BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Sistem absensi yang digunakan terbagi menjadi dua bagian dasar, yaitu bagian perangkat keras (hardware) dan bagian perangkat lunak (software). Sistem yang dirancang dibagi atas beberapa bagian modul perangkat keras seperti diagram dibawah ini : LCD 16x2 Modul Sistem Absensi RTC (DS1307) EE- PROM A T M E G A 1 6 M A X RFID reader USB to SERIAL PC Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Absensi Perancangan perangkat keras terdiri dari : Modul komputer yang digunakan sebagai database, pengolahan data yang akan menampilkan data absensi mahasiswa dan interface bagi pengguna. Semua data yang disimpan di dalam memori EEPROM alat absensi yang kemudian akan dikirim ke komputer database melalui komunikasi serial RS

2 46 Modul sistem minimum yang terdiri dari AVR ATmega 16 berfungsi sebagai kontrol utama yang diantaranya mengatur pembacaan data dari RFID, menyimpan ke dalam memori eksternal EEPROM 24C08, mengontrol tampilan LCD, dan mengatur komunikasi antara sistem minumum dengan komputer melalui protokol komunikasi RS-232. EEPROM 24C08 adalah memori eksternal yang digunakan untuk menyimpan data dan DS1307 atau sering disebut Real Time Clock berfungsi sebagai penyedia tanggal dan waktu. Modul RFID reader ID-12 berfungsi untuk membaca data yang ada di dalam tag dan kemudian data tersebut akan disimpan didalam EEPROM 24C08 melalui AVR ATmega 16. ID tag yang tersimpan di EEPROM 24C08 data akan diolah ke komputer database, setelah dikirim ke komputer melalui komunikasi serial RS-232. Perancangan piranti lunak terdiri dari: Pemrograman utama pada AVR ATmega 16 sebagai pengendali utama dalam sistem minimum yaitu mengatur sekaligus mengontrol komunikasi data secara bidirectional ke komputer dengan komunikasi serial RS-232, pengaturan pada pengiriman data ke EEPROM 24C08, kontrol LCD serta RFID. Program Visual Basic digunakan sebagai media penyimpanan data, melakukan kontrol terhadap sistem minimum seperti menghapus data di EEPROM 24C08, format data, pengambilan data, cetak absensi. Penggunaan Microsoft Access sebagai database.

3 Perancangan Perangkat Keras Modul Utama Sistem Minimum Gambar 3.2 Rangkaian Sistem Absensi Keseluruhan. Mikrokontroler AVR ATmega 16 dalam alat absensi berfungsi sebagai pengendali utama pada perangkat keras. Sistem mulai bekerja ketika ada kartu RFID tag yang mendekat pada RFID reader. RFID reader akan membaca ID yang ada didalam tag dengan cara membangkitkan gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik yang mengenai tag ini akan membangkitkan integrated circuit yang ada didalam tag sehingga reader akan dapat membaca ID

4 48 yang ada di dalam tag tersebut. Kemudian data yang terbaca oleh RFID reader akan diproses AVR ATmega 16 untuk disimpan di memori eksternal EEPROM 24C08. Besar data tiap - tiap kartu sebesar 22 byte, yang datanya terdiri dari 16 byte data ID tag dan 6 byte berupa data waktu yang diambil dari Real Time Clock DS1307. Memori eksternal EEPROM 24C08 yang digunakan memiliki kapasitas penyimpanan data sebesar 1Kb atau 1024 byte. Sehingga jika dihitung, maka EEPROM 24C08 dapat menyimpan data sebanyak 46 kartu. Sistem akan melakukan pengiriman data ketika modul utama sistem minimum dihubungkan ke PC melalui komunikasi serial RS-232 dan selanjutnya dilakukan pengambilan dan pengolahan data oleh Visual Basic Mikrokontroler AVR Mikrokontroler AVR ATmega 16 dalam sistem merupakan modul utama sebagai pengkontrol slave device seperti Real Time Clock DS1307 dan EEPROM 24C08. Selain itu juga berfungsi sebagai pengkontrol LCD 16x2, RFID, Digital Switch Mikrokontroler yang digunakan adalah AVR ATmega 16 produksi ATMEL.

5 49 Gambar 3.3 Modul Mikrokontroler AVR RFID reader dan RFID tag RFID reader ID-12 ini merupakan jenis RFID yang tidak membutuhkan antena eksternal karena sudah memiliki antena internal. RFID reader ID-12 memiliki jarak pembacaan ke ID tag hingga ±12 cm. Daya yang dibutuhkan untuk mengaktifkan RFID sebesar 5 Volt. Format data output yang digunakan adalah ASCII. Data yang disimpan pada setiap ID tag sebesar 16 byte dimana tiap satu karakter dalam ASCII direpresentasikan dalam 8 bit. Dalam melakukan pengiriman data selalu diawali dengan start bit dan diakhiri dengan stop bit.

