BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT"

Transkripsi

1 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan perancangan Prototype Mesin CNC. Perancangan prototype ini terdapat tiga tahapan yaitu perancangan mekanik, elektrikal dan pemrograman. 3.1 Blok Diagram Untuk dapat mengirimkan sekumpulan kode kode G yang telah di konversi dari bentuk gambarnya oleh Software Inkscape diperlukan Universal G- Code Sender yakni Software GBRL Controller. GBRL Controller akan mengirimkan G-Code via komunikasi serial secara kontinu ke Arduino UNO. Ketika satu baris G-Code telah tereksekusi, maka GBRL Controller akan mengirimkan lagi baris berikutnya. Untuk dapat menggerakkan sistem X, Y dan Z pada prototype mesin CNC, diperlukan tiga buah motor stepperseperti pada Gambar

2 40 Kumpulan G-Code Motor Stepper Sumbu X Pergerakan Sumbu X Software Grbl Arduino Mesin CNC Motor Stepper Sumbu Y Pergerakan Sumbu Y Motor Stepper Sumbu Z Pergerakan Sumbu Z Gambar 3.1Blok Diagram Prototype Mesin CNC Motor stepper yang digunakan pada perancangan ini adalah motor stepper bipolar NEMA 17. Motor stepper driver dan translator yang digunakan adalah IC A4988. Arduino UNO memproses dan mengeksekusi data yang dikirimkan via serial oleh Software GBRL Controller. Tiga buah motor stepper akan bergerak sesuai dengan program yang telah dibuat. Masing-masing motor stepper akan menggerakkan end effector dari prototype mesin CNC yang sesuai dengan sumbu X, Y dan Z.Visualisasi gerak dan koordinat End Effector terlihat di software GBRL Controller. 3.2 Perancangan Mekanik Perancangan mekanik prototype mesin CNC ini sebelumnya dibuat sketsa gambar pada kertas A3. Perancangan konstruksi mesin CNC meliputi bagian dasar, tiang sumbu Y, sumbu Y, sumbu Z dan bagian End Effector. Untuk membuat simulasi konstruksi 3D dan pemotongan desain diperlukan Software Autocad seperti yang terlihat pada Gambar 3.2.Prototype mesin CNC ini

3 41 memiliki tiga bagian utama yaitu konstruksi sumbu X, konstruksi sumbu Y dan konstruksi sumbu Z. Gambar 3.2 Desain Prototype Mesin CNC Sistem Sumbu X Sistem sumbu X merupakan bagian yang bergerak berdasarkan sumbu X yaitu bergerak horizontal ke kanan dan ke kiri.sistem pergerakan linier dalam sumbu ini menggunakan timing belt dan pulley. Timing belt yang digunakan dalam perancangan ini adalah jenis gigi circular. Jenis ini dapat mereduksi slip karena bentuk giginya yang setengah lingkaran. Pulley yang digunakan adalah tipe GT2. Dengan bentuk gigi

4 42 trapezoidal gigi berjumlah 16.Ukuran dari pulley GT2 seperti Gambar 3.3 dibawah ini. Gambar 3.3 Dimensi Pulley GT2 Kalibrasi alat mutlak diperlukan dalam perancangan ini, untuk menghasilkan ukuran yang sama seperti ukuran yang terdapat pada komputer. Pada perancangan sumbu X dan Y memiliki sistem pergerakan linier yang sama, yakni menggunakan pulley dan timing belt. Motor stepper NEMA 17 memiliki resolusi 200 step per revolution tanpa mode microstepping. Jadi satu step motor stepper, mengalami perpindahan angular sebesar: h = h h h = 1.8

5 43 Pitch atau jarak antar gigi dari pulley GT2 adalah 2,4 mm. Dengan jumlah gigi pulley 16 maka keliling lingkaran nya adalah 16 x 2,4 = 38,4 mm. Tiap satu step motor stepper, mengalami perpindahan linier sejauh : h = h h ( h h ) = / Jadi untuk pergerakan linier 1 milimeter, jumlah step pada motor stepper NEMA 17 adalah : h / = 1 h 1 0,192 = 5.2 / Jalur pergerakan sumbu X menggunakan dua buah besi berbentuk silinder berdiameter 8 mm dan linier bearing tipe LM8UU dengan diameter lubang dalam 8 mm, bodi luar 15 mm dan tinggi 24 mm.sistem Pergerakan X ini terdapat pada bagian atas prototype mesin CNC seperti pada Gambar 3.4.

