Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Eskplrasi minyak dan gas bumi di cekungan Sumatera Tengah telah dimulai sejak awal abad ke-19. Eksplrasi pada tahap awal memiliki tantangan tersendiri yaitu tantangan ilmu gelgi dan teknlgi yang belum berkembang pesat saat itu. Ditemukannnya beberapa lapangan raksasa di cekungan Sumatera Tengah pada peride tahun seperti lapangan Minas dan Duri menjadi pendrng utama gencarnya eksplrasi minyak dan gas di cekungan Sumatera Tengah leh berbagai perusahaan asing pada era tersebut. Perkembangan pemahaman ilmu gelgi, gekimia minyak dan gas bumi, teknlgi kmputer, kemajuan teknlgi pencitraan bawah permukaan dengan munculnya teknlgi seismik 3 dimensi (3D) merupakan kemajuan sangat pesat dari metde eksplrasi antiklin dan rembesan minyak yang dipakai sebelumya. Sebagian besar lapangan-lapangan raksasa dunia telah ditemukan pada dekade 70-an hanya dengan menggunakan metde eksplrasi pemetaan gelgi permukaan dan data seismik 2 dimensi (2D). Saat ini mencari ptensi cadangan minyak dan gas baru menggunakan pendekatan eksplrasi knvensinal seperti itu menjadi semakin sulit dilakukan karena yang tersisa adalah ptensi dengan ukuran yang jauh lebih kecil dan atau pada kndisi lingkungan permukaan yang sulit dijangkau seperti laut dalam. Sebuah cekungan sedimen dapat diangap tidak ptensial dan ditinggalkan leh sebuah perusahaan eksplrasi minyak dan gas setelah dilakukan eksplrasi dengan metde pendekatan knvensinal. Setelah daerah tersebut ditinjau dan dimasuki kembali leh perusahaan lain dengan knsep, metde pendekatan dan interpretasi yang berbeda sangat mungkin terjadi kemudian berhasil ditemukan cadangan minyak dan gas bumi baru. 1

2 Sebagian besar cekungan sedimen Tersier di Indnesia dibentuk leh ekstensi baik pada gaya tektnik tensil ataupun sub gaya tensil dalam zna kmpresi seperti pull apart basin dalam zna tektnik wrench (wrench tectnic). Sub Cekungan Barumun salah satu sub hasil tektnik wrench dan dibentuk leh sesar geser mendatar. Dilihat dari ukuran dan dimensi graben, Barumun adalah sub cekungan paling besar di cekungan Sumatera Tengah, sehingga diharapkan memiliki ptensi hidrkarbn yang besar pula. PT. Chevrn Pacific Indnesia sejak tahun 2001 mengperasikan sebuah blk knsesi yang terletak di Sub Cekungan Barumun. Evaluasi gelgi dan evaluasi ptensi minyak dan gas bumi pada Sub Cekungan Barumun ini menjadi fkus utama tim eksplrasi dalam usaha menemukan cadangan baru Salah satu pendekatan yang diperlukan untuk mengurangi resik kegagalan eskplrasi minyak dan gas bumi adalah pemahaman yang kmprehensif dan terintegrasi mengenai sejarah perkembangan gelgi sebuah cekungan sedimen. Pemdelan perkembangan gelgi cekungan sedimenter (basin mdeling) saat ini telah menjadi salah satu alat utama dalam evaluasi ptensi minyak dan gas bumi. Interpretasi sejarah gelgi yang akurat dan mendekati kenyataan menjadi masukan paling utama dan penting dalam pemdelan gelgi sebuah cekungan baik secara 2 dimensi ataupun 3 dimensi mengikuti urutan waktu. Munculnya tambahan data baru dan perubahan knsep atau asumsi-asumsi gelgi yang dipakai menjadi kunci keunggulan dalam persaingan bisnis eksplrasi minyak dan gas bumi. Pendekatan dan pemahaman perkembangan sejarah gelgi Sub Cekungan Barumun akan menjadi tujuan dari penelitian ini dalam rangka memberi masukan yang lebih akurat untuk pemdelan sistem hidrkarbn. I.2 Masalah Penafsiran sejarah perkembangan struktur dan stratigrafi Sub Cekungan Barumun belum dilakukan dengan lengkap dan kmprehensif. Dengan adanya data baru berupa sumur Ftwall-1 dan data seismik 3D di Sub Cekungan Barumun, maka muncul peluang penafsiran baru sejarah gelgi cekungan. Penafsiran sejarah gelgi ini akan sangat mempengaruhi pemdelan sistem hidrkarbn, untuk itu 2