6 50 Gambar 3.4 Format Output Data ASCII. RFID digunakan sebagai modul utama untuk membaca data berupa nomor ID tag yang terdapat dalam tag. Setiap mahasiswa akan memiliki nomor ID tag yang akan disinkronisasikan dengan nomor induk mahasiswa yang disimpan di database Microsoft Access. Nomor ID tag inilah yang akan menjadi identifikasi mahasiswa pada komputer database. RFID terdiri dari dua komponen utama yaitu ID tag dan RFID reader. Reader akan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang akan membangkitkan integrated circuit didalam tag yang berisi nomor ID unik. Sehingga ketika tag berada dalam area gelombang elektromagnetik dari reader, maka ID unik dalam tag akan dapat dibaca oleh reader. Saat RFID reader berhasil membaca ID tag maka akan terdengar bunyi beep dan nyala LED, yang menandakan bahwa data telah terbaca dan kemudian akan disimpan di EEPROM 24C08.

7 51 Gambar 3.5 Rangkaian RFID reader Real Time Clock DS1307 DS1307 merupakan serial real time clock yang bekerja pada tegangan 5 Volt. DS1307 juga memiliki tegangan baterai / V BAT 3 Volt yang berfungsi sebagai baterai cadangan sehingga informasi waktu dan tanggal akan tetap tersimpan. Prinsip kerjanya sederhana, ketika tegangan Vcc berada dibawah 3 Volt maka secara otomatis akan melakukan switching dan menggunakan supply baterai 3 Volt. Dalam kondisi tegangan Vcc dibawah 1.25xV BAT operasi baca tulis tidak dapat dilakukan. DS1307 digunakan sebagai penunjuk waktu dan tanggal. Sebagai penunjuk waktu tersedia informasi mengenai jam, menit dan detik. Sedangkan sebagai tanggal tersedia informasi tanggal, bulan dan tahun

8 52 yang valid sampai tahun Dalam implementasinya pada rangkaian, pin SDA dan SCL di RTC membutuhkan resistor pull up sebagai jaminan agar data dapat tersalurkan dengan baik. Gambar 3.6 Rangkaian DS Komunikasi Serial RS-232 Dalam sistem ini, digunakan komunikasi serial RS-232 dengan IC( integrated circuit ) MAX-232. MAX-232 sebagai jalur komunikasi serial antara AVR dengan komputer yang memiliki baud rate sebesar 9600 baud per second.

9 53 Gambar 3.7 Rangkaian MAX LCD (Liquid Crystal Display)16x2 LCD yang digunakan dalam alat absensi ini menggunakan tipe 16x2, yang dapat menampilkan 16 karakter perbaris dan mempunyai 2 baris. Dalam sistem ini digunakan mode 4 bit. Gambar 3.8 LCD 16x2 Pin pin LCD yang digunakan: 1. Pin VSS atau power 2. Pin VDD atau ground 3. Pin register select (RS) 4. Pin read/write (R/W)

10 54 5. Pin enable (E) 6. Pin merupakan pin data (DB4 DB7) Gambar 3.9 Hubungan LCD dengan Mikrokontroler AVR EEPROM (Electrically Erasable Programmable Memory) 24C08 EEPROM 24C08 merupakan memori eksternal yang dapat dihapus dan dibaca secara elektronik. Memiliki kapasitas penyimpanan data sebesar 1024 byte dengan mode 8 bit dalam mengakses data. EEPROM 24C08 bekerja pada tegangan 3V 5.5V dan memiliki daya tahan baca/tulis hingga 1 juta kali dan penyimpanan data yang valid hingga 40 tahun. Dalam implementasinya, pada pin SDA dan pin SCL dibutuhkan resistor pullup sebagai jaminan agar data dapat tersalurkan dengan baik, sedangkan untuk pin lainnya hanya digunakan pin VCC dan pin ground.