6 44 Gambar 3.4 Konstruksi Sumbu X Pada bagian ini nantinya akan terpasang sistem sumbu Z dan End Effector, karena bagian ini berfungsi untuk menggerakkan End Effector ke arah kanan dan kiri Konstruksi Sumbu Y Sistem sumbu Y seperti pada Gambar 3.5 merupakan bagian yang bergerak berdasarkan sumbu Y yaitu bergerak horizontal kearah depan dan belakang. Sistem pergerakan linier dalam sumbu ini sama seperti sumbu X yakni menggunakan timing belt dan pulley. Sistem Y ini merupakan tempat penampang benda kerja. Penampang ini memiliki ukuran workspace sama dengan kertas berukuran A4.

7 45 Gambar 3.5 Konstruksi Sumbu Y Konstruksi Sumbu Z Sistem sumbu Z seperti pada Gambar 3.6 menyatu dengan slider sumbu X. Sistem sumbu Z merupakan bagian yang bergerak berdasarkan sumbu Z yaitu bergerak vertikal kearah atas dan bawah. Sistem pergerakan sumbu ini menggunakan threaded rod berdiameter 5 mm dan baut. Coupler digunakan sebagai sambungan antara shaft motor dengan threaded rod. Bagian yang bergerak pada sumbu Z di disisipkan Nut atau Baut, prinsipnya ketika motor berputar maka baut akan bergerak ke atas maupun ke bawah karena ulir pada threaded rod tersebut. Kalibrasi alat pada sumbu Z berbeda dengan sumbu X dan Y, Karena sumbu Z menggunakan sistem threaded rod. Jarak antar ulir pada threaded rod adalah 0,8 mm, jadi satu putaran penuh motor stepper menghasilkan jarak sejauh nilai tersebut. Untuk memperoleh jarak 1 mm maka step per milimeter yang harus dihasilkan pada motor stepper adalah :

8 46 h / = 1 h h 1 0,8 200 = 250 / End Effector. Bagian yang bergerak pada sumbu Z ini nantinya juga akan tersambung Gambar 3.6 Konstruksi Sumbu Z Realisasi Perancangan Mekanik Prototype mesin CNC ini dibuat dengan menggunakan acrylic sebagai bahan utama. Pemilihan acrylic dikarenakan memiliki bobot yang lebih ringan. Selain itu acrylic juga lebih mudah dipotong sehingga dapat lebih leluasa untuk membentuk setiap bagian sesuai dengan keperluan prototype mesin CNC. Proses pemotongan acrylic pada perancangan ini menggunakan mesin Laser Cutting dengan desain dua dimensi seperti gambar 3.7 dibawah ini

9 47 Gambar 3.7 Desain Dua Dimensi Prototype Mesin CNC Mekanik prototype mesin CNC dibuat dengan menggunakan bahan akrilik berwarna hitam dengan tebal 5 mm. Gambar 3.8 Bentuk dari Perakitan Bagian Sumbu X Realisasi dari konstruksi sumbu X terlihat pada gambar 3.8. Motor stepper ditempelkan ke bodi dengan dua buah baut berdiameter 3 mm. setelah itu pasang pulley dan timing belt. Kedua ujung timing belt dijepit pada konstruksi sumbu Z.

10 48 Gambar 3.9 Bentuk dari Perakitan Bagian Sumbu Y Realisasi perancangan sumbu Y terlihat pada gambar 3.9. Motor stepper ditempelkan ke bodi dengan baut. Setelah itu pasang pulley dan timing belt. Kedua ujung timing belt dijepit ke bagian bawah konstruksi sumbu Y. Gambar 3.10 Bentuk dari Perakitan Bagian Sumbu Z Pada perancangan awal, sumbu Z seperti tampak pada gambar 3.10 sebelah kiri, namun terdapat penyempurnaan dengan menambahkan suspensi seperti pada gambar 3.10 sebelah kanan.

