PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KONSERVASI FAUNA KABUPATEN GARUT JAKA AHMAD JULIARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KONSERVASI FAUNA KABUPATEN GARUT JAKA AHMAD JULIARTA"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KONSERVASI FAUNA KABUPATEN GARUT JAKA AHMAD JULIARTA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengembangan Sistem Informasi Konservasi Fauna Kabupaten Garut adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Agustus 2014 Jaka Ahmad Juliarta NIM G

4 ABSTRAK JAKA AHMAD JULARTA. Pengembangan Sistem Informasi Geografis Konservasi Fauna Kabupaten Garut. Dibimbing oleh YANI NURHADRYANI. Sistem informasi geografis digunakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Cimanuk-Citanduy sebagai sarana pelayanan publik. Salah satu wilayah cakupan BPDAS Cimanuk-Citanduy adalah kabupaten Garut yang memiliki luas wilayah hutan sebesar 35%, oleh karena itu perlu adanya managemen lahan sebagai area konservasi sesuai dengan jumlah fauna dilindungi untuk kelangsungan ekosistem hutan kabupaten Garut. Area konservasi ini perlu publikasikan dengan menggunakan media online agar semua kalangan dapat dengan mudah memperoleh informasi tersebut dan sebagai media promosi daerah Garut untuk penggunaan lahan yang lebih tepat guna. Sistem online yang dikembangkan yaitu berbasis web dengan metode pengembangan yang dikeluarkan oleh Department of Geography University at Buffalo tahun Sistem yang terbentuk berupa peta dinamis dan interaktif dengan menggunakan Mapserver dan framework Pmapper. Peta yang ditampilkan dalam sistem yaitu informasi wilayah administrasi kecamatan, wilayah habitat, wilayah tingkat prioritas, informasi jalan, dan wilayah konservasi fauna. Kata kunci : Garut, sistem informasi geografis, konservasi, Pmapper ABSTRACT JAKA AHMAD JULIARTA. Development of Geographic Information System Fauna Conservation in District Garut. Supervised by YANI NURHADRYANI. Geographic information systems are used by Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Cimanuk-Citanduy as a tools to improve public service. One of the region BPDAS Cimanuk-Citanduy is Garut district which has an area of forest by 35%, therefore the need for land management as a conservation area which suitable with the count of fauna for the survival of the forest ecosystem in Garut district. This conservation area needs to be socialized by using online media so that all people can access and easily obtain the information and also as a media campaign of Garut district for effective land use. This online system developed as a web-based using development methods issued by the Department of Geography University at Buffalo in This systems a dynamic and interactive maps using Mapserver and Pmapper framework. The maps displayed in the system is the information of district administration, habitat, region priority level, road information, and fauna conservation area. Keywords : Garut, geographic information system, conservation, Pmapper

5 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KONSERVASI FAUNA KABUPATEN GARUT JAKA AHMAD JULIARTA Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

6

7 Judul Skripsi : Sistem Informasi Geografis Konservasi Fauna Kabupaten Garut Nama : Jaka Ahmad Juliarta NIM : G Disetujui oleh Dr Yani Nurhadriani, SSi, MT Pembimbing Diketahui oleh Dr Ir Agus Buono, MSi, MKom Ketua Departemen Tanggal Lulus:

8 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2012 ini ialah Pengembangan Sistem Informasi Geografis Konservasi Fauna Kabupaten Garut. Banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik bersifat materi maupun moral kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Oleh sebab itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1 Ibu Dr Yani Nurhadriani, SSi MT selaku pembimbing yang telah banyak memberi pengarahan, saran, dan motivasi dalam penyelesaian tugas akhir. 2 Kedua orang tua Bapak Kuswadi, BscF dan Ibu Eem Suhaemi, Delonix Regia, Usep Nurhidayat dan Retno Kusumaningrum yang senantiasa mendoakan, mendukung serta memberikan motivasi dan kesabarannya dalam mengingatkan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir. 3 Bapak Hari Agung Adrianto, SKom MSi dan Ibu Dr Imas Sukaesih Sitanggang, SSi MKom selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun. 4 Seluruh staf pengajar Ilmu Komputer IPB atas ilmu dan bimbingan selama penulis berkuliah di almamater ini. 5 Teman-teman seperjuangan di tingkat akhir Hutomo, Rian, Tenri, Roni, Asrori, Ryan atas saran serta dukungan selama ini. 6 Seluruh ilkomerz 45 atas saran, semangat, dan motivasi kepada penulis selama ini. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Jazakumullah khairan. Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Agustus 2014 Jaka Ahmad Juliarta

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 2 Tujuan Penelitian 3 Manfaat Penelitian 3 Ruang Lingkup Penelitian 3 METODE 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 6 Analisis Kebutuhan Sistem 6 Perancangan Konseptual 8 Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data 9 Survei Perangkat Lunak dan Perangkat Keras 9 Pengujian Kesesuaian Perangkat Lunak dan Perangkat Keras 10 Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat Keras 10 Perencanaan dan Perancangan Database 11 Pembangunan Database 12 Integrasi dan Perancangan Antarmuka 16 Pengembangan Sistem 18 Pengujian Sistem 20 Penggunaan dan Perawatan Database 20 SIMPULAN DAN SARAN 21 Simpulan 21 Saran 21 DAFTAR PUSTAKA 21 LAMPIRAN 23 RIWAYAT HIDUP 31

10 DAFTAR TABEL 1 Basis data SIG konservasi fauna kabupaten Garut 11 2 Lokasi kecamatan dan jumlah fauna yang dilindungi (BPLH dan LIPI 2007) 12 3 Kriteria berdasarkan jumlah fauna yang dilindungi 13 4 Kriteria penggunaan lahan untuk habitat fauna 14 DAFTAR GAMBAR 1 Metoda penelitian Department of Geography University at Buffalo 2004) 4 2 Tahapan perancangan peta konservasi fauna (Gordon 2009) 8 3 Diagram Konteks (DFD level 0) SIG Konservasi Fauna 9 4 Peta penyebaran fauna kabupaten Garut 13 5 Peta tingkat prioritas berdasarkan penyebaran fauna kabupaten Garut 14 6 Peta habitat fauna di kabupaten Garut 15 7 Peta daerah konservasi fauna di kabupaten Garut 15 8 Arsitektur sistem dengan Three Tier Architecture (Microsoft Developer Network 2014) 17 9 Antarmuka halaman utama Antarmuka halaman peta Struktur umum mapfile (Prahasta 2007) Pendefinisian objek layer yang terintegrasi basis data Halaman peta SIG konservasi fauna kabupaten Garut 21 DAFTAR LAMPIRAN 1 Deskripsi proses dalam SIG konservasi fauna kabupaten Garut 23 2 DFD level 1 dan level 2 sistem informasi geografis konservasi fauna kabupaten Garut 24 3 Survei Perangkat Keras 26 4 Diagram keterhubungan antartabel SIG Konservasi Fauna Kabupaten Garut 26 5 Desain physical basis data SIG konservasi fauna kabupaten Garut 27 6 Diagram hierarki Sistem 28 7 Diagram hierarki antarmuka peta 28 8 Hasil Pengujian Black-box 28

11 PENDAHULUAN Di era global saat ini teknologi informasi sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi dengan lebih cepat dan akurat sehingga proses bisnis yang terjadi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Sistem informasi akan mendominasi kegiatan suatu pemerintahan agar setiap instansi pemerintahan yang terkait dapat saling terintegrasi dengan baik dan proses ekstraksi informasi menjadi lebih transparan. Hal ini mendorong suatu instansi pemerintah untuk mampu menyediakan layanan dalam bentuk elektronis. Salah satu sistem informasi yang banyak digunakan di instansi pemerintah bidang pertanian adalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG ini merupakan salah satu jenis sistem informasi yang menangani data spasial/komponen geografis (Yongling & Jungsong 2007). Latar Belakang SIG digunakan oleh Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Cimanuk-Citanduy yang merupakan perangkat pemerintah bergerak di bidang pertanian khususnya kehutanan dibawah Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. BPDAS Cimanuk-Citanduy ini bertugas untuk menangani Proyek Perencanaan Pembinaan Reboisasi Penghijauan Daerah Aliran Sungai (P3RP DAS) disekitar sungai Cimanuk-Citanduy. Salah satu tugas lainnya adalah melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi tata air, penggunaan lahan, sosial ekonomi, kelembagaan dan pengelolaan sistem informasi daerah aliran sungai (BPDAS Cimanuk-Citanduy 2010). BPDAS di Indonesia tercatat ada 36 instansi yang tersebar dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia. Menangani wilayah yang dilalui setiap sungai yang ada di daerahnya. Menurut hasil survei Kementerian Kehutanan pada tahun 2012 tercatat hanya delapan website BPDAS yang aktif dalam pelayanan informasi DAS dan hanya tiga BPDAS yang telah menggunakan sistem informasi geografis perpetaan secara online. BPDAS Cimanuk-Citanduy itu sendiri memliki website untuk pelayanan informasi DAS namun belum memiliki pelayanan peta secara online. Pelayanan informasi geografis yang dilakukan BPDAS Cimanuk-Citanduy salah satunya yaitu hasil pengolahan data spasial berupa peta digital ataupun cetak. Informasi ini diperlukan oleh instansi seperti Departemen Kehutanan, Departemen Pertanian, dan pemerintahan daerah yang dipakai untuk pengolahan data spasial, selain itu digunakan juga oleh akademisi sebagai sumber penelitian, juga digunakan oleh instansi internal itu sendiri. Informasi ini dapat diperoleh dengan langsung mendatangi instansi tersebut, cara ini kurang efektif karena membutuhkan waktu dan biaya. Penyajian informasi dalam bentuk website dinilai dapat meningkatkan pelayanan karena menghemat biaya dan waktu, hal ini merupakan langkah awal yang harus dimulai untuk memberikan komitmen peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan melalui media elektronik (seperti internet) merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan sehingga akan tercipta suatu pemerintahan yang terintegrasi (Evans & David 2007).