3 diperlukan peninjauan ulang penafsiran sejarah dan pemdelan gelgi Sub Cekungan Barumun menggunakan data dan temuan terbaru. I.3 Objek dan Lkasi Penelitian Objek penelitian adalah dan paket stratigrafi Kelmpk Pematang yang diendapkan dalam cekungan hasil struktur pull apart beserta struktur sesar-sesar pembentuk Sub Cekungan Barumun di Cekungan Sumatera Tengah. Sub Cekungan Barumun merupakan bagian utara dari Cekungan Sumatera Tengah, terletak di Sumatera Utara sekitar 30 km arah timur laut dari kta Rantau Prapat, berada dalam ktak bergaris merah dalam Gambar I.1. Daerah ini bisa dicapai dengan perjalanan darat sekitar 3 jam dari Kta Medan ke arah Tenggara, dan sekitar 8 jam jika ditempuh perjalanan darat dari Kta Pekanbaru. Sub Cekungan Barumun berada di Utara tinggian Kubu dan di sebelah selatan Tinggian Asahan serta di sebelah timur dari Pegunungan Barisan KISARAN PSC BLOCK PASIRMAS-1 C D 2 30 A B E BILA-1 F PANAI-1 PANAI KAYUARA-1 G H PANAI CABE-1 I J MERBAU-1 BARUMUN-1 K L N M H G P TOLANG-1 O Q R DAUN-1 SIRINGO CH-1 KUNDUR-1 T S KARANG-1 SITANGKO-2 U V SITANGKO-3 W X PERBAUNGAN-1 SITANGKO-1 Pinang BARU-1 SISUMUT-1 Y Z BULUHAUR_CH-1 D C Pusing Damar TOTOLAN-1 F Sijambu B A E 0 25 KMS COASTAL PLAIN BLOCK LEGEND ROKAN KISARAN PSC PROPOSED AREA BLOCK Bangk CPI AREAS OF OPERATION SIAK BLOCK GAS PIPELINE Tanjungmedan AREA I Antara Nella OIL PIPELINE ROAD Buaya OIL FIELD Balam SE Balam Area f study in Suth Barumun Balam sub Trugh basin Gambar I.1 Peta lkasi penelitian di sub-cekungan Barumun, Cekungan Sumatera Tengah Lkasi daerah penelitian berada di wilayah administratif Prvinsi Sumatera Utara, sekitar 300 km ke arah selatan Kta Medan, tepatnya di sekitar Rantau Prapat Kabupaten Labuhan Batu Sumatera Utara. Keterjangkauan lkasi ini dapat 3

4 dicapai dengan angkutan udara dari Jakarta menuju Medan, dilanjutkan perjalanan darat dengan kereta api atau mbil ke arah Rantau Prapat sekitar 6 jam perjalanan. I.4 Tujuan dan Lingkup Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dan interaksi pembentukan struktur sesar pembentuk cekungan dengan rekaman prses sedimentasi yang dibservasi dari data seismik dan data sumur pembran. Menyusun ulang tektnstratigrafi Sub Cekungan Barumun menjadi tujuan berikutnya. Mdel tiga dimensi perkembangan struktur dan sedimentasi pada Sub Cekungan Barumun akan dibuat untuk mempermudah pemahaman sejarah gelgi Sub Cekungan Barumun pada rentang waktu gelgi Esen Oligsen. Sistem hidrkarbn tidak akan dibahas secara mendetil dalam lingkup penelitian. Analisis gekimia bukan merupakan bagian dari lingkup penelitian ini, namun data gekimia yang sudah ada digunakan sebagai data penunjang dalam pembahasan sejarah gelgi. I.5 Manfaat Hasil penelitian, berupa revisi mdel gelgi Sub Cekungan Barumun diharapkan dapat mempertajam hasil penelitian sebelumnya rangka penilaian ulang ptensi hidrkarbn pada Sub Cekungan Barumun. Hasil sintesa sejarah gelgi pada Sub Cekungan Barumun terutama pemahaman mengenai perkembangan gelgi cekungan secara tidak langsung akan memberikan infrmasi penting untuk pemdelan sistem petrleum. Penjajagan mengenai batuan induk, reservir, jebakan dan migrasi akan terkait kuat terhadap sejarah perkembangan cekungan. Metde pendekatan dan analisis yang dipakai dan didkumentasikan dalam penelitian ini, dapat dijadikan mdel teknik evaluasi pada cekungan lain sebagai sumbangan terhadap ilmu gelgi. 4

