BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Setiap manusia memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang sama persis. Sekalipun orang itu terlahir secara kembar, mereka tidak ada yang memiliki ciri fisik dan psikis yang sama. Begitu juga dengan karakteristik yang khas. Karakteristik yang khas dari seseorang ini sering disebut dengan kepribadian. Setiap orang memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan yang lain. Perbedaan individu dengan individu lainnya ialah konsep diri. Menurut Charles Horton Cooley, kita sering membayangkan diri kita sendiri sebagai orang lain dalam benak kita. Cooley menyebut gejala ini lookingglass self (diri cermin). Diri cermin ialah seakan-akan kita menaruh cermin di depan kita. Pertama, kita membayangkan bagaimana kita tampak pada orang lain kita melihat sekilas diri kita seperti dalam cermin. Misalnya, kita merasa wajah kita jelek. Kedua, kita membayangkan bagaimana orang lain menilai penampilan kita, kita pikir mereka menganggap kita tidak menarik. Ketiga, kita mengalami perasaan bangga, kecewa, sedih atau malu karena suatu hal yang berhubungan dengan emosi kita (Rakhmat, 2005: 99). Pernyataan tersebut menunjukan bahwa setiap individu ingin diakui keberadaan mereka. Bagaiamana agar kita diakui keberadaan kita dengan lingkungin sekitar? Ya, dengan cara berkomunikasi. Sebagai makhluk sosial, kita merasa perlu berhubungan dengan orang lain. Kita memerlukan hubungan dan ikatan emosional dengan mereka juga pengakuan mereka atas keberadaan dan kemampuan kita. Stephen Littlejohn dan Karen Foss dalam bukunya Theories of Human Communication (2005) mengungkapkan berbagai teori komunikasi penting yang membahas individu sebagai komunikator melihat individu dalam empat topik yaitu: Bagaimana sifat individu? Bagaimana individu berpikir dan mengetahui? Bagaimana individu memandang dirinya (konsep diri)? dan bagaimana

2 menentukan identitas individu? (Morissan, 2013: 66). Berdasarkan keterangan diatas mengacu pada konsep diri bahwa kepribadian seseorang bisa dilihat dari cara dia berkomunikasi. Ketika dia menjadi komunikator, dia akan menyampaikan pesan kepada komunikannya dalam sebuah komunikasi interpersonal dimana komunikasi interpersonal ini dilakukan oleh pribadi-pribadi yang menjadi asal dan sumber pesan juga menjadi asal dan sumber umpan balik. Karena itu kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh kelancaran dan keberhasilan komunikasi. Dari kepribadian itu ada dua hal yang mempengaruhi mutu komunikasi interpersonalnya, yang pertama sikap terhadap orang yang berkomunikasi dan yang kedua sikap terhadap diri sendiri. (Hardjana, 2003: 94) Adapun sikap yang harus kita perhatikan terhadap orang lain ketika kita berkomunikasi yaitu: menerima mereka apa adanya, menghargai keunikan mereka serta peran hidup yang mereka pegang dan laksanakan, menghormati mereka sebagai pribadi dan tidak menghina mereka atas dasar ideologi, keyakinan, kepercayaan, ras dan agama atau SARA. (Hardjana, 2003: 95). Hal tersebut menerangkan bahwa dengan sikap seperti itu kita dapat berkomunikasi dengan mereka secara hormat, tulus dan saling memahami. Sedangkan sikap yang harus kita perhatikan terhadap diri sendiri ketika berkomunikasi ialah apa yang ada pada diri kita sendiri. Karena apa yang kita sampaikan dan bagaimana kita menyampaikannya ditentukan oleh diri kita sendiri. Satu hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain ialah konsep diri kita atau self-concept. Konsep diri adalah bagaimana kita melihat diri kita, mengetahui diri kita dan apa yang kita inginkan terhadap diri kita. (Hardjana, 2003: 95) Konsep diri mencakup 3 hal, yang pertama gambaran diri atau self- image dimana gambaran ini berbentuk dari pemikiran kita berdasarkan peran hidup yang kita pegang, watak, kemampuan dan kecakapan. Gambaran diri kita dapat bersifat positif dan negatif. Yang kedua penilaian diri atau self-evaluation tentang harga diri kita (self-esteem), jika kita menilai rendah maka kita akan mendapat harga diri yang rendah. Ketiga, cita-cita diri atau self-ideal tentang mau jadi apa kita di kemudian hari tanpa memperhatikan apakah kita mempunyai gambaran diri positif