12 2 Wilayah kerja BPDAS Cimanuk-Citanduy ini mencakupi wilayah Priangan Timur, salah satunya Kabupaten Garut yang memiliki luas hutan sekitar 35% dari total wilayah Kabupaten Garut menurut dinas kehutanan Garut. Dalam kondisi hutan yang sekarang khususnya di Kabupaten Garut, keberlanjutan merupakan suatu hal yang sedang diperhatikan oleh masyarakat global, baik dalam hal energi, pangan, teknologi, dsb. Intinya semua hal tersebut dikaitkan dengan dampak terhadap lingkungan dan kelestarian lingkungan tersebut baik hayati maupun non hayati. Menurut Gordon et al. 2009, salah satu krisis keanekaragaman fauna dunia telah terjadi akibat perubahan tata guna lahan yang dihasilkan dari aktivitas manusia sehingga lahan yang tersedia kurang tepat guna dan mengganggu ekosistem. Hal ini terutama terjadi di daerah yang tingkat fragmentasi habitatnya tinggi dan tingkat modifikasi lahan yang besar sehingga habitat sekitar pada umumnya tidak cocok untuk banyak fauna. Hal ini menjadi lebih penting lagi apabila spesies endemik, terancam dan dilindungi ternyata memiliki habitat di kawasan konservasi yang dijadikan daerah pengembangan dan pertumbuhan populasi penduduk. Untuk menyikapi hal tersebut maka perlu adanya analisis perencanaan penggunaan lahan sebagai wilayah konservasi berdasarkan jumlah fauna yang dilindungi di setiap daerah kabupaten Garut dengan hasil berupa peta konservasi fauna yang diharapkan menjadi suatu landasan tata guna lahan yang tepat guna (Gordon et al. 2009). Penelitian ini membahas mengenai perencanaan konservasi wilayah kabupaten Garut yang terintegrasi antara aspek konservasi dan keanekaragaman fauna dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis web yang dinamis dengan menggunakan Mapserver dan Pmapper. Untuk membangun suatu SIG yang terintegrasi antara kesesuaian perangkat keras dan perangkat lunak diperlukan metode pengembangan khusus yaitu yang dikeluarkan oleh Department of Geography University at Buffalo tahun Aplikasi SIG berbasis web ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan informasi berupa peta konservasi fauna yang dinamis dan interaktif, juga dapat dimanfaatkan secara luas di berbagai bidang khususnya di bidang kehutanan sebagai alat bantu dalam melakukan analisa, pengambilan keputusan, dan media informasi promosi wilayah Garut tanpa mengganggu ekosistem hutan yang di dalamnya terdapat fauna dilindungi. Analisis ini diharapkan dapat membantu bagi penentu kebijakan dalam menentukan langkah konservasi fauna, sehingga pada akhirnya akan mempertahankan hutan area konservasi sebagai habitat fauna dan terjalin hubungan yang sejalan dengan perkembangan pembangunan. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini antara lain: 1 Bagaimana proses analisis rekomendasi konservasi fauna di kabupaten Garut. 2 Bagaimana proses pembuatan peta konservasi fauna. 3 Bagaimana pengembangan sistem informasi geografis konservasi fauna berupa peta berbasis web.

13 3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem informasi geografis berbasis web berupa peta konservasi fauna kabupaten Garut untuk mempermudah pelayanan informasi peta dan sebagai media promosi pengembangan wilayah Garut yang tepat guna lahan. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menyediakan suatu informasi wilayah konservasi kabupaten Garut berupa peta berbasis web yang dinamis dan interaktif. Pengguna dapat dengan mudah memperoleh data spasial konservasi fauna untuk kepentingan pengembangan wilayah Garut yang sesuai wilayah konservasi. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian terbatas pada pengembangkan sistem informasi geografis berupa peta konservasi fauna kabupaten Garut yang dapat meningkatkan pelayanan informasi data spasial BPDAS Cimanuk-Citanduy. Pengembangan sistem informasi geografis mencakup tools peta, pencarian kategori peta, dan menampilkan peta konservasi fauna kabupaten Garut. Sistem dibuat dengan bahasa pemrograman PHP dengan menggunakan Mapserver dan framework Pmapper. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini memiliki beberapa tahapan. Tahapan-tahapannya mengacu pada GIS Development Guide yang dikeluarkan oleh Department of Geography University at Buffalo (2004), namun telah disesuaikan dengan penelitian yang dilakukan. Penyesuaian yang dilakukan pada tahapan implementasi yang terdiri dari tiga tahap, yaitu perancangan antarmuka, pengembangan, dan pengujian. Ketiga tahap ini dilakukan secara berulang sampai didapatkan sistem yang diharapkan. Perulangan ini selesai jika tahap pengujian sistem telah sesuai (Gambar 1). Analisis Kebutuhan Sistem Pada tahap analisis ini dapat mengetahui kebutuhan dari suatu sistem yang akan dibangun. Proses analisis dilakukan untuk merumuskan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, dimulai dari spesifikasi pengguna dan kebutuhan fungsional sistem.

14 4 Gambar 1 Metode Penelitian (Department of Geography University at Buffalo 2004)

15 5 Perancangan Konseptual Perancangan konseptual meliputi perancangan konseptual database dan desain proses dari sistem. Perancangan database mengidentifikasikan data yang dibutuhkan. Desain proses dibuat berdasarkan kebutuhan fungsional dan kebutuhan data. Aliran informasi dan data yang terjadi diilustrasikan dalam diagram konteks. Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data Setelah dilakukan identifikasi data dilakukan survei terhadap ketersediaan data. Tahap survei ketersediaan data meliputi inventarisasi dan dokumentasi data peta, yang dimiliki maupun sumber data lainnya. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi setiap sumber data yang potensial dalam pengembangan sistem dan dilanjutkan dengan pengumpulan data yang dibutuhkan. Survei Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Sistem Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengetahui perangkat apa saja yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem berdasarkan fungsionalitas sistem tersebut. Pengujian Kesesuaian Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Sistem Pada tahapan ini dilakukan pengujian kesesuaian antara perangkat keras dan perangkat lunak yang didapatkan dari hasil survei sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan dikembangkan. Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Tahapan ini dilakukan untuk merancang perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan sistem, berdasarkan fungsionalitas sistem. Perangkat keras yang dibutuhkan harus mampu menjalankan perangkat lunak yang dibutuhkan. Perencanaan dan Perancangan Database Tahapan ini dilakukan dengan melakukan perancangan logik dan fisik database. Perancangan logik merupakan perancangan database dengan membuat diagram keterhubungan antar tabel. Perancangan fisik dilakukan dengan memilih atribut yang akan terdapat dalam masing-masing tabel.