11 Perancangan Rangkaian Elektronika Dalam pembuatan prototype mesin CNC ini tentunya tidak terlepas dari adanya sistem elektrikal.oleh karena itu untuk mendapatkan sistem elektrikal sesuai kebutuhan maka perlu dilakukan perancangan. Adapun perancangan disini adalah pemasangan power supply, pembuatan rangkaian motor driver untuk motor stepper dengan IC A4988, pemasangan motor stepperdan komponen-komponen pendukung lainya. Pada gambar 3.11 berikut adalah Blok diagram sistem elektrikal pada prototype mesin CNC sedangkan sistem elektrikal prototype mesin CNC terdapat pada gambar A4988 Motor Stepper 1 Power Supply Arduino Motor Driver A4988 Motor Stepper 2 A4988 Motor Stepper 3 Gambar 3.11Blok Diagram Elektrikal

12 50 Gambar 3.12 Sistem Elektrikal Prototype Mesin CNC Power supply berfungsi sebagai pemberi sumber tegangan yang dibutuhkan oleh Prototype mesin CNC. Output yang dihasilkan oleh power supply adalah 12V DC.Arduino memproses program yang telah dibuat dengan IDE software. Pemrograman tersebut meliputi pemrograman motor driver A4988 yang menggunakan 3 buah IC A4988. Motor driver IC A4988 dipilih sebagai motor driver pada perancangan ini karena tidak boros pin arduino dan mudah cara dioperasikan. Motor driver pada umumnya hanya menaikkan tegangan output dari input arduino, hal ini sangat boros pin pada arduino mengingat tiap motor stepper bipolar memiliki 4 buah kabel. IC A4988 sangat mudah digunakan karena hanya terdapat dua buah input masukkan yakni DIR dan STEP. DIR berfungsi untuk mengubah arah putaran searah jarum jam dan berlawanan jarum jam. STEP berfungsi untuk mengatur

13 51 kecepatan motor stepper dengan memberikan sinyal HIGH dan LOW dengan jedanya. Gambar 2.13 merupakan tipikal layout yang standar untuk IC A4988. Gambar 2.13 Skematik Diagram A4988 Step per revolution Motor Stepper NEMA 17 adalah 200. Nilai ini dapat dirubah oleh IC A4988 dengan fiturnya yakni microstepping mode.dalam mode ini step per revolution dapat diperbesar dengan faktor pengali. Pengaturan resolusi dari putaran motor terdapat pada pin MS1, MS2 dan MS3 yang dijelaskan pada Tabel 3.1.

14 52 Tabel 3.1 Pengaturan Resolusi Motor Stepper MS1 MS2 MS3 Microstep Resolution Step per Revolution pada NEMA 17 L L L Full Step 200 H L L Half Step 400 H H L Quarter Step 800 H H L Eighth Step 1600 H H H Sixteenth Step Rangkaian Driver Motor A4988 Untuk dapat menggerakkan motor stepper dibutuhkan IC A4988. Satu buah IC A4988 hanya dapat mengendalikan satu buah motor stepper. Oleh karena itu pada driver motor ini terdapat tiga buah IC A4988 untuk dapat menggerakkan tiga buah motor stepper.perancangan driver motor A4988 dapat dilakukan dengan mengggunakan Software ISIS Proteus seperti pada Gambar Gambar 3.14Skematik Driver Motor A4988

15 53 Pada IC A4988 hanya tujuh buah kaki yang dihubungkan dengan Arduino seperti pada Gambar 3.15, yaitu Stepper Enable, Direction sumbu X, Direction sumbu Y, Direction sumbu Z, Step sumbu X, Step sumbu Y,dan Step sumbu Z, Gambar 3.15 Keterangan Pin pada Pada Arduino UNO Power untuk tiga motor stepper menggunakan tegangan dari power supply yang sanggup memberikanoutput arus sampai 20 ampere. Tegangan VCC dari IC A4988 didapat parallel dari Arduino UNO.Empat buah kaki yaitu 1A, 1B, 2A, 2B dihubungkan dengan sebuah motor stepper. Realisasi dari rangkaian motor driver dibuat dengan PCB matrik, jalur rangkaian dibuat dengan deretan timah. Hasil pembuatan rangkaian motor drivera4988 dapat terlihat pada Gambar 3.16.

16 54 Gambar 3.16Realisasi Rangkaian Driver Motor A4988 Rangkaian motor driverini menggunakan empat buah IC A4988. tigabuah IC A4988 digunakan untuk menggerakkan tiga buah motor stepper, sedangkan satu buah sisanya digunakan sebagai cadangan apabila salah satu IC A4988 mengalami kerusakan. 3.4 Perancangan Pemrograman Dalam perancangan prototype mesin CNC ini diperlukan Arduino Programming Tools untuk melakukan pemrograman Arduino dan software GBRL Controller untuk melakukan konfigurasi sistem X, Y, dan Z dan kalibrasi motor stepperpada prototype mesin CNC.