11 55 EEPROM 24C08 menggunakan standar komunikasi I 2 C dengan 2 wire serial interface yang menggunakan data bus dan serial clock secara bi-directional. Pada Device code yaitu 4 bit pertama menyatakan identification code yang berhubungan dengan I 2 C bus. Bit enable menyatakan input dan diikuti dengan penempatan block B2 dan B1 masing masing 256 byte tiap blocknya. Serta bit ke 8 yaitu mode R/W, perintah baca/tulis yaitu 1 sebagai mode read, 0 sebagai mode write dan diakhiri dengan acknowledge sebagai pemberitahuan bahwa data berhasil dikirim, setelah itu akan dilakukan pembacaan data mulai dari awal lagi yaitu kondisi START dan diakhiri kondisi STOP dimana terjadi setelah bit ke 9. Tabel 3.1 Device select code Device Code Chip Block Select RW Enable BIT B7 B6 B5 B4 B3 B2 B1 B0 DEVICE E A9 A8 RW SELECT

12 Digital Switching 4066 Dalam sistem, IC 4066 digunakan untuk switching jalur input serial antara RFID dan MAX-232 ke AVR pin Rx dan Tx. Switching ini diperlukan karena AVR ATmega 16 hanya mempunyai satu jalur untuk komunikasi serial receive dan transmit, yaitu pada port D. Dalam kondisi default, dimana port USB tidak dihubungkan ke alat absensi maka tegangan Vcc dari mosfet 09n03 akan langsung turun dan mentrigger digital switching 4066, sehingga RFID pin 9 akan terhubung ke pin Rx di AVR. Gambar 3.10 Jalur RFID ke AVR melalui Bila port USB dihubungkan ke komputer, tegangan +5V dari port USB menjadi trigger untuk switching 4066, sehingga Vcc dari mosfet

13 57 akan langsung turun ke ground dan jalur RFID ke AVR terputus. Sehingga yang terhubung akan menjadi MAX-232 ke AVR ATmega16. Gambar 3.11 Jalur MAX-232 ke AVR Modul Catu Daya Rangkaian catu daya pada alat absensi menggunakan regulator LM317 sebagai penstabil tegangan sehingga dihasilkan output 5 Volt yang digunakan dalam sistem. Rangkaian catu daya ini juga dapat melakukan fungsi charging pada battery yang digunakan.

14 58 Gambar 3.12 Modul Catu Daya Modul Battery Monitor Dalam sistem, digunakan rangkaian battery monitor sebagai indikator tegangan pada battery. Kondisi tegangan battery ditunjukan oleh nyala 4 lampu LED. Apabila semua lampu menyala, menunjukkan tegangan battery penuh. Komparator LM339 sebagai pembanding tegangan Vbatt dengan Vcc, sehingga akan didapat kondisi tegangan pada saat itu. Dalam rangkaian, Vbatt dihubungkan ke battery, sedangkan Vcc dihubungkan ke output regulator LM317.

15 59 Gambar 3.13 Modul Battery Monitor Perancangan Piranti Lunak Perancangan piranti lunak terbagi atas piranti lunak pada AVR dan piranti lunak pada PC. Pada piranti lunak AVR menggunakan bahasa pemrograman C, sementara pada piranti lunak pada PC menggunakan bahasa

16 60 pemrograman Visual Basic sebagai user interface dan untuk perancangan database digunakan Microsoft Access Perancangan Piranti Lunak Pada Alat Absensi. Perancangan piranti lunak yang diprogram pada mikrokontroler AVR di dalam alat absensi meliputi perancangan untuk tampilan LCD, penyimpanan data RFID dan data RTC ke memori eksternal EEPROM 24C08, dan komunikasi dari dan ke komputer melalui protokol komunikasi serial RS-232.

17 61 Start inisialisasi tampilkan "WELCOME BINUSIAN" Ada data serial? Tampung data di array Tidak Tidak Tampung data == data RFID? timeout == 1? Tidak Ambil waktu dan tanggal dari RTC. Tidak Jumlah karakter di Tampung data == 1? Tampilkan Waktu absensi sudah ditutup! Simpan waktu dan tanggal ke EEPROM Simpan data RFID ke EEPROM. Tampung Data == 0xFA? Hapus data Tidak Tampung Data == 0xFB? Format data Karakter awal di Tampung Data == 0xFE? Tidak Tidak Tampung Data == 0xFC? Transfe r data Set waktu & tanggal di RTC Tidak Tampung Data == 0xFD? Tidak Reset address transfer PINB.1 == 0? Tidak timer_starte d ==1? Tidak USB terkoneksi? timeout = 0 timer_started = 0 Tidak Tampilkan USB disconnected, EDIT MODE OFF Tidak Tampilkan sisa waktu absen Waktu sekarang - Start_time >=30? timeout=1 timer_started =1 Start_time = waktu sekarang Tampilkan USB Connected, EDIT MODE ON Tampilkan Waktu absensi sudah ditutup! Gambar 3.14 Diagram Alir Program AVR.

