BAB III KONFLIK BERSENJATA DI JALUR GAZA. A. Sejarah Terjadinya Blokade Jalur Gaza Oleh Israel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KONFLIK BERSENJATA DI JALUR GAZA. A. Sejarah Terjadinya Blokade Jalur Gaza Oleh Israel"

Transkripsi

1 BAB III KONFLIK BERSENJATA DI JALUR GAZA A. Sejarah Terjadinya Blokade Jalur Gaza Oleh Israel Pada awal abad ke XX, daerah Palestina adalah termasuk bagian wilayah Dinasti Usmaniyah (Ottoman), Turki. Dinasti ini telah menguasai seluruh wilayah Asia Barat sejak tahun Penduduk disana menyebut daerahnya dengan Filastine atau Al- Ard al- Muqadasa (tanah yang suci). Sebutan yang terakhir ini untuk mencerminkan bahwa daerah ini sangat diagungkan oleh penganut Islam, Kristen, dan Yahudi. Pada masa Usmaniyah, Palestina dibagi menjadi 3 propinsi yaitu : Yerussalem, Nabrus, dan Acre. Tahun 1870-an ketiga wilayah itu mempunyai wakil yang dipilih untuk parlemen Usmaniyah. Penguasa Usmaniyah menggunakan system Milliet yang memberikan otonomi luas kepada penduduk penganut Kristen dan Yahudi. Pada waktu itu terlihat masyarakat yang damai, toleransi umat beragama sangat tinggi dan timbul kerjasama untuk menyelesaikan masalah bersama. Kekuasaan Turki di Palestina berakhir pada Perang Dunia pertama, saat Turki kalah perang. Pada tahun 1918 Palestina jatuh ke tangan kekuasaan Inggris. September 1923, Liga Bangsa Bangsa secara resmi menyerahkan mandate kepada Inggris untuk mengurusi Palestina. Orang Palestina merupakan keturunan orang Philistine dan Kan an. Mereka ini telah mendiami daerah Palestina selama 40 abad secara terus menerus. Keturunan ini

2 telah bercampur darah dengan keturunan orang Yunani, Romawi, Arab, Mongolia, dan Turki. Mereka ini sebagaian beragama Kristen dan beragama Islam. Orang Yahudi tidak dimasukkan ke dalam golongan orang Palestina karena mereka hanya merupakan masyarakat yang berjumlah sedikit. Tercatat tahun di Palestina ditemukan sekitar 1440 orang Yahudi. Tahun 1267 hanya terdapat dua keluarga Yahudi di Yerusallem. Mereka ini mengalami sedikit peningkatan populasi pada abad 19. Jumlah mereka orang. Tahun 1845 berjumlah 20 orang. Jumlah ini meningkat lagi tahun 1918 yaitu sekitar orang. Penganut Islam dan Kristen adalah para penduduk asli Palestina, sementara 2/3 penganut Yahudi adalah Imigran. Memang banyak imigran Yahudi datang ke Palestina sebagai realisasi pelaksanaan amanat yang disampaikan oleh Theodore Herzl dalam tulisannya Der Judenstaat (Negara Yahudi) sejak Berbagai gelombang imigran berdatangan ke Palestina. Gelombang imigran missal berdatangan dari berbagai Negara : Russia, Rumania, Polandia, Bulgaria, Yugoslavia, Yaman, Aden, Jerman dan Negara Negara Afrika. Dan bertambah mendapat angin setelah Mentri Luar Negri Inggris Arthur James Balfour, mengirim surat kepada Lord Rothschild, salah seorang tokoh Zionis. Asher Arian membagi periode imigrasi antara menjadi 4 kategori 1. Periode ( ) adalah masa pertumbuhan, pada periode ini jumlah imigran tidak terlalu banyak, tetapi secara politis tidak menentukan; 2. Periode ( ) adalah generasi mandate, perjuangan melawan Inggris,

3 Nazi,dan perjuangan kemerdekaan. 3. Periode ( ) banyak berdatangan imigran dari Asia dan Afrika serta Eropa; 4. Periode 1954 sekarang, pada periode ini imigran boleh diseleksi untuk mengurangi jumlah buruh yang tidak produktif. 13 Setelah Israel berdiri dengan segera para imigran berdatangan. Mereka seakan berlomba mendapatkan tanah yang dijanjikan. Yang segera tampak akibat kedatangan imigran Yahudi dari berbagai penjuru dunia adalah keseimbangan penduduk Arab dan Yahudi di Palestina Banyak orang Yahudi yang berimigrasi ke Palestina, mengakibatkan masyarakat Arab Palestina terdesak dan akhirnya timbullah bentrokan Yahudi dan Palestina, bentrokan ini berlarut larut dan Inggris pemegang mandat Palestina tidak bisa menyelesaikan. Selanjutnya masalah Palestina ditangani oleh PBB. Setelah mengalami proses yang panjang, akhirnya Majelis Umum PBB menyetujui rencana pembagian Palestina menjadi 3 bagian. Dalam resolusi nomor 181 (II), 29 Nopember 1947, disebutkan, bahwa Palestina akan menjadi : Negara Arab dengan wilayah Acre, Nazareth, Jenin, Nablus, Ramalah, Hebeon ; Jalur Gaza dan Jaffah; 2. Negara Yahudi dengan wilayah : Soffad, Tiberias, Haifa, Tulkaen, Ramlet, Sahara Negeb dan Jaffa; 13 M.Hamdan Basyar, Politik Israel Terhadap Palestina, Jurnal Ilmu Politik 12, Tahun 1993, hal Adian Husaini, Israel Sang Teroris Yang Pragmatis, Pustaka Progresif, Surabaya, Maret 2002, hal 68

4 3. Yerussalem sebagai wilayah pengawasan Internasional. Keputusan ini diterima oleh Yahudi, tapi ditolak oleh Arab Palestina. Orang Arab menganggap pembagian ini tidak adil dan melawan kehendak mayoritas penduduk asli Palestina. Israel memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 14 Mei 1948 sehari setelah mandat Inggris di Palestina berakhir. Proklamasi Israel ini menjadi pukulan berat bagi Arab Palestinda dan Negara Negara Arab, orang Palestina banyak yang terusir dan mengungsi ke berbagai Negara tidak hanya Negara Negara Arab tetapi juga ke Negara Eropa dan Amerika. Penyebab timbulnya pertentangan yang menyebabkan terjadinya perang antara Negara Israel dan Negara Negara Arab sebagai tetangganya dan juga terhadap bangsa Arab Palestina yang berada di tanah Palestina adalah dengan ditetapkannya tanah Palestina sebagai Negara Israel yang berdasarkan atas dasar dari mandat Pemerintah Inggris yang telah menduduki Palestina sebelumnya, juga berdasarkan atas resolusi 181, yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dan berdasarkan Deklarasi Balfour yang telah membuka jalan bagi terbentuknya Negara Israel. Negara Negara Arab yang semula telah menolak terhadap resolusi yang telah ditetapkan Perserikatan Bangsa Bangsa, telah memutuskan untuk melindungi dan merebut tanah Palestina sebagai bahagian dari tanah Arab dari tangan Israel. Karena bangsa Arab mempercayai bahwa berdasarkan sejarahnya, tanah Palestina secara geografis adalah milik bangsa Arab Palestina. Pertentangan pendapat dan pandangan ini yang menyebabkan timbulnya konflik dan melahirkan perang antara bangsa

5 Yahudi- Israel dan bangsa Arab Palestina serta Negara- Negara tetangganya. Tercatat tiga kali pertempuran yang terjadi masing masing dengan jangka waktu pendek, dan ketiga peperangan ini selalu dimenangkan oleh pihak Israel. Situasi peperangan makin memburuk terutama dengan ikut campurnya kekuatan kekuatan dari Negara Barat yang memiliki kekuatan super power yang mempunyai kepentingan politik di Negara Timur Tengah. Adapun pecahnya peperangan pertama, dimulai dengan diproklamasikannya Negara Israel oleh bangsa Yahudi yang berada di tanah Palestina, dan menjadikan tanah Palestina sebagai Negara Israel yaitu : Perang Pada Tahun Yang oleh bangsa Israel disebut sebagai perang kemerdekaan, karena pada tahun 1948 diproklamirkannya tanah Palestina menjadi negara Israel setelah Perserikatan Bangsa Bangsa mengeluarkan resolusi tentang pembahagian tanah Palestina dengan bangsa Israel dan memberikan keleluasaan bagi bangsa Israel untuk menguasai sebahagian dari tanah Palestina pada tanggal 2 November Perang meletus segera setelah dikeluarkannya resolusi tersebut. Sejumlah tentara pembebasan Arab yang terdiri atas bangsa Arab Palestina dan sukarelawan yang berasal dari Negara Negara tetangga bangsa Arab berjumlan orang mulai melakukan serangan untuk melakukan penggagalan resolusi tersebut.

6 Haganah, menahan diri untuk tidak melakukan pembalasan terhadap serangan itu, disebabkan pasukan ini mengetahui bahwa mereka harus mengikuti aturan main Inggris untuk mencari simpatik Negara Negara Barat terhadap perjuangan mereka. Dan ketika Inggris menarik pasukannya pada tanggal 14 Mei 1948, maka Haqanah masuk ke dalam pertempuran tersebut pada akhir April. 15 Pada waktu kelima Negara Arab secara terang terangan menyatakan perang terhadap resolusi yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa dan terhadap perjanjian Inggris di tanah Arab, maka pada saat yang sama pada saat Arab memusatkan perhatiannya pada pengusiran tentara Inggris dari tanah Arab, Haqanah mengambil kesempatan untuk mendapatkan strategi yang menguntungkan untuk melonggarkan pengawasan Negara Negara Arab terhadap Yerussalem. Sementara itu kekuatan bangsa Yahudi berjumlah tentara yang siap untuk bertempur di daerah Palmach, dan ditambah dengan lebih kurang di daerah militer dan di daerah pengawasan lokal. Mereka mempunyai mortir tetapi tidak mempunyai senjata kecuali mobil patrol dan tidak mempunyai artileri maupun pesawat tempur. Sementara itu Haqanah telah melakukan pengawasan terhadap lima kota yang memiliki populasi yang mayoritas bangsa Yahudi, telah menaklukkan 100 desa desa tempat tinggal bangsa Arab, dan mengirimkan tawanan bangsa Arab ke propinsi yang diperdebatkan yaitu propinsi Galile, membuka jalan jalan penting termasuk 15 Kompas, tanggal 28 April 2003.

