PEMENUHAN ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN PADA LINGKUNGAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
|
|
- Hadi Rachman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMENUHAN ASPEK KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN PADA LINGKUNGAN PUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Wilujeng Werdi Astuti, Triandriani Mustikawati, Haru Agus Razziati Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167 Malang Alamat penulis: ABSTRAK Universitas Brawijaya merupakan kawasan pendidikan yang terdapat di Kota Malang, yang memiliki lingkungan pusat kampus sebagai pusat kegiatan para civitas akademika. Studi ini merupakan kajian tentang jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat kampus yang saling menghubungkan antar gedung utama. Jalur pejalan kaki dikaji tentang aspek kenyamanannya, yang meliputi rute langsung, keamanan jalur, dan kejelasan jalur. Studi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan observasi langsung terhadap area yang dikaji. Terdapat delapan area jalur pejalan kaki yang menjadi kajian. Dari hasil kajian menunjukkan jika terdapat beberapa jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat kampus, yaitu aspek keamanan jalur dan aspek kejelasan jalur yang belum terpenuhi aspek kenyamanannya. Kajian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan kampus di masa yang akan datang. Sehingga semua gedung yang terdapat pada lingkungan pusat kampus dapat terhubung dengan jalur pejalan kaki yang memenuhi aspek kenyamanan. Kata Kunci: pedestrian, kampus pusat, kenyamanan, rute langsung, keamanan, kejelasan ABSTRACT University of Brawijaya is an educational area located in Malang, which has a campus center environment as a center of the academic activity. This studi aims to asses pedestrian path on campus center area as a connector between main building. The pedestrian path were assesed on comfort aspects that included the directness of route, security aspect, and the clarity of route.this study used descriptive qualitative methods based on direct observation. There were eight areas of observation were assesed. The result showed that in some points on campus center area absences of pedestrian path safety and the clarity of route had not been fullfilled. This result should be taken consideration in campus future development. So that, all of campus center are will be connected by a convenient pedestrian paths. Keywords: pedestrian, campus center, comfort, direct of route, safety, clarity of route 1. Pendahuluan Di dalam kampus brawijaya tedapat lingkungan pusat kampus yang merupakan pusat kegiatan civitas akademika kampus. Pada lingkungan pusat kampus terdapat gedung-gedung utama yang menjadi pendukung semua kegiatan kampus, yaitu gedung Rektorat, Gedung Widyaloka, Perpustakaan Masjid Raden Patah, Samantha Krida, GOR Pertamina, Student Center dan Kantin UB, sehingga diperlukan sebuah jalur yang saling menghubungkan tiap gedung. 1
2 Berjalan kaki merupakan alat transportasi yang paling efisien yang dapat dilakukan dalam kampus, selain itu Rapoport (1977) mengatakan bahwa berjalan kaki memiliki kelebihan dibanding transportasi yang lain yaitu kecepatan pejalan kaki yang rendah sehingga menguntungkan, karena dengan begitu kegiatan berjalan kaki bisa dilakukan sambil mengamati lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, jalur pejalan kaki yang memenuhi aspek kenyamanan hendaknya dijadikan fasilitas utama yang mendukung kegiatan di lingkungan pusat kampus. Aspek kenyamanan jalur pejalan kaki secara primer meliputi rute langsung, keamanan, dan kejelasan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengkaji pemenuhan aspek kanyamanan primer pada jalur pejalan kaki di lingkungan pusat kampus Universitas Brawijaya Malang. Pemenuhan aspek primer tersebut meliputi rute langsung, keamanan jalur dan kejelasan jalur yang ada di lingkungan pusat kampus Universitas Brawijaya. 2. Bahan dan Metode 2.1. Jalur Pejalan Kaki pada Lingkungan Pusat Area yang menjadi kajian pada lingkungan kampus pusat, jalur pejalan kaki terbagi menjadi delapan area yang ditunjukkan pada tabel berikut ini, yaitu: Tabel 1. Pembagian Area Kajian pada Lingkungan Pusat No Area Kajian Keterangan 1. Jalur Rektorat Jalur pejalan kaki yang berada di lingkungan rektorat, yang berupakan jalur pencapaian ke dalam gedung rektorat, jalur ini dilewati pejalan kaki dari Gedung Widyaloka menuju Gedung Perpustakaan ataupun sebaliknya. 2 Jalur Gedung Widyaloka 3 Jalur Perpustakaan 4 Jalur Masjid Raden Patah 5 Jalur Student Center Jalur pejalan kaki untuk pencapaian ke gedung Widyaloka, selain itu pada jalur ini merupakan jalur yang dilewati pejalan kaki dari rektorat, perpustakaan untuk menuju Masjid Raden Patah. Jalur pejalan kaki yang dapat menghubungkan perpustakaan dengan gedung lain, jalur ini berada pada sisi selatan lapangan rektorat. Pada jalur Masjid Raden patah merupakan jalur pencapaian menuju masjid dari arah Gedung rektorat, Perpustakaan, Gedung Widyaloka dan dari Fakultas Ekonomi. Pada jalur student center, merupakan jalur pencapaian menuju student center dan penghubung ke unitas dan jalur yang dilewati untuk mencapai kantin UB dari arah utara. 6 Jalur Samantha Krida Jalur Samantha Krida merupakan jalur untk pencapaian ke gedung, yang berada pada muka gedung. 7 Jalur GOR Pertamina Jalur untuk mencapai GOR Pertamina, dan pada jalur ini juga merupakan jalur pencapaian menuju kantin UB dari arah selatan. 8 Jalur Kantin UB Jalur Kantin UB merupakan jalur pejalan kaki untuk pencapaian ke kantin yang berada pada muka gedung Metode Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif. Data-data diperoleh dari hasil observasi langsung pada area yang menjadi kajian. Kajian ini dilakukan pengamat selama satu minggu pada jam aktivitas kampus berlangsung, yaitu pada pukul wib. Data yang didapat kemudian dianalisis untuk mengetahui bagaimana pemenuhan aspek kenyamanan jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat kampus. Dari hasil analisis data kemudian ditarik kesimpulan dan dilanjutkan tindak lanjut untuk pemenuhan 2