18 62 Pada diagram alir AVR, pertama dilakukan inisialisasi serial meliputi inisialisasi LCD(Liquid Crystal Display), I2C, dan RTC (Real Time Clock). Jika proses inisialisasi telah selesai dijalankan maka pada LCD akan menampilkan tulisan berupa HELLO BINUSIAN. Kemudian sistem akan menunggu apakah ada data serial yang masuk. Jika terdapat data serial yang masuk, maka data akan ditampung di sebuah array dan setelah tidak terdapat data yang terbaca lagi maka dilakukan validasi apakah data yang terdapat di variabel tampung sama dengan data RFID, jika merupakan data RFID maka dilakukan pengecekan apakah timeout = 1 atau tidak. Jika timeout = 1 maka mahasiswa tidak dapat melakukan absen (dalam hal ini batas waktu absen sudah lebih dari 30 menit.). Jika timeout 1, mahasiswa masih dapat melakukan absen dan dilakukan pengambilan data berupa waktu dan tanggal dari RTC yang kemudian data-data tersebut akan disimpan pada EEPROM berupa data dari RFID dan data waktu serta tanggal. Jika bukan data dari RFID maka ke statement berikutnya. Data yang bukan data RFID adalah data command yang terdapat pada modul. Berikut command yang ada pada modul: FA FB : Command untuk menghapus data di EEPROM. : Command untuk melakukan format data di EEPROM. FC : Command untuk melakukan transfer data di EEPROM. FD FE : Command untuk mereset address transfer. : Command untuk melakukan set waktu dan tanggal pada RTC

19 63 Pada perintah selanjutnya akan dicek apakah ada port USB yang terhubung. Jika tidak terhubung akan ditampilan pada LCD berupa tulisan USB disconnected. EDIT MODE OFF, jika ya akan muncul pada LCD berupa tulisan USB Connected.EDIT MODE ON. Setelah USB terkoneksi kemudian dilakukan pengesetan waktu dan tanggal di RTC. Perintah penggunaan tombol timer, Pada perintah tersebut mula mula dilakukan pengecekan apakah terdapat penekanan tombol timer (PINB.1 = 1). Jika terdapat penekanan tombol timer maka akan mulai dilakukan penghitungan waktu 30 menit kedepan. Percabangan berikutnya akan dicek apakah waktu sudah lewat dari 30 menit, jika sudah melewati waktu yang ditentukan maka akan ditampilkan ke LCD bahwa Waktu absensi sudah ditutup, sehingga mahasiswa sudah tidak dapat melakukan absen. Sebaliknya jika waktu belum melewati 30 menit, maka akan ditampilkan pada LCD berupa sisa waktu absen. Diagram alir perancangan piranti lunak pada hardware akan selalu looping ketika ada data yang masuk.

20 Perancangan Piranti Lunak Pada User Interface. Start Inisialisasi Pilih Jurusan Pilih Semester Isi combo Pilih Kelas PIlih Matakuliah Pilih Dosen B

21 65 B A Button Pilih Button Hapus Isi Tabel Button Refresh Tabel button ambil Absensi Execute button Hapus Isi Tabel extract data matakuliah buka dan refresh tabel "absen_mahasiswa" buka dan refresh tabel "absen_mahasiswa" kirim 0xFDh ke modul absen extract data dosen insert mahasiswa cek tabel "absen mahasiswa" tabel kosong? statusbar="baca data" kirim 0xFCh ke modul absen Tidak Tampilkan Data Absensi delete semua record delay click button Refresh Tabel mscomm1_oncomm data byte ke 22!= 0x03h? buka dan refresh tabel "absen_mahasiswa" Tidak statusbar= "Validasi data" Validasi Data validate_data statusbar = "OK" End

22 66 A button Cetak Tabel button Hapus Data button Format Data button Exit buka data_absen.mdb hapus? Tidak format? Tidak tutup database tampilkan database di data report. statusbar="hapus data" statusbar="format data" keluar program cetak data report kirim 0xFAh ke modul absen kirim 0xFBh ke modul absen mscomm1_oncomm mscomm1_oncomm End Gambar 3.15 Diagram Alir Utama Program Visual Basic. Pada diagram alir perangkat lunak dilakukan inisialisasi serial port dan database. Setelah sistem minimum dihubungkan ke komputer melalui USB to serial, maka pada program Visual Basic akan dilakukan sinkronisasi waktu dan tanggal pada komputer ke sistem minimum. Kemudian pada Visual Basic terdapat tampilan kontrol modul berisi combo box jurusan, semester, kelas, matakuliah, dosen yang harus kita isi terlebih dahulu. Urutan pertama adalah pilihan jurusan, kemudian pilih semester. Dari pilihan jurusan dan semester langkah berikutnya adalah memilih kelas dan matakuliah dan yang terakhir adalah memilih dosen sesuai dengan pilihan jurusan, semester dan kelas yang telah dipilih diatas.