7 salah satunya jalan yang menghubungkan ke gurun Negev yang terletak dekat dengan teluk Aqaba, dan meraih keuntungan bagi dibukanya jalan utama yang disediakan bagi bangsa Yahudi yang menghubungkan dengan kota Yerusallem. Kelompok Haqanah menyadari bahwa angkatan bersenjata Israel mengalami kelemahan pada jumlah serdadunya, maka menyadari hal ini maka gerakan Haqanah melakukan persetujuan secara diam diam dengan pasukan Israel dengan memasukkan serdadu Israel termasuk juga kerangka kerangka pesawat tempur yang belum dirakit. Pada peperangan ini angkatan bersenjata kehilangan kira kira 750 serdadu tetapi masih mempunyai beberapa senjata berat, melalui perjuangan yang keras akhirnya mereka memproklamirkan kemerdekaannya atas Negara Israel, pada saat bangsa Arab Syria, Transjordania dan (sekarang Yordania), Mesir, Libanon menyerang bangsa Israel. Walaupun banyaknya kerugian yang diderita oleh bangsa Israel yang dinamakan Zahal tetapi bangsa Arab hanya mendapatkan kemenangan di daerah Selatan dimana tentara Mesir menyerbu sampai gurun Neqev dan menduduki Gaza dan Bersheba dan di Yerussalem dimana tentara Inggris melatih pasukan Arab Transjordania dan menahan markas Yahudi di Old City dan menutup jalan utama ke Barat. Namun demikian Israel yang menduduki New City mengirimkan bantuan makanan bagi penduduk Israel yang tinggal di daerah mana yang ditahan oleh tentara Arab.

8 Perserikatan Bangsa Bangsa mengusahakan untuk diadakannya gencatan senjata selama 4 minggu yang dimulai pada tanggal 11 Juni. Pada saat itu Israel meningkatkan kekuatan pasukannya menjadi dan ketika perang berlangsung pada tanggal 9 Juli, tentara Israel melakukan pertahanan di front front tertentu dan sepuluh hari sebelum gencatan senjata dilakukan yaitu pada tanggal 18 Juli, mereka telah menaklukkan Nazareth di Utara dan mengusir tentara Arab yang menduduki posisi Utara ke arah pantai. Mesir menjadi musuh utama Israel sejak mereka memblokir jalan masuk ke Neqev. Ketika tentara Mesir menolak untuk melakukan pertukaran ketika konvoi Israel mengirimkan bantuan bagi penduduk Israel yang berada di daerah terkepung, maka Israel melakukan serangan pada tanggal 15 Oktober dengan pasukannya yang telah mendapatkan bantuan dari Negara Negara Barat. Pada tanggal 7 Januari, Mesir setuju untuk melakukan gencatan senjata. Walaupun perjanjian gencatan senjata telah ditandatangani antara 4 negara Arab, namun masih banyak masalah yang mengganjal antara bangsa Arab dan Israel sehingga proses untuk menuju jalan damai sangat kecil kemungkinannya. Salah satu bangsa Arab tetap menolak untuk mengakui secara permanen dan de jure tentang eksistensi dari Negara Israel di tanah Palestina. Yang kedua adalah dengan adanya pengungsi pengungsi Arab yang tidak dapat kembali ke daerahnya oleh karena daerahnya telah diduduki oleh Israel. Oleh karena alasan tersebut, maka dijadikan alasan bagi Arab untuk mengakui eksistensi Negara Israel di tanah Arab ini. Inilah

9 yang menjadi alasan utama bagi pemicunya perang yang kedua yang terjadi pada tahun Perang Tahun 1956 Setelah 7 tahun melakukan gencatan antara Israel dan Negara Negara Arab yang walaupun demikian juga terjadi kekerasan kekerasan di daerah perbatasan antara pasukan pasukan berkuda Mesir dan juga pembalasan yang dilakukan oleh tentara Israel yang tidak dapat dihentikan oleh pengamat dari Perserikatan Bangsa Bangsa. Pemerintahan Arab melakukan boikot ekonomi terhadap Israel dan tidak henti hentinya melakukan propaganda bagi bangsa Israel. Sementara itu Mesir mendesak untuk menggunakan Terusan Suez dan Teluk Aqaba untuk melakukan penawan bagi kapal kapal Israel. Perlengkapan senjata Negara Arab semakin kuat sejak Negara Negara blok komunis membuka perdagangan senjata dengan Negara Negara Arab yang menambah perbedaan yang sangat jelas antara perlengkapan senjata Negara Israel yang dibelinya dari Negara Negara Barat yang sementara itu masih enggan untuk melakukan transaksi penjualan senjata dalam jumlah yang besar dengan Negara Israel. Dengan bertambahnya kekuatan senjata Negara Negara Arab, maka Mesir melakukan rencana perang di perbatasan Israel dan mengorganisir suatu kesatuan Negara Arab.

10 Serangan Mesir dan Negara Negara Arab ini mengancam Israel yang akhirnya melalui gencatan rahasia yang dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 1956 telah menyerang semenanjung Sinai di Mesir dan daerah pantai Arab, serta jalur Gaza dengan kekuatan pasukan dan mempekerjakan laki laki dan 200 tank serta kekuatan udara yang mendukungnya. Lewat kekuatan ini Israel dapat menguasai Terusan Suez dan menduduki daerah strategis Mitla Pass yang kemudian pasukannya behasil menguasai East Bank di Jalur Gaza dalam tempo 8 hari orang Mesir terbunuh dan orang tertangkap, sementara itu di pihak Israel 181 orang terbunuh dan 1 orang pilot tertangkap. Mesir menuntut bahwa pada hari keempat Anglo Prancis melakukan penyerangan terhadap kedudukan Mesir di Terusan Suez dan memaksa tentara Mesir untuk meninggalkan Sinai, yang mendukung kemenangan bagi Israel. Tidak diragukan lagi bahwa kemenangan berada di tangan Israel. Setelah itu Inggris, Perancis, Israel mengizinkan kepada Perserikatan Bangsa Bangsa untuk mengajukan gencatan senjata dan setelah membuka jalan bagi teluk Aqaba, maka Israel mulai menarik pasukannya dari sana. Sejak Mesir terus berusaha untuk merebut Terusan Suez, Israel menolak untuk melakukan senjata bagi pasukannya di perbatasn dan Israel tidak keberatan untuk pembagian daerahnya di wilayah Arab. Hal inilah yang memberikan kemungkinan kecil bagi bangsa Israel dan bangsa bangsa Arab untuk mencapai perdamaian perdamaian yang diharapkan oleh bangsa Israel dan yang menyebabkan timbulnya perang tahun 1967.

11 Perang Tahun 1967 Setelah berakhirnya perang di Sinai, Mesir berusaha untuk melakukan usaha usaha yang baru untuk membuat liga Arab yang mempunyai tujuan yang sangat jelas yaitu untuk menghancurkan pertahanan bangsa Israel. Tuntutan dan pemboman yang dilakukan oleh tentara Mesir di perbatasan daerah yang ditinggali oleh Tentara Mesir di perbatasan daerah yang ditinggali oleh mayoritas penduduk Israel, membuat Israel melakukan serangan melawan tentara Mesir. Serangan Israel yang dilakukan pada tanggal 5 Juni adalah usaha untuk menaklukkan Sinai dan Jalur Gaza. Israel berhasil menjatuhkan lebih kurang 400 tentara Mesir yang membuat kemenangan pada pihak Israel. Kekuatan angkatan bersenjata Israel telah berkembang pada perang yang ketiga ini. Israel telah memiliki tentara ditambah dengan tank dan kekuatan Angkatan Laut dengan 178 kapal laut dan hamper pesawat tempur. Yang mana kekuatan ini dikombinasikan dengan kekuatan Mesir pula yang terdiri dari gabungan dengan Negara Negara Syria, Mesir, Yordania, dan Irak yang terdiri dari tentara dengan tank dan berkekuatan 178 kapal dan hampir seribu pesawat. Israel berhasil menembus kekuatan Mesir yang telah dibentuk sejak tahun Ini dimulai pada hari ketiga, ketika kekuatan ampibi Israel mendarat di Sharm el

12 Sheikh, yang mendesak pasukan patrol dan membuka teluk Aqaba. Strategi Israel yang tidak diduga oleh Mesir, membuat Israel dapat menguasai Terusan Suez pada hari keempat dan membuat Mesir menerima untuk dilakukannya gencatan senjata. Sementara itu pasukan Arab melakukan penyerangan di kota Yerusallem pada hari pertama yaitu tanggal 5 Juni, yang membuat Israel bergerak secara cepat untuk menyelamatkan strategi di Utara dan menyerang pasukan Yordania pada saat yang sama ketika Israel menyerang pasukan Mesir. Di dalam tempo 2 hari yang dimulai sejak tanggal 6 Juni, Israel memusatkan serangannya pada kekuatan yang berada di Barat dari daerah Yordania yang akhirnya membuat Israel dapat menguasai Old City dari Yerusallem pada hari keenam. Kemenangan Israel pada ketiga periode dari perang perang sebelumnya menyebabkan Israel mempunyai peluang yang besar untuk menguasai tanah Palestina dan tanah tanah sekitarnya. Dan inilah merupakan kelanjutan dari konflik antara Israel dan Negara Negara Arab yang berlanjut hingga saat ini. Konflik Israel-Palestina ini bukanlah sebuah konflik dua sisi yang sederhana, seolah-olah seluruh bangsa Israel (atau bahkan seluruh orang Yahudi yang berkebangsaan Israel) memiliki satu pandangan yang sama, sementara seluruh bangsa Palestina memiliki pandangan yang sebaliknya. Di kedua komunitas terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok yang menganjurkan penyingkiran teritorial total dari komunitas yang lainnya, sebagian menganjurkan solusi kedua negara dan