16 6 Pembangunan Database Dalam tahapan ini membuat suatu database spasial dan mulai memasukkan tipe data hasil dari pengolahan yang telah diperoleh pada tahapan sebelumnya ke dalam database. Tipe data ini berupa tipe data spasial dan data atribut. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Berbeda dengan aplikasi komputer lainnya, aplikasi SIG bukanlah sistem yang plug and play. Beberapa komponen mungkin dapat berjalan dengan baik bila berjalan sendiri, tetapi belum tentu dapat berjalan baik bila telah dipadukan. Pada tahapan ini kita melakukan integrasi antara data raster dengan data vektor sehingga dapat digunakan sebagai sebuah sumber data yang valid. Pengembangan Sistem Perangkat dan teknologi diaplikasikan untuk membangun aplikasi web yang telah dirancang. Pengembangan sistem ini dilakukan dengan konfigurasi layer pada mapfile. Pengujian Sistem Pengujian terhadap sistem dilakukan dengan menggunakan metode blackbox. Pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan masukan tertentu untuk memeriksa apakah keluaran yang dihasilkan sesuai dengan harapan. Yang melakukan uji terhadap sistem ini adalah pihak instansi yang akan memelihara web GIS ini. Penggunaan dan Perawatan Database Perawatan terhadap data secara berkala sangat diperlukan dalam aplikasi SIG. Penyusunan dokumentasi diperlukan sebagai panduan bagi administrator database dan pengembangan sistem aplikasi pada masa yang akan datang. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Sistem Deskripsi sistem yang dikembangkan merupakan suatu sistem informasi geografis BPDAS Cimanuk-Citanduy berbasis web yang menyajikan peta konservasi fauna kabupaten Garut sebagai media promosi daerah Garut. Dengan

17 adanya web GIS ini diharapkan dapat menciptakan suatu pelayanan yang efektif dan efisien di wilayah kerja BPDAS Cimanuk-Citanduy khususnya daerah Garut. Spesifikasi pengguna sistem ini dibagi menjadi dua kategori yaitu admin dan pengguna. Penggolongan ini dilakukan berdasarkan tanggung jawab dan hak akses yang dimiliki masing-masing pengguna sistem. Perbedaan antara admin dan pengguna terletak pada hak akses terhadap data sistem. Admin memiliki wewenang untuk memanipulasi data sementara pengguna terbatas hanya dapat melihat informasi peta dan informasi mengenai konservasi yang disajikan sistem. Spesifikasi pengguna diantaranya, masyarakat umum yang ingin mengetahui informasi wilayah konservasi fauna kabutapen Garut, pengguna di lingkungan cakupan instansi yang membutuhkan data spasial baik untuk kepentingan pribadi atau untuk instansinya, pengguna di lingkungan pendidikan seperti mahasiswa yang membutuhkan data peta untuk penelitian, dan instansi-instansi terkait yang membutuhkan data peta seperti Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, pemerintahan daerah Garut, dan pihak lain yang membutuhkan data spasial konservasi fauna. Adapun kebutuhan fungsional perangkat lunak yang dikembangkan memiliki fungsi-fungsi umum sebagai berikut: 1 Menyajikan informasi tentang gambaran umum pentingnya konservasi fauna dan sekilas tentang kabupaten Garut. 2 Menyediakan fasilitas unduh peta bagi user. 3 Pengelolaan basis data yang hanya dapat dilakukan oleh admin. Fungsi-fungsi operasi peta yang dimiliki sistem ini : 1 Menampilkan peta wilayah kabupaten Garut sebagai wilayah cakupan BPDAS Cimanuk-Citanduy, hasil analisis dari peta administrasi kabupaten Garut, peta penggunaan lahan kabupaten Garut, peta jalan kabupaten Garut, dan peta jumlah penduduk kabupaten Garut berupa peta koservasi fauna. 2 Memilih layer aktif peta yang diinginkan pengguna. 3 Menampilkan menu legenda yang berisi simbol dan keterangan dari layer yang ingin ditampilkan. 4 Perbesaran maksimum sesuai dengan besarnya frame. 5 Melakukan pergeseran posisi tampilan peta. 6 Melakukan pengukuran jarak dari satu titik ke titik yang lain dan pengukuran luas poligon dalam peta. 7 Mempetbesar dan memperkecil ukuran peta. 8 Menampilkan menu navigasi, seperti zoom to full extent, back, next, zoom in, zoom out, pan. 9 Melakukan proses searching lokasi berdasarkan daerah konservasi fauna. 10 Dapat melakukan konversi peta dalam bentuk JPEG, PNG, dan PDF. 11 Print preview peta dalam skala tertentu. Deskripsi tentang proses masing-masing fungsi dapat dilihat pada Lampiran 1 (Deskripsi proses dalam SIG konservasi fauna kabupaten Garut). 7

18 8 Perancangan Konseptual Perancangan konseptual meliputi perancangan konseptual database dan desain proses dari sistem. Dalam perancangan konseptual database perlu mengidentifikasi data yang dibutuhkan, dari hasil analisis sistem dapat disimpulkan bahwa informasi data dan peta yang ingin ditampilkan terdiri atas: 1. Data spasial dan data atribut peta konservasi fauna hasil dari penambahan data atribut berupa jumlah fauna dan klasifikasi berdasarkan jumlah fauna, kemudian hasil dari overlay layer peta yang terdiri atas, peta administrasi dengan atribut nama kecamatan di kabupaten Garut, peta penggunan lahan dengan atribut keterangan lahan, peta kepadatan penduduk dan peta jalan dengan atribut keterangan nama jalan. Tahapan overlay untuk menentukan peta konservasi dapat dilihat pada Gambar Informasi singkat mengenai kabupaten Garut dan konservasi fauna kabupaten Garut. Desain proses dari sistem atau yang dikenal sebagai Data Flow Diagram (DFD) sebagai pemodelan kebutuhan fungsional merepresentasikan proses aliran data dalam sebuah sistem. Diagram konteks (DFD level 0) dikembangkan kembali menjadi DFD level satu dan level dua yang dapat dilihat pada Lampiran 2. Gambar umum sistem dapat dilihat pada diagram konteks (DFD level 0) pada Gambar 3. Gambar 2 Tahapan Perancangan Peta Konservasi Fauna (Gordon 2009)

19 9 Admin Navigasi peta Data peta Kueri pencarian Informasi peta Informasi hasil pencarian SIG Konservasi Fauna Navigasi peta Kueri pencarian Pengguna Informasi hasil pencarian Gambar 3 Diagram Konteks (DFD level 0) SIG Konservasi Fauna Survei Ketersediaan dan Pengumpulan Data Survei ketersediaan dan pengumpulan data dilakukan berdasarkan perancangan konseptual yang telah dilakukan. Dari proses ini diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Data peta berupa data spasial data polygon, data line, dan data point hasil olahan perangkat lunak Arcview dengan format file shapefile (.shp,.shx,.dbf,.sbn) yang diperoleh dari BPDAS Cimanuk-Citanduy bagian program DAS dan evaluasi DAS yang terdiri atas peta administrasi, peta penggunaan lahan, peta jalan, dan peta kepadatan penduduk. 2. Peta raster dari peta administrasi wilayah kabupaten Garut dengan format file.tif. 3. Informasi sekilas tentang konservasi fauna yang diperoleh dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat dan informasi tentang kabupaten Garut dari website resmi pemerintahan daerah kabupaten Garut. Selanjutnya dilakukan proses pengumpulan data sesuai dengan kebutuhan informasi tersebut. Survei Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Berdasarkan kebutuhan fungsional sistem, jenis perangkat lunak yang dibutuhkan untuk implementasi sistem ini terbagi dalam tiga kategori yaitu : 1 Perangkat lunak untuk membuka dan mengolah data spasial yang berformat file shapefile yang digunakan sebagai layer pada implementasi sistem, perangkat lunak yang tersedia diantaranya Quantum GIS dan ArcView. 2 Perangkat lunak untuk pengembangan sistem berbasis web yang sesuai dengan kebutuhan sistem ini yang tersedia yaitu MapServer dan ArcIMS sebagai fasilitas untuk menampilkan data spasial ke dalam peta berbasis web. Kerangka kerja pendukung mapserver yang digunakan sebagai alternatif yaitu Chameleon dan Pmapper. 3 Perangkat lunak sebagai sistem manajemen basis data (Database Management System) yang tersedia untuk mengelola basis data diantaranya PostgreSQL dan MySQL. Pengembangan sistem ini dikembangkan dalam platform Windows 8 dan Windows XP sehingga perlu ditinjau spesifikasi perangkat lunak terhadap perangkat kerasnya. Survey perangkat keras dapat dilihat pada Lampiran 3.