23 67 Jika combo box jurusan belum terpilih, maka kelas combo,mata kuliah combo dan dosen combonya tidak akan terisi. Apabila semua combo sudah terisi lengkap, langkah berikutnya adalah menekan tombol Pilih, yang akan mengekstrak data yang telah kita pilih dari database dan kemudian ditampilkan ke dalam tabel. Jika tombol Hapus ditekan maka akan muncul peringatan anda yakin mau menghapus data dalam modul. Jika tidak maka data dalam EEPROM tidak jadi dihapus. Jika dilakukan hapus data maka akan muncul status bar hapus data pada Visual Basic, kemudian data command FA akan dikirim ke sistem minimum melalui serial port. Setelah alat absensi menerima command FA, maka data di EEPROM akan dihapus. Jika tombol Format ditekan maka akan muncul peringatan anda yakin mau format data dalam modul. Jika tidak maka data dalam EEPROM tidak jadi dihapus. Jika dilakukan format data maka ajan muncul status bar format data pada Visual Basic, kemudian data command FB akan dikirim ke sistem minimum melalui serial port. Setelah sistem minimum menerima command FB, data di EEPROM akan dihapus. Jika tombol Cetak Tabel ditekan maka data_absen.mdb akan diextract, kemudian datanya ditampilkan di data report untuk selanjutnya dilakukan pencetakan data report. Jika tombol Exit ditekan maka koneksi ke database akan ditutup dan keluar dari program Visual Basic.

24 68 Ketika tombol Ambil Absensi ditekan maka command FD akan dikirim ke alat absensi melalui serial port yang digunakan untuk mereset Address EEPROM pada alat absensi. Kemudian status bar pada Visual Basic akan tampil baca data. Kemudian command FC akan dikirim ke sistem minimum yang merupakan command untuk mentransfer data yang ada di EEPROM. Program akan terus memeriksa apakah data byte ke 22 adalah 0x03h yang merupakan akhir dari data RFID. Bila, maka status bar akan menampilkan Validasi Data dan data RFID akan diekstrak, bila data RFID nya benar, maka status bar berubah menjadi OK. Setelah semua data selesai, yang ditandai dengan data byte ke 22 bukan 0x03h, maka tabel absen_mahasiswa akan dibuka dan direfresh.

25 Diagram Alir Isi Combo. Isi Combo Jurusan combo = SK Jurusan combo = SI Jurusan combo = KA Jurusan combo = TI isi kelas combo dg field "kelas_sk" isi kelas combo dg field "kelas_si" isi kelas combo dg field "kelas_ka" isi kelas combo dg field "kelas_ti" isi matakul combo dg field "mtkul_sk" isi matakul combo dg field "mtkul_si" isi matakul combo dg field "mtkul_ka" isi matakul combo dg field "mtkul_ti" isi dosen combo dg field "mtkul_sk" isi dosen combo dg field "mtkul_si" isi dosen combo dg field "mtkul_ka" isi dosen combo dg field "mtkul_ti" Return Gambar 3.16 Diagram Alir Isi Combo. Ketika dipilih jurusan SK maka field kelas akan diisi kelas SK, field mata kuliah akan diisi mata kuliah SK, dan field dosen akan diisi dengan dosen_sk. Begitu pula dengan jurusan SI, KA dan TI.

26 Diagram Alir Extract Data Dosen Extract data dosen pisah (split) text di combo setiap ada tanda "/" simpan hasil pemisahan di array data_dosen variabel kode_dosen = data_dosen (0) variabel dosen = data_dosen (1) jurusan combo ="SK"? Tidak jurusan combo Tidak jurusan combo Tidak jurusan combo Tidak ="SI"? ="KA"? ="TI"? ambil id tag dosen sk dari tabel "ilmu kiomputer" berdasarkan nama dosen dari variabel "dosen" ambil id tag dosen si dari tabel "ilmu kiomputer" berdasarkan nama dosen dari variabel "dosen" ambil id tag dosen ka dari tabel "ilmu kiomputer" berdasarkan nama dosen dari variabel "dosen" ambil id tag dosen ti dari tabel "ilmu kiomputer" berdasarkan nama dosen dari variabel "dosen" End Gambar 3.17 Diagram Alir Extract Data Dosen.

27 71 Pada diagram alir anak extract data dosen, pertama dilakukan pemisahan text jika ditemui karakter /. Setelah sudah dilakukan pemisahan text, maka text yang sudah dipisah akan disimpan di array data_dosen. Ada 2 text yang akan disimpan dalam array. Data pada variabel kode_dosen = data_dosen array yang (0) data kode dosen akan ditampung di variabel kode_dosen. Data variabel_dosen = data_dosen array yang (1) data nama dosen akan ditampung di variabel_dosen. Kemudian diperiksa apakah jurusan SK, SI, KA atau TI. Jika salah satu jurusan terpenuhi maka akan di ambil id tag dosen jurusan dari tabel ilmu komputer berdasarkan nama dosen dari variabel dosen.