3 atau negatif dan harga diri yang tinggi atau rendah. (Hardjana, 2003: 96). Penjelasan tersebut sudah jelas bahwa keberhasilan komunikasi interpersonal tidak hanya ditentukan oleh kemampuan dan kecakapan komunikasi interpersonal, tetapi juga oleh mutu kepribadian orang yang terlibat dalam komunikasi. Berdasarkan uraian di atas tentang sikap kita terhadap orang lain dalam berkomunikasi salah satunya kita harus menghormati mereka sebagai pribadi tanpa memandang SARA / agama dan ras yang mereka punya. Ada satu kasus yang terjadi di media sosial Twitter pada tanggal 10 Januari 2013 tentang Farhat Abbas seorang pengacara ditangkap polisi karena berkicau mengenai SARA. Status tweet yang dia buat dalam akun ialah: Ahok sana sini protes plat pribadi B 2 DKI dijual polisi ke orang umum katanya! Dasar Ahok plat aja diributin! Apapun plat nya tetap C***! ( Hal ini terkait tweet pengacara tersebut mengenai Wakil Gubernur DKI, Ahok, dan dianggap menyinggung masalah suku, agama, ras dan antar golongan (SARA). Farhat Abbas dilaporkan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Anton Medan karena dirasa melecehkan orang China. Kasus ini berawal dari tweet Farhat Abbas yang menghubungkan tentang prosesi jual beli plat nomor di Kepolisian, dan sosok Ahok sebagai orang China. Farhat mengaku kaget ditetapkan sebagai tersangka. Demikian terkait kasus ini, pengacara tersebut mengaku sudah meminta maaf kepada Ahok dan Anton Medan ( Kasus ini mencerminkan tentang seorang pengacara yang kurang berhati-hati menempatkan dirinya ketika ia berkomunikasi pada satu situs media sosial twitter. Twitter adalah ruang publik yang setiap orang dapat membacanya. Kasus ini mengajarkan kita bahwa ketika kita menyampaikan sebuah pesan komunikasi baik itu di media sosial twittersekalipun, kita harus bisa menempatkan diri kita lebih bijak dan hati-hati jangan sampai melukai perasaan orang lain seperti kasus Farhat Abbas tersebut. Adapun pengaruh konsep diri pada komunikasi interpersonal. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam melakukan komunikasi

4 interpersonal. Karena perilaku seseorang mencerminkan itulah konsep dirinya. Hubungan konsep diri dengan perilaku dapat disimpulkan oleh para ahli berpikir positif yaitu: you don t think what you are, you are what you think. (Rakhmat, 2005: 104). Pernyataan tersebut dapat diambil contoh bila seorang mahasiswa menganggap dirinya cerdas, ia tidak segan berbagi ilmu tentang materi perkuliahan kepada teman-temannya, menjawab setiap pertanyaan dengan baik yang telah dosen berikan di depan kelas, dan mau membantu temannya dalam mengerjakan tugas kampus yang sulit dipahami sehingga terbentuklah kepribadiannya di mata teman-teman dan dosennya seorang mahasiswa yang berperilaku baik dan pintar. Keberhasilan komunikasi interpersonal sangat bergantung pada kualitas konsep diri seseorang, apakah ia termasuk konsep diri yang positif atau negatif. William D. Brooks dan Philip Emmert mengemukakan bahwa ada 4 tanda individu yang memiliki konsep diri negatif. Pertama, dia sensitif pada sebuah kritikan. Individu yang seperti ini tidak suka dikritik sehingga jika ada orang yang mengkritik emosinya kerap kali memuncak, mudah marah dan mudah tersinggung. Kedua, bersikap responsif terhadap pujian. Individu seperti ini menerima pujian secara berlebihan, dia merasa setiap tindakan yang dia buat perlu mendapatkan penghargaan. Ketiga, mempunyai sikap hiperkritik atau suka mengkritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain. Keempat, individu yang berkonsep diri negatif cenderung merasa tidak disenangi orang lain, dia merasa tidak diperhatikan karena itu dia mengganggap orang lain adalah musuhnya. Kelima, bersikap pesimis terhadap kompetisi yang artinya dia merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang lain. (Rakhmat, 2005: 105) Konsep diri yang positif ditandai dengan 5 hal yaitu merasa mampu mengatasi masalah, merasa setara dengan orang lain, menerima pujian tanpa rasa malu, menyadari setiap orang mempunyai perasaan, keinginan dan perilaku yang berbeda-beda, dan mampu memperbaiki dirinya (Rakhmat, 2005: 105). Hal tersebut menyatakan bahwa setiap individu dapat saja menyadari keadaannya atau identitas yang dimilikinya akan tetapi yang lebih penting adalah menyadari