20 10 Berdasarkan survei perangkat lunak maka perangkat keras dengan spesifikasi minimum yang dapat digunakan dalam proses pengembangan sistem ini adalah : Prosesor Intel 1 GHz. RAM 1 GB. Harddisk dengan kapasitas minimal 16 GB. Direct X 9 graphic card display. Pengujian Kesesuaian Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Pada tahap ini dilakukan pengujian antara spesifikasi minimum perangkat keras dengan perangkat lunak yang akan digunakan dan telah disurvei pada tahap sebelumnya. Perangkat lunak untuk mengolah data spasial yang diuji yaitu Arcview dan Quantum GIS. Fungsi kedua perangkat lunak ini hampir sama yaitu menghasilkan shapefile hasil pengolahan data spasial. Namun Arcview memiliki ekstensi gix-export-tool untuk mengekspor file shapefile menjadi mapfile karena MapServer dengan mapscript hanya mampu membaca mapfile. Arcview pun dapat mengekspor file ke dalam format sql. Perangkat lunak dalam pengembangan berbasis web. Untuk pengujian ini dilihat kriteria ketersediaan pustaka yang mendukung interaksi antara peta dan pengguna dan biaya lisensi. MapServer dan ArcIMS mendukung dalam interaksi antara peta dengan pengguna sistem namum MapServer merupakan perangkat lunak yang open source sedangkan ArcMIS merupakan perangkat lunak yang komersil yang dikeluarkan oleh ESRI. Perangkat lunak sebagai sistem manajemen basis data yang dibutuhkan harus memiliki kemampuan untuk menyimpan data spasial dan memiliki lisensi open source. PostgreSQL dan MySQL memilki lisensi Open Source namun dalam kemampuan mengolah data spasial hanya dapat dilakukan oleh PostgreSQL sedangkan MySQL tidak bisa mengolah data spasial. Akuisisi Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Berdasarkan pengujian kesesuaian perangkat keras dan perangkat lunak, maka perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan sistem ini yaitu: 1 Arcview 3.3 sebagai perangkat lunak untuk mengolah data spasial yang telah memiliki ekstensi gix-export-tool untuk mengkonversi menjadi tipe file.map dan.sql. 2 MapServer sebagai perangkat lunak untuk mengembangkan sistem berbasis web dengan kerangka kerja Pmapper. 3 PostgreSQL sebagai perangkat Database Management System (DBMS) Perangkat keras yang dipilih sesuai dengan hasil survei yang telah dilakukan sebelumnya. Perangkat keras yang dipilih telah dianggap memenuhi syarat untuk pengembangan sistem ini yaitu : Prosesor Core i3 2330M, 2.2GHz Memori 4 GB Harddisk dengan kapasitas 300 GB Layar dengan resolusi pixel

21 11 Perencanaan dan Perancangan Database Perancangan database dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap konseptual, logik dan fisik. Perancangan Konseptual Database Pada tahap konseptual dilakukan identifikasi data yang dibutuhkan dan penyajian model data. Jenis data yang digunakan yaitu data vektor. Format data vektor yang didukung MapServer adalah shapefile sehingga semua data yang digunakan harus memiliki format shapefile (*.shp) untuk data spasial dan format dbaseiv (*.dbf) untuk data atribut. Format data ini dihasilkan dengan menggunakan perangkat lunak Arcview GIS 3.3. Bentuk data vektor yang digunakan dalam sistem informasi geografis konservasi fauna kabupaten Garut yaitu data polygon untuk wilayah administrasi kecamatan, penggunaan lahan dan kepadatan penduduk, data line untuk sungai dan jalan, dan data point untuk nama wilayah konservasi. Semua data vektor menggambarkan setiap layernya dan berasal dari satu tabel yang sama setelah overlay semua data vektornya, hal ini dapat mempermudah dalam konfigurasi layer dan proses pencarian. Perancangan Logical Database Perancangan logical database ditampilkan dalam diagram keterhubungan antartabel dapat dilihat di Lampiran 4. Tabel basis data dirancang sesuai kebutuhan sistem dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Basis data SIG konservasi fauna kabupaten Garut Nama Tabel Konservasi User Saran geometry_columns spatial_ref_sys Kegunaan Memberikan informasi wilayah konservasi sesuai prioritas biodiversitas dan kepadatan penduduk Login admin berupa username dan password Buku tamu sistem Identifikasi tabel yang memiliki atribut spasial Referensi spasial dari kolom geometri Tabel konservasi merupakan tabel objek spasial mengenai area konservasi sistem informasi geografis konservasi kabupaten garut yang berisi atribut nama kecamatan, kepadatan penduduk, nama sungai, nama jalan, keterangan penggunaan lahan, jenis habitat, tingkat biodiversitas, dan arean konservasi. Sementara tabel geometry_columns merupakan tabel metadata yang berisi informasi tentang objek spasial. Tabel spatial_ref_sys merupakan tabel metadata yang menyimpan data spatial reference system yang digunakan oleh objek spasial konversi.

22 12 Perancangan Fisik Database Perancangan fisik database dilakukan dengan tipe data dari tiap atribut dan menyimpan data dalam bentuk yang dapat dengan mudah digunakan dalam sistem. Oleh karena itu, data spasial dan atribut disimpan dalam database postgresql dalam shapefile tiga format file yaitu *.shp, *.shx,.*dbf dengan ekstensi PostGIS. Desain fisik berupa tabel tipe data dapat dilihat pada Lampiran 5. Pembangunan Database Proses pembangunan database terdiri atas pengumpulan data spasial, pengolahan data, konversi data shapefile ke dalam bentuk PostGIS dan membuat database baru dalam PostgreSQL. Pengolahan Data pada Arcview Data spasial yang diperoleh sudah dalam bentuk shapefile yang memiliki beragam tipe data seperti point, line, dan polygon yang berformat *.shp, *.shx, dan *.dbf. Selanjutnya data tersebut diolah sesuai dengan alur pada Gambar 2 untuk memperoleh peta konservasi fauna kabupaten Garut dengan menggunakan teknik overlay. Teknik overlay, merupakan suatu cara menggabungkan dua atau lebih shapefile yang berbeda tipe untuk menghasilkan satu shapefile yang memiliki atribut berhubungan. Pengolahan peta konservasi fauna kabupaten Garut berdasarkan Gordon et al (2009) dalam jurnal yang berjudul Integrating conservation planning and landuse planning in urban landscaps yaitu membuat zonasi sesuai jumlah fauna pada suatu daerah dan zonasi tingkat prioritas konservasi kemudian merekomendasikan wilayah konservasi dan pembangunan berdasarkan zonasi tersebut dengan pendekatan sistem informasi geografis. Langkah awal yang dilakukan yaitu menentukan daerah administrasi kecamatan di kabupaten Garut yang menjadi area penyebaran fauna dengan menambahkan atribut ada tidaknya fauna di kawasan kecamatan, sehingga peta administrasi terbentuk menjadi kawasan penyebaran fauna dan bukan kawasan penyebaran fauna. Lokasi kecamatan dan jumlah fauna yang dilindungi terdapat pada Tabel 2 dan peta yang telah dibagi dua kawasan bisa dilihat di Gambar 4. Tabel 2 Lokasi kecamatan dan jumlah fauna yang dilindungi (BPLH dan LIPI 2007) Lokasi Jumlah Kecamatan Wanaraja 61 Kecamatan Samarang 49 Kecamatan Caringin 40 Kecamatan Cisurupan 38 Kecamatan Cisewu 37 Kecamatan Cibalong 21 Kecamatan Mekarmukti 18 Kecamatan Tarogong Kaler 17 Kecamatan Bungbulang 10

23 13 Gambar 4 Peta penyebaran fauna kabupaten Garut Peta penyebaran fauna yang didapat digunakan untuk menentukan tingkat prioritas suatu wilayah berdasarkan jumlah fauna yang dibagi menjadi tiga kategori yaitu prioritas tinggi, prioritas sedang dan prioritas rendah sesuai dengan kriteria pada Tabel 3. Dari peta penyebaran fauna yang tergolong prioritas tinggi yaitu kecamatan Wanaraja, kecamatan Samarang, dan kecamatan Caringin. Untuk prioritas sedang yaitu kecamatan Cisurupan, kecamatan Cisewu, dan kecamatan Cibalong. Untuk prioritas rendah yaitu kecamatan Mekarmukti, kecamatan Tarogong Kaler, dan kecamatan Bungbulang. Peta tingkat prioritas berdasarkan penyebaran fauna dapat dilihat pada Gambar 5. Tabel 3 Kriteria berdasarkan jumlah fauna yang dilindungi Kriteria Jumlah Fauna Prioritas Rendah <20 Prioritas Sedang Prioritas Tinggi >40

