EKSTRAKSI INHIBITOR PROTEASE DARI SPONGE DAN POTENSI DAYA HAMBATNYA TERHADAP PROTEASE BAKTERI PATOGEN
|
|
- Hadi Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EKSTRAKSI INHIBITOR PROTEASE DARI SPONGE DAN POTENSI DAYA HAMBATNYA TERHADAP PROTEASE BAKTERI PATOGEN Oleh : IRMAN FEBRIAN C SKRIPSI DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN PAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
2 EKSTRAKSI INHIBITOR PROTEASE DARI SPONGE DAN POTENSI DAYA HAMBATNYA TERHADAP PROTEASE BAKTERI PATOGEN OIeh : IRMAN FEBRIAN C SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN TEKNOLOGI HqSIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN HOGOR 2004
3 RINGKASAN IRMAN FEBRIAN. C Ekstraksi Inhibitor Protease dari Sponge dan Potensi Daya Hamhatnya terhadap Protease Bakteri Patogen. Dibawah bimbingan PIPIH SUPTIJAH dan TAT1 NURHAYATI. Semakin jelasnya keterlibatan enzim protease di dalam mekanisme molekular penyakit asal bakteri, virus, malaria, kanker, tumor, dan penyakit yang muncul barubaru ini seperti SARS, bahkan penyakit degeneratif seperti Alzheimer menyebabkan meningkatnya perhatian terhadap protease sebagai target senyawa obat bagi penyakitpenyakit tersebut. Desain atau pencarian inhibitor spesifik atau senyawa anti protease target tersebut dapat dilakukan, untuk selanjutnya dikembangkan sebagai obat. Pencarian sumber inhibitor alamiah enzim protease kmi sudah merambah ke arah organisme laut. Diantara berbagai jenis organisme yang hidup di laut, sponge merupakan sumber yang paling produktif menghasilkan komponen bioaktif. Metabolit sekunder seperti terpenoid, alkaloid, peptida, bioaktif asam lemak dan steroid merupakan komponen yang umum terdapat di dalam sponge. Di pasaran, saat ini senyawa-senyawa potensial yang berasal dari sponge seperti Bastadin 5, Bastadin 19 dan Manoalide dihargai sangat mahal. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian untuk mencari sponge laut yang potensial dan mengisolasi komponen inhibitor protease potensial yang salah satunya terhadap protease yang diproduksi oleh bakteri patogen penyebab penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak sponge yang potensial mempunyai aktivitas penghambatan (inhibitor) terhadap enzim protease bakteri patogen dan mengetahui Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dari inhibitor protease tersebut. Sampel sponge dikoleksi dari perairan Pulau Panggang, Kep. Seribu. Sampel terdiri dari 10 jenis yang hidup pada kedalaman antara * 4-12 m, jenis-jenis tersebut antara lain Jaspis stellifera, Xetospongia exigua, Gelliodes sp., Callyspongia muricana, Callyspongia sp., Xetospongia testudinaria, Aplysina sp., Reniochalina stalagmitis, Plakortis nigra dan Jaspis sp. Bakteri uji diambil dari rumah sakit Pertamina, Jakarta. Bakteri tersebut terdiri dari Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Staphylococcus epidermidis, Klebsiella sp., Aeromonas hydrophyli. Ekstraksi komponen inhibitor sponge menggunakan 2 pelarut yaitu pelarut akuades untuk sampel yang ditransportasikan dengan pelamt air laut steril dan pelqrut metanol 80% untuk sampel yang ditransportasikan dengan pelarut metanol 80%. Ekstraksi dilakukan sebanyak 2 kali sehingga diharapkan zat ekstraktif yang didapatkan akan lebih banyak. Penapisan bakteri patogen yang potensial memproduksi enzim protease dengan cara mengiinokulasi satu ose dari enam jenis bakteri uji ke dalam satu cawan petri yang berisi 10 ml media LA skim 2%. Pengamatan dilakukan dengan mengukur diameter koloni dan zona bening yang
4 dibentuk oleh masing-masing jenis bakteri uji sebagai akibat dari aktivitas protease bakteri uji yang mendegradasi skim dalam media LA. Semakin besar indeks proteolitik yang merupakan rasio dari diameter zona bening dan diameter koloni, akan semakin besar aktivitas proteasenya. Penapisan terhadap ekstrak sponge dilakukan dengan cara menambahkan larutan ekstrak sponge konsentrasi 10% (blv) kedalam 10 ml media LA skim 2% sehingga konsentrasi ekstrak menjadi 0,2%, Penambahan ekstrak sponge diharapkan akan menghambat aktivitas protease bakteri uji yang ditandai dengan mengecilnya zona bening atau tidak sama sekali. Potensi daya hambat dihitung dengan membandingkan indeks proteolitik bakteri uji yang ditumbuhkan dalam media mengandung ekstrak dengan indeks proteolitik bakteri uji yang ditumbuhkan pada media kontrol. Ekstrak sponge yang dapat menghambat protease bakteri uji lebih besar dari 50% dilakukan penentuan MIC (Minimum Inhibitory Concentration) dari masing-masing ekstrak dengan konsentrasi 0,2%, 0,16%, 0,12%, 0,08%, 0,04%, 0% sebagai kontrol. Sebagai pembanding