13 sebagian lagi menganjurkan solusi dua bangsa dengan satu negara sekular yang mencakup wilayah Israel masa kini, Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. Sejak Persetujuan Oslo, Pemerintah Israel dan Otoritas Nasional Palestina secara resmi telah bertekad untuk akhirnya tiba pada solusi dua negara. Masalah-masalah utama yang tidak terpecahkan di antara kedua pemerintah ini adalah: Status dan masa depan Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur yang mencakup wilayah-wilayah dari Negara Palestina yang diusulkan. Keamanan Israel Keamanan Palestina. Hakikat masa depan negara Palestina. Nasib para pengungsi Palestina. Kebijakan-kebijakan pemukiman pemerintah Israel, dan nasib para penduduk pemukiman itu. Kedaulatan terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem, termasuk Bukit Bait Suci dan kompleks Tembok (Ratapan) Barat. Masalah pengungsi muncul sebagai akibat dari perang Arab-Israel Masalah Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur muncul sebagai akibat dari Perang Enam Hari pada Selama ini telah terjadi konflik yang penuh kekerasan, dengan berbagai tingkat intensitasnya dan konflik gagasan, tujuan, dan prinsip-prinsip yang berada di balik

14 semuanya. Pada kedua belah pihak, pada berbagai kesempatan, telah muncul kelompok-kelompok yang berbeda pendapat dalam berbagai tingkatannya tentang penganjuran atau penggunaan taktik-taktik kekerasan, anti kekerasan yang aktif, dll. Ada pula orang-orang yang bersimpati dengan tujuan-tujuan dari pihak yang satu atau yang lainnya, walaupun itu tidak berarti mereka merangkul taktik-taktik yang telah digunakan demi tujuan-tujuan itu. Lebih jauh, ada pula orang-orang yang merangkul sekurang-kurangnya sebagian dari tujuan-tujuan dari kedua belah pihak. Dan menyebutkan kedua belah pihak itu sendiri adalah suatu penyederhanaan: Al-Fatah dan Hamas saling berbeda pendapat tentang tujuan-tujuan bagi bangsa Palestina. Hal yang sama dapat digunakan tentang berbagai partai politik Israel, meskipun misalnya pembicaraannya dibatasi pada partai-partai Yahudi Israel Mengingat pembatasan-pembatasan di atas, setiap gambaran ringkas mengenai sifat konflik ini pasti akan sangat sepihak. Itu berarti, mereka yang menganjurkan perlawanan Palestina dengan kekerasan biasanya membenarkannya sebagai perlawanan yang sah terhadap pendudukan militer oleh bangsa Israel yang tidak sah atas Palestina, yang didukung oleh bantuan militer dan diplomatik oleh A.S. Banyak yang cenderung memandang perlawanan bersenjata Palestina di lingkungan Tepi Barat dan Jalur Gaza sebagai hak yang diberikan oleh persetujuan Jenewa dan Piagam PBB. Sebagian memperluas pandangan ini untuk membenarkan serangan-serangan, yang seringkali dilakukan terhadap warga sipil, di wilayah Israel itu sendiri. B. Reaksi Masyarakat Internasional

15 Suatu hal yang sangat wajar perbuatan biadab Israel itu kemudian memancing kemarahan masyarakat Internasional. Reaksi dan kecaman datang dari berbagai belahan dunia. Di Eropa dan Timur Tengah ribuan demonstran turun ke jalan memprotes serangan Israel itu. Di Ankara, rakyat Turki meluapkan kemarahan mereka. Ribuan orang berdemonstrasi untuk protes serangan Israel. Spanyol (presiden Uni Eropa saat ini), Prancis, Swedia, Norwegia, Denmark, Austria, dan Yunani telah memanggil duta besar Israel untuk meminta penjelasan terhadap penyerangan tentaranya. Presiden Mesir Hosni Mubarak menyebut penyerbuan itu sebagai penggunaan kekuatan secara berlebihan dan tak dapat dibenarkan. Sementara Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu, menyebut serangan Israel sebagai pembunuhan yang dilakukan oleh negara dan menuntut permintaan maaf Israel segera, penyelidikan yang mendesak, serta tindakan hukum Internasional terhadap otoritas dan pelaku yang bertanggung jawab, dan mengakhiri blokade Gaza. Bahkan anggota Parlemen Israel pun mengecam serangan tersebut. Di Indonesia, kecaman tersebut juga datang dari tidak hanya dari umat muslim tetapi juga dari umat non muslim, Persekutuna Gereja Indonesia (PGI) salah satunya, yang menyampaikan pernyataan bersama untuk mengutuk penembakan kapal oleh Israel. Sebagai reaksi atas peristiwa penembakan tesebut, Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang darurat untuk membahas penyerbuan Israel pada tanggal 31 Mei Hasilnya, PBB mengeluarkan pernyataan yang meminta segera dilakukan penyelidikan atas serangan Israel terhadap kapal yang membawa bantuan

16 kemanusiaan. penyelidikan itu harus cepat dan tepat, tidak memihak, kredibel dan transparan. Dewan Mengutuk serangan tersebut, dan turut berbela sungkawa bagi keluarga korban dan kepada Israel agar membebaskan kapal-kapal tersebut serta ratusan aktivis yang mereka tahan. Anggota Dewan Keamanan PBB juga mendesak Israel untuk mencabut blokade di Jalur Gaza. Blokade itu dinilai telah terbukti kontraproduktif dan tidak dapat diterima. Sementara sikap mendua seperti biasa ditunjukan oleh Amerika Serikat. Melalui juru bicara Gedung Putih William Burton, mereka mengatakan sangat menyesal dengan hilangnya nyawa dan korban cidera dalam bentrokan, tetapi juga mengritik upaya armada bantuan kemanusiaan mencoba menerobos blokade Israel di Gaza. Implikasinya, menurut Mahmud Zahar, pemimpin dan pendiri Hamas, penyerangan tersebut akan membuat Israel kehilangan kedibilitasnya di hadapan masyarakat Internasional. Mereka akan kehilangan kepercayaan dari sekutu mereka yaitu Amerika Serikat dan Negara Negara Eropa. Hal senada juga diungkapkan oleh pengamat hubungan internasional Nurani Candrawati, yang menilai penyerangan Israel atas kapal kemanusiaan Mavi Marmara memperlemah posisi mereka di kancah Internasional karena lima puluh negara yang warganya jadi korban di kapal itu pasti bereaksi keras. C. Efek Blokade Israel di Jalur Gaza parlemen pada Januari 2 pemilu

17 tindakan Israel untuk melumpuhkan warga di kawasan. meminta masyarakat internasional untuk mengelola perb - tidak dikuasai Israel, ikut melakukan "blokade" terhadap warga setempat. membutuhkan perawatan medis yang lengkap. berat yang arogansi I hebat ke kawasan tersebut. Namun perlawanan sengit bangsa Pal

18 mengurangi tekad mereka untuk meneruskan muqawa sabar, istiqamah dalam berjuang memenjara - - berlanjutnya kejahatan tersebut. Disebutkan bahwa jumlah penduduk Palestina yang berhasil keluar dari Jalur Gaza menuju Tepi Barat dan wilayah lain masih sangat terbatas. Terdapat juga sikap acuh terhadap mengalirnya barang-barang dagangan. Dan terakhir, semakin banyak persyaratan yang tambah menyempitkan ruang gerak para penduduk di Tepi Barat. Belum ada sama sekali perkembangan ekonomi yang tercipta dalam masa damai ini seperti yang diharapkan sebelumnya. Bahkan sebaliknya, yang terjadi adalah semakin parahnya kondisi kemanusiaan dan semakin kuatnya penindasan. Penutupan pintu

19 Rafah menyebabkan semakin parahnya kondisi ekonomi pada tanggal 15 November 2005 hingga Israel sama sekali menyepelekan butir-butir hasil kesepakatan sewaktu Hamas berkuasa di Jalur Gaza pada pertengahan Juni Mereka beralasan, berkuasanya Hamas adalah sebab ditutupnya pintu-pintu masuk Palestina pada tanggal 15 Juni Hal itu membuat Israel semakin kuat dalam memblokade Jalur Gaza. Dan untuk menunjukkan rasa kemanusiaannya, Israel membuka pintu Minthar dan Shufa untuk jalan masuk barang-barang dagangan dan bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza. Pada tanggal 19 September 2007 menaikkan permusuhannya terhadap Jalur Gaza dengan mengumumkan bahwa di Jalur Gaza ada pemerintah musuh yang siap menyerang. Pengumuman itu disusul dengan menerapkan banyak sekali kebijakan yang semakin beratnya kehidupan di Jalur Gaza. Ada sebuah laporan yang dibuat oleh Bank Dunia tentang kondisi ekonomi di Jalur Gaza dan Tepi Barat pada bulan November 2007 bahwa ketidak-jelasan pembukaan pintu-pintu masuk wilayah itu menyebabkan tidak mampunya perusahan-perusahan untuk melakukan ekspor import secara terprogram dan menguntungkan. Hal itu juga menyebabkan terbengkalainya proyek-proyek ekonomi dan larinya modal investasi dan SDM keluar negeri. Pada tanggal 18 Januari 2008, permusuhan yang dilakukan oleh Israel semakin menguat. Saat itu, perdana menteri Ehud Barak memutuskan untuk segera menutup semua pintu masuk ke Jalur Gaza. Selain itu, Israel juga memutus jalur masuknya