24 14 Gambar 5 Peta tingkat prioritas berdasarkan penyebaran fauna kabupaten Garut Pada peta penyebaran fauna dapat diketahui kecamatan yang dihuni sebagai habitatnya namun masih belum terlihat jelas dimanakah habitat hewan tersebut berada. Diperlukan suatu informasi tambahan untuk menentukan habitatnya yaitu dengan menggabungkan peta penyebaran fauna dengan peta penggunaan lahan di kabupaten Garut, kemudian membagi 3 zona yaitu habitat utama, habitat tambahan, dan bukan habitat, berdasarkan kriteria pada Tabel 4. Untuk peta habitat bisa dilihat pada Gambar 6. Klasifikasi prioritas ditentukan oleh tinggi rendahnya biodiversitas fauna. Daerah yang berbiodiversitas tinggi berarti prioritas utama dalam penggunaan lahannya adalah sebagai area konservasi. Peta ini berfungsi sebagai salah satu dasar untuk membuat rekomendasi pada peta konservasi fauna. Tabel 4 Kriteria penggunaan lahan untuk habitat fauna Kriteria Habitat Utama Habitat Tambahan Bukan Habitat Klasifikasi Hutan Lahan Kering Primer, Hutan Lahan Kering Sekunder, Hutan Mangrove Primer Hutan Tanaman, Semak Belukar, Perkebunan Sawah, Pemukiman, Tanah Terbuka, Pertanian Lahan Kering, Pertanian Lahan Kering Campuran, Pemukiman

25 15 Gambar 6 Peta habitat fauna di kabupaten Garut Gambar 7 Peta daerah konservasi fauna di kabupaten Garut Menurut Gordon et al. (2009) dasar penetapan habitat utama adalah hutan yang merupakan tempat hidup utama satwa liar. Biasanya bercirikan blok hutan berukuran besar (>50,000 ha), tutupan tumbuhan bawah yang rapat, serta tingkat aktivitas manusia yang minimal. Sedangkan Habitat Tambahan adalah kawasan yang dapat dijadikan untuk membangun keterhubungan antara kawasan hutan

26 16 yang terpisah-pisah.. Adapun non habitat adalah kawasan yang tidak memungkinkan sebagai tempat hidup satwa liar. Kawasan ini dicirikan dengan tingkat aktivitas manusia yang tinggi. Peta yang telah terbentuk merupakan peta komponen untuk menentukan daerah konservasi fauna yaitu dengan menggabungkan peta penyebaran fauna, peta tingkat prioritas, peta habitat, dan peta jalan. Gambar 7 merupakan peta konservasi fauna kabupaten Garut. Konversi Data dan Pembangunan Database pada PostgreSQL Tahapan konversi ini dilakukan untuk mempermudah proses pemasukan data ke dalam database PostgreSQL yang bertipe shapefile dan juga untuk mempermudah proses konfigurasi mapfile pada mapserver. DBMS PostgreSQL ini bersifat open source yang mendukung PostGIS di dalamnya. PostGIS merupakan ekstensi PostgreSQL yang menawarkan kemampuan mengelola data spasial. Konversi data shapefile ke dalam PostGIS dilakukan dengan mengimport data. Konversi pada file *.shp juga dilakukan dengan ekstensi gix-export-tool pada arcview untuk mendapatkan mapfile dari shapefile hasil overlay dengan hasil berupa shapefile peta konservasi fauna kabupaten Garut. Aini (2009) menjelaskan bahwa untuk memasukkan tabel ke dalam database baru yang telah dibuat, data yang digunakan adalah data hasil konversi tipe data shapefile (*.shp) ke dalam bentuk tipe data PostgreSQL (*.sql). Setelah data spasial dimasukkan ke dalam basis data postgresql langkah selanjutnya adalah memberikan gix index, vacuum analyze, dan gid index pada masing-masing tabel. Langkah di atas dapat dilewati dengan menggunakan instalasi ekstensi postgis, versi ekstensi ini harus sesuai dengan versi PosgreSQL yang digunakan. Keunggulan dari ekstensi ini, tidak perlu adanya langkah yang dilakukan di atas, karena ketika instalasi ekstensi tersebut bisa langsung menambahkan komponen PostGIS dan template spatial database yang di dalamnya telah mencakup pembuatan index gid dan tabel spasial yg dibutuhkan seperti tabel geometry_columns ataupun tabel spatial_ref_sys. Untuk mempermudah memasukan tabel yang berasal dari berkas shapefile dan tidak perlu adanya konversi ke berkas *sql maka digunakan ekstensi Shape File to PosGIS Importer. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Arsitektur Sistem Perancangan arsitektur sistem didasarkan pada three tier architecture yang dikeluarkan oleh Microsoft Developer Network (2014) yaitu data tier, logic tier dan presentation tier. Arsitektur yang digunakan dalam pengembangan sistem dapat dilihat pada Gambar 8. Diagram hierarki SIG konservasi fauna kabupaten Garut dapat dilihat pada Lampiran 6 dan Lampiran 7. Pada Three Tier Architecture, arsitektur paling bawah adalah server basis data itu sendiri (data tier). Pada lapisan ini terjadi konversi data dari data shapefile ke dalam PostGIS. Agar data pada DBMS PostgreSQL dapat ditampilkan pada aplikasi MapServer, maka perlu dibuatkan mapfile (*.map) yang menyimpan konfigurasi untuk menampilkan data tersebut. Hasil konfigurasi

27 mapfile tersebut dibangkitkan oleh Pmapper untuk menyajikan bentuk tampilan peta dengan menu navigasi yang interaktif dan dinamis. Pada MapServer terjadi konversi data shapefile ke tiff/jpeg sehingga MapServer dapat menempatkan sebuah gambar peta statis pada halaman web. Gambar ditempatkan pada sebuah file dengan bentuk HTML. Proses dari tampilan MapServer, konfigurasi mapfile pada Pmapper, dan penanganan komunikasi antara client dan server terjadi pada lapisan logic tier. Pada presentation tier, lapisan ini bertanggung jawab dalam penyedia antarmuka ke pengguna yaitu web browser. Pada lapisan inilah client melakukan sebuah permintaan ke web server. Keuntungan dari three tier architecture salah satunya adalah perubahan pada antarmuka pengguna tidak saling mempengaruhi satu sama lain, membuat suatu aplikasi mudah berevolusi untuk memenuhi kebutuhan baru. 17 Gambar 8 Arsitektur sistem dengan Three Tier Architecture (Microsoft Developer Network 2014) Perancangan Antarmuka Antarmuka sistem dibagi menjadi dua yaitu antarmuka sistem halaman utama dan antarmuka halaman peta dinamis. Halaman utama Sistem Informasi Geografis Konservasi Fauna Kabupaten Garut ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu header, menu, form login, sekilas tentang Garut dan konservasi Fauna, dan footer. Tampilan perancangan antarmuka halaman utama dapat dilihat pada Gambar 9. Antarmuka halaman peta terdiri dari 8 bagian yaitu header, search tools peta, navigasi, skala, layer dan legenda peta, serta referensi peta utama. Pengguna dapat melakukan pengaktifan layer dan informasi pada bagian layer. Legenda berisi keterangan atau nama dari symbol peta. Pengguna dapat melakukan proses

28 18 pencarian pada tombol search. Pada bagian tools terdapat pilihan download dan print peta dalam bentuk berkas *.jpeg, *.png, dan *.pdf. Bagian referensi berupa tampilan peta dasar yang statis dapat berupa berkas raster. Tampilan perancangan antarmuka halaman peta pada Gambar 10. Gambar 9 Antarmuka halaman utama Gambar 10 Antarmuka halaman peta Pengembangan Sistem Menu-menu yang tersedia di dalam sistem ini dibuat dengan tujuan untuk mendukung dan melengkapi langkah konservasi yang ada di dalamnya, sehingga para investor dapat mengetahui informasi mengenai daerah pengembangan konservasi di kabupaten Garut. Di bagian atas ada menu-menu utama yang terdiri atas Beranda, Buku Tamu, dan Kontak Kami. Halaman awal pada sistem ini adalah halaman Beranda yang berisi tentang sekilas mengenai kabupaten Garut dan mengenai konservasi fauna sebagai pembuka. Di sebelah kiri ada form login untuk admin dan link menuju peta konservasi fauna yang dinamis dan interaktif.