5 seberapa baik atau buruk keadaan yang dimiliki serta bagaimana harus bersikap terhadap keadaan tersebut. Kita dapat mengambil satu kasus dari Farhat Abbas pada akun media sosial twitternya, ya kenapa harus Farhat Abbas lagi? Karena menurut fakta yang ditemukan di media sosial twitter Farhat Abbas selalu mendapat komentar miring dari para followersnya. Farhat Abbas selalu membuat kritikan pada akun twitternya tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan tetapi dia selalu mencari pembelaan terhadap dirinya bila mendapat kritikan dari para followers twitternya. Hal tersebut menyatakan bahwa farhat mempunyai tanda-tanda konsep diri negatif. Contoh kasus ini diambil dari website situs liputan6.com. Pengacara muda Farhat Abbas ternyata merasa prihatin dengan insiden 'pemukulan' yang menimpa Febriani yang dilakukan oleh pejabat daerah, salah satu pramugari milik maskapai penerbangan Sriwijaya. Insiden tersebut terjadi ketika akan mendarat di Bandar Udara Depati, Bangka Belitung, dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis 6 Juni Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Bangka Belitung, Zakaria Umar Hadi marah dan memukul Febriani dengan Koran ke bagian pipinya. Saat itu Hadi masih menggunakan handphone ketika pesawat hendak take off dan landing. Saat itu Febriani sudah menghampiri untuk mengingatkan berulang kali agar tidak mengaktifkan handphone karena sudah menjadi bagian dari tugas para pramugari dan pramugara untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang. Namun Farhat bukan membela sang pramugari, Farhat justru membela orang yang salah dan mengkritik insiden tersebut dalam akun twitternya. Baginya, jalur hukum yang ditempuh Febriani untuk memperkarakan Hadi sangatlah berlebihan. Farhat membuat beberapa tweet mengenai peristiwa tersebut. Berikut tiga tweet yang membuat farhat mendapat komentar miring dari status yang dia buat di akun 1) Main HP/ Nelpon Di pesawat! Gak pa pa dan gak bikin pesawat jatuh! Hanya bikin pramugari sewot doang! Hanya bikin penumpang dipenjara.", 2) Kalo gue pemilik Sriwijaya air! Gue akan Pasang

6 badan agar penumpang gue gak dipenjara! Pramugari yang gak sopan gue pecat!, 3) "Atas langit gak ada signal HP! Bagaimana bisa Nelpon! Kecuali HP satelit! Jangan emosi! Gue cuma membuat wacana! Gue hanya sedih penumpang dipenjara!" Begitulah respon dari Farhat ketika menjawab beberapa kritik yang menerpanya Dari kasus tersebut, terlihat bahwa Farhat mempunyai konsep diri negatif karena suka mengkritik orang lain, pribadi yang tidak suka dikritik senang sekali menghujani kritikan negatif secara berlebihan kepada orang lain. Jika dilihat dari banyaknya komentar miring terhadap Farhat bahwa Farhat selalu bermasalah dengan lingkungan sosialnya. Pribadi yang memiliki konsep diri negatif merasa kurang mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga banyak orang yang tidak menyukai dia. Di Era globalisasi ini media internet sudah tidak asing lagi, Kita dapat berinteraksi dengan orang-orang sekitar, mendapatkan informasi yang kita inginkan, bahkan kita dapat mengeksplorasikan diri kita melalui media sosial. Media sosial bukanlah istilah asing bagi masyarakat di Kota Medan. Kota Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia dan merupakan kota terbesar di pulau Sumatera yang perkembangan teknologi komunikasinya dikatakan pesat saat ini. Sebagian besar masyarakatnya telah menggunakan teknologi untuk berkomunikasi terutama kaum intelek seperti mahasiswa FISIP Ilmu Komunikasi di Universitas Sumatera Utara. Perkembangan teknologi komunikasi bukanlah hal yang baru bagi mahasiswa komunikasi yang setiap hari mempelajari dan mengikutiperkembangan tersebut. Selain itu, perkembangan teknologi komunikasi merupakan salah satu bidang kajian di dalam perkuliahan. Media sosial adalah sebuah media online yang penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial (update status, chatting, forum, share moments) dan dunia virtual. Blog dan jejaring sosial merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh banyak orang khususnya mahasiswa. Perkembangan teknologi komunikasi dari media sosial tersebut dapat diambil salah satu contoh dari media sosial itu sendiri yaitu Twitter. Siapa yang tidak tahu twitter? Twitter adalah sebuah jaringan informasi yang terdiri dari