20 bantuan bahan bakar secara total. Hal terakhir ini menyebabkan Jalur Gaza hidup dalam kegelapan karena tidak ada generator pembangkit listrik yang bisa beroperasi pada tanggal 20 Januari Sampai pertengahan bulan Oktober 2008, blokade yang sangat berat atas Jalur Gaza sudah berlangsung selama 16 bulan. Karena blokade itu dimulai pada tanggal 12 Juni Blokade ini diberlakukan bersamaan dengan semakin kuat dan gencarnya serangan yang dilakukan Israel yang bertujuan mematikan segala potensi kehidupan di Jalur Gaza. Hal ini membuat kehidupan 1.5 juta penduduk Palestina layaknya siksaan neraka Jahannam yang sangat berat. Saat ini kerugian-kerugian yang dialami oleh beberapa sektor di atas telah membuat Jalur Gaza layaknya kota mati. Blokade telah melumpuhkan gerak penduduk dan barang-barang dagangan dari dan ke Jalur Gaza. Selain itu, segala bentuk transaksi perdagangan pun mati, sangat berbeda dengan pernyataan-pernyataan Israel kepada PBB bahwa Israel akan mempermudah segala gerakan manusia dan barang-barang dagangan di dalam dan luar wilayah Palestina sesuai dengan isi kesepakatan yang akhirnya terjadi pada bulan November Padahal pihak Palestina sendiri sangat menghormati kesepakatan itu dengan terus meredam gejolak perlawanan rakyat Palestina. Kebijakan-kebijakan Israel ini bisa dikatakan telah membuat sirna segala harapan untuk menyegarkan kembali kondisi perekonomian di Jalur Gaza. Bahkan

21 juga menghabiskan sama sekali dasar-dasar perekonomian Jalur Gaza yang memang lemah. Hampir bisa dikatakan, Jalur Gaza mengandalkan secara penuh kepada barang-barang dagangan Israel atau yang datang melewati Israel. Sehingga bisa dibayangkan bagaimana jadinya ketika Israel menutup pintu-pintu masuk Jalur Gaza. Tidak akan ada barang masuk dan tidak ada juga barang keluar. Hal ini menyebabkan naiknya jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan yang akhirnya mencapai 80% seperti dikatakan berbagai sumber. Adapun perkiraan yang dikeluarkan Bank Dunia adalah angka kemiskinan yang semula sebesar 35% pada tahun 2006 naik menjadi 66% pada tahun Ditambah lagi pertambahan yang sangat mencolok dalam jumlah angka pengangguran hingga mencapai 65%. Hal ini jelas menyebabkan lemahnya kemampuan penduduk Jalur Gaza untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka. Pendapatan perkapita penduduk Jalur Gaza turun menjadi kurang dari 650 Dollar pertahun. Di Palestina secara umum, dan Jalur Gaza secara khusus, sektor khusus adalah penggerak utama bagi pembangunan ekonomi. Karena sektor ini telah melahirkan 53% lapangan pekerjaan. Sepanjang masa penjajahan, sektor inilah yang menjadi sasaran utama serangan Israel sehingga menyebabkan melemahnya kemampuan sektor ini untuk berkembang dan survival. Kemampuan produksi sektor ini turun dari 76% sebelum meletusnya Intifadhah Aqsha, menjadi 31.1% pada perempat pertama tahun Kemudian sektor ini bisa

22 kembali mengembalikan momentumnya hingga 46% antara tahun 2006 hingga Juni Namun sejak diterapkannya isolasi total terhadap Jalur Gaza pada pertengahan Juni 2007, kemampuan produksi turun 11%. Sebab utama penurunan ini adalah karena Israel menghentikan pemberlakuan kode bea cukai khusus untuk Jalur Gaza. Hal ini tentu akan menyebabkan sangat kurangnya pemenuhan kebutuhan akan bahan mentah. Semua industri di Palestina hanya mendapat 10% dari yang mereka butuhkan untuk produksi. Di sini perlu disebutkan bahwa keberhasilan menutupi kebutuhan yang hanya 10% ini menghabiskan dana yang sangat besar. Ditambah lagi, kesulitan yang dihadapi kemudian untuk memasarkan hasil produksi mereka disebabkan penutupan pintu-pintu tersebut. Sensus menyebutkan bahwa lebih dari 43% perusahaan menghentikan produksi mereka secara total. Di waktu yang sama, lebih dari 55% perusahan tersebut menurunkan jumlah produksi mereka hingga mencapai 75%. Sektor industri hampir sepenuhnya mengandalkan bahan mentah yang diimpor dari luar. Lebih dari 80% alat berat produksi dan suku cadang diimpor dari luar. Kemudian sebagian besar hasil industri diekspor ke luar. Pada waktu puncak produksi, kemampuan ekspor bisa mencapai 748 kontainer yang mengangkut hasil industri untuk satu bulan. Sebagian besar berupa perabot rumah tangga, produk makanan, garmen, dan produk pertanian.

23 Sejak dimulainya blokade, Israel menghapuskan penggunaan kode bea cukai untuk Jalur Gaza. Israel juga menghalangi masuknya bahan mentah ke dalam Jalur Gaza. Hal ini menyebabkan sektor industri macet total, karena sektor ini mengandalkan lebih dari 85% bahan mentah dari atau lewat Israel. Sensus menyatakan bahwa lebih dari 97% perusahan industri ditutup. Jumlahnya kira-kira 3900 perusahaan. Selain itu, produk industri yang sudah siap pun tidak bisa dipasarkan ke luar. Hal ini menyebabkan bertambahnya jumlah penganggur menjadi orang. Sebelumnya memang jumlah pekerja pada sektor industri mencapai orang sebelum Israel menutup pintu-pintu masuk. Dan setelah penutupan, jumlah pekerjanya hanya 1500 orang. Hasil penghitungan yang dikeluarkan organisasi persatuan industri Palestina menunjukkan bahwa kerugian yang ditimbulkan dari blokade terhadap Jalur Gaza itun mencapai 15 juta Dollar, karena pendapatan bersih sektor industri di Jalur Gaza pada tahun 2006 mencapau Dollar per hari. Jadi jumlahnya hingga pertengahan Oktober 2008 mencapai 97.5 juta Dollar. Keterangan yang dikeluarkan oleh sektor-sektor ekonomi menyebutkan bahwa kerugian langsung mencapai 320 juta Dollar. Oleh karena itu, sektor-sektor yang mengalami kerugian itu sama sekali belum pernah mengekspor produk mereka. Jumlah perusahaan industri pun mengalami penurunan. Dari yang tadinya berjumlah 600 perusahaan, berkurang menjadi 30 perusahaan. Sehingga kerugiannya

24 pun bisa mencapai 120 juta Dollar. Selain itu, lebih dari 6500 pekerja kehilangan pekerjaannya. Adapun khusus berkenaan dengan produksi tekstil dan garmen, keterangan tersebut menyatakan bahwa hampir keseluruhan perusahaan, yang jumlahnya lebih dari 960 perusahaan. Perusahaan sebanyak itu setiap tahunnya bisa memproduksi sekitar 5 juta helai pakaian, yang 95% dari jumlah itu diekspor ke Israel. Selain itu, lebih dari 2500 orang kehilangan pekerjaannya. Dan secara keseluruhan, kerugian yang ditanggung sebesar 40 juta Dollar. Perlu diketahui, jumlah kendaraan yang dibutuhkan untuk mengangkut hasil produksi itu sebanyak 245 kendaraan. Keterangan juga menunjukkan bahwa seluruh perusahaan konstruksi ditutup. Perinciannya adalah 13 perusahaan keramik, 30 perusahan semen, dan 145 perusahaan marmer. Keseluruhan, pekerja yang kehilangan pekerjaan dalam bidang ini sejumlah 3500 orang. Jalur Gaza memiliki lebih dari meter persegi lahan pertanian. Lahan seluas itu bisa memproduksi hingga ton produk pertanian setiap tahunnya. Sepertiga produk tersebut diekspor. Sektor pertanian ini membuka lapangan pekerjaan lebih dari orang. Baik pekerja tetap ataupun sementara. Jumlah ini adalah 12.7% dari tenaga kerja yang

25 tersedia. Selain itu, jumlah ini juga mampu mencukupi kebutuhan makanan bagi seperempat jumlah penduduk. Sejak pemberlakuan blokade total, Israel menghalangi ekspor produksi Jalur Gaza, termasuk di dalamnya produk pertanian. Selain itu, Israel juga menghalangi masuknya bahan-bahan seperti benih, pupuk, dan berbagai kebutuhan pertanian lainnya. Semua ini menyebabkan sektor pertanian mengalami kerugian yang sangat besar. Jumlah kerugian tersebut diperkirakan 135 juta Dollar untuk waktu antara pertengahan bulan Juni hingga pertengahan bulan Oktober Keterangan Departemen Pertanian menyebutkan bahwa kerugian per hari yang disebabkan terhalangnya kemungkinan ekspor sebesar Kalau dijumlah, maka kerugian selama masa blokade sebesar 67 juta Dollar. Selain itu, karena mengonggok, ada ribuan ton kentang membusuk tanpa bisa dimanfaatkan, dan lebih dari ton produk pertanian lainnya terpaksa dijual di pasar local dengan harga jauh di bawah standar. Perlu dikatahui, harga local hanya 10%-15% dari harga ekspor. Sebagian petani mengalami kerugian lantara produknya terpaksa dijual di pasar local, sebagian petani yang lain mengalami kerugian karena pasar local mereka dipenuhi dengan produk ekspor. Diperkirakan penurunan jumlah produksi musim tanam ini mencapai 20%-30% dari produksi musim tanam yang lalu. Kerugian perbulan diperkirakan mencapai 10 juta Dollar.