3 aspek kenyamanan tersebut yang mengacu pada teori Edwards (2001) yaitu mengenai aspek kenyamanan primer yang meliputi rute langsung, keamanan dan kejelasan. Variabel penelitian merupakan faktor yang berperan penting dalam kajian ini yang digunakan untuk mempermudah dalam pencarian data di lapangan, Singarimbun dan Effendi (1995). Variabel atau objek penelitian dalam studi ini adalah sebagai berikut: Tabel 2. Variabel Penelitian Tujuan Variabel Sub Variabel Indikator Deskripsi Pelaku dan Eksisting Pelaku(Manusia) Jumlah pejalan kaki Sendiri Berpasangan Jenis pemanfaatan Berjalan Berhenti Waktu pemanfaatan Pagi Siang Malam Tempat pergerakan Trotoar Badan Jalan Lapangan/Taman Karakteristik pergerakan Asal Tujuan Tempat Dimensi Jalur pejalan kaki Lebar Tinggi Perkerasan Jenis Motif Elemen pendukung Jenis Letak Bentuk Aktivitas Berjalan Analisis aspek primer kenyamanan jalur pejalan kaki Rute langsung Keamanan Kejelasan 3. Hasil dan Pembahasan Jalur langsung bebas hambatan Selamat dari kendaraan, kondisi jalan Kejelasan jalur pejalan kaki Beristirahat/duduk Jalur langsung, tidak memasuki area gedung lain Jalur tidak terputus Tidak terserempet kendaraan Tidak tersandung karena ketinggian jalur pejalan kaki dan jalun kendaraan Tidak terjatuh karena [kondisi jalan yang berlubang Jalur pejalan kaki jelas Memiliki perbedaan dengan jalur kendaraan Jalur terarah Universitas Brawijaya berada di Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, tepatnya berada di Jalan Veteran. Batas-batas kampus adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Jalan MT. Hariyono dan Jalan Meyjen Panjaitan Sebelah Timur : Perumahan warga Betek Sebelah Selatan : Jalan Veteran Sebelah Barat : Jalan Sumbersari, Perumahan warga Ketawanggede, Jalan Watu Mujur, dan Jalan Watu Gong 3
4 Lingkungan pusat sebuah kampus adalah tempat bangunan utama kampus berada, bangunan-bangunan yang berada di lingkungan pusat meliputi perpustakaan, gedung rektorat, kantin, gedung pusat kegiatan kemahasiswaan, dan auditorium. Lingkungan pusat kampus merupakan bagian wilayah terpenting untuk sebuah universitas, karena di wilayah ini semua kegiatan civitas berkumpul. Fasilitas yang mendukung kegiatan perkuliahan berada di lingkungan pusat kampus. Lingkungan pusat kampus Brawijaya meliputi gedung rektorat, perpustakaan, gedung Widyaloka, Masjid Raden Patah, Kantin kampus, Student Center, Auditorium, dan GOR Pertamina Gambar 1. Lingkungan Pusat Kampus Universitas Brawijaya Batas wilayah kajian dalam lingkungan pusat kampus Universitas Brawijaya adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi Sebelah Timur : Pemukiman warga Betek Sebelah Selatan : Fakultas Kedokteran Sebelah Barat : Fakultas Ilmu Sosial Jalur pejalan kaki yang menjadi area kajian adalah jalur pada lingkungan pusat yang saling menghubungkan antar gedung utama, meliputi gedung rektorat, gedung widyaloka, perpustakaan pusat, Masjid Raden Patah, Student Center, Samantha Krida, GOR Pertamina dan Kantin UB Rute Langsung Rute langsung merupakan jalur pencapaian untuk menuju sebuah fungsi pada lingkungan kampus pusat yang memiliki beberapa kriteria yaitu jalur pencapaian langsung dan tidak terputus. 4
5 1. Jalur langsung Jalur langsung adalah jalur yang memiliki jalur khusus berupa trotoar yang menghubungkan langsung antar gedung asal dengan gedung yang menjadi tujuan pejalan kaki, tanpa harus memasuki area gedung lain pada lingkungan kampus pusat. Pada diagram berikut menunjukkan jalur langsung antar gedung pada lingkungan kampus pusat. Jalur yang ditunjukkan oleh anak panah merupakan jalur langsung yang menghubungkan antar gedung, tanpa melewati area gedung yang lainnya. Gambar 2. Rute Langsung pada Lingkungan Pusat Kampus Dari diagram sebelumnya garis panah adalah penunjukkan bahwa jalur antar gedung yang tehubung merupakan jalur langsung, dan disimpulkan dalam bentuk tabel sebagai berikut ini: Tabel 3. Analisis Jalur Langsung GEDUNG Rektorat Widyaloka Perpustakaan Masjid Student Center Samantha Krida GOR Pertamina Kantin UB Rektorat L L L L L TL TL Widyaloka L L L L TL TL Perpustakaan L L L TL TL Masjid L L TL TL Student Center L TL TL Samantha TL TL Krida GOR TL Pertamina Kantin UB Keterangan: L Langsung TL Tidak langsung Berdasarkan hasil tabulasi mengenai rute langsung dapat disimpulkan hasil analisis menunjukkan bahwa dari 28 jalur yang menghubungkan tiap gedung pada lingkungan pusat kampus terdapat 15 jalur penghubung yang memiliki rute langsung. Rute langsung pada jalur ini telah memiliki jalur khusus pejalan kaki berupa trotoar dan jalur yang menghubungkan antar gedung tidak harus masuk ke area gedung yang lain. Sehingga pejalan kaki terhubung langsung antar gedung dengan melewati jalur kusus pejalan kaki berupa trotoar. Sedangkan 13 jalur lainnya masih belum bisa dinyatakan rute langsung dikarenakan jalur yang menghubungkan antar gedung belum memiliki jalur khusus pejalan kaki. Pejalan kaki masih menggunakan area gedung lain untuk mencapai tujuannya, area 5