28 Diagram Alir Extract Data Mata Kuliah Extract Data Matakuliah Pisah (split) text di matakuliah combo setiap tanda "/" Simpan hasil pemisahan di array data_mtkul variabel kode_mtkul = data_mtkul (0) variabel mtkul = data_mtkul (1) variabel sks = data_mtkul (2) End Gambar 3.18 Diagram Alir Extract Data Mata Kuliah.

29 73 Pada diagram alir anak extract data mata kuliah pertama dilakukan pemisahan text di mata kuliah setiap ada tanda /. Setelah text sudah dipisah maka data akan disimpan di array data_mtkul. Data text yang disimpan ini ada 3. Data variabel kode_mtkul = data_mtkul(0) data dari kode mata kuliah ini akan ditampung di variabel kode_mtkul, Data variabel mtkul = data_mtkul(1) data nama mata kuliah akan ditampung di variabel mtkul, dan variabel sks = data_mtkul(2) data jumlah sks akan ditampung di variabel sks.

30 Diagram Alir Extract Data RFID Extract data RFID isi var time_card = ascii byte pertama dari var each_card + ":" + ascii byte kedua dari var each_card + ":" + ascii byte ketiga dari var each_card isi var date_card = ascii byte ke 4 dari var each_card + "/" + ascii byte ke5 dari var each_card + "/" + ascii byte ke6 dari var each_card isi var raw_card sebanyak 8 byte dimulai dari urutan byte ke 10 dari variabel each_card konversi 8 byte dari string (aslinya) menjadi integer konversi integer tersebut dari hexadesimal(aslinya) menjadi desimal simpan hasil konversi ke variabel card_number End Gambar 3.19 Diagram Alir Extract Data RFID.

31 75 Variabel utama each card yang berisi 22 Byte dipisah antara tgl dan waktu sebanyak 6 Byte. Pertama diambil 3 Byte waktu yang ditampung di isi var time_card, kemudian 3 Byte data tanggal ditampung di isi var date_card. Data kartu RFID yang berisi 16 Byte di ambil 8 Byte yang dimulai dari dari urutan byte ke 10 dari variabel each_card. kemudian dilakukan konversi dari 8 byte data yang sudah di ambil dari String menjadi integer, hasil konversi integer tersebut dari heksadesimal diubah menjadi desimal. Hasil konversi ke desimal tersebut disimpan dalam konversi ke variabel card_number.

32 Diagram Alir Insert Mahasiswa Insert Mahasiswa ambil semua record yang field "kelas"- nya = kelas combo, dari tabel "data_mahasiswa" Ada record? Tidak msgbox "kelas yang anda pilih belum mendaftarkan mahasiswa" masukan semua record mahasiswa ke dalam tabel "absen mahasiswa" masukkan record dosen dalam tabel "absen mahasiswa" End Gambar 3.20 Diagram Alir Insert Mahasiswa. Pada diagram alir insert mahasiswa, mula - mula di ambil semua record yang field "kelas"-nya = kelas combo, dari tabel "data_mahasiswa". Setelah proses pengambilan, di cek apakah ada record

33 77 atau tidak, jika tidak ada record maka akan muncul message box "kelas yang anda pilih belum mendaftarkan mahasiswa". Jika ada record maka record mahasiswa akan dimasukkan ke dalam tabel absen mahasiswa, record dosen akan dimasukkan ke dalam tabel absen mahasiswa. mscomm1_oncomm Terima data (Rx) dari modul absensi byte pertama = 0xFAh tidak byte pertama = 0xFBh tidak byte pertama = else ya ya statusbar = "Hapus OK" statusbar = "Format OK" simpan data Rx ke variabel each_card. End Gambar 3.21 Diagram Alir Inisialisais Serial dan Database. Ketika serial menerima data dari modul absensi, periksa apakah byte pertama dari Rx itu FA atau bukan, jika FA maka di status bar akan muncul hapus ok ( data EEPROM di modul dihapus) jika byte pertama FB, maka di status bar akan muncul format ok (data EEPROM di

34 78 modul di Format). Jika byte pertama bukan FA dan FB maka data akan disimpan ke variabel each_card.