7 pesan 140 karakter yang disebut Tweet. Hal ini adalah sebuah cara baru yang mudah untuk menemukan berita terbaru atau apa yang sedang terjadi terutama yang berkaitan dengan hal-hal yang kita gemari. Twitter berisi informasi yang kita anggap berharga. Pesan atau status yang dikemukakan dari pengguna akun twitter akan muncul di beranda / timeline untuk kita baca. Hal tersebut menerangkan bahwa twitter bagaikan sebuah koran yang berita utamanya selalu menarik untuk dibaca. Topik pemberitaan pada saat ini akan lebih cepat kita ketahui dan mendapatkan informasi langsung dari narasumber secara aktual ( Melalui twitter, terciptalah sebuah komunikasi interpersonal dengan para pemilik akun twitter yang telah menjadi following ataupun follower seseorang. Pengguna twitter mempunyai alasan tersendiri mengapa mereka memilih twitter sebagai media sosial yang harus mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Media sosial twitter dapat memberikan makna yang positif bila digunakan dengan cara yang baik dan benar. Mengapa demikian? Jika seseorang memberikan informasi di twitternya, maka pengikutnya akan mendapatkan informasi tersebut. Informasi yang diberikan biasanya berupa pendidikan, kesehatan, peristiwa yang sedang hangat dibicarakan dan lain-lain yang tentunya mempunyai manfaat yang sangat besar bagi khalayak luas. Twitter juga dapat memberikan makna yang negatif jika orang yang menggunakannya tidak sesuai dengan perilaku mereka karena twitter dapat menjadi media yang pas dalam membicarakan hal negatif orang lain. Semuanya kembali lagi pada diri individu yang menggunakannya apakah dia menggunakan media sosial twitter dengan baik dan benar tanpa merugikan orang lain atau tidak. Media sosial twitter sampai saat ini masih populer dan penggunanyapun mulai dari remaja, dewasa dan orang tua bahkan para orang-orang popular pun menggunakan media sosial Twitter. Hampir setiap orang yang mengakses internet memiliki akun Twitter. Mereka menikmati berpikir, mengeksplorasi pikiran dan perasaan mereka. Namun berkomunikasi di media sosial twitter juga harus berhati-hati dan mempunyai etika jangan sampai terjerat hukum dan dikucilkan masyarakat seperti kasus Farhat Abbas. Jadi, ada pentingnya kita menjaga sikap

8 kita dengan orang lain ketika sedang berkomunikasi. Hal ini tentunya tidak lepas dari konsep diri seseorang. Para pengguna twitter biasanya menulis status untuk mengisi timeline. Kita dapat melihat aktivitas, isi hati yang sedang ia rasakan bahkan masalah dari si pengguna twitter melalui akunnya tapi uniknya kita tidak dapat menilai kepribadiannya lewat akunnya. Karena belum tentu di kehidupan nyata ia dapat terbuka dengan orang lain seperti yang ia lakukan dengan akun twitternya. Twitter bisa juga disebut sebagai ajang narsis/eksis atau membanggakan diri sendiri. Dalam Twitterland (dunia twitter) jika kita ingin eksis dan dianggap ada di lingkungan twitter, kita harus narsis atau aktif. Narsis artinya kita terlihat dimanamana termasuk di akun orang lain. Banyak upaya yang orang lakukan untuk menjadi eksis dalam twitterland. Tetapi kita juga harus pintar-pintar bagaimana cara menempatkan diri kita di twitterland tersebut khususnya follower kita tanpa mengganggu mereka. Orang yang mengikuti kita (follower) adalah mereka yang ingin mendapatkan manfaat dari setiap tweet yang kita buat sedangkan following ialah user yang mengikuti pengguna lain. Twitter is not about you, It s about your Follower, bagaimana follower kita senang menerima tweet yang kita buat. Itulah yang disampaikan oleh Ali Akbar dalam bukunya yang berjudul Welcome to Twitterland (Akbar, 2012: 16-17). Istilah follower dan following merupakan hal yang sangat penting bagi beberapa orang karena, jika jumlahnya semakin tinggi maka semakin dikenal juga akun twitternya. Berdasarkan uraian dan contoh kasus di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang Mahasiswa dan Media sosial Twitter, (Studi Deskriptif Kualitatif Konsep Diri Pengguna Media Sosial Twitter di FISIP Ilmu Komunikasi USU Medan). Peneliti merasa tertarik melakukan penelitian di Ilmu Komunikasi FISIP USU, seperti yang diketahui hal ini sangat sesuai dengan bidang studi yang mereka pelajari pada Ilmu Komunikasi. Mahasiswa Ilmu Komunikasi adalah mahasiswa yang juga mempelajari tentang cara berkomunikasi yang baik dan benar. Peneliti ingin melihat dan mengetahui bagaimana konsep diri mahasiswa ilmu komunikasi ketika mereka menempatkan dirinya dalam media sosial twitter, konsep diri apa yang mereka miliki apakah konsep diri positif atau

9 negatif, serta bagaimana makna media sosial twitter bagi mahasiswa FISIP Ilmu Komunikasi USU. 1.2 Fokus Masalah Berdasarkan konteks masalah yang telah di uraikan di atas, maka fokus masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana konsep diri pengguna media sosial Twitter di FISIP Ilmu Komunikasi USU Medan?" 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan harapan untuk mencapai tujuan berikut: 1. Untuk mengetahui motivasi dan makna apa yang membuat pengguna menggunakan media sosial Twitter. 2. Untuk mengetahui konsep diri pengguna media sosial Twitter. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dalam bidang ilmu Komunikasi, khususnya bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan. 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi dan memperkaya khasanah serta mengembangkan penelitian ini tentang Komunikasi Interpersonal, khususnya konsep diri pengguna media sosial Twitter. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan seseorang yang menggunakan media sosial Twitter dan dapat menempatkan perilaku serta cara berkomunikasi di dunia maya maupun di dunia nyata yang beretika.

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian... 9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi

Lebih terperinci

Teori Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Teori-Teori Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi

Teori Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Teori-Teori Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi MODUL PERKULIAHAN Teori Komunikasi Pokok Bahasan 1 Antarpribadi 1.1 Elemen pembentuk kesadaran diri 1.2 Konsep-konsep yang mempengaruhi perkembangan kesadaran diri 1.3 Teori-Teori Tentang Diri (Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang hayat adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD adalah pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat lepas dari komunikasi, dengan komunikasi manusia merasa lebih hidup dan berkembang. Gamble dan Gamble mengatakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 KonteksMasalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 KonteksMasalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang pertama kali kita masuki dimana didalamnya kita mendapatkan pembelajaran mengenai norma-norma, agama maupun proses sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim  dan menjelajahi interenet, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Whatsapp adalah sebuah aplikasi chatting pada yang biasanya tersedia di bursa smartphone yang memungkinkan penggunanya berbagi gambar dan pesan. Whatsapp adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONTEKS MASALAH Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang tidak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Kita mengetahui bahwa manusia merupakan makhluk yang

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Bidang teknologi informasi saat ini telah berkembang secara massal dan cepat. Teknologi tersebut telah berhasil mengubah bentuk masyarakat manusia, dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jejaring sosial sebagai media komunikasi baru saat ini telah menjalar keseluruh dunia. Rata-rata masyarakat modern, seperti orang-orang yang tinggal di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang.

I. PENDAHULUAN. luput dari pengamatan dan dibiarkan terus berkembang. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Fenomena remaja yang terjadi di Indonesia khususnya belakangan ini terjadi penurunan atau degredasi moral. Dalam segala aspek moral, mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi massa semakin pesat dan mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini, sehingga informasi dapat berpindah dengan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri. BLOG DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 203 FISIP Universitas Sumatera Utara)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi ini, kebutuhan manusia terhadap teknologi informasi semakin berkembang. Salah satu teknologi informasi yang berkembang sangat pesat adalah internet.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar 1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang di dalam hidupnya selalu memerlukan dan membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Lebih terperinci

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia Chapter 12 Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia Pengertian Media Sosial Medsos bisa dikatakan sebagai sebuah media online, di mana para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet dapat berbagi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 64 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan penyajian data pada bab sebelumnya maka pada bab ini peneliti menyajikan temuan yang akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 113 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan di lapangan, diperkuat dengan teori serta wawancara mengenai penggunaan akun anonim dan identitas samaran pada jejaring sosial Twitter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan, dimana interaksi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan, dimana interaksi BAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi komunikasi yang kini terjadi menimbulkan banyak perubahan dalam interaksi manusia. Interaksi melalui dunia maya kini menjadi sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN. media sosial. Popularitas media sosial semakin berkembang dari tahun ke BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang berkembang di era globalisasi saat ini berfungsi untuk mempermudah, mempercepat, atau memberikan alternatif lain bagi pilihan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belah pihak. Tujuan diciptakan fanpage sangat banyak. Perihal diterima baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. belah pihak. Tujuan diciptakan fanpage sangat banyak. Perihal diterima baik oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fanpage adalah halaman untuk penggemar yang berkepentingan antara kedua belah pihak. Tujuan diciptakan fanpage sangat banyak. Perihal diterima baik oleh lingkungan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand tidak hanya milik suatu perusahaan atau produk saja. Di luar sana banyak sekali yang membutuhkannya, termasuk dalam kehidupan pribadi seseorang pun sering disadarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengakses internet saat ini sudah menjadi rutinitas kebanyakan masyarakat. Tidak hanya dengan menggunakan komputer atau laptop saja, tetapi kini dapat mengaksesnya melalui

Lebih terperinci

2. Jenis kelamin: 1. Pria 2. Wanita 3 3. Stambuk/angkatan:

2. Jenis kelamin: 1. Pria 2. Wanita 3 3. Stambuk/angkatan: KUESIONER PEMANFAATAN YOUTUBE DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Penggunaan Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and Gratification) Petunjuk Pengisian Kuesoner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khususnya teknologi informasi seperti internet, teknologi ini tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khususnya teknologi informasi seperti internet, teknologi ini tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa indikator kemajuan di bidang teknologi, khususnya teknologi informasi seperti internet, teknologi ini tidak hanya mungkin menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia di dunia ini dimana manusia memiliki akal, pikiran, dan perasaan. Manusia bukanlah makhluk individual yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Oleh : Widy Rentina Putri F 100 040 185 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak dikalangan anak-anak, remaja, bahkan orang tua sekalipun. Hal ini, membuktikan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kepribadian atau sifat polos dan ada yang berbelit-belit, ada

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu memiliki kepribadian atau sifat polos dan ada yang berbelit-belit, ada BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap individu memiliki kepribadian atau sifat polos dan ada yang berbelit-belit, ada yang halus dan juga ada yang kasar, ada yang berterus terang dan ada juga yang

Lebih terperinci

KTP untuk Ahok Sudah 1 Juta, Bagaimana dengan Habiburokhman?

KTP untuk Ahok Sudah 1 Juta, Bagaimana dengan Habiburokhman? KTP untuk Ahok Sudah 1 Juta, Bagaimana dengan Habiburokhman? Diperbarui: 20 Juni 2016 11:44:46 Dibaca : 286 Komentar : 2 Nilai : 3 (Sumber: Warta.co) http://www.kompasiana.com/danielht/ktp-untuk-ahok-sudah-1-juta-bagaimana-dengan-habiburokhman_57676f73ca23bdaf038b4577

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. moyang, teman teman, milik, uang dan lain lain. Kalau semuanya bagus, ia

BAB I PENDAHULUAN. moyang, teman teman, milik, uang dan lain lain. Kalau semuanya bagus, ia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab tidak satupun dari keberhasilan manusia di dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sangat pesat khususnya di bidang informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi sangat pesat khususnya di bidang informasi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sangat pesat khususnya di bidang informasi dan komunikasi pada era globalisasi seperti sekarang ini. Teknologi informasi merupakan istilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Teknologi telah berkembang pesat, terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini. Perubahan pun banyak terjadi termasuk dalam mencari dan mendapatkan informasi.

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi atau pesan dalam ruang lingkup individu, antar individu, maupun kelompok. Pada dasarnya komunikasi adalah sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan ini juga menyebabkan perubahan-perubahan peran para. individu dalam kehidupanya (Tancer 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan ini juga menyebabkan perubahan-perubahan peran para. individu dalam kehidupanya (Tancer 2008). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi, teknologi informasi berperan sangat penting, dengan menguasai teknologi kita memiliki modal yang cukup untuk jadi pemenang dalam persaingan global sehingga

Lebih terperinci

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN Kajian pemakaian bahasa dalam SMS (Short Message Service) mahasiswa program studi pendidikan bahasa, sastra indonesia dan daerah FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (Sebuah Tinjauan Sosiolinguistik)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Konteks Masalah Penyesuaian diri terhadap lingkungan yang baru dijajaki merupakan proses awal untuk dapat bertahan hidup dalam sebuah lingkungan baru. Berbagai masalah-masalah akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berkembangnya era modern saat ini khususnya di bidang era komunikasi memberikan dampak yang cukup signifikan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang perekonomian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, setiap manusia harus dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, setiap manusia harus dituntut untuk bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dewasa ini, setiap manusia harus dituntut untuk bisa mengikuti teknologi yang berkembang pesat. Perkembangan teknologi yang pesat inilah membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dibutuhkan dalam segala aspek kehidupan manusia. Informasi sendiri merupakan data yang sudah diolah/diproses ke dalam bentuk yang sangat berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses membangun peradaban dalam masyarakat guna mengembangkan potensi dan mampu menjadi seseorang yang memiliki kepribadian yang baik. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Tak hanya manusia, binatang juga melakukan proses komunikasi diantara sesamanya, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Manusia selain sebagai makhluk individu disebut juga sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah membawa masyarakat menuju era digitalisasi. Banyak kegiatan manusia yang sangat bergantung

Lebih terperinci

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship)

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship) Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship) A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu : menyajikan pengertian dan komponen kewargaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai kebutuhan yang paling dasar untuk berkomunikasi dan terhubung dengan manusia lain. Manusia cenderung berkumpul dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses yang sadar tujuan yang artinya sesuatu hal yang dilakukan berdasarkan atas tujuan tertentu yang ingin dicapai.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angka perceraian di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut data 20 tahun lalu yang dinyatakan oleh Wakil Menteri Agama Prof.Dr. Nazaruddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya tercipta karena pemikiran manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Semua manusia pasti berinteraksi dan bersosialisasi dengan cara berkomusikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi merupakan aktivitas makhluk sosial. Menurut Carl I. Hovland (dalam Effendy, 2006: 10) komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain. Dalam praktik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi dari tahun ke tahun berjalan dengan sangat pesat.penggunaan internet pun digunakan dari berbagai kalangan mulai dari mulai dari anak-anak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Seperti yang diposting salah satu situs berita di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Seperti yang diposting salah satu situs berita di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Selama beberapa tahun terakhir ini kita sering melihat, mendengar, ataupun membaca dari berbagai media massa berita atau ulasan tentang kerusuhan, pembunuhan,

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Internet kini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang. Sejak internet masuk ke Indonesia jumlah pengguna internet di Indonesia

Lebih terperinci

1. Mendarat di Batam EE GAK ADA MATINYEE

1. Mendarat di Batam EE GAK ADA MATINYEE 1. Mendarat di Batam Menunggu adalah pekerjaan yang paling menjemukan. Bagi saya, tidak ada yang menjengkelkan daripada itu. Orang yang telah menyiksa kita dengan penantian semacam ini, sesungguhnya adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Seperti yang dikatakan oleh Stuart dan Sudeen (1998) dalam tulisan Muchlisin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Seperti yang dikatakan oleh Stuart dan Sudeen (1998) dalam tulisan Muchlisin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsepsi Diri Konsep diri merupakan pandangan terhadap sikap dan perilaku terhadap diri sendiri. Pengetahuan tentang diri sendiri ini juga termasuk pengetahuan tentang semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang sehingga mendorong diperolehnya temuan-temuan baru

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang sehingga mendorong diperolehnya temuan-temuan baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat ternyata membawa perubahan dalam segala lapisan masyarakat. Kreativitas manusia semakin berkembang sehingga

Lebih terperinci

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING ABSTRACT

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING ABSTRACT PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 LUBUK SIKAPING Teza Andriani 1, Yuzarion Zubir 2, Septya Suarja 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini komunikasi sangat berperan penting dalam seluruh aspek kehidupan. Media komunikasi pun semakin berkembang seriring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Media sosial hadir sebagai media baru dalam berkomunikasi dimana saat ini berkomunikasi tidak hanya secara tatap muka tetapi juga melalui saluran media. Media sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam

BAB I PENDAHULUAN. Media tradisional seolah-olah mendapatkan pesaing baru dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akses terhadap media telah menjadi salah satu kebutuhan primer dari setiap orang. Itu dikarenakan adanya kebutuhan informasi, hiburan, pendidikan,dan akses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek,

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan, perasaan,

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan, perasaan, BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.1. Asertivitas Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan, perasaan, dan pikiran kepada orang lain tanpa rasa cemas, dengan tetap menjaga dan menghargai hakhak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang sangat cepat, khususnya dalam teknologi dan cara berfikir masyarakatnya, berbagai macam

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. diajukan dalam penelitian. Sedangkan yang menjadi rumusan masalah dalam

BAB III PENYAJIAN DATA. diajukan dalam penelitian. Sedangkan yang menjadi rumusan masalah dalam BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini penulis menguraikan data yang diperoleh dari wawancara dengan beberapa orang informan key dari anggota BEM yang merupakan pengurus dari bagian sosial politik, untuk

Lebih terperinci

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU

POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU POLA PENGGUNAAN TWITTER DI KALANGAN MAHASISWA FISIP USU (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Pola Penggunaan Twitter di Kalangan Mahasiswa FISIP USU) Anindita Putri Asmarani 0090409 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berita sudah menjadi hal yang dapat dinikmati oleh masyarakat dengan berbagai macam bentuk media seperti media cetak dalam wujud koran dan berita gerak (media