29 Halaman peta konservasi fauna menggunakan data yang dikonversi dari shapefile menjadi mapfile. Struktur umum mapfile dapat dilihat pada Gambar 11. Mapfile secara umum terdiri atas pendefinisian objek map yang umumnya berisi tentang extension peta, size, pendefinisian objek layer, pendefinisian objek style, dan pendifinisian objek label. Salah satu contoh pendefinisian objek layer dalam mapfile dengan tipe data polygon pada sistem yang terintegrasi dengan database dapat dilihat pada Gambar MAP LAYER CLASS STYLE END #AKHIR DEFINISI OBJEK STYLE LABEL END #AKHIR DEFINISI OBJEK LABEL END #AKHIR DEFINISI OBJEK CLASS END #AKHIR DEFINISI OBJEK LAYER END # AKHIR DEFINISI OBJEK MAP Gambar 11 Struktur umum mapfile (Prahasta 2007) Gambar 12 Pendefinisian objek layer yang terintegrasi basis data Pada halaman peta sistem informasi geografis konservasi fauna terdapat 6 kategori layer yaitu layer administrasi kecamatan untuk melihat batas administrasi

30 20 kecamatan, layer penggunaan lahan untuk melihat daerah yang merupakan kawasan hutan dan pemukiman, layer biodiversitas untuk melihat tingkat biodiversitas suatu kecamata, layer jalan untuk melihat jalur jalan dan tipe jalan, kemudian layer daerah konservasi. Halaman peta dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13 Halaman peta sistem informasi geografis konservasi fauna kabupaten Garut Pengujian Sistem Secara fungsional, sistem dapat digunakan pada browser Internet Explorer 6, Mozilla Firefox 3.0 dan Safari 4. Administrator dan pengguna umum dapat menggunakan sistem ini sesuai dengan dengan hak akses dan tanggung jawab yang telah ditentukan. Sesuai dengan pembagian kategori pengguna, administrator mempunyai hak akses dan tanggung jawab melakukan manajemen basis data, hanya saja manajemen data spasial tidak dapat dilakukan secara langsung dalam sistem ini dikarenakan batasan sistem. Untuk melakukan pengolahan dan pengeditan data spasial menggunakan perangkat ArcView. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan metode pengujian blackbox. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang ada dalam sistem berjalan dengan baik serta memeriksa terjadinya error pada saat sistem digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan memeriksa kesesuaian input dan output yang dihasilkan oleh sistem. Hasil pengujian yang didapat dari serangkaian pengujian yang dilakukan menyatakan bahwa sistem berhasil menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik (Lampiran 8). Penggunaan dan Perawatan Database Prosedur penggunaan sistem dibuat berdasarkan interaksi pengguna dengan sistem. Pada prosedur tersebut dijelaskan bagaimana interaksi antara pengguna dengan setiap halaman yang ada pada sistem. Prosedur tersebut didokumentasikan dalam bentuk tulisan skripsi ini.

31 21 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Sistem Informasi Geografis (SIG) konservasi fauna kabupaten Garut berhasil dikembangkan melalui serangkaian tahapan analisis pembuatan peta konservasi dan pengembangan sistem. Data pada sistem berupa data spasial dan data atribut berbentuk vektor yang telah diolah sebelumnya menggunakan perangkat lunak ArcView. SIG konservasi fauna kabupaten Garut dikembangkan sebagai sistem yang menyediakan informasi tentang wilayah konservasi, berbasis web, dinamis, dan interaktif. Informasi tersebut, meliputi batas wilayah administrasi kecamatan di kabupaten Garut, penggunaan lahan, kawasan habitat, tingkat prioritas, dan area konservasi sehingga memudahkan pengguna mencari wilayah yang tepat guna untuk pembangunan. Sistem ini dinamis dikarenakan dalam penyajian dikembangkan dengan menggunakan framework Pmapper yang menyediakan fungsi multiple. Sistem ini diuji dengan pengujian Black-box dan dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Saran Sistem informasi geografis ini memiliki kekurangan dalam proses analisis peta konservasi maupun kekurangan dari sistem yang telah dibangun. Kekurangan dari segi analisis yaitu perlu adanya analisis lanjutan dari seorang ahli yang dapat menentukan kriteria prioritas bukan hanya dari jumlah fauna tetapi dari tingkat biodiversitas suatu daerah. Dari segi sistem kekurangannya yaitu sistem ini melakukan pengolahan data di ArcView dan halaman peta terbatas menampilkan data saja tanpa dapat melakukan pengolahan data oleh pengguna. Dengan demikian, penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengolahan data langsung pada halaman peta, masukan data dapat berupa data raster, dan adanya halaman admin untuk pengolahan data pada PostgreSQL. DAFTAR PUSTAKA Aini IK Sistem Informasi Geogrofis Fasilitas Kota Bogor Menggunakan Framework Pmapper. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor [BPDAS Cimanuk-Citanduy] Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Cimanuk- Citanduy Rencana Strategis (Renstra) BPDAS Cimanuk-Citanduy Bandung (ID): BPDAS. Budiyanto E Sistem Informasi Geografis Menggunakan Arc View GIS. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Department of Geography University at Buffalo, NY GIS Development Guide. [diacu 16 Februari 2012]. tersedia dari : volumeiii.pdf.

32 22 Evans D, Yen David C American E-Government Service Sectors and Applications. Di dalam: Potter M, Roth K, Neidig J, Reed S, editor. Encyclopedia of Digital Government. Volume 3. Hershey(US): Idea Group. hlm Gordon A, Simondson D, White M, Moilanen A, Bekessy SA Integrating conservation planning and landuse planning in urban landscapes. Landscape and Urban Planning. Vol. 91, Khairani WD Pengembangan dan Implementasi Web GIS Kampus IPB Dramaga. [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Microsoft Three-Tier Architecture homepage. Microsoft Developer Network. [diacu 13 Januari 2014]. Tersedia dari : Prahasta E Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer. Bandung: Informatika. Yongling Y, Junsong W Applications of Geographical Information System in E-Government. Di dalam: Potter M, Roth K, Neidig J, Reed S, editor. Encyclopedia of Digital Government. Volume 3. Hershey(US): Idea Group. hlm

33 23 Lampiran 1 Deskripsi proses dalam SIG konservasi fauna kabupaten Garut Level Id Proses Nama Proses Data Input Data Output Deskripsi Proses 1 1 Menampilkan Peta Konservasi Fauna Kabupaten Garut Memilih layer peta 1.2 Zoom to full extent Navigasi peta Informasi peta Konservasi Fauna Kabupaten Garut Klik (berikan tanda X) pada text box pilihan layer Klik tombol Zoom to full extent Tampilan peta sesuai dengan layer yang dipilih Kembali ke tampilan peta pada saat awal membuka halaman antarmuka peta 1.3 Zoom Slider Klik dan Geser ke Tampilan peta atas Zoom Slider dengan skala maksimum sesuai dengan besarnya frame 1.4 Back Klik Tombol Back Kembali ke tampilan peta satu operasi zoom sebelumnya 1.5 Forward Klik Tombol Forward 1.6 Pan Klik Tombol Pan lalu pilih lokasi pada peta yang akan digeser 1.7 Zoom in Klik Tombol Zoom In lalu pilih area yang akan dilakukan perbesaran Kembali ke tampilan peta satu operasi zoom setelahnya Tampilan peta sesuai dengan pergeseran posisi tampilan yang diinginkan Tampilan peta dengan perbandingan skala yang lebih kecil Menyediakan informasi peta Konservasi Fauna kabupaten Garut. Peta bersifat interaktif yaitu dapat dilakukan operasi-operasi sesuai fungsi yang tersedia. Sistem menampilkan peta sesuai layer yang dipilih Sistem menampilkan kembali keadaan peta dengan koordinat ekstensi yang sebenarnya. Sistem menampilkan peta dengan skala yang berbeda. Sistem menampilkan kembali keadaan satu operasi zoom sebelumnya (bila ada) Sistem menampilkan kembali keadaan satu operasi zoom setelahnya (bila ada). Sistem menampilkan peta sesuai dengan pergeseran posisi tampilan yang diinginkan. Sistem menampilkan peta dengan perbandingan skala yang lebih kecil. 1.8 Zoom out Klik Tombol Zoom Out lalu pilih area yang akan dilakukan pengecilan 1.9 Identifikasi layer Klik Tombol Identity dan klik lokasi pada peta yang akan diidentifikasi Tampilan peta dengan perbandingan skala yang lebih besar Tampilan informasi berupa tabel dengan atribut objek yang dipilih. Sistem menampilkan peta dengan perbandingan skala yang lebih besar. Sistem menampilkan informasi dengan keluaran berupa tabel atribut objek terkait.