6 yang dimanfaatkan pejalan kaki adalah area parkir, badan jalan kendaraan, dan juga taman dari gedung lainnya. 2. Jalur tanpa hambatan Jalur tanpa hambatan adalah salah satu aspek kenyamanan, dalam analisis ini yang menjadi hambatan pada sebuah jalur pejalan kaki adalah jalur yang terputus karena menyeberang, jalur terputus karena terhalang bangunan. Gambar 3. Titik Hambatan pada Lingkungan Pusat Kampus Gambar di atas menunjukkan titik yang terdapat hambatan bagi pejalan kaki. Hambatan berupa jalur menyeberang yang harus melewati jalur kendaraan, hambatan seperti ini dapat diatasi dengan pemberian tanda berupa jalur zebra cross pada jalan, yang khusus digunakan pejalan kaki untuk menyebrang. Zebra cross berfungsi agar lebih waspada ketika melewati jalur persimpangan dan kendaraan mengurangi kecepatan jika terdapat pejalan kaki yang menyeberang. Dengan begitu pejalan kaki akan merasa lebih aman dan nyaman dalam melakukan perjalanannya Keamanan Analisis keamanan dapat dilihat dalam tabel berikut ini, yang pemenuhannya disesuaikan dengan indikor yang telah ditentukan. Tabel 4. Analisis Aspek Keamanan pada Jalur Pejalan Kaki Lingkungan Pusat JALUR KEAMANAN JALUR TERPISAH KETINGGIAN JALUR RATA Keterangan: Terpenuhi - Tidak Terpenuhi 6
7 Berdasarkan hasil tabulasi di atas dapat disimpulkan bagaimana aspek keamanan jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat apakah telah terpenuhi ataukah belum. Aspek keamanan dapat terpenuhi jika semua yang menjadi indikator dalam analisis terpenuhi. Dari hasil tabulasi di atas menunjukkan bahwa dari 8 jalur yang menjadi area kajian terdapat 3 jalur yang telah memenuhi aspek keamanan, 2 jalur kurang memenuhi dan 3 jalur tidak memenuhi aspek kenyamanan. Jalur yang kurang memenuhi aspek keamanan dikarenakan ramp atau ketinggian jalur melebihi ketinggian satu anak tangga, hal ini membahayakan pejalan kaki karena dapat menyebabkan tersandung, terutama pada malam hari. Jalur pejalan kaki yang tidak terpenuhi dikarenakan area ini tidak memiliki jalur khusus yang membedakan antara jalur pejalan kaki dan jalur kendaraan. Tidak terdapatnya perbedaan jalur dapat menyebabkan pejalan kaki terserempet kendaraan, karena harus menggunakan badan jalan kendaraan untuk melakukan perjalanannya Kejelasan Kejelasan merupakan penunjukkan perbedaan jalur antara pejalan kaki dan kendaraan, sehingga pejalan kaki bisa lebih terarah dalam melakukan perjalanannya. Kejelasan jalur pejalan kaki berhubungan dengan ketersediaan jalur pejalan kaki. Jalur pejalan kaki di lingkungan kampus pusat tidak keseluruhan memiliki jalur pejalan kaki, sebagian jalur masih menjadi satu dengan jalur kendaraan bermotor. Berikut merupakan hasil analisis yang menunjukkan ketersediaan jalur pejalan kaki yang merupakan indikator kejelasan jalur pejalan kaki sebagai pemenuhan aspek kenyamanan pada lingkungan pusat kampus Universitas Brawijaya Malang. Gambar 4. Ketersediaan Jalur pada Lingkungan Pusat Kampus Ketersediaan jalur pejalan kaki untuk pencapaian dari luar kampus menuju lingkungan kampus pusat kampus ditunjukkan dengan garis merah. Jalur pejalan kaki berupa trotoar yang terpisah antara jalur pejalan kaki dengan jalur kendaraan. Pada Jalur pejalan kaki di lingkungan pusat kampus yang mengubungkan antara gedung utama ditunjukkan dengan garis warna merah, ada sebagian jalur penghubung yang belum tersedia jalur pejalan kaki, yaitu pada jalur yang menghubungkan Gedung Samantha Krida, GOR Pertamina, dan Kantin UB. 7
8 4. Kesimpulan Pemenuhan aspek kenyamanan pada lingkungan pusat kampus belum terpenuhi secara keseluruhan. Terdapat beberapa jalur yang belum terpenuhi aspek rute langsung, keamanan dan kejelasan. Hal ini disebabkan belum terpenuhinya indikator yang menjadi acuan dalam menganalisis jalur pejalan kaki pada lingkungan pusat kampus Universitas Brawijaya Malang. Universitas Brawijaya merupakan universitas yang hendaknya memperhatikan tentang pejalan kaki dan fasilitas yang mendukungnya. Adanya ruang bebas untuk berkendara menyebabkan kenyamanan pejalan kaki berkurang. Dengan memenuhi aspek kenyamanan primer pada jalur pejalan kaki diharapkan penggunaan kendaraan dapat berkurang dan banyak civitas akademika kampus yang lebih memilih untuk berjalan kaki. Daftar Pustaka Edwards, Brian University Architecture. America: Taylor & Francis. Rapoport, Amos Human Aspect of Urban Form. Oxford: Pergamon Press. Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES Indonesia. 8
Studi Aspek Kenyamanan Pejalan Kaki Pada Masjid Al-Markaz Al-Islami Maros
TEMU ILMIAH IPLBI 2016 Studi Aspek Kenyamanan Pejalan Kaki Pada Masjid Al-Markaz Al-Islami Maros Ansarullah (1), Muhammad Tayeb (2), Andi Alauddin (3) (1) Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Teknik,
Lebih terperinciKualitas Walkability Jalur Pedestrian Pada Koridor Jalan Permindo, Padang Berdasarkan Persepsi Masyarakat