17 Pemrograman Arduino Arduino digunakan untuk mengontrol putaran tiga buah motor stepper melalui IC A4988. Pemrograman pada Arduino dapat menggunakan sebuah software khusus yaitu Arduino Programming Tools. Program yang dibuat melalui Arduino Programming Tools dapat dilihat pada Gambar Gambar 3.17 Pemrograman Arduino Program yang digunakan tersedia dalam beberapa library arduino yang telah dibuat. Berikut ini keterangan singkat beberapa fungsi library:

18 56 < config.h > Berisi tentang keterangan kegunaan pin pada arduino dan setting bautrate.berikut potongan program config. #ifndef config_h #define config_h #define DEFAULTS_CNCUMB // Serial baud rate #define BAUD_RATE 9600 // inisialisasi pin arduino #define STEPPING_DDR #define STEPPING_PORT DDRD PORTD #define X_STEP_BIT 2 // Uno Digital Pin 2 #define Y_STEP_BIT 3 // Uno Digital Pin 3 #define Z_STEP_BIT 4 // Uno Digital Pin 4 #define X_DIRECTION_BIT 5 // Uno Digital Pin 5 #define Y_DIRECTION_BIT 6 // Uno Digital Pin 6 #define Z_DIRECTION_BIT 7 // Uno Digital Pin 7 #define STEP_MASK ((1<<X_STEP_BIT) (1<<Y_STEP_BIT) (1<<Z_STEP_BIT)) // semua step bit #define DIRECTION_MASK ((1<<X_DIRECTION_BIT) (1<<Y_DIRECTION_BIT) (1<<Z_DIRECTION_BIT)) // semua direction bits #define STEPPING_MASK (STEP_MASK DIRECTION_MASK) // semua stepping-related bits (step/direction) #define STEPPERS_DISABLE_DDR #define STEPPERS_DISABLE_PORT DDRB PORTB

19 57 #define STEPPERS_DISABLE_BIT 0 // Uno Digital Pin 8 #define STEPPERS_DISABLE_MASK (1<<STEPPERS_DISABLE_BIT) < defaults.h > Berisi tentang pengaturan motor dan pergerakan pada mesin CNC misalnya step/mm pada sumbu XYZ, feed rate, seek rate, percepatan dan lain lain. Berikut contoh potongan program defaults. #ifndef defaults_h #define defaults_h #ifdef DEFAULTS_CNCUMB // menggunakan motor stepper NEMA 17 dan driver A4988 // 12V power supply. #define MICROSTEPS_XY 1 // tanpa mode microstepping #define STEP_REVS_XY 200 // datasheet NEMA 17 #define MM_PER_REV_XY (2.4*16*MM_PER_INCH) // 2.4 pitch, 16 pulley teeth #define MICROSTEPS_Z 1 // tanpa mode microstepping #define STEP_REVS_Z 200 // datasheet NEMA 17 #define MM_PER_REV_Z 0,8 // 0,8 mm/rev leadscrew threaded rod #define DEFAULT_X_STEPS_PER_MM (MICROSTEPS_XY * STEP_REVS_XY / MM_PER_REV_XY) #define DEFAULT_Y_STEPS_PER_MM (MICROSTEPS_XY*STEP_REVS_XY/MM_PER_REV_XY) #define DEFAULT_Z_STEPS_PER_MM (MICROSTEPS_Z*STEP_REVS_Z/MM_PER_REV_Z) #define DEFAULT_STEP_PULSE_MICROSECONDS 10 #define DEFAULT_MM_PER_ARC_SEGMENT 0.1 #define DEFAULT_RAPID_FEEDRATE // mm/min #define DEFAULT_FEEDRATE 250.0