34 24 Level Id Proses Nama Proses Data Input Data Output Deskripsi Proses 1.10 Identifikasi layer secara otomatis 1.11 Pengukuran jarak Klik Tombol Auto Identity dan tentukan lokasi pada peta yang akan diidentifikasi tanpa melakukan klik pada objek yang diinginkan Klik tombol measure dan tentukan titik awal dan titik akhir pengukuran 1.12 Search Peta Memilih layer yang akan dicari kemudian memasukkan nama yang akan dicari 1.13 Print preview Klik tombol Print preview dan pilih skala yang diinginkan Tampilan informasi berupa tabel dengan atribut objek terkait Tampilan jarak sebenarnya di dunia nyata sesuai dengan perbandingan skala peta Peta dengan layer yang dicari Tampilan Print preview sesuai dengan skala yang dinginkan Sistem menampilkan informasi dengan keluaran berupa tabel atribut objek terkait. Sistem menampilkan jarak yang sebenarnya di dunia nyata sesuai dengan perbandingan skala peta. Sistem menampilkan layer yang dicari dengan memberikan warna yang berbeda untuk lokasi yang dicari. Sistem Menampilkan Print preview sesuai dengan skala yang diinginkan Kontrol data content web 1.2 Memilih submenu yang tersedia pada menu navigasi 1.3 Menulis buku tamu 1.4 Melihat isi buku tamu 1.5 Melihat isi menu kontak kami Masukkan username dan password pada form login Klik salah satu link yang tersedia pada masing-masing submenu navigasi Klik menu Buku Tamu, isi form isian buku tamu yang tersedia Klik menu Buku Tamu, lihat pada bagian Buku Tamu pada bagian bawah Klik menu Kontak Kami Edit data Klik tombol ubah dan masukkan data yang baru 2.2 Hapus data Klik tombol hapus dan pilih informasi yang akan dihapus 2.3 Tambah data Klik tombol tambah dan pilih informasi yang akan dihapus Tampilan admin menu Tampilan isi dari setiap halaman yang disediakan oleh submenu navigasi yang dipilih Tampilan form isian buku tamu Tampilan isi buku tamu yang sudah masuk ke dalam database sistem Tampilan halaman Kontak Kami Tampilan data yang telah di-update Tampilan data yang telah di-delete Tampilan data yang telah ditambahkan 2.4 Logout Klik menu logout Tampilan Halaman Utama Sistem melakukan verifikasi password dan menampilkan menu administrasi. Sistem menampilkan isi halaman dari masingmasing submenu navigasi yang dipilih Sistem menampilkan form isian buku tamu Sistem menampilkan isi buku tamu yang ada di dalam database sistem Sistem menampilkan halaman Kontak Kami Sistem melakukan update data pada content web. Sistem melakukan penghapusan data pada content web. Sistem melakukan penambahan data pada content web. Sistem menampilkan halaman utama.

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Aplikasi SIG bukanlah sistem yang plug and play sehingga ada kemungkinan beberapa komponen

Lebih terperinci

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga LAMPIRAN Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga 20 Lampiran 3 Input Proses Output Id Nama Proses Data Input Data Output Deskripsi Proses Proses

Lebih terperinci

Integrasi dan Perancangan Antarmuka B. Kebutuhan Fungsional Perangkat Sistem Lunak Pengembangan Aplikasi Pengujian Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN

Integrasi dan Perancangan Antarmuka B. Kebutuhan Fungsional Perangkat Sistem Lunak Pengembangan Aplikasi Pengujian Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN 7 Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Data yang telah ada diintegrasikan sehingga dapat ditampilkan melalui sistem. Integrasi tersebut dilakukan dengan membuat suatu mapfile yang berfungsi menyimpan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan Agustus 2010 hingga bulan Maret 2011 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial, Departemen Ilmu

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Umum Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem c. Karakteristik Pengguna sistem. Perangkat keras yang digunakan harus mampu menjalankan perangkat lunak yang dibutuhkan dengan baik. 5 Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras dan Perangkat Lunak Tahapan ini menguji beberapa perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN c. Karakteristik Pengguna Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem Perancangan Konseptual

HASIL DAN PEMBAHASAN c. Karakteristik Pengguna Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem Perancangan Konseptual HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem Sistem Informasi Geografi Denah Asrama TPB IPB adalah suatu sistem informasi geografi berbasis web yang digunakan untuk memetakan posisi denah,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Contoh peta statis yang tersedia.

Lampiran 1 Contoh peta statis yang tersedia. LAMPIRAN Lampiran Contoh peta statis yang tersedia www.kotabogor.go.id www.asiamaya.com www.indotravelers.com www.bogorcyberpark.com www.pu.go.id 22 Lampiran 2 Input Proses Output Level Id Proses Nama

Lebih terperinci

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0

PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0 PENERAPAN LAYANAN LOCATION BASED SERVICE PADA PETA INTERAKTIF KOTA BANDUNG UNTUK HANDPHONE CLDC/1.1 dan MIDP/2.0 Riyan Nusyirwan [1.01.03.019] fastrow88@gmail.com Pembimbing I : Nana Juhana, M.T Pembimbing

Lebih terperinci

BUKU MANUAL APLIKASI DATA FISIK

BUKU MANUAL APLIKASI DATA FISIK BUKU MANUAL APLIKASI DATA FISIK 1. Pendahuluan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) merupakan institusi pemerintah di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Pada Sistem Informasi Geografis Penentuan Jumlah Penduduk Yang Kurang Mampu Pada Kecamatan Medan Labuhan Berbasis Web ini terdapat beberapa tampilan hasil

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arna Fariza 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arif Basofi 2, Nana Ramadijanti 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu

DAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 Latar Belakang... 2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan... 4 1.4 Rumusan Masalah... 4 1.5 Keluaran... 4 TENTANG WebSIGIT... 5 Fungsi dan Manfaat... 5

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... Halaman i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000).

database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). 3 database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). METODOLOGI Langkah kerja dalam mengembangkan aplikasi

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung

Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 213 Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung 1 Eko Priyanto, 2

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 81 BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 5.1. Implementasi Sistem Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem baru serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Lingkup Sistem Sistem Informasi Prediksi Laju Erosi disusun dengan kombinasi bahasa pemrograman yaitu PHP, HTML, JavaScript. Sistem ini juga disusun dengan bantuan framework

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

Klik menu Home atau link judul berita Klik menu Profil. Klik link sejarah. lambang. lambang. Klik menu Buku Tamu

Klik menu Home atau link judul berita Klik menu Profil. Klik link sejarah. lambang. lambang. Klik menu Buku Tamu LAMPIRAN Lampiran 1 Deskripsi kebutuhan fungsional sistem Kode No Fungsional 1 SIGKABO -1 2 SIGKABO -2 3 SIGKABO -2.1 4 SIGKABO -2.2 5 SIGKABO -2.3 6 SIGKABO -3 7 SIGKABO -3.1 8 SIGKABO -4 9 SIGKABO -5

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 95 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini dengan baik adalah sebagai

Lebih terperinci

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d

lebih memilih internet sebagai sumber informasinya. Dengan alasan bahwa informasi yang disajikan akurat dan selalu baru. Salah satu bentuk pelayanan d WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNIVERSITAS DI DKI JAKARTA Lindra Yanita, Setia Wirawan Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina,Depok

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan

Petunjuk Penggunaan Alat. Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan Petunjuk Penggunaan Alat 1. Spesifikasi Peranti Keras (Hardware) baik: Spesifikasi minimum yang dibutuhkan untuk mengoperasikan aplikasi dengan 1. Processor Intel Pentium 4 yang berfungsi untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Apotik 24 Jam di Kota Medan masih bersifat manual, banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. antarmuka, menu yang tersedia pada sistem, form-form masukan, analisis kinerja BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas implementasi dari perancangan Sistem Informasi Geografis Pariwisata Pulau Bintan yang meliputi batasan implementasi, tampilan antarmuka, menu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi hardware minimum yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN BANGKA TENGAH BERBASIS WEB SKRIPSI

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN BANGKA TENGAH BERBASIS WEB SKRIPSI APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TEMPAT PELAYANAN KESEHATAN DI KABUPATEN BANGKA TENGAH BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Skripsi Oleh : Elgi Data

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. antara data raster dengan data vektor sehingga dapat digunakan sebagai sebuah sumber data yang valid.

HASIL DAN PEMBAHASAN. antara data raster dengan data vektor sehingga dapat digunakan sebagai sebuah sumber data yang valid. antara data raster dengan data vektor sehingga dapat digunakan sebagai sebuah sumber data yang valid. 10 Pengembangan Sistem Perangkat dan teknologi diaplikasikan untuk membangun aplikasi web yang telah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program SIG ini adalah: a. Spesifikasi perangkat keras minimum:

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang harus memenuhi syarat minimal dalam spesifikasinya.

Lebih terperinci

WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR

WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR WEBGIS KEMACETAN LALU LINTAS DAN SOLUSI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS OPENLAYER DI KOTA MALANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto Retno Mufidah 1, Arif Basofi S.Kom., M.T., OCA 2, Arna Farizza S.Kom., M.Kom 3 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN I.. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat cepat telah membawa manusia memasuki kehidupan yang berdampingan dengan informasi dan teknologi itu sendiri. Yang berdampak pada

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN HOTSPOT PROPINSI KALIMANTAN TENGAH MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER INDRI PUSPITA SARI

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN HOTSPOT PROPINSI KALIMANTAN TENGAH MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER INDRI PUSPITA SARI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN HOTSPOT PROPINSI KALIMANTAN TENGAH MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER INDRI PUSPITA SARI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Ika Arum Puspita, Budi Sulistyo, Devi Pratami Program Studi Teknik Industri Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University, Bandung,

Lebih terperinci

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP

APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

APLIKASI WEB DATA SPASIAL KEPENDUDUKAN INDONESIA DENGAN SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG)

APLIKASI WEB DATA SPASIAL KEPENDUDUKAN INDONESIA DENGAN SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG) Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 27-37 ISSN: 0854-4743 APLIKASI WEB DATA SPASIAL KEPENDUDUKAN INDONESIA DENGAN SCALABLE VECTOR GRAPHICS (SVG) Yudha Widiatmoko, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Mampu menggunakan komputer Familier dengan aplikasi internet. Mampu menggunakan ArcView Mampu menggunakan Map Server.

