta - Wisatawan Nusantara (kunjungan) 263 juta 34 ribu - Devisa (triliun rupiah) 169 Industri Sasaran Pertumbuhan: - Industri (%) 6,9 - Kontribusi dalam PDB 21,30% - Penambahan Jumlah Industri skala menengah dan besar - Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 57

162 7 PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN Perlindungan sosial bagi Penduduk Kurang Mampu (40% penduduk termiskin) - Kepemilikan Jaminan kesehatan 96,20% - Akses Pangan Bernutrisi 60% - Akses terhadap pelayanan 11,88% Keuangan Pengembangan Penghidupan Berkelanjutan (P2B) - Meningkatnya kesejahteraan rumah tangga yang ditandai dengan meningkatnya keterampilan tersedianya alternatif usaha/kerja sebagai sumber penghidupan tersedianya sarana prasarana pe meningkatnya akses pasar bagi pengembangan Peningkatan daya saing tenaga kerja - Penyediaan lapangan kerja ( ) 42,6 juta - Persentase tenaga kerja formal 3,2 juta Meningkatkan kualitas dan keterampilan pekerja - Jumlah Pelatihan Jumlah Sertifikat Jumlah tenaga kerja Keahlian menengah yang kompeten - Kinerja lembaga Pelatihan milik negara menjadi 15% berbasis kompetensi Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan - Penurunan desa tertinggal % 25% (peningkatan) Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 58

163 - Peningkatan desa mandiri 400 Pengembangan kawasan Perbatasan - Pengembangan Pusat Ekonomi Perbatasan (Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN) - Peningkatan Keamanan dan kesejahteraan Masyarakat Perbatasan Pengembangan Daerah Tertinggal - Rata-Rata Pertumbuhan Ekonomi di daerah tertinggal - Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal 10 PKSN (100 lokal prioritas) 10 pulau kecil terluar/terdepan 7,02% 5,63% 15,42% 16,24% - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah tertinggal 68,49% 69,98% Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kawasan Industri Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPS) Pembangunan Kawasan Perkotaan 4 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 59

164 - Pembangunan metropolitan di luar Jawa sebagai PKN dan Pusat Investasi - Optimalisasi 20 kota otonomi berukuran sedang di luar Jawa sebagai PKN/PKW dan penyangga urbanisasi di Luar Jawa - Penguatan 39 pusat pertumbuhan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) - Pembangunan 10 kota Baru Publik pusat pertumbuhan baru 2 kota baru Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 60

165 4.4 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Tahun Prioritas 1 : Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat Indikator dan terget capaian sasaran prioritas Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat, serta program yang akan dilaksanakan tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Sasaran, Indikator dan Target tahun 2016 Prioritas Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat No Arah Kebijakan Sasaran Indikator Satuan Target 1 Peningkatan kapasitas aparatur dan layanan pemerintah daerah Peningkatan Transparasi dan Akuntabilitas Pengelolaan keuangan daerah. Peningkatan Sistem Pengawasan Pemerintah Daerah Peningkatan Sistem Manajemen dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah Secara Terintegrasi, Kredibel dan Dapat Diakses Meningkatnya pelayanan prima bagi masyarakat Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah daerah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Opini BPK atas LKPD Kategori Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Baik WTP B Gambaran program untuk mencapai prioritas Meningkatnya Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat adalah sebagai berikut: a.sasaran : Meningkatnya Pelayanan Prima Bagi Masyarakat 1. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur b. Sasaran : Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah 1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 61

166 Prioritas 2 : Meningkatnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Indikator dan terget capaian sasaran prioritas Meningkatnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan, serta program yang akan dilaksanakan tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 4.7. Sasaran, Indikator dan Target tahun 2016 Prioritas Meningkatnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan No Arah Kebijakan Sasaran Indikator Satuan Target 1 Peningkatan Fungsi Sosial/ Kemandirian Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) Meningkatnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Angka Penurunan Kemiskinan Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Persen 15,2 Persen 27,49 Tingkat Penempatan Pencari Kerja Persen 52,74 Peningkatan sarana BKOL Info Bursa Kerja, TTG, Kewirausahaan dan padat karya Meningkatnya Kesempatan Kerja Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Persen 2,78 Pendayagunaan pusat pelatihan tenaga kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Persen 78,81 Gambaran program untuk mencapai prioritas Meningkatnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan adalah sebagai berikut: a.sasaran : Meningkatnya Kesejahteraan Sosial 1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 62

167 b.sasaran : Meningkatnya Kesempatan Kerja 1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 2. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Prioritas 3 : Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pengarusutamaan Gender Indikator dan terget capaian sasaran prioritas Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pengarusutamaan Gender, serta program yang akan dilaksanakan tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Sasaran, Indikator dan Target tahun 2016 Prioritas Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pengarusutamaan Gender No Arah Kebijakan Sasaran Indikator Satuan Target 1 Pelaksanaan Wajib Belajar 12 Tahun Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/ Paket A Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B Persen 100,59 Persen 98,26 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/ Paket A Persen 92,24 Meningkatnya Mutu dan Pemerataan Pendidikan Masyarakat Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B Persen 65,85 Angka Kelulusan SD/MI/ Paket A Angka Kelulusan SMP/MTs/Paket B Angka Melanjutkan SD/MI/Paket A ke SMP/MTS/ Paket B Persen 100 Persen 100 Persen 96,69 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 63

168 Angka Melanjutkan SMP/MTs/Paket B ke SMA/MA/Paket C Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/Paket C Angka Kelulusan SMA/MA/SMK/ Paket C Persen 100,2 Persen 99,47 Persen 66,49 Persen 100 Meningkatkan Standar Manajemen Mutu Lembaga Pendidikan dan Kualitas Tenaga Pendidik Secara Merata Peningkatan Sarana dan Prasarana Layanan Kesehatan Berkualitas Serta Sarana Penunjang Kesehatan Peningkatan kemitraan bidan desa dan dukun dalam menolong persalinan Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan MTBS bagi bidan Revitalisasi Posyandu Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat Angka Melek Huruf Latin Guru yang memenuhi Kualifikasi S.1/D.IV Umur Harapan Hidup (UHH) Angka Kematian Ibu (AKI) Persen 99,01 Persen 90,57 Persen 69 Persen 61,6 Angka Kematian Bayi Persen < 24 Persentase Balita Gizi Kurang Persen < = 15 Peningkatan kualitas lembaga pengaduan/advokasi pada organisasi perempuan dan perlindungan anak Meningkatnya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak Serta Kesetaraan Gender Persentase Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindakan Kekerasan Persen 6,8 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 64

169 Meningkatkan peran perempuan dalam proses pengambilan keputusan dan/ atau politik di legislatif, eksekutif dan yudikatif Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Persen 26,2 Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Legislatif Persen 7,5 Gambaran Program untuk mencapai prioritas Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pengarusutamaan Gender adalah sebagai berikut: a.sasaran : Meningkatnya Mutu dan Pemerataan Pendidikan Masyarakat 1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 2. Program Pendidikan Menengah 3. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan b.sasaran : Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 3. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 4. Program Perbaikan Gizi Masyarakat c.sasaran : Meningkatnya Perlindungan Terhadap Perempuan dan Anak Serta Kesetaraan Gender 1. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 2. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Prioritas 4 : Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) Indikator dan terget capaian sasaran prioritas Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK), serta program yang akan dilaksanakan tahun 2016 adalah sebagai berikut: Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 65

170 Tabel 4.9 Sasaran, Indikator dan Target tahun 2016 Prioritas Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) No Arah Kebijakan Sasaran Indikator Satuan Target 1 Pengembangan Koperasi dan UKM Persentase Koperasi yang Berprestasi Persen 25 Peningkatan kerjasama antar lembaga agar semakin bertambah dan berkembangnya usaha koperasi dan UKM. Persentase Koperasi dan UKM dalam Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi Persen 30 Menyelenggarakan dan memfasilitasi bantuan sarana dan prasarana teknologi industry Penggalakan kegiatan informasi dan promosi perdagangan untuk meningkatkan peredaran barang dan jasa Meningkatnya Usaha Perdagangan, Koperasi dan UKM Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Persen 7,36 Persen 10,75 Meningkatkan kerjasama antar lembaga yang relevan dengan pengembangan ekonomi kerakyatan Persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah Persentase Peningkatan Jumlah Unit Usaha IKM Persen 13 Persen 3,16 Gambaran Program untuk mencapai prioritas Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi ( UMKMK ) adalah sebagai berikut : a.sasaran : Meningkatnya Usaha Perdagangan, Koperasi dan UKM 1. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 2. Program Pengembangan Sistem Pendudukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 3.Program pengembangan industri kecil dan menengah 4. Program peningkatan dan pengembangan ekspor Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 66

171 5. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri potensial 6. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Prioritas 5 : Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata Indikator dan terget capaian sasaran prioritas Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata, serta program yang akan dilaksanakan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 4.10 Sasaran, Indikator dan Target tahun 2016 Prioritas Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata No Arah Kebijakan Sasaran Indikator Satuan Target 1 Peningkatan layanan infrastruktur jalan (dibangun/ ditingkatkan/ dipelihara) bagi kelancaran mobilitas barang dan manusia serta aksesibiltas wilayah Peningkatan layanan infrastruktur jaringan irigasi di perdesaan (dibangun/ ditingkatkan dan dioperasikan/ dipelihara) Menggali, membangun, dan memelihara potensi objek wisata Meningkatkan Sarana dan Prasarana infrastruktur wilayah Perdesaan Meningkatnya Sektor Kepariwisataan Panjang Jalan Kabupaten dalam Kondisi Baik (> 40 km/jam) Persentase Layanan Jaringan Irigasi yang dibangun/ ditingkatkan dan dioperasikan/ dipelihara Jumlah Kunjungan Wisatawan Km 156,75 Persen 23,95 Orang Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 67

172 Menyelenggarakan promosi seni budaya dan pariwisata di dalam maupun di luar daerah Persentase Promosi Budaya dan Pariwisata Persen 100 Gambaran Program untuk mencapai prioritas Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata adalah sebagai berikut : a. Sasaran : Meningkatkan Sarana dan Prasarana infrastruktur wilayah Perdesaan 1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 2. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya b. sasaran : Meningkatnya Sektor Kepariwisataan 1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 2. Program Pengembangan Apresiasi Duta Pariwisata Prioritas 6 : Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pertambangan Indikator dan terget capaian sasaran prioritas Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pertambangan, serta program yang akan dilaksanakan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 68

173 Tabel 4.11 Sasaran, Indikator dan Target tahun 2016 Prioritas Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pertambangan No Arah Kebijakan Sasaran Indikator Satuan Target 1 Pengembangan usaha agribisnis dengan prioritas komoditas unggulan Produksi Tanaman Pangan Produksi Tanaman Padi Produksi Tanaman Jagung Produksi Tanaman Kedelai ton ton 4.113,45 ton 2.494,80 Peningkatan kualitas dan kuantitas komoditas ternak unggulan Meningkatnya produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan Produksi Peternakan Produksi Daging ton Produksi Telur ton Peningkatan kualitas dan kuantitas induk dan benih ikan budidaya Produksi Perikanan Produksi Perikanan Budidaya ton Peningkatan Penyediaan Alat Tangkap Ikan yang ramah lingkungan Produksi Perikanan Produksi Perikanan Tangkap ton Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 69

174 Meningkatkan Bantuan Bibit dan pupuk perkebunan rakyat Meningkatkan Pembinaan dan pengelolaan hutan rakyat. Produksi Perkebunan rakyat Produksi Kopi ton Produksi Karet ton Produksi Kelapa Sawit ton Produksi Kakao ton Persentase Pengurangan Luas Kerusakan/ Kebakaran Hutan dan Lahan Persen 10 Gambaran Program untuk mencapai prioritas Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata adalah sebagai berikut : a. Sasaran : Meningkatnya produksi pertanian, peternakan, perikanan, dan Perkebunan 1. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan 2. Program Peningkatan Produksi Peternakan 3. Program Pengembangan Budidaya Perikanan 4. Program Pengembangan Perikanan Tangkap 5. Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan 6. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan Prioritas 7 : Terbangunnya Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Sistem Informasi Indikator dan terget capaian sasaran prioritas Terbangunnya Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Sistem Informasi, serta program yang akan dilaksanakan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 70

175 Tabel 4.12 Sasaran, Indikator dan Target tahun 2016 Prioritas Terbangunnya Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Sistem Informasi No Arah Kebijakan Sasaran Indikator Satuan Target 1 Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah Opini BPK atas LKPD WTP Peningkatan sistem pengawasan pemerintah daerah Peningkatan sistem manajemen dan pelaporan kinerja instansi pemerintah secara terintegrasi, kredibel dan dapat diakses publik Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah daerah Kategori Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah B Gambaran Program untuk mencapai prioritas Terbangunnya Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Sistem Informasi adalah sebagai berikut : a. Sasaran : Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah daerah 1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah 2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 71

176 Prioritas 8 : Terciptanya Peruntukan Panataan Ruang Kabupaten Lahat Indikator dan terget capaian sasaran prioritas Terciptanya Peruntukan Panataan Ruang Kabupaten Lahat, serta program yang akan dilaksanakan tahun 2016 adalah sebagai berikut : Tabel 4.13 Sasaran, Indikator dan Target tahun 2016 Prioritas Terciptanya Peruntukan Panataan Ruang Kabupaten Lahat No Arah Kebijakan Sasaran Indikator Satuan Target 1 Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan di tempat usaha Meningkatnya Pelestarian Lingkungan Hidup Persentase Penyelesaian Kasus Lingkungan Persen 100 Gambaran Program untuk mencapai prioritas Terciptanya Peruntukan Panataan Ruang Kabupaten Lahat adalah sebagai berikut : a. Sasaran : Meningkatnya Pelestarian Lingkungan Hidup 1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 72

177 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD )Kabupaten Lahat Tahun 2016 IV. 73

178 Bagan 4.1. Bagan Alur Keterkaitan Tema, Sub Tema, Prioritas, dan Program Pembangunan Kabupaten Lahat Tahun 2016 Tema RKPD 2016 : Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan sek Sub Tema RKPD 2016 : Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan sektor Perekonomian Prioritas 1 Peningkatan kualitas pelayanan publik yang cepat dan tepat Peningkatan tata kelola pelayanan publik yang cepat dan tepat Peningkatan pembinaan dan pengawasan pelayanan publik yang prima Prioritas 2 Peningkatan efektifitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan Penurunan angka kemiskinan Pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia Peningkatan pemenuhan pelayanan dasar masyarakat Prioritas 3 Peningkatan mutu pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pengarusutamaan gender Peningkatan jangkauan dan mutu layanan kesehatan dan pendidikan Peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan Peningkatan perlindungan terhadap perempuan dan anak Prioritas 4 Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) Pengembangan dan pembinaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah Peningkatan akses permodalan dan pemasaran produk usaha Pembinaan dan pemberdayaan lembaga koperasi desa Prioritas 5 Pembangunan infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan pariwisata Peningkatan dan pengembangan pembangunan infrastruktur Membangun kemitraan dan kerjasama Prioritas 6 Meningkatnya produk produktifitas dan nila tambah sektor pertanian, peternaka perikanan, dan perkebunan Peningkatan bantuan sektor pertanian, peternakan, Peningkatan kapasita dan penerapan teknolo Pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia Peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan Membangun kerjasam dengan lembaga terka Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat Tahun 2016

179 Bagan 4.2. Bagan Alur Keterkaitan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Lahat Tahun 2016 Tema RKPD 2016 : Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan sekto Sub Tema RKPD 2016 : Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan sektor Perekonomian Penyusunan aturan, pedoman dan SOP Peningkatan sarana dan prasarana pendukung Peningkatan Pelayanan Prima Pelayanan terhadap penanggulangan bencana dan penyandang kesejahteraan sosial Perluasan dan kesempatan kerja serta perlindungan tenaga kerja Peningkatan pembangunan infrastruktur Pembangunan infrastruktur puskesmas dan sekolah Penyediaan obatobatan dan perbekalan lainnya Peningkatan akses pelayanan kesehatan Penyediaan peralatan belajar mengajar pengawasan terhadap peredaran mutu obat dan makanan Pembinaan kelembagaan koperasi Bantuan akses permodalan dan pembiayaan koperasi dan UMKM Menciptakan iklim kondusif bagi pertumbuhan UMKM kreatif Membangun dan memperkuat jejaring kerjasama ekonomi pembangunan infrastruktur strategis Peningkatan infrastruktur akses pariwisata pengembangan infrastruktur sarana dan prasarana pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan Peningkatan infrastruktur dasar pemukiman Peningkatan pembangunan infrastruktur pertanian pengelolaan dan pemasaran hasil produksi pelatihan pada sumber daya pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan. Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak Peningkatan pengembangan sumber daya air Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat Tahun 2016

180 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat Tahun 2016

181 Hasil perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016, nama program, pagu indikatif dan SKPD penanggungjawab program disajikan ke dalam tabel 4.2. sebagai berikut: Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat Tahun 2016

182 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH KABUPATEN LAHAT TAHUN 2016 Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Kabupaten Lahat tahun 2016 ini merupakan rumusan serta rangkaian pembahasan dari substansi program dan kegiatan yang telah dijelaskan pada bab bab sebelumnya. Adapun dalam penjabaran bab V ini dilakukan dengan memperhatikan target indikator kinerja pada RPJMD Kabupaten Lahat tahun dan kegiatan yang bersifat menyeluruh yaitu mencakup Program dan Kegiatan Pandanaan APBD; Program dan Kegiatan Pendanaan APBN; Program dan Kegiatan Pendanaan CSR. Penyusunan program dan kegiatan prioritas Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 ini juga memperhatikan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 050/1854/SJ tanggal 14 April 2015 hal Skala Prioritas Penyusunan RKPD Tahun 2016 yang mengatur mengenai hal-hal sebagai berikut: 1. Dalam rangka konsistensi perencanaan dan penganggaran, penyusunan dan penetapan RKPD Tahun 2016 agar berpedoman pada Peraturan Daerah tentang RPJMD atau pada arah kebijakan dan sasaran pokok Tahun 2016 dalam RPJPD bagi daerah yang RPJMDnya yang telah berakhir. 2. Sambil menunggu ditetapkannya Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016 yang juga menjadi pedoman penyusunan RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 ayat (4) dalam Undang-Undang tersebut pada angka 1 (satu) diatas, dan untuk terciptanya sinergi pembangunan pusat dan daerah yang pro rakyat, maka sasaran penyusunan RKPD Tahun 2016 agar diselaraskan untuk mendukung pencapaian sasaran 9 (sembilan) agenda Nawa Cita Jokowi-JK dalam Tahun 2016 berdasarkan 3 (tiga) dimensi pembangunan nasional yang telah ditetapkan RPJMN , dengan skala prioritas sebagai berikut : a. Tercapainya peningkatan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, tersedianya perumahan layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan jaminan sosial, serta pembentukan mental/karakter bangsa, budi pekerti, nilainilai patriotisme dan cinta tanah air serta semangat bela negara. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.1

183 b. Mendukung terwujudnya stabilitas dan kedaulatan pangan melalui reformasi agraria, untuk pengendalian pemanfaatan lahan pertanian, pendistribusian bibit dan pupuk, peningkatan biaya operasi dan pemeliharaan irigasi dalam upaya peningkatan produktifitas pertanian dan nilai tambah petani untuk hidup layak dan lebih sejahtera. c. Terciptanya pemerataan pendapatan antar kelompok masyarakat, antarwilayah, antardesa dan pinggiran serta antarwilayah yang seimbang, yang dapat mengurangi kesenjangan pembangunan di masing-masing wilayah. d. Terpelihara dan terbangunnya jaringan infrastruktur perhubungan baik di bidang maritim, energi, pariwisata, maupun stabilitas dan kedaulatan pangan. Hal tersebut bertujuan agar tersedia jaringan infrastruktur perhubungan dengan berbagai moda transportasi yang mengedepankan pelayanan cepat, tepat, murah dan aman, sehingga akan mendorong efisiensi dan efektifitas kelancaran arus orang dan distribusi barang serta jasa yang dapat mengurangi ekonomi biaya tinggi dan menekan angka inflasi. e. Penguatan dan peningkatan kapasitas aparatur daerah antara lain melalui pendidikan, pelatihan, pendampingan dan sosialisasi regulasi dalam upaya peningkatan kinerja sesuai dengan bidang tugas dan fungsi masingmasing. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.2

184 5.1 Program dan Kegiatan Pendanaan Tahun 2016 Berdasarkan RPJMD tahun maka target dan indikator kinerja serta program kerja yang akan dilakukan dan dicapai oleh seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat tahun 2016 diuraikan berdasarkan dengan rincian sebagai berikut : Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Kesatu (Mewujudkan Sistem Pemerintahan Yang Demokratis, Berkeadilan dan Akuntabel) RPJMD Kabupaten Lahat tahun Urusan Wajib Urusan dan Indikator Satuan Target 2016 A. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Opini BKP atas LKPD Kategori Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Penerimaan Pendapatan Daerah Jumlah hari kerja untuk mengurus ijin usaha Persentase Anggota DPRD yang Aktif dalam Perumusan Kebijakan Publik Persentase Tingkat Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Pengawasan Jumlah pegawai yang mengikuti diklat PIM IV Jumlah pegawai yang mengikuti diklat PIM III Jumlah pegawai yang mengikuti diklat PIM II B. Perencanaan Pembangunan Persentase PNS yang mempunyai sertifikat perencana Persentase SKPD yang melaporkan hasil program kegiatan yang dievaluasi Baik WTP B rupiah hari 14 Persen 100 Persen 82,69 orang 80 orang 10 orang 3 persen 0 persen 68,57 Dokumen RKPD yang telah ditetapkan dgn PERKADA dokumen ada Persentase Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD persen 96,69 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.3

185 C. Kependudukan dan Catatan Sipil Persentase penduduk berktp per satuan penduduk Persentase penduduk yang belum memiliki KK persen 77 persen 15 Ketersediaan database kependudukan database ada Penerapan KTP Nasional berbasis NIK KTP Nasional sudah D. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Persentase pelanggaran yang berhasil diselesaikan E. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Cakupan lembaga adat organisasi desa yang mendapat binaan Pengurus lembaga pemberdayaan masyarakat desa (LPMD) yang mendapat binaan Persen 80 persen 100 orang 150 PKK aktif persen 100 F. Statistik Buku Kabupaten Lahat Dalam Angka Ada/Tidak ada Buku PDRB Kabupaten Ada/Tidak ada G. Kearsipan Database Informasi Kearsipan Database ada Persentase SKPD yang mengelola arsip secara baku H. Komunikasi dan Informatika Jumlah surat kabar nasional/local Jumlah penyiaran radio persen 100 Surat kabar Radio Website milik pemerintah website ada Jumlah Pameran/expo persen 2 I. Perpustakaan Jumlah perpustakaan daerah perpusda 1 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Persentase koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Orang persen 90 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.4

186 Persentase Tenaga Pengelola Perpustakaan Desa/Kelurahan, Perpustakaan Masyarakat dan Perpustakaan Sekolah yg bersertifikat Persen 65 Persentase desa yang menerima bantuan sarana prasarana perpustakaan Persen 28 Tingkat Minat Baca Masyarakat Persen 35 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Kedua Mewujudkan Masyarakat Madani (Produktif, Mandiri, Bermoral, Beretika dan Berwawasan Lingkungan) RPJMD Kabupaten Lahat tahun Fokus Kesejahteraan Sosial A. Pendidikan Urusan dan Indikator Satuan Target 2016 Angka Melek Huruf Latin Tahun 99,01 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Persen 8,49 Angka Partisipasi Kasar (APK) - APK PAUD/TK - APK SD/MI/Paket A - APK SMP/MTS/Paket B - APK SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Murni (APM) - APM PAUD/TK - APM SD/MI/Paket A - APM SMP/MTS/Paket B - APM SMA/SMK/MA/Paket C B. Kesehatan Angka Kematian Bayi Angka Harapan Hidup Persentase balita gizi buruk C. Kebudayaan Persentase sanggar yang dibina Jumlah benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan persen 87,8 persen 100,59 persen 98,26 persen 99,47 persen 60,49 persen 92,24 persen 65,85 persen 66,49 per 1000 kelahiran < 24 tahun 69 Persen <=1 persen 55,55 buah 210 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.5

187 D. Pemuda dan Olahraga Jumlah klub olahraga Klub 5 Jumlah gedung olahraga unit 1 A. Pendidikan Rasio guru/murid SD/MI SMP/MTs SMU/SMK/MAN Angka Melanjutkan (AM): - Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke SMP/MTS - Angka Melanjutkan (AM) SMP/MTs ke SMA/MA rasio 1:10 rasio 1:11 rasio 01:11,0 persen 96,69 persen 100,2 - Angka Melanjutkan (AM) SMA/MA/SMK ke Perguruan Tinggi Angka Kelulusan persen 25,62 - Angka Kelulusan SD/MI persen Angka Kelulusan SMP/MTs persen Angka Kelulusan SMU/MA/SMK persen 100 Angka Partisipasi Sekolah (APS) - APS SD/MI persen 100,11 - APS SMP/MTS persen 98,41 - APS SMA/SMK/MA persen 98 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV persen 90,57 B. Kesehatan Angka Kematian Ibu (AKI) Persen 61,6 Persentase Balita Gizi Kurang Persen <=15 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Persen 96 Persentase Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Kompeten Persen 95 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani Persen 74 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.6

188 Cakupan Pelayanan Nifas Persen 95 Persentase Ibu Hamil yang mendapat 90 Tablet Fe Persen 96 Jumlah Kematian Balita Rasio 2 Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat Perawatan Persen 100 Persentase bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif Persen 75 Cakupan Balita yang ditimbang (D/S) Persen 90 Annual Parasit Incidence (API) - 2 Angka Kesakitan DBD per penduduk (Incident Rate) Rasio < 51 Case Fataliti Rate (CFR) Rasio < 1 Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) anak usia < 15 tahun per anak Rasio 3 Persentase Penduduk yang memanfaatkan puskesmas Persen 40 Persentase desa yang memiliki Poskesdes Persen 65 Persentase Puskesmas PONED Persen 80 Persentase Keluarga yang memiliki Akses terhadap Air Bersih Persen 70 Persentase Keluarga yang mengakses sanitasi dasar Persen 65 Persentase Rumah Tangga Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat Persen 85 Persentase Posyandu Purnama Persen 80 Cakupan Desa Siaga Aktif Persen 83 Persentase Desa yang memiliki bidan desa Persen 60 Persentase Puskesmas yang memiliki dokter Persen 90 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Persen 100 Cakupan ketersediaan tenaga medik dan paramedic persen 90 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.7