26 Bisa dikatakan, blokade telah menghancurkan musim produksi pertanian, mulai dari tanggal 15 November sampai bulan Mei Diperkirakan jumlah petani pada musim ini berjumlah 7500 orang. Keberhasilan produksi mereka yang berjumlah 14 juta Dollar mengandalkan sepenuhnya kepada ekspor. Untuk jumlah ini, lahan yang ditanami seluas meter persegi. Mereka menanaminya dengan strawberry, kentang, dan lain-lain. Di sektor perikanan, Israel juga melakukan penekanan. Sehingga diperkirakan ada sekitar nelayan kehilangan mata pencaharian mereka. Dan kerugian mereka diperkirakan 3 juta Dollar per bulan. Sektor kesehatan mengalami hal yang sama. Blokade Israel telah demikian menghancurkannya, sehingga dinas kesehatan tidak mampu lagi memberikan pelayanan kesehatan kepada penduduk, walaupun hanya pelayanan yang sangat sederhana. Hal ini menyebabkan terjadinya musibah kemanusiaan. Rumah-rumah sakit kini lumpuh dan tidak bisa memberikan pelayanan kesehatan yang layak untuk penduduk. Laporan dari departemen kesehatan menunjukkan bahwa sebagian besar obat pokok telah habis. Sampai tanggal tulisan ini dibuat, jenis obat yang habis itu diperkirakan berjumlah 160 jenis. Sedangkan keperluan kedokteran yang lain berjumlah 130 macam. Kemudian obat yang masih ada, 120 jenis di antaranya juga diperkirakan akan habis dalam waktu dekat, dan sekitar 90 alat kedokteran sudah

27 tidak bisa dipakai lagi karena tidak adanya suku cadang yang diperlukan untuk memperbaikinya. Yang membuat keadaan lebih parah, para penduduk juga tidak bisa meninggalkan Jalur Gaza untuk sekadar mendapatkan pengobatan yang layak. Catatan yang dikeluarkan WHO, ada ratusan kasus penyakit kronis yang membutuhkan operasi spesialis terutama yang berkenaan dengan otak, syaraf, dan tulang, kanker, ginjal, dan jantung, tidak bisa mendapatkan pengobatan karena jalan ke luar Jalur Gaza ditutup. Catatan WHO menambahkan bahwa ada lebih dari 1150 orang sakit yang tidak bisa meninggalkan Jalur Gaza untuk mendapatkan pengobatan mulai dari tanggal diberlakukannya blokade hingga akhir bulan Februari. Sedangkan Departemen Kesehatan menyebutkan ada sekitar 1300 orang sakit yang membutuhkan pengobatan di luar Jalur Gaza, 210 di antaranya dalam kondisi kritis. Departemen Kesehatan mencatat ada puluhan kasus meninggal dunia karena tidak bisa keluar dari Jalur Gaza untuk mendapatkan pengobatan. Hingga akhir bulan Oktober ada 252 orang yang meninggal disebabkan blokade. Sejak Israel mengumumkan berhentinya penggunaan kode bea cukai untuk Jalur Gaza, dan melarang masuknya bahan mentah ke Jalur Gaza, yang di antaranya adalah bahan-bahan bangunan seperti semen, besi, dan baja, maka sektor konstruksi pun menjadi lumpuh. Dan banyak pabrik bahan bangunan tutup, di antaranya 13 pabrik

28 keramik, 30 pabrik semen, 145 pabrik marmer, 250 pabrik batu bata. Hal ini menyebabkan sejumlah orang kehilangan pekerjaannya. Selain berhentinya proyek-proyek pembangunan yang diperkirakan bernilai 350 juta Dollar, karena PBB menghentikan proyek-proyek pembangunan infrastruktur seperti pembuatan jalan, saluran air, saluran pembuangan air, yang semuanya diperkirakan berjumlah 60 juta Dollar. International Relief Agency juga menghentikan program penciptaan lapangan pekerjaan yang bernilai 93 juta Dollar, yang dimanfaatkan oleh lebih dari orang. Selain itu semua proyek pembangunan gedung-gedung perguruan tinggi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, dan sektor investasi khusus, juga dihentikan. Israel masih membolehkan masuknya supply bahan makanan, hanya untuk bahan pokok dan dilakukan secara terputus-putus. Namun setelah mengumumkan bahwa Jalur Gaza adalah pemerintah yang menjadi musuh, Israel membatasi jenis bahan makanan pokok yang diperbolehkan masuk dengan batas 20 jenis. Hal ini menyebabkan sangat kurangnya bahan makanan, hilangnya beberapa jenis makanan dari pasar, dan meroketnya harga barang. Menurut catatan yang diambil dari pintu Rafah, bahan makanan yang bisa masuk hanyalah 15% dari jumlah kebutuhan penduduk Jalur Gaza. Naiknya harga bahan makanan dimulai pada bulan Juli 2007 disebabkan sangat minimnya bahan makanan yang ada karena pintu masuk yang ditutup dan produksi yang terhenti.

29 Sebagian besar penduduk tidak mempunyai daya beli kebutuhan pokok. Dari 62% keluarga yang ditanya, 93,5% dari mereka mengatakan telah menurunkan anggaran belanja. Hal itu bisa dilihat akibatnya, yaitu berkurangnya konsumsi daging hingga 98%, dan konsumsi produk susu hingga 86%. Setelah peristiwa bulan Juni 2007 di Jalur Gaza, Israel mengeluarkan berbagai kebijakan dan birokrasi, di antaranya: 1. Menurunkan suply bahan bakar yang biasa digunakan untuk mengoperasikan stasiun pembangkit listrik. Hal ini menyebabkan terputusnya aliran listrik dan lemahnya tegangan. 2. Menurunkan supply bahan bakar yang biasa digunakan untuk mengoperasikan generator pengganti pembangkit listrik. 3. Menutup pintu-pintu masuk, dan menghalangi masuknya berbagai bahan, peralatan, dan suku cadang, yang biasa digunakan untuk mengoperasikan dan memperbaiki saluran perairan dan saluran pembuangan. Hal ini menyebabkan berkurangnya kemampuan Dinas Perairan untuk terus menyediakan kebutuhan minimah akan air. Permasalahan juga dihadapi oleh sektor yang bertugas mengumpulkan sampah dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah yang berjumlah tiga tempat, yaitu Gaza, Dier Balah, dan Rafah. Sampah rumah tangga yang dihasilkan Jalur Gaza diperkirakan berjumlah ton pertahun

30 Proses pembuangan sampah juga sering macet untuk waktu yang panjang. Sebab utama hal ini adalah tidak tersedianya bahan bakar dan suku cadang kendaraan pengangkut sampah tersebut. Sekitar 50% kendaraan milik pemerintah kota Gaza tidak bisa dioperasikan. Selebihnya terancam rusak beberapa hari ke depan dikarenakan blokade, penutupan pintu masuk, dan kekurangan bahan bakar. Ditambah lagi, kenyataan bahwa sebenarnya daya kemampuan kendaraan yang tersedia hanya 40%.

31 BAB IV PERLINDUNGAN TERHADAP RELAWAN KEMANUSIAAN DAN FAKTA FAKTA DALAM KONFLIK PERANG GAZA A. Perlakuan Terhadap Relawan Kemanusiaan Perang Gaza Pada tanggal 31 Mei 2010 Kapal Mavi Marmara yang jelas-jelas membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, diserang tentara Israel. Kapal Mavi Marmara yang berbendera Turki yang ditembaki oleh tentara Israel, membawa sekitar 563 relawan dari 31 negara. Kapal tersebut merupakan salah satu dari 6 kapal yang tergabung dalam armada The Freedom Flotilla. Tujuannya adalah untuk memberikan bantuan kemanusiaan serta membebaskan Gaza dari Blokade yang diterapkan Israel sejak Hamas berkuasa pada tahun Misi tersebut diikuti oleh berbagai aktivis pro palestina dari berbagai belahan dunia, beberapa diantaranya bahkan adalah nama yang terkenal seperti peraih nobel perdamaian, sastrawan, sutradara film, politisi, dan wartawan. Di dalam kapal tersebut juga terdapat terdapat 12 WNI yang berasal dari 3 organisasi, yaitu Sahabat Al Aqsha bekerja sama dengan Hidayatullah, Relawan Mer-C, dan KISPA. Kapal tersebut ditembaki di perairan internasional di Laut Tengah dalam pelayaran dari Cyprus di wilayah perairan internasional, 65 kilometer dari perairan Gaza. Wartawan asal Skotlandia, Hassan Ghani dalam laporannya untuk Press TV

32 mengatakan bahwa mereka dilempari gas air mata dan granat kejut oleh Pasukan Isreal. Selain itu mereka juga dikelilingi kapal-kapal perang (Israel) dan diserang dari segala penjuru. Sebuah kapal Yunani, Sfendoni, yang turut dalam rombongan kapal bantuan kemanusiaan itu juga ditembaki baik dari perahu-perahu maupun helikopter-helikopter Israel. Beberapa relawan tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Israel dengan pasti mengetahui kapal itu hanya membawa misi kemanusiaan dan tanpa persenjataan militer. Israel juga sadar aksi brutalnya akan menuai protes keras dunia internasional. Kapal itu membawa aktivis perdamaian dari sekurangnya perwakilan lima puluh negara. Alasan alasan Israel melakukan penyerangan terhadap Kapal Mavi Marmara adalah sebagai berikut : 1. Israel ingin menunjukkan supremasinya pada dunia Internasional bahwa blokade yang dilakukannya di Jalur Gaza tidak boleh dan tidak bisa ditembus pihak mana pun, sekalipun itu untuk misi kemanusiaan. Kalau saja bantuan itu berhasil menembus blokade Israel, tandanya pemblokadean itu kedodoran dan ada celah untuk keluar masuk Hamas. Dengan kata lain, Israel ingin menebarkan trauma psikologis kepada siapa pun, yang mencoba menerobos blokade di Gaza. 2. Israel tidak ingin misinya melumpuhkan Hamas di Jalur Gaza, yang sudah berjalan tiga tahun lebih, gagal. Masuknya bantuan kemanusiaan dapat memperpanjang napas hidup Hamas dan memperkuat pengaruhnya terhadap

33 penduduk Gaza. Bagi Israel, bantuan itu dikhawatirkan menguntungkan Hamas dan semakin menarik simpati penduduk Gaza untuk mendukung Hamas. 3. Israel tidak ingin nasib dan penderitaan penduduk Gaza, saat ini diketahui publik internasional. Masuknya misi kemanusiaan dari berbagai negara yang turut membawa wartawan dan jurnalis berbagai media, dikhawatirkan membuat laporan yang dapat meningkatkan tekanan dunia internasional pada Israel. Berbagai media itu juga dapat dijadikan corong Hamas untuk memperoleh dukungan dunia. Oleh karena itu, Israel pun berencana memulangkan semua relawan kemanusiaan tersebut ke negaranya masing-masing. Sementara bantuan kemanusian itu boleh masuk, hanya jika melalui otoritas pemerintahan Israel sendiri yang membawa dan menyalurkannya.. Terlepas dari motif tersebut, tindakan penyerangan terhadap relawan kemanusiaan dan jurnalis dalam kondisi apa pun adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia. Apalagi, kapal Mavi Marmara yang diserang Israel masih berada dalam perairan internasional dan bukan dalam kondisi perang. Dalam Hukum Internasional, Statuta Roma Pasal tujuh disebutkan, kejahatan kemanusiaan adalah perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terdapat penduduk sipil. Kejahatan terhadap kemanusiaan ini adalah salah satu dari empat pelanggaran HAM berat, yang berada dalam yurisdiksi International Criminal Court.