5 I.6 Batasan Penelitian Pembahasan penelitian ini dibatasi pada endapan syn-rift Esen-Oligsen sampai immediate pst rift. Sejarah gelgi saat rifting akan diulas dan menjadi inti dari sintesa sejarah Sub Cekugan Barumun. Penentuan umur paket sedimen menggunakan metde bistratigrafi tidak dilakukan dalam penelitian ini. Pembahasan lanjut sistem petrleum tidak termasuk tpik yang dibahas dalam penulisan tesis ini. I.7 Asumsi Asumsi-asumsi yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Struktur gelgi pada batuan dasar (basement) merupakan prduk dari defrmasi yang sudah terjadi sebelumnya dan bekerja pada zna-zna lemah yang sudah ada. 2. Sub Cekungan Barumun dibentuk leh tektnik dengan pla ekstensinal. 3. Gemetri peta ispach merupakan rekaman perkembangan struktur. I.8 Hiptesis Hiptesis kerja yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Arah ekstensi maksimum secara umum akan ditunjukkan leh gemetri ispach. 2. Pla urutan pengendapan dimulai dari pengendapan pengisian cekungan akan mengikuti urutan syn-rift sampai pst-rift 3. Kelmpk lithstratigrafi Pematang sebagian besar merupakan endapan syn-rift. 4. Rifting pada Sub Cekungan Barumun terjadi pada beberapa fase perkembangan struktur sesar. 5. Gemetri Sub Cekungan Barumun pada tiap tahap pembentukannya mempengaruhi penyebaran fasies. 5

6 I.9 Tantangan Penelitian Ukuran Sub Cekungan Barumun saat Palegen termasuk kecil jika dibandingkan dengan ukuran cekungan akibat rifting benua. Gemetri cekungan yang dibentuk leh beberapa blk-blk sesar mengakibatkan gemetri dasar pengendapan sedimen tidak datar sejak awal. Sehingga sulit dijumpai paket sedimen yang memiliki bentuk asal hrisntal dari tepi cekungan sampai ke tengah cekungan yang paling dalam. Bentuk paket-paket sedimen tidak hrisntal, namun memiliki kemiringan yang bervariasi bergantung kepada tatanan lingkungan pengendapannya. Defrmasi yang terjadi setelah pengendapan sedimen membuat penafsiran sejarah gelgi menjadi lebih kmpleks untuk diselesaikan. Penafsiran sejarah perkembangan cekungan umumnya dilakukan dengan cara merestrasi efek defrmasi leh struktur dengan cara flattening sehingga diperleh gambaran perkembangan gemetri basin maupun bentuk paket sedimen dari waktu ke waktu. Restrasi struktur knvensinal umumnya didasarkan pada hukum riginal hrizntality paket sedimen ketika diendapkan. Secara teritis sedimen dengan asal mula hrisntal ini hanya akan didapat pada kndisi basinal yang memiliki dasar pengendapan hrisntal pula. Pada kasus Sub Cekungan Barumun, sulit sekali dijumpai sedimen yang diendapkan secara hrisntal sejak awal baik di tepi cekungan maupun di tengah cekungan. Restrasi dengan cara knvensinal ini pada kasus tertentu dapat mengakibatkan penafsiran stratigrafi seismik yang tidak tepat, karena ada kemungkinan laju pertumbuhan ruang akmdasi tidak dapat diikuti leh laju sedimentasi. Dengan demikian penelitian ini lebih disandarkan kepada studi stratigrafi seismik secara tiga dimensi untuk melakukan penafsiran tatanan sedimentasi. Penafsiran struktur yang dilakukan dari penafsiran peta ischrne atau ispach yang dalam beberapa sisi memiliki kelemahan, yaitu ispach dan ischrne tidak secara langsung mencerminkan besarnya ruang akmdasi dan besarnya ffset sesar. Ispach dan atau ischrne hanya mencerminkan ruang akmdasi kumulatif minimum yang terekam dalam satu kurun waktu tertentu. 6

7 Penggunaan ispach dan ischrne sebagai indikatr pertumbuhan struktur sesar dapat bekerja dengan baik pada tatanan sedimentasi dengan laju yang seimbang dengan pertumbuhan ruang akmdasi leh pergerakan sesar. Knsep ini akan berlaku baik pada endapan-endapan basinal yang luas dan relatif datar atau memiliki gradien slpe rendah, seperti endapan kntinen pasif. Karakter arsitektur Sub Cekungan Barumun yang memiliki karakter slpe yang relatif tinggi, sempit memanjang dengan luasan cekungan yang terbatas, membuat penafsiran perkembangan sesar menggunakan peta ispach harus dilakukan dengan hati-hati. Kehati-hatian ini diperlukan karena sebagian besar sedimen asal daerah tinggian akan diendapkan pada tepian cekungan ber-slpe tinggi, sulit ditemukan sedimen yang hrisntal sejak awal pengendapan. Yang patut diperhatikan juga bahwa peta ispach tidak bisa digunakan langsung sebagai peta palebathimetry tanpa kalibrasi dari assiasi fsil, struktur sedimen dan atau stratigrafi seismik secara teliti. 7