Mampu menggunakan komputer Familier dengan aplikasi internet. Mampu menggunakan ArcView Mampu menggunakan Map Server. LAMPIRAN Lampiran Karakteristik Pengguna SIRIPB Pengguna Hak Akses Tingkat Keterampilan Pengguna Umum Melihat Tampilan utama SIRIPB. Melihat menumenu yang disediakan SIRIPB kecuali menu Administrator.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Setelah tahap analisa dan perancangan, tahap selanjutnya adalah implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini dijelaskan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK KAWASAN RAWAN BENCANA 1) Dedy Kurnia Sunaryo 1 Jurusan Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Malang ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI ABSTRAK Pembuatan Aplikasi denah kampus Maranatha ini dibangun dengan menggunakan teknologi Web Mapping, yang artinya hasil implementasi peta mulai dari tahap pengumpulan data, pemrosesan data, dan penyimpanan

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL ABSTRAK KATA PENGANTAR

HALAMAN JUDUL ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3

Lebih terperinci

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei 2008... 120 Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni 2009. 121 Gambar 4.49 Peta wilayah dampak

Gambar 4.47 Informasi Peta DampakMei 2008... 120 Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni 2009. 121 Gambar 4.49 Peta wilayah dampak DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambaran SIG... 7 Gambar 2.2 Data pada SIG... 9 Gambar 2.3 Contoh data raster citra satelit... 9 Gambar 2.4 Point pada model data vektor... 10 Gambar 2.5 Contoh data geospasial...

Lebih terperinci

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL Nama : DODY ARFIANSYAH 3506 100 046 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo S., DEA. DESS. Pendahuluan Latar Belakang GIS & WEBSIG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi merupakan hal yang paling mendukung khususnya teknologi komputerisasi yang sangat membantu dalam penyajian informasi serta mempercepat proses pengolahan data

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN PENGGUNAAN WEBSITE WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN 1. PENDAHULUAN Website Webgis

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN PENGGUNAAN WEBSITE WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN 1. PENDAHULUAN Website Webgis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu dapat dilakukan dengan se-efisien mungkin. Sama halnya dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan suatu faktor penunjang perkembangan zaman. Dengan adanya ilmu pengetahuan dan teknologi maka segala sesuatu dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi hardware minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor

Lebih terperinci

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1

WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1 WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1 PENDAHULUAN... 4 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Landasan Hukum... 5 1.3 Maksud Dan Tujuan... 6 1.4 Rumusan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

WEBSITE PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI (PMG)

WEBSITE PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI (PMG) WEBSITE PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI (PMG) http://www.dim.esdm.go.id Agenda : Latar Belakang Tugas dan Fungsi PMG Maksud dan Tujuan Hardware dan Software Perancangan Website Flowchart/Alur dan Metode Kerja

Lebih terperinci

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G

PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G PENYAJIAN SISTEM INFORMASI SPASIAL SUMBER DAYA ALAM DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK PMAPPER AMALIA RAHMAWATI G64103020 DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. harus dijalankan diantaranya adalah: hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. harus dijalankan diantaranya adalah: hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut: BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi sistem Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi perancangan aplikasi web E-Commerce

Lebih terperinci

MODUL 3 IMPORT DATA DARI MAPINFO KE DATABASE. Praktikan dapat mengetahui cara meng-inport data dari MapInfo ke database pada PostgreSQL.

MODUL 3 IMPORT DATA DARI MAPINFO KE DATABASE. Praktikan dapat mengetahui cara meng-inport data dari MapInfo ke database pada PostgreSQL. MODUL 3 IMPORT DATA DARI MAPINFO KE DATABASE A. Tujuan Praktikan dapat mengetahui cara meng-inport data dari MapInfo ke database pada PostgreSQL. B. Tools a. MapInfo 10.5 b. PostgreSQL c. PostGIS C. Teori

Lebih terperinci

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a

1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implemetasi dan pengujian adalah tahap dimana suatu sistem yang telah selesai dibuat akan dijalankan atau testing dengan berpatokan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi radio dan stasiun TV di Kota Medan. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Sesuai dengan perkembangan teknologi yang sudah dapat dicapai hingga pada saat ini, khususnya di bidang komputer grafik, web application, dan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BUKU MANUAL APLIKASI DATA PENYELIDIKAN

BUKU MANUAL APLIKASI DATA PENYELIDIKAN BUKU MANUAL APLIKASI DATA PENYELIDIKAN 1. Pendahuluan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) merupakan institusi pemerintah di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian, analisis, perancangan dan pengembangan sistem yang diusulkan, maka hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah perangkat lunak Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini 2, Dian Safitri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4. 1 Implementasi Sistem Atau Aplikasi 4. 1. 1 Spesifikasi Sistem Aplikasi pengolahan jurnal online berbasis web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP 5.0 sebagai

Lebih terperinci

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG

Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG Pencarian Lokasi Fasilitas Umum Terdekat Berdasarkan Jarak dan Rute Jalan Berbasis SIG Pembimbing : Arif Basofi, S. Kom Arna Fariza, S.Kom, M. Kom Oleh : Yulius Hadi Nugraha 7406.030.060 Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 141 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Aplikasi 1. Form Login Form Login ini muncul pertama kali saat aplikasi dijalankan. Untuk menjaga keamanan pengaksesan informasi, hanya mereka yang memiliki

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan ( )

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan ( ) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PROFIL KABUPATEN KULON PROGO BERBASIS WEB Oleh : Nur Akhwan (12090672) A. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya internet telah menyebabkan proses pertukaran

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI HOTEL DI YOGYAKARTA MENGGUNAKAN SVG Putu Kussa Laksana Utama 1, Amir Fatah Sofyan 2 Abstract Sistem Informasi Geografis Lokasi Hotel di Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan

Lebih terperinci

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua)

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) Gambar 4.149 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) 270 Gambar 4.150 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Cek) 271 Gambar 4.151 Rancangan Layar Halaman Nilai Guru 272 Gambar 4.152 Rancangan Layar

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JALAN KABUPATEN PADA KABUPATEN KUDUS

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JALAN KABUPATEN PADA KABUPATEN KUDUS 1 RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JALAN KABUPATEN PADA KABUPATEN KUDUS Abstract Dinas Bina Marga Kabupaten Kudus selama ini masih kesulitan dalam mengelola, menganalisis, merancang dan memperbaiki

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS Novianti (11105172) Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

Manual Book Website Adverse Drug Report

Manual Book Website Adverse Drug Report Manual Book Website Adverse Drug Report Latar Belakang... 3 Maksud dan Tujuan... 3 Solusi... 3 Tahapan - tahapan pembangunan... 3 Deskripsi Umum Sistem... 4 Spesifikasi Sistem... 16 Latar Belakang Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap yang mengubah hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

ABSTRACT Depok has 97 private elementary schools in 11 districts. Information about private elementary schools is still lacking. This thesis using Arc

ABSTRACT Depok has 97 private elementary schools in 11 districts. Information about private elementary schools is still lacking. This thesis using Arc PEMBUATAN WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEKOLAH DASAR SWASTA DI KOTA DEPOK DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK CHAMELEON 1 Arida Novriana 2 Dr. Ernastuti, SSi.,MKom 1 Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user.

BAB III PEMBAHASAN. Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Perancangan Antarmuka Perancangan Antarmuka meliputi perancangan struktur menu dan perancangan tampilan pada tampilan user. 3.1.1 Perancangan Struktur Menu User Pembuatan Aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas atau dikenal sebagai FTI Unand adalah salah satu fakultas di lingkungan Universitas Andalas yang terletak di Limau

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal

HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi Awal Konstruksi Awal Pada tahapan ini dilakukan kontruksi untuk mendapatkan modul sistem dan implementasi software dengan data untuk mencari kekurangan serta kekuatan dari aplikasi operasional dan perawatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP:

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB. Nurul Hilmy Rahmawati NRP: TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGELOLAAN REKLAME DI SURABAYA BERBASIS WEB Nurul Hilmy Rahmawati NRP: 1210100023 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci