K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K RIZKI SETIAWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "K.E.R.J.A P.R.A.K.T.I.K RIZKI SETIAWAN"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurangnya kuliah lapangan dalam proses belajar diprogram studi teknik arsitektur saat ini mengakibatkan kita hanya mengetahui dan memahami tentang teori perancangan saja tanpa mengetahui dan memahami bagaimana aplikasi teori yang kita dapatkan dibangku perkuliahan terhadap kenyataan yang terjadi dilapangan, bagaimana suatu desain itu apakah dapat diaplikasikan atau tidak di lapangan. Oleh karena itu kerja praktik 1 yang mewajibkan mahasiswa prodi arsitektur untuk dapat mengamati bagaimana proses pengaplikasian suatu gambar desain dengan proses pembangunan dilapangan, dan juga bagaimana pengaplikasian teori-teori perancangan dengan kenyataan dilapangan. Tidak dapat dipungkiri dengan adanya kerja praktik 1 ini juga mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang lebih dengan apa yang didapat diperkuliahan, bagaimana suatu kenyataan bahwa teori itu tidak selalu dapat diaplikasikan dilapangan. Pemilihan proyek ini pun dikarenakan penggunaan struktur dengan material baru yaitu dengan menggunakan Styrofoam pada dinding dan plat lantai berikut atap yang keseluruhannya dak beton, yang dimana penggunaan struktur ini pun masih sangat sekali jarang ditemukan pada proyek pembangunan gedung apapun di Bandung ini yang dikarenakan metoda ini masih baru didalam dunia proyek fisik diindonesia khususnya daerah Bandung. 1.2 Tujuan Kerja praktik I ini dimaksudkan agar mahasiswa arsitektur mengetahui dan memahami bagaimana aplikasi teori yang kita dapatkan dibangku perkuliahan terhadap kenyataan yang terjadi dilapangan, bagaimana suatu desain itu apakah dapat diaplikasikan atau tidak dilapangan. Adapun penjabaran tujuan Kerja Praktik 1 ini sebagai berikut : 1. Mengetahui bagaiamana desain yang tertera dalam gambar terhadap proses pembangunan dilapangan. 2. Melatih diri menjadi pengawas lapangan. 3. Mengenal alat-alat dan material langsung dengan bendanya. 1

2 4. Bagaimana cara kerja tiap-tiap tukang dengan keahlianya. 1.3 Lingkup Pembahasan Lingkup proyek : Pembangunan rumah tinggal dengan menggunakan struktur berbahan styrofoam. Lokasi proyek di perumahan Setra Duta Blok A2, No lingkup materi pengamatan : Materi yang diamati : - plat lantai dengan menggunakan material Styrofoam diapit wiremesh dan dicor setempat lingkup waktu pengerjaan : Lingkup pengamatan praktikan dimulai pertengahan bulan januari hingga bulan april tahun Sistematika Pembahasan Secara garis besar laporan ini berisi tentang pembahasan permasalahan pelaksanaan proyek, diuraikan menurut urutan sebagai berikut BAB I : Pendahuluan Berisi latar belakang serta maksud dan tujuan dari Kerja Praktek 1, lingkup pembahasan, dan sistematika. Pembahasan laporan secara garis besar. BAB II : Tinjauan Proyek Menjelaskan tentang deskripsi proyek yang diamati, informasi proyek, kontraktor yang digunakan, dan struktur hirarki kontraktor. BAB III : Pengamatan Lapangan Berisi tentang bagan pekerjaan proyek, posisi lingkup pengamatan penulis dalam keseluruhan proyek, pengamatan yang dilakukan praktikan. BAB IV : Analisa Berisi mengenai analisa tentang pengamatan kondisi yang terjadi dilapangan. 2

3 BAB V : Saran & Kesimpulan Berisi kesimpulan dari hasil kerja praktek 1, saran-saran mengenai proses pembangunan. Lampiran Berisi gambar-gambar proyek, foto-foto, detail dari objek yang diamati, lembar asistensi dilapangan, surat selesai KP 1 dan lembar asistensi laporan dengan koordinator mata kuliah kerja praktik. BAB 2 TINJAUAN PROYEK 2.1 Latar Belakang Proyek Seiring dengan berkembangnya teknologi bahan dan konstruksi bangunan PT. JASAPERKASA ADIGRAHA selaku kontraktor dan pengembang berusaha untuk mengikuti perkembangan guna untuk menambah loyalitas perusahaan dan juga kepercayaan owner didalam proyek pembangunan. Didalam pembangunan proyek percontohan rumah tinggal yang berbahan Styrofoam yang diapit dengan menggunakan wiremesh untuk dinding dan plat lantai PT. Jasaperkasa Adigraha bekerja sama dengan pabrikan penyedia bahan Styrofoam yaitu PT. Beton Elemindo Putra. Didalam penggunaan bahan konstruksi bangunan yang terbuat dari Styrofoam yang dijepit oleh tulangan wiremesh kontraktor mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi kelebihan dari bahan konstruksi bangunan yang biasanya, diantara lain : Cepat didalam pemasangan Tahan api Ringan Akustik ruangan Thermal insulator 3