35 Diagram Alir Validasi Data Validasi Data ambil record yang isi field "rfid_tag" nya = isi variabel card_number, dari tabel "absen_mahasiswa" Ada record tambahkan sebuah record di tabel "absen mahasiswa" dengan field "nama mahasiswa" = "tidak terdaftar" dan field "rfid tag" = isi var card_number Tidak update isi record di field "absensi" = "sudah absen", field ""tanggal" = isi var date_card, field "waktu" = isi var time_card Simpan hasil perubahan Simpan hasil perubahan End Gambar 3.22 Diagram Alir Validasi Data. Pada diagram alir validasi ini pertama Diambil record yang isi field rfid_tagnya = isi variabel card_number dari tabel absen_mahasiswa

36 80 ( Nomor Id tag yang masuk dicari yang ada dalam tabel absen_mahasiswa). Jika ada record maka tabel akan di update menjadi sudah absen dan dimasukkan tanggal dan waktu absensi, jika tidak RFIDnya tidak ada record maka akan ditambahkan sebuah record tabel yang menjelaskan bahwa mahasiswa tidak terdaftar dalam kelas. Setelah tabel record di update maka hasil perubahan tabel absen_mahasiswa Microsoft Access Microsoft Access digunakan sebagai database. Dalam perancangan sistem, digunakan dua buah file yaitu source.mdb dan data_absen.mdb. Di dalam file source.mdb berisi tabel ilmu_komputer dan tabel data_mahasiswa. Tabel ilmu_komputer berisi kelas, dosen, tag_dosen, dan matakuliah jurusan. Tabel data_mahasiswa berisi jurusan, nama_mahasiswa, kelas, NIM dan ID tag.

37 81 Gambar 3.23 Contoh Tabel ilmu_komputer difile Source.mdb Gambar 3.24 Contoh Tabel data_mahasiswa difile source.mdb

38 82 Sedangkan data_absen.mdb berisi data hasil absensi mahasiswa yang berisi field jurusan, mata_kuliah, kode_matakuliah, SKS, kelas, nama mahasiwa, NIM, ID tag, status absensi, tanggal dan waktu. Gambar 3.25 Contoh tabel hasil absen di data_absen.mdb

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam Perancangan sistem penuntun satpam bagi keamanan gedung ini dapat diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

Lebih terperinci

SISTEM ABSENSI BERBASIS RFID

SISTEM ABSENSI BERBASIS RFID SISTEM ABSENSI BERBASIS RFID Rudy Susanto 1 ; Adrianus Ananta 2 ; Arie Santoso 3 ; Mesakh Trianto 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Nusantara, Jln. K.H. Syahdan No.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008. Sistem Absensi Berbasis RFID

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008. Sistem Absensi Berbasis RFID UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 Sistem Absensi Berbasis RFID Adrianus Ananta Tirtodjojo (0800760074) Arie Santoso (0800738414)

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan dan komputer yang telah selesai

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32

BAB II DASAR TEORI 2.1. Mikrokontroler AVR ATmega32 BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan menerangkan beberapa teori dasar yang mendukung terciptanya skripsi ini. Teori-teori tersebut antara lain mikrokontroler AVR ATmega32, RTC (Real Time Clock) DS1307,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. AVR ATMega162 sebagai modul master yang bekerja sebagai penghubung antara

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. AVR ATMega162 sebagai modul master yang bekerja sebagai penghubung antara BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan sistem yang dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan mengenai sistem yang akan dirancang terlebih dahulu.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram sistem absensi ini dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1. Diagram Blok Sistem Fungsi fungsi dari blok diatas adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input) BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil penujian dari hasil sistem yang telah dirancang. Dimana pengujian dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen sistem yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Penelitian Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan beberapa hasil penelitian terdahulu : Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam perancangan alat pendeteksi pelanggaran garis putih pada Traffict Light ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi pada saat melakukan perancangan Standalone AVR Programmer. Berikut ini adalah beberapa cara implementasi

Lebih terperinci

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04

Nama : Zulham.Saptahadi Nim : Kelas : 08 Tk 04 Nama : Zulham.Saptahadi Nim : 10808017 Kelas : 08 Tk 04 Latar Belakang Dalam bidang transportasi masih banyak sekali permasalahan-permasalahan yang sering ditemukan salah satunya di terminal. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C

AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C AN2014 : Pembuatan Jam Digital dengan Development System DST -R8C Catatan aplikasi ini membahas pembuatan Jam digital dengan development System DST - R8C. Modul-modul yang diperlukan V2.0: θ Development

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER 3.1 Perancangan Sistem Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi : a. perancangan perangkat keras (hardware) dengan membuat reader RFID yang stand alone