189 C. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Persen 6,8 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Persen 26,2 Persentase partisipasi perempuan di lembaga legislative Persen 7,5 D. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif Cakupan PUS yang ingin ber-kb tidak terpenuhi (unmeet need) persen 72,95 persen 5 Persentase KB aktif MKIP persen 32,8 Persentase partisipasi pria ber-kb persen 6,75 Rasio Kelompok PIK KRR rasio 2,8 Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-kb persen 70 Rasio kelompok BKB rasio 7,5 Cakupan PUS peserta KB anggota UPPKS yang ber-kb persen 87 Rasio kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Rasio petugas lapangan keluarga berencana/penyuluh keluarga berencana (PLKB/PKB) rasio 4,6 rasio 01-Feb Rasio Petugas Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) setiap desa/kelurahan rasio 1 E. Sosial Persentase PMKS yg memperoleh bantuan social persen 48,75 Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial persen 27,49 F. Ketenagakerjaan Tingkat partisipasi angkatan kerja persen 78,81 Tingkat penempatan pencari kerja persen 52,74 Tingkat penyelesaian perselisihan buruh dengan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah persen 66,4 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.8

190 Tingkat keselamatan dan perlindungan buruh persen 22,69 G. Kebudayaan Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan buah 210 Jumlah Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Festival 5 H. Kepemudaan dan Olahraga Jumlah organisasi olahraga organisasi 1 Jumlah Lapangan olahraga lapangan 3 Jumlah Kelompok KUPP kelompok 15 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Ketiga (Mewujudkan Tatanan Ekonomi Yang Tangguh) RPJMD Kabupaten Lahat tahun Urusan dan Indikator ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi PDRB atas dasar harga berlaku Satuan Target Dengan migas Juta Rupiah Tanpa migas Juta Rupiah PDRB atas dasar harga konstan - Dengan migas Juta Rupiah Tanpa migas Juta Rupiah Pendapatan Perkapita ADHB - Dengan migas Rupiah - Tanpa migas Rupiah Pendapatan Perkapita ADHK - Dengan migas Rupiah Tanpa migas Rupiah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.9

191 Pertumbuhan Ekonomi Persen 6 Inflasi Persen 5 Pendapatan Daerah - Pendapatan Asli Daerah Juta Rupiah - Dana Perimbangan Juta Rupiah - Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Juta Rupiah Pertumbuhan Penduduk Persen 1,06 Angka Penurunan Kemiskinan Persen 15,2 Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 2,78 (TPT) Tingkat Pengurangan Pengangguran Persen 3,72 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) indeks 73,7 B. Pekerjaan Umum C. Perumahan D. Penataan Ruang E. Perhubungan F. Lingkungan Hidup Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/jam) Persentase layanan jaringan irigasi yang dibangun, ditingkatkan dan dipelihara Rumah tangga pengguna air bersih km 156,75 persen 23,95 Rumah tangga Cakupan rumah tinggal bersanitasi persen 75 Ketersediaan rencana tata ruang pada kawasan strategis ada ada Jumlah arus penumpang angkutan umum Jumlah rambu-rambu lalu lintas yang terpasang kejadian unit Jumlah terminal bus unit 2 Persentase penyelesaian kasus lingkungan Tingkat Kualitas Udara persen 100 < Baku < Baku mutu mutu Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.10

192 Cakupan pelaku usaha yang mempunyai dokumen lingkungan Cakupan pengawasan terhadap kegiatan pelaku usaha persen 100 persen 100 Armada pengangkutan sampah unit 18 Cakupan penanganan sampah Kg/KK 843 Cakupan Daya Tampung TPS m³/jiwa 0,57 G. Pertanahan Jumlah luas tanah Kabupaten Lahat yang terdaftar Jumlah luas aset tanah pemerintah yang belum bersertifikat Jumlah luas aset tanah pemerintah yang sudah bersertifikat hektar ,43 hektar ,27 hektar ,00 H. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Persentase koperasi yang berprestasi persen 25 I. Penanaman Modal Persentase Koperasi dan UKM dalam pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi persen 30 Jumlah Koperasi/KUD koperasi 400 Jumlah UKM Industri Rumah Tangga, Kecil dan Menengah UKM Jumlah UMKM UMKM Persentase Koperasi/UKM pengguna dana pemerintah Persentase UKM Industri Rumah Tangga, Kecil dan Menengah yang dibina Persentase Kebijakan Penanaman Modal yang diperbaiki Persentase kegiatan promosi, pelayanan bimbingan pelaksanaan penanaman modal persen 5 persen 25 persen 100 persen 100 J. Ketahanan Pangan Jumlah desa yang diberikan bantuan diversifikasi tanaman desa 1 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.11

193 Jumlah Kelompok Pelaku Usaha Pangan Olahan/Kelompok Wanita Tani yang dibina Klmpk Tani 12 URUSAN PILIHAN A. Pertanian Produksi Tanaman Pangan: - Produksi Tanaman Padi Ton Produksi Tanaman Jagung Ton 4.113,45 - Produksi Tanaman Kedelai Produksi Perkebunan Rakyat: - Produksi Kopi Ton Produksi Karet Ton Produksi Kelapa Sawit Ton Produksi Kakao Ton B. Kehutanan Cakupan bina kelompok tani penerima sarana dan prasarana perkebunan Luas lahan perkebunan yang dioptimalisasi (melalui diversifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi) Luas rehabilitasi hutan dan lahan kritis Persentase Pengurangan luas kerusakan / kebakaran hutan dan lahan persen 4 hektar 300 hektar 25 persen 10 C. Energi dan Sumber Daya Mineral Produksi Batubara MT ,52 Cakupan Kegiatan pengelolaan dan inventarisasi potensi sumber daya mineral, batubara dan migas persen 89 Persentase desa yang terjangkau listrik persen 99,44 D. Pariwisata Jumlah Kunjungan Wisatawan orang Persentase Promosi Budaya dan Pariwisata persen 100 E. Kelautan dan Perikanan Produksi peternakan - Daging ton Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.12

194 - Telur ton Cakupan binaan kelompok peternakan Jumlah ternak pada kelompok peternakan: Kelompok 35 - Sapi Ekor Kerbau Ekor 33 - Kambing Ekor Itik Ekor Ayam kampung (bukan ras) Ekor Produksi perikanan: - Perikanan budidaya Ton Perikanan tangkap Ton Cakupan binaan kelompok perikanan: - Kelompok perikanan budidaya - Kelompok pengawas perairan (POKMASWAS) Kelompok 35 Kelompok 30 F. Perdagangan Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB Persen 10,75 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal orang 100 Jumlah Pedagang yang terdaftar dalam penerbitan SIUP dan TDUP pedagang 340 Jumlah perusahaan industri dan perdagangan yang telah sesuai standar perusahaan yang berlaku Unit usaha G. Pertanahan Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri Persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah persen 7,36 persen 7,9 Persen 13 Cakupan bina kelompok pengrajin persen 50 Persentase peningkatan jumlah unit usaha IKM Persen 3,16 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.13

195 H. Ketransmigrasian ASPEK DAYA SAING DAERAH Urusan Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur A. Perhubungan B. Penataan Ruang Cakupan pengembangan wilayah transmigrasi persen 100 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan persen 26,6 Cakupan ketersediaan dokumen perencanaan tata ruang dan rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital Persen 80 Cakupan penanganan kasus pengaduan pelanggaran bidang penataan ruang Persen 100 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.14

196 5.1.1 Pendanaan APBD Dengan mengacu pada misi dan prioritas - prioritas yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kabupaten Lahat tahun adalah sebagai berikut : Tabel Misi dan Prioritas RPJMD Kabupaten Lahat Tahun MISI PRIORITAS 1. Mewujudkan Sistem Pemerintahan Yang Demokratis, Berkeadilan, dan Akuntabel Prioritas 1. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat Prioritas 7. Terbangunnya Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Sistem Informasi 2. Mewujudkan Masyarakat Madani ( Produktif, Mandiri, Bermoral, Beretika, dan Berwawasan Prioritas 2. Meningkatnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Lingkungan ) Prioritas 3. Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pengarusutamaan Gender 3. Mewujudkan Tatanan Ekonomi Yang Tangguh Prioritas 4. Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi ( UMKMK ) Prioritas 5. Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata Prioritas 6. Meningkatnya Produksi, Produktivitas Dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan,Perikanan, Perkebunan dan Pertambangan Prioritas 8. Terciptanya Peruntukan Panataan Ruang Kabupaten Lahat

197 Maka upaya pencapaiannya akan dijabarkan secara sistematis melalui program prioritas daerah. Kedelapan prioritas tersebut dijelaskan secara rinci berdasarkan program masing masing SKPD seperti pada tabel berikut : Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.16

198 TABEL PRIORITAS, ARAH KEBIJAKAN, URUSAN DAN PROGRAM PRIO KABUPATEN LAHAT TAHUN 2016 No Prioritas Urusan Program Indikator Kinerja Program SKPD Jum Kegia (1) (2) (3) (4) (5) (6) ( Prioritas 1 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat Kesehatan Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Jumlah pelaksanaan monitoring kualitas air bersih dan air limbah RSUD Lahat Buku Profil RSUD Kabupaten Lahat RSUD 1 RSUD 1

199 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru - Paru/ Rumah Sakit Mata Program Pemeliharaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru - Paru/ Rumah Sakit Mata Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD Jumlah perjalanan ambulan rujukan dan ambulan mayat RSUD Lahat Cakupan ketersediaan sarana dan prasarana (logistik) rumah sakit Cakupan Persentase sarana dan prasarana rumah sakit Cakupan kegiatan pelayanan dan pendukung pelayanan BLUD RSUD RSUD 1 RSUD 7 RSUD 11 RSUD 1 Kependuduka n dan Catatan Sipil Program Penataan Administrasi Kependudukan Cakupan penataan administrasi kependudukan Dukcapil 11 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.18

200 Penanaman Modal Perpustakaan Program Peningkatan Promosi dan Kerja Sama Investasi Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program Pengembangan Budidaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Cakupan investor berskala nasional (PMDN/PMA) Kenaikan/penurunan nilai realisasi PMDN (milyar rupiah) Cakupan pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan BPPT dan PMD 10 BPPT dan PMD 3 Perpusda 7 2 Prioritas 2 Meningkatnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Sosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil ( KAT ), dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial ( PMKS ) lainnya. Persentase PMKS yang memperoleh bantuan sosial Dinas Sosial 3 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.19

201 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial. Program Pembinaan Anak Terlantar Program Pembinaan Pra Penyandang Cacat dan Trauma. Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ( Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya ) Cakupan PMKS yang tertangani Anak terlantar tertangani Cakupan penyandang cacat dan trauma yang dilatih Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi Eks napi yang memilki keterampilan berusaha Dinas Sosial 8 Dinas Sosial 1 Dinas Sosial 1 Dinas Sosial 1 Dinas Sosial 2 Program Perdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Cakupan kelembagaan yang tertangani Dinas Sosial 2 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.20

202 Ketenagakerj aan Perencanaan Pembanguna n Perekonomia n Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja Program Perencanaan Sosial Budaya Program Pendataan, Pemantauan, Pengawasan Pupuk Bersubsidi, HET, Raskin, Situ, dan Sembako Cakupan pengembangan wilayah transmigrasi Tingkat partisipasi angkatan kerja Tingkat penempatan pencari kerja Tingkat keselamatan dan perlindungan terhadap buruh Persentase ketersediaan data dan informasi perencanaan pembangunan sosial dan budaya Cakupan pendataan, pemantauan, pengawasan, pupuk bersubsidi, HET, raskin, SITU dan sembako Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Bappeda 8 Bag. Perekonomian 8 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.21

203 Pemberdayaa n Masyarakat dan Desa Pertanian Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan Program Peningkatan Kesejateraan Petani Cakupan peningkatan pemberdayaan masyarakat pedesaan Persentase desa yang memilki akses terhadap pasar yang memadai Cakupan peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Cakupan kegiatan peningkatan peran perempuan di pedesaan Cakupan lembaga petani yang mendapatkan pembinaan Peningkatan SDM dan Manajemen kelompok Cakupan peningkatan luas areal perkebunan BPMPD 4 BPMPD 4 BPMPD 3 BPMPD 7 Dinas TPH 1 Badan Ketahanan Pangan 1 Dinas Hutbun 2 Cakupan peningkatan kesejahteraan petani BP4k 2 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.22

204 Pemuda dan Olahraga Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Jumlah peserta Sosialisasi Peningkatan Keimanan dan Ketakwaan bagi Pemuda Cakupan organisasi kepemudaan yang dibina Dispora 1 Dispora 3 3 Prioritas 3 Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan dan Pengarusutamaa n Gender Pendidikan Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun. Persentase pendidikan anak usia dini APK SD Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan APKSMP/MTs APM SD/SDLB/MI APM SMP APS SD/MI Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.23

205 APS SMP/MTs Program Pendidikan Menengah Angka Kelulusan (AL) SD/MI Angka Kelulusan (AL) SMP/MTS APK SMA/SMK/MA Dinas Pendidikan 18 APM SMA Kesehatan Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualitas S1/DIV Tingkat pelayanan manajemen pendidikan Persentase ketersediaan obat sesuia dengan kebutuhan Persentase balita gizi buruk Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.24

206 Program Pengawasan Obat dan Makanan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Persentase labolatorium kesehatan aktif yang melaksanakan pelayanan sesuai standar Persentase rumah tangga yang ber PHBS Cakupan perbaikan gizi masyarakat Persentase keluaraga yang memilki akses terhadap air bersih Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak menular Persentase layanan kesehatan yang memenuhi standar Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Persentase Kabupaten/kota dengan sarana dan prasarana kesehatan pemerintah Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.25