20 58 #define DEFAULT_ACCELERATION (15.0*60*60) // 15 mm/min^2 #define DEFAULT_JUNCTION_DEVIATION 0.05 // mm #define DEFAULT_STEPPING_INVERT_MASK ((1<<Y_DIRECTION_BIT) (1<<Z_DIRECTION_BIT)) #define DEFAULT_REPORT_INCHES 0 // false #define DEFAULT_AUTO_START 1 // true #define DEFAULT_INVERT_ST_ENABLE 0 // false #define DEFAULT_HARD_LIMIT_ENABLE 0 // false #define DEFAULT_HOMING_ENABLE 0 // false #define DEFAULT_HOMING_DIR_MASK 0 // move positive dir #define DEFAULT_HOMING_RAPID_FEEDRATE // mm/min #define DEFAULT_HOMING_FEEDRATE 25.0 // mm/min #define DEFAULT_HOMING_DEBOUNCE_DELAY 100 // msec (0-65k) #define DEFAULT_HOMING_PULLOFF 1.0 // mm #define DEFAULT_STEPPER_IDLE_LOCK_TIME 255 // msec (0-255) #define DEFAULT_DECIMAL_PLACES 3 #define DEFAULT_N_ARC_CORRECTION 25 #endif < gcode.h > Berisi program penterjemah program G-code / rs274 ke arduino.kode G yang sering digunakan adalah G0 atau program mengangkat ke posisi tertentu, G1 untuk gerakan menulis dengan garis lurus, G2 untuk melakukan gerakan menulis berbentuk lingkaran searah jarum jam dan G3 kebalikan dari G2. Kode G yang terdaftar dalam header ini adalah G4, G10, G28, G30, G92, G0, G1, G2, G3, G80, G90, G91, G93, G94, G20, G21, G54, G55, G56, G57, G58 dan G59.

21 59 < serial.h > Pengaturan RX buffer size dan TX buffer size, serial portwrite dan read. < settings.h > Konfigurasi data EEPROM yang berasal dari header defaults. < planner.h > Pengaturan kecepatan, percepatan dan perlambatan, kalkulasi perhitungan gerakan motor stepper. <eeprom.h> Berisi pengaturan variable yang akan di simpan di EEPROM arduino. < gbrlmain.h > Program awal yang akan dijalankan. Pengaturan interrupt, komunikasi serial dan program pengulangan. < motion_control.h > Program dasar pada header <gcode> untuk pergerakan motor stepper. <print.h> Fungsi pengaturan format output yang akan dikirim via serial ke arduino. <protocol.h> Bagian atau unit master serial protokol software GBRL Controller. < stepper.h > Driver motor stepper, mengeksekusi pengaturan gerakan yang berasal planner.c untuk mengatur motor stepper.

22 Konfigurasi Software GBRL Controller Melalui software GBRL Controller, sistem X, Y, dan Z dapat bergerak sesuai dengan desain yang telah dibuat.namun sebelumnya prototype mesin CNC memerlukan konfigurasi dan kalibrasi terlebih dahulu menggunakan software Grbl. Konfigurasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa menu yang tersedia. Pada Gambar 3.18 terdapat menu yang dapat digunakan untuk menggerakkan sistem X, Y dan Z. Gambar 3.18 Konfigurasi Sumbu X Y Z Menu yang ditunjukkan oleh panah pada nomor 1 digunakan untuk menggerakkan sistem Y, panah pada nomor 2 untuk menggerakkan sistem X dan panah pada nomer 3 untuk menggerakkan sistem Z.

23 61 Pada menu Choose File, ketika desain yang akan dikerjakan telah dipilih maka akan tampil preview desain pada tab visualizer seperti pada Gambar Gambar 3.19 Preview Desain yang Akan Dibuat Menu lainnya seperti Port Name, digunakan untuk memilih port yang menghubungkan PC dengan Arduino. Sedangkan Begin dan Stop, kedua menu ini digunakan untuk memulai dan menghentikan kerja prototype mesin CNC.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan dan perancangan prototype mesin CNC. 3.1 Blok Diagram Untuk dapat menggerakkan sistem X, Y dan Z pada prototype mesin

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini membahas pengujian dan analisa alat yang telah dirancang dan dibuat. Pengujian alat dimulai dari masing-masing komponen alat sampai dengan pengujian keseluruhan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PROTOTYPE MESIN CNC BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SOFTWARE GBRL CONTROLLER

TUGAS AKHIR PROTOTYPE MESIN CNC BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SOFTWARE GBRL CONTROLLER TUGAS AKHIR PROTOTYPE MESIN CNC BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SOFTWARE GBRL CONTROLLER Diajukan untuk Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh Nama : Amal Aldianto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomatisasi dan robotika maka akan kalah dalam bersaing.