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5] BAB II DASAR TEORI Dalam bab ini dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan skripsi yang dibuat. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan alat ukur temperatur berbasis mikrokontroler. Pembuatan alat ukur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan modul e-stnk serta penerapannya pada sistem parkir yang menggunakan komunikasi socket sebagai media komunikasi sistem. Perancangan terdiri

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Dalam perancangan dan status kondisi ruang bercocok tanam hidroponik berbasis mikrokontroler dan interface ini, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi 68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan membahas mengenai perancangan alat yang dibuat berdasarkan pemikiran dan mengacu pada sumber yang berhubungan dengan alat, seperti pengkabelan

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perancangan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari sistem dan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat sistem keamanan rumah. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh karenanya akan dibuat seperti pada Gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Agar mendapatkan hasil yang diinginkan maka diperlukan suatu rancangan agar dapat mempermudah dalam memahami sistem yang akan dibuat, oleh karenanya akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51

TAKARIR. Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika. Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 TAKARIR Akumulator Register yang digunakan untuk menyimpan semua proses aritmatika Assembler Bahasa pemrograman mikrokontroler MCS-51 Assembly Listing Hasil dari proses assembly dalam rupa campuran dari

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI 3.1 PERANCANGAN UMUM SISTEM Metode untuk pelaksanaan Program dimulai dengan mempelajari system pengukuran tangki air yang akan digunakan. Dari sini dikembangkan apa saja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas pengujian beserta hasil pengujian dari piranti yang telah dirancang dan dibuat. Melalui penujian-pengujian berikut ini akan diperlihatkan apakah

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C. BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan Alat Pengaduk Adonan Kue ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut antara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis

BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT. Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis BAB IV PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT A. Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras otomasi alat pengering kerupuk berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Terdiri dari dua tahap perancangan, antara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan ini meliputi pembahasan perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52

Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52 Real Time Clock Menggunakan I2C Bus pada Modul DST-52 Jika pada umumnya IC Real Time Clock menggunakan jalur data pararel maka pada apliaksi ini akan dicontohkan penggunaan IC Real Time Clock menggunkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

APLIKASI PARKIR POLITEKNIK NEGERI BATAM

APLIKASI PARKIR POLITEKNIK NEGERI BATAM APLIKASI PARKIR POLITEKNIK NEGERI BATAM TUGAS AKHIR Oleh: JOHANNES SIDABUTAR 3210801031 Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Negeri Batam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pengguna kendaraan bermotor dan maraknya pencurian kendaraan bermotor, penggunaan alat keamanan standar yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM PENSINYALAN PELANGGAN PLC

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM PENSINYALAN PELANGGAN PLC 25 BAB III RANCANG BANGUN SISTEM PENSINYALAN PELANGGAN PLC 3. 1 Umum Teknologi PLC adalah sebuah sistem tidak membutuhkan infrastruktur tambahan untuk mengirimkan sinyal komunikasi karena teknologi ini

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 22 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan keseluruhan dari sistem atau alat yang dibuat. Secara keseluruhan sistem ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perangkat keras yang meliputi komponen

Lebih terperinci

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200

PC-Link. 1x Komputer / Laptop dengan OS Windows 2000, Windows XP atau yang lebih tinggi. Gambar 1 Blok Diagram AN200 PC-Link PC-Link Application Note AN200 GUI Digital Input dan Output Oleh: Tim IE Aplikasi ini akan membahas software GUI (Grapic User Interface) yang digunakan untuk mengatur Digital Input dan Output pada.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini 46 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini kami menitikberatkan pada pengunaan GPS sebagai sistem perekam posisi koordinat yang dilalui selama berkendara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari

BAB III PERANCANGAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari BAB III PERANCANGAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak alat. Perancangan perangkat keras menjelaskan tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 24 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan system monitoring Thermometer data logger menggunakan Arduino uno, yang berfungsi untuk mengontrol atau memonitor semua aktifitas yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga November 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga November 2015. 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 hingga November 2015. Perancangan, pembuatan alat dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki fungsi untuk menampilkan kondisi volume air pada tempat penampungan air secara real-time. Sistem ini menggunakan sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak. Penjelasan akan dimulai dari penjelasan tentang perangkat keras, dan

Lebih terperinci

8. Mengirimkan stop sequence

8. Mengirimkan stop sequence I 2 C Protokol I2C merupakan singkatan dari Inter-Integrated Circuit, yang disebut dengan I-squared-C atau I-two-C. I 2 C merupakan protokol yang digunakan pada multi-master serial computer bus yang diciptakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN P EMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN P ENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... TAKARIR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Parancangan Sistem Blok diagram dari sistem yang dibuat pada perancangan Tugas Akhir ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian pengirim dan bagian penerima pada komputer

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih

Lebih terperinci