digunakan inhibitor spesifk EDTA dengan konsentrasi yang sama. Berdasarkan hasil penapisan protease dari bakteri Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Staphylococcus epidermidis, Klebsiella sp., Aeromonas hydrophyli didapatkan tiga jenis bakteri patogen yang memproduksi enzim protease ekstraseluler yang cukup tinggi yaitu P. aeruginosa, S. aureus dan E. coli dengan indeks proteolitik dari masing-masing tersebut berturut-turut 2,5; 2,O; 2,2. Untuk tahapan penapisan ekstrak sponge sebagai inhibitor protease, bakteri uji yang digunakan adalah ketiga bakteri tersebut. Hasil penapisan ekstrak sponge menggunakan pelarut akuades dan metanol 80% dengan konsentrasi 0,2% didapatkan bahwa ekstrak sponge dalam pelarut metanol 80% tidak didapatkan satupun ekstrak sponge yang dapat menghambat protease bakteri P. aeruginosa, S. aureus dan E. coli lebih dari 50%. Hasil penapisan ekstrak sponge dalam pelarut akuades didapatkan tiga jenis sponge yang potensial mengandung komponen inhibitor protease yaitu sponge Jaspis stellifera, Aplysina sp., Plakortis nigra. Sponge Jaspis stellifera menghambat sempurna protease E. coli dan Staphylococcus aureus. Sponge Aplysina sp. menghambat protease Pseudomonas aeruginosa sebesar 55,28%. Sponge Plakortis nigra menghambat protease P. aeruginosa sebesar 56,17% dan menghambat sempurna protease S. aureus. Hasil perhitungan MIC (Minimum Inhibitory Concentration) menunjukkan ekstrak sponge ApIysina sp. dan Plakortis nigra dalam pelarut akuades maupun inhibitor spesifk EDTA sebagai pembanding, menghambat protease P. aeruginosa tetapi tidak dapat ditentukan konsentrasi hambatan minimumnya. Ekstrak sponge Jaspis stellifera dalam pelarut akuades dapat menghambat protease E. coli dengan konsentrasi minimum 0,08%, sedangkan EDTA 0,16%. Ekstrak -sponge Jaspis stellifera dan Plakortis nigra dalam pelarut akuades dapat menghambat protease S. aureus masing-masing dengan konsentrasi minimum 0,08% dq 0,12% sedangkan EDTA 0,16%. Perhitungan MIC (Minimum Inhibitory Concentration) menunjukkan bahwa ekstrak sponge Aplysina sp. dan Plakortis nigra dalam pelarut akuades kurang potensial mengandung inhibitor alamiah protease P. aeruginosa. Ekstrak sponge
5 Jhspis stellifera dalam pelarut akuades memiliki dosis penghambatan yang lebih kecil daripada inhibitor spesifik EDTA dalam menghambat protease E. coli dan S. aureus, sehingga dapat disimpukan sponge Jaspis stellifera potensial mengandung inhibitor alamiah protease E. coli dan S. aureus. Ekstrak sponge Plakortis nigra dalam pelarut akuades memiliki dosis penghambatan yang lebih kecil dibanding inhibitor spesifik EDTA dalam menghambat protease S. aureus, sehiigga dapat disimpukan sponge Plakortis nigra potensial mengandung inhibitor alamiah protease S. aureus.
6 SKRIPSI Judul Skripsi Nama NRP Program Studi : Ekstraksi Inhibitor Protease dari Sponge dan Potensi Daya Hambatnya terhadap Protease Bakteri Patogen. : Irman Febrian : C : Teknologi Hasil Perikanan Menyetujui, I. Komisi Pembimbing -. Dra. Pipih Suptiiah. M.BA Ketua Tati Nurhavati. S.Pi M.Si. Anggota 11. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Ir.Ruddv Suwandi, M.S., M.Phil. Ketua Program Studi Tanggal lulus : 8 April 2004
7 RIWAYAT HIDUP ~l~elanjutkan Sekolah pada tahun Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 3 Februari Penulis adalah anak ke- 2 dari 4 bersaudara dari Bapak Moh. Dja'far dan Ibu Nuryani. Penulis memulai jenjang formal pada pendidikan Sekolah Dasar Negeri 01 Semper T i, Jakarta Utara dan lulus pada tahun Kemudian penulis Menengall Pertanla di SLTP Negeri 143 Jakarta Utara 1~11~s 1996, dan melanjutkan Pendidikan Tingkat Menengah Atas SMU Negeri 72 Jakarta Utara dan lulus pada tahun Penulis masuk IPB melalui jalur USMI pada tahun 1999 dan diterima sebagai mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada Departemen Teknologi Hasil Perikanan. Selama menjalani pendidikan akadernik penulis pernah mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Pengolahan Hasil Perikanan pada tahun Penulis juga aktif di organisasi Fisheries Diving Club-IPB yang bergerak dibidang selam ilmiah sebagai anggota dan pengurus bidang Peralatan dan Logistik pada tahun , sebagai koordiiator bidang Kesekretariatan pada tahun , dan sebagai koordinator bidang Penelitian dan Pengembangan pada tahun , Akhirnya penulis menjadi Ketua Umum Organisasi Fisheries Diving Club-IPB pada tahun Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, penulis melakukan penelitian dengan judul "Ekstraksi Inhibitor Protease dari Sponge dan Potensi Daya Hambatnya terhadap Protease Bakteri Patogen" sebagai salah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