Kualitas Walkability Jalur Pedestrian Pada Koridor Jalan Permindo, Padang Berdasarkan Persepsi Masyarakat Ashiddiqy Adha 1 dan Jenny Ernawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Sarjana Arsitektur, Jurusan Arsitektur,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BRAWIJAYA Jl. Veteran, Malang, 65145, Indonesia Telp. : Faks
SURAT EDARAN Nomor : 7479/UN.10/TU/2015 Tentang Tata tertib Lalu Lintas, Perparkiran, dan Keamanan Di Lingkungan Universitas Brawijaya Yth : 1. Dekan/Ketua Program/ Direktur 2. Kepala Biro 3. Kepala Bagian,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Terkait dengan pertanyaan penelitian akan kondisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi walkability menjadi acuan dalam proses menganalisa dan pembahasan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trotoar adalah jalur bagi pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapis permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan,
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE FLOYD WARSHALL PADA PETA DIGITAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI DHYMAS EKO PRASETYO
PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE FLOYD WARSHALL PADA PETA DIGITAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI DHYMAS EKO PRASETYO 091402023 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu: mengetahui karakteristik
Lebih terperinciFasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang
Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang Imam Pratama Adi Saloka 1, Triandriani Mustikawati 2, Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,
Lebih terperinciPerancangan Fasilitas Pejalan Kaki Pada Ruas Jalan Cihampelas Sta Sta Kota Bandung Untuk Masa Pelayanan Tahun 2017 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Transportasi khususnya transportasi darat, fasilitas bagi pengguna jalan akan selalu mengikuti jenis dan perilaku moda yang digunakan. Sebagai contoh, kendaraan
Lebih terperinciKAJIAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINTU GERBANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA JALAN VETERAN KOTA MALANG KARYA TULIS ILMIAH
KAJIAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINTU GERBANG UNIVERSITAS BRAWIJAYA JALAN VETERAN KOTA MALANG KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Disusun oleh: YUSRIZAL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Evaluasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), yang dimaksud dengan evaluasi adalah pengumpulan dan pengamatan dari berbagai macam bukti untuk mengukur dampak dan efektivitas
Lebih terperinciManajemen Fasilitas Pejalan Kaki dan Penyeberang Jalan. 1. Pejalan kaki itu sendiri (berjalan dari tempat asal ke tujuan)
Manajemen Fasilitas Pejalan Kaki dan Penyeberang Jalan Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM Pendahuluan Yang termasuk pejalan kaki : 1. Pejalan kaki itu sendiri
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
BAB V PENUTUP 5. 1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada jam-jam puncak kondisi eksisting di
Lebih terperinciKuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng
Kuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng Mohon untuk menjelaskan: 1. Berapa usia Anda? a. < 20 th b. 21-34 th c. 35-54 th d. > 55 th 2. [JANGAN DITANYAKAN] Pewawancara, menandai
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN GEDUNG PARKIR TERPUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA
STUDI PERENCANAAN GEDUNG PARKIR TERPUSAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA Samsul Arif Hidayat, Erick Luckita Saputra, Hendi Bowoputro, Rahayu Kusumaningrum Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Lebih terperinciWalkability Jalur Pedestrian by Design di Area Kampus Universitas Brawijaya Malang
Walkability Jalur Pedestrian by Design di Area Kampus Universitas Brawijaya Malang Antonio Heltra Pradana 1, Jenny Ernawati 2, Indyah Martiningrum 2 1 Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 5.1 Lokasi Penelitian U Gambar 5.1 Lokasi Penelitian Gambar 5.2 Lokasi Penelitian 30 31 Pemilihan titik lokasi penelitian seperti pada Gambar 5.2, pemilihan lokasi ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pengembangan sarana pendidikan berupa gedung baru di Universitas Atma
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sarana pendidikan berupa gedung baru di Universitas Atma Jaya Yogyakarta yaitu gedung perpustakaan yang berada di depan Kampus II (Gedung Thomas Aquinas)
Lebih terperinci5. Konsep Urban Design Guidelines yang Memperhatikan Kebutuhan Pejalan Kaki Usia Kanak-Kanak dan Usia Lanjut
5. Konsep Urban Design Guidelines yang Memperhatikan Kebutuhan Pejalan Kaki Usia Kanak-Kanak dan Usia Lanjut Ruang urban Depok terutama jalan Margonda Raya sangat ramai dan berbahaya. Pada pagi hari pukul
Lebih terperinciPerubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang)
Perubahan Konsep Dapur Hunian Akibat Kebutuhan Pengguna pada Perumahan (Studi Kasus: Perumahan Vila Bukit Tidar Malang) Umamah Al Batul 1 dan Rinawati P. Handajani 2 1 Mahasiswi Jurusan Arsitektur, Fakultas
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Yogyakarta maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dalam Penelitian Analisis Kinerja Dan Kebutuhan Ruang Pejalan Kaki / Jalur Pedestrian Pada Kawasan Prawirotaman Yogyakarta maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkotaan ditunjukan dengan adanya peningkatan jumlah pemakaian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring pertambahan jaman dan perkembangan suatu kota dengan peningkatan pertumbuhan penduduk yang semakin pesat mengakibatkan peningkatan kebutuhan transportasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pedestrian merupakan permukaan perkerasan jalan yang dibuat untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. Di mana orang-orang dapat tetap berpindah
Lebih terperinciOptimalisasi Kinerja Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang)
Optimalisasi Pencahayaan Alami pada Kantor (Studi Kasus: Plasa Telkom Blimbing Malang) Fitri Rahmadiina 1, M. Satya Adhitama 2, Jusuf Thojib 2 1 Jurusan Arsitektur/Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya
Lebih terperinciEvaluasi Zona Selamat Sekolah di SD Sukasenang Jalan P.H.H. Mustofa Kota Bandung
Rekaracana Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Sipil Itenas No.x Vol. Xx Januari Evaluasi Zona Selamat Sekolah di SD Sukasenang Jalan P.H.H. Mustofa Kota Bandung ANISA RULLIYANA TSANI, DWI
Lebih terperinciPola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Luar Kawasan Wisata Songgoriti Batu
Pola Aktivitas Pemanfaatan Ruang Luar Kawasan Wisata Songgoriti Batu Shabrina Ghaisani 1, Subhan Ramdlani 2, Jenny Ernawati 2 1Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya 2 Dosen
Lebih terperinciSTUDI KUALITAS JALUR PEDESTRIAN DI JALAN DR.MANSYUR MEDAN DITINJAU DARI FAKTOR FISIK
STUDI KUALITAS JALUR PEDESTRIAN DI JALAN DR.MANSYUR MEDAN DITINJAU DARI FAKTOR FISIK SKRIPSI OLEH QUDRAH NOORIMAN 090406035 DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 STUDI
Lebih terperinciPERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III
BAB III DATA ALUN-ALUN KABUPATEN WONOGIRI Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa merupakan salah satu aktor dalam perguruan tinggi karena aktivitasnya dalam perguruan tinggi tersebut, adapun mahasiswa dengan segala aktivitasnya dapat
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Angkutan Umum Sarana angkutan umum mengenai lalu lintas dan angkutan jalan di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan Jalan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu kota besar di Indonesia yang sedang berkembang. Secara geografis kota ini terletak di sebelah utara
Lebih terperinciSTUDI KUALITAS FISIK RUANG PEJALAN KAKI YANG ROBUST DI JALAN PANEMBAHAN SENOPATI KOTA YOGYAKARTA
TESIS STUDI KUALITAS FISIK RUANG PEJALAN KAKI YANG ROBUST DI JALAN PANEMBAHAN SENOPATI KOTA YOGYAKARTA SILVIA MAYCELLA YUFICA CHANDRA No. Mhs.: 115401685 PROGRAM STUDI MAGISTER ARSITEKTUR PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciStudi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)
1 Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street parking menjadi Off-street parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri) Deka Agrapradhana, Ir. Ervina Ahyudanari ME, Ph.D. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB IV PENGAMATAN PERILAKU
BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan adalah usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan atau perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju
Lebih terperinciEdisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN: )
Edisi Maret 2016, Vol. 4, No. 1, Hal:33-42 (ISSN:2303-0011) Studi Optimalisasi Perparkiran dan Pedestrian di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia dan Teknik Geofisika Universitas
Lebih terperinciBAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development
BAB II FIRST LINE Sesuai dengan proses perancangan, pengetahuan dan pengalaman ruang sangat dibutuhkan untuk melengkapi dan mendapatkan data-data yang berkaitan dengan kasus yang ditangani. Karena itu
Lebih terperinciPenyediaan fasilitas parkir untuk sepeda
TRANSPORTASI I. KEBIJAKAN PEJALAN KAKI DAN SEPEDA Penyediaan fasilitas parkir untuk sepeda Meskipun saat ini di beberapa unit di UNS sudah banyak yang menyediakan tempat parkir sepeda, tahun 2016 ini UNS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen lalu lintas yang sangat penting terutama di perkotaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Padatnya pertumbuhan penduduk di perkotaan menambah semakin banyaknya tingkat transportasi yang ada. Transportasi merupakan sektor pendukung dalam setiap aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Semarang merupakan ibu kota Jawa Tengah dan merupakan kota terbesar dengan jumlah penduduk sampai dengan akhir Desember tahun 2011 sebesar : 1.544.358 jiwa, terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi atau perangkutan adalah perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat pengangkutan, baik yang digerakkan oleh tenaga manusia, hewan,
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2012 Nomor : /UN10.16/PD/2011
PENGUMUMAN RENCANA PENGADAAN BARANG/JASA TAHUN ANGGARAN 2012 Nomor :10500-11/UN10.16/PD/2011 Kementerian Pendidikan Nasional akan melaksanakan pelelangan pengadaan barang/jasa, sebagai berikut : PERKIRAAN
Lebih terperinciKualitas Walkability pada Koridor Jalan Kayu Aya Seminyak Bali