207 Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Program Keluarga Berencana Persentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas Angka kematian balita Cakupan pelayanan kesehatan bagi lansia Persentase tempat pengolahan makanan/minuman sehat Cakupan peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Prevelensi peserta KB aktif Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Badan KB & PK 4 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.26

208 Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program Pelayanan Kontrasepsi Program Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri Cakupan PUS unmeet need Cakupan peserta KB pria Rasio kelompok remaja yang terbentuk Cakupan peserta KB MKJP Cakupan penyediaan alat dan obat kontrasepsi PUS peserta KB anggota usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang ber KB Rasio kelompok UPPKS Rasio petugas lapangan KB/ penyuluh KB (PLKB/PKB) Rasio petugas pembantu pembina Kbdesa (PPKBD) setiap desa/ kelurahan Badan KB & PK 2 Badan KB & PK 1 Badan KB & PK 4 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.27

209 Program Promosi Kesehatan Program Pendirian Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS Program Penggunaan Bahan Informasi Tentang Pengasuh dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Persentase informasi data mikro keluarga disetiap desa/ kelurahan Persentase data mikro keluarga disetiap desa/ kelurahan PUS yang istrinya dibawah 20 tahun Cakupan layanan PIK KRR Badan KB & PK 1 Badan KB & PK 2 Peserta penyuluh Badan KB & PK 1 Persentase anggota bina keluarga balita ber - KB Badan KB & PK 1 Program Penyiapan Tenaga Pendamping Rasio kelompok KB Cakupan bina keluarga balita (BKB) ber KB Badan KB & PK 1 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.28

210 Pemberdaya an Perempuan dan Pelindungan Anak Kelompok Bina Keluarga Program Pengembangan Model Operasional BKB Posyandu Padu Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Program Peguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Cakupan pengembangan BKB posyandu padu Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Rasio KDRT Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Partisipasi angkatan kerja perempuan Persentase partisipasi perempuan di perlindungan anak lembaga swasta Badan KB & PK 1 Kantor Pemberdayaan Perempuan Kantor Pemberdayaan Perempuan Kantor Pemberdayaan Perempuan Kantor Pemberdayaan Perempuan Kantor Pemberdayaan Perempuan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.29

211 Pemuda dan Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Peningkatan Upaya Penumbuh Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga Sarana dan prasarana olahraga Cakupan pembinaan atlet cabang olahraga Cakupan organisasi kepemudaan yang dibina Pemuda yang cakap dalam bidang pidato Jumlah aparatur perencanaan pengembangan olahraga terpadu Dinas Pemuda & Olahraga Dinas Pemuda & Olahraga Dinas Pemuda & Olahraga Dinas Pemuda & Olahraga Dinas Pemuda & Olahraga Dinas Pemuda & Olahraga Dinas Pemuda & Olahraga Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.30

212 Lingkungan Hidup Program Pengembangan Data, Penyusunan Rencana Monitoring, Evaluasi dan Bantuan Insidental Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Pengendalian Polusi Prog. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Data penyusunan rencana monitoring evaluasi dan bantuan insidental Jumlah peserta kegiatan pengembangan pengelola sampah Cakupan pengembangan kinerja pengelolaan persampahan Cakupan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Data tentang pelaksanaan dan DAK bidang lingkungan hidup Dinas Pemuda & Olahraga 4 BLH 4 Dinas Pasar 7 BLH 11 BLH 1 Kec.amatan Lahat 1 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.31

213 4 Prioritas 4 Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) Perindustrian dan Perdagangan Pasar Perindustrian dan Perdagangan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Prog. Pembinaan Pedagang Kaki Lima & Asongan Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Cakupan peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri Data dan informasi yang akurat untuk perencanaan perdagangan Pengelolaan dan pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Sarana dan prasarana perdagangan serta media promosi yang berkualitas Jumlah produsen dan konsumen yang mengerti tentang hak dan kewajibannya Dinas Pasar 2 Dinas Perindag 2 Dinas Pasar 2 Dinas Perindag 1 Dinas Perindag 5 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.32

214 Perdagangan Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Cakupan bina kelompok pedagang/ usaha formal Stabilitas harga barang yang beredar Jumlah distribusi barang yang beredar Persentase peningkatan jumlah tenaga kerja IKM Persentase peningkatan nilai investasi IKM Persentase peningkatan jumlah tenaga kerja IKM Persentase peningkatan nilai investasi IKM Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri Cakupan bina kelompok pengrajin Dinas Perindag 6 Dinas Perindag 4 Dinas Perindag 6 Dinas Perindag 4 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.33

215 Program Penataan Struktur Industri Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Dinas Perindag 3 Koperas Usaha Kecil dan Menegah Perencanaan Pembanguna n Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UKM Program Peningkatan Kualitas kelembagaan koperasi Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri Persentase UKM industri rumah tangga yang dibina Cakupan pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah Cakupan pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah Persentase koperasi yang berprestasi Persentase ketersediaan data dan informasi perencanaan pembangunan ekonomi Dinas Koperasi & UKM Dinas Koperasi & UKM Dinas Koperasi & UKM Dinas Koperasi & UKM Bappeda 9 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.34

216 Penanaman Modal Program Peningkatan Potensi Sumberdaya Sarana dan Prasarana Jumlah kajian potensi sumber daya terkait investasi BPPT & PMD 1 5 Prioritas 5 Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata Pekerjaan Umum Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Jaringan Rawa dan Pengairan Lainnya Cakupan pembangunan jalan dan jembatan cakupan pembangunan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya PU Bina Marga & Pengairan PU Bina Marga & Pengairan 3 1 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.35

217 Perhubungan Program Pengembangan Saluran Drainase / Gorong-Gorong Pembangunan Talud/ Turap dan Bronjong Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program Pembangunan/ Peningkatan Infrastruktur Pedesaan Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pedesaan Program pembangunan prasarana dan Fasilitas perhubungan Cakupan pembangunan saluran drainase/ gorong - gorong Cakupan Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Cakupan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Cakupan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Cakupan Pembangunan / Peningkatan Infrastruktur Perdesaan Cakupan Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Database pelayanan angkutan PU Cipta Karya 1 PU Cipta Karya 1 PU Cipta Karya 1 PU Cipta Karya 1 PU Cipta Karya 1 PU Cipta Karya 1 Dishubkominfo 5 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.36

218 Pertanian Perkebunan Program rehabilitasi dan pemeliharaan sarana prasarana LLAJ Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pengendalian Pengamanan Lalu Lintas Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebu nan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebu nan jumlah fasilitas yg berfungsi dan kondisi baik Jumlah arus penumpang angkutan umum fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka dan guardril) pada jalan Kabupaten Jumlah alat pengujian kendaraan bermotor Jumlah Jalan menuju ke perkebunan Dishubkominfo 2 Dishubkominfo 7 Dishubkominfo 3 Dishubkominfo 1 Dinas Tanaman Pangan & Holtikultura Dinas Kehutanan & Perkebunan 4 5 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.37

219 Peternakan dan Perikanan Pariwisata Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebu nan Program Pengembangan Destinasi Tingkat Penerapan TTG Cakupan Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Peternakan & Perikanan Dinas Pariwisata Prioritas 6 Meningkatnya Produksi, Produktivitas, dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Program Peningkatan Ketahanan Pangan Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura Dinas Tanaman Pangan & Holtikultura 13 Ketersediaan pangan utama Badan Ketahanan Pangan 13 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.38

220 Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Pertanian Kehutanan dan Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebu nan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebu nan Program peningkatan produksi pertanian/perkebu nan Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan Jumlah kelompok tani penerima sarana dan prasarana perkebunan Tingkat komoditi pertanian unggul yang dikenal masyarakat Peningkatan akses pemasaran dan promosi dari para pelaku usaha Cakupan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Jumlah Jalan menuju ke perkebunan Persentase lembaga tani yang menerapkan teknologi pertanian Cakupan Luas lahan perkebunan yang dioptimalisasi (melalui diversifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi) Dinas Kehutanan & Perkebunan Dinas Tanaman Pangan & Holtikultura Badan Ketahanan Pangan BP4K 3 Dinas Kehutanan & Perkebunan Dinas Tanaman Pangan & Holtikultura Dinas Kehutanan & Perkebunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.39

221 Peternakan dan Perikanan Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Program Pembinaan dan Penerbitan Industri Hasil Hutan Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Pengembangan Kawasan Budidaya ikan air tawar Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Luas rehabilitasi hutan dan lahan kritis Cakupan pelaksanaan OBIT Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Perairan Umum Tingkat Penerapan Teknologi Perikanan Tepat Guna Tingkat Mutu Produk Perikanan Tingkat pemanfaatan potensi pengembangan budidaya perikanan Cakupan wilayah penyebaran penyakit ternak Tingkat penyerangan terhadap ternak Dinas Kehutanan & Perkebunan Dinas Kehutanan & Perkebunan Dinas Peternakan & Perikanan Dinas Peternakan & Perikanan Dinas Peternakan & Perikanan Dinas Peternakan & Perikanan Dinas Peternakan & Perikanan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.40

222 Pertanian Peternakan dan Perikanan Program Peningkatkan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program Peningkatan Produksi Peternakan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebu nan Lapangan Program Pengembangan Budidaya Perikanan Persentase ternak tidak terjangkit penyakit Tingkat pengelolaan TB Jumlah produksi daging dan telur Tingkat konsumsi daging, telur dan susu kapita per tahun Jumlah sarana dan Prasarana peternakan Bertambahnya Buku perpustakaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan Jumlah percontohan budidaya ikan lele di kolam terpal Tingkat Pengembangan Budidaya perikanan Dinas Peternakan & Perikanan Dinas Peternakan & Perikanan Dinas Peternakan & Perikanan BP4K 5 BP4k 1 Dinas Peternakan & Perikanan 5 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.41

223 7 Prioritas 7 Terbangunnya Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Sistem Informasi Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Dinas Kesehatan 4 RSUD 5 Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Kantor Perpustakaan 3 Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Dinas Pendidikan 4 Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan PU Bina Marga & Pengairan 5 Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan PU Cipta Karya 3 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.42

224 Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Bappeda 3 Dishubkominfo 5 Badan Lingkungan Hidup 2 Dinas Dukcapil 5 Kantor Pemberdayaan Perempuan 3 Badan KB & PK 3 Dinas Kesejahteraan Sosial Dinas Tenaga kerja 3 7 Dinas Koperasi 1 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.43

225 Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan BPPT & PMD 3 Dinas Pariwisata Dinas Pemuda dan Olahraga Badan Kesbangpol Pol PP 1 Bag. Keuangan Setda Bag. Ortala Setda Sekretariat DPRD Dinas PPKAD 36 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.44

226 Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Inspektorat 6 Pemerintahan Umum 22 Kecamatan di kab. Lahat ) BKD & Diklat 3 PDE 4 BPMPD 5 Dinas Tanaman Pangan & holtukiltura Dinas Kehutanan & Perkebunan Dinas Peternakan dan Perikanan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.45

227 Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten / Kota Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Tingkat ketepatan pelaporan capaian kinerja dan keuangan Jumlah SKPD Pemerintah Kab. Lahat Cakupan Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Persentase pengelolaan keuangan daerah yang taat asas, tepat waktu dan akuntabel BP4K 3 Dinas Pertambangan 3 Dinas Pasar 3 Dinas Perindustrian & Perdagangan 2 BPBD 3 Bag Keuangan Setda Bag Keuangan Setda 1 10 Dinas PPKAD 36 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.46

228 8 Prioritas 8 Terciptanya Peruntukan Penataan Ruang Kabupaten Lahat Perencanaan Pembanguna n Program Perencanaan Tata Ruang Perencanaan Tata Ruang Kota yang nyaman, produktif dan berkelanjutan yang sesuai dengan undangundang penataan ruang Survey dan pemetaan yang semakin terukur Bappeda 5 Bag Pemerintahan 1 Program Kerja Sama Pembangunan Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Persentase kerjasama pembangunan dengan stakeholder (pemerintah/dunia usaha/masyarakat) yang mencapai sasaran Penguatan Kelembagaan Pengelolaan Irigasi Partisipatif Bappeda Bappeda 3 2 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.47

229 Pemerintahan Pertanahan Pasar Program Perencanaan Pengembangan Kota Kota Menengah dan Besar Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Program Penataan Daerah Otonomi Baru Program Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Penyelesaian konflik - konflik pertanahan Pengembangan sistem informasi pertanahan Program Pengelolaan ruang Terbuka Hijau Data dan Informasi Perencanaan Pengembangan kotakota menengah dan besar yang ditindaklanjuti Tingkat Kinerja Perencanaan Bidang Fisik dan Prasarana yang ditindaklanjuti Cakupan Penataan Daerah Otonomi Baru Cakupan Penataan Penguasaan Pemilikan Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah Cakupan Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan Cakupan Pembangunan Sistem Informasi Pertanahan Cakupan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bappeda Bappeda 3 1 Bag Pemerintahan 3 Bag Pertanahan 7 Bag Pertanahan 3 Bag Pertanahan 2 Dinas Pasar 3 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.48

230 Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi SDA Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan SDA Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan LH Program Pengembangan Lingkungan Hidup Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Cakupan konservasi sumber daya alam Data tentang usaha mewujudkan indonesia hijau Data tentang SPM bidang Lingkungan dan data status lingkungan hidup daerah BLH BLH BLH BLH BLH Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lahat V.49

231 Berdasarkan uraian tersebut, maka total belanja langsung untuk semua program prioritas sejumlah Rp Disamping itu terdapat juga belanjana tidak langsung sebesar Rp ,00 yang merupakan belanja pegawai. Selain itu terdapat juga Dana Alokasi Khusus untuk pembangunan infrastrukur di Kabupaten Lahat yang masuk dalam anggaran PU Bina Marga dan Pengairan serta PU Cipta Karya dan Tata Ruang. Karena banyak program program yang saling berhubungan dan mempunyai urusan urusan pendanaan, maka rincian alokasi anggaran tiap prioritas tidak dapat dilakukan secara baku. Untuk mengetahui rincian alokasi anggaran tiap tiap prioritas, maka diuraikan menurut tabel berikut.