34 Israel melakukan pelanggaran HAM dan kejahatan kemanusiaan bukan kali ini saja, melainkan telah berulang kali. Lembaga Amnesti Internasional dan Human Rights Watch telah dua kali melakukan gugatan pada Israel; pada perang Israel-Hezbollah 2006 dan pascaagresi militer Israel ke Gaza PBB sebagai lembaga internasional yang memiliki kewenangan mengadili setiap pelanggaran hukum internasional. Aksi brutal Israel ini tidak saja melukai rasa kemanusiaan, melainkan akan menguatkan kembali sentimen anti-israel dan berkembang menjadi sentimen anti-amerika Serikat. Terutama jika AS tetap menunjukkan keberpihakannya kepada Israel. Sentimen inilah, yang akan menyemai teroris-teroris baru. Israel melabeli Hamas sebagai organisasi teroris, predikat yang sama juga layak disandang Israel. Atau sekurangnya Israel dapat disebut terrorist in reverse (al-irhab al-ma`kus), yaitu, perilaku teror yang dilakukan dengan dalih memerangi teroris. Keduanya sama-sama menjadikan rakyat sipil sebagai sasaran. B. Peranan PBB Dalam Mengatasi Kasus Blokade Jalur Gaza Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) berdasarkan Piagam (Charter) diharapkan mampu menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina tersebut, akan tetapi peran DK PBB ternyata masih bergantung dengan Amerika Serikat (AS). Dominansi Amerika Serikat membuat efektifitas DK PBB tidak maksimal. Segala bentuk resolusi yang berkaitan tentang Israel, AS lebih memilih abstain atau mem-veto hasil perundingan DK PBB dengan beberapa anggota

35 lainnya. Resolusi yang dikeluarkan oleh DK PBB tidak berarti bagi Israel, sehingga perbuatan Israel yang membabi buta menghancurkan wilayah jalur Gaza. Penduduk Palestina sudah puluhan tahun hidup dalam perjungan untuk membela kedaulatannya, dan membela keadilan serta hak asasinya. Serangan israel yang dinilai memiliki senjata yang lebih cangi dan mendapat dukungan Amerika tidaklah membuat takut atau mundur perjuangan rakyat palestina, justru melahirkan semangat juang baru untuk membela negara dan keadilan. Konflik yang berkepanjangan ini tidaklah mudah di selasaikan, sebab hal ini persoalan yang harus di tangani dan di selesaikan secara internasional. Negara yahudi Israel telah membunuh rakyat sipil yang tidak berdosa dengan serangan rudalnya ke Gaza, Palestina. Israel telah menutup tahun 2008 dengan kejahatannya serta mengangkangi seruan masyarakat internasional untuk menghentikan serangannya ke Palestina. Kebiadabanya lagi Marinir dan pasukan komando marinir negara tersebut menyerbu dan menyerang armada enam kapal yang membawa bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina di Jalur Gaza (31/5/2010).Serangan atas rombongan kapal yang tergabung dalam Freedom Fotilla itu terjadi di wilayah perairan internasional dekat Jalur Gaza sebelum subuh. Dalam serangan tersebut, sedikitnya 19 penumpang kapal bantuan tewas dan 36 lainnya luka-luka. Tindakan brutal dan mengejutkan dari aparat keamanan Israel ini juga akan memperumit upaya inisiatif damai yang diperjuangkan oleh berbagai

36 pihak, khususnya inisiatif komunitas internasional. Jatuh korban jiwa hingga 16 orang pekerja bantuan kemanusiaan dan juga puluhan korban luka-luka yang datang dengan upaya damai jelas merupakan serangan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Hukum internasional, baik hukum HAM maupun hukum humaniter jelas mengharamkan tindakan yang diambil oleh aparat keamanan Israel. Tidak ada dalih apa pun yang bisa dipertanggungjawabkan untuk membenarkan tindakan tersebut. Tindakan Israel jelas pantas untuk disebut sebagai pembantaian karena merupakan serangan terhadap wilayah perairan internasional yang jelas menunjukkan bahwa Kekuatan Pertahanan Israel (Israel Defense Force-IDF) terlalu berlebihan. IDF telah secara sepihak mengklaim adanya penyusupan teroris dalam kapal yang berisi. Klaim itu tidak berdasar dan malah menunjukkan bahwa IDF gagal membuktikan kecermatan intelijennya. Pespon PBB Pada 2 Juni 2010, Dewan HAM PBB telah memutuskan resolusi No. A/HRC/RES/14/1, menanggapi dan mengutuk penyerangan angkatan bersenjata Israel terhadap flotilla kapal bantuan kemanusiaan tanggal 31 Mei 2010, yang mengakibatkan terbunuh dan tercederainya banyak warga sipil yang tidak bersalah dari berbagai negeri. Berdasarkan resolusi ini, Dewan HAM akan mengutus misi pencarian fakta untuk menyelidiki pelanggaran hukum HAM dan humaniter internasional terkait peristiwa tersebut. Dalam menganalisis peran PBB dalam penyelesaian konflik maka sebelumnya penulis memaparkan terlebih dahulu Tahapan Resolusi Konflik. Burton menyatakan

37 bahwa konflik tidak dapat diselesaikan dengan kekuatan bersenjata dan juga dengan negosiasi antarpihak yang bertikai. Resolusi konflik tidak berakhir di meja perundingan namun merupakan suatu proses untuk menciptakan suatu struktur baru yang kondusif bagi pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Adalah penting untuk melakukan perubahan struktural sebagai langkah awal resolusi konflik dengan mengidentifikasi potensi kekerasan struktural (structural violence) yang terdapat dalam konflik dan kemudian merancang solusi-solusi yang mungkin diterapkan untuk menghilangkannya. Adalah perlu untuk mengeksplorasi cara-cara non-kekerasan untuk menyelesaikan sengketa dan menempatkan instrumen perang sebagai alternatif terakhir. Tahap tahap yang perlu ditempuh dalam penyelesaian konflik antara lain : 1. Tahap De-eskalasi Konflik Pada tahap ini konflik yang terjadi masih diwarnai oleh pertikaian bersenjata yang memakan korban jiwa sehingga harus ditemukan waktu yang tepat untuk memulai proses resolusi konflik yang dengan terpaksa akan diwarnai oleh orientasi militer untuk menurunkan tingkat eskalasi konflik pihak-pihak yang bertikai. Dalam konflik Palestina-Israel di atas yang perlu dilakukan sebagai tahap paling awal untuk memulai proses resolusi konflik adalah menghentikan kekerasan yang terjadi. Hal ini tidak dapat dilakukan hanya dengan menyuruh Arafat menghentikan aksi-aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh warganya saja tetapi harus secara simultan diiringi dengan penarikan kembali tank-tank dan kapabilitas militer Israel lainnya dari

38 perbatasan Jalur Gaza dan Tepi Barat sehingga akan tercipta negative peace yang akan menjadi pintu gerbang menuju langkah panjang mencapai positive peace. Tahap de-eskalasi konflik ini bisa dilakukan dengan menerapkan konsep peace-making yang bisa melibatkan aktor PBB melalui pengiriman pasukan perdamaian untuk menghentikan kekerasan yang terjadi dan memaksakan perdamaian dalam artian penghentian kekerasan (peace enforcement). Perundingan telah beberapa kali dilakukan pihak Palestina dan Israel dengan mediasi AS, PBB ataupun negara-negara Eropa namun tidak membawa perubahan dalam artian membawa perdamaian yang positif yang berarti. Kesepakatan yang cukup maju adalah ketika diselenggarakan perundingan Camp David II tahun 2000 di AS dengan mediator Presiden AS Bill Clinton. Pada kesepakatan tersebut Ehud Barak memberikan penawaran pada Arafat, berupa penerimaan atas sebuah negara Palestina yang merdeka, ditariknya pasukan Israel sebanyak lebih dari 97 persen dari Jalur Gaza dan Tepi Barat, pembongkaran pemukiman Yahudi sebanyak 25 unit di wilayah Palestina, pembagian Jerusalem atas wilayah Arab yang akan berada di bawah kontrol Palestina dan pembagian kekuasaan atas wilayah Temple Mount serta penerimaan sejumlah pengungsi Palestina yang meninggalkan rumahnya sejak Perang Kemerdekaan Israel tahun 1948 (Avinery, Foreign Policy 2002). Konsesi yang terdengar cukup adil ini ternyata ditolak mentah-mentah oleh Arafat dan kegagalan Camp David ini menimbulkan pemahaman pada pihak Israel dan Barat bahwa Palestina tidak mau menerima apapun selain perginya Israel dari

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA Pada bab ini penulis akan bercerita tentang bagaimana sejarah konflik antara Palestina dan Israel dan dampak yang terjadi pada warga Palestina akibat dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hakikat serta keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa serta

BAB 1 PENDAHULUAN. hakikat serta keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa serta BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat serta keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa serta merupakan anugerah Nya yang

Lebih terperinci

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun 1967 1972 Oleh: Ida Fitrianingrum K4400026 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa belahan dunia. Salah satu dari konflik tersebut adalah konflik Israel

BAB I PENDAHULUAN. beberapa belahan dunia. Salah satu dari konflik tersebut adalah konflik Israel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdamaian dunia yang selalu dikumandangkan oleh Persatuan Bangsa- Bangsa (PBB) sepertinya masih membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terwujud. Akibat berbagai hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konvensi-konvensi Den Haag tahun 1899 merupakan hasil Konferensi Perdamaian I di Den Haag pada tanggal 18 Mei-29 Juli 1899. Konvensi Den Haag merupakan peraturan