Kualitas Walkability pada Koridor Jalan Kayu Aya Seminyak Bali Cynthia Luna Kanadeva dan Jenny Ernawati Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan Mayjen Haryono 167, Malang 65145 Telp.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada 5 area dalam Kampung Sangiang Santen dan 7 area dalam Kampung Cicukang selama tiga periode waktu (pukul 08.00-17.00),
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA KRITIK ARSITEKTUR
UNIVERSITAS GUNADARMA KRITIK ARSITEKTUR PEDESTRIAN UNTUK DISABILITAS NAMA : LUTFI LANDRIAN NPM : 24312278 JURUSAN DOSEN : TEKNIK ARSITEKTUR : AGUNG WAHYUDI, ST., MT. 2015 ABSTRAKSI Nama : Lutfi Landrian,
Lebih terperinciKriteria Desain Kemudahan dan Kenyamanan Pergerakan Pelaku pada Perancangan Terminal Penumpang
Kriteria Desain Kemudahan dan Kenyamanan Pergerakan Pelaku pada Perancangan Terminal Penumpang Mohammad Firdaus, Chairil Budiarto Amiuza, & Triandriani Mustikawati Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Batam adalah kota terbesar di provinsi Kepulauan Riau dan merupakan kota terbesar ke tiga populasinya di Sumatera setelah Medan dan Palembang, dengan jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai
19 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi pasti akan menimbulkan korban jiwa dan juga kerugian secara materil. Kasus inilah juga yang sering terjadi di Jalan Tanjakan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Kecepatan BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Survei Kecepatan Sesaat (Spot Speed) Dari hasil pengambilan data primer selama dua hari yaitu pada hari Sabtu dan Minggu tepatnya pada tanggal 17
Lebih terperinciPola Aktivitas Pada Ruang Publik Taman Trunojoyo Malang
Pola Aktivitas Pada Ruang Publik Taman Trunojoyo Malang Adisty Yoeliandri Putri 1, Jenny Ernawati 2 dan Subhan Ramdlani 2 1Mahasiswa, Jurusan arsitektur/ Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2 Dosen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selama ini kita mengenal bahwa Yogyakarta adalah daerah yang terkenal sebagai kota pelajar, dari tahun ke tahun semakin bertambah jumlah penduduknya, terutama
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Studi Daerah rawan kecelakaan adalah daerah yang mempunyai angka kecelakaan tinggi, resiko kecelakaan tinggi dan potensi kecelakaan tinggi pada suatu ruas jalan. Daerah
Lebih terperinciPENATAAN ULANG TROTOAR TERHADAP KENYAMANAN PEJALAN KAKI (Studi Kasus Penggal Jalan Babarsari, Sleman, Yogyakarta)
PENATAAN ULANG TROTOAR TERHADAP KENYAMANAN PEJALAN KAKI (Studi Kasus Penggal Jalan Babarsari, Sleman, Yogyakarta) Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas
Lebih terperinciANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG
ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : Arif Rahman Hakim L2D 303 283 JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pedestrian berasal dari bahasa Yunani, dimana berasal dari kata pedos yang berarti kaki, sehingga pedestrian dapat diartikan sebagai pejalan kaki atau orang yang berjalan
Lebih terperinciIin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang
PENGARUH PERGERAKAN PEJALAN KAKI TERHADAP KINERJA RUAS JALAN YANG DISEBABKAN OLEH KURANG OPTIMALNYA PEMANFAATAN JEMBATAN PENYEBERANGAN (KAJIAN WILAYAH : JALAN MERDEKA UTARA MALANG) Iin Irawati 1 dan Supoyo
Lebih terperinciMODA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MENUJU DAN DARI KAMPUS MENURUT AKTIVITAS ABSTRAK
MODA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MENUJU DAN DARI KAMPUS MENURUT AKTIVITAS HENRY VIERA SIJABAT NRP: 0521003 Pembimbing : TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D. ABSTRAK Aktivitas manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pejalan Kaki Menurut Pratama (2014) pejalan kaki adalah istilah dalam transportasi yang digunakan untuk menjelaskan orang yang berjalan di lintasan pejalan kaki baik dipinggir
Lebih terperinci#7 Mahas siwa Indonesia 2016
# 7 Mahasiswa Indonesia 2016 # 7 Mahasiswa Indonesia 2016 #7 Mahasiswa I ndonesia 2016 v Pada kenyataannya sekitar 60% dari lulusan perguruan tinggi negeri danswasta saat ini dalam status pencari kerja.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Berdasarkan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor : 272/HK.105/DJRD/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir menyebutkan parkir adalah
Lebih terperinciKeberadaan Fungsi Bangunan Sekitar dalam Membentuk Pemanfaatan Ruang Koridor Jalan di Pusat Kota Pasuruan
Keberadaan Fungsi Bangunan Sekitar dalam Membentuk Pemanfaatan Ruang Koridor Jalan di Pusat Kota Pasuruan Elita Merry Pratiwi 1, Jenny Ernawati 2, Triandriani Mustikawati 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Wibowo (2010), dalam Analisis Kelayakan Sarana Transportasi Khususnya Trotoar, yang mengambil lokasi penelitian di Pasar pakem, Sleman, Yogyakarta, membahas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurunkan kualitas dan daya tariknya kemudian berangsur-angsur akan berubah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat kota sebagai kawasan yang akrab dengan pejalan kaki, secara cepat telah menurunkan kualitas dan daya tariknya kemudian berangsur-angsur akan berubah menjadi lingkungan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BB 3 METODE PENELITIN 3.1 Umum Metode penelitian merupakan tata cara atau langkah-langkah pelaksanaan dalam penelitian untuk mencari penyelesaian suatu permasalahan yang diuraikan menurut urutan yang sistematis.
