BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dapat dideskripsikan dalam bentuk tabel yang menunjukan. yang dihadapi dengan sistem yang dibuat (tabel 5.

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dapat dideskripsikan dalam bentuk tabel yang menunjukan. yang dihadapi dengan sistem yang dibuat (tabel 5."

Ari Tanuwidjaja
7 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan dapat dideskripsikan dalam bentuk tabel yang menunjukan hubungan antara kebutuhan / permasalahan dengan sistem yang dibuat. Hal ini untuk tujuan kemudahan dalam pembacaannya. Berikut ini adalah tabel antara permasalahan yang dihadapi dengan sistem yang dibuat (tabel 5.1): Tabel 5.1 Kesimpulan antara Permasalahan yang dihadapi dan solusi dari sistem Permasalahan yang dihadapi Solusi Sistem Dengan menggunakan sistem Terjadi penumpukan dokumen / berkas. terkomputerisasi, penumpukan berkas tidak akan lagi terjadi karena sudah disimpan secara maya di database dan harddisk. Selama berkas sukses dikirim menggunakan sistem ini, maka berkas akan langsung terdaftar, Berkas lama sulit dicari. tersimpan, dan diatur penempatannya, sehingga memudahkan ketika dibutuhkan kembali. 372

2 373 Dengan sistem ini, berkas tidak Berkas bisa hilang. akan hilang, kecuali jika server mengalami gangguan atau terserang virus / dsb. Peraturan mengenai paperless. Dengan komputerisasi, penggunaan kertas bisa semakin diminimalkan. Inti dari permasalahan tersebut adalah dibutuhkannya "help-desk", Karyawan kesulitan dalam mempelajari cara kerja kerekayasaan. atau manual yang mudah untuk dimengerti dan dipelajari. Sistem ini memang sudah membuat "helpdesk" namun masih perlu pengembangan lebih lanjut lagi. Karyawan dirugikan dalam penghitungan angka kredit karena kurang transparan dan minimnya jalur komunikasi dengan tim penilai. Dengan sistem ini, proses penghitungan angka kredit bisa lebih diketahui pegawai tanpa mengurangi privasi (security) dari tim penilai. Monitoring juga telah Sulit mengetahui perkembangan karyawan dan program kerja. diintegrasikan pada sistem ini. Atasan bisa melihat seluruh perkembangan program serta pegawai. Pegawai sendiri bisa

3 374 dengan mudah melihat perkembangannya sendiri. Tim penilai kesulitan jika berkas - berkas tidak tersusun dengan rapi dan berurutan sehingga merugikan karyawan juga. Sistem ini membantu tim penilai dalam penghitungan angka kredit. Karena tidak lagi berupa kertas, maka tim penilai tinggal meng-klik berkas apa yang mau dilihat. Diharapkan sistem ini akan lebih Sistem komputerisasi yang dulu pernah dicoba gagal karena terlalu kompleks. mudah digunakan dan dipelajari. Namun, tidak bisa dihindari, semakin banyak permintaan akan fitur yang ada, maka akan semakin kompleks pula aplikasi ini. Berdasarkan tabel 5.1, sebagian besar permasalahan sudah terselesaikan, namun masih ada beberapa kendala yang diupayakan agar seminimal mungkin seperti kompleksitas sistem yang menyulitkan pegawai untuk belajar, dan help-desk yang masih kurang lengkap. Berikut ini adalah tabel antara prioritas kebutuhan pengguna (berasal dari hasil analisis, dan sesuai urutannya. 1 ~ prioritas utama) dengan solusi sistem yang dibuat (tabel 5.2):

4 375 Tabel 5.2 Kesimpulan antara Prioritas kebutuhan pengguna dengan Solusi dari sistem Prioritas kebutuhan pengguna Solusi Sistem Sebagai prioritas utama dari sistem, Dibutuhkan sistem yang mengotomatisasi kerja kerekayasaan yang mengatur alur informasi. maka kegiatan ini sudah sangat didukung oleh sistem. Alur informasi sudah sangat sesuai dengan mekanisme kerekayasaan yang tertulis di manual. Dibutuhkan sistem yang reliable sehingga file / dokumen tidak hilang. Prioritas kedua dari sistem tentunya selama server tidak bermasalah, berkas / dokumen dipastikan tidak akan hilang. Proses penilaian angka kredit sudah Dibutuhkan sistem yang membantu proses penilaian angka kredit. menjadi modul besar tersendiri yang membantu tim penilai dalam memproses angka kredit karyawan. Dibutuhkan sistem yang memudahkan komunikasi antar pegawai, atasan, dan tim penilai. Dibutuhkan sistem yang memungkinkan pengguna melakukan monitoring dan controlling. Forum, pesan (messaging), dan shoutbox diberikan sebagai fasilitas komunikasi antar karyawan. Monitoring terdapat pada menu tertentu yang dimana pengguna dapat melihat perkembangan dari program, angka kredit, dan

5 376 penggunaan dana. (report) Dengan berbasis website dan Dibutuhkan sistem yang mudah diakses, kapan saja. dihubungkan ke internet. Maka sistem ini bisa diakses darimana saja, kapan saja. Sesuai dengan prioritasnya (tabel 5.2), modul yang sangat diutamakan adalah mekanisme untuk pengaturan alur informasi kerekayasaan, dan modul ini sudah sangat terintegrasi pada sistem tanpa masalah. Fitur - fitur lainnya juga sebagian besar sudah terpenuhi. Sesuai dengan hasil beta-testing(bab 4) menunjukan bahwa pegawai mau dan akan untuk menggunakan sistem ini, dan merasa cukup terbantu dengan adanya sistem ini. Berikut ini kesimpulan dari sistem yang dibuat. Pengembangan aplikasi berbasis tata kelola kerekayasaan di Pusat Pengkajian Penerapan Teknologi - BPPT sudah berhasil dikembangkan. Kebutuhan pengguna sudah terpenuhi dan fitur fitur sudah cukup memadai. Namun, pengembangan (refactoring) lebih lanjut masih dibutuhkan guna lebih meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari sistem yang sudah dibuat.

6 Saran Beberapa saran untuk sistem ini maupun proyek kedepannya: Sistem ini memang sudah bisa berjalan dengan baik, namun ada baiknya dilakukan pengembangan lebih lanjut. Diharapkan pengembangan lebih lanjut kearah pengubahan aplikasi agar biarpun kompleksitas tinggi, tetapi tetap mudah untuk dipelajari. Hal ini cukup sulit untuk diimplementasi dan membutuhkan research dan perancangan yang cukup signifikan. Diharapkan sistem ini bisa digunakan dan membantu kegiatan kerekayasaan di BPPT - PPKDT dengan baik.

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekayasa adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan kerekayasaan dalam suatu kelompok kerja fungsional