BAB I PENDAHULUAN. otomatisasi dan robotika maka akan kalah dalam bersaing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat pesat, terutama di bidang elektronika dan robotika. Sistem otomatisasi banyak menggantikan peranan manusia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk menunjang perancangan dan pembuatan Prototype Mesin CNC. 2.1 Computer Numerical Control (CNC) Computer numerical

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN Rancang bangun robot kontur kartesian ini melibatkan beberapa unsur sistem yang digabung menjadi satu kesatuan yang saling berkaitan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan 19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu: 1. Pembuatan rangkaian elektronika di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk menunjang perancangan dan pembuatan alat. 2.1 Computer Numerical Control (CNC) Computer numerical control

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara hardware yang akan digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem yang akan

Lebih terperinci

2015 RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING

2015 RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB DENGAN PENGATURAN POSISI 3D BERBASIS MIKROKONTROLER DAN VISUAL PROGRAMING DAFTAR ISI Pernyataan keaslian skripsi bebas plagiarisme... Error! Bookmark not Ucapan terima kasih... Error! Bookmark not ABSTRAK... Error! Bookmark not DAFTAR ISI... v Daftar Tabel... vii Daftar Gambar...

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA 4.1 Pengujian Output PIO Dengan cara memberikan data output pada ketiga alamat PIO, kemudian dilakukan pengukuran level output tegangan pada kondisi high 1 dan low

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi sistem yang telah dibuat dalam skripsi ini yaitu perancangan sebuah mesin yang menyerupai bor duduk pada umumnya. Di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT 3.1. Perancangan Sistem Secara Umum bawah ini. Diagram blok dari sistem yang dibuat ditunjukan pada Gambar 3.1 di u(t) + e(t) c(t) r(t) Pengontrol Plant

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk menunjang perancangan dan pembuatan alat. 2.1 Computer Numerical Control (CNC) Computer numerical control

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER

BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER BAB II SISTEM PENENTU AXIS Z ZERO SETTER 2.1 Gambaran Umum Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, tujuan skripsi ini adalah merancang suatu penentu axis Z Zero Setter menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. motor stepper yang dikontrol oleh software EMC melalui PC.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. motor stepper yang dikontrol oleh software EMC melalui PC. BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Sistem Meja Gambar yang dirancang terdiri dari 2 sub-sistem, sub-sistem yang pertama adalah PC dengan perangkat lunak EMC menggunakan sistem operasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Dalam perancangan dan implementasi sistem akan dijelaskan tentang cara kerja sistem terdapat dalam garis besar perancangan sistem dan diikuti dengan penjelasan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga Oscillating Water Column. 3.1. Gambaran Alat Alat yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Umum Perancangan robot merupakan aplikasi dari ilmu tentang robotika yang diketahui. Kinerja alat tersebut dapat berjalan sesuai keinginan kita dengan apa yang kita rancang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Prosedur Perancangan Prosedur perancangan merupakan langkah langkah dalam pembuatan tugas akhir ini. Dan prosedur perancangan ini digambarkan pada diagram alir berikut:

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Umum Pada bab ini akan dibahas bagaimana proses perancangan mekanik, penyusunan, dan pembentukan rangkaian untuk merealisasikan komponen alat. Dalam hal ini arduino

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Diagram Alir yang akan dilakukan pada penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian. 32 33 3.1.1 Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Uang Palsu Beserta Nilainya Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT 3.1. Metode Perancangan Pada perancangan alat ini terbagi menjadi dua metodologi, yang pertama pembuatan sistem hardware dan yang kedua pembuatan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Perancangan Setelah melewati tahap perancangan yang meliputi perancangan mekanik, elektrik dan pemprograman. Maka terbentuklah alat perancangan buka

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Diagram alir digambarkan pada gambar berikut :

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Diagram alir digambarkan pada gambar berikut : BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini di perlukan diagram alir yang digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan alat ini.

Lebih terperinci

BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z

BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z BAB III MODIFIKASI MEKANISME PENGGERAK PAHAT ARAH SUMBU-Z DAN PROGRAM MEKANISME PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER ARAH SUMBU-Z Pada bab ini akan dibahas tentangperhitunggan torsi ulir daya, modifikasi mekanisme

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK

BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK BAB III RANGKAIAN PENGENDALI DAN PROGRAM PENGENDALI SIMULATOR MESIN PEMBEGKOK Pada bab ini dibahas tentang perangkat mekanik simulator mesin pembengkok, konstruksi motor DC servo, konstruksi motor stepper,