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
204 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Perumusan kesimpulan dibuat dengan tetap mengacu kepada pertanyaan penelitian yang ada untuk dapat memperoleh relefansi pembahasan secara menyeluruh,
Lebih terperinciEVALUASI DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JARINGAN JALAN DI DALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
EVALUASI DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JARINGAN JALAN DI DALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Bayu Chandra Fambella, Roro Sulaksitaningrum, M. Zainul Arifin, Hendi Bowoputro Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPerancangan Detail Peningkatan Ruas Jalan Cihampelas Kota Bandung Provinsi Jawa Barat BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 UMUM Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan dikembangkan melalui
Lebih terperinciTUGAS AKHIR EFEKTIVITAS JALUR PEDESTRIAN KORIDOR PERDAGANGAN DAN JASA DI KOTA SURAKARTA
TUGAS AKHIR EFEKTIVITAS JALUR PEDESTRIAN KORIDOR PERDAGANGAN DAN JASA DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus : Koridor Perdagangan dan Jasa Jalan Dr. Radjiman, Jalan Komodor Yos Sudarso dan Jalan Gatot Subroto)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kota besar yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan adalah kota Yogyakarta. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan banyaknya aset wisata yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UGM merupakan salah satu universitas terbaik, terbesar, dan tertua di Indonesia yang memiliki 55317 mahasiswa, 5103 karyawan, dan 2410 dosen pada tahun 2016. Pada
Lebih terperinciPENENTUAN FASILITAS PENYEBERANGAN ORANG DI DEPAN KAMPUS UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA, JALAN SURYA SUMANTRI, BANDUNG ABSTRAK
PENENTUAN FASILITAS PENYEBERANGAN ORANG DI DEPAN KAMPUS UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA, JALAN SURYA SUMANTRI, BANDUNG Rini Purwanti NRP : 1021057 Pembimbing : Santoso Urip Gunawan,Ir.,MT ABSTRAK Jalan Surya
Lebih terperinciMANAJEMEN LALU LINTAS SATU ARAH KAWASAN TIMUR SEMARANG. Agus Darmawan, Angga Ajie Permana, Supriyono *), Eko Yulipriyono
MANAJEMEN LALU LINTAS SATU ARAH KAWASAN TIMUR SEMARANG Agus Darmawan, Angga Ajie Permana, Supriyono *), Eko Yulipriyono Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl.Prof.Soedarto,SH.,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan Laksda Adisutjipto adalah jalan arteri primer. Jalan ini menghubungkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan Laksda Adisutjipto adalah jalan arteri primer. Jalan ini menghubungkan Yogyakarta dengan kota tetangga seperti Klaten dan Solo. Kebutuhan pengguna jalan yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir dan Pedestrian Menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996) yang menyatakan bahwa parkir adalah suatu
Lebih terperinciKAJIAN LAIK FUNGSI JALAN (Studi Kasus pada Jalan Provinsi Nomor Ruas 171 Pare - Kediri Km 8 - Km 22)
KAJIAN LAIK FUNGSI JALAN (Studi Kasus pada Jalan Provinsi Nomor Ruas 171 Pare - Kediri Km 8 - Km 22) Jundina Syifa ul M., Bestananda F., Hendi Bowoputro, Ludfi Djakfar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA
ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA Tataguna Lahan Aktivitas Pendukung Bentuk & Massa Bangunan Linkage System Ruang Terbuka Kota Tata Informasi Preservasi & Konservasi Bentuk dan tatanan massa bangunan
Lebih terperinciSURVEY TC (Traffic Counting) PEJALAN KAKI
J U R U S A N T E K N I K P L A N O L O G I F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S P A S U N D A N B A N D U N G Jl. Dr Setiabudhi No 193 Telp (022) 2006466 Bandung SURVEY TC (Traffic Counting)
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UPI) DI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG
ANALISIS TINGKAT KEBISINGAN DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA (UPI) DI KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG Fadjar Goembira, Taufiq Ihsan, Muhammad Fahyudi Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aksesibilitas 2.1.1. Pengertian Aksesibilitas Jhon Black mengatakan bahwa aksesibilitas merupakan suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan pencapaian lokasi dan hubungannya satu
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi pasti akan menimbulkan korban jiwa dan juga kerugian secara materil. Kasus inilah yang juga sering terjadi di Jalan Wonosari,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Kendaraan tidak mungkin bergerak terus-menerus, akan ada waktunya kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau biasa
Lebih terperinciPENGARUH KEGIATAN LAIN PADA TROTOAR TERHADAP TINGKAT PELAYANAN TROTOAR DAN KARAKTERISTIK BERJALAN PEJALAN KAKI: STUDI KASUS DI PUSAT KOTA MALANG