8 KATA PENGANTAR Bismillaahirrah?naanirrahiim Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia- Nya sehiigga penulis dapat menyelesaikan penelitian serta penyusunan skripsi yang berjudul EKSTRAKSI INHIBITOR PROTEASE DARI SPONGE DAN POTENSI DAYA HAMBATNYA TERHADAP PROTEASE BAKTERI PATOGEN. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini didanai oleh dana Hibah Bersaing XI tahun anggaran 2003 yang diketuai Ibu Tati Nurhayati, S.Pi, M.Si. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Pipih Suptijah, MBA dan Ibu Tati Nwhayati, S.Pi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan, dan saran sehiigga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tulisan ini. Penulis menyadari mash terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang perikanan serta pembaca lainnya dan semoga menjadi suatu amal ibadah bagi penulis. Bogor, Maret 2004 Penulis
9 DAFTAR IS1 Hal DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi 1. PENDAHULUAN... I 1.1 Latar Belakang Waktu dan Tempat Penelitian TINJAUAN PUSTAKA Enzim Protease Keterlibatan Protease dalam Mekanisme Penyebab Penyakit Bakteri Patogen Penghasil protease Pseudomonas aeruginosa Escherzchra coli Staphylococcus aureus Sponge Inhibitor Protease dari Sponge Ekstraksi Metode Ekstraksi Komponen Bioaktif Sponge Minimum Inhibitory Concentration (MIC) METODOLOGI Alat dan Bahan Metode Penelltian Koleksi sampel sponge Ekstraksi komponen inhibitor protease sponge Pembuatan media perturnbuhan bakteri Pembuatan media luria agar (LA) skim 2% Pembuatan media luria bertani (LB) broth... 21
10 3.2.4 Penapisan bakteri patogen penghasil protease Penapisan potensi sponge sebagai inhibitor protease MIC (Minimum Inhibitory Concentration) Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN Penapisan Bakteri Patogen Penghasil Protease Ekstraksi Komponen Inhibitor Sponge Penapisan Potensi Sponge sebagai Inhibitor Sponge Minimum Inhibitory Concentration (MIC) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iii
PENAPISAN INHIBITOR PROTEASE YANG DIHASILKAN OLEH SPONGE ASAL KEPULAUAN SERIBU
PENAPISAN INHIBITOR PROTEASE YANG DIHASILKAN OLEH SPONGE ASAL KEPULAUAN SERIBU Tati Nurhayati*, Pipih Suptijah*, Maggy T. Suhartono** dan Irman Febrian*** Abstract Several medicines showing protease inhibitor
Lebih terperinciPENAPISAN INHffiiTOR PROTEASE YANG DIHASILKAN OLEH SPONGE ASAL KEPULAUAN SERffiU
Volume Vlll Nomor 2 Tahun 2004 PENAPISAN INHffiiTOR PROTEASE YANG DIHASILKAN OLEH SPONGE ASAL KEPULAUAN SERffiU Tati Nurhayati*, Pipih Suptijah*, Maggy T. Suhartono** dan lrman Febrian*** Abstract Several
Lebih terperinciTERHADAP PRODUKSI INHIBITOR PROTEASE YANG DIHASILKAN OLEH
Vol IX Nomor Tahun PENGARUH VARIASI DAN NaCl TERHADAP PRUKSI INHIBITOR PROTEASE YANG DIHASILKAN OLEH Acinetobacter baumanii (BAKTERI YANG BERASOSIASI DENGAN SPONS Plakortis nigra) Tati Nurhayati 1), Maggy
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU FRAGMENTASI KOLONI SPONS Petrosia sp. TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF
PENGARUH WAKTU FRAGMENTASI KOLONI SPONS Petrosia sp. TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF Oleh : Siti Aisyah Cinthia Indah Anggraini C64103025 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berbagai makhluk hidup terus dilakukan. Hal ini disebabkan penyalahgunaan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencarian senyawa bioaktif yang memiliki kemampuan antibiotik dari berbagai makhluk hidup terus dilakukan. Hal ini disebabkan penyalahgunaan antibiotik menimbulkan resistensi
Lebih terperinciPENGARUH CAHAYA TERHADAP SENYAWA ANTIBAKTERI DARI Chaetoceros gracilis
PENGARUH CAHAYA TERHADAP SENYAWA ANTIBAKTERI DARI Chaetoceros gracilis Oleh : Teguh Muhamad Akbar C34102006 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIBAKTERI KARANG LUNAK HASIL TRANSPLANTASI
AKTIVITAS ANTIBAKTERI KARANG LUNAK HASIL TRANSPLANTASI (Sinularia sp.) PADA DUA KEDALAMAN BERBEDA DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA KEPULAUAN SERIBU, DKI JAKARTA Oleh : Windhyka Priyatmoko C 34104051 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciUJI EFEK ANTIBAKTERI JAMUR ENDOSIMBION SPONS LAUT Callyspongia sp. TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa dan Eschericia coli
UJI EFEK ANTIBAKTERI JAMUR ENDOSIMBION SPONS LAUT Callyspongia sp. TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa dan Eschericia coli Frengki P. Menggelea Jimmy Posangi Mona P. Wowor Robert Bara 1 Kandidat Skripsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jeruk purut (Citrus hystrix D. C.) merupakan tanaman buah yang banyak ditanam oleh masyarakat Indonesia di pekarangan atau di kebun. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan,
Lebih terperinciPEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG UDANG SEBAGAI MATRIKS PENYANGGA PADA IMOBILISASI ENZIM PROTEASE. Skripsi
PEMANFAATAN KITOSAN DARI CANGKANG UDANG SEBAGAI MATRIKS PENYANGGA PADA IMOBILISASI ENZIM PROTEASE Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan
Lebih terperinciPENGARUH ph DAN NaCl TERHADAP PRODUKSI DIEIBITOR PROTEASE Eschericlzin coli DARI Acinetobncfer baurnnnii (bakteri yang bersimbiosis dengan sponge)
PENGARUH ph DAN NaCl TERHADAP PRODUKSI DIEIBITOR PROTEASE Eschericlzin coli DARI Acinetobncfer baurnnnii (bakteri yang bersimbiosis dengan sponge) Oleh :. Rini Suwardinni C03400047 PROGRAM STUD1 TEICNOLOGI
Lebih terperinciB~#NAPIS~#COMPONEN ANTIBAKTERI DARI SPONS ASAL PULAU BONERATE SULAWESI SELATAN. Oleh : Wizza Wirastyo Pramadhany C
B~#NAPIS~#COMPONEN ANTIBAKTERI DARI SPONS ASAL PULAU BONERATE SULAWESI SELATAN Oleh : Wizza Wirastyo Pramadhany C34102053 PROGRAM STUD1 TE LOG1 HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERKA&AN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI KEONG MATAH MERAH (Cerithidea obtusa)
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI KEONG MATAH MERAH (Cerithidea obtusa) Oleh : Tyas Triyanto Prabowo C34104037 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme di Indonesia masih mengkhawatirkan kehidupan masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah semakin meluasnya resistensi
Lebih terperinciKANDUNGAN SENYAWA FITOKIMIA, TOTAL FENOL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LAMUN Syringodium isoetifolium NABILA UKHTY
KANDUNGAN SENYAWA FITOKIMIA, TOTAL FENOL DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN LAMUN Syringodium isoetifolium NABILA UKHTY DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPRODUKSI DAN KARAKTERISASI HIDROLISAT PROTEIN DARI KERANG MAS NGUR (Atactodea striata) Oleh : DIAN PURBASARI C
PRODUKSI DAN KARAKTERISASI HIDROLISAT PROTEIN DARI KERANG MAS NGUR (Atactodea striata) Oleh : DIAN PURBASARI C34103001 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. lumut. Tumbuhan lumut merupakan sekelompok tumbuhan non vascular yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit infeksi masih menjadi permasalahan utama kesehatan di Indonesia (Kuswandi et al., 2001). Rendahnya tingkat ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. D. Alat dan bahan Daftar alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif (Nazir, 1998). B. Populasi dan sampel Populasi yang digunakan
Lebih terperinciKata kunci: Acinetobacter, inhibitor protease, produksi, simbiosis sponge,
Vol IX Nomor Tahun MIFIKASI MEDIA MARINE BROTH PADA PRUKSI INHIBITOR PROTEASE DARI BAKTERI Acinetobacter baumanni YANG HIDUP BERSIMBIOSIS DENGAN SPONGE Plakortis nigra Desniar, Tati Nurhayati, Maggy T.
Lebih terperinciKANDUNGAN FENOL, SENYAWA FITOKIMIA, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN RUMPUT LAUT Padina australis FITRIANY PODUNGGE C
KANDUNGAN FENOL, SENYAWA FITOKIMIA, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN RUMPUT LAUT Padina australis FITRIANY PODUNGGE C34070033 DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Agustus 2006 sampai Juli 2007, bertempat di Laboratorium Bioteknologi Hasil Perairan Departemen Teknologi
Lebih terperinciEKSTRAKSI ASAM LEMAK OMEGA-3 DARI MINYAK IKAN HASIL SAMPING PENGALENGAN IKAN LEMURU DENGAN TEKNOLOGI FLUIDA CO 2 SUPERKRITIK SUMISIH C
i EKSTRAKSI ASAM LEMAK OMEGA-3 DARI MINYAK IKAN HASIL SAMPING PENGALENGAN IKAN LEMURU DENGAN TEKNOLOGI FLUIDA CO 2 SUPERKRITIK SUMISIH C34070072 DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN
Lebih terperinciPENGARUH METODE PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN MINERAL REMIS (Corbicula javanica) RIKA KURNIA
PENGARUH METODE PENGOLAHAN TERHADAP KANDUNGAN MINERAL REMIS (Corbicula javanica) RIKA KURNIA DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Lebih terperinciEKSTRAKSI SENYAWA AKTIF ANTIOKSIDAN DARI LINTAH LAUT (Discodoris sp.) ASAL PERAIRAN KEPULAUAN BELITUNG
EKSTRAKSI SENYAWA AKTIF ANTIOKSIDAN DARI LINTAH LAUT (Discodoris sp.) ASAL PERAIRAN KEPULAUAN BELITUNG Oleh : Rizki Andriyanti C34050241 DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. maupun yang berasal dari alam (Karadi dkk., 2011). dibandingkan obat modern (Hastari, 2012).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan global yang marak dihadapi akhir akhir ini adalah resistennya bakteri terhadap antibiotik. Hal ini terjadi baik pada negara berkembang maupun negara maju.
Lebih terperinciIDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTIBAKTERI GLYCYRRHIZAE RADIX
IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA ANTIBAKTERI GLYCYRRHIZAE RADIX, BORNEO CAMPHOR, DAN COPTIDIS RHIZOMA TERHADAP Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus DHESTI SETYO WULAN DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan obat-obatan tradisional khususnya tumbuh-tumbuhan untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Hal tersebut telah
Lebih terperincidapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa yang dilakukan untuk menemukan senyawa-senyawa bioaktif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuhan memiliki senyawa bioaktif metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai obat berbagai macam penyakit. Beberapa diantaranya memiliki sifat antibakteri
Lebih terperinciAnalisis Hayati KEPEKAAN TERHADAP ANTIBIOTIKA. Oleh : Dr. Harmita
Analisis Hayati KEPEKAAN TERHADAP ANTIBIOTIKA Oleh : Dr. Harmita Pendahuluan Dewasa ini berbagai jenis antimikroba telah tersedia untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme. Zat anti
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PRODUK MARSHMALLOW DARI GELATIN KULIT IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus sp.)
PENGEMBANGAN PRODUK MARSHMALLOW DARI GELATIN KULIT IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus sp.) Oleh : Dwi Sartika C34104025 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SERBUK MINUMAN SARI BUAH JERUK LEMON
KARAKTERISTIK SERBUK MINUMAN SARI BUAH JERUK LEMON (Citrus medica var lemon) DENGAN PENAMBAHAN Na-ALGINAT YANG DIEKSTRAK DARI RUMPUT LAUT Sargassum filipendula Oleh: RHAMA ADIE PERMANA C34103018 PROGRAM
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIMIKROBA PADA PUTIH TELUR DARI BEBERAPA JENIS UNGGAS TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF SKRIPSI CHAIRUL
AKTIVITAS ANTIMIKROBA PADA PUTIH TELUR DARI BEBERAPA JENIS UNGGAS TERHADAP BAKTERI GRAM POSITIF DAN GRAM NEGATIF SKRIPSI CHAIRUL PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciAKTIVITAS ENZIM KATEPSIN DAN KOLAGENASE DARI DAGING IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskall) SELAMA PERIODE KEMUNDURAN MUTU IKAN.
1 AKTIVITAS ENZIM KATEPSIN DAN KOLAGENASE DARI DAGING IKAN BANDENG (Chanos chanos Forskall) SELAMA PERIODE KEMUNDURAN MUTU IKAN Rustamaji DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
SELEKSI DAN PENGUJIAN BAKTERI ASAM LAKTAT KANDIDAT PROBIOTIK HASIL ISOLAT LOKAL SERTA KEMAMPUANNYA DALAM MENGHAMBAT SEKRESI INTERLEUKIN-8 DARI ALUR SEL HCT 116 EKO FARIDA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT
Lebih terperinciBAB I. A. Latar Belakang Masalah. baik bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan. Tanaman obat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman obat adalah tanaman yang dapat digunakan sebagai obat untuk mengobati berbagai penyakit. Sejak dahulu, tanaman obat telah digunakan masyarakat Indonesia
Lebih terperinciUJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI
UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI JUNITA MAYARISTA SIMANULLANG 080822036 DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun oleh: YOGYAKARTA
SKRIPSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN POHPOHAN (Pilea trinervia W.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus. Disusun oleh: Abdulloh Khudry NPM: 100801163 UNIVERSITASS ATMA JAYA YOGYAKARTAA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan berbagai tumbuhan, terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan berbagai tumbuhan, terdapat sekitar 30.000 spesies. Tumbuhan tersebut sebagian telah dimanfaatkan masyarakat sebagai
Lebih terperinciY ij = µ + B i + ε ij
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2008 sampai bulan September 2009. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Bagian Teknologi Hasil Ternak Perah dan Laboratorium
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. diramu sendiri dan memiliki efek samping merugikan yang lebih kecil
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sebagai negara tropis memiliki nilai keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi. Keanekaragaman khususnya dalam dunia flora sangat bermanfaat, terutama dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yakni penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau
Lebih terperinciEfektifitas Ekstrak Bakteri yang Berasosiasi dengan Spons dan Karang Lunak sebagai Antibakteri dari Perairan Pulau Tegal Lampung
Maspari Journal, 2012, 4 (2), 225230 Efektifitas Ekstrak Bakteri yang Berasosiasi dengan Spons dan Karang Lunak sebagai Antibakteri dari Perairan Pulau Tegal Lampung Hendrianto Tinambunan, Melki dan Isnaini
Lebih terperinciPENDAHULUAN. semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dilakukan pengembangan
PENDAHULUAN Latar Belakang Permintaan produk perikanan untuk kebutuhan domestik maupun ekspor semakin meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan dilakukan pengembangan budidaya perikanan dengan intensif (Gardenia
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. beberapa manfaat salah satunya adalah sebagai probiotik. Hal ini
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Bakteri asam laktat (BAL) merupakan bakteri yang memiliki beberapa manfaat salah satunya adalah sebagai probiotik. Hal ini dikarenakan asam - asam organik yang dihasilkan
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAKTERI Bacillus sp. dan Chromobacterium sp. UNTUK MENURUNKAN KADAR MINYAK NABATI DALAM AIR YEYEN EFRILIA
PENGGUNAAN BAKTERI Bacillus sp. dan Chromobacterium sp. UNTUK MENURUNKAN KADAR MINYAK NABATI DALAM AIR YEYEN EFRILIA DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT
Lebih terperincimampu menghambat pertumbuhan bakteri.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jeruk nipis (Citrus aurantifolia, Swingle) merupakan salah satu tanaman yang memiliki efek terapeutik untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Bagian tanaman
Lebih terperinciSKRIPSI. PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL Sinularia, Sarcophyton DAN Lobophytum DARI PERAIRAN TULAMBEN, BALI
SKRIPSI PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL Sinularia, Sarcophyton DAN Lobophytum DARI PERAIRAN TULAMBEN, BALI Disusun oleh: Monika Ruwaimana NPM: 090801104 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
Lebih terperinciLampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng 44 Tumbuhan ketepeng Daun ketepeng Lampiran 3.Gambarsimplisia dan serbuk simplisia daun ketepeng 45 Simplisia daun ketepeng Serbuk simplisia daun ketepeng Lampiran
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ASAM AMINO DAN KOMPONEN BIOAKTIF SOTONG (Sepia recurvirostra) SUHANA SULASTRI
KARAKTERISTIK ASAM AMINO DAN KOMPONEN BIOAKTIF SOTONG (Sepia recurvirostra) SUHANA SULASTRI DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Lebih terperinciKAJIAN AWAL KANDUNGAN GIZI DAN ANTIBAKTERI BEBERAPA IKAN LAUT DALAM DI PERAIRAN SELATAN JAWA. Oleh : Fanni Al Fanany C
KAJIAN AWAL KANDUNGAN GIZI DAN ANTIBAKTERI BEBERAPA IKAN LAUT DALAM DI PERAIRAN SELATAN JAWA Oleh : Fanni Al Fanany C34101073 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang memiliki tumbuhan sebagai salah satu sumber kekayaan yang luar biasa. Banyak tanaman yang tumbuh subur dan penuh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang terkenal akan kekayaan alamnya dengan berbagai macam flora yang dapat ditemui dan tentunya memiliki beberapa manfaat, salah
Lebih terperinciPEMANFAATAN GELATIN DARI KULIT IKAN PATIN (Pangasius sp) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN EDIBLE FILM. Oleh : Melly Dianti C
PEMANFAATAN GELATIN DARI KULIT IKAN PATIN (Pangasius sp) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN EDIBLE FILM Oleh : Melly Dianti C03400066 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI LARUTAN ASAP CAIR TERHADAP MUTU BELUT (Monopterus albus) ASAP YANG DISIMPAN PADA SUHU KAMAR
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN ASAP CAIR TERHADAP MUTU BELUT (Monopterus albus) ASAP YANG DISIMPAN PADA SUHU KAMAR Oleh 1. Reki Astarina Febriani v C 34101050 PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI HASIL PERlKANAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Udang merupakan salah satu hasil laut komersial yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan 10 komoditas unggulan budidaya,
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa ATCC 10145, DAN Klebsiella pneumonia ATCC 10031 SKRIPSI Oleh: GERTRUDIS
Lebih terperinciDETEKSI ANTIBODI BAKTERI GRAM NEGATIF (Escherichia coli dan Salmonella sp.) PADA TELUR AYAM KAMPUNG DENGAN Agar Gel Precipitation Test (AGPT)
DETEKSI ANTIBODI BAKTERI GRAM NEGATIF (Escherichia coli dan Salmonella sp.) PADA TELUR AYAM KAMPUNG DENGAN Agar Gel Precipitation Test (AGPT) ADINI ALVINA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dua pertiga dari luas negara Indonesia terdiri dari laut dan dilalui garis
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dua pertiga dari luas negara Indonesia terdiri dari laut dan dilalui garis khatulistiwa serta kaya akan sumberdaya laut. Di samping fauna laut yang beraneka ragam dijumpai
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KARANG LUNAK Sarcophyton sp. YANG DIFRAGMENTASI DAN TIDAK DIFRAGMENTASI DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KARANG LUNAK Sarcophyton sp. YANG DIFRAGMENTASI DAN TIDAK DIFRAGMENTASI DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU SAFRINA DYAH HARDININGTYAS C34052878 DEPARTEMEN TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari saluran napas bagian atas manusia sekitar 5-40% (Abdat,2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bakteri Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri komensal dari saluran napas bagian atas manusia sekitar 5-40% (Abdat,2010). Streptococcus pneumoniae menyebabkan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Ekstraksi, Fraksinasi dan Uji Bioaktivitas (Skrining Senyawa Bioaktif)
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 6 bulan yang dimulai dari bulan September sampai Desember 2006. Pengamatan dan pengambilan sampel spons dilakukan
Lebih terperincixo-ak 8Fv ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI HALOTOLERAN PADA PEDA IKAN KEMBUNG (Rastreffiger ssp.) Oleh : Suci Dwi Novi Savitri C
xo-ak 8Fv ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI HALOTOLERAN PADA PEDA IKAN KEMBUNG (Rastreffiger ssp.) Oleh : Suci Dwi Novi Savitri C34102034 PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dengan bermacam jenis spesies tumbuh-tumbuhan. Kekayaan hayati ini merupakan sumber yang potensial
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kadar Air Ekstraksi dan Rendemen Hasil Ekstraksi
24 Rancangan ini digunakan pada penentuan nilai KHTM. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95% dan taraf α 0.05, dan menggunakan uji Tukey sebagai
Lebih terperinciMinyak Atsiri dari Tanaman Baru cina (Artemisia vulgaris) Sebagai Obat Antibakteri dengan Spektrum Spesifik
Minyak Atsiri dari Tanaman Baru cina (Artemisia vulgaris) Sebagai Obat Antibakteri dengan Spektrum Spesifik Peneliti: Elizabeth Betty Elok Kristiani, S.Si., M.Si. (Ketua) Dra. Hartati Soetjipto, M.Sc.
Lebih terperincibahan-bahan alami (Nascimento dkk., 2000).
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Industri farmasi telah memproduksi beberapa jenis antibiotik dalam tiga dekade terakhir ini, tetapi permasalahan resistensi terhadap antibiotik juga terus meningkat. Masalah
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya
1 BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 6.1. Subjek Penelitian Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya hambat Streptococcus mutans secara in vitro maka dilakukan penelitian pada plate
Lebih terperinciPENGARUH JENIS ALAT PENGGILING TERHADAP KARAKTERISTIK KITIN DAN KULIT RAJUNGAN. Oleh : Metty Susianthy C
7~ N? W d 024 PENGARUH JENIS ALAT PENGGILING TERHADAP KARAKTERISTIK KITIN DAN KULIT RAJUNGAN Oleh : Metty Susianthy C03499031 PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares) SEBAGAI SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN BISKUIT (CRACKERS) Oleh : Nurul Maulida C
PEMANFAATAN TEPUNG TULANG IKAN MADIDIHANG (Thunnus albacares) SEBAGAI SUPLEMEN DALAM PEMBUATAN BISKUIT (CRACKERS) Oleh : Nurul Maulida C34101045 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN
Lebih terperinciMUHAMMAD FIKRI C
PENAPISAN INHIBITOR PROTEASE DARI EKSTRAK KARANG LUNAK ASAL PERAIRAN PULAU PANGGANG, KEPULAUAN SERIBU DAN POTENSI DAYA HAMBATNYA TERHADAP BAKTERI PATOGEN MUHAMMAD FIKRI C 34103008 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)
I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian
Lebih terperinciDISTRIBUSI DAN PREFERENSI HABITAT SPONS KELAS DEMOSPONGIAE DI KEPULAUAN SERIBU PROVINSI DKI JAKARTA KARJO KARDONO HANDOJO
DISTRIBUSI DAN PREFERENSI HABITAT SPONS KELAS DEMOSPONGIAE DI KEPULAUAN SERIBU PROVINSI DKI JAKARTA KARJO KARDONO HANDOJO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Lebih terperinciANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H
ANALISIS INPUT-OUTPUT PERANAN INDUSTRI MINYAK GORENG DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA OLEH: NURLAELA WIJAYANTI H14101038 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Lebih terperinciUji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya
Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh: Jenny Virganita NIM. M 0405033 BAB III METODE
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kulit buah dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian dan Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak kulit buah dan biji manggis (Garcinia mangostana) terhadap penghambatan pertumbuhan
Lebih terperinciPRODUKSI DAN KARAKTERISASI BAKTERIOSIN ASAL Lactobacillus plantarum 1A5 SERTA AKTIVITAS ANTIMIKROBANYA TERHADAP BAKTERI PATOGEN
PRODUKSI DAN KARAKTERISASI BAKTERIOSIN ASAL Lactobacillus plantarum 1A5 SERTA AKTIVITAS ANTIMIKROBANYA TERHADAP BAKTERI PATOGEN SKRIPSI THEO MAHISETA SYAHNIAR DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN
Lebih terperinciUji Saponin Uji Triterpenoid dan Steroid Uji Tanin Analisis Statistik Uji Minyak Atsiri Penentuan Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM)
terbentuknya warna merah karena penambahan H 2 SO 4. Uji Saponin. Sebanyak.1 gram ekstrak jawer kotok ditambahkan 5 ml akuades lalu dipanaskan selama 5 menit. Kemudian dikocok selama 5 menit. Uji saponin
Lebih terperinciPEMANFAATAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) SEBAGAI FLAVOR. Oleh : Ismiwarti C
PEMANFAATAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) SEBAGAI FLAVOR Oleh : Ismiwarti C34101018 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2005 RINGKASAN
Lebih terperinciKARAKTERISASI MUTU FISIKA KIMIA GELATIN KULIT IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus sp.) HASIL PROSES PERLAKUAN ASAM. Oleh : Ima Hani Setiawati C34104056