Lebih terperinci

BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK

BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK BAB II SISTEM MESIN PEMOTONG AKRILIK 2.1. Gambaran Mesin Pemotong Akrilik Mesin pemotong akrilik termasuk dalam jenis mesin CNC (Computer Numerical Control). Mesin CNC adalah sebuah mesin perkakas yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 10 2 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di workshop dan laboratorium instrumentasi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih. Dalam setiap peralatan elektronika pastinya terdapat Printed

BAB I PENDAHULUAN. semakin canggih. Dalam setiap peralatan elektronika pastinya terdapat Printed BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Inovasi teknologi seakan tidak pernah ada habisnya, negara-negara maju terus mengembangkan peralatan-peralatan elektronika dengan kemampuan yang semakin canggih.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC

RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SIMULATOR CNC MULTIAXIS DENGAN MOTOR STEPPER AC TENANG DWI WIBOWO 2110 030 041 Dosen Pembimbing: Ir. Winarto, DEA Program Studi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X Pada bab ini akan dibahas mengenai diagram alir pembuatan sistem kendali meja kerja mesin frais dalam arah sumbu-x, rangkaian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan Simulasi pengendali pintu gerbang Melalui media Bluetooth pada Ponsel bertujuan untuk membuat sebuah prototype yang membuka, menutup

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah

BAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Proses Kerja Safety Board Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah papan yang digunakan untuk menampilkan data-data terkait informasi keselamatan kerja. Adapun

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Sistem Kontrol Sistem kontrol pergerakan pada robot dibagi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan mekanik

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan mekanik BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan mekanik Dalam perancangan mekanik robot ini saya menggunakan software AutoCad 2009 untuk mendesign mekanik dan untuk bahan saya menggunakan Acrylic dengan ketebalan

Lebih terperinci

Perancangan Serial Stepper

Perancangan Serial Stepper Perancangan Serial Stepper ini : Blok diagram dari rangakaian yang dirancang tampak pada gambar dibawah Komputer Antar Muka Peralatan luar Komputer Komputer berfungsi untuk mengendalikan peralatan luar,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah prototype pengontrol suhu ruangan melalui android direalisasikan. Dilakukan pengujian terjadap prototype ini. Tujuan pengujian adalah untuk memeriksa apakah prototype

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGANALAT

BAB III PERANCANGANALAT BAB III PERANCANGANALAT 3.1. Tujuan Perancangan Berdasarkan kajian ladasan teori pada bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan pembahasan berkenaan dengan perancangan alat, perancangan ini bertujuan

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Diagram alur penelitian merupakan runtutan lajur yang ditempuh dalam menyeselaikan alat PENITI s yang digambarkan pada gambar : Mulai Perancangan Studi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

Integrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan

Integrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan Integrasi Elektronika, Mekanika dan Perangkat Lunak pada CNC Rakitan Djoko Untoro Suwarno Program Studi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Kampus III, Jl. Paingan, Maguwoharjo, Sleman 55002, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. 3.1 Blok ahap ini akan diketahuin alurdiagram Rangkaian

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. 3.1 Blok ahap ini akan diketahuin alurdiagram Rangkaian BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik dan penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Adapun sistem alat yang dibuat dan dirancang

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam Robot Pengirim terdapat sistem elektronis dan sistem mekanis di dalamnnya, dalam hal ini sistem mekanis di kendalikan oleh sistem elektronis seperti

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

de KITS Application Note AN18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card

de KITS Application Note AN18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card de KITS Application ote A18 - How 2 Use de KITS SPC Stepper Motor with StarTech PPI Card oleh: Tim IE Mengikuti A17 (How 2 Use de KITS Relay Board with StarTech PPI Card), Application ote (A) ini disusun

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat diperlikan adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. berasal dari motor. Selain kuat rangka juga harus ringan. Rangka terdiri dari beberapa bagian yaitu:

BAB III PERANCANGAN ALAT. berasal dari motor. Selain kuat rangka juga harus ringan. Rangka terdiri dari beberapa bagian yaitu: BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Rangka Drone Rangka atau frame merupakan struktur yang menjadi tempat dudukan untuk semua komponen. Rangka harus kaku dan dapat meminimalkan getaran yang berasal dari motor.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dilakukan pemasangan sensor getar SW-420 untuk mendeteksi apakah pemohon SIM C menabrak/menyenggol

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN 4.1. Pengujian Alat Sebelum menjalankan atau melakukan pengoprasian robot yang telah dibuat, maka penulis akan melakukan pengujian pada robot yang telah dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab ini akan dibahas pembuatan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Pintu Gerbang Kereta Api Dengan Identifikasi RFID, dimana