PENGARUH KEGIATAN LAIN PADA TROTOAR TERHADAP TINGKAT PELAYANAN TROTOAR DAN KARAKTERISTIK BERJALAN PEJALAN KAKI: STUDI KASUS DI PUSAT KOTA MALANG Lasmini Ambarwati Staf Peneliti Jurusan Sipil Fakultas Teknik
Lebih terperinciKAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA
MODEL JALUR PEDESTRIAN KAJIAN PERSEPTUAL TERHADAP FENOMENA DAN KARAKTERISTIK JALUR PEDESTRIAN SEBAGAI BAGIAN DAR1 RUANG ARSITEKTUR KOTA Studi Kasus : Kawasan Alun - Alun Bandung ABSTRAK Perkembangan kota
Lebih terperinciSUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)
SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Green Campus Kesehatan Kerja SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) Dipresentasikan dalam
Lebih terperinciSubdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK)
Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Kesehatan Kerja Green Campus Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Dipresentasikan dalam PSAU bagi Mahasiswa Baru Agustus 2013
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Jalur pedestrian di Jalan Sudirman Kota Pekanbaru dinilai dari aktivitas pemanfaatan ruang dan Pedestrian Level of Service. Jalur pedestrian di Jalan Sudirman
Lebih terperinciIDENTIFIKASI JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN WATERFRONT, SENG HIE, PONTIANAK
DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), Vol. 39, No. 2, December 2012, 77-82 ISSN 0126-219X IDENTIFIKASI JALUR PEJALAN KAKI DI KAWASAN WATERFRONT, SENG HIE, PONTIANAK GULTOM, Bontor Jumaylinda
Lebih terperinciStudi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet. (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Studi Pemindahan Lokasi Parkir dari On-street Parking Menjadi Offstreet Parking (Studi Kasus Jalan Dhoho Kediri)
Lebih terperinciINFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA
4 Peraturan Lalu Lintas 4-1 Peraturan Lalu Lintas Di Jepang pejalan kaki, mobil,motor, sepeda dan lain-lain, masing-masing peraturan lalu lintas telah ditentukan. Cepatlah mengingat peraturan lalu lintas
Lebih terperinciStandard Operating Procedure Peminjaman Gedung dan Fasilitas Umum Universitas Brawijaya
Standard Operating Procedure Peminjaman Gedung dan Fasilitas Umum Universitas Brawijaya Biro Umum dan Kepegawaian Universitas Brawijaya Malang LEMBAR IDENTIFIKASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Peminjaman Gedung
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang ada maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : A. Karakteristik kecelakaan berdasarkan beberapa klasifikasi
Lebih terperinciBERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING
BERITA ACARA AANWIJZING SAYEMBARA PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT HOUSING Hari : Kamis, 15 Oktober 2009 Waktu : 14.15-15.15 WIB Tempat : Ruang Rapat A, Lantai 2 Gedung PAU, Kampus UI Depok Agenda :
Lebih terperinci5. BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Elemen Fisik yang Digunakan Penyandang Tunanetra di PSBN Wyata Guna. (Tanjakan) Undakan. Ramp. Ramp
Ubin Pemandu Beda Material Ramp (Tanjakan) Undakan Ramp (Turunan) Tiang Koridor Dinding Keramik Tanaman Perdu Hand Railling 5. BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian Lingkungan fisik yang berperan dalam
Lebih terperinciSISTEM PENGELOLAAN PARKIR DENGAN FASILITAS PENENTUAN LOKASI PARKIR TERDEKAT DENGAN PINTU KELUAR MASUK
SISTEM PENGELOLAAN PARKIR DENGAN FASILITAS PENENTUAN LOKASI PARKIR TERDEKAT DENGAN PINTU KELUAR MASUK Djoni Setiawan K. Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung djoni.sk@eng.maranatha.edu,
Lebih terperinciPREFERENSI PENGGUNA TERHADAP DESAIN LANSEKAP ENTRANCE AREA DI KAMPUS II UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
PREFERENSI PENGGUNA TERHADAP DESAIN LANSEKAP ENTRANCE AREA DI KAMPUS II UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA LANDSCAPE DESIGN OF USER PREFERENCES ENTRANCE AREA IN CAMPUS II UNIVERSITAS KRISTEN SATYA
Lebih terperincic. Pada tahun 2014 (5 tahun setelah Paragon City beroperasi), baik saat akhir pekan maupun hari kerja, terutama pada saat jam-jam puncak, simpang
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Dari hasil analisa dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada Simpang Bersinyal telapak kaki a. Pada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bagian ini akan dipaparkan metode penelitian yang akan dilakukan untuk mengetahui tingkat pelayanan pejalan kaki dua arah arus lalu lintas pada jalan Ir.H. Juanda
Lebih terperinci機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu
001 1 (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu 002 1 (1) Tikungan ke kiri (2) Tikungan ke kanan (3) Tikungan beruntun, ke kiri dahulu 003 1 (1) Tikungan beruntun,
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Simpulan dalam laporan ini berupa konsep perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil analisa pada bab sebelumnya. Pemikiran yang melandasi proyek kawasan transit
Lebih terperinci