KARAKTERISASI MUTU FISIKA KIMIA GELATIN KULIT IKAN KAKAP MERAH (Lutjanus sp.) HASIL PROSES PERLAKUAN ASAM Oleh : Ima Hani Setiawati C34104056 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. folikel rambut dan pori-pori kulit sehingga terjadi peradangan pada kulit.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jerawat merupakan kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebih produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan folikel rambut dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu
PENDAHULUAN Latar Belakang Indikator keberhasilan dalam usaha budidaya ikan adalah kondisi kesehatan ikan. Oleh karena itu masalah penyakit merupakan masalah yang sangat penting untuk ditangani secara
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS MIPA
LAPORAN AKHIR PENELITIAN DIPA FAKULTAS MIPA KAJIAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT BATANG DAN AKAR TUMBUHAN TURI MERAH TIM PENELITI Dra. Aspita Laila, M.S NIDN: 0009096006 Dr. Noviany,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian, kesehatan, dan industri. Umumnya pengetahuan masyarakat
Lebih terperinciANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA PASCA KEBIJAKAN UPAH MINIMUM DI KABUPATEN BOGOR OLEH ERNI YULIARTI H
ANALISIS PERTUMBUHAN KESEMPATAN KERJA PASCA KEBIJAKAN UPAH MINIMUM DI KABUPATEN BOGOR OLEH ERNI YULIARTI H14102092 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN
Lebih terperinciANALISIS KERAGAMAN PROTEIN DAN FITOKIMIA TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica) HASIL PERBANYAKAN IN VITRO PUTRI KARINA LAILANI
ANALISIS KERAGAMAN PROTEIN DAN FITOKIMIA TANAMAN PEGAGAN (Centella asiatica) HASIL PERBANYAKAN IN VITRO PUTRI KARINA LAILANI PROGRAM STUDI BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciUJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS
UJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L. Less) TERHADAP ZONA HAMBAT BAKTERI Escherichia coli patogen SECARA IN VITRO Oleh: Ilma Bayu Septiana 1), Euis Erlin 2), Taupik Sopyan 3) 1) Alumni Prodi.Pend.Biologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2012 bertempat di Laboratorium Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil
Lebih terperinciDaya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.)Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila
Daya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.)Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila Noorkomala Sari 1506 100 018 Dosen pembimbing : N.D Kuswytasari, S.Si, M.Si Awik Puji Dyah N., S.Si,
Lebih terperinciUji Potensi Bakteri dan Resistensi terhadap Antibiotik
MODUL 7 Uji Potensi Bakteri dan Resistensi terhadap Antibiotik POKOK BAHASAN : 1. Uji Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik 2. Uji potensi bakteri sebagai penghasil enzim ekstraseluler (proteolitik, celulase,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bidang perikanan memegang peranan penting dalam penyediaan protein
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang perikanan memegang peranan penting dalam penyediaan protein hewani bagi rakyat Indonesia. Sebagian besar (74%) berasal dari laut dan sisanya (26%) dari air tawar.
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini telah banyak dilakukan penelitian untuk menemukan antioksidan dan antibakteri alami yang bersumber dari tanaman (Andlauer dan Frust,1998),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Selain disebabkan oleh virus, bakteri juga tidak
Lebih terperinciLampiran 1.Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar tumbuhan dan daun segarkembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray Keterangan :Gambar tumbuhan kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley)
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)
Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Lampiran 2. Bagan penelitian Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) dicuci dari pengotoran hingga bersih ditiriskan dan ditimbang
Lebih terperinciVIVI DESFITA BIOLOGI/MIKROBIOLOGI
AKTIVITAS ANTIMIKROBA HERBA MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP BAKTERI DAN KHAMIR PATOGEN TESIS VIVI DESFITA 087030029 BIOLOGI/MIKROBIOLOGI PROGRAM MAGISTER BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi
A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi di dalam tubuh yang menyebabkan sakit, mikroorganisme
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN DAN KULIT BATANG JAMBU MAWAR
SKRIPSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN DAN KULIT BATANG JAMBU MAWAR (Syzygium jambos (L.) Alston) TERHADAP Staphylococcus aureus IFO 13276 DAN Escherichia coli ATCC 8739 Disusun oleh: Gabie Yuanita
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Metabolit sekunder Alkaloid Terpenoid Steroid Fenolik Flavonoid Saponin
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Uji fitokimia Golongan senyawa kimia dari berbagai bimga tanaman dahlia pada umumnya sama yaitu mengandung golongan senyawa terpenoid, fenolik dan flavonoid.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu bagian tanaman pepaya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bagian tanaman pepaya yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah biji buah pepaya (Carica papaya L.). Secara tradisional biji pepaya dapat dimanfaatkan
Lebih terperinci