232 Tabel Prioritas Pada Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung NO PRIORITAS Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Yang Cepat dan Tepat Meningkatnya Efektivitas Program dan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Meningkatnya Mutu Pelayanan Pendidikan, Kesehatan, dan Pengarusutan Gender APBD 2016 BL BTL SKPD DANA ( Rp ) KEGIATAN DANA RSUD Rp Belanja Pegawai Dukcapil Rp BPPT dan PMD Rp Perpusda Rp Dinas Sosial Rp Dinas Tenaga Kerja Rp Bappeda Rp Bag. Perekonomian Rp BPMPD Rp Dinas TPH Rp Badan Ketahanan Rp Pangan Dinas Hutbun Rp BP4k Rp Dispora Rp Dinas Pendidikan Rp Dinas Kesehatan Rp Badan KB & PK Rp Rp

233 Kantor Pemberdayaan Rp Perempuan Dinas Pemuda & Olahraga Rp BLH Rp Dinas Pasar Rp Kec.amatan Lahat Rp Berkembangnya Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) Dinas Pasar Rp Terbangunnya Infrastruktur Pendukung Pengembangan Pertanian, Peternakan, Perikanan, Perkebunan dan Pariwisata Dinas Perindag Rp Dinas Koperasi & UKM Rp Bappeda Rp BPPT & PMD Rp PU Bina Marga & Pengairan Rp DAK Infrastruktur Jalan Rp PU Cipta Karya Rp Dishubkominfo Rp Dinas Tanaman Pangan & Holtikultura Rp Dana Program PIP Pamsimas Dana DAK IPD Dana DAK REGULER untuk Air Minum dan Sanitasi Dana HIBAH Rp Rp Rp Rp

234 6 7 Meningkatnya Produksi, Produktivitas dan Nilai Tambah Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan Terbangunnya Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Sistem Informasi Dinas Kehutanan & Rp Perkebunan Dinas Pariwisata Rp Dinas Tanaman Pangan & Holtikultura Rp Badan Ketahanan Rp Pangan Dinas Kehutanan & Rp Perkebunan BP4K Rp Dinas Peternakan & Perikanan Rp Dinas Kesehatan Rp RSUD Rp Kantor Perpustakaan Rp Dinas Pendidikan Rp PU Bina Marga & Pengairan Rp PU Cipta Karya Rp Bappeda Rp Dishubkominfo Rp Badan Lingkungan Rp Hidup Dinas Dukcapil Rp

235 Kantor Pemberdayaan Rp Perempuan Badan KB & PK Rp Dinas Kesejahteraan Sosial Rp Dinas Tenaga Kerja Rp Dinas Koperasi Rp BPPT & PMD Rp Dinas Pariwisata Rp Dinas Pemuda dan Olahraga Rp Badan Kesbangpol Rp Pol PP Rp Bag. Keuangan Setda Rp Bag. Ortala Setda Rp Sekretariat DPRD Rp Dinas PPKAD Rp Inspektorat Rp Pemerintahan Umum 22 Kecamatan di Rp kab. Lahat ) BKD & Diklat Rp PDE Rp BPMPD Rp Dinas Tanaman Pangan & Rp holtukiltura Dinas Kehutanan & Rp Perkebunan Dinas Peternakan dan Rp Perikanan BP4K Rp

236 8 Terciptanya Peruntukan Penataan Ruang Kabupaten Lahat Dinas Pertambangan Rp Dinas Pasar Rp Dinas Perindustrian & Rp Perdagangan BPBD Rp Bappeda Rp Bag Pemerintahan Rp Bag Pertanahan Rp Dinas Pasar Rp BLH Rp

237 5.1.2 Pendanaan Corporate Social Responsibility (CSR) Untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Lahat maka Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat mengajak para stakeholder agar bekerja sama ikut serta dalam menunjang pembangunan di Kabupaten Lahat. Pembangunan di Kabupaten Lahat sulit akan dicapai jika hanya bertumpu pada pemerintah dalam hal ini mengandalkan dana yang bersumber dari APBN dan APBD saja. Oleh Karena itu peran para swasta sangat diperlukan agar pembangunan di Kabupaten Lahat akan cepat tercapai sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Lahat dalam RPJMD Kabupaten Lahat Berkenaan dengan hal tersebut maka pemerintah Kabupaten Lahat bersama para stakeholders yang beroperasi di Kabupaten Lahat pada bulan Agustus 2015 membentuk forum CSR. Forum ini dibentuk untuk mengakomodir usulan usulan dari masyarakat melalui forum musrenbang mulai dari musrenbang desa dan kecamatan yang tidak dapat dilaksanakan melalui anggaran APBN dan APBD disebabkan karena keterbatasan dana untuk dapat dicover melalui program CSR. Selain itu program program yang bersifat sosial kemasyarakatan yang selama ini dilakukan oleh para perusahaan yang berada di Kabupaten Lahat agar lebih terarah dan benar benar dapat dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Lahat. Banyak program CSR yang telah di lakukan oleh perusahaan perusahaan yang berada di Kabupaten Lahat saat ini. Tetapi program program CSR yang dilakukan tersebut belum bersifat global atau menyentuh seluruh masyarakat di kabupaten lahat. Program yang dilakukan masih didasarkan atas range terhadap daerah yang terkena dampak dari aktivitas perusahaan atau yang dekat dengan perusahaan. Sehingga bagi daerah daerah yang tidak ada perusahaan yang beroperasi didaerah tersebut tidak ada yang merasakan program CSR dari perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Lahat. Dengan kata lain program program CSR yang dilaksanakan oleh para stakeholders di Kabupaten Lahat masih belum terarah. Oleh karena itulah forum CSR ini dibentuk. Tetapi dikarenakan Forum CSR di Kabupaten Lahat tersebut baru dibentuk pada bulan Agustus 2015, maka program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Lahat yang tergabung dalam forum CSR belum dapat ditampilkan.

238 5.2 Program dan Kegiatan Prioritas Tahun 2017 (Perkiraan Maju) Tahap pembangunan Kabupaten Lahat pada tahun 2017 menitikberatkan pada percepatan peningkatan perekonomian masyarakat dengan didukung sarana prasarana pendidikan, kesehatan dan infrastruktur strategis terutama jalan pada kawasan terisolir dan pariwisata. Tahap pembangunan Kabupaten Lahat pada tahun 2017 diprioritaskan untuk mendukung tercapainya hal hal berikut : 1. Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur dan sarana prasarana pendukung pelayanan publik 2. Meningkatnya standar pelayanan pendidikan dan kesehatan 3. Meningkatnya efektivitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan 4. Terbangunnya jaringan infrastruktur strategis terutama sarana prasarana jalan pada kawasan terisolir dan kawasan pariwisata 5. Terbentuknya kawasan/klaster industri sebagai simpul industri pengolahan berbasis pertanian dan pertambangan 6. Terbangunnya infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan masyarakat pedesaan 7. Meningkatnya produksi, produktivitas dan nilai tambah sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan 8. Tertatanya proses inovasi teknologi berbasis Sistem Inovasi Daerah (SIDa) 9. Terciptanya penataan ruang Kabupaten Lahat untuk kawasan industri, perumahan pemukiman, perkantoran, pertambangan, dan sarana prasarana transportasi. Berdasarkan RPJMD tahun maka target dan indikator kinerja serta program kerja yang akan dilakukan dan dicapai oleh seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat tahun 2017 diuraikan berdasarkan dengan rincian sebagai berikut :

239 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Kesatu (Mewujudkan Sistem Pemerintahan Yang Demokratis, Berkeadilan dan Akuntabel) RPJMD Kabupaten Lahat tahun Urusan Wajib Urusan dan Indikator Satuan Target 2017 A. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Opini BKP atas LKPD Kategori Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah Penerimaan Pendapatan Daerah Jumlah hari kerja untuk mengurus ijin usaha Persentase Anggota DPRD yang Aktif dalam Perumusan Kebijakan Publik Persentase Tingkat Penyelesaian Tindak Lanjut Temuan Pengawasan Jumlah pegawai yang mengikuti diklat PIM IV Jumlah pegawai yang mengikuti diklat PIM III Jumlah pegawai yang mengikuti diklat PIM II B. Perencanaan Pembangunan Persentase PNS yang mempunyai sertifikat perencana Persentase SKPD yang melaporkan hasil program kegiatan yang dievaluasi Baik WTP B rupiah hari 14 Persen 100 Persen 83,64 orang 80 orang 10 orang 3 persen 42,11 persen 78,57 Dokumen RKPD yang telah ditetapkan dgn PERKADA dokumen Ada Persentase Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD C. Kependudukan dan Catatan Sipil Persentase penduduk berktp per satuan penduduk Persentase penduduk yang belum memiliki KK persen 98,98 persen 89 persen 10

240 Ketersediaan database kependudukan database Ada Penerapan KTP Nasional berbasis NIK KTP Nasional Sudah D. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Persentase pelanggaran yang berhasil diselesaikan E. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Cakupan lembaga adat organisasi desa yang mendapat binaan Pengurus lembaga pemberdayaan masyarakat desa (LPMD) yang mendapat binaan Persen 90 persen 100 orang 150 PKK aktif persen 100 F. Statistik Buku Kabupaten Lahat Dalam Angka Ada/Tidak Ada Buku PDRB Kabupaten Ada/Tidak Ada G. Kearsipan Database Informasi Kearsipan Database Ada Persentase SKPD yang mengelola arsip secara baku persen 100 H. Komunikasi dan Informatika Jumlah surat kabar nasional/local Surat kabar - Jumlah penyiaran radio Radio - Website milik pemerintah website Ada Jumlah Pameran/expo persen 4 I. Perpustakaan Jumlah perpustakaan daerah perpusda 1 Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Persentase koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Persentase Tenaga Pengelola Perpustakaan Desa/Kelurahan, Perpustakaan Masyarakat dan Perpustakaan Sekolah yg bersertifikat Orang persen 92 Persen 75 Persentase desa yang menerima bantuan sarana prasarana perpustakaan Persen 30 Tingkat Minat Baca Masyarakat Persen 40

241 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Kedua Mewujudkan Masyarakat Madani (Produktif, Mandiri, Bermoral, Beretika dan Berwawasan Lingkungan) RPJMD Kabupaten Lahat tahun Fokus Kesejahteraan Sosial A. Pendidikan Urusan dan Indikator Satuan Target 2017 Angka Melek Huruf Latin Tahun 99,07 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Persen 8,53 Angka Partisipasi Kasar (APK) B. Kesehatan C. Kebudayaan - APK PAUD/TK - APK SD/MI/Paket A - APK SMP/MTS/Paket B - APK SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Murni (APM) - APM PAUD/TK - APM SD/MI/Paket A - APM SMP/MTS/Paket B - APM SMA/SMK/MA/Paket C Angka Kematian Bayi Angka Harapan Hidup Persentase balita gizi buruk persen 90,91 persen 100,39 persen 98,70 persen 99,47 persen 63,64 persen 96,77 persen 67,63 persen 68,78 per 1000 kelahiran < 24 tahun 69,5 Persen <=1 Persentase sanggar yang dibina Jumlah benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan D. Pemuda dan Olahraga persen 55,55 buah 215 Jumlah klub olahraga Klub 5

242 Jumlah gedung olahraga unit 1 A. Pendidikan Rasio guru/murid SD/MI SMP/MTs SMU/SMK/MAN Angka Melanjutkan (AM): - Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke SMP/MTS - Angka Melanjutkan (AM) SMP/MTs ke SMA/MA - Angka Melanjutkan (AM) SMA/MA/SMK ke Perguruan Tinggi Angka Kelulusan rasio 1:10 rasio 1:12 rasio 1:11,09 persen 102,09 persen 95,51 persen 31,83 - Angka Kelulusan SD/MI persen Angka Kelulusan SMP/MTs persen Angka Kelulusan SMU/MA/SMK Angka Partisipasi Sekolah (APS) persen APS SD/MI persen 100,23 - APS SMP/MTS persen 99,11 - APS SMA/SMK/MA persen 98,11 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV persen 99,63 B. Kesehatan Angka Kematian Ibu (AKI) Persen 61,60 Persentase Balita Gizi Kurang Persen <=15 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Persen 96 Persentase Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Kompeten Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Persen 95 Persen 75 Cakupan Pelayanan Nifas Persen 95 Persentase Ibu Hamil yang mendapat 90 Tablet Fe Persen 96

243 Jumlah Kematian Balita Rasio 2 Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat Perawatan Persentase bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif Persen 100 Persen 76 Cakupan Balita yang ditimbang (D/S) Persen 90 Annual Parasit Incidence (API) - 1 Angka Kesakitan DBD per penduduk (Incident Rate) Rasio < 51 Case Fataliti Rate (CFR) Rasio < 1 Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP) anak usia < 15 tahun per anak Persentase Penduduk yang memanfaatkan puskesmas Persentase desa yang memiliki Poskesdes Rasio 3 Persen 45 Persen 75 Persentase Puskesmas PONED Persen 90 Persentase Keluarga yang memiliki Akses terhadap Air Bersih Persentase Keluarga yang mengakses sanitasi dasar Persentase Rumah Tangga Berprilaku Hidup Bersih dan Sehat Persen 70 Persen 65 Persen 90 Persentase Posyandu Purnama Persen 85 Cakupan Desa Siaga Aktif Persen 85 Persentase Desa yang memiliki bidan desa Persentase Puskesmas yang memiliki dokter Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan ketersediaan tenaga medik dan paramedic Persen 70 Persen 95 Persen 100 persen 100 C. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan Persen 7,1

244 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Persentase partisipasi perempuan di lembaga legislative Persen 26,6 Persen 7,5 D. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi peserta KB aktif Cakupan PUS yang ingin ber-kb tidak terpenuhi (unmeet need) persen 73,25 persen 5 Persentase KB aktif MKIP persen 34 Persentase partisipasi pria ber-kb persen 6,90 Rasio Kelompok PIK KRR rasio 2,90 Cakupan anggota Bina Keluarga Balita (BKB) ber-kb persen 70 Rasio kelompok BKB rasio 7,75 E. Sosial Cakupan PUS peserta KB anggota UPPKS yang ber-kb Rasio kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Rasio petugas lapangan keluarga berencana/penyuluh keluarga berencana (PLKB/PKB) Rasio Petugas Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD) setiap desa/kelurahan Persentase PMKS yg memperoleh bantuan social Persentase Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial persen 87 rasio 4,8 rasio ½ rasio 1 persen 59,59 persen 37,33 F. Ketenagakerjaan Tingkat partisipasi angkatan kerja persen 83,54 Tingkat penempatan pencari kerja persen 58,01 G. Kebudayaan Tingkat penyelesaian perselisihan buruh dengan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah Tingkat keselamatan dan perlindungan buruh Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan persen 69,68 persen 24,96 buah 215

245 Jumlah Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Festival 5 H. Kepemudaan dan Olahraga Jumlah organisasi olahraga organisasi 1 Jumlah Lapangan olahraga lapangan 3 Jumlah Kelompok KUPP kelompok 15 Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Untuk Misi Ketiga (Mewujudkan Tatanan Ekonomi Yang Tangguh) RPJMD Kabupaten Lahat tahun Urusan dan Indikator Satuan Target 2017 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT A. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi PDRB atas dasar harga berlaku - Dengan migas Juta Rupiah Tanpa migas Juta Rupiah PDRB atas dasar harga konstan - Dengan migas Juta Rupiah Tanpa migas Juta Rupiah Pendapatan Perkapita ADHB - Dengan migas Rupiah - Tanpa migas Rupiah Pendapatan Perkapita ADHK - Dengan migas Rupiah Tanpa migas Rupiah Pertumbuhan Ekonomi Persen 6,18 Inflasi Persen 5 Pendapatan Daerah - Pendapatan Asli Daerah Juta Rupiah - Dana Perimbangan Juta Rupiah

246 - Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah Juta Rupiah Pertumbuhan Penduduk Persen 1,03 Angka Penurunan Kemiskinan Persen 14,68 Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 2,10 (TPT) Tingkat Pengurangan Pengangguran Persen 3,41 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) indeks 74,05 B. Pekerjaan Umum Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (>40 km/jam) Persentase layanan jaringan irigasi yang dibangun, ditingkatkan dan dipelihara Km 106,75 persen 29,94 C. Perumahan Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga Cakupan rumah tinggal bersanitasi persen 80 D. Penataan Ruang Ketersediaan rencana tata ruang pada kawasan strategis Ada Ada E. Perhubungan Jumlah arus penumpang angkutan umum kejadian Jumlah rambu-rambu lalu lintas yang terpasang unit Jumlah terminal bus unit 2 F. Lingkungan Hidup Persentase penyelesaian kasus lingkungan persen 100 Tingkat Kualitas Udara < Baku mutu < Baku mutu Cakupan pelaku usaha yang mempunyai dokumen lingkungan persen 100 Cakupan pengawasan terhadap kegiatan pelaku usaha persen 100 Armada pengangkutan sampah unit 20 Cakupan penanganan sampah Kg/KK 883

247 Cakupan Daya Tampung TPS m³/jiwa 0,60 G. Pertanahan Jumlah luas tanah Kabupaten Lahat yang terdaftar Hektar ,60 Jumlah luas aset tanah pemerintah yang belum bersertifikat Jumlah luas aset tanah pemerintah yang sudah bersertifikat Hektar ,27 Hektar ,00 H. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Persentase koperasi yang berprestasi Persen 25 Persentase Koperasi dan UKM dalam pengembangan jaringan kerjasama usaha koperasi Persen 30 Jumlah Koperasi/KUD Koperasi 404 Jumlah UKM Industri Rumah Tangga, Kecil dan Menengah UKM Jumlah UMKM UMKM Persentase Koperasi/UKM pengguna dana pemerintah Persen 5 Persentase UKM Industri Rumah Tangga, Kecil dan Menengah yang dibina Persen 25 I. Penanaman Modal Persentase Kebijakan Penanaman Modal yang diperbaiki Persen 100 Persentase kegiatan promosi, pelayanan bimbingan pelaksanaan penanaman modal Persen 100 J. Ketahanan Pangan Jumlah desa yang diberikan bantuan diversifikasi tanaman Jumlah Kelompok Pelaku Usaha Pangan Olahan/Kelompok Wanita Tani yang dibina Desa 1 Klmpk Tani 13 URUSAN PILIHAN A. Pertanian Produksi Tanaman Pangan: - Produksi Tanaman Padi Ton

248 - Produksi Tanaman Jagung Ton 4.638,75 - Produksi Tanaman Kedelai Produksi Perkebunan Rakyat: 2.765,07 - Produksi Kopi Ton Produksi Karet Ton Produksi Kelapa Sawit Ton Produksi Kakao Ton Cakupan bina kelompok tani penerima sarana dan prasarana perkebunan Luas lahan perkebunan yang dioptimalisasi (melalui diversifikasi, intensifikasi dan rehabilitasi) persen 6 hektar 300 B. Kehutanan Luas rehabilitasi hutan dan lahan kritis hektar 30 Persentase Pengurangan luas kerusakan / kebakaran hutan dan lahan persen 10 C. Energi dan Sumber Daya Mineral Produksi Batubara MT ,52 Cakupan Kegiatan pengelolaan dan inventarisasi potensi sumber daya mineral, batubara dan migas persen 91 Persentase desa yang terjangkau listrik persen 99,71 D. Pariwisata Jumlah Kunjungan Wisatawan orang Persentase Promosi Budaya dan Pariwisata persen 100 E. Kelautan dan Perikanan Produksi peternakan - Daging ton Telur ton Cakupan binaan kelompok peternakan Kelompok 40 Jumlah ternak pada kelompok peternakan: - Sapi Ekor Kerbau Ekor 33 - Kambing Ekor Itik Ekor 9.000

249 - Ayam kampung (bukan ras) Ekor Produksi perikanan: - Perikanan budidaya Ton Perikanan tangkap Ton Cakupan binaan kelompok perikanan: - Kelompok perikanan budidaya Kelompok 40 - Kelompok pengawas perairan (POKMASWAS) Kelompok 30 F. Perdagangan Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB Persen 10,95 Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal orang 100 Jumlah Pedagang yang terdaftar dalam penerbitan SIUP dan TDUP Jumlah perusahaan industri dan perdagangan yang telah sesuai standar perusahaan yang berlaku pedagang 350 Unit usaha G. Pertanahan Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Persen 7,36 Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri Persen 7,9 Persentase pertumbuhan industri kecil dan menengah Persen 13 Cakupan bina kelompok pengrajin Persen 50 Persentase peningkatan jumlah unit usaha IKM Persen 3,16 H. Ketransmigrasian Cakupan pengembangan wilayah transmigrasi Persen 100 ASPEK DAYA SAING DAERAH Urusan Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur A. Perhubungan Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Persen 25,6 B. Penataan Ruang

250 Cakupan ketersediaan dokumen perencanaan tata ruang dan rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital Persen 90 Cakupan penanganan kasus pengaduan pelanggaran bidang penataan ruang Persen 100 Untuk total program dan kegiatan di tahun 2016 diperkirakan sebesar Rp sedangkan untuk program dan kegiatan di tahun 2017 (perkiraan maju) adalah sebesar Rp Berikut Rincian anggaran per SKPD pada tahun 2016 dan 2017 (perkiraan maju) : Tabel Pagu SKPD Tahun 2016 dan Perkiraan Maju 2017 No Nama SKPD Rancangan 2016 Perkiraan Maju Dinas Pendidikan Rp Rp Dinas Kesehatan Rp Rp Rumah Sakit Umum Daerah Rp Rp Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Rp Rp Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang Rp Rp Bappeda Rp Rp Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Rp Rp Badan Lingkungan Hidup Rp Rp Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Rp Rp Kantor Pemberdayaan Perempuan Rp Rp Badan KB dan PK Rp Rp Dinas Sosial Rp Rp Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rp Rp Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Rp Rp Dinas Koperasi dan UKM Rp Rp BPPT&PMD Rp Rp Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rp Rp Dinas Pemuda dan Olahraga Rp Rp Badan Kesbangpol Rp Rp Pemerintahan Umum Rp Rp Sekretariat Daerah Rp Rp Sekretariat Dewan Rp Rp Dinas PPKAD Rp Rp Kantor Inspektorat Rp Rp Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Rp Rp Kecamatan Lahat Rp Rp

251 27 Kecamatan Pseksu Rp Rp Kecamatan Gumay Talang Rp Rp Kecamatan Merapi Timur Rp Rp Kecamatan Merapi Barat Rp Rp Kecamatan Kikim Timur Rp Rp Kecamatan Kikim Barat Rp Rp Kecamatan Kikim Tengah Rp Rp Kecamatan Kikim Selatan Rp Rp Kecamatan Pulau Pinang Rp Rp Kecamatan Pagar Gunung Rp Rp Kecamatan Kota Agung Rp Rp Kecamatan Mulak Ulu Rp Rp Kecamatan Tanjung Sakti Pumi Rp Rp Kecamatan Tanjung Sakti Pumu Rp Rp Kecamatan Jarai Rp Rp Kecamatan Pajar Bulan Rp Rp Kecamatan Gumay Ulu Rp Rp Kecamatan Merapi Selatan Rp Rp Kecamatan Tanjung Tebat Rp Rp Kecamatan Muara Payang Rp Rp Kecamatan Sukamerindu Rp Rp Badan Ketahanan Pangan Rp Rp Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Rp Rp Kantor PDE, Arsip dan Sandi Daerah Rp Rp Kantor Perpustakaan Rp Rp Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Rp Rp Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Rp Rp Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rp Rp Dinas Pertambangan dan Energi Rp Rp Dinas Peternakan dan Perikanan Rp Rp Dinas Perindustrian dan Perdagangan Rp Rp Dinas Pengelolaan Pasar, Kebersihan Pertamanan dan Keindahan Kota Rp Rp Total Rp Rp

252 5.3 Rencana Program dan Kegiatan Per SKPD Rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, lokasi, target capaian kinerja, kebutuhan dana/pagu indikatif, sumber dana, catatan penting serta perkiraan maju dari tiap tiap SKPD adalah sebagai berikut :

253

254

255

256

257

258

259 BAB VI RENCANA PEMBANGUNAN KABUPATEN LAHAT DALAM DIMENSI KEWILAYAHAN Perkembangan kegiatan ekonomi mempunyai pengaruh timbal balik terhadap persebaran penduduk dan kesejahteraan sosial. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat selama periode 2011 sampai dengan 2014 menunjukkan laju pertumbuhan perekonomian yang berfluktuatif. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat tanpa migas selama periode 2011 sampai dengan 2014 menunjukkan trend menurun, dimana antara tahun 2011 sampai dengan 2014 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat yaitu dari sebesar 6,96 pada tahun 2011, turun menjadi 6,52 pada tahun 2012, turun kembali menjadi 5,52 persen ditahun 2013 dan kembali turun menjadi 4,95 persen pada tahun Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lahat dengan migas pada periode 2011 sampai dengan 2014 juga menunjukan penurunan. Pertumbuhan ekonomi dengan migas pada tahun 2011 adalah sebesar 5,75 persen, di tahun 2012 menurun menjadi 5,28 persen, begitu juga di tahun 2013 pertumbuhan ekonomi juga kembali menurun menjadi 4,83 persen begitu juga pada tahun 2014 kembali turun menjadi 3,93 persen. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa migas sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi dengan migas dengan rata-rata pertumbuhan per tahun adalah sebesar 5,99 persen sedangkan pertumbuhan ekonomi dengan migas rata rata pertahunnya adalah sebesar 4,95 persen. Salah satu sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar di Kabupaten Lahat adalah sektor pertambangan dan penggalian, baik migas maupun mineral. Khususnya pada subsektor pertambangan yaitu pertambangan batubara. Meningkatnya aktivitas pertambangan batubara di Kabupaten Lahat, juga menunjang sektor sektor lainnya yang juga membentuk PDRB Kabupaten Lahat. seperti sektor angkutan, perdagangan,hotel dan restoran/rumah makan, persewaan dan sektor sektor lain. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 1