Lebih terperinci

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT

KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT KONSEP DIRI DALAM KOMUNIKASI ANTARPRIBADI (Studi Kasus pada Anggota Language and Cultural Exchange Medan) RICO SIMANUNGKALIT 100904069 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Konsep Diri dalam Komunikasi Antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan sebuah hal penting dalam sebuah kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan sebuah hal penting dalam sebuah kehidupan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan sebuah hal penting dalam sebuah kehidupan, terutama dalam kehidupan manusia. Tanpa berkomunikasi orang tidak akan bisa mengerti apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi pengguna media sosial, memeriksa dan meng-update aktifitas terbaru ke dalam media sosial adalah sebuah aktifitas yang lazim dilakukan. Seseorang yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai kodratnya manusia adalah makhluk pribadi dan sosial dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Dalam usaha untuk memenuhi kebutuhankebutuhan tersebut manusia memerlukan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan sehari-hari bagi seluruh umat manusia. Tiada hari tanpa berkomunikasi. Karena pada dasarnya manusia membutuhkan orang lain untuk bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas tentang : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Fokus Penelitian, Penegasan Istilah. A. Latar Belakang Di era globalisasi

Lebih terperinci

, 2015 FANATISME PENGGEMAR KOREAN IDOL GROUP PELAKU AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL

, 2015 FANATISME PENGGEMAR KOREAN IDOL GROUP PELAKU AGRESI VERBAL DI MEDIA SOSIAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya kemajuan teknologi informasi di Indonesia berpengaruh sangat besar terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah dengan masuknya budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perubahan dan perkembangan yang terjadi pada masyarakat saat ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar bangsa dalam berbagai bidang kehidupan. Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini, tidak dapat dipungkiri mempengaruhi kehidupan manusia baik di bidang ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan beragam kebudayaan daerah yang seiring dengan kemajuan teknologi saat ini akan berpengaruh besar kepada nilai-nilai kebudayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan informasi semakin cepat, dan di era informasi seperti sekarang ini banyaknya pemberitaan, informasi yang datang ke masyarakat. Penyebaran informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini manusia dituntut dapat berkomunikasi dengan baik untuk memenuhi kepentingan mereka, baik secara individu maupun kelompok.

Lebih terperinci

TUGAS SKALA PSIKOLOGI DENGAN TEMA KECERDASAN MORAL (PRIBADI-SOSIAL)

TUGAS SKALA PSIKOLOGI DENGAN TEMA KECERDASAN MORAL (PRIBADI-SOSIAL) TUGAS SKALA PSIKOLOGI DENGAN TEMA KECERDASAN MORAL (PRIBADI-SOSIAL) Mata Kuliah Pengembangan Instrumen dan MediaBimbingan dan Konseling Dosen Pengampu Prof.Edi Purwanta, M.Pd & Dr.Ali Muhtadi Oleh: Nur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah penilaian terhadap hasil usaha tersebut. 1. Pendidikan nasional Indonesia memiliki tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. masalah penilaian terhadap hasil usaha tersebut. 1. Pendidikan nasional Indonesia memiliki tujuan untuk mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk bertanggung jawab membimbing anak didik ke kedewasaan. Sebagai usaha yang mempunyai tujuan atau cita-cita tertentu sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Komunikasi merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau simbol sebagai media ( Uchjana Effendy, 2001 :11). Lambang

BAB I PENDAHULUAN. atau simbol sebagai media ( Uchjana Effendy, 2001 :11). Lambang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dalam berkomunikasi pun mengalami kemajuan yang pesat. Seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus bertatapan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI JUDUL SKRIPSI

ABSTRAKSI JUDUL SKRIPSI ABSTRAKSI JUDUL SKRIPSI : FENOMENA PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI AJANG PENAMPILAN DIRI NAMA : ASTRI RIYANTI NIM : D2C 308 001 JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI Di era globalisasi saat ini,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situs jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di era saat ini. Selebriti seolah telah menjelma menjadi sosok nyaris sempurna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di era saat ini. Selebriti seolah telah menjelma menjadi sosok nyaris sempurna digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemujaan terhadap selebriti merupakan suatu hal yang kerap terjadi, terlebih di era saat ini. Selebriti seolah telah menjelma menjadi sosok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Twitter Twitter adalah sebuah jejaring sosial dan jaringan informasi yang terdiri atas pesan-pesan sepanjang 140 karakter yang disebut Tweet (support.twitter.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era ini layaklah bila kita menyebutnya sebagai Era Media. Media massa mengelilingi kita, televisi, radio, koran, sampai jaringan yang membuat kita terhubung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat. berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman era modern seperti sekarang ini teknologi sudah sangat berkembang dengan pesat. Diantara sekian banyak teknologi yang berkembang, internet merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniarsih, 2014 Perilaku sosial remaja tunadaksa yang menggunakan jejaring sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuyun Yuniarsih, 2014 Perilaku sosial remaja tunadaksa yang menggunakan jejaring sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang mana saling membutuhkan satu dengan yang lainnya agar dapat bertahan hidup. Untuk mempertahankan hidupnya maka diperlukan

Lebih terperinci