Lebih terperinci

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini: LAMPIRAN II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN

Lebih terperinci

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel? Hafidz Abdurrahman Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan 99 BAB 5 PENUTUP 5.1.Kesimpulan Berbagai macam pernyataan dari komunitas internasional mengenai situasi di Kosovo memberikan dasar faktual bahwa bangsa Kosovo-Albania merupakan sebuah kelompok yang memiliki

Lebih terperinci

Isi. Pro dan Kontra Palestina masuk PBB

Isi. Pro dan Kontra Palestina masuk PBB Isi Pro dan Kontra Palestina masuk PBB Dari 193 negara anggota Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 138 negara anggota menyetujui Palestina tidak lagi hanya berstatus sebagai entitas pengamat

Lebih terperinci

Hari Tanah Palestina

Hari Tanah Palestina Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL KAJIAN SINGKAT TERHADAP

Lebih terperinci

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing. Balas campur tangan militer Kenya di Somalia, kelompok al Shabab menyerang sebuah mal di Nairobi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah memproklamasikan Kosovo sebagai Negara merdeka, lepas dari Serbia. Sebelumnya Kosovo adalah

Lebih terperinci

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei

Lebih terperinci

2016 PERANG ENAM HARI

2016 PERANG ENAM HARI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setelah Perang Dunia I (selanjutnya disingkat PD I) berakhir, negara-negara di Dunia khususnya negara-negara yang berada dikawasan Timur Tengah dihadapkan

Lebih terperinci

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan Menilai dari jumlah korban sipil dan penyebaran teror terhadap warga sipil terutama rakyat Gaza yang dilakukan oleh Israel selama konflik sejak tahun 2009 lalu

Lebih terperinci

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk BAB IV KESIMPULAN Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu keamanan non-tradisional telah menjadi masalah utama dalam sistem politik internasional. Isu-isu keamanan tradisional memang masih menjadi masalah

Lebih terperinci

Jadi tanpa pengawalan tim dari Indonesia? Ya. Di perbatasan, kita percaya saja. Obat dijemput oleh representasi pemerintah Palestina.

Jadi tanpa pengawalan tim dari Indonesia? Ya. Di perbatasan, kita percaya saja. Obat dijemput oleh representasi pemerintah Palestina. {mosimage}dr Joserizal Jurnalis Ketua Presidium Mer-C Tanggal 3 Januari 2009 lalu, dr Joserizal Jurnalis bersama beberapa orang dari Mer-C berangkat ke Aman, Yordania. Rencananya, mereka akan masuk ke

Lebih terperinci

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- 166 BAB VI 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al- Assad berkaitan dengan dasar ideologi Partai Ba ath yang menjunjung persatuan, kebebasan, dan sosialisme

Lebih terperinci

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi

Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Ketiga dapat dikatakan benar. Afrika Utara dan Timur Tengah mengalami proses demokrasi Rani Apriliani Aditya 6211111049 Hubungan Internasional 2011 Demokratisasi di Mesir (Arab Spring) Apa yang diprediksikan oleh Huntington dalam bukunya Gelombang Demokrasi Ketiga dapat dikatakan benar.

Lebih terperinci

SENGKETA INTERNASIONAL

SENGKETA INTERNASIONAL SENGKETA INTERNASIONAL HUKUM INTERNASIONAL H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si Indonesia-Malaysia SENGKETA INTERNASIONAL Pada hakikatnya sengketa internasional adalah sengketa atau perselisihan yang terjadi antar

Lebih terperinci

Resolusi yang diadopsi tanpa mengacu pada komite Pertanyaan dipertimbangkan oleh Dewan Keamanan pada pertemuan 749 dan750, yang diselenggarakan pada 30 Oktober 1956 Resolusi 997 (ES-I) Majelis Umum, Memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penderitaan. Manusia diciptakan bersuku suku dan berbangsa bangsa untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. penderitaan. Manusia diciptakan bersuku suku dan berbangsa bangsa untuk saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya semua manusia mendambakan untuk hidup dalam suasana damai, tenteram, dan sejahtera, bahkan tak satupun makhluk hidup ini yang suka akan penderitaan.

Lebih terperinci

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL Resolusi disahkan oleh konsensus* dalam Sidang IPU ke-128 (Quito, 27 Maret 2013) Sidang ke-128 Inter-Parliamentary

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001 Oleh: Muh. Miftachun Niam (08430008) Natashia Cecillia Angelina (09430028) ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Jepang Pasca Perang Dunia II Pada saat Perang Dunia II, Jepang sebagai negara penyerang menduduki negara Asia, terutama Cina dan Korea. Berakhirnya Perang Dunia II merupakan kesempatan

Lebih terperinci

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME 1 1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME Dalam sejarahnya, manusia memang sudah ditakdirkan untuk berkompetisi demi bertahan hidup. Namun terkadang kompetisi yang dijalankan manusia itu tidaklah sehat dan menjurus

Lebih terperinci

Negara Jangan Cuci Tangan

Negara Jangan Cuci Tangan Negara Jangan Cuci Tangan Ariel Heryanto, CNN Indonesia http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160426085258-21-126499/negara-jangan-cuci-tangan/ Selasa, 26/04/2016 08:53 WIB Ilustrasi. (CNN Indonesia)

Lebih terperinci

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto:

Pada tanggal 1 September 1945, Komite Sentral dari Komite-komite Kemerdekaan Indonesia mengeluarkan sebuah manifesto: Yusuf Budianto 0906636075 BAB 7-BAB 12 Adanya rencana pembuangan para tahanan Indonesia ke Tanah Merah membuat reputasi Belanda memburuk. Hal ini juga menimbulkan protes keras dari orang Indonesia, apalagi

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN OLEH TERORIS,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Sebelum dipimpin oleh Erdogan, Hubungan Turki dengan NATO, dan Uni

BAB V KESIMPULAN. Sebelum dipimpin oleh Erdogan, Hubungan Turki dengan NATO, dan Uni BAB V KESIMPULAN Sebelum dipimpin oleh Erdogan, Hubungan Turki dengan NATO, dan Uni Eropa bisa dikatakan sangat dekat. Turki berusaha mendekat menjadi lebih demokratis. Turki menjadi angota NATO sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang hampir sama tuanya dengan peradaban kehidupan manusia. Perang merupakan suatu keadaan dimana

Lebih terperinci

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia

Lebih terperinci

PESAN DAN MAKNA GAMBAR PADA T-SHIRT MERCHANDISE BANDUNG

PESAN DAN MAKNA GAMBAR PADA T-SHIRT MERCHANDISE BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konflik antara Palestina dan Israel berawal saat terjadinya migrasi besarbesaran kaum Yahudi ke tanah Palestina. Lebih dari lima puluh lima ribu orang datang

Lebih terperinci

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH A. Alasan Pemilihan Judul Liga Arab adalah organisasi yang beranggotakan dari negara-negara Arab. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI Pasal 2 (3) dari Piagam PBB Semua anggota wajib menyelesaikan perselisihan internasional mereka melalui cara-cara damai sedemikian rupa

Lebih terperinci

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

A. Sejarah konflik Israel-Palestina

A. Sejarah konflik Israel-Palestina BAB III DINAMIKA MASALAH ANAK DALAM KONFLIK ISRAEL-PALESTINA Pada Bab ini akan menjelaskan tentang konflik Israel-Palestina serta dinamika masalah tentang anak dalam konflik. Penulis akan memulai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Al-Banna, Shofwan Palestine Emang Gue Pikirin. Pro-U Media. Yogyakarta. Hal Op. Cit. Hal 112.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Al-Banna, Shofwan Palestine Emang Gue Pikirin. Pro-U Media. Yogyakarta. Hal Op. Cit. Hal 112. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perang berkecamuk setiap harinya di dunia sejak ratusan tahun yang lalu. Jutaan korban tewas dan lebih banyak lagi yang trauma. Konflik Palestina dan Israel

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace Pasal 2 (3) dari Piagam PBB - Semua anggota wajib menyelesaikan perselisihan internasional mereka melalui cara-cara damai sedemikian rupa sehingga perdamaian, keamanan dan keadilan internasional tidak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang sangat menonjol. Hal ini memerlukan perhatian yang bersungguh-sungguh, karena sangat

PENDAHULUAN. yang sangat menonjol. Hal ini memerlukan perhatian yang bersungguh-sungguh, karena sangat PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah hak asasi manusia merupakan isu internasional dan menjadi bahan perbincangan yang sangat menonjol. Hal ini memerlukan perhatian yang bersungguh-sungguh, karena sangat

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN KEPALA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN) DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA Republik Indonesia dan Republik Rakyat China (dalam hal ini disebut sebagai "Para

Lebih terperinci

BAB III SIKAP OKI TERHADAP KONFLIK ARAB/PALESTINA-ISRAEL. Arab/Palestina-Israel lalu kegagalan OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dalam menangnai dan

BAB III SIKAP OKI TERHADAP KONFLIK ARAB/PALESTINA-ISRAEL. Arab/Palestina-Israel lalu kegagalan OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dalam menangnai dan BAB III SIKAP OKI TERHADAP KONFLIK ARAB/PALESTINA-ISRAEL Pada Bab 3 ini membahas tentang sikap OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dan konflik berkepanjangan Palestina, yang meliputi; sejarah dari Palestina,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator BAB V KESIMPULAN Amerika serikat adalah sebagai negara adidaya dan sangat berpengaruh di dunia internasional dalam kebijakan luar negerinya banyak melakukan berbagai intervensi bahkan invasi dikawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka, bebas dan jujur.tetapi pemilihan umum 1955 menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1853, dengan kapal perangnya yang besar, Komodor Perry datang ke Jepang. Pada saat itu, Jepang adalah negara feodal yang terisolasi dari negara-negara lainnya

Lebih terperinci

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional

Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Ancaman Terhadap Ketahanan Nasional Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional

Lebih terperinci

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65

Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris. dalam Genosida 65 Keterlibatan Pemerintah Amerika Serikat dan Inggris dalam Genosida 65 Majalah Bhinneka April 2, 2016 http://bhinnekanusantara.org/keterlibatan-pemerintah-amerika-serikat-dan-inggris-dalam-genosida-65/

Lebih terperinci

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara

Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Bab I : Kejahatan Terhadap Keamanan Negara Pasal 104 Makar dengan maksud untuk membunuh, atau merampas kemerdekaan, atau meniadakan kemampuan Presiden atau Wakil Presiden memerintah, diancam dengan pidana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan invasi militer yang dilakukan oleh Israel ke Jalur Gaza yang di

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan invasi militer yang dilakukan oleh Israel ke Jalur Gaza yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan invasi militer yang dilakukan oleh Israel ke Jalur Gaza yang di mulai pada 27 Desember 2008 lalu, telah menarik perhatian dunia internasional, konflik

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA I. UMUM Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan

Lebih terperinci

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions) Fakta dan Kekeliruan April 2009 DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions) Kekeliruan 1: Bergabung dengan Konvensi Munisi Tandan (CCM) menimbulkan ancaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik Israel-Palestina sudah sejak lama menjadi perhatian utama masyarakat internasional. Bahkan, konflik antara kedua negara ini senantiasa dijadikan agenda utama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya

Lebih terperinci

Mali Diinvasi Asing, PBB tak Ambil Pusing

Mali Diinvasi Asing, PBB tak Ambil Pusing Negara Mali menjadi rebutan negara-negara Barat. Prancis, sebelum keduluan negara lain, menginvasi negeri itu dengan mengirimkan tentaranya. Perserikatan Bangsa-Bangsa diam seribu bahasa terhadap kondisi

Lebih terperinci

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003

PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003 PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA New York, 23 September 2003 Yang Mulia Ketua Sidang Umum, Para Yang Mulia Ketua Perwakilan Negara-negara Anggota,

Lebih terperinci

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat.

Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Semua yang terjadi di Mesir tak lepas dari kepentingan Amerika. Hubungan militer Mesir dan Amerika sangat erat. Detik demi detik perubahan di Mesir tidak lepas dari restu Amerika Serikat. Ketika Jenderal

Lebih terperinci

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA

RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA 1 RESUME PERUBAHAN SIKAP CHILE TERHADAP KONFLIK ISRAEL-PALESTINA Konflik di Israel dengan negara-negara Arab di Timur Tengah terjadi karena adanya dua kelompok masyarakat berbeda Israel, dari bangsa Yahudi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Kekalahan Uni Soviet dalam perang dingin membuatnya semakin lemah sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini dimanfaatkan oleh negara-negara

Lebih terperinci

Tuduhan Amnesty Internasional terhadap Sudan terkait penggunaan senjata kimia di Jabal Murrah

Tuduhan Amnesty Internasional terhadap Sudan terkait penggunaan senjata kimia di Jabal Murrah Tuduhan Amnesty Internasional terhadap Sudan terkait penggunaan senjata kimia di Jabal Murrah Rabu, 28 September 2016, Taryana Hassan, Direktur Riset Krisis dan Bencana di Lembaga Amnesty Internasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intervensi militer oleh pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada dan

BAB I PENDAHULUAN. intervensi militer oleh pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa 1973 yang menghasilkan intervensi militer oleh pasukan koalisi Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Kanada dan Italia

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan BAB V PENUTUP KESIMPULAN Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan Strategi Republik Kosovo dalam Proses Mencapai Status Kedaulatannya pada Tahun 2008 telah berlangsung sejak didirikannya

Lebih terperinci

Krisis Gaza: Bukan Perang, Melainkan Genosida! Written by Administrator Friday, 16 January :51

Krisis Gaza: Bukan Perang, Melainkan Genosida! Written by Administrator Friday, 16 January :51 Resolusi PBB dan Kecaman dunia internasional atas agresi Israel ke Jalur Gaza tidak sanggup menyurutkan nafsu Israel menggempur Gaza. Sejak agresi dimulai, pada 27 Desember 2008 sampai sekarang, korban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perang sipil Libya Tahun 2011 adalah konflik yang merupakan bagian dari musim semi

BAB I PENDAHULUAN. Perang sipil Libya Tahun 2011 adalah konflik yang merupakan bagian dari musim semi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perang sipil Libya Tahun 2011 adalah konflik yang merupakan bagian dari musim semi arab. Perang ini diawali oleh unjuk rasa di Benghazi pada 15 Februari 2011,

Lebih terperinci

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan PENJELASAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN Prosperity Outhority faktor sosial ekonomi politik

BAB IV KESIMPULAN Prosperity Outhority faktor sosial ekonomi politik BAB IV KESIMPULAN Setelah melakukan beberapa analisa data melalui pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan penelitian ini kedalam beberapa hal pokok untuk menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

Komunisme dan Pan-Islamisme

Komunisme dan Pan-Islamisme Komunisme dan Pan-Islamisme Tan Malaka (1922) Penerjemah: Ted Sprague, Agustus 2009 Ini adalah sebuah pidato yang disampaikan oleh tokoh Marxis Indonesia Tan Malaka pada Kongres Komunis Internasional ke-empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Analisa penelitian ini ditujukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan membuktikan jawaban awal yang telah dirumuskan. Penelitian ini menjelaskan alasan Venezeula menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing. BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra. BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih

Lebih terperinci

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?

Telah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini? Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus beraksi dalam beberapa bulan terakhir di Papua. Aparat keamanan dan kepolisian jadi sasaran, termasuk warga sipil. Sudah banyak korban yang tewas karenanya, termasuk

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059]

UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059] UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA [LN 2009/140, TLN 5059] BAB XV KETENTUAN PIDANA Pasal 111 (1) Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membuka kesempatan besar bagi penduduk dunia untuk melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah integrasi dalam komunitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penulis mempunyai tiga alasan dalam melakukan penelitian ilmiah dengan judul Citra

BAB I PENDAHULUAN. Penulis mempunyai tiga alasan dalam melakukan penelitian ilmiah dengan judul Citra BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Penulis mempunyai tiga alasan dalam melakukan penelitian ilmiah dengan judul Citra Israel di Dunia Internasional Pasca Serangan Terhadap Kapal Mavi Marmara.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa berfungsi mengkonstruksi realitas yang terjadi. Bagi kaum konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

Lebih terperinci

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain Deskripsi Dokumen: http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=93120&lokasi=lokal

Lebih terperinci

Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata

Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata Protokol Tambahan Konvensi Hak Anak Terkait Keterlibatan Anak Dalam Konflik Bersenjata 12 Februari 2002 Negara-negara yang turut serta dalam Protokol ini,terdorong oleh dukungan yang melimpah atas Konvensi

Lebih terperinci

2016, No Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementeria

2016, No Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementeria BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.398, 2016 KEMHAN. Pasukan. Misi Perdamaian Dunia. Pengiriman. Kebijakan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGIRIMAN

Lebih terperinci

LEGALITAS PENGGUNAAN BOM CURAH (CLUSTER BOMB) PADA AGRESI MILITER ISRAEL KE PALESTINA DALAM PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL

LEGALITAS PENGGUNAAN BOM CURAH (CLUSTER BOMB) PADA AGRESI MILITER ISRAEL KE PALESTINA DALAM PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL LEGALITAS PENGGUNAAN BOM CURAH (CLUSTER BOMB) PADA AGRESI MILITER ISRAEL KE PALESTINA DALAM PERSPEKTIF HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL Oleh: Alan Kusuma Dinakara Pembimbing: Dr. I Gede Dewa Palguna SH.,

Lebih terperinci

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah.

Kaum Muslim Myanmar merupakan 4 persen total populasi 60 juta, menurut sensus pemerintah. Biksu Buddha Saydaw Wirathu, yang dikenal sebagai bin Laden dari Myanmar, telah menyerukan untuk memboikot secara nasional bisnis kaum Muslim di Myanmar Belum kering air mata warga Rohingya yang dianiaya

Lebih terperinci

BAB IV SEBAB-SEBAB PERUBAHAN POLITIK LUAR NEGERI TURKI DI ERA KEPEMIMPINAN ERDOGAN YANG SEBELUMNYA PRO ISRAEL MENJADI PRO PALESTINA

BAB IV SEBAB-SEBAB PERUBAHAN POLITIK LUAR NEGERI TURKI DI ERA KEPEMIMPINAN ERDOGAN YANG SEBELUMNYA PRO ISRAEL MENJADI PRO PALESTINA BAB IV SEBAB-SEBAB PERUBAHAN POLITIK LUAR NEGERI TURKI DI ERA KEPEMIMPINAN ERDOGAN YANG SEBELUMNYA PRO ISRAEL MENJADI PRO PALESTINA Pada Bab IV ini akan dianalisis mengenai tentang bentuk-bentuk dukungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuat telah merdeka dari penjajahan, baik merdeka dengan berperang maupun merdeka

BAB I PENDAHULUAN. kuat telah merdeka dari penjajahan, baik merdeka dengan berperang maupun merdeka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang dunia kedua telah berakhir, setiap Negara yang dijajah oleh Negara yang kuat telah merdeka dari penjajahan, baik merdeka dengan berperang maupun merdeka

Lebih terperinci

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan 1 UU 7/1950, PERUBAHAN KONSTITUSI SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT MENJADI UNDANG UNDANG DASAR SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor:7 TAHUN 1950 (7/1950) Tanggal:15 AGUSTUS

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bantuan luar negeri (foreign aid) digunakan saat suatu kawasan sedang dilanda bencana alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perang dan damai. Peristiwa-peristiwa besar yang menjadi tema-tema utama

BAB I PENDAHULUAN. perang dan damai. Peristiwa-peristiwa besar yang menjadi tema-tema utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah kehidupan manusia, peristiwa yang banyak dicatat adalah perang dan damai. Peristiwa-peristiwa besar yang menjadi tema-tema utama dalam literatur-literatur

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN: RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENDANAAN TERORISME,

Lebih terperinci

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup

Lebih terperinci