260 Gambar 6.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Lahat Tahun dengan Migas Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2015 Namun demikian, pertumbuhan yang terjadi masih belum merata diantara kecamatan kecamatan di Kabupaten Lahat. Pemerataan pendapatan akan terjadi apabila daerah-daerah dengan tingkat pendapatan rendah tumbuh lebih cepat dari daerah-daerah berpendapatan tinggi. Namun secara keseluruhan pemerataan pendapatan antar daerah cenderung membaik. Arah kebijakan pembangunan kewilayahan dimaksudkan untuk meningkatkan pemerataan pembangunan dengan tetap mengoptimalkan pengembangan potensi daerah. Tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya sinergi pembangunan antar daerah dalam memantapkan kabupaten Lahat sebagai sentra produksi pertanian dan pertambangan dalam mendukung laju pertumbuhan daerah Kabupaten Lahat. Penyusunan arah kebijakan pembangunan kewilayahan dilakukan melalui tahapan, yaitu: melakukan identifikasi kekuatan dan potensi wilayah Kabupaten Lahat, mengidentifikasi sebaran dan konsentrasi spasial sektor-sektor unggulan, mengidentifikasi sebaran dan konsentrasi spasial sektorsektor unggulan, mengidentifikasi konektivitas wilayah dan formulasi arah kebijakan dan strategi. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 2

261 Gambar 6.2 Kerangka Logis Arah Kebijakan Pembangunan Kewilayahan Identifikasi Kekuatan & Potensi Identifikasi Aspek spasial Identifikasi Konektivitas Wilayah Formulasi Arah Kebijakan & strategi Analisis sektor basis-distribusi sektoral, LQ, sumber pertumbuhan sektoral Benchmarking Analisis dinamika lingkungan-peluang Analisis sebaran konsentrasi sektor unggulancoefficient of localization Identifikasi klaster pengembangan industri unggulan daerah Analisis struktur wilayah-sistem perkotaan, hirarki pusat kegiatan (PKN, PKW, PKL) Identifikasi jaringan infrastruktur wilayah Arah kebijakan pengembangan industri unggulan Arah kebijakan pemantapan konektivitas wilayah Arah kebijakan pendukung 6.1. Gambaran Kekuatan dan Potensi Wilayah Kekuatan dan potensi wilayah Kabupaten Lahat diarahkan pada sektor pertanian, pertambangan dan pariwisata. Sektor pertanian dan pertambangan sangat berperan bagi perekonomian daerah dan merupakan sumber utama pertumbuhan daerah Kabupaten Lahat. Berdasarkan data perekonomian Kabupaten Lahat menunjukkan bahwa sektor pertanian dalam kurun waktu lima tahun terakhir selalu memberikan andil besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten lahat. Pada sektor pertambangan dan penggalian, Kabupaten Lahat merupakan daerah penghasil batubara dan migas. Pada sektor pariwisata, Kabupaten Lahat memiliki banyak potensi wisata alam dan budaya. Kabupaten Lahat memiliki wisata alam seperti air terjun, bukit Serelo, sumber air panas dan wisata budaya peninggalan sejarah seperti lukisan rumah batu dan megalith. Banyaknya megalith yang ada di Kabupaten Lahat menyebabkan Kabupaten Lahat mendapat rekor Muri sebagai daerah yang memiliki seribu megalith. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 3

262 Gambar 6.3. Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Lahat Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Dengan Migas Tahun Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2015 Kekuatan dan potensi diatas perlu dikembangkan lebih lanjut bila melihat peluang yang tersedia baik di tingkat provinsi maupun tingkat nasional. Pengembangan koridor ekonomi (MP3EI) diperkirakan akan meningkatkan investasi baik secara langsung di sektorsektor unggulan yang mendukung percepatan pembangunan di Kabupaten Lahat dan mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan. Peluang lain yang saat ini masih mengalami peningkatan adalah pemenuhan pasar global atas komoditi pangan dan energi. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 4

263 6.2. Gambaran Konsentrasi dan Sebaran Sektor Unggulan Wilayah Dalam pengembangan komoditi unggulan kabupaten diperlukan analisis konsentrasi dan sebaran spasial sektor-sektor unggulan wilayah. Sektor-sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, perikanan, perkebunan dan industri pengolahan cenderung berada di beberapa daerah saja. Demikian juga dengan sektor pengangkutan dan telekomunikasi, keuangan serta jasa-jasa lainnya, dimana sektor-sektor tersebut mempunyai peran yang sangat besar dalam mendukung laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lahat. Tabel 6.1 Konsentrasi dan Sebaran Sektor Unggulan Kabupaten Lahat Tahun 2016 No Sektor Unggulan Lokasi (Kecamatan) 1. Padi Sawah 2. Kopi Mulak Ulu, Tanjung Tebat, Tanjung Sakti Pumi, Kikim Selatan, Pagar Gunung, Kota Agung Pajar Bulan, Tanjung Sakti Pumu, Jarai, Mulak Ulu, Tanjung Sakti Pumi, Kota Agung 3. Karet 4. Kelapa Sawit Pseksu, Kikim Selatan, Kikim Timur, Lahat, Merapi Timur,Kikim Barat, Kikim Tengah, Pagar Gunung Kikim Barat, Kikim Tengah, Kikim Timur Kikim Selatan, gumay Talang, Merapi Timur 5. Kakao Pajar Bulan, Jarai, Merapi Timur, Muara Payang 6. Sapi Kikim Timur, Kikim Barat, Lahat, Kikim Selatan 7. Kambing 8. Ikan 9. Ayam Kampung 10. Ayam Pedaging 11. Minyak dan Gas Bumi 12. Batu Bara 13. Pariwisata Kota Agung, Lahat, Kikim Timur, Merapi Barat Tanjung Sakti Pumi, Kota Agung, Tanjung Tebat Lahat, Tanjung Sakti Pumi, Kikim Barat, Jarai, dan Pajar Bulan Lahat, Merapi Timur, Merapi Selatan dan Tanjung Sakti Pumu Lahat, Merapi Timur, Kikim Timur, Kikim Barat, Kikim Tengah, Merapi Barat Merapi Barat, Merapi Timur, Merapi Selatan, Lahat Tanjung Sakti Pumu, Tanjung Sakti Pumi, Kota Agung, Mulak Ulu, Gumay Ulu, Jarai, Pulau Pinang, Pagar Gunung, Lahat, Merapi Selatan Sumber : Statistik Daerah Kabupaten Lahat Tahun 2014 Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 5

264 6.2.1 Produksi Padi Sawah Sentra produksi padi sawah di Kabupaten Lahat terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Lahat sebelah selatan. Kecamatan-kecamatan penghasil padi sawah terbesar adalah Kecamatan Mulak Ulu, Tanjung Tebat dan Kikim Selatan masing-masing dengan volume produksi ,37 ton, ,71 ton dan ,62 ton. Di samping ketiga sentra utama tersebut, masih terdapat dua daerah dengan hasil produksi padi yang juga relatif besar yaitu Kecamatan Tanjung Sakti Pumi dengan produksi 7.225,41 ton, dan Kecamatan Kota Agung dengan produksi ,16 ton. Untuk produksi padi di daerah lainnya bervariasi tetapi secara kesuluruhan kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Lahat merupakan daerah penghasil produksi padi. Dukungan yang diperlukan bagi sentra-sentra produksi tersebut adalah penyuluhan teknik budidaya, pembinaan pascapanen, akses pemasaran dan akses pendanaan untuk mendukung pengembangan dan peningkatan produksi padi di Kabupaten Lahat dalam mendukung Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan Produksi Kopi Sentra produksi tanaman kopi di Kabupaten Lahat terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Lahat sebelah selatan. Kecamatan-kecamatan penghasil padi terbesar pada tahun 2014 adalah Kecamatan Tanjung Sakti Pumi, Tanjung Sakti Pumu, Mulak Ulu dan Pajar Bulan masing-masing dengan volume produksi 2072,5 ton, 2.447,5 ton, 2.383,2 ton dan 3710,7 ton. Di samping empat sentra utama tersebut, masih terdapat beberapa daerah dengan hasil produksi kopi yang juga relatif besar yaitu Kecamatan Jarai dengan produksi 2.314,8 ton, Kecamatan Pajar Bulan produksi 3.710,7 ton dan Kecamatan Kota agung dengan produksi 1.520,4 ton. Untuk produksi kopi daerah-daerah lain bervariasi di kisaran dibawah seribu ton. Dukungan yang diperlukan bagi sentra-sentra produksi tersebut adalah penyuluhan teknik budidaya, pembinaan pascapanen, akses pemasaran dan akses pendanaan untuk mendukung pengembangan dan peremajaan tanaman tua dengan varietas unggul. Pengembangan industri pengolahan kopi sangat strategis untuk meningkatkan nilai tambah industri kopi di tingkat lokal Produksi Karet Sentra produksi tanaman karet di Kabupaten Lahat terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Lahat sebelah barat. Kecamatan-kecamatan penghasil karet terbesar pada tahun 2014 adalah Kecamatan Pseksu dengan produksi ton, Kecamatan Kikim Selatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 6

265 dengan produksi 7.012,8 ton dan Kecamatan Kikim Timur dengan produksi ,2 ton. Di samping ketiga daerah sentra utama tersebut, masih terdapat beberapa daerah dengan hasil produksi karet yang juga relatif besar yaitu Kecamatan Merapi Timur,Lahat, Kikim Barat, Kikim Tengah,Pagar Gunung dan Pulau Pinang dengan produksi masing-masing sebesar 3.595,28 ton, 3.324,24 ton, 3.038,76 ton, 2.660,64 ton, 2.581,2ton, dan 2.440,8 Dukungan yang diperlukan bagi sentra-sentra produksi karet tersebut adalah penyuluhan teknik budidaya, perlindungan dari gejolak harga, dan akses pendanaan untuk mendukung peremajaan tanaman yang telah melewati periode optimum tingkat produktivitasnya dan pengembangan sumber penghasilan tambahan bagi petani karet skala kecil di perdesaan Produksi Kelapa Sawit Sentra produksi kelapa sawit di Kabupaten Lahat terkonsentrasi di wilayah barat Kabupaten Lahat. Kecamatan-kecamatan penghasil kelapa sawit terbesar pada tahun 2014 adalah Kecamatan Kikim Barat, Kikim Tengah dan Kikim Timur masing-masing dengan volume produksi ton, ton dan ton. Di samping ketiga sentra utama tersebut, masih terdapat tiga daerah dengan hasil produksi kelapa sawit yang juga relatif besar yaitu Kecamatan Merapi Timur dengan produksi ton, Kecamatan Kikim Selatan dengan produksi ton dan Kecamatan Gumay Talang dengan produksi 639 ton. Untuk produksi kelapa sawit daerah-daerah lain bervariasi tetapi berada di bawah seribu ton. Dukungan yang diperlukan bagi sentra-sentra produksi kelapa sawit tersebut adalah penyuluhan, pembinaan dan akses pendanaan untuk mendukung peremajaan tanaman tua khususnya kepada petani perkebunan rakyat. Disamping itu mediasi dan penyelesaian permasalahan sengketa tanah juga sangat penting untuk menjamin keberlangsungan industri kelapa sawit dan pemberdayaan perkebunan masyarakat perdesaan Produksi Kakao Sentra produksi tanaman kakao di Kabupaten Lahat terkonsentrasi di wilayah Kabupaten Lahat sebelah selatan. Kecamatan-kecamatan penghasil kakao terbesar pada tahun 2014 adalah Kecamatan Muara Payang dengan produksi 630 ton, Kecamatan Pajar Bulan dengan produksi 550 ton dan Kecamatan Jarai sebesar 480 ton. Disamping itu ada sebagian yang berada disebelah timur Kabupaten Lahat yaitu Kecamatan Merapi Timur dengan produksi 84 ton. Jumlah dari keempat daerah sentra produksi kakao tersebut menyumbang 94,76 persen dari produksi kakao di Kabupaten Lahat. Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 7

266 Dukungan yang diperlukan bagi sentra-sentra produksi kakao tersebut adalah adalah penyuluhan, pembinaan dan akses pendanaan untuk mendukung peremajaan tanaman kako yang sudah tua Peternakan Sapi Sentra peternakan sapi yang utama tersebar di wilayah barat Kabupaten Lahat yaitu Kecamatan Kikim Timur, Kikim Barat, Kikim Selatan dan Lahat dengan masing-masing populasi sapi pada tahun 2014 sebanyak ekor, ekor, ekor dan ekor. Total populasi sapi dari keempat daerah sentra pertenakan sapi tersebut menyumbang 50,34 % populasi ternak sapi di Kabupaten Lahat. Dukungan yang diperlukan bagi sentra peternakan sapi adalah penyuluhan dan pembinaan khususnya terkait dengan kesehatan dan reproduksi sapi, akses pemasaran, pengawasan infrastruktur rumah potong hewan dan pengembangan koperasi desa Peternakan Kambing Sentra peternakan kambing yang utama di Kabupaten Lahat pada tahun 2014 adalah tersebar di wilayah Kabupaten Lahat yaitu Kecamatan Lahat dengan jumlah populasi ekor, Kota Agung dengan jumlah populasi ekor, dan Kikim Timur dengan jumlah populasi ekor. Hampir diseluruh daerah kecamatan yang ada di Kabupaten Lahat memiliki populasi kambing, salah satu kecamatan yang juga merupakan penyumbang populasi kambing yang relatif besar adalah Kecamatan Merapi Barat dengan populasi sebanyak ekor. Dukungan yang diperlukan bagi sentra peternakan kambing adalah penyuluhan dan pembinaan khususnya terkait dengan kesehatan dan reproduksi kambing, akses pembiayaan untuk pengembangan usaha bagi peternak skala kecil serta pembinaan dan pengawasan rumah potong hewan Peternakan Ayam Kampung Pada tahun 2014 sentra peternakan ayam yang utama tersebar di wilayah Kabupaten Lahat yaitu Kecamatan Lahat dengan jumlah produksi ayam kampung sebesar ekor. Kecamatan Tanjung Sakti Pumi dengan produksi sebesar ekor, Kecamatan Kikim Barat sebesar ekor, Kecamatan Jarai sebesar ekor dan Kecamatan Pajar Bulan sebesar ekor. Dukungan yang diperlukan bagi sentra peternakan ayam adalah penyuluhan dan pembinaan khususnya terkait dengan kesehatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 8

267 dan reproduksi ayam, antisipasi pencegahan dan penyebaran penyakit ternak ayam dan akses pembiayaan untuk pengembangan usaha peternakan ayam Peternakan Ayam Pedaging Pada tahun 2014 sentra peternakan ayam pedaging yang utama tersebar di wilayah Kabupaten Lahat yaitu Kecamatan Lahat, Merapi Timur, Merapi Selatan dan Tanjung Sakti Pumu. Dengan jumlah produksi ayam pedaging masing - masing sebesar ekor, ekor, ekor dan ekor. Dukungan yang diperlukan bagi sentra peternakan ayam adalah penyuluhan dan pembinaan khususnya terkait dengan kesehatan dan reproduksi ayam, antisipasi pencegahan dan penyebaran penyakit ternak ayam dan akses pembiayaan untuk pengembangan usaha peternakan ayam Perikanan Sentra perikanan darat yang utama tersebar di wilayah selatan Kabupaten Lahat yaitu Kecamatan Tanjung Sakti Pumi dengan jumlah produksi ton, Kecamatan Tanjung Sakti Pumu dengan jumlah produksi 540,69 ton, Kecamatan Kota Agung dengan jumlah produksi 533,34 ton, dan Kecamatan Pajar Bulan dengan jumlah produksi 517,26 ton. Seluruh kecamatan yang berada dalam Kabupaten Lahat merupakan penghasil produksi ikan dan penyumbang produksi ikan yang ada di Kabupaten Lahat. Dukungan yang diperlukan bagi sentra perikanan adalah penyuluhan dan pembinaan khususnya terkait dengan pengembangan perikanan, pakan ternak, dan akses pemasaran serta, akses pembiayaan untuk pengembangan usaha bagi peternak perikanan skala kecil Minyak dan Gas Bumi Daerah penghasil minyak bumi di Kabupaten Lahat saat ini terletak di wilayah Kecamatan Lahat, Merapi Timur, Kikim Timur, Kikim Barat, Kikim tengah, Pulau Pinang dan Merapi Barat, dengan total cadangan Minyak Bumi sebesar 29,71 MSTB dan cadangan Gas Bumi sebesar 206,1 BSCF, dengan luas areal eksploitasi dan eksplorasi sebesar , 78 ha. Produksi minyak dan gas bumi di Kabupaten Lahat saat ini dihasilkan oleh 4 (empat) perusahaan yaitu Radiant Ramok Senabing dengan luas eksplorasi dan eksploitasi sebesar 456 ha blok senabing dan ha di blok ramok yang terletak di Kec. Lahat dan Merapi Timur, Pilona Petro Tanjung Lontar dengan luas eksplorasi dan eksploitasi sebesar ha yang terletak di Kec. Merapi Timur, PT. Medco E & P Indonesia luas eksplorasi dan eksploitasi sebesar ,7 ha yang terletak di Kec. Kikim Timur, Kikim Barat, Gumay Talang, dan Merapi Timur. Serta PT. Bunga Mas Internasional Company (KPS) yang saat ini Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 9

268 masih tahap eksplorasi dengan luas areal eksplorasi sebesar 2.233,08 ha yang terletak dikec. Lahat, Merapi Timur, Merapi Barat, Pulau Pinang, Merapi Selatan, Kikim Timur, dan Kikim Tengah. Adapun perkembangan lifting minyak dan gas bumi di Kabupaten Lahat antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah; produksi minyak bumi pada tahun 2010 adalah sebesar Barel, di tahun 2011 menurun menjadi ,59 Barel, ditahun 2012 sebesar Barel, kemudian menurun kembali di tahun 2013 dan 2014 menjadi ,89 Barel dan Barel. Sedangkan jumlah produksi gas bumi antara tahun 2010 sampai dengan 2014 juga mengalami penurunan. Di tahun 2010 produksi gas bumi adalah sebesar ,59 MMBTU, menurun di tahun 2011 menjadi ,79 MMBTU, begitu juga di tahun 2012 kembali menurun menjadi ,88 MMBTU, sedangkan di tahun 2013 dan 2014 produksi gas bumi di Kabupaten Lahat kembali menurun menjadi ,71 MMBTU dan ,37 MMBTU. Dukungan yang diperlukan bagi sentra minyak dan gas bumi antara lain pengawasan produksi dan prasarana produksi hulu migas, pemantauan sumur-sumur produksi dan non produksi migas, pengelolaan sumur-sumur tua, dan monitoring serta koordinasi bagi pengembangan daerah-daerah penghasil migas Pertambangan Batu Bara Produksi batubara di Kabupaten Lahat tersebar di Kecamatan Merapi Barat, Merapi Timur, Merapi Selatan, dan Lahat. Jumlah produksi batubara di Kabupaten Lahat pada tahun 2012 sebesar ,562 MT. Perusahaan yang memiliki izin usaha pertambangan operasi produksi berjumlah 33 (tiga puluh tiga) perusahaan, sedangkan yang masih tahap izin usaha pertambangan eksplorasi berjumlah 15 (lima belas) perusahaan. Kabupaten Lahat menyumbang 25%-30% terhadap produksi batu bara Sumsel yang mencapai 20 juta ton pada tahun lalu. Dukungan yang diperlukan bagi sentra daerah penghasil batubara antara lain pengawasan produksi batubara, pengadaan peralatan yang mendukung pengawasan pertambangan batubara, analisa kualitas produksi batubara, monitoring dan koordinasi bagi pengembangan daerah-daerah penghasil batubara serta pengendalian kegiatan penambangan Pariwisata Potensi pariwisata, baik wisata sejarah atau pun wisata alam di Kabupaten Lahat tersebar di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Tanjung Sakti Pumu, Tanjung Sakti Pumi, Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 10

269 Kota Agung, Mulak Ulu, Gumay Ulu, Jarai, Pulau Pinang, Pagar Gunung, Merapi Selatan, Pajar Bulan, Lahat, Muara Payang dan Pseksu. Dukungan yang diperlukan bagi sentra pariwisata ini adalah penyediaan dan pengembangan fasilitas infrastruktur di tempat-tempat wisata, promosi kepariwisataan baik di tingkat provinsi maupun nasional, pemeliharaan peninggalan sejarah, dan akses pembiayaan untuk pengembang usaha kepariwisataan Gambaran Konektifitas Antar Kecamatan di Kabupaten Lahat Konektifitas intrawilayah Kabupaten Lahat dilayani oleh jaringan jalan, Kabupaten Lahat termasuk daerah jaringan jalan nasional jalur lintas timur (Jalintim). Jaringan jalan Kabupaten Lahat juga berfungsi sebagai penyangga konektifitas antar wilayah yang menghubungkan Kabupaten Muara Enim dengan Kabupaten Empat Lawang dan Kota Pagar Alam. Gambar 6.4 Struktur Konektifitas antar kecamatan di Kabupaten Lahat PKW LAHAT PKL Tanjung Aur PKL Merapi PKL Jarai PKL Kota Agung PKL Tanjung Sakti Pusat kegiatan di wilayah Kabupaten Lahat merupakan simpul pelayanan sosial ekonomi masyarakat di wilayah Kabupaten Lahat, yang dapat terdiri atas: 1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yaitu kawasan perkotaan Lahat di Kecamatan Lahat. 2. Pusat Kegiatan Lokal (PKLp), terdiri atas: Rencana Kerja Pemerintah Daerah ( RKPD ) Kabupaten Lahat Tahun 2016 VI. 11

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 260 menyebutkan bahwa Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR : TAHUN 2014 TANGGAL : MEI 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,

BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR, BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 096 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR TAHUN 2015 DENGAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,

Lebih terperinci

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR ISI i

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016

PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G Design by (BAPPEDA) Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura, 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 22 TAHUN 2011 T E N T A N G RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) DAERAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR : 31 TAHUN 2011 TANGGAL : 24 MEI 2011 1.1. Latar Belakang RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 1 LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sisten Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) bahwa Pemerintah maupun Pemerintah Daerah setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Setiap daerah di era Otonomi memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk dapat mengatur proses pembangunannya sendiri, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR TAHUN 2013 TANGGAL BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi

DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya...

Lebih terperinci

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1

RKPD Kabupaten OKU Selatan Tahun 2016 Halaman I. 1 Lampiran : Peraturan Bupati OKU Selatan Nomor : Tahun 2015 Tentang : Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Tahun Anggaran 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Lampung adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, yang merupakan penjabaran dari Rencana

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Jawa Barat adalah suatu muara keberhasilan pelaksanaan pembangunan Jawa Barat. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengemban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD Dengan dilantiknya Dr. H. Irianto Lambrie dan H. Udin Hianggio, B.Sc sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara periode jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan yang berkualitas menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang baik dalam skala nasional maupun daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan

Lebih terperinci

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015

RKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015 i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Cirebon

Pemerintah Kota Cirebon BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN Lampiran Peraturan Bupati Lamongan Nomor : 44 Tahun 2016 Tanggal : 25 Oktober 2016. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Semarang terletak 6 55-7 6 LS dan 110 15-110 31 BT, dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut : sebelah utara : Laut Jawa sebelah selatan : Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015 merupakan dokumen perencanaan daerah tahun keempat RPJMD Kabupaten Tebo tahun 2011 2016, dalam rangka mendukung Menuju

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015 TIM PENYUSUN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SIstem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah mengamanatkan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN ACEH SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013-2018 1.1. Latar Belakang Lahirnya Undang-undang

Lebih terperinci

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUANN. Sukabumi Tahun menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun RKPD tahun

BAB I PENDAHULUANN. Sukabumi Tahun menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun RKPD tahun BAB I PENDAHULUANN. 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun tahun 2004 tentang Sistem Perencanaann Pembangunan Nasional, Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata

Lebih terperinci

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RKPD KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I - 1 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR : TAHUN 2012 TANGGAL : 2012 TENTANG : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN BERAU TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu kesatuan dari sistem perencanaan pembangunan nasional dan provinsi yang disusun dengan memperhitungkan sumber daya daerah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i vii xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-2 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4 1.3.1 Hubungan RPJMD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, selaras,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun B AB I P E N D AH U L U AN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat dengan mempertimbangkan urutan pilihan dan ketersediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

disampaikan oleh : Kepala BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah

disampaikan oleh : Kepala BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah disampaikan oleh : Kepala BAPPEDA Provinsi Kalimantan Tengah Disampaikan pada acara FORUM GABUNGAN SKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 27 ayat

Lebih terperinci

Pendahuluan. Latar Belakang

Pendahuluan. Latar Belakang Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015

PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015 PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR : 18 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2016 BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINTANG Peningkatan Ekonomi Kerakyatan Melalui Optimalisasi Pembangunan Infrastruktur Dasar, Sumber Daya Manusia Dan Tata Kelola Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK PEMERINTAH KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 Kata Pengantar Rencana Kerja ( Renja ) Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Tahun 2016

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas dan Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 28 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural dan Non Struktural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2016 2021 DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang dilaksanakan terus-menerus untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin. Proses tersebut dilaksanakan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2017 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan pendapatan perkapita sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan implementasi dari pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... i iii vii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum... I-2 1.3 Maksud dan Tujuan... I-4 1.4 Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum Daerah

A. Gambaran Umum Daerah Pemerintah Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Daerah K ota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat, terletak di antara 107º Bujur Timur dan 6,55 º

Lebih terperinci

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri

Lebih terperinci

BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Daftar Isi A. Fiskal... B. Program Prioritas Tahun 2017 dan 2018... C. Proyek Strategis Nasional Sumatera Selaan... D. Capaian Kinerja Tahun 2016,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN 2010 2015 PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan adalah sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional

Lebih terperinci

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1

Lebih terperinci

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Kabupaten yang baru berusia 17 tahun, sudah banyak yang dilakukan pemerintah untuk mengisi pembangunan, dapat dilihat akses-akses masyarakat yang terpenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang disingkat RPJMD sebagaimana amanat Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan

Lebih terperinci

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum...... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 5 1.4. Sistematika Dokumen RKPD... 5 1.5. Maksud dan Tujuan... Hal BAB II EVALUASI HASIL

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1

1.1. Latar Belakang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun I - 1 1.1. Latar Belakang RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati Mandailing Natal yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. RPJMD Kabupaten Mandailing Natal

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perwujudan dari perencanaan pembangunan tahunan diwajibkan daerah untuk menyusun dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

Lebih terperinci