4 Tahan terhadap gempa Hemat energi Permukaannya lebih rata Mudah didalam finishing Desain bangunan dapat fleksibel Hemat waktu 2.2 Deskripsi Proyek Nama Proyek Alamat Proyek : Rumah tinggal : Jl. Setra duta kencana 1 blok A2/6, KOMPLEK duta, Bandung. Pemilik Proyek : Bapak Ir. Jhon Konsultan Perencana : PT. Jasaperkasa Adigraha Kontraktor Pelaksana : PT. Jasaperkasa Adigraha Setra Jl. Budisari 35 Bandung. Jumlah lantai : 2 lantai Jenis struktur : Styrofoam Dijepit Wiremesh Pondasi : Setempat Dan Menerus Struktur atap Sumber Dana Tranportasi vertical : Dak Beton : Pribadi Perusahaan : Tangga Pada pembangunan proyek ini terjadi beberapa perubahan desain yang berakibat para pekerja dilapangan harus membongkar dinding atau lantai yang diakibatkan oleh keinginan owner dan keluarganya selalu berubah-ubah. 2.3 Struktur Organisasi Proyek 4

5 2.4 Struktur Organisasi Kontraktor 5

6 2.5 Pihak- Pihak yang Terlibat dalam Proyek Pemberi Tugas dan wewenangnya. A. Pemberi Tugas adalah : Nama : Bpk. Jhon Alamat : Bandung. Status : Swasta B. Wewenang Pemberi tugas : Pemberi tugas selama pelaksanaan pembangunan mempunyai tugas antara lain: 6

7 Pemberi tugas berhak menghentikan sebagian atau seluruh pekerjaan setelah memberikan peringatan tertulis selama 3 (tiga) kali berturut- turut dengan jangka waktu masing-masing 7 (tujuh) hari, apabila pemborong tidak sanggup / tidak mampu memperbaiki pekerjaan yang kurang sempurna, maupun dalam pengadaan bahan dan peralatan sesuai isi dokumen kontrak. Pemberi tugas akan memberikan informasi, bantuan, kerjasama atau fasilitas yang diperlukan pemborong dalam waktu yang sesingkat- singkatnya untuk menghindari keterlambatan kemajuan pekerjaan, sepanjang batas wewenang dan kewajiban pemberi Tugas. Pemberi tugas akan mengeluarkan semua instruksi kepada pemborong melalui Direksi Lapangan termasuk persyaratan resmi dan administrasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan pembangunan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan Dokumen Kontrak Konsultan Perencana Dalam hal ini Konsultan perencana ditunjuk langsung oleh pemberi tugas untuk melaksanakan perencanaan proyek pembangunan gedung kampus baru unikom ini, adapun tugas dari konsultan perencana yaitu sesuai dengan isi dari dokumen kontrak yang sudah disepakati oleh kedua pihak, Fungsi dari konsultan disini ialah memberikan hasil desain yang sudah tertuang dalam bentuk gambar parancangan dengan menyesuaikan keinginan dari pemberi tugas, dalam hal ini perencana divisi arsitektur diserahkan kepada ti arsitektur unikom Kontraktor pelaksana Kontraktor (Pelaksana) dalam hal ini dapat berbentuk badan hukum dan perorangan (pemborong, adalah pihak yang telah ditunjuk oleh pemberi tugas (owner), atau pihak yang memenangkan proyek ini dalam proses tender, secara umum peranan kontraktor adalah mengatur secara efisien pelaksanaan fisik bangunan (projek) sesuai dengan dokumen kontrak. Kontraktor berperan sebagai : Menyiapkan time schedule/ jadwal pekerjaan beserta target dan besaran biaya yang dikeluarkan 7

8 Menyediakan/memobilisasikan sumberdaya Pelaksanaan pembangunan projek dari awal sampai akhir sesuai dengan gambar rencana dan dokumen kontrak yang telah ditetapkan Membuat laporan kemajuan pekerjaan projek ` BAB 3 PENGAMATAN LAPANGAN 3.1 Uraian Pekerjaan Praktikan Dalam proses menjalani KP 1 yang dilakukan dari bulan Januari - April 2009 praktikan diberi tugas sebagai asisten pengawas, fokus pengamatan pada plat lantai. Adapun uraian pekerjaan yang dilakukan praktikan selama menjalani KP 1 sebagai berikut : Minggu Pertama Minggu pertama dalam menjalani kerja praktik 1 di lapangan praktikan mengamati proses pemasangan bekisting untuk pengecoran plat lantai dilantai 2, bekisting terbuat dari kayu kaso dan papan yang dibawahnya dipasang besi stager untuk penahan. Paling awal dipasang bekisting untuk balok sesuai dengan dimensi balok sesuai degan perhitungan dan gamba kerja. Setelah bekisting terpasang panel Styrofoam untuk lantai diletakan diatas bekisting sesuai dengan gambar desain denah lantai 2. 8

9 Pemasangan panel Styrofoam untuk plat lantai dilakukan dengan sangat teliti dan setelah selesai dilakuakan pemasangan besi tulangan untuk balok anak, sebenarnya jika bentang antar ruang tidak terlalu lebar tidak memerlukan balok anak, untuk panel Styrofoam, namun karena bentangnya antar ruang yang relatif lebar jadi dikasus ini menambahkan balok anak untuk mencegah terjadinya lendutan pada plat lantai Minggu Kedua 9

10 Minggu kedua dalam menjalani kerja praktik 1 di lapangan praktikan mengamati proses pengecoran bagian plat lantai.pengecoran plat menggunakan adukan jayamix. 10

11 Pengecoran plat lantai dilantai 2 dilakukan dengan metoda manual, mobilisasi adukan menggunakan ember semen, dengan bantuan katrol dari bawah lalu para tukang estafet ketitik pengecoran, salah seorang tukang bertugas memadatkan coran dengan menggunakan alat getar, pengecoran dilakukan pertama-tama bagian balok-balok utama sampai pada balok-balok anak, pengecoran balok dilakukan secara berurutan dimulai dari titik terjauh dari katrol. Adukan beton menggunakan K-350 dengan spesifikasi 1 semen : 1.5 kerikil : 2 pasir. Setelah pengecoran seluruh balok selesai dilakukan, selanjutnya dilakukan pengecoran seluruh bagian plat lantai, dengan menggunakan adukan K-350 dengan spesifikasi 1 semen : 1.5 kerikil : 2 pasir. Yang dilakukan sama dengan pengecoran balok yaitu dari titik terjauh dari katrol. 11

12 Setelah pengecoran selesai, dilakukan pekerjaan pemlesteran, pengerjaan ini melibatkan banyak tukang supaya pekerjaan dapat dengan cepat selesai, selanjutnya dilakukan pekerjaan pengacian, pekerjaan ini Setelah semua pengerjaan pangacian tahaap awal selesai, plat lantai didiamkan selama 1 minggu untuk proses pengeringan dan pemadatan, dan bekisting baru dibuka setelah coran berumur 6 minggu atau satu bulan setengah. 12

13 3.1.3 Minggu Ketiga minggu ketiga dalam menjalani kerja praktik 1 dilapangan praktikan mengamati proses pembuatan tangga mulai dari pemasangan bekisting untuk tangga, proses penulangan, hingga pada proses perapian. Pada proses pembuatan tangga awal mula diawali dengan pembuatan bekisting sesuai dengan gambar denah yang ada dilapangan, bekisting terbuat dari kaso 5/7 yang selanjutnya ditutup dengan multipleks tebal 1 cm. proses selanjutnya praktiikan 13

14 mengamati pemasangan tulangan untuk tangga yang dimana penulangan dilakukan dengan menggunakan besi 18 mm dengan jarak 15cm untuk bagian yang lurus dan untuk bagian anak tangga yang miring penulangan dilakukan dari titik pusat dari sudut kemiringan dengan jarak kurang lebih 5o dari titik pusat. Sangat di sesali oleh praktikan pada saat proses pengecoran, praktikan berhalangan hadir ketempat dikarenakan ada keperluan Minggu Ke Empat-Minggu Ke Enam Minggu keempat hingga minggu keenam dalam menjalani kerja praktik 1 dilapangan praktikan mengamati proses pemasangan dinding pada lantai 2, namun pada penulisan laporan kali ini praktikan tidak membahas soal dinding dikarenakan pembahasan dinding dilakukan oleh rekan praktikan yang juga mengambil kerja praktik lapangan ditempat yang sama Minggu Ke Tujuh Minggu ketujuh dalam menjalani kerja praktik 1 dilapangan praktikan mengamati proses pemasangan plat untuk dak beton lantai 2. Dalam pekerjaan dak beton lantai 2 ini pertama-tama dilakukan pesangan stage dari besi yang kemudian dipasang bekisting untuk balok maupun untuk plat lantai, bekiting ini terbuat dari kaso 5/7, dan untuk bagian plat lantai bekisting menggunakan papan multipleks ketebalanm 1 cm 14

15 Selanjutnya setelah bekisting untuk balok dan untuk plat dak beton terpasang, panelpanel untul plat lantai diletakan diatas bekisting mengikuti arah panjang dari sipanel. Setelah pemasangan semua panel lantai selesai dikerjakan, pekerjaan dilanjutkan kepada pekerjaan pengecoran, metoda pengecoran plat dak beton ini agak sedikit berbeda dengan metoda pengecoran dilantai 1, metoda pengecoran dplat dak beton ini, pertama-tama tukang dan awak yang lain mengecor bagian bawah plat dulu, selanjutnya setelah bagian bawah dari dak beton terisi dan sudah dipadatkan menggunakan alat vibrator kemudian para tukang mengecor seluruh bagian plat dak beton termasuk balok-balok anaknya. Setelah pengecoran selesai coran didiamkan selama 1 minggu lebih untuk selanjutnya dilaksanakan pekerjaan pemasangan dinding parapet. 15

16 3.1.6 Minggu Ke Delapan Minggu kedelapan dalam menjalani kerja praktik 1 di lapangan praktikan mengamati proses pemasangan dinding paraapet pada dak beton lantai 2. Langkah awal dalam pengerjaan dinding parapet ini para tukang memasang panel dinding untuk parapet yang ketinggiannya sudah disesuaikan dengan tinggi parapet yang ada dalam desain. Kemudian panel tersebut dipasang pada besi oversteck yang ada pada plat dak beton, lalu kemudian panel dinding parapet diikat kepada besi overstock dengan menggunakan kawat. Setelah terpasang lalu dilakukan pemlesteran dengan cara disemprot menggunakan alat spraying yang dibantu oleh kompresor. Adukan untuk parapet yaitu pasangan 1 semen : 2 pasir pasang : 3 pasir biasa Minggu Ke Sembilan Minggu kesembilan dalam menjalani kerja praktik 1 di lapangan praktikan mengamati proses pemasangan dak beton mezzanine pada lantai atap dimana ruang yang ditutupinya berfungsi sebagai void, yang dimana selain berfungsi sebagai ruang menerus juga dapat berfungsi sebagai sumber pencahayaan dsb. Tahap awal pada pembuatan dak beton mezzanine seperti biasanya yaitu dengan membuat stege dari besi lalu dipasang bekisting dengan menggunakan kaso 5/7 dan juga papan multipleks dengan ketebalan 1 cm. setelah seluruh bekisting terpasang dilanjutkan kepada pemasangan panel-panel Styrofoam untuk plat lantai dan ditambahkan balok-balok dengan menggunakan besi 13 mm. 16

17 Setelah panel-panel Styrofoam terpasang beserta tulangan tambahan untuk balok anak, kemudian keesokan harinya dilakukan pengecoran, pengecoran dimulai dari jam 6 pagi dikarenakan mengejar waktu yang ditakutkan akan datang hujan pada sore hari, seperti yang dilakukan pada saat pengecoran plat lantai di lantai 2, pengecoran dimulai dari 17

18 tititk terjauh dari katrol yaitu alat bantu ember semen untuk sampai dilantai atap/dak beton, pengecoran pertama kali dimulai untuk bagian bawah terlebih dahulu, metodenya sama dengan pengecoran lantai dak beton untuk atap. Setelah seluruh bagian bawah tertutupi oleh adukan dengan mutu K-350 dengan spesifikasi (1 semen:1.5 kerikil:2 pasir ). kemudian dilakukan dilakukan pengecoran untuk semua permukaan, pengecoran ini selesai dalam 1 hari Minggu Ke Sepuluh Minggu kesepuluh dalam menjalani kerja praktik 1 di lapangan praktikan mengamati proses perapian-perapian baik perapian untuk bagian dinding maupun perapian untuk plat lantai. Penambahan-penambahan elemen seperti penambahan lisplang untuk void dan lain sebagainya juga dilakukan. Pekerjaan ini berlangsung setiap hari. 18

19 BAB 4 ANALISA Penggunaan Platform yang berbahan Styrofoam yang dijepit dengan tulangan wiremesh bukanlah material biasa yang digunakan untuk material dinding ataupun plat lantai dalam membangun sebuah bangunan atau gedung apalagi untuk pembangunan yang berfungsi sebagai rumah tinggal. Namun dengan kelebihan-kelebihan yang terdapat pada penggunaan material ini bukan tidak mungkin dikemudian hari material ini dapat menjadi solusi dalam dunia kontruksi bangunan, yang tak luput dari factor estetika, kekuatan dan factor fungsionalnya. Dalam halnya di dalam pembangunan proyek ini masih banyak trial and error yang diakibatkan baru pertama kalinya kontraktor pelaksana membangun sebuah proyek dengan material dinding dan plat lantai dari Flatform Styrofoam yang dijepit dengan tulangan wiremesh. Namun dikarenakan owner merupakan pemilik dari kontraktor dan konsultan pelaksana dari proyek ini dan juga sekaligus pemilik saham di perusahaan beton elemindo putra salah satu perusahaan yang bergerak dibidang penyediaan bahan material dinding, plat lantai, dsb. Hal tersebut tidak menjadi kendala yang teramat besar terbukti banyak terjadi pembongkaran dinding atau bagian tertentu yang sudah terpasang dan diganti dengan panel yang baru dengan desain yang baru juga. Dalam pelaksanaannya proyek ini berlangsung sukar dikarenakan owner selalu merubah desain yang sudah terbangun, dalam hal ini pihak kontraktor pelaksana tidak dapat berbuat apa-apa dikarenakan owner tersebut merupakan pemilik dari kontraktor dan konsultan perencana. Pihak penyedia material Styrofoam pun tidak dapat berbuat banyak dikarenakan owner merupakan pemilik saham di perusahaannya. Namun dengan begitu pihak beton Elemindo Putra pun merasa ada keuntungan dengan terbangunnya sebuah rumah tinggal dengan berbahan Flatform Styrofoam yang dijepit dengan tulangan wiremesh ini dikarenakan ini dapat dijadikan fortpolio bagi perusaan mereka yang baru beberapa tahun berdiri. 19

20 Di dalam perancangannya proyek ini pun kurang memperhatikan faktor iklim terbukti dengan penutup atap yang keseluruhannya ditutupi oleh dak beton, padahal di negara tropis seperti Negara kita ini atap yang disarankan yaitu atap yang mempunyai kemiringan, dan pada umumnya kemiringan dari atap ini kurang lebih 30 0, yang dimana dari aspek fungsionalnya juga diperuntukan supaya air hujan dapat dengan mudah turun ke bawah, dan juga pada saat panas matahari dapat terperangkap di dalam para dan pada saat malam hari panas tersebut memuai menghangatkan ruangan dalam. Dalam hal lain seharusnya proyek ini mempunyai time schedule yang baik, namun pada kenyataanya proyek ini berjalan sesuai dengan perintah si owner yang mengakibatkan para inspektor lapangan dan juga para tukang tidak mengetahi pekerjaan apa yang akan mereka kerjakaan jika pekerjaan yang sedang dipegang sudah selesai, atau kapan pekerjaan proyek ini dapat selesai seluruhnya. Dalam hal penggunaan material untuk lantai, untuk plafond, dan lain sebagainya para tukang pun belum mengetahui mau menggunkan material apa, jadi untuk saat ini para tukang hanya melakukan perapihan-perapihan pada bagian tertentu sampai pada saat material lainnya datang kelokasi proyek. 20

21 BAB 5 SARAN DAN KESIMPULAN 5.1 kesimpulan kuliah lapangan berupa Kerja Praktik bagi praktikan sangat bermanfaat karena praktikan dapat langsung melihat wujud nyata dari apa yang selama ini praktikan pelajari dibangku perkuliahan, dan praktikan juga dapat langsung membandingkannya dengan kenyataan di lapangan. Selama kerja praktik di proyek pembanguan rumah tinggal berbahan Styrofoam ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pemihan tenaga kerja untuk inspector maupun untuk eksekutor lapangan yang mempunyai keahlian dapat mempengaruhi dari kualitas kerja dan hasil pekerjaan didalam suatu proyek. Penggunaan material baru dalam proyek pembangunan terkadang tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan dikarenakan kita belum menguasai sepenuhnya metoda pembangunan dengan material tersebut, mengakibatkan banyak terjadi trial and error. 21

22 Tidak adanya human safety bagi pekerja. Ditakutkan terjadi sesuatu pada saat pelaksanaan proyek. 5.2 Saran Selama menjalani kerja praktik dilapangan praktikan merasa ada beberapa hal yang kurang khususnya dalam hal pelaksanaan proyek, dalam hal ini praktikan dapat memberikan sedikit saran sebagai berikut : Dalam suatu proyek sebaiknya terdapat kerangka kerja yang jelas, baik dalaam struktur organisasi, maupun dari time schedule pelaksanaan proyek, walaupun dalam kasus ini owner merupakan pemilik dari konsultan maupun kontraktor pelaksana. Dalam suatu proyek harus terdapat koordinasi yang baik antara pihak konsultan perencana, kontraktor pelaksana, pengawas lapangan dan para eksekutor lapangan, supaya proyek ini dapat terwujud sesuai dengan apa yang diinginkan owner. Sebaiknya para pekerja menggunakan perlengkapan kerja seperti helm pengaman, baju kerja, sepatu boot, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan keselamaatan kerja pegawai. 22

23 23

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK

BAB IV: PENGAMATAN PROYEK BAB IV: PENGAMATAN PROYEK 4.1. Proses Pelaksanaan Teknis 4.1.1 Pelaksanaan Teknis Proyek Tampak Utara Tampak Timur Gambar 4.1 : Zona Pengamatan Teknis. Ketika memulai praktik profesi, proses pengamatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan Kerja Praktek Lapangan berikut Laporan. ini disusun dengan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan

Pelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan Pelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan Nama : Bias Cahya Islami NPM : 21312452 Dosen Pembimbing : Remigius Hari S, ST.,M.Ars Latar

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift. BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Selama 2 bulan pelaksanaan kerja praktik (KP) yang terhitung mulai dari tanggal 16 Oktober 2013 sampai dengan 16 Desember 2013, kami melakukan

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 4 LANTAI JALAN INDRAPURA SEMARANG Diajukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Pembangunan proyek Apartement Wang Residence ini berdasarkan dari pertimbangan beberapa aspek, salah satunya pertimbangan karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif

BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN. perencana. Dengan kerjasama yang baik dapat menghasilkan suatu kerja yang efektif BABV PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait, baik itu perencana, pemberi tugas, pengawas maupun pelaksana karena

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013 BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Dalam kegiatan Kerja Praktik (KP) yang kami jalankan selama 2 bulan terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29

Laporan Tugas Akhir Rekayasa Nilai Pembangunan RS Mitra Husada Slawi 29 BAB III PENDEKATAN METODE 3.1 PENDAHULUAN Metodologi adalah tatacara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL 7.1 Uraian Umum Shear Wall merupakan komponen dari pekerjaan struktur pada bangunan, biasanya terdapat pada bangunan tower atau gedung

Lebih terperinci

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan SNI 7394:2008 Standar Nasional Indonesia Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan ICS 91.010.20 Badan Standardisasi Nasional SNI 7394:2008 Daftar

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Balok, Kolom, dan Plat Lantai pada Hotel Holiday Inn Express Bogor Lantai 10-11

LAPORAN KERJA PRAKTEK Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Balok, Kolom, dan Plat Lantai pada Hotel Holiday Inn Express Bogor Lantai 10-11 LAPORAN KERJA PRAKTEK Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Balok, Kolom, dan Plat Lantai pada Hotel Holiday Inn Express Bogor Lantai 10-11 Muhammad Riza Nugraha 24312836 / 4TB02 Dosen Pembimbing : Lilik Setiawan

Lebih terperinci

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR

Lantai Jemuran Gabah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya

Lebih terperinci

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1

Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 Selamat Datang MANDOR PEMBESIAN/ PENULANGAN BETON 1.1 PELATIHAN : DAFTAR MODUL Mandor Pembesian / Penulangan Beton NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT KOMPETENSI 1. RCF - 01 UUJK, K3 dan Pengendalian

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V PONDASI TELAPAK BAB V PONDASI TELAPAK I. METODA KONSTRUKSI PONDASI SETEMPAT A. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat Metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi setempat yaitu: 1. Penggalian tanah pondasi 2. Penulangan

Lebih terperinci

EBOOK PROPERTI POPULER

EBOOK PROPERTI POPULER EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT Halaman 2 KATA PENGANTAR Assalamu

Lebih terperinci

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK

BAB II DATA PROYEK DATA UMUM PROYEK BAB II DATA PROYEK 2.1 DATA UMUM PROYEK Pembangunan Pumping Station Island 2A Pantai Indah Kapuk di Kapuk Muara Jakarta Utara adalah merupakan rancangan penanggulangan banjir yang berfungsi memindahkan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo

PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH. Yusti prabowo PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR PILE CAP, KOLOM, BALOK & PLAT LANTAI PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG RSUD BUDHI ASIH Yusti prabowo 27311695 LATAR BELAKANG. Pada laporan ini masalah yang akan dibahas disesuaikan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Uraian Umum Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan aspek yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN Disusun oleh : TAKBIR RONI ( 41107010010 ) ARI YULIANTO ( 41107010017 ) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN

Lebih terperinci

Laporan Kerja Praktik I Pembangunan Hotel New Idola, Jakarta Timur BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kerja Praktik I Pembangunan Hotel New Idola, Jakarta Timur BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Saat ini banyaknya kawasan-kawasan Industri di kota Jakarta membuat Jakarta menjadi salahsatu daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Kota Jakarta,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PROFESI PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG SMK STRADA PABUARAN - TANGERANG

LAPORAN PRAKTIK PROFESI PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG SMK STRADA PABUARAN - TANGERANG LAPORAN PRAKTIK PROFESI PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG SMK STRADA PABUARAN - TANGERANG Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Mencapai Gelar Sarjana Teknik (S-1) Disusun oleh : FREDI CAHYO UTOMO (41213110020)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia pendidikan yang dari masa ke masa berkembang semakin pesat menuntut adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Salah satu prasarana yang mendukung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ) semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Dalam dunia konstruksi, perkembangan IPTEK menunjukkan kemajuan

Lebih terperinci

1.1. JUDUL TUGAS AKHIR

1.1. JUDUL TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN 1.1. JUDUL TUGAS AKHIR Tugas akhir ini berjudul Teknik Nilai Pembangunan Gedung STIKES Telogorejo Semarang. 1.2. LATAR BELAKANG Perkembangan zaman pada era globalisasi dewasa ini telah

Lebih terperinci

Revisi SNI T C. Daftar isi

Revisi SNI T C. Daftar isi Daftar isi Daftar isi... i Prakata... iii Pendahuluan... iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan

Lebih terperinci

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK

BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT BEBAN GONDOLA DAN ROOF TANK AKIBAT BAB VII PENAMBAHAN BALOK STRUKTUR LANTAI ATAP AKIBAT 7.1 Uraian Umum Proses design yang dilakukan oleh konsultan perencanaan sangatlah penting dan erat kaitannya dengan proses kontruksi yang akan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN

LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN JL. CIKINI RAYA NO 79 JAKARTA PUSAT Disusun oleh : FEBRIANA ZIARANTIKA ( 41110010011

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan dengan metode studi literatur dan studi lapangan, yaitu mencari solusi untuk permasalahan dengan

Lebih terperinci

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI 1.1 Pengertian Kolom dan Balok Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi :

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI Perencanaan Waktu Pelaksanaan Konstruksi (time schedule) adalah rencana waktu penyelesaian masing-masing pekerjaan konstruksi secara rinci dan berurutan. (pekerjaan

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SANTIKA BINTARO

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SANTIKA BINTARO LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SANTIKA BINTARO Diajukan untuk melengkapi persyaratan kelulusan Program Sarjana Teknik Sipil Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

Lampiran A...15 Bibliografi...16

Lampiran A...15 Bibliografi...16 Daftar isi Daftar isi...i Prakata...iii Pendahuluan...iv 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan definisi...1 4 Singkatan istilah...2 5 Persyaratan...2 6 Penetapan indeks harga satuan pekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dibidang pembangunan gedung bertingkat semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dibidang pembangunan gedung bertingkat semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dibidang pembangunan gedung bertingkat semakin berkembang pesat dewasa ini, namun dewasa ini, lahan yang tersisa semakin minim sementara kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Schedule Proyek Proses pembuatan schedule proyek adalah untuk mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS 5.1 Tahapan Pekerjaan Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK BAB VI PENGENDALIAN MUTU PROYEK 6.1 Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. tahapan tahapan tertentu dalam pengerjaannya. Berlangsungnya kemajuan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1 Kemajuan Proyek Kemajuan proyek merupakan progress pekerjaan dari pekerjaan awal proyek sampai akhir pekerjaan proyek. Disetiap progress pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen konstruksi. Setidaknya upaya yang dilakukan merupakan usaha untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi konstruksi pada saat ini mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan hadirnya berbagai jenis material dan peralatan yang modern terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi selalu diiringi dengan semakin meningkatnya kualitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi selalu diiringi dengan semakin meningkatnya kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi selalu diiringi dengan semakin meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang berkualitas setiap tahunnya. Begitu pula dengan pertumbuhan penduduk

Lebih terperinci

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan

METODA PELAKSANAAN. CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan METODA PELAKSANAAN Nama Perusahaan : Nama Paket Pekerjaan : No. Paket : CV. SABATA UTAMA Rehabilitasi Jaringan Irigasi D.I Tangan-Tangan 481625 Jangka waktu pelaksanaan : Metode pelaksanaan merupakan hal

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DUSASPUN PT. DUTA SARANA PERKASA GUNUNG PUTRI - BOGOR

LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DUSASPUN PT. DUTA SARANA PERKASA GUNUNG PUTRI - BOGOR LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR DUSASPUN PT. DUTA SARANA PERKASA GUNUNG PUTRI - BOGOR Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S 1) Disusun Oleh : FRALDO

Lebih terperinci

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA STRUKTUR BAB V 5.1 Daftar Harga Satuan Bahan dan Daftar Upah Tenaga Kerja RAB memuat analisa harga satuan pekerjaan struktur yang dihitung secara konvensional. Data harga satuan upah dan bahan di ambil dari Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI STUDI. bekisting sistem multiflex and scaffolding dengan siitem PCH dari segi waktu dan

BAB III METODOLOGI STUDI. bekisting sistem multiflex and scaffolding dengan siitem PCH dari segi waktu dan BAB III METODOLOGI STUDI 3.1 Umum Studi ini bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan bagaimana perbandingan antara bekisting sistem multiflex and scaffolding dengan siitem PCH dari segi waktu dan biaya.

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkerasan jalan beton semen atau secara umum disebut perkerasan kaku, terdiri atas plat (slab) beton semen sebagai lapis pondasi dan lapis pondasi bawah (bisa juga

Lebih terperinci

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II

Pengenalan Kolom. Struktur Beton II Bahan Kuliah Ke-I Pengenalan Kolom Struktur Beton II Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh September 2008 Materi Kuliah Definisi Pembuatan Kolom Apa yang dimaksud dengan Kolom?

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Apartemen Casa de Parco BSD BabV Pelaksanaan Pekerjaan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin

Lebih terperinci

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK 2.1 DATA PROYEK A. Lokasi Proyek Proyek Apartemen Green Bay dibangun di atas pantai,lalu di urug dengan tanah dengan luas total sebesar m2 127.881 dengan detail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton merupakan bahan bangunan yang banyak dipilih oleh para ahli struktur. Banyaknya pemakaian beton disebabkan beton terbuat dari bahan-bahan yang mudah diperoleh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Judul Tugas Akhir (DPU) Kota Semarang. 1.2 Bidang Ilmu Teknik Sipil (Struktur Gedung). 1.3 Latar Belakang Salah satu mata kuliah wajib yang harus diselesaikan mahasiswa sebagai salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Drainase Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan kompenen penting dalam perencanaan kota

Lebih terperinci

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1. Sistem Organisasi Proyek 3.2 Struktur Organisasi Proyek PEMBERI TUGAS (OWNER) PT.Kompas Media Nusantara MANAJEMEN KONSTRUKSI PT.Ciriajasa Cipta Mandiri

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES RI II JAKARTA SELATAN JL. HANG JEBAT III KEBAYORAN BARU JAKARTA PUSAT

PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES RI II JAKARTA SELATAN JL. HANG JEBAT III KEBAYORAN BARU JAKARTA PUSAT LAPORAN PRAKTIK PROFESI PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES RI II JAKARTA SELATAN JL. HANG JEBAT III KEBAYORAN BARU JAKARTA PUSAT DISUSUN OLEH : NOVARI INDRA HERMANTO (NIM: 41211120060) 2016

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI BALOK BETON PRATEGANG DI PROYEK WISMA KARTIKA GROGOL 7.1 Uraian Umum Seperti yang telah diketahui bahwa beton adalah suatu material yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan yaitu dengan menyiapkan data berupa denah dan detil rusunawa Universitas Lampung

Lebih terperinci

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o BAB II DATA - DATA PROYEK 2.1 Pengertian Proyek Pengertian Proyek adalah suatu himpunan atau kumpulan kegiatan yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, dimana memiliki suatu target kuantitatif

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk

Lebih terperinci

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 2016

Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 2016 Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia 2016 2 3 Dimaksudkan agar mahasiswa dapat belajar secara langsung dalam pekerjaan teknik sipil maupun teknik lingkungan di dunia nyata Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH dengan sistim KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 Proyek : Gedung

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK PEKERJAAN STRUKTUR BALOK, KOLOM, DAN PLAT PADA PROYEK RUMAH SUSUN BALAI LATIHAN KERJA PASAR REBO Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 23, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Kota Administrasi

Lebih terperinci

BAB VII MANAJEMEN RESIKO. Dalam setiap pekerjaan pasti kita menemukan berbagai

BAB VII MANAJEMEN RESIKO. Dalam setiap pekerjaan pasti kita menemukan berbagai BAB VII MANAJEMEN RESIKO 7.1 Pendahuluan Dalam setiap pekerjaan pasti kita menemukan berbagai permasalahan.namun permasalahan itu bukan untuk dihindari, tapi harus dicari jalan keluarnya.segala sesuatu

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan

Lebih terperinci

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan.

sedangkan harga upah yang diperhitungkan merupakan upah borongan. BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus dilakukan dengan seteliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah :

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. lift di cor 2 lantai diatas level plat lantai. Alasan menggunakan metode perlakuan core sebagai kolom adalah : BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Core Lift Core Lift/ Shear Wall merupakan unsur yang harus dimiliki oleh gedung bertingkat banyak sebagai struktur yang digunakan untuk pemasangan

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1 PENGENDALIAN PELAKSANAAN PROYEK Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar

Lebih terperinci

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan

Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan Koefisien analisa harga satuan adalah angka angka jumlah kebutuhan bahan maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Atap adalah bagian dari suatu bangunan gedung yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya terhadap pengaruh panas, hujan, angin, debu atau untuk

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan BAB VI PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Uraian Umum Pengawasan (controlling) adalah suatu penilaian kegiatan dengan tujuan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana, dengan mengusahakan agar semua yang terlibat

Lebih terperinci

Jenis dan Profile Pondasi Sumuran dengan dinding tanah (khusus untuk tanah yang kering). Pondasi sumuran dengan dinding anyaman bambu. Pondasi Sumuran

Jenis dan Profile Pondasi Sumuran dengan dinding tanah (khusus untuk tanah yang kering). Pondasi sumuran dengan dinding anyaman bambu. Pondasi Sumuran Jenis dan Profile Pondasi Sumuran dengan dinding tanah (khusus untuk tanah yang kering). Pondasi sumuran dengan dinding anyaman bambu. Pondasi Sumuran dengan dinding dari Buis Beton. Perhitungan Untuk

Lebih terperinci

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK 6.1. Tinjauan Umum Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil yang diharapkan yaitu berupa kualitas konstruksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR 3.1. ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR PELAT Struktur bangunan gedung pada umumnya tersusun atas komponen pelat lantai, balok anak, balok induk, dan kolom yang merupakan

Lebih terperinci

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN PLAT PRECAST DENGAN PLAT CAST IN SITU DITINJAU DARI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SEKOLAH TINGGI KESEHATAN DAN AKADEMI KEBIDANAN SIDOARJO Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP. 3107

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi berbagai macam aspek kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah ilmu pengetahuan mengenai penerapan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum wr.wb

Assalamu alaikum wr.wb Assalamu alaikum wr.wb PROYEK AKHIR RC09 0342 Surabaya, 2 Juli 2014 PERHITUNGAN ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PENJADWALAN (TIME SCHEDULE) PADA GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA DENGAN

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 Seperti yang telah diketahui perbedaan pemahaman dan pengetahuan antara

Lebih terperinci

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Setelah mengikuti kegiatan Kerja Praktek pada Pembangunan Proyek Apartemen Tower Ambassador 2 St.Moritz Kembangan didapatkan pengetahuan tentang pelaksanaan

Lebih terperinci