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER CNC ARAH SUMBU X, SUMBU Y DAN SUMBU Z

BAB III PENGENDALIAN PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER CNC ARAH SUMBU X, SUMBU Y DAN SUMBU Z BAB III PENGENDALIAN PENGGERAK PAHAT MESIN ROUTER CNC ARAH SUMBU X, SUMBU Y DAN SUMBU Z Pada bab ini dibahas mengenai rangkaian elektronika yang akan digunakan untuk mengendalikan gerak pahat dan program

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Konstruksi Prototipe Manipulator Manipulator telah berhasil dimodifikasi sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Dimensi tinggi manipulator 1153 mm dengan lebar maksimum

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU

BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU BAB IV PENGUJIAN RPBOT PENGHISAP DEBU 4.1 Umum Setiap perancangan perangkat elektronika baik otomotis maupun manual dibutuhkan tahap-tahap khusus guna untuk menghasilkan perangkat yang baik dan sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai dengan Maret 2012. Kegiatan penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu pembuatan alat dan uji

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Umum Sebuah robot adalah kesatuan perangkat yang tersusun dari mekanik yang di dalamnya tertanam serangkaian elektrik dengan fungsi dan kerja yang dapat ditentukan

Lebih terperinci

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0 Seringkali dalam suatu system elektronik dibutuhkan komunikasi antara system tersebut dengan PC. Pada art ikel kali

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : 1. Menentukan tujuan dan kondisi pembuatan simulasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Rancangan Sistem Secara Keseluruhan Pada dasarnya Pengebor PCB Otomatis ini dapat difungsikan sebagai sebuah mesin pengebor PCB otomatis dengan didasarkan dari koordinat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii ABSTRACT... xiv INTISARI...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Blok diagram penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut.

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. Blok diagram penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut. BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Blok diagram penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada gambar berikut. Perancangan Pengumpulan Informasi Analisis Informasi Pembuatan

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan robot pengantar makanan berbasis mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan skateboard elektrik, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut antara lain : 1. Tahapan perancangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC)

RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) TUGAS AKHIR RE 1559 RANCANG BANGUN MESIN BOR PCB OTOMATIS BERBASIS COMPUTER NUMERICAL CONTROL (CNC) BAMBANG YUDHO HARYANTO NRP 2202100047 Dosen Pembimbing Ir.Djoko Purwanto,M.Eng,Ph.D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

PENGARUH KECEPATAN (RPM) TERHADAP KONSUMSI DAYA MOTOR STEPPER UNTUK MENGGRAFIR JENIS PCB PADA ALAT CNC ROUTER PCB

PENGARUH KECEPATAN (RPM) TERHADAP KONSUMSI DAYA MOTOR STEPPER UNTUK MENGGRAFIR JENIS PCB PADA ALAT CNC ROUTER PCB PENGARUH KECEPATAN (RPM) TERHADAP KONSUMSI DAYA MOTOR STEPPER UNTUK MENGGRAFIR JENIS PCB PADA ALAT CNC ROUTER PCB Medina Daryanto 1*, Mohammad Dahlan 2 1 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. sederhana, ditunjukan pada blok diagram dibawah ini.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. sederhana, ditunjukan pada blok diagram dibawah ini. BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Pada penelitian ini, menggunakan beberapa perangkat keras. Secara sederhana, ditunjukan pada blok diagram dibawah ini. Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori atau hukum rangkaian elektronika dan teori komponen komponen yang digunakan sebagai alat bantu atau penunjang pada proses analisa Photodioda. Pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN ALAT BAB IV PERANCANGAN ALAT 4.1 Perancangan Alat Dan Sistem Kendali Berikut merupakan perancangan proses langkah-langkah untuk menghasilkan output sumber bunyi pada Robo Bin: Mikrocontroller Arduino Mega 2560

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini penulis memaparkan analisis permasalahan yang diangkat yang disajikan dengan diagram dan flowchart serta dipaparkan juga perancangan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Suatu tujuan akan tercapai dengan baik bila dilakukan melalui tahaptahap yang disusun dan dikerjakan dengan baik pula. Sebelum suatu ide diwujudkan dalam bentuk nyata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS Sudimanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan computer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail : sudianen@yahoo.com

Lebih terperinci